gcg studi kasus enron dan katarina
DESCRIPTION
GCG Studi Kasus Enron dan Katarina. Grup V: PROM Syifa Aulia Ahmad Kamil. Kenneth Lay. 1985. SEC memerintahkan Enron untuk menyajikan ulang lapkeu selama 5tahun, dengan menyertakan SPE. Enron dinyatakan Pailit. Harga saham mencapai puncak $90/lbr. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
GCGStudi Kasus Enron dan Katarina
Grup V: PROMSyifa Aulia
Ahmad Kamil
Enron Corp.
Houston Natural
GasInterNorth
Kenneth Lay
1985
Perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat.• Bergerak di bidang gas pipelines, electricity plants,
pulp and paper plants, water plants, dan broadband services.
• Penghasilan pada tahun 2000 berjumlah $101 miliar.
• Majalah Fortune menjulukinya sebagai “The Most Innovative Company” selama 6tahun berturut-turut.
1985
1990 1997
Agustus 2000
Agustus 2001
Nov 2001
Des 2001
20022003-2006
Transaksi SPE dan skema Prabayar pertama dimulai
Harga saham mencapai puncak $90/lbr
Lay menampik teguran Sharon, & memberi pernyataan palsu kpd publik
Skiling dan Fastow bergabung
Enron dibentuk dengan 75% pembiayaan berasal dari saham
SEC memerintahkan Enron untuk menyajikan ulang lapkeu selama 5tahun, dengan menyertakan SPE Enron dinyatakan Pailit
Tanggal PeristiwaNovember
1997Awal mula penutupan hutang Enron dengan serangkaian transaksi kompleks dengan berkedok SPE
8 Agustus 2001 Sherron Watkins, vice president Eron, menyampaikan kecemasannya mengenai praktek akuntansi di perusahaan.
12 October 2001
Penasehat hukum Arthur Andersen menginstruksikan agar auditor yang mengaudit Enron menhancurkan semua dokumentasi yang ada kecuali dokumen-dokumen dasar.
16 October 2001
Enron menyampaikan kondisi laporan keuangannya pada kuartal ketiga dengan posisi rugi sebesar $618 juta. Akibat hal tersebut, Moody Investor Securities mempertimbangkan untuk menurunkan peringkat hutang Enron.
22 October 2001
SEC melakukan penyelidikan mengenai potensi terjadinya konflik kepentingan antara Enron, dewan direksi dan firma khususnya.
Tanggal Peristiwa
24 October 2001
CFO Enron, Andrew Fastow yang menjalankan firma-firma tersembunyi tersebut dipecat.
26 October 2001
Harian The Wallstreet Journal melaporkan keberadaan Firma Chewco yang dikelola oleh manajer Enron.
8 November 2001
Enron merevisi laporan keuangan perusahaan selama 4 tahun terakhir, yaitu dari tahun 1997 -2000. Pendapatan selama 4 tahun tersebut menurun drastis sebesar $ 591 juta dan hutang tahun 2000 meningkat sebanyak $ 658.
9 November 2001
Enron melakukan kontrak merger dengan Dynergy.
28 Nov 2001 Agen peringkat hutang menurunkan peringkat hutang Enron menjadi "Junk Bond Status" yakni obligasi beresiko tinggi.
29 Nov 2001 SEC memperluas investigasinya dengan menyelidiki Arthur Andersen.
2 December 2001
Enron menyatakan bangkrut.
12 December 2001
CEO Arthur Andersen menyatakan firmanya menemukan kemungkinan adanya aktivitas ilegal yang dilakukan Enron.
9 January 2002 Departemen Kehakiman melakukan investigasi kriminal.10 January 2002 Arthur Andersen mengakui telah menghacurkan dokumen-
dokumen Enron.
Kenneth Lay Jeffrey Skiling Andrew Fastow CEO COO CFO
Sharon Wattkins David B Duncan CFO Auditor AA untuk Enron
SEC
Karyawan & Investor
Departement of Justice
Mitra Kerja
Board of Directions
Arthur Andersen
SkandalSpecial
Purpose Entities
Skema Prabayar
Penghindaran Pajak
Budaya Perusahaan
Kegagalan Dewan Direksi
Arthur Andersen
KeberlanjutanWorldCom
• Perusahaan telekomunikasi raksasa bankrut
• Praktik akuntansi manipulatif• Bernard Ebbers
CEO• Scott Sullivan
CFO• David Myers
Controller• Arthur Andersen
SOX
• Paul Sarbanes & Michael Oxley
• Framework Baru utk:• Tata Kelola• Profesi
Akuntansi• Lain-lain
• Membentuk PCAOB
Dampak
• Terhadap Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pelaporan, serta pada Praktik Manajemen
• Terhadap Profesi Akuntan dan Praktik Audit• Terhadap Profesi Akuntan dan Praktik Audit di
Indonesia • Terhadap Trend Etika Bisnis• Terhadap AS
Analisis 5 Prinsip GCGTr
ansp
aran
si
Pembentukan SPE dengan tujuan melukai prinsip transparasiMemberikan informasi kinerja perusahaan yang menyesatkanTidak memasukan transaksi SPE dalam Laporan KonsolidasiPenghancuran dokumen terkait SPE sebanyak lebih dari 1 ton
Akun
tabi
litas
Kebijakan SEC mengenai SPE tidak validSkema PrabayarPenghitungan Pajak yang salahPraktik “asset light”
Resp
onsib
ilita
s
EkonomiHukumMoralSpiritual
Inde
pend
ensi
Arthur Ardensen menyediakan ±5 layanan kepada Enron Banyaknya auditor Arthur Andersen yang menjadi eksekutif EnronSPE seharusnya dimiliki oleh pihak independenKe
seta
raan
Kompensasi berlebihanKonflik Kepentingan tidak pantasKegagalan tugas fidusida Dewan DireksiKrisis Listrik CaliforniaMemperlakukan Karyawan seperti sampah
Kasus PT Katarina Utama Tbk
Sekilas Kasus PT Katarina Utama Tbk
• Pada tahun 2009 PT Katarina Utama melakukan penawaran umum, dana penawaran umum yang terhimpun ini diduga diselewengkan
• PT Katarina Utama juga melakukan pemalsuan Laporan Keuangan tahun 2008 dan 2009
• Diduga ada keterlibatan KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan PT Katarina Utama tersebut
Pihak Yang Terlibat │PT Katarina Utama Tbk
• Didirikan 20 Juni 1997 berdasarkan akta Notaris Miryam Madalena
• Desember 2008 Perubahan Anggaran Dasar sehubungan rencan IPO dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti SH.
• Main business: Perdagangan, jasa konsultasi manajemen bidang telekomunikasi, pemasangan, pengujian dan uji kelayakan berbagai jenis peralatan komunikasi
• Juni 2009 memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK.
• 2009 melakukan IPO 210.000.000 saham kepada masyrakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham.
• KAP BWP mengaudit lapkeu PT KU 2008 dengan opini Wajar. Padahal terdapat beberapa kejanggalan:
• Rekam Jejak KAP BWP:
• 2003 Budiman Soedarno, yg tergabung dalam KAP Rodi A. Kartamulja dan Budiman
mendapat peringatan dari BAPEPAM atas kasus penyalahgunaan dana IPO PT Central
Korporindo Tbk
• 5 Januari 2005 KAP Rodi A. Kartamulja & B udiman dibebukan izinnya
• 2007 Budiman Soedarno, Wawan Sumawan, Pamudji, dan Datusi Kustiman mendirikan
KAP BWP berdasarkan akte notaris Marina Suwana, S.H
Pihak Yang Terlibat │KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
Aset Meningkat 10x lipat
Ekuitas Meningkat 16x lipat
• Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasr modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal.
• Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pusat transaksi capital market indonesia. BEI merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
Pihak Yang Terlibat │BAPEPAM-LK dan BEI
Kronologi
2008
surat pernyataan efektif dari BAPEPAM untuk IPO
Mendapatkan dana dr IPO 30,962 M setelah dikurangi emisi efek
Jul 2009
Dalam lapkeu 2008Nilai aset naik 10x lipat, nilai ekuitas 16x lipat
Jun 2009
Dec 2009
Lapkeu 2009: piutang MIG 8,6 M; pendapatan dr MIG 6,7 M Penggelembungan nilai aset 29,6
Pemegang saham dan FKPK melaporkan adanya penyimpnagan dana hasil IPO
Ags 2010
Sept 2010
Perdagangan RINA di BEI di suspend
Dec 2010
KAP Akhyadi Wadisono memberikan opini dislaimer atas lepkeu 2010
1 Okt 2012
Rina delisting dari bursa efek
Lemahnya Pengawasan Otoritas
Bursa
Keterlibatan Pihak Auditor Eksternal
Kegagalan Pengendalian Internal
Penyebab Kasus
Dampak dan Keberlanjutan Kasus
sanksi administratif oleh otoritas
bursa dan delisting dari
bursa efek Indonesia
Tidak terpenuhinya hak-hak karyawan
Akan tetapi kasus ini tidak membawa dampak negative terhadap investor
di bursa efek
• Transparansi (Transparency)PT Katarina Utama tidak menyampaikan informasi dengan benar.
• Akuntabilitas (Accountability)Telah terbukti bahwa Katarina Utama tidak merealisasikan dana hasil IPO sesuai dengan prospektus perseroan
• Responsibilitas (Responsibility)Melakukan penyelewengan dana milik investor dan tidak meyelesaikan kewajibannya kepada karyawan
Analisa Kasus: Pelanggaran Terhadap 5 Prinsip Tata Kelola
• Independensi (Independency)Adanya manipulasi laporan keuangan menunjukan bahwa divisi keuangan yang membuat laporan tersebut tidak independen
• Keadilan (Fairness)PT Katarina Utama tidak memperlakukan secara adil para pemangku kepentingan, investor tidak diperlakukan secara adil dan tidak ada keadilan pula bagi karyawan
Analisa Kasus: Pelanggaran Terhadap 5 Prinsip Tata Kelola
• Praktik pelanggaran penggunaan dana penawaran umum oleh PT Katarina
Utama Tbk jelas merupakan pelanggaran prinsip keterbukaan informasi dari
perusahaan public. Akibatnya pemegang saham dirugikan karena tidak
mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya akibat adanya
manipulasi laporan keuangan.
• PT Kirana Utama dengan sangat jelas telah melakukan pelanggaran prinsip-
prinsip tata kelola yang baik, diantaranya karena telah memanipulasi laporan
keuangan sehingga tidak mencerminkan transparansi dan akuntabilitas, tidak
memnuhi hak-hak karyawan pasca penghentian operasional perusahaan
sehingga tidak mencerminkan prinsip pertanggungjawaban dan keadilan.
Kesimpulan dan Saran
• Perusahaan public haruslah memenuhi prinsip-prinsip tata kelola yang
baik karena didalam ada kepemilikannya masyarakat.
• Otoritas bursa harus memperketat pengawasan terhadap perusahaan
yang hendak betransformasi menjadi perusahaan public, maupun yang
sudah menjadi perusahaan public.
Kesimpulan dan Saran