katarina utama maret 1001 revisi -...

35
PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2009 YANG TIDAK DIAUDIT

Upload: vuongtu

Post on 01-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2009

YANG TIDAK DIAUDIT

Page 2: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN INTERNAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009

DAFTAR ISI

Halaman Neraca 1 – 2 Laporan Laba Rugi 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 – 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 33  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. NERACA 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2010 2009 ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 2b,3 1.187.037.217 56.273.095 Piutang Usaha

Hubungan Istimewa 2c,2d,4,10 8.606.952.816 2.284.027.435 Pihak Ketiga 2c,4,10 15.124.117.180 26.336.410.044

Piutang Lain–Lain Pihak Ketiga 994.208.376 165.057.058

Pajak Dibayar Dimuka 2k,12 53.301.117 86.370.658 Uang Muka Proyek 2e,5,24e,

22l,22m

29.600.000.000 29.600.000.000

Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lancar Lainnya

2e,7

1.330.998.394 1.624.590.110

Jumlah Aset Lancar 56.896.615.100 60.152.728.400 Aset Tidak Lancar Piutang Hubungan Istimewa 2d,4 – – Piutang Lain – Lain Hubungan Istimewa 2d,4 106.922.785 75.122.785

Aset Pajak Tangguhan – Bersih 2k,12c 181.203.089 125.102.468 Uang Muka Pembelian Aset Tetap 7,22k 40.882.974.027 27.000.000.000 Aset Tetap – Setelah Dikurangi

Akumulasi Penyusutan Rp Rp 3.231.049.170 (2009); Rp 2.724.712.637 (2008); dan

Rp 1.889.757.384 (2007)

2f,2g,2l, 8,14

2.026.221.442 2.465.441.419

Aset Lain – Lain 2n,9,22i 1.473.429.857 1.651.839.245 Jumlah Aset Tidak Lancar 44.670.751.200 31.317.505.917 JUMLAH ASET 105.573.157.924 91.470.234.317

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 

 ‐ 1 ‐

Page 4: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. NERACA (Lanjutan) 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2010 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang Bank 10 1.231.627.664 3.846.333.003 Hutang Usaha 11 2.141.000.000 4.650.000.000 Hutang Pajak 2k,12 794.160.385 3.810.859.055 Biaya Yang Masih Harus Dibayar dan Hutang Lain – Lain

2d,4, 913.692.912 7.983.271.522

Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Sewa Pembiayaan

2l,13

54.839.500 114.115.171

Jumlah Kewajiban Lancar 5.135.320.461 20.404.578.751 Kewajiban Tidak Lancar Hutang Subordinasi – Hubungan Istimewa 2d,4 (60.847.000) 1.994.321.956 Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja Karyawan

2j,

609.904.995 425.485.995

Hutang Jangka Panjang – Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Sewa Pembiayaan

2l,14

29.505.000 105.438.500

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 578.562.995 2.525.246.451 JUMLAH KEWAJIBAN 5.713.883.456 22.929.825.202 EKUITAS Modal Saham – Nilai Nominal Rp 100 per Saham (2009,2008) dan Rp 100.000 per saham (2007).

Modal Dasar 2.400.000.000 saham (2009, 2008) dan 18.860 saham (2007).

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 810.000.000 saham (2009), 610.000.000 saham (2008) dan 18.660 saham (2007)

15,21

81.000.000.000 60.000.000.000

Agio Saham 12.600.000.000 – Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya – – Belum Ditentukan Penggunaannya 2.253.482.844 8.540.409.115 JUMLAH EKUITAS 95.853.482.844 68.540.409.115 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 101.567.366.300 91.470.234.317

  

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 

 ‐ 2 ‐

Page 5: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2010 2009 PENDAPATAN 2h,4,16 1.433.274.083 17.270.099.227 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2h,17 ( 1.156.231.887)( 7.372.793.974) LABA KOTOR 277.042.196 9.897.305.253 BEBAN USAHA Umum dan Administrasi 2h,18 ( 2.269.194.589)( 3.873.932.717) LABA USAHA (1.992.152.393) 6.023.372.536 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN–LAIN

Penghasilan Bunga 2h 6.662.596 59.600 Selisih Kurs – Bersih 2h,2i - 185.463 Beban Keuangan 2h ( 123.231.199 )( 143.427.669) Lain–Lain – Bersih 2h,8 - - Jumlah Penghasilan (Beban) Lain – Lain

( 116.568.603)( 143.182.606 )

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

(2.108.720.996) 5.550.189.930

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

2k,12

Pajak Kini - (1.646.453.180) Pajak Tangguhan - - BEBAN PAJAK PENGHASILAN - - LABA/RUGI BERSIH (2.108.720.996) 4.233.736.750 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2m,21 (2.60) 7.05

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 

 ‐ 3 

Page 6: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Laba

Catatan

Modal Saham

Telah Ditentukan

Penggunannya

Belum Ditentukan

Penggunannya

Jumlah Ekuitas

Saldo awal 1.866.000.000 – 2.629.889.726 4.495.889.726 Setoran modal tunai 58.134.000.000 – 1.676.782.639 58.134.000.000 Saldo 31 Desember 2008 60.000.000.000 – 4.306.672.365 64.306.672.365 Setoran Modal Tunai 15 - – – - Laba Bersih maret Tahun 2009

– – 4.233.736.750 4.233.736.750

Saldo 31 Maret 2009 60.000.000.000 – 8.540.409.115 68.540.409.115 Setoran Modal Tunai 15 21.000.000.000 – – 21.000.000.000 Agio Saham 12.600.000.000 – – 12.600.000.000 Laba Bersih Tahun 2009 – – 55.531.475 55.531.475 Saldo 31 Desember 2009 93.600.000.000 – 4.362.203.840 97.962.203.840 Setoran Modal Tunai 15 - – – - Agio Saham - – – - Laba Bersih Tahun 2010 – – (2.108.720.996) (2.108.720.996) Saldo 31 Maret 2010 93.600.000.000 – 2.253.482.844 95.853.482.844  

      

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 

 ‐ 4 ‐

Page 7: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 6.455.898.624 (10.170.028.499) Pembayaran Kas Kepada Pemasok ( 667.340.696)( 6.908.039.693) Pembayaran Kas Kepada Karyawan ( 1.580.498.420)( 870.584.691) Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

4.208.059.508 ( 17.948.652.883

)

Pembayaran Beban Keuangan ( 13.249.875)( 8.964.229) Pembayaran Beban Usaha ( 6.663.225.310) 16.000.221.545 Pembayaran Pajak Penghasilan ( 407.786.832)( 55.171.654) Penerimaan (Pembayaran) Pajak Pajak Pertambahan Nilai

- -

Penerimaan (Pembayaran) Piutang Lain–Lain

20.737.077 -

Pembayaran Aset Lain–Lain - - Penghasilan Bunga - - Penerimaan (Pembayaran) Lain–Lain (46.784.055) 134.708.504 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

( 2.902.249.487)( 1.877.858.719

)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Uang Muka Pembelian Peralatan - - Uang Muka Renovasi Kantor - - Perolehan Aset Tetap - - Hasil Penjualan Aktiva Tetap - – Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi

- -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 

 ‐ 5 ‐

Page 8: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Setoran Modal Tunai - - Penambahan Hutang Bank ( 441.427.865) 1.559.417.338 Penambahan (Pengurangan) Hutang (Piutang) Hubungan Istimewa

( 60.847.000)

-

Agio Saham - – Hutang Sewa Pembiayaan 27.853.500 296.444.276 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

25.736.253.504

1.855.861.614

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN

SETARA KAS

(3.432.377.852) (

21.997.105

)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.619.415.069 78.270.200

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.187.037.217 56.273.095

 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan 

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruha ‐ 6 ‐ 

Page 9: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Katarina Utama Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997 berdasarkan akta Notaris Miryam Magdalena Indrani Wiardi, S.H, No.88. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10.522.HT.01.01.TH.1997 tanggal 8 Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.24 tanggal 23 Maret 1999, Tambahan No.1789. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No.1 tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama Perusahaan menjadi PT Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan BAPEPAM & LK No.IX.J.1 mengenai “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-94117.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 (lihat catatan 17).

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen dibidang telekomunikasi serta pemasangan (installation), pengujian (testing), dan uji kelayakan (commissioning) (ITC) berbagai jenis produk dan peralatan telekomunikasi.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Rukan Tiara Buncit Blok A1-A2, Jl. Kemang Utara IX No.9, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tahun 1997.

b. Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No.S-5700/BM/2009 untuk melakukan penawaran umum perdana 210.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada tanggal 14 Juli 2009, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saham yang beredar masing-masing sebesar 810.000.000 saham dan 600.000.000 saham.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010, 2008 adalah sebagai berikut:

2010 2009 Komisaris Komisaris Utama : Teguh Trianung Djoko Teguh Trianung Djoko Komisaris : Ramlan Merican Bin Ramlan Merican Bin Naina Merican Naina Merican Komisaris : - Budi Japadermawan Komisaris Independen : Wan Kamarul Zaman Wan Kamarul Zaman Wan Yaacob Wan Yaacob Komisaris Independen : Eddy Adiwinata Eddy Adiwinata

- 7 -

Page 10: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (Lanjutan)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)

2010 2009 Direktur Direktur Utama : Fazli Bin Zainal Abidin Fazli Bin Zainal Abidin Direktur : Mohd. Aziz Bin Ismaon - Direktur : Izzudin Bin Mahmood Barry Japadermawan Direktur : Mohd. Sopiyan Bin

Mohd Rashdi Mohd. Sopiyan Bin

Mohd Rashdi

Direktur Independen : - Mohd. Aziz Bin Ismaon Sekretaris Perusahaan : Mohd. Sopiyan Bin

Mohd Rashdi Mohd. Sopiyan Bin

Mohd Rashdi

Jumah renumerasi yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 1,8 milyar, Rp 1,1 milyar dan Rp 1,4 milyar, masing–masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Jumlah renumerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 1,4 milyar, Rp 730 juta dan Rp 941 juta, masing–masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing adalah 81 orang, 74 orang, dan 53 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan No.VIII G7 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, serta tidak dibatasi penggunaannya, dan tidak digunakan sebagai jaminan.

- 8 -

Page 11: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Penyisihan piutang ragu–ragu, jika ada ditentukan berdasarkan penelaahan atas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan, perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi (associated companies); (iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan

hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak hubungan istimewa dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

e. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka

Biaya dibayar dimuka, berupa sewa dan asuransi dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Uang muka dicatat pada saat terjadinya.

- 9 -

Page 12: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

f. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No.16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No.17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Peralatan Kantor 4 Perlengkapan Kantor 4 Kendaraan 5 Sesuai dengan PSAK No.47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, yaitu selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No.47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran dalam jumlah yang signifikan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam PSAK dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

g. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal neraca, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.

h. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). Penerimaan dari Installation, Testing and Commissioning (ITC) adalah penerimaan melalui penyediaan jasa pemasangan berbagai jenis produk dan peralatan telekomunikasi, pengujian elektrikal dan mekanikal serta pengujian lapangan bersertifikasi terhadap produk dan peralatan telekomunikasi tersebut.

- 10 -

Page 13: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Transaksi Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2010, 2008 , kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan adalah Rp 9.115, Rp 11.575 per US$ 1.

j. Imbalan Kerja

Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan infrormal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Project Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Project Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen.

k. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

- 11 -

Page 14: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

l. Aset Sewa Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung (catatan 2f). Sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Perusahaan menerapkan PSAK No.30 (Revisi 2007) secara prospektif. Perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan benar. Pada tahun 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No.8, “Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK No.30 (Revisi 2007)”. Interpretasi tersebut memberikan pedoman untuk menentukan apakah suatu perjanjian adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung suatu sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007). Interpretasi tersebut juga mengklarifikasi bahwa jika penerapan PSAK No.30 (Revisi 2007) tidak retrospektif, saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelumnya dianggap telah ditentukan secara tepat oleh lessor. Sehubungan dengan sewa operasi yang sudah ada sebelumnya, entitas diharuskan mengevaluasi sewa tersebut untuk menentukan apakah sewa tersebut harus diklarifikasikan sebagai sewa pembiayaan menurut PSAK No.30 (Revisi 2007). Jika suatu sewa operasi yang sudah ada sebelumnya adalah suatu sewa pembiayaan menurut PSAK No.30 (Revisi 2007), entitas diperbolehkan untuk menerapkan PSAK No.30 (Revisi 2007) secara retrospektif atau prospektif. Lessee yang memilih penerapan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK Revisi 2007 sudah berlaku terhadap semua peminjam. Lessee yang memilih menerapkan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007) ini berlaku sejak awal periode sajian, terhadap semua perjanjian yang telah ada pada awal periode sajian.

m. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing tahun dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan, dampak penyesuaian secara surut (retroaktif) atas perubahan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 100.000 menjadi Rp 100 (lihat catatan 17), yang dianggap seolah-olah terjadi sejak awal tahun 2006. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan dan dijadikan sebagai dasar perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebesar 705.000.000 saham pada tahun 2009, 326.053.479 saham dan 18.660.000 saham, masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 (lihat catatan 23).

- 12 -

Page 15: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

n. Biaya Emisi Efek Ekuitas

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat akan dicatat dan disajikan sebagai pengurangan terhadap tambahan modal disetor-agio saham yang berasal dari penawaran umum saham tersebut.

o. Informasi Segmen

Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan berdasarkan wilayah geografis Perusahaan.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Perusahaan tidak memiliki bentuk segmen usaha karena Perusahaan hanya melakukan 1 (satu) kegiatan jenis usaha, sehingga pelaporan informasi segmen primer yang berkaitan dengan segmen usaha dalam laporan keuangan tidak disajikan.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi dan asumsi tersebut, maka terdapat kemungkinan hasil yang sebenarnya berbeda dengan jumlah diestimasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Kas 47.000.000 47.000.000

Bank Rupiah

PT CIMB Niaga Tbk. 1.136.644.133 – PT Bank Central Asia Tbk 1.792.379 5.225.091 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 199.000 879.000

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk

(US$ 153.78, US$ 273.78 pada Tahun Maret 2009,maret 2008 )

1.401.705

3.169.004

Jumlah Kas dan Bank 1.817.037.217 56.273.095

- 13 -

Page 16: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

2010 2009 Setara Kas

Deposito Berjangka–Pihak Ketiga Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk – – Jumlah 1.187.037.217 56.273.095 Tingkat bunga deposito berjangka per

tahun dalam mata uang Rupiah

4. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2010 2009 Hubungan Istimewa (lihat catatan 5)

PT Media Intertel Graha 8.606.952.816 2.284.027.435 – Pihak Ketiga

PT Ericsson Indonesia 8.939.831.236 20.879.658.137 PT iASIA Sakatama 5.531.874.692 5.531.874.692 – Parallel Spectrum 586.888.300 – –Huawei (catatan 24n) 65.522.952 – –

Jumlah Pihak Ketiga 15.124.117.180 26.26.336.410.044 Jumlah 23.731.069.996 28.620.437.479 Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Belum jatuh tempo 849.392.043 16.605.380.472 Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 8.155.962.145 7.815.902.127 31 – 60 hari 586.888.300 - > 60 hari 14.138.827.508 4.199.154.880 Jumlah 23.731.069.996 28.620.437.479 Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.

- 14 -

Page 17: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam catatan 11.

- 15 -

Page 18: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah:

a. PT Silver Mountaine dan PT Media Intertel Graha, merupakan pemegang saham PT Katarina Utama.

b. Silver Mountaine Sdn. Bhd., PT Masindo dan PT Mesiniaga, merupakan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan.

c. Karyawan, merupakan karyawan kunci PT Katarina Utama.

5. UANG MUKA PROYEK

2010 2009

PT Bahtiar Mastura Omar 10.100.000.000 10.100.000.000 –PT Ejey Indonesia 10.000.000.000 10.000.000.000 –PT Inti Bahana Mandiri 9.500.000.000 9.500.000.000 –

Jumlah 29.600.000.000 29.600.000.000 –

Uang muka pada PT Bahtiar Mastura Omar merupakan uang muka atas sub kontrak pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS untuk PT Ericsson Indonesia (lihat catatan 24l).

Uang muka PT Ejey Indonesia merupakan uang muka atas pemasangan dan pemeliharaan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter Systems (ATOMS) serta pengembangan kekayaan intelijen (Intelligent property) terkait (lihat catatan 24e).

Uang muka pada PT Inti Bahana Mandiri merupakan uang muka atas sub kontrak pengadaan pekerjaan Installation Testing Commissioning (ITC) (lihat catatan 24m).

6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Sewa 239.011.112 366.666.666 Asuransi 64.411.582 52.293.333 Uang Muka Renovasi Kantor (catatan 24j) – Lain–Lain 1.027.575.700 1.205.630.111

Jumlah 1.330.998.394 1.624.590.110

- 16 –

Page 19: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 2010 2009 PT Ejey Indonesia 40.882.974.027 27.000.000.000 – Jumlah 40.882.974.027 27.000.000.000 – Uang muka pada PT Ejey Indonesia merupakan uang muka pembelian peralatan untuk optimasi, antara lain CDMA testing software, WCDMA testing software, GSM testing software, G/C/W planning software dan site master, dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp 90.000.000.000 (lihat catatan 24k).

8. ASET TETAP 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo AkhirNilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 194.096.000 – – – 194.096.000Bangunan 939.897.420 – – – 939.897.420Peralatan Kantor 3.537.594.852 - – – 3.537.594.852Perlengkapan Kantor 208.365.878 - – – 208.365.878Kendaraan 249.387.182 – - – 249.387.182

Jumlah 5.129.341.332 - - – 5.129.341.332 Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan 577.900.000 – 233.000.000 – 344.900.000 Jumlah Nilai Tercatat 5.241.241.332 - 233.000.000 – 5.474.241.332 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 280.727.112 11.748.717 - – 292.475.829Peralatan Kantor 2.459.415.517 181.161.682 – – 2.640.577.200Perlengkapan Kantor 138.049.358 6.815.322 – – 144.864.680Kendaraan 249.387.182 17.244.999 - – 370.102.181

Jumlah 3.127.579.170 216.970.720 - – 3.448.019.890 Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan - - - – -

Jumlah Akumulasi Penyusutan

3.127.579.170

216.970.720

-

– 2.026.221.442

Nilai Buku 2.910.608.450 2.026.221.442

- 17 -

Page 20: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan)

2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 194.096.000 – – – 194.096.000Bangunan 939.897.420 - – – 939.897.420Peralatan Kantor 3.016.911.102 73.525.000 – – 3.090.436.102Perlengkapan Kantor 180.710.490 14.000.000 – – 194.710.490Kendaraan 410.200.182 – – – 410.200.182

Jumlah 4.741.815.194 87.525.000 – – 4.741.815.194 Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan 233.000.000 344.900.000 – – 577.900.000 Jumlah Nilai Tercatat 4.974.815.194 432.425.000 – – 5.407.240.194

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 338.058.841 9.449.936 – – 347.508.777Peralatan Kantor 1.757.715.399 171.120.328 – – 1.928.835.727Perlengkapan Kantor 111.906.547 4.430.016 – – 116.340.563Kendaraan 408.758.517 140.355.191 – - 549.113.708

Jumlah 2.616.439.304 325.359.471 – - 2.941.798.775

Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan - – – - -

Jumlah Akumulasi Penyusutan

2.941.798.775

– 2.941.798.775

Nilai Buku 2.595.002.557 2.465.441.419

- 18 -

Page 21: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan)

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 216.970.720, Rp 217.086.138, d masing–masing untuk tahun maret 2009,maret 2008 . Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap resiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sejumlah Rp 9 milyar melalui perusahaan asuransi pihak ketiga yaitu PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi AIU Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

- 19 -

Page 22: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Perusahaan sebesar Rp 2.250.000.000 dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk., sebagaimana yang dijelaskan dalam catatan 11. Pada tanggal 31 Desember 2008, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan masih memiliki sisa jangka waktu selama 3 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.

9. ASET LAIN–LAIN

Akun ini terdiri dari: 2010 2009 Jaminan Proyek PT iASIA (Catatan 24i) 1.000.000.000 1.000.000.000 –Biaya Emisi Saham 433.598.857 630.689.244 –Security Deposit 39.831.000 21.150.000 – Jumlah 1.473.429.857 1.651.839.244 –

10. HUTANG BANK Hutang Bank terdiri dari: 2010 2009 PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pinjaman Transaksi Khusus 459.572.315 2.854.277.474 –Pinjaman Rekening Koran 772.055.349 992.055.529 –

Jumlah 1.231.627.664 3.846.333.003 – Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 22 September 2008 dan diperpanjang hingga 23 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus sebagai modal kerja untuk proyek telekomunikasi wireless dan Pinjaman Rekening Koran dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum, masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 1.000.000.000. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 22 September 2009, dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 14,25%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, tidak diperkenankan melakukan penambahan fasilitas pinjaman dari pihak lain. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan bangunan milik Perusahaan dengan

- 20 -

Page 23: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10. HUTANG BANK (Lanjutan)

penyerahan hak secara fidusia (lihat catatan 4 dan 9), serta jaminan pribadi dari Fazli Bin Zainal Abidin, Mohd. Sopiyan Bin Mohd. Roshdi, Mohd. Aziz Bis Ismon dan Ramlan Merican Bin Naina Merican, pihak hubungan istimewa Perusahaan.

Pada tanggal 22 Januari 2009, Perusahaan telah memperoleh persetujuan tertulis mengenai pencabutan atas pembatasan (negative convenant), antara lain sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan.

11. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Pihak Ketiga PT Graha Karsa 2.141.000.000 – Sub Kontraktor – Wahyu – 2.640.000.000 Sub Kontraktor – Mahadi – 2.010.000.000 Sub Kontraktor – Yitno – – Sub Kontraktor – M. Karya Ginting – –

Jumlah 2.141.000.000 4.650.000.000

Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang adalah sebagai berikut: 2010 2009

Belum jatuh tempo - –

Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari – – 31 – 60 hari 2.141.000.000 3.779.638.515 > 60 hari – 870.361.485

Jumlah 2.141.000.000 4.650.000.000

- 21 -

Page 24: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. PERPAJAKAN

Hutang Pajak dan Pajak Dibayar Dimuka

Hutang Pajak Hutang Pajak terdiri dari: Maret 2010 Maret 2009 Pajak Penghasilan

Pasal 21 - 11.733.300 Pasal 23 1.916.340 12.339.347 Pasal 25 – - Pasal 29 164.354.575 2.320.369.232

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – Keluaran 627.889.470 1.466.417.276 Jumlah 794.160.385 3.810.859.055

Pajak Dibayar Dimuka Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan – bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 29.773.354, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pajak Dibayar Dimuka” pada tanggal Neraca.

13. SEWA PEMBIAYAAN

Akun ini merupakan kewajiban sehubungan dengan sewa pembiayaan kendaraan dengan rincian sebagai berikut: 2010 2009 Perusahaan Sewa Pembiayaan PT Orix Indonesia Finance 84.344.500 219.553.671 -/- Jumlah yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun ( 54.839.500 )( 64.520.000 )( ) Bagian Jangka Panjang 29.505.000 155.033.671

Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment) sesuai perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 adalah sebagai berikut:

- 22 -

Page 25: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)

2010 2009 Pembayaran yang Jatuh Tempo:

Sampai dengan 1 Tahun 50.382.600 197.644.721 > 1 Tahun – 5 Tahun 46.613.575 54.842.000

Jumlah Pembayaran Minimum Sewa Pembiayaan 96.996.175 252.486.721 Bunga ( 12.651.675 )( 32.933.050 )( ) Nilai Tunai Pembayaran Minimum Sewa

Pembiayaan

84.344.500

219.553.671

Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun

( 54.839.500

)(

64.520.000

)( )

Hutang Sewa Pembiayaan – Bersih 29.505.000 155.033.671

Hutang sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewa pembiyaan yang bersangkutan.

15. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan

Disetor Penuh (Lembar)

Persentase

Kepemilikan ( %)

Jumlah Tahun 2009: PT Silver Mountaine 540.000.000 66,67% 54.000.000.000Masyarakat 210.000.000 25,92% 21.000.000.000PT Media Intertel Graha 60.000.000 7,41% 6.000.000.000

Jumlah 810.000.000 100,00% 81.000.000.000

Tahun 2008: PT Silver Mountaine 540.000.000 90,00% 54.000.000.000PT Media Intertel Graha 60.000.000 10,00% 6.000.000.000

Jumlah 600.000.000 100,00% 60.000.000.000

Tahun 2007: PT Tritunggal Perkasa Investama 8.397 45,00% 839.700.000PT Primadaya Handara 8.397 45,00% 839.700.000PT Media Intertel Graha 1.866 10,00% 186.600.000

Jumlah 18.660 100,00% 1.866.000.000

- 23 -

Page 26: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Berdasarkan Akta Petikan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.35 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih S.H, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pengalihan saham Perusahaan milik PT Primadaya Handara dan PT Tritunggal Perkasa Investama, masing–masing berjumlah 8.397 lembar saham kepada PT Silver Mountaine, perubahan status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perusahaan telah mendapatkan surat persetujuan penanaman modal asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Surat Keputusan No.116/V/PMA/2008 tanggal 5 Juni 2008. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-32721.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 Juni 2008.

Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Para Pemegang Saham Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.20 tanggal 20 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti S.H, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.866.000.000 menjadi Rp 240.000.000.000, peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 1.866.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000 yang berasal dari setoran tunai oleh PT Silver Mountaine sebesar Rp 52.320.600.000 dan PT Media Intertel Graha sebesar Rp 5.813.400.000. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-35462.AH.01.02.TH.2008 tanggal 23 Juni 2008. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 2 Desember 2008, sebagaimana diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No.1 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui hal–hal sebagai berikut: • Perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, sehingga

nama Perusahaan menjadi PT Katarina Utama Tbk., serta perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan BAPEPAM & LK No.IX.J.1 mengenai “Pokok–Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”.

• Perubahan nilai nominal saham dari Rp 100.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.

• Perubahan anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal sebanyak–banyaknya sejumlah 400.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

• Perubahan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-94117.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008.

- 24 -

Page 27: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris yang sebagaimana diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No.6 tanggal 15 Oktober 2009, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor yaitu semula sebesar Rp 60.000.000.000 (600.000.000 lembar saham) menjadi Rp 81.000.000.000 (810.000.000 lembar saham) dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Berdasarkan Akta Notaris Loelin Jayayanti S.H, No 11 tanggal 28 Oktober, mengenai perubahan kedudukan pemegang saham Perusahaan dan Perubahan Direksi dan Komisaris. Perubahan Direksi dan Komisaris terakhir telah diaktakan oleh Akta Notaris Leolin Jayanti S.H No.15 tanggal 30 Oktober 2009.

16.PENDAPATAN

Akun ini merupakan pendapatan dari jasa Installation, Testing and Commissioning (ITC) adalah masing–masing sebesar Rp 1.433.277.083, Rp 17.270.099.227, masing masing untuk 31 Maret 2010, 2009

Pada Tahun 2009, 2008 Pendapatan kepada pihak ketiga dengan jumlah pendapatan melebihi 10% dari jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:

Jumlah

2010 2009

Pendapatan PT Ericsson Indonesia 1.433.277.083 17.270.099.227 PT Media Intertel Garaha - -

PT Paralel Spectrum - –

PT iASIA Sakatama – -

PT Bakrie Telkom – –

Jumlah 1.433.277.083 17.270.099.227

17.BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari:

Maret 2010 Maret 2009

Material 397.644.160 3.445.532.798 Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan 413.891.191 464.754.281 Sewa 131.663.636 783.834.954 Akomodasi 74.858.373 435.206.501 Transportasi 114.597.179 268.150.769 Listrik dan air - 31.086.179 Perjalanan Dinas 1.497.600 545.044.332 Komunikasi 16.164.360 818.602.703 Kantor - 7.092.800 Lain–Lain 5.915.388 573.488.657

Jumlah 1.156.231.887 7.372.793.974

- 25 -

Page 28: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)

Pada tahun 2010, 2009 tidak terdapat pembelian dari pemasok dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah pendapatan.

18.BEBAN USAHA Maret 2010 Maret 2009 Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan

(catatan 15)

1.166.607.229

405.830.410

Jasa Profesional 361.347.302 170.320.357 Penyusutan (catatan 9) 216.970.720 217.086.138 Sewa 89.166.668 55.390.046 Pajak dan Perijinan 72.000.000 1.672.000.000 Perjalanan Dinas 36.796.610 179.284.587 Kantor 62.442.300 288.248.816 Telepon dan Listrik 36.340.791 288.248.816 Asuransi 70.704.412 25.943.284 Transportasi 24.921.800 80.678.064 Iklan 9.000.000 – Akomodasi 95.875.702 12.793.100 Pemeliharaan dan Perbaikan 10.007.555 248.538.514 Utilitas 1.115.500 156.874.013 Lain–Lain 15.898.000 651.000 Jumlah 2.269.194.589 3.873.932.717

19.ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: Mata Uang

Asing Ekuivalen

Dalam Rupiah

Tahun Maret 2010 Kas dan Bank USD 153.78 1.401.705 Jumlah 1.401.705 Tahun Maret 2009 Kas dan Bank USD 273.78 3.169.004 Jumlah 3.169.004

- 26 -

Page 29: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20.INFORMASI SEGMEN

Segmen Geografis Perusahaan melakukan kegiatan usahanya di berbagai wilayah Indonesia, yang meliputi Sumatera, Jawa dan lain-lain. Informasi segmen menurut daerah geografis kegiatan usaha disajikan sebagai berikut: Tahun Maret2010 Sumatera Jawa Lain–Lain Jumlah Pendapatan 1.263.820.328 169.453.755 - 1.433.274.083 Beban Pokok Pendapatan ( 884.370.706 )( 271.861.181 )( - )( 1.156.231.887) Laba Kotor 479.449.622 (102.407.426) 277.042.196 Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan ( 2.269.194.589) Laba Usaha (1.9992.152.393) Beban Keuangan ( 15.951.522) Lain–Lain – Bersih (100.617.081) Laba Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan (2.108.720.996) Beban Pajak Penghasilan ( -) Laba Bersih (2.108.720.996) Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 101.567.366.300 Jumlah Aset 101.567.366.300 Kewajiban yang Tidak Dialokasikan 5.638.883.456 Jumlah Kewajiban 5.638.883.456 Penjualan Aset Tetap - Penyusutan 216.970.720 Tahun Maret 09 Sumatera Jawa Lain–Lain Jumlah Pendapatan 17.159.231.407 – 110.867.820 17.270.099.227 Beban Pokok Pendapatan ( 6.971.011.038 ) – ( 401.782.936 )( 7.372.793.974) Laba Kotor 10.188.220.369 – (290.915.116) 9.897.305.253 Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan ( 3.873.932.717) Laba Usaha 6.023.372.536 Beban Keuangan ( 143.427.669 )Lain–Lain – Bersih 245.063 Laba Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan 5.880.189.930 Beban Pajak Penghasilan ( - )Laba Bersih 5.880.189.930 Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 91.470.234.317 Jumlah Aset 91.470.234.317 Kewajiban yang Tidak Dialokasikan 21.283.372.022 Jumlah Kewajiban 21.283.372.022 Penambahan Aset Tetap - Penyusutan 217.086.138

- 27 -

Page 30: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21.LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata–rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

2010 2009 Jumlah Laba Bersih Untuk Tujuan Perhitungan

Laba Bersih Per saham Dasar

(2.108.720.996)

4.233.736.750

Jumlah Rata–Rata Tertimbang Saham Yang Beredar*)

810.000.000

600.000.000

Jumlah (2.6) 7.05 *) Setelah penyesuaian secara retroaktif atas perubahan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 100.000 menjadi Rp 100 (lihat catatan 2m dan 17)

22.PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

a. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Setia Putra Ginting (pihak ketiga) untuk menyewa ruang kantor dan mess karyawan perusahaan di Medan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 September 2004 sampai dengan tanggal 16 September 2006 dengan nilai sewa Rp 90.000.000 per tahun dan telah diperpanjang kembali sampai dengan 16 September 2011, dengan nilai sewa sebesar Rp 120.000.000 per tahun.

b. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Subki Achmad (pihak ketiga) untuk menyewa ruang kantor perusahaan, yang terletak di Palembang. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 24 September 2010, dengan nilai sewa sebesar Rp 52.000.000 per tahun.

- 28 -

Page 31: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)

c. Pada tanggal 9 Maret 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa (General Service Agreement) dengan PT ERICSSON Indonesia (EI), dimana perusahaan menyediakan jasa-jasa sehubungan dengan Network Rollout Services kepada EI. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 9 Maret 2006 sampai dengan tanggal 9 Maret 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir.

d. Perusahaan memiliki beberapa perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa (Sub Services Agreement) dengan EI, yang merupakan bagian dari General Service Agreement (catatan 24c), antara lain sebagai berikut:

• Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Implementation (Telkomsel Project) dimana perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa jasa survei tempat, survei transmisi, jasa instalasi RBS, jasa instalasi minilink dan instalasi antena kepala EI. Perjanjian ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 10 Januari 2005 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir.

• Perjanjian kerjasama untuk proyek Site Investigation Services for Telkomsel WCDMA 3G dimana perusahaan akan menyediakan jasa survei frekuensi radio dan transmisi serta laporan survei tempat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 7 Juli 2006 sampai dengan tanggal 7 Juli 2007 dan dengan sendirinya dapat di perpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir.

• Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Implementation Services Telkomsel 3G Project dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa kepada EI, antara lain jasa pemasangan minilink, jasa pemasangan RXI dan jasa pemasangan RBS. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 6 September 2006 sampai dengan 6 September 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir.

• Perjanjian kerjasama untuk proyek Pre Implementation Survey Telkomsel “TINEM 2007” dimana perusahaan akan menyediakan jasa-jasa penelitian lokasi, antara lain berupa survey kelayakan, site hunting, transmission survey dan pre SITAC survey, serta jasa penelitian manipulasi lokasi kepada EI. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 6 Desember 2006 sampai dengan tanggal 6 Desember 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir.

• Perjanjian kerjasama untuk proyek Interconnection Activity Service (Indosat Project) tanggal 17 November 2008 dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa mempersiapkan kabel cross connect untuk sambungan transmisi, memeriksa ketersediaan koneksi dan memeriksa kesinambungan koneksi. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir.

• Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Transmission Services (Indosat Project) tanggal 27 November 2008 dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa jasa survei tempat dan jasa pemasangan minilink. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir.

- 29 -

Page 32: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)

e. Pada tanggal 17 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Ejey Indonesia (EI), dimana EI, antara lain akan menyediakan pemasangan dan pemeliharaan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter System (ATOMS) dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar US$ 15.000.000 (lima belas juta dolar Amerika Serikat). EI juga mengembangkan sistem yang akan menjadi Kekayaan Intelijen (Intelligent Property) yang termasuk didalamnya pencarian dan pengoperasian menggunakan mesin-mesin transaksi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Januari 2008 sampai dengan tanggal 17 Januari 2010, dan diperpanjang sesuai no kontrak no Ref.018/LGL-JB/Katarina/10 pada tanggal 18 Januari 2010 yang berakhir hingga tanggal 18 Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan Perusahaan sehubungan dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat catatan 6).

f. Pada tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama dengan PT Inti Bahana

Mandiri (IBM), dimana perusahaan sebagai turnkey contractor dari IBM pada saat menerima proyek Telco Tower Developer dari pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Maret 2008 sampai dengan tanggal 17 Maret 2010.

g.Pada tanggal 17 April 2008, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama konsorsium dengan PT Cakra Mitra Pandawa (CMP), dimana perusahaan, antara lain menyiapkan teknisi, studi-studi yang dibutuhkan proyek, memasok mesin ATM dan mengelola serta mengawasi implementasi proyek dengan bantuan dari CMP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan kontrak telah dilaksanakan. h.Pada tanggal 17 Juni 2008, PT Konsorsium KC (Suatu perkongsian antara Perusahaan dan CMP (lihat catatan 24g) menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Finnet Indonesia (FI), dimana FI akan menyediakan sistem payment gateway yang terdiri dari Infrastruktur Switching Jaringan Komunikasi, Back End System, dan ATM Management System kepada PT konsorsium KC untuk mendukung layanan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter Systems (ATOMS), perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.

i.Pada tanggal 8 Agustus 2008 dan 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian subkontraktor dengan PT iASIA SAKATAMA (iASIA), dimana perusahaan menjadi sub-kontraktor dari iASIA selaku pemilik proyek Telkom Flexi AROP Medan Network. Ruang lingkup pekerjaan antara lain meliputi menyediakan seluruh kebutuhan proyek, menyediakan seluruh informasi dan material yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan proyek. Perusahaan diwajibkan menyediakan dana keseluruhan sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) kepada iASIA untuk biaya deposit yang dapat dikembalikan sebagai jaminan untuk pengoptimalan proyek dengan Telkom Flexi. Perjanjian berakhir jika tidak ada pembaharuan oleh para pihak atau salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian. j.Pada tanggal 12 September 2008, Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian pekerjaan pemborongan dengan PT Creative Agung Mandiri (CAM), dimana perusahaan menugaskan CAM untuk melakukan pekerjaan renovasi interior, penambahan peralatan dan perlengkapan kantor perusahaan yang berlokasi di Kemang.

- 30 -

Page 33: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)

k.Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memiliki perjanjian jual beli dengan PT Ejey Indonesia (EI) dimana PT Ejey menyediakan 30 set peralatan teknik untuk keperluan melaksanakan pekerjaan dibidang optimasi di beberapa operator di Indonesia. Nilai kontrak tersebut adalah sebesar Rp 90.000.000.000 dengan cara pembayaran sebagai berikut, 30% sebagai uang muka, 65% sebelum barang dikirim dan 5% setelah barang dikirim ke lokasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah masing–masing sebesar Rp 41.269.974.027 dan Rp 27.000.000.000 (lihat catatan 8).

l.Pada tanggal 17 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sub-kontrak pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS dengan PT Bahtiar Mastura Omar (BMO), dimana Perusahaan menunjuk BMO sebagai sub-kontraktor atas pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS – PT Ericsson Indonesia. Sesuai perjanjian tersebut, harga kontrak termasuk biaya pengiriman material, mobilisasi tenaga kerja dan alat kerja serta biaya-biaya atas pelaksanaan pekerjaan lainnya tetapi belum termasuk PPN adalah sebesar Rp 33.333.333.340, dengan ketentuan pembayaran sebagai berikut, uang muka sebesar 30%, pembayaran kedua sebesar 40% dari nilai kontrak setelah Berita Acara Material on Site terpasang, pembayaran kedua sebesar 25% setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I (BASTP I) diterbitkan dan pembayaran retensi sebesar 5% dibayarkan setelah BASTP II diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp 10.100.000.000 (lihat catatan 6).

m.Pada tanggal 28 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sub-kontrak pengadaan pekerjaan Installation Testing Commisioning (ITC) dengan PT Inti Bahana Mandiri (IBM), dimana perusahaan menunjuk IBM sebagai sub-kontraktor atas pengadaan pekerjaan. Sesuai perjanjian tersebut, harga kontrak termasuk biaya pengiriman material, mobilisasi tenaga kerja dan alat kerja serta biaya-biaya atas pelaksanaan pekerjaan lainnya tetapi belum termasuk PPN adalah sebesar Rp 63.333.334.000, dengan ketentuan pembayaran sebagai berikut, uang muka sebesar 15%, Pembayaran kedua sebesar 35% dari nilai kontrak setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan pertama (BASTP I) diterbitkan, pembayaran ketiga sebesar 45% setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kedua (BASTP II) diterbitkan dan pembayaran retensi sebesar 5% dibayarkan setelah BASTP II diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp.9.500.000.000 (lihat catatan 6).

n.Berdasarkan perjanjian No. MPSIDN2909031602RXA tanggal 16 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa dengan PT Huawei Tech. Investment, dimana Perusahaan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa pemasangan BTS/Hardware. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir.

23.STANDAR AKUNTANSI BARU Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK):

- 31

Page 34: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)

a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan

penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan ítem non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

c. PPSAK No. 4, “Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49.

d. PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada kontrak dalam Mata Uang Asing”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian

laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

- 32 -

Page 35: Katarina Utama Maret 1001 revisi - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/RINA/RINA_LK_TW_I_2010.pdf · pt katarina utama tbk. laporan keuangan dan laporan internal

PT KATARINA UTAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (Angka Dalam Tabel Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)

d. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan

agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

e. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

24.PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 17 Pebruari 2010, Perusahaan mendapatkan surat tertulis dan belum disahkan dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai pengunduran diri Teguh Trianung Djoko sebagai Presiden Komisaris.

b. Pada tanggal 23 Pebruari 2010, Perusahaan mendapatkan surat tertulis dan belum disahkan dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai pengunduran diri Eddy Adiwinata sebagai Ketua Komite Audit dan Komisaris Independen.

25.PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 30 April 2010.

- 33 -