pt. laguna cipta griya, tbk. -...

23
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2011 (MATA UANG INDONESIA)

Upload: vothuy

Post on 26-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI30 Juni 2011

(MATA UANG INDONESIA)

Page 2: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

Surat Pernyataan Direksi………………………………………………………… 1Neraca ……………………………………………………………………………… 2 - 3Laporan Laba Rugi………………………………………………………………… 4Laporan Perubahan Ekuitas ……………………………………………………… 5Laporan Arus Kas ………………………………………………………………… 6Catatan atas Laporan Keuangan………………………………………………… 7 - 21

DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI30 Juni 2011

*************

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

Page 3: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham
Page 4: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Kas dan setara kas 2d,2f,3 556.240.587 743.522.685

Piutang usaha - pihak ketiga 2d,2e,4 1.996.901.505 1.821.487.505

Persediaan 2g,2m,5 80.175.000.824 81.737.944.232

Pajak dibayar dimuka 14 14.570.166 14.705.600

Uang muka 6 57.565.735.243 57.611.966.249

Tanah yang belum dikembangkan 2g,2m,7 25.904.404.093 25.904.404.093

Piutang hubungan istimewa 2c,2d,2e,13 999.885.500 999.885.500

akumulasi penyusutan 2h,2i,8 1.431.897.269 1.506.237.136

Selisih lebih biaya perolehan atas asetbersih Anak Perusahaan 2b 13.083.333 91.583.333

Aset lain-lain 2d,9 249.347.405 266.795.623

JUMLAH ASET 168.907.065.926 170.698.531.955

PT LAGUNA CIPTA GRIYA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN (N E R A C A) KONSOLIDASI

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010(dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

ASET

Asset tetap - setelah dikurangi

2

Page 5: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Hutang pinjaman - pihak ketiga 2d,10 30.843.210 30.843.210

Pihak ketiga 2d,11 1.664.423.626 2.979.123.626 Pihak hubungan istimewa 2c,13 18.973.500 18.973.500

Hutang lain-lain - pihak ketiga 2d,12 1.158.812.860 1.022.423.360

Hutang pajak 2n,14 436.183.036 496.441.562

Uang muka penjualan 2l,15 5.707.227.464 5.888.651.464

karyawan 2j,21 297.136.500 297.136.500

Hutang hubungan istimewa 2c,2d,13 2.211.673.767 2.211.673.767

JUMLAH KEWAJIBAN 11.525.273.963 12.945.266.989

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per sahamModal dasar - 1.500.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh -

1.407.500.000 saham 16 140.750.000.000 140.750.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2k,17 22.966.471.550 22.966.471.550

Saldo Laba (Defisit) (6.334.679.587) (5.963.206.583) Kepentingan Nonpengendali - -

JUMLAH EKUITAS 157.381.791.963 157.753.264.967

168.907.065.926 170.698.531.955 0

Hutang usaha

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

EKUITAS

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (N E R A C A) KONSOLIDASI (Lanjutan)30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010

3

Page 6: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

PENJUALAN BERSIH 2l,18 2.611.337.676 7.578.797.707

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,19 (1.562.943.408) (5.376.921.899)

LABA KOTOR 1.048.394.268 2.201.875.808

2l,20Penjualan (27.015.129) (279.227.223) Retur Barang - - Umum dan administrasi (1.022.692.437) (965.024.500) Jumlah Beban Usaha (1.049.707.566) (1.244.251.723)

LABA (RUGI) USAHA (1.313.298) 957.624.085

2l11.769.189 25.827.837

- (30.318.487) Laba (rugi) atas realisasi investasi - - Laba (Rugi) pelepasan aset tetap - - Lain-lain - Bersih (303.600.990) 313.034.270

(291.831.801) 308.543.620

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (293.145.098) 1.266.167.705

2n,14(78.327.905) (174.066.063)

Tangguhan - - Jumlah Beban Pajak Penghasilan (78.327.905) (174.066.063)

(371.473.003) 1.092.101.642

Pendapatan Komprehensif Lainnya - -

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (371.473.003) 1.092.101.642

LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :Pemilik Entitas Induk (371.473.003) 1.092.101.642 Kepentingan Nonpengendali 2b - -

LABA (RUGI) BERSIH (371.473.003) 1.092.101.642

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 2o, 22 (0,26) 0,78

PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

Beban bunga

BEBAN USAHA

(dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)

PT LAGUNA CIPTA GRIYA TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

30 Juni 2011 dan 2010

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Kini

Penghasilan bunga - bersih

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

LABA (RUGI) SEBELUM

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN SETELAH PAJAK

4

Page 7: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

5

Page 8: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 2.254.499.676 8.314.200.150 Pembayaran kas kepada:

Kontraktor dan pemasok (1.314.700.000) (4.492.507.845) Karyawan (683.302.357) (440.380.013)

Pembayaran beban usaha dan operasi lainnya (149.750.685) (1.352.347.488) Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya (303.600.990) (4.582.620) Penghasilan bunga 11.769.189 18.721.086 Penghasilan lainnya - Pembayaran pajak penghasilan badan (138.586.431) (275.119.306)

Aktivitas Operasi (323.671.597) 1.767.983.964

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap - 4.000.000.000 Perolehan aset tetap - -

Aktivitas Operasi - 4.000.000.000

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAANPenurunan piutang hubungan istimewa (5.569.156.790) Penerimaan pinjaman dari pihak ketiga 3.816.791.500 Penurunan hutang hubungan istimewa (234.581.667) Penurunan hutang lain-lain – pihak ketiga 136.389.500,00 (3.965.281.006) Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga (78.062.500)

136.389.500,00 (6.030.290.463)

SETARA KAS (187.282.097,32) (262.306.499)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 743.522.684,58 1.217.582.807

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 556.240.587,26 955.276.308

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

PT LAGUNA CIPTA GRIYA TbkLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL30 Juni 2011 dan 2010

(dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

6

Page 9: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

1.

a. Pendirian Perusahaan

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:

Tempat Persentase Bidang Usaha Tahun Awal 30 Juni 2011 31 Desember 2010Kedudukan Kepemilikan Komersial

PT. DIAN SAKTI Jakarta 75% Pengembang Tanah 54.500.809.330 54.536.541.855 di Palembang

d.

Susunan anggota Komisaris, Direksi, dan Corporate Secretary pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris :Komisaris Utama : Agoestiar ZoebierKomisaris : Ir. Setyo MaharsoKomisaris merangkap Komisaris Independen : Ir. Saleh Aziz

Direktur Utama : Alwi Bagir MulachelaDirektur : KomarudinDirektur Tidak Terafiliasi : Hasan Ali Muhamad

Komite Audit :Ketua Komite Audit : Ir. Saleh Aziz Anggota : Puguh Susiantoro

: William E. Daniel

Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan

Dewan Direksi :

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebanyak 26 orang (tidak diaudit).

Jumlah Asset Sebelum Eliminasi

PT Laguna Cipta Griya Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 97 tanggal 17 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Bambang Suwondo,S.H., Notaris di Jakarta dan telah diubah berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 Juni 2004 di hadapan Notaris H.Yunardi, S.H. Akta pendiriandan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-17425.HT.01.01-TH.2004 tanggal 13 Juli 2004, dan telah dimuat serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 26November 2004. No. 95 Tambahan No. 11621/2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir denganAkta No. 126 tanggal 30 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., sehubungan dengan perubahan seluruh AnggaranDasar untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah diterima dandicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-94989.AH.01.02.Tahun2008 tanggal 10 Desember 2008.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang realestat/pembangunan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat yang beralamat di Wisma Yakif Lt. II, Jl. Buncit Raya No. 99,Jakarta Selatan

Perusahaan beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2004. Pada saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah pembangunan perumahanPuri Krakatau Hijau dan Puri Cilegon Hijau yang berlokasi di Cilegon, Banten.

Pemegang Waran Seri 1 tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas deviden selama Waran Seri 1 tersebut belumdilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila Waran Seri 1 tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka WaranSeri 1 tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampai dengan tanggal 23 Juli 2009, tidak ada Waran Seri I yangdikonversi menjadi saham.

Nama Anak Perusahaan

Saham-saham dari PUT I tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2008.

U M U M

Jumlah keseluruhan kompensasi dan renumerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang dibayarkan dalam bentukgaji dan tunjangan lainnya untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 768.500.000.

7

Page 10: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

d.

(i)

Selisih lebih biaya perolehan investasi atas nilai aset bersih Anak Perusahaan ditangguhkan dan dicatat pada akun “Selisih lebih biayaperolehan atas aset bersih Anak Perusahaan” serta diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam “Catatan atas LaporanKeuangan Konsolidasi”.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset BersihAnak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan" dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas padasuatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadibagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapatkewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhikewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikankepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang sahammayoritas dapat dipenuhi.

Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”InstrumenKeuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Dampakpenyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan PSAK tersebut, jika ada seluruhnya dibebankan pada laporan laba rugi tahun2010.

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Laporan keuangankonsolidasi tersebut disajikan berdasarkan nilai historis (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkanpengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dariKeputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan“ dan Lampiran11 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat“ sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method ) dengan mengelompokkan arus kas ke dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Aset Keuangan

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dapat dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut:

Neraca konsolidasi disajikan tanpa dikelompokkan menjadi bagian lancar dan tidak lancar (unclassified balance sheet ) sesuai denganPSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat“.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana Perusahaan memiliki persentase kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, di atas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan

Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya darientitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profitand loss ) (FVTPL), aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi(FVTPL) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompokdiperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukurpada kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika, antara lain diperoleh atau dimiliki terutamauntuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilaiwajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

8

Page 11: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

d.

(ii)

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan aset lain-lain.

(iii)

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Pinjaman yang diberikan dan piutang(loan and receivable ) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo(held to maturity ) yaitu aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuanuntuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan pada kategori ini.

Saling Hapus Antar Aset dan Kewajiban Keuangan

Estimasi Nilai W ajar

Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengukur seluruh akun kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkanatau kadaluwarsa.

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat menetapkan nilai wajar denganmenggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilaiwajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasi.

Instrumen Ekuitas

Kewajiban KeuanganPerusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban keuangan pada saat timbulnya kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau asetkeuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi (FVTPL), kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale ) adalah aset keuangan non derivatif yang tidak dikelompokan kedalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibatpenurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar) sampai aset keuangan tersebut dihentikanpengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harusdireklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan pada kategori ini.

Pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di manaPerusahaan dan Anak Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhiratau Perusahaan dan Anak Perusahaan telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko danmanfaat yang terkait kepada entitas lain.

Instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.

Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, sepanjang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas tersebut, dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dengan manfaat pajak penghasilan yang terkait).

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan pada kategori ini.

Aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi, jika dan hanya jika, 1) Perusahaandan Anak Perusahaan dengan entitas lain saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telahdiakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secarasimultan.

9

Page 12: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

i.

ii.

iii.

f. Kas dan Setara Kas

g. Aset Real Estat

h. Aset Tetap

TahunBangunan 20 Peralatan dan perabot kantor 5 Kendaraan 5

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” dan memilih model biaya sebagai kebijakanakuntansi untuk pengukuran aset tetap.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagianaset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakandengan menggunakan metode garis lurus (straight line method )

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu, pada setiap akhirperiode laporan keuangan konsolidasi.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saatterjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akan datang yangdiharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagaiselisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Biaya perolehan bangunan rumah yang sedang dikonstruksi meliputi biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek, biaya tidaklangsung lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan proyek dan kapitalisasi biaya pinjaman.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (yaitu investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatataset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku dipasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harusdikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikanpengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok danamortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan

Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal neraca konsolidasimanajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunannilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai di mana:

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat asetdengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secaraindividual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan kedalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.

Sebelum penerapan PSAK ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahanterhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Aset real estat meliputi bangunan rumah dalam penyelesaian, kavling tanah dan bangunan rumah yang tersedia untuk dijual serta tanah yangsedang dan/atau belum dikembangkan di mana seluruhnya dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilairealisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah ditambah kapitalisasi biaya pinjaman danbiaya lainnya sehubungan dengan biaya perolehan tanah. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan padasaat pengembangan tanah dimulai.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah pra- pengembangan ditambah dengan biayapengembangan langsung, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya tidak langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada pengembangan aset realestat.

10

Page 13: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

j. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

k. Biaya Emisi Saham

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1.

a. Proses penjualan telah selesai. b. Harga jual akan tertagih.c.d.

2.

a.

b. Harga jual akan tertagih.c.d.

e.

m.

1. Beban pra-perolehan tanah2. Beban perolehan tanah3. Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek4. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat5. Beban pinjaman

1.2.

Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrualmethod) apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut:

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan PSAK No. 50 (lihat Catatan 2d) dan Peraturan BAPEPAMmengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “Akuntansi Pengembangan Real Estat”. BerdasarkanPSAK tersebut maka:

Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (lihat Catatan

Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperolehKelebihan beban dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yangdikomersialkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan dengan penjualan unit.

Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut

Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila pada saat pengikatan jual beli seluruh kriteriaberikut ini telah terpenuhi:

Seluruh penerimaan hasil penjualan bangunan rumah dan kavling tanah yang belum memenuhi persyaratan metode akrual penuh tersebut,ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan motode deposit serta dikelompokkan sebagai akun “Uang Muka Penjualan” padaneraca konsolidasi. Sedangkan penerimaan lainnya seperti pembatalan tanda jadi, uang muka, booking fee , dan sebagainya dikelompokkansebagai bagian dari akun “Penghasilan Adminstrasi Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Beban diakui pada saat terjadinya(basis akrual).

Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual,seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan olehatau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat dimintakembali oleh pembeli.

Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti pada neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikandengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui.

Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real Estat

Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:

Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.

Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli.

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset non-keuangan atas setiappenurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tersebut tidak dapatdiperoleh kembali.

Bila nilai tercatat suatu aset non-keuangan melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount ) maka nilaitersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilaipakai.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasiatas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang- undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan”.

Perhitungan estimasi imbalan pasca kerja tersebut dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit . Keuntunganatau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belumdiakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan ataukerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan.

11

Page 14: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

m.

n. Pajak Penghasilan

o. Rugi Bersih per Saham

p. Informasi Segmen

q. Penggunaan Estimasi

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.

Perbedaan nilai ini tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidakdiakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilanfinal diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Jika terjadi perubahan mendasar, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis) .

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan keproyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 yang ditetapkan pada tanggal 4 November 2008, efektif 1 Januari 2009, penghasilandari penjualan atau pengalihan tanah dan/atau bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final sebesar 5% untuk nilaipenjualan di atas Rp 55.000.000 dan sebesar 1% untuk nilai penjualan dibawah Rp 55.000.000.

Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan dan Anak Perusahaan diwajibkan untukmenyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produkatau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko danimbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa padalingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponenyang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemenmembuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajibankontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapatberbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real Estat (Lanjutan)

Apabila akumulasi biaya ke proyek pengembangan lebih rendah dari realisasi pendapatan pada masa depan maka selisihnya akan dibebankanpada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Atas perbedaan yang terjadi Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan penyisihan secaraperiodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final padalaporan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham“, rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata–rata tertimbang saham yang beredar selama tahun 2011 dan2010 adalah sejumlah 1.407.500.000.

Beban yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus(Specific Identification Method ).

12

Page 15: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

3. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Kas 1.046.076 832.094 Bank

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.215.702 4.365.702 PT Bank Tabungan Negara (Persero) 223.780.051 359.587.041 PT Bank CIMB Niaga Tbk 113.110.107 164.539.717 PT Bank Mega Tbk 3.252.244 3.361.724

Sub Jumlah Bank 344.358.104 531.854.184

Deposito Berjangka pada Bank NiagaPT Bank CIMB Niaga Tbk 210.836.407 210.836.407

Jumlah 556.240.587 743.522.685

4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Kavling Tanah & Bangunan 2.686.446.000 2.861.210.804 Lainnya (masing-masing kurang dari Rp. 100.000.000) 418.851.255 68.672.451 Jumlah 3.105.297.255 2.929.883.255

Cadangan penurunan nilai (1.108.395.750) (1.108.395.750) Bersih 1.996.901.505 1.821.487.505

Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal akta jual beli / akad kredit adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Belum Jatuh tempo 2.686.446.000 1.119.636.000 Lewat Jatuh Tempo 404.882.255 - 1-30 hari 3.969.000 - 31-60 hari 10.000.000 - 61-90 hari - - > 90 hari - 1.810.247.255 Jumlah 3.105.297.255 2.929.883.255

Cadangan penurunan nilai (1.108.395.750) (1.108.395.750) Bersih 1.996.901.505 1.821.487.505

5. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Puri Cilegon hijauKavling tanah 26.813.243.389 26.917.984.428 Bangunan rumah - - Sub Jumlah 26.813.243.389 26.917.984.428

Akun ini merupakan piutang usaha dari penjualan bangunan & kavling tanah, dengan rincian sebagai berikut :

Deposito berjangka seluruhnya ditempatkan dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga tahunan yang berkisar antara 7% hingga 8% pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dengan kondisi diperpanjang secara otomatis (Automated Roll Over) .

Akun ini terdiri dari:

Saldo piutang usaha di atas seluruhnya dalam mata uang Rupiah di mana meliputi piutang kepada konsumen atas transaksi penjualan realestat yang dilakukan secara tunai bertahap dengan jangka waktu pembayaran yang berkisar antara 1 hingga 3 tahun, piutang kepada pihakbank atas transaksi penjualan real estat melalui fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) dan sisa tagihan retensi kepada pihak bank.

Tidak terdapat pembatasan atas penggunaan dana kas dan setara kas serta tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak hubunganistimewa.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh perusahaan atas hutang pinjaman dari pihak lain.

13

Page 16: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

5. PERSEDIAAN (Lanjutan)

30 Juni 2011 31 Desember 2010 (Tidak diaudit) (Audit)

Puri Krakatau hijauKavling tanah 4.572.917.706 4.958.877.186 Bangunan rumah 1.533.688.146 2.605.931.034 Bangunan rumah dalam penyelesaian - Sub Jumlah 6.106.605.852 7.564.808.220

Tanah yang sedang dikembangkan :Tanah Kotasari Cilegon 15.677.237.329 15.677.237.329 Tanah Keramasan Palembang 31.577.914.255 31.577.914.255 Sub Jumlah 47.255.151.584 47.255.151.584

Jumlah 80.175.000.824 81.737.944.232

30 Juni 2011 31 Desember 2010Saldo Awal - 2.540.778.244 PenambahanPengurangan/Pelepasan - (2.540.778.244)Saldo Akhir - -

6. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH DAN LAINNYA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 (Tidak diaudit) (Audit)

Akun ini terdiri dari:PT. Asta Langgeng Kurnia 11.705.600.000 11.705.600.000 PT. Bersama Usaha Sukses Selalu 19.500.000.000 19.500.000.000 PT. Catur Mitra Persada 21.347.550.000 21.347.550.000 Apartemen Low Raise 5.000.000.000 5.000.000.000 Uang Muka - Operasional Cilegon 12.585.243 58.816.249 Jumlah 57.565.735.243 57.611.966.249

a. PT. Asta Langgeng Kurnia

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugianyang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat potensi penurunan nilai persediaan sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tanah yang belum dikembangkan dan bersertifikat atas nama PT Dian Sakti, AnakPerusahaan masing-masing seluas 77,16 hektar yang terletak di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Pelembang SumateraSelatan dan tanah milik Perusahaan seluas 4,16 hektar di Desa Kotasari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon sedang dalam tahappematangan, sehingga pada tahun 2009 direklasifikasi dari akun “Tanah Yang Belum Dikembangkan” ke akun persediaan tanah yang sedangdikembangkan (lihat Catatan 7).

Berdasarkan Perjanjian Agen Pembelian dan Pematangan Tanah yang dibuat pada tanggal 6 Oktober 2008 dan telah disahkandengan Waarmerking Notaris No. 05 Tanggal 2 April 2009 yang dibuat dihadapan Firdaus Muhammad, S.H, M.Kn., Notaris di Bekasi,Perusahaan menunjuk PT Asta Langgeng Kurnia (ALK) sebagai Agen Pembeli untuk membeli properti dan mematangkan tanah yangterletak di Desa Kotasari, Desa Rawa Arum dan Desa Grogol yang ketiganya berlokasi di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon, Banten.

Mutasi bangunan rumah dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

Persentase penyelesaian dari bangunan rumah dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 terhadap nilai kontrak, adalah 65%.

Pada tahun 2009, ALK telah melaksanakan pematangan tanah di lahan tanah milik Perusahaan dan berdasarkan berita acarapemeriksaan pekerjaan pada tanggal 11 Desember 2009, proses pematangan lahan telah mencapai 51,23%. Berdasarkan beritaacara tersebut, pada tanggal 31 Desember 2009, uang muka sebesar Rp 14.344.400.000 telah direklasifikasi menjadi bagian dariPersediaan “Tanah Yang Sedang Dikembangkan”.

Pada tahun 2009, Perusahaan mencatat bunga dan denda atas pinjaman kepada Aramat Global Capital Resources Pte. Ltd. yang dikapitalisasike dalam akun persediaan sebesar sebesar Rp 511.428.883. Pada tahun 2009, pinjaman tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan.

14

Page 17: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

6. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH DAN LAINNYA (Lanjutan)

b. PT. Bersama Usaha Sukses Selalu

c. PT. Catur Mitra Persada

d.

7. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) perusahaan yang dibuat pada tanggal7 Oktober 2008 dan telah disahkandengan Waarmerking Notaris No. 04 Tanggal 2 April 2009 yang dibuat dihadapan Firdaus Muhammad, S.H, M.Kn., Notaris di Bekasi,Dona Yolanda Boestami, Devayani Saptavina dan Dono Boestami masing-masing selaku pemegang saham PT Bersama UsahaSukses Selalu (BUSS), sepakat untuk menjual kepemilikan saham di BUSS kepada Perusahaan sebanyak 1.000 saham atau100% kepemilikan di BUSS dengan nilai sebesar Rp 100.000.000. Selain itu BUSS juga akan mengalihkan hutang kepada PTAsset Pasific Investment (API) kepada Perusahaan senilai Rp 22.400.000.000.

BUSS memiliki aset berupa tanah seluas 10,959 ha di Jl. Nusantara Kijang Km.13,5 Tanjung Pinang, Pulau Bintan atas nama BUSS dan25,042 ha di pulau Siulung, Bintan Timur, Kepulauan Riau atas nama PT Duta Sahabat Abadi dan masih dalam proses balik nama keBUSS. Transaksi pembelian saham BUSS dan pengambilalihan pinjaman API adalah sebesar 14,12% dari ekuitas, oleh karena itutransaksi ini tidak termasuk ke dalam kategori transaksi material yang membutuhkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) Perusahaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Kep-413/BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009 perihal Transaksi Material danPerubahan Kegiatan Usaha Utama, tetapi hanya wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam peraturanNo. X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 perihal Keterbukaan Informasi Yang HarusDiumumkan Kepada Publik. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen Perusahaan belum melakukan keterbukaan informasiyang dimaksud dalam peraturan No. X.K.1.

Selain itu transaksi pembelian saham BUSS mengandung unsur transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksuddalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Salinan KeputusanKetua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November Tahun 2009. Dimanaunsur-unsur transaksi afiliasi dan benturan kepentingan dalam transaksi pembelian saham BUSS adalah Denny Boestami yangmerupakan pemegang saham tidak langsung dari Perusahaan dan keluarga dari pemegang saham BUSS. Sampai dengan tanggallaporan auditor independen, Perusahaan belum melaksanakan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan BepapamNo. IX.E.1 di atas.

Pada tahun 2009, CMP telah melaksanakan pematangan tanah di lahan tanah milik DS dan berdasarkan berita acarapemeriksaan pekerjaan pada tanggal 11 Desember 2009, proses pematangan lahan telah mencapai 32,23%. Berdasarkan beritaacara tersebut, pada tanggal 31 Desember 2009, uang muka sebesar Rp 10.152.450.000 telah direklasifikasi menjadi bagian dariPersediaan “Tanah Yang Sedang Dikembangkan”.

Proyek Low Raise Apartemen

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan tanah yang belum dikembangkan yang dimiliki oleh Perusahaan seluas 81,38 hektar, dengan rincian berupa tanah yang belum dikembangkan yang sedang dalam proses sertifikasi atas nama Perusahaan seluas 5,88 hektar dan tanah yang belum dikembangkan yang belum dalam proses setifikasi atas nama Perusahaan seluas 75,50 hektar, dimana seluruh tanah belum dikembangkan tersebut terletak di Cilegon, Banten.

Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah yang belum dikembangkan dan bersertifikat atas nama PT Dian Sakti, Anak Perusahaan seluas 77,16hektar yang terletak di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Pelembang Sumatera Selatan dan tanah milik Perusahaan seluas4,16 hektar di Desa Kotasari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon direklasifikasi ke akun Persediaan “Tanah Yang Sedang Dikembangkan”

Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama yang dibuat pada tanggal 16 November 2009, antara Perusahaan dengan Bapak IbrahimHaris N Soetopo mengenai kerja sama proyek Low Raise Apartemen di Cilandak Barat. Bapak Ibrahim Haris N Soetopomenyediakan tanah seluas 2.260,16 m2 di daerah Cilandak barat, dan Perusahaan akan mengurus seluruh perijinan yangdiperlukan, membuat perencanaan, membangun apartemen dan memasarkannya. Berdasarkan perjanjian kerjasama ini Perusahaanakan membayar sebesar Rp 10.000.000.000 kepada Bapak Ibrahim Haris N Soetopo atas kompensasi kerjasama ini. Pembayarandilakukan secara bertahap, tahap pertama sebesar Rp 5.000.000.000 telah dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2009 dan dicatat sebagaiuang muka dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Sisanya akan dibayarkan setelah proyek berjalan danpenjualan telah terisi.

Berdasarkan Perjanjian Agen Pematangan Tanah yang dibuat pada tanggal 10 Juli 2008 antara PT Dian Sakti (DS), Anak Perusahaandengan PT Catur Mitra Persada (CMP), DS menunjuk CMP sebagai Agen untuk Pematangan Tanah milik DS yang terletak di DesaKeramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak sebesar Rp 31.500.000.000.

15

Page 18: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

8. AKTIVA TETAP

Rincian dan mutasi akun aset tetap adalah sebagai berikut :

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 270.000.000 - - 270.000.000 1.180.000.000 - - 1.180.000.000 162.638.700 - - 162.638.700 392.160.472 - - 392.160.472

Jumlah Biaya Perolehan 2.004.799.172 - - 2.004.799.172

147.500.000 29.500.000 - 177.000.000 122.668.436 20.329.838 - 142.998.274 228.393.600 24.510.030 - 252.903.630

Jumlah Akumulasi Penyusutan 498.562.036 74.339.867 - 572.901.903 Nilai Buku 1.506.237.136 1.431.897.269

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir270.000.000 - - 270.000.000

1.180.000.000 - - 1.180.000.000 158.422.700 4.216.000 - 162.638.700 392.160.472 - - 392.160.472

Jumlah Nilai tercatat 2.000.583.172 4.216.000 - 2.004.799.172

88.500.000 59.000.000 - 147.500.000 97.066.269 25.602.167 - 122.668.436

179.373.540 49.020.060 - 228.393.600 Jumlah Akumulasi Penyusutan 364.939.809 133.622.227 - 498.562.036 Nilai Buku 1.635.643.363 1.506.237.136

9. AKTIVA LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:30 Juni 2011 31 Desember 2010

Escrow accounts (Tidak diaudit) (Audit) PT Bank Tabungan Negara (Persero) 64.754.000 64.754.000 PT Bank Niaga Tbk 120.848.405 138.296.623

185.602.405 203.050.623 Uang Jaminan Sewa 63.745.000 63.745.000 Jumlah 249.347.405 266.795.623

10. HUTANG PINJAMAN – PIHAK KETIGA

Bangunan

Peralatan KantorKendaraan

BangunanPeralatan Kantor

TanahBangunan

Peralatan Kantor

30 Juni 2011

Escrow accounts merupakan dana yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang penggunaannyadibatasi sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pelanggan saat periode KPR berakhir. Tingkat bunga escrowaccounts tersebut berkisar antara 2,64 % sampai dengan 3,36 % per tahun.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini seluruhnya merupakan pinjaman kepada PT Griya Sarana Akbar (GSA) berdasarkan Akta Perjanjian Hutang No. 199 tanggal 15 Juni 2009 dari Notaris H. Jonifa, S.H. Pinjaman ini dikenakan bunga sesuai dengan tingkat bunga di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan tanpa jaminan.

Kendaraan

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 aset tetap berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas hutang kepada PT BankTabungan Negara (Persero) Tbk (lihat Catatan 12).

Beban penyusutan untuk 31 Desember 2010 dan 30 Juni 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 133.622.227 dan Rp 74.339.867

Kendaraan

Biaya Perolehan

BangunanAkumulasi Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

(Tidak diaudit)

(Audit)

Kendaraan

Peralatan Kantor

31 Desember 2010

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi aset tetap pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, manajemen berkeyakinan tidak terdapat potensi penurunan nilai atas aset tetap, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.

Biaya PerolehanTanah

16

Page 19: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

11. HUTANG USAHA

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Pinjaman pihak ketiga lainnya1.664.423.626 2.979.123.626

Lain-lain - - Sub Jumlah 1.664.423.626 2.979.123.626

Pihak Hubungan istimewa (lihat Catatan 13)PT Bangunjaya Intimas Pratama 18.973.500 18.973.500

Jumlah 1.683.397.126 2.998.097.126

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak Diaudit) (Audit)

Sampai dengan 6 bulan 1.664.423.626 2.979.123.626 > 6 bulan 18.973.500 18.973.500

Jumlah 1.683.397.126 2.998.097.126

12. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian dari hutang lain-lain adalah sebagai berikut:30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) 1.022.300.965 1.022.300.965 Lain-lain 136.511.895 122.395 Jumlah 1.158.812.860 1.022.423.360

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Palembang

13.

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Piutang Hubungan istimewa PT. Asta Langgeng Kurnia 68.377.000 68.377.000 PT. Anugrah Mustika Nusantara 23.800.000 23.800.000 PT. Laguna Alam Abadi 22.358.500 22.358.500 Alwi Bagir Mulachela 750.000.000 750.000.000 PT. Langgeng Kurnia property 135.350.000 135.350.000

Jumlah 999.885.500 999.885.500

PT Bangunjaya Intimas Pratama 18.973.500 18.973.500

PT. Citra Nusa Abadi 2.211.673.767 2.211.673.767

a. Alwi Bagir Mulachela merupakan Direktur Utama Perusahaan dan pemegang saham.

Hutang usaha - pihak hubungan istimewa:

Piutang dan hutang hubungan istimewa tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian, namun dapatdikembalikan sewaktu-waktu.

Akun ini merupakan hutang usaha kepada para pemasok dan kontraktor yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagaiberikut:

PT. Griya Sarana Akbar

Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal tagihan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 08 tanggal 27 Juni 2008, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan fasilitaskredit dalam bentuk kredit KPR (Pembelian Ruko) dengan jumlah maksimum Rp. 1.150.000.000. Fasilitas kredit KPR tersebutmemiliki tingkat bunga pinjaman 10% per tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan tanggal 27 Juni 2018. Fasilitas kredittersebut dijamin dengan tanah dan bangunan SHM No. 6925, luas bangunan/tanah 191/67,50 m2 yang terletak di Komplek MallPalembang Square Blok R No. 10 Ilir Barat I Palembang (Lihat Catatan 8)

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Rincian saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

Hutang hubungan istimewa

Sifat hubungan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:

17

Page 20: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

13.

b.

c.

14.

Hutang Pajak

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Pasal 4 (2)Penjualan bersih - tahun berjalan - - Penjualan bersih - tahun 2010 278.908.852 278.908.852 Lain-lain 3.839.550 3.839.549

Pasal 21 4.514.454 4.514.454 Pasal 23 687.408 936.760 Pasal 29 – tahun 2008 100.831.247 100.831.247

Pajak Pertambahan Nilai 45.846.857 105.856.033

Sub Jumlah 434.628.369 494.886.895

Anak Perusahaan

Pasal 21 1.554.667 1.554.667

Jumlah 436.183.036 496.441.562

15. UANG MUKA PENJUALAN

Rincian uang muka penjualan terdiri dari :30 Juni 2011 31 Desember 2010

(Tidak diaudit) (Audit)

Uang muka PCH 122.141.800 1.263.952.664 Uang muka PKH 1.085.085.664 124.698.800 Uang muka Tanah Keramasan Palembang 4.500.000.000 4.500.000.000

Jumlah 5.707.227.464 5.888.651.464

Uang muka penjualan akan diakui sebagai pendapatan setelah terjadi akad jual beli.

Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:

PERPAJAKAN

PT Citra Nusa Abadi, merupakan pemegang saham.

Pajak Dibayar Di Muka

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini seluruhnya merupakan pajak dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai AnakPerusahaan.

Pajak penghasilan

Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan ataupenjualan unit bangunan dan kavling yang dikembangkan Perusahaan.

PT Langgeng Kurnia Property, PT Asta Langgeng Kurnia, PT Bangunjaya Intimas Pratama, PT Anugrah Mustika Nusantara danPT Laguna Alam Abadi merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan dan memiliki anggota manajemen kunciyang sama dengan Perusahaan.

Pajak Penghasilan

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Perusahaan

18

Page 21: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

16. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Jumlah dan Disetor Penuh Pemilikan

PT Astro Media Indonesia 263.059.312 Lembar 18,69% 26.305.931.200 PT Citra Nusa Abadi 229.828.000 Lembar 16,33% 22.982.800.000 PT.MAA LIFE ASSURANCE I 80.000.000 Lembar 5,68% 8.000.000.000 PT. CITRA NUSA ABADI 60.000.000 Lembar 4,26% 6.000.000.000 Alwi Bagir Mulachela (Direktur Utama) 1.030.000 Lembar 0,07% 103.000.000 Hendra Hasan Kustarjo 10.095.000 Lembar 0,72% 1.009.500.000 Komarudin 1.030.000 Lembar 0,07% 103.000.000 Boestami 7.420.000 Lembar 0,53% 742.000.000 Ir. Setyo Maharso (Komisaris) 375.000 Lembar 0,03% 37.500.000 Masyarakat 754.662.688 Lembar 53,62% 75.466.268.800

(masing-masing kurang dari 5 %)

Jumlah 1.407.500.000 100,00% 140.750.000.000

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Jumlah dan Disetor Penuh Pemilikan

PT Astro Media Indonesia 263.059.312 Lembar 18,69% 26.305.931.200 PT Citra Nusa Abadi 229.828.000 Lembar 16,33% 22.982.800.000 PT. CITRA NUSA ABADI 140.000.000 Lembar 9,95% 14.000.000.000 Alwi Bagir Mulachela (Direktur Utama) 1.030.000 Lembar 0,07% 103.000.000 Hendra Hasan Kustarjo 10.095.000 Lembar 0,72% 1.009.500.000 Komarudin 1.030.000 Lembar 0,07% 103.000.000 Boestami 7.420.000 Lembar 0,53% 742.000.000 Ir. Setyo Maharso (Komisaris) 375.000 Lembar 0,03% 37.500.000 Masyarakat 754.662.688 Lembar 53,62% 75.466.268.800

(masing-masing kurang dari 5 %)

Jumlah 1.407.500.000 100,00% 140.750.000.000

17.

30 Juni 2011 31 Desember 2010(Tidak diaudit) (Audit)

Tambahan modal disetor - penawaran umum perdana 7.500.000.000 7.500.000.000 Tambahan modal disetor - penawaran umum terbatas I 19.001.250.000 19.001.250.000

26.501.250.000 26.501.250.000 Dikurangi :

Biaya emisi saham - penawaran umum perdana (2.358.750.042) (2.358.750.042) Biaya emisi saham - penawaran umum terbatas I (1.176.028.408) (1.176.028.408)

22.966.471.550 22.966.471.550

18.

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

Penjualan bangunan rumah 2.515.800.176 7.303.870.934 Penjualan tanah lebih 95.537.500 274.926.773

2.611.337.676 7.578.797.707

31 Desember 2010

Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan berdasarkan kelompok produk utama dengan rincian sebagaiberikut:

(Tidak diaudit)

(Audit)

30 Juni 2011

TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan tambahan modal disetor dari hasil penawaran umum perdana setelah dikurangi biaya emisi saham denganperincian sebagai berikut :

PENJUALAN BERSIH

19

Page 22: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

19. BEBAN POKOK PENJUALAN

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

493.611.766 1.442.136.544 Bangunan Rumah 1.069.331.642 3.934.785.355

Total Beban Penjualan 1.562.943.408 5.376.921.899

Pada 30 Juni tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian ke pihak hubungan istimewa.

20.

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

- 166.447.593 Pemasaran 27.015.129 112.779.630

Sub Jumlah 27.015.129 279.227.223

683.302.356,67 534.761.013,00 157.260.000,00 209.500.000,00

Sewa kantor dan pemeliharaan 49.163.900,00 84.814.480,00 Penyusutan 74.339.867,00 145.213.030,00 Beban kantor 47.935.813,00 64.491.978,00 Pajak dan perijinan 5.720.000,00 178.810.486,00 Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp. 100.000.000) 4.970.500,00 129.699.093,00

Jumlah 1.022.692.437 1.347.290.080

21.

55 tahun

Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

242.879.920 161.793.304 (12.790.237) (13.728.625)

67.046.817 88.325.323

297.136.500 236.390.002

Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut :30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

Saldo awal tahun 236.390.002 191.161.946 Penambahan tahun berjalan 60.746.498 45.228.056

Saldo Akhir Tahun 297.136.500 236.390.002

Gaji dan kesejahteraan karyawanJasa profesional

Beban Umum dan Administrasi

Umur pensiun

Nilai kini kewajiban imbalan kerjaBiaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui Keuntungan aktuaria yang belum diakui

Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam

ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Pada tahun 2011, nama pemasok dan kontraktor di mana secara individual memiliki nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlahkumulatif penjualan adalah PT Griya Sarana Akbar.

Tingkat diskonto

Kavling tanah

10 % per tahun Kenaikan upah dan gaji 10 %

BEBAN USAHA

Saldo barang jadi

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen yaitu PT. Konsultan Aktuaria Mizan. Sebagaimana diungkapkan dalam laporan aktuaris independen tersebut yang bertanggal 11 Maret 2011, perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit" dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

Beban PenjualanPromosi

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

20

Page 23: PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk. - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/06/TW2/LCGP/LCGP_LKTT_Juni_2011.pdfpemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham

PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk.

(Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juni 2011 dan 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

22.

30 Juni 2011 30 Juni 2010(Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

(371.473.003) 1.092.101.642

`tahun yang berjalan 1.407.500.000 1.407.500.000

Rugi bersih per saham dasar (0,26) 0,78

23. INFORMASI SEGMEN

24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan Perusahaan ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 14 Juli 2011

Segmen GeografisPerusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena tidak terdapat perbedaan risiko dan imbalan komponen dalam menghasilkan produkantara lingkungan (wilayah) ekonomi yang satu dengan lingkungan (wilayah) ekonomi yang lain.

Rugi bersih per saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 adalahsebagai berikut:

Laba (Rugi) Bersih

RUGI BERSIH PER SAHAM

Segmen Usaha

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada

Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkanproduk tidak memiliki risiko dan imbalan yang berbeda, antara komponen produk yang satu dengan yang lain.

21