tugas etika profesi.docx

25
I. Jelaskan pemahaman saudara tentang Etika, Profesi, dan apa fungsi Kode Etik Profesi! Etika Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul dan bersosialisasi dengan sesama. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika dimasyarakat. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan

Upload: okky-parastuti

Post on 21-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas etika profesi.docx

I. Jelaskan pemahaman saudara tentang Etika, Profesi, dan apa fungsi

Kode Etik Profesi!

Etika

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup

tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

seharusnya manusia bergaul dan bersosialisasi dengan sesama. Sistem

pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal

dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-

masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa

merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah

dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan

dengan hak-hak asasi umumnya. hal itulah yang mendasari tumbuh

kembangnya etika dimasyarakat.

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti

karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan

berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk

menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau

benar, buruk atau baik. Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang

berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku

manusia dalam hidupnya.

Menurut De Vos, etika adalah ilmu tentang moral dan merupakan cabang

tertua filsafat.

K. Bertens membagi definisi etika menjadi 3 (tiga) yaitu :

Ilmu tentang baik dan buruk

Sistem nilai perilaku (pada diri manusia maupun kehidupan masyarakat

Kumpulan nilai moral (kode etik).

Masyarakat Jawa mendefinisikan etika sebagai sikap dasar (rasa) yang

mendalam dan benar.

Etika dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana

manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil

Page 2: tugas etika profesi.docx

keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang

menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam

menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di

analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai

pengertian umum dan teori-teori.

ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar

dalam bidang kehidupan yang khusus.

Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia

petunjuk bagaimana dia menjalani hidupnya. Etika membantu manusia untuk

mengambil sikap secara benar dalam menjalani hidupnya.

Profesi

Profesi sering disalah artikan oleh masyarakat sebagai pekerjaan. Masyarakat

menganggap profesi adalah sama dengan pekerjaan. Padahal profesi dan

pekerjaan adalah dua hal yang berbeda. Profesi yang dilakukan oleh

seseorang bisa saja menjadi pekerjaannya. Akan tetapi pekerjaan seseorang

belum tentu menjadi profesinya. Profesi adalah sebutan/jabatan di mana

penyandang profesi memiliki pengetahuan khusus dan standing tertentu.

Sedangkan pekerjaan tidak membutuhkan syarat-syarat tertentu seperti yang

disyaratkan pada profesi. Profesi merupakan kelompok terbatas orang-orang

yang memiliki pengetahuan khusus dan dengan pengetahuan khusus itu

mereka dapat berfungsi secara lebih baik daripada orang lain pada umumnya

serta sarat nilai idealisme, sadar kewajiban, berani (sesuai tuntutan profesi),

tidak sekedar mencari nafkah.

Profesi di bagi menjadi 2 (dua) yaitu profesi umum dan profesi khusus. Hal

utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada umumnya

adalah tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada

masyarakat. Orang yang menjalankan suatu profesi luhur atau profesi khusus

juga membutuhkan nafkah hidup yang didapatkan dari kegiatan menjalankan

profesi tersebut. Akan tetapi sasaran utamanya adalah untuk mengabdi dan

melayani masyarakat. Pelayanan dan pengabdian itu diberikan bahkan

dijalani sebagai suatu panggilan dari Allah atau Tuhan, yang memanggil dan

menugaskan mereka untuk menyampaikan kasih kepada yang membutuhkan.

Page 3: tugas etika profesi.docx

Profesi mempunyai ciri-ciri yang selalu melekat yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan ketrampilan

ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang

bertahun-tahun

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya

setiap penyandang profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di

bawah kepentingan masyarakat

3. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan

selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat dimana nilai-

kemanusian berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan

sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih

dahulu ada izin khusus

4. Penyandang profesi biasanya menjadi anggota oraganisasi profesi

sesuai dengan profesi yang dijalaninya

Fungsi kode etik profesi

Fungsi kode etik profesi antara lain :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi

tentang prinsip profesionalitas yang digariskan

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas

profesi yang bersangkutan

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi

tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi

II. Sebutkan ciri-ciri profesi, dan uraikan mengapa kode etik dianggap

sebagai pedoman dalam menjalankan profesi.

Ciri-ciri profesi

Menurut Muladi :

1. Untuk bisa praktek secara profesional, perlu “extensive training”

2. Materinya mengandung “a significant intellectual component” (bukan

sekedar peltihan ketrampilan)

3. Ada kesadaran untuk mengabdikan profesinya bagi pelayanan

masyarakat

Page 4: tugas etika profesi.docx

Menurut Louis Brandels :

1. Perlu pelatihan, harus bersifat intelektual

2. Berbeda, lebih dari sekedar keahlian

3. Menguasai pengetahuan/kesarjanaan

4. Keahlian profesional = pengetahuan yang diterapkan praktisi untuk

suatu tujuan, demi manusia lain

5. Imbalan uang bukan ukuran keberhasilan

Ciri-ciri profesi secara umum :

1. Adanya pengetahuan khusus

Setiap profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan dan

keterampilan atau keahlian khusus yang sangat diperlukan untuk

menjalankan tugas-tugas profesional dengan baik. Kaum profesional

lebih tahu dan terampil dalam bidang profesi mereka dibandingkan

dengan kebanyakan orang lainnya.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi

Setiap profesi, khususnya yang selalu terkait dengan pengabdian dan

pelayanan langsung kepada masyarakat sangat rentan akan

penyalahgunaan yang dilakukan oleh yang menjalankan profesi

tersebut. Untuk memelihara standar moral yang tinggi inilah

digunakan kode etik untuk setiap profesi.

3. Pengabdian kepada kepentingan masyarakat

Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan

masyarakat diatas kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya

merekalah yang memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan

dibidang itu telah membuat mereka terikat tanggung jawab untuk

menggunakan apa yang mereka miliki itu demi pengabdian kepada

masyarakat yang umumnya tidak memiliki kemampuan dan keahlian

seperti itu. Ini adalah sebuah panggilan yang ditujukan kepada

kehendak mereka untuk mau mengabdikan diri bagi kepentingan

masyarakat.

Page 5: tugas etika profesi.docx

4. Memerlukan izin khusus

Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan izin khusus

untuk bisa menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan bahwa

profesi yang dijalankan menyangkut kepentingan masyarakat banyak,

yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar manusia. Berhubung

taruhannya sangat tinggi, maka untuk menjalankannya harus ada izin

khusus, untuk memastikan bahwa yang bersangkutan telah memenuhi

syarat untuk bisa mengemban amanat luhur yang terkandung dalma

profesi itu.

5. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek

menjalankan suatu profesi akan bergabung dengan kelompok profesi

tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keluhuran profesi itu

sendiri. Dengan penggabungan ini diharapkan setiap anggota dapat

saling mendorong dan menguatkan untuk menjunjung tinggi

kepemilikan standar moral yang tinggi, agar kode etik tidak dilanggar,

pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat tidak luntur dan sebagai

wadah untuk mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan

perbaikan kualitas pelaksanaan pelayanan mereka.

Kode etik merupakan suatu etika yang dibentuk dan disetujui oleh

masyarakat tertentu sebagai suatu pedoman dalam menjalani kehidupan

bermasyarakat. Kode etik profesi merupakan suatu etika, tata cara, pola

aturan yang dibentuk dan disetujui oleh suatu kelompok profesi tertentu

yang mana di dalamnya mengatur tentang bagaimana penyandang profesi

bertindak dalam memberikan jasa dengan sebaik-baiknya kepada

msyarakat yang membutuhkan. Kode etik dianggap sebagai pedoman

dalam profesi agar dalam menjalankan sebuah profesi seorang penyandang

profesi mengetahui sikap-sikap yang harus dilakukan dalam menjalani

profesinya. Mengetahui tata cara menjalankan profesinya dengan baik

sehingga terciptalah penyandang profesi yang bersikap profesional. Kode

etik juga berfungsi sebagai pencegah pelanggaran dalam sebuah profesi.

Page 6: tugas etika profesi.docx

III. Uraikan analisis saudara (minimal 10 halaman, Times New Roman, Font

12) terhadap pemberitaan media cetak (copy terlampir). Adakah

pelanggaran etika profesi? Jelaskan.

Kata etika (atau etik) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti

karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan

berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk

menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau

benar, buruk atau baik. Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang

berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku

manusia dalam hidupnya.

Etika dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana

manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil

keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang

menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam

menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di

analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai

pengertian umum dan teori-teori.

Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam

bidang kehidupan yang khusus.

Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia

petunjuk bagaimana dia menjalani hidupnya. Etika membantu manusia untuk

mengambil sikap secara benar dalam menjalani hidupnya.

Peranan etika dalam profesi :

Nilai-nilai etika itu dimiliki oleh setiap kelompok masyarakat, bahkan

kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan

nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata

nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

Page 7: tugas etika profesi.docx

Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi

landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya

maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan

ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan

tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi

pegangan para anggotanya.

Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku

sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai

pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi),

sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. sebagai

contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan,

demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di

daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk

menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah

keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari

jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang

merupakan sumber utama untuk mencari nafkah. Adapun ciri-ciri profesi

secara umum yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus

Setiap profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan dan

keterampilan atau keahlian khusus yang sangat diperlukan untuk

menjalankan tugas-tugas profesional dengan baik. Kaum profesional

lebih tahu dan terampil dalam bidang profesi mereka dibandingkan

dengan kebanyakan orang lainnya.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi

Setiap profesi, khususnya yang selalu terkait dengan pengabdian dan

pelayanan langsung kepada masyarakat sangat rentan akan

penyalahgunaan yang dilakukan oleh yang menjalankan profesi

Page 8: tugas etika profesi.docx

tersebut. Untuk memelihara standar moral yang tinggi inilah digunakan

kode etik untuk setiap profesi.

3. Pengabdian kepada kepentingan masyarakat

Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan

masyarakat diatas kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya

merekalah yang memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan

dibidang itu telah membuat mereka terikat tanggung jawab untuk

menggunakan apa yang mereka miliki itu demi pengabdian kepada

masyarakat yang umumnya tidak memiliki kemampuan dan keahlian

seperti itu. Ini adalah sebuah panggilan yang ditujukan kepada

kehendak mereka untuk mau mengabdikan diri bagi kepentingan

masyarakat.

4. Memerlukan izin khusus

Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan izin khusus

untuk bisa menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan bahwa profesi

yang dijalankan menyangkut kepentingan masyarakat banyak, yang

berkaitan dengan nilai-nilai dasar manusia. Berhubung taruhannya

sangat tinggi, maka untuk menjalankannya harus ada izin khusus, untuk

memastikan bahwa yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk

bisa mengemban amanat luhur yang terkandung dalma profesi itu.

5. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek

menjalankan suatu profesi akan bergabung dengan kelompok profesi

tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keluhuran profesi itu sendiri.

Dengan penggabungan ini diharapkan setiap anggota dapat saling

mendorong dan menguatkan untuk menjunjung tinggi kepemilikan

standar moral yang tinggi, agar kode etik tidak dilanggar, pengabdian

dan pelayanan kepada masyarakat tidak luntur dan sebagai wadah untuk

mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas

pelaksanaan pelayanan mereka.

Page 9: tugas etika profesi.docx

Secara sederhana etika profesi dapat diartikan sikap berupa keadilan untuk

memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh

ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas

berupa kewajiban terhadap masyarakat. Etika profesi dapat diwujudkan

melalui kode etik profesi yang mengatur tingkah laku para penyandang

profesi baik penyandang profesi yang baru saja bergabung maupun yang

sudah profesional.

Secara sederhana kode etik profesi dapat diartikan sebagai tingkah laku

moral suatu kelompok dalam masyarakat, yang dirimuskan secara tertulis,

dan diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota suatu kelompok.

Kode etik profesi adalah perwujudan dari etika profesi. Sebagai

perwujudan dari etika profesi kode etik profesi ini harus dipatuhi oleh

penyandang profesi baik penyandang profesi yang baru saja terjun ke dalam

profesi tersebut maupun para profesional.

Dalam kaitan dengan etika, kode etik dipandang sebagai produk etik

terapan, yang dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah

tertentu, yaitu profesi. Kode etik merupakan perwujudan kongkrit dari

pemikiran atau prinsip etis yang relevan dalam suatu profesi.

Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang

mungkin timbul dari suatu profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral dan

sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.

Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik maka ada beberapa hal yang

harus diperhatikan agar kode etik dapat berfungsi dengan baik, yaitu :

Kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri dan bukan

didrop saja dari atas, dari instansi pemerintah atau instansi lainnya.

Kode etik harus menjadi hasil self regulation dari profesi. Rumusannya

harus muncul sebagai rangkaian nilai luhur, berisi perwujudan nilai-

Page 10: tugas etika profesi.docx

nilai moral yang hakiki, yang ingin mereka hayati secara kongkrit dan

konsisten dalam menjalankan profesi mereka.

Pelaksanaan kode etik harus tetap diawasi terus menerus. Perlu adanya

semacam badan atau dewan penegak kode etik, yang berperan

melaksanakan pemantauan dan sekaligus menerapkan sanksi-sanksi

yang juga harus diatur didalamnya

Dalam kasus yang di alami oleh terdakwa berinisial “K” remaja berumur

19 tahun. Terdakwa mengaku bahwa dia telah diperas oleh jaksa dan hakim

yang menangani kasus yang terdakwa alami. Terdakwa bersalah karena

dalam kecelakaan yang dialaminya menelan korban. Korban kecelakaan

tersebut menderita luka berat. Dalam persidangan jaksa menuntut terdakwa

“K” dihukum selama 8 (delapan) bulan dengan masa percobaan selama 1

(satu) tahun. Dalam hitungan menit hakim langsung memutuskan hukuman

bagi terdakwa “K” selama 6 (enam) bulan penjara dengan masa percobaan

sepuluh bulan. Terdakwa mengaku diperas oleh jaksa pada saat proses

pelimpahan berkas ke kejaksaan. Jaksa tersebut menjanjikan kepada terdakwa

“K” bahwa terdakwa tidak usah melakukan sidang. Jaksa tersebut meminta

uang sebesar Rp.5 juta akan tetapi terdakwa tidak menyanggupi terdakwa

hanya bisa menyanggupi sebesar Rp.3 juta dan jaksa tersebut mengiyakan.

Setelah kejadian tersebut terdakwa “K” diminta jaksa untuk meminta tolong

kepada hakim untuk memuluskan jalannya perkara tersebut. Pada saat itu

terdakwa “K” diantar oleh jaksa untuk menemui hakim yang menangani

perkara tersebut. Jaksa dengan mudah dapat menemui hakim. Dan pada saat

menemui hakim, hakim tersebut meminta sejumlah uang untuk melancarkan

jalannya persidangan tersebut. Jumlah uang yang disepakati sama seperti

pada saat jaksa meminta uang pada terdakwa “K”. Setelah itu terdakwa “K”

menyerahkan uang tersebut kepada jaksa dan hakim. Pada saat itu terdakwa

“K” berharap dia tidak usah mengikuti jalannya sidang seperti yang

dijanjikan oleh jaksa. Akan tetapi terkdakwa masih harus mengikuti jalannya

persidangan.

Page 11: tugas etika profesi.docx

Dalam kasus tersebut di duga telah terjadi pelanggaran pada etika profesi

hakim maupun jaksa. Perbuatan yang dilakukan jaksa dan hakim tersebut

telah melenceng dari definisi etika profesi “sikap berupa keadilan untuk

memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh

ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas

berupa kewajiban terhadap masyarakat”. Perbuatan jaksa dan hakim tersebut

juga telah melanggar kode etik hakim dan jaksa yang harus dipatuhi oleh

hakim dan jaksa di Indonesia.

Dalam pelanggaran kode etik dapat dikenai sanksi berupa :

Sanksi pidana

Sanksi pidana dapat dijatuhakan apabila terjadi pelanggaran kode etik.

Pelanggaran kode etik ini sampai melibatkan sanksi pidana

dikarenakan kode etik merupakan landasan atau aturan bagi

penyandang profesi untuk menjalankan profesinya. Karena apabila

pelanggaran kode etik tersebut terjadi, bukan hanya orang yang

menggunakan jasa penyandang profesi tersebut tetapi bisa saja

masyarakat luas terkena imbas dari pelanggaran kode etik tersebut.

Sanksi moral

Kode etik merupakan landasan moral dan merupakan pedoman sikap,

tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap terhadap

pelanggaran dapat berupa sanksi moral.

Sanksi dikeluarkan dari organisasi

Kode etik suatu profesi di buat oleh uatu organisasi yang menaungi

profesi tertentu. Apabila seorang penyandang profesi menjadi anggota

organisasi profesi yang sesuai dengan profesinya, hal itu dapat

mempengaruhi citra penyandang profesi tersebut dimasyarakat.

Masyarakat akan lebih percaya apabila penyandang profesi tersebut

berada dalam organisasi yang sesuai dengan profesinya tersebut.

Kepercayaan masyarakat tersebut dapat mempengaruhi kinerja dan

menambah profesionalitas penyandang profesi tersebut. Jadi apabila

terjadi pelanggaran kode etik dalam suatu profesi tertentu,

penyandang profesi dapat dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut,

Page 12: tugas etika profesi.docx

dan hal itu akan mempengaruhi citra penyandang profesi di mata

masyarakat serta mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap

kinerja penyandang profesi tersebut.

Dugaan atas perbuatan yang dilakukan jaksa tersebut melanggar Doktrin

Trikrama Adhyaksa, yaitu:

Beriman dan taqwa, kepribadian utuh, serta paham, hayati dan

amalkan pancasila;

Cinta tanah air dan bangsa, pelaku pembangunan hukum, wujudkan

masyarakat adil dan makmur;

Utamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

Perbuatan jaksa tersebut telah tidak mementingkan kepentingan masyarakat

luas. Jaksa tersebut hanya mementingkan kepentingan pribadinya saja. Jaksa

tersebut sudah tidak mencerminkan kepribadian jaksa, yaitu :

Emban tugas dan wewenang kejaksaan;

Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Memiliki asas satu dan tak terpisahkan;

Bertindak berdasarkan hukum dan sumpah jabatan;

Norma agama, kesopanan dan kesusilaan;

Nilai kemanusiaan, hukum dan keadilan;

Berpedoman pada Doktrin “Trikrama Adhyaksa”;

Jaksa tersebut, khususnya tidak mencerminkan kepribadian jaksa bertindak

berdasarkan hukum dan sumpah jabatan. Jaksa tersebut telah melanggar

sumpah jabatan yang tertera pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1947 yang berbunyi :

“Demi Allah! Saya bersumpah:

Bahwa saya untuk mendapat jabatan saya ini, baik dengan langsung

maupun dengan tidak langsung, dengan rupa atau kedok apapun juga,

tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu, kepada

siapapun juga. Bahwa saya akan setia dan ta'at kepada Negara Republik

Indonesia. Bahwa saya tidak akan menerima hadiah atau suatu

Page 13: tugas etika profesi.docx

pemberian berupa apa saja dari siapapun juga, yang saya tahu atau

patut dapat mengira bahwa ia mempunyai atauakan mempunyai perkara

atau hal yang mungkin bersangkutan dengan jabatan yang saya jalankan

ini; bahwa saya didalam melakukan kewajiban saya senantiasa akan

memegang teguh hukum, keadilan, tidak sebelah-menyebelah dan tidak

memandang orang; bahwa saya akan bekerja untuk kepentingan Negara,

sebagai pegawai, kehakiman yang tulus, saleh, cermat dan

bersemangat”

Jaksa tersebut telah melanggar larangan pada Pasal 4 huruf d Peraturan Jaksa

Agung R.I Nomor : PER-067/A/JA/07/2007 yang berbunyi :

“meminta dan/atau menerima hadiah dan/atau keuntungan serta melarang

keluarganya meminta dan/atau menerima hadiah dan/atau keuntungan

sehubungan dengan jabatannya”

Untuk itu perbuatan pelanggaran etika profesi maupun kode etik profesi yang

dilakukan jaksa tersebut dapat diberikan sanksi berupa sanksi pidana. Tidak

hanya sanksi pidana yang akan menimpa jaksa tersebut akan tetapi ada sanksi

moral dari masyarakat dan sanksi dikeluarkannya jaksa tersebut dari korps

kejaksaan.

Hakim yang menangani kasus kecelakaan atas terdakwa “K”, diduga juga

melakukan pemerasan terhadap terdakwa “K”. Atas dugaan tersebut hakim

yang menangani kasus tersebut telah melanggar etika profesi. Hakim tersebut

telah melanggar kode etik yang telah ditetapkan.

Hakim tersebut telah melanggar sifat-sifat pada “Panca Dharma Hakim”

yang berbunyi :

1. Kartika, yaitu memiliki sifat percaya dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Page 14: tugas etika profesi.docx

2. Cakra, yaitu sifat mampu memusnahkan segala kebathilan, kezaliman

dan ketidakadilan.

3. Candra, yaitu memiliki sifat bijaksana dan berwibawa.

4. Sari, yaitu berbudi luhur dan berkelakuan tidak tercela.

5. Tirta, yaitu sifat jujur.

Hakim tersebut telah tidak jujur dalam menangani perkara dan hakim

tersebut telah bertindak tidak adil dalam memutus perkara yang ditanganinya.

Hakim tersebut hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Tidak peduli

akan kepentingan bersama, terlebih lagi telah melupakan kepentingan

masyarakat luas. Hakim tersebut melakukan pemerasan untuk kepentingan

pribadinya, padahal profesi tidak boleh menaruh kepentingan pribadi diatas

kepentingan bersama.

Hakim tersebut telah melanggar sumpah jabatannya. Dalam sumpah

jabatannya tersebut dia berjanji tidak akan menerima hadiah atau suatu

pemberian berupa apa saja dari siapapun juga.

Hakim tersebut telah melanggar larangan pada Pasal 5 Kode Etik Profesi

Hakim yang berbunyi :

1. Melakukan kolusi dengan siapapun yang berkaitan dengan perkara yang

akan dan sedang ditangani.

2. Menerima sesuatu pemberian atau janji dari pihak-pihak yang

berperkara.

3. Membicarakan suatu perkara yang ditanganinya diluar acara

persidangan.

4. Mengeluarkan pendapat atas suatu kasus yang ditanganinya baik dalam

persidangan maupun diluar persidangan mendahului putusan.

5. Melecehkan sesama Hakim, Jaksa, Penasehat Hukum, Para pihak

Berperkara, ataupun pihak lain.

6. Memberikan komentar terbuka atas putusan Hakim lain, kecuali

dilakukan dalam rangka pengkajian ilmiah.

Page 15: tugas etika profesi.docx

7. Menjadi anggota atau salah satu Partai Politik dan pekerjaan/jabatan

yang dilarang Undang-undang.

8. Mempergunakan nama jabatan korps untuk kepentingan pribadi

ataupun kelompoknya.

Hakim tersebut telah melanggar larangan khususnya pada Pasal 5 angka 2.

Untuk itu perbuatan pelanggaran etika profesi maupun kode etik profesi yang

dilakukan hakim tersebut dapat diberikan sanksi berupa sanksi pidana karena

perbuatan hakim tersebut telah merugikan masyarakat. Tidak hanya sanksi

pidana yang akan menimpa hakim tersebut akan tetapi ada sanksi moral dari

masyarakat, masyarakat akan berkurang kepercayaannya kepada hakim, bisa

saja mengakibatkan menurunnya kerpercayaan masyarakat terhadap badan

peradilan di Indonesia, karena perbuatan yang dilakukan hakim tersebut dan

sanksi dikeluarkannya hakim tersebut dari korps pengadilan.

Akan tetapi kasus diatas baru berupa kesaksian dari remaja berusia 19

tahun yang berinisial “K”, yang mengaku telah diperas oleh jaksa dan hakim

yang menangani perkaranya. Di duga jaksa dan hakim tersebut telah

melanggar etika profesi dan kode etik profesi. Untuk kejelasaannya

diperlukan penyelidikan lebih lanjut terkait pelanggaran etika profesi ini. Dan

apabila benar terjadi adanya pelanggaran etika profesi oleh jaksa dan hakim

tersebut, maka aparat hukum harus memproses sanksi apa yang tepat bagi

jaksa dan hakim yang melakukan perbuatan tersebut. Hal ini harus cepat

ditangani supaya kepercayaan masyarakat terhadap badan peradilan di

Indonesia tidak menurun.

Page 16: tugas etika profesi.docx

UJIAN TENGAH SEMESTER

ETIKA PROFESI

DOSEN : Dr. Suhar Adi K., S.H., M.H.

OLEH :

RANI PUTRI KUSUMAWARDANI

031011234 / C1

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013