tugas 1 prinsip etika dalam bisnis serta etika dan lingkungan

27
ETIKA BISNIS PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN NAMA : KARTIKA SANDI UTAMI (14212035) KELAS : 4EA19 Program Sarjana Ekonomi

Upload: kartika-sandi-utami

Post on 01-Feb-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

ETIKA BISNIS

PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN

LINGKUNGAN

NAMA : KARTIKA SANDI UTAMI (14212035)

KELAS : 4EA19

Program Sarjana Ekonomi

Universitas Gunadarma

2015/2016

Page 2: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN

Etika Bisnis memiliki prinsip-prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan

kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Adapun prinsip prinsip etika bisnis

tersebut sebagai berikut :

1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang

sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang

dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk

pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan

kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

2. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam

mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika

dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok

dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling

hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai

kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini

mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan

terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap semua

pihak terkait.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis

adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau

tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam

stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai

dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak

harus mendapat akses layak dari bisnis. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis :

dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen,

Page 3: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi,

mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.

4. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri

Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri merupakan prinsip yang mengarahkan agar kita

memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan

memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan. Atau dengan

pengertian lain Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip

tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Dalam

aktivitas bisnis tertentu ke masyarakat merupakan cermin diri bisnis yang

bersangkutan. Namun jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi

masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis

memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat tentu tidak

menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan. Namun jika para pengelola

perusahaan ingin memberikan respek kehormatan terhadap perusahaan, maka

lakukanlah respek tersebut para pihak yang berkepentingan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada

sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki

pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan

untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb),

kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau

martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan

(sesuatu hal yang harus dilaksanakan). 

Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika tidak

dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan hak

adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh

undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang

tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah

seimbang.

Page 4: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

Dengan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujudkan apa yang menjadi

keinginan dan kepentingannya. Sebagai warga Negara, kita memiliki hak untuk

mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan, kita akan mewujudkan cita-cita

kita. Antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh

terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban. Sebaliknya, Negara juga tidak boleh

berlaku sewenang-wenang dengan menuntut warga Negara menjalankan

kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka.

Teori Etika Lingkungan 

1. Teori Antroposentrisme

Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai

pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling

menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan

dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. 

2. Teori Ekosentrisme

Ekosentrisme Berkaitan dengan etika lingkungan yang lebih luas. Berbeda dengan

biosentrisme yang hanya memusatkan pada etika pada biosentrisme, pada kehidupan

seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis,

baik yang hidup maupun tidak. Karena secara ekologis, makhluk hidup dan benda-

benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lain.

3. Teori Egosentris

Etika yang mendasarkan diri pada berbagai kepentingan individu (self).Egosentris

didasarkan pada keharusan individu untuk memfokuskan diri dengan tindakan apa

yang dirasa baik untuk dirinya. Egosentris mengklaim bahwa yang baik bagi individu

adalah baik untuk masyarakat. Orientasi etika egosentris bukannya mendasarkan diri

pada narsisisme, tetapi lebih didasarkan pada filsafat yang menitikberatkan pada

individu atau kelompok privat yang berdiri sendiri secara terpisah seperti “atom sosial”

(J. Sudriyanto, 1992:4). Inti dari pandangan egosentris ini, Sonny Keraf (1990:31)

menjelaskan :

Page 5: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

Bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar

kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri. Dengan demikian, etika egosentris

mendasarkan diri pada tindakan manusia sebagai pelaku rasional untuk

memperlakukan alam menurut insting “netral”. Hal ini didasarkan pada berbagai

pandangan “mekanisme” terhadap asumsi yang berkaitan dengan teori sosial liberal.

4. Teori Biosentrisme

Teori Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada ciptaan, sehingga

komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup manusia.

Mencakup alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic

community).

5. Etika Homosentris

Etika homosentris mendasarkan diri pada kepentingan sebagian masyarakat. Etika ini

mendasarkan diri pada berbagai model kepentingan sosial dan pendekatan antara

pelaku lingkungan yang melindungi sebagian besar masyarakat manusia.

6. Etika Ekosentris

Etika ekosentris mendasarkan diri pada kosmos. Menurut etika ekosentris ini,

lingkungan secara keseluruhan dinilai pada dirinya sendiri. Etika ini menurut aliran 

etis ekologi tingkat tinggi yakni deep ecology, adalah yang paling mungkin sebagai

alternatif untuk memecahkan dilema etis ekologis. Menurut ekosentrisme, hal yang

paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup

sebagai komponen ekosistem yang sehat, seperti halnya manusia, semua benda kosmis

memiliki tanggung jawab moralnya sendiri (J. Sudriyanto, 1992:243).

7. Teosentrisme

Teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan lingkungan

secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan.

8. Teori  Nikomakea

Teori  Nikomakea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku

bajik dan mengembangkan watak yang bajik pula.

Page 6: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

9. Zoosentrisme

Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya

etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah

Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati

kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan.

Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan

salah satu standar moral.

10. Antroposentris

Antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika antroposentris yang

mengutamakan kepentingan generasi penerus. Etika ekologi dangkal yang berkaitan

dengan kepentingan estetika didukung oleh dua tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan

Mark Sagoff.

Keraf (2005 : 143-159) memberikan minimal ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan

hidup.

1. Sikap hormat terhadap alam atau respect for nature alam mempunyai hak untuk

dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam, tetapi terutama

karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian integral dari alam.

2. Prinsip tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung jawab

bersama ini, setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab

memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang tinggi

seakan milik pribadinya.

3. Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia

untuk menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.

4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature, Prinsip

kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang artinya

tanpa mengharapkan balasan.

5. Prinsip tidak merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam secara

tidak perlu,. tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam

eksistensi makhluk hidup lainnya.

6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada nilai,

kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material.

Page 7: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

7. Prinsip keadilan prinsip keadilan lebih diekankan pada bagaimana manusia harus

berperilaku satu terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan

bagaimana sistem sosial harus diatur.

8. Prinsip demokrasi alam semesta sangat beraneka ragam. demokrasi memberi tempas

yang seluas - luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitaas. oleh karena

itu orang yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang demokratis.

9. Prinsip integritas moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap

dan perilaku terhormat serta memegang teguh prinsip - prinsip moral yang

mengamankan kepentingan publik.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA

Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah

mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat.

Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide agung (great

ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang

merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan,

kebebasan, dan kebenaran.

1. Prinsip Keindahan

Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap

keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan

ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam

berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat

untuk bekerja.

2. Prinsip Persamaan

Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,

sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,

persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi

perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.

Page 8: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

3.  Prinsip Kebaikan

Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai

kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan

sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan

berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya

bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.

4. Prinsip Keadilan

Kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang

semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk

bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak

orang lain.

5. Prinsip Kebebasan

Sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan

pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia

mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri

sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu,

setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak

melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan

individu disini diartikan sebagai :

a. kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan.

b. kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kan pilihannya

tersebut.

c.  kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Page 9: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

6. Prinsip Kebenaran

Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil

pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan

agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap

kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.

Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dasar dalam pengembangan

nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antarindividu, individu dengan masyarakat,

dengan pemerintah, dan sebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akan

mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai

harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan,

kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.

PERILKU ETIKA DALAM BISNIS

LINGKUNGAN BISNIS YANG MEMPENGARUHI ETIKA

Banyak  perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha dikarenakan kurang jujur terhadap

konsumen dan tidak menjaga atau memelihara kepercayaan yang telah diberikan oleh

konsumen. Dalam hal ini peran manajer sangat penting dalam mengambil keputusan-

keputusan bisnis secara etis.

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku etika dalam bisnis yang

nampak pada ilustrasi berikut :

1. Lingkungan Bisnis

Seringkali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema yang

menekannya, seperti misalnya harus mengejar kuota penjualan, menekan ongkos-

ongkos, peningkatan efrisiensi dan bersaing. Dipihak lain eksekutif perusahaan juga

harus bertanggung jawab terhadap masyarakat agar kualitas barang terjaga, harga

barang terjangkau. Disini nampak terdapat dua hal yang bertentangan harus

dijalankan misalnya, menekan ongkos dan efisiensi tetapi harus tetap meningkatkan

Page 10: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

kualitas produk. Eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang

tidak merugikan perusahaan.

2. Organisasi

Secara umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu harus tetap

berprilaku etis, misalnya masalah pengupahan, jam kerja maksimum.

3. Individu

Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan

sesama akan berprilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat

dipelajari/diperoleh dari interaksi dengan teman, famili, dan kenalan. Dalam bekerja,

individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya yang

menjaga kehormatan profesinya. Bahkan beberapa profesi memiliki kode etik tertentu

dalam pekerjaan.

Kode etik  diperlukan untuk hal seperti berikut :

a. Untuk menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategis dan

kebijakan dalam pengembangan usaha di satu pabrik dengan pengembangan sosial

ekonomi dipihak lain.

b. Untuk menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.

c. Untuk mewujudkan integritas perusahaan terhadap lingkungan, masyarakat dan

pemerintah.

d. Untuk menciptakan keterangan, kenyamanan dan keamanan batin bagi

perusahaan/investor serta bagi para karyawan.

e. Untuk dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan

internasional.

Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila

menjalankan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan

perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran

Page 11: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

disini yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui

prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu. Perusahaan meyakini

prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan

berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan

hukum dan peraturan yang berlaku.

1. Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika

Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.Untuk

melakukan itu, penting bahwa semua karyawan di papan dan bahwa kinerja mereka

dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.Perilaku karyawan,

bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar bisnis.Pemilik usaha

kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan

yang dapat sinyal masalah.

A. Budaya Organisasi

Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri

dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan

kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan,

rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan

kepada karyawan. "Nada di atas" sering digunakan untuk menggambarkan

budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan

menjadi lebih produktif dan bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan

ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.

B. Ekonomi Lokal

Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan

perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming,

karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja

cermin itu. Di sisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi,

karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan

mereka.Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan

penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa karyawan, bagaimanapun,

Page 12: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor pendorong untuk

melakukan yang lebih baik.

C. Reputasi Perusahaan dalam Komunitas

Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh

masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan

menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya

mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika

perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill,

karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena

pelanggan dan pemasok berharap bahwa dari mereka.

D. Persaingan di Industri

Tingkat daya saing dalam suatu industri dapat berdampak etika dari kedua

manajemen dan karyawan, terutama dalam situasi di mana kompensasi

didasarkan pada pendapatan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif,

perilaku etis terhadap pelanggan dan pemasok dapat menyelinap ke bawah

sebagai karyawan berebut untuk membawa lebih banyak pekerjaan. Dalam

industri yang stabil di mana menarik pelanggan baru tidak masalah, karyawan

tidak termotivasi untuk meletakkan etika internal mereka menyisihkan untuk

mengejar uang.

2. Saling Ketergantungan antara Bisnis dan Masyarakat

Bisnis melibatkan hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang yang dikenal

sebagai stakeholders, yaitu pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers, pesaing,

pemerintah dan komunitas. Oleh karena itu para pebisnis harus mempertimbangkan

semua bagian dari stakeholders dan bukan hanya stockholdernya saja. Pelanggan,

penyalur, pesaing, tenaga kerja dan bahkan pemegang saham adalah pihak yang

sering berperan untuk keberhasilan dalam berbisnis.

Lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etika adalah lingkungan makro dan

lingkungan mikro.

Page 13: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada

masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu

membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara

sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan

langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis

seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola

hubungan yang bersifat interaktif.

Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul

dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah

etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. bisnis dengan masyarakat umum juga

memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.Etika pergaulan bisnis dapat

meliputi beberapa hal antara lain adalah :

a. Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen

Hubungan antara bisnis dengan langgananya adalah hubungan yang paling

banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya

secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini

misalnya saja :

Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk

membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap

produknya.

Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi

didalamnya,

Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan

yang sangat etis bagi suatu bisnis.

b. Hubungan dengan karyawan

Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan

bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan

karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal

yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan

Page 14: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan

/ PHK (pemutusan hubungan kerja).

c. Hubungan antar bisnis

Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan

perusahan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan dengan

para pesaing, grosir, pengecer, agen tunggal maupun distributor.

d. Hubungan dengan Investor

Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau

telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari

bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. prospek perusahan

yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau

penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.

e. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan

Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama pajak pada umumnya

merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.

3. Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika

Para pelaku bisnis diharapkan dapat mengaplikasikan etika bisnis dalam menjalankan

usahanya. Dengan adanya etika bisnis yang baik dari suatu usaham maka akan

memberikan suatu nilai positif untuk perusahaannya. Hal ini sangatlah penting dami

meningkatkan ataupun melindungi reputasi perusahaan tersebut sehingga bisnis yang

dijalankan dapat berjalan dengan baik, bahkan dapat meningkatkan cangkupan bisnis

yang terkait. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain adalah :

a. Pengendalian diri

Pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka

masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk

Page 15: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan

dengan jalan main curang dan menekan pihak lain.

b. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial

Pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap

tanggung jawab masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk

kepedulian terhadap masyarakat, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan,

pemberian pelatihan keterampilan, dan lain sebagainya.

c. Mempertahankan Jati Diri dan tidak mudah terombang-ambing oleh pesatnya

perkembangan TI.

Bukan berarti etika bisnis anti pekembangan informasi dan terknologi, tetapi

informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan kepedulian

bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat

adanya tranformasi informasi dan teknologi.

d. Menciptakan persaingan yang sehat

Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,

tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus

terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah

kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu

memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya.

e. Menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"

Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang,

tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang.

f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)\

Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak

akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala

bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang

mencemarkan nama bangsa dan negara.

Page 16: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

g. Mampu menyatakan yang benar itu benar

h. Menumbuhkan sikap saling percaya

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya

antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar

pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang

sudah besar dan mapan.

i. Konsekuen dan Konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.

4. Perkembangan Dalam Etika Bisnis

Berikut perkembangan etika bisnis :

1. Situasi Dahulu

Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain

menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam

negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus

diatur.

2. Masa Peralihan: tahun 1960-an

Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS),

revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment

(kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya

manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum

dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah

corporate social responsibility.

3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an

Page 17: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar

bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral

yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.

4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an

Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10

tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas

serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).

5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an

Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh

dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics

(ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

5. Etika Bisnis Dan Akuntan

Profesi Akuntan publik bisa dikatakan sebagai salah satu profesi kunci di era

globalisasi untuk mewujudkan era transparansi bisnis yang fair, oleh karena itu

kesiapan yang menyangkut profesionalisme mensyaratkan tiga hal utama yang harus

dipunyai oleh setiap anggota profesi yaitu : keahlian, berpengetahuan dan berkarakter.

Karakter menunjukan personality seorang profesional yang diantaranya diwujudkan

dalam sikap dan tindakan etisnya. Sikap dan tindakan etin akuntan publik akan sangat

menentukan posisinya di masyarakat pemakai jasa profesionalnya. Profesi juga dapat

dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah hidup

dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta dengan melibatkan

komitmen pribadi yang mendalam. Untuk menegakkan akuntansi sebagai sebuah

profesi yang etis, dibutuhkan etika profesi dalam mengatur kegiatan profesinya. Etika

profesi itu sendiri, dalam kerangka etika merupakan bagian dari etika sosial. Karena

etika profesi menyangkut etika sosial, berarti profesi (dalam hal ini profesi akuntansi)

dalam kegiatannya pasti berhubungan dengan orang/pihak lain (publik). Dalam

menjaga hubungan baik dengan pihak lain tersebut akuntan haruslah dapat menjaga

kepercayaan publik.

Page 18: Tugas 1 Prinsip Etika Dalam Bisnis Serta Etika Dan Lingkungan

Dalam kenyataannya, banyak akuntan yang tidak memahami kode etik profesinya

sehingga dalam prakteknya mereka banyak melanggar kode etik. Hal ini

menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi.

Kondisi ini diperburuk dengan adanya perilaku beberapa akuntan yang sengaja

melanggar kode etik profesinya demi memenuhi kepentingan mereka sendiri.

Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode

etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan

Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan

pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi

dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat

atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya,

tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian

pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.