tugas crs

4
VIII. RENCANA TERAPI MENYELURUH 1. Umum - Awasi kemungkinan adanya perilaku membahaya diri sendiri dan orang lain. 2. Farmakologi : - Haloperidol tablet 5 mg 2x1 3. Non farmakologik - Psikoterapi suportif individu - Edukasi keluarga IX. PEMBAHASAN A. Diagnosis Pasien didiagnosis sebagai skizofrenia karena memenuhi kriteria skizofrenia baik menurut PPDGJ-III maupun DSM-IV, yaitu terdapatnya waham (waham kejar, waham curiga), halusinasi (pendengaran), dan adanya arus pikiran yang terputus. Gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulan dan didapatkan perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial. Pedoman diagnosik untuk skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III : o Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia o Sebagai tambahan: - Halusinasi dan/atau waham harus menonjol :

Upload: noviaoktiantiramli

Post on 02-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ugas

TRANSCRIPT

VIII.RENCANA TERAPI MENYELURUH 1. Umum

- Awasi kemungkinan adanya perilaku membahaya diri sendiri dan orang lain.

2. Farmakologi : - Haloperidol tablet 5 mg 2x1

3. Non farmakologik

- Psikoterapi suportif individu

- Edukasi keluarga IX.PEMBAHASAN

A. Diagnosis

Pasien didiagnosis sebagai skizofrenia karena memenuhi kriteria skizofrenia baik menurut PPDGJ-III maupun DSM-IV, yaitu terdapatnya waham (waham kejar, waham curiga), halusinasi (pendengaran), dan adanya arus pikiran yang terputus. Gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulan dan didapatkan perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.Pedoman diagnosik untuk skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III :

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

Sebagai tambahan:- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol :a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity (delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/menonjol.Berdasarkan pengamatan dari film A Beautiful Mind pasien didiagnosis sebagai Skizofrenia Paranoid karena didapatkan tanda dan gejala yang memenuhi kriteria umum skizofrenia dan kriteria tambahan skizofrenia paranoid.B. Terapi

1. Umum

a. Perhatikan higiene pribadi.b. Awasi kemungkinan adanya perilaku membahayakan diri pasien dan orang lain karena pasien terdapat halusinasi dengar, waham curiga, delusion of control. 2. Farmakologik

Haloperidol merupakan antagonis reseptor dopamine yang efektif dalam penanganan skizofrenia,terutama terhadap gejala positif.3. Non Farmakologi

a. Psikoterapi suportif individu

Psikoterapi suportif adalah satu bentuk terapi yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Untuk mengembalikan keadaan jiwa yang rapuh, yang terutama dilakukan adalah menekan ataupun mengontrol gejala-gejala yang terjadi dan untuk menstabilkan pasien kedalam suasana yang aman dan terlindungi untuk melawan ataupun menghadapi tekanan yang berat, baik yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya.

Tujuan diberikan psikoterapi adalah untuk menaikkan fungsi psikologis dan sosial; menaikkan harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin; menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima; mencegah terjadinya relaps; dan memindahkan dukungan professional kepada keluarga.

b. Edukasi Keluarga Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien Melibatkan keluarga dalam penyembuhan dan memotivasi pasien serta mengawasi pasien agar minum obat teratur