crs mukokel

30
CASE REPORT SESSION (CRS) MUCOCELL Adhitya Agung Pratama M. Wirawan Adityo Medina Nur Hadyanti

Upload: 223344okedeh

Post on 23-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mukokel merupakan kelainan pada gigi ditandai dengantumbuhnya jaringan

TRANSCRIPT

CASE REPORT SESSION (CRS)MUCOCELL

Adhitya Agung PratamaM. Wirawan AdityoMedina Nur Hadyanti

IDENTITAS PASIEN

•Nama : Ny. T•Usia : 34 Tahun•Jenis kelamin : Perempuan•Pekerjaan: Swasta•Status : Menikah•Alamat : Ciparay•Tgl Pemeriksaan : 29 November 2010

ANAMNESIS

•Keluhan Utama : Benjolan di bibir bawah kanan

Anamnesis tambahan Sejak 1 bulan SMRS pasien merasakan

terdapat benjolan di bibir kanan bawah. Benjolan ini tidak terasa sakit namun mengganggu ketika makan karena sering tergigit.

Pasien tidak mengetahui bagaimana ukuran awal benjolan tersebut namun dirasakan semakin hari semakin besar.

•Pasien mengaku mempunyai kebiasaan mengigit-gigit bibirnya namun menyangkal memiliki kebiasaan mengorek gigi dengan tusuk gigi, menggeretakan giginya, merokok maupun minum alkohol.

•Pasien memiliki kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari ketika pagi dan malam hari sebelum tidur.

•Pasien mengakui memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang terkontrol. Pasien menyangkal pernah mengalami nyeri dada, dada terasa berdebar (jantung), keluhan sering haus dan lapar, sering buang air kecil (DM), batuk yang lama serta alergi.

GENERAL SURVEYKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : KomposmentisTanda vital : •TD : 130/90 mmHg•N : 88 x/menit •R : 20x/menit•S : afebris

EXTRA ORAL•Wajah simetris, tidak terdapat

pembengkakan, tidak hiperemis.•Temporomandibula joint tidak ada

kelainan•Kelenjar submandibula dan submental

tidak terdapat pembesaran

INTRA ORALOral higiene Sedang

Bibir Normo tonus, terdapat masa benjolan dengan diameter 1 cm, hiperemis, konsistensi kenyal pada mukosa bibir kanan bawah

Mukosa bukal

Tidak hiperemis, tidak bengkak, tidak ada lesi

Gingiva Tidak hiperemis

Lidah Permukaan licin, tidak atrofi, warna merah muda, papil normal

Dasar mulut Tidak hiperemis, tidak bengkak, tidak ada lesi

Palatum Tidak hiperemis, tidak ada lesi, kedalamanan sedang

Tonsil T1/T1

Gigi Geligi

8 7 6 5 4 3 2 1

8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8

Gigi -

Karies -

Sondasi -

Dingin -

Perkusi -

Tekanan -

Palpasi -

Mobility -

STATUS LOKALIS

JARINGAN SEKITAR

•Terdapat masa benjolan dengan diameter 1 cm, hiperemis, konsistensi kenyal pada mukosa bibir kanan bawah

DIAGNOSA KERJA•Mukokel di mukosa bibir kanan bawah

RENCANA PERAWATAN & TERAPI•Pro rujuk ke dokter gigi untuk eksisi

mukokel•Pro resep

TERAPI

•Analgetik Paracetamol 500 mg (jika nyeri)

•Antibiotik

KONSELING•Cara, waktu, alat menyikat gigi yang baik

dan benar•Penggunaan flossing untuk membersihkan

sisa makanan•Penggunaan mouthwash•Dental check up 6 bulan sekali (ada atau

tidak ada keluhan)•Menghindari kebiasaan buruk

kebiasaan mengigit-gigit bibir.

PROGNOSIS

•Quo ad vitam : ad bonam•Quo ad functionam : ad bonam

PEMBAHASAN

Apakah dasar dan bukti klinis penegakkan

diagnosis pada pasien ini sehingga didiagnosis

sebagai mukokel?

Definisi

• Mukokel merupakan lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak.

• Lokasinya bervariasi. Bibir bawah merupakan bagian yang paling sering terkena mukokel, yaitu lebih dari 60% dari seluruh kasus yang ada.

Glandula saliva terbagi dua, yaitu:Glandula saliva mayor: Glandula saliva minor:

▫ Glandula parotis. ▫ Glandula submandibula. ▫ Glandula sublingual.

• 1000 kelenjar yang tersebar pada lapisan mukosa rongga mulut, terutama di:▫ mukosa pipi, ▫ palatum, baik palatum

durum maupun palatum molle,

▫ mukosa lingual, ▫ mukosa bibir, ▫ uvula, ▫ dasar mulut, ▫ bagian posterior lidah, dasar

atau ventral lidah, ▫ daerah sekitar retromolar, ▫ daerah peritonsillar, dan ▫ sistem lakrimal.

Etiologi• Trauma, baik trauma lokal atau

mekanik pada duktus glandula saliva minor, untuk tipe ini disebut mukus ekstravasasi. ▫Pengunyahan, atau kebiasaan

buruk seperti menghisap mukosa bibir diantara dua gigi yang jarang,

▫Menggigit-gigit bibir, ▫Kebiasaan menggesek-gesekkan

bagian ventral lidah pada permukaan gigi rahang bawah (biasanya pada anak yang memiliki kebiasaan minum susu botol atau dot), dan lain-lain.

Mukokel Ekstravasasi Mukus

•Adanya genangan mukus dalam duktus ekskresi yang tersumbat dan melebar, tipe ini disebut mukus retensi. ▫Plug mukus dari sialolith ▫Inflamasi pada mukosa yang menekan

duktus glandula saliva minor lalu mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada duktus glandula saliva minor tersebut.

Mukokel Retensi Mukus

Gambaran klinis• Massa atau pembengkakan lunak yang

berfluktuasi, • Berwarna translusen kebiruan apabila massa

belum begitu dalam letaknya, kadang-kadang warnanya normal seperti warna mukosa mulut apabila massa sudah terletak lebih dalam, apabila dipalpasi pasien tidak sakit,

• Massa ini berdiameter 1 mm – beberapa cm• Sebagian tidak terasa sakit, namun cukup

mengganggu pada saat makan dan berbicara.

Bagaimanakah penatalaksanaan pasien

ini?

Penatalaksanaan

•Pada umumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi dan meminta perawatan, memiliki ukuran mukokel yang relatif besar.

•Perawatan mukokel dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan fungsi mulut yang dirasakan pasien akibat ukuran dan keberadaan massa.

Perawatan yang dilakukan meliputi:

• Penanggulangan faktor penyebab ▫ Dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya rekurensi. ▫ Umumnya mukokel yang etiologinya trauma akibat

kebiasaan buruk atau trauma lokal dan mekanik yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya rekurensi mukokel.

▫ Karena jika kebiasaan buruk atau hal yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera disingkirkan atau dihilangkan, maka mukokel akan dengan mudah muncul kembali walaupun sebelumnya sudah dilakukan perawatan bedah.

• Pembedahan massa ▫ Dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dan dissecting.

▫ Pemilihan teknik pembedahan tergantung kepada ukuran dan lokasi massa.

Bagaimanakah prognosis pada pasien

ini?

•Umumnya prognosis mukokel adalah baik, jika eksisi mengikutkan jaringan sehat (saluran kelenjar liur minor sekitarnya).

•Mukokel superfisial relatif kambuh secara periodik.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA