tugas asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan waham

Download Tugas Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Waham

If you can't read please download the document

Upload: anik-sugiarti

Post on 29-Nov-2015

1.031 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

59 BAB IPENDAHULUANLATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan semakin kompleksnya masalah psikologis sebagai akibat dari modernisasi, industri, globalisasi dan komunikasi yang sangat canggih, mengakibatkan kecenderungan meningkatkan angka gangguan mental psikiatri di kalangan masyarakat saat ini, yang akan datang dan terus menjadi masalah sekaligus tantangan bagi tenaga kesehatan, khususnya tenaga perawat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan yang keras pada sebagian masyarakat. Selain mengalami gangguan fisik seperti gangguan gizi, dan penyakit infeksi, juga gangguan pada kesehatan mental yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja, kualitas hidup, secara nasional dan mungkin akan mengalami kemunduran generasi (Azrul Azwar, 2001).Menurut WHO, prevalensi gangguan jiwa pada tahun 2006 di atas 100 jiwa per 1000 penduduk didunia, sedangkan di Indonsia mencapai 264 per 1000 penduduk (hasil survey kesehatan rumah tangga) atau 2,6 kali lebih tinggi ketentuan WHO (Azrul Azwar, 2001). Waham adalah keyakinan individu yang tidak dapat di validasi atau di buktikan dengan realitas, keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan intelektual dan latar belakang budayanya, tidak dapat digoyangkan atau diubah dengan alasan yang logis dan keyakinan tersebut diucapkan berulang- ulang (Rawlin, 1993).Berdasarkan hal tersebut diatas mengingat banyaknya populasi klien dengan waham dan pentingnya strategi keperawatan yang diberikan maka kelompok akan menyajikan asuhan keperawatan dengan waham.TUJUANa. Tujuan umumUntuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan proses keprawatan pada klien yang mengalami gangguan isi piker : waham kebesaran.b. Tujuan Khusus1. Dapat melakukan pengkajian, analisa data, merumuskan masalah keperawatan, membuat pohon masalah dan menetapkan diagnosa keperawatan.2. Dapat menyusun rencana keperawatan sesuai masalah keperawatan pada klien dengan waham3. Dapat melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan waham4. Dapat melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan waham.3. MANFAATMasukan bagi ilmu keperawatan kususnya keperawatan kesehatan jiwa dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan.Menambah pengetahuan klien dan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan waham.BAB IITINJAUAN TEORITISA. PENGERTIAN WAHAMWaham adalah Keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal ( Stuart dan Sundeen, 1998 )Waham adalah keyakinan klien Yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi di pertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol ( Depkes RI, 2000 )Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat.B. KLASIFIKASI WAHAM Macam macam waham yaitu :Waham agamaKeyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan beruilang-ulang tapi tidak sesuai kenyataanWaham kebesaran keyakinan kllien secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain , di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Waham somatikKlien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu oleh penyakit yang menyerangnyaWaham nihilistikKlien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia atau sudah meninggal duniaWaham curigaKlien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang yang sedang mengancam dirinyaWaham siar pikirKlien percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar Waham sisip pikirKlien percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya Waham kontrol pikir: Klien merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lainC. ETIOLOGI Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. Ada kecenderungan hubungan di dalam keluarganya yang tidak harmonis ditandai dengan kekacauan, tidak berperasaan, dingin. Saat ini, kebermaknaan keadaan keluarga seperti ini sebagai etiologi belum pasti. mekanisme pertahanan spesifik yang digunakan oleh pasien biasanya penyangkalan, proyeksi, dan regresi. Waham adalah salah satu bentuk gangguan orientasi realita (GOR).Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan seseorang menilai kenyataan yang ada,GOR di sebabkan oleh :Fungsi otak yang terganggu oleh fungsi kognitif dan proses pikir, fungsi persepsi, fungsi emosi fungsi motorik dan fungsi sosial.Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik terganggu.Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan berespon terganggu yanng tampak dari perilaku verbal dan non verbal.Umumnya GOR ditemukan pada klien yeng menderita skizofrenia dan psikotik lain.D. AKIBATAkibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan biasanya terjadi pada pasien dengan wahan curiga.E. MANIFESTASI KLINIS WAHAM 1. Menolak makan2. Tidak ada perhatian 3. Ekspresi wajah sedih / Gembira / Ketakutan4. Gerakan tidak terkontrol5. Mudah Tersinggung6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan7. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan8. Menghindar dari orang lain9. Berbicara kasar10. Menjalankan kegiatan keagamaaan secara berlebihan11. Mendominasi pembicaraanF. RENTANG RESPON WAHAM Respon AdaptifRespon Maladaptif Pikiran logis distorsi pikiran gangguan pikiran/waham- Pikiran logis - Kadang proses piker terganggu - Kekacauan pikiran/delusi- Persepsi akurat - Ilusi - Gangguan persepsi sensori Halusinasi- Perilaku sesuai - Prilaku aneh/tidak biasa - Perilaku tidak terorganisir- Hubungan sosial - Menarik diri - Isolasi sosial harmonis G. FAKTOR PREDISPOSISIa. Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi. Klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif b. Faktor sosial budaya Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham c. Faktor psikologis Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda / bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan. d. Faktor biologis Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik e. Faktor GenetikHerediter : Bisa di turunkan. H. FAKTOR PRESIPITASI a. Faktor sosial budaya Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok. b. Faktor Biokimia Dopamin, Norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi penyebabwaham pada seseorang. c. Faktor psikologis Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan.I. STATUS MENTAL Biasanya klien masih bisa berpakaian baik dan rapi, tetapi mungkin terlihat eksentrik dan aneh, Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain. Klien biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data, selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham.J. SENSORI DAN KOGNISI Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat. Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya rencana untuk bunuh diri , membunuh atau melakukan kekerasan pada orang lain. Gangguan proses pikir : waham biasanyanya diawali dengan adanya riwayat penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbic otak, bisa dikarnakan terjatuh atau didapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahan emosional seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah diri., kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan. Waham kebesaran akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya, bila respon lingkungan kurang mendukung terhadap perilakunya dimungkinkan akan timbul resiko perilaku kekerasan pada orang lain.K. POHON MASALAHResiko tinggi prilaku kekerasan Perubahan isi fikir : wahamCore problem Isolasi sosialHarga diri rendah kronisKONSEP ASUHAN KEPERAWATANA. PENGKAJIAN 1. IDNTITAS KLIENKlien dengan waham biasanya menyebutkan umur dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kenyataan.2. ALASAN MASUK / KELUHAN UTAMAKlien dengan waham biasanya masuk RSJ dengan keluhan : gerakan tidak terkontrol,isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan,tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan,menjalankan kegiatan agama secara berlebihan,dan mendominasi pembicaraan.3. FAKTOR PREDISPOSISIBiasanya faktor predisposisi/pendukung seseorang mengalami waham adalah : adanya hambatan perkembangan,merasa di asingkan dan kesepian,hubungan dengan keluarga dn orang lain yang tidak harmonis,adanya atrofi otak,pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dan limbic.4. FISIKPada pasien waham biasanya terjadi penurunan BB karena menolak makan dan minum.5. PSIKOSOSIAL.a. Genogram. b. Konsep Diri.1. Citra tubuhBiasanya pasien dengan waham miliki perasaan negative terhadap diri sendiri.2. Identitas diriPada pasien dengan waham kebesaran misalnya mengaku seorang polisi padahal kenyataan nya tidak benar.3. PeranKlien berperan sebagai kepala keluarga dalam keluarganya.4. Ideal diriKlien berharap agar bisa cepat keluar dari RSJ karena ia bosan sudah lama di RSJ.5. Harga diriAdanya gangguan konsep diri : harga diri rendah karena perasaan negatif terhadap diri sendiri,hilangnya rasa percaya diri dan merasa gagal mencapai tujuan.c. Hubungan sosialPasien dengan waham biasanya memiliki hubungan sosial yang tidak haramonis.d. Spiritual.1. Niali dan keyakinanBiasanya kalau pada pasien dengan waham agama meyakini agamanya secara berlebihan.2. Kegiatan ibadah. Biasanya pada pasien dengan waham agama melakukan ibadah secara berlebihan.6. STATUS MENTAL.a. Penampilan Pada pasien waham biasanya penampilan nya sesuai dengan waham yang ia rasakan.Misalnya pada waham agama berpakaian seperti seorang ustadz.b. PembicaraanPada pasien waham biasanya pembicaraan nya selalu mengarah ke waham nya,bicara cepat,jelas tapi berpindah-pindah,isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.c. Aktivitas motorikPada waham kebesaran bisa saja terjadi perubahan aktivitas yang berlebihan.d. Alam perasaanPada waham curiga biasanya takut karena merasa orang-orang akan melukai dan mengancam membunuhnya.Pada waham nihilistic merasa sedih karena meyakini kalau dirinya sudah meninggal.e. Interaksi selama wawancaraPada pasien waham biasanya di temukan :1.Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.2.Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.f. Isi pikir.Pada pasien dengan waham Kebesaran biasanya : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.g. Proses pikir Pada pasien waham biasanya pikiran yang tidak realistis,flight of ideas,pengulangan kata-kata. h. Tingkat kesadaranBiasanya masih cukup baik.7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.a. Makan.1. Observasi dan tanyakan frekwensi, jumlah, variasi, macam (suka / tidak suka / pantang) dan cara makan.2. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat makan.b. BAB / BAK. Observasi kemampuan klien untuk :1. Pergi, menggunakan dan membersihkan WC.2. Membersihakn diri dan merapikan pakaian.c. Mandi. Observasi dan tanyakan tentang :1. Frekwensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut).2. Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.d. Berpakaian.Observasi dan tanyakan tentang :1. Kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan pakaian dan alas kaki.2. Penampilan dandanan klien.3. Frekwensi ganti baju klien.4. Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien : mengambil, memilih dan mengenakan pakaian.e. Istirahat dan tidur. Observasi dan tanyakan tentang :1. Lama dan waktu tidur siang/ tidur malam.2. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki, berdoa.3. Kegiatan sesudah tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi / cuci muka dan menyikat gigi.f. Penggunaan obat. Observasi dan tanyakan pada klien dan keluarga tentang :1. Penggunaan obat : frekwensi, jenis, dosis, waktu dan cara.2. Reaksi obat.g. Pemeliharaan kesehatan. Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :1. Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan dan pengobatan lanjut.2. Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya.h. Kegiatan di dalam rumah. Tanyakan kemampuan klien dalam :1. Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.2. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).3. Mencuci pakaian sendiri.4. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.h. Kegiatan di luar rumah. Tanyakan kemampuan klien :1. Belanja untuk kemampuan sehari-hari.2. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum.3. Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik / telepon/ air, ke kantor pos dan bank)8. MEKANISME KOPING.Tanyakan pada klien dan keluarga dan observasi mekanisme penyelesaian masalah klien selama ini.B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATANMasalah keperawatanData yang perlu dikajiPerubahan isi pikir : WahamSubjektif :Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebatKlien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khususObjektif :Klien terlihat terus ngoceh tentang kemampuan yang dimilikinyaPembicaraan klien cenderung berulangIsi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataanC. POHON MASALAHResiko tinggi perilaku kekerasanPerubahan isi pikir : waham Isolasi sosial Harga diri rendah kronisD. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL1. Risiko tinggi perilaku kekerasan2. Perubahan isi pikir: Waham3. Isolasi social4. Harga diri rendah E. DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan isi pikir : Waham F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANTujuanKriteria HasilIntervensiPasien mampu :-Berorientasi kepada realitas secara bertahap-Mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan-Menggunakan obat dengan prinsip 6 benarSetelah .. x pertemuan pasien dapat memenuhi kebutuhannyasp 1-Identifikasi kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi-Bicara konteks realita ( Tidak mendukung atau membantah waham pasien )- Latih pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar nya- Masukkan dalam jadwal harian pasienSetelahx pertemuan pasien mampu :- Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan -Mampu menyebutkan serta memilih kemampuan yang dimilikisp 2-Evaluasi kegiatan yang lalu ( sp 1 )-Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki-Pilih dan latih potensi / ataukemampuan yangdimiliki-Masukkan dalam jadwal kegiatan pasienSetelahx pertemuan pasien dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu memilih kemampuan lain yang dimilikisp 3-Evaluasi kegiatan yang lalu ( sp 1 dan 2 )-Pilih kemampuan yang dapat dilakukanPilih dan latih yang dimiliki-Masukkan dalam jadwal kegiatan pasienKeluarga mampu :-Mengidentifikasi waham pasien-Memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhannya-Mempertahakan program pengobatan pasien secara optimalSetelahx pertemuan, keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan menjelaskan cara merawat pasiensp 1-Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien-Jelaskan proses terjadinya waham-Jelaskan tentang cara merawat pasien waham-Latih ( simulasi ) cara merawat-RTL keluarga / jadwal merawat pasienSetelahx pertemuan keluarga mampu :-Menyebutkan kegiatan yang sesuai dilakukan-Mampu memperagakan cara merawat pasiensp 2-Evaluasi kegiatan yang lalu ( sp 1 )-Latih keluarga cara merawat pasien ( langsung ke pasien )-RTL keluargaSetelahx pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu menjelaskan cara merawat pasiensp 3-Evaluasi kemampuan keluarga ( sp 2)-Evaluasi kemampuan pasien-RTL keluarga : follow up, RujukanBAB IIIASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN PROSES FIKIR : WAHAM DIRUANGAN MUARAI. B. RSJ DAERAH BENGKULURUANGAN : MURAI B NO REG: 000025TANGGAL MASUK: 20-11-2012TANGGAL PENGKAJIAN: 02-01-2013IDENTITAS KLIEN NAMA: TN.AUMUR : 42 TAHUN AGAMA: ISLAM PENDIDIKAN : SMASTATUS: BELUM KAWIN PEKERJAAN : SWASTAALAMAT : DESA SUMBER SARI LUBUK DURIAN PENANGGUNG JAWABNAMA: TN.UUMUR : 44 TAHUN AGAMA: ISLAM PEKERJAAN : PNSALAMAT: SRI KATAN BLOK U. KEC PONDOK KELAPAHUBUNGAN DENGAN KLIEN : KAKAK KANDUNGALASAN MASUK TN.A merupakan klien ulangan, pernah masuk ke RSJ soeprato sudah dua kali ini yang pertama pada tanggal 06-01-1998 dan yang kedua pada tanggal 20-11-2012 dengan keluhan yang sama, klien diantar oleh keluarganya dengan alasan : karena klien membuat rusuh warga seperti memberhentikan kendaraan yang sedang melintas didepan rumahnya klien dengan alasan klien kalau klien sedang razia kendaraan, klien sering mengoceh-ngoceh sendiri, bicara kacau, kadang-kadang mau memukul orang dan klien sering mengatakan kepada orang lain kalau dirinya seorang polisi, klien mengatakan kalau dirinya sedang menjalan kan tugasnya sebagai anggota polisi dan kadang-kadang klien mengatakan kalau dirinya sedang kerasukan roh anggota polisi dan klien harus memenuhi apa yang di perintahkan roh yang telah merasukkinya.FAKTOR PREDISPOSISI Klien mengatakan sudah dua kali masuk ke RSJ yang pertama pada tanggal 06-01-1998 salama 2 minggu dan klien sudah diizinkan pulang karena dianjurkan oleh dokter untuk rawat jalan dan yang kedua pada tanggal 20-11-2012 sampai bulan ini klien belum diizinkan pulang karena klien belum dinyatakan sembuh, klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang klien alami,klien mengatakan kalau sejak kecil klien mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang polisi tapi ayahnya tidak mendukung apa yang diinginkan klien tapi klien bersikuku keras untuk menjadi polisi sedangkan ayahnya mendukung klien untuk menjadi sorang guru tapi klien menolaknya kemudian klien setelah lulus SMA klien mengikuti tes pulisi sebanyak dua kali, tes yang pertama klien gagal dan tes yang kedua klien juga gagal dengan dua kali kegagalan membuat klien frustasi berat sehingga munculah sifat-sifat klien yang aneh seperti klien sering mengurung diri, mengoceh-ngoceh sendiri, mengamuk, dan kadangkala klien sering mengaku dirinya seorang polisi .PEMERIKSAAN FISIK TTV : TD : 120/80 mmhg N : 75 x/ menit RR : 21x/ menit S : 36.5 cBB: 165 cmTB: 60 kgSaat dialakukan pengkajian fisik klien mengatakan ada keluhan fisik seperti klien merasa pusing kepala, badan terasa capek,lemas, dan klien mengatakan setelah minum obat klien merasa mengantuk berat.Psikososial GenogramKlien 5 bersaudara 3 laki-laki, 2 perempuan, klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya yang bungsu, klien mengatakan bisanya di rumah bekerja sebagai petani penyadap karet dan kadang klien membantu pekerjaan dirumah adiknya sebagai polisi, apa bila ada masalah klien bercerita pada kedua orang tuanya 2. Kosep diri Gambaran diri Klien mengatakan mensyukuri semua bagian tubuhnya dan tidak membeda-bedakan karena semua bagaian tubuhnya adalah pemberian dari Allah SWT yang harus disyukuri Identitas diri Klien mengatakan sebelum dibawa ke RSJ dirinya adalah asisten polisi yang membantu pekerjaan polisi dan klien merasa bangga atas pekerjaannya kemudian klien mengatakan senang dan bangga dengan jenis kelaminnya sebagai laki-laki karena bisa membantu ayahnya atau adiknya untuk bekerja, tapi klien merasa minder dan malu dengan statusnya yang belum kawin karena klien sudah berumur 42 tahun tapi belum kawin karena seharusnya umur seperti klien sudah kawin dan mempunyai anak tapi klien belum kawin sehingga dengan setatusnya klien klien merasa malu dengan teman-taman seumurnya dan kelurganya.MK : harga diri rendah Peran Klien mengatakan dalam keluarganya klien sebagai pembantu pencari uang dan tualang punggung keluarga serta sebagai kakak untuk adik-adiknya dalam masyarakat klien berperan membantu mengamankan apa bila ada kerusuhan, MK : .Ideal diri Klien berharap bisa cepat pulang kerumah dan kembali beraktivitas membantu kelurganya.MK : ..Harga diri Klien mengatakan hubungan dengan lingkuangan dan teman-teman terjalin baik klien mempunyai keluarga yang menghargainya, apa bila ada yang keluarRumah pamit dengannya, tapi klien kadang merasa malu dengan keadaan mentalnya yang tidak sama dengan yang lain.MK : harga diri rendah Hubungan sosial Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua orang tuanya dibuktikan kalau klien ada masalah klien selalu bercarita pada orang tuanya.Klien mangatakan sering ikut kegiatan kelompok seperti membantu adiknya dalam menjalankan tugas sebagai polisi.MK : waham kebesaranSpritual Klien mengatakan klien percaya bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan umatnya, klien mengatakan gagguan jiwa merupakan bukan kutukan dari tuhan tetapi adalah cobaan, klien mengatakan ia yakin bahwa tuhan akan membantunya agar cepat sembuhKlien mengatakan waktu di rumah walau pun tidak 5 waktu tapi klien masih melakukan ibadah sholat dan berdoa, di RSJ klien juga sering melakukan ibadah sholat dan tidak pernah lupa STATUS MENTALPenampilan Penampilan klien rapi, penggunaan pakaian sesua, tidak memakai pakaian dalam diluar baju, rambut rapai sudah dipotong penggunaan tepat waktu setelah selesai mandi.Pembicaraanpembicaraan klien capat, pembicaraan berpindah-pindah dari satu ke kalimat lain yang tidak ada kaitanya dan pembicaraannya selalu mengarah kewahamnya.MK : gangguan proses fikik : waham kebesaranAktivitas motorikAktivitas klien sangat baik, tidak lesu, tidak gelisah, tidak ada gerakan agitasi, tidak ada gerakak tambahan seperti : TIK grimasen, tremor dan cumpulsifAlam perasaan Klien tampak sedih karena dibawa RSJ dan klien merasa dijauhi keluarga dan klien mengatakan khawatir dengan keadaanya keluarga tidak mau menerima klien karena kondisinya, klien merasa cemas atas kondisi yang tidak kunjung sembuh.MK : gangguan harga diri rendahAfekPerubahan roman muka klien sesuai dengan stimulus yang dirasakan pada saat klien sakit atau sedih, klienn tampak sedih apa bila sedang ada masalah dan klien tampak senang apa bila sedang bahagia.Interaksi selama wawancaraSelama proses intruksi / pengkajian klien kooperatif, tidak bermusuhan dan mau merespon pertanyaan yang diajukan, kontak mata positif (+) mau menatap lawan kata bicara, dan terkadang tatapan mata klien kosong tidak ada sikap depresi / curiga yang klien tampilkan selama pengkajian.Persepsi Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara yang menyuruh untuk melakukan tindakan, dan tidak pernah melihat bayangan-bayangan apabila nanti melihat / mendengar tidak akan dihiraukan.MK : .Proses fikirSaat pengkajian pembicaraan klien berbelit belit, kadang dia mengatakan dirinya sebagai polisi dan terkadang dia seorang pembantu adiknya yang seorang polisi, pembicaran Sarkumstasial dan Flightof idealis.MK : gangguan proses fikir : waham kebesaranIsi fikirKlien mengalami waham kebesaran.Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anggota polisi tetapi klien menyadari bahwa kenyataan sebenarnya dirinya bukanlah seorang polisi.MK : gangguan proses fikir : waham kebesaranMasalah keperawatan: waham kebesaran.Tingkat kesadaranKlien mengatakan dia sedang ngobrol dan dia sedang berada dirumah sakit jiwa. Klien tidak tampak bingung, bisa menjawab semua pertanyaan. Tidak mengalami disorientasi waktu tempat dan orang.MK : .MemoriKlien tidak mengalami gangguan, daya ingat jangka panjang, klien bisa mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan yang lalu. Seperti klien dirumah berkumpul bersama keluaga, klien mengalami gangguan, jangka pendek saat ini. Klien bisa mengingat atau mengulangi lagi penjelasan yang diberikan.MK : Tingkat konsentrasi dan berhitungKlien mampu berkonsentrasi saat pengkajian, perhatian klien tidak mudah berganti dari 1 objek keobjek yang lain, klien mampu berhitung melakukan penambahan dan pengurangan pada benda benda nyata.MK : Kemampuan penilaianKlien mampu mengambil keputusan yang sederhana secara mandiri misalnya disuruh mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Klien lebih memilih mandi dulu sebelum makan.Daya Tilik diriKlien mengatakan ia sadar dengan masalah, keluarga membawa ke RSJ karena telah menangkap orang(menghadang) dijalan karena tidak memakai helm, padahal ia bukan polisi. Klien tidak menyalahkan orang lain atau lingkungannya, klien hanya menyalahkan dirinya dan klie bingung dengan dirinya sendiri, polisi atau bukan.MK : PERSIAPAN PULANG Makan Klien makan 3x sehari ,pagi,siang, sore klien mengatkan menyukai semua jenis makanan dan klien juga tidak punya pantangan jenis makanan, klien juga membantu mengagkat air kedalam gelas, membersihkan piring setelah makan.MandiKlien mengatakan mandi 2-3 x/hari ia selalu menyikat gigi mandi dengan menggunakan sabun madi dan memakai shampo bila persedian masih ada.Defeksi/berkemihKlien mampu melakukan defeksi atau berkemih yang benar yaitu pergi ke wc kemudaian membersihkannya kembali, klien juga tampak mampu membersihkan diri dan merapikan pakaian kembali Berpakaiaan Klien mampu mengambil dan memilih serta mengenakan pakaian secara mandiri, penampilan klien rapi dan sudah sesuai, baju dipakai dibadan dan celana dipakai dikaki.Istirahat dan tidur Klien mengatakan ia biasanya tidur siang 1 jam dan ketika malam klien biasanya tidurjam 19.30 wib dan bangun pagi jam 05.30 dan ketika bagun klien mandi dan sholat.Penggunaan obatKlien mengatakan 3x sehari ia makan obat klien mengatakan obatnya ada 2 macam klien tidak tahu tentang dosis dan efek samping obat yang dimakan Kegiatan didalam rumahKlien mengatakan di rumah jarang membantu pekerjaan rumah karena ia sibuk dengan pekerjaan diluar rumah. Kegiatan diluar rumah.Klien mengatakan dia sering membantu dan menjadi asisten adiknya seorang polisi.MEKANISME KOPINGKlien mengatakan jika ada masalah klien bercerita dengan kedua orangan tuanya, karena ia merasa orang tuanyalah yang bisa membantu.MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANKlien mengatakan pernah mengikuti organisasi dalam masyarakat, sering apa bila ada acara pesta pernikahan klien membantu angkat kursi dan membantu membersihkannya , klien mengatakan dirinya tamatan SMA klien tidak menyambung lagi karena ingin menjadi polisi. Klien mengatakan tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya , untuk pelayanan klien mempunyai kartu jamkesmas.POHON MASALAH Resiko tinggih prilaku kekersanPerubahan proses fikir : wahamHarga diri rendahDIAGNOSA MEDIS : F.32.0Therapi :- Pph 2x1 mg perhariHld 2x2 mg perhariTp 2x2 mg perhariMASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL Resiko tinggi prilaku kekerasan Perubahan proses fikir : wahamHarga diri rendan kronisANALISA DATA NODATA SENJANGMASALAH KEPERAWATAN1231231234561231212DS :Klien sering mengatakan kalau dirinya seorang polisiKlieng kadang mengatakan kalau dirinya sebagai asisten polisiKlien mengatakan kalau dirinya merasa kerasukan roh polisi DO :Klien sering berbicara kearah wahamnya seperti klien mengaku sebagai polisiPembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan yang ada Klien bicaranya berbelit-belit tidak sampai ketujuan DS:Klien mengatakan malu dengan keadaanya sekarang.Klien mengatakan malu dengan statusnya yang belum kawin pada hal umur klien sudah 42 tahun Klien mengatakan minder dengan kawan-kawannya yang sudah menikah sedangkan klien belum di umurnya yang sudah 42 tahun Klien mengatakan sudah tidak semangat lagi untuk hidupKlien dirinya sudah tidak ada dibutuhkan lagiDO : Klien tampak merunduk kalau ditanya tentang stausnya yang belum kawinKlien sering duduk merenung Klien tampak sedih Klien tampak lesuDS :Klien mengatakan mudah marah apa bila pembicaraannya dipotong dengan orang lainklien mudah marah apa bila barang-barang dipakai kawannya seperti baju pemberian adiknya yaitu baju anggota polisi karena baju itu baju kesayanganyaklien mengatakan ingin memukul orang yang menyangkal pembicaraanyang sedang seriusDO :Klien tampak marah apa bila pembicaraanya yang mengarah ke wahamnya disangkal Klien seringkali memukul kawannya yang memakai pakaian kesayangannyaPERUBAHAN PROSES FIKIR : WAHAM KEBSARAN HARGA DIRI RENDAH (HDR) RESIKO PRILAKU KEKERASANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Ruangan: Murai BNama klien: Tn. AHari/tanggal: Selasa, 01-01-2013No. medrek:Pertemuan : 1kelompok: Kelompok 3Proses keperawatanKondisi pasienDiagnose keperawatanTujuan khususMembina hubungan saling percayaMengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhanMenganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianTindakan keperawatanBina hubungan saling percayaSapa klien dengan ramah baik verbal maupu non verbalPerkenalkan diri dengan sopanTanyakan nama klien dan nama panggilan yang disenangi klienMenjelaskan tujuan pertemuanTunjukan sikap empati, menerima klien apa adanyaTanyakan perasaan dan maslah ynag dihadapiMengidentifikasikebutuhan yang tidak terpenuhiMengidentifikasi cara memenuhi kebutuhanMenganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harianStrategi komunikasiOrientasiAssalamualaikum. Perkenalkan pak nama saya perawat NoviSaya yang dinas pagi ini di ruang murai B. saya dinas dari jam 01.-14 WIB nanti. Saya yang akan merawat bapak hari ini, nama bapak siapa ?Senangnya dipanggil apa ?Bisa kita berbincang- bincang tentang apa yang bapak rasakan ?Berapa lama bapak maunya kita berbincang- bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?Dimana enaknya kita berbincang- bincang pak ? disini saja ya pak ?Fase kerjaApa yang bapak rasakan sekarang ?Iya. Saya mengerti pak. Bapak merasa bahwa bapak seorang polisi.Tapi sulit untuk saya mempercayainya karena setau saya kalau polisi tempatnya bukan disini, tapi dikantor. Sedangkan bapak sekarang di rumah sakit.Kita lanjutkan lagi pembicaraan kita pak tampaknya bapak ada yang dipikirkan, bisa bapak ceritak apa yang bapak rasakan?mengapa bapak sampai dibawa ke RSJ ?Padahal bapak itu merasa seorang polisi ? Oo begitu ya pak..nah biasanya kegiatan apa yang bpk lakukan di rumah ?O .. bagaimana kalau kegiatan itu kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ?Fase terminasiBagaimana perasaan bapak setelah berbincang- bincang dengan saya ?Apa sja yang tadi telah kita bicarakan pak coba ulangi ? bagus pak.Bagaimana kalu jadwal ini bapak coba lakukan , setuju pak ?Besok kita bertemu lagi untuk ngobrol- ngbrol lagi ya pak tentang kemampuan yang lain atau hoby yang bapak miliki ? mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau disini saja jam 10.00 wib ya pak ? bapak mau ?Baiklah kalaun begitu smapai bertemu lagi besok ya pak.Implementasi dan evaluasiHari/tglImplementasiEvaluasiSelasa01-01-13Assalamualaikum.. selamat pagi pak,Apa kabar pak?perkenalkan pak, saya perawat novi anggraini, panggil saya novi, saya yang dinas pagi diruangan ini dari jam 07.30 wib nanti, saya yang akan merawat bapak hari ini, Nama bapak siapa? bapak senangnya di panggil apa? Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan?Berapa lama bapak maunya kita berbincang-bincang pak? Kita bincang-bincangnya sekitar 15 menit ya pak.disini saja ya pak Tampaknya ada yang bapak pikirkan, Coba bapak ceitakan apa yang bapak rasakan.Oh,begitu ya pakBapak tau nggak bapak sekarang ada dimana?Kenapa bpk sampai masuk ke RSJ. mengapa bapak yang menghentikannya, emang bapak itu siapa. Oh, saya mengerti kalau bapak merasa seorang polisi, tapi sulit untuk saya mempercayainya, karena setau saya kalau polisi itu tempatnya bukan disini tapi dikantor kepolisian, sedangkan bapak sekarang ada di RSJ.Apa saja kegiatan yang biasanya bapak lakukan dirumah?Oh, Begitu ya pak.Bagaimana kalau kegiatan itu kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ?Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya. Apa saja tadi yang telah kita bicarakan pak, coba bpk ulangi. Besok kita bertemu lagi ya pak untuk berbincang-bincang tentang kemampuan yang bapak miliki, Mau dimana kita kita berbincang-bincang besok pak, bagaimana kalau disini saja, jam 10.00 wib. Bapak mau?S : selamat pagi jugaO : Kontak mata ( + )S : BaikS : Nama saya Aizen heri, panggil saja aizenO: kontak mata (+) dank lien mau menyebutkan namanyaS : iya, Terserah mau berapa lamaS : Iya O:Klien mau berbincang-bincang sekitar 15 menitS : Saya pengen pulang, Bosan di sini terus, seperti dipenjara, dikurung terus. O : Klien tampak sedihS : Di RSJO : Klien mengetahui tempat ia berada S : Saya dibawa ke RSJ karena saya sering menghentikan orang yang bermotor yang tidak memakai helm.S : Saya seorang polisi.O : Klien tampak bangga saat mengatakan kalau dia seorang polisiS : Iya saya sekarang memang di RSJ,Dia tidak memakai helm makanya saya tangkap O : Kontak mata ( + ) Pandangan tajamS : kalau pagi biasanya saya bersih-bersih kemudian pergi ke kebun.O : Klien senyumS : Senang, karena ada teman ngobrolO : Klien tampak senangS : ya cerita-cerita kalau saya itu seorang polisi dan ngobrol tentang mengapa saya sampai masuk di RSJO : Klien masih ingat tentang apa yang dibicarakanS : Iya.O: Klien mau membuat kontrak untuk bertemu lagiA : - Tuk I tercapaiHubungan saling percaya sudah terbina dan klien mau membicarakan wahamnyaP : Lanjutkan tuk 2STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANHari/tanggal: Rabu, 02-01-2013Nama klien: Tn. ARuangan: Murai BNo. medrek:Pertemuan ke: 2 Kelompok: Kelompok 3Proses keperawatanKondisi klienKlien mengatakan ia adalah seorang polisi. Klien tampak sering diam, kalu diajak ngobrol, pasien koperatif.Diagnosa keperawatanPerubahan proses piker: waham kebesaranTujuan khususMembantu mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekkannya.Tindakan keperawatanTingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi fisik dan emosional pasienBerdiskusi tentang kemampuan positif yang dimilikiBantu melakukan kemampuan yang dimilikiStrategi komunikasiOrientasiSelamat pagi pak. Bagaimana keadaannya hari ini ? bagus !Apakah bapak sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran bapak ?Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang ?Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi bapak tersebut ?Berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit tentang hal tersebut ?Fase kerjaApa saja bapak ? saya catat ya pak, terus apa lagi ?Wah, rupanya bapak pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain volley seperti itu lho pak.Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley, siapa yang dulu mengajarkan kepada bapak ? dimana ? Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana volley yang baik itu ?Wah baik sekali permainannya .Cobak kita buat jadwal untuk kemampuan bapak ini ya , berapa kali sehari/ seminggu bapak mau bermain volley ?Apa yang bapak harapkan dari kemampuan yang lain selain bermain volley ?Fase terminasiBagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan bapak ?Setelah ini cobak bapak lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ya ? Besok kita ketemu lagi ya pak ? kita akan membahas tentang obat yang harus baak minum.Kita ngbrolnya besok diruangan baak saja , jam 10.00wib bapak setuju ?Baiklah kalu begitu saya permisi dulu ya pak bapak istirhat saja dulu.Implementasi dan EvaluasiHari/ tanggalImplementasiEvaluasiRabu02-01-13Selamat pagi pak.Bagaimana keadaannya hari ini.Apakah bapak sudah mengingat igat apa saja hobby bapak atau kegemaran bapak. Bagaimana kalau kita bicarakan hobby tersebut sekarang pakDimana enaknya kita berbincang-bincang pak, Berapa lama, Bagaimana kalau 15 menit pak.Apa saja hobby bapak. Terus apa lagi pak.Wah, rupanya bapak hobby main volley, tidak semua orang bisa main volley seperti itu lo pak. Kapan pertama kali bapak belajar main volley.Siapa yang mengajari bapak. Ohh, begitu ya pak.Nah bagaimana kalau kita buat jadwal harian untuk kemampuan bapak ini ya, nanti kita latih kemampuan bpk ini.berapa kali sehari atau seminggu bapak mau bermain volley nyaApa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain volley ini. Ada tidak kemampuan atau hobby bapak yang lain selain bermain volley.Bagus sekali pak, ternyata bapak juga banyak hobby nya ya.Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?Setelah ini coba bapak lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ya. Besok kita bertemu lagi ya pak, kita akan membahas tentang obat yang harus bapak minum, kita ngobrolnya besok disini saja ya pak. Jam 10.00 wib, apa bapak setuju.Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu ya pak..,bapak bisa lanjutkan istirahatnya. Sampai bertemu besok ya pakS : Pagi O : Kontak mata ( + )S : Baik.S : Iya, disini saja.O : Kontak mata ( + ) Klien tersenyumS : Main volley, main sepak bolaO : Klien senyum dan mau menyebutkan hobbynyaS : Pertama kali saya belajar main volley itu waktu Smp.O : Klien ingat kapan ia mulai belajar main volley dan tersenyum saat mengatakannyaS : Diajari oleh guru saya disekolah.O : Klien senyumS : Iya, 2 kali seminggu ajaO : Klien tampak senangS : Saya berharap biar saya punya aktivitas dan tidak hanya diam saja.O : Klien menundukS : Hobby saya selain main volley adalah sepak bola.S : IyaO : Klien senyumS : Senang karena ada teman ngobrol.O : Klien tampak senang dan senyumS : IyaO : Klien mau melakukan jadwal yang telah dibuatS : IyaA : Tuk 2 tercapai ditunjukkan dengan klien mampu menyebutkan kemampuan yang dimilikinya dan memperagakannyaP : lanjutkan Tuk 3STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANHari/tanggal: Kamis , 03-01-2013Nama klien: Tn. ARuangan: Murai BNo. medrek:Pertemuan ke : 3 Kelompok: kelompok 3Proses keperawatanKondisi klienKlien tampak lebih baik dan bersemangat. Pasien mengatakan kalau ia seorang polisi.Diagnose keperawatanPerubahan proses pikir: Waham kebesaran.Tujuan khususMengajarkan dan melatih cara minum obat yang benarMenjelaskan efek samping dan jenis-jenis obatPasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.Tindakan keperawatanDiskusikan bersama klien tentang obat yang dia minumAjarkan klien mengetahui efek sampng dan kegunaan obat yang di minumBantu klien menggunkan obat dengan prinsip 5 benarStrategi komunikasiOrientasiSelamat pagi pak. Apa masih ingat dengan saya ? ya benar pak.Bagaimana keadaan hari ini pak ? apa sudah dicoba latihan volleynya ? bagus sekali.Semalam tidurnya nyenyak pak ? sesuai dengan janji nkita kemarin pak, hari ini kita akan membicarakan tentang obat yang bapak minum.Dimana kita mau berbincang- bincang pak ? bagaimana kalau disini saja ?Berapa lama kita berbincang- bincang pak ? 15 atau 20 menit ?Fase kerjaBapak ada berapa macam obat yang bapak minum? jam berapa saja obatnyadiminum ? Bapak perlu minum obat agar bapak cepat sembuh, pikiran bapak jadi tenang, tidurnya juga tenang. Kalau bapak tidak minum obat nanti skait bapak akan kambuh.Obatnya ada tiga macam pak. Yang warna orange CP2 gunanya agar tenang. Yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikirannya jadi teratur. Semua I ni diminum 3 kali sehari jam 7 pagi. Jam 1 siang dan jam 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering. Untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum.Sebelum minum obat ini bapak harus mengecek dulu label dikotak obay apakah bener nama bapak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum. Jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah obatnya suda benar.Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besra harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokterFase terminasiBagaiman perasaan bapak setelah kita bercakap- cakap tentang obat yang bapak minum ? nah sekarang coba bapak ulangi lagi apa saja macam obat yang bapak minum, keuntungan minum obat dan kerugian apabila minum obat ? dan jam berapa saja bapak harus minum obatanya ?Mari kita ,masukkan kedalam jadwal kegiatan bapak ya ? jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan minta obatnya pada suster.Jadwal yang telah kita buat kemarin lanjutkan ya pak.Bapak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakanBagaimana kalau sepertia biasa, jam 10.00wib dan di tempat yang sama ?Bapak setuju ? sampai besok ya pak.Implementasi dan EvaluasiHari/tanggalImplementasiEvaluasiKamis03-01-13 Selamat pagi pak. Masih ingat dengan saya pak.Bagaimana keadaannya hari ini.Apa sudah bpk coba latihan main volleynya pak.Bagus sekali pak. Sesuai dengan janji kita kemaren pak. Hari ini kita akan membicarakan tentang obat yang bapak minum, dimana kita mau berbincang-bincang pak, bagaimana kalau disini saja pak, kita ngobrolnya selama 15 menit ya pak, apa bapak setuju.Bapak, ada berapa macam obat yang bapak minum, warna apa aja pak,Bapak tau nggak fungsi obat yang bapak minum untuk apa dan namanya apa.Obat yang bapak minum ada 3 macam, yang warna orange namanya CPZ gunanya agar tenang., yang putih ini namanya THP gunanya agar Rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi tenang, semua ini diminum 3 kali sehari.Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum. Sebelum minum obat ini bapak harus mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu. Berapa butir yang harus diminum, jam berapa harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar. Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama, agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap.Nah sekarang coba bapak ulangi apa yang saya jelaskan tadi. Kita masukkan dalam jadwal kegiatan bapak ya? Jangan lupa minum obatnya, jadwal yang kita buat kemaren dilanjutkan ya pak.besok kita bertemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Kita bertemu lagi besok disini jam 10.00 wib. Bapak setuju ?, baiklah pak, bapak bisa istirahat lagi.S : Pagi.O : Kontak mata ( + )S : Masih.O : Klien masih ingat dengan perawatS : BaikO:Kontak mata(+), Klien tampak senangS : Sudah.S : Iya, Terserah mau berapa lamaO : Klien senyum dan mau berbincang-bincang dengan perawatS : Ada 3 macam. Orange, putih, merah jambu.O : Klien mampu menyebutkan berapa macam obat yang ia minum dan warna obatnyaS : Tidak tau.O : Klien tidak tau fungsi obat yang ia minumS : IyaO : Klien memperhatikan perawat saat menjelaskan obat yang ia minum dan fungsi obatS : Senang.O : Klien tampak senang dan tersenyumS : Saya minum obat 3 x sehari, warnanya merah muda, putih, orangeO : Klien mampu menjelaskan obat yang ia minum S : IyaO : Klien mau memasukkan kegiatan minum obat dalam jadwal yang telah dibuatA : Tuk 3 tercapai, ditandai dengan klien mampu menjelaskan fungsi obat yang diminum dan kerugiannya apabila tidak patuh minum obat P : pantau penerapan sp 3BAB IVPEMBAHASANSetelah melakukan asuhan keperawatan jiwa pada TN.A dengan gangguan isi pikir : Waham kebesaran selama 7 hari mulai pada tanggal 02 Januari 2013 sampai 09 Januari 2013. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dilahan praktek ada beberapa perbedaan yang ditemukan kurang sesuai dengan konsep teori yang ada. Oleh karena itu pada BAB IV ini penulis berusaha akan membahasnya yang meliputi semua tahapan proses yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi keperawatan.PengkajianPada proses pengkajian penulis memperoleh data dengan menggunakan metode wawancara baik dengan klien secara langsung, keluarga dan orang terdekat. Selain itu juga penulis memperoleh data dari, observasi langsung dengan klien dan laporan kesehatan klien atau status klien diruang rawat inap. Selama melakukan pengkajian penulis tidak banyak menemukan hambatan yang berarti dalam memperoleh data tentang klien. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama antar klien, keluarga, orang terdekat klien dan tim kesehatan lainnya.Hasil pengkajian pada TN.A ditemukan data bahwa penyebab klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Daerah Bengkulu ialah dimana klien mengalami gangguan isi pikir : Waham kebesaran. Hal ini disebabkan karena ada masalah tentang cita-cita yang tidak tercapai untuk menjadi anggota polisi . Dimana klien sangat mendambakan sebagai anggota polisi namun klien mengalami hambatan dalam mengikuti tes polisi sebanyak dua kali namun klien mengalami kegagalan sehingga klien mengalami frustasi dari itu juga klien tidak mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya,orang tua klien lebih mendukung klien untuk menjadi seorang guru tapi klien menolaknya dan klien masih berabisi untuk menjadi polisi tapi orang tua klien tidak mengizinkan klien untuk ikut tes yang ketiga kalinya dengan alasan klien sudah mengikuti tes polisi sebanyak dua kali tapi hasilnya gagal sehingga orang tuanya trauma. Dari kegagalan yang dialami sebanyak dua kali itu sangat membuat klien terpukul dan frustasi berat sehingga timbul prilaku-prilaku yang menyipang dari klien seperti klien sering menyendiri, mengamuk tanpa ada sebab,sering mengaku sebagai anggota polisi dan klien sering menghentikan kendaraan bermotor yang melitas di depan rumahnya karena klien merasa sebagai anggota polisi. Hal ini sesuai dengan konsep teori yang dikemukakan oleh Ade, 2011 dimana tanda-tanda waham ialah: Menolak makan, tidak ada perhatian perawatan diri, ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah tersinggung, isi pikiran tidak sesuai dengan kenyataan, tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, menghindari dari orang lain, mendominasi Pembicaran, dan berbicara kasar.Faktor predisposisi dan faktor presipitasi pada klien TN.A diatas tidak semuanya sesuai dengan konsep teori yang penulis buat. Sedangkan pada faktor predisposisi dan faktor presipitasi yang penulis buat yang bersumber dari buku Ade, 2011 disebabkan oleh faktor perkembangan, faktor sosial budaya, faktor psikologis, faktor biologis, faktor genetik, dan faktor biokimia. Pada klien TN.A waham yang timbul disebabkan oleh faktor psikologis, koping individu yang tidak efektif, dimana klien kurang mendapat dukungan yang kuat dan baik dari keluarga maupun lingkungan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.Pada perubahan perilaku pada saat pengkajian tidak semua data ditemukan yang sesuai dengan konsep teori. Pada pengkajian konsep diri yang sesuai dengan konsep teori yang bersumber dari Depkes RI 1994 ialah pada harga diri dimana klien selalu tampak diam dan tidak percaya diri, terkadang pandangan mata hanya fokus pada satu arah saja dan klien tidak mau berbincang pada orang sekitar. Sedangkan pada pengkajian status mental yang sesuai dengan konsep teori ialah pembicaraan lambat dan pelan, aktivitas motorik yang kurang aktif atau tidak kooperatif, alam perasaan yang selalu tampak sedih terkadang mengamuk, afek yang labil, klien yang tidak dapat menceritakan masalahnya dengan baik dengan perawat atau keluarga, interaksi selama wawancara klien hanya menjawab seperlunya saja dengan nada pelan, persepsi klien yang beranggapan ada yang datang dan mengajak berbicara dengan klien, tingkat kesadaran klien yang tidak dapat mengingat waktu, tempat, kemampuan klien yang tidak dapat mengambil keputusan sendiri atau menilai dan daya tilik diri yang mana klien tidak merasa ia sakit. Sedangkan data yang tidak sesuai dengan konsep teori ialah pada pemeriksaan fisik, dimana ditemukan Tekanan darah yang normal, Nadi yang normal, Suhu tubuh yang normal, dan Pernafasan yang normal. Sedangkan pada konsep teorinya ialah data pemeriksaan fisik abnormal, misalnya pada tekanan darah yang meningkat, nadi meningkat, hal ini dikarenakan klien selalu menolak makan, kadang-kadang klien labil.2. Diagnosa KeperawatanPada konsep teori yang penulis buat bersumber dari Ade, 2010 dan farida terdapat 4 diagnosa keperawatan yaitu:Resiko tinggi prilaku kekerasan Perubahan proses fikir : waham kebesaranIsolasi sosial Harga diri rendah kronisPada studi kasus penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan konsep teori yaitu: Resiko tinggi prilaku kekerasan, perubahan proses fikir : waham kebesaran, isolasi sosial, harga diri rendah kronis. Dari 4 diangnosa yang penulis temuakan 1 diagnosa yang dapat di angkat dikarenakan keterbatasan waktu.diagnosa yang dapat diangkat yaitu : gangguan proses fikir : waham kebesaran.3. Intervensi keperawatanPenyusunan intervensi keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan diagnosa yang penulis temukan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan klien. Tujuan dan kriteria hasil serta prioritas masalah perencanaan yang penulis ambil diantaranya :a. Diagnosa gangguan proses pikir : waham kebesaran intervensi yang penulis buat ialah : bina hubungan saling percaya dengan keluarga (berkenalan, kontrak waktu dan menjelaskan tujuan pertemuan), tunjukan sikap menerima keyakinan klien tanpa sikap mendukung, tidak membantah/menyangkal keyakinan klien. bantu klien untuk menghubungkan keyakinan yang salah dengan peningkatan kecemasan, fokus dan kuatkan realita, bantu dan dukung klien dalam mengungkapkan secara verbal .4. Implementasi keperawatanPelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis secara nyata langsung kepada klien TN. A, merupakan realisasi dari intervensi keperawatan yang sesuai dengan konsep teori yang dilaksanakan selama 7 hari secara bertahap, spesifik dan akurat. Hal ini dimaksudkan agar penerapannya sesuai dengan tujuan yang dicapai. Intervensi yang paling utama penulis lakukan ialah membina hubungan saling percaya dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik yang merupakan kiat keperawatan jiwa), menunjukan sikap menerima keyakinan klien tanpa sikap mendukung, tidak membantah/menyangkal keyakinan klien. Membantu klien untuk menghubungkan keyakinan yang salah , memfokus dan menguatkan pada realita, membantu dan mendukung klien dalam mengungkapkan secara verbal perasaan emosinya.Membantu dan mendorong klien dalam mengontrol emosinya, mendiskusikan dengan anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapinya oleh klien, memberi pujian atas apa yang sudah dilakukan oleh klien dan melakukan Sp pada klien,hanya SP keluarga yang tidak penulis lakukan dikarenakan keluarga klien tidak ada. 5. Evaluasi keperawatanSelama 7 hari penelitian, penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan yang berdasarkan konsep teori, dari 4 diangnosa yang ditemuakan hanya 1 diangnosa yang penulis angkat yaitu gangguan proses fikir : waham kebesaran hal tersebut karena keterbatasan waktu.Gangguan isi pikir : waham kebesaran, masalah tercapai sebagian hal ini dikarenakan pada diagnosa ini SP 4 keluarga belum dapat terlaksanakan.BAB VPENUTUP A. KesimpulanWaham adalah Keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal. Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. Ada kecenderungan hubungan di dalam keluarganya yang tidak harmonis ditandai dengan kekacauan, tidak berperasaan, dingin. Saat ini, kebermaknaan keadaan keluarga seperti ini sebagai etiologi belum pasti. mekanisme pertahanan spesifik yang digunakan oleh pasien biasanya penyangkalan, proyeksi, dan regresi. B. SaranDalam memberikan asuhan keperawatan klien dengan Waham, hendaknya dilakukan kontak yang sering dan singkat dengan memodifikasinya berdasarkan kemampuan dan kebutuhan klien. Selain itu tidak mendukung dan tidak menyangkal isi wahamnya.Terapi aktifitas kelompok (TAK) hendaknya dilakukan secara rutin dan teratur karena merupakan suatu terapi yang dapat mempercepat proses penyembuhan. (dapat memutuskan stimulus internal klien dengan memberikan stimulus eksternal).DAFTAR PUSTAKADepkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa : teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Depkes RIKeliat, B. A. 1999. ProsesKesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Terjemahan dari Pocket Guide to Psyciatric Nursing, oleh Achir yani S. Hamid. Jakarta : EGC.