tugas 2.docx

26
TUGAS 2 Kesehatan Mental Dosen Pengampu : Ibu Winny Puspasari Oleh : Eka Yunita Fitriyani 17511960 PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2013

Upload: eka-yunita-fitriyana-andini

Post on 14-Feb-2015

135 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS 2.docx

TUGAS 2

Kesehatan Mental

Dosen Pengampu : Ibu Winny Puspasari

Oleh :

Eka Yunita Fitriyani

17511960

PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013

Page 2: TUGAS 2.docx

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga makalah “Kesehatan Mental” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada

waktunya. Saya sebagai penulis makalah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini

masih banyak memiliki kesalahan dan kekurangan. Demi perbaikan dan penyusunan yang lebih

tepat kedepannya, kritik dan saran akan saya terima dengan lapang dada dan ikhlas.

Pada akhirnya semoga sumbang fikir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan

kita semua. Amin.

Wasslamu’alaikum Wr. Wb

Penulis

Page 3: TUGAS 2.docx

DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................ 2

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 2

D. Perumusan Masalah............................................................. 2

E. Tujuan dan Manfaat............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Mazhab-mazhab.................................................................. 3

Behaviorisme .......................................................... 4

Psikoanalisis ............................................................ 5

Humanistik ............................................................. 5

B. Teori-teori dari beberapa tokoh........................................... 6

Erich Fromm............................................................ 6

Abraham Maslow..................................................... 9

Carl Rogers ............................................................. 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

Page 4: TUGAS 2.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi merupakan salah satu ilmu yang penting dalam mempelajari perilaku

manusia serta kepribadian seseorang, psikologi lebih fokus dalam mempelajari keadaan

jiwa. Perilaku meliputi sesuatu yang dilakukan oleh manusia, hewan yang dapat diamati

dalam beberapa cara. Untuk mengetahui mengenai perilaku dengan melalui melihat,

mendengar, mencatat apa yang dilakukan dan dibicarakan.

Dengan mempelajari psikologi kita mampu memprediksikan dan

memproyeksikan sesuatu keadaan diri sendiri dan keadaan orang lain untuk dapat

melakukan keseimbangan diri/jiwa sehingga kita mampu menempatkan diri secara psikis

dimana pun berada.

Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan

psikologis yang tidak memiliki oleh hewan-hewan yang lebih rendah atau sederhana.

Semua manusia itu sehat dan ada juga yang tidak sehat hal ini di dorong oleh kebutuhan-

kebutuhan tersebut, perbedaanya terletak antara cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan

ini terpuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis

secara kreatif dan produktif. Orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan dengan

cara irasional.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka terdapat

beberapa masalah yang dapat di identifikasi yaitu :

a. Bagaimana setiap aliran psikologi memiliki ciri masing-masing ?

b. Bagaimana para ahli memandang mengenai perkembangan kepribadian

berdasarkan teorinya masing-masing ?

c. Bagaimana mengaplikasikan dari setiap teori yang ada ?

Page 5: TUGAS 2.docx

C. Pembatasan Masalah

a. Teori mengenai kepribadian yang terkait dengan kesehatan mental.

b. Perkembangan kepribadian sesuai yang dikemukakan oleh tokoh dari

psikologi kepribadian.

D. Perumusan Masalah

Bagaimana setiap aliran memiliki cara pandang yang berbeda untuk

mendeskripsikan setiap pribadi masing-masing individu. Dengan pedoman pada teori

yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh kepribadian.

E. Tujuan dan Manfaat

Untuk lebih mendalami keadaan seseorang, dan memberikan penjelasan tentang konsep

kesehatan terhadap kepribadian. Memberikan gambaran mengenai kepribadian

seseorang berdasarkan fenomena yang terjadi.

Page 6: TUGAS 2.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mazhab-Mazhab

Sebelum kita membahas mengenai teori dari beberapa tokoh, disini kita bahas terlebih

dahulu mengenai mazhab-mazhab yaitu :

Aliran Behaviorisme

Sekolah ini diprakarsai oleh John B. Watson (1879-1958) yang lama di

universitas Johns Hopkins. Watson menolak bahwa pikiran sebagai subjek

psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari

kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi (atau yang secara

potensial dapat diobservasi).

Aliran perilaku mempunyai 3 ciri penting :

- Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen-elemen

atau bangunan perilaku.

- Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak

dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan perilaku-perilaku bawaan.

- Ciri ketiga dari behaviorisme difokuskan pada perilaku binatang. Menurut

Watson tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku

binatang dan bahwa kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri

dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.

“Aktifitas psikis merupakan rangkaian refleks-refleks”

BEHAVIORISME

TOKOH KONSEP

I.P. Pavlov

Tingkah laku adalah rangkaian refleks berkondisi,

artinya refleks-refleks yang terjadi setelah adanya

proses kondisi.

W. Mc Dougall 7 kriteria yang dinamakan perilaku.

J.B. Watson Pentingnya mempelajari psikologi dengan metode

Page 7: TUGAS 2.docx

obyektif. Pentingnya pendidikan dalam

perkembangan tingkah laku, dalam psikoterapi

menggunakan teknik conditioning

E.B. Holt

Tingkah laku mempunyai tujuan manusia dinamis

karena tujuan tingkah laku manusia berubah-ubah

dari waktu ke waktu.

E.C. TolmanTingkah laku adalah fungsi dari situasi dan hal-hal

yang mendahuluinya.

B.F. SkinnerTingkah laku (respon) sebagai reaksi terhadap

stimulus (S-R).

Aliran Psikoanalisis

Psikoanalisis bukanlah sekolah psikologi, tapi punya dampak yang besar dalam

pemikiran dan teori dari banyak ahli psikologi. Psikoanalisis ditemukan di

Vienna, Austria, oleh psikiatris Sigmund freud (1856-1938).

Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan

bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau

dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik penting

dari keinginan dan dorongan ini menurut teori psikoanalisa adalah bahwa mereka

bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain mereka tidak disadari.

Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam perilaku dan

pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” (unconscious motivation)

menguraikan ide kunci psikoanalisa.

“Memandang manusia dari kumpulan Naluri”

PSIKOANALISA

TOKOH KONSEP

F.A. Masmer Teknik hipotesis (mesmerisme) sebagai

teknik penyembuhan. Curretif power of

magnetic iron (dalam dirinya terdapat

daya penyembuhan magnetis).

Page 8: TUGAS 2.docx

J.M. Charcot Teknik hipnose dan sugesti untuk

menyembuhkan pasien-pasien

psikoneurosis.

Pierre Janet Teori strata kepribadian kecenderungan

tersusun secara hirarchis, memiliki

sumber fisiologis, psikis dan keturunan

adalah tingkah laku.

Sigmund Freud Skema gunung Es : Consciousness,

preconsciousness dan uncounsciousnes.

C.G, Jung Teori tipologi kepribadian berdasarkan

fungsi, reaksi terhadap lingkungan.

Alfred Adler Watak seseorang ditentukan oleh

hubungannya dengan masyarakat.

G.S. Hall Teori evolusi adalah perkembangan

jiwa manusia secara perorangan yaitu

miniature dari perkembangan jiwa

manusia sebagai makhluk.

Gustave Le Bon Tingkah laku kelompok dengan teori-

teori ketidaksadaran, dorongan-

dorongan irrasional.

Aliran Humanistik

Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari psikologi

humanistic. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan

psikoanalisis dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan cirri-ciri

eksistensinya.

Psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang

menekankan keunikan manusia. Menurut psikologi humanistik manusia adalah

makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri

bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran. Maslow mengemukakan teorinya

Page 9: TUGAS 2.docx

tentang hirarki kebutuhan manusia, bahwa manusia akan mengalami tahapan-

tahapan kebutuhan yang dilalui sesuai dengan keadaan dirinya.

Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu :

- Memusatkan perhatian pada person yang mengalami dan karenanya berfokus

pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.

- Memberi tekanan pada kualitas-kulitas yang khas manusia, seperti kreatifitas,

aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis

dan reduksionistis.

- Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang

akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.

- Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada

kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi

yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988).

“Memandang manusia sebagai manusia sendiri yang mengalami dan

menghayati”

HUMANISTIK

TOKOH KONSEP

A.H. Maslow Hirarkhi Kebutuhan

Carl R Rogers Psikoterapi Non Direktif

B. Teori-Teori dari Beberapa Tokoh

Erich Fromm

1. Manusia telah kehilangan koneksinya dengan alam dan manusia lainnya,

perpisahan dengan alam terlihat dari :

- Kecemasan dasar yang ditandai dengan kesepian dan isolasi

- Harga dan kebebasan telah melebihi manfaat yang diberikan.

2. Konsep dasar fromm :

- Kepribadian hanya dapat dipahami dalam konsep budaya

- Manusia telah dibuang dari persatuan prasejarah dari alam

Page 10: TUGAS 2.docx

- Dilema manusia, manusia telah memperoleh kemampuan untuk berpikir

tentang kondisi mereka yang terisolasi. 3 dikotomi mendasar :

Hidup dan mati

Realisasi diri yang lengkap dan focus bahwa manusia tidak dapat

meraih tujuannya karena “hidup terlalu singkat”.

Manusia pada akhirnya hanya sendiri, namun manusia tidak bisa

menerima pengucilan/isolasi.

3. Kebutuhan-kebutuhan Manusia

- Keterhubungan

Dorongan untuk bersatu dengan orang lain, 3 cara dasar untuk keterhubungan

dengan manusia :

Kepasrahan

Kekuasaan

Cinta

- Keunggulan

Dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebutuhan

menuju alam penuh makna dan kebebasan.

Manusia menggunakan malignant aggression (agresi keji) sebagai

alasan untuk membunuh selain untuk mempertahankan diri.

- Keberakaran

Kebutuhan untuk berakar atau untuk merasa pulang kembali ke dunia

Dapat dicari lewat fiksasi.

- Kepekaan akan identitas

Kapasitas manusia untuk menyadari dirinya sebagai wujud yang

terpisah

- Kerangka orientasi

Terpisah dari alam membuat manusia membutuhkan peta untuk

mencari jalannya dalam dunia

Page 11: TUGAS 2.docx

“Komponen positif (+) dan komponen negative (-)”

Positif (+) Negative (-)

Cinta

Hal-hal kreatif

Keutuhan

Individualitas

Tujuan rasional

Kepasrahan/dominasi

Hal-hal destruktif

Fiksasi

Penyesuaian kelompok

Tujuan irasional

- Beban kebebasan

Manusia berusaha untuk lari dari kebebasan dengan berbagai cara

Mekanisme pelarian :

Authoritarism

Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian untuk

menjadi satu dengan dunia.

Desdructiveness

Mencari jalan kebebasan dengan cara menghilangkan orang

lain demi mendapat kekuasaan yang hilang.

Conformity

Mengikuti norma yang ada dalam kelompok, dapat merubah

dirinya.

- Kebebasan positif

Ekspresi lengkap dan spontan dari potensi rasional dan emosional

Tercapai bila seseorang menjadi satu dengan yang lain dan dunia.

- Contoh Kasus :

Dani merupakan salah satu mahasiswa di salah satu universitas swasta di

Jakarta, dia merupakan pendatang dari desa, dia lulusan dari salah satu SMA

yang terdapat di desa terpencil, yang masih sulit untuk di akses.

Dia merasa dirinya paling bodoh, paling kuper dan paling gaptek karena

kurangnya pengetahuan yang kemudian dirinya merasa terisolasi oleh

lingkungannya. Kemudian dia berusaha untuk dapat kembali dengan

Page 12: TUGAS 2.docx

kelompoknya, lingkungannya dan mencoba untuk mencari kebebasan dari

kekuasaan yang telah hilang.

Abraham Maslow

Teori kepribadian maslow dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai

motivasi. Pertama, Maslow (1970) mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh

pada motivasi (holistic approach to motivation). Yaitu, keseluruhan dari

seseorang bukan hanya pada satu bagian atau fungsi termotivasi. Kedua, motivasi

biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal (motivation is usually complex)

yang berarti bahwa tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi

yang terpisah. Ketiga, bahwa orang-orang berulang kali termotivasi oleh

kebutuhan-kebutuhan (people are continually motivated one need or another)

artinya, ketika sebuah kebutuhan terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut

berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan digantikan oleh kebutuhan lain.

Keempat, semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama

(all people everywhere are motivated by the same basic needs) artinya, bagaimana

cara orang-orang di kultur yang berbeda-beda memperoleh makanan, membangun

tempat tinggal, mengekspresikan pertemanan. Kelima, motivasi adalah bahwa

kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hirarkhi (needs can be

arranged on a hierarchy).

- Hierarki Kebutuhan :

Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan paling dasar dari setiap manusia adalah kebutuhan

fisiologis, termasuk di dalamnya adalah makanan, air, oksigen,

mempertahankan suhu tubuh dan sebagainya. Kebutuhan fisiologis

adalah kebutuhan yang mempunyai kekuatan/pengaruh paling besar

dari semua kebutuhan.

Kebutuhan akan Keamanan

Yang termasuk di dalamnya adalah fisik, stabilitas, ketergantungan

perlindunagn, dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang

mengancam, seperti perang, terorisme, rasa takut, penyakit,

Page 13: TUGAS 2.docx

kecemasan, bahaya, kerusuhan, bencana alam. Kebutuhan akan

hukum, ketentraman dan keteraturan juga termasuk bagian dari

kebutuhan akan keamanan.

Cinta dan Keberadaan

Keinginan untuk berteman, memiliki pasangan dan memiliki anak,

sebuah perkumpulan, lingkungan masyarakar atau Negara. Cinta dan

keberadaan juga mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan

hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk memberi

dan mendapatkan cinta (Maslow 1970).

Penghargaan

Mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan dan

pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Maslow

mengidentifikasikan dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan

reputasi dan harga diri. Reputasi, adalah persepsi akan gengsi,

pengakuan, atau ketenaran yang dimiliki seseorang. Harga diri,

didasari oleh lebih dari sekedar reputasi maupun gengsi.

Aktualisasi Diri

Mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri dan

keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin (Maslow, 1970).

Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan

mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik.

Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh

belajar khususnya dalam masa kanak-kanak. Aktualisasi diri akan

berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika

mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami

pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.

- Contoh Kasus :

Putri adalah seorang anak dari keluarga yang kurang harmonis, orang tuanya

bercerai ketika dia masih duduk disekolah dasar, dia merupakan anak ketiga

dari 3 bersaudara. Ibunya menikah lagi dan begitupun dengan ayahnya

menikah lagi, kakak yang pertama telah memiliki keluarga dan kakak kedua

Page 14: TUGAS 2.docx

telah bekerja dan jarang pulang. Putri tinggal hanya dengan neneknya,

sesekali ibunya datang sekedar melihat pertumbuhan anak bungsunya, tidak

terkecuali dengan ayahnya yang juga sering menemuinya di saat putri libur

sekolah, namun bagi putri kedatangan orang tuanya tidak akan merubah

keadaan yang putri alami sekarang, dia merasa tidak memiliki orang tua,

hidupnya hanya bersama dengan nenek yang sudah tua, jarang sekali putrid

mendapat perhatian apalagi orang tuanya telah memiliki keluarga masing-

masing yang menurutnya orang tuanya lebih memilih keluarga barunya

dibanding kembali pada putri.

Putri tumbuh menjadi gadis yang nakal, tingkahnya seperti laki-laki, badanya

sangat tidak terurus, sekolahnya pun terbengkalai karena kurangnya perhatian,

kasih sayang dan dukungan materi dari orang tuanya.

Konsep teori Maslow dilihat dari contoh diatas adalah, sangat berkaitan

dengan hierarki kebutuhan yaitu ketika putri hanya tinggal dengan neneknya

yang mungkin kesehatannya kurang diperhatikan, hingga menjadi kurus dan

ketika putri mengetahui orang tuanya bercerai dan menikah lagi disitu

kurangnya kasih sayang orang tua dan keberadaanya sebagai seorang anak dan

penghargaan dari lingkungan yang sangat kurang karena keadaan yang

membuatnya putus sekolah dan kemudian menjadi pribadi yang nakal yang

kemudian orang tidak menghargainya dan dia tidak mampu

mengaktualisasikan dirinya.

Carl Rogers

Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang

fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “aku”  merupakan pusat

referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman

individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan

tentang diri yang mengatakan “apa dan siapa aku sebenarnya” dan “apa yang

seharusnya saya perbuat”. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap,

mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari

yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan

Page 15: TUGAS 2.docx

konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai

atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:

Incongruence

Incongruence adalah ketidak cocokan antara self yang dirasakan dalam

pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.

Congruence

Congruence berarti situasi dimana pengalaman diri diungkapkan

dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan

sejati.

Menurut Rogers, para orang tua akan memacu adanya incongruence ini ketika

mereka memberikan kasih sayang yang kondisional kepada anak-anaknya. Orang

tua akan menerima anaknya hanya jika anak tersebut berperilaku sebagaimana

mestinya, anak tersebut akan mencegah perbuatan yang dipandang tidak bisa

diterima. Disisi lain, jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang tidak

kondisional, maka si anak akan bisa mengembangkan congruence-nya. Remaja

yang orang tuanya memberikan rasa kasih sayang kondisional akan meneruskan

kebiasaan ini dalam masa remajanya untuk mengubah perbuatan agar dia bisa

diterima di lingkungan.

Dampak dari incongruence adalah Rogers berfikir bahwa manusia akan merasa

gelisah ketika konsep diri mereka terancam. Untuk melindungi diri mereka dari

kegelisahan tersebut, manusia akan mengubah perbuatannya sehingga mereka

mampu berpegang pada konsep diri mereka. Manusia dengan

tingkat incongruence yang lebih tinggi akan merasa sangat gelisah karena realitas

selalu mengancam konsep diri mereka secara terus menerus.

- Contoh kasus :

Erin yakin bahwa dia merupakan orang yang sangat dermawan, sekalipun dia

seringkali sangat pelit dengan uangnya dan biasanya hanya memberikan tips

yang sedikit atau bahkan tidak memberikan tips sama sekali saat di restoran.

Ketika teman makan malamnya memberikan komentar pada perilaku

pemberian tipsnya, dia tetap bersikukuh bahwa tips yang dia berikan itu sudah

Page 16: TUGAS 2.docx

layak dibandingkan pelayanan yang dia terima. Dengan memberikan atribusi

perilaku pemberian tipsnya pada pelayanan yang buruk, maka dia dapat

terhindar dari kecemasan serta tetap menjaga konsep dirinya yang katanya

dermawan.

Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,

penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan diri

dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini

disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional

positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).

- Jika individu menerima cinta tanpa syarat, maka ia akan mengembangkan

penghargaan positif bagi dirinya (unconditional positive regard) dimana anak

akan dapat mengembangkan potensinya untuk dapat berfungsi sepenuhnya.

- Jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengembangkan penghargaan positif

bersyarat (conditional positive regard). Dimana ia akan mencela diri,

menghindari tingkah laku yang dicela, merasa bersalah dan tidak berharga.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang

mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai

karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif

namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Page 17: TUGAS 2.docx

BAB III

KESIMPULAN

Sebagai organisme yang hidup dan terus tumbuh, kita didorong untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan rasa lapar, haus, dan seks yang mendorong

semua organisme. Selain kita fleksibel dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini,

kebutuhan-kebutuhan tersebut juga tidak berbeda antara diri kita dan binatang-binatang

yang lebih rendah dan tidak begitu penting dalam mempengaruhi kepribadian manusia.

Setiap masing-masing aliran memiliki cara pandang yang berbeda-beda namun

sebenarnya setiap dimensi memiliki tujuan yang sama hanya saja dilihat dari beberapa

sudut pandang yang berbeda. Sebagaimana telah dikemukakan oleh beberapa tokoh

mengenai gambaran perkembangan kepribadian memiliki karakteristik yang berbeda

dari setiap masing-masing tokoh, namun tujuan dan maksudnya adalah sama yaitu

perkembangan dari usia 0-dewasa bahkan menuju kematian yaitu menggambarkan

bagaimana kondisi dari kepribadian masing-masing individu yang memiliki karakteristik

yang relatif berbeda.

Page 18: TUGAS 2.docx

DAFTAR PUSTAKA

Feist, J & Feist G. (2010). Teori Kepribadian. Edisi 7 buku 1.

Jakarta : Salemba Humanika.

Iska, Zikri Neni. (2008). Psikologi : pengantar pemahaman diri dan

lingkungan.

Jakarta : Kizi Brother’s

Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi umum.

Jakarta : Universitas Gunadarma

Riyanti, B.P Dwi,dkk. (1996). Spikologi umum 1.

Jakarta : Universitas Gunadarma