tugas 5.docx

21
1 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengujian benih ini dilakukan untuk mengetahui kualitas benih. Penentuan kualitas ini dapat ditentukan berdasarkan bobot seribu benih dan pengujian kemurnian benih. Pengujian kemurnian benih adalah pengujian atas dasar keselarasan dengan faktor kualitas benih. Faktor kualitas benih yaitu prosentase  benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya dan kecepatan kecambah, daya tumbuh benih, terbebasnya benih dari penyakit, kadar air serta hasil pengujian berat benih perseribu benih. Benih adalah faktor penetu  pertama berhasilnya pertanian yang dilakukan. Benih yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula bagi pertanian yang di kembangkan. Namun sebaliknya benih yang buruk mampu mengakibatkan kegagalan hasil pada  pertanian yang diusahakan. Oleh karena itu perlu adanya pengujian benih untuk mendapatkan benih yang baik untuk pertanian yang diusahakan. Pengujian kemurnian benih penelaahan tantang kepositifan komponen benih yaitu prosentase benih murni, benih tanaman lain,varietas lain, biji herba dan kotoran. Penujian bobot seribu benih adalah kegiatan menelaah benih dengan membandingkan dengan bobot benih dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitas benih. Benih dengan bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih tersebut benar-benar masak pada saat pemanenanya. Berbeda dengan bibit yang pemanenannya sebelum masak maka bibit itu akan ringan. Kadar air pada benih adalah salah satu komponen yang harus diperhatikan  pada pertanian. Kadar air benih berpengaruh pada penyimpanan benih. Penyimpanan benih  pada kondisi kadar air tinggi dapat menurunkan kualitas benih. Hal ini karena dengan kadar air yang tinggi dimungkinkan benih cepat busuk. Selain itu dengan kondisi kadar air tinggi (lembab) memungkinkan jamur maupun bakteri untuk hidup sehingga kualitas dari benih tersebut menurun ataupun rusak. Pengetahuan mengenai kadar air benih dapat digunakan untuk mengetahui saat yang teat untuk  pemenenan. Kadar air pada pemanenan padipadian dan biji bijian yang tepat adalah sekitar 20%. Agar dapat disimpan cukup lama kadar air benih harus sekitar

Upload: ulfan-arifin

Post on 14-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengujian benih ini dilakukan untuk mengetahui kualitas benih. Penentuan kualitas ini dapat ditentukan berdasarkan bobot seribu benih dan pengujian kemurnian benih. Pengujian kemurnian benih adalah pengujian atas dasar keselarasan dengan faktor kualitas benih. Faktor kualitas benih yaitu prosentase benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya dan kecepatan kecambah, daya tumbuh benih, terbebasnya benih dari penyakit, kadar air serta hasil pengujian berat benih perseribu benih. Benih adalah faktor penetu pertama berhasilnya pertanian yang dilakukan. Benih yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula bagi pertanian yang di kembangkan. Namun sebaliknya benih yang buruk mampu mengakibatkan kegagalan hasil pada pertanian yang diusahakan. Oleh karena itu perlu adanya pengujian benih untuk mendapatkan benih yang baik untuk pertanian yang diusahakan. Pengujian kemurnian benih penelaahan tantang kepositifan komponen benih yaitu prosentase benih murni, benih tanaman lain,varietas lain, biji herba dan kotoran. Penujian bobot seribu benih adalah kegiatan menelaah benih dengan membandingkan dengan bobot benih dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitas benih. Benih dengan bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih tersebut benar-benar masak pada saat pemanenanya. Berbeda dengan bibit yang pemanenannya sebelum masak maka bibit itu akan ringan. Kadar air pada benih adalah salah satu komponen yang harus diperhatikan pada pertanian. Kadar air benih berpengaruh pada penyimpanan benih. Penyimpanan benih pada kondisi kadar air tinggi dapat menurunkan kualitas benih. Hal ini karena dengan kadar air yang tinggi dimungkinkan benih cepat busuk. Selain itu dengan kondisi kadar air tinggi (lembab) memungkinkan jamur maupun bakteri untuk hidup sehingga kualitas dari benih tersebut menurun ataupun rusak. Pengetahuan mengenai kadar air benih dapat digunakan untuk mengetahui saat yang teat untuk pemenenan. Kadar air pada pemanenan padipadian dan biji bijian yang tepat adalah sekitar 20%. Agar dapat disimpan cukup lama kadar air benih harus sekitar 11% - 13%. Pada prinsipnya metode yang digunakan untuk penentuan kadar air ada dua macam yaitu metode dasar dan metode praktis. Yang termasuk metode dasar anatara lain metode oven, metode destilasi, metode karl fisher. Sedangkan metode praktis terdiri dari metode calcium carbide dan metode electric moisture meter.

1.2 TujuanTujuan dari praktikum Teknologi Benih tentang Kemurnian dan Kadar Air Benih adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan pengujian kemurnian benih dan mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam pengujian kemurnian benih dan mahaiswa mengetahui dan mampu melaksanakan pengujian kadar air benih dengan metode oven.

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Benih Yang DigunakanA. Benih Kacang HijauKacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna radiata. Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter dengan batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang berwarna kuning kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi 10 hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang menyirip. Kacang hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih. Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge. Ciri-ciri Kacang HijauTanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas permukaan laut. Jika kacang hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas permukaan laut, maka akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan, umumnya kacang hijau tidak dapat memberikan produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m diatas permukaan laut. Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara sekitar 50% hingga 89 %. Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan kurang lebih 10 jam perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari. Jenis-jenis Kacang HijauAda dua jenis kacang hijau yang terkenal yaitu Golden gramm dan Green gramm. Golden gramm merupakan jenis kacang hijau dengan warna keemasan. Golden gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaselus aureus. Sedangkan Green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau. Green gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaseolus radiatus. Klasifikasi ilmiah Kacang HijauKerajaan:PlantaeDivisi:MagnoliophytaKelas:MagnoliopsidaOrdo:FabalesFamili:FabaceaeGenus:VignaSpesies:V. radiataNama binomial : Vigna radiata (L.) R. Wilczek ,Sinonim dan Phaeolus aureus Roxb. Kandungan dan Manfaat Kacang HijauKacang hijau mengandung banyak protein, vitamin B1, asam folat, mineral seperti kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak jenuh. Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari kacang hijau. Diantaranya kandungan kalsium dan fosfor yang dimiliki kacang hijau dapat membantu memperkuat tulang. Asam lemak tak jenuhnya sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 yang dikandungnya bermanfaat untuk membantu masa pertumbuhan serta meningkatkan vitalitas pada pria. Multi proteinnya berfungsi untuk mengganti sel mati dan merangsang pertumbuhan sel baru. Dan asam folatnya berguna untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangan otak janin. Morfologi Tanaman Kacang Hijau Batang Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu. Daun Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.

Polong Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Akar Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.B. Benih KangkungKangkung merupakan tanaman tahunan yang hidup di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman ini termasuk dalam family Convolvulaceae atau kangkung- kangkungan dengan batang bergetah dan berlubang didalamnya.spesies dari tanaman sejenis ini adalah Ipomeae batatas atau ubi jalar. Kangkung dikenal baik oleh masyarakat kita sebagai sayuran hijau yang memiliki kandungan vitamin mineral yang dukup tinggi dengan harga murah dan mudah di dapat serta pembudidayaannya juga tergolong mudah. Karakter ini mendukung pengembangan sebagai salah satu komoditas tanaman holtikultura yang potensial untuk dikembangkan. Jenis KangkungTanaman kangkung merupakan jenis tanaman hijau yang memiliki akar, batang, daun bunga, buah dan biji. Kangkung memiliki perakaran tunggang dengan banyak akar samping. Akar tunggang tumbuh dari batangnya yang berongga dan berbuku-buku. Daun kangkung berbentuk daun tunggal dengan ujung runcing maupun tumpul mirip dengan bentuk jantung hati, warnanya hijau kelam atau berwarna hijau keputih-putihan dengan semburat ungu dibagian tengah. Bunganya berbentuk seperti terompet berwarna putih ada juga yang putih keungu-unguan. Buah kangkung berbentuk seperti telur dalam bentuk mini warnanya cokelat kehitaman, tiap-tiap buah terdapat atau memiliki tiga butir biji. Umumnya banyak dimanfaatkan sebagai bibit tanaman. Jenis dari kangkung ini terdiri dari dua jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat. Namun jenis tanaman yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat kita yaitu tanaman kangkung darat atau yang biasanya dikenal baik dengan sebutan kangkung cabut. Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk ke dalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu:a) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, danb) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah. Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), Kangkung diklasifasikan sebagai berikut:Kingdom: PlantaeDivisio : SpermatophytaSub Divisio: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: ConvolvulalesFamili : ConvolvulacaeGenus : IpomoeaSpesies : Ipomoea aquatica Morfologi Tanaman Kangkung. Akar Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air. Batang Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bunga Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung. Buah Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.2.2 Kemurnian BenihKemurnian benih diartikan sebagai komposisi dari suatu lot benih tertentu. Hal itu didasarkan pada penentuan atau determinasi fisik komponen-komponen yang ada dan termasuk persentase dari berat:1) benih murni,2) benih tanaman lain, 3) benih gulma, dan 4) bahan atau benda mati. Benih murni adalah bagian dari sampel yang dikerjakan, yang diwakili oleh spesies tanaman yang sedang diuji; yang pada kondisi yang sebenarnya, termasuk persentase masing-masing spesies tanaman yang ada dengan konsentrasi kurang dari lima persen. Biji gulma menunjukkan persentase keberadaan dari biji-biji tanaman yang disebut gulma. Kadang-kadang susunan ini dapat benar-benar subjektif, sehingga mungkin suatu tumbuhan dianggap sebagai tanaman budidaya di suatu negara tetapi dianggap sebagai gulma di tempat lain. Benda mati didefinisikan sebagai bagian dari suatu sampel yang bukan benih, biasanya tersusun atas patahan batang, batu-batu kecil, tetapi dapat juga pecahan-pecahan benih, biji-biji rusak, atau biji tanaman yang belum masak atau biji-biji gulma yang bukan termasuk dalam kriteria sebagai benih yang dimaksud. Kriteria untuk perbedaan ini pasti dan ditentukan dalam aturan untuk pengujian (Copeland, 1976). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut :a) Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah : Benih masak utuh Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak Benih yang telah berkecambah sebelum diuji Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenalib) Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.c) Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih Benih tanpa kulit benih Benih yang terlihat bukan benih sejati Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal Cangkang benih Kulit benih Bahan lain@ Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll.( Nasrudin, 2009 )2.3 Kadar AirPenentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Di dalam batas tertentu,makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. (Sutopo,L.1985). jumlah air dalam suatu benih merupakan kadar airnya, yang diukur berdasarkan berat basah atau berat kering benihnya. Bila kadar air benih diberikan berdasarkan berat basahnya, maka jumlah airnya merupakan persentase dari berat benih sebelum airnya dihilangkan. Bila kadar air benih dinyatakan berdasarkan berat keringnya, maka jumlah airnya merupakan persentase berat benih setelah airnya dihilangkan. Selama perkembangan, pemasakan, dan pematangan, kadar air benih menurun perlahan-lahan hingga benih yang dipanen akhirnya mongering samapai batas yang tidak ada lagi penurunan kelembaban, karena kadar airnya telah mencapai keseimbangan dengan kelembaban nisbi lingkungan sekitarnya. Bila terjadi perubahan selanjutnya pada kadar air (Justice dan Louis,1990).Pada kadar air 13-18 % laju respirasi benih masih tinggi, peka terhadap cendawan dan hama gudang akan tetapi tahan terhadap kerusakan mekanis. Pada kadar 10-13 % benih hama gudang masih menjadi masalah dan peka terhadap kerusakan mekanis. Pada kadar 8-10 % aktivitas hama gudang terhambat akan tetapi peka terhadap kerusakan mekanis. Kadar air 4-8 % merupakan kadar yag aman untuk penyimpanan kemasan kedap udara. Kadar air 0-4 % merupakan kadar yang terlalu ekstrim dan untuk beberapa biji dapat menyebabkan biji keras.penyimpanan pada kadar 33-6-% dapat menyebabkan benih berkecambah. Kadar air sangat menpengaruhi aktivitas cendawan dan hama gudang. Hama gudang biasanya aktif pada kadar 12-14 % dan menjadi kurang aktif pada kadar di bawah 8 % atau di atas 14 %. Sedangkan cendawan gudang aktif pada kadar 13-19 %. Cendawan tersebut misalnya Aspergillus dan Penicillium (Akmal, 2009).

III.BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu Dan TempatPraktikum teknologi benih tentang Kemurnian dan Kadar Air Benih dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 mei 2014, yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Terapan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan1) Cawan Petri2) Timbangan Analitik 3) Oven Bahan yang digunakan1) Benih Kacang Hijau dan Kangkung

3.3 PelaksanaanKemurnian Benih1. Timbang sampel awal 30 gr benih.2. Pisahkan ketiga komponen pengujian benih.3. Timbang bobot masing-masing.4. Kemudian hitung faktor kehilangan dengan rumus sebagai berikutFaktor kehilangan = Keterangan : k1= benih murnik2= benih tanaman laink3= kotoran benihFaktor kehilangan yang diperbolehkan 5%, jika terdapat kehilangan berat 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan 5% maka analisis kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung persentase ketiga komponen tersebut.% benih murni = 100%% benih lain = 100%% benih kotora = 100%Keterangan :K1= benih murniK2= benih tanaman lainK3= kotoran benih5. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dilakukan penulisan hasil analisis. Adapun ketentuan dalam penulisan hasil analisis kemurnian,yaitu:a. Hasil analisis ditulis dalam presentase dengan 1 desimal, jumlah presentase berat dari semua komponen harus 100%.b. Komponen yang beratnya 0,05% ditulis 0,0% dan diberi keterangan trace. Bagi komponen yang hasilnya nihil, hendaknya ditulis presentase beratnya dengan 0,00%,sehingga tidak terdapat kolom yang kosong.c. Bila komponen tidak 100% maka tambahkan atau kurangi pada komponen yang nilainnya terbesar.d. Nama ilmiah dari benih murni,benih tanaman lain,kotoran benih benih harus dicantumkan.Kadar Air 1. Timbang cawan petri.2. Timbang benih sebanyak 10 gr sebanyak 3 ulangan.3. Letakan benih pada cawan petri.4. Masukan cawan petri kedalam oven suhu 130c selama 60 menit5. Keluarkan cawan petri, diamkan 10 menit.6. Timbang cawan petri bersih benih.7. Hitung kadar air benih.Rumus Kadar Air Benih = 100% Keterangan : a = berat wadah b = berat benih 10 gr c = berat wadah+ benih keringIV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilTabel.1 hasil kemurnian benihKel.BenihckK1K2K3%BM%BTL%K%fk

1.kangkung3024,250,165,6680,64%0,53%18,82%0,23%

2.30,4126,610,153,6487,53%0,49%11,97%0,03%

3.3025,040,284,6983,4 %1%15,63%-1%

Tabel.2 hasil kadar airKel.BenihU1%KAU2%KAU3%KA

KacangHijauabc156,94%abc116,15%abc114,25%

89,910,1146,8450,291060,0358,621068,40

4.2 PembahasanBerdasarkan tabel 1. Pengamatan Kemurnian Benih diperoleh berat benih murni sebesar dari kelompok 1 adalah 24,25, kelompok 2 adalah 26,61,dan kelompok 3 adalah 25,04. Hasil ini diperoleh setelah benih tersebut dipisahkan dari komponen-komponen seperti benih tanaman lain di dapat dari kelompok 1 adalah 0,16 kelompok 2 adalah 0,15 dan kelompok 3 adalah 0,28, dan kotoran yang terdapat pada benih uji dari kelompok 1 adalah 5,66, kelompok 2 adalah 3,64 dan kelompok 3 adalah 4,69 Dari 30 gram benih uji diperoleh persentase berat benih murni sebesar 80,64%,87,53% dan 83,4%, benih uji diperoleh presentase berat benih tanaman lain sebesar 0,53%,0,49% dan 1%, dan berat benda mati atau kotoran sebesar 18,82%,11,97% dan 15,63% .Berdasar hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa kemurnian benih agak tinggi karena tingkat kontaminasi komponen yang lain cukup rendah rendah.Pengujian benih bertujuan untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih yang perlu diuji selaras dengan faktor kualitas. Faktor kualitas benih ditentukan oleh persentase dari benih murni, benih tanmaan lain, biji herba, terbebasnya benih dari penyakit dan hama tanaman, kadar air benih serta hasil pengujian berat per seribubiji benih, sedangkan pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk pula persentase berat dari benih murni, benih tanaman lain, benih varietas lain, biji-biji herba dan kotoran-kotoran lain pada masa benih.Berdasarkan tabel 2. Pengamatan Kadar Air Benih dengan Metode Dasar, benih kacang hijau yang diuji dan berdasarkan perhitungan dari kelopok 1,2 dan 3 mempunyai kadar air sebesar 116,15% dan 114,25. Hal ini kemungkinan terjadi karena pada metode dasar benih mengalami fluktuasi kadar air. Benih bersifat higroskopis sehingga dapat menyerap kembali uap air dari lingkungan pada saat pendinginan sampai kondisinya seimbang dengan lingkungan luar dengan metode dasar sehingga sering perlu dikalibrasikan terlebih dahulu.Kadar air adalah kandungan air yang ada pada benih. Kadar air dapat dicari dengan menghitung jumlah air yang hilang dari sample setelah dikeringkan. Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan, maupun penyimpanan benih. telah diketahui bahwa kadar air mempunyai dampak besar terhadap benih selama penyimpanan. Kadar air benih merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap mutu benih. Kadar air benih sangat berkait erat dengan mutu fisik, fisiologis, dan patologis. Proses panen yang dilakukan pada benih berkadar air tinggi akan mengakibatkan benih memar. Sebaliknya, jika terlalu kering, proses perontokan dapat mengakibatkan benih retak. Demikian pula dalam proses pengeringan, benih berkadar air tinggi yang dikeringkan dengan suhu tinggi (kecepatan pengeringan tinggi) dapat terjadi pengerasan pada kulit benih.

V.SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SimpulanBerdasarkan dari praktikum Teknologi Benih tentang Kemurnian dan Kadar Air Benih dapat disimpulkan bahwa Kemurnian benih diartikan sebagai komposisi dari suatu lot benih tertentu. Hal itu didasarkan pada penentuan atau determinasi fisik komponen-komponen yang ada dan termasuk persentase dari berat: (1) benih murni, (2) benih tanaman lain, (3) benih gulma, dan (4) bahan atau benda mati. Benih murni adalah bagian dari sampel yang dikerjakan, yang diwakili oleh spesies tanaman yang sedang diuji; yang pada kondisi yang sebenarnya, termasuk persentase masing-masing spesies tanaman yang ada dengan konsentrasi kurang dari lima persen. Berdasar hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa kemurnian benih agak tinggi karena tingkat kontaminasi komponen yang lain cukup rendah rendah.Sedangkan Penentuan Kadar air adalah kandungan air yang ada pada benih. Kadar air dapat dicari dengan menghitung jumlah air yang hilang dari sample setelah dikeringkan. Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan, maupun penyimpanan benih. kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Di dalam batas tertentu,makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. (Sutopo,L.1985).

5.2 SaranKetika melaksanakan praktikum diharapkan lebih tertib dan tidak membuat kegaduhan agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2009. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Benih. www.dephut.go.id. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014.Justice, O.L., dan Louis, N.B. 1990. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali, Jakarta. Renhas Dwi A. 2010. Pengukuran kadar air benih. http://www.renhaz.com. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014.Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. CV. Gramada, Jakarta. Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; JakartaTjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press;

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Kemurnian BenihKelompok 1 adalah :Dik :Ck= 30 K1= 24,25K2= 0,16K3= 5,66Faktor kehilangan = 100%= = 100%= 0,23%% Benih murni= 100%= 100%= 100%= 80,64%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 0,53%% Kotoran= 100%= 100%= 100%= 18,82%

Kelompok 2 adalah:Dik :Ck= 30,41K1= 26,61K2= 0,15K3= 3,64Faktor kehilangan = 100%= = 100%= 0,03%% Benih murni= 100%= 100%= 100%= 87,53%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 0,49%% Kotoran= 100%= 100%= 100%= 11,97%Kelompok 3 adalah:Dik :Ck= 30,41K1= 26,61K2= 0,15K3= 3,64Faktor kehilangan = 100%= = 100%= -1%% Benih murni= 100%= 100%= 100%= 83,4%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 1%% Kotoran= 100%= 100%= 100%= 15,6%Kadar AirKelompok 1 adalah:Dik :a= 89,9b= 10,1c= 146,84kadar air benih = 100%= 100%= 100%= 156,94%

Kelompok 2Dik :a = 50,29b = 10c = 60,03kadar air benih = 100%= 100%= 100%= 116,15%

Kelompok 3 adalah:a= 58,62b=10c= 68,40kadar air benih = 100%= 100%= 100%= 114,25%

LAMPIRAN FOTO

Gambar.1 berat wadahGambar.2 berat benih

Gambar.3 benih keringGambar.4 benih kangkung

Gambar.5 pemilihan benih Gambar.6 benih murni

20