tor pemberdayaan vakum frying cukai.doc

31
I. LATAR BELAKANG Kondisi krisis ekonomi membawa dampak yang besar pada kehidupan masyarakat diantaranya meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang cukup mengkhawatirkan. yaitu lebih dari 10 juta orang menjadi penganggur dan sekitar 40 % penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Todaro (1985) mengemukakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara pengangguran, ketidakmerataan pendapatan, dan kemiskinan. Pada umumnya mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan secara teratur adalah mereka yang termasuk dalam kelompok masyarakat miskin. Mereka yang memperoleh pekerjaan secara terus -menerus adalah mereka yang berpendapatan menengah dan tinggi. Dengan demikian, memecahkan masalah pengangguran dapat memecahkan masalah kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Beberapa ahli berpendapat pula bahwa pemerataan pendapatan akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja (Seers, 1970). Menurut teori ini barang-barang yang dikonsumsikan oleh masyarakat miskin cenderung lebih bersifat padat tenaga kerja dibandingkan dengan konsumsi masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi. Dengan demikian, pemerataan KERANGKA ACUAN KERJA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di SEKITAR INDUSTRI ROKOK DENGAN PEMBUATAN KRIPIK BUAH SISTEM VAKUM FRYING

Upload: mual-alim

Post on 05-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PEMBERDAYAAN

I. LATAR BELAKANG Kondisi krisis ekonomi membawa dampak yang besar pada kehidupan masyarakat diantaranya meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang cukup mengkhawatirkan. yaitu lebih dari 10 juta orang menjadi penganggur dan sekitar 40 % penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Todaro (1985) mengemukakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara pengangguran, ketidakmerataan pendapatan, dan kemiskinan. Pada umumnya mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan secara teratur adalah mereka yang termasuk dalam kelompok masyarakat miskin. Mereka yang memperoleh pekerjaan secara terus -menerus adalah mereka yang berpendapatan menengah dan tinggi. Dengan demikian, memecahkan masalah pengangguran dapat memecahkan masalah kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Beberapa ahli berpendapat pula bahwa pemerataan pendapatan akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja (Seers, 1970). Menurut teori ini barang-barang yang dikonsumsikan oleh masyarakat miskin cenderung lebih bersifat padat tenaga kerja dibandingkan dengan konsumsi masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi. Dengan demikian, pemerataan pendapatan akan menyebabkan pergeseran pola permintaan yang pada gilirannya akan menciptakan kesempatan kerja.

Masalah pengangguran dan kemiskinan tersebut pada kenyataannya merupakan sumber dari berbagai persoalan yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia begitu juga di Kota Batu. Saat ini di kota Batu sebenarnya cukup banyak industri kecil maupun industri rumah tangga yang bergerak di beberapa bidang baik industri makanan dan minuman, handycraft, dll yang termasuk juga industri rokok. Industri industri tersebut sebenarnya juga banyak menyerap tenaga kerja, namun penyerapannya masih tidak sebanding dengan peningkatan jumlah angkatan kerja sehingga tingkat pengangguran dan kemiskinan masih cukup tinggi dan kemungkinannya akan terus meningkat.

Disamping itu seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi dan bahkan suatu saat berusaha untuk meniadakan keberadaan industri rokok dan kemungkinan yang akan terjadi adalah munculnya pengangguran baru dari eks-karyawan industri rokok tersebut.nh Untuk itulah diperlukan sebuah formulasi penanganan masalah pengangguran dan kemiskinan melalui program pemberdayaan secara komprehensif, kontinyu serta efektif dan efisien. Sebuah program dikatakan komprehensif jika didasarkan berbagai pertimbangan yang mendasarinya seperti sarana-prasarana, pemasaran, permodalan, SDM, dll. Selain itu program akan berlangsung kontinyu dalam jangka panjang jika dilakukan dengan koordinasi pendampingan yang teroganisir dan akan efektif serta efisien jika dapat tepat menyentuh sasaran masyarakat yang membutuhkan artinya masyarakat dapat tergerak aktif berpartisipasi dalam program yang berbasis pada potensi lokal daerah yang ada.II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Bertitik tolak dari latar belakang tersebut diatas dapat di petik suatu permasalahan krusial tentang sebuah model pemberdayaan yang komprehensif, kontinyu, efektif dan efeisien bagi masyarakat miskin dan pengangguran di daerah daerah yang menjadi obyek pemberdayaan.. Untuk itu maksud dan tujuan dari studi model pemberdayaan masyarakat ini adalah sebagai berikut :

1. Mencari suatu formulasi yang tepat atas kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui penciptaan usaha kerja mandiri bagi masyarakat Di daerah Daerah yang menjadi obyek pemberdayaan dengan Pembuatan kripik buah sistem vakum frying.

2. Meng-invetarisasi permasalahan yang mungkin timbul serta yang perlu dilaksanakan sesuai dengan formulasi bentuk pemberdayaan yang telah ditetapkan.

3. Mewujudkan program yang telah ditetapkan dengan manajemen yang terogranisir dengan baik dalam sebuah inkubator bisnis kelompok usaha bersama (koperasi) kripik buah sistem vakum frying.

Sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pembuatan kripik buah yang ada di Batu ini adalah sebagai berikut :1. Terbentuknya formulasi pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu.

2. Terinvetarisirnya kendala dan permasalahan dalam pemberdayaan yang telah ditetapkan.

3. Terwujudnya program pemberdayaan yang telah ditetapkan dalam sebuah kelompok usaha bersama kripik buah sistem vakum frying.

III Dana dan Sumber Dana

Besar dana yang dibutuhkan dalam kegiatan kegiatan ini adalah sesuai Rencana Kerja Angggaran yang disetujui dimana sumber dana tersebut berasal dari Dana hasil Bagi Cukai Kota Batu tahun 2009 . Sebelum melaksanakan kegiatan pihak perencana diwajibkan membuat usulan anggaran biaya dengan perincian biaya pada setiap kegiatan yang dilakukan.IV. Sistem Pelaksanaan Kegiatan

Sistem pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu ini dilakukan dengan menggunakan jasa konsultansi.

V. Dasar Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan

Dasar dasar pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu ini adalah sebagai berikut :

1. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang no.9 tahun 1995 tentang usaha Kecil.2. Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk penumbuhan iklim usaha, pembinaan dan pengembangan sehingga Usaha Kecil mampu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.3. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

4. Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah berupa penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan di berbagai aspek kehidupan ekonomi agar Usaha Kecil memperoleh kepastian kesempatan yang sama dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya sehingga berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

5. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.6. Pendampingan adalah sebuah proses interkasi social yang didasarkan pada ikatan pertemanan dan perkawanan atara lembaga pendamping program dengan masyarakat binaan untuk saling bertemu dan berdialaog dalam sebuah ikatan formal dan informal dan mempunyai ikatan emosional yang kuat untuk secara bersama-sama berusaha menemukan alternative pemecahan masalah dalam mendorong terbentuknya sebuah kelompok usaha bersama mandiri (koperasi)di desa lokasi program pemberdayaan.

7. Pendampingan Sosial, pendampingan yang diarahkan pada peguatan kemandirian individu maupun secara bersama atau kelompok.8. Pendampingan Managerial, yaitu pendampingan yang berkatian dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan menajemen usaha (koperasi) baik pendampingan pelatihan SDM akan program yang telah ditetapkan dan juga pelatihan skil yang mendukung keberhasilan program, pendampingan manajemen pemasaran, keuangan organisasi koperasi dll.9. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, atau melalui lembaga lain dalam rangka memperkuat permodalan Usaha Kecil.10. Usaha Kecil atau Industri kecil rumah tangga (IKRT) memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas, yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati peringkat kedua setelah ekspor dari kelompok aneka industri. (Thee ,1993:109).11. Pengembangan industri berskala kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran, mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya, sehingga dengan demikian selain bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, pada gilirannya bisa mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.

12. Pada tahun 2006, dari total unit usaha manufaktur di Indonesia sebanyak 3,2 juta, ternyata 99,3 % merupakan unit usaha IKRT. IKRT, dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang, mampu menyediakan kesempatan kerja sebesar 60,3 % dari total kesempatan kerja.13. Mesin Penggoreng Vakum (vaccum frying) adalah alat yang memungkinkan mengolah buah atau komoditi peka panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil olahan berupa keripik (chip), seperti; keripik nangka, keripik apel, keripik salak, keripik pisang, keripik nenas, keripik melon, keripik salak, keripik pepaya dll. Pada kondisi vakum suhu penggorengan dapat diturunkan sebesar 70 - 85oC karena penurunan titik didih air. Dengan demikian produk yang dapat mengalami kerusakan baik warna, aroma, rasa dan nutrisi akibat panas dapat diproses. Selain itu kerusakan minyak dan akibat-akibat yang ditimbulkan dapat diminumkan, karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah.VI.Standar Teknis

Standar teknis yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu adalah sebagai berikut :

1. Kriteria usaha kecil meurut UU no.9 Tahun 1995.2. Kebijakan cukai 2007-2010 Bea Cukai Jawa Timur3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.07/2009 tentang alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahunn Anggaran 2009.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahunn Anggaran 2008 dan Sanksi Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau .5. Peraturan Menteri Kesehatan No.: 722/Men.Kes/Per/IX/85 SNI.0222-M

dan SNI.0222-M tentang bahan tambahan Makanan.

6. Rencana induk pengembangan industri kecil menengah tahun 2005-2009.

7. Visi Misi Kota Batu.VII.Peraturan Perundang-undangan

Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan di dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu yaitu sebagai berikut :

1. UU no.9 Tahun 1995 tentang usaha Kecil.

2. UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen3. Peraturan Menteri Kesehatan No.: 722/Men.Kes/Per/IX/85 SNI.0222-M dan SNI.0222-M tentang bahan tambahan Makanan.

4. Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah 5. PP no.38 tahun 2008 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2009 yang salah satunya berisi tentang pengembangan koperasi, usaha mikro,kecil dan menengah.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.07/2009 tentang alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahunn Anggaran 2009.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahunn Anggaran 2008 dan Sanksi Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau .VIII.Lingkup Kegiatan Kegiatan

Materi dari kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan dan pendampingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu .

2. Pembuatan TTG Vakum Frying untuk membuat kripik buah.

3. Pembentukan kelompok usaha bersama kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu.

IX.Output Kegiatan Kegiatan

Output yang dihasilkan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batuadalah sebagai berikut :

1. Pelatihan dan pendampingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu .

2. Terbentuknya kelompok usaha bersama kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu.3. Buku panduan yang meliputi :a. Manjemen produksib. Manajemen pemasaranc. Manajemen usahad. Nutrisie. Bahan kimia tambahan panganf. SOP TTG Vakum Frying.X.Tahapan Kegiatan Kegiatan

Tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu adalah sebagai berikut :

1. Tahapan persiapan untuk merancang konsep kegiatan serta data data yang akan dibututuhkan .

Program Pemberdayaan Yang Ditawarkan

Secara umum model pemberdayaan yang akan dikembangkan adalah pengelolaan dana program pemberdayaan dari penyandang dana dengan memberikan kredit bergulir bunga rendah kepada masyarakat miskin dan juga pengangguran di daerah Daerah yang menjadi obyek pemberdayaan dalam wujud modal usaha dan mesin vakum frying dalam sebuah kelompok usaha bersama (koperasi) yang diharapkan bisa mandiri dalam jangka panjang dengan pendampingan sosial dan managerial baik manajemen SDM, Pemasaran, keuangan dll oleh tim pelaksana program.

Teknologi Vakum Frying

Bahan pangan pada umumnya tidak selalu dikonsumsi secara langsung tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai jenis pangan lainnya. Selain untuk menambah keanekaragaman pangan, pengolahan pangan juga bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, Muchtadi [1]. Teknologi pengawetan buah-buahan dapat dilakukan dengan cara pengawetan buah dalam bentuk segar (fresh fruit) maupun dalam bentuk makanan olahan. Salah satu bentuk makanan olahan dari buah-buahan yang mempunyai peluang pasar internasional adalah dalam bentuk makanan kering. Permintaan akan makanan kering buah-buahan saat ini terus meningkat disebabkan karena masyarakat negara-negara maju banyak menyukai makanan sehat (healthy foods) yang banyak mengandung serat makanan (dietary fiber) seperti dalam buah-buahan dan dalam proses pembuatannya tanpa bahan tambahan seperti pengawet,Harmanto [3]. Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu makanan yang bersifat kering, renyah (crispy). Renyah adalah keras tetapi mudah patah. Sifat renyah, tahan lama, praktis, mudah dibawa dan disimpan, serta dapat dinikmati kapan saja, terutama santai sambil membaca atau menonton televisi, Sulistyowati [4].

Bahan baku untuk membuat keripik dapat berasal dari berbagai macam bahan yang mengandung pati atau campuran berbagai jenis bahan yang salah satunya mengandung pati. Selama ini keripik hanya dikenal terbuat dari pisang mentah, ubi kayu atau umbi-umbian lainnya. Tapi sejalan dengan perkembangan teknologi, buah-buahan yang sudah matang pun, seperti nanas, pepaya, nangka, wortel, mangga dan lain-lain bisa diolah menjadi keripik

Dengan Mesin Penggoreng Vakum (vaccum frying) memungkinkan mengolah buah atau komoditi peka panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil olahan berupa keripik (chip), seperti; keripik nangka, keripik apel, keripik salak, keripik pisang, keripik nenas, keripik melon, keripik salak, keripik pepaya dll. Pada kondisi vakum suhu penggorengan dapat diturunkan sebesar 70 - 85oC karena penurunan titik didih air. Dengan demikian produk yang dapat mengalami kerusakan baik warna, aroma, rasa dan nutrisi akibat panas dapat diproses. Selain itu kerusakan minyak dan akibat-akibat yang ditimbulkan dapat diminumkan, karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah. Berikut ini adalah contoh gambar mesin penggorengan vakum (vakum frying) untuk kapasitas 5 kg beserta bagian-bagiannya, tahapan proses pembuatan kripik buah dengan vakum frying serta contoh produk hasil beserta contoh kemasannya :

Gambar Mesin Vakum Frying

Gambar Tahapan Proses Pembuatan Kripik Buah Dengan Vakum Frying

Gambar Contoh Kripik Buah Dengan Vakum Frying dan Kemasannya

2. Tahapan kegiatan pelaksanaan pelatihan Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu.

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pelatihan mengenai prinsip prinsip pengelolaan usaha kripik buah selama 2 hari yang meliputi hal hal sebagai berikut : Hari Pertama : Penjelasan Materi Manajemen produksi (ahli manajemen produksi) Penjelasan Manajemen pemasaran (ahli manajemen pemasaran) Penjelasan tentang bahan kimia ntuk produksi hasil pertanian (ahli pertanian) Penjelasan Nutrisi makanan (ahli kedokteran) Penjelasan TTG Vakum Frying (ahli Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) Demo pembuatan kripik buah oleh instruktur Hari Kedua : Praktek 10 orang gelombang pertama untuk membuat kripik buah ditemani instruktur Praktek 10 orang gelombang kedua untuk membuat kripik buah ditemani instruktur3. Tahapan kegiatan pembuatan kelompok usaha bersama Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu.

Pada tahap ini dilakukan langkah langkah sebagai berikut : Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.

Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan prospek pengembangan koperasinya, maka orang orang yang ada di sekitar perusahaan rokok yang ada di kota Batu diberikan penyuluhan dan pendidikan serta latihan sebagai sarana sosialisasi pengertian tentang kesadaran berkoperasi baik dengan diskusi maupun pelatihan..

Slanjutnya setelah merak sadar maka kemudian dibentuk kelompok usaha bersama yang berberak di bidang pembuatan kripik buah misalnya terdiri dari 10 orang dimana tiap orang mempunai tugas dan tanggung jawab masing masing sesuai kesepakatan bersama. Tempat kelompok usaha yang dibentuk adalah berdasarkan kesepakatan bersama anggota.4. Tahapan kegiatan Pendampingan produksi Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu selama 2 bulan oleh para ahli.

Pendampingan

Pendampingan adalah sebuah proses interkasi social yang didasarkan pada ikatan pertemanan dan perkawanan atara lembaga pendamping program dengan masyarakat binaan untuk saling bertemu dan berdialaog dalam sebuah ikatan formal dan informal dan mempunyai ikatan emosional yang kuat untuk secara bersama-sama berusaha menemukan alternative pemecahan masalah dalam mendorong terbentuknya sebuah kelompok usaha bersama mandiri (koperasi)di desa lokasi program pemberdayaan.

Aspek Pendampingan

1. Pendampingan Sosial, pendampingan yang diarahkan pada peguatan kemandirian individu maupun secara bersama atau kelompok.2. Pendampingan Managerial, yaitu pendampingan yang berkatian dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan menajemen usaha (koperasi) baik pendampingan pelatihan SDM akan program yang telah ditetapkan dan juga pelatihan skil yang mendukung keberhasilan program, pendampingan manajemen pemasaran, keuangan organisasi koperasi dll.Pelaksana Pendamping

Dalam rencana program pemberdayaan yang akan dilaksanakan maka dibutuhkan tenaga tenaga professional yang bertugas mendampingi jalannya program baik dari sisi sosial maupun menagerial sebanyak 5 orang ahli dibidangya masing masing..

XI.Jadwal Kegiatan

Kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batuakan dilaksanakan dalam waktu 2 bulan atau sekitar 60 hari kalender sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja dengan rincian sebagai berikut :

1. Persiapan

: 1 minggu.

2. Pelatihan Pembuatan kripik buah sistem vakum frying

: 2 hari.

3. Pembuatan kelompok usaha bersama

Pembuatan kripik buah sistem vakum frying

: 3 minggu.

4. Pendampingan produksi Pembuatan kripik buah vakum frying: 5 minggu .

Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu:

NOKegiatanBulan 1Bulan 2

12341234

1Persiapan

2Pelatihan pembuatan kripik buah vakum frying

3Pembuatan kelompok usaha bersama

4Pendampingan produksi kripik buah vakum frying

XII. Organisasi Perencana Kegiatan KegiatanDalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat Pembuatan kripik buah sistem vakum frying di daerah sekitar industri rokok di Batu perencana kegiatan harus membentuk tim pelaksana secara fungsional dengan memberi tugas dan wewenang serta tanggung jawab sesuai dengan yang di mandatkan perencana. Tim pelaksana yang dimaksud adalah merupakan gabungan dari beberapa tenaga ahli yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan spesifikasi dan kualifikasi kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1. Team Leader /Ahli Manajemen Produksi

Minimal Sarjana S2 Teknik Industri. Tugas dan tanggung jawab team leader meliputi antara lain :

Bertanggung jawab atas semua layanan jasa kunsultasi sesuai dengan KAK; Memberikan materi tentang manajemen produksi pembuatan kripik buah dengan sistem vakum frying. Mengkoordinasi semua personil yang terlibatkan dalam pekerjaan;

Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan

Bertanggung jawab atas kerangka laporan;

Melakukan evaluasi dari keseluruhan kegiatan

Mendampingi kelompok usaha kripik buah dengan sistem vakum frying yang telah dibentuk selama periode yang ditetapkan (2 bulan)dalam hal manajemen produksi.2. Ahli Teknologi Proses Pengolahan Hasil Pertanian

Minimal Sarjana S2 Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Tugas dan tanggung jawab Ahli Pengolahan Hasil Pertanian meliputi antara lain :

Bertanggung jawab kepada team leader

Berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan Memberikan materi tentang teknologi pengolahan hasil pertanian khususnya buah dengan pembuatan kripik buah dengan sistem vakum frying. Menganalisa teknologi proses produksi kripik buah sistem vakum frying. Menganalisa jenis-jenis kegiatan yang memiliki tingkat pengaruh tinggi terhadap kualitas produksi kripik buah sistem vakum frying.

Merumuskan jenis-jenis kegiatan dan pengendalian terkait dengan kualitas proses produksi yang sesuai SNI. Mendampingi kelompok usaha kripik buah dengan sistem vakum frying yang telah dibentuk selama periode yang ditetapkan (2 bulan)dalam hal teknologi proses produksi kripik buah sistem vakum frying.3. Ahli kesehatan/kedokteranMinimal Sarjana S2 kesehatan/kedokteran. Bertanggung jawab kepada team leader

Berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan;

Meneliti dan mengevaluasi kandungan nutrisi produk kripik buah yang dibuat. Merumuskan konsep pengembangan gizi/nutrisi produk minuman sari buah yang sesuai SNI. Menyusun rekomendasi program pembinaan UKM sadar nutrisi Memberikan materi tentang kandungan nutrisi dari kripik buah dengan sistem vakum frying. Mendampingi kelompok usaha kripik buah dengan sistem vakum frying yang telah dibentuk selama periode yang ditetapkan (2 bulan)dalam hal nutrisi dari kripik buah sistem vakum frying. ahli kesehatan/kedokteran ini bertugas dan bertanggung jawab dalam menganalisis nutrisi kripik buah sistem vakum frying..

4. Ahli Pertanian

Minimal Sarjana S2 Pertanian. Tugas dan tanggung jawab ahli pertanian meliputi antara lain :

Bertanggung jawab kepada team leader

Menganalisa kandungan kimia produk kripik buah yang dibuat dan memberi arahan bahan kimia yang dipakai pada produk kripik buah sesuai standar yang ditetapkan. Memberikan materi tentang bahan kimia yang dipakai dalam proses produksi dari kripik buah dengan sistem vakum frying. Mendampingi kelompok usaha kripik buah dengan sistem vakum frying yang telah dibentuk selama periode yang ditetapkan (2 bulan)dalam hal bahan kimia produksi dari kripik buah sistem vakum frying.5. Ahli PemasaranMinimal Sarjana S2 bidang Manajemen Usaha. Tugas dan tanggung jawab ahli pemasaran meliputi antara lain :

Bertanggung jawab kepada team leader

Berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan Memberikan materi tentang pengelolaan pemasaran dari kripik buah dengan sistem vakum frying. Mendampingi kelompok usaha kripik buah dengan sistem vakum frying yang telah dibentuk selama periode yang ditetapkan (2 bulan)dalam hal pengarahan pengelolaan pemasaran dari kripik buah sistem vakum frying.6. Tim pendukung yang dibutuhkan dalam kegiatan sesuai kebijakan konsultan pelaksana dengan spesifikasi dan kualifikasi yang telah ditentukan.

Secara detil struktur organisasi tim konsultan pelaksana kegiatan kegiatan adalah sebagai berikut :

Adapun jumlah keterlibatan tenaga ahli dalam penugasan Kajian Proses Produksi Minuman (Sari Apel,Rosela,Lidah Buaya,Dll) diKota Batu adalah:

Team Leader(S2)

: 1 Orang Ahli Pengolahan Hasil Pertanian (S1): 1 Orang Ahli Kedokteran

: 1 Orang Ahli Pertanian

: 1 Orang Ahli Pemasaran

: 1 OrangBerdasarkan jadwal tugas pekerjaan, maka keterlibatan tenaga ahli dalam Kegiatan Pembuatan Usaha Kripik Buah Sistem Vakum Frying di Kota Batu adalah selama 2 bulan penuh seperti dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Tenaga Ahli Dalam Penyusunan

Pembuatan Kripik Buah Sistem Vakum Frying

NoTenaga AhliBulan IBulan II

12341234

1Ketua Tim (Team Leader)

2Pengolahan Hasil Pertanian

3Kedokteran

4Pertanian

5Pemasaran

XIII. Jenis dan Sistem Pelaporan

A. Jenis Pelaporan

Jenis pelaporan yang harus disiapkan dalam kegiatan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

a. Log Book kegiatan mingguan yang dilaporkan pada setiap bulan kegiatan

b. Laporan Final yang merupakan laporan yang terstruktur dari kegiatan yang dilakukan dan hasil pengolahan dan analisis data kegiatan.

B. Sistem Pelaporan

Sistem penyajian pelaporan yang harus disiapkan dalam kegiatan kegiatan ini dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Log Book kegiatan mingguan disajikan dengan kaidah sebagai berikut :

Pengetikan menggunakan 2 spasi pada kertas HVS putih polos ukuran A4.

Judul log book kegiatan Log Book Kegiatan Mingguan Bulan Ke-..

Isi laporan dalam format tabel rincian kegiatan.

b. Laporan Pendahuluan disajikan dengan kaidah sebagai berikut :

Pengetikan menggunakan 2 spasi pada kertas HVS putih polos ukuran A4.

Judul Laporan Laporan Pendahuluan

Lima (5) buku laporan disajikan setelah mendapat persetujuan pihak yang berwenang dalam kegiatan kegiatan.

c. Laporan Analisis disajikan dengan kaidah sebagai berikut :

Pengetikan menggunakan 2 spasi pada kertas HVS putih polos ukuran A4.

Judul Laporan Laporan Hasil Analisis

Lima (5) buku laporan disajikan setelah mendapat persetujuan pihak yang berwenang dalam kegiatan kegiatan.

d. Laporan Akhir disajikan dengan kaidah sebagai berikut :

Pengetikan menggunakan 2 spasi pada kertas HVS putih polos ukuran A4.

Judul Laporan Laporan Akhir

Lima (5) buku laporan disajikan setelah mendapat persetujuan pihak yang berwenang dalam kegiatan kegiatan.

Lampiran Rincian Biaya Kegiatan

(1) Bantuan Modal Kerja dan Sarana Produksi

No.UraianJumlah

satuanHarga satuanJumlah

1Mesin Vakum Frying

Kapasitas 10 Kg Stainlessteel 1Rp.34.000.000,-Rp.34.000.000,-

2Vakum Sealer2Rp.9.000.000,-Rp.9.000.000,-

3Spinner minyak Sentrifugal1Rp.5.000.000,-Rp.5.000.000,-

4Kompor Gas Doubel 1Rp.500.000,-Rp.500.000,-

5Tabung Gas 12 kg 2Rp.600.000,-Rp1.200.000,-

6Bantuan Modal Kerja dan Bahan Praktek Bahan praktek Minyak goreng

Buah

Apel,

Salak,

Nangka

Packing (Aluminium Foil)

Bantuan Modal Kerja 2 Bulan Minyak goreng

50 L

20 kg

20 Kg

3 buah

5 Kg

2 Bulan

Rp.12.0000,-

Rp.11.0000,-

Rp.5.0000,-

Rp.50.000,-

.

Rp.40.000,-

..

..

.

.

Ini semua totalnya Rp.17.000.000,-..

TotalRp.66.700.000,-

(2) HonorariumNo.UraianVolume

SatuanTarif/HargaJumlah

1Team Leader (Ahli Manajemen Produksi)2BulanRp 4.800.000,-Rp 9.600.000,-

2Ahli Teknologi Hasil Pertanian 2BulanRp 4.800.000,Rp 9.600.000,-

3Ahli Kedokteran( Nutrisi/Gisi)2BulanRp 4.800.000,Rp 9.600.000,-

4Ahli Pertanian (Kimia Bahan Produk Pertanian)2BulanRp 4.800.000,Rp 9.600.000,-

5Ahli Pemasaran2BulanRp 4.800.000,Rp 9.600.000,-

64 orang Instruktur pelatihan4 OrangRp 150.000,-Rp 600.000,-

720 peserta pelatihan40 OrangRp 35.000.000,-Rp 1.400.000,-

TOTALRp 50.000.000,

Total Keseluruhan =Rp.74.000.000,- + Rp.108.000.000,-Rp.116.700.000,-

Dep.Kes..

Dep.Kes.RI.No./111/22/33.44/55

PENIRISAN MINYAK

(deoiling dengan spinner)

PENGEMASAN

PENGGORENGAN

(suhu di-setting 60-850C)

PENGIRISAN / PEMBELAHAN (SLICING) dan Blanching

PERSIAPAN

(Sortasi bahan baku,pencucian dll)

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di SEKITAR INDUSTRI ROKOK

DENGAN PEMBUATAN KRIPIK BUAH SISTEM VAKUM FRYING

Ahli

Pengolahan Hasil Pertanian

Tim Leader

Ahli Kedokteran

Ahli

Pemasaran

Ahli

Pertanian

Tenaga Pendukung