4. frying ppm ar 2013

Upload: findasiftidewi

Post on 15-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Amalia Ruhana

  • Suatu proses pemanasan bahan pangan menggunakan medium minyak goreng sebagai penghantar panas

  • Tujuan utama: mendapatkan cita rasa produk

    Tujuan sekunder: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan aktivitas air pada permukaan

    atau seluruh produk pangan

  • 1. Initial heating 2. Surface Boiling3. Falling rate4. Bubble end point

  • Jika bahan pangan dimasukkan ke dalam minyak panas

    Suhu permukaan meningkat cepat Air menguap Bagian permukaan menguap dan mengering Suhu permukaan=suhu minyak panas Suhu bagian dalam lebih rendah 100 C Crust yang terbentuk pada permukaan bersifat

    porous: air menguap dan minyak menggantikanair

  • Sumber panas terhadap wajan dengan media berupa minyak goreng

    Media minyak goreng akan mentransfer panas yang diterimanya ke bahan pangan sehingga bahan pangan mengalami peningkatan suhu dan perubahan

  • Dipengaruhi oleh perbedaan suhu antara minyak dan produk dan koefisien transfer panas permukaan

    Kecepatan penetrasi panas ke dalam produkdipengaruhi oleh konduktivitas termal produk

  • Dipengaruhi oleh : Jenis produk Suhu minyak Metode penggorengan Ketebalan makanan Kualitas produk yang diinginkan

  • Ditentukan oleh biaya produksi dan sifatproduk akhir yang diinginkan

    Pada suhu tinggi (180-200 C) lama prosesberkurang sehingga produktivitas meningkat

    Suhu tinggi mempercepat kerusakan minyak

  • Produk yang bagian luar kering dan bagiandalam basah memerlukan suhupenggorengan yang tinggi: pembentukancrust cepat

    Produk kering digoreng pada suhu yang lebihrendah yang memungkinkan air dari bagiandalam menguap sebelum terbentuk crust pada bagian permukaan

  • Tergantung kadar air

    Produk dengan kadar air tinggi pada bagiandalam: daya simpan pendekContoh: donat, produk ikan dan unggas

    Produk yang seluruhnya kering: daya simpanlamaContoh: keripik

  • Shallow Frying Deep Fat Frying Vacuum Frying

  • Panas ditransfer pada produk melaluikonduksi dari permukaan penggorenganyang panas melalui lapisan tipis minyak

    Minyak yang tidak merata menyebabkanvariasi suhu dan karakteristik produk sepertiwarna coklat yang tidak rata

    Cocok untuk produk dengan rasio luaspermukaan terhadap volume yang tinggiseperti telur

  • Transfer panas merupakan kombinasi antarakonveksi dalam minyak dengan konduksipada bagian dalam produk

    Seluruh permukaan produk menerimaperlakuan panas yang sama sehingga warnadan penampakan seragam

    Sesuai untuk semua produk Produk dengan bentuk tidak beraturan dan

    rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi cenderung menyerap minyak

  • Merupakan penggorengan subatmosferik(tekanan dibawah 1 atmosfer)

    Tujuan: mempercepat penguapan air

    Keuntungan: Minyak goreng mengalami kerusakan secara

    lambat Crust terbentuk secara lambat Bisa digunakan untuk menggoreng bahan

    pangan dengan kadar air tinggi

  • Physical Changes

    Chemical Changes

  • Panas dari minyak ke makanan: air

    menguap, minyak terserap

    Viscosity increase

    Thickening of oil

    Increase of density

    Increase of the specific heat

  • Formation of flavor

    Quality changes

    Color and texture of the fried foods changes

    Nutritional changes

  • Tekstur

    Perubahan terjadi karena perubahan padaprotein, karbohidrat, dan lemak

    Lemak meleleh dan terdispersi pada seluruhbagian produk, minyak dari media penggorengan dapat diabsorpsi

    Protein terdenaturasi berperan mengeraskandan mengerutkan produk

    Pati: tergelatinisasi dan membentuk teksturporous serta crust pada permukaan produk

  • Warna

    Perubahan warna terjadi karena, reaksi gula denganprotein, degradasi komponen yang ada dalam bahanpangan akibat panas seperti produk oksidasi lemakbereaksi dengan protein, gula mengalamikaramelisasi, dll

    Perubahan warna pada bagian permukaan lebihintensif karena suhu bagian permukaan lebih tinggidibandingkan bagian dalam

  • Dipengaruhi oleh:

    Jenis minyak Frekuensi penggorengan minyak Suhu dan lama penggorengan Ukuran, kadar air, dan karakteristik

    permukaan produk Perlakuan setelah penggorengan

  • depends on:

    the type of food the temperature of the oil the method of frying (shallow or deep-fat

    frying) the thickness of the food the required change in eating quality

  • Depens on:

    Surface of foods Oil temperature Crust composition Moisture content of food Thermal hystory of oil

  • Perhatikan:

    Stabilitas minyak Kualitas minyak Biaya Kemudahan penanganan Efisiensi minyak oil turn over

  • Nilai yang menunjukkan seberapa banyak minyak terserap ke dalam bahan pangan selama proses penggorengan.

    Rumus Oil Turn Over:Total minyak yang digunakan/minyak yang ditambahkan per jam

  • Contoh 1:

    Jumlah total minyak A yang digunakan

    selama menggoreng adalah 1000 ml

    dengan penambahan minyak per jam

    adalah 200 ml. Berapa nilai oil turn

    over?

  • Contoh 2:

    Jumlah total minyak B yang digunakan

    selama menggoreng adalah 1000 ml

    dengan penambahan minyak per jam

    adalah 100 ml. Berapa nilai oil turn

    over?

  • Manakah minyak yang paling efisien

    dalam penggunaannya?

  • SURFACE WETTING

    CAPILLARY ACTION

    VACUUM ABSORPTION

  • KUALITAS MINYAK

    SUHU DAN LAMA PROSES

    BENTUK DAN POROSITAS PRODUK

    KOMPOSISI PRODUK

    PRE-PERLAKUAN BAHAN, seperti pengeringan

  • Jenis bahan pangan

    Suhu minyak

    Kriteria mutu produk akhir

    Metode penggorengan

    Ketebalan bahan pangan