tonsilitis akut

6
Tonsilitis akut merupakan infeksi tonsil akut yang menimbulkan demam, lemah, nyeri tenggorokan dan gangguan menelan, dengan gejala dan tanda setempat yang radang akut. Sering kali peradangan juga mengenai dinding faring sehingga disebut juga tonsilofaringitis akut. Penyebab Penyebab tersering tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri lain yang juga dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza dan bakteri dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang- kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut. Tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklan membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman- kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati. Tanda dan gejala Keluhan pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang-kadang pasien tidak mau minum atau makan lewat mulut. Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian. Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau. Tanda dan gejala yang sering ditemukan adalah : Sering terjadi gangguan menelan ( disfagia) sehingga terjadi regurgitasi. Resonator suara terganggu sehingga terjadi rinolalia Demam yang tinggi. Kadang-kadang ditemukan trismus dan hipersalivasi Tenggorokan terasa kering Nyeri makin hebat saat menelan Nyeri menjalar ke telinga (referred pain) Nyeri kepala

Upload: muhammad-agrifian

Post on 20-Jul-2016

134 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tonsilitis

TRANSCRIPT

Page 1: Tonsilitis Akut

Tonsilitis akut merupakan infeksi tonsil akut yang menimbulkan demam, lemah, nyeri tenggorokan dan gangguan menelan, dengan gejala dan tanda setempat yang radang akut. Sering kali peradangan juga mengenai dinding faring sehingga disebut juga tonsilofaringitis akut.

PenyebabPenyebab tersering tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri lain yang juga dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza dan bakteri dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang-kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut.

Tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklan membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman-kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati.

Tanda dan gejala 

Keluhan pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang-kadang pasien tidak mau minum atau makan lewat mulut. Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian. Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau.

Tanda dan gejala yang sering ditemukan adalah :

Sering terjadi gangguan menelan ( disfagia) sehingga terjadi regurgitasi. Resonator suara terganggu sehingga terjadi rinolalia

Demam yang tinggi.

Kadang-kadang ditemukan trismus dan hipersalivasi

Tenggorokan terasa kering

Nyeri makin hebat saat menelan

Nyeri menjalar ke telinga (referred pain)

Nyeri kepala

badan l

Selera makan berkurang

Diagnosis Tonsilitis Akut

Penderita tonsilitis akut awalnya mengeluh rasa kering di tenggorok. Kemudian berubah menjadi rasa nyeri di tenggorok dan rasa nyeri saat menelan. Makin lama rasa nyeri ini semakin bertambah nyeri sehingga anak menjadi tidak mau makan. Nyeri hebat ini dapat menyebar sebagai referred pain ke sendi-sendi dan telinga. Nyeri pada telinga (otalgia) tersebut tersebar melalui nervus glossofaringeus (IX).

Page 2: Tonsilitis Akut

Keluhan lainnya berupa demam yang suhunya dapat sangat tinggi sampai menimbulkan kejang pada bayi dan anak-anak. Rasa nyeri kepala, badan lesu dan nafsu makan berkurang sering menyertai pasien tonsilitis akut. Suara pasien terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi makanan panas. Keadaan ini disebut plummy voice. Mulut berbau busuk (foetor ex ore) dan ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang hebat (ptialismus).

Pemeriksaan tonsilitis akut ditemukan tonsil yang udem, hiperemis dan terdapat detritus yang memenuhi permukaan tonsil baik berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran. Ismus fausium tampak menyempit. Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga tampak udem dan hiperemis. Kelenjar submandibula yang terletak di belakang angulus mandibula terlihat membesar dan ada nyeri tekan.

Pemeriksaan:1. Bau mulut (foetor ex ore)2. Suara terdengar seperti mulut terisi makanan panas(plumming voice)3. Banyak meludah (ptialismus)4. Tonsil merah dan bengkak dengan detritus pada permukaan5. Palatum mole, pilar anterior, dan pilar posterior udemdan hiperemi.6. Kelenjar limfe jugulodigrastikus dapat membesardan nyeri tekan.

Tonsilitis akut terdiri dari 2 bentuk yaitu :

Tonsilitis lakunaris o

Tonsilitis yang mempunyai pseudomembran bercak-bercak.

Tonsilitis folikularis

Tonsilitis yang mempunyai pseudomembran yang berbintik-bintik.

Perbedaan tonsilitis bentuk akut, eksaserbasi akut dan kronik :

o AkutTonsil hiperemis dan edemaKripti tidak melebarDestruitus +/-Perlengketan –

o  KronikTonsil membesar/mengecil tidak hiperemisKripti melebarDestruitus +Perlengketan

Kronik eksaserbasi akutTonsil hiperemis dan edemaKripti melebar

Page 3: Tonsilitis Akut

Destruitus +Perlengketan

 

Pengobatan

Sebaiknya pasien tirah baring. Cairan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, serta makan makanan yang bergizi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan.Analgetik diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala. Di pasaran banyak beredar analgetik (parasetamol) yang sudah dikombinasikan dengan kofein, yang berfungsi untuk menyegarkan badan.

Penyebab karena virus tidak perlu antibiotika karena akan sembuh sendiri dalam 5-7 hari. Jika penyebab tonsilitis adalah bakteri maka antibiotik harus diberikan. Obat pilihan adalah penisilin. Kadang-kadang juga digunakan eritromisin. Idealnya, jenis antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil biakan. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari.

Jika melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta hemolitkus grup A, terapi antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit jantung rematik. Kadang-kadang dibutuhkan suntikan benzatin penisilin 1,2 juta unit intramuskuler jika diperkirakan pengobatan orang tidak adekuat.

1. Tonsilitis akut.Antibiotik, analgesik, dan obat kumuR

2. Tonsilitis kronik eksaserbasi.Penyembuhan radang, kemudian dilakukan tonsilektomi 2-6 minggu setelah peradangan tenang.

3. Tonsilitis kronikBila tidak mengganggu tidak ada pengobatan khusus

Komplikasi Komplikasi:

 

 Lokal1. Abses peritonsil atau infiltrat peritonsil2. Abses parafaring3. Limfadenitis servikal supuratif4. Otitis media akut, terutama pada anak-anak SistemikBila penyebabnya streptokokus beta hemolitikus dapat terjadi:1. Pada ginjal: nefritis, glomerulonefritis2. Pada sendi: artritis3. Pada jantung: endokarditis4. Mata: iridosiklitis

Page 4: Tonsilitis Akut

Komplikasi jangka pendek : dapat terjadi infiltrasi peritonsiler, abses peritonsiler, otitis media, limfedenitis regional, rinitis kronik dan sinusitis

Komplikasi jangka panjang  : meningitis, endokarditis, pleuritis, miositis, sebagai fokal infeksi yang dapat menimbulkan glomerulusnefritis, dan rematoid artritis.

Komplikasi Tonsilitis Akut

Meskipun jarang, tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses peritonsil, abses parafaring dan otitis media akut. Komplikasi lain yang bersifat sistemik dapat timbul terutama oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan infeksinya dapat tersebar ke organ lain seperti bronkus (bronkitis), ginjal (nefritis akut & glomerulonefritis akut), jantung (miokarditis & endokarditis), sendi (artritis) dan vaskuler (plebitis).

Kapan harus dioperasi

Tonsilitis berulang-ulang dengan interval pendek. Merupakan indikasi khusus untuk anak ( tonsilitis rekuren ) yang kambuh lebih dari 3

kali.

Obstruksi mekanik oleh tonsil yang hipertropy.

Tonsilitis hipertropy yang menyebabkan obstruksi sehingga terjadi gangguan menelan, dan penurunan berat badan, hiperplasia setelah infeksi mononukleosis dan riwayat demam reuma dengan gangguan jantung yang berhubungan dengan tonsilitis kronik yang sukar diatasi dengan antibiotik.

Tonsil sebagai fokal infeksi.

Abses peritonsiler

Rinitis berulang

Otitis media peritonsiler

TIDAK HARUS DILAKUKAN OPERASI, BILA

Radang akut tonsil. Demam, albuminuria.

Penyakit paru-paru

Penyakit darah.

Hipertensi.

Poliomielitis epidemik.