tinjauan pustaka ispa

21
TINJAUAN PUSTAKA LINDA YULIANINGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Upload: linda-alzanaby

Post on 24-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tinjauan pustaka ispa

TRANSCRIPT

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKALINDA YULIANINGSIHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Definisi ispaInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu

EpidemiologiMenurut WHO tahun 2012, sebesar 78% balita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan adalah akibat ISPA. ISPA di Indonesia menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak. Kematian balita akibat ISPA di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20.6% dari tahun 2010 hingga tahun 2011 yaitu 18.2% menjadi 38.8%

perjalanan klinis ISPA dapat dibagi menjadi periode prepathogenesis dan pathogenesisPeriode PrepathogenesisPenyebab telah ada tetapi belum menunjukan reaksi. Pada periode ini terjadi antara agen dan lingkungan serta antara host dan lingkungan.Periode PathogenesisTerdiri dari tahap inkubasi, tahap penyakit dini, tahap penyakit lanjut dan tahap penyakit akhir

KLASIFIKASI ISPA

Gejala klinikGejalanya meliputi demam, batuk dan sering juga nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas, mengi, atau kesulitan bernafas. Infeksi saluran pernafasan akut dapat terjadi dengan berbagai gejala klinis.FAKTOR RISIKO ISPAISPA

DIAGNOSISDiagnosis ISPA ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis seperti yang disebutkan pada klasifikasi diatas.Sumber penularan ispaSumber penularan adalah penderita ISPA yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet.

penatalaksanaanPENATALAKSANAANMedikamentosa :Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.Pneumonia : diberi obat sesuai organisme penyebabBukan Pneumonia : tanpa pemberian antibiotik, terapinya berupa terapi simptomatik. Diberikan perawatan dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.Nonmedikamentosa Penatalaksanaan Nonmedikamentosa yaitu 14Perbanyak istirahatPerbanyak minum air putihHindari makanan berminyak dan esKonsumsi makanan gizi seimbang

Pencegahan ISPA

Upaya pencegahan terhadap ISPA meliputi :1.Penyuluhan kesehatan

2.Penataksanaan penderita ISPA

3.Imunisasi

4.Menjaga keadaan gizi agar tetap baik

KOMPLIKASIISPA (Infeksi Saluran pernafasan akut) sebenarnya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dalam 5-6 hari jika tidak terjad invasi kumn lain, tetapi ISPA yang tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan penyakit seperti : penutupan tuba eustachi, laryngitis, tracheitis, bronchitis, dan bronkopenumina dan berlanjut pada kematian karena adanya sepsis yang meluasprognosisPada dasarnya, prognosis ISPA adalah baik pabila tidak terjadi komplikasi yang berat. Hal ini juga didukung oleh sifat penyakit ini sendri, yaitu self limiting disease sehingga tidak memerlukan tindakan pengobatan yang rumit.Penyakit yang tanpa komplikasi berlangsung 1-7 hari. Kematian terbanyak oleh karena infeksi bakteri sekunder. Bila panas menetap lebih dari 4 hari dan leukosit > 10.000/ul, biasanya didapatkan infeksi sekunderTERIMA KASIHWASSALAMUALAIKUM WR.WB