tesis ini telah diuji oleh panitia penguji pada. halaman... · tesis ini dengan judul politik ......

27
iv Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada Program Pascasarjana Kajian Budaya, Universitas Udayana Pada tanggal 30 September 2016 Panitia Penguji Tesis, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Program Studi Pascasarjana Universitas Udayana: Nomor : 4653/UN.14.4/HK/2016 Tanggal : 20 September 2016 Ketua : Dr. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si. Anggota : 1. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S. 2. Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. 3. Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si. 4. Dr. I Gede Mudana, M.Si.

Upload: trinhngoc

Post on 13-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

iv

Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada

Program Pascasarjana Kajian Budaya,

Universitas Udayana

Pada tanggal 30 September 2016

Panitia Penguji Tesis, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Program Studi

Pascasarjana Universitas Udayana:

Nomor : 4653/UN.14.4/HK/2016

Tanggal : 20 September 2016

Ketua : Dr. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si.

Anggota :

1. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S.

2. Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S.

3. Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si.

4. Dr. I Gede Mudana, M.Si.

Page 2: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus
Page 3: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis haturkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas segala tuntunan dan asung kerta wara nugraha-

Nya sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan. Tesis ini dengan judul Politik

Sengketa Hukum dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Kabupaten Jembrana 2010. Penelitian tesis ini merupakan salah satu

persyaratan dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban penulis dalam bidang

akademik pada Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya.

Selama proses penelitian dan penulisan tesis ini, penulis mendapatkan

bimbingan dan dukungan moril yang luar biasa dari berbagai pihak yang

berkompeten, yang tidak henti-hentinya memberikan masukan, kritik, dan saran

sehingga pada akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan

ini penulis menyampaikan penghormatan, penghargaan, dan ucapan terima kasih

yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak sebagai berikut.

Dr. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si., selaku Pembimbing Pertama.

Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan arahannya serta

kesabarannya selama membimbing penulis mulai dari awal sampai akhir. Penulis

menyadari tanpa bimbingan dan arahan yang Ibu berikan kiranya penulisan tesis

ini akan banyak mengalami kendala. Namun demikian, berkat ketekunan dan

spirit yang Ibu berikan, penulisan tesis ini pada akhirnya dapat penulis selesaikan.

Prof. Dr. I Nyoman Sirta, S.H., M.S., selaku Pembimbing Kedua. Terima

kasih penulis haturkan kepada Bapak atas segala bimbingan, arahan, dan

pengertiannya selama penulis mengerjakan penelitian tesis ini. Kebesaran jiwa

Page 4: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

vii

Bapak untuk berkenan sebagai Pembimbing Kedua, merupakan inspirasi dan

semangat baru bagi penulis untuk lebih banyak belajar dan sekaligus sesegera

mungkin menyelesaikan kewajiban penulis dalam menyelesaikan studi di Program

Studi Magister (S2) Kajian Budaya.

Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

(S2) Kajian Budaya Universitas Udayana terima kasih atas motivasi dan

dukungan moral Bapak kepada penulis. Motivasi dan dukugan moral yang Bapak

berikan selaku Ketua Program Studi dan sebagai pengajar di Program Studi

Kajian Budaya merupakan kekuatan bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Dr. I Gede Mudana, M.Si., selaku pengajar dan sekaligus partner diskusi

penulis tentang teori-teori dan tema-tema aktual kajian budaya. Terima kasih

penulis ucapkan atas segala masukan, kritik, dan sarannya sehingga penulis

mendapat wawasan baru tentang berbagai perspektif dan pendekatan dalam

penulisan tesis ini. Terima kasih atas waktu dan juga perkenaannya mendampingi

penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Magister (S2) Kajian

Budaya.

Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.H., terima kasih atas motivasi,

gagasan, dan saran-saranya dalam pemilihan jenjang dan bidang studi bagi

penulis. Juga terima kasih atas diskusinya dalam bidang Hukum Kepemiluan

dalam kaitannya dengan pendidikan yang penulis ikuti di Fakultas Hukum

Universitas Udayana sebelumnya, maupun dalam penulisan tesis ini.

Terima kasih kepada para dosen yang telah mendidik penulis selama

mengikuti studi dan menuntut ilmu pada Program Studi Magister (S2) Kajian

Page 5: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

viii

Budaya. Semoga ilmu pengetahuan yang diberikan akan dapat penulis

implementasikan dan kembangkan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Almarhum Ayahanda penulis I Dewa Ketut Gandra yang telah berpulang

pada tanggal 27 Oktober 2015. Terima kasih Ajik atas segala perjuangan dan

pengorbanan yang diberikan dalam membesarkan dan mendidik penulis. Terima

kasih atas motivasi, semangat, dan suri tauladan yang diberikan sehingga penulis

dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Pesan dan cita-cita Ajik agar

anak-anaknya melanjutkan studi dan memajukan pendidikan akan selalu dikenang

dan sedapat mungkin dilaksanakan.

Ibunda penulis I Dewa Ayu Putu Tranggana, saudara kandung penulis I

Dewa Putu Gandita Rai Anom, STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., dan I Dewa

Ayu Komang Budiasih, serta istri dan anak penulis Desak Agung Oka Suardewi,

S.E., dan I Dewa Gede Mayuresa Iswara. Terima kasih atas segala doa, dukungan,

serta kesabarannya selama penulis mengikuti pendidikan di tengah-tengah

kesibukan dalam menjalankan tugas di KPU Provinsi Bali. Semoga penulisan

tesis ini, dalam rangka pemenuhan persyaratan pendidikan yang penulis ikuti di

Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya Universitas Udayana akan

bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Para informan penelitian I Gusti Putu Artha, S.P., M.Si, I Putu Wahyu

Dhiantara, S.E., Ida Bagus Ketut Dharma Santika Putra, Wahyu Eko Widianto, Ni

Made Sri Sutharmi, I Putu Dwita, S.Pt., I Wayan Wasa, Ida Bagus Mantra, I Made

Adi Utawa, I Gede Artana, I Dewa Komang Mastra, I Nengah Nurlaba, S.H., I

Putu Agus Swastika, S.T., M.Kom., I Gusti Agung Putu Gempa Yuliana. Terima

Page 6: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

ix

kasih atas kesediaannya sebagai informan dan membantu penulis dalam

mengerjakan penelitian tesis ini.

Sahabat diskusi penulis dan sekaligus teman seangkatan dalam

perkuliahan di Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya, Mas Slamat Trisila.

Terima kasih atas dukungan moral dan masukan-masukannya, termasuk koreksi

dan kritiknya terkait penulisan tesis ini. Terima kasih juga kepada semua rekan-

rekan seangkatan semuanya.

Keluarga besar KPU Republik Indonesia, KPU Provinsi Bali dan KPU

Kabupaten/Kota se-Bali, termasuk KPU Kabupaten Jembrana yang merupakan

kabupaten tempat di mana penelitian ini dilakukan. Terima kasih atas motivasi

dan dukungan moralnya selama penulis mengikuti pendidikan di Program Studi

Magister (S2) Kajian Budaya.

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni GMNI (DPP PA GMNI) dan

Dewan Pengurus Daerah Persatuan Alumni GMNI Provinsi Bali (DPD PA GMNI

Provinsi Bali), dan Dewan Pimpinan Cabang GMNI Denpasar (DPC GMNI

Denpasar) terima kasih atas dorongan moral dan saran-saran masukannya.

Para staf administrasi dan perpustakaan pada Program Studi Magister (S2)

Kajian Budaya Universitas Udayana. Bapak Putu, Ibu Iluh, Ibu Tjok, Ibu Dayu,

Ibu Arie, dan Ibu Agung. Terima kasih atas perhatian dan kerja kerasnya dalam

menjalankan tugas masing-masing di kampus selama penulis mengikuti

perkuliahan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna.

Penulis mohon maaf jika di sana-sini masih terdapat kekurangan atau kesalahan

Page 7: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus
Page 8: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xi

ABSTRAK

Pemilukada di Bali baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota secara

umum berlangsung tertib dan tepat waktu sesuai tahapan yang telah ditentukan.

Namun Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010 merupakan perkecualian karena

sempat terkatung-katung dan bahkan dicabut tahapannya. Penundaan tersebut

berakibat pada terjadinya sengketa hukum di sejumlah lembaga peradilan. Politik

sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010 merupakan

persoalan yang kompleks dan dinamis sehingga perlu diungkap untuk mengetahui

dan memahami berbagai persoalan yang melatarbelakanginya. Penelitian

mengenai politik sengketa hukum tersebut sangat penting dilakukan agar ke depan

dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan menuju terwujudnya Pemilukada

yang lebih demokratis, transparan, dan akuntabel. Dalam penelitian ini,

permasalahan yang diteliti adalah proses politik sengketa hukum, faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya politik sengketa hukum, serta pergulatan makna

politik sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010. Penelitian

ini dirancang sebagai penelitian kualitatif. Pemilihan metode penelitian dilakukan

dengan alasan kesesuaian antara metode yang dipilih dengan konteks dan rumusan

masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teori relasi kuasa/ pengetahuan,

teori transpolitika, dan teori semiotika hukum.

Dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010 terdapat empat jenis politik

sengketa hukum, yaitu sengketa e-voting di MK, sengketa tahapan di PN Negara,

sengketa tahapan di PTUN Denpasar, serta sengketa hasil di MK. Faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya sengketa adalah: pertama, arena pasar bebas dan

kecenderungan demokratisasi, kedua, reformasi dan amandemen UUD 1945,

ketiga, peraturan perundang-undangan, keempat, kepemiluan dalam kasus e-

voting, kelima, anggaran Pemilukada, keenam, penyelenggara Pemilukada,

ketujuh, birokrasi, adat, dan agama, kedelapan, kondisi masyarakat, kesembilan,

praktik politik uang dalam Pemilukada, dan kesepuluh, penegakan hukum dalam

Pemilukada. Pergulatan makna yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi

sejumlah pergulatan makna,, yaitu: pertama, pergulatan makna hukum positif,

kedua, pergulatan makna hukum progresif, ketiga, pergulatan makna demokrasi,

keempat, pergulatan makna ekonomi, dan kelima, pergulatan makna sosial

budaya: refleksi postmodernisme makepung politik.

Sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010 merupakan

pengalaman penting yang dapat dijadikan pelajaran oleh segenap pemangku

kepentingan (stake holder) dalam Pemilukada, sehingga dapat dilakukan upaya-

upaya pencegahan dan penyempurnaan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi secara lebih komprehensif dan mendalam. Berbagai upaya tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kualitas Pemilukada dan memperkokoh

perkembangan demokrasi lokal di Indonesia pada masa yang akan datang.

Kata kunci: Politik, sengketa hukum, Pemilukada, dan pergulatan makna.

Page 9: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xii

ABSTRACT

General election in Bali both at the provincial and regency/city levels in

general run well and on time according to predetermined stages. However

Jembrana election 2010 was an exception because it was in limbo and the stages

were even revoked. The delay resulted in the occurrence of a number of legal

disputes in the courts. Political legal disputes of election in Jembrana Regency

2010 is a dynamic and complex issues that need to be revealed to know and

understand the problems that lie behind them. Research on the politics of legal

disputes is very important to do that in the future the corrective measures towards

the realization of a more democratic, transparent and accountable general election

could be done. In this study, the problems addressed the political process of legal

dispute, the factors that caused the legal dispute politically, as well as the struggle

of the political significance of legal disputes in Jembrana Regency Election 2010.

The study was designed as a qualitative research. The choice of method of

research was conducted on the grounds of conformity between the methods

chosen by the context and the formulation of the problem being investigated. This

study uses the power relation theory / knowledge, transpolitical theory, and the

theory of legal semiotics

Legal disputes in the implementation of the General Election of Jembrana

Regency 2010 consists of four types of disputes, i.e. disputes of e-voting in the

Constitutional Court, the dispute in District Court phases, the dispute in

Administrative Court of Denpasar (PTUN) stages, as well as the dispute in the

Constitutional Court. Factors that cause disputes are first, the arena of the free

market and the trend of democratization, second, reformation and the amendment

of 1945 constitution, third, legislation, fourth, electoral case of e-voting, fifth, the

budget of the general election, sixth, the organizers of election, seventh,

bureaucracy, customs, and religion, eighth, the condition of Jembrana society,

ninth, money politics in the general election, and tenth, the law enforcement in the

general election. The struggle of meaning found in the study includes a number of

struggle of meaning first, the struggle of positive legal meaning, secondly, the

struggle of progressive legal significance, third, the struggle of democratic

significance, fourth, struggles of economic significance, and fifth, the struggles of

socio cultural significance of: postmodernism reflecting political makepung.

Legal disputes in the general election of Jembrana Regency 2010 is a

valuable experience that needs to be learned and can be used as a lesson by all

stakeholders in the general election, in order to take preventive measures and

improvement through planning, implementation, and evaluation more

comprehensively and in-depth. Various efforts are expected to improve the quality

of election and strengthen the development of local democracy in Indonesia in the

future.

Keywords: Election, legal disputes, e-voting, and struggle of meaning.

Page 10: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xiii

RINGKASAN

Sistem ketatanegaraan Indonesia didasarkan pada paham kedaulatan rakyat

dan negara hukum. Pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945 “Kedaulatan berada di tangan

rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Pasal 1 ayat (3)

“Negara Indonesia adalah negara hukum”. Menurut Atmadja (2012: 87), inti teori

kedaulatan rakyat adalah domain kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

Kehendak rakyat merupakan satu-satunya sumber kekuasaan bagi setiap

pemerintah. Adagiumnya “solus populi supremalex” suara rakyat adalah hukum

yang tertinggi atau “volk vovuli vo dei”, “suara rakyat adalah suara Tuhan”.

Salah satu wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat adalah Pemilukada.

Sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat, penyelenggaraan Pemilukada

seharusnya mampu melindungi hak-hak konstitusional rakyat dalam memilih

pemimpin yang dikehendaki rakyat. Namun demikian, dalam praktiknya, sejak

pertama kali diselenggarakan tahun 2005, Pemilukada di Indonesia belum

sepenuhnya sesuai dengan cita-cita dan konsep awalnya. Hampir pada setiap

Pemilukada terjadi pelanggaran, konflik politik dan sengketa hukum yang

mengancam kedaulatan rakyat itu sendiri. Hal itu tidak terlepas dari berbagai

kepentingan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang

kehidupan masyarakat.

Di Kabupaten Jembrana penyelenggaraan Pemilukada 2010 sempat

terhambat dan bahkan tahapannya dicabut oleh KPU Kabupaten Jembrana. Hal

tersebut berakibat pada terjadinya sengketa hukum di sejumlah lembaga peradilan.

Fenomena politik sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010

merupakan persoalan kompleks dan multidimensi. Fenomena tersebut terjadi pada

hampir setiap Pemilukada di Indonesia, sehingga hal itu penting diteliti agar ke

depan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan menuju terwujudnya Pemilukada

yang lebih demokratis, transparan, dan akuntabel. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menginterpretasi proses politik sengketa hukum, faktor-

faktor penyebab terjadinya politik sengketa hukum, serta pergulatan makna politik

sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010. Secara teoritis,

Page 11: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xiv

penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan bidang kajian budaya

(cultural studies), khususnya kajian terhadap budaya hukum dalam Pemilukada.

Secara praktis, diharapkan bermanfaat bagi segenap stake holder dan masyarakat

dalam mencegah dan menghadapi sengketa hukum dalam penyelenggaraan

Pemilukada ke depan.

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif. Menurut Moleong

dalam Mantra (2008: 29), pendekatan kualitatif digunakan di lapangan dengan

alasan, yaitu: pertama, lebih mudah menyesuaikan di lapangan apabila

berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua, pendekatan ini menyajikan secara

langsung hakikat peneliti dengan responden, dan ketiga, lebih peka dan lebih

dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh dan terhadap pola-

pola nilai yang dihadapi.

Dalam penelitian ini teori digunakan secara eklektik untuk membedah dan

menganalisis masalah penelitian, yaitu teori relasi kuasa/ pengetahuan, teori

transpolitika, dan teori semiotika hukum. Barker (2009: 83) mengemukakan

bahwa Foucault adalah anti esensialis terpenting dan pemikir pascastrukturalis

dalam cultural studies. Foucault (2009: 85) mengemukakan kekuasaan

terdistribusi di semua relasi sosial dan tidak dapat direduksi menjadi bentuk-

bentuk dan determinasi-determinasi ekonomis terpusat atau menjadi karakter legal

atau yuridis, namun kekuasaan membentuk kapiler terisolasi yang terjalin dalam

jaringan seluruh tatanan sosial. Foucault menetapkan adanya hubungan timbal

balik yang saling membentuk antara kekuasaan dan pengetahuan sehingga

pengetahuan menjadi tidak dapat dipisahkan dari rezim kekuasaan. Menurut

Marwan (2010: 55), Foucault memandang kekuasaan tidak bisa dilepaskan dari

kehidupan politik dan hukum. Kekuasaan juga menjadi landasan bagi

terbentuknya hukum umat manusia, karena hukum memang berangkat dari

kekuasaan dan bagian dari produk politik.

Piliang (2005: 4) mengemukakan bahwa istilah transpolitika digunakan

untuk menjelaskan entitas politik yang telah terkontaminasi oleh berbagai entitas

lainnya yang bukan merupakan jagat, alam, prinsip, hakikat, atau dunia politik

itu, sehingga menciptakan semacam garis lintas politik: politik berbaur dengan

Page 12: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xv

hukum, politik yang bersekutu dengan ekonomi, politik yang berselingkuh dengan

seksual, politik yang bersimbiosis dengan komoditi. Haryatmoko (Piliang, 2005:

xxviii) menyatakan dengan analisis transpolitika, ditengarai dewasa ini telah

terjadi perubahan mendasar dalam dunia politik, di mana momen-momen

kebenaran telah digantikan oleh citraan-citraan, sehingga politik akhirnya

terperangkap di dalam permainan bebas citra dan teks. Menurut Eco (2009: 7),

semiotika berurusan dengan segala sesuatu yang bisa dipandang sebagai tanda.

Semiotika secara prinsipil adalah disiplin yang mengkaji segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk berbohong. Jika sesuatu tidak bisa dipakai untuk

mengekspresikan kebohongan, maka dia juga tidak bisa dipakai untuk

mengekspresikan kebenaran. Menurut Susanto (2005: 73), aplikasi pendekatan

semiotik terhadap hukum terkait erat dengan produksi linguistik. Produksi

linguistik adalah proses untuk menciptakan istilah linguistik baru (signifier) dan

arti yang diberikan ekspresi atau arti (signified).

Politik sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010

termanifestasi ke dalam empat jenis sengketa hukum, yaitu sengketa e-voting di

MK, sengketa tahapan di PN Negara, sengketa tahapan di PTUN Denpasar, dan

sengketa hasil di MK. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya politik

sengketa hukum adalah terjadinya arena pasar bebas dan kecenderungan

demokratisasi lokal, yang telah dirasuki dan dijiwai ideologi liberalisme dan

kapitalisme. Hal tersebut mendorong perubahan politik dan semakin kompleksnya

relasi-relasi kekuasaan yang berkembang dalam Pemilukada yang pada akhirnya

mendorong terjadinya sengketa hukum. Di samping itu, reformasi dan

amandemen UUD 1945 yang melahirkan sistem Pemilukada langsung juga

membuka ruang dan saluran bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk

mengajukan perkara ke lembaga-lembaga peradilan. Hal tersebut dimanfaatkan

secara luas sehingga jenis dan jumlah sengketa hukum dalam Pemilukada pun

meningkat tajam jika dibandingkan dengan era sebelumnya.

Adanya kelemahan dan celah hukum dalam peraturan perundang-

undangan menjadi sumber terjadinya sengketa hukum. Di samping itu,

perkembangan kepemiluan seperti e-voting, juga merupakan faktor penyebab

Page 13: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xvi

sengketa hukum. Keberhasilan e-voting dalam pemilihan Kepala Dusun (Kadus)

menginspirasi Bupati Jembrana, I Gede Winasa, untuk menerapkan sistem

tersebut dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010. Untuk itu dilakukan

judicial review Undang-undang No. 32 Tahun 2004 terhadap UUD 1945 di MK

untuk mendapatkan landasan hukum. Penyebab lainnya adalah masalah anggaran.

Terjadi keterlambatan pencairan anggaran oleh Bupati Jembrana yang berdampak

pada penundaan tahapan dan sengketa hukum di PN Negara dan PTUN Denpasar.

Penyelenggara Pilkada merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya

sengketa hukum. Penyelenggara merupakan ujung tombak dan sekaligus sebagai

penanggung jawab keseluruhan tahapan Pemilukada mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan penyelesaian. Kewenangan yang diberikan oleh peraturan

perundang-undangan kepada penyelenggara dalam pelaksanaannya, tidak jarang

mengalami kendala baik karena faktor internal penyelenggara itu sendiri maupun

karena faktor eksternal yang berdampak pada penyelenggara.

Dalam persidangan PHPU di MK muncul kecurigaan praktik pelibatan

unsur birokasi, lembaga adat dan agama. Praktik itu tidak terlepas dari kondisi

masyarakat Kabupaten Jembrana. Kondisi ekonomi, sosial budaya, serta perilaku

politik masyarakat dalam Pemilukada sangat penting dan berpengaruh terhadap

terjadinya sengketa hukum. Sikap elit dan masyarakat beragam, ada yang

menerima dan ada juga yang menolak praktik-praktik pelanggaran hukum yang

terjadi, namun dinamika tersebut tidak mengakibatkan gejolak dan konflik

horizontal dalam masyarakat.

Praktik money politics merupakan faktor yang paling signifikan memicu

konflik dan politik sengketa hukum. Meskipun praktik tersebut dilarang, akan

tetapi di lapangan masih marak terjadi. Dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana

2010, praktik money politics dilakukan semua pasangan calon, sebagaimana

termuat dalam Putusan MK No. 3/PHPU.D-IX/2011. Segala aktivitas

penyelenggaraan negara termasuk Pemilukada harus berdasarkan hukum. Upaya

penegakan hukum berlangsung sangat dinamis. Terjadinya sengketa hukum baik

di luar maupun di dalam lembaga peradilan mencerminkan bagaimana pihak-

Page 14: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xvii

pihak yang berkepentingan menggunakan wacana kekuasaan dan jalur hukum

untuk mencapai maksud, tujuan, dan kepentingan masing-masing.

Secara hukum positif, sengketa hukum yang terjadi telah diperiksa, diadili,

dan diputus sesuai dengan hukum positif atau ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan dinyatakan telah selesai. Namun dalam perspektif

hukum progresif, sengketa hukum yang terjadi tidak semata-mata mengandung

makna tunggal tetapi kompleks dan dinamis. Pergulatan makna yang terjadi

diantaranya makna relasi kuasa/pengetahuan, transpolitika Pemilukada, serta

semiotika hukum sebagai “kebohongan” para pihak karena tujuan bersengketa

bukan mencari keadilan hukum, melainkan kemenangan dan kekuasaan dalam

Pemilukada. Pada titik ini, sengketa hukum bermakna sebagai kontestasi politik

dan persaingan elit dalam perebutan jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana.

Makna lainnya adalah makna ekonomi. Dalam penelitian ini makna ekonomi yang

ditemukan terdiri dari makna kapitalisme, makna komodifikasi, dan makna pasar

demokrasi dan demokrasi pasar. Tingginya biaya Pemilukada, menyebabkan

peranan modal dalam Pemilukada sangat penting dan menentukan. Fenomena

tersebut telah menjadikan Pemilukada sebagai arena industri politik dan arena

pasar demokrasi yang sangat transaksional.

Pergulatan makna sosial budaya refleksi postmodernisme makepung

politik ditemukan dalam penelitian ini. Di balik proses sengketa hukum, relasi-

relasi kuasa pengetahuan bekerja dalam hubungan-hubungan kompleks dan

dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat. Sengketa hukum dimaknai

sebagai budaya postmodern yang ditandai hadirnya teknologi informasi dalam

konteks budaya lokal setempat. Terjadi permainan makna kebenaran di mana

masing-masing pihak melakukan observasi, menganalisis, dan menginterpretasi

objek perkara dalam perspektif masing-masing sehingga tidak ada kebenaran

tunggal di dalamnya. Hal ini mengakibatkan sengketa hukum menjadi sangat

berliku dan unik jika dibandingkan dengan sengketa hukum dalam Pemilukada di

lima kabupaten/kota lainnya di Bali pada tahun 2010.

Politik sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010

berlangsung sangat dinamis, kompleks, dan penuh kontroversi. Jenis dan proses

Page 15: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xviii

sengketa hukum yang terjadi, yaitu sengketa e-voting di MK, sengketa tahapan di

PN Negara, sengketa tahapan di PTUN Denpasar, dan sengketa hasil di MK.

Faktor-faktor penyebab terjadinya politik sengketa hukum yaitu arena pasar bebas

dan kecenderungan demokratisasi, reformasi dan amandemen UUD 1945,

peraturan perundang-undangan, kepemiluan dalam kasus Kabupaten Jembrana,

anggaran Pemilukada, penyelenggara Pemilukada, birokrasi, adat, dan agama,

kondisi masyarakat, praktik politik uang dalam Pemilukada, dan penegakan

hukum dalam Pemilukada.

Pergulatan makna politik sengketa hukum terdiri dari pergulatan makna

hukum positif, hukum progresif, makna demokrasi, makna ekonomi, dan makna

sosial budaya: refleksi postmodernisme makepung politik. Pergulatan makna yang

terkandung dalam politik sengketa hukum tersebut sangat beragam, tidak tunggal

melainkan dapat diihat dari berbagai perspektif dan kepentingan, bersifat

multidimensional karena berbagai entitas saling beririsan, dan bertautan di

dalamnya.

Saran

Politik sengketa hukum dalam Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010

merupakan pengalaman berharga yang dapat diambil hikmahnya serta dijadikan

pelajaran penting dalam mengahadapi penyelenggaraan Pemilukada ke depan.

Politik sengketa hukum yang terjadi bersifat kompleks, dinamis, dan berdampak

luas terhadap penyelenggaraan Pemilukada. Jika hal tersebut tidak dicegah atau

dikelola dengan baik, akan menghambat tahapan Pemilukada.

Hukum Pemilukada dewasa ini, belum mampu mengatasi berbagai

pelanggaran dan kecurangan yang terjadi. Karena itu perlu dilakukan pendidikan

politik, penegakan budaya hukum, dan penguatan kearifan lokal masyarakat

setempat, secara lebih progresif dan berkelanjutan. Perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut dan evaluasi secara lebih komprehensif terhadap pola penanganan

sengketa hukum Pemilukada, untuk memastikan kualitas Pemilukada dan

perkembangan demokrasi lokal di Indonesia akan semakin maju dari waktu ke

waktu.

Page 16: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM………………………………………… i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR MAGISTER…………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI……………………… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN……………………………... v

UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………... vi

ABSTRAK………………………………………………………………… xi

ABSTRACT………………………………………………………………. xii

RINGKASAN…………………………………………………………….. xiii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… xix

GLOSARIUM…………………………………………………………….. xxiv

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………. xxix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………... 9

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………. 9

1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………….. 9

1.3.2 Tujuan Khusus……………………………………………………….. 9

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis……………………………………………………... 10

1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………………… 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN……………………………………….

12

2.1 Kajian Pustaka…………………………………………………………. 12

2.2 Konsep…………………………………………………………………. 22

2.2.1 Politik…………..………………………………………………….. 23

Page 17: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xx

2.2.2 Sengketa Hukum……………………………..……………………... 24

2.2.3 Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah……….. 27

2.2.4 Kabupaten Jembrana………………………………………………… 29

2.3 Landasan Teori………………………………………………………… 31

2.3.1 Teori Relasi Kuasa/Pengetahuan……………………………………. 31

2.3.2 Teori Transpolitika…………………………………………………... 36

2.3.3 Teori Semiotika Hukum……………………………………………... 40

2.4 Model Penelitian………………………………………………………. 44

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………… 47

3.1 Rancanan Penelitian…………………………………………………… 47

3.2 Lokasi Penelitian………………………………………………………. 48

3.3 Jenis dan Sumber Data………………………………………………… 49

3.3.1 Jenis Data……………………………………………………………. 49

3.3.2 Sumber Data…………………………………………………………. 50

3.4 Penetuan Informan…………………………………………………….. 51

3.5 Instrumen Penelitian…………………………………………………… 52

3.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….. 53

3.6.1 Observasi…………………………………………………………….. 53

3.6.2 Wawancara…………………………………………………………... 54

3.6.3 Studi Dokumen………………………………………………………. 56

3.6.4 Studi Kepustakaan…………………………………………………… 56

3.7 Teknik Analisis Data………………………………………………..… 57

3.8 Penyajian Hasil Analisis Data………………..……………………….. 58

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN…………... 59

4.1 Kabupaten Jembrana…………………………………………………... 59

4.1.1 Lokasi Geografis…………………………………………………….. 59

4.1.2 Sejarah……………………………………………………………….. 62

4.1.3 Kondisi Demografi…………………………………………………... 63

4.1.4. Agama dan Kepercayaan……………………………………………. 67

Page 18: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxi

4.1.5 Perekonomian………………………………………………………... 67

4.1.6 Politik dan Pemerintahan……………………………………………. 77

4.1.6.1 Kondisi Sosial Politik………..………………………………..…... 77

4.1.6.2 Kondisi Pemerintahan Umum.…………………………………….. 80

4.1.6.3 Administrasi Pemerintahan..………………………………………. 81

4.1.6.4 Organisasi Daerah…………………………………………………. 82

4.2 Sejarah Sistem Pengisian Jabatan Kepala Daerah……………………... 83

4.2.1 Periode UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)………... 85

4.2.2 Periode UUD RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)....... 88

4.2.3 Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)........................ 89

4.2.4 Periode Kembali ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 18 Agustus 2000)........ 90

4.2.5 Periode UUD NRI 1945 Pasca Amandemen (18 Agustus 2000 -

sekarang)..............................................................................................

92

4.2.5.1 Undang-undang No. 32 Tahun 2004………………………………. 93

4.2.5.2 Undang-undang No. 22 Tahun 2014………………………………. 96

4.2.5.3 Perppu No. 1 Tahun 2014…………………………………………. 98

4.3 Pemilukada Kabupaten Jembrana 2010.................................................. 99

4.3.1 Anggaran.............................................………………………………. 99

4.3.2 Regulasi Pencalonan…..…………………………………………….. 100

4.3.3 Persyaratan Dukungan Bakal Pasangan Calon..................................... 101

4.3.4 Perolehan Suara Partai Politik dalam Pemilu 2009………………….. 102

4.3.5 Pendaftaran Bakal Pasangan Calon……………….…………………. 105

4.3.6 Penetapan Pasangan Calon dan Pengundian Nomor Urut………… 111

4.3.7 Jumlah DPT…………………..…........................................................ 113

4.3.8 Perolehan Suara Masing-Masing Pasangan Calon………………….. 116

4.3.9 Penetapan Pasangan Calon Terpilih………………………………… 117

BAB V PROSES POLITIK SENGKETA HUKUM DALAM

PEMILUKADA KABUPATEN JEMBRANA 2010…………..

119

5.1 Sengketa E-Voting di Mahkamah Konstitusi………………………….. 119

5.2 Sengketa di Pengadilan Negeri Negara………………………………... 145

Page 19: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxii

5.3 Sengketa di PTUN Denpasar………………………………..………… 167

5.4 Sengketa Hasil di MK……………………….………………………… 182

BAB VI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB POLITIK SENGKETA

HUKUM DALAM PEMILUKADA KABUPATEN

JEMBRANA 2010…………………………………………….

211

6.1 Arena Pasar Bebas dan Kecenderungan Demokrasi…………………... 212

6.2 Reformasi dan Amandemen UUD 1945………………………………. 222

6.3 Peraturan Perundang-undangan………………………………………... 233

6.4 Kepemiluan dalam Kasus E-Voting…………………………..…………. 250

6.5 Anggaran Pemilukada dan Ketergantungan KPU………………..……. 260

6.6 Penyelenggara Pemilukada……………………………………………. 274

6.7 Birokrasi, Adat, dan Agama…………………………………………… 283

6.8 Kondisi Elit dan Masyarakat……………………….………………….. 303

6.9 Praktik Politik Uang dalam Pemilukada………………………………. 312

6.10 Penegakan Hukum Pemilukada………………………………………. 323

BAB VII PERGULATAN MAKNA POLITIK SENGKETA HUKUM

DALAM PEMILUKADA KABUPATEN JEMBRANA

2010…………………………………………………………….

332

7.1 Pergulatan Makna Hukum Positif…………………………………….. 332

7.2 Pergulatan Makna Hukum Progresif…………………………………. 355

7.3 Pergulatan Makna Demokrasi………….…………………………….. 377

7.4 Pergulatan Makna Ekonomi…………………………………............... 405

7.5 Pergulatan Makna Sosial Budaya: Refleksi Postmodernisme

Makepung Politik................................................................................... 413

BAB VIII PENUTUP…………………………………………….............. 424

8.1 Simpulan………………………………………………………………. 424

8.2 Saran…………………………………………………………………… 425

Page 20: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxiii

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 427

Lampiran I Panduan Wawancara

Lampiran II Daftar Informan

Lampiran III Surat-surat yang Mendukung Penelitian

Page 21: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxiv

GLOSARIUM

amar putusan : suatu pernyataan yang diucapkan hakim di persidangan

dan bertujuan mengakhiri atau menyelesaikan suatu

perkara atau sengketa antara para pihak. Merupakan

pernyataan hukum, penetapan suatu hak, lenyap atau

timbulnya keadaan hukum dan isi putusan yang berupa

pembebanan suatu prestasi tertentu.

tergugat : pihak yang digugat di pengadilan karena telah

menimbulkan kerugian pada penggugat.

penggugat : pihak yang mengajukan perkara ke badan peradilan

karena karena merasa dirugikan atau hak-haknya

dilanggar, akan tetapi pihak yang melanggar haknya tidak

mau secara sukarela melakukan sesuatu yang diminta

penggugat.

eksepsi : tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal

yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan

yang mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima.

e-voting : penggunaan hak pilih dalam Pemilu menggunakan

bantuan teknologi (secara elektronik). Pemilihan

elektronik memfokuskan sistem pencatatan, pemberian

suara atau pemilihan suara dalam Pemilu melibatkan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

globalisasi : koneksi global ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang

semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru

dunia. Globalisasi merupakan kekuatan tak terbendung,

mengubah segala aspek kontemporer dari masyarakat,

politik, dan ekonomi, serta mempengaruhi hampir semua

aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek budaya dan

aspek kehidupan berdemokrasi.

gugatan : pengajuan permintaan pemeriksaan suatu perkara yang

mengandung sengketa atau konflik ke pengadilan.

hukum : kaidah atau norma. Merupakan himpunan petunjuk hidup,

perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam

suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota

masyarakat yang bersangkutan. Pelanggaran petunjuk

hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh

pemerintah atau penguasa masyarakat.

Page 22: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxv

hukum positif : paradigma hukum positif (positivisme hukum)

memandang undang-undang sebagai sesuatu yang

memuat hukum secara lengkap. Hukum adalah undang-

undang dan tugas hakim menerapkan ketentuan undang-

undang secara mekanis dan linier sehingga penyelesaian

permasalahan masyarakat sesuai bunyi undang-undang.

hukum

progresif : suatu istilah yang dicetuskan oleh Satjipto Rahardjo

melalui tradisi berpikirnya yang kritis melahirkan suatu

gagasan “hukum untuk manusia, dan bukan sebaliknya”.

Hukum progresif mengambil sikap melampaui paham

positivisme hukum, karena positivisme hukum adalah

aliran pemikiran yang membahas konsep hukum secara

eksklusif dan hanya melulu berpegang pada peraturan

perundang-undangan.

kampanye : kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan

menawarkan visi, misi, dan program pasangan calon.

putusan sela : putusan yang diadakan sebelum hakim memutuskan

perkara yaitu memungkinkan atau mempermudah

kelanjutan pemeriksaan perkara, diucapkan di depan

sidang terbuka untuk umum serta ditanda tangani oleh

majelis hakim dan panitera yang turut bersidang.

kapitalisme : suatu ideologi dan sekaligus sistem dimanis dengan

mekanisme yang selalu didorong oleh laba. Merupakan

suatu paham di mana modal sebagai tiang penyangga

utama dalam mencapai suatu tujuan.

komodifikasi : proses yang diasosiasikan dengan kapitalisme, di mana

objek, kualitas, dan tanda berubah menjadi komiditas.

Komoditas adalah sesuatu yang tersedia untuk dijual di

pasar.

relasi

kuasa/pengeta-

huan

: kekuasaan terdistribusi di semua relasi sosial dan tidak

dapat direduksi menjadi bentuk-bentuk dan determinasi-

determinasi ekonomis terpusat atau menajadi karakter

legal atau yuridis, namun membentuk kapiler terisolasi

yang terjalin dalam jaringan seluruh tatanan sosial.

Terdapat hubungan timbal balik yang saling membentuk

antara kekuasaan dan pengetahuan sehingga pengetahuan

menjadi tidak dapat dipisahkan dari rezim kekuasaan.

liberalisme : suatu ideologi yang didasarkan pada pemahaman bahwa

Page 23: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxvi

kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme

mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan

oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham

liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari

pemerintah dan agama. Dalam Pemilukada, liberalisme

itu semacam tarung bebas melalui mekanisme pasar atau

survei.

mahkamah

konstitusi : mahkamah konstitusi (MK) merupakan salah satu pelaku

kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam

UUD NRI 1945

rapat

permusyawara

tan hakim

: rapat permusyawaratan hakim (RPH) merupakan rapat

tertutup untuk membahas atau memusyawarahkan atau

memutus suatu perkara.

makepung : tradisi balap kerbau atau bullrace suatu balapan yang

terdiri dari dua sampai tiga pasang kerbau jantan yang

masing-masing menarik satu pedati kecil. Tradisi ini

merupakan ciri khas masyarakat di Kabupaten Jembrana,

Bali.

panwaslu : lembaga penyelenggara pemilihan umum di tingkat

kabupaten/kota yang diberi tugas dan wewenang dalam

mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum.

mediasi : cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan

untuk memperoleh kesepakatan pada pihak dibantu oleh

mediator.

money politics : perbuatan menjanjikan dan/atau memberikan uang atau

materi lainnya untuk memengaruhi pemilih yang

dilakukan pasangan calon dan/atau tim kampanye dalam

Pemilu.

para pihak : pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara. Dalam

perkara perselisihan hasil pemilihan yaitu pemohon,

termohon, dan pihak terkait, sedangkan dalam perkara

perdata penggugat dan tergugat.

komisi

pemilihan

umum

: lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai penyelenggara pemilihan umum, yang diberi

tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan pemilihan.

permohonan : permintaan yang diajukan secara tertulis kepada MK

Page 24: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxvii

mengenai pengujian undang-undang terhadap UU NRI

1945 atau perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

globalisasi : penyempitan dunia secara intensif dan peningkatan

kesadaran atas dunia yaitu semakin meningkatnya

koneksi-koneksi global. Dunia menjadi tanpa batas ruang

dan waktu.

pemilukada : pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil

kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

pemohon : pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang menjadi

peserta dalam Pemilukada yang merasa dirugikan.

pengadilan

negeri : suatu pengadilan yang memeriksa dan memutuskan

perkara pidana dan perdata. Berkedudukan di ibu kota

daerah kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi

wilayah kabupaten/kota.

pengadilan

tata usaha

negara

: lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang

melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari

keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.

pertimbangan

hukum : suatu tahapan dimana majelis hakim mempertimbangkan

fakta yang terungkap selama persidangan berlangsung,

mulai dari gugatan, jawaban, eksepsi dari tergugat yang

dihungkan dengan alat bukti yang memenuhi syarat

formil dan syarat materil, yang mencapai batas minimal

pembuktian.

pihak terkait : pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang

memperoleh suara terbanyak berdasarkan hasil

rekapitulasi perhitungan suara yang ditetapkan Termohon

dan mempunyai kepentingan langsung terhadap

Permohonan yang diajukan Pemohon.

posita : dalil-dalil atau alasan gugatan yang menguraikan kejadian

atau peristiwa dan tentang dasar hukumnya. Merupakan

esensi gugatan kenapa penggugat mengajukan gugatan

ke pengadilan.

postmodern : berasal dari dua kata post dan modern. Post berarti setelah

atau sesudah. Modern berarti dogma-dogma tentang

kemodernan seperti rasionalitas, fungsional, kapital,

Page 25: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxviii

objektif, dan sebagainya. Mendefinisikan postmodern

sangat sulit. Menurut Lyotard, didefinisikan sebagai

ketidakpercayaan terhadap meta narasi, yaitu gagasan

reduksionalistik dan teleologis sejarah kemanusiaan

sebagaimana dalam narasi pencerahan dan marksisme.

saksi : orang yang mengetahui terjadinya suatu peristiwa, baik

dengan melihat, mendengar, atau mengalaminya sendiri

secara langsung, dan bukan opini dari orang tersebut.

semiotika : istilah yang berasal dari kata Yunani, “semion”/”tanda”,

karena itu semiotika sering disebut sebagai “studi of

signs” (suatu pengkajian tanda-tanda). Sebuah tanda

adalah segala sesuatu yang dapat dipakai pengganti

sesuatu yang lain secara signifikan, sesuatu yang lain

tidak perlu benar-benar eksis atau berada di suatu tempat

agar tanda dapat menggantikannya.

sengketa : suatu perbedaan pendapat, perbantahan, perselisihan, atau

perkara di pengadilan. Sebuah konflik, yakni situasi di

mana dua pihak atau lebih dihadapkan pada perbedaan-

perbedaan kepentingan, menjadi sengketa bilamana pihak

yang merasa dirugikan menyatakan rasa tidak puas atau

keprihatinannya, baik secara langsung kepada pihak yang

dianggap sebagai penyebab kerugian maupun kepada

pihak lain.

termohon : pihak KPU/KIP provinsi atau KPU/KIP kabupaten/kota

yang diajukan ke lembaga peradilan karena dianggap

merugikan pemohon.

transpolitika : suatu istilah untuk menjelaskan entitas politik yang telah

terkontaminasi oleh berbagai entitas lainnya yang bukan

merupakan jagat atau dunia politik itu sendiri seperti

ekonomi, hukum, agama, media, citra, seksual, hiburan,

budaya populer, mistik, judi, sehingga menciptakan

semacam garis lintas politik. Transpolitika atau

perselingkuhan politik tersebut dimungkinkan karena

longgarnya atau lenturnya batas-batas yang selama ini

memisahkan berbagai segmentasi dunia kehidupan.

Page 26: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxix

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Bawaslu : Badan Pengawas Pemilu

BPS : Badan Pusat Statistik

DKPP : Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

KPU : Komisi Pemilihan Umum

LKPJ : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban

LPE : Laju Pertumbuhan Ekonomi

MK : Mahkamah Konstitusi

PAD : Pendapatan Asli Daerah

Panwaslu : Panitia Pengawas Pemilu

PDRB : Pendapatan Domestik Regional Bruto

Pemilu : Pemilihan Umum

Pemilukada : Pemililihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Perppu : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

PHPU : Perselisihan Hasil Pemilihan Umum

PN : Pengadilan Negeri

PP : Peraturan Pemerintah

PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan

PTUN : Pengadilan Tata Usaha Negara

RPH : Rapat Permusyawaratan Hakim

TI : Teknologi Informasi

Page 27: Tesis ini telah diuji oleh Panitia Penguji pada. Halaman... · Tesis ini dengan judul Politik ... STP., I Dewa Gede Adi Putra, S.H., ... menjalankan tugas masing-masing di kampus

xxx

TIK : Teknologi Informasi dan Komuniksi

TPS : Tempat Pemungutan Suara

UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah

UUD NRI : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

UUD : Undang-undang Dasar