lampiran - stp bandung

18
99 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pelindo III Dinas Pariwisata Surabaya 1. Apa saja bentuk bantuan yang diberikan PT Pelindo III/Dispar kepada masyarakat Kampung Lawas Maspati? 2. Adakah program khusus yang ditujukan untuk memberdayakan perempuan? 3. Adakah kesulitan yang dirasakan dalam menjalankan program tersebut? 4. Adakah bantuan modal yang diberikan untuk UMKM yang dikelola masyarakat , khususnya yang dikelola perempuan? 5. Apa saja bantuan pembangunan prasarana dan fasilitas yang diberikan? 6. Apa saja bantuan pendampingan untuk masyarakat , khusunya perempuan? 7. Adakah bantuan dalam penguatan kelembagaan dan kemitraan untuk UMKM dan kelompok perempuan? 8. Apakah saat ini semua kegiatan yang diikutsertakan kaum perempuan sudah secara utuh dikelola langsung oleh mereka? Jika belum sejauh mana Pelindo III/Dispar ikut serta membantu kegiatan tersebut? Kelompok Sadar Wisata 1. Adakah program khusus yang dijalankan untuk memberdayakan perempuan, apa saja? 2. Sebarapa banyak perempuan yang ikut serta dalam kegiatan pariwisata? 3. Apa saja kegiatan yang biasa dilakukan para perempuan dalam kegiatan pariwisata? 4. Apakah terdapat anggota perempuan dalam struktur organisasi pengelola? 5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dirasakan dalam menjalankan program tersebut?

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN - STP Bandung

99

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Pelindo III – Dinas Pariwisata Surabaya

1. Apa saja bentuk bantuan yang diberikan PT Pelindo III/Dispar kepada

masyarakat Kampung Lawas Maspati?

2. Adakah program khusus yang ditujukan untuk memberdayakan

perempuan?

3. Adakah kesulitan yang dirasakan dalam menjalankan program tersebut?

4. Adakah bantuan modal yang diberikan untuk UMKM yang dikelola

masyarakat, khususnya yang dikelola perempuan?

5. Apa saja bantuan pembangunan prasarana dan fasilitas yang diberikan?

6. Apa saja bantuan pendampingan untuk masyarakat, khusunya perempuan?

7. Adakah bantuan dalam penguatan kelembagaan dan kemitraan untuk

UMKM dan kelompok perempuan?

8. Apakah saat ini semua kegiatan yang diikutsertakan kaum perempuan

sudah secara utuh dikelola langsung oleh mereka? Jika belum sejauh mana

Pelindo III/Dispar ikut serta membantu kegiatan tersebut?

Kelompok Sadar Wisata

1. Adakah program khusus yang dijalankan untuk memberdayakan

perempuan, apa saja?

2. Sebarapa banyak perempuan yang ikut serta dalam kegiatan pariwisata?

3. Apa saja kegiatan yang biasa dilakukan para perempuan dalam kegiatan

pariwisata?

4. Apakah terdapat anggota perempuan dalam struktur organisasi pengelola?

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dirasakan dalam menjalankan

program tersebut?

Page 2: LAMPIRAN - STP Bandung

100

6. Apa saja bantuan pembangunan prasarana dan fasilitas yang diberikan

oleh pemerintah/swasta?

7. Apa saja bantuan pendampingan untuk masyarakat, khusunya perempuan?

Diberikan oleh siapa?

8. Adakah bantuan dalam penguatan kelembagaan dan kemitraan untuk

UMKM dan kelompok perempuan oleh pemerintah/swasta?

9. Apakah saat ini semua kegiatan yang diikutsertakan kaum perempuan

sudah secara utuh dikelola langsung oleh mereka? Jika belum sejauh mana

pemerintah/swasta ikut serta membantu kegiatan tersebut?

10. Adakah perubahan rasa bangga kaum perempuan terhadap keunikan dan

sumber daya Lawas Maspatih sebelum dan sesudah pariwisata berjalan?

11. Seperti apa reaksi perempuan kampung maspatih dalam mengikuti

pelatihan? Apakah kegiatan tersebut terbuka untuk semuanya?

12. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam kegiatan pariwisata?

13. Bagaimana pariwisata memberikan kesempatan yang adil kepada

perempuan dan laki-laki dalam memanfaatkan dan menikmati sumber

daya?

14. Adakah kreasi/inovasi yang berasal dari hasil pemikiran perempuan?

Contoh?

15. Apakah kegiatan pariwisata membuka kesempatan perempuan untuk

mengontrol, ikut serta, dan ruang untuk menyampaikan opininya dalam

pengembangan, contoh?

Kelompok UMKM yang di Kelola Perempuan

1. Apa saja program-program dalam pariwisata yang dirasa memberikan

pemberdayaan kepada anda/kelompok?

2. Apakah pariwisata memberikan keuntungan bagi anda/kelompok?

3. Seperti apa bentuk keuntungan yang selama ini didapatkan?

4. Apakah terdapat perbedaaan sebelum dan sesudah dijalankannya

pariwisata di Kampung Lawas Maspati?

Page 3: LAMPIRAN - STP Bandung

101

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dirasakan dalam menjalankan

program tersebut?

6. Apa saja bantuan pembangunan prasarana dan fasilitas yang diberikan

oleh pemerintah/swasta?

7. Apa saja bantuan pendampingan untuk masyarakat, khusunya perempuan?

Diberikan oleh siapa?

8. Adakah bantuan dalam penguatan kelembagaan dan kemitraan untuk

UMKM dan kelompok perempuan oleh pemerintah/swasta?

9. Apakah saat ini semua kegiatan yang diikutsertakan kaum perempuan

sudah secara utuh dikelola langsung oleh mereka? Jika belum sejauh mana

pemerintah/swasta ikut serta membantu kegiatan tersebut?

10. Adakah perubahan rasa bangga kaum perempuan terhadap keunikan dan

sumber daya Lawas Maspatih sebelum dan sesudah pariwisata berjalan?

11. Seperti apa reaksi perempuan kampung maspatih dalam mengikuti

pelatihan? Apakah kegiatan tersebut terbuka untuk semuanya?

12. Bagaimana keterlibatan perempuan dalam kegiatan pariwisata?

13. Bagaimana pariwisata memberikan kesempatan yang adil kepada

perempuan dan laki-laki dalam memanfaatkan dan menikmati sumber

daya?

14. Adakah kreasi/inovasi yang berasal dari hasil pemikiran perempuan?

Contoh?

15. Apakah kegiatan pariwisata membuka kesempatan perempuan untuk

mengontrol, ikut serta, dan ruang untuk menyampaikan opininya dalam

pengembangan, contoh?

Page 4: LAMPIRAN - STP Bandung

102

LAMPIRAN 2

CONTOH TRANSKRIP WAWANCARA

Perempuan Kampung Lawas Maspati

Location : Kampung Lawas Maspati, Surabaya

Interviewee : Bu Suriah, 49 Thn

Interviewer : Sylvia. O (Peneliti)

Suriah : nama saya suriah usia... kalo 70 berapa? 50 ya? eh 49,

pendidikan terakhir sarjana pekerjaan ibu rumah tangga

Peneliti : bisa diceritakan Bu bagaimana Ibu bisa berjualan dan gabung

menjadi tour guide di kampung ini?

Suriah : jadi gini bisa dibilang saya baru di sini, baru 4 tahun yang

lalu. awal saya baru tinggal di sini kaget juga sih kok banyak

orang datang berkunjung gitu terus karena saya... setelah saya

ikut PKK, saya dilibatkan jadi sekretaris disana, jadi akhirnya

ibu ketua PKK RW itu menyarankan saya ikut aktif gitu loh

kepengurusan yang lain kebetulan waktu itu ke pariwisata.

terus kebetulan juga karena pariwisata di sini binaan dari

Pelindo dan ada beberapa tamu dari kapal pesiar dari luar

negeri jadi ada program dari Pak RW untuk bikin kursus

bahasa Inggris untuk warga, jadi ibu-ibu anak-anak remaja

terserah bebas itu bantuan dari Pelindo nah kebetulan dari hasil

tes bahasa Inggris tersebut saya tertinggi nilainya. jadi

akhirnya dilibatkan jadi tour guide tapi ya tertinggi dalam arti

di lingkungan sini Mbak bahasanya juga ya masih little little

hahaha. akhirnya saya terlibat jadi guide, ibu rumah tangga dan

pekerjaan beda karena saya pernah kerja jadi otomatis pola

bahasa dan tata bahasa saya juga bisa apa itu berdiplomasi

sama tamu jadi otomatis sering saya disuruh presentasi

mewakili RT 2, terus saya ditunjuk jadi guide mewakili RT 2.

di RW juga sering kalau ada tamu tamu dari luar negeri

terutama gitu ditunjuk, itu awal mula saya terlibat di situ. kalau

jualan itu memang saran dari Pak RW sendiri untuk

memberdayakan ibu-ibu di sini daripada hanya... saya dapat

duit sih jadi guide, jadi guide dan semua yang terlibat dalam

pariwisata ini akan diberikan fee tergantung dari uang yang di

dapat. tapi toh kalau ternyata ada tamu yang tanpa paket ya

kita harus ikhlas, saya sendiri punya prinsip saya mau berguna

dihari tua jadi saya aktif dikegiatan. kalau jualan itu dulu

Page 5: LAMPIRAN - STP Bandung

103

karena disarankan ya mbak jadi ya iseng-iseng tapi karena saya

lebih dibutuhkan di guide jadi saya gak pernah jualan lagi,

jarang sih tapi kalo guide masih

Peneliti : kalau selain bahasa inggris tadi ibu pernah ikut pelatihan lain

ga

Suriah : ada, pelatihan komputer dari mahasiswa petra sama fotografi

tapi ndak harus dengan kamera pake HP juga bisa. terus bikin

jual beli online gitu mbak, yang saya pernah ikut sih itu

sementara kalau yang lain sih banyak tapi saya jarang ikut

Peneliti : nah berarti ibu bisa dibilang pendatang ya disini

Suriah : iya... eh bukan pendatang sih mbak, KK saya disini terus dulu

kalau ada mertua juga saya masih sering main kesini. tapi...

opo ya, penduduk lokal tapi baru

Peneliti : ada perubahan ga perasaan ibu dengan kampung lawas waktu

ibu dulu sering main sebelum ada pariwisata dengan sekarang

setelah banyak dikunjungi

Suriah : ada, yang jelas perubahannya ya itu... ada banyak ibu yang

bisa menjual produknya terutama produk unggulan itu satu

menghasilkanlah gitu mbak, gak hanya itu sih kalau mau

kreatif juga kita bisa menjual souvenir-souvenir kalau ada

tamu terutama yang dari luar itu, jadi ada nilai plusnya untuk

warga. bedanya itu, terus yang kedua itu jadi dikenal. ada

banyak teman saya yang nanya 'loh mbak rumah sampean

dikampung lawas ya' gitu... jadi itu bedanya, tapi kalau secara

sosialisasi antar warga itu disini beda sama kampung lain.

bedanya gini, dulu waktu saya belum tinggal disini itu saya

heran disini itukan etnis cina juga banyak, cina, madura,

padang, itu mereka itu tidak ada batasan disini. kalau

dikampung saya yang lama, ditempat saya tinggal yang lama

itukan antara cina sama jawa sama orang anu itu jelas ada

tembok pemisah mereka merasa aku cina jadi... apa lagi

kebanyakan orang kaya disana sih cina kalau disini kan ada

juga cina yang ndak mampu juga ada. nah kalo disini yang

saya rasakan itu mereka kalau ada maulid nabi atau apa itu ikut

mereka, ikut gabung. kadang ada yang kalau diundang tahlilan

datang mbak dan mereka mungkin merasa warga sini

Peneliti : ada gak sih upaya kaum wanita disini untuk melestarikan

keunikan kampung

Suriah : kalau ibu-ibu tentang tanaman ya mbak ya kalau saya sendiri

gini... kalau saya awalnya kan memang mungkin apa itu

istilahnya, swadaya orang-orang sendirikan, awalnya mungkin

dari iuran RT terus ikut lomba kan gitu setelah sering menang

Page 6: LAMPIRAN - STP Bandung

104

akhirnya jadi banyak bantuan. karena kita juga terfasilitasi

dengan IPAL-nya, akhirnya kan kita sendiri... kalau saya ya

saya sendiri merasa kalau ada banyak tanaman tuh enak jadi

menurut saya... dan saya sih kalau kita pas siram tanaman tidak

hanya ditempat kita, depan kita kebetulan kering, kita siram

juga sebelahnya juga dan itu tidak... tidak apa itu... tidak hanya

saya yang seperti itu tapi yang punya toko itu juga, sekitarnya,

semua orang jadi seperti itu tidak merasa itu punya mereka

sendiri tapi lebih untuk melestarikan keindahan kampung

dengan sukarela. banyak yang jadi suka bersihin jalanan

kampuny tanpa pamrih

Peneliti : kalau selain melestarikan lingkungan sendiri ada upaya untuk

melestarikan budayanya nggak Bu

Suriah : di sini budaya nya apa ya...

Peneliti : belum ada ya bu? kalau mungkin kreasi seni atau kerajinan

ada ga yang udah dihasilkan disini?

Suriah : kalo kerajinan sih ada di RT 3 sana yang barang-barang

bekas, bros, baju. sama dari asman sih lulus, shampoo

Peneliti : kalo ibu sendiri merasa mendapatkan kemampuan dan

pengetahuan diri ga sih setelah gabung dalam pariwisata

Suriah : pengetahuan ya itu pengelolaan limbah, karena dulu di

kampung saya gak ada, ternyata botol bekas bisa dijadiin

hiasan apalagi ya... manfaat tanaman toga karena dulu pernah

menang dan wisatanya jalan jadi tanamannya tetap ada gitu

jadi saya bisa tau tanaman apa aja yang berkhasiat. karena kalo

disini mba habis ikut lomba ya kampungnya kembali lagi

seperti dulu

Peneliti : kalau kemampuan lain bu?

Suriah : kalau skill lain kaya komunikasi gitu sih saya sudah dapatin

si tempat kerja, tapi justru dengan adanya pariwisata ini skill

saya ke pake disini bisa dibagi juga sama ibu-ibu yang lain biar

semakin ngerti lah dalan berbicara sama tamu

Peneliti : kalau kekompakan antar wanita keliatan ada bedanya gak sih

bu

Suriah : engga sih mbak, kalo kompak mah memang sudah ada dari

dulu, kayanya tapi gatau ya pastinya karena saya datang sudah

ada pariwisata

Peneliti : menurut ibu nih kesempatan untuk ibu-ibu lain dalam

memberikan pendapat atau ikut terlibat langsung mungkin jadi

guide atau pengurus itu terbuka ga sih

Suriah : sebenarnya terbuka mbak, sebenarnya ya kalau saya melihat.

cuma karena mungkin... ada nih ditawari mbak balik lagi ke

Page 7: LAMPIRAN - STP Bandung

105

ibu-ibunya kadang mereka ada yang sungkan, ada yang 'ih aku

ga diajak masa langsung ikutan aja' ada yang berpikiran seperti

itu, tapi pada dasarnya sih awal-awal... ya itu balik lagi ke

karakter manusianya ya mbak ya... ada yang akhirnya karena

ikut, awal-awal merasa ga dianggep akhirnya gaikut lagi ada

yang seperti itu. merasa dianggap atau engga kan tergantung

ke diri kita lagi. awal juga saya punya pikiran kaya gitu sih,

tapi kalau... pas... pas... pernah mbak ada tamu langsung

datang 150 orang lebih dari Kalimantan apa... akhirnya 150

orang itu dibagi... eh kok 150 orang... ya pokoknya dibagi itu

masing-masing RT dipandu 2 orang nah tapi itu plus makan

siang, otomatis diserahkan ke RT-nya masing-masing untuk

tim yang dibawa menunya disamakan. itu waktu kejadian itu

kalo posisinya tamu datang dalam jumlah banyak, semua ikut

mbak keluar ikut partisipasi demi RT-nya agar bisa kasih

pelayanan terbaik. jadi kalau keinginan gabung sih semuanya

mau ikut mba, mungkin kerepotan masing-masing yang

akhirnya gak terlalu aktif tapi kalau dibutuhkan mereka akan

selalu keluar

Peneliti : selain itu di RT 2 ada berapa orang tour guid

Suriah : ada saya sama bu Susi

Peneliti : ada keuntungan yang didapatkan ga sih setelah ada

pariwisata?

Suriah : ada mbak, dulu disini itu sering banjir. Tapi karena disini jadi

tempat wisata sama pemkot itu diuruk sampai tiga kali, jadi

sekarang udah gak pernah hujan lagi. dulu kalau hujan jalanan

didepan itu banjir, kaya danau rumah ongko loro yang didepan

itu sering rembes karenakan rumah tua ya. Waktu itu banjir sih

sekali karena hujan sampai 2 hari, tapi surutnya cepet lagi

Peneliti : kalau ada ibu yang punya ide untuk menyampaikan opini nih

bu, itu ada wadahnya gak sih bu?

Suriah : sementara ini ya di forum rapat sih mbak, kalo di RT itu ada

PKK ibu-ibu kumpul, kita ngebahas tentang posyandu dan

pariwisata juga. Kalo pariwisata yang dibahas ya tentang

konsumsi, tema kampung, kalo bapak-bapak juga ada rapatnya

yang dibahas itu lebih ke teknik pengecetan kampung, IPAL.

Terus di RW juga ada forum rapat pariwisata, membahas kalau

tamu yang besar mau datang dan memastikan kegiatan besok

harinya berjalan lancar, sama kalau ada permintaan tambahan

dari tamunya. Lalu evaluasi juga dari kunjungan sebelumnya

tentang rute biasanya

Page 8: LAMPIRAN - STP Bandung

106

Peneliti : kalau dari tema tiap RT sendiri itu yang memberi ide siapa

bu?

Suriah : dari RT masing-masing, nah kebetulan kok gak sama gitu

kan? Jadi memang itu idenya dari tamu masing-masing. Kaya

kalau kita kedatangan tamu dari TK atau anak-anak, pak RW

itu menyuruh untuk ada edukasinya jadi gimana masing-

masing RT itu berkreasi memberikan ide untuk kegiatan

edukasi. Nah kebetulan di RT itu saya kan ada di tim jadi kami

membuat ide dan kegiatan untuk RT

Peneliti : tim itu siapa aja bu?

Suriah : ada bu RT, pak RT, saya, Bu Susi, Bu Febri sama Mbak Tika.

Sebenernya menurut saya nih mbak, kegiatan edukasi itu bisa

dilakukan disini terus tapi karena banyak yang dateng itu ibu-

ibu, bapak-bapak juga jadi susah untuk dijalankan. Jadi

menurut saya seharusnya kita bisa promosi lebih ke sekolah

gitu biar yang datang banyak, karena kalo yang saya lihat yang

datang itu cuma yang tau aja

Peneliti : nah ide itu kan bagus ya bu, itu ibu pernah menyampaikan

pendapat itu kah dalam forum? Forum apa?

Suriah : pernah mbak, cuma kan karena keterbatasan dana dan lainnya

jadi ide saya belum bisa dijalankan. Waktu itu

penyampaiannya dalam forum rapat wisata RW itu mbak

Peneliti : kalau misal bu, ada ibu lain yang ga pernah ikut kegiatan tapi

punya ide setelah melihat kegiatan wisata di kampung ini, bisa

memberikan ide juga ga?

Suriah : kalau gak pernah gabung sih gak bisa mbak. Karena pak RW-

nya mau itu kalau punya ide ya ayok lakukan juga, padahalkan

kalau kita punya ide orang lain juga bisa menjalankan gak

harus kita

Peneliti : kalau misalnya, pekerjaan apa sih muncul setelah ada

pariwisata disini?

Suriah : disini jadi banyak yang jualan, jualan untuk membina

kampung-kampung. Pak Yitno, ngasih pembinaan sampai ke

kampung-kampung lain. Ibu-ibunya banyak yang buat UKM,

tapi ya yang saya liat lebih banyak yang laki-laki karena lebih

banyak dilibatkan ke pengurusannya. Terus banyak juga yang

dijualan kalo wisatawan dateng didepan rumahnya tapi ya

kurang maksimal karena Cuma ngandelin wisatawan,

padahalkan bisa dijual juga di Go-Food

Peneliti : kalau pandangan masyarakat sendiri bu atau suami ibu sendiri

nih, ibu yang udah gak kerja kan seharusnya dirumah tapi

malah aktif diluar, itu gimana?

Page 9: LAMPIRAN - STP Bandung

107

Suriah : kalau suami sih, awalnya gini manusiawi toh mbak ‘dapat

apa kamu?’ karena kan kadang tamu datang telat ya jadi kita

nunggu sampai sore, tapi sekarang beliau mengizinkan setelah

liat kalau aktivitas yang dilakukan bermanfaat juga buat saya

dan yang lain.

Page 10: LAMPIRAN - STP Bandung

108

LAMPIRAN 3

FORM BIMBINGAN

Page 11: LAMPIRAN - STP Bandung

109

Page 12: LAMPIRAN - STP Bandung

110

Page 13: LAMPIRAN - STP Bandung

111

LAMPIRAN 4

SURAT PENELITIAN

Page 14: LAMPIRAN - STP Bandung

112

Page 15: LAMPIRAN - STP Bandung

113

Page 16: LAMPIRAN - STP Bandung

114

Page 17: LAMPIRAN - STP Bandung

115

LAMPIRAN 5

TURNITIN

Page 18: LAMPIRAN - STP Bandung

116

BIODATA

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Sylvia Oktaviany

Alamat : Jl. Prof. Moh. Yamin – Duren Jaya, Bekasi

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Oktober 1997

Telepon : 087788279727

Email : [email protected]

Kewarganegaraan : Indonesia

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Asril Bahtiar

Nama Ibu : Eva Diana

Alamat Orang Tua : Jl. Prof. Moh. Yamin – Duren Jaya, Bekasi

PENDIDIKAN FORMAL

2003 – 2009 : SDN 08 Pagi, Tomang, Jakarta Barat

2009 – 2012 : SMPN 199, Pondok Kopi, Jakarta Timur

2012 – 2015 : SMK Paramitha 1, Pondok Kelapa, Jakarta Timur

2015 – 2020 : Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung