teori geometri non-euclidean riemann · pdf file232 /geometri riemann teorema pada geometri...
TRANSCRIPT
/Geometri Riemann 230
BAB 9
TEORI GEOMETRI NON-EUCLIDEAN RIEMANN
Beliau lahir di perkumpulan pedagang di Saint
Petersburg, Rusia. Georg adalah anak tertua dari 6
bersaudara, Ia juga berbalkat seni. Garis keturunan Cantor
dari ayahnya bermula dari Copenhagen. Ayah Cantor, Georg
Woldemar Cantor, yang dulunya bersekolah di Saint
Peterburg adalah seorang anggota “ Saint Peterburg Stock
Exchange”. Ketika dia sakit, keluarganya pindah ke Jerman
pada tahun 1856, di Wiesbaden lalu Frankfurt. Ayahnya
meninggal pada tahun 1863.
Penelitian Cantor di,mulai dari keahliannya di
matematika terutama dalam hal Geometri oleh karena itu
pada tahun 1862, Cantor memmutuskan untuk bersekolah di
Institut pokiteknik Federal di Zurich, ETH Zurich. Pada
tahun 1863, dia menghabiskan waktu belajar di Universitas
Berlin dan di tahun 1866 di Universitas Gottingen. Tahun
1867 dia menyelesaikan tesisnya di Berlin dengan
mengambil sebuah penelitian tentang teori bilangan.
Teorema Cantor menyatakan secara tidak langsung
yaitu bilangan terhingga dari tak terhingga. Teori Cantor
Georg Ferdinand Ludwig Philipp
Cantor ( 3 Maret 1845 – 6 Januari
1918) adalah seorang matema
tikawan Jerman. Dia pencetus
teori himpunan terkemuka. Cantor
mencetuskan teori tentang kores
pondensi satu–satu, penjelasan
tentang himpunan bilangan tak
hingga dan urutan himpunan,
pembuktian bahwa bilangan real
lebih banyak dari pada bilangan
asli.
Geometri Riemann/ 231
tentang bilanagn ini mendapat banyak perlawanan dari
teman sebayanya yaitu Leopold Kronecker, Henri
Poincare,hermann Weyl dan L. E. J. Brouwer sedang
Ludwig Wittgenstein mengembangakan pilosofinya.
Beberapa Tologian Kristiani melihat Teori Cantor seperti
ketidakterbatasan mutlak dalam kekuasaan Tuhan, yang
hampir sama dengan Panteisme. Namun di lain pihak
Poincare justru mengangap bahwa teori tersebut merupakan
ancaman bagi matematika dan Kronecker secara pribadi da
golongan menyebut Cantor sebagai Dukun Ilmuwan.
Wakaupun medapat perlawana dari beberapa pihak, Cantor
tidak pernah putus asa, Dia terus maju dan berkembang
sampai akhirnya dia mendapat penghargaan dari dunia
Internasional p[ada tahun 1904, yaitu dari Royal society of
London. Dia memdapatkan mendali perak dan honor yang
tinggi.
Ketika Bolyai dan Lobachevsky berhasil
menantang postulat kesejajaran Euclid,
matematikawan terdorong membangun teori geometri
non-Euclide lain. Yang pertama dan yang sangat
terkenal dirancang oleh Riemann ada tahun 1854. Toeri
Riemann bertentangan dengan postulat kesejajaran
Euclid dengan mengasumsikan prinsip-prinsip berikut:
Postulat Kesejajaran Riemann. Tidak terdapat garis
sejajar
Teori Riemann tidak hanya meninggalkan
postulat kesejajaran Euclid tetapi juga meninggalkan
postulat lain. Sebagaimana yang telah kita lihat bahwa
garis sejajar itu ada, tanpa mengasumsikan sebarang
postulat kesejajaran, (bab 2, teorema 2, corollary 3);
selanjutnya keberadaan garis sejajar itu merupakan
/Geometri Riemann 232
teorema pada geometri netral. Dengan kata lain
postulat Riemann, yang menyatakan tidak terdapat
garis sejajar, tidak konsisten dengan postulat geometri
netral. Akibatnya, kita harus menemukan postulat-
postulat geometri netral yang mana yang berkenaan
dengan adanya garis sejajar, lalu menghapusnya dari
daftar kita.
Prosedur utama untuk melaksanakannya adalah
menganalisa bukti keberadaan garis sejajar untuk
melihat pada sifat-sifat mana bukti tersebut
bergantung. Dengan meninjau sekilas pada
pembuktian, kita lihat bahwa bukti tersebut mengikuti
secara langsung sifat berikut:
(A) Dua garis saling tegak lurus pada garis yang sama
adalah sejajar (bab 2, teorema 2, corollary 1).
Sifat (A) merupakan konsekuensi langsung dari
teorema sudut eksterior, jadi kita harus menentukan
teorema sudut eksterior bergantung pada postulat
mana. Tetapi pembuktian teorema sudut eksterior
kompleks dan melibatkan penerimaan secara tersirat
akan sifat-sifat grafik dari suatu diagram. Akibatnya
sangat sulit menentukan sifat-sifat penting mana yang
dimaksud. Akan tetapi, terdapat alternatif pembuktian
sifat (A) yang sederhana dan tidak memerlukan
teorema sudut eksterior. Kita menyajikannya dan
menganalisanya untuk memperoleh sifat-sifat yang
penting tersebut.
Teorema 8.1
Dua garis yang saling tegak lurus pada garis yang
sama adalah sejajar.
Geometri Riemann/ 233
Diberikan. Dua garis berbeda L dan M yang saling
tegak lurus pada garis N (gambar 4.14(a)).
Buktikan: L sejajar dengan M.
Bukti:
Andaikan L sejajar dengan M merupakan
pernyataan yang salah. Maka L dan M akan
berpotongan pada titik C Misalkan L, M memotong
N masing-masing di A, B.
Pernyataan Alasan
Perpanjang CA
melalui A hingga
C‟ dengan CA =
AC‟
Panjang ruas garis dapat
digandakan
Tarik garis C‟B Dua titik menentukan
suatu garis
'ABCABC s, sd, s
'ABCABC Bagian-bagian yang ber-
sesuaian
Dengan demikian 'ABC merupakan sudut
siku-siku karena ABC merupakan sudut
siku-siku; dan BC dan BC‟ saling tegak lurus
dengan AB
BC dan BC‟ garis
yang sama
Hanya terdapat satu
garis tegak lurus
terhadap suatu garis
yang diberikan melalui
A B
N
L M
A
B
C’
C
N
L M
/Geometri Riemann 234
titik pada garis yang
diberikan tersebut
Dengan demikian C dan C‟ adalah titik
persekutuan AC dan BC atau L dan M.
Karena itu L dan
M yang sama
Dua titik menentukan
suatu garis
Hal ini kontradiksi dengan hipotesis bahwa L dan M
merupakan garis yang berbeda. Dengan demikian
pengandaian kita salah dan teorema berlaku.
Jika postulat kesejajaran Riemann
dipertahankan, teorema ini harus diabaikan begitu
saja. Dengan demikian kita harus membuang (selain
postulat kesejajaran Euclid) satu dari prinsip yang
digunakan dalam pembuktian. Tentu saja kita ingin
mempertahankan sifat-sifat yang berkenaan dengan
segitiga yang konruen dan garis tegak lurus – kita akan
bermain-main dengan sifat ini. Kita akan menganalisis
pembuktian dengan sifat-sifat ini dalam benak kita.
Titik kritisnya kelihatan ada pada langkah 6, yakni L
dan M adalah garis yang sama karena memiliki dua
titik persekutuan yang berbeda. Langkah ini (juga
pembuktian) akan gagal jika C dan C‟ dua titik yang
sama (berimpit). Bagaimana mungkin kedua titik itu
berimpit? Sama saja dengan menanyakan bagaimana
kita tahu kalau kedua titik itu berbeda. Titik kritis
dalam pembuktian ini tidak dibuktikan secara formal,
tetapi kelihatannya ditentukan melalui gambar.
Dapatkah kita menentukan prinsip geometri yang
membenarkan pernyataan tersebut?
Untuk menjawab ini, ingat bahwa Euclid secara
tersirat mengasumsikan bahwa setiap garis membagi
bidang menjadi dua bagian yang berbeda. Lebih tepat
dinyatakan sebagai berikut: Jika diberikan garis L, titik-
Geometri Riemann/ 235
titik pada bidang yang tidak terletak pada garis L
membentuk dua bangun atau himpunan
titik, disebut tepi/sisi garis. Sisi-sisi ini tidak
mempunyai titik persekutuan, dan memiliki sifat
bahwa setiap garis yang suatu titik pada satu sisi
dengan titik pada sisi yang lain memotong L. Dengan
memandang sifat “membagi” ini, konstruksi pada
langkah 1 dari pembuktian (memperpanjang CA
melalui A hingga C‟ , dengan CA = AC”) menjamin
bahwa C dan C‟ berada pada sisi yang berlainan dari
N, dan dengan demikian merupakan titik yang
berbeda. Tanpa sifat membagi ini tidak ada yang
membenarkan bahwa C berbeda dengan C‟, dan
pembuktian gagal. Ini menunjukkan bahwa kita dapat
menyusun teori geometri Riemann dengan
menghilangkan postulat yang berbunyi setiap garis
membagi bidang.
Jika anda merasa bahwa membuang prinsip
membagi itu terlalu berat, kita dapat atur untuk
mempertahankannya asal saja kita membayarnya
dengan mengorbankan sesuatu yang lain. Jika prinsip
membagi diterima, C dan C‟ haruslah titik-titik yang
berbeda. Tetapi kita masih dapat menghindari
kontradiksi pada langkah 6, jika kita membuang
prinsip yang menyatakan bahwa dua titik menntukan
sebuah garis, dan mengijinkan dua garis berpotongan
di dua titik. Pada pandangan awal ini mungkin terlihat
sebagai bayaran yang berlebihan, tetapi mengarahkan
kepada teori geometri yang menarik dan lebih
sederhana.
Ringkasan
/Geometri Riemann 236
Ada dua teori geometri yang mengasumsikan
postulat kesejajaran Riemann. Yang pertama, setiap
garis berpotongan tepat di satu titik, tetapi tidak ada
garis yang membagi bidang. Yang kedua, dua garis
berpotongan tepat di dua titik, dan setiap garis
membagi bidang. Teori-teori ini masing-masing
disebut, geometri eliptik tunggal dan geometri eliptik
ganda. (Istilah „tunggal‟ dan „ganda‟ menunjukkan sifat
titik potong dari dua garis pada geometri tersebut; dan
istilah „eliptik‟ digunakan untuk menghaluskan sesuai
dengan pengklasifikasian yang didasarkan pada
bangunan geometri dimana geometri Euclid dan
Lobacevsky disebut parabolik dan hiperbolik).
Tidak berarti bahwa Riemann memperkenalkan
teori geometri yang benar-benar berbeda yang
membangun sifat-sifat ruang secara luas dengan
meneliti sifat jarak antara titik yang berdekatan. Teori
ini disebut geometri Riemann, berguna dalam
matematika terapan dan fisika, dan merupakan dasar
matematis dari teori umum relativitas Einstein.
A. Garis Sebagai Gambar Tertutup
Dalam dua geometri eliptik ini sifat lain yang
familiar dan penting yang juga dibuang, yaitu bahwa
suatu garis merupakan gambar terbuka yang tak
terbatas yang dibagi menjadi dua bagian (sinar atau
setengah garis) oleh setiap titiknya.
Pertama-tama perhatikan geometri eliptik
tunggal. Dengan menguji situasi yang ditunjukkan
oleh gambar 4.14(b) dalam pembuktian teorema yakni,
bahwa dua garis yang tegak lurus terhadap garis yang
sama adalah sejajar, kita lihat bahwa jika teori dari
geometri eliptik tunggal berlaku secara keseluruhan,
Geometri Riemann/ 237
titik C‟ harus berimpit dengan titik C. Sehingga dengan
memperpanjang CA sepanjang dirinya sendiri ke C‟
kita akan kembali ke titik C. Dengan kata lain, kita
telah melalui keseluruhan garis CA yang terdiri dari
ruas garis CA dan perpanjangannya. Akibatnya, suatu
garis dipandang sebagai suatu bangun yang tertutup.
Hal ini sesuai dengan sifat bahwa satu titik tidak dapat
membagi garis menjadi dua bagian, tetapi dua titik
dalam suatu garis membagi garis tersebut menjadi dua
ruas garis, dan dengan demikian dua titik menentukan
dua ruas garis, bukan satu ruas garis, sehingga kedua
titik itu merupakan titik akhir persekutuan.
Konsepsi dari garis ini dapat digunakan dalam
geometri eliptik ganda dengan cara berikut. Misal
diberikan garis L dan misal A titik di L Misal M tegak
lurus garis L di A. Kemudian L dan M bertemu di titik
lain sebut B. Apapun konsep kita tentang garis, maka
A dan B haruslah menjadi titik akhir dari suatu ruas
garis, paling sedikit yang dimuat oleh garis L. Misal S
sebuah ruas gari yang menghubungkan A dan B,
dimuat dalam L. Karena M membagi bidang dan M
memotong L tepat di dua titik, S haruslah (selain titik
akhir) semuanya berada pada salah satu sisi M.
Selanjutnya kita ingin menunjukkan bahwa
setiap titik di L pada sisi M yang diberikan terletak
pada S. Konsep garis kita menuntut bahwa setiap titik
di L yang tidak terletak pada ruas garis S harus terletak
pada perpanjangan S melewati satu dari titik akhir A
atau B.
A B
S L
M
/Geometri Riemann 238
Tetapi jika S diperpanjang melewati A atau B, garis L
akan memotong M, dan memasuki sisi M
berseberangan dengan S. Dengan demikian sebarang
titik yang terletak di garis L pada sisi M yang sama
dengan S, pasti terletak pada garis S, dan kita
simpulkan bahwa S merupakan bagian L pada sisi M
yang ditentukan.
Kita mungkin akan memberi pendapat bahwa
ada ruas garis S‟ yang bersesuaian, yang termuat
dalam garis L, serta menggabungkan A dan B pada sisi
lain dari M dan merupakan bagian L pada sisi M yang
lain itu. Untuk ini, ingat kembali ide pokok dari
geometri bidang Euclid (lebih tepat lagi dalam
geometri netral) yakni bahwa sebarang bangun F dapat
dicermainkan (secara tegak lurus) terhadap suatu garis
tertentu untuk menghasilkan bangun F‟ yang simetris.
Kita ingin teori kesimetrian ini dipertahankan dalam
geometri eliptik ganda. Jadi akan ada suatu bangun S‟
yang simetris dengan ruas garis S, yang
menghubungkan A dan B pada sisi M yang
berseberangan dengan S. Karena S adalah ruas garis,
maka S‟ juga merupakan ruas garis. Karena S tegak
lurus terhadap M di titik A maka S‟ juga tegak lurus
dengan garis M di titik yang sama. Karena S dan S‟
merupakan ruas garis yang tegak lurus terhadap garis
yang sama pada titik yang sama, maka kedua garis
tersebut harus terletak pada satu garis, dengan kata
lain, S‟ termuat di L. Dengan argumen pada paragraf
terakhir maka sebarang titik di L pada sisi M yang
sama dengan S‟ pasti terletak pada S‟. Kita simpulkan
bahwa L dibentuk oleh ruas garis S dan S‟. Dengan
demikian kita dapat menerima bahwa garis
Geometri Riemann/ 239
merupakan bangun yang tertutup, seperti dalam
geometri eliptik tunggal.
B. Representatif Pada Bola Euclide
Pada kesan pertama geometri eliptik mungkin
terlihat sebagai teori geometri yang aneh, tetapi kita
dapat menyajikannya dengan tepat menggunakan
konsep Euclid. Penyajian ini meliputi geometri bola
Euclide dan secara khusus sederhana untuk geometri
eliptik ganda. Berikut daftar tabel beberapa konsep
dasar geometri eliptik ganda dan representasi yang
bersesuaian pada bola Euclide.
Geometri Eliptik
Ganda
Representasi Euclide
Titik Titik pada bola S
Garis Lingkaran besar pada S
Bidang Bola S
Ruas garis Busur dari lingkaran besar
pada S
Jarak antara dua
titik
Panjang busur terpendek
lingkaran besar pada S yang
menghubungkan dua titik
Sudut (dibentuk
oleh dua garis)
Sudut pada bola (dibentuk
oleh dua lingkaran besar)
Besar sudut Besar sudut pada bola
/Geometri Riemann 240
Perhatikan bahwa postulat kesejajaran Riemann
dipenuhi dengan representasi ini: setiap dua garis
(lingkaran besar) berpotongan, dan sesuai fakta tepat
di dua titik. Lebih lanjut, postulat membagi juga
dipenuhi, karena setiap lingkaran besar membagi bola
menjadi dua belahan setengah bola. Contoh, equator
membagi globe menjadi belahan utara dan selatan
setingga setiap busur dari lingkaran besar yang
menghubungkan sebuah titik pada satu belahan
dengan titik pada belahan lain memotong equator.
Akhirnya perhatikan bahwa setiap garis merupakan
bangun tertutup.
Hati-hati terperangkap dalam pemikiran bahwa
geometri eliptik ganda Riemann adalah geomteri bola
Euclide dengan nama baru, sehingga kita hanya
menyebut lingkaran besar sebagai garis, sebuah busur
dari lingkaran besar sebagai ruas garis. Sangat
berlawanan. Riemann telah menyediakan teori abstrak
yang baru tentang bagaimana sifat-sifat garis. Kita
mungkin berkata, teori baru tentang garis lurus
bertentangan dengan teori Euclid dalam beberapa hal.
Sebagai akibatnya, garis Riemann tidak dapat disajikan
dengan tepat sebagai garis pada bidang Euclid, dan
sungguh tapat kalau garis Riemann disajikan dengan
sebagai lingkaran besar pada bola Euclid.
A B
B’ A’
Geometri Riemann/ 241
Representatif dari geometri eliptik tunggal
diturunkan dari geometri ganda dengan alat yang lebih
pintar. Lingkaran besar pada bola tidak mewakili
dengan tepat garis pada geometri eliptik tunggal,
karena dua lingkaran besar selalu berpotongan di dua
titik yang berseberangan menurut diameternya. Untuk
mengatasi kesulitan ini, misalkan kita memandang
bahwa dua titik yang berseberangan pada bola adalah
sama. Atau kita dapat mengatakan, ditentukan bahwa
sebarang titik dengan titik yang berseberangan
dengannya adalah sama. Maka kita dapat
mempresentasikan geometri eliptik tunggal sama
seperti kita mempresentasikan geometri eliptik ganda.
Dengan demikian garis pada geometri eliptik tunggal
disajikan dengan lingkaran besar (dengan kesepakatan
bahwa titik yang berseberangan sama). Sebuah ruas
garis disajikan dengan busur minor dari lingkaran
besar (karena busur mayor atau setengah lingkaran
sudah mewakili garis). Untuk menentukan jarak antara
dua titik yang diwakili oleh A dan B, ingat bahwa A
dan A‟ yang berseberangan dengannya mewakili titik
yang sama, begitu juga halnya dengan B dan B‟
(gambar 4.17). Dengan begitu jarak yang dimaksud
adalah panjang dari busur minor terkecil antara busur
AB, busurAB‟ (atau equivalent dengan busur minor
busur A‟B, busur A‟B‟). Sudut dan besar sudut
disajikan seperti dalam geometri eliptik ganda.
Perhatikan bahwa dalam penyejian ini,
sebagaimana dalam penyajian terdahulu, garis adalah
bangun tertutup dan postulat kesejajaran Riemann
dipenuhi. Tetapi sekarang, karena titik yang
berseberangan telah ditentukan sama, dua garis
berpotongan hanya di satu titik. Demikian juga
/Geometri Riemann 242
ternyata postulat, dua titik menentukan sebuah garis,
dipenuhi. Lebih lagi, tidak sulit melihat bahwa postulat
membagi gagal (tidak dipenuhi).
C. Kritik
Anda mungkin merasa bahwa dasar dari
penyajian geometri eliptik tunggal menentukan bahwa
sebuah titik sama dengan titik di seberangnya – tak
kokoh. Anda boleh berargumen: Jika memang identik
tidak perlu menetapkannya demikian, jika berbeda
maka tidak mungkin untuk menetapkannya demikian.
Kelihatannya tidak mungkin untuk menjawab
pendapati ini. Tanpa mencoba untuk menjawabnya,
mari kita periksa masalah penyajian geometri eliptik
tunggal dan melihat apa yang mengarahkan kita untuk
memperkenalkan ide penetapan tersebut. Titik pada
eliptik tunggal tidak disajikan dengan satu titik unik
pada bola, seperti titik pada eliptik ganda. Kita harus
membayangkan bahwa titik itu diwakili sama baiknya
oleh salah satu dari pasangan titik yang berseberangan
menurut diameternya. Tetapkita menginginkan setiap
titik pada eliptik tunggal memiliki penyajian yang
unik. Inilah yang mendorong kita untuk menyetujui
bahwa pasangan titik yang berseberangan pada bola
itu ditetapkan sama, dan dengan demikian
memasukkan kita dalam keulitan di atas. Dapatkah
kita menentukan penyajian yang unik untuk titik pada
geometri eliptik tunggal? Sangat mudah, asalkan kita
tidak menggunakan ide bahwa titik pada geometri
eliptik tunggal harus disajikan dengan titik pada bola.
Kita hanya menyajikan titik dari geometri eliptik
tunggal dengan satu pasangan titik, yang terdiri atas
dua titik yang berseberangan pada bola. Tentu saja
Geometri Riemann/ 243
penyajian dari garis, bidang, ruas garis harus
dimodifikasi agar sesuai. Sebagai contoh, sebuah garis
disajikan dengan himpunan dari pasangan titik yang
berseberangan yang dimuat dalam lingkaran besar.
Akibatnya, ini membenarkan yang sebelumnya, secara
intuitif penyajian yang lebih sederhana dengan
menempatkannya pada dasar yang tidak dapat
disangkal secara logis. Perhatikan bahwa saat kita
mengambil dua titik berseberangan A dan A‟ dan
membentuk pasangan (A, A‟), kita telah
mengkonstruksi satu kesatuan tunggal dari dua unsur,
yang mungkin diuraikan dalam pengertian tertentu,
sebagai proses menentukan dua titik sama.
D. Penyajian Dari System Matematika
Sebelumnya kita melanjutkan pembahasan
mengenai geometri eliptik kita akan menyediakan
beberapa garis-garis terhadap ide umum tentang
penyajian system matematika. Penyajian geometri
eliptik dalam geometri Euclide mungkin kelihatan
sepele atau sesuatu yang terisolasi, seperti membuat
foto dengan lensa yang menyimpang, tetapi
pandangan ini belum dibenarkan. Kita harus
memperkenalkan penyajian ini agar geometri eliptik
yang lebih diterima dan memberikan gambar grafik
dalam terminologi yang lebih dikenal dari teori yang
tidak dikenal (dan yang diuraikannya tidak lengkap).
Tetapi dugaan atas penyajian dari sebuah system
matematika ke dalam bentuk lain adalah ide intrinsic
yang penting dari matematika modern. Dengan
mempertimbangkan bahwa geometri eliptik ganda dan
geometri Euclides adalah teori yang bertentangan,
mengejutkan bahwa setiap sifat dari geometri eliptik
/Geometri Riemann 244
ganda selalu dapat digambarkan dengan sifat yang
berkorespondensi dari geometri bola Euclide. Ini
mengindikasikan hubungan timbal-balik yang dlam
antara geometri eliptik ganda dan geometri Euclid,
yang mungkin kelihatannya tidak mungkin. Perlu
dicatat bahwa geometri Lobachevski juga selalu dapat
disajikan dalam geometri Euclidian.
Sekali kita telah menetapkan penyajian dari
sebuah system matematika dalam bentuk yang lain,
kita dapat menginterpretasi dalil-dalil dalam bentuk
sebelumnya dengan menggunakan dalil yang
berkorespondensi pada bentuk yang kedua dan
dengan demikian menghasilkan cara pandang yang
lebih mendalam ke dalam masing-masing sistem
daripada yang dapat diperoleh dengan
mempelajarinya secara terpisah. Proses mempelajari
suatu sistem melalui representasinya ini bukanlah
sesuatu yang benar-benar tidak dikenal. Belajar tentang
geometri analitik (Euclidean) didasarkan pada
penyajian geometri Euclidean dalam sistem bilangan
real yang menggambarkan sifat-sifat titik dan garis
dalam geometri dengan sifat-sifat aljabar yang
berkorespondensi mengenai pasangan berurutan
bilangan real (x, y) dan persamaan linear ax + by + c =
0.
Dalam bab 5 kita akan menghadapi masalah
konsistensi dari geometri non Euclidean,
menggunakan penyajian mereka dalam geometri
Euclidean.
E. Kesulitan-Kesulitan Yang Terdapat Dalam
Perlakuan Formal Teori Riemann
Geometri Riemann/ 245
Merupakan keberuntungan jika kita dapat
menampilkan suatu perlakuan formal dari teori
Riemann dibandingkan dengan perlakuan formal yang
telah dibuat untuk teori Bolyai dan Labachevsky.
Namun hal itu tidak mungkin. Terdapat banyak
kesulitan yang membuat perlakuan pengenalan dasar
tidak memungkinkan. Ingat bahwa semua hasil yang
dikenal pada geometri netral dapat digunakan sebagai
dasar pada geometri Lobanchevsky. Kekongruenan
Euclid yang terkenal, sifat grafis dan sifat membagi
tetap dipertahankan, dan hanya postulat kesejajaran
yang diubah. Pada teori Riemann titik dan garis sangat
berbeda dibanding dengan geometri netral. Seperti
yang telah kita lihat (bagian 10) sebuah garis
merupakan bangun tertutup dan dua titik pada garis
itu membagi garis menjadi dua ruas garis. Sulit untuk
mendefinisikan sudut, karena kita tidak mempunyai
pengertian tentang sinar dan setengah garis seperti
pada geometri Netral. Bahkan pertanyaan tentang
rumusan definisi segitiga yang sesuai juga merupakan
masalah. Sebaai contoh misal A, B, C adalah tiga titik
tidak segaris dan misalkan AYCAXC , adalah dua ruas
garis dari garis AC yang ditentukan oleh titik A dan C
(gambar 4.18). Kemudian jika BCAB, , dan AXC
membentuk segitiga, apakah kita juga dapat
memandang BCAB, , AYC sebagai segitiga? Jika bisa,
apakah prinsip sisi-sudut-sisi tetap valid? Dalam
geometri Euclid atau Lobachevski kesulitan seperti ini
tidak muncul, karena segitiga-segitiga yang berbeda
tidak mungkin memiliki titik sudut yang sama. Dalam
geometri eliptik tunggal kemungkinan yang
membingungkan lainnya juga ada. Karena sebuah
/Geometri Riemann 246
garis tidak membagi bidang, apakah segitiga membagi
bidang? Apakah mungkin segitiga memiliki titik
interior?
Kesulitan-kesulitan ini dapat dipecahkan.
Faktanya, dengan adanya representasi bola dari
geometri eliptik memberikan sebuah petunjuk penting
untuk memecahkan kesulitan-kesulitan itu. Akan
tetapi diskusi kita menunjukkan bahwa perlakuan
formal dari geometri eliptik memerlukan studi
pendahuluan yang cermat mengenai sifat-sifat grafis
dari titik dan garis, dan hakekat dari sudut dan
segitiga. Kajian tersebut sepertinya diluar dari
pembahasan buku ini, dan kita akan menyimpulkan
bahwa pengantar teori Riemann di sini dengan suatu
diskusi informal mengenai beberapa sifat-sifat penting.
F. Sifat-Sifat Kutub Dalam Geometri Eliptik Bidang
Dalam geometri bidang eliptik (seperti dalam
geometri bidang Euclid dan Lobachevskian) hanya
terdapat satu garis tegak lurus terhadap suatu garis
tertentu melalui satu titik yang diketahui, jika titik
tersebut berada pada garis. Akan tetapi jika titik itu
tidak berada pada garis, maka sifat ini mungkin tidak
berlaku, karena setiap dua garis yang tegak lurus pada
garis yang sama harus berpotongan. Sifat tersebut
gagal dengan cara yang agak menarik, merupakan
A Y C X
B
Geometri Riemann/ 247
kekhasan dari geometri eliptik, yakni: untuk setiap
garis L terdapat sebuah titik kutub P sedemikian
hingga semua garis yang melalui P tegak lurus
terhadap L, sebagaimana halnya semua lingkaran
besar pada globe yang melalui kutub utara tegak lurus
terhadap equator.
Untuk melihat mengapa ini terjadi, pikirkanlah
suatu geometri bidang eliptik (untuk setiap jenis).
Misal L sebarang garis dan misalkan garis M dan N
tegak lurus terhadap L pada titik yang berbeda A dan
B (gambar 4.19). Berdasarkan postulat kesejajaran
Riemann M dan N bertemu pada titik P, sehingga
segitiga PAB adalah segitiga yang dibentuk dari sisi
,, PBPA dan AB , karena PAB memiliki dua sudut
yang sama maka segitiga tersebut samakaki, sehingga
PBPA . Andai C adalah titik tengah dari ruas garis
AB . Maka, seperti pada geometri Netral, diperoleh
segitiga yang kongruen yaitu PAC dan PBC dengan
PBPA, adalah sisi yang bersesuaian dan rsu garis PC
sebagai sisi persekutuan. Akibatnya garis PC tegak
lurus terhadap AB. Dengan argumen ini PAC dan
PBC adalah segitiga samakaki, sehingga
PCPBPA
Jelaslah, argumen tersebut dapat diulangi dengan
membagi dua sisi ketiga dari PAC (atau PBC ) dan
dapat ditemukan titik pada L sebanyak yang
diinginkan yang dihubungkan dengan P oleh ruas
garis yang sama panjang dan tegak lurus dengan L.
Dengan demikian muncullah sifat berikut:
/Geometri Riemann 248
Sifat Kutub
Misal L sebarang garis. Maka terdapat sebuah titik P yang
disebut kutub L, sehingga:
(a) setia ruas garis yang menghubungkan P dengan titik
pada L, tegak lurus terhadap L
(b) P berjarak sama pada semua titik di L
Kita mempertimbangkan beberapa akibat dari
sifat kutub. Pertama, perlu diperhatikan bahwa karena
dua titik dihubungkan oleh lebih dari satu ruas garis,
maka jarak dari 2 titik tersebut adalah panjang ruas
garis terpendek yang menghubungkan titik itu.
Berikut kita tinjau bahwa jika P adalah kutub
garis L, tiap garis yang tegak lurus terhadap L
melewati P. Andaikan M tegak lurus terhadap L pada
titik Q. Pasti ada titik M‟ yang melalui P dan Q.
Dengan menggunakan sifat kutub, maka M‟ tegak
lurus terhadap L pada titik Q. Karena L memiliki garis
tegak lurus yang tunggal di Q, M dan M‟ berimpit dan
M haruslah melalui P.
Sekarang kita perkenalkan istilah jarak polar,
untuk menunjukkan jarak konstan dari P ke titik pada
L. Misal garis M menghubungkan P ke sebuah titik Q
di L. Kita tunjukkan bahwa ada ruas garis M yang
menghubungkan P dan Q yang panjangnya sama
dengan jarak polar P dari L. Dengan sifat polar, M
tegak lurus terhadap L di Q dan satu-satunya garis
A
N
C
P
B
M
L
P
M M
L
Q
Geometri Riemann/ 249
yang menghubungkan P dan Q, karena hanya ada satu
garis tegak lurus L yang melalui Q. Sehingga hanya
ada dua ruas garis yang menghubungkan P dan Q.
Jarak P dan Q adalah yang terpendek antara dua ruas
garis ini yang merupakan jarak polar dari P ke L.
Sekarang kita lihat suatu konstruksi yang
menyebutkan bahwa satu garis mempunyai dua kutub.
Misal P adalah kutub L dan Q adalah titik di L.
PQ adalah ruas garis polar, yaitu ruas garis
yang menghubungkan P dan Q yang panjangnya
adalah jarak polar dari P ke L. Perpanjang PQ
sepanjang dirinya sendiri melalui Q ke P‟. Dengan sifat
simetris P‟ juga kutub dari L, dan jarak polar L dari P
dan P‟ adalah sama. Kita pegang ini sebagai jaminan.
Selanjutnya dapatkah kita menyimpulkan bahwa
setiap garis mempunyai setidaknya dua kutub? Tidak
karena kita tidak mempunyai ijin untuk
mengasumsikan dari gambar bahwa P‟ dan P adalah
titik yang berbeda.
Periksa situasi tersebut dengan lebih rinci,
pertama kita pertimbangkan kasus geometri eliptik
P
M
Q
P’
L
/Geometri Riemann 250
tunggal. Andaikan P dan P‟ tidak berimpit, maka
berdasarkan sifat kutub (seperti kita lihat di atas)
bahwa dua garis yang tegak lurus terhadap L akan
berpotongan di titik yang berbeda P dan P‟. Karena ini
tidak mungkin P dan P‟ harus berimpit. Dengan
demikian dengan memperpanjang PQ sepanjang
dirinya sendiri sampai ke P‟, kita telah melalui
keseluruhan garis PQ dan terlihat bahwa panjang garis
PQ dua kali jarak polar dari P ke L.
Sekarang kita perhatikan untuk kasus eliptik
ganda. Dengan mengingat bahwa L membagi bidang,
kita tahu bahwa P dan P‟ berada pada sisi yang
berseberangan dari garis L dan tak mungkin berimpit.
Dengan demikian setiap garis memiliki sedikitnya dua
kutub. Sebagaimana yang telah kita lihat satu garis
tidak mungkin mempunyai lebih dari dua kutub,
karena semua garis yang tegak lurus terhadap garis
tersebut melalui kutubnya.
Selanjutnya kita periksa struktur dari garis PQ.
Pada saat memperpanjang PQ sepanjang dirinya
sendiri ke P‟ kita telah membentuk ruas garis QP'
yang simetris terhadap PQ memuat garis L. PQ dan
QP' hanya mempunyai titik persekutuan Q dan
merupakan suatu ruas garis 'PQP dengan panjang dua
kali jarak polar dari P ke L.
Ini memaksa hubungan dari kutub P dan P‟
terhadap L dan Q. Tetapi L memotong garis PQ di titik
kedua Q‟ (gambar 4.22). Bagaimana Q‟ dihubungkan
terhadap P, Q dan Q‟? pertama kita perhatikan bahwa
Q‟ tidak berada pada 'PQP , jika demikian adanya jarak
dari P atau P‟ ke Q‟ akan kurang dari jarak polar.
Geometri Riemann/ 251
Dengan demikian P dan P‟ membagi garis PQ menjadi
ruas garis 'PQP dan ruas garis ''PPQ yang memuat Q‟.
Misal 'PQ dan ''QP adalah ruas garis yang dibagi oleh
Q‟ dari ''PPQ . Kita menyatakan bahwa 'PQ adalah
ruas garis polar, pada garis PQ yang menghubungkan
P dan Q‟ tidak mungkin menjadi ruas garis yang
berkomplemen terhadap 'PQ , karena yang terakhir
memuat PQ dan dengan demikian mempunyai
panjang yang lebih dari jarak polar. Dengan cara yang
sama ''QP adalah ruas garis polar. Dengan demikian
garis PQ dibagi oleh P, Q, P‟, Q‟ menjadi 4 garis polar
dan panjangnya 4 kali jarak polar dari P ke L. Akhirnya
dapat kita katakan bahwa dalam geometri eliptik
untuk kedua jenis jarak polar adalah tetap demikian
dengan panjang satu garis.
G. Uraian Lebih Lanjut Mengenai Geometri Eliptik
Pada geometri eliptik jumlah sudut dari suatu
segitiga lebih besar dari 1800. Hal ini dibuktikan
dengan keberadaan segitiga dengan dua sudut siku-
siku yang telah kita diskusikan di atas. Itu berarti
bahwa jumlah sudut dari suatu segiempat adalah lebih
besar dari 3600. Kemudian teori tentang similaritas
diturunkan seperti dalam geometri Lobachevski.
Sehingga kita dapat membuktikan sudut-sudut-sudut,
L
P
Q
P’
Q’
/Geometri Riemann 252
yaitu dua segitiga itu kongruen jika sudut-sudutnya
yang bersesuaian sama. Pada dasarnya pembuktian
dalam geometri Lobachevski diterapkan di sini. Pada
akhirnya kita dapat melihat bahwa luas segitiga dapat
didefinisikan sebagaimana didefinisikan pada geometri
Lobachevski: luas daerah suatu segitiga adalah excess-
nya, yaitu jumlah sudut segitiga itu dikurangi dengan
1800. Tentu saja ini merupakan metode pengukuran
daerah segitiga pada bola yang sudah dikenal di
geometri bola Euclid.
H. Kesimpulan
Dalam perkembangannya selanjutnya geometri
Non-Euclid setidaknya sama kompleksnya dengan
geometri Euclid. Dalam geometri Lobachevski dan
geometri Riemann juga terdapat geometri ruang,
trigonometri dan geometri analitik. Permasalahan
dalam pegukuran kurva, bidang, ruang dan masalah-
masalah yang melibatkan sifat-sifat lokal seperti
kemiringan dan kelengkungan, memerlukan
penggunaan integral dan kalkulus differensial.
Jika kita tinjau kembali teori geometri yang telah
kita periksa, maka kita berhadapan dengan
pertanyaan, teori mana yang benar. Bab ini tidak akan
diperpanjang dengan mendiskusikan masalah yang
sulit ini, tapi kita akan mempersembahkan dua bab
berikut untuk dua aspeknya: pertanyaan untuk
konsistensi logis dari geometri non Euclid dan
pertanyaan tentang validitas empirisnya.
Pada kesimpulan, kita memuji miskonsepsi
yang umum bahwa geometri Euclid merupakan teori
yang benar mengenai garis lurus dan bahwa geometri
non Euclid sesungguhnya mengkaji tentang garis
Geometri Riemann/ 253
lengkung. Dengan demikian dua garis sejajar pada
Lobachevski yang memiliki garis tegak lurus
persekutuan dan divergen (lihat latihan 1, no.9 di
bawah) jelas merupakan garis lengkung, karena garis
sejajar haruslah berjarak sama dimana-mana. Dari garis
di Riemann jelas merupakan kurva karena seperti yang
kita ketahui bahwa garis lurus tidak tertutup.
Ketiga teori tersebut adalah teori tentang garis
lurus, tetapi mereka tidak sepakat tentang sifat-sifat
garis lurus. Sangatlah tidak adil bila menyatakan suatu
teori salah karena tidak konsisten dengan teori yang
kita miliki. Dalam pandangan Lobachevski, dua garis
sejajar Euclid punya jarak yang sama dimana-mana,
tidak mungkin keduannya merupakan garis lurus,
seperti yang telah dibuktikan pada teorema 9 bahwa
dua garis sejajar tidak mungkin punya jarak yang sama
pada lebih dari dua titik.
Untuk melihat perbandingan dari ketiga
pandangan yang menarik dan komplek ini tentang
sifat-sifat titik dan garis maka disajikan tabel berikut:
Tabel perbandingan antara Geometri Euclide dan Non-
Euclide EUCLIDEAN LOBACHEVSKIAN RIEMANN
Dua garis yang
berbeda akan
berpotongan
pada
Paling banyak
satu titik
Paling banyak satu
titik
Sati titik (Elliptik
tunggal), dua titik
(Elliptik ganda)
Diberikan garis
L dan titik P di
luar L, maka
ada
Satu dan hanya
satu garis melalui
P sejajar dengan
L
Sekurang-kurang
nya dua garis mela
lui P sejajar dengan
L
Tidak ada garis
mela lui P sejajar
dengan L
Sebuah garis
Dibagi menjadi
dua bagian oleh
sebuah titik
Dibagi menjadi dua
bagian oleh sebuah
titik
Tidak dibagi
menjadi dua bagian
oleh sebuah titik
/Geometri Riemann 254
Garis sejajar Jaraknya sama
dimana-mana
Jaraknya tidak
pernah sama
dimana-mana
Tidak ada
Jika sebuah
garis
memotong satu
dari dua garis
sejajar, maka
Harus memotong
yang lain
Boleh ya, boleh
tidak memotong
yang lain
_____
Hipotesis
Sacherri yang
valid adalah
Sudut siku-siku Sudut lancip Sudut tumpul
Dua garis yang
berbea dan
tegak lurus
pada garis
yang sama
Sejajar Sejajar Berpotongan
Jumlah sudut
suatu segitiga
adalah
= 1800 <1800 > 1800
Luas suatu
segitiga adalah
Tidak bergantung
pada jumlah
sudut
Proposional
terhadap defect
Proporsional
terhadap excess
Dua segitiga
dengan sudut-
sudut yang
bersesuaian
sama adalah
sebangun kongruen kongruen