telur

3
Tujuan 1.Isolasi dan identifikasi serotip local Escherichia coli (E.coli) O157:H7 2.Uji profil hemolisisnya pada media agar darah METODE PENELITIAN ISOLASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL Feses ayam yang di ambil secara aseptis, langsung pada daerah sekum dan kolon dari ayam ,kemudia Tempatkan pada pot sampel dan di bawa dengan termos berisi es untuk analisis laboratorik di laboratorium Berdasarkan estimasi prevalensi kejadian penyakit sebesar 5% dan derajat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang di perlukan untuk tingkat kepercayaan 95% adalah minimal sebanyak 76 sampel Pengenceran feses menggunakan buffered peptone water (BPW) 0,1% Di tumbuhkan pada medium agar atau cair (nutrient broth) Penghitungan jumlah bakteri setelah di inkubasi PEMERIKSAAN E.coli Sebanyak 15 ml media eosin methylene blue agar EMBA di masukkan ke dalam cawan petri untuk di sterilisasi dengan autoklaf dengan suhu 121 0 C selama 15 menit Kemudian diamkan pada suhu kamar agar media menjadi padat Ambil sebanyak 0,1 ml larutan dan masukkan ke dalam cawan petri dengan metode sebar menggunakan gelas bengkok Kemudia inkubasi dengan suhu 37 0 C selama 18-24 Jam Identifikasi Serotipe E.coli O157 Pada media EMBA yang di tanam pada media nutrient agar mirig terdapat koloni positif E.coli

Upload: andi-kicau-mania

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karakteristik

TRANSCRIPT

Tujuan1.Isolasi dan identifikasi serotip local Escherichia coli (E.coli) O157:H7

2.Uji profil hemolisisnya pada media agar darah

METODE PENELITIAN ISOLASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL

Feses ayam yang di ambil secara aseptis, langsung pada daerah sekum dan kolon dari ayam ,kemudia Tempatkan pada pot sampel dan di bawa dengan termos berisi es untuk analisis laboratorik di laboratorium Berdasarkan estimasi prevalensi kejadian penyakit sebesar 5% dan derajat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang di perlukan untuk tingkat kepercayaan 95% adalah minimal sebanyak 76 sampel

Pengenceran feses menggunakan buffered peptone water (BPW) 0,1% Di tumbuhkan pada medium agar atau cair (nutrient broth)

Penghitungan jumlah bakteri setelah di inkubasi

PEMERIKSAAN E.coli Sebanyak 15 ml media eosin methylene blue agar EMBA di masukkan ke dalam cawan petri untuk di sterilisasi dengan autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit Kemudian diamkan pada suhu kamar agar media menjadi padat Ambil sebanyak 0,1 ml larutan dan masukkan ke dalam cawan petri dengan metode sebar menggunakan gelas bengkok

Kemudia inkubasi dengan suhu 370C selama 18-24 Jam

Identifikasi Serotipe E.coli O157

Pada media EMBA yang di tanam pada media nutrient agar mirig terdapat koloni positif E.coli Kemudian di inkubasi pada media selektif sorbitol MacConkey agar (SMAC)

Kemudian di inkubasi pada suhu 370C selama 20-24 jam

Uji serologis dengan Antiserum H7 Untuk lebih meyakinkan pengujian di tambahkan denga menggunakan E.coli Latex Agglutination Test (Oxoid DR620 M) UJI Serologis dengan Antiserum H7

Koloni positif pada uji latex di tumbuhkan pada media motil sebanyak 2-3 kali penanaman

Isolate di tumbuhkan pada media brain heart infusion (BHI) dengan volume 1,5 ml

Di inkubasi pada suhu 370C selama 18-24 Jam

Di inaktifasi dengan penambahan formalin 40% dengan perbandingan 0,3 formalin dalam 100 bagian BHI

Hasilnya (antigen) di uji dengan anti serum H7 yang telah di encerkan dengan perbandingan 1:500 Di inkubasi di waterbath suhu 500C selama 1 jam

Uji produksi hemolisin

Isolat positif di tanam pada blood agar base (ofsoid CM55)

Di tambah darah domba 5%

Di inkubasi 300C selama 18-24 Jam Kemudian di amati

IDENTIFIKASI

Pada tahap pemerisaan E.coli , koloni yang tumbuh dan berwarna hijau metalik dengan titik hitam pada bagian tengahnya di hitung sebagai koloni E.coli. untuk selanjutnya proses identifikasi serotip E.coli O157, serotip E.coli di deteksi dengan pengamatan colini jernih atau tidak berwarna dan dianggap bersifat sorbitol negatif. Di tahap uji latex reaksi positif di tandai dengan terbentuknya resifitasi pada kertas Latex sesuai dengn kontrol. Proses selanjutnya uji anti serum H7, hasil positif di tandai dengan terbentuknya butiran pasir pada dasar plat. Pada tahap selanjutnya, uji hemolisin. Terlihatnya zona bening disekitar koloni setelah inkubasi di anggap sebagai hasil positif produksi hemolisin. PEMBAHASAN