hewan dan telur

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging merupakan sumber protein dengan asam amino lengkap. Daging didefinisikan sebagai bagian muskus uang berasal dari muskulus sketal yaitu tulang, diafragma, jantung dan oesafagus dari lemak. Hewan ternak penghasil daging dalam indutri panagn biasanya adalah sapi, domba dan rusa. Secara umum, daging sapi mengandung H 2 O (66 %), protein (19 %), lemak (14 %), Vit B (0,08 mg/g), Ca (11 mg/g), P (170 mg/g), dan Vit A. Sebelumnya, daging merupakan bagian dari karkas, yaitu bagian tubuh hewan yang sudah disembelih dan masih utuh atau disebelah disepanjan tulang belakang. Bagian yang dipisahkan hanya kepala, kaki, kulit, dan bagian dalam serta ekor. Untuk dinyatakan layak konsumsi, karkas mengalmi berbagai tahap salah satunya inspeksi kesehatan, penyembelihan, penunutasan darah, pemisahan kepala, kulit atau jeroan atau yang sering disebut dengan istilah dressing, dan inspeksi sesudah penyembelihan. Ikan mengandung protein dengan jaringan yang sedikit dan asam amino yang lengkap. Jenis protein ini

Upload: fauzan-naseer

Post on 26-Jun-2015

626 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hewan Dan Telur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daging merupakan sumber protein dengan asam amino lengkap. Daging

didefinisikan sebagai bagian muskus uang berasal dari muskulus sketal yaitu

tulang, diafragma, jantung dan oesafagus dari lemak. Hewan ternak penghasil

daging dalam indutri panagn biasanya adalah sapi, domba dan rusa. Secara umum,

daging sapi mengandung H2O (66 %), protein (19 %), lemak (14 %), Vit B (0,08

mg/g), Ca (11 mg/g), P (170 mg/g), dan Vit A.

Sebelumnya, daging merupakan bagian dari karkas, yaitu bagian tubuh

hewan yang sudah disembelih dan masih utuh atau disebelah disepanjan tulang

belakang. Bagian yang dipisahkan hanya kepala, kaki, kulit, dan bagian dalam

serta ekor. Untuk dinyatakan layak konsumsi, karkas mengalmi berbagai tahap

salah satunya inspeksi kesehatan, penyembelihan, penunutasan darah, pemisahan

kepala, kulit atau jeroan atau yang sering disebut dengan istilah dressing, dan

inspeksi sesudah penyembelihan.

Ikan mengandung protein dengan jaringan yang sedikit dan asam amino

yang lengkap. Jenis protein ini sangat sesuai untuk dikonsumsi dengan beras dan

kacang-kacangan, karena mengandung lisin dan metionin yang tinggi serta

jumlahnya minim pada kacang-kacangan dan beras.

Telur adalah hasil pembuahan sel telur pada hewan betina oleh sperma dari

hewan jantan, sehingga telur merupakan calon hewan dewasa. Oleh karena itu,

telur mengandung bahan-bahan dan zat-zat yang sama dengan hewan induknya.

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji sifat organoleptik, dan

mengenal karakteristik dan sifat fisik bahan hewani terutama ikan, daging ternak

dan telur.

BAB I

Page 2: Hewan Dan Telur

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daging untuk dikonsumsi diartikan sebagai otot tubuh hewan termasuk

pengikat dan bagian tubuh lainnya. Sedangkan meat produk adalah hasil dari

keseluruhan pemotongan hewan termasuk hasil ikutannya.

Hewan penghasil daging yang biasanya digunakan sebagai bahan industri

adalah sapi, domba, kambing dan unggas. Bagian hewan yang digunakan sebagai

bahan pangan adalah muscular organ (lidah, jantung dan usus) dan non

muscular(hati, limpa, paru, dan otot). Sedangkan yang digunakan dalam industri

adalah kulit, tulang, dan bulu.

Telur merupakan bakal hewan dewasa. Hanya sebagian telur yang lazim

dikonsumsi oleh manusia diantaranya telur ayam, telur bebek, telur burung puyuh,

dan telur penyu. Struktur telur terbagi tiga yaitu kulit telur, putih telur dan kuning

telur. Khusus telur ayam, sebagian besar terdiri dari air, sedangkan bagian

padatnya terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan mineral.

Ikan merupakan bahan hewani yang mengandung protein dengan asam

amino lengkap dan lemak yang tidak jenuh sehingga mudah dicerna. Lengkapnya

protein dapat menanggulangi kekurangan gizi makanan dari serealia. Agar dsapat

dijangkau oleh semua lapisan, ikan diolah menjadi Fish Concentrate Protein

(FPC) atau yang lebih dikenal sebagai tepung ikan. Iakn sendiri dibagi menjadi

tiga kelas yaitu ikan tak berahang, ikan bertulang rawan, dan ikan bertulang biasa.

B.Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji sifat organoleptik, dan

mengenal karakteristik dan sifat fisik bahan hewani terutama ikan, daging ternak

dan telur.

BAB II

Page 3: Hewan Dan Telur

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Daging merupakan bahan makanan berprotein yang berharga serta sumber

penting Vit B (terutama asam nikotinat) dan zat besi. Dging miskin akan kalsium,

meskipun hati dan ginjal mengandungh Vit A dan D. tidsak ada perbedaan nyata

nilai gizi antara daging mahal dan murah, atau antara daging bekundan segar.

Kandungan tiamin daging kaleng lebih kecil daripada daging segar yang direbus

(wahyu, 1992).

Ciri-ciri ikan segar antara lain kulit berwarna cerah, sisik melekat dan

kuat, mata jernih tidak terbenam atau berkerut, daging keras dan lentur, ikan

berbau segar, tubuh kaku serta ikan tenggelam didalam air. Pada ikan yang busuk,

berbau busuk, terutama pada insang, dan terapung dalam air. Kulit berwarna

buram dan pucat dengan sisik mudah lepas (Buckle. Et. Al, 1987).

Putih telur pada dasarnya adalah larutan koloid protein (terutama albumin)

dalam air, bersama dengan sejumlah kecil vitamin dan garam mineral. Kuning

telur adalah emulsi lemak dalam air dengan susunan kurang lebih sepertiga berupa

lemak, dan setengahnya air, serta seperenamnya protein. Protein utamanya adlah

vitelin (Gaman, 1992).

Besar telur umumnya bervariasi,k ada yang berat dan adapula yang ringan.

Contohnya dalan 1 Kg telur ayam bisa berisi 17 butir atau 21 butir. Pengaruh jenis

hewan juga penting, seperti telur bebek lebih besar dari telur ayam dan

warnanyapun berbeda-beda. Factor yang mempengaruhi besar telur, diantaranya

jenis hewan, zat-zat mkakanan induk, sifat genetic induk, dan umur pembuahan

(Syarief, 1986).

Sumber pospor yang utama adalah bahan makanan dengan kadar protein

tinggi seperti daging, unggas, ikan, dan telur. Piospor berperan dalam

pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran energi. Bahan

pangan yang kaya protein dan kalsium biasanya juga kaya akan pospor (Winarno,

1982).

BAB II

Page 4: Hewan Dan Telur

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot, jaringan

lemak dan jaringan ikat. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot melintang, jaringan

otot lian, dan jaringan otot special. Jaringan otot melintang yaitu jartingan otot

yang langsung menempel pada tulang. Jaringan lemak yang terdapat pada daging

dibedakan menurut lokasinya yaitu lemak sub kutan, lemak intermuskular, dan

lemak intramuscular. Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-

bagian daghing serta mempertautkannya ke tulang. Jaringan yang penting adalah

serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin (Buckle, 1995).

Golongan vertebrata yang terbesar hidup di air adalah ikan. Ikan adlah

biantang berdarah dingin yang mendorong tubuh rampingnya didalam air dengan

menggerakkan sirip. Ikan memiliki indera pencium dan pendengar serta gurat sisi

peka yang dapat menangkap getaran. Ikan bernapas dengan insang. Pembuahan

pada ikan terjadi diluar tubuh ikan (Syarief, 1986).

Telur yang normal segera setelah dikelurkan mempunyai mutu yang

terbaik. Hal ini disebabkan keadaan kulir telur, besarnya ruang udara, kondisi

putih telur dan kuning telur, serta lembaga masih dalam keadaan normal. Dengan

pertambahan waktu simpan, mutu ntelur tersebut semakin menurun, karena terjadi

perubahan beberapa sifat fisik telur yang dipengaruhi keadaan lingkungan tempat

telur berada dan sifat fisik dan kimia telur tersebut, peralihan telur dari alat

reproduksi induk yang mempunyai kelembaban yang tinggi dan dengan suhu

hangat keruangan dengan keadaan yang lebih kering dan suhu yang lebih rendah

menyebabkan berbagai perubahan (Mukhtadi, 1997).

Zat kimia warna daging adlah pigmen heme atau tepatnya pigmen

mioglobin. Dalam daging ternak, jumlah besi yang ada sebagian besar terdapat

pada mioglobin (95 %) disbanding hanya 10 % pada badan ternak yang masih

hidup. Mioglobin bukan merupakan satu-satunya pigmen yang terdapat pada

daging.pigmen lain adalah sitokrom dan flavin (Winarno, 1982).

BAB III

Page 5: Hewan Dan Telur

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain daging sapi segar, daging busuk, ikan

segar, reagen eber, NaCl fisiologis, telur ayam ras, telur ayam buras, telur bebek,

telur puyuh, dan telur angsa.

Alat yang digunakan antara lain jangka sorong, timbangan, sendok, pisau,

cawan, cawan petri besar, mikrometer sekrup, tabung reaksi, dan PH meter.

B. Cara Kerja

1. Ikan dan Daging

A. Pengujian Organoleptik

1) Daging

Diperiksa warena daging secara visual, diamati warna daging,

dibuat irisan dan dilihat warna irisan. Diperiksa bentuk dan

ukuran serat. Dibuat irisan memanjang dan melintang, dilihat

keadaan daging halus/kasar.

2) Ikan

Dilihat keadaan mata, warna dan bentuknya. Dilihat insang;

dibuka tutup insang, dilihat warnanya, ada tidaknya lendir,

apakah lepas atau lekat satu sama lain. Dilihat sisik; apakah

mengkilap atau suram, berlendir atau tidak, sisik mudah dicabut

atau tidak. Dilihat keadaan daging; dilihat konsistensinya, icenya,

keras atau lembek dengan cara ditekan dengan jari.

B. Perubahan PH Daging dan Ikan

Otot daging atau ikan diperiksa PHnya, dibasahi dengan larutan

fisiologis. Ditentukan PH dengan PHmeter setiap 10 menit.

Dibuat grafil hubungan antara waktu dengan perubahan PH.

C. Uji Eber

Page 6: Hewan Dan Telur

Dimasukkan 3-5 ml reagen eber dalam tabung reaksi. Dipotong

daging atau ikan sebesar kacang tanah, ditusuk dengan lidi atau

kawat. Ujung lidi ditusukkan pada gabus. Dimasukkan dalam

tabung reaksi dan disumbat. Diperhatikan asap yang timbul.

2. Telur

A. Sifat fisik Telur

Diamati telur yang tersedia secara visual warna, kebersihan,

kekasaran permukaan, bentuk, diukur panjang, lebar, dan tinggi.

B. Isi Telur

Ditimbang telur, dipecahkan, dituangkan diatas piring dan diukur

tinggi dan lebar kuning telur dengan jangka sorong. Dihitung

yolk indeks. Diukur tinggi dan lebar putih telur dengan cara yang

sama. Dihitung albumin indeks. Dihitung harga Z dari masing-

masing jenis telur.

C.komposisi fisik Telur

Ditimbang telur, dipisahkan kulitnya dan ditimbang. Dipisahkan

putih telur dan kuning telur dan ditimbang. Dihitung persentase

masing-masing bagian.

BAB III

Page 7: Hewan Dan Telur

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain daging sapi segar, daging busuk, ikan

segar, reagen eber, NaCl fisiologis, telur ayam ras, telur ayam buras, telur bebek,

telur puyuh, dan telur angsa.

Alat yang digunakan antara lain jangka sorong, timbangan, sendok, pisau,

cawan, cawan petri besar, mikrometer sekrup, tabung reaksi, dan PH meter.

B. Cara Kerja

1. Ikan dan Daging

A. Pengujian Organoleptik

1) Daging

Diperiksa warena daging secara visual, diamati warna daging,

dibuat irisan dan dilihat warna irisan. Diperiksa bentuk dan

ukuran serat. Dibuat irisan memanjang dan melintang, dilihat

keadaan daging halus/kasar.

2) Ikan

Dilihat keadaan mata, warna dan bentuknya. Dilihat insang;

dibuka tutup insang, dilihat warnanya, ada tidaknya lendir,

apakah lepas atau lekat satu sama lain. Dilihat sisik; apakah

mengkilap atau suram, berlendir atau tidak, sisik mudah dicabut

atau tidak. Dilihat keadaan daging; dilihat konsistensinya, icenya,

keras atau lembek dengan cara ditekan dengan jari.

B. Perubahan PH Daging dan Ikan

Otot daging atau ikan diperiksa PHnya, dibasahi dengan larutan

fisiologis. Ditentukan PH dengan PHmeter setiap 10 menit.

Dibuat grafil hubungan antara waktu dengan perubahan PH.

C. Uji Eber

Page 8: Hewan Dan Telur

Dimasukkan 3-5 ml reagen eber dalam tabung reaksi. Dipotong

daging atau ikan sebesar kacang tanah, ditusuk dengan lidi atau

kawat. Ujung lidi ditusukkan pada gabus. Dimasukkan dalam

tabung reaksi dan disumbat. Diperhatikan asap yang timbul.

2. Telur

A. Sifat fisik Telur

Diamati telur yang tersedia secara visual warna, kebersihan,

kekasaran permukaan, bentuk, diukur panjang, lebar, dan tinggi.

B. Isi Telur

Ditimbang telur, dipecahkan, dituangkan diatas piring dan diukur

tinggi dan lebar kuning telur dengan jangka sorong. Dihitung

yolk indeks. Diukur tinggi dan lebar putih telur dengan cara yang

sama. Dihitung albumin indeks. Dihitung harga Z dari masing-

masing jenis telur.

C.komposisi fisik Telur

Ditimbang telur, dipisahkan kulitnya dan ditimbang. Dipisahkan

putih telur dan kuning telur dan ditimbang. Dihitung persentase

masing-masing bagian.

B. Pembahasan

Page 9: Hewan Dan Telur

Warna daging yang merah pada daging segar dipengaruhi oleh pigmen

daging mioglobin yang beroksidasi dengan O2 membentuk oksimioglobin (merah

segar) yang terbentuk pada permukaan daging yang kontak dengan udara.

Sementara pada daging busuk, warna merah kecoklatan dihasilkan dari

oksimioglobin yang tereduksi menghasilkan metmioglobin (merah kecoklatan).

Bentuk serat-serat daging yang halus merupakan myofibril, yaitu

komponen serat-serat daging yang berbentuk serabut yang tersusun secara

melintang. Sehingga saat daging dipotong melintang serat terlihat halus, tapi saat

dipotong membujur serat terlihat kasar karena myofibril-miofibril tersebut

dipotong melawan susunannya. Myofibril ini dilapisi oleh sarkolema yang

berikatan dengan tenunan pengikat membentuk miofilamen.

Umumnya, daging yang dikonsumsi berasal dari ternak sapi yang

mempunyai komposisi air (66 %), protein (19 %), lemak (14 %), Ca (11 mg/g),

P (170 mg/g), serta vitamin A dan B.

Parameter produk perairan seperti ikan yang penting adalah bau, flavour,

warna dan kekerasan. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa perecobaan

menggunakan ikan segar, cirr-ciri ikan segar antara lain insang berwarna merah,

cemerlang, tak berbau, mata cemerlang dengan piupih hitam dan cembung, warna

asli kulit belum pudar, sisik melekat kuat dan mengkilat, dan terdapat lendir alami

yang menghasilkan bau amis khas ikan. Sementara ikan busuk memiliki cirri-ciri

yang berkebalikan dengan ikan segar, seperti sisik yang mudah lepas, insang pucat

dan berbau serta lendir yang menyebabkan bau busuk.

Pembusukan dapat terjadi karena proses penyembelihan yang tidak

higienis atau proses pengolahan setelah penyembelihan/penagkapan yang tidak

sesuai. Pembusukan dapat diketahui dengan munculnya bau, perubahan warna dan

adanya lendir. Salah satu uji yang dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat

kebusukan adalah reaksi Eber. Hasil reaksi berupa gas yang keluar dari daging

yang sudah busuk yang bergerak menuju kepermukaan reagen eber. Mekanisme

reaksinya sendiri antara lain amonia bebas dari daging busuk bereaksi dengan HCl

menghasilkan asam salmiak (NH4Cl).

Page 10: Hewan Dan Telur

Dari pengamatan perbandingan perubahan PH dalam setiap interval waktu

10 menit didapat grafik :

Dari grafik, dapat dijelaskan bahwa PH daging meningkat setiap

penambahan waktu, sehingga terbentuk grafik yang linier. Dari literature

diketahui, jika PH daging sudah diatas batas normal yaitu PH 6,2 maka

kemungkinan terjadinya pembusukan dan perkembang biakan mikroorganisme

lebih mungkain terjadi. PH meningkat karena daging dibiarkan pada suhu kamar

selama 30 menit tanpa dilakukan pengolahan apapun.

Dari pengamatan diketahui warna dan ukuran pada masing-masing jenis

telur berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jenis induk, umur induk, sifat genetic

induk, lamanya pembuahan, berat tubuh induk, perubahan musim yang terjadi dan

zat makanan yang diterima induk. Variasi warna dapat dilihat dari telur bebek

yang berwarna dari biru langit hingga biru seperti telur asin, atau telur ayam yang

berwarna putih, kuning sampai kecoklatan. Sementara untuk ukuran telur yang

meliputi panjang, lebar dan berat dapat dilihat dari telur bebek yang lebih besar

dari telur ayam bdan telur puyuh yang berukuran kecil namun dapat dihasilkan

dalam jumlah banyak.

Dari berat utuh telur, 60 % merupakan kuning telur yang mengandung

nilai gizi tinggi seperti lesitin yang berperan penting dalam fase emulsi, dan zat

gizi lain yang mengandung embrio. 40 % biasanya albumen yang bersifat alkalis

dengan PH 7,6. putih telur terdiri dari cairan kental dan bahan setengah padat

Page 11: Hewan Dan Telur

yang terdiri dari 4 lapisan. Komponen penting lain dari telur adalah kulit telur.

Unggas biasanya memiliki kulit telur yang halus, kuat dan berkapur yang

melindungi isi telur dari serangan-serangan luar terutama mikroba.

Perbandingan antara kulit telur, albumen dan yolk pada telur bebek adalah

12,0; 52,6; 35,4. umumnya telur ayam yang utuh mengandung air (24 %), protein

(13 %) yang lebih banyak terdapat dalam kuning telur, lemak (11 %) juga dalam

kuning telur, karbohidrat (1 %), dan abu (1%).

Persentase kuning telur, putih telur dan kulit telur yang berbeda juga

dipengaruhi oleh faktor yang sama yang mempengaruhi warna dan ukuran telur.

Page 12: Hewan Dan Telur

B. Pembahasan

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap daging segar diketahui

berwarna merah, keadaan melintang serat halus, dipotong membujur seratnya

kasar. Tektur daging kenyal dengan bau khas daging. Sementara untuk daging

yang busuk, memiliki warna daging yang merah kecoklatan, bentuk serat halus

baik yang dipotong melintang maupun yang membujur. Daging bertekstur lembek

dan menimbulkan bau yang busuk.

Dari literature, daging mempunyai pigmen mioglobin, yang memberikan

warna merah pada daging. Mioglobin yang merupakan bagian dari sarkoplasma

mempunyai dua gugus dalam strukturnya, yaitu gugus heme dan satu molekul

protein globin. Pada daging segar, warna yang terbentuk adalah merah cerah yang

terjadi dikarenakan mioglobin bereaksi dengan oksigen membentuk

oksimioglobin (merah cerah). Sedangkan pada daging yang busuk, oksimioglobin

tereduksi karena lamanya daging dibiarkan pada suhu ruang sehingga terjadi

pencemaran oleh mikroorganisme membentuk metmioglobin (merah kecoklatan).

Daging dibentuk oleh serat-serat otot daging berbentuk rambut yang diikat

kuat oleh tenunan pengikat yang dihubungkan dengan tulang. Setiap sel serat-

serat otot mengandung beberapa inti sel. Jika dilihat dengan mikroskop, serat-

serat otot daging tampak sebagai serat-serat kecil panjang berdiameter 2-3 mikron

yang tersusun sejajar dan melintang (saat dipotong serat terlihat halus) yang

sering disebut miofibril. Didalam miofibril terdapat sarkoplasma yang larut dalam

air dan garam encer serta terdapat pigmen didalamnya. Selain itu, miofibril juga

dilapisi oleh sarkolema yang berikatan dengan tenunan pengikat endomisium

membentuk miofilamen yang berfungsi dalam kontraksi otot.

Pembusukan terjadi karena setelah penyembelihan tidak dilakukan

pengendalian higienis saat penanganan pembersihan dan pembersihan karkas,

sehingga memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme pada suhu kamar, yang

ditandai dengan timbulnya lendir dan bau busuk.

Daging sapi secara umum mengandung 66 % air, 19 % protein, 14 %

lemak, 11 mg/g Ca, 170 mg/g P, dan 0,08 mg/g vitamin B dan sedikit vitamin A.

Page 13: Hewan Dan Telur

Pada pengamatan ikan segar, matanya berwarna hitam bulat, insang

merah, teksturnya kenyal, sisik mengkilat dan melekat, tidak berlendir dengan bau

amis khas ikan. Dari data setelah disesuaikan dengan literatur, ikan yang diuji

termasuk dalam kelompok ikan yang masih segar.

Untuk mengetahui tingkat kebusukan daging, dapat dilakukan uji Eber. Jika

daging tersebut sudah mengalami pembusukan maka akan menimbulkan asap

yang terjadi dari reaksi antara amonia bebas dari pembusukan daging dengan gas

HCL yang membentuk NH4Cl. Sedangkan bila daging belum busuk, maka tidak

akan timbul asap.

Menurut grafik dibawah, diketahui bahwa PH daging meningkat dengan

penambahan waktu. Namun, range tertinggi dipegang oleh daging busuk. PH

normal untuk daging segar adalah sekitar 5,1-6,2, sementara jika > 6,2 maka

daging tersebut lebih memungkinkan untuk perkembangan mikroba. Untuk

mempertahankan mutu daging, diusahakan PH rendah yaitu sekitar 5,4-5,5.

peningkatan PH dikarenakan daging dibiarkan pada suhu kamar tanpa adanya

penanganan apapun.grafik yang didapat adlah sebagai berikut :

Dari pengamatan diketahui bahwa warna kulit telur dari tiap-tiap jenis

telur berbeda. Dari literature diketahui warna telur tergantung dari jenis induk

seperti warna telur ayam berwarna kuning hingga kecoklatan, dan warna telur

bebek yang biru langit. Begitu juga dengan ukuran telur juga tergan tung dar

Page 14: Hewan Dan Telur

beberapa faktor yaitu jenis hewan, umur hewan, sifat genetic induk, lamanya

pembuahan, zat makanan induk, berat tubuh induk dan perubahan musim.

Umumnya, telur terbagi atas tiga bagian utama yaitu kulit telur, putih telur

dan kuning telur jika di urut dari bagian yang paling luar. Umumnya 2/3 dari berat

telur adalah albumen yang berupa cairan kental, sisanya kuning telur yang bernilai

gizi tinggi dan kulit telur yang berfungsi melindungi isi telur dari faktor-faktor

eksternal. Kulit telur terdiri dari kutikula, lapisan bunga karang lapisan mamila

dan membrane. Nilai persentase kulit, putih dan kuning telur juga dipengaruhi

oleh faktor yang sama.

Page 15: Hewan Dan Telur

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Daging merupakan bahan pangan hewani yang mengandung asam amino

lengkap.

2. Warna daging dipengaruhbi oleh pigmen mioglobin.

3. Pembusukan dapat ditandai dengan perubahan bau, warna dan timbulnya

lendir.

4. Serat daging merupakan myofibril, yaitu kumpulan serat otot daging yang

berikatan tenunan pengikat secara lengkap.

5. Ikan merupakan hasil pengairan yang mengandung asam amino lengkap

dan lemak yang tidak jenuh sehingga mudah dicerna.

6. Semakin lama waktu akan semakin meningkatkan PH daging.

7. Telur terdiri dari kulit, putih dan kunibg telur.

8. Bagian terbesar dari telur adalah putih telur.

B. Saran

1. Penjagaan terhadap kebersihan dan kenyamanan laboratorium bukan

hanya tanggung jawab praktikan tetapi juga semua asisten.

2. Setiap alat yang sudah dimiliki laboratorium sebaiknya dijaga bersama-

sama.

3. Asisten seharusnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga waktu

dimulainya praktikum agar tidak telat karena adanya kendala yang

seharusnta tidak terjadi seperti masih dikuncinya laboratorium.

Page 16: Hewan Dan Telur

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain :

1. Warna daging dipengaruhi oleh pigmen mioglobin, yang jika dioksodasi

membentuk oksimioglobin (merah cerah) dan jika tereduksi menjadi met

mioglobin (merah kecoklatan).

2. Serat–serat pada daging merupakan myofibril atau kumpulan serat otot

daging yang tersusun secara melintang.

3. Daging merupakan sumber gizi dengan asam amino lengkap.

4. Telur berbeda-beda, tergantung dari induknya.

5. 60 % dari telur adalah albumen, sisanya kuning telur dan kulit telur.

B. Saran

Setiap membuat praktikum, semua praktikan diharuskan membuat saran

tentang praktikum yang dilakukan dan juga untuk laboratorium serta asisten.

Tetapi, asisten dan yang bertanggung jawab terhadap laboratorium seperrti buta

huruf sehingga apa yang disarankan oleh praktikan tidak pernah untuk dilakukan.

Oleh karena itu, sebaiknya saran ditiadakan saja yang namanya saran karena tidak

membuahkan hasil apa-apa.

Page 17: Hewan Dan Telur

DAFTAR PUSTAKA

Wahyu. 1992. ILMU NUTRISI UNGGAS, UGM-Press, Yogyakarta.

Buckle, K. A. Ewards, R. A. Fleet, G. H. Wotton, M. 1987. ILMU PANGAN. UI-Press, Jakarta.

Gaman. 1982. ILMU PANGAN, UGM-Press, Yogyakarta.

Syrief, Rizal. 1986. PENGETAHUAN BAHAN UNTUK INDUSTRIPERTANIAN. PT. Sastra Medyatama Perkasa, Jakarta.

Winarno, F. G. 1982. KIMIA PANGAN DAN GIZI. Gramedia, Jakarta.