teknologi pemupukan spesifik lokasi dan …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... ·...

29
TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN KONSERVASI TANAH DESA MUKTISARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN 2007 2007

Upload: doandiep

Post on 23-Jul-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

TEKNOLOGI PEMUPUKAN

SPESIFIK LOKASI DAN KONSERVASI TANAH

DESA MUKTISARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR

BALAI PENELITIAN TANAH

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN

2007 2007

Page 2: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

Penanggung jawab : Kepala Balai Penelitian Tanah

Penyusun : Nurjaya

Neneng L. Nurida

Achmad Rachman

Penyunting : Rahmah D. Yustika

Farida Manalu

Design Cover : Sukmara

Setting/Layout : Rahmah D. Yustika

Didi Supardi

Penerbit : Balai Penelitian Tanah

Jl. Ir. H. Juanda No. 98. Bogor

16123, Telp. (0251) 336757, Fax.

(0251) 321608, 322933, E-mail:

[email protected]

ISBN 978-979-9474-89-6

Penulisan dan pencetakan buku ini dibiayai dari dana DIPA

Tahun Anggaran 2007, Balai Penelitian Tanah, Bogor

http://balittanah.litbang.deptan.go.id

Page 3: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Prima Tani, Balai

Penelitian Tanah telah menyusun Booklet Formulasi Teknologi

Pemupukan Spesifik Lokasi dan Konservasi Tanah dan Air sebagai

acuan bagi pelaksana Prima Tani dalam menerapkan rekomendasi

teknologi pemupukan spesifik lokasi dan konservasi tanah dan air

mendukung kegiatan Prima Tani.

Booklet disusun berdasarkan hasil survei tanah di lokasi-

lokasi Prima Tani dimana Balai Penelitian Tanah menjadi

penanggung jawab survei. Booklet ini merupakan suatu kebutuhan

yang mendesak dalam mengimplementasikan teknologi pemupukan

dan konservasi tanah dan air. Sesuai dengan judulnya, booklet ini

menyajikan formulasi teknologi pemupukan spesifik lokasi dan teknik

konservasi tanah dan air.

Sasaran dari penyusunan booklet formulasi pemupukan

spesifik lokasi dan konservasi tanah dan air adalah para pelaksana

dan pengguna teknologi yang terkait langsung dengan kegiatan

Prima Tani, yaitu Pemandu Teknologi, Manajer Laboratorium

Agribisnis, Penyuluh Pertanian Lapangan, Dinas Pertanian Provinsi

dan Kabupaten/Kota, Kelompok Tani peserta Prima Tani.

Semoga booklet ini bermanfaat, khususnya dalam

mensukseskan Prima Tani sebagai salah satu upaya mendukung

program pemerintah mensejahterakan masyarakat di pedesaan.

Bogor, November 2007

Kepala Balai,

Dr. Achmad Rachman NIP. 080.079.028

Page 4: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................... ii

DAFTAR TABEL ..................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... iv

I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

II. KEADAAN FISIK DAERAH .................................................. 3

2.1. Lokasi dan Perhubungan ........................................... 3

2.2. Penggunaan Lahan dan Pertanian .............................. 3

2.3. Iklim dan Hidrologi .................................................... 5

III. TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI ...................... 7

3.1.Tekstur dan Sifat Kimia Tanah .................................... 7

3.2. Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah ........................ 8

3.3. Rekomendasi Pemupukan Tanaman Jagung ............... 11

3.4. Budi daya Ternak Domba (Bovidae) ........................... 13

IV. TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR ....................... 157

4.1. Teknik Konservasi Tanah dan Air Saat ini ................... 17

4.2. Rekomendasi Teknik Konservasi Tanah dan Air ........... 17

V. DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 20

Page 5: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

iii

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1. Satuan penggunaan lahan di Desa Muktisari Kota

Banjar ............................................................... 4

Tabel 2. Rekomendasi pemupukan padi sawah pada setiap satuan peta tanah (SPT) di Desa Muktisari Kota Banjar ............................................................... 9

Tabel 3. Rekomendasi pemupukan tanaman jagung pada SPT 4 di Desa Muktisari Kota Banjar .................... 12

Tabel 4. Rekomendasi teknik konservasi tanah dan air di Desa Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Propinsi Jawa Barat ............................... 19

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta satuan lahan Desa Muktisari, Kec. Banjar,

Kota Banjar ....................................................... 5

Gambar 2. Pola curah hujan rata-rata bulanan (a) dan hari hujan (b) di Desa Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar ..................................... 6

Gambar 3. Pemupukan dengan cara ditugal bersamaan dengan tanam (a) dan pembubunan tanaman jagung umur 30 HST (b) .................................... 12

Gambar 4. Pemeliharaan domba dengan cara dikandangkan . 14

Gambar 5. Contoh tanaman penutup tanah (Pueraria javanica) diantara tanaman tahunan/buah-buahan .............................................................. 22

Page 6: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tanaman penutup tanah (Sumber: Sekretariat Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat , 1999) ...................................... 22

Lampiran 2. Mulsa bahan hijauan (Sumber: Departemen Pertanian, 2006) ................................................ 23

Page 7: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

1

I. PENDAHULUAN

Informasi potensi sumber daya lahan dan arahan

pengembangan komoditas merupakan informasi dasar yang diperlukan

untuk perencanaan pembangunan pertanian di suatu wilayah. Data

dan informasi ini perlu dilengkapi dengan formulasi teknologi

pengelolaan sumber daya lahan yang lebih spesifik, antara lain dalam

penerapan teknik konservasi tanah, pengelolaan kesuburan tanah

khususnya pemupukan spesifik lokasi, dan pengelolaan bahan organik.

Teknologi pemupukan spesifik lokasi dengan menerapkan

pemupukan berimbang adalah pemupukan untuk mencapai status

semua hara dalam tanah optimum untuk pertumbuhan dan hasil suatu

tanaman. Untuk hara yang telah berada dalam status tinggi, pupuk

hanya diberikan dengan takaran yang setara dengan hara yang

terangkut panen, sebagai takaran pemeliharaan. Pemberian takaran

pupuk yang berlebihan justru akan menyebabkan rendahnya efisiensi

pemupukan dan masalah pencemaran lingkungan. Kondisi atau status

optimum hara dalam tanah tidak sama untuk semua tanaman pada

suatu tanah. Demikian juga status optimum untuk suatu tanaman,

berbeda untuk tanah yang berlainan. Agar pupuk yang diberikan lebih

tepat, efektif dan efisien, maka rekomendasi pemupukan harus

mempertimbangkan faktor kemampuan tanah menyediakan hara dan

kebutuhan hara tanaman. Rekomendasi pemupukan yang berimbang

disusun berdasarkan status hara di dalam tanah yang diketahui melalui

teknik uji tanah.

Penerapan teknik konservasi tanah dan air merupakan kunci

keberlanjutan usaha tani dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan

Page 8: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

2

lahan kering. Teknologi konservasi tanah dan air dimaksudkan untuk

melestarikan sumber daya alam dan menyelamatkannya dari

kerusakan. Target minimal dari aplikasi teknik konservasi adalah

menekan erosi yang terjadi di setiap bidang tanah hingga di bawah

batas yang diperbolehkan. Secara umum, teknik konservasi tanah

dan air dibagi dalam tiga golongan yaitu: (1) teknik konservasi

vegetatif; (2) teknik konservasi mekanik atau teknik konservasi sipil

teknis; dan (3) teknik konservasi kimia. Dalam aplikasi di lapangan

teknik konservasi tersebut tidak berdiri sendiri, namun dapat

merupakan kombinasi dari dua atau tiga teknik konservasi. Pemilihan

teknik konservasi yang tepat harus bersifat spesifik lokasi dan sesuai

pengguna artinya harus mempertimbangkan kondisi biofisik dan

sosial ekonomi petani setempat. Oleh sebab itu rekomendasi teknik

konservasi yang dianjurkan di setiap lokasi disusun dengan

mempertimbangkan tipe penggunaan lahan, kemiringan, vegetasi,

dan teknik konservasi yang ada di lapangan (existing) di masing-

masing lokasi.

Page 9: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

3

II. KEADAAN FISIK DAERAH

2.1. Lokasi dan Perhubungan

Desa Muktisari termasuk ke dalam wilayah Kecamatan

Langensari, Kota Banjar secara geografis terletak di Provinsi Jawa

Barat (Jabar). Jarak antara desa dengan pusat pemerintahan

kecamatan 1 km, dari Ibu Kota Banjar 12 km dan berjarak 125 km

dari Ibukota Propinsi Jabar. Secara administrasi Desa Muktisari

berbatasan dengan desa/kecamatan sebagai berikut:

sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Langensari

sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Lakbok

sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Waringinsari

sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Langensari

2.2. Penggunaan Lahan dan Pertanian

Berdasarkan hasil karakterisasi sumber daya lahan tahun

2007, luas Desa Muktisari 376 ha, terdiri atas lahan sawah irigasi

seluas 250 ha (sawah irigasi teknis dan setengah teknis); kebun

campuran seluas 1 ha; dan kawasan permukiman 125 ha termasuk

di dalamnya kebun campuran yang tidak dapat dipisahkan dari

kawasan permukiman. Rincian penggunaan lahan disajikan pada

Tabel 1.

Page 10: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

4

Tabel 1. Satuan penggunaan lahan di Desa Muktisari Kota Banjar

Penggunaan lahan Luas

Ha % Sawah irigasi Kebun campuran Permukiman

250 1

125

66,51 0,27

33,22

J u m l a h 376 100,00

Komoditas pertanian yang banyak diusahakan oleh petani di

Desa Muktisari yaitu: (1) tanaman pangan dan sayuran (padi, jagung,

kacang hijau, kacang merah, labu besar, kacang panjang, mentimun

dan kangkung) yang ditanam pada lahan sawah dan (2) tanaman

tahunan dan buah-buahan (kelapa, pisang, rambutan, kakao, dan

mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta

Satuan Lahan Desa Muktisari Kecamatan Langensari, Kota Banjar

disajikan pada Gambar 1. Berdasarkan peta satuan lahan tersebut,

Desa Muktisari dibagi ke dalam 3 peta satuan lahan: (1) lahan sawah,

(2) kebun campuran, dan (3) permukiman.

Page 11: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

5

Gambar 1. Peta satuan lahan Desa Muktisari, Kec. Banjar, Kota

Banjar

2.3. Iklim dan Hidrologi

Data curah hujan dan hari hujan di Lokasi Prima Tani di Desa

Muktisari tahun 2005 disajikan pada Gambar 2. Berdasarkan data

curah hujan, dalam satu tahun terdapat 4 bulan basah (> 200 mm

bulan-1) dan 8 bulan kering (< 200 mm bulan-1). Menurut klasifikasi

Oldeman, Desa Muktisari termasuk ke dalam tipe iklim D dengan

suhu rata-rata 37oC. Rata-rata curah hujan 1.548 mm th-1 dengan

hari hujan 180 hari th-1 sedangkan curah hujan dan hari hujan

tertinggi masing-masing terjadi pada bulan Desember dan

Page 12: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

6

050

100150200250300350400450

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Curah hujan (mm)

0

5

10

15

20

25

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Hari hujan (hari)

September. Musim hujan dimulai bulan Oktober hingga bulan Maret

dan musim kering dimulai pada bulan April hingga September.

Wilayah Desa Muktisari mempunyai topografi relatif datar dengan

ketinggian tempat 16 m dari permukaan laut.

Gambar 2. Pola curah hujan rata-rata bulanan (a) dan hari hujan (b) di Desa Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar

Page 13: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

7

III. TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI

3.1.Tekstur dan Sifat Kimia Tanah

Hasil analisis tekstur dan sifat kima tanah lokasi prima tani

Desa Muktisari menunjukkan bahwa tanah bertekstur liat, dengan

reaksi tanah (pH) agak masam, kandungan C dan N-organik

termasuk kategori rendah, P-potensial tanah (terekstrak HCl 25%)

tergolong sedang kecuali pada SPT 3 tergolong tinggi, sedangkan

kandungan P-tersedia terekstrak Olsen tergolong tinggi. Kandungan

kation dapat ditukar Ca dan Mg tergolong tinggi, kandungan kalium

dapat ditukar (K-dd) tergolong rendah, sedangkan kandungan Na

dapat ditukar tergolong sedang. Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan

Kejenuhan Basa (KB) tergolong tinggi.

Kandungan C-organik umumnya rendah kecuali tanah-tanah

yang ditumbuhi vegetasi alami seperti hutan C-organiknya tinggi.

Selain pada lahan kering, umumnya tanah-tanah sawah di Indonesia

mempunyai kadar C-organik rendah di bawah < 2% (Kasno et al.,

2003). Hal ini terjadi karena C-organik terakumulasi pada lapisan

atas (top soil) di mana pada kondisi suhu dan curah hujan tinggi

mudah terdekomposisi dan hilang tererosi oleh aliran air pemukaan

terutama pada tanah-tanah yang berlereng tanpa ada upaya

konservasi. Selain itu pada daerah tropis seperti Indonesia proses

dekomposisi bahan organik terjadi sangat intensif karena didukung

oleh suhu dan kelembapan yang tinggi.

Rendahnya kandungan nitrogen dalam tanah disebabkan

hara N mempunyai sifat yang dinamis (mudah berubah dari satu

bentuk ke bentuk lain) dan mobil (mudah bergerak bersama

Page 14: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

8

pergerakan air). Oleh karena itu kadar nitrogen (N) dalam tanah

pada umumnya rendah, upaya untuk memperbaiki tingkat

ketersediaan hara N dalam tanah yaitu melalui pemupukan dan

dapat diberikan dalam bentuk urea atau ZA tergantung pH tanah

dan komoditas yang ditanam.

Untuk mengatasi kendala kesuburan tanah di lokasi Prima

tani, pemupukan N (urea) dan K (KCl) yang tinggi serta pemberian

bahan organik dalam bentuk jerami ke lahan sawah merupakan

suatu keharusan agar diperoleh produktivitas tanaman yang optimal.

3.2. Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah

Pupuk merupakan salah satu sarana yang penting untuk

meningkatkan produksi pertanian. Penggunaannya meningkat pesat

setelah pencanangan program intensifikasi yang dimulai tahun 1969.

Rekomendasi pemupukan padi sawah yang berlaku sekarang bersifat

umum untuk semua wilayah Indonesia tanpa mempertimbangkan

status hara tanah dan kemampuan tanaman menyerap hara.

Sementara diketahui bahwa status hara P dan K lahan sawah sangat

bervariasi dari rendah sampai tinggi (Adiningsih et al., 1989;

Moersidi et al., 1990).

Saat ini rekomendasi pemupukan padi sawah dapat

ditetapkan berdasarkan hasil analisis sifat kimia tanah di

laboratorium dan di lapangan menggunakan alat bantu perangkat uji

tanah sawah (PUTS). Menurut Peraturan Menteri Pertanian No.40/

Permentan/OT.140/1/2007 (Badan Litbang Pertanian, 2007a)

sebagai revisi dari Keputusan Menteri Pertanian

No.01/Kpts/SR.130/1/2006 (Badan Litbang Pertanian, 2006) tentang

Page 15: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

9

pemupukan spesifik lokasi padi sawah, penentuan takaran pupuk P,

dan K dapat ditetapkan langsung di lapangan mengunakan

perangkat uji tanah sawah (PUTS). Dalam Kepmentan tersebut

takaran rekomendasi pemupukan dibagi mejadi tiga: 1) rekomendasi

tanpa bahan organik, 2) 5 t jerami, dan 3) dengan 2 t pupuk

kandang per ha.

Rekomendasi pemupukan N, P, dan K tanpa pemberian

bahan organik: pupuk N (urea) diberikan dengan takaran 250 kg ha-1,

pupuk P (SP-36) pada tanah sawah dengan status P rendah, sedang

dan tinggi masing-masing dipupuk dengan takaran 100, 75, dan 50

kg ha-1. Sedangkan rekomendasi pupuk K (KCl) pada tanah sawah

berstatus K rendah dipupuk 100 kg KCl ha-1 dan tanah berstatus K

sedang dan tinggi dipupuk 50 kg KCl ha-1. Apabila jerami

dikembalikan ke lahan sawah maka rekomendasi pemupupukan KCl

untuk tanah sawah dengan status K rendah dapat dikurangi.

Takaran rekomendasi pemupukan padi sawah di Desa Muktisari

berdasarkan hasil analisis tanah disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekomendasi pemupukan padi sawah pada setiap satuan

peta tanah (SPT) di Desa Muktisari Kota Banjar

SPT Tanpa bahan organik Dengan 5 t

jerami ha-1 Dengan 2 t ppk

kandang

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl kg ha-1 1

2

3

250

250

250

75

75

50

100

100

100

230

230

230

75

75

50

50

50

50

225

225

225

25

25

0

80

80

80

Page 16: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

10

Cara Pemupukan

Pemupukan N (urea) dapat dilakukan menggunakan bagan

warna daun (BWD), dimana pada awal pemupukan tanaman padi

dipupuk 50-75 kg urea ha-1. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi

dengan BWD dimulai pada saat tanaman berumur 25-28 hari setelah

tanam. Pengukuran selanjutnya setiap 7-10 hari sekali, sampai

tanaman dalam kondisi bunting atau fase primordia. Cara ini hanya

berlaku bagi varitas unggul biasa. Khusus untuk padi hibrida dan

padi tipe baru, pengukuran tingkat kehijauan daun tanaman

dilakukan sampai tanaman sudah berbunga (Badan Litbang

Pertanian, 2007b).

Jerami sisa-sisa panen sebaiknya dikembalikan ke lahan sawah

bisa dalam bentuk jerami atau pupuk kandang. Jerami diberikan 2

minggu sebelum tanam atau bersamaan pengolahan tanah pertama

dan dibiarkan selama 2 minggu. Jerami yang dikembalikan ke lahan

sawah sebaiknya tidak dalam bentuk segar tetapi sudah dalam

keadaan melapuk atau jerami yang telah dikomposkan.

Pemupukan urea, SP-36, dan KCl, diberikan saat tanaman

berumur 7 hari setelah tanam, dengan cara disebar merata di atas

permukaan petakan kemudian diinjak-injak sehingga masuk ke

dalam tanah. Pupuk KCl diberikan 2 kali, yaitu saat tanaman

berumur 7 hari setelah tanam dan pada saat primordia, masing-

masing setengah takaran.

Pemberian pupuk hara makro terus-menerus seperti urea,

amonium sulfat, TSP/SP-36, dan KCl pada lahan sawah intensifikasi

dapat mengakibatkan terkurasnya unsur hara mikro diantaranya

seng (Zn) (Sofyan et al., 2004). Meskipun ketersediaan Zn dalam

tanah dipengaruhi oleh banyak faktor, berdasarkan hasil penelitian

Page 17: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

11

Al-Jabri et al. (1995) pemberian 5 kg Zn ha-1 pada tanah sawah atau

perendaman bibit padi ke dalam larutan 0,05% ZnSO4 selama 5

menit dapat meningkatkan hasil padi pada sebagian besar lahan

sawah.

3.3. Rekomendasi Pemupukan Tanaman Jagung

Pada lahan kering masam seperti tanah Ultsisol (Podsolik)

biasanya tanah mempunyai pH kurang dari 5, pada kondisi tanah

masam umumnya tingkat kelarutan aluminium dalam tanah tinggi

dapat bersifat racun terhadap tanaman. Sebelum ditanam,

bersamaan dengan saat pengolahan tanah dilakukan pengapuran

menggunakan kaptan/dolomit dengan takaran 1-3 t ha-1 yang

diberikan 2-3 tahun sekali. Pemberian dilakukan dengan cara

menyebar kapur secara merata pada permukaan petakan kemudian

diaduk bersamaan dengan meratakan sekitar 1 bulan sebelum tanam.

Pemupukan

Pemberian pupuk bisa dalam bentuk pupuk NPK majemuk atau

pupuk NPK tunggal tergantung ketersediaan di lapangan. Dalam

bentuk pupuk tunggal, sebagai sumber N untuk tanah yang ber pH

masam digunakan pupuk urea sedangkan tanah yang alkalis (pH >

7) digunakan pupuk ZA sebagai sumber N, SP-36/TSP sebagai

sumber P, dan KCl sebagai sumber K. Takaran pupuk N, P, K, bahan

organik dan kapur disajikan pada Tabel 3. Pupuk P (SP-36) dan KCl

diberikan sekaligus saat tanam sedangkan pupuk urea diberikan dua

kali yaitu 1 minggu setelah tanaman dan pada umur 30 hari setelah

tanaman masing-masing diberikan setengah takaran. Pemupukan

Page 18: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

12

dapat dilakukan dengan cara dilarik atau ditugal. Pemupukan urea

kedua dilakukan bersamaan dengan pembumbunan.

Tabel 3. Rekomendasi pemupukan tanaman jagung pada SPT 4 di Desa Muktisari Kota Banjar

Waktu pemupukan

Rekomendasi pemupukan

Urea SP-36 KCl Kapur Bahan organik

kg ha-1

15 HBT - - - 1.000 – 3.000 2.000 Saat Tanam 150 250 100 - - 30 HST 150 - - - - Keterangan:HSBT =hari sebelum tanam, HST = hari setelah tanam

Gambar 3. Pemupukan dengan cara ditugal bersamaan dengan tanam (a) dan pembubunan tanaman jagung umur 30 HST (b)

Untuk menentukan takaran rekomendasi pemupukan

tanaman jagung dapat dibantu melalui analisis contoh tanah di

laboratorium atau menggunakan perangkat uji tanah kering (PUTK).

Keuntungan penetapan rekomendasi pemupukan menggunakan

PUTK takaran pupuk dapat ditetapkan secara cepat di lapangan

hanya membutuhkan waktu + 15 menit dan mempunyai tingkat

akurasi yang tinggi.

(a)

(a) (b)

Page 19: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

13

Pemberian bahan organik sangat dianjurkan, karena dari

hasil analisis tanah lokasi Prima Tani Desa Cibeureum Wetan

kandungan bahan organiknya rendah. Pemberian bahan organik bisa

dalam bentuk kompos atau pupuk kandang dengan takaran 2 t ha-1.

Pemberiannya dengan cara disebar secara merata pada permukaan

tanah, kemudian diaduk rata bersamaan dengan pengolahan tanah

awal, kemudian diinkubasikan selama 2 minggu kemudian baru

dilakukan penanaman.

Pembumbunan bertujuan untuk memperkokoh posisi batang

agar tanaman tidak mudah. Kegiatan ini dilakukan pada saat

tanaman berumur 1-1,5 bulan, bersamaan dengan waktu

pemupukan kedua sehingga lebih efisien dalam penggunaan tenaga

kerja. Tujuannya adalah agar akar yang keluar dari batang di atas

permukaan tanah tertutup oleh tanah sehingga tanaman menjadi

kokoh sehingga tidak mudah roboh.

3.4. Budi Daya Ternak Domba ( Bovidae )

Domba unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang

oleh hama penyakit, berasal dari bangsa domba yang persentase

kelahiran dan kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbuh dan

persentase karkas yang baik. Dengan demikian keberhasilan usaha

ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan

induk/pejantan yang memiliki sifat-sifat yang baik.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk

1. Calon induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut

normal, telinga kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka

baik, memiliki nafsu kawin besar, dan ekor normal.

Page 20: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

14

2. Calon pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat,

badan normal dan keturunan dari induk yang melahirkan anak 2

ekor/lebih, tonjolan tulang pada kaki besar dan mempunyai buah

zakar yang sama besar serta kelaminnya dapat bereaksi,

mempunyai gerakan yang lincah, roman muka baik, dan tingkat

pertumbuhan relatif cepat.

Pemberian Pakan

Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan

mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat,

lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Bahan pakan untuk domba

pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan sebagai berikut:

1. Golongan rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala,

brachiaria, raja, meksiko, dan rumput alam.

2. Golongan kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal,

daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra,

gliricidia, dan iratro.

3. Hasil limbah pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun

dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun

ketela pohon, daun ketela rambat, dan daun beringin.

Gambar 4. Pemeliharaan domba dengan cara dikandangkan

Page 21: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

15

4. Golongan makanan penguat (konsentrat), seperti dedak, jagung

karing, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil

kedelai, ampas tahu, ampas kecap, dan biji kapas.

Pakan untuk domba berupa campuran dari keempat

golongan di atas yang disesuaikan dengan tingkatan umur. Adapun

proporsi dari campuran tersebut adalah:

1. Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%

2. Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas

3. Induk menyusui: rumput 50%, daun 50%, dan konsentrat 2-3 gelas

4. Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%

5. Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40%, dan konsentrat

0,5–1 gelas.

Sedangkan takaran pemberian ransum untuk pertumbuhan

domba adalah sebagai berikut:

1. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan= 180 kg hari-1,

pertambahan bobot = 50 g hari-1

2. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan = 340 kg hari-1,

pertambahan bobot = 100 g hari-1

3. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan = 410 kg hari-1,

pertambahan bobot = 150 g hari-1

4. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan = 110 kg hari-1,

pertambahan bobot = 50 g hari-1

5. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan = 280 kg hari-1,

pertambahan bobot = 100 g hari-1

6. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan = 440 kg hari-1,

pertambahan bobot = 150 g hari-1

7. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat = 160 g hari-1, pertambahan

bobot=50 g hari-1

Page 22: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

16

8. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat = 320 g hari-1, pertambahan

bobot = 100 g hari-1

9. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat = 470 g hari-1, pertambahan

bobot = 150 g hari-1

10. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat = 100 g hari-1, pertambahan

bobot = 50 g hari-1

11. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat = 260 g hari-1, pertambahan

bobot = 100 g hari-1

12. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat = 410 g hari-1, pertambahan

bobot = 150 g hari-1

13. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat = 60 g hari-1, pertambahan

bobot = 50 g hari-1

14. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat = 180 g hari-1, pertambahan

bobot = 100 g hari-1

15. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat = 340 g hari-1, pertambahan

bobot = 150 g hari-1

16. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat = 50 g hari-1, pertambahan

bobot = 50 g hari-1

17. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat = 110 g hari-1, pertambahan

bobot = 100 g hari-1

18. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat = 260 g hari-1, pertambahan

bobot = 150 g hari-1

19. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat = 40 g hari-1, pertambahan

bobot = 50 g hari-1

20. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat = 280 g hari-1, pertambahan

bobot = 100 g hari-1

21. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat = 440 g hari-1, pertambahan

bobot = 150 g hari-1

Page 23: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

17

IV. TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR

4.1. Teknik Konservasi Tanah dan Air Saat Ini

Hasil survei identifikasi dan karakterisasi sumber daya lahan

menginformasikan bahwa kawasan pertanian di Desa Muktisari

terhampar di daerah yang bertopografi datar sampai agak datar (<

3%). Erosi aktual yang terjadi umumnya hanya erosi lembar yang

sebagian besar terjadi pada lahan-lahan yang masih terbuka atau

belum digarap. Potensi terjadinya erosi lembar masih dapat ditolerir

karena petani secara tidak langsung sudah menerapkan teknik

konservasi tanah dan air dengan cara membiarkan daun-daun kering

terhampar di permukaan tanah sebagai mulsa.

Pemanfaatan sisa panen

Lahan kering (kebun campuran dan pekarangan) dimanfaat-

kan untuk budi daya tanaman buah-buahan/tahunan seperti

rambutan, petai, dan kelapa, serta ada juga sebagian kecil petani yang

mulai menanam kakao yang berpotensi besar meningkatkan

pendapatan petani untuk jangka panjang apabila dikelola secara serius.

Secara umum teknik konservasi tanah dan air existing yang diterapkan

petani hanyalah penerapan mulsa daun kering yang dibiarkan

terhampar di permukaan tanah secara tidak merata atau kurang rapat.

4.2. Rekomendasi Teknik Konservasi Tanah dan Air

Teknik konservasi tanah dan air yang direkomendasikan untuk

perbaikan pengelolaan lahan di Desa Muktisari didasarkan pada

kemiringan lahan, tipe penggunaan lahan, vegetasi dominan, serta

teknik konservasi tanah dan air existing. Teknik konservasi tanah dan air

yang direkomendasikan berupa teknik konservasi vegetatif (Tabel 4).

Page 24: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

18

Pengaturan penanaman tanaman tahunan dan aplikasi

mulsa sisa tanaman

Penanaman tanaman buah-buahan/tahunan di lahan kering

kebun campuran terutama tanaman yang baru hendaknya dilakukan

berdasarkan arah timur-barat serta menggunakan jarak tanam yang

beraturan dengan tujuan agar dapat memanfaatkan cahaya matahari

secara optimal. Penerapan mulsa daun kering yang dibiarkan

terhampar di permukaan tanah sudah cukup baik, kondisi ini sangat

menguntungkan karena dapat terbebas dari bahaya erosi percik.

Perbaikan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan jumlah sisa

tanaman (daun kering) yang diberikan sehingga tanah lebih tertutup

rapat dan mengatur penempatan mulsa di permukaan tanah

seefisien mungkin.

Penanaman tanaman penutup tanah

Perbaikan kualitas tanah lainnya yang perlu dilakukan adalah

penutupan permukaan tanah baik dengan rumput maupun Legume

Cover Crops (LCC). Penanaman rumput atau LCC ini selain dapat

mencegah erosi, juga memperindah penampilan kebun yang

diusahakan dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Jenis

rumput yang disarankan adalah jenis rumput yang dapat tumbuh

rapat menutupi permukaan tanah seperti rumput Brachiaria

decumbens (bede) atau rumput yang biasa tumbuh di lapangan,

sedangkan untuk LCC dapat ditanam jenis Centrosema pubescens,

Arachis pintoii atau Pueraria javanica.

Pemanfaatan kotoran ternak

Sekitar 71,5% rumah tangga petani di Desa Muktisari

memelihara ternak terutama ternak sapi penggemukan sehingga

produksi kotoran ternak cukup besar. Potensi tersebut dapat

ditingkatkan dengan cara pembuatan kompos sehingga dapat

Page 25: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

19

digunakan sebagai pupuk kandang baik untuk lahan sawah maupun

untuk tanaman buah-buahan. Selain sebagai sumber hara, pupuk

kandang juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga jika

diberikan secara kontinyu akan dapat memperbaiki kualitas tanah

dalam jangka panjang.

Rekomendasi teknik konservasi tanah dan air pada masing-

masing satuan peta tanah di lokasi Laboratorium Agribisnis PRIMA

TANI Desa Muktisari, Kecamatan Langensari, Kabupaten Kota Banjar,

Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekomendasi teknik konservasi tanah dan air di Desa Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Propinsi Jawa Barat

Satuan Peta

Tanah (SPT)

Kemiringan Lahan

(%)

Penggunaan Lahan

Konservasi Tanah dan

Air Saat ini

Rekomendasi Teknik Konservasi Tanah dan Air

Catatan Maksimum Proporsi

Tan. Semusim*)

Teknik Konservasi Tanah dan Air

1 3 Kebun campuran

Mulsa daun kering

25 %

• Penanaman tanaman buah-buahan/ tahunan arah timur-barat

• Penanaman LCC (Centro-sema, Arachis, Pueraria)

• Perbaikan pemberian mulsa (kuantitas dan teknik penempatan)

• Pemberian pupuk kandang

Lihat Lampiran 1 dan 2

Catatan: Kedalaman solum > 100 cm, *) persen areal lainnya digunakan untuk tanaman tahunan, proporsi tanaman tahunan tidak

dibatasi.

Page 26: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

20

V. DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, J.S., Moersidi S., M.Sudjadi, dan A.M. Fagi. 1989. Evaluasi

Keperluan Fosfat pada Lahan Sawah Intensifikasi di Jawa. hlm. 63-89 dalam Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk. Cipayung , 25 Nopember 1988.

Al-Jabri, M. Dan M. Soepartini. 1995. Teknik Pemupukan hara Zn pada

tanah Sawah. hlm 1-6 dalam Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agriklimat. No.2 Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Badan Litbang Petanian. 2006. Keputusan Menteri Pertanian No.

01/Kpts /SR.130/1/2006. Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi. Departemen Pertanian.

Badan Litbang Petanian. 2007a. Peraturan Menteri Pertanian No.

40/Permentan /OT.140/1/2007. Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi. Departemen Pertanian.

Badan Litbang Pertanian. 2007b. Pengelolaan Tanaman Terpadu

(PTT) Padi Sawah Irigasi. Departemen Pertanian. Kasno, Nurjaya, dan Diah Setyorini. 2003. Status C-Organik Lahan

Sawah di Indonrsia. Prosiding Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia. Padang, 21-23 Juli 2003. Himpunan Ilmu Tanah Indonesia.

Nurjaya, Samdan, dan T. Budhyastoro. 2007. Laporan Sementara

Identifikasi dan evaluasi potensi lahan untuk mendukung primatani di Desa Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan Pertanian. (Tidak dipublikasikan)

Moersidi, S., J. Prawira Sumantri, W. Hartatik, A. Pramudia, dan M.

Sudjadi. 1990. Evaluasi Kedua Keperluan Fosfat pada Lahan Sawah Intensifikasi di Jawa. Hlm 209-221 dalam Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V. Cisarua, 12-13 Nopember 1990. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Page 27: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

21

Sekretariat Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat. 1999. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Kelompok Kerja Penelitian dan Pengembangan (POKJA LITBANG)-NWMCP.

Sofyan, A., Nurjaya, dan A. Kasno. 2004. Status Hara Tanah Sawah

untuk Rekomendasi Pemupukan dalam Buku Tanah sawah dan Teknologi Pengelolaannya. hlm. 83-114. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Page 28: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

22

Lampiran 1. Tanaman penutup tanah (Sumber: Sekretariat Tim

Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi

Pusat, 1999)

Tanaman penutup tanah pada umumnya adalah jenis legum

menjalar yang ditanam di antara tanaman tahunan/buah-buahan,

secara bergilir dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan,

dan sebagai tanaman pemula (pioneer) untuk rehabilitasi lahan

kritis (Gambar 5). Fungsi tanaman penutup adalah untuk

menutupi tanah dari terpaan langsung air hujan, rehabilitasi

lahan kritis, menjaga kesuburan tanah, dan menyediakan bahan

organik. Berbagai tanaman penutup tanah rendah berupa

tanaman legum adalah stilo (Stylosanthes sp.), sentro (Centrosema

sp.), kalopo (Calopogonium sp), puero atau kudzu (Pueraria sp), dan

Arachis sp., sedangkan jenis rumput yang dapat ditanam adalah

Brachiaria decumbens (bede).

Gambar 5. Contoh tanaman penutup tanah (Pueraria javanica) diantara tanaman tahunan/buah-buahan

Tanaman tahunan/ buah-buahan

Tanaman penutup/ Tanah/LCC

Page 29: TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DAN …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · mangga) ditanam di sekitar permukiman dan kebun campuran. Peta Satuan Lahan Desa

gx~ÇÉÄÉz| cxÅâÑâ~tÇ fÑxá|y|~ _É~tá| wtÇ ^ÉÇáxÜätá| gtÇt{

23

Lampiran 2. Mulsa bahan hijauan (Sumber: Departemen

Pertanian, 2006)

Mulsa dapat berasal dari hijauan hasil pangkasan tanaman

pagar, tanaman strip rumput, dan sisa tanaman. Bahan tersebut

disebarkan di atas permukaan tanah secara rapat untuk menghindari

kerusakan permukaan tanah dari terpaan hujan. Bahan hijauan atau

sisa tanaman juga dapat ditumpuk memanjang searah kontur,

terutama bagi bahan hijauan yang mempunyai struktur memanjang

seperti batang dan daun jagung atau jerami padi dengan maksud

menghambat laju aliran permukaan.

Mulsa biasanya merupakan kombinasi antara sisa tanaman

yang cepat melapuk dan lambat melapuk. Bahan hijauan atau

biomassa yang cepat melapuk (seperti sisa tanaman kacang-

kacangan) berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan

menyediakan hara secara cepat, sedangkan biomassa yang relatif

lambat melapuk (seperti jerami padi, batang jagung) berguna untuk

menghambat laju aliran permukaan.