teknik radiografi abdomen 3 posisi

7
TEKNIK RADIOGRAFI ABDOMEN 3 POSISI Pemeriksaan abdomen dibedakan 2 macam : 1. Abdomen dengan persiapan ----> dilakukan setelah pasien melakukan persiapan khusus sebelum pemeriksaan. Tujuannya agar rongga abdomen terhindar dari bayangan feses & udara. 2. Abdomen tanpa persiapan INDIKASI PEMERIKSAAN - Perforasi - Ileus Obstruksi - Ileus Paralitik - Invaginasi FOTO YANG DIBUAT : AP supine, Setengah duduk (semi errect), LLD TUJUAN : Untuk melihat gambaran secara umum serta mengetahui adanya cairan & udara bebas di dalam rongga abdomen. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Foto Abdomen AP Supine - Film : 35 x 43 cm memanjang - Posisi Pasien : Pasien tidur terlentang, kedua tangan samping tubuh. MSP tubuh pada Midline meja pemeriksaan. - CR : tegak lurus film - CP : Pertengahan SIAS / setinggi L-3 - FFD : 90 - 120 cm - Marker R/L - Eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh

Upload: adiyat-aunur-rahman

Post on 03-Oct-2015

341 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

TEKNIK RADIOGRAFI ABDOMEN 3 POSISI Pemeriksaan abdomen dibedakan 2 macam :1. Abdomen dengan persiapan ----> dilakukan setelah pasien melakukan persiapan khusus sebelum pemeriksaan. Tujuannya agar rongga abdomen terhindar dari bayangan feses & udara.2. Abdomen tanpa persiapan

INDIKASI PEMERIKSAAN- Perforasi- Ileus Obstruksi- Ileus Paralitik- Invaginasi

FOTO YANG DIBUAT : AP supine, Setengah duduk (semi errect), LLD

TUJUAN : Untuk melihat gambaran secara umum serta mengetahuiadanya cairan & udara bebas di dalam rongga abdomen.

TEKNIK RADIOGRAFI1. Foto Abdomen AP Supine - Film : 35 x 43 cm memanjang - Posisi Pasien : Pasien tidur terlentang, kedua tangan samping tubuh. MSP tubuh pada Midline meja pemeriksaan. - CR : tegak lurus film - CP : Pertengahan SIAS / setinggi L-3 - FFD : 90 - 120 cm - Marker R/L - Eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh

AP Supine

2. Foto Abdomen Semi Erect - Film : 35 x 43 cm, memanjang - Posisi pasien : Pasien setengah duduk/semi erect, kedua tangan samping tubuh. Letakkan kaset dibelakang tubuh dgn lysolm menempel kaset. - CR : Horizontal film - CP : Setinggi L-1 - FFD : 90 - 120 cm - Marker R/L - Eksposi setelah ekspirasi penuh

Semi Erect

3. Foto Abdomen LLD - Film : 35 x 43 cm - Posisi pasien : Pasien true lateral, dengan sisi kiri menempel meja pemeriksaan. kedua tangan diatas kepala. Kedua lutut flexi. Letakkan kaset dibelakang tubuh dgn lysolm menempel kaset. - CR : Horizontal film - CP : Setinggi L-2 - FFD : 90 - 120 cm - Marker R/L - Eksposi setelah ekspirasi penuh

LLD

NB : Pasien seharusnya tegak atau posisi decubitus, minimal 5mnt sebelum eksposi dengan 10-20 mnt dipilih untuk menampakkan potensial small amount udara intraperitoneum.

GAMBARAN RADIOGRAFIdapat memperlihatkan :- Air fluid level- adanya obstruksi letak rendah-tinggi- perforasi (free air)- dapat membedakan antara meteorismus (kemung) dgn obstruksi.

Sumber : Bontrager Kenneth L, 2001, Textbook o Radiographic Positioning and Related Anatomy,Fifth Edition, Mosby, A Harcourt Health Company St. Louis Philadelphia

Teknik Radiografi Abdomen 3 Posisi / AbdomenAkut

apakah pengertian abdomen 3 posisi?Abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.apakah abdomen akut itu? dan apa saja yang masuk kategori abdomen akut?abdomen akut adalah keadaan sakit perut mendadak yang memerlukan tindakan segera.macam abdomen ak ut : ileus, perforasi (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra abdominal.bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi?Teknik radiografi abdomen untuk kasus abdomen akut dilakukan dalam 3 posisi yaitu abdomen AP supine, Abdomen AP setengah duduk, dan abdomen LLD.1. ABDOMEN AP Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan meja. kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus. Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya) CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca FFD : 100 cm Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)2. ABDOMEN SETENGAH DUDUK Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh sejajar kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus. Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, pelvis dan shoulder TIDAK mengalami rotasi. CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca (umbilikus) FFD : 100 cm jangan lupa memakai grid Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)3. ABDOMEN LLD Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue ditekuk (difleksikan), kedua tangan diletakkan ditas kepala Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung. CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca. FFD : 100 cm Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)apakah tujuan dari masing-masing posisi? Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan karena massa atau gas pada kolon itu. Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragma. Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibar perforasi kolon.mengapa dibuat foto LLD (bukan RLD) untuk abdomen 3 posisi ini?supaya terpisah dengan udara di lambung. pada pasien tersangka kebocoran dinding usus, udara akan berada pada permukaan teratas. jika dibuat foto RLD, udara bebas itu kan tampak menyatu/bercampur dengan udara diusus sehingga patologisnya sulit dinilai.apa tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh?pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan tampak jelas.