jaminan kualitas radiografi

46
BAB 6 PROSES PENGOLAHAN FILM SINAR-X Media perekam (reseptor gambar) sering dipergunakan dalam bidang radiografi kedokteran gigi yaitu film radiografi. Gambaran film radiografi yang baik dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa pasien dan perawatan secara menyeluruh. PEMBENTUKAN GAMBAR Ketika seberkas foton keluar dari objek dan mengekspos film sinar x, maka terjadi perubahan kimia foto sensitive kristal perak halida dalam emulsi film. Kristal ini diubah secara kimia oleh perak bromida yang merupakan gambaran tak terlihat pada film. Sebelum paparan, emulsi film terdiri dari perak bromida yang terdapat pada film tersebut,terdapat pada film tersebut, terdapat banyak kristal yang terdiri dari sejumlah kecil perak iodida. Kristal ini peka terdapat penambahan senyawa belerang yang mengikat pada permukaan kristal tersebut. Campuran sulfat tersebut mempunyai peranan penting pada saat perubahan gambar. Senyawa sulfur mempunyai banyak tempat sensitivitas yang dapat menangkap sinar radiasi. Sehingga menyebabkan setiap kristal mempunyai banyak tempat sensitivitas sehingga dapat menangkap elektron dari sinar radiasi untuk pembentukan gambar. Pengolahan film pada larutan pengembang dan penetap mengubah gambaran tak terlihat menjadi gambaran radiografi yang dapat dilihat. 1

Upload: lina-simanjuntak

Post on 13-Feb-2015

245 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Page 1: Jaminan kualitas radiografi

BAB 6

PROSES PENGOLAHAN FILM SINAR-X

Media perekam (reseptor gambar) sering dipergunakan dalam bidang radiografi

kedokteran gigi yaitu film radiografi. Gambaran film radiografi yang baik dapat

dimanfaatkan untuk mendiagnosa pasien dan perawatan secara menyeluruh.

PEMBENTUKAN GAMBAR

Ketika seberkas foton keluar dari objek dan mengekspos film sinar x, maka terjadi

perubahan kimia foto sensitive kristal perak halida dalam emulsi film. Kristal ini diubah

secara kimia oleh perak bromida yang merupakan gambaran tak terlihat pada film. Sebelum

paparan, emulsi film terdiri dari perak bromida yang terdapat pada film tersebut,terdapat pada

film tersebut, terdapat banyak kristal yang terdiri dari sejumlah kecil perak iodida. Kristal ini

peka terdapat penambahan senyawa belerang yang mengikat pada permukaan kristal tersebut.

Campuran sulfat tersebut mempunyai peranan penting pada saat perubahan gambar. Senyawa

sulfur mempunyai banyak tempat sensitivitas yang dapat menangkap sinar radiasi. Sehingga

menyebabkan setiap kristal mempunyai banyak tempat sensitivitas sehingga dapat

menangkap elektron dari sinar radiasi untuk pembentukan gambar. Pengolahan film pada

larutan pengembang dan penetap mengubah gambaran tak terlihat menjadi gambaran

radiografi yang dapat dilihat.

Ketika kristal perak halida diradiasi, foton sinar x berinteraksi dengan ion bromida

oleh compton dan interaksi foto elektrik. Interaksi ini mengakibatkan pemindahan elektron

pada ion bromida. Kehilangan elektron, mengakibatkan ion bromida diubah menjadi atom

brom netral elektron bebas bergerak melalui kristal. Elektron bebas bergerak melalui kristal

mencapai tempat sensitivitas dimana terdapat ion negatif dan ion negatif menarik ion positif

sehingga akan membentuk atom netral perak metalik sehingga tempat yang terdapat atom

perak netral disebut tempat gambaran tak terlihat

PROSEDUR PENGOLAHAN FILM DALAM CAIRAN

Prosedur pengolahan film dalam cairan sebagai berikut:

1. Celupkan film yang telah dibuka ke dalam larutan pengembang.

2. Bilas film dengan menggunakan air mengalir .

3. Celupkan film ke dalam larutan penetap.

1

Page 2: Jaminan kualitas radiografi

4. Cuci film dengan menggunakan air mengalir.

5. Keringkan film dan kemudian dilihat.

Larutan pengembang (Developing solution)

Cairan pengembang terdiri dari empat bagian, yaitu

1. Bahan pengembang.

2. Bahan pengaktif.

3. Bahan pengawet.

4. Bahan penghambat.

Bahan pengembang (developer)

Fungsi utama bahan pengembang adalah untuk mengubah kristal perak halida yang terpapar

menjadi perak metalik. Untuk mengontrol proses pengembangan, perlu ditambahkan dua

agen pengembang pada bahan pengembang, yaitu pyrazolidone tipe campuran (1-phenyl-3-

pyrazolidone) dan hidroquinon (paradihydroxy benzene). Phenidone memberikan donor

elektron pertama untuk mengubah ion perak menjadi perak metalik pada tempat gambaran

yang belum terlihat. Pemindahan elektron menghasilkan oxidasi dari phenidone.

Hidroquinon menghasilkan elektron untuk mengurangi oksidasi dari phenidone sehingga

dapat mengurangi butiran perak halide menjadi perak metalik.

Bahan pengaktif (Aktivator)

Bahan pengembang hanya aktif pada pH yang tinggi, biasanya di atas 10. Untuk menjaga

agar tetap pada kondisi tersebut, larutan pengembang harus mengandung campuran

alkali,yaitu sodium atau potassium hidroksida. Larutan penyangga yang digunakan yaitu

sodium bicarbonate untuk memelihara kondisi tersebut. Aktivator juga berfungsi untuk

melunakkan gelatin sehingga agen pengembang bisa berdifusi lebih cepat ke emulsi dan

mencapai kristal perak bromida pada gelatin.

Bahan pengawet (Preservatif)

Cairan bahan pengembang terdiri dari antioksidan atau pengawet, yaitu sodium sulfit. Bahan

pengawet melindungi bahan pengembang teroksidasi oleh oksigen di udara bebas dan

memperpanjang masa pakai. Jika terjadi oksidasi maka akan mengganggu reaksi

pengembangan dan akan nada noda pada film.

2

Page 3: Jaminan kualitas radiografi

Bahan penghambat (Restrainer)

Bahan yang digunakan sebagai bahan penghambat biasanya potassium bromide dan

benzotrinazole. Fungsinya antara lain untuk memperlambat kerja bahan pengembang,

menghambat pengembangan kristal perak yang tidak terurai oleh penyinaran, serta mencegah

terjadinya kabut pada gambar. Konsekuensinya, bahan penghambat mencegah gambar tidak

jelas dan menaikan kontras.

Proses Pembilasan (rinsing)

Setelah dilakukan proses pengembangan, tahapan selanjutnya adalah dengan proses

pembilasan pada air mengalir selama 30 detik sebelum film dimasukkan dalam larutan

penetap (fixer). Proses ini akan menghilangkan sedikit demi sedikit bahan pengembang

sehingga akan memperlambat proses pengembangan. Proses pembilasan juga bertujuan untuk

menghilangkan aktivator alkali, sehingga akan mencegah terjadinya netralisasi pada larutan

penetap yang asam. Proses pembilasan ini hanya untuk prosedur pencetakan film manual.

Larutan Penetapan ( fixing solution)

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuang kristal perak halida yang tidak

terurai pada emulsi film. Adanya kristal perak halida yang tidak terurai ini berperan dalam

membuat film menjadi lebih opak, sehingga apabila kristal ini tidak dibuang akan

menyebabkan hasil gambar menjadi gelap dan tidak dapat dipergunakan untuk diagnosa.

Fungsi lain dari larutan penetap adalah untuk menetapkan bayangan secara permanen dan

mengeraskan emulsi film. Larutan penetap terdiri dari 4 bagian yaitu : bahan pelarut, bahan

pengasam, bahan pengawet, bahan pengeras.

Bahan pelarut (clearing agent)

Bahan pelarut yang digunakan adalah larutan encer natrium atau amonium thiosulfat yang

berfungsi untuk menghilangkan kristal halida yang tidak terurai pada film dengan

membentuk senyawa dengan ion perak yang stabil dan mudah larut dalam air.

Bahan pengasam (acidifier)

Larutan penetap terdiri dari asam asetat (ph 4 sampai ph 4,5) untuk menjaga ph bahan

penetap konstan . Bahan pengasam, seperti asam asetat, berfungsi untuk menetralkan alkali

dari larutan pengembang dan mencegah ikut terbawanya bahan pengembang. Alkali yang

3

Page 4: Jaminan kualitas radiografi

tidak dinetralkan dan bahan pengembang yang ikut terbawa akan menyebabkan proses

pengembangan terus berlangsung sampai tahap penetapan.

Bahan pengawet (preservative)

Bahan pengawet yang digunakan dalam larutan penetap berupa ammoniumsulfite, seperti

yang dipergunakan pada bahan pengembang. Fungsinya adalah untuk mencegah dekomposisi

dari bahan pelarut (thiosulfat) yang tidak stabil pada larutan penetap yang bersifat asam.

Bahan pengawet dapat bersenyawa dengan bahan pengembang teroksidasi yang ikut terbawa

pada larutan penetap, dan secara efektif membuangnya dari larutan penetap sehingga

mencegah terjadinya bercak pada film.

Bahan Pengeras (hardener)

Bahan pengeras yang biasa digunakan adalah aluminium sulfat. Kompleks aluminium dengan

gelatin selama penetapan dan mencegah kerusakan gelatin selama penanganan berikutnya

Bahan ini berperan dalam memperkeras gelatin, mempersingkat waktu pengeringan, dan

melindungi dari abrasi.

Proses pencucian (washing)

Setelah proses penetapan, tahapan selanjutnya adalah proses pencucian. Tujuannya

adalah untuk memastikan bahwa tidak ada bahan kimia yang masih menempel pada film. Sisa

bahan kimia seperti ion thiosulfat dan kompleks perak thiosulfate yang menempel karena

pencucian yang kurang bersih akan menyebabkan terjadinya pewarnaan atau bercak pada

gambar, terutama pada daerah yang radioopak. Hal ini terjadi karena thiosulfat bereaksi

dengan perak dan menghasilkan perak sulfida berwarna cokelat. Namun efisiensi pencucian

film akan berkurang apabila dilakukan pada air dengan suhu di bawah 60oF (15,5° C)

PERALATAN RUANG GELAP

Ruang gelap harus dibuat senyaman mungkin untuk penempatan mesin sinar x dan

juga untuk operator. Ukuran luang ruang gelap minimal 1,2 x 1,5 meter. Harus dapat

memastikan bahwa radiografi sangat baik, meliputi lightproof, safelighting,manual

processing tank,thermometer, timer,rak pengering.

4

Page 5: Jaminan kualitas radiografi

Kedap Cahaya (Lightproof)

Salah satu persyaratan yang paling penting adalah bahwa di dalam kamar gelap harus kedap

cahaya. Jika tidak, maka cahaya luar yang masuk ke dalam kamar gelap akan menyebabkan

film kabut dan kehilangan kontrasnya, untuk itu maka seharusnya kamar gelap mempunyai

pintu yang dapat ditutup dan juga dapat dikunci untuk mencegah terbukan secara tiba-tiba

sehingga terdapat acahaya yang masuk dan dapat merusak film. Ruang gelap juga harus

berventilasi untuk kenyamanan mereka yang bekerja di daerah tersebut dan untuk

pembuangan panas dari pengering dan kelembaban dari film pengeringan. Juga untuk suhu

kamar yang nyaman membantu mempertahankan kondisi yang optimal untuk bahan

pengembang, penetap, dan larutan pencuci. Jika pasokan (termasuk tidak terpapar film sinar

x) harus disimpan di ruang gelap, ventilasi harus berlipat ganda karena suhu 90° F atau lebih

tinggi dapat menyebabkan peningkatan kerapatan (film kabut) pada film

Pencahayaan yang aman ( Safelighting)

Ruang pengolahan film harus memiliki pencahayaan yang aman. Pencahayaan yang aman

yaitu intensitas pencahayaan rendah serta panjang gelombangnya relatif (merah) yang tidak

cepat mempengaruhi film pada saat film terbuka dan untuk melihat daerah kita bekerja sudah

cukup baik. Serta meminimalkan efek kabut. Lampu yang aman yaitu lampu 15 watt yang

ditempatkan 1,2 meter di atas permukaan dimana film dibuka ditangani. Jenis pencahayaan

yang baru sekarang menggunakan 20 lampu LED merah sehingga tidak membutuhkan filter

atau penyaring. Film sinar x sangat sensitive terhadap spectrum warna hijau dan biru dan

tidak sensitive terhadap warna panjang gelombang warna kuning dan merah. Penyaring atau

filter GBX-2 merah dapat digunakan pada ruang gelap dimana baik film intraoral atau

ekstraoral ditanganikarena penyaring tersebut mempunyai spectrum akhir panjang gelombang

berwarna merah. Penanganan film di bawah cahaya yang aman harus dibatasi sekitar 5 menit

karena emulsi film menunjukkan beberapa kepekaan terhadap cahaya dengan kontak yang

terlalu lama. Penyaring atau filter lama seperti ML-2(cahaya kuning) tidak sesuai untuk film

gigi yang cepat seperti intraoral atau film panoramik atau sefalometrik ekstraoral.

Tangki proses manual (manual processing tanks)

Semua yang bertugas di kedokteran gigi harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan

film secara manual, jika hanya pemprosesan secara manual hanya digunakan sebagai

cadangan pemprosesan secara otomatis atau sistem proses digital. Tangki atau wadah harus

5

Page 6: Jaminan kualitas radiografi

memiliki air panas dan dingin serta sarana untuk menjaga suhu agar tetap 60° (15,5° C) dan

75° F (23,9° C). Ukuran tangki atau wadah sebesar 20 x 25 cm . Terdapat tiga tangki atau

wadah untuk larutan pengembang, penetap dan juga untuk pembilasan. Ketiga tangki atau

wadah harus terbuat dari stainless steel yang tidak bereaksi dengan larutan pengolahan dan

juga dapat dengan mudah untuk dibersihkan. Tangki induk atau tangki utama harus memiliki

penutup untuk mengurangi oksidasilarutan pengolahan, melindungi film dari paparan

kecelakaan terhadap cahaya, dan meminimalkan penguapan larutan pengolahan.

Thermometer

Suhu dari larutan pengembang, penetap, dan pencucian harus dengan ketat dikontrol.

Thermometer dapat diletakkan dalam sirkulasi air pada tangki utama untuk memonitor suhu

dan memastikan bahwa pengatur suhu air bekerja dengan baik. Klip termometer diikatkan ke

sisi tangki. Termometer mungkin mengandung alkohol atau logam, tetapi thermometer tidak

mengandung merkuri karena dapat menghentikan dan mencemari prosesor atau larutan.

Waktu

Film sinar x harus terkena proses kimia pada interval tertentu. Interval waktu sangat

diperlukan untuk mengendalikan pengembangan dan untuk waktu fiksasi.

Rak Pengering

Dua atau tiga rak pengering dapat ditempel pada dinding untuk gantungan film. Baki

diletakkan dibawah rak untuk menampung air yang menetes dari film yang basah. Kipas

elektrik dapat digunakan untuk sirkulasi udara dan kecepatan dari pengeringan film, tetapi

tidak harus mengarah langsung pada film. Juga, lemari pengering tersedia yang

menyirkulasikan udara panas disekitar film dan mempercepat pengeringan. Panas berlebih

harus dihindari karena dapat merusak emulsi. Jika pengering dipasang di ruang gelap,

seharusnya diberi ventilasi keluar dari ruang gelap untuk menghindari tingginya kelembaban

dan panas, yang merusak berbagai tempat penyimpanan film yang tidak terkena cahaya di

dalam ruangan.

6

Page 7: Jaminan kualitas radiografi

Prosedur Pengolahan Manual

Pengolahan manual dari film membutuhkan 8 tahap:

1. Mengisi larutan. Tahap pertama dalam pengolahan tangki manual yaitu mengisi

developer dan fixer. Tambahkan developer baru (pengisi) dan fixer (8 ons per galon)

untuk mendapatkan jumlah tepat dari setiap larutan. Cek tingkat larutan untuk

memastikan bahwa developer dan fixer menutup film pada jepitan bagian atas dari

penggantung film.

2. Aduk larutan. Selanjutnya, aduk developer dan larutan fixer untuk menggabungkan

bahan kimia dan meratakan temperatur diseluruh tangki. Untuk mencegah

kontaminasi silang, gunakan pengaduk yang berbeda untuk setiap larutan. Baik untuk

memberi label pengaduk untuk developer dan yang lainnya untuk fixer. Karena

tepatnya waktu pengembangan bermacam-macam dengan suhu dari larutan, cek suhu

dari developer setelah pengadukan.

3. Tempel film pada penggantung. Hanya menggunakan pencahayaan redup dalam ruang

gelap, buang film yang terpapar dari bungkus atau wadahnya. Tahan film hanya

dengan pinggirannya saja untuk menghindari kerusakan dari permukaan film. Untuk

menghindari berbagai kebingungan nantinya, beri label rak film dengan nama pasien

dan tanggal paparannya.

4. Ukur waktunya. Cek suhu dari developer dan set waktu intervalnya sampai waktu

yang diindikasikan oleh perusahaan untuk suhu larutan. Untuk pengolahan film

intraoral dalam larutan konvensional, gunakan waktu pengembangan berikut:

Suhu Waktu Pengembangan

20 C 5 menit

21,1 C 4 ½ menit

22,2 C 4 menit

24,4 C 3 menit

26,7 C 2 ½ menit

Pengolahan film pada suhu tinggi atau rendah dan untuk waktu panjang atau pendek

dibandingkan rekomendasi oleh pabrikan mengurangi kontras dari film yang diolah.

Juga, pengolahan yang terlalu lama atau pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan

yang direkomendasikan dapat menghasilkan kabut film, yang mungkin mengurangi

kekontasan film dan informasi diagnostik.

7

Page 8: Jaminan kualitas radiografi

5. Developing. Mulailah mekanisme waktu dan benamkan penggantung dan film dengan

seketika dalam developer. Gerakkan penggantung secara perlahan selama 5 detik

untuk menghilangkan gelembung udara film. Tinggalkan film dalam developer untuk

antisipasi waktu tanpa gerakan. Ketika memindahkan film, alirkan kelebihan

developer ke dalam air.

6. Bilas. Setelah pengembangan, pindahkan gantungan film dari developer dan

tempatkan pada air yang mengalir selama 30 detik. Gerakkan film secara kontinu

dalam air bilas untuk menghilangkan kelebihan developer, hingga perlambatan

pengembangan dan mengurangi kontaminasi fixer.

7. Fix. Tempatkan gantungan dan film dalam larutan fixer selama 2 sampai 4 menit dan

gerakkan 5 kali dalam setiap 30 detik. Ini mengeliminasi gelembung dan memberikan

fixer baru kontak dengan emulsi. Kelebihan fiksasi (beberapa jam) menghilangkan

beberapa butir-butir metalik perak, mengurangi densitas dari film. Ketika film

dipindahkan, alirkan kelebihan fixer ke dalam wadah air.

8. Cuci dan keringkan. Setelah fiksasi dari film selesai, tempatkan gantungan pada air

yang mengalir setidaknya selama 10 menit untuk menghilangkan residu. Setelah film

dicuci, hilangkan permukaan yang lembab dengan menggerakan lembut kelebihan air

dari film dan penggantung. Keringkan film dalam sirkulasi, udara hangat. Jika film

dikeringkan secara cepat dengan beberapa tetes air di permukaannya, area di bawah

tetesan kering lebih lambat dibandingkan dengan area sekitarnya. Pengeringan yang

tidak rata ini menyebabkan distorsi gelatin, meninggalkan artefak kering pada

beberapa kasus. Hasilnya adalah titik yang yang sering terlihat dan pengurangan dari

kegunaan radiograf. Setelah pengeringan, film siap untuk disusun.

Pengolahan Cepat Kimiawi

Dalam beberapa tahun sejumlah pabrikan sudah memproduksi larutan pengolahan cepat.

Larutan ini secara khas mendevelop film dalam 15 detik dan mem-fix dalam 15 detik pada

suhu ruangan. Larutan tersebut mempunyai formulasi umum yang sama seperti larutan

pengolah konvensional. Larutan tersebut juga membunyai pH alkalin yang lebih

dibandingkan dengan larutan konvensional, yang menyebabkan emulsi bertambah banyak,

hingga menyediakan akses besar ke developer. Larutan ini menguntungkan dalam endodontik

dan situasi emergensi, ketika waktu pengolahan yang pendek sangat penting. Meskipun

gambaran hasilnya memuaskan, sering tidak dicapai derajat kekontrasan yang sama seperti

pada film yang diolah secara konvensional, dan mungkin terjadi diskolorisasi jika tidak

8

Page 9: Jaminan kualitas radiografi

dicuci penuh. Setelah melihat, film yang diolah cepat ditempatkan dalam larutan fixing

konvensional selama 4 menit dan dicuci selama 10 menit. Ini meningkatkan kekontrasan dan

menolong untuk tetap stabil dalam tempat penyimpanan. Larutan konvensional diutamakan

untuk penggunaan rutin.

Mengganti Larutan

Semua larutan pengolah memburuk sebagai hasil dari penggunaan berulang dan

paparan ke udara. Meskipun penambahan berkala dari developer dan fixer memperpanjang

masa pakainya, penambahan dari hasil reaksi secepatnya menyebabkan larutan ini untuk

menghentikan fungsinya dengan baik. Kekeringan developer dihasilkan dari oksidasi dari

agen developing, kehabisan hidroquinone, dan pembentukan bromida. Penggunaan dari

developer yang kering menghasilkan dalam film yang menunjukkan pengurangan densitas

dan kontras. Ketika fixer menjadi kering, thiosulfate perak kompleks terbentuk dan ion halida

terbentuk. Penambahan konsentrasi dari thiosulfate perak kompleks memperlambat nilai

difusi kompleks ini dari emulsi. Ion halida memperlambat nilai pembersihan dari kristal

halida perak yang tidak terpapar. Perubahan ini menghasilkan dalam film dengan

pembersihan yang tidak sempurna yang berubah coklat dengan umur. Dengan penambahan

berulang, larutan mungkin 3 atau 4 minggu sebelum harus diganti. Ketika developer dan fixer

diganti, larutan harus disiapkan berdasarkan pada petunjuk di wadahnya.

Prosedur mudah dapat menolong menentukan kapan larutan harus diganti. Paket film

ganda daripada paket film tunggal dipapar pada satu proyeksi pada pasien pertama radiografi

setelah larutan baru disiapkan. Satu film ditempatkan pada bagan pasien, dan lainnya

ditempel pada sudut dari kotak lihat di ruang gelap. Film berturut-turut diproses,

dibandingkan dengan film referensi. Kehilangan kontras gambar dan densitas menjadi jelas

sebagai larutan yang buruk, mengindikasikan kapan waktunya untuk mengganti larutan

tersebut. Fixer diganti ketika developer diganti.

Pengolahan Film Otomatis

Perlengkapan yang mengotomatisasi semua tahap pengolahan sudah tersedia. Meskipun

pengolahan otomatis memiliki sejumlah keuntungan, yang terpenting adalah penghematan

waktu. Bergantung pada perlengkapan dan suhu dari operasi, pengolah otomatis

membutuhkan hanya 4 sampai 6 menit untuk develop, fix, cuci, dan keringkan film. Banyak

pengolah dental otomatis memiliki kompartemen pelindung cahaya yang operator dapat

membuka film dan memasukkannya ke dalam mesin tanpa bekarja dalam ruang gelap. Ini

diperlukan karena seseorang mengerjakan developing tanpa harus di dalam kegelapan.

9

Page 10: Jaminan kualitas radiografi

Bagaimanapun, perlakuan khusus harus diambil untuk menjaga kontrol infeksi ketika

menggunakan kompartemen pelindung cahaya.

Ketika film ekstraoral diproses, kompartemen pelindung cahaya dipindah untuk

menyediakan ruangan untuk memasukkan film yang besar ke dalam pengolah. Beberapa

keistimewaan lainnya dari sistem otomatis yaitu bahwa densitas dan kontras dari radiograf

cendering konsisten. Bagaimanapun, karena suhu tinggi dari developer dan artifak yang

disebabkan penggulung, kualitas dari pengolah film otomatis sering tidak tinggi seperti yang

diolah secara manual. Dengan pengolahan film otomatis, banyak butiran biasanya jelas dalam

gambar akhir.

Apakah perlengkapan pengolahan otomatis itu tepat untuk praktek spesifik

bergantung pada dokter gigi dan sifat dasar dan sisi dari praktek. Perlengkapannya mahal dan

harus dibersihkan secara berkala. Juga, perlengkapan otomatis bisa rusak, dan perlengkapan

ruang gelap konvensional masih dibutuhkan sebagai sistem cadangan.

MEKANISME

Pengolah otomatis memiliki sebuah susunan. Secara khas, terdidi atas mekanisme transport

yang membawa film yang terbuka dan berjalan melewati bagian developing, fixing, cuci, dan

kering. Sistem transport yang paling sering digunakan ialah jenis penggulung/rol digerakkan

dengan motor kecepatan konstan yang beroperasi meliputi roda, sabuk/tali, atau rantai.

Fungsi utama dari rol ialah untuk menggerakkan film menuju larutan developer, tetapi rol

juga menyediakan sedikitnya tiga kegunaan. Pertama, pergerakannya membantu untuk

menjaga agar larutan bergerak, yang berkontribusi untuk keseragaman pengolahan. Kedua,

dalam developer, fixer, dan tangki air, tekanan rol pada emulsi film, memaksa beberapa

larutan keluar dari emulsi. Emulsi secara cepat terisi kembali dengan larutan, hingga terjadi

pertukaran larutan. Terakhir, bagian atas rol pada titik persilangan antara tangki developer

dan fixer menghilangkan larutan developing, meminimalisasi terbawanya developer ke dalam

tangki fixer. Fitur ini membantu untuk mempertahankan keseragaman dari proses kimiawi.

Komposisi kimia dari developer dan fixer dimodifikasi untuk bekerja pada suhu tinggi

dibandingkan yang digunakan untuk pengolahan manual dan untuk menemukan persyaratan

development, fixing, mencuci, dan mengeringkan yang lebih cepat dari pengolahan otomatis.

Fixer mempunyai tambahan pengeras yang menolong emulsi menahan kekerasan dari sistem

transport.

10

Page 11: Jaminan kualitas radiografi

OPERASI

Operasi yang sukses dari pengolah otomatis membutuhkan standardisasi prosedur dan

perawatan berkala. Pengolah dan area sekitarnya harus selalu bersih sehingga tidak ada

kontaminasi kimia dari tangan atau film. Setiap pagi tingkatan dan suhu larutan harus dicek

sebelum film diolah. Tangan harus kering ketika memegang film, dan film harus disentuh

hanya pada bagian ujungnya. Alat pengolah yang lebih baik memiliki sistem pengisian

otomatis. Seminggu sekali perawatan rutin harus dilakukan, meliputi pembersihan rol dan

bagian kerja lainnya. Juga sering berguna menjalankan film besar ke dalam alat pengolah

untuk membersihkan film.

PENGISIAN

Penting sekali untuk merawat unsur-unsur dari developer dan fixer secara hati-hati

untuk menjaga secara optimal sensitometrik dan properti fisik dari emulsi film sampai batas

kecil yang ditentukan oleh kecepatan dan suhu dari pengolahan otomatis. Aktivitas dari

pengurangan larutan developing dan fixing, berefek pada berkurangnya film. Kompensasi

untuk kehilangan dari aktivitas, beberapa alat pengolah otomatis menyertakan sistem pengisi

otomatis yang menambahkan developer baru ke dalam tangki developer dan fixer baru ke

dalam tangki fixer. Seperti pengolahan manual, 8 ons dari developer baru dan fixer harus

ditambahkan per galon dari larutan per hari. Ini diasumsikan sebagai rata-rata kerja dari 30

film intraoral dan 5 film ekstraoral per hari. Ketidakcukupan pengisian dari developer

menyebabkan hilangnya kekontrasan gambar. Kekeringan dari larutan fixing menyebabkan

pembersihan yang buruk dari film, ketidakcukupan kekerasan dari emulsi, dan transport yang

tidak berjalan baik dari fixer ke pengeringan.

Penetapan Waktu Paparan yang Benar

Ketika radiograf pertama kali dibuat dengan mesin sinar x yang baru, penting sekali untuk

memeriksa pedoman paparan yang berasal dari mesin. Khasnya seperti pedoman yang

menyediakan daftar tabel berbagai macam regio anatomi: insisif, premolar, atau molar;

ukuran pasien: dewasa atau anak-anak; dan panjang dari silinder. Untuk setiap dari kombinasi

ini terdapat waktu paparan yang disarankan. Penting juga untuk mulai menggunakan bahan

kimia yang baru dan kondisi pengolahan yang optimal seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Setelah gambara pertama dibuat pada pasien, perlu sekali untuk mengatur waktu

paparan. Jika teknik pengolahan film optimal diikuti dan gambar tetap hitam, kemudian

waktu paparan harus dikurangi sampai gambar optimal didapatkan. Jika gambar tetap

11

Page 12: Jaminan kualitas radiografi

transparan, waktu paparan harus ditambah. Jika waktu optimal telah ditentukanm kemudian

nilai tersebut harus di tulis pada panel kontrol.

Manajemen dari Limbah Radiografik

untuk mencegah kerusakan lingkungan, banyak komunitas dan negara telah

menghasilkan peraturan pemerintah mengenai pembuangan limbah. Seperti hukum yang

sering diperoleh dari Federal Resource Conservation and Recovery Act of 1976. Meskipun

limbah dental radiografi merupakan hanya potensial bahaya yang kecil, harus dibuang dengan

baik. Bahan utama yang diperhatikan dalam larutan pengolahan adalah serpihan perak

ditemukan dalam fixer yang digunakan. Material lainnya yang perlu diperhatikan adalah

kertas timah terdapat pada paket film.

Beberapa cara tersedia untuk membuang dengan baik perak dan timah. Perak bisa

ditemukan dari fixer dengan menggunakan pengganti metalik atau metode elektroplating.

Penggantian metalik menggunakan cartridge melalui larutan limbah yang mengalir. Dalam

proses ini, besi masuk ke dalam larutan dan perak mengendap. Dalam metode elektroplating,

larutan limbah kontak dengan dua elektroda melalui jalur yang sama. Katoda menangkap

perak. Dalam kasus lain, sisa perak dapat dijual ke penadah atau pembeli.

Kertas timbal dipisahkan dari paket dan dikumpulkan sampai cukup sudah

diakumulasikan untuk dijual ke pengumpul barang metal bekas. Kantor dental juga harus

mempertimbangkan penggunaan perusahaan berlisensi untuk mengambil material limbah.

Penyebab Umum dari Kesalahan Radiograf

Meskipun pengolahan film dapat menghasilkan radiograf dengan kualitas baik sekali, kurang

perhatian pada detail dapat membawa banyak masalah dan gambar yang didiagnostik kurang

optimal. Radiograf buruk berkontribusi pada hilangnya informasi diagnostik dan hilangnya

profesional dan waktu pasien.

Wadah Radiograf

Radiograf harus dijaga dan dirawat dalam kondisi yang baik. Film periapikal, interproksimal,

dan oklusal sangat baik dipegang dan disimpan dalam sebuah wadah film. Operator dapat

memegangnya dengan mudah, dan terdapat kecil kemungkinan rusaknya emulsi. wadah

dibuat dari plastik atau karton dan memiliki plastik bening yang menutup dan melindungi

film. Bagaimanapun, plastik tersebut bisa tergores atau kurang sempurna yang mengganggu

interpretasi radiografi. Operator dapat menyusun beberapa film dari individu yang sama

12

Page 13: Jaminan kualitas radiografi

dalam wadah film dalam hubungan anatomis. Ini memudahkan korelasi dari pemeriksaan

klinis dan radiografik. Wadah opak lebih baik karena mencegah cahaya menyimpang dari

wiewbox dari pencapaiannya ke mata yang melihat.

Metode yang lebih disukai dari penempatan film periapikal dan oklusal dalam wadah film

adalah untuk menyusunnya sehingga gambaran dari gigi dalam posisi anatomis dan memiliki

hubungan yang sama ke penglihat seperti ketika melihat wajah pasien. Radiograf dari gigi di

kuadran kanan harus ditempatkan di sisi kiri wadah dan kuadran kiri di sisi kanan wadah.

Sistem ini, dianjurkan oleh ADA, membolehkan pemeriksa menatap pergeseran radiograf ke

gigi tanpa melintasi midline. Alternatif penyusunan, gambar pada kuadran kanan pada sisi

kanan wadah dan kuadran kiri pada sisi kiri, ini tidak direkomendasikan.

13

Page 14: Jaminan kualitas radiografi

BAB 8

Jaminan Kualitas Radiografi dan Pengendalian Infeksi

Jaminan kualitas radiografi

Kualitas radiograf adalah kemampuan radiograf dalam memberikan informasi yang

jelas mengenai objek atau organ yang diperiksa. Radiografi yang berkualitas akan didapat

melalui berbagai rangkaian prosedur yang dimulai dari proteksi radiasi, teknik pemotretan,

jumlah paparan radiasi, pengolahan film dan interpretasi foto.

Dalam keselamatan radiasi dikenal istilah Health Physics (prinsip proteksi radiasi)

yaitu prinsip untuk mencegah timbulnya efek deterministik dan efek stokastik dengan

meminimalkan paparan terhadap petugas dan pasien selama pemeriksaan radiografik. Efek

deterministik didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat dalam keparahan penyakit

akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Efek ini berasal dari dosis radiasi yang

cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik, dapat timbul segera setelah

paparan atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan. Contoh efek deterministik adalah

katarak, eritema kulit, fibrosis dan pertumbuhan dan perkembangan abnormal yang mengikuti

paparan pada uterus. Efek stokastik didefinisikan sebagai sesuatu yang menyebabkan

terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh ambang. Efek stokastik menunjukan respon all

or none, dimodifikasi dengan faktor-faktor resiko individual. Efek ini dapat timbul setelah

paparan dengan dosis yang relative rendah seperti yang mungkin terjadi dalam radiologi

diagnostik. Kanker dan efek genetik merupakan efek stokastik (White & Pharoah 2000).

Adapun usaha proteksi yang dapat dilakukan, dapat mencakup proteksi radiasi dari

pabrik/ produsen yang membuat pesawat rontgen dan pemakai sinar radiasi.

A. Usaha proteksi radiasi dari pabrik/ produsen yang membuat pesawat rontgen

1. Pembatasan penggunaan kekuatan aliran listrik (pembatasan dari 50 kVp-90 kVp

atau 100 kVp).

Pemilihan kriteria berkas sinar-X

Tegangan tabung : 50-70 kVp

Arus tabung: 1-15 mA

2. Penggunaan konus panjang (secara tidak langsung telah mengurangi pancaran

sinar radiasi terhadap penderita, dan pencemaran radiasi yang tidak perlu).

14

Page 15: Jaminan kualitas radiografi

3. Pemakaian filter (pemasangan filter yang memadai akan memperkecil penyinaran

yang tidak perlu pada jaringan, tanpa memperpanjang waktu penyinaran yang

tidak pada tempatnya.

4. Kolimasi (kolimasi akan memperkecil luas daerah dan volume penyinaran pada

kulit dan jaringan di bawahnya, karena itu mengurangi dosis yang diterima oleh

sebagian organ, dosis integral, dosis gonad dan dosis yang diterima operator.

5. Pemegang film (bertujuan untuk mengurangi pancaran radiasi pada pemotretan

gigi)

B. Usaha pemakai radiasi

Ruang radiasi, meliputi

a. Tempat dan lokasi ruangan yang memenuhi syarat internasional, yaitu diharapkan

sinar radiasi tidak menembus ruangan lain, dengan demikian ruangan radiasi

tersebut dikelilingi oleh halaman/ jalan bebas dan jangan berada di tingkat atas

agar radiasi cepat hilang ke tanah.

b. Bila terdapat koridor atau sisi ruang radiasi, maka harus ditulis ‘dilarang berdiri,

duduk/ menunggu di koridor ini’ agar tidak terkena radiasi sekunder.

c. Dinding harus dilapisi timah hitam setebal minimal 2mm dengan harapan agar

radiasi primer dan sekunder dapat diserap sehingga andaikan tertembus sinar

radiasi, sinarnya lemah atau kurang berbahaya.

d. Desain ruang dengan ruang radiasi dan pintu ruang radiasi dibuat sedemikian

(seperti jalan tikus) agar bebas dari sinar luar.

e. Penempatan pesawat rontgen agar dibuat sedemikian agar arah sinar radiasi ke

tempat yang aman yaitu ke halaman yang bebas penghuni

f. Menggunakan protective barrier atau sekat proteksi

Memakai apron (baju timah) dengan tujuan,

a. Baju pelindung timah (apron) untuk seluruh tubuh (whole body), apron ini

melindungi tubuh dari bahu sampai tungkai bawah. Apron ini digunakan baik

untuk operator maupun penderita

b. Apron untuk kelenjar tiroid, untuk mengurangi daya tembus sinar radiasi ke

arah kelenjar tiroid.

Posisi operator

Diatur agar aman dari radiasi di dalam ruang radiasi

Menggunakan film berkecepatan tinggi

15

Page 16: Jaminan kualitas radiografi

Setelah usaha proteksi radiasi dilakukan, maka dilakukan teknik pemotretan.

Keputusan teknik mana yang digunakan harus berdasar pada kualitas diagnostik hasil

radiografi, efisiensi penggunaan radiasi dan kenyamanan teknik. Semakin efisien

teknik, radiograf tidak perlu diulang dan paparan semakin sedikit. Dosis pasien dari

radiografi dental biasanya sebesar yang diterima organ target, ukuran yang paling

umum adalah paparan pada kulit atau permukaan. Paparan permukaan yang diperoleh

secara langsung merupakan cara paling mudah untuk mencatat paparan pasien

terhadap sinar X. Rincian jumlah yang kecil tetapdipakai untuk menghitung dosis

yang diterima oleh organ yang berada atau dekatdengan titik pengukuran. Target

organ lain umumnya termasuk sumsum tulang,kelenjar tiroid dan gonad. Dosis aktif

sumsum tulang merpakan ukuran yangpenting karena merupakan target organ yang

dipercaya bertanggung jawab atasleukemia akibat radiasi. Faktor-faktor yang harus

diperhatikan pada paparan berlebihan di tiroid adalah bahwa kelenjar ini mempunyai

rata-rata kecenderungan kanker yang tinggi. Dosis gonad penting karena respek

genetik terhadap paparan.

Selanjutnya, yang menentukan kualitas dari suatu radiograf itu yakni proses

pengolahan film di kamar gelap. Radiograf sangat diperlukan untuk diagnosis pasien oleh

karena itu, seorang dokter gigi harus menjamin bahwa paparan yang optimal dan pengolahan

film telah dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah program jaminan kualitas yang

meliputi evaluasi tampilan mesin sinar-X, prosedur pengolahan secara manual maupun

otomatis, penerima gambar dan kondisi pengamatan. Optimasi dari komponen-komponen ini

terlihat di dalam gambar yang paling diagnostik dan paparan terendah pada pasien. Gambaran

16

Page 17: Jaminan kualitas radiografi

terbaik akan dihasilkan jika seorang individu diberikan tanggung jawab untuk

mengimplementasi program jaminan kualitas radiograf dan mengambil langkah yang benar

ketika diindikasikan. Sebagian besar dari langkah-langkah ini dapat memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kualitas radiografi.

Tugas harian

Sebagian tugas yang dilakukan untuk menjamin radiorafi yang bermutu, yaitu

Membandingkan radiograf dengan film acuan

Salah satu penyebab yang paling umum dari buruknya hasilnya radiograf adalah

buruknya pengolahan film di kamar gelap, sebagian karena larutan habis. Sederhana dan

efektif berarti memantau secara menetap bahwa foto dengan kualitas baik dihasilkan dengan

memeriksa setiap hari antara film dengan film acuannya. Segera setelah larutan prngolahan

film diganti, sejumlah film pasien yang telah terpapar dengan sesuai, diproses dalam waktu

yang tepat dengan pengaturan suhu pada sudut kotak tampilan. Gambaran dengan densitas

dan kontras yang optimal berguna sebagai acuan untuk radiograf membuat pada hari atau

minggu berikutnya. Semua film berikutnya harus dibandingkan dengan acuan film ini.

Perbandingan dari gambar harian dapat mengungkapkan masalah sebelum mereka

menghubungkan dengan kualitas diagnostik dari foto. Saat masalah diidentifikasi, merupakan

hal yang penting untuk menetapkan kemungkinan sumber dan mengambil langkah yang

benar. Misalnya, jika larutan pengolahan habis, hasil radiograf terang dan akan berkurang

kontrasnya. Baik developer maupun fixer harus diganti ketika terbukti terjadi penuruan

kualitas foto. Foto yang terang mungkin juga dihasilkan dari larutan yang dingin atau waktu

pengembangan yang tidak cukup. Foto yang gelap mungkin dihasilkan dari kelebihan waktu

pengembangan, developer yang terlalu hangat atau karena kurang cahaya.

Terdapat dua metode yang lebih akurat dari film acuan, tetapi membutuhkan peralatan

tambahan dan lebih banyak waktu yaitu dengan menggunakan sensitometri/ densitometri dan

penggunaan step-wedge .

Membuat Uji Step-Wedge dari Sistem Pengolahan

Metode yang paling akurat dan teliti dari uji larutan pengolahan film adalah dengan

menggunakan sensitometer dan densitometer. Sebuah sensitometer memaparkan film untuk

pola cahaya yang terkalibrasi. Setelah pengolahan, densitometer digunakan untuk mengukur

densitas cahaya dari setiap langkah dalam uji pola film yang dipaparkan oleh sensitometer

17

Page 18: Jaminan kualitas radiografi

Pertukaran densitas yang terbaca dari hari ke hari, mengindikasikan sebuah masalah dalam

kamar gelap.

Kebanyakan klinik kedokteran gigi menggunakan variasi dari metode ini, dengan uji

step-wedge akan menghasilkan kondisi pengolahan dari hari ke hari yang terpantau dengan

akurat. Informasi ini digunakan untuk mengukur kecepatan pemotretan dan kontras gambar.

Keduanya merupakan ukuran sensitif dari lingkungan pengolahan. Step wedge dibuat dengan

menggunakan kertas timbal dari bungkus film. Terdiri dari lima lembar yang bertumpuk dan

diklip pada satu ujung. Memotong empat per lima dari lapisan paling atas, tiga per lima dari

lapisan kedua, dua per lima dan seperempat dari lapisan keempat untuk menghasilkan irisan

lima langkah (a five step- wedge). Letakkan irisan pada bungkus film paling atas dan

paparkan dengan aturan umum untuk gambaran foto bite-wing usia dewasa. Hasil gambar

harus menunjukkan lima langkah dari gelap menjadi terang. Simpan film pertama setelah

penggantian larutan pengolahan yang segar untuk perbandingan dengan gambar yang dibuat

sebelumnya, memantau larutan pengolahan pada permulaan setiap hari dengan gambar step-

wedge untuk menjamin bahwa sistem pengolahan dioperasionalkan dalam perawatan pasien.

Memasukkan Hasil Temuan dalam Buku Hasil Pemotretan

Cara lain yang sederhana dan efektif untuk mengurangi jumlah kesalahan radiograf adalah

dengan menyimpan hasil pemotretan ke dalam buku. Rekam semua kesalahan untuk gambar

yang harus dipaparkan kembali.

Menambahkan Larutan Pengolahan

Setiap awal dari hari kerja, periksa kadar larutan pengolahan dan tambahkan kembali jika

dibutuhkan. Tambahkan larutan developer dengan larutan developer yang segar dan larutan

fixer dengan larutan fixer yang segar.

Periksa Suhu dari Larutan Pengolahan

Setiap awal dari hari kerja, periksa suhu dari larutan pengolahan. Larutan harus mencapai

suhu yang optimal sebelum digunakan yaitu 68ºF (20ºC) untuk pengolahan yang manual dan

82ºF (28ºF) untuk prosesor yang dipanaskan secara otomatis. Instruksi memeriksa film dan

prosesor menguji suhu yang optimal. Prosesor otomatis yang tidak dipanaskan harus

diletakkan jauh dari jendela yang dapat menyebabkan suhu berubah selama hari itu.

Pengaturan suhu yang sesuai dibutuhkan untuk pengolahan waktu dan suhu yang akurat.

18

Page 19: Jaminan kualitas radiografi

Uji Mingguan

Mengganti Larutan Pengolahan

Frekuensi penggantian larutan pengolahan terutama tergantung dari laju penggunaan larutan

dan juga dari ukuran tangki, apakah penutup digunakan dan suhu dari larutan tersebut. Pada

kebanyakan klinik, larutan harus diganti setiap minggu atau setiap beberapa minggu. Hasil

dari uji step-wedge akan membantu untuk menetapkan frekuensi yang sesuai.

Membersihkan Peralatan pengolahan

Pembersihan yang teratur dari peralatan pengolahan dibutuhkan untuk operasi yang optimal.

Membersihkan tangki larutan dari peralatan pengolahan manual dan otomatis saat larutan

diganti. Ganti rol dari prosesor film otomatis setiap minggu sesuai dengan instruksi pabrik.

Setelah dibersihkan, bilas tangki dan rol dua kali seperti petunjuk pabrik untuk mencegah

pencucian dari aksi film dan larutan pengolahan.

Membersihkan Viewing Box

Bersihkan viewing box setiap minggu untuk membuang partikel atau kotoran yang dapat

mengganggu interpretasi film.

Melihat kembali Buku Hasil Pemotretan

Lihat kembali buku hasil pemotretan setiap minggu dan indentifikasi setiap masalah yang

berulang terjadi dengan kondisi pengolahan film atau teknik operator yang salah. Gunakan

infomasi ini untuk mendidik staf atau untuk menginiasi langkah yang tepat.

Uji Bulanan

Memeriksa Pencahayaan yang Aman di dalam Kamar Gelap

Film jadi berkabut di kamar gelap karena ketidaksesuaian penyaring safelight, kelebihan

paparan, dan cahaya yang menyimpang dari sumber lain. Misalnya film menjadi gelap,

menunjukkan kontras yang rendah dan tampilan abu keruh. Periksa kamar gelap setiap bulan

untuk memperkirakan integritas dari safelight. Penyaring kaca harus utuh, tanpa adanya retak.

Untuk memeriksa kekurangan cahaya di kamar gelap yaitu dengan mematikan semua lampu,

biarkan penglihatan untuk menampung kegelapan dan periksa kekurangan cahaya, khususnya

sekitar pintu dan ventilasi. Tandai kurangnya cahaya dengan kapur atau pita penutup, apakah

pengupasan dapat berguna untuk menutup kurangnya cahaya dibawah pintu.

Petunjuk uji sederhana dengan uang koin/ sen dollar dapat digunakan setiap bulan

untuk mengevaluasi kabut yang disebabkan karena ketidaksesuaian kondisi pencahayaan.

19

Page 20: Jaminan kualitas radiografi

1. Buka bungkus film yang terpapar dan tempatkan uji film di tempat film biasanya

dibuka dan diklip pada gantungan film.

2. Tempatkan koin pada film dan tinggalkan di posisi dengan waktu yang dibutuhkan

untuk membuka dan sejumlah film full-mouth, biasanya sekitar lima menit.

3. Kembangkan film percobaan tersebut seperti biasanya. Jika gambaran dari uang koin

terlihat pada hasil film, kamar tidak berada dalam pencahayaaan yang aman

khususnya pada uji film. Setiap jenis film yang digunakan di kantor harus diuji untuk

mengukur integritas dari kamar gelap.

Membersihkan Intensifying Screen

Bersihkan seluruh intensifying screen pada kaset film foto panoramik dan cephalometri setiap

bulan. Terlihatnya goresan atau debri hasil area cahaya yang berulang pada hasil foto. Busa

yang memdukung kedua layar harus utuh dan mampu memegang kedua layar erat dengan

film tersebut. Jika kontak erat antara film dan layar tidak dipertahankan, gambar akan

kehilangan ketajaman.

Memutar Stok Film

Film sinar x kedokteran gigi cukup stabil jika dengan baik ditangani. Simpanlah dalam area

yang dingin,peralatan yang kering, jauh dari sumber radiasi. Putar stok ketika film baru

diterima sehingga film yang lama tidak terakumulasi di dalam tempat penyimpanan, Selalu

gunakan film yang terlama terlebih dahulu, tetapi jangan pernah menggunakannnya setelah

melewati tanggal kandaluarsa.

Periksa Grafik Paparan

Setiap bulan periksa daftar tabel paparan yang sesuai dengan maksimum kilovolt/ umur

(kVp)., miliampere (mA) dan waktu paparan untuk membuat radiograf dari setiap regio dari

rongga mulut yang ditempatkan oleh setiap mesin sinar-X. Periksa bahwa informasi sah dan

akurat. Tabel ini membantu memastikan bahwa semua operator menggunakan faktor paparan

yang sesuai. Secara khusus miliampere ditetapkan pada pengaturan tertinggi; kVp ditetapkan

biasanya pada 70 kVp dan waktu paparan beragam pada catatan ukuran pasien dan lokasi

penting di dalam mulut. Waktu paparan pada awalnya ditentukan secara empiris. Pengolahan

waktu dan suhu dengan hati-hati harus digunakan dengan larutan segar selama penetapan

waktu inisial paparan.

Periksa Apron Timbal dan Collar (leher baju)

20

Page 21: Jaminan kualitas radiografi

Secara visual periksa apron dan kerah untuk bukti dari retakan. Pemeriksaan fluoroskopi

dilakukan oleh individu yang berkualitas yang dapat menginfomasikan setiap patahan pada

perisai timbal. Ganti jika dibutuhkan. Retakan biasanya disebabkan oleh lipatan ketika tidak

digunakan. Hal ini dapat diminimalisir dengan menggantung apron dengan pengait atau

menggantungkannya pada sebuah pegangan.

Tugas Tahunan : Mengkalibrasi Mesin Sinar-X

Mesin sinar-X umumnya cukup stabil dan jarang yang ditemukan mengalami kerusakan

mesin yang menjadi penyebab buruknya radiograf. Karenanya, mesin perlu untuk dikalibrasi

setiap tahun kecuali masalah yang spesifik diidentifikasi atau perbaikan benda dibutuhkan

yang akan mempengaruhi pekerjaan. Biasanya pabrik jasa kedokteran gigi atau ahli kesehatan

harus membuat pengukuran mesin ini karena peralatan yang khusus dan dibutuhkan

pengetahuan untuk pengukurannya, Parameter petunjuk yang harus diukur:

1. Hasil sinar-X. Gunakan dosimetri radiasi untuk mengukur intensitas dan kemampuan

produksi kembali dari hasil radiasi. Nilai yang dapat diterima dapat dilihat pada gb. 3-

3

2. Kolimasi dan kesejajaran balok. Diameter dari mesin sinar X intraoral kedokteran gigi

harus tidak melebihi dari 23/4 inchi. Ujung dari Position Indicating Device (PID) atau

silinder tujuan harus dengan erat sejajar dengan balok sinar-X.

Untuk mesin panoramik, balok yang mengeluarkan pasien harus tidak lebih luas dari

celah film pegangan kaset film. Hal ini dapat diuji dengan rekaman film kedokteran gigi

di depan dan di belakang celah. Tongkat jarum harus dibuat melalui kedua film untuk

disusun kembali. Memaparkan sinar, mengolah dan menyusun kedua film. Paparan pada

film di depan celah harus dibandingkan dalam ukuran dengan paparan film di belakang

celah. Perbaikan dibutuhkan jika paparan film bagian depan lebih luas atau tidak

terorientasi dengan baik dengan celah paparan film bagian belakang.

3. Energi balok. kVp atau half-value layer (HVL) dari balok harus diukur untuk

memastikan bahwa balok memiliki energi yang cukup untuk paparan film tanpa

kelebihan dosis pada jaringan lunak. Pengukuran kVp membutuhkan peralatan yang

khusus. Hal ini harus akurat dengan 5 kVp. Pengukuran HVL membutuhkan

dosimetri. HVL harus berukuran minimal 1,5 mm aluminium (Al) pada 70 kVp dan

2.5 mm Al pada 90 kVp.

21

Page 22: Jaminan kualitas radiografi

4. Waktu. Getaran elektris penghitung jumlah dari getaran umum oleh mesin sinar-X

selama interval waktu. Penunjuk waktu harus akurat dan memiliki kemampuan untuk

reproduksi.

5. mA. Menguji linearitas dari kontrol mA jika dua atau lebih pengaturan mA ada pada

mesin. Buat sebuah paparan menggunakan pengaturan umum bitewing dewasa.

Kemudian kurangkan mA menjadi nilai lebih rendah dan pilih waktu paparan yang

lain, pastikan bahwa hasil mA dan waktu dalam detik (impuls) sama untuk bitewing

dewasa. Sebagai contoh, jika mesin memiliki pengaturan 10 dan 15 mA dan 24

impuls untuk pertama, kemudian ukur dosis. Buat paparan kedua pada 10 mA dan 36

impuls dan ukur dosisnya. Dosis pada setiap kombinasi paparan harus sama (15x24 =

10x36). Perbedaan menggambarkan ketidaklinearan kontrol mA atau kesalahan dalam

penunjuk waktu, Step wedge sebelumnya mungkin juga digunakan pada tempat

dosimeter. Pada kasus ini, densitas dari setiap langkah dari setiap foto harus sama.

6. Stabilitas tabung kepala. Tabung kepala harus stabil ketika ditempatkan di sekitar

kepala pasien, dan tabung tidak boleh menyimpang selama paparan. Ketika tabung

kepala tidak stabil, perbaikan dibutuhkan untuk mengatur mekanisme suspensi.

Ukuran focal spot. Mengukur ukuran dari focal spot karena dapat memperbesar panas

berlebihan dengan mesin sinar-X. Perbesaran focal spot berkontribusi pada ketidakjelasan

geometris pada hasil gambar. Pperalatan yang khusus dibutuhkan untuk uji ini.

Jadwal Prosedur Jaminan Kualitas Radiografi

Harian

- Periksa pengolahan dengan membandingkan radiograf dengan film acuan atau

dengan step-wedge

- Memasukkan penyebab pemotretan kembali dalam buku catatan

- Menambahkan larutan pengolahan

- Memeriksa suhu dari larutan pengolahan

Mingguan

- Mengganti larutan pengolahan

- Membersihkan peralatan pengolahan

- Membersihkan kotak tampilan

- Melihat kembali buku hasil pemotretan

Bulanan

- Memeriksa safelight dalam kamar gelap

22

Page 23: Jaminan kualitas radiografi

- Memeriksa intensifying screen

- Memutar persediaan film

- Memeriksa grafik paparan

- Memeriksa apron timbal dan pelindung tiroid

Tahunan

- Kalibrasi mesin sinar-X

Jika tugas untuk pemeriksaan dalam waktu tertentu telah dilakukan dengan benar, maka tahap

selanjutnya yang menentukan terjaminnya kualitas radiografi tersebut adalah tahap

interpretasi. Radiograf paling baik dilihat dalam ruang agak gelap dengan sinar yang

mengarah langsung ke film; semua sinar dari luar harus dihilangkan. Radiograf harus

dipelajari dengan kaca pembesar untuk mendeteksi perubahan mendetil densitas gambar.

Kualitas radiograf ditentukan oleh beberapa komponen antara lain: densitas, kontras,

ketajaman, dan detail. Densitas merupakan derajat kehitaman dari suatu radiograf, kontras

adalah perbedaan derajat kehitaman antara bagian yang membentuk radiograf. Kontras

merupakan perbedaan densitas antara daerah yang terang dengan daerah yang gelap,

ketajaman; radiograf dikatakan memiliki ketajaman optimum apabila batas antara bayangan

satu dengan bayangan lain dapat terlihat jelas dan detail radiograf menggambarkan ketajaman

dengan struktur-struktur terkecil dari radiograf. Faktor-faktor yang berpengaruh pada detail

adalah faktor geometri antara lain ukuran focal spot, FFD (Focus Film Distance) dan FOD

(film Object Distance) Berbagai intensitas sumber sinar juga harus tersedia. Hal ini dapat

menggantikan film overexposed atau underexposed atau film dengan kesalahan proses.

Banyak film dapat diselamatkan dengan cara ini, termasuk menghindari pengulangan foto

dan paparan radiasi tambahan ( Goaz, 1994). Sebaik apapun hasil foto radiografi, tetapi

apabila tidak diinterpretasikan oleh ahli radiograf, maka hasil radiografi tidak akan

berkualitas baik.

23

Page 24: Jaminan kualitas radiografi

Pengendalian Infeksi

Dokter gigi dan pasien memiliki resiko tinggi untuk terkena tuberkulosis, virus herpes,

infeksi saluran pernafasan atas dan rantai hepatitis mulai dari A-E. Setelah pengenalan

pada sindrom AIDS pada tahun 1980, prosedur kesehatan yang tepat diperkenalkan di

klinik kedokteran gigi. Tujuan utama dari prosedur pengendalian infeksi adalah untuk

menghindari kontaminasi silang antara pasien dengan pasien dan tenaga kesehatan.

Potensi untuk terkena kontaminasi silang di kedokteran gigi sangat tinggi. Tangan

operator mungkin dapat terkontaminasi ketika bersentuhan dengan mulut pasien dan film

yang terkontaminasi saliva dan pemegang film. Kenudian operator harus mengatur tabung

kepala sinar-X dan pengaturan control panel mesin sinar-X untuk membuat paparan.

Kontaminasi silang mungkin juga terjadi ketika operator membuka bungkus film untuk

mengolah film di kamar gelap. Prosedur menggambarkan bagian petunjuk minimalisasi

atau mengeliminasi kontaminasi silang. Setiap klinik kedokteran gigi atau praktik dokter

gigi harus membuat kebijakan yang menggambarkan praktik pengendalian infeksi.

Adalah hal yang terbaik jika individu dalam prakteknya, biasanya dokter gigi mengambil

tanggung jawab dalam implementasi prosedur ini. Orang in juga harus mendidik anggota

lain dalam prakteknya.

Pencegahan Universal (Universal Precaution)

Universal Precaution merupakan pengendalian infeksi yang dibuat unutk melindungi

pekerja dari paparan penyebaran penyakit melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Menurut

Universal Precaution, seluruh darah dan saliva manusia harus diperlakukan seolah-olah dapat

menyebarkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan virus Hepatitis B. Oleh karena itu,

cara yang digunakan untuk perlindungan terhadap kontaminasi silang ini dipakai secara

universal, yaitu untuk semua individu. The American Dental Association (ADA) dan the

Centers for Diseases Control and Prevention (CDCP) menekankan penggunaan Universal

Precaution karena banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka pembawa penyakit

yang berinfeksi dan tidak ingin memberitahukan informasi mengenai penyakit mereka

tersebut.

24

Page 25: Jaminan kualitas radiografi

Penggunaan Sarung Tangan selama Prosedur Radiografik

Praktisi harus selalu menggunakan sarung tangan saat membuat gambar radiografi

atau menangani paket film atau bahan lain yang terkontaminasi seperti cotton roll dan

instrumen pemegang film atau saat melepaskan pelindung dari permukaan dan peralatan

radiografi. Setelah pasien duduk, praktisi harus mencuci tangan dan memakai sarung tangan

sekali pakai terlebih dahulu sebelum memegang pasien. Asisten harus menggunakan

pelindung mata atau sebuah masker atau pelindung wajah untuk mengantisipasi paparan

cairan tubuh.

Catatan harus dijauhkan dari sumber kontaminasi dan tidak dipegang selama

pemeriksaan radiografi. Pengaturan kursi harus dilakukan terlebih dahulu atau dilakukan saat

melakukan pengendalian permukaan yang perlu ditutup seperti pengendali sandaran kepala.

Disinfeksi dan Menutup mesin X-ray, Permukaan Kerja, Kursi dan Apron

Pencegahan kontaminasi silang juga dilakukan melalui disinfeksi seluruh permukaan

dan penggunaan pembatas (barrier) untuk mengisolasi peralatan dari kontak langsung.

Walaupun barrier sangat membantu dalam pengendalian infeksi, barrier tidak dapat

mencukupi sehingga diperlukan untuk melakukan tindakan membersihkan dan disinfeksi

permukaan yang efektif. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa, selama aktivitas

sehari-hari, kegagalan mekanis pembatas masih sering terjadi. Hal ini menguntungkan dan

meyakinkan operator bahwa kapanpun terjadi, permukaan yang pasti terkontaminasi harus

dibersihkan dan telah didisinfeksi. Permukaan yang mungkin terkontaminasi sebaiknya

didisinfeksi. Permukaan tersebut termasuk panel kontrol mesin x-ray, tube head, dan beam

allignment device, dental chair dan sandaran kepala, permukaan tempat film diletakkan,

apron dan pelindung tiroid (collar), serta pegangan pintu ruangan. Operator harus

menghindari untuk menyentuh dinding dan permukaan lainnya menggunakan sarung tangan

yang terkontaminasi. Disinfektan permukaan yang baik termasuk di dalamnya iodophors,

chlorins, synthetic phenolic compound. Walaupun American Dental Association tidak

merekomendasikan disinfektan dan sterilan kimia khusus, namun disarankan agar dokter gigi

menggunakan agen kimia untuk disinfeksi atau sterilisasi yang telah terdaftar di

Enviromental Protection Agency (EPA) sebagai disinfektan rumah sakit yang memiliki

aktivitas rendah hingga menengah. Disinfektan harus bersifat tuberculocid –suatu pembasmi

25

Page 26: Jaminan kualitas radiografi

efektif untuh tuberculosis- dan mampu mencegah penyakit infeksi lain termasuk hepatitis B

dan HIV.

Barrier seharusnya melindungi permukaan kerja yang sebelumnya dibersihkan dan

didisinfeksi. Barrier melindungi permukaan utama dari kontaminasi. Pelindung yang efektif

untuk meja dan penyangga pengendali x-ray adalah plastik pembungkus (wrap plastic) yang

dapat dengan mudah disimpan pada sebuah dispenser kertas tukang daging yang dipasang

pada dinding. Saat melindungi penyangga kontrol x-ray, operator harus memastikan untuk

menyertakan pengubah paparan dan pengendali waktu paparan jika menyatu dengan unit.

Pengubah paparan x-ray yang tidak pada penyangga sebaiknya dilindungi dengan kantong

sandwich atau kantong penyimpan makanan atau pembungkus dengan plastic wrap.

Sandaran kepala kursi, pengatur sandaran kepala, dan belakang kursi dapat dilindungi

dengan kantong plastik. Kepala tabung x-ray, PID, dan pengencang harus dilindungi saat

masih dalam keadaan basah oleh disinfektan dengan sebuah pembatas untuk menghentikan

cairan yang menetes. Kantong sebaiknya diikat dengan membuat simpul di ujung terbuka

atau dengan meletakkan sebuah karet ikat tebal pada kepala tabung x-ray hanya di proksimal

hingga putaran. Selain itu, apron timbal juga harus dibersihkan, didisinfeksi, dan dilindungi

dari pasien karena sering terkontaminasi oleh saliva sebagai hasil dari penanganan

(pengaturan kembali posisi) selama prosedur radiografi. Apron sebaiknya digantung pada

penggantung mantel yang berat agar dapat diputar dari depan ke belakang. Apron harus

disemprot dengan disinfektan yang mengandung deterjen dan kemudian diseka dan ditutup

dengan kantong garmen plastik yang sama dengan plastik yang digunakan untuk melindungi

kepala x-ray dan belakang kursi.

Peralatan panoramik dan sefalometri harus menerima pemeliharaan yang sama

dengan peralatan lain dalam hal dekontaminasi dan disinfeksi. Blok gigitan panoramik,

sandaran dagu dan pegangan pasien harus dibersihkan dengan disinfektan deterjen-iodine dan

ditutup dengan sebuah kantong plastik. Blok gigitan sekali pakai dapat digunakan. Pemandu

posisi kepala, panel kontrol, dan pengubah paparan harus diseka dengan hati-hati

menggunakan lap kertas yang dibasahi dengan disinfektan. Radiografer harus menggunakan

sarung tangan sekali pakai saat mengatur posisi dan menyentuh pasien. Sarung tangan harus

dilepas sebelum kaset diambil dari mesin untuk pemrosesan karena kaset dan film tetap di

ekstraoral dan tidak boleh dipegang dengan sarung tangan sekali pakai yang terkontaminasi.

Cephalostat ear posts, ear post brackets, penyangga dahi atau petunjuk nasion sebaiknya

26

Page 27: Jaminan kualitas radiografi

dibersihkan dan didisinfeksi dengan disinfektan iodine-deterjen. Kemudian ditutupi dengan

plastik.

Setelah pemotretan pada pasien selesai, pelindung diambil, permukaan kerja yang

terkontaminasi (termasuk yang ada di kamar gelap) dan apron disemprot dengan disinfektan

dan diseka seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian pelindung diganti saat

persiapan pasien selanjutnya.

Sterilisasi Instrumen yang Bukan Sekali Pakai

Penggunaan instrumen pemegang film yang dapat disterilisasi dengan panas

merupakan instrumen yang terbaik. Setelah sterilisasi, instrumentasi harus diletakkan dalam

kantong untuk disimpan dan dibawa ke tempat radiografi. Saat instrumen dibawa ke tempat

radiografi, sebaiknya instrumen diambil dari kantong sesaat sebelum digunakan. Setelah

penggunaan, instrumen diletakkan kembali dalam kantong untuk menjaga kebersihan di

lokasi radiografi. Kantong sterilisasi yang sama digunakan untuk membawa instrumen yang

terkontaminasi kembali ke ruangan sterilisasi.

Gunakan Film yang dilindungi Barrier (Sensor) atau Wadah Sekali Pakai

Film harus diambil terlebih dahulu dari sumber persediaan utama. Untuk mencegah

kontaminasi persediaan film dalam jumlah besar, film harus dikeluarkan dalam sejumlah

prosedur. Jumlah film yang dibutuhkan untuk full-mouth atau interproximal series harus

dibungkus sebelumnya dalam amplop koin atau paper cups dalam ruang persiapan utama.

Amplop film harus dikeluarkan dengan instrumen pemegang film. Untuk keadaan yang tidak

terduga yaitu jumlah film yang dibutuhkan tidak seperti biasa, sebuah wadah film kecil dapat

digunakan dalam ruangan persiapan utama dan sterilisasi. Tidak boleh ada yang

menggunakan sarung tangan yang terkontaminasi saat mengambil film dari tempat

persediaan. Film hanya boleh diambil oleh staff dengan tangan yang bersih atau

menggunakan sarung tangan yang bersih.

Paket film dibungkus dalam amplop plastik, yang melindungi film dari kontak dengan

saliva dan darah selama paparan. Film yang dilindungi barrier sesuai dengan sebagian besar

instrumen pemegang film. Fitur yang menarik dari amplop pelindung adalah kemudahan

27

Page 28: Jaminan kualitas radiografi

dimana amplop dapat dibuka dan film dapat ditarik. Untuk hasil terbaik, paket harus

direndam dalam disinfektan setelah film dibuka dalam mulut pasien. Kemudian paket

dikeringkan dan dibuka, sehingga film dapat dikeluarkan. Amplop pelindung dapat dengan

mudah dibuka di tempat yang bercahaya, film dikeluarkan ke daerah kerja yang bersih atau

ke dalam wadah kertas atau plastik yang bersih dan film dipindahkan ke tempat muatan yang

terang atau kamar gelap untuk pengolahan.

Jika tidak menggunakan film yang dilindungi barrier, film harus diletakkan pada

wadah sekali pakai untuk kemudian dibawa ke kamar gelap untuk pengolahan. Paket film

kertas dapat terkena saliva dan mungkin darah selama pemaparan dalam mulut pasien. Untuk

mencegah saliva merembes ke paket film kertas, lap kertas diletakkan di samping wadah

untuk film yang terbuka. Praktisi harus menggunakan lap ini untuk menyeka setiap film

setelah dikeluarkan dari mulut pasien dan sebelum diletakkan bersama dengan film terbuka

lainnya. Masalah dapat dihindari dengan menggunakan film yang dibungkus dalam vinyl.

Sensor untuk pemotretan digital tidak dapat disterilisasi sehingga sangat penting

untuk menggunakan pembatas untuk melindungi sensor dari kontaminasi saat diletakkan

dalam mulut pasien. Pabrik pembuat sensor secara khusus merekomendasikan sarung

pembatas plastik. Penggunaan tambahan dari latex finger cots menyediakan proteksi

tambahan yang signifikan dan direkomendasikan untuk penggunaan rutin saat menggunakan

sensor digital. Oleh karena barrier dapat gagal, sensor harus dibersihkan dan didisinfeksi

dengan disinfektan rumah sakit level menengah yang terdaftar oleh EPA setelah penggunaan.

Untuk disinfektan yang sesuai, harus dikonsultasikan dengan pabrik pembuat.

Pencegahan Kontaminasi Peralatan Pengolahan

Setelah pemotretan, operator harus membuka sarung tangan dan membawa wadah

berisi film yang terkontaminasi ke kamar gelap dengan tujuan pencegahan untuk memutus

rantai infeksi sehingga hanya film yang bersih yang diletakkan dalam larutan pengolahan.

Dua lap harus diletakkan pada permukaan kerja kamar gelap. Wadah yang berisi film

terkontaminasi diletakkan pada salah satu lap. Setelah film dibuka dari bungkusnya, film

harus diletakkan pada lap kedua. Pembungkus film dibuang pada lap pertama bersama

dengan wadah.

28

Page 29: Jaminan kualitas radiografi

Mengambil film dari paket tanpa menyentuhnya (menyebabkan kontaminasi)

merupakan prosedur yang relatif sederhana. Praktisi mengenakan sepasang sarung tangan

yang bersih, mengambil paket film melalui ujung yang berkode dan berwarna, dan menarik

tab yang membungkus film dan menarik film dari paket. Saat film ditarik dari paket, film

akan jatuh dari pembungkus kertas ke atas lap bersih. Pembungkus kertas perlu digoyangkan

ringan agar film dapat jatuh bebas. Bahan pembungkus harus diletakkan di atas lap pertama.

Setelah semua film dibuka, praktisi mengumpulkan pembungkus dan wadah yang

terkontaminasi dan membuangnya bersama dengan sarung tangan yang terkontaminasi. Film

yang bersih diolah dengan perlakuan yang biasa. Penggunaan sarung tangan saat memegang

film yang diolah, tepi film, atau catatan pasien tidak begitu penting.

Prosedur alteernatif saat penyinaran dalam pembungkus vinyl adalah meletakkan film

yang telah disinar, tetap dalam amplop plastik pelindung, dalam larutan disinfeksi saat

dikeluarkan dari mulut dan setelah menyekanya dengan lap kertas. Film tetap dalam

disinfektan setelah penyinaran film terakhir untuk waktu yang telah direkomendasikan.

Perendaman selama 30 detik dalam larutan sodium hypochlorite 5,25% merupakan tindakan

disinfeksi yang efektif.

Pengolah film otomatis dengan pemuat bercahaya terang memiliki masalah khusus

karena resiko kontaminasi lengan dengan sarung tangan atau paket film yang terkontaminasi.

Pendekatan yang dapat dilakukan adalah membersihkan film dengan perendaman dalam

disinfektan, dengan atau tanpa amplop plastik seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dengan

metode ini, operator membersihkan film, memakai sarung tangan bersih dan kemudian hanya

membawa paket film yang bersih ke pemuat bercahaya terang. Pendekatan lainnya adalah

membuka atas pemuat, meletakkan pembatas bersih di bawah, dan meletakkan wadah berisi

paket film dan wadah bersih. Operator kemudian menutup atas, dan membuka paket film,

memungkinkan film jatuh ke dalam wadah bersih. Setelah semua paket film dibuka, sarung

tangan terkontaminasi dibuang, film kemudian dimasukkan ke dalam pengembang, dan

tangan diangkat. Kemudian atas pemuat diangkat dan bahan yang terkontaminasi diambil.

29