teknik pemindahan biakan mikroba secara aseptik

12
TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA SECARA ASEPTIK I. TUJUAN 1.1 T.I.U - Agar mahasiswa dapat memahami atau mengetahui teknik pemindahan biakan mikroba secara aseptik. - Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti prinsip pemindahan biakan mikroba secara aseptik. 1.2 T.I.K - Agar mahasiswa menguasai teknik pemindahan biakan saccharomyces cereviceae dan aspergillus niger dari satu medium ke medium yang lain. II. DASAR TEORI 2.1 Pemindahan biakan secara aseptik Pemindahan biakan yang akan digunakan sesteril mungkin. Biakan murni yaitu keturunan- keturunan dari suatu sel tunggal. Isolasi biakan murni dengan berbagai pengecualian dilakukan di atas atau di dalam media biakan padat. Pelaksanaannya dimulai dengan memisahkan suatu sel tertentu dari populasi sel dan memerlukan

Upload: lela-novi-mudiraharti

Post on 31-Oct-2015

843 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN

MIKROBA SECARA ASEPTIK

I. TUJUAN

1.1 T.I.U

- Agar mahasiswa dapat memahami atau mengetahui teknik pemindahan

biakan mikroba secara aseptik.

- Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti prinsip pemindahan biakan

mikroba secara aseptik.

1.2 T.I.K

- Agar mahasiswa menguasai teknik pemindahan biakan saccharomyces

cereviceae dan aspergillus niger dari satu medium ke medium yang

lain.

II. DASAR TEORI

2.1 Pemindahan biakan secara aseptik

Pemindahan biakan yang akan digunakan sesteril mungkin.

Biakan murni yaitu keturunan-keturunan dari suatu sel tunggal. Isolasi

biakan murni dengan berbagai pengecualian dilakukan di atas atau di

dalam media biakan padat. Pelaksanaannya dimulai dengan memisahkan

suatu sel tertentu dari populasi sel dan memerlukan bahwa koloni yang

tumbuh dari sel ini tetap terpisah dari sel-selnya atau koloni-koloni lain.

( Reff : Hans G S , 213 – 216 )

2.2 Pemilihan medium biakan bagi pertumbuhan

a. Medium pembiakan kompleks.

Untuk banyaknya mikroorganisme bertuntutan tinggi belum

dikenal benar bahan-bahan makanan yang diperlukan. Orang

membiakannya dalam larutan biak yang mengandung ekstrak ragi,

otolisat ragi, pepton / ekstrak daging. Untuk beberapa kelompok

Page 2: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

organisme lain lazim juga digunakan : rempah-rempah, dekak rumput

kering, sari prem, sari wortel, santan, dan endapan klorofil, juga sari

perasan kotoran kuda. Mengingat biaya, larutan-larutan biak tidak

dibentuk dari senyawa-senyawa murni tapi dengan harga murah.

( Reff : Hans G S , 205 - 206 )

b. Medium pembiakan padat.

Untuk membuat medium ini pada larutan biakan cair ditambahkan

bahan pemadat yang berisi konsisten seperti selai pada larutan cair.

Bahan pemadat yang ideal adalah agar, dimana agar adalah polisakarida

dengan susunan kompleks dan serabut kuat berasal dari ganggang laut.

Kelebihan : - digunakan sebagai pembeku suatu bahan untuk media

- hancur dalam air.

- agar membentuk gel pada suhu dibawah suhu 40oC.

( Reff : Hans G S , 205 – 206 )

2.3 Metode pemindahan biakan

Dalam biakan cair mikroba menunjukkan penimbuhan sendiri

bila pertumbuhan mikroorganisme menumpuk didasar tabung akan

terlihat sedimen. Sebaliknya, jika tumbuh di permukaan akan terlihat

seperti folikol berupa lapisan tipis. Ada 3 macam cara pemindahan

biakan :

a. Metode penggoresan agar

Goresan T Goresan kodran Goresan Goresan radium Goresan Zig-zag sinar

Page 3: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

b. Metode agar miring

Medium cair digunakan pada isolasi dengan cara-cara

pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan

jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat ditentukan sel

saja dalam tabung.

c. Metode agar sebar

Identifikasi biakan mikroorganisme saling memerlukan

metode ini tanpa pemindahan tercemar. Pemindahan biakan ini

dilakukan dengan cara teknik aseptik. Untuk memberikan

kemurnian biakan selama pemindahan berulang-ulang,

mikroorganisme dapat dilakukan dalam biakan cair / padat.

( Reff : Bibiana W Lay, 37-46 )

2.4 Pemindahan medium padat

1. Karakteristik

Pembiakan organisme dalam laboratorium memerlukan media

yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi

organisme. Zat hara digunakan untuk pertumbuhan sintesis sel.

Keperluan energi dalam metabolisme pergerakan media biakan yang

digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat,

semi padat, cair. Jadi dalam pemilihan medium ini digunakan medium

padat yang diperoleh dengan penambahan agar-agar.

2. Kelebihannya

Agar digunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan

untuk mikroba organisme dan dapat membeku pada suhu dibawah

45oC. selain itu agar juga mengandung nutrien yang diperlukan bagi

pertumbuhan mikroba.

Page 4: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

# Nutrient mikroorganisme

a. Makro nutrient

1. Kebutuhan nutrient pekat

2. Sumber karbon dan protein

3. Zat pelengkap ( belerang dalam nitrogen )

b. Mikro nutrient

1. Suhu

2. Atmosfer gas

3. Keasaman / kebasaan

4. Kadar air dan tekanan osmotik

5. Reproduksi bakteri

( Reff : Bibiana W Lay, 5)

2.5 Metode sterilisasi

Sterilisasi adalah pembebasan suatu bahan dari mikroorganisme

hidup atau pada stadium istirahatnya. Metode sterilisasi dibagi 2 yaitu :

1. Moist Heat ( Pemanasan secara basah )

a.Tekanan uap

Tekanan uap jenuh merupakan cara yang paling praktis untuk

sterilisasi. Tekanan uap membutuhkan suhu tinggi.

b.Pasteurisasi

Suhu, krem dan alkohol dibuat untuk dianalisa perlakuan panas

membunuh bakteri tetapi tidak mematikan seluruh bakteri.

2. Dry Heat ( Pemanasan secara kering )

a. Sterilisasi Udara Panas

Pada sistem ini sterilisasi tidak dianjurkan karena tekanan uap

membuat kontak langsung dengan bakteri yang di sterilkan.

b. Sterilisasi Pembakaran

Pembakaran digunakan untuk perukan mikroorganisme mati,

metode ini juga praktis dan juga bisa dilakukan di laboratorium.

Page 5: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

( Reff : Michael J, 428 – 431 )

2.6 Kondisi mikrobiologi

Pertumbuhan tidak berlangsung dengan sempurna

dikarenakan medium yang digunakan kurang mengandung unsur-unsur

yang dibutuhkan untuk tumbuh suatu mikroorganisme.

# Kondisi operasi yang tepat bagi pertumbuhan Aspergillus niger.

- suhu : 37oC – 40oC

- PH : 3 – 7

- Respon terhadap oksigen secara mikroaerofilila yaitu tumbuh

terbang bila ada sedikit oksigen.

# Kondisi operasi yang tepat bagi pertumbuhan Saccharomyces

cereviceae

- jenis golongan jamur ascomycotina

- hidup pada kulit buah-buahan

- suhu : 22oC – 30oC

- PH : 3,8 – 5,6

- Termasuk jamur pada jenis mikrofilik

( Reff : Michael J, 344 )

2.7Aspergillus niger

Karakteristik Aspergillus

Struktur dasar yang dimiliki Aspergillus adalah miselium dan spora.

Miselium adalah kumpulan hifa ( protoplasma berbentuk benang ). Ada

2 tipe hifa, pertama hifa fertil yaitu yang mempunyai bentuk spora dan

kedua hifa vegetatif yang fungsi utamanya menyerap makanan atau

nutrisi dari substratnya. Miselium terdiri dari hifa yang bercabang dan

bersekat, berwarna terang atau tak berwarna. Miseliumnya sebagian

masuk dalam medium dan sebagian keluar. Sel kaki tumbuh batang

konidiofor dan tumbuh tegak lurus. Aspek atau ujung atasnya

membentuk visikel dengan membesar. Vesikel tersebut akan ditumbuhi

Page 6: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

sterigmata primer dan sekunder. Sterigmata menghasilkan konidia.

Konidia terbentuk oleh perpanjangan atau pembelahan sel sterikmata.

Aspergillus niger menghasilkan asam-asam sitrat, asam galat dan asam

glukomat.

( Reff : Mulyono Yudhoamijoyo, 39 – 41 )

2.8 Saccharomyces cereviceae

Ciri khusus :

- bentuknya bulat, pendek, oval

- Ukuran sol tiga hari pada 25oC pada aquo malt adalah ( 3 – 10 )

x ( 4,5 – 10 )

- Metode reproduksi vegetatifnya adalah penyembulan atau

multilatecal.

( Reff : Mulyono Yudhoamijoyo, 18 )

Sifat fisis :

- ukurannya berbentuk oval atau bulat telur

- tidak mempunyai flagel

- berwarna putih kecoklatan

- berdiameter 4 – 6

- bekerja pada kondisi anaerob

( Reff : Mulyono Yudhoamijoyo, 26 )

Sifat kimia

- pada peradianheksosa dan pentosa menjadi alkohol menjadi

produk sampingan

- dapat memfermentasikan gula menjadi etanol dan Cl2

( Reff : Mulyono Yudhoamijoyo, 307 )

2.9 Unsur-unsur dalam media biak

Page 7: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

Komponen Bakteri Jamur

K2HPO4 0,5 gram 0,3 gram

NH4Cl 1,0 gram 0.6 gram

MgSO4.7H2O 0.2 gram 0.1 gram

Fe SO4.7H2O 0.01 gram 0.005 gram

CaCl2.2H20 0.1gram 0,005 gram

Glukosa 10 gram 7 gram

Suhu 25oC 25oC

Aw 0,98oC 0,65oC

PH 6,5 – 7,5 4,5

Air 300 ml 300ml

Page 8: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, Buku Petunjuk Praktikum Dasar Bioproses PSD III Teknik

Kimia. Undip Semarang

Bibiana, W. Lay, 1994, Analisa Mikroba di Laboratorium PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta

J, Michael, 1979, Microbiology University of Rhode Island

Schedel, Hans G, 1984, Alicemens Mikrobiology Gajah Mada University Pers,

Yogyakarta

Yudhoamijoyo, Mulyono, 1992, Teknologi Fermentasi Rajawali Pers, Jakarta

Page 9: Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik