pembuatan biakan murni opar

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar tuang dan metode penggoresan lempengan agar. Dalam mempelajari mikroba tidak bisa dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disana masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikroba pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain. Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain. Mikroorganisme terdapat dimana-mana di dalam lingkungan kita mereka ada pada tubuh kita, di dalam tubuh kita, dan di sekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Di habitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme,

Upload: aufar-zaim

Post on 20-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Biakan Murni Opar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai

mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni digunakan

untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat memperoleh biakan

murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar tuang dan metode

penggoresan lempengan agar.

Dalam mempelajari mikroba tidak bisa dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam

suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disana masih terdapat bakteri

dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikroba

pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies

yang lain. Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama

dengan mikroba yang lain.

Mikroorganisme terdapat dimana-mana di dalam lingkungan kita mereka ada pada

tubuh kita, di dalam tubuh kita, dan di sekeliling kita. Mereka merupakan komponen

penting dalam ekosistem. Di habitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas

yang terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, bersama spesies-spesies biologi

lainnya. Di dalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain

dengan  berbagai cara beberapa bersifat menguntungkan dan beberapa merugikan.

Oleh karena itu dilakukan praktikum pembuatan biakan murni untuk dapat menambah

keterampilan dan pengetahuan mengenai cara dan teknik pembuatan biakan murni, serta

mengetahui prinsip pembiakan dengan metode cawan gores (streak plate) dan alat alat

yang digunakan pada percobaan kali ini.

Page 2: Pembuatan Biakan Murni Opar

1.2 Tujuan Praktikum

A. Untuk mengetahui prinsip pembuatan biakan murni.

B. Untuk mengetahui prinsip metode cawan gores, cawan tuang, cawan sebar.

C. Untuk mengetahui manfaat biakan murni.

Page 3: Pembuatan Biakan Murni Opar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Biakan Murni

Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang lain

seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saprobe

(saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana

memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah

pencernaan dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah steril sebelum

digunakan pencemaran (kontaminasi), dari luar terutama berasal dari udara yang

mengandung banyak mikroorganisme.

Teknik biakan murni untuk spesies dikenal dengan beberapa cara yaitu:

A. Cara Pengenceran

Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Lister berhasil

menerima murni Streptococcus lactis yang diisolasi dari susu yang sudah masam.

Caranya adalah dengan mengencerkan suatu suspensi kemudian diencerkan dalam

suatu tabung tersendiri. Dari pengenceran ini kemudian diambil 1 ml untuk

diencerkan lagi, kalau perlu dari enceran yang kedua ini diambil 1 ml untuk

diencerkan lebih lanjut.

B. Cara Penuangan

Isolasi dengan menggunakan medium cair dengan cara pengenceran, seperti

dijelaskan diatas prinsip melakukan pengeceran adalah menurunkan jumlah

mikroorganisme sehingga suatu saat hanya ditemukan suatu sel dalam satu tabung.

Demikian juga dengan cara penuangan.

C. Cara Penggoresan

Cara ini lebih sering digunakan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu tetapi

memerlukan keterampilan yang diperoleh dari latihan penggoresan yang sempurna

akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan cara ini adalah bakteri-

bakteri anaerob tidak dapat tumbuh (Dwidjoseputro, 1998).

Page 4: Pembuatan Biakan Murni Opar

D. Cara Penyebaran

Pengenceran sampel sama seperti pada cara-cara penuangan, dengan memipet

sebanyak 0,1 ml cairan dari botol pengencer dan biarkan cairan mengalir keatas

permukaan agar.

E. Cara Pengucilan 1 Sel

Cara ini dengan menggunakan suatu alat yang dapat mengambil satu bakteri dari

sekian banyak bakteri, dengan tanpa ikutnya bakteri yang lain. Alat semacam ini

tidak mudah untuk menggunakannya. Alat itu berupa mikropipet yang ditempatkan

pada suatu micromanipulator.

F. Cara Inokulasi Pada Hewan

Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa tidak semua bakteri dapat tumbuh di

dalam tubuh seekor hewan. Misalnya, kita ambil bahan pemeriksaan berupa dahak

(sputum) dari seseorang yang disangka menderita TBC, bila dahak disuntikkan

kedalam tubuh tikus putih, maka bakteri akan ikut serta, tetapi tidak dapat bertahan

hidup. Sehingga kemudian hanya kita dapatkan kuman TBC saja. Biakan murni

Pneumococcus dapat diperoleh dengan cara demikian juga

(Waluyo, 2007).

G. Metode Pembiakkan

Dua masalah akan dibicarakan pemilihan medium yang sesuai dan isolasi

organisme bakteri secara murni. Teknik yang digunakan dan tipe medium yang

dipilih tergantung pada sifat penelitian.

Pada umumnya tiga situasi dapat ditemukan, yaitu:

a. Menumbuhkan sel spesies tertentu, mikroorganisme yang teramati secara

mikroskopik dan yang tumbuh dalam lingkungan alami dapat terbentuk sangat

sukar untuk tumbuh secara murni pada medium buatan. Contohnya, bentuk

parasit terbentuk tidak pernah dapat dibiakkan diluar inangnya.

b. Pemeriksaan mikrobiologi bahan-bahan alami tertentu mengandung berbagai

lingkungan mikro yang berbeda, masing-masing menyediakan tempat untuk

spesies yang berbeda. Penanaman sebuah contoh bahan kelompok terseleksi

memproduksi koloni-koloni tetapi menyebabkan banyak tipe lainnya

terlupakan.

Page 5: Pembuatan Biakan Murni Opar

c. Isolasi tipe tertentu mikroorganisme. Sedikit contoh tanah, jika ditanam dengan

tepat, akan menghasilkan tipe organisme yang berbeda untuk tiap lingkungan

mikro yang ada.

Medium cair digunakan untuk membiarkan adanya persaingan dan seleksi optimal

meskipun tipe yang diinginkan hanya beberapa sel saja diantara populasi yang jutaan.

Keuntungan dapat diperoleh dari encrichment alami. Sebagai contoh pada pencarian

kerosene oxiditers, tanah berminyak dipilih, karena sudah menjadi lingkungan

enrichment untuk bentuk demikian.

Isolasi mikroorganisme secara biakan murni. Untuk mempelajari sifat-sifat suatu

organisme adalah penting untuk mempelajarinya dari biakan murni yang bebas dari

semua tipe organisme lain. Untuk melakukan ini, sel tunggal harus diisolasi dari seluruh

sel lainnya dengan cara sedemikian rupa sehingga progeny yang terkumpul juga masih

terpisah. Beberapa metode yang ada adalah:

a. Penanaman pada agar (platting) tidak seperti sel-sel dalam medium cair sel-sel

dalam atau pada medium sel dibuat menetap oleh karenanya, jika cukup sedikit sel

diletakkan dalam atau pada medium sel tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang

terpisah. Bahan gas ideal untuk kebanyakkan media mikrobiologi adalah agar,

polisakarida asam yang diekstrak dari alga merah tertentu.

b. Pengenceran adalah metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran

suspensi diencerkan seri dan contoh masing-masing pengenceran ditanam pada

agar. Jika hanya sedikit contoh dari pengenceran tertentu menunjukkan

pertumbuhan, diperkirakan bahwa beberapa biakan tadi dimulai dari sel tunggal.

(Brooks, 2001)

H. Pembiakan atau Reproduksi

Pada umumnya bakteri hanya mengenai satu macam pembiakan saja, yaitu

pembiakan secara aseksual atau vegetatif. Pembiakan ini berlangsung cepat. Jika

faktor-faktor luar menguntungkan. Pelaksanaan diri atau division. Pembelahan diri

dapat dibagi atas 3 fase yaitu:

Page 6: Pembuatan Biakan Murni Opar

a. Fase pertama, di antara sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus

pada arah memanjang.

b. Sekat tersebut diikuti oleh suatu dinding melintang ini tidak selalu merupakan

penyekat yang sempurna, di tengah-tengah sering ketinggalan suatu lubang

kecil, dimana protoplasma kedua sel baru masih tetap berhubung. Hubungan-

hubungan protoplasma itu disebut plasmadesmida.

c. Fase terakhir ialah berpisah, yaitu yang satu terlepas sama sekali dari pada

yang lain. Setelah dinding melintang menyekat secara sempurna. Bakteri yang

semacam ini merupakan koloni yang merata, jika dipiara pada medium padat.

Sebaliknya, bakteri-bakteri yang dindingnya lebih kokoh itu tetap bergandeng-

gandengan setelah pembelahan bakteri macam ini merupakan koloni yang

kasar permukaannya.

(Dwidjoseputro, 1998)

Kalau pertama kali mengadakan piaraan biasanya yang kita peroleh itu suatu piaraan

campuran, misal kita ambil bahan (sampel) dari udara, dari tanah, dari kotoran, kalau

bahan itu kita sebarkan pada medium steril, akan tumbuhlah beraneka koloni yang

masing-masing mempunyai sifat-sifat khas. Jika kita menggambil bahan dari salah satu

koloni tersebut, kemudian bahan itu kita akan tumbuh menjadi koloni yang murni

asalkan pekerjaan pemindahan itu dilakukan dengan cermat menuntut teknik aseptic,

yaitu menggunakan alat-alat yang steril dan aturan-aturan laboratorium tertentu. Piaraan

kita peroleh dan sifatnya murni (Dwidjoseputro, 1998).

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya kondisi optimum

untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofag yang paling baik dan

paling utama adalah habitat inangnya. Sebagai contoh fage coli yang dijumpai di dalam

pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan

sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh

sel-sel bakterinya (Adams, 2000).

Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode

garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua

Page 7: Pembuatan Biakan Murni Opar

diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan

gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan

organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies dapat dipisahkan (Pleczar, 2006).

2.2 Teknik Penggoresan

a. Goresan T

Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dengan huruf T pada bagian luar dasar

cawan petri.

1. Inokulasikan daerah 1 sebanyak mungkin dengan gerakan redaksi.

2. Panaskan ose dan biarkan dingin kembali.

3. Gores ulang daerah 1 sebanyak 3-4 kali dan teruskan goresan di daerah 2

4. Pijarkan kembali ose dan biarkan dingin kembali.

5. Prosedur diatas diulangi untuk daerah 2.

b. Goresan Kuadran

Teknik ini sama dengan goresan T hanya lempengan agar dibagi menjadi 4.

c.   Goresan Radian.

1. Goresan dimulai dari bagian pinggir lempengan.

2. Pijarkan ose dan dinginkan kembali.

3. Putar lempengan agar 90° dan buat goresan terputus diatas goresan

sebelumnya.

4. Pijarkan ose.

d.   Cara Redaksi.

1. Ambil satu mata ose suspensi dan goreskan setengah permukaan lempengan

agar.

2. Jangan pijarkan ose, putar lempengan 180° gunakan sisi mata ose yang

sama dan gores pada sisa permukaan lempengan agar.

(Prescott, 2008)

Page 8: Pembuatan Biakan Murni Opar

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi dan mikrobiologi berjudul Pembuatan Biakan Murni dilaksanakan

pada hari Kamis, tanggal 21 November 2013 pada pukul 15.00 - 17.30 WITA dan

pengamatan dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 22 November 2013 pada pukul 16.00 -

17.00 WITA di Laboratorium Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas

Mulawarman Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat-Alat

1. Tabung reaksi

2. Lampu bunsen

3. Cawan petri

4. Jarum ose

5. Inkubator

6. Rak tabung reaksi

7. Labu erlenmeyer

8. Batang pengaduk

9. Penggaris

10. Laminer air flow cabinet

11. Camera

12. Toolbox

13. Serbet

14. Gunting

15. Masker

16. Jas lab

17. Botol semprot

Page 9: Pembuatan Biakan Murni Opar

18. Sarung tangan karet

19. Sarung tangan oven

20. Alat tulis

3.2.2 Bahan-Bahan

1. Media NA (Nutrient Agar)

2. Bakteri

3. Alkohol 70%

4. Aquadest

5. Kertas label

6. Sabun cuci

7. Alumunium foil

8. Tissue

9. Air bersih 5 liter

10. Korek Api

11. Spiritus

12. Kertas HVS

13. Kertas label

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Metode Cawan Gores Pada Cawan Petri

1. Dibakar jarum ose hingga berpijar.

2. Dibakar terlebih dahulu cawan petri sebelum dibuka.

3. Diambil bakteri dari cawan petri menggunakan ujung jarum ose.

4. Dibakar terlebih dahulu cawan petri sebelum cawan petri yang berisi media NA

dibuka.

5. Digoreskan perlahan di cawan petri sesuai dengan urutan penggoresan yang diawali

dengan first streak.

6. Digoreskan menggunakan jarum ose pada media NA di cawan petri dengan goresan

pertama digores secara rapat (first streak).

Page 10: Pembuatan Biakan Murni Opar

7. Dilakukan ketiga jenis goresan secara tidak terputus dan selalu menyambung dari

goresan pertama hingga goresan ketiga.

8. Diinkubasi cawan petri yang telah digores pada suhu 37ᵒC selama 24 jam.

9. Diamati pertumbuhan koloninya.

3.3.2 Metode Cawan Gores Pada Tabung Reaksi (Media NA Miring)

1. Disterilkan jarum ose dengan menggunakan lampu Bunsen.

2. Dibakar terlebih dahulu cawan petri sebelum dibuka.

3. Diambil bakteri dari cawan petri menggunakan ujung jarum ose.

4. Dibakar mulut tabung reaksi.

5. Digoreskan bakteri pada media NA miring pada tabung reaksi dengan membentuk

pola zig-zag.

6. Ditutup tabung reaksi menggunakan alumuniun foil.

7. Diinkubasi tabung reaksi yang telah digores pada suhu 37ᵒC selama 24 jam.

8. Diamati pertumbuhan koloninya.

Page 11: Pembuatan Biakan Murni Opar

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Pengamatan Biakan Murni

No. Gambar Keterangan

1 Media NA

1. Kontaminan

2 Media NA

1. Kontaminan

4.2 Pembahasan

Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan

yang murni dalam pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau

yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian.

Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang akan digunakan

untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar-benar steril, hal ini untuk

menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak

diinginkan sehingga biakkan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-benar biakan

murni.

Page 12: Pembuatan Biakan Murni Opar

Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal.

Prinsip dari biakan murni yaitu biakan murni sangat diperlukan untuk mempelajari

mikroorganisme di dalam laboratorium. Biakan murni dapat diperoleh melalui tiga cara

yaitu, metode cawan sebar (spread plate), metode cawan tuang (pour plate) dan metode

cawan gores (streak plate). Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain

perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi

mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam

mikroorganisme saja. Teknik tersebut juga dikenal dengan isolasi mikroba.

Prinsip metode metode cawan gores (Streak Plate) yaitu mendapatkan koloni yang

benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara

ini dilakukan dengan membagi 3 - 4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan

diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri

berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3 - 4 kali membentuk garis horizontal di

satu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut

digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini

dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.

Teknik spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan

mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau

menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat, sedangkan pour plate kultur

dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah

mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan agar.

Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan

koloni murni mikroorganisme.  Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan

bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi. Biakan

campuran diencerkan dengan menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan

didinginkan. Pengenceran dilakukan dalam beberapa tahap hingga diperoleh koloni

tunggal.

Page 13: Pembuatan Biakan Murni Opar

Pada percobaan pertama menggunakan metode cawan gores pada cawan petri. Langkah

pertama dibakar jarum ose hingga berpijar lalu didiamkan sampai pijaran pada jarum

hilang. Sebelum mengambil bakteri di cawan, dibakar pinggiran cawan terlebih dahulu

di dekat lampu Bunsen. Kemudian diambil bakteri dari cawan petri menggunakan ujung

jarum ose. Sebelum cawan petri yang berisi media NA dibuka, cawan petri harus

dibakar terlebih dahulu. Setelah itu digoreskan perlahan di cawan petri sesuai dengan

urutan penggoresan yang diawali dengan first streak. First streak, menggunakan jarum

ose digoreskan pada media NA di cawan petri dengan goresan pertama digores secara

rapat, second streak, dengan goresan kedua digores agak jarang, lalu third streak,

goresan ketiga digores jarang. Dari ketiga jenis goresan ini dilakukan secara tidak

terputus dan selalu menyambung dari goresan pertama hingga goresan ketiga dan

membentuk pola zig-zag. Kemudian diinkubasi cawan petri yang telah digores pada

suhu 37ᵒC selama 24 jam. Setelah diamati pertumbuhan koloninya, tidak terbentuk

bakteri pada cawan.

Pada percobaan yang kedua yaitu metode cawan gores pada tabung reaksi (media NA

miring). Hal yang pertama yang dilakukan yaitu jarum ose disterilkan dengan

menggunakan lampu bunsen hingga berpijar. Kemudian dibakar terlebih dahulu

pinggiran cawan petri sebelum dibuka. Kemudian diambil bakteri dari cawan petri

menggunakan ujung jarum ose. Sebelum tabung reaksi yang berisi media NA dibuka,

tabung reaksi harus dibakar terlebih dahulu. Lalu jarum ose yang telah terdapat bakteri

digoreskan pada media NA miring pada tabung reaksi. Setelah itu mulut tabung reaksi

ditutup menggunakan alumuniun foil. Diinkubasi tabung reaksi yang telah digores pada

suhu 37ᵒC selama 24 jam. Setelah diamati, hasilnya hanya terbentuk seperti busa putih

tanpa ada bakteri.

Laminar Air Flow Cabinet berfungsi untuk preparasi bahan-bahan atau alat-alat

mikrobiologi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar, alat ini dilengkapi dengan

lampu UV yang dapat mematikan bakteri dalam ruangan laminar.

Dalam praktikum yang dilakukan menggunakan metode cawan gores (streak plate)

metode ini sulit digunakan karena proses penggoresan yang cukup lama dan sulit,

Page 14: Pembuatan Biakan Murni Opar

sehingga memudahkan terjadinya kontaminasi dan kegagalan. Prinsip metode ini yaitu

mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga

mempermudah proses isolasi.

Nutrient agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan

untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian

mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari

ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan

dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk

membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk

mengisolasi organisme dalam kultur murni.

Prinsip biakan murni ialah biakan murni yang terdiri atas satu spesies bakteri yang

ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai

medium pertumbuhan. Medium ini dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi yang

diperlukan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar yang digunakan

untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof medium

dilengkapi dengan air molekul makanan (misal gula) sumber nitrogen dan mineral.

Untuk hasil lebih agar bakteri yang tumbuh, alat dan bahan yang lebih agar bakteri

tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu.

Jarum ose digunakan untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia yang

akan dibiakkan ke suatu media sebagai tempat perkembang biakan mikroba.

Terdapat beberapa faktor kesalahan yang terjadi dalam praktikum, yaitu pada saat

membakar jarum ose jarum terlalu cepat digunakan sehingga jarum masih terasa panas

pada saat pengambilan bakteri pada cawan sehingga tidak terlihat bakteri pada cawan

maupun tabung miring. Faktor kesalahan kedua adalah pada saat penggoresan pada

cawan petri yang berisi media penggoresannya sampai merusak media yang seharusnya

hanya digores tipis saja.

Page 15: Pembuatan Biakan Murni Opar

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Prinsip dari biakan murni yaitu biakan murni sangat diperlukan untuk mempelajari

mikroorganisme di dalam laboratorium. Biakan murni dapat diperoleh melalui tiga

cara yaitu, metode cawan sebar (spread plate), metode cawan tuang (pour plate) dan

metode cawan gores (streak plate).

b. Prinsip metode cawan gores (streak plate) yaitu mendapatkan koloni yang benar-

benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Prinsip

metode cawan tuang (pour plate) merupakan teknik lain yang dapat digunakan

untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme, sedangkan cawan sebar (pread

plate) adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan

agar diperoleh kultur murni.

c. Manfaat dari biakan murni yaitu mendapatkan 1 jenis spesies dan mempelajari

morfologi, fisiologi, biokimia, genetika, atau kegiatan apapun dari mikroba yang

hanya dapat dilakukan apabila kita telah mempunyai isolasi murni atau biakan

murni.

5.2 Saran

Diharapakan untuk praktikum selanjutnya menggunakan metode lain seperti metode

cawan gores maupun cawan tuang dan untuk praktikum selanjutnya menggunakan

media lain yang dapat digunakan sebagai tempat pembiakan selain PDA ataupun NA.

Page 16: Pembuatan Biakan Murni Opar

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2011. Laporan Mikrobiologi dan Sterilisasi.

http://semuacoretankuliah.com. Diakses pada tanggal 27 November 2013. Pukul

19.20.

2. Dwidjoseputro, D. 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

3. Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama.

4. Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Andi.

5. Pelczar, Michael J, dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:

Universitas Indonesia Press.

Page 17: Pembuatan Biakan Murni Opar

LAMPIRAN

Media NA Tampak Atas Media NA Tampak Bawah

Media PDA Miring