perkembang biakan vegetatif

27
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF JAJANG NURZAMAN 05121407004 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Upload: jajangnurzaman31

Post on 03-Jan-2016

590 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perkembang biakan vegetatif

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF

JAJANG NURZAMAN05121407004

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2013

Page 2: perkembang biakan vegetatif

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.

Perbanyakan vegetatif, mempunyai pengertian perbanyakan tanaman dengan

menggunakan organ vegetatif tanaman seperti batang yang mempunyai tunas

samping (aksilar/lateral) dan mata tunas dari induk yang terpilih.  Induk terpilih

misal mempunyai warna dan corak bunga yang indah dan belum pernah ada, warna

daun bervariasi.   Kemudian teknik memperbanyak tanaman tersebut dengan cara

stek batang, cangkok, sambung (grafting) dan okulasi.

Hasil akhir dari perbanyakan vegetatif ini adalah bibit atau tanaman yang

sama dengan induk yang terpilih yang telah dicontohkan di atas atau diistilahkan

dengan fotocopy atau true to type. Pemilihan perbanyakan di atas tentunya juga

terkait dengan tujuannya, apabila menghendaki tanaman yang mempunyai variasi/

keragaman sifat/karakter lain dari normalnya, maka perbanyakan generatif yang

dipilih.  Apabila menginginkan tanaman hias yang mempunyai kesamaan dengan

induk yang terpilih, maka perbanyakan vegetatif yang dipilih. Pemahaman tentang

konsep dan aspek pada Mata Diklat Dasar-Dasar Perbanyakan Tanaman Secara

Vegetatif merupakan salah satu bagian yang penting dalam kegiatan perbanyakan

tanaman secara vegetatif. Pengetahuan tentang konsep perbanyakan tanaman secara

vegetatif sangat penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian perbanyakan

tanaman secara vegetatif dan membedakan pengelompokan dalam perbanyakan

tanaman secara vegetatif. Selain itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti

Page 3: perkembang biakan vegetatif

penting dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya

dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi,

fisiologi, dan genetik. Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara

vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang dapat

digunakan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang

pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik.

Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan pengetahuan

struktur internal dari akar, batang, dan daun untuk  memahami proses terbentuknya

akar adventif pada stek dan cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada

penyusuan, okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara

vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon

tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman.

Aspek genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan keseragaman

dan keragaman secara genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga

aspek tersebut apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang

keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif.

B. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan

menerapkan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif.

Page 4: perkembang biakan vegetatif

II. TINJAUAN PUSTAKA

Cara memperbanyak tanaman sangat banyak ragamnya. Mulai dari yang

sederhana sampai yang rumit. Ada yang tingkat keberhasilannya tinggi, ada pula

yang rendah. Ini semua sangat bergantung pada beberapa faktor, misalnya cara

perbanyakan yang kita pilih, jenis tanaman, waktu memperbanyak, ketrampilan

pekerja, dan sebagainya.

Pembiakan kawin merupakan pembiakan yang umum terjadi di alam, baik

secara sederhana maupun secara kompleks. Pembiakan generatif bunga mempunyai

peranan yang sangat penting karena dari bunga akan terjadi pada mekanisme

penyatuan sifat melalui perubahan kromosom dan komponen-komponennya, baik

susunan maupun fungsinya. Pembiakan secara seksual didahului oleh peristiwa

penyerbukan, yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Setelah

berlangsung penyerbukan proses kedua adalah pembuahan (fertilization). Pembuahan

adalah salah satu peristiwa penyatuan salah satu inti sperma (sperma nucleus) yang

berasal dari pollen tube dengan inti sel telur yang berasal dari di dalam embriosae.

Penyatuan inti sperma dengan inti sel telur ini akan menghasilkan zygota. Pada

pembiakan seksual, bersatunya sel gamet (sel reproduksi) akan terbentuk ragam

genetik yang luas. Pembiakan tak kawin berlangsung dengan cara pelepasan organ

vegetatif dari tumbuhan induknya yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.

Aseksual berlangsung tanpa perubahan-perubahan kromosom. Sehingga sifat yang

diturunkan sama dengan sifat induknya. Perkembangbiakan tanaman biasanya

Page 5: perkembang biakan vegetatif

dilakukan secara vegetatif. Sebab, kalau perbanyakan dilakukan secara generatif

dengan biji, hasilnya banyak yang menyimpang dari induknya (Wijaya, 1985).

Okulasi sering juga disebut dengan menempel, ocultatie (Belanda) atau

budding (Inggris). Banyak jenis pohon buah-buahan yang dapat diokulasi, ada yang

mudah dilakukan dan ada yang susah dilakukan. Jenis tanaman seperti jeruk, apokat,

rambutan, durian, jambu biji dan mangga sangat mudah untuk diokulasi dan berhasil

dengan baik. Sedang buah seperti sawo, nangka, duku, dan pala jika diokulasi

pertumbuhan tunasnya sangat sulit. Jenis tanaman buah-buahan yang sampai saat ini

belum bisa diokulasikan adalah manggis. Memindahkan sebuah mata tunas ke

pangkal bawah tanaman lain yang sejenis (famili) untuk memperoleh tanaman yang

mempunyai sifat gabungan antara kedua tanaman itu disebut okulasi. Asal mata

tunas yang ditempelkan mempunyai sifat tajuk yang baik dan batang bawah

mempunyai perakaran yang kuat maka kedua sifat baik itu tergabung pada satu

tanaman Jumin (1994).

Kelebihan dari hasil okulasi adalah tanamannya lebih baik dari induknya.

Bisa dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai

perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan

dengan tanaman yang mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai perakaran

yang kurang baik. Tanaman yang mempunyai perakaran baik digunakan sebagai

batang pokok yang digunakan sebagai batang pokok yang akan ditempeli dan juga

batang bawah. Sedang tanaman yang mempunyai buah lezat diambil matanya untuk

ditempelkan pada batang pokok dan juga dikenal sebagai batang atas. Menurut

Page 6: perkembang biakan vegetatif

Sugito (1991) untuk mendapatkan hasil okulasi yang baik, beberapa hal perlu

diperhatikan, yaitu :

1. antara batang atas dan batang bawah mempunyai sifat kompobilitas yang tinggi di

antaranya mempunyai kesamaan dalam hal: umur batang, diameter batang dan

lingkungan tumbuh tanaman induk. Suhu udara tempat persemaian diusahakan

stabil dan berkisar antara 20-23ºC

2. kelembaban udara dijaga cukup tinggi untuk mempercepat pembentukan kalus

3. bahan stek dan lingkungan persemaian bebas dari hama dan penyakit (bial perlu

disterilkan)

4. diperlukan naungan untuk menghindari intensitas radiasi matahari yang terlalu

tinggi serta untuk menjaga kelembaban udara di bawah naungan.

Perbanyakan vegetatif untuk memperoleh keturunan yang sama dengan

tanaman induknya, sering dilakuakan dengan mencangkok. Orang-orang asing sering

menyebut cangkok dengan air layerage atau aerial layering (Inggris) dan marcottage

(Prancis). Pembiakan dengan cara ini memang terkenal sejak dahulu, bahkan dapat

dikatakan suatu cara perkembangbiakan tertua di dunia. Namun hasilnya sering

mengecewakan pencangkokkannya, mereka ada yang gagal hanya beberapa persen

saja tapi bisa juga gagal total. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas

keratan/luka yang kering atau mati. Untuk menghindari kejadian seperti ini tentu kita

perlu memperbaharui cara mencangkok dan mencurahkan perhatian yang agak serius

dengan kesabaran dan ketelitian. Translokasi hasil fotosintesa berlangsung melalui

phloem (jaringan kulit kayu) untuk diedarkan ke seluruh bagian tanaman. Kalau

phloem diputuskan, maka tanaman atau hasil fotosintesa akan terhenti, sehingga

Page 7: perkembang biakan vegetatif

membentuk kallus. Kallus ini apabila menyentuk media yang basah akan merangsang

terbentuknya akar. Cabang atau dahan tempat akan terbentuk jika dipotong dan

dipindahkan ke tanah akan diperoleh tanaman baru. Pekerjaan tersebut disebut

mencangkok. Keuntungan yang diperoleh dari mencangkok adalah tanaman yang

baru sama dengan induknya dan cepat memperoleh bibit yang diinginkan. Sedangkan

kelemahannya adalah tidak mempunyai perakaran yang kuat, memakan waktu yang

banyak dan merusak pohon induk asal cabang atau dahan (Jumin, 1994).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencangkok adalah umur batang tidak

terlalu tua atau muda; pohon kuat; sehat dan subur, mencangkok sebaiknya dilakukan

di musim penghujan dan diusahakan media cangkok tetap lembab. Pada mencangkok

dilakukan pengeratan cabang akar cadangan makanan yang terbentuk dari hasil

fotosintesis di daun akan tertahan dan menumpuk di bagian atas keratan yang

selanjutnya digunakan untuk intisari dan pembentukan akar. Cara stek banyak dipilih

orang, apalagi bagi pengebun buah-buahan dan tanaman hias. Alasannya karena

bahan-bahan untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh bibit

tanaman dalam jumlah banyak. Bagian batang, cabang atau pucuk yang ditanamkan

disebut stek. Stek dibedakan menjadi stek batang, stek cabang, stek ranting, stek

pucuk, stek daun, dan stek tunas. Orang-orang pandai sering mendefinisikan stek

sebagai suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian dari tanaman

(akar, batang, daun, tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar.

Dari dasar itulah muncul stek akar, stek batang, stek daun, stek umbi.

Page 8: perkembang biakan vegetatif

Berikut ini adalah contoh macam-macam stek yaitu :

a. Stek batang

Sebagian orang menyebutnya dengan stek kayu, karena umumnya tanaman

yang dikembangbiakan dengan stek batang adalah tanaman berkayu. Untuk

memudahkan pertumbuhan akar stek ini kadang-kadang kita juga perlu mengikutkan

sebagian kayu dari cabang induk, sehingga bentuk stek batang ini tidak hanya lurus

tetapi bertumut atau dapat juga dibentuk seperti martil.

b. Stek daun

Untuk memperbanyak tanaman ini biasanya digunakan sehelai daun lengkap

dengan tangkainya. Contoh tanaman seperti ini adalah lidah mertua (Sanciviera sp),

tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini biasanya pada ujung daunnya akan

keluar tunas. Dan tunas inilah yang kita tanam.

c. Stek akar

Mengakarkan stek ini sebaiknya dilakukan pada musim dingin, sekalipun

tidak menutup kemungkinan adanya suatu jenis yang menyukai situasi yang hangat.

Stek akar muda akan berakar lebih cepat dan lebih baik bila dibandingkan dengan

stek akar sebesar pensil

d. Stek mata

Stek mata yang juga sering disebut stek tunas ini, sebenarnya merupakan stek

batang, hanya saja batang yang digunakan untuk stek hanya mempunyai satu mata.

Penyemaian stek in sebaiknya dilakukan di pot atau kotak kayu yang telah diisi

dengan pasir dan kompos dengan perbadingan 1:1.

Page 9: perkembang biakan vegetatif

e. Stek pucuk

Sesuai dengan namanya, stek pucuk ini diambil dari pucuk-pucuk batang

yang masih muda dan masih dalam masa tumbuh. Media yang digunakan merupakan

campuran kompos dengan pasir yang sudah bersih dan bebas dari penyakit. Bisa juga

digunakan media campuran pasir yang sudah bersih, tanah gembur dan sejenis

mineral yang disebut vermikulit.

f. Stek umbi

Dari sekian banyak umbi-umbian hanya separuh yangnya yang merupakan

tanamanberumbian sebenarnya atau sering disebut bulb. Sedang yang lainnya dapat

digolongkan dalam umbi palsu (corm), umbi batang (tubers), umbi akar (tuberous

root), dan akar batang (rhizomes).

Faktor yang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan stek antara lain

adalah kondisi lingkungan. Fisik dan fisiologi dari bahan yang digunakan sebagai

stek. Suhu dan kelembaban suatu media merupakan faktor lingkungan yang sangat

menentukan keberhasilan stek. Karena ketiga faktor ini mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mempertahankan kesegaran stek serta mempengaruhi

pembentukan dan diferensiasi kalus menjadi akar. Stek yang akan digunakan secara

fisik harus sehat, kekar dan pertumbuhan normal. Sedangkan secara fisiologis, stek

harus mengandung cadangan makanan dan hormon tubuh yang cukup untuk

pembentukan akar tunas. Hormon alami yang terdapat di dalam jaringan stek pada

umumnya kurang memadai. Selain itu aktivitasnya relatif lambat sehingga tidak

dapat langsung berfungsi dengan cepat untuk menginduksi pembentukan akar. Oleh

karena itu diperlukan penambahan hormon yang berasal dari luar jaringan stek.

Page 10: perkembang biakan vegetatif

Menyambung adalah menempelkan atau menyambung bagian tanaman ke bagian

lainnya sehingga tercapainya persenyawaan yang membentuk tanaman baru. Seperti

halnya pembiakan vegetatif lainnya, menyambung tidak mengubah susunan genetis

tanaman baru dan sama dengan tanaman induk. Menyambung ditujukan untuk

memperoleh tanaman yang cepat berbuah, memperbaiki bagian tanaman yang rusak

dan untuk memperbaiki sifat batang atas (Jumin, 1994).

Sedang yang dimaksud dengan sambung pucuk ialah penyatuan pucuk

(bagian atas tanaman) sebagai calon batang atas dengan batang bawah tanaman lain

yang semarga. Sehingga terbentuk tanaman baru yang compatatie (mampu) saling

menyesuaikan diri secara kompleks. Syarat yang harus dipenuhi oleh batang bawah

antara lain ialah : akarnya dalam, sehingga tahan kekeringan, tahan penyakit akar,

tumbuhnya cepat dan bisa bersatu dengan batang atasnya. Sedangkan tanaman yang

akan dijadikan batang atas harus berasal dari tanaman yang sudah terbukti bersifat

unggul.

Grafting atau ent merupakan istilah asing yang sering kita dengar itu,

pengertiannya ialah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman

yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini

akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.

Grafting dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1. Approach graft (penyambungan dekat) adalah menyambung dua tanaman yang

masing-masing tanaman masih berhubungan dengan akarnya. Bagian yang

digabungkan antara kedua tanaman itu adalah bagian atas saja. Setelah cukup

Page 11: perkembang biakan vegetatif

berumur barulah salah satu batang bawah dipotong atau sama sekali dibiarkan

terus sampai waktu tertentu.

2. In arching adalah penyambungan (penyusukan) yang masing-masing batang atas

dan bawah tetap berhubungan dengan akarnya. Hal ini untuk memperoleh yang

daya isap haranya tinggi.

3. Detached seron graft adalah batang atas lepas dari akarnya, diperoleh dari

tanaman lain untuk disambung pada tanaman lainnya yang menjadi batang bawah.

4. Bridge grafting adalah penyambungan yang terbentuk seperti jembatan guna

mengganti kulit yang rusak.

Kondisi siap sambung, baik secara teknis maupun fisiologis banyak

dibentikan oleh kevigoran dan umur batang bawah. Batang bawah yang vigor akan

lebih cepat mencapai kondisi siap sambung karena memiliki kemampuan

pertumbuhnan yang lebih besar. Umur batang bawah berkaitan erat dengan

kandungan cadangan makanan. Dengan bertambahnya umur maka semakin banyak

cadangan makanan yang tertimbun dalam jaringan batang yang kandungan cadangan

makanan dan hormon tumbuhnya berimbang.

Page 12: perkembang biakan vegetatif

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.   Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 02 Mei 2013 pukul 10.00

WIB sampai selesai, bertempat di RKC 1107 Universitas Sriwijaya.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah : 1). Polybeg ukuran 5

kg sebanyak 2 lembar, 2). Pisau Cutter, 3). Plastik gula ukuran 1 kg, 4). Tanaman hias.

C. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.

2. Isi 2 polybeg dengan tanah dan letakan di tempat yang ternaungi.

3. Siapkan tanaman hias, kemudian potong batang dengan pisau cutter.

4. Kurangi jumlah daun, sisakan 3 – 4 helai daun.

5. Buat lubang tanam dengan tugal.

6. Tanam stek kemudian padatkan tanah di sekitar batang stek tersebut.

7. Siram dengan air.

8. Lakukan pengamatan.

Page 13: perkembang biakan vegetatif

IV. HASIL PENGAMATAN

A. Hasil

Adapun hasil dari praktikum perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah :

Tanggal Pengamatan ke- hidup mati Deskripsi tanaman

7 mei I - Daun segar

14 mei II - Daun bertambah

17 mei III - Tingggi bertambah

B. Pembahasan

Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman yang menggunakan

bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Cara perbanyakan

vegetatif yang dipergunakan dalam praktikum kali ini adalah menyetek. Perbanyakan

dengan cara ini cukup efektif dalam rangka memperoleh hasil keturunan yang lebih

baik dibandingkan kedua induknya.

Perbanyakan stek batang adalah perbanyakan vegetatif dengan cara

memotong batang lalu ditanam pada media tanam yang sesuai dengan jenis

tanamannya. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanaman hias

sambang darah. Syarat pemilihan batang yaitu batang berumur kurang lebih satu

tahun karena pada cabang yang terlalu tua sangat sulit untuk membentuk akar,

sedangkan pada cabang yang terlalu muda prosos penguapannya terlalu cepat

Page 14: perkembang biakan vegetatif

sehingga stek menjadi lemah dan mati. Ada tidaknya penyakit dalam cabang yang

akan kita jadikan stek juga harus kita perhatikan. Karena hal ini akan berpengaruh

pada hasil stek yang kita buat. Sebaiknya kita memilih batang yang berwarna hijau,

cabang seperti ini biasanya memiliki kandungan nitrogen dan karbohidrat yang tinggi

sehingga mempercepat petumbuhan akar.

Untuk pemotongan pada batang yang telah memenuhi syarat sebaiknya

pemotongan ini dibuat miring dengan sudut kemiringan 45° pada bagian atas

maupun bagian bawah. Pemotongan batang secara miring pada bagian atas ditujukan

untuk menjaga agar air yang jatuh dari atas tidak membuat batang busuk dan

pemotongan miring bagian bawah bertujuan untuk memperluas persinggungan antara

batang dengan media tanam. Untuk mengurangi tingginya penguapan pada tanaman

dapat dilakukan mengurangi jumlah daun yang terdapat pada batang yang akan

digunakan untuk stek. Pangkal dipotong miring tersebut kemudian diberi zat

pengatur tumbuh agar pada pangkal batang tersebut nantinya cepat tumbuh akar.

Sebelum batang dimasukkan ke dalam media tanam perlu dibuat lubang pada tanah

yang ukurannya sesuai dengan diameter batang agar zat pengatur tumbuh tetap

memempel pada batang yang distek. Sehingga pada pangkal batang tersebut akan

terang sang tumbuh akar.

Tanaman sambang darah merupakan tanaman mudah untuk diperbanyak,

maka dilakukan suatu percobaan menggunakan metode perbanyakan vegetatif

dengan cara stek batang. Pertumbuhan bagian akar, daun, dan tinggi batangnya cepat

dikarenakan tanaman tersebut mudah tumbuh.

Page 15: perkembang biakan vegetatif

Dari hasil pengamatan, dilihat pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi

pada tanaman hias sambang darah.Selama 3 minggu pengamatan, dengan melakukan

pengamatan 1 minggu sekali. Terlihat hasilnya yaitu ada perbedaan atau

pertumbuhan bakal tunas yang tumbuh pada ketiak atau buku-buku batang.

Pertumbuhan daun pada tanaman tersebut juga mulai tumbuh walaupun relatif

sedikit. Dikarenakan tanaman hias sambang darah adalah tanaman yang mudah

tumbuh dan tidak perlu perawatan ekstra agar bisa tumbuh dengan baik.

Pertumbuhan akarnya juga mulai ada walaupun belum begitu kuat dan lebat,

karena asoka berakar tunggang.perbanyakan stek yang dilakukan pada tanaman

tersebut dengan memotong ujung batang dengan miring dan meruncing, kemudian

menyisahkan 3 cabang daun mulai dari pucuk, daun tersebut di potong menjadi 2,

hingga tersisa setengah bagian daun, hingga daun tumbuh kembali setelah

penyetekan dilakukan. Pada kebanyakan tanaman, iniasi dan akar adventif terjadi

setelah stek dibuat, yang disebut dengan akar yang diinduksi (induced root) atau akar

yang muncul karena adanya perlakuan. Pembentukan akar adventif dibatasi oleh

faktor-faktor inherent (faktor bawaan dari tanaman) yang tidak di translokasikan di

dalam jaringan tanaman. Namun, pembentukan akar adventif dapat di katakana

bahwa interaksi antara faktor-faktor yang tidak bergerak (immobile) yang terletak di

dalam sel yang berupa enzim-enzim tertentu dan nutrient serta faktor-faktor endogen

yang mudah di translokasikan yang saling berinteraksi untuk menciptakan kondisi

favorable untuk perakaran. Perbanyakan stek termasuk dalam perbanyakan tanaman

secara vegetatif melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel tanaman.

Page 16: perkembang biakan vegetatif

Penggolongan stek menurut bagian tanaman terdiri dari stek akar, stek batang, dan

stek daun.

Efetivitas pengakaran batang stek tanaman bervariasi menurut tahap

perkembangan dan unsur yang mengalami bertambah umur tanaman, tipe dan lokasi

batang dan waktu. Pada umunya, kemampuan berakar bertalian dengan tahap

pertumbuhan juvenil, tanaman yang sukar berakar yaitu tanaman dewasa dapat

dibuat mudah berakar dengan mengendalikannya ke masa juvenil. Kemampuan suatu

stek batang untuk berakar telah terbukti karena faktor-faktor dalam yang ada dalam

sel-sel batang dan zat-zat yang diproduksi daun dan tunas yang tertranslokasikan

seperti : auksin, karbohidrat, senyawa nitrogen, vitamin, dan berbagai senyawa lain.

Fator-faktor luar seperti cahaya, suhu, kelembaban, dan ketersediaan oksigen

berperan penting dalam proses pengakaran tersebut.

Perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara

fisiologis maupun morfologis dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan

tanaman stek mudah roboh pada akar karena tidak terlalu kuat, kejenuhan air,

sehingga memerlukan biaya dan waktu yang cukup, karena perbanyakan tanaman

secara stek tingkat keberhasilannya sangat rendah.

Page 17: perkembang biakan vegetatif

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Perbanyakan vegetatif yang bertujuan untuk mendapatkan hasil, yaitu kualitas dan

sifat-sifat tanaman yang sama dengan induknya dapat dilakukan dengan cara stek

batang, stek daun dan cangkok.

2. Tanaman hias sambang darah merupakan tanaman yang mudah diperbanyak, yaitu

dengan cara metode stek batang.

3. Perbanyakan tanaman secara stek tingkat keberhasilannya sangat rendah.

4. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi juga dengan perlakuan

perbanyakan untuk menghasilkan daun, tunas, tinggi tanaman, serta akarnya.

5. Tanaman hias sambang darah bergantung dari jumlah air yang diserap, serta

penyinaran dari cahaya matahari.

B. Saran

Dalam praktikum perbanyakan tanaman secara vegetatif (aseksual) dengan

menggunakan metode stek batang pada tanaman asoka sebagai bahan praktikum ini,

tanah yang digunakan tidak dalam kondisi jenuh air, sehingga membutuhkan air yang

cukup. Serta tanaman yang akan dijadian stek harus berukuran sedang, dan daunnya

bewarna hijau agak tua, agar dihasilkan tanaman yang kokoh dan lebih baik, dan

efisien.

Page 18: perkembang biakan vegetatif

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Effendi, S. 1985. Stek dan Cara Perawatannya. Yasaguna. Jakarta.

Fahn, A. 2009. Reproduksi Vegetatif. UGM Press. Yogyakarta.

Jumin, Hasan. Basri, 1994, Dasar-Dasar Agronomi, PT. Raja Garfindo, Jakarta. 140p

Sutiyoso, Y. 1995. Mencangkok Pohon Buah. Trubus. XVI(187):192p.

Wijaya. 1985. Sambung Pucuk Untuk Tanaman Buah. Trubus. XVI(185):192p.

Wudianto. Rini, 1991. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta. 150p.