tb d2

25
Penelitian Kepatuhan pengobatan TBC di Puskesmas K D2

Upload: khairunnisa-esam

Post on 04-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tb kesehatan masyarakat

TRANSCRIPT

Penelitian Kepatuhan pengobatan TBC di Puskesmas K

Penelitian Kepatuhan pengobatan TBC di Puskesmas K

D2

Skenario 3Puskesmas K pada pelaksanaan Mikro planning bulan lalu didapatkan data bahwa banyak pasien yang telah didiagnosis TB paru dan diobati dengan sistem DOTS tidak kembali lagi mengambil obat. Sementara itu angka kejadian Multi Drugs Resistance (MDR) semakin meningkat. Kepala Puskesmas ingin melakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kunjungan follow up pasien TB tidak kembali. Berdasarkan beberapa literatur diduga faktor-faktor yang berhubungan dengan keteraturan berobat antara lain: usia pasien, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, jarak rumah dengan Puskesmas, efek samping obat, lamanya minum obat, dan faktor-faktor lainnya.

Istilah yang tidak diketahuiDOT : Directly Observed Treatment Short Course ( strategi penanggulangan TB di RS melalui pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung

Rumusan masalahKetidakpatuhan pasien TB dalam pengobatan minum obat anti TuberkulosisMind mappingRMUsulan PenelitianPelaksanaan PenelitanPelaporan PenelitianProgram pengendalian Tb di PuskesmasLatar belakang, Tujuan, Rumusan masalah, Metode, teori, konsep, definisi opAnalisis dataCara penulisan

Strategi DOTSTahapan pengendalian di PuskesmasCase findingDiagnosisPengobatanFollow upTeknik pengumpulan data & samplingPengolahan dataProsedur sesuai etika4Usulan PenelitianLatar belakangTB merupakan penyakit menular dan menjadi masalah kesehatan semakin tinggi penyakit TBC di dunia oleh karena kemiskinan, tidak memadainya pendidikan mengenai TBC, perlindungan kesehatan, dan masih banyak hal lain yang mempengaruhi Rumusan masalahApa saja faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti tuberkulosisTujuan Umum:Khusus:Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam minum obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: PendidikanUmursosial ekonomiPekerjaanjarak rumah dengan Puskesmasefek samping obatlamanya minum obat dukungan keluarga Manfaat penelitian

Bagi peneliti:meningkatkan pengetahuan tentang manfaat kepatuhan minum obat anti tuberkulosispengalaman dalam melakukan penelitianSebagai prasyarat tugas mandiri di Fakultas Kedokteran UKRIDA

Bagi masyarakat:meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat kepatuhan dalam minum obat anti tuberkulosisBagi Puskesmas:Sebagai bahan informasi penting dan dapat digunakan untuk penentu kebijakan selanjutnya

Metode Jenis penelitian kualitatif, Subyek penelitian pasien tuberkulosis paru di puskesmas K, Data dianalisis menggunakan metode content analisis.Desain cross-sectional analitik untuk ketahui fak yg berpengaruh pada tingkat kepatuhan pengobatanPopulasi semua pasien yang menderita Tb paru dan mendapat pengobatanSampelsebagian populasi yg memenuhi syaratRandomEqual probabilityRepresentativeSampling untuk mndptkan sampel yg memenuhi syaratTeknik sampling probability dan non probability

Sampling non probability tidak memenuhi syarat-syarat probabilitas (consecutive sampling, purposive sampling, convenience sampling, snow ball sampling, kuota sampling)

Probability sampling simple random samplingstratified samplingcluster samplingsystematic random samplingmultistage samplingSample size Besarnya sampel sangat ditentukan oleh desain penelitian, batas kemaknaan, presisi yang digunakan, data-data kepustakaan dan faktor-faktor lain sesuai dengan pertanyaan penelitianDefinisi op definisi yang didasarkan atas sifat-sifat variabel yang diamati

variabelDOumurUmur responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahunKetidakpatuhan pengobatanRespon yang dinyatakan dari pasien dalam menjalani pengobatan yang tidak tuntasSkala variabel Variabel Bebas(independent variabel)

Variabel Terikat(dependent variabel)

V. bebasV. terikatTingkat pengetahuanTuberculosis paruLama waktu pengobatanKepatuhan minum obat Skala pengukuran Skala nominal : Skala yang hanya dapat membedakan saja. Contoh: jenis kelamin, agama, ras

Skala ordinal: Skala yang dapat membedakan dan mengurutkan/ranking. Contoh: status kesakitan (ringan, sedang, berat)

Skala interval: Skala yang dapat membedakan, mengurutkan dan melihat besar beda

Skala rasio: Skala yang dapat membedakan, mengurutkan, melihat besar beda dan berlaku kelipatan.Pelaksanaan penelitianTeknik pengumpulan dataData primer : di peroleh secara langsung pada orang yang yang terlibat langsungData sekunder : data yang sudah ada dari institusi tertentu seperti puskesmas Pengolahan datamengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa bahan jadiSPSS editing, coding, entry, cleaningPenyajian dataTeksturalTabularGrafikalEtika penelitiantidak melanggar HAM, keselamatan manusia prioritas utama, penelitian mendapat persetujuan pemerintah, dijelaskan bahwa penelitian akan dipublikasikanAnalisis dataanalisis univariat dan bivariat Statistik parametrikharus memenuhi asumsi normalitasZ-test (1 atau 2 sampel), T-test (1 atau 2 sampel), korelasi person, perancangan percobaanStatistika Non Parametrikstatistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak)uji tanda (sign test), Chi square, Fisher probability exact test.

Tinjauan teoritisDefinisi TBCpenyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteriMikobakterium tuberkulosaEtiologi Mikobakterium tuberkulosa (BTA)Penularan udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yangdilepaskan pada saat penderita TBCbatukGejala klinisSistemik/umum:DemamPenurunan BBBatuk > 3 mggu disertai darahMalaiselemah

Khusus: Suara mengiNyeri dada (bila ada cairan di rongga pleura)Infeksi tulangMeningitis (anak) + demam, penurunan kesadaran, kejangEpidemiologi Person: mudah sekali menyerang pada anak-anak kecil yang belum diimunisasi dengan vaksin BCG(Bacillus Calmette-Guerin)Tempat: Kondisi lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit termasuk Penyakit TuberkulosisWaktu: Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di dalam analisis epidemiologi oleh karena perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor etiologisDiagnosis TBCPemeriksaan dahak (BTA +)Rontgen paru (+) TB +Tes kulit TB Pengobatan TBC fase intensif (2-3 bulan), dan fase lanjutan (4-7 bulan)lini pertama RHZESobat tambahan Kanamisin, Amikasin, Kuinolon.

Obat Dosis (mg/kg BB/hr)Dosis yang dianjurkanDosis maks (mg)Dosis (mg)/ berat badan (BB)Harian (mg/kgBB/hr)Intermitten (mg/kgBB/hr/kali)< 4040-60>60R8-121010600300450600H4-6510300150300450Z20-30253575010001500E15-20153075010001500S15-1815151000Sesuai bb7501000Kategori Kasus Panduan obat yang dianjurkan Keterangan ITB paru BTA +, BTA -, lesi luas2 RHZE / 4 RH atau 2 RHZE / 6 HE atau 2 RHZE / 4R3H3IIKambuhGagal pengobatan2 RHZE / 1 RHZE / 5 RHE2 RHZES lalu sesuai hasil uji resistensi atau 2 RHZES / 1 RHZE / 5R3H3E3 Bila Streptomisin alergi - KanamisinIITB paru lalai berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat, dan keadaan klinik bakteriologik, radiologik saat ini (lihat uraiannya) atau 2 RHZES / 1 RHZE / 5R3H3E3 IIITB paru BTA neg. Lesi minimal2 RHZ / RH atau 6 RHE atau 2 RHZ / 4 R3 H3IVKronik Sesuai uji resistensi (minimal 3 obat sensitif dengan H tetap diberikan) atau H seumur hidupIVMDR TBSesuai uji resistensi + kuinolon atau H seumur hidupKepatuhan berobatKepatuhan : tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lainPenderita yang patuh berobat adalah yang menyelesaikan pengobatannya secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai dengan 8 bulan

Cara mengukur kepatuhankeputusan dokter yang didapat pada hasil pemeriksaanpengamatan jadwal pengobatanpenilaian pada tujuan pengobatanperhitungan jumlah tablet pada akhir pengobatanpengukuran kadar obat dalam darah dan urinwawancara pada pasien dan pengisian formulir khusus

Thank You