tabloit trang edisi 3

16
BERSAMA MEMBANGUN BIREUEN Diterbitkan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Aliansi Penulis Bireuen (ALIBI) Perangkat Gampong Dibekali Pelatihan Manajemen Pemkab Gelar Pengajian Rutin Setiap Jum’at Edisi 03/ Minggu IV Nov- Minggu I Des 2012 tabloid Bupati H Ruslan Daud : Motivasi Pejabat Hanya Demi Rakyat

Upload: encik-nas

Post on 16-Mar-2016

242 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Layout by Enciknas Art

TRANSCRIPT

  • B E R S A M A M E M B A N G U N B I R E U E N

    Diterbitkan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Bireuendan Aliansi Penulis Bireuen (ALIBI)

    Bupati Mutasi190 Pejabat Struktural

    Perangkat Gampong Dibekali Pelatihan ManajemenPemkab Gelar Pengajian Rutin Setiap Jumat

    Edisi 03/ Minggu IV Nov-

    Minggu I Des 2012

    t a b l o i d

    Bupati H Ruslan Daud :

    Motivasi Pejabat Hanya Demi Rakyat

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 20122 BUNGONG JAROE

    Info PentingBankBNI Cab.Bireuen Jln.Langgar No.1 BireuenBRI Cab.Bireuen Sp.4 No.1 BireuenBank BPD Aceh Jln.Medan Banda Aceh, BireuenBCA Capem Bireuen Jln.Mawar, BireuenBank Mandiri Jln.Medan - Banda Aceh, BireuenBank Mandiri Syariah Jln.Medan Banda Aceh, BireuenBank Danamon Jln.Gayo BireuenBank BTPN Jln.Medan Banda Aceh, BireuenBank BPD Syariah Jln.Medan Banda Aceh Sp.Arjun, BireuenBank MEGA Jln.Gayo No.04.Bireuen

    PenginapanHotel Purnama 0644 - 21130Hotel Graha Buana 0644 - 324988Hotel Meuligoe 0644 - 22333Wisma Bireuen Jaya 0644 - 21662Wisma Citra 0644 - 21465

    Pelayanan PublikPLN Bireuen 0644 - 21001Pengaduan PDAM 0644 - 324258Polres Bireuen 0644 - 21110Pemadam Jln.Laksamana Malahayati No.3 Belakang Polsek Jeumpa.WH Jln.T.Hamzah Bendahara No.1 Pendopo Bireuen.BLU Dr. Fauziah Jln.T.Hamzah Bendahara Telp.0644 21228.

    Penanggung Jawab Bupati Bireuen Wakil Penanggung Jawab Wakil Bupati Bireuen Penasehat Redaksi Sekdakab Bireuen, Asisten Pemerintahan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum

    Pembina Redaksi Tgk Darwis Djeunieb Pemimpin Umum Bahrul Walidin Pemimpin Redaksi Desi Saifan Wapemred Farhan Husein Sekretaris Redaksi Alkhansa Redaktur Pelaksana Mardani Malemi Redaktur Malemi, Bahrul, Desi Staf Redaksi Reza Saputra, Najib Zakaria, Rajana, Hayatun Munawarah Tata letak Khairul Umami Publikasi/Dokumentasi Humas Setdakab Bireuen Sirkulasi Agus Saputra Alamat Redaksi Meuligoe Bupati Bireuen, Jln T Hamzah Bendahara, Bireuen e-mail [email protected]

    Redaksi menerima sumbangan tulisan dalam bentuk opini, artikel budaya, puisi, cerita pendek dan tulisan lainnya yang sesuai dengan misi Tabloid Trang. Tulisan diketik rapi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maksimal 5.000 karakter tanpa spasi. Redaksi berhak menyunting tulisan yang masuk tanpa mengubah makna dari tulisan itu sendiri. Tulisan dikirim ke e-mail redaksi: [email protected].

    LAILAH HAILLALLAH, KALIMAH THAIBAH PAYONG PAGEE.SOU NYANG AFAI KALIMAH NYAN, SEULAMAT IMAN DIDALAM HATEE

    Pepatah Aceh

    Foto sampul: Bupati H Ruslan Daud melantik pejabat struktural. (Max Humas)

    t a b l o i d

    BERSAMA MEMBANGUN BIREUEN

    Assalamualaikum Wr. Wb.Krue seumangat

    Seiring bergulirnya waktu telah menuntun umat menapaki perjalanan panjang meniti jalur kehidupan, dari setiap hitungan hari demi hari yang telah terlewati. Kadang sukses yang mengiringi langkah dan usaha yang kita jalani. Namun tak jarang pula kegagalan muncul hingga menyisakan rasa kecewa, kendati juga memberi pengalaman berharga dalam meraih keberhasilan hidup.

    Menyambut datangnya tahun baru Islam 1434 Hijriyah, semoga menjadi momentum untuk mengawali semua usaha yang belum mencapai hasil maksimal. Melalui semangat hijriyah, mari kita kembali melakukan upaya terbaik, guna memperoleh kesempatan dan mengukir prestasi gemilang. Walaupun berbagai tantangan terus menghantui, tapi dengan perjuangan disertai keyakinan semua itu pasti mampu memberi makna yang sangat berarti.

    Berkat komitmen dan kerja keras seluruh tim redaksi, serta dukungan berbagai pihak yang berpartisipasi. Akhirnya Tabloid Trang

    edisi ke-3 bulan November 2012 kembali terbit menyapa anda para pembaca budiman. Beragam informasi menarik seputar kegiatan pembangunan, maupun geliat aktifitas masyarakat hingga dipenghujung bulan ini, telah dikemas melalui berbagai rangkuman guna membuka cakrawala pembaca.

    Selain kemeriahan perayaan tahun baru Hijriyah, mutasi pertama yang dilakukan pada awal pemerintahan baru di Kabupaten Bireuen, sehubungan upaya memperkuat satuan kerja organisasi yang dikomandoi pasangan Harus Muda. Melalui penempatan pejabat struktural yang dipercayakan untuk mengisi jabatan strategis. Perombakan besar-besaran ini, menjadi Fokus rangkaian informasi yang kami kemas, guna menambah referensi dari suatu gerakan perubahan besar.

    Disamping itu, pengajian rutin aparatur Pemda di Masjid Agung Bireuen untuk memotivasi para abdi publik, menjadi lebih baik melalui Tausiyah yang disampaikan oleh ulama kharismatik sejak sebulan terakhir. Juga kami rangkum dalam rubrik Sagoe Pemda, bersama informasi seputar geliat

    pemerintah yang memberi perhatian serius terhadap pemberdayaan kaum perempuan. Termasuk upaya Dinas Syariat Islam merancang tiga qanun yang mengatur sistem pendidikan dayah, serta pengangkatan dan pemberhentian imum syik maupun imuem gampong.

    Perjalanan duta Bireuen mempelajari pelayanan kesehatan di Jawa Timur, khususnya dalam peningkatan Kesehatan Ibu Bayi Lahir dan Anak Balita (KIBBLA) di Kabupaten Pasuruan, serta Kota Malang untuk diadopsi dan diimplementasikan di Kabupaten Bireuen, menjadi laporan khusus tim redaksi yang turut dalam program MCHIP tersebut. Kemudian, ragam aktifitas masyarakat sebulan terakhir juga terangkum melalui rubrik Lintas Bireuen. Di antaranya meliputi, Malam Amal Palestina dan sumbangsih calon pengantin yang membagi 500 Alquran di Kecamatan Juli.

    Selanjutnya, aktifitas ekonomi rakyat melalui ragam usaha potensial yang mampu memberi inspirasi, dikemas melalui rubrik Eksbis. Kemudian, untuk memberi apresiasi

    atas segala peran ulama kharismatik dalam membangun pendidikan berkarakter bagi umat. Turut dilengkapi guna mengenal lebih dekat Tgk H Muhammad Yusuf A wahab yang intens memimpin Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib.

    Akhir kata, tim redaksi menyampaikan penghargaan tinggi kepada semua pihak yang mendukung sehingga Tabloid Trang, dapat kembali hadir sebagai bacaan

    alternatif. Besar harapan, semoga media yang anda baca, mampu m emberi man-faat untuk m e n a m b a h wa wasan ki ta se -putar per kem ba-ngan in for masi di kabupaten Bireuen.

    Wassalam,Pimpinan UmumBahrul Walidin

    Asisten Pemerintahan Umum, Drs Murdani menyerahkan Tabloid Trang kepada Kadinkes Kabupaten Pasuruan, drg Loembini Pedjati Lajoeng di aula Puskesmas Ngempit, Kecamatan Kraton. (Bahrul)

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 3FOKUS

    Optimalkan Peranan Pemerintahan Daerah

    Bireuen | TrangUntuk memperkuat peran satuan kerja

    perangkat kabupaten (SKPK), Bupati Ruslan melantik seratusan pejabat struktural eselon II, III dan IV yang dipercayai mengisi jabatan strategis di lingkungan pemerintahan. Perombakan kabinet ini dilakukan secara terukur, melalui hasil evaluasi selama tiga bulan sejak pasangan Harus Muda resmi memimpin Pemerintahan Kabupaten Bireuen. Mutasi besar-besaran itu, bertujuan menempatkan sosok pejabat kredibel pada posisi yang tepat sehingga mampu bekerja keras, dalam menjalankan program pembangunan daerah sesuai amanah rakyat.

    Kendati perubahan struktur organisasi pemerintahan hak prerogatif bagi seo rang bupati, apa lagi dalam suatu era ke pemimpinan baru, hal itu merupakan sesuatu tindakan wajar. Namun mutasi pertama secara kolektif ini, dilakukan tiga bulan setelah pasangan itu resmi menempati posisi orang nomor satu. Pasalnya, keputusan menempatkan sosok yang sesuai mengisi jabatan struktural untuk penyelenggara pe merintahan, merupakan kebijakan pen ting yang harus dilakukan secara tepat dan terukur. Sehingga formasi itu mampu bekerja maksimal, berdasar tugas serta fung si masing-masing organisasi pemerintah da erah.

    Dalam menentukan figur yang tepat pada posisinya, dengan prioritas kemampuan il-mu dan pengalaman. Sangat menetukan pencapaian kinerja pemda, termasuk mem-peroleh hasil optimal untuk pelayanan ter-baik bagi masyarakat. Beranjak dari tujuan ini, sejak memulai tugasnya Bupati H Rus-lan sudah mengevaluasi kinerja pejabat di jajarannya. Siapapun yang selama ini dinilai memiliki komitmen dan integritas

    menjalankan tugas mengelola pemerintahan, tetap memperoleh apresiasi serta mendapat promosi.

    Namun, para pejabat berperilaku ko-ruptif dan suka menggerogoti uang rak yat, serta oknum yang dianggap kurang me-respon tugasnya selaku abdi publik. Maka diperbantukan pada setiap SKPK sebagai staf biasa, untuk kepentingan pembinaan pegawai di lingkungan Pemkab Bireuen yang harus dilakukan. Selain itu, kendati sebagian besar posisi strategis masih ditempati wajah-wajah lama, tapi sejumlah jabatan penting ju ga ikut dipercayakan kepada sosok yang dianggap cukup layak menerima amanah itu.

    Selain melantik Ir Zulkifli SP sebagai Sekdakab Bireuen, mutasi besar-besaran

    itu juga ikut merombak 20 pejabat eselon II, 64 eselon III, 62 eselon IV serta 43 pe-jabat eselon III dan IV untuk mengisi posisi pada 17 kantor kecamatan. Sehingga jumlah total pejabat struktural yang dicopot dan dipromosi, melalui mutasi itu tercatat sebanyak 190 orang.

    Prosesi pelantikan dan mutasi pertama itu, menandai perubahan pejabat struktural di awal masa pemerintahan H Ruslan Daud/Ir H Mukhtar Abda MSi. Khususnya menjelang berakhirnya tahun anggaran 2012, sehingga seluruh SKPK mampu dipacu bekerja maksimal guna mewujudkan visi dan misi bupati/wakil bupati, selaku pemegang mandat kedaulatan rakyat dalam pilkada 25 Juni lalu.

    Bupati H Ruslan Daud mengingatkan, seluruh pejabat yang dilantik itu siap bekerja ikhlas dan jujur dalam menjalankan kepercayaan. Menurutnya setiap pergantian kepemimpinan, perombakan posisi struk tural merupakan sesuatu yang penting di lakukan. Terutama, untuk memperkuat s is tem serta lembaga pemerintah dengan menempatkan sosok yang posisi jabatannya sesuai latarbelakang displin ilmu, maupun pengalaman. Karena dianggap lebih cocok dan mampu menjalankan kebijakan kepala daerah, dalam melaksanakan program pembangunan yang berpihak kepada rakyat.(Bahrul Walidin)

    No Nama Jabatan

    Bupati Mutasi 190 Pejabat Struktural

    Bupati H Ruslan Daud :Motivasi Pejabat Hanya Demi Rakyat

    Bireuen | TrangTerkait perombakan seratusan

    pejabat struktural yang mengisi posisi strategis di pemda, serta pihak-pihak diperbantukan pada sejumlah SKPK. Merupakan langkah awal pemerintahan di bawah kepemimpinan Harus Muda, dalam rangka memperkuat lembaga pemerintah daerah untuk menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    Menyikapi proses mutasi itu, Bupati H

    Ruslan kepada Trang menuturkan, pergantian struktur pejabat merupakan langkah awal dalam me wujudkan pemerintahan yang baik. Sehingga memotivasi semua aparatur, bekerja lebih profesional demi kepentingan rakyat sebagai pihak yang berhak mendapatkan pelayanan optimal.

    Menurutnya, mutasi pejabat pemda yang pertama dilakukan

    setelah tiga bulan menjadi bupati dan memegang tampuk pimpinan daerah,

    bertujuan memperkuat organisasi pemerintah berdasarkan penilaian serta evaluasi terhadap kinerja aparatur selama ini. Bupati Ruslan mengingatkan, setiap pejabat agar memahami bahwa jabatan yang telah diamanahkan itu, mampu dijalankan sebaik-baiknya sesuai harapan guna membangun rasa keadilan di Kabupaten Bireuen.

    Jabatan itu hanya amanah yang dititipkan, sehingga setiap pejabat harus memiliki motivasi untuk berbuat yang ter baik bagi rakyat. Bekerjalah semaksimal mung kin sesuai pengalaman dan ilmu yang dimiliki, jangan pernah bersikap sombong karena merasa diri seorang pejabat. Kita hanya lamiet (pelayan-red) masyarakat, pe sannya.

    Sementara bagi pejabat yang dimutasi dan kini diperbantukan pada se jumlah SKPK,

    diminta tidak berkecil hati akibat terkena dampak pergeseran struktur baru. Menurut dia, dalam waktu dekat pem da akan segera melantik kembali pejabat struktural guna mengisi posisi penting pada instansi yang baru dibentuk dan beroperasi mulai awal tahun depan. Termasuk, jabatan pada sejumlah SKPK hasil pemekaran masih membutuhkan figur-figur aparatur berkualitas, untuk membangun efektifitas lembaga peme rintahan daerah.

    Kami segera merekrut kembali aparatur yang memiliki komitmen dan kemampuan sebagai pejabat struk tural, untuk dilantik menjabat se jumlah posisi pada instansi yang baru terbentuk serta dinas-dinas pemekaran. Tentunya mempertimbangkan latar be lakang kelayakan pangkat, golongan ma upun disiplin ilmu dan pengalaman, ungkapnya.(Bahrul Walidin)

    Prosesi pelantikan pejabat struktural di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen (bahrul)

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 20124 SAGOE PEMDA

    Pembekalan Wawasan Spiritual Bagi Aparatur

    Bireuen | Trang Sehubungan kebijakan bupati yang

    mengganti aktifitas senam setiap Jumat pagi, dengan pengajian untuk memperkokoh aqidah, ketauhidan serta memperkuat mental spiritual bagi aparatur pemerintahan. Melalui ceramah agama yang disampaikan oleh para ulama terkemuka di Kabupaten Bireuen, sehingga kegiatan itu dapat memberi manfaat besar kepada abdi publik, dalam melaksanakan tugas penuh tanggung jawab sesuai ajaran Islam.

    Sejak sebulan terakhir ini, pengajian yang digelar secara rutin pada hari Jumat pagi dengan tausiyah yang membahas bermacam materi menarik. Meliputi ketauhidan yang mengupas tentang Ahlulsunnah Wal Jammaah, seputar pemahaman aliran sesat yang selama ini terus berkembang dalam masyarakat. Termasuk menceritakan sisi perdukunan dan pengobatan, juga membincangkan Akhlakul Karimah, khususnya akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap aparatur saat bertugas melayani masyarakat.

    Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Bireuen, Farhan Husein SE kepada Trang menuturkan, pengajian itu dilaksanakan secara rutin setiap Jumat mulai pukul 08.30 wib hingga selesai. Menghadirkan ulama kharismatik, Tgk H Hasanoel Basry HG atau biasa dikenal Abu Mudi untuk menyampaikan berbagai materi ilmu agama yang berguna. Sehingga membangun mental aparatur, seiring upaya menciptakan perubahan Kabupaten Bireuen lebih baik yang dinakhodai duet pasangan Harus Muda.

    Menurutnya, pengajian rutin ini

    bertujuan untuk membekali ilmu agama kepada aparatur pemda, melalui berbagai paparan dakwah agama guna memperkuat pemahaman ke Islaman. Selain itu, peserta pengajian merupakan pegawai yang kini diwajibkan mengikuti pengajian di Mesjid Agung Bireuen. Melalui forum silaturahmi ini diharapakan mampu memperkuat mentalitas aparatur, serta dapat meningkatkan pemahaman keislaman.

    Meskipun pengajian ini hanya diikuti

    oleh para pegawai jajaran pemda, namun kami harap masyarakat yang punya minat bergabung bersama mengikuti pengajian ini. Jangan sungkan-sungkan, mari kita meramaikan rumah Allah. Untuk mendengar ceramah agama, berisi tuntunan hidup yang sangat bermanfaat bagi kita, ujar Farhan Husen.

    Dia mengaku, berkat partisipasi pegawai dari seluruh instansi pemerintah daerah yang telah memberi respon positif, dengan

    berusaha selalu hadir setiap Jumat pagi untuk mengikuti pengajian rutin itu. Farhan menyebutkan, meskipun belum semua pegawai mengikuti kegiatan ini namun dia yakin, sebagian besar dari aparatur selalu hadir menyimak ceramah agama di Mesjid Agung Bireuen. Farhan mengingatkan, agar pegawai maupun masyarakat sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini menjadi gerbang meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

    Siraman rohani yang diberikan para ulama, sangat berguna untuk meningkatkan wawasan spiritual kita. Kami mengajak seluruh aparatur pemda, merespon kegiatan rutin ini. Selain itu, semua lapisan masyarakat juga ikut menggalakkan pengajian di lingkungannya, supaya rasa solidaritas antar sesama semakin meningkat, sebutnya.

    Farhan Husein menambahkan, pengajian itu bersifat interaktif karena setelah pe nyampaian materi, peserta mendapat kesempatan untuk tanya jawab langsung seputar pembahasan yang telah disampaikan. Menariknya, masyarakat umum juga dapat berkonsultasi bersama Abu Mudi melalui SMS Centre No 085260921949 atau jejaring sosial Facebook di ABU MUDI. Setiap pertanyaan akan memperoleh jawaban secara lugas dan jelas.

    Bahkan, menurut Farhan Husein dalam waktu dekat kegiatan pengajian disiarkan langsung melalui radio swasta, sehingga publik juga bisa menyimak di rumah sembari melakukan rutinitas sehari-hari. (Bahrul Walidin)

    Perempuan Ekonomi Lemah, Terima Modal Usaha

    Bireuen | Trang Menitikberatkan pada pemberdayaan

    perempuan ekonomi lemah yang tersebar di 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen, Badan Pemberdayaan Masya rakat Pe rem-puan dan Keluarga Sejaht era (BPM-PKS) melalui program pe ning katan kapasitas pe-rem puan, membina 102 perempuan penjahit yang tergabung dalam 17 kelompok di 17 kecamatan di wilayah itu.

    Hal itu diungkapkan Halidar, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) seusai penyerahan bantuan modal usaha sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut. Diserahkan Kamis (8/11), di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Paya Meu-neng, Ke camatan Peusangan, bantuan mo dal usaha sebesar Rp.6 juta diperuntukkan per kelompok.

    Kita berharap dana bantuan ini dapat digunakan sesuai dengan proposal yang telah disampaikan kepada kami oleh masing-masing kelompok, sehingga dapat digulirkan kepada anggota masyarakat lain ke depannya, ungkap Halidar.

    Dijelaskan, untuk pelatihan ketram pilan sebelumnya dibagi dalam lima ang katan. Setiap angkatan mengikuti tiga hari belajar dengan materi menjahit sprei, gorden dan menjahit ayunan bayi.

    Pelatihan dilaksanakan sejak 16 juli s/d 09 agustus 2012. Bersumber dari dana otonomi khusus Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Pemerintah Aceh, tahun anggaran 2012.

    Pelatihan menjahit ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi perempuan pede saan yang ingin mendongkrak perekonomian ke luarga dengan usaha sendiri, sebut Ha-lidar. Ditambahkan, kelompok perempuan penjahit ini berasal dari desa binaan tim penggerak PKK Kabupaten Bireuen yang ada di 17 kecamatan.

    Modal usaha diserahkan Faridah M Adam, Ketua Tim Penggerak PKK Kabu paten Bireuen yang turut dihadiri Kadis Perin-dustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Bireuen, Darwansyah dan sejumlah pengurus organisasi wanita lainnya.

    (Desi Saifan)

    Kemeriahan Perayaan 1 Muharram 1434 H, Tampil BedaBireuen | Trang

    Ada yang beda dari perayaan tahun baru Islam, 1 Muharram 1434 H di Kabupaten Bireuen. Bagaimana tidak, secara antusias tahun ini Pemerintah Kabupaten Bireuen menggelar aneka perlombaan, diantaranya yakni pawai karnaval, lomba azan dan lomba pidato santri antar kecamatan, serta yang tak kalah menariknya lomba pantun eksekutif yang diikuti kepala dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemkab Bireuen

    Ketua panitia, Drs. Murdani, mengakui jadwal acara untuk sejumlah lomba terpaksa digeser, mengingat ada beberapa kesibukan yang tak bisa dihindari. Begitupun, tidak mengurangi kesiapan dari pihak panitia

    dalam menyempurnakan banyak agenda lomba yang melibatkan peserta merata di 17 kecamatan tersebar di Kabupaten Bireuen.

    Momen perayaan 1 Muharram kali ini diramaikan dengan lomba dengan malam puncak diisi ceramah agama. Kita berharap masyarakat terlibat seluruhnya dalam mengapresiasi berbagai kegiatan yang digelar, ungkap Murdani.

    Salah satunya lomba karnaval yang diikuti pelajar mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA yang mengusung tema Islam Sedunia. Mayoritas peserta karnaval tampil cantik dan gagah dengan balutan busana muslim yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik dipandang.

    Tak hanya itu, ribuan masyarakat tumpah memadati sepanjang ruas jalan kota yang menjadi rute karnaval pada Rabu, (21/11) sejak pukul 14.00 wib hingga sore hari. Minimnya hiburan rakyat digelar, menjadikan momen 1 Muharram kali ini benar-benar direspon positif oleh masyarakat Bireuen.

    Khususnya karnaval pakaian muslim yang menampilkan ragam busana Islami modern sampai yang langka ditemui kini di masyarakat Aceh, yakni balutan pakaian sederhan dibungkus kain batik panjang. Tentunya menjadi warna tersendiri yang bisa dinikmati penonton yang berdesakan di seluruh ruas jalan kota Bireuen.

    Tidak hanya pawai, aneka lomba lain mendapat perhatian besar dari masyarakat karena di buka untuk umum serta diwakili oleh masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen. Kita berharap ini menjadi tontonan positif bagi masyarakat dan suka hal-hal berbau islami untuk dinikmati bersama keluarga, kata Kabag Humas dan Protokoler, Farhan Husen.

    Sedangkan pada acara penutupan sekaligus penyerahan hadiah pemenang, ceramah agama sebagai acara puncak dilaksanakan di pendopo menghadirkan Tgk M Yusuf A Wahab, lebih akrab disapa Tu Sop dari Kecamatan Jeunieb. (Desi Saifan)

    Suasana pengajian di Mesjid Agung Bireuen yang diikuti aparatur pemda. (Bahrul)

    Hj Farida M Adam menyerahkan modal usaha secara simbolis kepada perempuan ekonomi lemah (desi)

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 5SAGOE PEMDA

    Bupati Ajak Petugas Kesehatan Maksimalkan Pelayanan Masyarakat

    Bireuen | Trang Bupati Bireuen, Ruslan M. Daud,

    mengajak seluruh komponen petugas kesehatan baik yang bertugas di perkotaan maupun pedesaan, agar memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang butuh pertolongan kesehatan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Bagi dokter, tinggalkan perbedaan almamater guna menuju profesionalitas, tegasnya.

    Almamater, secara arti harfiah bermakna

    ibu susuan, dikenal populer di kalangan akademik untuk menyebut perguruan tinggi tempat seseorang menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Untuk itu, Bupati Ruslan mengharapkan latar belakang almamater yang berbeda dari masing-masing dokter agar ditanggalkan saat bertugas dimanapun ia ditempatkan.

    Jangan sampai ada masyarakat yang mengadu tentang kesehatannya tidak terlayani oleh petugas, kita tidak ingin

    Perangkat Gampong Dibekali Pelatihan ManajemenBireuen | Trang

    Sedikitnya 600 perangkat gampong dalam Kabupaten Bireuen mengikuti pelatihan serta bimbingan tentang manajemen gampong di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) beberapa waktu lalu.

    Kegiatan yang di buka secara resmi oleh Sekdakab Bireuen, Ir.Zulkifli, Sp, ini bertujuan dalam peningkatan kapasitas dan kemampuan aparatur gampong sehingga dapat lebih baik saat melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan wewenangnya.

    Ia mengharapkan para peserta tidak hanya sekedar mengikuti pelatihan ini namun memperdalam lagi seluruh pengetahuan yang diterima guna mengaplikasikannya secara langsung dalam ilmu pemerintahan, agama, maupun adat istiadat di gampong yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di desa mereka.

    Kita ingin sumber daya alam dan sumber daya manusia ini termanfaat secara optimal yang mendukung pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat gampong, terang Sekda Zulkifli.

    Selain itu, pelatihan manajemen ini diharapkan dapat menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang

    dalam masyarakat Aceh. Sehingga dapat menjalankan fungsi pemerintahan gampong yang menanamkan nilai-nilai Islami.

    Di samping itu mengingatkan kembali tugas pokok dan fungsi perangkat gampong, manajemen pemerintahan gampong, hubungan kerja perangkat gampong, serta tak kalah pentingnya tata cara pertanggungjawaban geuchik dan penyusunan qanun gampong.

    Drs. Suryadi, ketua panitia pelaksana

    mengatakan tujuan pelaksanaan pelatihan ini guna meningkatkan kemampuan aparatur gampong agar maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tempatan.

    Untuk angkatan pertama, pesertanya sebanyak 150 orang terdiri dari 50 orang Peutuha Tuha Peut, 50 Keuchiek serta 50 orang Keurani Gampong (Sekdes), kegiatan pelatihan akan berlangsung selama 3 hari mulai, 12 hingga 14 November 2012 mendatang.

    Pemateri yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain dari pejabat Eselon II Pemerintah Kabupaten Bireuen. Sementara untuk Angkatan II, III dan IV itu akan dilaksanakan usai pelatihan Angkatan pertama. [ Joni]

    Dinas Syariat Islam Siapkan Tiga Qanun

    Bireuen | Trang Guna meningkatkan kualitas pendidikan

    agama, seiring terbentuknya Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah (BPPD) Kabupaten Bireuen, serta melahirkan payung hukum yang mengatur tata cara pengangkatan imuem syik dan imuem gampong, Dinas Syariat Islam kini terus menggodok tiga rancangan qanun, untuk diimplementasikan mulai tahun 2013 mendatang.

    Kepala Dinas Syariat Islam, Dr H Saifullah S.Ag mengaku, pihaknya sedang mempersiapkan pemberlakuan tiga qanun (perda-red) yang masih dirancang. Diantaranya, sistem pendidikan dayah, tata cara pengangkatan dan pemberhentian Imuem Syik. Serta ranqanun tata cara pengangkatan dan pemberhentian Imuem Gampong. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan menyahuti kebutuhan masyarakat terkait legalitas guna memayungi aturan pelaksanaan ketiga substansi tersebut.

    Saifullah menuturkan, untuk meningkatkan mutu dan kualitas santri di Kabupaten Bireuen melalui kompetensi dayah, khususnya mekanisme yang segera diterapkan menyangkut operasional BPPD, hingga ketentuan dalam mengatur tentang berbagai persoalan pendidikan dayah. Sehingga, pihaknya merasa harus segera melahirkan qanun sistem pendidikan dayah.

    Menurutnya, melalui qanun sistem pendidikan dayah diharapkan mampu menangkal serta mengantisipasi penyebaran aliran sesat,Kemunculan pemahaman agama dan ajaran menyesatkan, lazimnya berkedok pengajian. Sehingga pemerintah memberlakukan aturan jelas bagi pelaksanaan pengajian, termasuk setiap dayah wajib mengantongi izin dari BPPD. Karena kita tetap berpola Salafi yang berbasis pada kita Kuning, jelasnya seraya menambahkan pemberlakukan qanun semata-mata demi meningkatkan eksistensi dayah di Kabupaten Bireuen.

    Kemudian, dua ranqanun lainnya juga menjadi prioritas untuk diterapkan mulai tahun depan menyangkut pengangkatan dan pemberhentian imuem syik serta imuem gampong. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan karen selama ini pengangkatan imuem belum memiliki mekanisme yang jelas. Buntutnya, berbagai polemik sering mencuat di masyarakat akibat bermacam reaksi kontroversial dalam mengangkat dan menurunkan imuem.

    Selama ini pengangkatan imuem syik dan imuem gampong belum memiliki payung hukum yang jelas, sehingga masa tugas juga tidak terbatas. Bahkan, jika tak ada reaksi keras, maka imuem baru diganti apabila sudah meninggal dunia, sebutnya. (Bahrul)

    masyarakat kecewa, ungkap Bupati Ruslan sesaat usai menjadi pembina upacara dan membacakan teks pidato Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah MBOI,Sp.A,MPH.

    Diakuinya kondisi kesehatan masyarakat khususnya di pedalaman Kabupaten Bireuen belum sepenuhnya membaik, begitupun keberadaan 17 puskesmas yang ada diharapkan mengakomodir keluhan masyarakat setempat agar segera tertangani oleh petugas kesehatan di sana.

    Memimpin langsung upacara pe ringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 48, di Pendopo Bupati Bireuen, Selasa (27/11), diikuti unsur Muspida, jajaran ke sehatan dan unsur terkait lainnya. Upacara dirangkai pemberian penghargaan bagi bidan desa teladan, tenaga kesehatan ma syarakat teladan dan Puskesmas pelak sana program terbaik.

    Penerima penghargaan pertama bi dan teladan diberikan kepada Eliyana, AMd,Keb, yang bertugas di Desa Padang Kasab, Puskesmas Peulimbang. Selanjutnya urutan kedua diraih Roslaini, Amd,Keb, bertugas di Desa Paya Beunot, Puskesmas Peu dada, serta peringkat tiga diraih Deasy,Amd.Keb, bertugas di Desa Tanjong Beuridi, Puskesmas Peusangan Selatan.

    Untuk tenaga kesehatan teladan diperoleh Idawati, Amkl, yang bertugas se ba gai koordinator program TB Paru di Pus kesmas Kutablang. Selanjutnya Pus-kesmas pelaksana program terbaik pertama diraih oleh Puskesmas Peudada, kedua diraih Puskesmas Juli dan peringkat ketiga diperoleh Puskesmas Gandapura.

    Menteri Kesehatan RI dalam arahan dibacakan Bupati Bireuen, diantaranya mengatakan pembangunan kesehatan ti-dak mungkin berhasil tanpa dukungan, peran serta dan komitmen seluruh pemang-ku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat. HKN diperintai setiap tahun, untuk meningkatkan komitmen sel uruh pemangku kepentingan dalam pem ba ngu-nan kesehatan.

    Mengusung tema HKN ke 48, Ind-onesia Cinta Sehat, diharapkan dalam pem bangunan kesehatan, upaya promotif-preventif harus diutamakan. Selain, akan menurunkan angka jumlah orang sakit, berdampak pada efisiensi biaya kesehatan. Juga mencakup upaya perilaku hidup bersih, sehat, sebagai perilaku sehari-hari. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, menjaga diri agar tetap sehat. (Andi Sofyan)

    Bupati di hadapan Peserta upacara HKN di Pendopo Bupati Bireuen (Andi Sofyan)

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 20126 LAPORAN KHUSUS

    Dinkes Bireuen Sukses Kelola Program MCHIP

    Pelajari Implementasi KIBBLA Ke Jawa Timur

    Jawa Timur | TrangKeberhasilan Dinas Kesehatan (Dinkes)

    Kabupaten Bireuen mengimplementasikan program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak Balita (KIBBLA) menjadi contoh terbaik di Aceh, mendorong pemerintah melakukan berbagai upaya penanganan dan peningkatan pelayanan akses kesehatan yang dibutuhkan ibu dan anak. Khususnya, pelaksanaan rangkaian program yang didukung USAID dan dilaksanakan MCHIP sejak tahun 2010 hingga 2012.

    Selain itu, berkat kepedulian Pemkab Bireuen mendukung program KIBBLA hingga berjalan sukses, sehingga direflikasi menjadi contoh pada 15 kabupten/kota di Aceh. Kondisi ini semakin memberi motivasi dalam rangka penerapan pelayanan kesehatan secara optimal.

    Guna memperoleh hasil terbaik penerapan pelayanan kesehatan ibu dan anak, agar mampu menurunkan serta mencegah peningkatan jumlah kematian ibu dan anak. Khususnya, setelah Kabupaten Bireuen mendapat bantuan program selama tiga tahun. Sehingga, pada masa mendatang diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat terus meningkat, terutama fokus terhadap bayi baru lahir dan anak balita sebagai generasi penerus bangsa.

    Demi tercapainya tujuan tersebut, Maternal Child Health Integrated Program (MCHIP) memfasilitasi 10 perwakilan dari Bireuen untuk belajar ke beberapa kota di Jawa Timur. Mempelajari pengalaman pelaksanaan perda dan implementasi KIBBLA, di Kabupaten Pasuruan dan Kota Malang yang sudah berhasil.

    Para peserta studi ini terdiri dari per-wakilan Dinkes Bireuen, tim advokasi KIBBLA, pemda, unsur pers dan Manager MCHIP District Bireuen yang memandu

    dan memfasilitasi kunjungan ke lokasi study. Kedua wilayah itu menjadi tujuan, karena dianggap berhasil memberi pelayanan terbaik secara nasional. Selain diperkuat berbagai penghargaan yang tlah diraih, dalam menangani dan meningkatkan pe layanan ksehetan kepada masyarakat di bidang kesehatan.

    Perjalanan panjang perwakilan Bireuen mempelajari pola pelayanan kesehatan di Jawa Timur, diawali kunjungan ke Puskesmas Ngempit, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Di lokasi tujuan study pertama ini, rombongan diperlihatkan tata kelola pusat pelayanan kesehatan yang memprioritaskan kebutuhan ibu dan anak. Sebagian ruang perawatan memiliki spesifikasi pengobatan, therapi dan ruangan bermain untuk anak. Kondisi ini, dinilai cukup pantas diterapkan di Kabupaten Bireuen, sehingga kepedulian terhadap ke-sehatan ibu, bayi baru melahirkan dan anak balita semakin nyata.

    Selanjutnya, bersama pengelola Puskesmas Ngempit yang tercatat telah meraih bermacam penghargaan nasional, rombongan dibawa ke desa binaan di pedalaman Kabupaten Pasuruan guna m elihat langsung partisipasi masyarakat. Kh u susnya aktifitas peningkatan kesehatan melibatkan warga, dipelopori para kaum ibu dan kader posyandu di Desa Klampisrejo yang sukses membangun konsolidasi antar kelompok dasa wisma. Perwakilan dari Bi reuen disambut hangat di poskesdes desa itu, dilanjutkan temu ramah dan tukar informasi seputar keberhasilan ma-syarakat setempat dalam merespon upaya peningkatan kese hatan. Kompaknya warga Klampisrejo untuk mengatasi persoalan kesehatan secara mandiri, telah memberi wawasan baru bagi tim Dinkes Bireuen. Sehingga dapat diadopsi guna diimplementasikan di Kabupaten Bireuen, seiring kelanjutan program KIBBLA yang tiga tahun terakhir

    ini dibantu USAID melalui MCHIP. Meskipun berada di pelosok, namun semangat solidaritas masyarakat di Klampisrejo patut menjadi inspirasi, bagi siapapun agar lebih responsif menjaga lingkungannya serta melindungi keluarga mereka dari ancaman gangguan kesehatan.

    Setelah memperoleh bermacam pengalaman dan pengetahuan baru, 10 duta kesehatan dari Bireuen kembali ke Puskesmas Ngempit. Kemudian, rombongan ini diterima sejumlah pejabat teras Pemkab Pasuruan serta kadinkes setempat. Dalam pertemuan ramah tamah dirangkai diskusi terkait berbagai terobosan yang sudah dilakukan, guna meraih keberhasilan pada setiap upaya peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah itu. Sehingga mampu menjadi referensi berharga serta ilmu berguna yang dibutuhkan untuk diterapkan di Kabupaten Bireuen.

    Rangkaian kegiatan hari pertama kunjungan ke Jawa Timur berakhir dan seluruh rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Malang. Setelah beristirahat, ke esokan hari kegiatan study bidang kesehatan ber lanjut di kota berhawa

    sejuk itu. Tujuan berikutnya, mengunjungi RSU Dr Saiful Anwar yang memiliki fasilitas terlengkap dengan pelayanan kesehatan terbaik. Termasuk fasilitas instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit pendidikan

    Type A, berpredikat terbaik di seluruh Indonesia.

    Wakil Bireuen itu, kembali disambut hangat oleh pengelola RSUD Pemkot Malang dan rombongan ini, mendapat penjelasan serta informasi akurat seputar kegiatan pelayanan kesehatan pada rumah sakit itu. Presentasi dipimpin langsung oleh Wakil Direktur RSU Dr Saiful Anwar, Dr Budi Siswanto terkait berbagai upaya dan terobosan maupun pencapaian yang berhasil diraih manajemen dalam memberi layanan prima. Selain menjalankan program pelatihan dokter dan perawat bidang kedaruratan, serta partisipasi mengirimkan tenaga relawan ke lokasi bencana di luar negeri.

    Budi Siswanto mengaku pihaknya siap untuk membantu dan menjalin ker-jasama dengan Pemkab Bireuen, guna menjalankan program peningkatan pe-layanan kesehatan. Termasuk mendidik dan melatih serta mempersiapkan tenaga skill yang dibutuhkan. Usai memperoleh informasi komprehensif itu, rombongan mendapat kesempatan meninjau langsung fa silitas IGD RSU Dr Saiful Anwar. Sekaligus melihat langsung aktifitas

    tindakan pe nanganan pasien darurat sesuai standar. Mulai pasien tiba, kemudian diterima petugas dan langusng ditangani oleh tim medis secara profesional dalam tempo singkat. Selanjutnya, perkembangan kondisi kesehatan pasien darurat terus dipantau.

    Pengalaman baru ini, semakin menambah pengetahuan para utusan kesehatan dari Bireuen yang berkesempatan belajar di Jawa Timur, konon lagi akses pelayanan sebaik itu belum ada di Aceh. Sehingga patut segera mulai di-implementasikan, demi terwujudnya ke bu tuhan pelayanan yang mampu me -nyelamatkan jiwa masyarakat. Usai ber-keliling menyaksikan kegiatan pelayanan IGD serta fasilitas, rombongan kembali ber sitirahat. Esoknya seluruh rangkaian hasil kunjungan dan pengetahuan yang telah diperoleh, didiskusikan sebagai materi kesimpulan diakhir kegiatan untuk menjadi bahan rekomendasi. (Bahrul Walidin)

    Peserta study foto bersama Kadinkes Pasuruan serta pengelola Puskesmas Ngempit.

    Asisten Pemerintahan Umum, Drs Murdani menyerahkan cenderamata dari Pemkab Bireuen ke-pada pengelola RSU Dr Saiful Anwar Malang.

    Peserta study dari Bireuen menyimak penjelasan Wakil Direktur RSU Dr Saiful Anwar.

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 7HABA DEWAN

    Pengantar:

    Sejak tanggal 15-20 November lalu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen memasuki masa reses. Berbagai aspirasi dari masyarakat pun diserap oleh para wakil rakyat, sebagai masukan untuk pembangunan Bireuen ke arah yang lebih baik.

    Memanfaatkan masa reses, anggota dewan berkeliling gampong di wilayah pemilihannya masing-masing, mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat. Hal itu tentu akan sangat berguna dalam rangka merumuskan berbagai aturan dan prioritas anggaran.

    Berikut beberapa aspirasi itu sebagaimana disampaikananggota dewan Bireuen:

    Bireuen | TrangPembangunan dan perbaikan

    infrastruktur masih menjadi harapan terbesar dari masyarakat Kabupaten Bireuen. Merekapun percaya bahwa hal itu dapat dibenahi di masa kepemimpinan Bupati H Ruslan M Daud dan Wakil Bupati Mukhtar Abda.

    Hal itu tercermin sebagaimana aspirasi masyarakat yang disampaikan

    melalui anggota DPRK Bireuen, M. Fauzi.

    Secara umum, selama masa reses ini, aspirasi masyarakat yang banyak masuk ke kami adalah menyangkut pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan drainase. Khusus untuk Daerah Pemilihan (Dapil) I, seperti di Pulo Ara, Kecamatan Juang, misalnya, masyarakat mengharapkan sistem drainase diperbaiki, karena setiap musim hujan, wilayah Pulo Ara sering terendam banjir, tutur Fauzi.

    Saya sendiri setelah berbicara langsung dengan masyarakat mendapat gambaran bahwa sistem drainase di Pulo Ara memang harus direncanakan ulang. Pulo Ara sendiri selama ini sering

    direndam banjir luapan akibat tampat-tempat serapan air yang mulai berkurang dan tidak berfungsi dengan baik.

    Penanggulangan banjir di Puro Ara setiap musim hujannya memang pekerjaan berat dan butuh anggaran yang lumayan besar. Tapi, insya Allah, dewan bersama-sama pemerintah kabupaten akan menanggulanginya secara bertahap, lanjutnya.

    Pendidikan Selain soal infrastruktur, hal lainnya

    yang mendapat perhatian masyarakat adalah soal pendidikan. Khususnya pendidikan agama. Menurut Fauzi, masyarakat mengharapkan penanaman nilai-nilai keagamaan hendaknya dapat terus ditingkatkan.

    Masyarakat mengharapkan, pemerintah, termasuk lembaga vertikal yang menagani bidang keagamaan tidak hanya mengurusi soal akreditasi lembaga pendidikan Islam, tapi juga melakukan pembinaan secara berkelanjutan. Pembinaan yang diharapkan masyaralat adalah pembinaan secara moril dan materil, ujarnya. Menyahuti aspirasi tersebut, dewan bersama-sama pemerintah kabupaten kedepan, tentu akan lebih memperhatikan pendidikan keagamaan. Walau selama ini, perhatian yang diberikan pemerintah, kami anggap sudah lebih baik untuk perkembangan pendidikan agama para generasi Aceh.(Mardani Malemi)

    Munazir, Anggota Dewan Dapil II

    Pembangunan Irigasi Seuke Pulot Terus Dipacu

    Bireuen | Trang Masyarakat petani mengharapkan

    pembangunan irigasi Seuke Pulot di Gampong Pante Karya, Kecamatan Peusangan Sibalh Krueng dapat dipercepat. Hal itu sebagaimana disampaikan anggota DPRK Bireuen, Munasir, S. Sos.

    Sebagai anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II (Peusangan Siblah Krueng, Peusangan Selatan, Peusangan, dan Jangka), Munazir mengharapkan, irigasi

    Seuke Pulot yang mengairi lebih dari 3.000 hektar areal sawah dapat segera diselesaikan. Tapi, kualitas dari pembangunan itu sendiri juga harus baik. Sesuai dengan spesifikasi yang tersebut dalam kotrak pembangunan, harapnya.

    Ia menyebutkan, irigasi Seuke Pulot yang mengairi areal sawah di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kuatablang, Makmur, Gandapura sangat penting guna meningkatkan hasil panen petani. Dengan selesainya irigasi Seuke Pulot, sawah-sawah yang sebelumnya tadah hujan dan hanya mungkin sekali tanam dalam setahun, tentu ke depan akan bisa tanam dua kali, pungkas Munazir.

    Untuk itu, Munazir mengharapkan,

    anggaran untuk pembangunan irigasi yang bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus) itu hendaknya dapat ditingkatkan. Tahun-tahun sebelumnya, sejak pertama kali dibangun tahun 2008, anggaran pembangunan irigasi itu, sebut Munazir, berkisar antara Rp2-3 miliar lebih.

    Tapi, minggu lalu saya sempat ke Bappeda provinsi di Banda Aceh. Di sana saya mendapat kabar kalau untuk tahun 2013 ini, anggarannya naik menjadi sekitar Rp7,5 miliar, sebutnya. Munazir mengharapkan, minimal, jumlah anggaran itu dapat dipertahankan untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga finishing pembangunannya dapat dipercepat.

    Kalau bisa malah ditambah lagi,

    ujarnya. Pembangunan bendungan irigasi Seuke Pulot di krueng Meh itu sendiri, hingga saluran-salurannya membutuhkan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.

    Selain itu, melalui Munazir, pembangunan infrastruktur lainnya yang diharapkan masyarakat adalah jalan dan jembatan. Untuk hal itu, dewan bersama pemerintah kabupaten akan mengakomodir pembangunan jembatan gampong itu secara bertahap, dimulai dari tahun anggaran 2013.

    Untuk wilayah Dapil saya, yang sudah masuk dalam prioritas adalah pembangunan jembatan Keude Pante Karya di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan Darussalam Peusangan Selatan, ujarnya. (Mardani Malemi)

    Bireuen | Trang Harapan akan percepatan pembangunan

    irigasi Seuke Pulot juga disuarakan masyarakat di wiliyah Dapil IV (Kutablang, Makmur, dan Gandapura) melalui Tgk. Zakaria, anggota DPRK Bireuen saat

    menyerap aspirasi masyarakat hingga ke gampong-gampong.

    Masukan masyarakat tentu sangat penting nilainya. Seperti harapan pembangunan irigasi Seuke Pulot yang minta dipercepat, sehingga sawah yang tadinya tadah hujan dapat dialiri irigasi. Dengan demikian, masa tanam menjadi dua kali dalam setahun, kata Tgk. Zakaria kepada Tabloid Trang, Senin (26/11).

    Tgk. Zakaria menyebutkan, selama masa reses, dari tanggal 15-20 November lalu, dirinya berkunjung ke beberapa gampong

    untuk menyerap aspirasi masyarakat. Termasuk bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat dan Peutuha Peut.

    Dari pertemuan itulah kami (dewan) bisa mengetahui kebutuhan masyakat, ujarnya. Dia menyebutkan, masukan-masukan itu kemudian dibuat secara tertulis oleh apartur gampong dan kemudian diajukan ke dewan.

    Masyarakat juga mengharapkan pembangunan jalan dapat diprioritaskan. Selain membantu pembangunan meunasah dan masjid, imbuhnya. Atas dasar aspirasi itu, Tgk. Zakaria mengatakan, pada

    tahun anggaran 2013 nanti, di Dapil IV, khususnya di Kecamatan Gandapura, akan diprioritaskan pembanguan jalan arah Mon Klayu hingga Lapang, beserta jembatan yang melewati jalan tersebut.

    Pada dasarnya, dewan bersama-sama pemerintah kabupaten siap menampung aspirasi masyarakat dan kemudian akan memasukkannya dalam program prioritas. Tentunya, secara bertahap setiap tahun anggaran berjalan, tutur Tgk. Zakaria.(Mardani Malemi)

    Tgk. Zakaria, Anggota Dewan Dapil IV

    Masukan Masyarakat Sangat Penting

    M. Fauzi, Anggota Dewan Dapil I

    Rakyat Menaruh Harapan Kepada Bupati

    Pembangunan Infrastruktur Harapan Terbesar Masyarakat

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 20128 POTRET

    Hj Farida M Adam foto bersama penerima bantuan modal usaha dan pejabat. (Max Humas)

    Bupati H Ruslan menyerahkan bingkisan saat peringatan Hari Guru (Max Humas)

    Tim LPI Aceh foto bersama bupati dan wakil bupati di Meuligoe Bireuen (Bahrul) Sekda Ir Zulkifli bersama Kapolres dan Dandim dalam suatu kesempatan (Max Humas)

    Delegasi Bireuen mengikuti Konferensi Internasional di Amadabad, Gujarat, India (Ist)

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 9POTRET

    Bupati, wabup dan kapolres foto bersama pengusaha, dalam acara Muscab Gapensi-III (bahrul)

    Bupati H Ruslan Daud menyerahkan hadiah bagi juara lomba memperingati tahun baru Islam. (Bahrul) Bupati dan wakil bupati, Kepala BPBD dan Ketua KPA D II mengunjungi korban banjir. (bahrul)

    Bupati H Ruslan Daud bersama tokoh ulama mengikuti malam puncak peringatan tahun baru Hijriyah (bahrul) Ketua Kobar GB, Drs M Jafar dan tokoh pendidikan bersama bupati serta Ketua DPRK (Max Humas)

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 201210 lINTAS BIREUEN

    Bireuen | TrangKantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

    Juli kembali menyalurkan lebih dari 500 Alquran sumbangan calon pengantin (Catin) kepada masyarakat di kecamatan itu.

    Kepala KUA Kecamatan Juli, Drs. Syafruddin kepada Tabloid Trang mengatakan, Alquran yang disalurkan itu merupakan sumbangan para calon pengantin, baik yang menikah maupun yang datang untuk mengambil rekomentasi untuk menikah di luar Kecamatan Juli. Masing-masing diminta keikhlasannya untuk menghadiahkan satu Alquran, ujarnya.

    Dia menyebutkan, Alquran tersebut telah

    dikumpulkan sejak awal tahun 2012 lalu dan baru disalurkan secara bertahap dalam sebulan terakhir ini. Dimana masing-masing gampong menerima hadiah 10 Alquran dan 10 buah untuk penyuluh agama Islam non PNS yang bertugas di gampong-gampong di Kecamatan Juli.

    Selain itu, KUA Juli juga menyerahkan sebanyak 50 Alquran untuk Balai Pengajian Baiturrahmi di Gampong Juli Mee Teungoh. Pertimbangannya

    adalah karena balai pengajian tersebut selama ini dinilai aktif dalam membina anak-anak dan warga lainnya di bidang pendidikan agama.

    Harapan kami, dengan hadiah Alquran tersebut, pengajian di gampong-gampong dapat lebih aktif, sehingga ke depan, tak ada lagi generasi penerus bangsa yang tidak mampu membaca Alquran, tutur Syafruddin.

    Syafruddin mengatakan, program tersebut akan terus

    berlanjut untuk masa-masa yang akan datang. Apalagi, hampir setiap harinya ada yang datang ke kantor KUA, baik untuk mencatat dan melangsungkan pernikahan maupun yang hendak mengambil rekomendasi untuk menikah di luar kecamatan.

    Kami juga berharap, para calon pengantin dapat lebih giat belajar ilmu agama dan membaca Alquran. Sehingga nantinya akan dapat membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Jadi, kami berharap para Catin jangan hanya termotivasi untuk belajar karena ada tes sebelum dilangsungkannya pernikahan, himbanya. (Mardani Malemi)

    500 Alquran Sumbangan Catin Disalurkan

    Malam Amal Palestina Pertahankan Mesjid Al Aqsa

    Bireuen | TrangIbarat anggota tubuh, ketika ada

    bagian sakit tentu sekujur badan ikut merasakannya. Begitulah kondisi umat Islam di dunia tatkala menyaksikan penderitaan penderitaan hebat dialami Rakyat Palestina yang diperangi Israel.

    Berbagai bentuk kepedulian muncul, tidak ketinggalan di Kabupaten Bireuen yang digawangi Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP). Pertengahan November kemarin, mereka menggelar malam amal untuk menghimpun bantuan dari masyarakat di alun-alun kota Bireuen.

    Dalam tablik akbarnya, ulama Palestina, Dr Shadi Abu Al Uwaimir, mengungkapkan Palestina terus

    digempur habis-habisan oleh Israel untuk memperebutkan Masjid Al Aqsa. Kondisi ini yang menjadikan rakyat Palestina mempertahankan rumah Allah yang bernilai besar bagi segenap umat muslim di dunia.

    Masjid Al Aqha milik kita, warisan dari nabi yang patut dipertahankan hingga titik darah terakhir, ungkap Shadi tinggi. Hingga kini seratusan warga Palestina meninggal dunia termasuk dewasa dan anak-anak. Untuk itu, ia berharap bantuan yang diberikan masyarakat Bireuen nantinya menjadi catatan kebaikan dan saksi amal ibadah kepada Allah.

    Dibarengi tarian Aceh, seudati, kegiatan malam amal dilanjutkan

    dengan pemutaran film berkaitan dengan gempuran Israel, berjudul Air Mata Gaza yang berdurasi sekitar 10 menit. Tak urung, video yang disaksikan ratusan masyarakat itu cukup menyayat hati menyaksikan kekejaman tentara Israel, telah melukai dan menewaskan anak-anak hingga orang dewasa disana serta mengakibatkan penderitaan berkepanjangan.

    Kepada Trang, Ketua KNRP Bireuen, Yusriadi, mengatakan sumbangan terkumpul mencapai Rp 100 juta yang diharapkan dapat membantu penderitaan rakyat Palestina. Kita berharap sumbangan ini terus berlanjut dalam berbagai kemasan kegiatan lain agar kesusahan yang dirasa saudara

    sesama muslim di Palestina sedikit berkurang, ungkapnya.

    Senada diungkapkkan Kadis Syariat Islam Kabupaten Bireuen, Dr Saifullah. Keprihatinan mendalam dirasakan umat muslim di seluruh didunia yang wajib memberi perhatian dalam bentuk sumbangan guna meringankan beban mereka. Saat Aceh digulung tsunami, warga muslim Palestina juga tidak berdiam diri. Mereka hadir memberikan bantuan ke masyarakat Aceh, tuturnya.

    Dipenghujung acara, Dr Shadi Abu Al Uwaimir, menerima penyerahan bantuan dari berbagai kalangan seperti SDIT Azkiya Cot Gapu, SDN 4 Bireuen dan STIE Kebangsaan Bireuen. (Andi Sofyan)

    rencongpost.com Resmi DilaunchingBireuen | Trang

    Berkat kreatifitas sejumlah kawula Bireuen yang peduli terhadap penyebaran informasi, masyarakat dari seluruh penjuru dunia kini sudah dapat mengakses perkembangan berita Aceh, melalui website www.rencongpost.com.

    jaringan portal berbasis di Bireuen itu, resmi beroperasi setelah dilaunching di rumah makan Bumbu Desa pertengahan November ini.

    Untuk mendukung operasional media online itu, tim redaksi berkantor di Graha Rencong berlokasi di Lorong Pengadaian No 2 kawasan Jalan Listrik Kota Bireuen. Pimpinan Redaksi rencongpost.com,

    Ari Munandar saat ditemui pada prosesi peluncuran mengaku, portal berita itu dikomandoi oleh Feri Zaldi selaku Pimpinan Umum.

    Menurutnya, pada tahap awal redaksi akan berfokus seputar informasi di Kabupaten Bireuen. Mengingat kini mereka baru merekrut tiga wartawan lokal, untuk menghimpun perkembangan berita terkini guna diterbitkan melalui portal itu. Rencananya dalam waktu dekat, media ini segera membuka perwakilan di seluruh Aceh.

    Kehadiran portal berita ini merupakan partisipasi kami dalam mengawal proses pembangunan, melalui ragam informasi yang dikemas untuk

    dikonsumsi publik di seluruh dunia. Baik isu Aceh maupun isu nasional, ujarnya.

    Beroperasinya rencong.com ini sebagai salah media informasi internet di Bireuen, mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan di wilayah ini. Asisten III Setdakab Bireuen, Zulkifli disela peluncuran portal itu menyatakan apresiasi terhadap upaya kaum muda Bireuen. Atas partisipasi, membuka akses informasi bagi masyarakat. Dia mengingatkan agar tim redaksi bekerja secara profesional, serta dapat responsif terhadap berita kritikan yang membangun (Bahrul Walidin)

    Syafruddin

    Dr Shadi Abu Al Uwaimir saat malam amal untuk Palestina di alun-alun Kota Bireuen (Reza)

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 11EKBIS

    Danamon Traktir Bersama Pejabat Pemkab BireuenBireuen | Trang Sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan para nasabah,

    Bank Danamon meluncurkan program Danamon Traktir yang bertujuan untuk memperkuat hubungan silaturahmi bersama berbagai unsur masyarakat. Kegiatan pertemuan yang dilaksanakan rutin setiap bulan, turut dirangkai dengan jamuan makan penuh keakraban.

    Sejak program yang didukung Bank Danamon pusat itu diluncurkan, kegiatan Danamon Traktir tercatat sudah dua kali berhasil diselenggara di Bireuen. Diantaranya bersama komunitas dokter pada Oktober lalu, serta disusul

    temu ramah dengan pejabat teras pemda November ini. Pimpinan Bank Danamon Cabang Bireuen, Fauza

    SE menuturkan, wujud apresiasi terhadap nasabah beserta komunitas masyarakat disetiap daerah. Melalui program Danamon Traktir yang bertujuan meningkatkan kemitraan, dengan memperkuat hubungan silaturahmi bersama berbagai kalangan.

    Kami berharap Danamon Traktir menjadi forum silaturahmi antara karyawan Bank Danamon dengan masyarakat, sehingga dapat terbangun brand image. Selain itu, juga sebagai upaya kami dalam meningkatkan relationship

    bersama komunitas di Bireuen, ujarnya. Menurut sosok yang akrab disapa Oza ini, Danamon

    Traktir terakhir dilaksanakan dengan pihak Pemkab Bireuen di Meuligoe Resto. Sehingga, kegiatan itu diharapkan semakin mempererat hubungan baik pihak Bank Danamon, dengan para penyelenggara pemerintahan.

    Untuk agenda pada November ini, kami mengundang bapak bupati dan para kadis. Semoga kegiatan Danamon Traktir, dapat menjadi brand image yang positif, dalam rangka memberi penghargaan untuk komunitas masyarakat di Bireuen, jelasnya. (Bahrul Walidin)

    Industri Perahu Tradisional Terus BerkembangBireuen | TrangIndustri perahu tradisonal di Gampong

    Batee Timoh, Kecamatan jeumpa, Bireuen terus berkembang. Uniknya, pembuat perahu di Batee Timoh merupakan satu keluarga yang mewarisi ilmu tersebut dari saudaranya yang lain.

    Di Batee Timoh ada empat sentra industri perahu tradisional, kata M. Nazar, seorang pengrajin perahu di desa itu kepada Trang, Selasa (20/7).

    Menurut Nazar, keempat pembuat perahu itu merupakan saudara sekandung dirinya. Awalnya keahlian ini ada pada saya, lalu adik-adik saya juga ikut menekuni usaha ini, tutur dia. Nazar menyebutkan, ia sendiri saat ini mempekerjakan tiga sampai empat orang pembuat perahu.

    Untuk proses pembuatan satu perahu, jelas dia, biasanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Namun, terkadang, dalam tiga bulan mereka mampu menyelesaikan hingga empat buah perahu. Misalnya, selama tiga bulan terakhir ini, kami sudah berhasil menyelesaikan empat perahu, sebutnya.

    Tarkait bahan baku, Nazar mengatakan, mereka menggunakan kayu dari jenis pohon Bayu. Perahu yang dibuatpun merupakan jenis perahu kecil yang biasanya dipawangi oleh dua nelayan. Sementara agar bagian bawah perahu

    tidak mudah lapuk, digunakan lem kayu dan kemudian di cat bagian dindingnya.

    Meski demikian, Nazar beserta para pekerjanya tidak langsung membuat perahu tanpa terlebih dahulu ada order dari konsumennya. Biasanya, lanjut dia, orang yang ingin dibuatkan perahu terlebih dahulu datang ke tempat usahanya. Setelah harga dan model perahu disepakati, barulah mereka mulai bekerja untuk menyelesaikan perahu pesanan tersebut. Biasanya pesanan turut disertai dengan uang muka, sebutnya.

    Lalu berapa uang mukanya? Itu sesuai dengan kesepakatan, ujar dia. Nazar menyebutkan, untuk harga sebuah perahu kecil beserta perlengkapannya adalah Rp20 juta. Itu sudah termasuk alat pancing dan mesin tempel, pungkas Nazar.

    Terkait modal yang harus dikeluarkan, kata dia, biasanya, untuk satu perahu kecil butuh modal hingga Rp16 juta. Jadi, dengan modal sebesar itu, kami hanya mendapatkan untung sebesar Rp4 juta untuk satu perahunya.

    Dengan harga yang kompetitif itu pulalah, sebut Nazar, banyak konsumen yang harus antri agar bisa dibuatkan perahu yang diinginkannya. Karena itu, banyak konsumen datang lebih awal, ujarnya.(Mardani Malemi)

    Ikan Tuna Hasil Tangkapan AndalanBireuen | TrangIkan Tuna atau dalam bahasa Aceh

    disebut paak kini menjadi andalan tangkapan nelayan di peraira Kabupaten Bireuen. Khususnya nelayan Batee Timoh.

    Tapi, ikan Tuna ini tak mudah untuk dipancing. Paling kami (nelayan) hanya berhasil mendapatkan dua hingga empat ekor ikan Tuna dalam sebulan, kata Iskandar (30), seorang nelayan asal Batee Timoh kepada tabloid Trang, Kamis (22/11).

    Bagi Iskandar, baginya tidak ada istilah musim ikan tertentu, apa yang didapat di laut itulah rezekinya. Terlebih, kegiatan melaut merupakan kegiatan sehari-hari baginya. Ia mengaku sejak kecil sudah terbiasa dengan kegiatan melaut.

    Biasanya saya berangkat melaut jam 5 pagi menggunakan boat ukuran kecil yang ditumpangi dua atau tigas orang, ujarnya. Disebutkan Iskandar, ikan tuna biasanya

    dijual Rp 30.000 perkilogram, karena mahal, jarang ada orang beli ikan tuna di pasar ikan. Toke ikan lebih memilih menjualnya ke Medan atau diekspor keluar negeri.

    Rata rata ikan Tuna yang mereka dapatkan seberat 50 Kg per ekornya. Kalau dijual dengan harga Rp30.000 per Kg, mereka mendapat uang Rp1,5 juta per ekor.(Najib Zakaria)

    Para pekerja sedang menyelesaikan pembuatan boat di industri perahu tradisional Gampong BateeTimoh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen. ( Najib)

    Pimpinan Bank Danamon Cabang Bireuen, Fauza SE bersama Bupati dan pejabat pemda. (bahrul)

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 201212 SAWEUE GAMPONG

    Satu dua tiga. Satu dua tiga. Geser kiri. Bacut treuk (sedikit lagi). Teriak mereka yang berada di sisi depan. Yang di belakangpun bergeser. Sesuai aba-aba. Tak sampai 10 menit, aba-aba itu berulang kembali. Begitu seterusnya.

    Kebersamaan itu serasa masih sangat melekat saat saya berkunjung ke Gampong Batee Timoh. Daerah pesisir yang berjarak 7 kilometer arah barat kota Bireuen. Boat-boat nelayan pulang silih berganti di sore itu. Poh peut sampe poh lapan (jam empat sore sampai jam delapan), tutur seorang nelayan kepada saya. Iya, boat-boat itu mulai merapat ke pantai sejak jam 4 sore hingga 8 malam. Bahkan kadang lewat dari jam itu. Selama itupula nuansa kebersamaan terasa kentara di Batee Timoh.

    Berada di dalam wilayah Kecamatan Jeumpa, hanya ada satu tempat pelelangan ikan di Batee Timoh. Tak ada dermaga yang menjorok ke pantai agar nelayan bisa langsung menambatkan boat-boat mereka. Satu-satunya cara hanya dengan mendorong boat-boat itu ke pesiri pantai. Menggunakan roda pendorong yang telah dimodifikasi khusus. Made in Batee Timoh. Seorang nelayan setengah berbisik ke arah saya, dengan senyuman yang terkulum. Lalu saya berbisik hal lain. Tawanya pun merekah.

    Nyoe nyoe nyan (iya iya itu),

    tuturnya. Jepang juga maju melalui inovasi-inovasi kecil yang kemudian berubah menjadi industri modern raksasa.

    Sore itu, saya benar-benar merasa betah berada di Batee Timoh. Meski penampilan saya sedikit terasa asing saat di sana, tapi saya sedikitpun tidak merasa risih. Saya bisa berinteraksi dengan leluasa di Batee Timoh.

    Sejatinya, ada sekitar 80 boat nelayan di pesisir Batee Timoh. Semuanya, sebagaimana dituturkan Muhammad Nazar, Sekretaris Gampong Batee Timoh dimiliki sendiri oleh penduduk Batee Timoh. Semuanya boat

    thep-thep (menggunakan mesin tempel), ujarnya. Biasanya, boat itu sendiri dipawangi oleh dua atau tiga nelayan.

    Menjadi nelayan, sepertinya sudah mendarah daging bagi penduduk Batee Timoh. Hal ini juga dipermudah oleh keberadaan toke bangku (istilah dikalangan nelayan) yang memodali setiap nelayan melaut. Biasanya toke bangku akan memodali nelayan untuk membeli bahan bakar, sebut Nazar. Toke bangku orang Batee Timoh juga.

    Sebagai imbal jasanya, nanti para toke bangku akan mendapatkan jatah 10 persen dari hasil penjualan ikan tangkapan nelayan. Tentu selain harus melunasi modal yang

    Menjaga Tradisi Kebersamaan

    Bang, foto lon sigoe (Bang, foto saya sekali). Sayapun menjepret mereka beberapa kali. Nggak takut main di pantai? tanya saya. Hana, bang (nggak, bang).

    Sore itu, sebagian anak-anak Batee Timoh usia sekolah dasar seperti biasa sibuk bermain di pantai. Bate Timoh, sebagaimana dituturkan Sekretaris Gampong Batee Timoh, Muhammad Nazar, ikut terkena imbas tsunami Aceh akhir Desember 2004 silam. Tapi ketinggian air hanya 50 meter, ujarnya.

    Bagi penduduk Batee Timoh, sibuk melaut bukan berarti harus melupakan kehidupan sosial dan agamanya. Termasuk pendidikan anak-anak mereka. Di sini ada Balai Pengajian Istiqamatuddin Darul Islam, kata Nazar. Di dayah itulah anak-anak dan warga kampung menimba ilmu agama. Ada sekitar 400 santri yang belajar ngaji di sana. Tidak hanya anak-anak dan warga Batee Timoh, santripun juga berasal dari kampung tetangga.

    Meski kesadaran akan pendidikan, baik agama maupun pendidikan umum mulai tumbuh di tengah-tengah masyarakat, Nazar tidak membantah bahwa masih ada sebagai anak-anak usia sekolah yang sejatinya sehari-hari sibuk menuntut ilmu, tapi kemudian malah memilih pergi melaut. Kalau dirata-ratakan, ada sekitar 10 persen dari anak-anak usia sekolah yang tidak lagi melanjutkan pendidikan mereka, ujarnya.

    Ia menyebut, faktor dari minat anak-anak sendirilah yang menyebabkan sebagian di antara mereka tidak lagi menuntut ilmu di bangku sekolah. Kalau faktor ekonomi mungkin tidak. Apalagi sekarang sekolah sudah gratis. Ditambah lagi dengan berbagai macam bantuan dari pemerintah, tutur Sekretaris Gampong Batee Timoh. Aparatur gampong sendiri, bersama-sama unsur Muspika hingga Muspida kabupaten terus berupaya menumbuhkan minat bersekolah untuk masa depan anak-anak kami.

    Hal lainnya yang menurut Nazar terus menjadi perhatian aparatur gampong adalah masih ada penduduk usia 30-40 yang tidak bisa menulis dan membaca. Tapi, meski buta huruf, pemikiran mereka, sebutnya, secara logika cukup berjalan dengan baik. Bahkan tak jarang ikut memberikan ide-ide cemerlang dalam rapat-rapat gampong.

    Meski demikian, mayoritas pendidikan penduduk Batee Timoh adalah setingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), sebut Nazar. Secara umum kami berterima kasih kepada pemerintah dan berharap program-program pemberdayaan ekonomi dan pendidikan dapat terus ditingkatkan.(Mardani Malemi)

    Merajut JalaPendidikan

    Batee Timoh

    diberikan sebelumnya, lanjut dia. Kalau tidak ada toke bangku pun tentu sulit bagi nelayan untuk melaut, karena hasil tangkapan tidak menentu. Apalagi, untuk sebuah boat kadang butuh dana operasional hingga Rp400 ribu sekali melaut.

    Meski demikian, menurut Nazar, kalau dirata-ratakan, umumnya para nelayan Batee Timoh mendapatkan penghasilan Rp100 ribu per harinya. Target nelayan di sini sebenarnya bisa mendapatkan ikan Tuna yang harganya mencapai Rp1,5 juta per ekornya. Tapi, ikan itu (Tuna) kadang hanya berhasil di dapat satu atau dua ekor saja dalam sebulan.

    Hal itu dibenarkan pula oleh Iskandar, seorang nelayan Batee Timoh. Biasanya kami pergi melaut menjelang tengah malam dan pulang pulang menjelang sore, ujarnya.

    Bagi Iskandar, kebersamaan nkelompok nelayan Batee Timoh adalah denyut nadi ekonomi nelayan itu sendiri. Bayangkan, bagaimana kami bisa pergi dan pulang melaut kalau tidak ada orang-orang yang mendorong boat kami untuk disandar ke pantai.

    Karena itu pulalah, kelompok nelayan sepakat menyisihkan 5 persen dari hasil penjualan ikan untuk Intinya, kami menjaga kebersamaan ini dengan berbagi rezeki agar sama-sama bisa menghidupi keluarga, imbuh Iskandar.(Mardani Malemi)

    Kebersamaan masyarakat Batee Timoh mendorong perahu nelayan yang baru pulang dari melaut ke bibir pantai. (Najib)

    Iskandar

    Suasana di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pesisir pantai Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. (Najib)

    M. Nazar

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 13ASPIRASI

    Redaksi Trang yang terhormat, saya ingin bertanya, bagaimana caranya agar petugas kebersihan dapat ikut memungut sampah di permukiman kami? Terima kasih.

    Ttd.Aminah, Kota Juang

    Jawaban:M. Yusuf, Kepala Kantor Kebersihan dan

    Pertamanan Bireuen

    Saudara Aminah yang terhormat, untuk dapat dilayani oleh petugas kebersihan dapat menghubungi langsung ke Kantor Kebersihan dan Pertamanan Bireuen. Tapi, tentu saja, ada biaya retribusinya. Untuk rumah tangga, hanya Rp8 ribu perbulan. Biaya retribusi ini juga sama untuk sampah

    pertokoan. Untuk diketahui, retribusi atau iuran sampah itu akan masuk ke kas daerah dan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Pemerintah sendiri juga mensubsidi biaya kebersihan di seluruh kabupaten. Dimana jumlah petugas kebersihan saat ini mencapai 192 orang yang melayani 13 kecamatan di Kabupaten Bireuen dengan dukungan sejumlah arma kebersihan, kecuali, Kecamatan Peusangan Siblah

    Krueng, Peusangan Selatan, Makmur, dan Kuala.

    Karena itu, kami sangat mengharapkan kesadaran warga untuk dapat tepat waktu melunasi iuran kebersihan. Terutama iuran kebersihan dari warga kota. Khususnya di pusat-pusat perbelanjaan. Hal ini penting untuk menunjang kebersihan kota yang menjadi cerminan kebersihan di seluruh wilayan kabupaten.(*)

    Bagaimana Mendapat Pelayanan Petugas Kebersihan

    Para pembaca budiman, Tabloid Trang membuka peluang bagi anda untuk berkonsultasi dengan pemerintah Kabupaten Bireuen, seputar kebijakan pembangunan daerah dan pelayanan masyarakat. Baik berupa keluhan, saran maupun kritik konstruktif guna diteruskan oleh tim redaksi kepada pejabat terkait yang diterbitkan setiap edisi melalui rubrik Aspirasi. Sehingga akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintahan daerah khususnya, maupun seluruh lapisan masyarakat secara umum.

    Pertanyaan anda dapat disampaikan ke alamat email: [email protected] atau SMS kirim ke hotline : 085260549157. Setiap materi harus disampaikan dengan bahasa yang baik, tidak mengandung fitnah dan menimbulkan SARA. Redaksi memprioritas masukan yang berbobot, untuk dikonfirmasi dan dipublikasi dalam setiap edisi. Berikut ini materi pertanyaan dari pembaca Trang yang disampaikan beberapa waktu lalu dan mendapat konfirmasi dari pihak terkait :

    RAKYAT BERTANYA PEMKAB MENJAWAB

    Oleh H. AR Djuli

    Aceh dikenal dengan beragam keunikannya. Buadaya dengan tari Samannya yang sudah menjadi warisan dunia, tapi tetap mewarisi nilai-nilai sosial dan agama. Kalau kata orang Aceh, agama dan budaya seperti zat dengan sifat.

    Begitu pula dengan sejarah perjuangan rakyatnya. Salah satunya perjuangan Divisi X Komandemen Sumatera Langkat dan Tanah Karo yang bermarkas di Bireuen dibawah pimpinan Panglima Kolonl Hussein Joesoef. Komandemen yang cu-kup berjasa dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan RI.

    Divisi X Komandemen Sumatera Langkat dan Tanah Karo itu sendiri, yang bermarkas di Bireuen (Pendopo Bupati sekarang) memiliki pasukan tempur yang tangguh. Lengkap dengan persenjataan berat, seperti tank dan meriam. Pasukan ini tercatat berhasil melumpuhkan agresi Belanda di Medan Area (Sumatera Timur), sehingga tak mampu menerobos ke Aceh.

    Melalui siaran Radio Rimba Raya Divisi X yang disiarkan dalam 6 bahasa, Indonesia, Inggris, Belanda, Arab, Cina, dan bahasa Urdu mengudara ke seluruh

    dunia pada 20 Desember 1948 telah berhasil memblokade siaran bohong Radio Hervenzent Belanda di masa agresi Belanda 1947-1948 yang mengatakan, Indonesia sudah dikuasai Belanda. Padahal, Aceh masih utuh dan tak mampu disentuh Be-landa.

    Selama kurun waktu perjalanannya kemudian, pemerintahan Aceh mengalami pasang surut akibat berbagai tantangan, mulai kedatangan penjajah, konflik berkepanjangan dan bencana alam tsunami dahsyat yang merupakan suatu ujian berat, sekaligus peringatan Allah bagi rakyat Aceh. Semuanya, harus diterima dengan penuh kesabaran, keimanan dan ketqwaan kepada Allah.

    Dengan takdir Allah pulalah, kemu-dian konflik Aceh berkepanjangan bera-khir dengan terwujudnya perjanjian damai Helsinky, 15 Agustus 2005 antara Pemerintah RI Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Perjanjian yang telah membawa harapan baru bagi rakyat Aceh dengan terbentuknya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).

    Maka sekarang, Aceh, dengan lem-baran sejarahnya, keunikan, beserta ke-gemilangan harusnya bukanlah sesu atu yang bermakna untuk dibangga-bang-

    gakan oleh generasi sekarang. Akan tetapi kejayaan dan kegemilangan itu harus dija dikan sebagai plafon dasar dalam melanjutkan pembangunan Aceh ke depan, dengan semangat yang telah diwariskan indatu kita di masa silam.

    Pembangunan Aceh ke depan perlu memperkokoh kebersamaan dengan se-enap komponen masyarakat, mulai da-ri ulama, umara, akademisi, seniman, pers dan masyarakat menuju Aceh adil, makmur, baldatun thaiyibatun warabbul ghafur.

    23 Gubernur Aceh Sementara itu, dalam sejarah per-

    jalanannya, selama kurun waktu 67 ta-hun, Aceh telah dipimpin 23 Gubernur, termasuk Mayjen Tituler Daud Beureueh sebagai Gubernur Militer Aceh.

    Dalam perjalanan pemerintahan Aceh, Gubernur Sumatera dan Aceh pertama tahun 1945 dijabat Mr Muhammad Hasan, Gubernur Aceh; (2) Teuku Nyak Arief (1945-1946); (3) Teuku Daud Syah (1947-1948); (4) Gubernur Militer Aceh Mayjen Tituler Daud Beureueh (1948-1951).

    Lalu, (5) Danu Broto ( 1951-1952); (6) Teuku Sulaiman Daud (1952-1953);

    (7) Abdul Wahab (1953-1955); (8) Abdul Razak (1955-1956); (9) Ali Hasymy (1957-1964); (10) Kolonel Nyak Adam Kamil (1984-1966); (11) H Hasbi Wahidi (1966-1967); (12) Muzakkir Walad (1867-1978), tokoh TNI (Corp Polisi Militer) berasal dari Desa Leubok Aceh Besar paling lama berkuasa mencapai 11 tahun.

    Selanjutnya, gubernur ke-13 Prof Dr A Madjid Ibrahim (1978-1981); Lalu Pj Gubernur Aceh ke-14 Edy Sabara (1981); (15) H Hadi Thayeb (1981-1986); (16) Prof Dr Ibrahim Hasan MBA (1986-1993), dan (17) Prod Dr Syamsuddin Mahmud (1993- 21 Juni 2000). Kedua tokoh asal Pidie menjabat sebagai Gubernur Aceh selama 7 tahun.

    Berikutnya, Pj Gubernur Aceh ke-18 Ramli Ridwan SH (21 Juni Nopember 2000); (19) Abdullah Puteh (November 2000 19 Juli 1004), Plt. Gubernur Aceh ke-20 Ir Azwar Abubakar (19 Juli 2004 30 Desember 2005), Pj Gubernur Aceh ke-21 Mustafa Abubakar (30 Desember 2005 8 Pebruari 2007); (22) Gubernur Aceh drh Irwandi Yusuf M Sc (2007-2012); dan Gubernur Aceh ke-23 sekarang adalah dr H Zaini Abdullah (2012-2017).(*)

    Aceh, Nusantara dan Rimba RayaHISTORY

    PKS Serahkan Kado di HUT GuruBireuen | TrangMemperingati hari guru Dewan Pengurus Daerah (DPD)

    Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Bireuen mengadakan temu ramah dengan 50 guru dari di warung Habibi, Minggu (25/11), acara tersebut dihadiri Raihan Iskandar, anggota komisi X DPR RI dan M. Fauzi, anggota DPRK Bireuen.

    Ketua PKS Kabupaten Bireuen, M. Fauzi mengatakan, acara tersebut merupakan bagian dari bentuk penghargaan untuk guru yang telah membina mereka. Jasa guru tidak akan kami lupakan, mereka telah menanamkan ilmu untuk kami, hingga menjadi seperti ini sekarang, katanya.

    Acara yang bertajuk Hargai Ilmu Muliakan Guru juga diisi dengan dialog. Mereka bertanya langsung kepada Raihan Iskandar tentang keluh kesah mereka selama ini.

    Badiah, guru yang kini menjadi pengawas madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bireuen mengisahkan perjalan tugasnya melewati jalan yang sulit

    dilalui memantau madrasah (sekolah) di beberapa keca matan dengan menggunakan sepeda motor dinas. Untuk itu, ia berharap pemerintah mengalokasikan dana operasional untuk pengawas guru madrasah.

    Badiah juga mempertanyakan nomor registrasi guru (NRG) di Kementrian Agama saat ini tidak diakui lagi untuk kelengkapan administrasi sertifikasi guru. Keadaan ini membuat guru Kemenag kalang kabut untuk mengurusnya dalam waktu singkat.

    Sementara Ahmad Jufri, se orang guru lainnya mengakan, aturan sertifikasi yang berubah-ubah, dimana dulu untuk sertifikasi, syaratnya hanya membuat portofolio, tapi sekarang harus mengikuti uijan terlebih dahulu, sepertinya membuat proses sertifikasi guru seakan dipersulit.

    Raihan Iskandar, anggota komisi X DPR RI menjawab, Saya terharu mendengar keluh kesah guru. Ada banyak hal yang tidak bisa saya ungkapkan untuk mengingat jasa guru,

    katanya. Raihan kemudian sempat berhenti sejanak, seperti menyeka air matanya. Suasanapun menjadi hening. Beberapa guru juga ikut meneteskan air mata melihat Raihan.

    Raihan menjelaskan, mereka di komisi X selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk menghormati guru, misalnya saja aturan mengenai sertifikasi guru. Kami di komisi X membuat peraturan untuk menekan pemerintah agar menghormati guru, ujarnya. Namun, kami tidak bisa mengatur teknis sampai ke daerah karena daerah berstatus otonomi.

    Acara di akhiri dengan pemberian bingkisan untuk guru. Penyerahan secara simbolis diserahkan Raihan Iskandar kepada dua guru. Selanjutnya setiap penggurus DPD memberikan kado kepada gurunya masing masing.(Najib Zakaria)

    lINTAS BIREUEN

    ?

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 201214 SPORT

    Pemain Bola Muda Bireuen Berlatih ke Madrid

    Bireuen | Trang Masih ingat dengan TM Ihsan? Remaja

    berusia 16 tahun yang baru saja lulus dari SMPN 1 Peusangan, Kabupaten Bireuen. Ia pernah membela tim sekolahnya di ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat SMP se-Indonesia 2011, di Tangerang dan Bandung. wwBahkan saat itu sekolahnya keluar sebagai juara ketiga tingkat nasional.

    Atas prestasinya, Ihsan kemudian dipanggil mengikuti seleksi ke Semarang, Jawa Tengah, bersama tujuh pemain lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya, kini putra sulung pasangan T Murthala dan Suryati, warga Desa Cot Buket, Peusangan, lolos seleksi pemain muda Indonesia untuk berguru ke Madrid, Spanyol.

    Pemain muda berbakat asal Kota Juang itu mendapat beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI untuk sekolah sepakbola di klub raksasa Real Madrid Junior selama tiga tahun.

    Namun sebelum terbang ke negara Matador itu, saat ini TM Ihsan dkk digenjot oleh pelatih lokal di Diklat Ragunan, Jakarta Selatan. Bahkan selama mengikuti pemusatan latihan di Semarang dan Ragunan, alumni SMPN 1 Peusangan itu sudah jago berbahasa Spanyol.

    Hal itu terbukti saat Ihsan pulang ke Bireuen beberapa pekan lalu, ia sempat bersilaturrahmi dengan Bupati Ruslan Wabup Mukhtar Abda, melalui juru bahasanya. Ihsan begitu mahir berbahasa Spanyol, tukas Bupati Ruslan yang menyatakan tidak heran jika Ihsan di Benua Eropa nanti tidak canggung lagi dalam

    beradaptasi dengan pemain sepakbola di negara David Villa tersebut.

    Kecuali itu, Ihsan merupakan orang kedua setelah sebelumnya pesepakbola muda asal Kutablang Bireuen, Nazarul Fahmi juga sempat berlatih sepakbola di klub raksasa Inggris Arsenal beberapa pekan bersama tim Tunas Garuda.

    Kini nama Bireuen khususnya, dan Aceh umumnya kembali melejit setelah Ihsan putra Peusangan berkesempatan untuk berguru sepakbola di Benua Eropa itu. Sehingga pantas diberikan apresiasi karena telah mengharumkan nama daerah di tingkat nasional maupun Internasional.

    Alhamdulillah, Ihsan lulus ke Madrid, sekarang dia sedang ikut pemantapan latihan di Diklat Ragunan, kata Darmawan, mantan pelatih Ihsan di SSB Bijeh Bata Cot Raboe, Peusangan baru-baru ini.

    Dijelaskan Darmawan, berdasar pengakuan Ichsan, dari hasil seleksi selama tiga bulan di SMPN 4 Semarang, Ihsan meraih nilai 58,44 dan berada pada peringkat kedelapan, sekaligus dinyatakan berhak berguru ke Negeri Matador. Ihsan sendiri membenarkan dirinya saat ini sedang ikut pemusatan latihan di Diklat Ragunan sebelum terbang ke Spanyol bersama tujuh pemain muda Indonesia lainnya.

    Sementara orang tua Ihsan T Murthala mengaku bersyukur anaknya bisa lolos seleksi ke Spanyol untuk berguru sepakbola. Saya sebagai orang tua mendukung saja, karena itu memang cita-citanya, ucap pria yang sehari-harinya menjadi supir labi-labi di Bireuen. (Reza)

    Nama : TM IhsanTempat lahir : Desa Cot Buket, Peusangan, BireuenTanggal lahir : 25 November 1997Sekolah : Lulusan SMPN 1 PeusanganAyah : T Murtala Banta (supir labi-labi)Ibu : Suryati (IRT)Alamat : Desa Cot Buket, Peusangan, BireuenCita-cita : Ingin menjadi pemain Timnas Indonesia

    Prestasi : - Piala Danone tingkat Aceh bersama SSB Brata Reuluet, Bireuen (2008-2009)- Juara tiga Liga Pendidikan Indoensia (LPI) tingkat nasional (2011)

    Reza Saputra Top Skor LPI Tingkat

    Nasional Bireuen | TrangSelain Ihsan dan Nazarul Fahmi, Reza

    Saputra, juga telah mengharumkan nama Bireuen dan Aceh ditingkat nasional. Remaja asal Desa Meunasah Dayah, Kota Juang itu, sukses mencatat rekor pencetak gol terbanyak (top skor) Liga Pendidikan Indonesai (LPI) tahun 2012 ini.

    Striker tim SMPN 1 Peusangan itu berhasil mengoleksi 10 gol. Ia sukses bersaing

    Bireuen Siap Pertahankan Juara Porseni

    Bireuen | TrangKontingen Kantor Kementerian

    Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen bertekad mempertahankan gelar juara umum pada ajang pekan olah raga dan seni (Porseni) Kementerian Agama Propinsi Aceh ke-13 di Kutacane, Aceh Tenggara, 26 November- 1 Desember.

    Tahun 2010 lalu, saat Porseni digelar di Meulaboh, Aceh Barat, kontingen Bireuen berhasil meraih juara umum dengan perolehan 11 emas, 8 perak dan 7 perunggu . Sementara juara kedua disabet kontingen asal Kabupaten Pidie.

    Kepala Kantor Kemenag Bireuen, Drs. Zulhelmi A Rahman, M. Ag saat pelepasan kontingen Porseni di Kantor Kemenag setempat, Jumat malam (23/11) mengharapkan, para peserta agar menjaga kedisiplinan dan stamina.

    Masyarakat Bireuen menginginkan gelar juara umum diraih kembali, kata Zulhelmi, dihadapan ratusan peserta

    dan orang tua siswa yang mengantar anaknya. Dia juga menekankan agar peserta patuh pada pelatih dan official masing masing cabang pertandingan. Bireuen menang pada Porseni tahun 2010 lalu karena kekompakan pemain dan pelatih, serta disiplin selama pertandingan berlangsung, ujarnya.

    Zulhelmi juga berterimakasih kepada orang tua siswa yang telah mendukung penuh anak-anaknya bertanding di Porseni. Mohon doa restu orangtua siswa agar anak anak kita dapat meraih kembali piala juara umum, pintanya.

    Pada Porseni kali ini, Kemenag Bireuen mengikuti seluruh cabang pertandingan yang diperlombakan, dengan mengikutsertakan 220 peserta dan 47 official. Mereka akan menempati komplek Pesantren MTsS Al-Fattah sebagai tempat penginapan selama berlangsungnya acara. (Najib Zakaria)Aksi Reza Saputra di arena LPI Bogor (Reza)

    dengan ratusan pemain sepakbola remaja lainnya di nusantara. Atas prestasi itu Reza Saputra mendapatkan uang pembinaan dari pantia LPI pusat Jakarta sebesar Rp 25 Juta.

    Prestasi yang diperoleh Reza itu telah mampu mengangkat nama SMPN 1 Peusangan Bireuen Aceh di kancah pesepakbolaan usia remaja di tingkat nasional. Namun dibalik kesuksesan sang punggawa asal Kota Juang itu adalah berkat dukungan teman-teman satu timnya di SMPN 1 Peusangan, pelatih, manajer, dan seluruh official tim, semua pihak, serta masyarakat Aceh yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada tim duta Aceh tersebut.

    Sejak babak 32 besar LPI tingkat nasional yang berlangsung di Banda Aceh, SMPN 1 Peusangan sukses mengalahkan lawan-lawannya dari provinsi lain dengan skor cukup telak. Sehingga tidak heran jika sang tukang gedor Reza Saputra sukses mencetak gol terbanyak dalam ajang tingkat pelajar se-Indonesia tahun ini.

    Dengan prestasi yang ditoreh Reza Saputra, timnya SMPN 1 Peusangan, yang gagal melaju ke semifinal Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat nasional di Bogor, Jawa Barat, terkubur sudah.

    Seperti diketahui sebelumnya, SMPN 1 Peusangan yang menargetkan dirinya juara LPI 2012, tertahan di babak delapan besar. Pasukan Darmawan-Azhar itu harus mengakui kekuatan lawannya SMPN 16 Kota Tangareng Banten yang keluar sebagai runner up LPI tahun ini. Tim pelajar asal Banten itu kalah tipis dengan SMPN 4 Semarang dibabak final yang berlangsung di Stadion Soemantri Bojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa hari lalu. (Reza)

    M Ikhsan diterima bupati sebelum berangkat ke Spanyol. (reza)

  • TRANG 03/Minggu IV November - Minggu I Desember 2012 15MITRA

    Sesuai dengan visi kelembagaan, perkumpulan BIMA secara intensif terus melakukan aktifitasnya untuk memperkuat capaian-capaian yang menjadi agenda dari program kerja tahunan. Pada bulan November 2012, selain giat mempersiapkan design produksi dan bussines plan untuk tiga industri yang telah didirikan bersama Fakultas Teknik Unsyiah, Annisa Centre dan Aceh Development Fund (ADF), BIMA turut melakukan kampanye dan pendidikan

    anti korupsi melalui pemutaran film K vs K (Kita Lawan Korupsi) pada dua lokasi terpisah, yaitu di sekolah Sukma Bangsa dan sekretariat Perkumpulan BIMA. Pemutaran film ini merupakan kegiatan yang dilakukan bersama Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Transparansi International Indonesia (TII) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Seperti kita ketahui, beragam even dan pola telah banyak dilakukan untuk

    memperkuat kampanye anti korupsi, baik yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga donor, maupun LSM. Even-even yang dijalankan tersebut, lebih sering dilakukan dalam bentuk seminar dan diskusi, yang kadangkala terlalu rumit dan kompleks untuk dipahami oleh semua tingkat masyarakat. Bahkan sering kali acara yang dibuat hanya mengundang pihak-pihak terbatas, elitis dan bahkan muatan yang disampaikan terlalu rumit untuk bisa dipahami secara langsung oleh pendengar.

    Untuk itu, media visual yang digunakan dalam mengambarkan bagaimana bentuk dan dampak korupsi melalui film merupakan sarana alternatif yang praktis dan jauh lebih efektif. Artinya, siapapun yang melihat gambaran adegan dan pesan-pesan yang disampaikan melalui film tentu akan lebih mudah memahaminya. Kalaupun pesan-pesan yang digambarkan masih terkesan abstrak, penonton dapat dengan mudah mendiskusikannya bersama seluruh peserta dan narasumber yang hadir guna memberi pemahaman yang lebih baik sehingga seluruh pesan yang disampaikan dapat lebih mudah untuk dicerna.

    Dengan pemahaman inilah kemudian menarik minat Perkumpulan BIMA untuk turut menfasilitasi kegiatan yang dimotori oleh KPK dan lembaga-lembaga anti korupsi di Indonesia tersebut. Bagi Perkumpulan

    BIMA, pembelajaran tentang nilai-nilai anti korupsi merupakan sebuah upaya yang penting untuk dilakukan pada generasi muda dan komponen utama masyarakat, ditengah-tengah pesimisme kita terhadap grafik korupsi di negeri ini yang terus meningkat. Paling tidak, melalui kegiatan pemutaran film dan diskusi ini, para anak muda dan masyarakat dapat mengetahui secara lebih jeli bentuk atau praktek-praktek korupsi yang terjadi disekeliling lingkungannya. Kalaupun tidak mampu untuk mencegahnya, penyakit tersebut tidak dengan mudah menulari kita sehingga grafik korupsi yang meningkat pesat dapat dengan

    Geliat Aktifitas Perkumpulan BIMA

    Nonton Bareng Film K Vs K

    Pertengahan bulan November 2012, perwakilan pemerintah dan masyarakat sipil Thailand Selatan berkunjung ke Bireuen untuk belajar dari pengalaman Pemda dan LSM dalam mengisi masa perdamaian setelah konflik besar menguncang Aceh sebelumnya. Team

    Berbagi Pengalaman dengan Delegasi Thailand Selatan

    Conflict and Development - Bank Dunia, selaku pihak yang menfasilitasi kunjungan tersebut, mengharapkan terjadinya proses saling belajar dan memahami tentang dinamika konflik serta proses perdamaian antara Aceh dan Thailand Selatan. Sesuai dengan tema

    kunjungan tersebut, yaitu pembelajaran selatan-selatan, para delegasi berkunjung dan berdiskusi langsung dengan para pelaku perdamaian dan pihak-pihak yang dianggap memiliki peran penting dalam mengisi perdamaian sebagai masukan dalam pengembangan proses perdamaian di Thailand Selatan.

    Para delegasi, yang terdiri dari Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (Southern Border Province Administrative Center), Badan Nasional Pengembangan Ekonomi dan Sosial, Kementerian Keuangan (National Economic and Social Development Board, Ministry of Finance), Departemen Administrasi Lokal, Kementerian Dalam Negeri (Departement of Local Administration, Ministry of Interior), Local Development Institute (LDI) juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat sejumlah inisiatif yang dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Bireuen. Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim delegasi sangat terkesan

    dengan aktifitas yang dijalankan oleh Perkumpulan BIMA dalam mendorong penataan layanan di Puskesmas Peusangan Selatan.(*)

  • TRANG03/Minggu IV November - Minggu I Desember 201216 SOSOK

    Guna memperkokoh ke-ma ndirian bangsa seiring perkembangan za ma n di aba d modern, se tiap in-dividu dituntut memiliki kualitas diri dan ka-akter dalam seluruh sisi kehidupan. Tiga pilar uta-ma yang menjadi kunci dan harus dimiliki untuk mencapai keberhasilan itu yak ni, intelektualitas qu-a lity, emo sio nal quality dan spiritual quality. Hal ini, hanya bisa diwu ju-dkan me lalui pendidikan karakter umat se cara kom-prehensif, dengan ke se -imbangan ilmu agama dan pe nge tahuan umum.

    Pernyataan ini diungkapkan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab, pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib. Menurutnya, tiga pilar itu merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap bangsa. Terutama, dengan kemampuan emosional dan spiritual yang dimiliki sebagai pondasi dalam kehidupan, sehingga akan memproteksi umat dari bermacam tindakan negatif. Lalu intelektual quality juga sangat dibutuhkan, agar memperkuat karakter umat di era globalisasi ini.

    Ketiga penyangga kehidupan bangsa itu sebut sosok yang akrab disapa Tu Sop, harus selalu terintegrasi demi keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Tiga unsur ini, hanya mampu terwujud dengan pendidikan karakter yang menuntun umat memiliki kualitas diri. Khususnya, generasi muda agar menerapkan prinsip sesuai tiga unsur penyangga ini.

    Selama ini mungkin orang mengutamakan intelektual quality, sementara dua pilar lainya yang merupakan pondasi utama sering terabaikan. Pengetahuan umum itu penting, tapi harus sinergis dengan pendidikan agama yang mengasah moralitas bangsa, ungkapnya.

    Tu Sop mengingatkan, masyarakat tidak terjebak dan terbelenggu dengan presepsi yang memprioritaskan intelektualitas semata. Karena tanpa dukungan kualitas emosional dan spiritual, maka hal itu menjadi kepalsuan akibat karakter nurani yang terabaikan. Sehingga, mempersulit upaya menciptakan kemandirian bangsa dalam mewujudkan perubahan.

    Kemajuan peradaban manusia pada zaman modern ini, telah melahirkan bermacam perkembangan ilmu dan tehnologi yang semakin

    Pimpinan Babussalam Al Aziziyah Jeunib, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab

    Membangun Pendidikan Karakter Umatcanggih. Informasi pada era globalisasi, kian terbuka luas dan mudah diakses. Selain berdampak positif, juga memberi pengaruh negatif terhadap umat manusia. Sehingga, bagi semua umat Islam, agar mempersiapkan diri menghadapi tantangan besar ini. Setiap generasi muda selaku penerus bangsa, sepatutnya mempersiapkan diri dengan bekal ilmu untuk menghadapi tantangan zaman.

    Termasuk membentengi diri dari semua pengaruh buruk era globalisasi yang bertentangan dengan agama, serta mengancam umat Islam akibat suatu perubahan besar itu. Khususnya, kehidupan manusia modern yang bertentangan dengan budaya serta norma-norma susila dan agama. Ulama kharismatik ini mengaku, perkembangan zaman seharusnya mampu dimanfaatkan umat Islam untuk meraih sukses dunia akhirat.

    Dengan kecerdasan ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama, menjadi bekal setiap generasi muda untuk memiliki akhlak dan terhindar dari berbagai ekses modernisasi yang terus berkembang pesat. Dia mengaku, berbagai upaya memproteksi dampak buruk dapat dilakukan. Yakni melalui perhatian orang tua yang mendampingi dan memantau aktifitas si anak, pergaulan dan lingkungan mereka. Kemudian, para guru dan ulama yang mengajarkan ilmu pengetahuan serta pemahaman ajaran agama secara mendalam, untuk bekal di masa depan.

    Kemudian, mempertahankan ilmu-ilmu keislaman melalui berbagi usaha membentuk pemikiran umat agar bisa lebih maju. Untuk bersiap menghadapi tantangan global, serta membangun pola pikir yang islami. Sehingga kelak dapat membangun masyarakat yang kokoh dan memiliki intelektual berkualitas, emosi maupun spiritual lebih membaik.

    Umat Islam harus siap menghadapi pesatnya perkembangan globalisasi, mengantisipasi pengaruh buruk era modern dengan penanaman nilai-nilai moral dan akhlak mulia, jelasnya.

    Keseriusan alumni Mudi Mesra Samalanga (1980-1993) untuk terus berdedikasi dalam memperkuat mentalitas umat, telah dibuktikannya saat masa awal membangun pilar pendidikan agama di kampung halamannya. Kendati harus melewati perjuangan keras penuh tantangan yang turut mengorbankan harta, tenaga

    serta fikirannya, demi kepentingan agama. Namun, semua dilalui dengan ikhlas untuk membangun generasi Islam berkualitas.

    Usai meluluskan pendidikan di Mudi Mesra tahun 1993, Tu Sop berangkat ke Arab Saudi guna menuntut ilmu agama. Selama dua tahun di tanah suci, dia belajar secara kontinyu di

    lembaga Syech Muhammad Alwi Al Maliki, sambil ikut mengajar selama lima tahun hingga tamat 1998 silam. Kemudian dia kembali ke Jeun