bulletin edisi 3

4
U niversitas Brawijaya (UB) Malang telah melakukan perubahan besar yang sig- nifikan dalam bidang pem- bangunan. Universitas yang baru saja merayakan ulang tahun emasnya ini telah membongkar sebagian jalan aspal yang membentang di dalam kampus. Jalan aspal yang dibongkar tersebut telah digan- dengan paving. Pembongkaran aspal setebal 30 cm dan pemasangan paving ini bertujuan untuk mewujudkan misi UB yang berwa- wasan lingkungan. Diharapkan dengan adanya pavingisasi ini UB dapat berkon- tribusi dalam pengurangan banjir di Kota Malang. Hal ini ditunjang oleh luas total UB yang cukup besar yaitu sebesar 50 hek- tar. Rute pembangunan telah dirancang sedemikian rupa agar dak mengganggu pengguna jalan di dalam Kampus Biru ini. Pavingisasi ini dimulai dari gerbang masuk UB menuju Gedung Samanta Kridha dan telah selesai pada bulan Januari. Pada bu- lan Februari jalan paving dari Gerbang Vet - eran hingga Bundaran UB juga telah dapat dilewa. Sekarang ini, tampak pekerja se- dang mengerjakan pavingisasi di daerah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polik (FI- SIP). Rencananya seluruh jalan aspal di UB akan digan dengan paving. Berbagai hambatan telah mengha- dang jalannya proses pembongkaran jalan dan pemasangan paving ini. Banyaknya pengguna jalan mulai dari mahasiswa, kar- yawan, dosen, bahkan masyarakat umum yang hanya lewat membuat pavingisasi ini sedikit terhambat. Pekerja harus memikir- kan rute pembangunan serta rute yang dapat dilewa pengguna jalan agar dak saling mengganggu. Oleh karena itu, jalan

Upload: struktur-brawijaya

Post on 31-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Bullet-In StruktuR Edisi 3

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletin Edisi 3

Universitas Brawijaya (UB) Malang telah melakukan perubahan besar yang sig-nifikan dalam bidang pem-bangunan. Universitas yang

baru saja merayakan ulang tahun emasnya ini telah membongkar sebagian jalan aspal yang membentang di dalam kampus. Jalan aspal yang dibongkar tersebut telah digan-ti dengan paving.

Pembongkaran aspal setebal 30 cm dan pemasangan paving ini bertujuan untuk mewujudkan misi UB yang berwa-wasan lingkungan. Diharapkan dengan adanya pavingisasi ini UB dapat berkon-tribusi dalam pengurangan banjir di Kota Malang. Hal ini ditunjang oleh luas total UB yang cukup besar yaitu sebesar 50 hek-tar.

Rute pembangunan telah dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu

pengguna jalan di dalam Kampus Biru ini. Pavingisasi ini dimulai dari gerbang masuk UB menuju Gedung Samanta Kridha dan telah selesai pada bulan Januari. Pada bu-lan Februari jalan paving dari Gerbang Vet-eran hingga Bundaran UB juga telah dapat dilewati. Sekarang ini, tampak pekerja se-dang mengerjakan pavingisasi di daerah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FI-SIP). Rencananya seluruh jalan aspal di UB akan diganti dengan paving.

Berbagai hambatan telah mengha-dang jalannya proses pembongkaran jalan dan pemasangan paving ini. Banyaknya pengguna jalan mulai dari mahasiswa, kar-yawan, dosen, bahkan masyarakat umum yang hanya lewat membuat pavingisasi ini sedikit terhambat. Pekerja harus memikir-kan rute pembangunan serta rute yang dapat dilewati pengguna jalan agar tidak saling mengganggu. Oleh karena itu, jalan

daraan-kendaraan ini juga meningkatkan polusi udara, bahkan debu yang dihasilkan kerap mengganggu pengguna jalan lain-nya.

Pavingisasi ini bahkan mendapat reak-si keras dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur. Reaksi keras dari Wal-hi tentunya memiliki alasan. Pihak Walhi menganggap bahwa pembongkaran aspal dan pavingisasi ini merupakan kebijakan kontra produktif. Perubahan besar ini di-anggap sebagai salah satu sarana untuk membuang uang anggaran. Pihak Walhi memang telah curiga akan latar belakang pembangunan ini. Walhi beranggapan jika hanya bertujuan untuk mengurangi resiko banjir, mengapa tidak dibangun sumur resapan saja yang tentunya lebih efektif. Selain itu sumur resapan juga dapat me-nabung air bila sedang hujan. Oleh karena

itu Walhi menganggap pavingisasi ini mer-upakan suatu pemborosan. (http://www.lensaindonesia.com/2012/11/30/walhi-anggap-pembongkaran-aspal-ub-malang-hanya-buang-anggaran.html)

Bagaimanapun pembangunan ini tel-ah berjalan dan tentunya akan terus ber-jalan hingga tuntas. Segala yang dilakukan oleh pihak kampus tentunya bertujuan baik demi kebaikan warga kampus. Ter-lepas dari anggapan baik maupun buruk mengenai pavingisasi ini, kita tentunya berharap pembangunan ini dapat segera diselesaikan dan dapat segera dinikmati oleh warga kampus. Diharapkan pula den-gan selesainya pavingisasi ini, masyarakat tidak lagi merasa terganggu. Tampilan baru Universitas Brawijaya tercinta ini ten-tunya akan selalu dinanti oleh warga Kam-pus Biru.

Page 2: Bulletin Edisi 3

utama dipaving diakhir agar tidak terlalu mengganggu lalu lintas di kawasan Univer-sitas Brawijaya.

Pembangunan besar yang dilaksana-kan semenjak bulan Desember ini menuai pro dan kontra. Beberapa pegawai serta mahasiswa UB menyatakan bahwa pem-bangunan ini berdampak positif. Dengan digantinya aspal dengan paving, jalanan UB menjadi tampak megah dan indah. Jalanan yang dulunya tidak rata dan cukup berbahaya untuk dilalui menjadi rata dan aman. Pavingisasi ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Adanya

pori-pori pada paving block meminimal-isasi aliran pada permukaan dan memper-banyak infiltrasi dalam tanah. Disamping itu, paving juga menghasilkan sampah konstruksi lebih sedikit dibandingkan penggunaan pelat beton.

Namun ternyata tidak semua pihak memiliki reaksi positif atas pavingisasi ini. Beberapa masyarakat yang berdomisili di sekitar Universitas Brawijaya merasa terganggu dengan adanya pembangunan ini. Kendaraan- kendaraan proyek yang berukuran besar tidak hanya menyebab-kan kemacetan di jalanan sekitar UB. Ken-

we build for our “better future”

contrast

ruined

Page 3: Bulletin Edisi 3

utama dipaving diakhir agar tidak terlalu mengganggu lalu lintas di kawasan Univer-sitas Brawijaya.

Pembangunan besar yang dilaksana-kan semenjak bulan Desember ini menuai pro dan kontra. Beberapa pegawai serta mahasiswa UB menyatakan bahwa pem-bangunan ini berdampak positif. Dengan digantinya aspal dengan paving, jalanan UB menjadi tampak megah dan indah. Jalanan yang dulunya tidak rata dan cukup berbahaya untuk dilalui menjadi rata dan aman. Pavingisasi ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Adanya

pori-pori pada paving block meminimal-isasi aliran pada permukaan dan memper-banyak infiltrasi dalam tanah. Disamping itu, paving juga menghasilkan sampah konstruksi lebih sedikit dibandingkan penggunaan pelat beton.

Namun ternyata tidak semua pihak memiliki reaksi positif atas pavingisasi ini. Beberapa masyarakat yang berdomisili di sekitar Universitas Brawijaya merasa terganggu dengan adanya pembangunan ini. Kendaraan- kendaraan proyek yang berukuran besar tidak hanya menyebab-kan kemacetan di jalanan sekitar UB. Ken-

we build for our “better future”

contrast

ruined

Page 4: Bulletin Edisi 3

Universitas Brawijaya (UB) Malang telah melakukan perubahan besar yang sig-nifikan dalam bidang pem-bangunan. Universitas yang

baru saja merayakan ulang tahun emasnya ini telah membongkar sebagian jalan aspal yang membentang di dalam kampus. Jalan aspal yang dibongkar tersebut telah digan-ti dengan paving.

Pembongkaran aspal setebal 30 cm dan pemasangan paving ini bertujuan untuk mewujudkan misi UB yang berwa-wasan lingkungan. Diharapkan dengan adanya pavingisasi ini UB dapat berkon-tribusi dalam pengurangan banjir di Kota Malang. Hal ini ditunjang oleh luas total UB yang cukup besar yaitu sebesar 50 hek-tar.

Rute pembangunan telah dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu

pengguna jalan di dalam Kampus Biru ini. Pavingisasi ini dimulai dari gerbang masuk UB menuju Gedung Samanta Kridha dan telah selesai pada bulan Januari. Pada bu-lan Februari jalan paving dari Gerbang Vet-eran hingga Bundaran UB juga telah dapat dilewati. Sekarang ini, tampak pekerja se-dang mengerjakan pavingisasi di daerah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FI-SIP). Rencananya seluruh jalan aspal di UB akan diganti dengan paving.

Berbagai hambatan telah mengha-dang jalannya proses pembongkaran jalan dan pemasangan paving ini. Banyaknya pengguna jalan mulai dari mahasiswa, kar-yawan, dosen, bahkan masyarakat umum yang hanya lewat membuat pavingisasi ini sedikit terhambat. Pekerja harus memikir-kan rute pembangunan serta rute yang dapat dilewati pengguna jalan agar tidak saling mengganggu. Oleh karena itu, jalan

daraan-kendaraan ini juga meningkatkan polusi udara, bahkan debu yang dihasilkan kerap mengganggu pengguna jalan lain-nya.

Pavingisasi ini bahkan mendapat reak-si keras dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur. Reaksi keras dari Wal-hi tentunya memiliki alasan. Pihak Walhi menganggap bahwa pembongkaran aspal dan pavingisasi ini merupakan kebijakan kontra produktif. Perubahan besar ini di-anggap sebagai salah satu sarana untuk membuang uang anggaran. Pihak Walhi memang telah curiga akan latar belakang pembangunan ini. Walhi beranggapan jika hanya bertujuan untuk mengurangi resiko banjir, mengapa tidak dibangun sumur resapan saja yang tentunya lebih efektif. Selain itu sumur resapan juga dapat me-nabung air bila sedang hujan. Oleh karena

itu Walhi menganggap pavingisasi ini mer-upakan suatu pemborosan. (http://www.lensaindonesia.com/2012/11/30/walhi-anggap-pembongkaran-aspal-ub-malang-hanya-buang-anggaran.html)

Bagaimanapun pembangunan ini tel-ah berjalan dan tentunya akan terus ber-jalan hingga tuntas. Segala yang dilakukan oleh pihak kampus tentunya bertujuan baik demi kebaikan warga kampus. Ter-lepas dari anggapan baik maupun buruk mengenai pavingisasi ini, kita tentunya berharap pembangunan ini dapat segera diselesaikan dan dapat segera dinikmati oleh warga kampus. Diharapkan pula den-gan selesainya pavingisasi ini, masyarakat tidak lagi merasa terganggu. Tampilan baru Universitas Brawijaya tercinta ini ten-tunya akan selalu dinanti oleh warga Kam-pus Biru.