syariah - e-learn.adira-corpu.com
TRANSCRIPT
SYARIAH SHARIÄ GLOBAL CONCEPT
Prinsip Islam
Prinsip Islam
Aqidah = Keyakinan
Iman, kafir, munafik, murtad, musyrik
Syariah = Tata Cara
Wajib, sunnah, mubbah/halal, makruh, haram
Ahlaq = Perilaku
Ihsan (berbuat baik), ahsan (lebih baik), istihsan
(mengharap kebaikan)
Syariah
“Syariah” dalam bahasa Arab memiliki arti
“Jalan Menuju sumber Air”
Arti Syariah
Konsep Syariah
Syariah
FIQH Penafsiran Ulama atas Al-Quran
dan Al-Hadist sebagai Primary
Source dari Hukum Islam
• Hukum atau aturan yang
ditetapkan Allah bagi
Hamba-Nya untuk diikuti
yang terkait dengan
hubungan manusia dengan
Allah
• Dijadikan sebagai
penghubung antara dirinya
dengan ALLAH SWT dan
dirinya dengan manusia
(lainnya)
Sumber Hukum Islam:
Al-Qur‟an & Hadits
Prinsip Syariah
Hukum
Awal
Rukun Islam ; syahadat,
shalat, puasa, zakat, dan
ibadah haji)
Pernikahan, perdagangan,
sosial dan politik
Syariah
Ibadah
(Hubungan Allah dan
manusia)
Muamalah
(Hubungan sesama
manusia)
Semua TIDAK BOLEH,
kecuali ada
ketentuannya
Semua BOLEH kecuali
ada larangannya
Prinsip Syariah
Yakin pada tuntutan Ilahi
Tidak ada bunga
Tidak ada investasi haram
Berbagi resiko
Aset Real
Mengapa Pembiayaan
Syariah….?
Keimanan
Ekonomi
1. Q.S. Ar Ruum 39
2. Q.S An Nisa’ 161
3. Q.S Ali Imran 130
4. Q.S Al Baqarah 275-279
1. Kitab Imamat 25:35-37
2. Kitab ulangan 23: 19-20
3. Kitab Keluaran 22: 25
1. Ekonomi Syariah menjadi
alternatif bagi
penanggulanagn krisis
Keuangan dunia yang
berulang setiap dekade
2. Account di 3 benua non
muslim (AS, UE, Aust)
>90%; Indonesia <50%
(sumber:World Bank
Global Fin Inc. 2014)
1. Indonesia berpenduduk
Muslim terbesar di Dunia,
namun literasi & inklusi
Syariah rendah
(sumber: Survey Nasinal
Literasi2016, OJK)
2. Pertumbuhan aset Syariah
masih bisa dioptimalkan
(Sumber: OJK)
Keimanan
Q.S Ar Rum 39: Mematahkan paradigma Q.S Al Baqarah 276: Riba akan musnah
“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu
berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yamg kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya)”
“Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran dan selalu beruat dosa.”
Q.S. An Nisa 161: Riba haram utk umat
dahulu
Kitab imamat 25: 35-37
“dan disebabkan mereka memakan riba,
padahala sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, & karena mereka
memakan harta benda orang dengan jalan
yang bathil. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang yang kafir di antara
merkea itu siksa yang pedih”
“Apabila saudaramu jatuh miskin,
sehingga sangup bertahan diantaramu,
maka engkau harus menyokong dia
sebagai orang asing dan pendatang, agar
ia dapat hidup diantaramu. Janganlah kau
mengambil bunga daripadanya,
melainkan kau harus takut akan Allahmu,
agar saudaramu dapat hidup diantaramu.
Janganlah kau beri uang kepadanya
dengan meminta bunga, juga makananmu
janganlah kau berikan dengan meminta
riba.”
Q.S Ali Imran 130: Riba akan berlipat
ganda
Kitab Ulangan 23: 19-20
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memakan riba dengan berlipat
ganda , dan bertaqwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan”
“Janganlah engkau membungakan
kepada saudaramu,baik uang maupun
bahan makanan atau apapun yang dapat
dibungakan. Dari orang asing boleh kau
pungut bunga, namun dari saudaramu
janganlah engkau memungut bunga...”
Q.S Al Baqarah 275: Semua Riba haram Kitab Keluaran 22: 25
“orang-orang yang memakan riba tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Yang demikian itu
disebabkan mereka berkata:
sesungguhnya jual beli=riba, padahall Allah
telah menghalakan jual beli dan
mengharamkan riba....
“Jika engkau meminjamkan uang kepada
salah satu dari umatKu, orang yang
miskisn diantaramu, maka janganlah
engkau berlaku sebagai seorang penagih
hutang terhadap dia, janganlah kamu
bebankan bunga uang kepadanya.”
Sejarah Perkembangan Syariah Dunia dan Indonesia
Masa Rasulullah SAW
Rasululah menerima simpanan harta dan mengembalikannya
tanpa memanfaatkan titipan tersebut
Zubair bin Al Awwan
lebih suka menerima
pinjaman,
memanfaatkannya dan
mengembalikannya
dengan utuh
Ibnu Abbas dan
Abdullah bin Zubair
melakukan pengiriman
uang ke luar mekah
Umar bin Khatab
memberikan cek
kepada fakir miskin
untuk selanjutnya
ditukar dengan
gandum di baitul mal
Prinsip Mudharabah,
musyarakah,
muzara’ah dan
musaqah telah dikenal
pada kaum Muhajirin
dan Anshar
Era Bani Abbasiyah
memiliki jenis uang
baru yaitu fulus (dari
tembaga), dinar (dari
emas) dan dirham
(dari perak)
1 2
3 5
4 5
Perkembangan Syariah di Dunia
Pada tahun 1940: Lembaga Keuangan Syariah di Malaysia mengelola dana haji secara non-konvensional
Pada Tahun 1963-1967: Rintisan Mit Ghamr Rural di Mesir,
ditutup dengan alasan politis dan diambil alih oleh National
Bank of Egypt
Pada tahun 1969: Inisiasi pembentukan lembaga keuangan syariah pada konfrensi negara islam sedunia di Malaysia
Pada Tahun 1970: Mesir mengajukan proposal pendirian
Lembaga keuangan Syariah pada sidang OKI di Karachi
Pada Tahun 1972: Berdiri sistem lembaga keuangan tanpa
bunga bersifat sosial di Mesir yaitu Naseer Social Bank
Tahun 1972
Perkembangan Syariah di
Indonesia
Pada Tahun 1991: Berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Pada tahun 1969: Berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) ,
bank pemerintah dengan prinsip syariah
Pada Tahun 2000: Berdiri bank dengan prinsip syariah lainnya
seperti BANK IFI, Bank Niaga, BNI, bank Mega, BRI, dll.
Pada tahun 2012: Adira Syariah berdiri pada 15 Juni 2012
Perkembangan Syariah di
Indonesia
Transaksi Terlarang Dalam Perspektif Islam
Klasifikasi Haram
Haram Zat
1. Babi
2. Khamr
3. Bangkai
4. Darah
1. Penipuan (Tadlis)
2. Tidak Pasti (Taghrir)
3. Manipulasi Demand
4. Manipulasi Supply
5. Riba
6. Maysir (Judi)
7. Riswah (Suap)
Haram Cara
1. Ta’alluq (Bergantung)
2. Two In One (Satu transaksi, dua, akad)
Haram Administratif
Tadlis (Penipuan)
Kuantitas Mengurangi Takaran
Harga Memanfaatkan
Ketidaktahuan pembeli akan
harga pasar
Kualitas Menyembunyikan Kecacatan
Barang
Waktu Menyenggupi delivery time
yang disadari tidak akan
sanggup memenuhinya
“Barangsiapa yang menipu, maka ia bukan golongan kami”
(HR. Muslim)
Kuantitas Jual Beli Ijon
Harga Jual beli anak sapi yang
masih di dalam perut
induknya
Harga Ada dua harga dalam satu
akad
Waktu Jual beli onta yang hilang
(delivery time tidak pasti
bagi kedua pihak)
“Nabi melarang seluruh transaksi jual beii yang mengandung gharar ”
(HR. Muslim)
Taghrir (Tidak Pasti)
Bay Najasy (Manipulasi Demand)
Manipulasi
Demand adalah
upaya untuk
mengambil
keuntungan di
atas keuntungan
normal dengan
menciptakan
perimintaan
palsu
Menyebarkan isu,
order fiktif,
pembelian,
pancingan,
melepaskan
saham jika harga
naik sehingga
untung
Contoh: Praktik
Goreng
menggoreng
Saham
Ikhtiar (Manipulasi Supply)
Ihtikhar adalah upaya mengambil keuntungan
diatas keuntungan normal dengan menjual lebih
sedikit untuk harga yang lebih tinggi
Contoh:
2. Menjual dengan harga lebih tinggi
dibandingkan harga sebelum kelangkaan
Contoh:
1. Mengupayakan terjadinya
kelangkaan dengan menimbun stock.
Tidak ada yang melakukan ikhtiar kecuali orang yang bersalah
(HR. Muslim)
3 (Tiga) Jenis Riba
Riba Fadhl
Riba Nasiah
Riba Jahiliah
“…dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(QS 2:275)
Riba Fadhl
Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang ribawi
sejenis yang secara kasat mata sama kualitasnya
Contoh: Logam
seperti emas dan
perak; bahan
makanan seperti
gandum, tepung,
kurma, dan garam.
Tidak Sama
kualitas (mistlan
bi mistlin);
Tidak sama
kuantitas
(sawa’an bi
sawa’in);
Tidak sama
waktu
penyerahan
(yadan bi yadin);
Riba Nasiah
Adalah upaya mengambil keuntungan dari pencampuran
sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip
untung muncul bersama resiko (al-ghurmu bil ghurmi) dan hasil
usaha muncul bersama biaya (al kharaj bidh dhaman)
Business Investement
Possible Outcomes:
Profit, Non- Profit & Loss
Enforced Outcomes:
Profit
Contoh:
Pembayaran bunga kredit,
bunga deposito,
bunga tabungan, dan
bunga giro
Kerjasama bisnis meminta keuntungan pasti
Riba Jahiliah
Tabaaru Contracts
Possible Outcomes:
Non- Profit & Loss
Manipulated Outcomes
Profit
Contoh:
Pengenaan bunga pada
transaksi kartu kredit yang
tidak dibayar seara penuh
Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan, jetika jatuh
tempo memberikan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian
onta umur 2 tahun
Adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-
profit karena melanggar kaidah “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa
Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba)
Masyir (Judi)
“... sesungguhnya meminum khamr, berjudi,...adalah perbuatan
keji yang termasik perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu beruntung
(QS. Al-Maidah: 90)
Adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak
harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan
tersebut
Risywah (Suap Menyuap)
Adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk
mendapatkan sesuatu yang bukan hakya. Diakatak risywah
kedua belah pihak sukarela melakukan hal tersebut
Rasulullah Melaknat penyuap, penerima suap dan mediator
keduanya.
(HR. Ahmad)
Ta‟aluq (Bergantung)
Adalah syarat mencegah selesainya rukun dari suatu akad,
dimana akad pertama tidak dapat selesai sempurna tanpa
akad kedua (akad kedua menjadi satu rukun dengan akad
pertama) atau disebut bai‟al-inah.
“Jika kalian melakukan jual beli dengan cara „inah...maka Allah
akan menimpakan kehinaan atas diri kalian yang tidak akan
tercabut hingga kalian kembali lagi pada agama kalian”.
(HR. Muslim)
Cacat Akad (2 in 1)
Bila ada dua akad dalam satu transaksi dan terjadi bila: pelaku
sama; objek sama dan periode sama sehingga terjadi
ketidakpastian (gharar) mengenai akad yang digunakan
(shafaqatainfi al-shafaqah)
A menjual mobil Rp. 100 juta
kepada B yang harus dilunasi
maksimal 12 bulan
Selama belum lunas, A
menyewakan mobil kepada B
Perjanjian Dalam Syariah
Wa‟ad VS Akad
WA‟AD (PROMISES)
Keinginan yang dibahasakan seseorang untuk
bertanggungjawab akan sesuatu dalam rangka memberikan
keuntungan pihak lain
AKAD (CONTRACTS)
Kesepakatan perkataan atau keinginan positif dari seorang
(yang terlibat) kontrak dan diterima pihak lainnya yang
berpengaruh pada subyek kontrak sehingga
(menjadikannya) permulaan suatu perbuatan.
VS
1. Hanya mengikat satu pihak
2. Pihak terberi janji tidak memikul kewajiban kepada pihak
pemberi janji
3. Terms and Condition-nya tidak well defined;
4.Bila tak terpenuhi, maka sanksi yang diterima adalah
sanksi moral
5.Belum adanya kewajiban yang ditunaikan oleh pihak
manapun, walaupun terms & condition sudah well defined.
Ciri-ciri Wa‟ad (Promises)
Ciri-ciri Akad (Contract)
1. Mengikat kedua belah pihak yang saling besepakat, yakni
masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan
kewajiban terhadap akad yang telah disepakati;
2. Terms and Condition-nya sudah ditetapkan secara rinci
dan spesifik (well-defined);
3. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi maka sanksi yang
diterima sesuai dengan kesepakatan awal kontrak.
Bentuk Wa‟ad:
1. Perjanjian Kredit/ PK (line facility)
2. MOU (Dealer Financing)
3. MOU Join Financing
4. Perjanjian pembayaran IMBT
5. Offering Letter
Bentuk Akad:
1. Perjanjian Kredit/ PK (Simple Murabahah)
2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan (SPRP)
3. Lampiran PK (contoh: wakalah)
Bentuk Wa‟ad & Akad
2 (Dua) Jenis Akad (Contract)
1. Akad Tijarah (Profit/ Komersial):
a. Akad NCC (Natural Certainty Contract)
b.Akad NUC (Natural Uncertainty Contract)
2. Akad Tabarru (Non Profit/Sosial):
1. Lending Asset
2. Lending Self
3. Giving
Akad Tijarah: Akad NCC
Akad NCC (Natural Certainty Contract) adalah akad Tijarah
yang Bersifat fix and pre determined dan teori pertukaran.
Terdiri dari Jual Beli dan Sewa Beli.
Jual Beli
Murabahah (deffered
payment sale) Istisna
(purchase by order); Salam
(In front payment sale)
Sewa Beli
Ijarah (Operational Lease);
Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
(Financial Lease with
Purchase Option)
Akad Tabarru‟ : Non Profit (Sosial)
Akad Tabarru‟: Non Profit (Sosial)
Lending Asset
Qard (Softloan),
Hiwalah
(Transfer
Service), Rahn
(Mortgage)
Lending Self
Wakalah
(Deputyship),
Wadiah
(Depository) dan
Kafalah
(Guaranty)
Giving
Hibah (General
Giving),
Shodaqoh
(Giving for the
poor), Hadiah
(Giving to
Honour), Wakaf
(Giving to GOD)
Jenis Akad
Tijarah
(Profit/ Komersial)
NCC (Natural Certainty
Contract)
Bersifat fix and pre determined dan teori
pertukaran
• Jual Beli
•Murabahah (deffered payment sale)
•Istisna (purchase by order);
•Salam (In front payment sale)
• Sewa
•Ijarah (Operational Lease)
•Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (Financial Lease with Purchase Option)
NUC (Natural Uncertainty
Contract)
Bersifat uncertain, share
dengan teori pertukaran dan sistem bagi hasil (profit sharing)
• Investasi
•Mudharabah (Trust Financing);
•Musyarakah (Project Financing Participation);
•Muzara’ah (Harvest-Yield Profit Sharing)
Tabarru
(Non Profit/ Sosial)
Lending Asset
•Qard (Softloan),
•Hiwalah (Transfer Service),
•Rahn (Mortgage)
Lending Self
•Wakalah (Deputyship),
•Wadiah (Depository)
•Kafalah (Guaranty)
Gift
•Hibah (General Giving)
•Shodaqoh (Giving for the poor)
•Hadiah (Giving to Honour)
•Wakaf (Giving to GOD)
“ Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang
berkarya dan terampil (professional atau ahli)
Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah
untuk keluarganya maka dia serupa dengan
seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla“.
(HR. Ahmad)