suspek hepatitis b neonatus

22
Bayi Baru Lahir dengan Suspek Hepatitis B Adnan Firdaus 102012105/D3 FK Ukrida Juni, 2014

Upload: adnan-firdaus

Post on 03-Oct-2015

158 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PPT PBL Blok 17 Hepato

TRANSCRIPT

  • Bayi Baru Lahir dengan Suspek Hepatitis B Adnan Firdaus102012105/D3FK UkridaJuni, 2014

  • Skenario KasusSeorang bayi cukup bulan lahir secara spontan pervagina dari seorang ibu dengan suspek Hepatitis B. Menurut data yang diperoleh dokter, selama kehamilan ibu tersebut tidak mengalami keluhan yang berarti namun tidak rutin melakukan Ante Natal Care (ANC). Pada saat dilahirkan, bayi tampak aktif dan kuat menangis dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Keluarga pasien khawatir dengan status ibu dan bayinya sehingga meminta penjelasan dari dokter.

  • Mind Map

  • AnamnesisIdentitas.Keluhan utama.Riwayat penyakit sekarang.Riwayat penyakit dahulu.Riwayat penyakit keluarga.Riwayat pemakaian obat.Riwayat kebiasaan & lingkungan sosial.Riwayat kehamilan.

  • Pemeriksaan FisikIkterik terutama di skelera dan mukosa di bawah lidah.Hepar biasanya membesar dan nyeri saat dipalpasi.Sering ada splenomegali dan limfadenopati.Tanda prodroma seperti atralgia atau lesi kulit, termasuk urtikaria, ruam purpura, makular atau makulopapular. Letargi, anoreksia, malaise yang didahului dengan adanya peningkatan kadar ALT.

  • Pemeriksaan PenunjangTiter HBeAg positif tinggi artinya infeksi masih aktif.Titer HBsAg tetap positif artinya penyakitnya persisten.ALT/SGPT meningkat sebagai tanda klinis pertama.

  • DiagnosisWD/ Suspek Hepatitis B NeonatusDD/ Cytomegalovirus (CMV) Infection, Hepatitis Autoimun

  • Hepatitis BCMVHepatitis AutoimunInsidenNegara tropis, 1-5% dewasa, 90% neonatus, dan 50% bayiNegara berkembang dan miskin, neonatus, dewasa. Dewasa, wanita > sering, ibu hamil.PenularanJalan lahir, ASI, kontak darah, hubungan seksual, jarum suntik Jalan lahir, ASI, kontak darah, hubungan seksual Timbul dengan penyakit penyertaEtiologiVirus Hepatitis B Famili Hepadnavirus Sitomegalovirus Famili HerpesvirusDestruksi progresif hepatosit yang terjadi berkaitan dengan adanya autoantibodi dalam darah, akibat obatTanda/gejalaAsimtomatik, ikterus, hepatomegali dan nyeri tekan, tanda prodromaAsimtomatik, anemia hemolitik, malaise, ikterus, mialgia, nyeri kepala, hepatosplenomegaliLetargi, ikterus, tanda penyakit hati kronikPenunjangTes serologi darahIsolasi, biopsi, ELISAAminotransferase serum, hiperbilirubinemia, globulin gama serum, masa protrombin, biopsiTatalaksanaVaksinasi dan hindari kontak risikoVaksinasi aktif/pasif dan gansiklovir. Kortikosteroid, prednison, azatioprin

  • Hepatitis BFamili Hepadnavirus.Diameter 42 nm. Genom DNA sirkuler. Helai ganda tersusun sekitar 3.200 nukleotid.Permukaan virus (HBsAg).Bagian dalam virion berisi (HBcAg) dan (HBeAg).Replikasi terutama dalam hati, limfosit, limpa, ginjal, dan pankreas.

  • EpidemiologiTertinggi di Afrika subsahara, Cina, bagian Timur Tengah, lembah Amazon, dan kepulauan Pasifik.WHO HBV sebagai karsinogen manusia nomor dua, hanya satu peringkat di bawah tembakau.Di Amerika Serikat, populasi Eskimo tertinggi. Diperkirakan 300.000/tahun, dengan 20-39 tahun risiko terbesar. CDC (2006) 80% turun sejak diperkenalkan vaksinasi.1-5% dewasa, 90% neonatus, dan 50% bayi

  • Di Indonesia, Riskesda (2013), NTT (4,3%), Papua (2,9), Sulawesi Selatan (2,5%), Sulawesi Tengah (2,3%) dan Maluku (2,3%).Hepatitis B (21,8%) dan hepatitis A (19,3%).

  • Etiologi & Risiko PenularanAmerican College of Obstetricians and Gynecologists (2006) penularan ibu ke janin adalah cara utama transmisi.Akibat menelan darah ibu saat lahir atau dari ASI.Towers dkk (2001), DNA virus jarang ditemukan di cairan amnion atau darah tali pusat. Risiko tinggi bila ibu HBeAg positif.Dan penyebab lain.

  • Manifestasi KlinisSebagian besar asimtomatik.Didahului tanda prodroma.Timbul tanda ekstrahepatik.Ikterus 25% kasus.Hepar biasanya membesar dan nyeri saat dipalpasi.Sering ada splenomegali dan limfadenopati.

  • Penatalaksanaan Vaksinasi secepat mungkin setelah kelahiran dengan booster selama masa kanak-kanak.Di Amerika, HBIG untuk perlindungan jangka pendek dari antibodi pasif diberikan dalam 12 jam masa kelahiran bagi bayi dengan ibu HBsAg positif.

  • Pemberian vaksin hepatitis B paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian injeksi vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberi vaksin hepatitis B dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Vaksinasi hepatitis B selanjutnya dapat menggunakan vaksin hepatitis B monovalen atau vaksin kombinasi.

  • KomplikasiHepatitis fulminan.Hepatitis kronik.Sirosis.Karsinoma hepatoselular.Glomerulonefritis.

  • Pencegahan & EdukasiAmerican Academy of Pediatrics (AAP) Imunisasi bayi universal dengan vaksin hepatitis B. Ibu HBsAg negatif vaksin pertama saat lahir, kedua 1-2 bulan, ketiga antara 6 dan 18 bulan. Penapisan pranatal dengan imunisasi aktif dan pasif untuk neonatus dari ibu seropositif.Ibu risiko tinggi yang seronegatif, vaksin aktif dapat diberikan selama kehamilan. American College of Obstetricians and Gynecologist (2007) melahirkan secara cesar, tapi belum ada laporan.

  • Antenatal Care (ANC)Mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan perinatal.Tujuan untuk mengetahui data kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayi intrauterin.Keuntungan ANC sangat besar karena dengan segera dapat diketahui berbagai penyakit, risiko, dan komplikasi kehamilan.Di negara maju, ANC dilakukan 12-13 kali selama kehamilan, tetapi di negara berkembang cukup 4 kali sebagai kasus tercatat.

  • KesimpulanHepatitis virus merupakan infeksi sistemik dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus. Semua jenis hepatitis yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B yang merupakan virus DNA. Walaupun virus tersebut berbeda, akan tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam perjalanan penyakitnya.

  • R e f e r e n s iBrooks GF, Butel JS, Morse SAM. Mikrobiologi Kedokteran (Jawetz, Melnick, Adelbergs Medical Microbiology), Edisi 23. Hartanto H dkk, penerjemah. Jakarta: EGC; 2008. hal. 476.Behrman RE & Kliegman RM. Ilmu kesehatan anak nelson. Vol. 2. Wahab AS, penerjemah. Jakarta: EGC; 2000. hal. 1120-3.Lissauer T, Fanaroff AA. At a glance neonatologi. Vidhia U, penerjemah. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama; 2009. hal. 148.Marcdante KJ, Behrman RE, Kliegman RM. Nelson essentials of pediatrics. Edisi 6. IDAI, penerjemah. Siangapore: Saunders Elsevier; 2014. hal. 109-114. Sanityoso A. Hepatitis viral akut. Dalam: Sudoyo AW dkk, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ke-4. Jakarta; Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI: 2006. hal. 429-434.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar, Riskesda 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013. hal. 71-5.Cunningham FG et.al. Williams obstetrics. Edisi 23. Brahm U dkk, penerjemah. Jakarta: EGC; 2013. hal.1128-30.Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal imunisasi IDAI 2014. 22 April 2014. Diunduh 7 Juni 2014 Pukul 17.46 WIB. http://idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal/imunisasi/idai/2014. Alpers A, et.al. Buku ajar pediatri Rudolph. Edisi 20. Sugiarto, Wahab AS, penerjemah. Jakarta: EGC. 2007. hal. 1273-4. Manuaba, IBG. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2004. hal. 33-4.