studi kasus crohn's disease (cd)

3
Studi Kasus : Crohn’s Disease (CD) Keluhan Utama:“Saya kadang-kadang mengalami diarrhea ,dan kadang-kadang diarenya berdarah. Kadang-kadang disertai dengan nyeri perut. Saya merasa capek dan letih dan saya kehilangan berat badan. Sejarah penyakit KK pria 28 thn datang ke klinik dengan sejarah keluhan diare intermiten selama 3 bulan. KK mengeluh BAB encer 1 – 2 kali/hari sampai saat ini. Ini berbeda dari jadwal BAB nya yg rutin. 4 minggu terakhir, KK juga mendeteksi ada darah di fesesnya. Diarenya kadang-kadang disertai dengan nyeri perut ringan yg cepat membaik. Gejala ini menyebabkan masalah bagi KK karena dia adalah sales representative untuk suatu perusahaan obat dan KK menghabiskan banyak waktu mengendara mobil untuk datang ke appointment. KK hilang berat badan 2,5 kg selama keluhannya ini dan KK tidak ingin nyeri perutnya bertambah parah. KK meggunakan ibuprofen untuk nyeri perutnya dan New Diatab untuk diarenya, kedua obat hanya membantu sedikit. KK tidak ada kontak dengan orang sakit dan KK tidak melakukan travel keluar negeri akhir-akhir ini atau kedaerah terpencil. Sejarahmedis GERD Sinusitis (terakhir diobati dg antibiotik 8 bulan yl) Allergic rhinitis Bronkokontriksi yg dipacu oleh olah raga Sejarahkeluarga Ayah menderita DM, ibu menderita hipertensi. Kakak perempuan menderita Crohn’n Disease. Social history Belum nikah. Bekerja sebagai sales untuk suatu perusahaan obat. Kadang-kadang minum alcohol. Merokok 0,5 bungkus/hari x 10 thn . Obat-obat yang sedang digunakan Loratadine 10 mg 1x /hari Fluticasone dua semprot tiap lubang hidung bila perlu Ibuprofen 400 mg setiap 8 – 12 jam bila perlu untuk nyeri New Diatab bila perlu setiap diare Albuterol MDI bila perlu sebelum olah raga Alergi Sulfa (rash-parah) Review of System Tidak ada kontak dg orang yg sedang sakit. Heartburn (sendawa) 1 – 2 kali per minggu dan rhinorrhea 1 – 2 kali per minggu.Tidak ada batuk, sesak napas, sakit kepala, atau perubahan status mental. Tidak ada nyeri lutut atau nyeri sendi. Tidak ada jaundice atau ruam. Tidak ada sariawan.

Upload: putri-kusuma-wardani

Post on 07-Feb-2016

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

crohn disease

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus Crohn's Disease (CD)

Studi Kasus : Crohn’s Disease (CD)

Keluhan Utama:“Saya kadang-kadang mengalami diarrhea ,dan kadang-kadang diarenya berdarah. Kadang-kadang disertai dengan nyeri perut. Saya merasa capek dan letih dan saya kehilangan berat badan. Sejarah penyakit KK pria 28 thn datang ke klinik dengan sejarah keluhan diare intermiten selama 3 bulan. KK mengeluh BAB encer 1 – 2 kali/hari sampai saat ini. Ini berbeda dari jadwal BAB nya yg rutin. 4 minggu terakhir, KK juga mendeteksi ada darah di fesesnya. Diarenya kadang-kadang disertai dengan nyeri perut ringan yg cepat membaik. Gejala ini menyebabkan masalah bagi KK karena dia adalah sales representative untuk suatu perusahaan obat dan KK menghabiskan banyak waktu mengendara mobil untuk datang ke appointment. KK hilang berat badan 2,5 kg selama keluhannya ini dan KK tidak ingin nyeri perutnya bertambah parah. KK meggunakan ibuprofen untuk nyeri perutnya dan New Diatab untuk diarenya, kedua obat hanya membantu sedikit. KK tidak ada kontak dengan orang sakit dan KK tidak melakukan travel keluar negeri akhir-akhir ini atau kedaerah terpencil. Sejarahmedis GERD Sinusitis (terakhir diobati dg antibiotik 8 bulan yl) Allergic rhinitis Bronkokontriksi yg dipacu oleh olah raga Sejarahkeluarga Ayah menderita DM, ibu menderita hipertensi. Kakak perempuan menderita Crohn’n Disease. Social history Belum nikah. Bekerja sebagai sales untuk suatu perusahaan obat. Kadang-kadang minum alcohol. Merokok 0,5 bungkus/hari x 10 thn . Obat-obat yang sedang digunakan Loratadine 10 mg 1x /hari Fluticasone dua semprot tiap lubang hidung bila perlu Ibuprofen 400 mg setiap 8 – 12 jam bila perlu untuk nyeri New Diatab bila perlu setiap diare Albuterol MDI bila perlu sebelum olah raga Alergi Sulfa (rash-parah) Review of System Tidak ada kontak dg orang yg sedang sakit. Heartburn (sendawa) 1 – 2 kali per minggu dan rhinorrhea 1 – 2 kali per minggu.Tidak ada batuk, sesak napas, sakit kepala, atau perubahan status mental. Tidak ada nyeri lutut atau nyeri sendi. Tidak ada jaundice atau ruam. Tidak ada sariawan.

Page 2: Studi Kasus Crohn's Disease (CD)

Tanda Vital Duduk: tekanan darah 139/89 mmHg, denyut nadi 82; berdiri: tekanan darah 136/70 mmHg , denyut nadi 85; kecepatan napas 17, suhu 37.9°C; BB 90 kg, Tinggi 173 cm Kulit Tidak ada lesi atau ruam Hasil Lab Na 139 mEq/L K 3.0 mEq/L Cl 100 mEq/L CO2 26 mEq/L BUN 15 mg/dL SCr 1.1 mg/dL Glu 104 mg/dL Ca 8.7 mg/dL Phos 3.9 mg/dL Hgb 12 g/dL Hct 37% RBC 2.86 × 106/mm3 Plt 400 × 103/mm3 WBC 12.7 × 103/mm3 AST 25 IU/L ALT 28 IU/L Alkphos 50 IU/L Total bili 1.2 mg/dL Direct bili 0.6 mg/dL Albumin 4.1 g/L CRP 13 mg/dL Lipase 15 units/L ESR 105 mm/h Feses O & P (Ova dan Parasit) (–) Feses Clostridia. Difficile toxin (–) Radiology X-ray abdomen: tidak ada obstruksi, pelebaran, atau “free air”. Colonoscopy: Terlihat inflamasi seperti batu kerikil (cobblestone) didaerah terminal ileum. Proses inflamsi meluas dibawah mukosa intestinal, dan terlihat kerapuhan mukosa dan pendarahan yg baru. Dari hasil biopsy mukosa intestinal terlihat infiltrasi leukosit dan submucosal grandulomas yg konsisten dengan CD yg sedang aktif. Penaksiran/penilaian Pria 28 thn dengan onset-baru Crohn’s Disease aktif melibatkan terminal ileum yang memerlukan pengobatan.

Page 3: Studi Kasus Crohn's Disease (CD)

Identifikasi masalah

1. a. Cantumkan daftar masalah terapi obat pasien b. Gejala, symptom, dan perubahan hasil lab apa saja pada pasien ini yang konsisten

dengan CD ? c. Seberapa parahkah CD yg diderita pasien ? Jelaskan d. Faktor apa yg menjadikan atau memperparah CD yg diderita pasien ? e.Manifestasi extraintestinal apa yg dpt muncul pada pasien dengan CD ?

Outcome yang diinginkan

2.Cantumkan tujuan farmakoterapeutik untuk pasien ini. Pengobatan

3. Terapi dengan obat apa saja yg dapat digunakan untuk mengobati CD pasien ini ? Sebutkan rencana pengobatan yang lengkap untuk menangani CD pasien ini termasuk nama obat, bentuk sediaan, dosis, jadwal pemberian, dan lama terapi.

Evaluasi outcome

4. Parameter2 apa yang harus dimonitor untuk menilai efikasi dan toksisitas dari regimen obat yang anda pilih ?

Edukasi ke Pasien

5. Bagaimana anda memberi edukasi ke pasien tentang terapi CD-nya untuk meningkatkan kepatuhan, meminimalkan efek samping, dan meningkatkan keberhasilan terapi ?

Perjalanan Penyakit Saat ini 12 bulan setelah pengobatan dimulai. Remisi tercapai setelah 3 bulan dari pengobatan awal. Setelah remisi, KK meneruskan terapi selama 12 minggu, dimana terapi obat lalu dihentikan. KK hanya mengalami beberapa episode diare dan nyeri abdomen 6 bulan berikutnya. Tetapi, selama seminggu terakhir KK mengalami peningkatan episode buang air besar sampai 3 – 4 kali/hari kadang-kadang disertai darah. KK juga mengalami nyeri abdomen yang berarti, merasa tidak nyaman, demam, dan dehidrasi yg memerlukan perawatan di RS. KK dirawat dengan kambuh kembali CD (moderat s/d parah). Pertanyaan tambahan 1. Dengan informasi baru diatas, bagaimana saran anda untuk merubah terapi obat pasien ? 2. Apa yang anda ketahui mengenai pengobatan CD dengan Infliximab utk pasien ini ?