addison disease
DESCRIPTION
sipTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ADDISON DIASEASE
DEFENISI
Penyakin addison adl suatu kelaianan endoktrin atau hormon yang terjadi pada semua kelompok umur dan menimpa pria dan wanita sama rata
Penyakit addison adl lesi kelenjar primer karena penyakit destruktif atau atrofik, biasanya autoimun atau tuberkulosa
Penyakit addison adl terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan kebutuhan hormon- hormon korteks adrenal
Penyakit addison adl kekurangan partikel sekresi hormon korteks adrenal
pengertian
• Penyakit addison(insufisiensi adrenortikal primer) terjadi jika kelenjar adrenal yang kurang aktif menghasilkan kortikosteroidmdalam jumlah yang tidak memadai
• Hipofungsi korteks adrenal primer yang disebabkan kekurangan korteks adrenal
ETIOLOGITubercolosisHistoplasmosisPengangkatan kedua kelenjar adrenalKanker metastatik (ca. Paru, lambung,
payudara, melanoma, limfoma)Adrenalistik autoimun
PATOFISIOLOGI• Hiposekresi kelenjar adrenal fungsi
adrenal tidak adekuat hormon- hormon korteks adrenal menurun addison disease
MANIFESTASI KLINIK• Kejala awal : kelemahan, fatique, anoreksia,
hausea, muntah, BB menurun, hipotensi, dan hopoglemia
• Astenia (gejala kardinal) : pasien kelemahan yang berlebih
• Hiperpigmentasi : menghitam seperti perunggu, coklat seperti terkena sinar matahari, biasanya pada kulit buku jari, lutut, siku
• Rambut pubis dan aksilaris berkurang pada perempuan
• Hipotensi aterial (TD:80/50mmHg/kurang)• Abnormalitas fungsi gastrointestinal
KOMPLIKASI• Syok, (akibat dari infeksi akut atau penurunan
asupan garam)• Kolaps sirkulasi• Dehidrasi• Hiperklemia• Sepsis• Ca, paru• DM
Pemeriksaan penunjang• Pemeriksaan laboratorium
- hipoglikemia dan hiponatrium- hiperkalemi- leukositosis- penurunan kadar kolestrol serum- kadar kolestrol plasma darah
penatalaksanaan• Medik
- terapi dengan pemberian kortikosteroid setiap hari selama 2-4 minggu dosis 1,2,5-50 mg/hr- hidrkortison ( solu-cortef) disuntikkan secara IV- prednison (7,5 mg/hr) dalam dosisi terbagi diberikan untuk terapi pengganti kortisol- pemberian infus dekstrose 5% dalam larutan saline- fludrukortison : 0,05-0,1 mg/ hr diberikan peroral
keperawatan• Pengukuran TTV• Memberikan rasa nyaman dengan mengatur/
menyediakan waktu istirahat pasien• Menempatkan pasien dalam posisi setengah
duduk dengan kedua tungkai ditinggikan• Memberikan suplemen makanan dengan
menambah garam
Lanjutan.....Fallow up: mempertahankan berat badan,
tekanan darah dan elektrolit yang normalMembantu kondisi pasien untuk mendeteksi
tanda dan gejala yang menunjukkan adanya krisisi addison
Konsep asuhan keperawatan klien dengan addison disease
• PengkajianIdentitas
penyakit addison bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan yang mengalami krisis adrenal
Keluhan utamapada umumnya pasien mengeluh kelemahan, fatique, nausea dan muntah
riwayat penyakit sekarangpada pasien dengan penyakit addison
gejala yang sering muncul ialah pada kejala awal: kelemahan, fatique, anoreksia, nausea, muntah, Bbturun, hipotensi dan hipoglikemi, astenia( gejala kardinal). Pasien lemah yang berlebihan, hiperpigmentasi, rambut pubis dan axla berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD:80/50 mmHg)
Riwayat penyakit dahuluperlu dikaji apakah klien pernah menderita
tubercolosis, hipoglikemia maupun carcinoma paru, payudara dan limphoma
Riwayat penyakit keluargaperlu di kaji apakah dalam keluarga pasien ada
yang pernah mengalami penyakit yang sama/ penyakit autoimun yang lain.
Pemeriksaan fisik(body of system) sistem pernafasan
bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya kontraksi otot bantu pernafasan (dispneu), terdapat pergerakan cuping hidung, terdapat pergerakan dada tinggi, resonan, terdapat suara ronkhi, krekels pada keadaan infeksi
Sistem kardiovasculerictus cordis tidak tampak, ictus, cordis
teraba pada ics 5-6 mid clavikula line sinistra, redup, suara jantung melemah
sistem pencernaan- mulut dan tenggorokan : nafsu makan
menurun, bibir kering- abdomen : bentuk simetris, bising usus
meningkat, nyeri tekan karena ada kram abdomen, timpani
sistem muscoluskenetal dan integument- nyeri- penurunan tonus otot-turgor kulit jelek, membran mukosa kering,
ekstermitas dingin, cyanosis, pucat, terjadi hiperpigmentasi dan buku-buku pada jari, siku dan membran mukosa.
Sistem neurosensori- pusing, sincope, gemetar, kelemahan otot,
kesemutan, terjadi disorientasi waktu, tempat, ruang (karena kadar natrium rendah), latergi, kelelahan mental, peka rangsangan, cemas, koma (dalam keadaan krisis)
nyeri /kenyamanan- nyri otot, kaku perut, nyeri kepala, nyeri
tulang belakang, abdomen, ekstermitas keamanan
- tidak toleransi terhadap panas, cuaca udara panas, peningkatan suhu, demam yang diikuti hipotermi (keadaan krisis)
Aktivitas/ istirahat- lelah, nyeri/ kelemahan pada otot terjadi perburukan (setiap hari) tidak mampu beraktivitas/ bekerja. Peningkatan denyut jantung/denyut nadi pada aktivitas yang minimal, penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi.
Seksualitas- adanya riwayat menopouse dini, aminore, hilangnya tanda” seks sekunder (berkurangnya rambut” pada tubuh terutama pada wanita) hilangnya libido
diagnosa• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kekurangan natrium dan kehilangan cairan melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran GIT( karena kekurangan aldosteron)
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat (mual, muntah, anokresia) defedisi glukokortikoid
• Lanjutan....... Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan peroduksi metabolisme ketidakseimbangan cairan elektrolit dan glukosa
Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan dalam kemampuan fungsi, perubahan karakteristik tubuh
Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan otot