burger disease

54
KASUS 3 PENYAKIT JANTUNG DEGENERATIF Tn. Badu seorang pensiunan PNS beragama islam dengan pendidikan terakhir sarjana. Mengeluh nyeri dada 10 jam SMRS, klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Nyeri seperti ditekan beban berat. Nyeri menjalar ke bagian lengan kiri dan punggung, nyeri pada dagu dan terasa terus menerus. Klien mengeluh mual, muntah, dan keringat dingin. Skala nyeri dirasakan oleh klien sangat nyeri dan pada skala 10 (rentang 1-10). A. RIWAYAT KESEHATAN LALU Klien memiliki riwayat hyperlipidemia, riwayat merokok 2bks/ hari mulai berkurang 7 bulan yang lalau. B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Menurut klien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, DM atau hipertensi. C. DATA PSIKOLOGIS, SOSIAL ,DAN SPIRiTUAL Emosi stabil bila menghadapi masalah. Klien membicarakan dengan istri dan anak-anaknya. Klien mengatakan merasa cemas tentang keadaan dirinya yang didiagnosa penyakit jantung. Klien merupakan seorang kepala keluarga. Menurut klien, hubungan klien dengan keluarga dan orang lain baik. Klien beragama island an taat menjalankan sholat 5 waktu. Klien menyadari sakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT. D. SETALAH DILAKUKUAN PENGKAJIAN FISIK :

Upload: putritarina

Post on 26-Jun-2015

1.054 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Burger Disease

KASUS 3

PENYAKIT JANTUNG DEGENERATIF

Tn. Badu seorang pensiunan PNS beragama islam dengan pendidikan terakhir sarjana.

Mengeluh nyeri dada 10 jam SMRS, klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Nyeri seperti

ditekan beban berat. Nyeri menjalar ke bagian lengan kiri dan punggung, nyeri pada dagu

dan terasa terus menerus. Klien mengeluh mual, muntah, dan keringat dingin. Skala nyeri

dirasakan oleh klien sangat nyeri dan pada skala 10 (rentang 1-10).

A. RIWAYAT KESEHATAN LALU

Klien memiliki riwayat hyperlipidemia, riwayat merokok 2bks/ hari mulai berkurang 7

bulan yang lalau.

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Menurut klien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, DM atau

hipertensi.

C. DATA PSIKOLOGIS, SOSIAL ,DAN SPIRiTUAL

Emosi stabil bila menghadapi masalah. Klien membicarakan dengan istri dan anak-

anaknya. Klien mengatakan merasa cemas tentang keadaan dirinya yang didiagnosa

penyakit jantung. Klien merupakan seorang kepala keluarga. Menurut klien, hubungan

klien dengan keluarga dan orang lain baik. Klien beragama island an taat menjalankan

sholat 5 waktu. Klien menyadari sakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT.

D. SETALAH DILAKUKUAN PENGKAJIAN FISIK :

Dinyatakan : keadaan umum tamp[ak sakit, kesadaran compos mentis E4M6V5, BP

=120/90 mmHg, P= 80x/ menit, T=36,5 C, TB= 160cm, BB= 80kg. bunyi jantung S1

terdengar jelas pada ICS V kiri pada garis midklavikula. Bunyi jantung S2 terdengar jelas

pada ICS II parasternal kiri dan kanan. Bunyi jantung murni regular, tidak ada gallop.

Akral teraba hangat, CRT > 4s, edema tidak ada, tidak ada clubbing finger, rontgen

dada terdapat pembesaran jantung kiri. EKG : ST elevasi I, II, III, aVF.

E. PENGELOLAAN KOLABORATIF

OKSIGEN = 2LTR/ MENIT ● Ca glukonas 1amp

Pethidine =2mg

Page 2: Burger Disease

Fortanes =30mg/ 30cc

Aspilet =2x1 tablet

KCl =25meq dalam 4 jam pertama

STEP I

1. Hyperlipidemia (venti)

2. Clubbing finger (Tiktik)

3. Pethidine (Sylvia)

4. Midklavikula (Tiktik)

5. CRT (Teguh)

6. Kesadaran compos mentis (Tiktik)

7. Fortunes (Venti)

8. Aspilet (Suci A)

Jawaban

1. Hyperlipidemia merupakan kelebihan lemak dalam darah meliputi kolesterol dan

trigliserida (tiktik)

2. Clubbing finger merupakan jari tangan yang menebal dibagian lunak dibawah kulit

(Twenty)

3. Pethidine merupakan salah satu obat untuk penyakit jantung(Ulan)

4. Midklavikula merupakan garis tengah dari klavikula (suci P)

5. CRT = Capillary Refill Time (Sylvia)

6. Kesadaran compos mentis = kesadaran penuh (Tarina)

7. -

8. Aspilet merupakan salah satu obat untuk penyakit jantung (ulan)

STEP II

1. Kenapa klien CRT . 4s ? (Tarina)

2. Apa hubungan hyperlipidemia dengan penyakit jantung ?

3. Apa yang menyebabkan skala nyeri klien mencapai nskala 10 ? (Sylvia)

Page 3: Burger Disease

4. Kenap nyeri menjalar ke lengan kiri dan punggung dan kenapa nyeri terasa terus

menerus ? (Tiktik)

5. Apa hubungannya mual dan muntah dengan penyakit jantung ?

6. Kenapa CRT > 4s padahal akral teraba hangat ? (Sylvia)

7. Kenapa klien mengalami seranga jnatung ?

8. Kenapa hasil rontgen dada menunjukan pembesaran jantung kiri ?

9. Kenapa bunyi jantung S! terdengar dengan jelas ? (Teguh)

10. Apa hubungannya riwayat merokokm klien dengan penyakit yang diderita sekarang ?

STEP III

1. Karena klien hyperlipidemia mengalami penyumbatan pembuluh darah sehingga untuk

pengisian kembali drah ke kapiler terhambat.

2. Kelebihan lemak dalam darah dapat menyumbat pembuluh darah ke jantung.

3. Karena pengaturan skala nyeri disesuaikan dengan keterangan klien, dalam kasus ini

klien baru pertama kali menderita penyakit jantung.

4. Karena jantu8ng melekat pada sternum, diafragma dan tulang vertebrata, sehingga

punggung terasa nyeri.

-karena lengan kiri dan tulang vertebra tumbuh secar bersamaanpada masa embrio.

5. Karena nyeri yang dirasakan sangat hebat dan dapat menyebabkan syaraf

parasimpatios menurun sehingga menebabkan mual dan muntah.

6. Karena suhu permukaam ekstremitassedikit dipengaruhi oleh suhu lingkungan sehingga

adanya penyumbatan pembuluih darah kurang mempengaruhi suhu akral.

7. Karena hyperlipidemia dan riwayat merokok.

8. Karena jantung sebelah kiri merupakan pemompa darah sirkulasi sistemik maka beban

jantung kiri lebih berat daripada jantung kanan.

9. Bunyi jantung S1 sudah seharusnya terdengar dengan jelas.

10. Karena darah dari paruparu yang seharusnya kaya akan oksigen tercampuir dengan zat

racun dari rokok.

Page 4: Burger Disease

STEP IV

STEP V

LO :

1. Pethidine

2. Aspilet

3. fortanes

STEP VII

LO

1. pethidine merupakan obat pereda nyeri (golongan analgesic)

2. aspilet merupakan merk dagang dari aspirin, mengandung asam asetil salisilat yang

berfungsi untuk angina, infark miokard, demam dan nyeri

IMA definisi

Anfis jantung

jenis

Aspek legal etik

penatalaksanaanAskep

penkes

etiologi

Manifestasi

klinis

patofisiologi

Page 5: Burger Disease

3. fortunes merupakan sejenis obat penenang.

ANATOMI JANTUNG

Jantung adalah organ berongga berbentuk kerucut tumpul yang memilik empat ruang

yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung

terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran

kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya (Ethel, 2003: 228).

PELAPIS JANTUNG

1. perikardium : kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil,

membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma,

sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perikardium terdapat dua

lapisan yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.

Pericardium digadi menjadi 2 :

Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru

Page 6: Burger Disease

Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium

2. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal

(Ethel, 2003: 228-229).

DINDING JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :

Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan

ikat.

Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa

darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar.

Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah

yang memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003: 229).

RUANG-RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut

atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik). Atrium kanan dan kiri atas

yang dipisahkan oleh septum intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh

septum interventrikular.

1. Atrium ( serambi)

Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah

kembali ke jantung.

Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh

tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub  dan

selanjutnya ke paru. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung

Atrium kiri terletak di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari

atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal.Atrium kanan menerima darah yang

kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah

mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui

aorta.

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

Page 7: Burger Disease

 

2. Ventrikel (bilik)

Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut   muskulus

papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang

disebut korda tendinae.

Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung.Ventrikel

kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri

pulmonalis. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan

mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.

Ventrikel kiriterletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Ventrikel kari

menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

KATUP-KATUP JANTUNG

1. Katup atrioventrikuler (trikuspid)

Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan

ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid). Sedangkan katup yang

terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup ( Mitral).

Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan

mencegah aliran balik pada fase sistolik.

2. Katup Semilunar

Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini

dari ventrikel kanan.

Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang

simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke

arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup

terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih

tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri

3. Katup Bikuspid

Katup ini terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.

Page 8: Burger Disease

TANDA-TANDA PERMUKAAN

1. Sulkus Koroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung diantara atrium dan ventrikel.

2. Sulkus Interventrikular anterior dan posterior, memisahkan ventrikel kanan dan ventrikrl

kiri (Ethel, 2003: 230)

RANGKA FIBROSA JANTUNG

Tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago di bagian atas septum interventrikular

dan cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta

(Ethel, 2003: 230).

PEMBULUH DARAH KORONER

1. Arteri, dibagi menjadi 2 :

Left Coronary Arteri (LCA) : left main kemudian bercabang besar menjadi: left

anterior decending arteri(LAD), left circumplex arteri (LCX)

Right Coronary Arteri

2. Vena: vena tebesian, vena kardiaka anterior, dan sinus koronarius.

A. FISIOLOGI DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

Secara garis besar fungsi sistem kardiovaskular:

1. Alat transportasi O2, CO2, hormon, zat-zat makanan, sisa metabolisme ke dan dari

jaringan tubuh.

2. Pengatur keseimbangan cairan.

Darah yang terdapat di dalam jantung selalu mengalami proses sirkulasi , baik

sirkulasi pulmonalis (sirkulasi paru), sirkulasi sitemik (sirkulasi umum), ataupun sirkulasi

porta hati.

Page 9: Burger Disease

Gambar II.... Sirkulasi darah di jantung

1. Sirkulasi Pulmonal

Page 10: Burger Disease

Gambar II....Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke

paru-paru kemudian kembali ke atrium kiri. Mekanismenya adalah :

Aliran darah dari ventrikel kanan – katup pulmonalis - arteri pulmonalis - paru-paru -

vena pulmonalis – atrium kiri.

Arteri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi, sedangkan vena

pulmonal mengandung darah teroksigenasi. Dalam paru-paru, arteri pulmonalis

membagi lagi menjadi arteri yang lebih kecil, arteriol dan kapiler. Jadi, ciri-ciri sirkulasi

Pulmonal adalah :

1.      Hanya mengalirkan darah ke paru

2.      Hanya berfungsi untuk paru

3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah

4.      hanya sedikit mengalami tahanan

5.      Kolom hidrostatik pendek.

2. Sirkulasi sistemik

Gambar II... Sirkulasi sistemik

Page 11: Burger Disease

Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darah dipompa

keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan

jantung melalui vena cava superior dan inferior. Mekanismenya adalah : Aliran darah

dari ventrikel kiri – katup aortic - aorta - arteri - arteriola - kapiler - venula - vena - vena

cava inferior dan superior - atrium kanan .

Jadi, ciri-ciri sirkulasi Sistemik adalah :

1.      Mengalirkan darah ke berbagi organ

2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

3.      Memerlukan tekanan permulaan yang besar

4.      Banyak mengalami tahanan

5.      Kolom hidrostatik panjang.

3. Sirkulasi porta hati

Sirkulasi porta hati merupakan sirkulasi darah dari kapiler atau organ

pencernaan yang mengalami proses penyaringan toksin di dalam hati/hepar sebelum

masuk kembali ke jantung. Mekanismenya adalah : aliran darah dari kapiler/ organ

digestif – vena porta hepatica – proses penyaringan – kapiler hati (sinusoid) – vena cava

superior/inferior – atrium kanan.

Pada keadaan normal, jumlah darah yang dipompa oleh jantung sesuai dengan

jumlah darah yang masuk kembali ke jantung, yaitu sebesar 5 liter/menit dan dapat

meningkat saat melakukan olahraga berat sampai dengan 25-25 liter/menit.

Selama masa kehidupan janin, seluruh kebutuhan oksigenasi disuplai oleh

plasenta ibu dan paru-paru janin berada dalam keadaan kolaps sehingga tekanan

oksigen di aorta lebih kecil daripada tekanan di arteri pulmonar. Oleh karena itu, seluruh

darah arteri pulmonar memintas paru-paru melalui arteri khusus yang menghubungkan

arteri pulmonalis dan aorta yang disebut ductus arteriosus.

Pada bayi yang normal, segera setelah dilahirkan, ductus arteriosus ini akan

menutup/mengerut akibat tekanan oksigen di aorta lebih besar daripada tenan di arteri

Page 12: Burger Disease

pulmonalis sehingga terjadi kontraksi otot ductus. Sedangkan pada bayi dengan PDA,

ductus arteriosus ini tidak menutup atau hanya menutup sebagian akibat tidak adanya

sensor oksigen yang normal pada otot ductus atau karena kelemahan otot ductus. Hal

ini mengakibatkan darah aorta yang teroksigenasi masuk ke arteri pulmonar dan

bercampur dengan darah yang belum teroksigenasi menuju paru-paru. Oleh karena itu,

terjadi peningkatan sirkulasi pulmonar dan penurunan sirkulasi sistemik yang

mengakibatkan jaringan tubuh kurang / tidak mendapatkan suplai darah yang

mengandung banyak oksigen dan nutrien. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya

ekstremitas dingin. Selain itu, peningkatan sirkulasi pulmonar mengakibatkan jumlah

darah yang mengalir melalui paru-paru dan masuk ke atrium kiri meningkat bahkan

darah memasuki jantung kiri dua kali atau lebih dalam setiap sirkulasi sistemik yang

mengakibatkan terjadinya hipertropi jantung kiri.

Gambar II... Perbandingan jantung normal dan penderita PDA

FISIOLOGI JANTUNG

Sistem Pengaturan Jantung

Page 13: Burger Disease

Gambar II....Sistem Konduksi Jantung

a. Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls

dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung.

b. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang

terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava

superior. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu

kontraksi jantung.

c. Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan

detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.

d. Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju

ventrikel.

Siklus jantung

Peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut

jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung

(Guyton&Hall, 1997: 137). Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole)

dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi

jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan

pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran

Page 14: Burger Disease

darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.

Gambar II.... Siklus Jantung

Peristiwa mekanik dalam siklus jantung :

Page 15: Burger Disease

a. selama masa

diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama- sama rendah, tetapi

tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.

(1) atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena

(vena cava superior dan inferior, vena pulmonar).

(2) darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V

yang terbuka.

(3) Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel

mengembang untuk menerima darah yang masuk.

(4) Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan

dalam pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel.

(5) Sekitar 75% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole

atrial.

b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan

peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 25% ke

dalam ventrikel.

c. Sistole ventrikular, aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi.

Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk

segera menutup.

d. Pengeluaran darah ventrikular ke dalam aorta

(1) Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir

darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml.

(2) Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan volume

sistole akhir (50 ml)

e. Diastole ventrikular

(1) Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun

tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta sehingga katup semilunar menutup (bunyi

jantung kedua).

(2) Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.

(3) Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik

karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun

tajam dari 100 mmHg samapi mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V

Page 16: Burger Disease

membuka dan siklus jantung dimulai kembali.

Bunyi jantung

Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat

didengar melalui stetoskop. “Lup” mengacu pada saat katup A-V menutup dan “dup”

mengacu pada saat katup semilunar menutup.

Ada beberapa macam bunyi jantung, yaitu :

S1 (lub)

terjadi saat penutupan katup A-V karena vibrasi pada dinding ventrikel dan arteri; dimulai pada

awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.

S2 (dup)

terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pada awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat

tekanan ventrikel kiri dan kanan lebih rendah dari tekanan di aorta dan arteri pulmonal.

S3

disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel karena darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada

saat pembukaan A-V, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak

dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

S4

terjadi akibat osilasi darah dan rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Bunyi

jantung ini jarang terjadi pada individu normal.

Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang

berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup

seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup

yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

Frekuensi jantung

Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit,

dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus

jantung berlangsung selama 0,8 detik : sistole 0,5 detik dan diastole 0,3 detik.

Peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit disebut

takikardia. Sedangkan penurunan frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per

menit disebut brakikardia.

Page 17: Burger Disease

Pengaturan frekuensi jantung

a. Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan

saraf otonom:

1. Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medulla

oblongata.

(a) Efek impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung. Impuls ini

menjalar melalui serabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.

(b) Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yang meningkatkan frekuensi

pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V

dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.

2. Pusat refleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.

(a) efek impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.

Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus.

(b) ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi

pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui

nodus V-A.

3. Frekuensi jantung dalam kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan

impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan parasimpatis.

b. Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal dari

reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.

1. Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive terhadap

perubahan tekanan darah.

(a) peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang

memperlambat frekuensi jantung.

(b) penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang

menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat

medular.

2. Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan

darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi

jantung untuk mempertahankan tekanan darah.

c. Pengaruh lain pada frekuensi jantung

1. frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan,

seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari

sistem saraf pusat.

Page 18: Burger Disease

2. fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium,

kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat

atau berkurang.

Curah Jantung

a. Definisi

Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per

menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang

lebih 5 L per menit pada laki-laki berbadan sedang dan kurang 20 % pada perempuan.

b. Perhitungan curah jantung

Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup

c. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung

(1) aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit

yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah

kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.

(2) Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-

nya berdasarkan alasan berikut:

a. peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic

b. peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial

ventrikel

c. semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi

(dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi

semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.

(3) Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung

a. pompa otot rangka.

Vena muskular memiliki katup-katup, yang memungkinkan darah hanya mengalir

menuju jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot tungkai membantu

mendorong darah ke arah jantung melawan gaya gravitasi.

b. Pernafasan.

Selama inspirasi, peningkatan tekanan negatif dalam rongga toraks menghisap udara ke

dalam paru-paru dan darah vena ke atrium.

Page 19: Burger Disease

c. Reservoir vena.

Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpan dalam limpa, hati, dan

pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun.

d. Gaya gravitasi di area atas jantung membantu aliran balik vena.

(4) Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung :

a. perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah

dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pada frekuensi

jantung dan tekanan darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena.

b. Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume darah

rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung.

c. Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa

ventrikel bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah melawan tahanan. Semakin

besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel yang berkontraksi, semakin sedikit curah

jantungnya.

(5) Pengaruh tambahan pada curah jantung:

a. Hormone medular adrenal.

Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi jantung dan daya

kontraksi sehingga curah jantung meningkat.

b. Ion.

Konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan interstisial

mempengaruhi frekuensi dan curah jantungnya.

c. Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi curah jantungnya.

d. Penyakit kardiovaskular.

Denyut nadi (Denyut arteri)

Denyut arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6 sampai 9 m per detik,

sekitar 15 kali lebih cepat dari darah.

1. Denyut dapat dirasakan di titik manapun yang arterinya terletak dekat permukaan kulit

Page 20: Burger Disease

dan dibantali dengan sesuatu yang keras. Arteri yang biasa teraba adalah arteri radial

pada pergelangan tangan.

2. Dua bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri.

Frekuensi denyut memberikan informasi mengenai kerja pembuluh darah, dan sirkulasi.

Fisiologi Sirkulasi KoronerArteri koroner kiri memperdarahi sebagaian terbesar ventrikel kiri, septum dan

atrium kiri. Arteri koroner kanan memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel kiri, sedikit bagian posterior septum dan ventrikel serta atrium kanan. Nodus SA lebih sering diperdarahi oleh arteri koroner kanan daripada kiri. (cabang sirkumfleks). Nodus AV 90% diperdarahi oleh arteri koroner kanan dan 10% diperdarahi oleh arteri koroner kiri (cabang sirkumfleks). Dengan demikian, obstruksi arteri koroner kiri sering menyebabkan infark anterior dan infark inferior disebabkan oleh obstruksi arteri koroner kanan.

Page 21: Burger Disease

KONSEP PENYAKIT

DEFINISI

A. Coronary Artery Disease (CAD) merupakn pengerasan dan penebalan dinding

pembuluh darah arteri akibat plak yang dimulai dari lapisan intima pembuluh darah yang

merupakan bagian paling dalam dari pembuluh darah yang kemudian meluas ke lapisan

media dari pembuluh darah yang terjadi karena pengendapan lemak (Tia)

B. Infark Miokard Akut (IMA) merupakan kerusakn sel jantung yang terjadi mendadak

karena terhentinya aliran darah koro0ner yang sebagian besar disebabkan oleh

thrombus yang menyumbat arteri koronaria ditempat ruptru plak aterosklerosis (Venti)

-penyakiy ini dikarenakan nekrosis( kematian otot jantung) karena kekurangan supply

oksigen yang berlarut-larut.

JENIS

Infark transmural merupakan kematian jaringan pada semua lapisan miokardial.

Infark subendokardial merupakan kematian pada lapisan endokardium

Etiologi

Page 22: Burger Disease

Kegemukan

Merokok

Diabetes mellitus

Kurang olahraga

Hipertensi

Gaya hidup

Genetic

Stress

Kolesterol tinggi

Usia

Adanya lemak yang menunpuk pada arteri koroner sehingga darah yang mengandong

oksigen tidak dapat mengalir ke jantung

MANIFESTASI KLINIS

Nyeri dada terasa tertekan dagu, leher, dan lengan

Mual, nyeri perut

Batuk

Dispneu

Takikardi

Keriongat dingin

Pucat

Hipertensi/hipotensi

Disfungsi tahap akut

Terdapat suara rales

Vena jugukaris meningkat

Bunyi jantung S3 terdengar

Bunyi jantung meningkat

Peningkatan enzim myoglobin dan tropomin

Nyeri terasa terus menerus > 30 menit

PENATALAKSANAAN

Page 23: Burger Disease

EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung

EBCT Peningkatan kadar enzim (kreatin-fosfokinase atau aspartat amino

transferase/SGOT, laktat dehidrogenase/-HBDH) atau isoenzim (CPK-MB)merupakan

indikator spesifik IMA.

Pemeriksaan kolesterol

Pemeriksaan trigiserida serum

Kateterisasi jantung untuk mengetahui karakteristik pembuluh darah dengan cara

memasukan kateter

Rontgen dada untuk menilai ukuran jantung agar mengetahui ada atua tidaknya

pembesaran

Analisa gas darah

Exercise stress test

X-ray

Radionuklida

Ekokardiogram dapat tampak kontraksi asinergi di daerah yang rusak dan penebalan

sistolik dinding jantung yang menurun. Dapat mendeteksi daerah dan luasnya

kerusakan miokard, adanya penyulit seperti anerisma ventrikel, trombus, ruptur

muskulus papilaris atau korda tendinea, ruptur septum, tamponade akibat ruptur

jantung, pseudoaneurisma jantung.

Ultrafast

CT scan

Page 24: Burger Disease

PATOFISIOLOGI

Factor resiko arterosklerosis

Penyempitan lumen arteri

aliran darah arteri koroner

Gang.suplai oksigen ke miokard

Iskemia miokardium

Infark miokardium

Metabolism anaerob

pH sel

Prod. Asam Laktat

NYERI

Iskemia jaringan

Gang. Potensial aksi

Perubahan elektro fisiologi

Resiko aritmia

Infark pada bagian

papilla dan korda

tendinae, septum

ventrikel kiri dan

gang. perikardium

Komplikasi pasca infark

Fungsi ventrikel kiri

gang.

Kontraktilitas :

Daya kontraksi

Perubahan daya

kembang dan gerakan

dinding ventrikel

Currah secukupnya

CO

Mekanisme kompensasi

Page 25: Burger Disease

Disfungsi otot papilaris, defek

septum ventrikel, aneurisma

ventrikel,

ttromboembolisme,perikarditis

Mekanisme kompensasi

Beban ahir&daya dilatasi ventrikel kiri

pembesaran ventrikel kiri

hipertrofi ventrikel kiri

Pengembangan paru tidak

optimal

Pola napas tidak

efektif

Tekanan ventrikel kiri

Kongesti

pulmonalis

Tekanan hidro static > dari

tekanan osmotik

Edema paru

Resiko Kelebihan

volume cairan

Perubahan hemodinamika

progresif

perfusi perifer

perfusi koroner

perfusi paruHipotensi, asidosis,

metabolic dan

hipoksemia

Gang. perfusi jaringan

Syok kardiogenik

Resiko

kematian

Kelemahan fisik

Intoleran

aktivitasKondisi&progress

penyakit

ansietasKurang

pengetahuan

Page 26: Burger Disease

ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian

A. Biodata Klien

Nama: tn. Badu

Usia: 65tahun

Alamat: -

Jenis Kelamin: Laki-laki

Pendidikan:-

agama:islam

Suku Bangsa:-

Tanggal Masuk dirawat:-

Diagnosis medis: infark miokard akut

B. Identitas penanggung jawab

nama:-

Tempat, tanggal lahir:-

Pekerjaan:-

Page 27: Burger Disease

Alamat:-

Hubungan dengan klien:-

C Keluhan Utama : Nyeri dada

D.Riwayat Kesehatan sekarang:

P: -

Q: seperti di tekan beban berat

R: nyeri menjalar lengan kiri dan punggung, nyeri dagu,nyeri terasa terus menerus

S: 10 (dalam rentang 1-10)

T: nyeri teerus menerus

Nyeri dada sebelah kiri. Nyeri seperti ditekan beban berat. Nyeri menjalar ke bagian lengan kiri dan punggung, nyeri pada dagu. Skala nyeri dirasakan oleh klien sangat nyeri dan pada skala 10 (rentang 1-10). Nyeri terasa terus menerus.

E.Riwayat kesehatan lalu : Klien memiliki riwayat hyperlipidemia, riwayat merokok 2bks/ hari mulai berkurang 7 bulan yang lalau.

F.Riwayat kesehatan keluarga : Menurut klien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, DM atau hipertensi.

G.Data psikologis, social dan spiritual : Emosi stabil bila menghadapi masalah. Klien membicarakan dengan istri dan anak-anaknya. Klien mengatakan merasa cemas tentang keadaan dirinya yang didiagnosa penyakit jantung. Klien merupakan seorang kepala keluarga. Menurut klien, hubungan klien dengan keluarga dan orang lain baik. Klien beragama island an taat menjalankan sholat 5 waktu. Klien menyadari sakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT.

H.Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

a. Kesadaran: Compos mentis

b. Orientasi: -

c. BB: 80kg

d. TB: 160

Tanda-tanda vital

a. Temperatur: 36,5 C

Page 28: Burger Disease

b. Denyut nadi: 80 x/menit

c. Respirasi: -

d. Tekanan Darah: 120/90 mmHg

Pemeriksaan Dada

a. Inspeksi: keadaan umum tampak sakit.

b. Palpasi: eksteremitas hangat, CRT > 4s, edema tidak ada, tidak ada clubbing finger.

c. Perkusi: -

d. Auskultasi: . Bunyi jantung S2 terdengar jelas pada ICS II parasternal kiri dan kanan. Bunyi jantung murni regular, tidak ada gallop.

I.Data penunjang

a.EKG : ST elevasi pada lead I,II,III, aVF

b.Rontgen dada menunjukan pembessaran jantung kiri

II. Analisis Data

DATA YANG ADA ETIOLOGI MASALAHDs :Klien mengeluh nyeri seperti ditekan beban berat yang menjalar ke bagian lengan dan punggung terasa teerus menerusDo :-skala nyeri 10-keadaan umum tampak sakit-kesadaran compos mentis-TTV :

- BP :120/90 mmHg- P : 80x /menit- T : 36.5 C

Dp :-EKG : ST elevasi-rontgen : pembesaran jantung kiri

Hyperlipidemia

Iskemia miokardium

Infark miokard

Metabolism anaerob

pH sel

Prod. Asam laktat

Nyeri

Gangguan rasa nyaman : Nyeri

Page 29: Burger Disease

Do :-TTV :

- BP :120/90 mmHg- P : 80x /menit- T : 36.5 C

Gang.suplai oksigen ke miokard

Iskemia miokardium

Infark miokard

Daya kontraksi

Perubahan daya kembang dan gerakan

dinding ventrikel

Currah secukupnya

cardiac output

Penurunan curah jantung

Do :Crt > 4sekon

aliran darah arteri koroner

Gang.suplai oksigen ke miokard

Iskemia miokardium

Infark miokard

Daya kontraksi

Perubahan daya kembang dan gerakan

dinding ventrikel

Currah secukupnya

cardiac out put

Perubahan hemodinamika

perfusi perifer

perfusi koroner

perfusi paru

Hipotensi, asidosis, metabolic dan hipoksemia

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan perfusi jaringan

Ds :Kllien mengtakan merasa

aliran darah arteri koroner kecemasan

Page 30: Burger Disease

cemas tentang keadaan dirinya yang didiagnosa penyakit jantung

Gang.suplai oksigen ke miokard

Iskemia miokardium

Infark miokard

Daya kontraksi

Perubahan daya kembang dan gerakan

dinding ventrikel

Currah secukupnya

cardiac out put

Perubahan hemodinamika

perfusi perifer

perfusi koroner

perfusi paru

Hipotensi, asidosis, metabolic dan hipoksemia

Kelemahan fisik

Kondisi&progress penyakit

kecemasan

Page 31: Burger Disease

Do :Tidak terdapat edema

Gang.suplai oksigen ke miokard

Iskemia miokardium

Infark miokard

Daya kontraksi

Perubahan daya kembang dan gerakan

dinding ventrikel

Currah secukupnya

Tekanan ventrikel kiri

Kongesti pulmonalis

Tekanan hidro static > dari tekanan osmotic

Edema paru

Kelebihan volume cairan

Kelebihan volume cairan (resiko)

III. Diagnosa keperawaatan

1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri akut b/d peningkatan produksi asam laktat.2. Kecemasan b/d ancaman/perubahan kesehatan-status sosio-ekonomi; ancaman kematian3. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan aliran darah koroner.4. Penurunan curah jantung b/d gangguan suplai oksigen ke miokard.5. Risiko Kelebihan volume cairan b/d peningkatan tekanan hidrostatik .

IV. Rencana asuhan Keperawatan

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan rasa nyaman : Nyeri

Tupen :Setelah

1.Pantau nyeri (karakteristik, lokasi,

Nyeri adalah pengalaman subyektif

Page 32: Burger Disease

akut b/d peningkatan produksi asam laktat.

dilakukan tindakan keperawtan selama 3x24 jam-nyeri klien berkurang denngan criteria sbb :

Skala nyeri berkurang dari 10 menjadi 7 (rentang skala 1-10)

Klien tampak rileks

Klien mengatakan nyeri berkurang

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari,-nyeri klien hilangdengan criteria sbb ;-skala nyeri klien menjadi 1

intensitas, durasi), catat setiap respon verbal/non verbal, perubahan hemo-dinamik

2.Berikanlingkungan yang tenang dan tunjukkan perhatian yang tulus kepada klien.

3.Bantu melakukan teknik relaksasi (napas dalam/perlahan, distraksi, visualisasi, bimbingan imajinasi)

●Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi:-Antiangina seperti nitogliserin (Nitro-Bid, Nitrostat, Nitro-Dur)

-Beta-Bloker seperti atenolol (Tenormin), pindolol (Visken), propanolol (Inderal)

yang tampil dalam variasi respon verbal non verbal yang juga bersifat individual sehingga perlu digambarkan secara rinci untuk menetukan intervensi yang tepat.

Menurunkan rangsang eksternal yang dapat memperburuk keadaan nyeri yang terjadi.

Membantu menurunkan persepsi-respon nyeri dengan memanipulasi adaptasi fisiologis tubuh terhadap nyeri.

Nitrat mengontrol nyeri melalui efek vasodilatasi koroner yang meningkatkan sirkulasi koroner dan perfusi miokard.

Agen yang dapat mengontrol nyeri melalui efek hambatan rangsang simpatis.(Kontra-indikasi: kontraksi miokard yang buruk)

Morfin atau narkotik lain dapat dipakai untuk menurunkan nyeri hebat pada fase akut atau nyeri berulang yang tak

Page 33: Burger Disease

-Analgetik seperti morfin, meperidin (Demerol)

-Penyekat saluran kalsium seperti verapamil (Calan), diltiazem (Prokardia).

dapat dihilangkan dengan nitrogliserin.

Bekerja melalui efek vasodilatasi yang dapat meningkatkan sirkulasi koroner dan kolateral, menurunkan preload dan kebu-tuhan oksigen miokard. Beberapa di antaranya bekerja sebagai antiaritmia.

2 Kecemasan b/d ancaman/perubahan kesehatan-status sosio-ekonomi; ancaman kematian.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 2x24 jam-klien mengatakan mersa lebih tenang

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 7 hari-klien mengatakan sudah tidak cemas terhadap kondisi kesehatannya

1. Pantau respon verbal dan non verbal yang menunjukkan kecemasan klien.

2. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan marah, cemas/takut terhadap situasi krisis yang dialaminya.

3. Orientasikan klien dan orang terdekat

Klien mungkin tidak menunjukkan keluhan secara langsung tetapi kecemasan dapat dinilai dari perilaku verbal dan non verbal yang dapat menunjukkan adanya kegelisahan, kemarahan, penolakan dan sebagainya.

Respon klien terhadap situasi IMA bervariasi, dapat berupa cemas/takut terhadap ancaman kematian, cemas terhadap ancaman kehilangan pekerjaan, perubahan peran sosial dan sebagainya.

Informasi yang tepat tentang situasi yang dihadapi klien dapat menurunkan kecemasan/rasa asing terhadap lingkungan sekitar dan membantu

Page 34: Burger Disease

terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.

●Kolaborasi pemberian agen terapeutik anti cemas/sedativa sesuai indikasi (Diazepam/Valium, Flurazepam/Dal-mane, Lorazepam/Ativan).

klien mengantisipasi dan menerima situasi yang terjadi.

Meningkatkan relaksasi dan menurunkan kecemasan.

3 Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan aliran darah koroner

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 4x24 jam tanda-tanda perfusi jaringan berkurang dengan jriteria sbb :-CRT<3-tanda-tanda sianosis berkurang

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 2minggu tanda-tanda perubahan perfusi jaringan

1. Pantau perubahan kesadaran/keadaan mental yang tiba-tiba seperti bingung, letargi, gelisah, syok.

2.Pantau tanda-tanda sianosis, kulit dingin/lembab dan catat kekuatan nadi perifer.

3.Pantau fungsi pernapasan (frekuensi, kedalaman, kerja otot aksesori, bunyi napas)

Perfusi serebral sangat dipengaruhi oleh curah jantung di samping kadar elektrolit dan variasi asam basa, hipoksia atau emboli sistemik.

Penurunan curah jantung menyebabkan vasokonstriksi sistemik yang dibuktikan oleh penurunan perfusi perifer (kulit) dan penurunan denyut nadi.

Kegagalan pompa jantung dapat menimbulkan distres pernapasan. Di samping itu dispnea tiba-tiba atau berlanjut menunjukkan komplokasi tromboemboli paru.

Page 35: Burger Disease

hilang dengan criteria sbb :-CRT<2-nadi perifer teraba cukup keut-tidak ada tanda sianosis-suhu akral hangat

4.Pantau fungsi gastrointestinal (anorksia, penurunan bising usus, mual-muntah, distensi abdomen dan konstipasi)

5.Pantau asupan caiaran dan haluaran urine, catat berat jenis.

●Kolaborasi pemeriksaan laboratorium (gas darah, BUN, kretinin, elektrolit)

●Kolaborasi pemberian agen terapeutik yang diperlukan:-Hepari / Natrium Warfarin (Couma-din)

-Simetidin (Tagamet), Ranitidin (Zantac), Antasida.

-Trombolitik (t-PA, Streptokinase)

Penurunan sirkulasi ke mesentrium dapat menimbulkan disfungsi gastrointestinal

Asupan cairan yang tidak adekuat dapat menurunkan volume sirkulasi yang berdampak negatif terhadap perfusi dan fungsi ginjal dan organ lainnya. BJ urine merupakan indikator status hidrsi dan fungsi ginjal.

Penting sebagai indikator perfusi/fungsi organ.

Heparin dosis rendah mungkin diberikan mungkin diberikan secara profilaksis pada klien yang berisiko tinggi seperti fibrilasi atrial, kegemukan, anerisma ventrikel atau riwayat tromboplebitis. Coumadin merupakan antikoagulan jangka panjang.

Menurunkan/menetralkan asam lambung, mencegah ketidaknyamanan akibat iritasi gaster khususnya karena adanya penurunan sirkulasi mukosa.

Pada infark luas atau

Page 36: Burger Disease

IM baru, trombolitik merupakan pilihan utama (dalam 6 jam pertama serangan IMA) untuk memecahkan dan memperbaiki perfusi miokard.bekuan

4 Resiko Penurunan curah jantung b/d gangguan suplai oksigen ke miokard.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 2x24 jam-resiko penuruna curah jantung berkurangDengan criteria sbb :●TTV normal

- BP :120/90 mmHg

- P : 80x /menit

- T : 36.5 C

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 1 minggu resiko penurunan curah jantung tidak ad dengan criteria

1. Pantau TD, HR dan DN, periksa dalam keadaan baring, duduk dan berdiri (bila memungkinkan)

2. Auskultasi adanya S3, S4 dan adanya murmur.

Hipotensi dapat terjadi sebagai akibat dari disfungsi ventrikel, hipoperfusi miokard dan rangsang vagal. Sebaliknya, hipertensi juga banyak terjadi yang mungkin berhubungan dengan nyeri, cemas, peningkatan katekolamin dan atau masalah vaskuler sebelumnya. Hipotensi ortostatik berhubungan dengan komplikasi GJK. Penurunanan curah jantung ditunjukkan oleh denyut nadi yang lemah dan HR yang meningkat.

S3 dihubungkan dengan GJK, regurgitasi mitral, peningkatan kerja ventrikel kiri yang disertai infark yang berat. S4 mungkin berhubungan dengan iskemia miokardia, kekakuan ventrikel dan hipertensi. Murmur menunjukkan gangguan aliran darah normal dalam jantung seperti pada kelainan katup, kerusakan septum atau vibrasi otot papilar.

Page 37: Burger Disease

-TTV klien tetp stabil pada rentang yang normal

- BP :110/80mmHg-120/90 mmHg

- P : 60-100x /menit

- T : 35,1-36.5 C

3. Auskultasi bunyi napas.

4. Berikan makanan dalam porsi kecil dan mudah dikunyah.

●Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan klien

●Pertahankan patensi IV-lines/heparin-lok sesuai indikasi.

●Bantu pemasangan/pertahankan paten-si pacu jantung bila digunakan.

Krekels menunjukkan kongesti paru yang mungkin terjadi karena penurunan fungsi miokard.

Makan dalam volume yang besar dapat meningkatkan kerja miokard dan memicu rangsang vagal yang mengakibatkan terjadinya bradikardia.

Meningkatkan suplai oksigen untuk kebutuhan miokard dan menurunkan iskemia.

Jalur IV yang paten penting untuk pemberian obat darurat bila terjadi disritmia atau nyeri dada berulang.

Pacu jantung mungkin merupakan tindakan dukungan sementara selama fase akut atau mungkin diperlukan secara permanen pada infark luas/kerusakan sistem konduksi.

5 Risiko Kelebihan volume cairan b/d peningkatan tekanan hidrostatik .

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3x 24 jam resiko kelebihan volume cairan berkurang

1. Auskultasi bunyi napas terhadap adanya krekels.

2. Pantau adanya DVJ dan edema anasarka

3. Hitung keseimbangan

Indikasi terjadinya edema paru sekunder akibat dekompensasi jantung.

Dicurigai adanya GJK atau kelebihan volume cairan (overhidrasi)

Penurunan curah jantung

Page 38: Burger Disease

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 6 hari resiko kelebihan volume cairan hilang dengan criteria tanda-tanda adanya edema tidak terlihat.

cairan dan timbang berat badan setiap hari bila tidak kontraindikasi.

4. Pertahankan asupan cairan total 2000 ml/24 jam dalam batas toleransi kardiovaskuler.

●Kolaborasi pemberian diet rendah natrium.

●Kolaborasi pemberian diuretik sesuia indikasi (Furosemid/Lasix, Hidralazin/ Apresoline, Spironlakton/ Hidronolak-ton/Aldactone)●Pantau kadar kalium sesuai indikasi.

mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi natrium/air dan penurunan haluaran urine. Keseimbangan cairan positif yang ditunjang gejala lain (peningkatan BB yang tiba-tiba) menunjukkan kelebihan volume cairan/gagal jantung.

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang dewasa tetapi tetap disesuaikan dengan adanya dekompensasi jantung.

Natrium mengakibatkan retensi cairan sehingga harus dibatasi.

Diuretik mungkin diperlukan untuk mengoreksi kelebihan volume cairan.

Hipokalemia dapat terjadi pada terapi diuretik yang juga meningkatkan pengeluaran kalium.

PENDIDIKAN KESEHATAN

Kurangi merokok, karena tembakau dapat mengurangi respon vaskuler

Lakukan aktivitas fisik secara rutinminimal 30 menit setiap 3-4x /minggu

Hindari makanan yang banyak mengandung lemak

Page 39: Burger Disease

ASPEK LEGAL ETIK

Etik dalam keperawqtan dihubungkan dengan hubunngan antar masyarkat dan dengan

karakter serta sikap perawat teerhadap oranglain. Etik berhubungan dengan peraturan

untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah serta prinsip

moralitas karena etika mempunyai tanggungjawab moral. Menyimpang dari kode etik

berartitidak memiliki perilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

Pengetahuanke[erawatan diperoleh melalui keterlibatan pribadi dan emosional dengan

oranglain dengan ikut terlibat dalam masalah moral mereka.(Cooper,1991)

Dalam kasus ini, prinsip etik yang harus diterapkan leh perawat adlah :

Autonomy(otonomi)

Prinsip ini didasarkan pada keyakinan individu mampu berpikir logis dan mampu

membuat keputusannya sendiri. Dalamkasus ini, tn. Badu berada dalam keadaan sadar

penuh sehingga perawatdapat berinteraksi dengan baik saat berkomunikasi dengan klie,

maka perawat harus melibatkan kliennya untuk melakukan tindakan keperawatan yang

akan diberikan

Beneficienci(berbuat baik)

Tujuan utama dari prinsip ini adalah untuk melakukan dan member tindakan yang baik

untuk klien. Tindakan keperawatan yang baik memerlukan pengkajian secar holistic.

Dalam kasus ini, perawat harus memperhatikan aspek psikososio-kultural dan spiritual

klien. Selain ityu juga, perawat harus melibatkan keluarga klien dalam menentukan

tindakan.

Justice(keadilan)

Prinsip etik ini mengharuskan perawat untuk bertindak adil terhadap semua klien yang

ditanganinya. Dalam praktik professional diwujudkan dengan bekerja untuk terapi sesuai

hokum, standar praktik dan keyakinan agar memperoleh kualitas pelayanan yang baik.

Maka dari itu, perawat harus melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan diagnose

keperawatan dan diagnose medis yang telah ditentukan.

Non-maleficience(tidak merugikan)

Page 40: Burger Disease

Inti dari prinsip ini adalah ketika perawat melakukan tindakan keperawatan tidak

menimbulkan bahaya maupun cedera pada klien.

Veracity(kejujuran)

Prinsip inni diperuntukan agar pemberi pelayanan kesehatan dapat menyampai

informasi dengan jujur dan membuat klien paham dengan informasi yang telah

diberikan. Informasi tersebut harus akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi

pemahamn klien, mengatkan yang sebenarnya kepad klien selam menjalni perawatan.

Confidentiality(kerahasiaan)

Prinsip ini ditujukan agar perawat tetap menegakkan privasi klien segal sesuatu yang

menjadi dokumen catatan kesehatan klien tidak boleh dibaca kecuali untuk melakukan

intervensi kepada klioen.

Legal keperawatan

Legal berarti sah secara hokum perundangundangan. Legal keperawatan berarti

sahsesuai dengan undang-undang kesehatan dank ode etik profesi yang berlaku.

Aspek legalitas (sukamto1989) :

1. Malpraktek : tidak melaksanakan pekerjaan lazim yang dilakukan profesi menurut tolak

ukur ilmu, sumpah, janiji ,dank ode etik

2. Negligence : kelalaian yang mencelakakan orang lain, kelalaian besar disebut kematian.

3. Duty : kewajiban yang harus dilakukan perawat kepada klien

4. Break of duty : melanggar standard

5. Causation : membuat kerugian