splitter2.docx

25
Splitter : adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran dan perangkat aktif (Fiber Node dan Amplifier), sehingga dengan penggunaan splitter arah penggelaran kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan dapat diperbanyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan.splitter adalah besarnya redaman (Splitter Loss), respon frekuensi dan jumlah keluaran splitter. Splitter Dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan insertion lossnya.Splitter balance yaitu splitter yang mempunyai insertion loss yang sama pada tiap keluarannya dan splitter unbalance yang memiliki insertion loss yangberbeda-beda untuk tiap keluarannya. Fungsi Membagi sinyal dengan pengurangan tertentu Instalasi Jaringan Speedy

Upload: fathi-arsalan

Post on 02-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Splitter2.docx

Splitter : adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran dan perangkat aktif (Fiber Node dan Amplifier), sehingga dengan penggunaan splitter arah penggelaran kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan dapat diperbanyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan.splitter adalah besarnya redaman (Splitter Loss), respon frekuensi dan jumlah keluaran splitter. Splitter Dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan insertion lossnya.Splitter balance yaitu splitter yang mempunyai insertion loss yang sama pada tiap keluarannya dan splitter unbalance yang memiliki insertion loss yangberbeda-beda untuk tiap keluarannya.

Fungsi  Membagi sinyal dengan pengurangan tertentu

Instalasi Jaringan   Speedy INSTALASI JARINGAN SPEEDY

2.2.3. Instalasi Jaringan Speedy

Page 2: Splitter2.docx

Spesifikasi Komputer

Standart minimal spesifikasi teknis komputer (minimum requirement) Pentium II Processor RAM 64 Mb Harddisk dengan kapasitas 2 Gb, modem/DSL Router dan line telephone. Apabila secara teknis diperlukan penggantian modem/DSL Router untuk kapasitas jenis layanan baru, maka penyediaan menjadi tanggung jawab pelanggan sepenuhnya.

Proses instalasi Speedy meliputi tahapan-tahapan proses yang saling berhubungan, maka langkah-langkah sebelumnya harus dipastikan telah dijalankan dengan benar sebelum melangkah ke tahapan berikutnya, yaitu meliputi proses-proses sebagai berikut.

Penjumperan port DSLAMPemasangan splitterInstalasi modemSetting Network Connection PCSetting Internet Connection pcSetting modem ADSLTes koneksi internet

Penjumperan port DSLAM

Setting di Port In dari arah Sentral yang berupa EQN (Equipment Number) pada blok terminal horizontal dan Port Out kearah jaringan aksesTest telepon di Port Out DSLAMTest Link ADSL di Port Out DSLAM

Konfigurasi DSLAM secara sederhana :

Pemasangan Splitter

Page 3: Splitter2.docx

Pada umumnya pemasangan splitter dilakukan setelah roset dengan syarat kondisi line belum diparalel, namun yang paling penting harus diperhatikan pada saat pemasangan splitter adalah hal-hal sebagai berikut.

Pastikan line yang masuk ke splitter belum diparalelKeluaran telepon ke pesawat telepon (bisa diparalel)Keluaran ADSL ke Modem ADSL (tidak boleh diparalel)

Pemasangan SPLITER

Instalasi modem pelanggan

Koneksikan Line ADSL (RJ-11) yang merupakan output dari splitter ke port ADSL Line ModemKoneksikan keluaran Ethernet RJ-45 ke port Ethernet PC. Dalam pemasangannya boleh menggunakan ethernet ataupun USB. Perbedaannya adalah jika menggunakan USB, maka biasanya diharuskan untuk menginstall CD Drivernya. Karena jika menggunakan USB kadang-kadang modemnya tidak dapat membaca atau mendetect terhadap komputer atau PC yang digunakan, sedangkan jika yang digunakan adalah ethernet, maka tidak perlu menginstall CD Drivernya, karena secara otomatis modem akan membaca atau mendetect terhadap komputer atau PC yang digunakan.Indicator lampu (LED Indicator) ADSL/Link harus hidup dan stabil/tidak blinkingIndicator lampu Ethernet/USB harus hidup (berkedip jika ada aktifitas)

Page 4: Splitter2.docx

BAB 5

Antena Dan Peralatannya

Antena RF

Antena RF merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah sinyal frekuensi yang tinggi dalam suatu saluran transmisi (kabel atau waveguide) ke dalam gelombang propagasi di udara. Berikut ini adalah kategori umum dari antenna RF :

Omni-directional

Semi-directional

Highly-directional

Antena omni-directional (Dipole)

Pada gambar 5.1 ditunjukkan suatu radiasi dari antenna dipole yang dikonsentrasikan ke dalam suatu daerah yang terlihat seperti donat, dengan posisi antenna dipole yang vertkal yang disebut dengan “hole” dari “donat”. Sinyal dari suatu antenna omni-directional radiasinya 360 derajat. Penguatan tertinggi, terlihat saat tekanan berada di puncak bagian donat.

Gambar 5.1 Antena Donat Dipole

Radiasi dari antenna dipole sama-sama dalam semua arah di setiap sumbu axis-nya, tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian samping dari radiator antenna dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2. Gambar ini juga mengilustrasikan

Page 5: Splitter2.docx

bentuk antena dipole ”gambar 8” dalam bentuk-bentuk radiasinya jika digambarkan dari samping seperti antena yang tegak lurus.

Gambar 5.2 Gambar Samping Antena Dipole

Gambar 5.5 Cakupan area dengan penguatan terbesar dari antena omni-directional

Antena omni-directional umumnya digunakan untuk desain point-to-multipoint dengan menggunakan topologi star (Lihat gambar 5.6).

Gambar 5.6 Hubungan Point-to-multipoint

Page 6: Splitter2.docx

Antena semi-directional

Gambar 5.7 Contoh antena semi-directional

Gambar 5.9 Hubungan point-to-point menggunakan antena semi-directional

Antena Highly-directional

Gambar 5.10 Contoh antenna highly-directional berbentuk piringan parabola

Gambar 5.11 Contoh antenna highly-directional berbentuk jaring

Page 7: Splitter2.docx

Konsep Antena RF

Polarization

Gain

Beamwidth

Free Space Path Loss

Polarisasi

Gambar 5.13 Antena H-Plane dan E-Plane

Polarisasi Horizontal – medan listrik sejajar dengan bumi

Polarisasi Vertkal – medan listrik tegak lurus dengan bumi

Gambar 5.14 menggambarkan efek polarisasi dimana antena tidak dapat berpolarisasi dengan lurus.

Page 8: Splitter2.docx

Gambar 5.14 Polarisasi

Beamwidth

Seperti dibahas pada sebelumnya, sasaran, atau pemfokusan beam antena meningkatkan penguatan antena (diukur dalam dBi). Gambar 5.15 digambarkan terminal beamwidth.

Gambar 5.15 Beamwidth dari suatu antena

Tabel berikut dapat digunakan sebagai panduan referensi tercepat untuk beamwidth.

Pemasangan Antena

Page 9: Splitter2.docx

Sama dengan pentingnya keamanan personal, penampilan yang bagus dari sistem wireless LAN, yangmana diberikan kesiapan penempatan, penyusunan, orientasi, dan penjajaran. Dalam bagian ini akan meliputi :

Penempatan

Penyusunan

Penggunaan yang tepat

Orientasi

Penjajaran

Keamanan

Pemeliharaan

Peralatan Power Over Ethernet (PoE)

Power over Ethernet merupakan suatu metode memberikan tegangan DC ke access point, sambungan wireless, atau kelompok sambungan wireless yang melebihi kabel Ethernet Cat5 yang bertujuan untuk memberi daya ke unit. Gambar 5.16 menggambarkan bagaimana peralatan PoE akan meningkatkan daya ke access point.

Gambar 5.16 Pemasangan PoE

Pemilihan PoE

Peralatan PoE disediakan dalam beberapa tipe :

Single-port injeksi tegangan DC

Page 10: Splitter2.docx

Multi-port injeksi tegangan DC

Swith ethernet yang didesain untuk menginjeksi tegangan DC pada setiap port dengan memberikan pasangan ke pin-pin

Gambar 5.17 Injeksi single-port PoE

Gambar 5.18 injektor suatu Multi-point PoE

Swith Ethernet Aktif

Banyak swith ethernet aktif, dimana swith dapat auto-sense peralatan client PoE dalam jaringan.

Gambar 5.19 Swith Ethernet Aktif

Kecocokan PoE

Page 11: Splitter2.docx

Dalam penggunaan Power-over-Ethernet salah satu dari dua peralatan dikombinasikan sehingga membutuhkan :

(Injektor) + (peralatan kecocokan PoE)

Atau

(Injektor) + ( peralatan PoE yang tidak cocok) + (Picker)

Wireless LAN Accessories

Pada bab ini akan dibahas tentang oerbedaan type dari aksesoris dan dimana mereka berkaitan dengan sebuah disain wireless LAN.

RF amplifier

RF Attenuator

Lightning Arrestors

RF Connector

RF Cable

RF Splitters

RF Amplifier

Sebuah amplifier akan digunakan ketika mengganti rugi loss data yang terjadi pada RF signal, juga tiba jarak antara antenna atau panjang kabel dari infrastruktur peralatan wireless ke antenna.

yang Figure 5.20 menunjukkan sebuah contoh dari RF amplifier (kiri), dan bagaimana sebuah RF amplifier menjulang dari kutub (kanan) antara access point dan antenna ini.

Page 12: Splitter2.docx

Figure 5.20 contoh fixed-gain RF amplifier

RF Attenuators

Gambar 5.22 menunjukkan contoh dari fixed-loss RF attenuator dengan BNC konnector (kiri) dan SMA konnektor (kanan). Gambar 5.23 menunjukkan sebuah contoh dari RF step attenuator.

Gambar 5.22 Contoh attenuator fixed-loss RF

Gambar 5.23 Contoh RF step attenuator

Lightning Arrestors

Coaxial transmission line adalah kepekaan terhadap surgesdari dekatnya serangan kilat. Lightning arrestors berfungsi untuk :

Page 13: Splitter2.docx

Kedekatan object Serangan kilat

Transient currents untuk mempengaruhi antena atau RF jalur transmisi

The lightning arrestor mempunyai pengertian arus itu dan immediately ionizes dari gas

Gambar menunjukkan bagaimana arrestor terinstall didalam wireless LAN.

Gambar 5.25 Lighting arrestor terinstall didalam wireless LAN

RF Splitters

Sebuah RF splitter adalah sebuah device yang menggunakan single input konektor dan multiple output konektor. Sebuah RF spliter digunakan untuk pemisahan single signal ke dalam multiple independent RF signals. Penggunaan splitter dalam pengimplementasian wire less LAN dalah tidak dianjurkan.kadang-kadang dua panel antenna 120˚ atau 2 antena menunjukkan arah yang berkebalikan. Konfigurasi ini akan menghasilakan suatu area bidirectional, yang mugkin ideal adalah untuk meng-cover area sepanjang sungai atau jalan ratya utama. Panel Back-To-Back 90˚ mungkin dipisahkan oleh sedikit atau 10 inchi atau 40 inci dari sisi yang lain dari kapal atau menara.

Ketika menginstal sebuah RF splitter, konektor input perlu selalu berhadapan dengan source dari RF signal. Konektor output (kadang disebut ”taps”) adalah terkoneksi berhadapan dengan destination dari RF signal (antenna). Figure 5.26 menunjukkan 2 contoh dari RF splitter. Figure 5.27 meng-ilustrasikan bagaimana sebuah RF splitter akan digunakan dalam instalasi wireless LAN. Splitter akan digunakan untuk menjaga track dari power output dalam suatu saluran wireless LAN. Dengan hooking suatu power meter ke satu output dari splitter dan RF

Page 14: Splitter2.docx

antenna ke yang lain. Seorang administrator dapat dengan aktif memonitor output disetiap waktunya. Dalam scenario ini power meter , antenna, dan splitter harus mempunyai impedansi yang sama. Walaupun bukan merupakan praktek umum ,perubahan power meter dari output splitter dan menggantikan ini ke 50 Ω dummy load akan mengijinkan seorang administrator untuk merubah power meter dari satu koneksi point ke throughout yang lain ke wireless LAN sedang dalam pengukuran power.

Gambar 5.26 contoh RF Splitter

Gambar 5.27 RF Splitter yang dipasang pada jaringan

Memilih sebuah RF Splitter

Di bawah adalah daftar dari macam hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih suatu RF splitter :

Insertion loss

Page 15: Splitter2.docx

Frequency response

Impedance

VSWR rating

High isolation impedance

Power ratings

Connector types

Calibration report

Mounting

DC voltage passing

RF Connectors

RF konektor adalah spesifikasi tipe dari device koneksi yang digunakan untuk mengkoneksikan kabel ke evice atau device ke device. Secara umum konektor N,F,SMA,BNC,& TNC (atau derivatives) digunakan untuk RF konektor dalam wireless LAN. Pada tahun 1994 ,FCC & DOC (Canadian Department of Communications) memberi aturan bahwa konektor yang digunakan dalam wireless LAN device harus memiliki kepemilikan perusahaan. Dengan alas an ini, banyak variasi dalam beberapa tipe konektor yang exist, seperti:

N-type

Reverse polarity N-type

Reverse threaded N-type

Page 16: Splitter2.docx

Gambar 5.28 contoh konektor tipe-N dan SMA

Memilih sebuah RF Connector

Ada lima syarat yang harus diperhatikan ketika membeli dan menginstall beberapa RF connector, dan mereka similar in nature dalam cirinya untuk memilih RF amplifier dan attenuator.

RF connector harus match dengan impedansi dari semua komponen wireless LAN yang lain (pada umumnya 50Ω).

Mengetahui banyaknya insertion loss masing-masing konektor dimasukkan ke penyebab timbulnya signal. Angka kerugian (loss) disebabkan factor dalam kalkulasi anda untuk keperluan sinyal kuat dan jarak yang di-ijinkan.

Mengetahui spesifikasi dari the upper frequency limit (frequency response) untuk konektor tertentu.point ini akan sangat penting ketika frekuensi 5 Ghz wireless LAN yang lebih umum. Beberapa konektor rata-rata hanya maksimum sampai 3 GHz, dimana ini bagus untuk digunakan frekuensi 2.4 GHz wireless LAN, tapi ini tidak akan bekerja pada frekuensi 5 GHz wireless LAN. Beberapa konektor rata-rata hanya sampai 1 GHz dan tidak akan bekerja pada semua frekuensi wireless LAN, selain dari legacy 900 MHz wireless LAN.

Waspadai mutu konektor yang tidak baik. Pertama, selalu pertimbangkan pembelian dari perusahaan yang mempunyai nama baik. Ke dua, pembelian hanya pada konektor kualitas tinggi yang diprodusi oleh perusahaan ternama.

Yakin kan anda mengetahui kedua jenis konektor (N, F, SMA, dll.) bahhwa anda memerlukan jenis kelamin dari konektor tersebut. Konektor terdiri dari male dan female. Male connector mempunyai center pin, dan female connector mempunyai suatu bak penampung pusat.

Page 17: Splitter2.docx

RF Cables

Dalam kasus yang sama anda harus memilih kabel yang sesuai untuk backbone infasruktur 10GHz anda. Anda harus memilih kabel untuk menghubungkan antenna acces point atau wireless bridge. Di bawah ini beberapa criteria memilih kabel untuk jaringan wireless anda.

Kabel menimbulkan loss ke dalam sebuah wireless LAN, jadi yakinkan panjang kabel mencukupi untuk digunakan.

Rencanakan pembelian sebelum memotong panjang kabel sebelum menancapkan ke konektor. Lakukan minimalisasi kemungkinan terburuk dari koneksi antara konektor dan kabel.

Mencari loss terendah kabel yang tersedia dengan range harga tertentu. Table dalam gambar 5.29 meng-ilustrasikan loss ditimbulkan oleh penambahan kabel untuk suatu wireless LAN.

Pembelian kabel yang mempunyai impedansi yang sama dengan semua komponen wireless LAN (umumnya 50Ω).

Frekuensi respon dari kabel harus diperlakukan sebagai suatu primary decision factor dalam pembelian anda.

Gambar 5.29 Tingkat redaman kabel (dalam dB/foot per X MHz)

RF “Pigtail” Adapter Cable

Page 18: Splitter2.docx

Kabel Pigtail adapter digunakan untuk mengkoneksikan kabel yang mempunyai standartisasi perusahaan konektor oleh perusahaan peralatan wireless LAN. Figure 5.30 penunjukkan suatu contoh dari pigtail cable.

Gambar 5.30 Contoh RF Pigtail adapter

DOC dan FCC (United States Federal Communications Commission) mencetuskan pada juni 23, 2004 , menyatakan bahwa konektor diproduksi setelah juni 23,1994 harus memiliki standartisasi.

Sejak peraturan ini ditetapkan, konsumen harus memiliki proprierary konektor dari perusahaan untuk menghubungkan suatu industry standart connector.

Contoh soal dan jawaban

1. Ketika membeli RF connectors, manakah harus anda pertimbangkan? pilih semua yang digunakan.

A. Impedansi

B. Insertion loss

C. Gain

D. Frekwensi maksimum yang di-ijinkan

Jawaban : A & B

Ada lima syarat yang harus diperhatikan ketika membeli dan menginstall beberapa RF connector, dan mereka similar in nature dalam cirinya untuk memilih RF amplifier dan attenuator.

RF connector harus match dengan impedansi dari semua komponen wireless LAN yang lain (pada umumnya 50Ω).

Page 19: Splitter2.docx

Mengetahui banyaknya insertion loss masing-masing konektor dimasukkan ke penyebab timbulnya signal. Angka kerugian (loss) disebabkan factor dalam kalkulasi anda untuk keperluan sinyal kuat dan jarak yang di-ijinkan.

Mengetahui spesifikasi dari the upper frequency limit (frequency response) untuk konektor tertentu.point ini akan sangat penting ketika frekuensi 5 Ghz wireless LAN yang lebih umum. Beberapa konektor rata-rata hanya maksimum sampai 3 GHz, dimana ini bagus untuk digunakan frekuensi 2.4 GHz wireless LAN, tapi ini tidak akan bekerja pada frekuensi 5 GHz wireless LAN. Beberapa konektor rata-rata hanya sampai 1 GHz dan tidak akan bekerja pada semua frekuensi wireless LAN, selain dari legacy 900 MHz wireless LAN.

Waspadai mutu konektor yang tidak baik. Pertama, selalu pertimbangkan pembelian dari perusahaan yang mempunyai nama baik. Ke dua, pembelian hanya pada konektor kualitas tinggi yang diprodusi oleh perusahaan ternama.

Yakin kan anda mengetahui kedua jenis konektor (N, F, SMA, dll.) bahhwa anda memerlukan jenis kelamin dari konektor tersebut. Konektor terdiri dari male dan female. Male connector mempunyai center pin, dan female connector mempunyai suatu bak penampung pusat.

Splitter

Pada teknologi ADSL/ Modem, sinyal suara dan data dilewatkan secara

bersamaan melalui  satu kawat  twisted pair. Agar sinyal suara dapat diterima ke

pesawat telepon dan data dapat diterima ke perangkat komputer, maka sinyal

suara dan data yang melalui satu saluran telepon harus dipisahkan menuju dua

Page 20: Splitter2.docx

saluran sesuai dengan kegunaannya. Suatu perangkat yang digunakan untuk

memisahkan sinyal suara dan data tersebut dinamakan dengan splitter. 

Splitter adalah alat untuk memisahkan sesuatu, dalam hal ini adalah

memisahkan frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Frekuensi rendah disini yaitu

voice. sedangkan frekuensi tinggi nya yaitu Data.

Splitter  merupakan suatu filter analog yang didalamnya terdiri atas

rangkaian  low pass filter  (LPF) dan  high pass filter  (HPF). LPF hanya akan

melewatkan sinyal berfrekuensi rendah yang kurang dari 4 KHz dan HPF hanya akan

melewatkan sinyal berfrekuensi tinggi yang lebih dari 26 KHz. Jika pada teknologi

ADSL, frekuensi rendah digunakan untuk suara dan frekuensi tinggi digunakan

untuk data, maka tentunya keluaran dari LPF akan berupa sinyal suara yang dapat

dihubungkan ke pesawat telepon dan  keluaran dari HPF akan berupa data yang

dapat dihubungkan ke modem. Splitter  memiliki tiga  interface, yaitu line/wall, 

phone  terminal  dan modem/ADSL.  Interface  line/wall,  phone terminal  dan 

modem/ADSL  menggunakan port untuk  socket RJ-11. Selain itu juga ada yang

dinamakan POTS splitter Divais ini ada pada CO (kantor pusat) dan pemakai yang

memungkinkan loop digunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan

digunakan juga untuk komunikasi telepon. POTS splitter biasanya mempunyai 2

konfigurasi, yaitu splittertunggal untuk pengguna rumah dan mass splitter untuk

CO.

Ketika ada permintaan dari user (pelanggan di rumah) untuk akses internet,

maka modem ADSL sisi sentral akan langsung memprosesnya dengan cara

dipisahkan menggunakan splitter apakah informasi yang diminta berupa data atau

suara. Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga

KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika

informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL

sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke

Page 21: Splitter2.docx

telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke

Set Top Box (STB) baru ke layar TV atau Komputer. Seperti pada gambar 2.

  

Beberapa keuntungan menggunakan teknologi ADSL 

Menggunakan jaringan kabel tembaga exsisting atau kabel tembaga baru sehingga menghemat investasi penggelaran jaringan baru.

Mudah dalam proses instalasi

Dibandingkan  dengan 56k  modem,  ADSL  mampu menawarkan kecepatan  hingga  125x   lebih cepat.

Tidak perlu dial-up lagi, begitu komputer hidup, koneksi langsung tersambung.

ADSL memberikan kemampuan  Internet  dan  Voice  atau   Fax     secara simultan.   Ini  berarti kita dapat   surfing   internet  dan  menggunakan  Telepon  atau  Fax  pada   saat  bersamaan.   Ini   akan memberikan kepuasan untuk menikmati  High-Speed  Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi. 

Karena koneksi dilakukan dengan kabel sendiri, maka setiap pelanggan mendapatkan masing-masing  koneksi  point-to-point  ke   internet.  Sehingga  kestabilan  koneksi  dan keamanan  lebih terjamin.

Akan tetapi ADSL juga memiliki kekurangan diantaranya :

Page 22: Splitter2.docx

Jarak yang terlalu jauh dari STO akan menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.

Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.

Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.

Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah