skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi...

189
STRATEGI PENGEMBANGAN DAKWAH PONDOK PESANTREN AL-ISTI’ANAH DALAM MEMPERBAIKI PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT DI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019 SKRIPSI Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) OLEH SITI MARATUS SALAMAH NIM. 43020160024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

STRATEGI PENGEMBANGAN DAKWAH PONDOK PESANTREN

AL-ISTI’ANAH DALAM MEMPERBAIKI PERILAKU SOSIAL

MASYARAKAT DI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

OLEH

SITI MARATUS SALAMAH

NIM. 43020160024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN DAKWAH PONDOK PESANTREN

AL-ISTI’ANAH DALAM MEMPERBAIKI PERILAKU SOSIAL

MASYARAKAT DI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

OLEH

SITI MARATUS SALAMAH

NIM. 43020160024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

iii

Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

iv

Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

v

Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

vi

Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

v

MOTTO

هون عن المنكر وت ؤ من ون ب ر أمة أخرجت للناس تمرون بلمعروف وت ن تم جي كن ل

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari

yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran, 3:

110).

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua Bapak Sukarji dan Ibu Saniyati tercinta yang selalu

mendo`akan dan menyayangiku. Terimakasih atas do`a yang selalu kalian

panjatkan untuk diriku dan juga kasih sayang kalian yang selalu engkau

berikan di setiap waktu.

2. Kakakku Achmad Restu Wahyudi yang banyak membantuku dalam hal

apapun, adik-adikku Tri Nuryani dan Taqwafi Styan Palupi yang selalu ku

sayangi dan menjadi motivasi dalam hidup ini.

3. Keluarga besar Mbak Murni yang selalu mendukung dan mendoakan

untuk kesuksesan dan keberhasilan saya.

4. Guru-guru saya KH. Widodo Muqorrobin, Hj. Rif`ati Shoddiq, berserta

keluarga. Terimakasih atas ilmu dan bimbingannya selama di Pondok

Pesantren Al-Isti`anah, semoga ilmunya bermanfaat untuk saya dan orang

lain, sehingga menjadi amal jariyah yang selalu mengalir tanpa hentinya.

5. Teman-teman seperjuangan PP. Al-Isti`anah. Terimakasih telah menjadi

keluargaku, motivasi, teman curhat, dan keluh kesahku. Semoga

pertemana ini abadi hingga akhirat nanti.

6. Almamater tercinta IAIN Salatiga

7. Teman-teman program studi Manajemen Dakwah angkatan 2016.

8. Para Pembaca yang budiman.

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

vii

KATA PENGANTAR

بسم الله الر حمن الرحىم

Alhamdulilahirabil‘alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia Nya sehingga penulis

dapat melewati proses dalam penyusunan skripsi, dan berhasil menyelesaikan

skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan Dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat di Desa Jombor

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019” guna memenuhi tugas

akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad

Saw yang telah menghantarkan kita dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang

terang benderang seperti sekarang ini, serta yang telah membimbing kita ke jalan

yang lurus, yakni agama Islam. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang

mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat kelak. Amiin.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan, motivasi dan

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis untuk

mengucapkan banyak terimakasih yang tiada terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum selaku dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

3. Dra. Sri Suparwi, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing saya dengan baik.

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

viii

4. Bapak Yahya, S.Ag,.M.H.I selaku ketua Program Studi Manajemen Dakwah

sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan

arahan dengan baik.

5. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf IAIN Salatiga yang telah memberikan

pendidikan, bimbingan, pengarahan dan pengetahuan serta dukungan dan

motivasi yang begitu luar biasa.

6. Bapak/Ibu Staf Akademik Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Keluarga besar PP. al-Isti`anah Desa Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang,

dan masyarakat sekitar, yang telah berkenan dan bersedia menjadi sumber data

dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penulis semoga semua perbuatan baik dapat diterima dan

diridhoi Allah Swt. Tak lupa selain itu, penulis selalu mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya. Amiin Yarobbal ‘Alamin.

Salatiga, 13 Maret 2020

Penulis

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

ix

ABSTRAK

Salamah, Siti Maratus.2020. Strategi Pengembangan Dakwah Pondok Pesantren

al-Isti`anah dalam Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat di Desa

Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019.

Skripsi. Fakultas Dakwah. Program Studi Manajemen Dakwah. Institut

Agama Islam Negeri (IAIN)Salatiga.Pembimbing: Yahya, S.Ag,.M.H.I.

Kata Kunci: Strategi Pengembangan Dakwah, Perilaku Sosial

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi pengembangan

dakwah Pondok Pesantren al-Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial

masyarakat di Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah 1. Untuk

mengetahui strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren al-Isti`anah dalam

memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor 2. Untuk mengetahui

kondisi perilaku sosial masyarakat Desa Jombor sebelum dan sesudah adanya

pengembangan dakwah 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren al-Isti`anah dalam

memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus, sumber

data diperoleh melalui pengasuh, ustadz dan ustadzah serta santri Pondok

Pesantren al-Isti`anah, dan masyarakat Desa Jombor. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian

ini adalah Pondok Pesantren al-Isti`anah. Objek penelitiannya strategi

pengembangan dakwah. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan

klarifikasi data, penyaringan data dan penyimpulan.

Hasil menunjukkan, dengan strategi pengembangan dakwah yang

dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah, mampu memberikan suatu

perubahan yang sangat pesat di Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. Masyarakat Desa Jombor yang dulu disebut sebagai kampung yang

terisolasi kini telah menjadi suatu perkampungan yang maju dengan kehidupan

masyarakat yang agamis, damai dan bersatu.

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 0543 b/U/ 1987/ tertanggal 22 Januari 1988

A. Konsonan

HURUF

ARAB

NAMA HURUF LATIN KETERANGAN

Alif - Tidak dilambangkan ا

- Ba` B ب

- Ta` T ت

Sa S S dengan titik di atas ث

- Jim J ج

HA H H dengan titik di bawah ح

- Kha` Kh خ

- Dal D د

Zal Z Z dengan titik di atas ذ

- Ra` R ر

- Za` Z ز

- Sin S س

- Syin Sy ش

Sad S S dengan titik di bawah ص

Dad D D dengan titik di bawah ض

T T T dengan titik di bawah ط

Za` Z Z dengan titik di bawah ظ

ain Koma terbalik (apotrof` ع

tunggal)

- Gain G غ

- Fa` F ف

- Qaf Q ق

- Kaf K ك

- Lam L ل

- Mim M م

- Nun N ن

- Waw W و

- Ha` H ه

Hamzah ˙ Koma lurus miring ء

(tidak untuk awal kata)

- Ya` Y ى

`Ta ة

Marbutah

H Dibaca ah ketika

Mauquf

`Ta ة...

Marbutah

H/t Dibaca ah / at ketika

Mauquf

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

xi

B. Vokal Pendek

ARAB LATIN KETERANGAN CONTOH

- A Bunyi fathah pendek افل

- I Bunyi kasrah pendek سلم

- U Bunyi dammah pendek احد

C. Vocal Panjang

ARAB LATIN KETERANGAN CONTOH

كان a Bunyi fathah panajng ا

یفك i Bunyi kasrah panjang ي / ى

ونوك U Bunyi dammah panjang -و

D. Diftong

ARAB LATIN KETERANGAN CONTOH

ومز aw Bunyi fathah diikuti wau .... –و

دیك ai Bunyi fathah diikuti ya ... ي

E. Pembauran kata sandang tertentu

ARAB LATIN KETERANGAN CONTOH

اقلمر Al-Qa Bunyi al Qomariyyah لا ...

Asy-sy… Bunyi al Syamsiyyah لا – ش

dengan / (el)

Diganti huruf

berikutnya

الشمیسة

وال ... Wal/ Wasy-sy Bunyi al Qomariah /

diawali huruf hidup,

maka tidak terbaca

mandiri

لمعاملة و ا لیبرتة وا

والله اعلم بالصوب ا

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................Error! Bookmark not defined.

HALAMAN JUDUL ............................................................Error! Bookmark not defined.

LOGO INSTITUT ................................................................Error! Bookmark not defined.

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN...............................................Error! Bookmark not defined.

MOTTO .............................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ...............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA ...................................................... x

DAFTAR ISI .........................................................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 5

E. Penegasan Istilah ..................................................................................................... 6

F. Kerangka berpikir ................................................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................................. 9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .......................................... 11

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................... 11

B. Landasan Teori ...................................................................................................... 14

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

xiii

BAB IIIMETODE PENELITIAN .................................................................................... 53

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................................... 53

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................................. 53

C. Sumber Data .......................................................................................................... 53

D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................................. 54

E. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 57

F. Teknik Validitas Data ........................................................................................... 57

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 59

A. Gambaran Umum Desa Jombor ............................................................................ 59

B. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Isti`anah ................................................ 62

C. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 73

D. Pembahasan ........................................................................................................... 84

BAB VKESIMPULAN ................................................................................................... 103

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 103

B. Saran ................................................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 107

LAMPIRAN

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 .1 Daftar Ustadz dan Ustadzah ............................................................................. 66

Tabel 1. 2 Daftar Inventaris Pondok Pesantren Al-Isti`anah ............................................ 69

Tabel 1. 3 Jadwal Kegiatan Santri .................................................................................... 71

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ...................................................................................................................... 113

Lampiran 2 ...................................................................................................................... 121

Lampiran 3 ...................................................................................................................... 143

Lampiran 4 ...................................................................................................................... 153

Lampiran 5 ...................................................................................................................... 154

Lampiran 6 ...................................................................................................................... 155

Lampiran 7 ...................................................................................................................... 156

Lampiran 8 ...................................................................................................................... 157

Lampiran 9 ...................................................................................................................... 170

Lampiran 10 .................................................................................................................... 171

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah secara bahasa dari kata دعوة -يدعو -دعا yang artinya

mengajak, menyeru, dan memanggil (Yunus, 1978: 127). Dalam

pengertian lain, dakwah juga diartikan sebagai suatu misi dan ajakan.

Adapun dakwah menurut istilah sebagaimana yang dijelaskan oleh Andy

Dermawan dan dikutip oleh Syamsuddin (2016: 7) adalah suatu ajakan

atau seruan kepada individu maupun kelompok untuk mengikuti dan

mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam atau suatu aktivitas dan upaya

untuk mengubah manusia baik individu maupun kelompok masyarakat

dari situasi yang buruk kepada situasi yang baik.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa dakwah adalah

suatu aktivitas yang bersifat mengajak dan menyeru orang lain untuk

mengamalkan ajaran Islam dilakukan secara sadar dan sengaja dengan

menggunakan berbagi metode untuk merubah situasi masyarakat yang

buruk menuju yang baik sehingga tercapai kebahagiaan di dunia dan di

akhirat dengan dasar keridhoan Allah SWT.

Perintah melaksanakan dakwah yang menjadi kewajiban setiap

muslim dalam rangka menyampaikan pesan-pesan Islamiyah tercantum

dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imron ayat 104:

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

2

هون عن المنكر وأؤلئك ه م ولتكن منكم أمة يد عون إل الي ويمرون بلمعروف وي ن المفلحون

Artinya: Dan hendaknya diantara kamu sekalian, golongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang

makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah

orang-orang yang beruntung.( QS. Ali-Imron ayat: 104).

Dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian ajaran

agama Islam kepada umat manusia. Sebagai, suatu proses, dakwah tidak

hanya merupakan usaha penyampaian saja, tetapi merupakan usaha untuk

mengubah way of thinking, way of feeling, dan way of life manusia sebagai

sasaran dakwah ke arah kualitas kehidupan yang lebih baik (Syamsuddin,

2016: 96).

Dalam konsep Islam, perubahan sosial dalam suatu masyarakat

merupakan sunnatullah. Akan tetapi, perubahan yang terjadi masa

sekarang ini sangatlah kompleks, sehingga dalam dunia dakwah

mengalami tantangan yang sangat berat, terutama sejak berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga masalah yang dihadapi oleh

masyarakat semakin rumit. Belum lagi perubahan sosial saat ini yang

banyak sekali kejadian-kejadian atau fenomena yang menjadikannya

sebagai suatu problematika. Oleh karena itu, aktivitas dakwah yang

dilakukan pada situasi seperti ini adalah dengan perubahan itu sendiri,

dimana dakwah menjadi suatu gerakan perubahan sosial yang terencana

yang berhasil mereformasi masyarakat dari situasi buruk menuju situasi

yang baik.

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

3

Dari hal tersebut, maka orientasi aktivitas dakwah bertujuan untuk

membawa masyarakat dari keburukan menuju kebaikan. Oleh karena itu,

dalam kegiatan dakwah dibutuhkan suatu strategi atau cara yang

digunakan untuk mengembangkan dakwah, atau lebih tepatnya adalah

strategi pengembangan dakwah dengan tujuan untuk menghidupkan

kembali ilmu-ilmu keislaman, menyebarkan Islam yang lurus,

memurnikan tauhid dan memberantas kemusyrikan, menghidupkan sunnah

dan memberantas bid`ah, menegakkan hukum Allah, membuka pintu-pintu

ijtihad serta membela agama Allah (Chozin, 2013: 6). Dalam hal

memperbaiki perilaku sosial masyarakat, maka strategi pengembangan

dakwah merupakan suatu cara yang ditempuh dalam upaya memecahkan

masalah yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat, dan membawanya

pada suatu perubahan yang lebih baik, sehingga terciptanya kehidupan

yang damai.

Untuk mewujudkan tercapainya suatu tujuan tersebut, maka

Pondok Pesantren Al-Isti`anah mempunyai suatu strategi untuk

mengembangan dakwah dalam memperbaiki perilaku sosial di Desa

Jombor. Pondok Pesantren Al-Isti`anah telah menjadi bagian dari

masyarakat karena keberhasilannya dalam memperbaiki perilaku sosial

masyarakat Desa Jombor.

Dengan strategi pengembangan dakwahnya, Pondok Pesantren Al-

Isti`anah mampu memberikan suatu perubahan yang sangat pesat di Desa

Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Masyarakat Desa

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

4

Jombor yang dulu disebut sebagai kampung yang terisolasi karena banyak

dari mereka yang berbuat kejahatan dan kemaksiatan, dan masyarakat

yang masih jauh dari nilai-nilai agama Islam, kini telah menjadi suatu

perkampungan yang maju dengan kehidupan masyarakat yang agamis,

damai dan bersatu. Keberhasilan di atas menarik peneliti untuk mengkaji

lebih dalam dan dituangkan dalam penelitian dengan judul: “Strategi

Pengembangan Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah Dalam

Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat Di Desa Jombor Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi rumusan

masalah penelitiannya sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren al-

Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa

Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019?

2. Bagaimana perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor sebelum dan

sesudah adanya strategi pengembangan dakwah yang dilakukan oleh

Pondok Pesantren Al-Isti`anah?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan

dakwah Pondok Pesantren al-Isti`anah dalam memperbaiki perilaku

sosial masyarakat di Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2019?

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa

Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019.

2. Mengetahui perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor sebelum dan

sesudah adanya strategi pengembangan dakwah yang dilakukan oleh

Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi

pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih pemikiran

pengetahuan terutama yang berhubungan dengan strategi

pengembangan dakwah pondok pesantren dan memperbaiki perilaku

sosial masyarakat.

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca.

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk

berdakwah di masyarakat dan strategi pengembangannya.

b. Bagi pesantren.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi

pentingnya penggunaan strategi pengembangan dakwah.

c. Sebagai tinjauan pustaka bagi penelitian selanjutnya.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman pada judul skripsi di atas, maka

penulis akan memaparkan penegasan istilah. Sub-sub istilah yang

didefinisikan secara operasional sebagai berikut:

1. Strategi Pengembangan Dakwah

Strategi adalah suatu objek yang meliputi penjelasan cara (teknis)

penjabaran metode dakwah (Al-Bayanuny, 2010:31).

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan baik secara teknis, teoritis, konseptual dan moral sesuai

dengan kebutuhan melalui pelatihan, dan pengajaran. Dalam penelitian

dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembnagkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk

yang telah ada (Sukma, 2017:11).

Dakwah adalah usaha menyampaikan sesuatu kepada orang lain,

baik perorangan maupun kelompok orang tantang pandangan dan

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

7

tujuan hidup manusia sesuai dengan ajaran Islam, (Syamsuddin, 2016:

10).

Strategi pengembangan dakwah adalah suatu cara atau teknik yang

dilakukan meliputi perencanaan dan manajemen yang digunakan untuk

mengembangkan dakwah, dan mencapai tujuan dakwah (Ridla, 2018:

157).

2. Pondok Pesantren

Pondok pesantren bangunan untuk tempat tinggal sementara atau

madrasah dan asrama yang digunakan untuk mempelajari, memahami,

mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, dan

didalamnya ada figur yang bertindak sebagai pengajar yaitu kiai atau

guru, ada santri, ada tempat untuk belajar, dan masjid sebagai pusatnya

(Alwi, 2019:207).

3. Perilaku Sosial

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang

merupakan suatu keharusan untuk menjamin keberadaan manusia,

sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuahn hidupnya

tidak dapat melakukan sendirian melainkan membutuhkan bantuan

dari orang lain.

Memperbaiki perilaku sosial adalah suatu aktivitas pembentukan

fisik maupun psikis seserang terhadap orang lain dalam rangka

memenuhi diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntunan sosial,

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

8

sehingga hubungan individu dan lingkungannya berubah menuju arah

yang lebih baik (Nisrima, dkk, 2016: 197).

4. Masyarakat

Masyarakat atau disebut community (masyarakat setempat), adalah

warga sebuah desa, sebuah kota, sebuah suku atau suatu nengara.

Dalam hal ini adalah suatu kelompok yang besar maupun yang kecil

yang hidup bersama, memenuhi kepentingan-kepentingan hidup

bersama, maka disebut masyarakat setempat (Ubaidillah, 2010: 15-16).

F. Kerangka berpikir

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

Pondok Pesantren

Strategi

Pengembangan

Dakwah

Masyarakat

Sasaran Dakwah

Metode yang

digunakan

Perilaku

Sosial

Merubah

Perilaku

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

9

Kerangka berfikir dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana Pondok

Pesantren al-Isti`anah dalam mengembangkan dakwahnya memiliki

strategi agar dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Sasaran dakwah yang dituju oleh pondok pesantren dalam

mengembangkan dakwahnya adalah masyarakat Desa Jombor dengan

menggunakan strategi pengembangan dakwah yang sesuai dengan

lingkungan masyarakat. Dalam menjalankan pengembangan dakwahnya

kepada masyarakat mempunyai tujuan untuk merubah perilaku yang buruk

ke perilaku yang baik, sehingga mampu memberikan perubahan pada

perilaku sosial.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang dibuat oleh penulis adalah

sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN . Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

kerangka berifikir dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Bab ini

berisi tentang tinjauan pustaka dan landasan teori yang berhubungan

dengan penelitian yang memuat tentang definisi strategi pengembangan

dakwah, pondok pesantren (definisi pondok pesantren, elemen-elemen

pondok pesantren, macam-macam pondok pesantren, peran pondok

pesantren) perilaku sosial (definisi perilaku sosial, teori perilaku sosial,

bentuk-bentuk perilaku sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

10

pembentukan perilaku sosial, proses pembentukan perilaku sosial)

masyarakat (definisi masyarakat), dan hubungan dakwah dengan perilaku

sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang jenis penelitian,

lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik

analisis data, teknik validitasi data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi

tentang gambaran umum deskripsi Pondok Pesantren Al-Isti`anah, Profil

Desa Jombor, kegiatan di Pondok Pesantren Al-Isti`anah, serta upaya yang

dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam pengembangan

dakwah guna memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor.

Pembahasan dilakukan untuk menjawab masalah penelitian yang

diintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan

jalan menjelaskan temuan penelitian dalam konteks khasanah keilmuan.

BAB V PENUTUP . Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, serta bagian

akhir berupa daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka disampaikan dengan tujuan selain untuk mengetahui

bahwa sudah ada studi tentang masalah yang diangkat dalam penelitian ini,

juga untuk menjadi salah satu rujukan baginya. Lebih penting dari itu semua,

pemaparan tinjauan pustaka sangat penting agar persamaan dan perbedaan

dengan penelitian penulis dapat diketahui, sehingga tidak terjadi plagiasi.

Diantara studi-studi tentang masalah itu adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Husnan Wadi pada tahun 2012 dengan

judul “Strategi Pengembangan Dakwah KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta

dan TGH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Lombok”. Hasil

penelitiannya adalah strategi pengembangan dakwah yang dilakukan oleh

kedua tokoh ini menggunakan pendekatan kultural, yaitu sama-sama konsen

di bidang sosial dan pendidikan. Secara prinsip kedua tokoh tersebut

memiliki persamaan ideologi yaitu di samping al-qur‟an dan hadist, keduanya

mengacuh pada aqidah Ahlus Sunnah Wa Al-Jamaah dan Mazhab Imam

Syafi’i dalam bidang fiqih. Namun meskipun samasama menganut faham

Ahlus Sunnah Wa Al-Jamaah, kedua tokoh ini memiliki perbedaan dalam

penerapannya, KH. Ahmad Dahlan tidak menciptakan suatu tradisi di

kalangan Muhammadiyah, sementara TGH. Muhammad Zainuddin Abdul

Majid melalui organisasi NW mengembangkan tarekat hizib NW dan

mempraktikkan ajaran sufi yang menekankan loyalitas dan ketaatan kepada

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

12

tuan guru. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel sedangkan yang

penulis lakukan menggunakan dua variabel, jenis penelitian ini menggunakan

reseach library sedangkan yang penulis lakukan dengan penelitian lapangan,

subjek penelitiannya yaitu KH. Ahmad Dahlan dan TGH. Muhammad Abdul

Zainuddin Abdul Majid sedangkan subjek penelitian yang penulis lakukan

adalah pondok pesantren. Kesamaanya hanya terletak pada subjek

penelitiannya yaitu tentang strategi pengembangan dakwah (Wadi, 2012: 4).

Skripsi yang ditulis oleh Nia Najiah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2013 dengan judul “Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah

dalam mengembangkan dakwah di Desa Kenanga Menes Pandeglang

Banten”. Pondok Pesantren Al-Ishlah dalam aktivitas telah berperan dengan

mendirikan majlis ta`lim yang tersebar dibeberapa daerah Kabupaten

Pandeglang, mendirikan pengajian remaja, dan telah berhasil membudayakan

berbusana muslim di desa Kananga, berhasil menamankan semangat belajar

anak-anak, meningkatkan prestasi para santri. Perbedaannya terletak pada

variabelnya, jika penulis lakukan menggunakan dua variabel sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan satu variabel. Objek penelitiannya juga

berbeda, dalam penelitian ini objek penelitiannya tentang peranan pondok

pesantren dalam mengembangkan dakwah sedangkan yang penulis lakukan

objeknya tentang strategi pengembangan dakwah, persamaannya terletak

pada subjek penelitian yaitu tentang pondok pesantren (Najiah, 2013: 1).

Skripsi yang ditulis oleh Indra mahasiswa UIN Alauddin Makassar pada

tahun 2014 dengan judul “Aktivitas Dakwah pada Pondok Pesantren Syekh

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

13

Hasan Yaman di Kec. Campalagian Kab. Polman”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dalam proses pengelolaan aktivitas kegiatan dakwah di

Ponpes Syekh Hasan Yamani dilaksanakan dengan memperhatikan fungsi-

fungsi manajemen dakwah. Dalam menentukan setiap kegiatan, baik dalam

proses belajar mengajar maupun kegiatan-kegiatan rutin yang berhubungan

dengan kegiatan dakwah, pihak pondok pesantren selalu menerapkan 4 fungsi

manajemen dakwah yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan

pengawasan. Penelitian ini menggunakan satu variabel sedangkan penelitian

yang penulis lakukan menggunakan dua variabel, subjek penelitian ini

tentang aktivitas dakwah pada pondok pesantren sedangkan yang penulis

lakukan yaitu tentang strategi pengembangan dakwah. Persamaannya hanya

pada objek penelitiannya yaitu tentang pondok pesantren (Indra, 2014: 6).

Penelitian yang dilakukan oleh Mawardi Siregar, pada tahun 2013

dengan judul “Mendakwahi Orang-orang yang Sudah Percaya:

Pembentukan Perilaku Masyarakat Nelayan Pesisir Kuala Langsa Propinsi

Aceh”. Tulisan ini mengkaji metode dakwah dan implikasinya terhadap

pembentukan perilaku sosial masyarakat nelayan di pesisir Kuala Langsa

Aceh. Tulisan ini mengungkap, bahwa metode dakwah yang dilakukan da`i di

Kuala Langsa belum memberikan perubahan terhadap perilaku sosial

masyarakat nelayan. Perbedaanya yaitu pada kajian penelitian, dalam

penelitian ini kajian penelitiannya metode dakwah, sedangkan penelitian yang

penulis lakukan kajian penelitiannya adalah strategi pengembangan dakwah,

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

14

subjek penelitiannya juga berbeda. Persamaannya hanya pada variabelnya

sama-sama menggunakan dua variabel (Siregar, 2013: 133).

Skripsi yang ditulis oleh Muhammad pada tahun, 2009 yang berjudul

“Strategi Pengembangan Dakwah (Studi atas Lembaga Dakwah Pondok

Pesantren Taruna Al-Qur`an Sleman Yogyakarta)”. Dalam penelitiannya

menjelaskan bahwa pesantren harus mampu melakukan pengembangan

lembaganya di semua aspek, salah satunya pengembangan semua sumber

daya, maka pesantren harus melengkapi dirinya dengan tenaga terampil

mengelola sumber daya yang ada di lingkungannya. Penelitian ini

menggunakan satu variabel sedangkan penelitian yang penulis lakukan

menggunakan dua variabel, sasaran penelitiannya tentang santri, sedangkan

penelitian yang penulis lakukan tentang masyarakat. Persamaanya pada

subjek tentang strategi pengembangan dakwah dan objek penelitiannya

tentang pondok pesantren (Muhammad, 2009: 2).

B. Landasan Teori

1. Strategi Pengembangan Dakwah

a. Strategi Pengembangan Dakwah

Secara etimologi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strato”

yang berarti pasukan dan “agenis” yang berarti pemimpin. Jadi kata

strategi adalah hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Wadi,

2009: 9). Pada awalnya strategi dipakai pada kalangan militer

khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau

pertempuran, terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

15

strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang

digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besaR

kemungkinan untuk menang. Biasanya, sebuah strategi disusun dengan

mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, perlengkapan

perang dan sebagainya (Suyadi, 2013: 13).

Secara istilah strategi adalah suatu kesatuan rencana yang

menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang digunakan untuk

mencapai tujuan (Amirullah, 2015: 4).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, strategi adalah

suatu cara untuk menghadapi sasaran tertentu sehingga memperoleh

hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sudjana sebagaimana dikutip oleh Munir dan Ilaihi (2006: 243)

menjelaskan bahwa pengembangan diambil dari istilah bahasa Inggris

yaitu Development. Sedangkan Morris dalam The American Herritage

Dictionary of English Language dan dikutip oleh Munir dan Ilaihi

(2006: 243) menyatakan bahwa, “Development is the act of

developing”. Developing artinya mengembangkan merupakan upaya

memperluas atau mewujudkan potensi-potensi, membawa suatu

keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang lebih lengkap,

lebih besar, atau lebih baik dalam memajukan sesuatu dari yang awal

sampai ke akhir atau yang sederhana kepada tahapan yang lebih

komplek (Sholekhah, 2019: 22).

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

16

Secara individual proses pengembangan yang berorientasi kepada

perilaku para da`i memiliki sejumlah keuntungan potensi dalam proses

menggerakkan dakwah khususnya bagi para pemimpin dakwah. Proses

pengembangan dakwah hendaknya didasarkan atas usaha untuk

mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta

ketrampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara

efektif dan efesien (Munir dan Ilaihi: 2006: 243).

Jadi pengembangan adalah suatu usaha untuk memperluas,

meningkatkan, dan mengembangkan suatu keadaan atau suatu hal dari

keadaan yang awal hingga yang akhir, dan dari yang sederhana

menjadi yang paling komplek.

Dakwah secara bahasa dari kata دعوة -يدعو -دعا yang artinya

mengajak, menyeru, dan memanggil, (Yunus, 1978: 127). Dalam

pengertian lain, dakwah juga diartikan sebagai suatu misi, dan ajakan.

Adapun dakwah menurut istilah sebagaimana yang dijelaskan oleh

Andy Dermawan dan dikutip oleh Syamsuddi, adalah suatu ajakan atau

seruan kepada individu maupun kelompok untuk mengikuti dan

mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam pengertian lain,

dakwah adalah suatu aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia

baik individu maupun kelompok masyarakat dari situasi yang buruk

kepada situasi yang baik (Syamsuddin, 2016: 9).

Menurut para ahli dan para ulama pengertian dakwah adalah

sebagai berikut:

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

17

a) Syekh `Ali Mahfudz menjelaskan bahwa dakwah yaitu mendorong

manusia berbuat kebaikan, menyuruh mereka berbuat yang makruf

dan melarang yang mungkar agar mereka mendapatkan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

b) M. Quraisy Shihab mendefinisikan dakwah sebagai sebuah seruan

dan ajakan kepada situasi yang lebih baik terhadap pribadi maupun

masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha

meningkatkan pemahaman keagaman dalam tingkah laku dan

pandangan hidup saja, akan tetapi juga menuju sasaran yang lebih

luas (Pirol: 2018: 7-8).

c) A. Hasjmy menjelaskan dakwah sebagai mengajak orang lain untuk

meyakini dan mengamalkan akidah dan syari`ah Islam yang

terlebih dulu diyakini dan diamalkan oleh da`i terlebih dahulu.

d) Toha Yahya Omar menjelaskan bahwa dakwah menurut Islam

adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang

benar sesuai peringatan Tuhan untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.

e) Al-Khulli menjelaskan dakwah adalah memindahkan umat dari

satu situasi ke situasi yang lain (Ilahi, 2013: 16).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah

adalah suatu aktivitas yang bersifat mengajak dan menyeru orang lain

untuk mengamalkan ajaran Islam dilakukan secara sadar dan sengaja

dengan menggunakan berbagi metode serta merubah situasi

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

18

masyarakat yang buruk menuju yang baik sehingga tercapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat dengan dasar keridloan Allah

SWT.

Jadi pengertian strategi pengembangan dakwah adalah suatu

cara atau teknik yang digunakan untuk mengembangkan dakwah, dan

mencapai tujuan dakwah.

b. Hukum Berdakwah

Para ulama sepakat atas wajibnya berdakwah, akan tetapi berbeda

pendapat dalam macam kewajiban apakah wajib `ain atau kifayah.

Adapun para ulama yang berpendapat bahwa dakwah itu wajib `ain

berlandaskan dalil-dalil, berikut:

1) Firman Allah dalam QS. Ali Imran (3): 104

هون عنولتكن منكم أمة يد عون إل الي ويمرون وأؤلئك المنكر بلمعروف وي ن المفلحون هم

Artinya: Dan hendaknya diantara kamu sekalian, golongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang

makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah

orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran, 3: 104).

Pada ayat di atas terdapat lafal من adalah untuk bayan wa tabyin

(penjelasan) bukan untuk “tab`id” (pembagian), disebabkan

adanya qarinah (kata yang dijadikan oleh pembicara sebagai

petunjuk bahwa suatu lafadz itu tidak diartikan seperti makna

aslinya) lain selanjutnya sehingga menurut mereka arahan

seruannya untuk dakwah kepada semua orang mukalaf. Oleh

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

19

karena itu, dakwah diwajibkan kepada setiap individu muslim

sesuai dengan kemampuannya (Bayanuniy, 2010: 24).

2) Sabda Rasulullah SAW

ه بيده فإن ل يستطع فبلسانه فإ ل يستطع فبقلبه لك وذ من رآى منكم منكرا ف لي غي أضعف الإيان

Artinya: Barang siapa melihat kemungkaran di antara kalian maka

hendaklah mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak

bisa maka dengan lisannya, dan jika tidak bisa juga maka

dengan hatinya. Demikianlah itulah selemah-lemahnya

iman (HR. Shohih Muslim).

Adapun para ulama yang berpendapat bahwa dakwah itu

hukumnya wajib kifayah, mereka mengemukakan pendapatnya

berdasarkan alasan bahwasannya perintah amar makruf nahi

mungkar itu memerlukan syarat dan kondisi yang tidak semua

orang muslim mampu memilikinya. Oleh karena itu, kewajiban

tersebut hanya kepada orang muslim yang memenuhi syarat.

Apabila orang yang memilki syarat tersebut telah melakukan

dakwah, maka terlepaslah dosa atas muslim yang tidak memenuhi

syarat.

Meskipun kewajiban berdakwah itu gugur karena adanya

pelaksanaan oleh sebagian yang memenuhi syarat akan tetapi masih

tetap memiliki anjuran untuk melaksanakan dakwah meskipun

bersifat sunnah (Al-Bayanuniy, 2010: 24-29).

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

20

c. Unsur-unsur Dakwah

Dalam kegiatan dakwah maka perlu diperhatikan unsur-unsur yang

terkandung dalam dakwah atau dengan kata lain adalah komponen-

komponen yan harus ada dalam setiap kegiatan dakwah, yang meliputi:

1) Da`i

Da`i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara

lisan maupun tulisan ataupun dengan perbuatan baik secara

individu, kelompok atau dalam bentuk organisasi maupun

lembaga. Dalam hal ini da`i dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu

da`i, secara umum yaitu setiap muslim atau muslimah yang

mukallaf (dewasa dan berakal) dimana bagi mereka kewajiban

dakwah merupakan suatu yang melekat, tidak terpisahkan dari

misinya sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah

“Sampaikanlah walau satu ayat” dan da`i secara khusus, yaitu

mereka yang mengambil keahlian khusus dalam bidang agama

Islam, yang dikenal dengan panggilan ulama (Ilaihi, 2013: 19).

Ali Hasjmy menjelaskan bahwa seorang da`i secara khusus harus

memiliki kriteria dan persyaratan tertentu, diantaranya mereka

harus benar-benar beriman kepada Allah, mereka harus

mengerjakan amal saleh dalam arti seluas-luasnya, mereka harus

menyembah hanya kepada Allah, Sama sekali mereka tidak boleh

menyekutukan Allah dengan siapa dan dengan barang apapun

(Suhandang, 2014: 8).

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

21

2) Mad`u

Mad`u adalah manusia yang menjadi mitra dakwah atau

sasaran dakwah baik secara individu, kelompok, beragama Islam

maupun tidak, atau manusia secara keseluruhan. Muhammad

Abduh yang dikutip oleh Ilaihi (2013: 20) membagi mad`u menjadi

tiga golongan diantaranya:

a. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran dan dapat

berfikir secara kritis, cepat menangkap persoalan.

b. Golongan awam, yaitu kebanyakan orang yang belum dapat

berfikir secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap

pengertian-pengertian yang tinggi.

c. Golongan yang berbeda dengan golongan yang diatas adalah

mereka yang senang membahas sesuau, tetapi hanya dalam

batasan tertentu tidak sanggup mendalami benar

3) Materi Dakwah

Materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan da`i

kepada mad`u. Pesan dakwah sudah jelas merupakan ajaran Islam,

baik berupa akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak yang diajarkan

Allah dalam Al-Qur`an melalui Rasul-Nya. Pesan dakwah tidak

hanya sebatas teori saja, malainkan juga berupa perbuatan para da`i

sendiri atau disebut dakwah bi al-haal, sehingga secara singkat da`i

itu sendiri bisa dianggap menjadi pesan dakwah.

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

22

4) Media Dakwah

Media dakwah adalah alat yang dipakai untuk

menyampaikan ajaran Islam, baik secara lisan, tulisan, gambar,

audio visual, dan akhlak. Demikian pula peralatan dan sarana

komunikasi yang modern maupun tradisional, serta sarana lain

yang dapat digunakan untuk memperlancar jalannya kegiatan

dakwah Islamiyah.

5) Efek Dakwah

Efek dakwah yaitu umpan balik dari reaksi proses dakwah,

atau secara sederhana adalah reaksi dakwah yang ditimbulkan oleh

aksi dakwah. Dalam kegiatan dakwah efek yang diinginkan adalah

terwujudnya umat yang berjalan di atas jalan Allah ke arah yang

Islami (Suhandang, 2014: 11). Menurut Jalaluddin Rahmat

sebagaimana dikutip oleh Ilaihi (2013: 21) efek kegiatan dakwah

dapat terjadi pada tataran:

a. Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang

diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak. Efek ini

berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan,

kepercayaan, atau informasi.

b. Efek afektif, yaitu jika ada perubahan pada apa yang dirasa,

disenangi, atau dibenci yang meliputi segala sesuatu yang

berkaitan dengan emosi, sikap, serta nilai.

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

23

c. Efek behavior, yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat

diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau

kebiasaan tindakan berperilaku.

6) Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan da`i

dalam menyampaikan pesan dakwah untuk mencapai tujuan

dakwah. Ali Imran menjelaskan bahwa metode dalam

pengembangan dakwah Islamiyah, dintaranya:

a. Metode dakwah fardiyah, adalah metode dakwah yang

dilakukan seseorang kepada orang lain atau beberapa orang

dalam jumlah kecil dan terbatas. Dakwah fardiyah biasanya

tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Seperti

halnya menasehati teman, menjenguk orang sakit, memberi

selamat atas kebahagiaan orang lain, dan lain sebagainya.

b. Metode dakwah ămmah, adalah jenis metode dalam

pengembangan dakwah yang dilakukan oleh seseorang melaui

media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan

maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Biasanya

metode ini dilakukan dalam bentuk khutbah, dan dilakukan

oleh perseorangan maupun dilakukan oleh organisasi-

organisasi yang berkecimpung dalam dakwah (Imran, 2017:

72).

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

24

Adapun metode dakwah sebagaimana yang dijelaskan

dalam Al-Qur’an surah al-Nahl (16) ayat 125 adalah sebagai

berikut:

وعظة الحسنة وجادلم بلت هى أحسن ادع إل سبيل ربك

إن ربك بلحكمة والم

لمهتدين سبيله وهو أعلم ب عن هو أعلم بن ضل Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan mauizhah (pelajaran) yang baik dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat

di jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.

Dari ayat di atas terdapat metode dalam mengembangkan

dakwah, diantaranya sebagai berikut:

1) Bi al-Hikmah

Kata al-Hikmah diartikan kesabaran dan ketabahan. Dalam

pengertian lain adalah penyeruan atau mengajak dengan cara

bijak, filosofis, argumentatif, dilakukan dengan cara adil, penuh

kesabaran, dan ketabahan sesuai dengan risalah an-nubuwwah

dan ajaran Al-Qur`an. Menurut HAMKA, sebagaimana dikutip

oleh Badiati (2018: 39), hikmah adalah inti yang lebih halus dari

filsafat. Menurutnya, filsafat hanya dapat difakamkan oleh

orang-orang yang sudah terlatih fikirannya dan tinggi pendapat

logikanya. Sedangkan hikmah dapat m/enarik orang yang belum

maju kecerdasannya dan tidak dapat dibantah oleh orang yang

pandai sekalipun.

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

25

Jadi hikmah adalah kemampuan seorang da`i yang

diperoleh melalui melalui ayat-ayat Allah untuk memahami

unsur-unsur yang terkait dalam kegiatan dakwah yang sesuai

dengan situasi dan kondisi sehingga pesan dakwah dapat

tersampaikan dengan mudah dan diterima oleh sasaran

(Suisyanto, 2006: 144).

2) al-Mau`idzah al-Hasanah

Mau`idzah Hasanah (nasihat yang baik) adalah metode

dakwah dengan memberikan nasihat kepada orang lain dengan

cara yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk kea rah kebaikan

dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan di hati,

menghidar dari sikap kasar, tidak mencela kesalahan mad`u

sehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya

mengikuti apa yang disampaikan oleh da`i (Amin, 2009: 99).

Mau`idzah Hasanah dapat dilakukan melalui mengisahkan

kisah-kisah terdahulu yang baik maupun yang buruk dengan

memberi kabar gembira serta ancaman, menjelaskan keadaan

surge dan neraka dengan perumpamaan-perumpaan untuk

mencari kesamaan-kesamaan (Yahya, 2016: 92).

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa,

yang dimaksud dengan mau`idzah hasanah adalah metode

dakwah yang dilakukan dengan cara memberikan nasihat-

nasihat yang baik, bermanfaat, berisi argumen-argumen yang

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

26

meyakinkan sehingga dapat diterima baik oleh mad`u dan

dilakukan tanpa ada paksaan.

Menurut al-Qathany yang dikutip oleh Badiati, (2018:42)

dalam menggunakan metode ini da’i harus memenuhi beberapa

hal berikut ini:

a. Mengetahui jenis kemunkaran yang berkembang sesuai

dengan waktu dan tempat.

b. Mengetahui skala prioritas kemunkaran yang didahulukan

untuk diantisipasi atau ditangani.

c. Memikirkan efek yang ditimbulkan lebih jauh oleh

kemunkaran, dari segi psikis, sosial, kesehatan, dan ekonomi.

d. Memilki dasar argumentasi agama yang kuat dan pasti baik

bersumber dari ayat Al-Qur`an, hadist, sirrah, maupun qaula

ulama yang berkaitan dengan masalah tertentu.

3) Wa Jadilhum bi al-lati hiya ahsan

Jadilhum bi al-lati hiya ahsan adalah bantahlah mereka

dengan cara yang lebih. Dalam penjelasan lain, mujadalah

adalah berdiskusi dengan cara yang baik dari cara-cara diskusi

yang ada. Metode ini merupakan cara terakhir yang digunakan

untuk berdakwah apabila kedua cara terakhir digunakan untuk

orang-orang yang taraf berfikirnya cukup maju, dan kritis seperti

ahli kitab yang memang memiliki bekal keagamaan dari para

utusan sebelumnya. Kaum muslimin terutama para pendakwah

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

27

dianjurkan agar berdebat dengan ahli kitab dengan cara yang

baik, sopan, santun dan lemah lembut terkecuali apabila mereka

menampakkan keangkuhan dan kedzaliman yang keluat dari

batas wajar (Amin, 2009: 100-101).

d. Teori Pengembangan

Dalam pengembangan dakwah sebagai ilmu, maka ada teori-teori

pengembangan dakwah yang menjadi tolak ukur keberhasilan dakwah,

diantaranya:

1) Teori Citra Da`i

Teori ini menjelaskan bahwa, dakwah tidak hanya sekedar

menyeru, mengajak, akan tetapi juga mengubah manusia sebagai

pribadi maupun kelompok agar dapat tumbuh dan berkembang

sesuai fitrahnya. Dalam rangka menegakkan dakwah sehingga

dapat dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh umat, maka

diperlukan adanya juru dakwah yang berkualitas.

Keberhasilan kegiatan dakwah juga sangat ditentukan oleh

kualitas dan kepribadian seorang da`i, sehingga seorang da`i harus

memiliki sikap yang baik agar menjadi suri tauladan bagi

mad`unya. Baik dari perkataannya, perbuatannya, cara

menyampaikan dakwah, dan penguasaan materi dakwah. Dalam

mengoptimalkan kredibiltas dan membangun citra positif da`i

maka perlu melingkupi tiga dimensi diantaranya kebersihan batin,

kecerdasan mental, dan keberanian mental (Mustar, 2017: 97).

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

28

2) Teori Medan Dakwah

Teori medan dakwah adalah teori yang menjelaskan situasi

teologis, kultural, dan struktur mad`u saat pelaksaan dakwah.

Dakwah Islam adalah suatu ikhtiar dalam mewujudkan kehidupan

pribadi, keluarga, dan masyarakat untuk dapat mencapai khoiru al-

ummah, yaitu tata sosial masyarakat yang beriman, menjalankan

amal makruf dan mencegah kemungkaran.

Seorang da`i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah pasti

akan menemui sistem dan struktur masyarakat yang bermacam-

macam. Dalam menghadapi segala bentuk struktur masyarakat

yang berbeda-beda perlu adanya ilmu, jiwa yang lembut, dan

kesabaran (Mustopa, 2018: 13-18).

e. Prinsip-prinsip Pengembangan Dakwah

Mengingat realitas masyarakat yang sangat kompleks dan sangat

beragam, maka perlu adanya perkembangan dalam dakwah yang

sesuai dengan perubahan dan tingkat kemajuan dalam lingkungan

masyarakat. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan baik secara teknis, teoritis, konseptual dan moral sesuai

dengan kebutuhan melalui pelatihan, dan pengajaran. Dalam sebuah

proses pengembangan, Munir dan Ilaihi menjelaskan ada beberapa

prinsip-prinsip yang akan membawa suatu pengembangan dakwah,

diantaranya:

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

29

1) Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan

Proses pengembangan keterampilan da`i bertujuan untuk

menentukan apa yang mereka ketahui dalam menyiapkan ketika

terjun langsung ke objek dakwah. Banyaknya kebutuhan pelatihan

dapat diidentfikasi pada perbedaan antara ketrampilan yang

dimiliki sekarang dengan ketrampilan yang dibutuhkan, yaitu

dengan melakukan analisis terhadap kinerja da`i.

2) Membantu rasa percaya diri seorang da`i

Melatih (coach) akan berhasil jika da`i merasa yakin bahwa ia

akan berhasil mempelajari suatu ketrampilan. Dalam hal ini,

manajer dakwah harus memberikan peluang yang cukup bagi para

da`i untuk memperoleh kemajuan dan keberhasilan dalam

menguasai materi ketrampilan, sehingga dibutuhkan kesabaran.

3) Membuat penjelasan yang berarti

Dalam proses peningkatan pemahaman serta daya ingat

selama pelatihan harus dibangun atas dasar pengetahuan. Pada saat

menjelaskan sebuah prosedur maka harus diupayakan untuk

menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan menghindari instruksi

yang kontradiktif. Dengan demmikian penjelasan dapat diterima

sesuai dengan pemahaman yang dimiliki.

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

30

4) Membuat uraian pelatihan sehingga memudahkan dalam proses

pembelajaran

Jika diadakan pelatihan baik formal maupun non-formal,

maka sebelum mengajarkan suatu pengetahuan hendaknya

dijelaskan terlebih dahulu mengenai prosedur ketrampilan yang

akan diajarkan. Selain itu, penyampaian teori harus diusahakan

untuk memberikan teori-teori yang mudah terlebih dahulu,

kemudian lanjut ke teori-teori yang lebih kompleks.

5) Memberi kesempatan untuk mempraktikan

Setelah menyampaikan materi seluruhnya, maka selanjutnya

memberikan kesempatan untuk mempraktikkan atau

mendemostrasikan materi-materi yang telah disiapkan. Ketika

mempraktikkan hendaknya ada instruksi yang mampu

mengkondisikan keadaan. Apabila terjadi kesalahan dalam

mempraktikkan harus ada instruksi yang membenarkan dan

meyakinkan para da`i bahwa kesalahan-kesalahan itu merupakan

sebuah proses pengalaman dalam belajar bukan suatu kegagalan

pribadi. Memberikan perhatian atas kemajuan da`i juga merupakan

sebuah sugesti baginya akan sebuah keberhasilan.

6) Mengevaluasi apakah program pelatihannya berhasil atau tidak

Langkah ini merupakan langkah yang paling penting dalam

program pengembangan yaitu dengan memeriksa kembali, apakah

ketrampilan dan pengetahuan yang ditargetkan telah berhasil

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

31

dipelajari. Indikator keberhasilan yaitu dengan membuat standar

bahwa proses keberhasilannya dapat diukur dengan melakukan

sebuah praktik yang kemudian diselesaikan dengan teori yang telah

diberikan.

7) Mendorong aplikasi dari ketrampilan dalam kerja dakwah

Setelah dilakukan proses pelatihan, maka langkah yang

paling penting selanjutnya adalah mengaplikasikan beberapa

prinsip peserta prosedur dalam pemecahan masalah-masalah aktual

yang berhubungan dengan kerja dakwah (Munir dan Ilaihi, 2016:

245-247).

Cara apapun yang dipakai dalam pengembangan dakwah

tidak boleh menyimpang dari tujuan dakwah dan merusak nilai-

nilai Islam dari ajarannya, sehingga proses pengembangan dakwah

dapat berjalan secara kesinambungan dan saling menunjang antara

satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, dalam pengembangan

dakwah diharapkan mampu merangkum beberapa bidang

diantaranya:

a.) Pelatihan dakwah

b.) Menumbuhkan etos kemasyarakatan dalam pemikiran

keagamaan yang sesuai dengan tuntunan zaman.

c.) Kerja rintisan dalam bidang pengabdian masyarakat dan

pembentukan jaringan komunikasi.

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

32

d.) Kajian dan rintisan kerja dalam bidang sistem pendidikan

Islam dengan proyeksi kepada integritas kedalam sebuah

sistem pendidikan nasional yang benar-benar terpadu (Ali,

2009: 15-16).

2. Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren berasal dari kata santri dengan awalan pe di depan dan

akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri (Dhofier, 1994:18).

Menurut pendapat Nurcholish Madjid sebagaimana dikutip oleh Efendi

(2014: 11) ada dua pendapat yaitu:

1.) Kata santri berasal dari perkataan sastri yang berasal dari bahasa

Sanskerta yang artinya melek huruf. Pendapat ini didasarkan atas

kaum santri adalah kelas literasi bagi orang Jawa yang berusaha

mendalami agama melalui kitab-kitab bertuliskan dan berbahasa

Arab.

2.) Pendapat yang mengatakan bahwa santri dari bahasa Jawa yaitu

cantrik yang bermakna seseorang yang selalu mengikuti seorang

guru kemana guru ini pergi menetap.

Secara Istilah pondok pesantren bangunan untuk tempat tinggal

sementara atau madrasah dan asrama yang digunakan untuk

mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam, dan didalamnya ada figur yang bertindak sebagai

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

33

pengajar yaitu kiai atau guru, ada santri, ada tempat untuk belajar, dan

masjid sebagai pusatnya (Alwi, 2019: 207).

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, yang

dimaksud dengan pondok pesantren adalah lembaga pendidikan agama

Islam sebagai tempat untuk menimba ilmu agama Islam yang

didalamnya terdiri dari kyai atau guru sebagai orang yang mengajar,

masjid atau tempat belajar, serta pondok atau asrama sebagai tempat

tinggal para santri.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang pada

mulanya berkembang di pedesaan, melalui proses sosial yang unik

(Dahlan, 2016: 22). Di Indonesia baru diketahui keberadaan dan

perkembangannya setelah abad ke-16. Hal ini diberdasarkan karya-

karya Jawa Klasik seperti serat cabolek dan serat centini yang

mengungkapakan dijumpai lembaga-lembaga yang mengajarkan kitab

Islam klasik dalam bidang fiqh, tasawuf, dan menjadi pusat-pusat

penyiaran Islam yaitu pondok pesantren.

Sejak awal pertumbuhannya, pondok pesantren mempunyai tujuan

pokok yaitu:

1.) Menyiapkan santri mendalami serta menguasai ilmu agama Islam

(tafaqquh fid-din) yang diharapkan dapat mencetak kader-kader

ulama dan turut menceraskan masyarakat Indonesia.

2.) Dakwah menyebarkan agama Islam.

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

34

3.) Banteng pertahanan umat dalam bidang akhlak, dan

4.) Berupaya menigkatkan pengembangan masyarakat di berbagai

sektor kehidupan.

Adapun tiga fungsi dari pondok pesantren itu sendiri atau yang

dikenal dengan Tri Dharma Pondok Pesantren adalah:

1.) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT

2.) Pengembangan ilmu yang bermanfaat, dan

3.) Pengabdian terhadap agama, masyarakat dan negara (Depag, 2003:

8-9).

b. Elemen-elemen Pondok Pesantren

Terdapat 5 elemen dasar yang harus ada dalam sebuah pondok

pesantren, lima elemen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1.) Kyai

Kyai dimaksud di sini adalah para pendiri dan pemimpin

pesantren yang merupakan elemen paling dasar dari suatu

pesantren. Oleh karena itu, kemajuan pesantren juga bergantung

pada kemampuan pribadi kyainya. Akan tetapi, biasnya kyai

dibantu oleh para ustadz baik dari para santri seniornya maupun

ustadz dari luar pesantantren, namun hanya kedudukannya sebagai

penumbuhan kemampuannya menjadi kyai di kemudian hari, dan

hanya sebagai pembantu kayai dalam mendidik santri-santrinya

(Ali, 2013: 19).

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

35

2.) Pondok atau Asrama

Di Indonesia istilah pesantren lebih dikenal dengan sebutan

pondok pesantren. Kata pondok berasal dari bahasa Arab funduq

yang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana

(Yasmadi, 2002: 61-62). Adanya pondok menjadi ciri khas

tersendiri pada lembaga pendidikan Islam, terlebih melihat

fungsinya sebagai tempat menginap para santri dan sebagai

temapat berinterasinya para santri dengan kiai dalam kehidupan

sehari-hari guna memperdalam ilmu agama Islam.

3.) Masjid

Masjid bahasa Arab sujudan, masjidun yang berarti tempat

sujud atau tempat sholat, sehingga masjid mengandung pengertian

tempat melaksankan kewajiban bagi umat Islam untuk

melaksankan sholat lima waktu sebagaimana yang diperintahkan

oleh Allah SWT. Fungsi masjid tidak hanya untuk beribadah sholat

lima waktu saja, melainkan tempat menerima dan memberi ilmu,

musyawarah yang menyangkut hal-hal penting dalam kehidupan

masyarakat Islam, dan sebagai baitul mal sebagaimana fungsi

masjid pada zaman Rasulullah SAW (Niko, 2013:307).

4.) Santri

Santri merupakan sebutan para siswa yang belajar

mendalami agama di pondok pesantren. Santri dibagi menjadi dua

kelompok yaitu santri mukim adalah murid yang berasal dari

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

36

daerah yang jauh dan menetap di pesantren, dan santri kalong

adalah murid-murid yang berasal dari desa-desa sekitar pesantren

yang biasanya tidak menetap di pesantren.

5.) Pengajian Kitab-kitab Klasik

Pengajaran kitab-kitab klasik merupakan salah satu elemen

yang tidak dapat terpisahkan dari sistem pondok pesantren. Itu

artinya apabila pondok pesantren tidak lagi mengajarkan kitab-

kitab kuning, maka keaslian pesantren semakin kabur karena kitab-

kitab Islam klasik merupakan bagian integral dari nilai pesantren

yang tidak dapat terpisahkan (Zulhimma, 2013:171-172).

c. Macam-macam Pondok Pesantren

Secara garis besar sebagaimana yang dijelaskan dalam Depag

(2003:29-31) pondok pesantren dikategorikan ke dalam tiga bentuk,

diantaranya:

1.) Pondok Pesantren Salafiyah

Salaf artinya lama, dahulu, atau tradisional. Pondok

pesantren salafiyah adalah pondok pesantren yang

menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan tradisional,

sebagaimana yang berlangsung sejak awal pertumbuhannya.

Pembelajarannya dilakukan secara individu maupun kelompok

dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik, dan berbahasa Arab.

Sehingga penjenjangan tidak berdasarkan waktu melainkan kitab

yang sudah di khatamkan. Dengan menyelesaikan kitab tertentu

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

37

santri dapat naik ke tingkat lanjut dengan kitab yang lebih sulit.

Demikian seterusnya, sehingga dengan cara ini santri dapat lebih

intensif dalam mempelajari suatu cabang ilmu.

2.) Pondok Pesantren Khalafiyah (`Ashriyah)

Kata Khlaf berarti kemudian atau belakang, sedangkan

ashri berarti sekarang atau modern. Jadi pondok pesantren

khalafiyah adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan

kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern melalui satuan

pendidikan formal baik madrasah maupun sekolah atau dengan

kata lain melalui pendekatan klasikal. Sehingga pembelajaran

pondok pesantren ini berjenjang dan berkesinambungan dengan

satuan program didasarkan pada waktu seperti catur wulan,

semester, tahun atau kelas dan seterusnya. Pondok pada pesantren

model ini hanya sebagai asrama yang berfungsi memberikan

lingkungan kondusif untuk pendidikan Agama.

3.) Pondok Pesantren Campuran atau Kombinasi

Pondok pesantren model ini adalah pondok pesantren yang

menamakan dirinya salafiyah namun pada penyelenggaraan

pendidikannya dengan sistem klasikal. Begitu juga pondok

pesantren khalafiyah yang pada umumnya dengan sistem klassikal

juga menyelenggarakan pengajian kitab klasik, karena sistem ngaji

itulah yang selama ini diakui sebagai salah satu identitas pondok

pesantren. Dalam hal ini, pondok pesantren ini selain

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

38

menyelenggarakan pendidikan agama juga mengembangkan dalam

bidang lainnya dengan jenis-jenis ketrampilan tertentu.

d. Peran Pondok Pesantren dalam Pengembangan Dakwah

Peranan pondok pesantren sebagai pusat pengembangan dakwah

Islamiyah dapat dikategorikan ke dalam tiga peranan pokok yaitu:

1.) Peranan Institusi atau Kelembagaan

Dakwah Islamiyyah merupakan hal yang pokok yang

menjadi tugas pesantren untuk dilaksanakannya, karena pada awal

berdirinya pondok pesantren, merupakan dakwah yang dilakukan

oleh para kyai dan ulama. Dalam upaya mencapai tujuan dakwah

tersebut pesantren menyelenggarakan pengajian tafaqquh fi al-din

yang bertujuan agar para santri mengerti dan memahami secara

mendalam tentang ajaran dan pengetahuan agama Islam. Setelah

santri selesai dari belajarnya di pondok pesantren diharapkan dapat

menyebarkan pengetahuan atau ilmu yang mereka dapatkan kepada

masyarakat sekitarnya yang mereka tinggali.

2.) Peranan Instrumental

Peran pondok pesantren disini adalah pondok pesantren

memiliki sarana-sarana yang menjadi media dalam upaya aplikasi

tujuannya. Sarana-sarana tersebut dapat berupa fasilitas seperti

masjid, ruang belajar, perpustakaan, dan asrama dan tak kalah

pentingnya adalah bahan-bahan atau materi pembelajaran berupa

kitab-kitab klasik. Tak kalah pentingnya dalam hal ini adalah

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

39

kurikulum yang dipakai oleh pondok pesantren harus menunjang

upaya untuk menyelenggarakan tujuan dan penyebaran ajaran

Islam. Dalam hal ini peranan pondok pesantren sebagai sarana

dakwah Islamiyah sangat tampak peranannya.

3.) Peranan Sumber Daya Manusia

Dalam sistem pendidikan pondok pesantren diupayakan

adanya pengembangan ketrampilan para santri dalam rangka

mencapai tujuan pondok pesantren, termasuk dalam hal ini adalah

dakwah Islamiyah (Depag, 2003:90).

Meskipun dalam pengembangannya disesuaikan dengan

bakat dan minatnya para santri, namun keterpaduan instrument

dengan lembaga yang terdapat dalam pendidikan pondok pesantren

harus memberikan kesan yang kuat dalam upaya ke arah dakwah

Islamiyyah.

Maksudnya, segala kebutuhan untuk meningkatkan

ketrampilan dan kemampuan santri dapat diwujudkan atau

disediakan dalam upaya untuk penunjang penyebaran ajaran dan

pengetahuan agama Islam.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam

diharapkan dapat menumbuhkan kader-kader da`i yang berkualitas.

Dimana kader merupakan pendukung dan cita-cita Islam yang

sadar sekaligus cakap dalam mewujudkan cita-cita Islam yang

nyata (Ali, 2009:26).

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

40

3. Perilaku Sosial

a. Pengertian Perilaku Sosial

Menurut Salimi yang dikutip oleh Hayati (2017:185), perilaku

adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan. Pengertian sosial adalah sebuah reaksi dari individu

terhadap rangsangan yang timbul dari pengalaman atau dorongan dari

masyarakat. Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang

merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia.

Perilaku sosial juga merupakan suasana saling ketergantungan

yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia.

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya hidupnya tidak dapat

melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain.

Artinya, keberlangsungan hidup manusia dalam suasana saling

mendukung dan bekerjasama, toleransi tidak mengganggu hak orang

lain, dan saling menghormati dalam hidup bermasyarakat. Menurut

Hurlock, B. Elizabet yang dikutip oleh Nisrima (2016:194) mengatakan

bahwa perilaku sosial adalah aktifitas fisik dan psikis seseorang

terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi diri atau

orang lain yang sesuai dengan tutunan sosial.

b. Teori Perilaku Sosial

George Ritzer yang dikutip oleh Nisrima (2016: 200)

mengemukakan bahwa ada dua teori perilaku sosial yaitu:

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

41

1.) Teori Behavior Sosiologi

Teori ini dibangun dalam rangka menerapkan prinsip-

prinsip psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Memusatkan

perhatiannya kepada hubungan antara akibat dan tingkah laku yang

terjadi di dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor.

Konsep daripada behaviour sosiologi adalah ganjaran (reward).

Tidak ada sesuatu yang melekat dalam objek yang menimbulkan

ganjaran. Perulangan tingkah laku tidak dapat dirumuskan terlepas

dari efeknya terhadap perilaku itu sendiri. Perilaku yang alamai

adalah perilaku yang dibawa sejak lahir yang berupa refleks dan

insting sedangkan perilaku opera adalah perilaku yang dibentuk

melalui proses belajar. Perilaku opera merupakan perilaku yang

dibentuk, dipelajari dan dapat dikendalikan oleh karena itu dapat

berubah melalui proses belajar.

2.) Teori Pertukaran Sosial (Exchange)

Teori pertukaran sosial diambil dari konsep-konsep dan

prinsip-prinsip psikologi perilaku. Selain itu juga diambil dari

konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti biaya, imbalan, dan

keuntungan. Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa semakin

tinggi ganjaran yang diperoleh maka semakin besar kemungkinan

tingkah laku akan diulang. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi

biaya (cost) atau ancaman hukuman yang akan diperoleh maka

makin kecil kemungkinan tingkah laku serupa akan diulang. Selain

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

42

itu terdapat pula hubungan berantai antara bernagai stimulus dan

perantara berbagai tanggapan.

c. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial

Bentuk perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan

karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang

berinteraksi dengan orang lain. Begitu pula dalam kehidupan

berkelompok, kecenderungan perilaku sosial seseorang yang menjadi

kelompok akan terlihat jelas diantara anggota kelompok lainnya.

perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat dan pola respon antar

pribadi, diantaranya adalah:

1.) Bersaing, sifat agresif dan tidak agresif, sifat kalem atau

kecenderungan perilaku peran seperti sikap pemberani dan pengecut

secara sosial, sifat berkuasa dan sikap patuh, sifat inisiatif secara

sosial dan pasif, dan sifat mandiri dan ketergantungan.

2.) Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial seperti dapat

diterima atau ditolak oleh orang lain, suka bergaul dan tidak suka

bergaul, sifat ramah dan tidak ramah, dan simpatik atau tidak

simpatik.

3.) Kecenderungan perilaku ekspesif seperti sifat sukang secara sosial,

sikap suka pamer atau menonjolkan diri (Budiman, 2012: 3-4).

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku sosial

menurut Baron dan Byrne yang dikutip oleh Budiman (2012: 2) yaitu:

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

43

1.) Perilaku dan karakteristik orang lain

Perilaku dan karakteristik orang lain yaitu apabila seseorang

yang lebih sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki

karakter santun, kemungkinan besar ia akan berperilaku seperti

kebanyakan orang-orang yang berkarakter santun dalam

lingkungan pergaulannya. Begitu juga sebaliknya, apabila bergaul

dengan orang-orang yang memiliki karakter yang tidak buruk,

maka akan mempengaruhinya seperti perilaku tersebut.

2.) Proses kognitif

Proses kognitif yaitu ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide,

keyakinan dan pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran

seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Misalnya

seorang calon pelatih yang terus berpikir bagaimana agar kelak

dikemudian hari menjadi pelatih yang baik, menjadi idola bagi

atletnya dan orang lain akan terus berupaya dan berproses

mengembangkan dan memperbaiki dirinya dalam perilaku sosial.

3.) Faktor lingkungan

Lingkungan alam juga dapat mempengaruhi perilaku sosial

seseorang. Seperti contohnya orang yang berasal dari daerah pantai

yang terbiasa dengan keras, maka perilaku sosialnya seolah keras

pula, ketika berada di lingkungan masyarakat yang terbiasa lembut

dan halus dalam bertutur kata.

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

44

4.) Tata budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu

terjadi

Tata budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial

itu terjadi contohnya seseorang yang berasal dari etnis budaya

tertentu mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada

di lingkungan etnis yang berbeda.

e. Proses Memperbaiki/ Pembentukan Perilaku Sosial

Perilaku disebut juga dengan akhlak, dan membutuhkan bimbingan

agar terarah pada akhlak yang baik bukan akhlak yang buruk. Dalam

proses pembinaaannya sebaiknya sesuai dengan nilai dan norma agama.

Pembentukan perilaku sosial dapat dibentuk melalui pengaruh

lingkungan, khususnya lingkungan agama (Umi, 2017: 185-189).

Untuk membentuk perilaku sosial perlu adanya metode yang

berfungsi sebagai jembatan dalam pembentukan perilaku yaitu melalui

pembiasaan yang baik, melalui keteladanan, nasihat, dan memberi

hadiah dan hukuman.

4. Masyarakat

Masyarakat berasal dari bahasa Inggris “society” asal kata “socius”

yang berarti kawan. Sedangkan dalam bahasa Arab yaitu “syirk” yang

berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya disebut interaksi. Pengertian

masyarakat menurut para ahli sosiologi adalah sebagai berikut:

a. Mac Iver dan Page mendefinisikan masyarakat merupakan jalinan

hubungan sosial dan selalu berubah.

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

45

b. Koenjaraningrat mendefinisikan masyarakat adalah kesatuan hidup

makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat

tertentu.

c. Selo Sumardjan dan Soemardi menyebut masyarakat adalah tempat

orang-orang yang hidup bersama yang menghasilakan kebudayaan.

Dalam pengertian lain mayarakat atau disebut community

(masyarakat setempat), adalah warga sebuah desa, sebuah kota, sebuah

suku atau suatu nengara. Dalam hal ini adalah suatu kelompok yang besar

maupun yang kecil yang hidup bersama, memenuhi kepentingan-

kepentingan hidup bersama, maka disebut masyarakat setempat

(Ubaidillah, 2010: 15-16).

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan masyarakat adalah satu kesatuan manusia (sosial) yang

hidup dalam suatu tempat yang saling berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya, sehingga menciptakan suatu aturan yaitu berupa nilai-nilai dan

norma secara tertulis maupun tidak tertulis dan membentuk membentuk

kebudayaan.

5. Dakwah dan Perilaku Sosial

Perilaku juga sering disebut dengan akhlak. Dalam hal ini akhlak atau

moral membutuhkan bimbingan agar terarah pada akhlak yang baik bukan

pada akhlak yang buruk atau menyimpang. Sehingga dalam proses

pembinaan akhlak dan moral sebaiknya sesuai dengan nilai dan norma

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

46

agama. Dakwah dalam perilaku sosial adalah usaha peningkatan

pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap batin,

dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan tuntunan syariah, untuk

memperolehnya dan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dalam hal ini, dakwah berfungsi memberikan arah dan corak ideal tatanan

masyarakat yang akan datang.

Dunia dakwah saat ini mengalami tantangan yang semakin berat,

terutama sejak berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

permasalahan masyarakat yang semakin komplek. Oleh karena itu,

dakwah yang dilakukan perlu mempertimbangkan tujuan yang luas,

dakwah yang dilakukan di atas fondasi kemanusiaan sehingga tidak hanya

memperoleh kemajuan dakwah dalam bidang keagamaan saja, akan tetapi

dalam bidang lainnya seperti dalam bidang sosial, ekonomi, politik,

kecerdasan emosional dan pemikiran.

Selain itu, konsep dakwah yang dilakukan tidak menyempitkan

cakrawala pemikiran masyarakat dalam emosi keagamaan dan

keterpencilan sosial. Dakwah yang disampaikan mampu memotivasi

dalam perubahan sosial, dan peningkatan partisipasi sosial sehingga

masyarakat dapat bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangan, serta

kemampuan dakwah dalam menterjemahkan ajaran agama Islam dalam

menjawab problematika yang dihadapi umat (Siregar, 2013: 146).

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

47

Dengan ini, penulis menyimpulkan peran dakwah dan aktivitasnya

dalam memperbaiki perilaku sosial menurut Muthmainnah, (2014: 252-

256) adalah sebagai berikut:

a. Dakwah menjadi solusi dalam mengatasi konflik-konflik sosial masa

kini

Konflik sosial merupakan salah satu bentuk proses sosial di mana

diantara dua pihak yang bertentangan. Pertentangan ini disebabkan

karena adanya perbedaan pemahaman terhadap suatu suatu masalah,

atau karena tujuan yang hendak dicapai oleh oleh dua kelompok

sosial. Hal ini disebabkan karena sifat-sifat ego manusia yang ingin

menjadi penguasa, pengatur dan penentu kebijakan dalam mengatur

masyarakat.

Konflik sosial membawa dampak negatif dan perlu untuk

diantisipasi, karena hal ini dapat melemahkan dan merusak integritas

masyarakat yang bersangkutan. Berkaitan dengan peran dakwah

sebagai jalan untuk mengatasi atau menjadi solusi konflik-konflik

masa kini, maka di dalam Al-Qur`an memberi beberapa pentunjuk

dalam menanggulangi konflik sosial tersebut diantaranya yaitu:

1.) Konsep persaudaraan, karena setiap mukmin bersaudara, maka

tidak sepantasnya timbul pertentangan-pertentangan diantara

mereka. Sebab mukmin yang satu merupakan saudara mukmin

lainnya, sehingga apabila ada pertentangan maka untuk

mendamaikan keduanya.

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

48

2.) Mengutamakan pencegahan daripada memusnahkan penyakit-

penyakit masyarakat tersebut.

3.) Tindakan preventif, yaitu berupa ajaran-ajaran moral dan akhlak

yang baik yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan

hidup dan kehidupan di muka bumi ini.

4.) Apabila ada perbedaan pendapat diantara kelompok-kelompok,

maka sebaiknya urusan tersebut dikembalikan kepada Allah (Al-

Qu`an) dan rasul-Nya (sunnah). Sehingga dengan demikian dapat

menutup pintu pertikaian yang hanya akan membawa kerugian,

baik pada pihak yang menang maupun yang kalah.

b. Dakwah sebagai proses pembinaan perilaku (akhlak) individu, dan

masyarakat.

Pembinaan adalah suatu proses, usaha, tindakan, dan kegiatan yang

ditujukan untuk meningkatkan kualitas beragama baik dalam bidang

tauhid, bidang, peribadatan, bidang akhlak, dan bidang masyarakat.

Sedangkan pengertian akhlak adalah berasal dari kata khuluk yang

berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, tabiat, adab, atau sifat

yang terdidik. Dengan demikian akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa

manusia sejak lahir baik berupa perbuatan baik, atapun perbuatan

tercela. Baik dan buruknya sifat manusia tersebut ditentukan oleh

pembinaan dan pembiasaan yang dilakukan (Nasution, 2011:167).

Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi atau

efek tertentu, begitu pula dengan dakwah sebagai upaya untuk

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

49

pembinaan perilaku atau akhlak, baik individu maupun dalam

masyarakat. Dalam hal ini, dakwah diartikan sebagai aktualisasi atau

realisasi salah satu fungsi kodrati seorang muslim, yaitu sebagai

proses pengkondisian agar seseorang atau masyarakat mengetahui,

memahami, mengimani dan mengamalkan Islam sebagai ajaran dan

pandangan hidup.

Oleh karena itu, peran dakwah dalam pembinaan perilaku atau

akhlak dapat dikatakan untuk mempertemukan kembali fitrah manusia

dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengakui

kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya sehingga benar-benar

terwujud kesalehan dalam hidup. Selain itu peran dakwah ini juga

sebagai upaya untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan lain

yang lebih baik menurut tolok ukur ajaran Islam (Mubasyaroh, 2017:

312).

c. Dakwah sebagai aktivitas menuju perubahan sosial yang diridhoi oleh

Allah SWT.

Perubahan sosial adalah suatu perubahan gejala-gejala sosial yang

ada dimasyarakat, dimulai dari yang bersifat individual hingga yang

lebih komplek. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma,

pranata, dan semua aspek yang dihasilakan dari interaksi antar

manusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan sistem sosial

lama kemudian menyesuaikan dengan pola sistem sosial yang baru.

Dengan demikian perubahan sosial merupakan suatu perubahan

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

50

menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya

(Madani, 2017: 2).

Masyarakat sebagai sasaran dakwah pasti akan mengalami

perubahan, baik perubahan masyarakat yang bersifat lambat maupun

yang bersifat cepat. Proses-proses perubahan yang cepat pada

umumnya terjadi pada masyarakat modern atau masyarakat perkotaan

karena banyak yang mendorongnya seperti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang cepat, adanya penemuan-penemuan

baru, dan pertambahan penduduk yang cepat. Sedangkan perubahan

secara lambat umumnya terjadi pada masyarakat tradisional

khususnya pedesaan. Perubahan sosial yang lambat ini disebabkan

oleh kurangnya akses terhadap berbagai kemajuan dan ketertinggalan

dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut dapat

menyebabkan pengaruh pada perilaku anggota masyarakat, seperti

dari cara berinteraksi (bergaul) cara penemuan kebutuhan ekonomi

yang pada awalnya dilakukan secara sederhan kemudian berubah

menjadi lebih modern. Akan tetapi perilaku anggota masyarakat yang

mengikuti perubahan tersebut juga menimbulkan semakin tingginya

angka pelanggaran hukum, seperti contohnya penggunaan internet

dengan mudahnya mengakses berbagai situs-situs yang berbau negatif,

terjadi dekadensi moral remaja maupun orang tua, kurangnya ketaatan

menjalankan ajaran agama dan lain sebagainya. Berbagi jenis

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

51

kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, dan lain sebagainyadapat

terjadi di berbagai daerah manapun tidak memandang lokasi, situasi

dan kondisi.

Oleh karena itu, dalam menghadapi kondisi seperti ini maka

diperlukan peran aparat penegak hukum dan tentunya yang lebih

penting lagi adalah peran para da`i melalui dakwahnya kepada umat.

Dalam aktivitas dakwahnya, harus ada upaya yang lebih keras lagi

bagaimana untuk menyadarkan para pelanggar hukum dengan

pendekatan dakwah. Peran dakwah dalam menghadapi perubahan

sosial ini, maka dakwah harus bisa membentengi dan mencegah umat

dari perbuatan-perbuatan yang dilarang ajaran agama dan hukum

posisif tentunya.

Untuk mencegah pengaruh-pengaruh negatif dari perubahan sosial

tersebut, maka aktivitas dakwah Islamiyah diarahkan kepada

peningkatan keimanan kepada Allah SWT, dengan berpegang teguh

kepada tali agama Allah, karena orang yang beriman kepada Allah

dengan sungguh-sungguh akan mengerjakan kebaikan, mengajak

kebaikan dan menghindari perbuatan yang munkar (Amran, 2012: 81).

Dengan demikian, adanya dakwah Islamiyyah ini dapat menjadi

solusi permasalahan umat terumata yang disebabkan oleh adanya

perubahan sosial. Selain itu, dakwah Islamiyah menjadi banteng bagi

masyarakat dalam menghadapai perubahan sosial, sehingga dengan

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

52

adanya perubahan sosial tersebut menjadi pendorong menuju

perubahan sosial yang baik tentunya yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, dimana peneliti

sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara

purposive dan snowball, dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada

generalisasi (Muhtadi, 2015:19).

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

adan suatu data yang mengandung makna. Oleh karena itu pada penelitian

kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, akan tetapi lebih menekankan

pada makna (Sugiyono, 2016:9).

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Jombor dan Pondok Pesantren Al-

Isti`anah Dusun Ngelosari Rt 02 Rw 01 Desa Jombor Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang mulai bulan Januari sampai Maret 2020.

C. Sumber Data

Sumber data adalah dari mana data itu diperoleh sehingga peneliti dapat

memperoleh data yang menurut peneliti berhubungan langsung dan

mengetahui dengan apa yang diteliti. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

54

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016: 225).

Subjek penelitian yang diteliti untuk mendapatkan sumber data primer

yaitu strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam meperbaiki perilaku sosial masyarakat yang didapat dengan

observasi dan wawancara. Adapun yang menjadi informan dalam

penelitian ini adalah pengasuh, ustadz, santri Pondok Pesantren Al-

Isti`anah, dan masyarakat setempat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data (Sugiyono, 2016:225). Sumber data Sekunder adalah data yang

dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data ini dapat diperoleh

melalui literatur yang sesuai dengan kajian penelitian. Sumber data

sekunder dapat berupa data-data, buku, dokumentasi yang menambah

kebutuhan informasi yang terkait dengan penelitian. Dari elemen-

elemen diatas dapat menunjang keberhasilan dalam penelitian. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan buku, jurnal, dan penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian sebagai sumber data sekunder.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan bertujuan untuk mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan. Prosedur pengumpulan data dalam

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

55

penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi (Sugiyono,

2016:224-225).

1. Observasi

Observasi adalah metode penggumpulan data dengan mengamati

obyek peneliti atau peristiwa baik berupa manusia, benda mati, atau

gejala alam. Pengumpulan data dengan observasi langsung maupun tidak

langsung adalah cara pengamatan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Tanzeh, 2011:

88). Agar hasil penelitian menjadi baik, salah satu hal yang harus

dilakukan adalah menggunakan alat indera dengan sebaik-baiknya.

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh keterangan dengan mengamati

secara langsung mengenai pondok pesantren tersebut. Dalam observasi

ini peneliti dapat memperoleh data diantaranya:

a.) Pelaksanaan strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa

Jombor.

b.) Partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan pengembangan

dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan interview pada

satu atau beberapa orang yang bersangkutan. Agar wawancara dapat

berlangsung dengan baik sehingga dapat memperoleh data yang

diinginkan, maka pewawancara harus menciptakan suasana yang akrab

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

56

sehingga tidak ada jarak antara petugas pewawancara dengan orang yang

diwawancarai (Tahzen, 2011:89). Selain itu perlunya dalam menyusun

suatu pedoman yang berisi sejumlah pertanyaan yang hendak ditanyakan

kepada informan. Di sini yang menuliskan atau mengisikan jawaban

informan adalah pihak pewawancara, berdasarkan jawaban lisan

informan.

Dari hasil wawancara ini diharapkan penulis dapat memperoleh data

yang diperlukan yang berkaitan dengan strategi pengembangan dakwah

Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial

masyarakat di Desa Jombor Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang,

kondisi perilaku sosial masyarakat sebelum dan sesudah adanya

pengembangan dakwah, dan faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan strategi pengembangan dakwah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat atau

mencatat laporan yang sudah tersedia. Biasanya berupa catatan-catatan,

foto, atau rekaman. Dokumen ini dapat digunakan untuk melengkapi

data-data hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu melalui

observasi dan wawancara (Sugiyono, 2016: 240). Penelitian

menggunakan metode ini guna memperoleh data yang berkaitan dengan

penelitian seperti:

a.) Deskripsi Pondok Pesantren Al-Isti`anah dan Desa Jombor.

b.) Struktur Organisasi Santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

57

c.) Strategi Pengembanngan Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat Desa Jombor.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan analisis kualitatif deskriptif, yaitu upaya analisis data dengan

mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, dan observasi lapangan.

F. Teknik Validitas Data

Teknik validitas data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

triagulasi, yaitu usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang

diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara

mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan data

dan analisis data. Ide dasarnya dapat diteliti dan dipahami dengan baik

sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika di dekati dengan berbagai

sudut pandang.

Triagulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

data dari sumber yang sama. Hal ini bertujuan untuk membandingkan

informasi yang didapat tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai

pihak bermaksud untuk menghindari subjektivitas. Triagulasi dalam

penelitian ini adalah sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu.

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

58

1. Trigulasi data atau sumber data

Triagulasi data dimaksudkan supaya dalam pengumpulan data

peneliti menggunakan multi sumber data dan dapat diperoleh melalui:

a.) Membandingkan data dari hasil wawancara dan pengamatan.

b.) Membandingkan apa yang dikatakan orang umum dengan yang

dikatakan secara pribadi.

c.) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan setiap waktu.

d.) Membandingkan keadaan dan pendapat seseorang dengan berbagai

pendapat dari masyarakat biasa, masyarakat berpendidikan,

masyarakat menengah maupun masyarakat tinggi.

e.) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dari suatu dokumen

yang berkaitan.

2. Triagulasi metode

Triagulasi metode yaitu dengan menggunakan berbagai metode

pengumpulan data untuk menggali data sejenis.

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Jombor

1. Asal Usul Desa Jombor

Menurut cerita terdapat daerah pedesaan yang subur, tumbuh-

tumbuhan yang hijau, di atas tana yang datar yang ditumbuhi pohon dan

semak yang masih lebat. Hiduplah sekelompok masyarakat rukun damai

meskipun penduduknya dalam kehidupan masyarakat masih primitif.

Kewilayahan Jombor Kulon dan Jombor Wetan terdiri dari Pamong

Sentono Satu, Sentono Dua, Sentono Tiga dulu sebagai sesepuh

dinamakan kamituwo.

Semakin lama semakin ramai dengan adanya pendatang yang ingin

tinggal dan menetap. Di desa selalu ada perubahan beraneka ragam dan

macam-macam kegiatan seni tradisional berupa rodatan, atraksi, akrobat

antara lain makan api, menggoreng telur di atas kepala, dan lain-lain.

Bahkan sudah terkenal di kalangan penduduk atau desa bahkan sampai

keluar kota kabupaten.

Dari hari ke hari cerita ini tersebar hingga manca desa, sehingga

banyak yang ingin membuktikannya cerita ini sehingga sampai terdengar

ke telinga penjabat. Tak hayal lagi penjabat membuktikan kegiatan

tersebut. Waktu pertunjukkan telah tiba yaitu setelah habis magrib,

rombongan sudah tidak sabar lagi untuk menyaksikannya. Mereka

akhirnya melihat sendiri, beberapa santri dan para kyai setiap minggu

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

60

sekali melaksanakannya untuk menghibur masyarakat sekaligus menarik

para santri. Akan tetapi kegiatan tersebut akhirnya berhenti, karena tidak

adanya penerus kegiatan tersebut.

Dari tahun ke tahun selalu ada perubahan pergantian pemimpin.

Untuk mempermudah dan mengantisipasi warga masyarakat dibuat

kewilayahan atau peta desa dengan 5 wilayah dengan berbagai sebutan.

Dusun Ngelosari adalah Ngelu tapi sari, karena waktu itu setiap gara-gara

atau kejadian yang merugikan masyarakat seperti copet, maling, klotuk

selalu terjadi di dusun wilayah tersebut. Dusun Kerep, setiap hari warga

selalu ada acara yang tak henti-hentinnya, Dusun Krajan adalah kera raja,

kami tuwo, sesepuh. Sebagai pamong atau pemimpin sejak dulu kala

turun temurun sampai sekarang. Dusun Kalisari 1artinya air mengalir di

setiap penjuru. Agar air terarah warga beramai-ramai membuat kedung.

Dusun Kalisari II merupakan pecahan dari wilayah karena terlalu banyak

warganya.

Zaman kehidupan semakin berkembang secara modern, akhirnya

Desa Jombor dibangun sebuah perumahan yang dinamakan Dusun

Candirejo Permai. Penghuninya sebagaian merupakan pendatang.

(www.jombor.tuntang.semarangkab.go.id/page/read/64/Sejarah-Desa,

diakses pukul 14:36 hari Jumat, 6 Maret 2020).

2. Letak Geografis Desa Jombor

Desa Jombor merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Dari kantor kelurahan berjarak sekitar

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

61

±500 meter, jarak dari kecamatan ±5 km dan jarak dari kabupaten ± 45

km. Sebelah utara berbatasan dengan Candirejo, sebelah selatan

berbatasan dengan Sraten, sebelah timur berbatasan dengan Pulutan dan

sebelah barat area persawahan dan Rawa Pening.

3. Kondisi Sosial dan Keagamaan Desa Jombor

Berdasarkan data rekapitulasi jumlah penduduk berdasarkan agama

tahun 2020, kondisi sosial dan keagamaan Desa Jombor 100 % menganut

agama Islam. Hal ini di Desa Jombor sendiri banyak sekali tokoh

masyarakat, Kyai, dan pondok-pondok pesantren. Di Desa Jombor

terdapat 3 pondok pesantren dan salah satunya adalah Pondok Pesantren

Al-isti`anah. Kegiatan-kegiatan keagamaan juga sering dilakukan oleh

masyarakat Desa Jombor, seperti pengajian, mujăhadah, peringatan hari

besar Islam, tahun baru Islam, maulid nabi, dan lain sebagainya.

4. Kondisi Sosial dan Pendidikan Desa Jombor

Berdasarkan data rekapitulasi jumlah penduduk berdasarkan

pendidikan tahun 2020 Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang rata-rata masyarakat Desa Jombor menempuh pendidikan

mulai jenjang SD, SLTP, SLTA dan sampai perguruan tinggi. Kondisi

pendidikan Desa Jombor cukup baik selain adanya pondok pesantren Al-

Isti`anah yang membantu dalam kemajuan pendidikan masyarakat Desa

Jombor, karena pendidikan merupakan hal yang paling utama bahkan

wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk mencari ilmu. Meskipun ada

sebagian dari masyarakat Desa Jombor yang tidak tamat sekolah dasar,

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

62

dan juga tidak mampu melanjutkan sampai perguruan tinggi, namun

masih dapat ditutupi oleh mereka yang pendidikannya lulusan SLTA dan

perguruan tinggi seperti halnya yang dijelaskan di atas tadi.

5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Desa Jombor

Kondisi sosial dan ekonomi di Desa Jombor sangat beragam, mulai

dari ekonomi ke bawah, menengah, hingga ke atas. Berdasarkan data

rekapitulasi tahun 2020 Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan adalah mengurus

rumah tangga 51 orang, pensiunan 1 orang, PNS 2 orang, TNI 2 orang,

Kapolri 1 orang, pedagang 40 orang, petani atau perkebunan 13 orang,

karyawan swasta 130 orang, karyawan BUMN 1 orang, karyawan

honorer 1 orang, buruh harian lepas 45 orang, guru 1 orang, wiraswasta

93 orang, yang tidak bekerja ada 163 orang, dan pelajar/mahasiswa ada

89 orang.

B. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Isti`anah

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Pondok Pesantren al-Isti’anah seiring dengan berdirinya Masjid al

Isti’anah didirikan tahun 1980 an. Di latar belakangi kehidupan

keislaman masyarakat Ngelosari Jombor yang kala itu belum ada masjid.

Sebagian besar masyarakat jauh dari nilai-nilai keislaman. Hal itu

disebabkan karena tingkat pendidikan agama dan umum yang masih

rendah. Sangat jarang warga masyarakat yang mengenyam pendidikan

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

63

formal sampai di tingkat SMU kala itu. Sangat jarang pula anak yang

nyantri di pesantren.

Hal itu disebabkan karena tingkat kesejahteraan ekonomi yang

rendah. Mata pencaharian masyarakat Ngelosari pada saat itu adalah

buruh tani dan sebagian lagi memproduksi genting. Namun para

produsen genting ini menerapkan manajemen yang kurang tepat. Yakni,

mereka meminta uang terlebih dahulu kepada pemesan sebelum pesanan

jadi. Hal ini berakibat menurunnya kualitas produksi dan akhirnya

gulung tikar.

Kala itu warga masyara/kat yang laki-laki tidak banyak yang

melaksanakan sholat Jum’at. Dikarenakan jarak masjid yang jauh dari

dusun Ngelosari ditambah lagi pelaksanaan sholat Jum’at yang lama.

Satu-satunya masjid di Jombor kala itu adalah masjid Jami’ Al Masykur

di dusun Kalisari yang berjarak kurang lebih 1 km dari Ngelosari

ditambah lagi kendaraan yang terbaik yang mereka miliki kala itu adalah

sepeda. Itupun tidak banyak yang memilikinya.

Berangkat dari hal-hal itu KH Widodo Muqorrobin dan istrinya Hj.

Rif’ati Shodiq merasa prihatin dengan keadaan masyarakat sekitarnya.

K.H. Widodo Muqorrobin adalah putra tertua dari almarhum K.H.

Makmun pendiri dan pengasuh ponpes An Nur Candirejo yang juga cucu

dari K.H. Jufri pengasuh ponpes Al Huda Petak Susukan Kab. Semarang.

Sedangkan Hj. Rif’ati Shodiq adalah putri kedua dari H. Muhammad

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

64

Shodiq seorang tokoh masyarakat desa Jombor yang menjabat carik desa

Jombor selama lebih dari 40 tahun.

K.H. Widodo Muqorrobin mengemukakan idenya untuk

membangun masjid di dusun Ngelosari kepada warga masyarakat

Ngelosari yang disambut antusias oleh masyarakat Ngelosari. Mertuanya,

H.M. Shodiq mewaqafkan tanahnya yang berada di sebelah rumah KH

Widodo Muqorrobin untuk didirikan masjid. Masyarakat bekerja sama

dalam membangun masjid. Mereka bergotong royong mencari batu untuk

pondasi masjid di gumuk-gumuk (bukit-bukit kecil) yang berada di

sebelah timur desa Jombor. Setelah pondasi tertanam diselenggarakan

mujahadah untuk memohon pertolongan Allah SWT yang dihadiri oleh

warga masyarakat dan tokoh agama dan pemerintahan setempat. Di saat

itulah diketahui ada tokoh agama dari dusun lain yang tidak menyetujui

didirikannya masjid di Ngelosari. Namun tekad KH Widodo Muqorrobin

dan warga Ngelosari telah bulat untuk tetap melanjutkan membangun

masjid.

Kurang lebih 3 tahun berjalan, barulah pada tahun 1990 masjid

bisa berdiri dan diresmikan oleh Bupati Semarang yang kala itu dijabat

oleh Drs. Hartomo meskipun masjid baru 70% jadi. Masyarakat sudah

tidak sabar ingin menggunakannya untuk beribadah. Masjid itu diberi

nama Al Isti’anah oleh KH Widodo Muqorrobin yang artinya “

permohonan pertolongan kepada Allah ”.

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

65

Sejak diresmikan masyarakat beramai-ramai melaksanakan ibadah

kepada Allah dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang mereka

miliki. KH Widodo Muqorrobin bersama istri dengan gigih membimbing

mereka dalam beribadah. Anak-anakpun rajin mengaji di setiap selesai

shalat maktubah kecuali sholat isya’. Banyak dari mereka yang kemudian

menginap di masjid dan rumah KH Widodo Muqorrobin agar tidak

ketinggalan dalam shalat berjamaah shubuh dan mengaji bakda shubuh.

Inilah cikal bakal berdirinya ponpes al Isti’anah.

2. Visi Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Al-Isti`anah

a.) Visi

Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga masyarakat

Ngelosari dan sekitarnya.

b.) Misi

Sedangkan misi pondok pesantren Al-Isti`anah adalah:

- Meningkatkan pemahaman agama Islam kepada masyarakat

- Memberikan layanan pendidikan al-Qur’an kepada masyarakat

- Mendirikan kelompok-kelompok pengajian/majlis ta’lim di

berbagai tingkatan usia di Ngelosari dan sekitarnya.

c.) Tujuan

Tujuan pondok pesantren Al-Isti`anah adalah mencerdaskan penerus

bangsa dengan menjadikan santriwan dan santriwati yang

berakhalakul karimah serta beriman, bertaqwa, dan selalu berada di

jalan Allah.

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

66

3. Letak Geografi Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Pondok pesantren Al-Isti`anah berada di Dusun Ngelosari, Rt 02

Rw 01 Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelah

selatan berdampingan dengan Balai Desa Jombor dan SD N Jombor,

sedangkan sekelilingnya adalah rumah penduduk Desa Jombor. Letak

pondok pesantren Al-Isti`anah cukup strategis, selain tidak jauh dari

kampus, juga banyak masyarakat yang mendirikan toko-toko, atau

warung baik sembako, counter, rumah makan, toko perlengkapan rumah,

toko baju, toko sepatu dan sandal semua hampir tersedia di sekitar

pondok pesantren. Sehingga memudahkan para santri untuk memenuhi

kebutuhannya ketika berada di pondok.

4. Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Berikut ini adalah daftar nama-nama Ustadz dan Ustadzah Pondok

Pesantren Al-Isti`anah adalah:

Tabel 1 .1 Daftar Ustadz dan Ustadzah

No Nama JK Lulusan

1 KH. Widodo Muqorrobin L PP. Tebuireng

2 Ny. Hj. Rif`ati Shoddiq P FAI Surakarta

3 Diaudin S.Pdi L UIN Walisongo Semarang

4 Hj. Azizatun Nikmah S.Pd P IKIP PGRI Semarang

5 H.Rifqi Abidin L Pondok Pesantren Gontor

6 Siti Karimah S.Pd P STAIN Salatiga

7 Iwan Setiawan L Pondok Pesantren Gontor

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

67

5. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Sistem pendidikan pondok pesantren Al-Isti`anah yaitu sistem semi

berkembang diantaranya sistem bandongan dan sorogan tetapi juga

menerapkan pengajaran berbasis bahasa arab dan bahasa Inggris. Proses

belajar mengajar berlangsung mulai dari pukul 04.30-07.00 WIB untuk

sorogan dan tartilan Al-Qur`an, dan dilanjutkan kegiatan masing-masing

santri yaitu kuliah dan sekolah. Kegiatan pembelajaran dimulai lagi pada

pukul 17.00-20.00 WIB yaitu tartilan Al-Qu`an dan setelah maghrib yaitu

bandongan kitab kuning yang diisi oleh ustadz dan ustadzah. Sedangkan

bahasa Arab dilaksanakan pada malam kamis, sedangkan bahasa Inggris

dilaksanakan pada hari minggu.

6. Susunan Organisasi Santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Berikut susunan organisasi santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

masa bhakti 2019-2020 adalah:

SUSUNAN KABINET PONDOK PESANTREN AL- ISTI`ANAH

PERIODE 2019/2020

Badan Pengurus Harian (BPH)

Ketua : Nita Dwi Yanti

Wakil Ketua : Silvia Anggarani

Sekretaris I : Nurul Hidayatun Nazah

Sekretaris II : Dika Zuki A

Bendahara I : Rizki Dwi Lestari

Bendahara II : Lu’luul Ilma

Departemen Keperempuanan

Kebersiha : a. Ainun Jilan Qilbi

b. Ana Esmafida

c. Mita Dwi M

d. Yasifa Clara O

Masak : a. Lili Rijki R

b. Riyani

Undur : a. Susi Ratnasari

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

68

b. Nia Salimatun Nisa

Kesehatan : a. Malikhatul Mar’ati

b. Fatma Choirunnisa

c. Ida Fitriyah

d. Fina Shoffi

Departemen Pendidikan

a. Zuni Hartanti

b. Ismi Nur Jannah

c. Octaviana C

d. Arina Milatul Haq

Departemen Sarpras

a. Nisa Atussaadah

b. Alfa Syarifatun Muna

Departemen Keamanan

a. Nurul Hidayah

b. Charlotte Stefani

c. Nur Hasanah

Departemen Kesenian

a. Muhimmatul Ulya

b. Arba’a Zahro M

c. Luthfi Rofiqoh

Badan Otonom Koperasi Pondok

Ketua : Malikhatul Ma’ati

Sekretaris : Siti Muthi’ah

Bendahra : Noor Aeni

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

69

7. Sarana dan Prasarana Pondok Al-Isti`anah

Berdasarkan hasil obse/rvasi pada tanggal, 29 Febuari 2020 pondok

pesantren Al-Istianah memiliki beberapa sarana dan prasarana

diantaranya:

a. Bangunan

1.) Masjid

Merupakan tempat untuk beribadah para santri dan masyarakat

sekitar pondok pesantren Al-Isti`anah, dan tempat untuk kegiatan-

kegiatan dakwah dalam rangka mengembangkan dakwah di Desa

Jombor.

2.) Asrama

Asrama merupakan tempat tinggal untuk para santri yang sedang

mencari ilmu, yang terbagi menjadi 3 komplek diantaranya

komplek wentan terdiri dari 1 kamar, komplek tengah terdiri dari

12 kamar, kompleks lor terdiri dari 2 kamar, dan Komplek Putra 1

kamar. Sehingga seluruhnya terdiri dari 16 kamar.

b. Perlengkapan

Tabel 1. 2 Daftar Inventaris Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Tahun 2020

No Nama Barang Jml Tempat Keterangan

1 Radio

1 Ruang Depan

2 Rak Sepatu 8 Pondok Per-Komplek

3 Lampu 30 Masjid dan

Pondok

4 Kasur 22 Kamar Pondok

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

70

5 Bak sampah 7 Masjid dan

Pondok

6 Sapu 10 Masjid dan

Pondok

7 Karpet 20 Masjid dan

Pondok

8 Mimbar 1 Masjid

9 Kipas Gantung 4 Masjid

10 Toa 4 Masjid

11 Sound System 2 Masjid dan

Pondok

Kegiatan

Pondok dan

Pengajian

umum

12 Mic Jepit 2 Dalem watan

13 Mic Tangan 6 Masjid dan

Pondok

14 Meja 6 Masjid dan

Pondok

Kegiatan

pembelajaran

santri dan

Pengajian

masyarakat desa

15 Penyedot Debu 1 Dalam Masjid

16 Almari Al-

Qur`an

3 Dalam Masjid

17 Papan Tulis 2 Aula Masjid Kegiatan

pembelajaran

santri

18 Janset 1 Dalem Masjid

19 Jam Dinding 3 Masjid dan

Pondok

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

71

20 Papan

Pengumuman

1 Masjid

21 Proyektor 1 Dalem Wetan Kegiatan

pembelajaran

santri

22 Alat Rebana 1 set Dalem Wetan

23 Gitar 1 Dalem Wetan

24 Rak Buku 16 Pondok Per Kamar

25 Koperasi 1 Pondok

26 Kantin 1 Pondok

8. Kegiatan-kegiatan Pondok Pesantren Al-Isti`anah

a. Kegiatan untuk para santri

Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan Santri

No Hari Kegiatan Keterangan

1 Malam Senin Ngaji Kitab

Bidayatul

Hidayah

Ba`da Maghrib

2 Malam

Selasa

Risalatul Mahid,

Mar`tussholihah,

Fasolatan.

Ba`da Maghrib

3 Malam Rabu Kitab Taqrib Ba`da Maghrib

4 Malam

Kamis

Imla` Ba`da Maghrib

5 Malam

Jum`at

Tahlilan, Yasinan

Dzibaan,

Khitobah

Ba`da Maghrib

Ba`da Isya`

6 Sabtu Kitab Iklil Ba`da Maghrib

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

72

Kitab Hadist

Arba`in Nawawi

Ba`da Dzuhur

Kitab `Usfuriah Ba`da Asar

8 Minggu Rebana Ba`da Isya`

Roan Pagi

9 Senin-

Minggu

Setoran Bil Ghoib

dan Binadzor Ba`da Subuh

Membaca Surah

Waqi`ah

Ba`da Subuh dan

Asar.

b. Kegiatan untuk masyarakat

Kegiatan untuk masyarakat diantaranya adalah majlis ibu-ibu

muda yang bernama “Uswatun Hasanah” yang dipimpin oleh Hj.

Azizatun Nikmah, S.Pd., pengajian ibu-ibu jamaah An-Nisa pada

hari Jum`at sore yang dipimpin oleh Ny.Hj. Rif`ati Shoddiq,

pengajian ibu-ibu Al-Karim di perumahan Candirejo Permai, dan

pengajian bapak-bapak pada malam Rabu.

c. Kegiatan untuk santri dan masyarakat

Kegiatan untuk para santri dan masyarakat diantaranya

mujăhadah “Nihadzul Mustaghfirin” setiap malam Jumat ba`da

Magrib sampai menjelang Isya`, dan fidăan setiap hari Selasa

Kliwon dan Selasa Legi. Kegiatan ini berisi dzikir kalimah

thoyyibah, sehingga melatih masyarakat dan para santri supaya

terbiasa dengan berdzikir, dan menyebut asma-asma Allah.

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

73

C. Hasil Penelitian

1. Strategi Pengembangan Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat di Desa Jombor

Strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

berhasil membawa perubahan yang sangat pesat dalam memperbaiki

perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor. Bagi Pondok Al-Isti`anah

sendiri berdakwah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan

untuk menegakkan amar makruf nahi munkar. Sebagaiman yang

disampaikan oleh KH. Widodo Muqorrobin pengasuh pondok pesantren:

“Pondok Pesantren Al-Isti`anah memaknai dakwah adalalah suatu

kewajiban yang harus dilakukan, untuk menegakkan amar makruf dan

mencegah kemungkaran” (Wawancara hari Senin, 24 Febuari 2020,

pukul 22.20 WIB).

Pondok pesantren Al-Isti`anah mempunyai peran penting untuk

membentuk masyarakat yang Islami. Pada saat melakukan penelitian,

penulis mendapatkan data mengenai strategi pengembangan dakwah

yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

Adapun strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan secara langsung

Strategi yang digunakan Pondok Pesantren Al-Isti`anah di awal

pengembangan dakwahnya yaitu dengan pendekatan secara langsung.

Seperti contohnya kegiatan pengajian dilaksanakan dengan bergiliran

dari rumah ke rumah. Tujuannya selain menyampaikan ilmu agama

juga menjalin silaturahmi dan merangkul masyarakat agar tergerak

hatinya sehingga mau menerima dakwah tanpa merasa dipaksakan.

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

74

Sebagaimana yang diungkapkan oleh pengasuh pondok pesantren,

yaitu Bapak KH. Widoddo Muqorrobin:

“Pendekatan yang dilakukan adalah dulu dengan pendekatan

personal, yaitu para ustadz pergi ke rumah-rumah untuk berdakwah,

kalau sekarang tidak hanya rumah ke rumah, tapi juga di Masjid.”

(Wawancara hari Senin, 24 Febuari 2020, pukul 22.20 WIB).

b. Dakwah Bi al-Hăl

Dalam pengembangan dakwahnya, ada beberapa hal yang

dilakukan Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam dakwah Bi al-Hăl ini

antara lain:

1) Membangun masjid

Pembangunan masjid ini dikarenakan rasa keprihatianan

pengasuh melihat kondisi masyarakat yang jarang sekali

melaksanakan jamaah dan sholat jum`at karena letak masjid yang

jauh dari rumah warga yaitu di Dusun Kalisari sekitar 1 km dari

rumah-rumah mereka. Oleh karena itu, didirikanlah masjid sebagai

awal kegiatan pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

isti`anah di Desa Jombor. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

KH. Widodo Muqorrobin sebagai berikut:

“Kegiatan dakwah dimulai sejak tahun 1990, yaitu setelah

pembangunan masjid.” (Wawancara hari Senin, 24 Febuari 2020,

pukul 22.20 WIB).

Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibada saja

akan tetapi juga digunakan untuk mmusyawarah, kegiatan sosial,

pengajian, dan pemberdayaan masyarakat.

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

75

2) Membentuk majlis ta`lim

Dalam mengembangan dakwahnya Pondok Pesantren Al-

Isti`anah membentuk majlis ta`lim yang disesuaikan dengan usia,

jenis kelamin, dan hari pelaksanaannya. Majlis ta`lim yang

dibentuk oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah adalah “An-Nisa”

yang diikuti oleh ibu-ibu sekitar pondok pesantren dan

pelaksanaannya setiap hari jum`at sekitar pukul 14.00 WIB sampai

asar, “Uswatun Hasanah” yang diikuti oleh ibu-ibu muda disekitar

pondok pesantren, dan dilaksanakan setiap malam Ahad, “Al-

Karim” yang diikuti oleh jamaah perumahan Candirejo Permai,

dilaksanakan setiap hari Ahad, dan pengajian bapak-bapak dihari

Rabu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Nur Kholis

sekretaris Desa Jombor:

“Pondok Pesantren Al-Isti`anah mengadakan berbagai kelompok

pengajian/ pendidikan agama yang sesuai dengan jenis kelamin,

usia, dan harinya, contohnya: adanya jamaah pengajian bapak-

bapak di malam rabu, dll.” (Wawancara pada hari Kamis, 06

Febuari 2020 pukul 11.15 WIB)

Materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat, dan isu-isu yang sedang berkembang, sehingga

dakwahnya berkesan menarik dan tidak membosankan. Masyarakat

juga diberi kesempatan untuk menyampaikan permasalahannya,

dan bertanya tentang segala sesuatu yang belum mereka ketahui.

Hal ini dilakukan supaya mereka paham dengan apa yang

disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

76

hari. Masyarakat juga tidak lagi resah ketika ada isu-isu yang

kurang dipercaya kebenarannya dan meresahkan masyarakat yang

mendengar kabar beritanya. Sebagaiman yang disampaikan Hj.

Azizatun Nikmah Ustadzah Pondok Pesantren Al-Isti`anah:

“Pendekatan masyarakat dengan membuat kelompok-kelompok

pengajian ibu-ibu muda, ibu-ibu sepuh, dan bapak-bapak. Dan

mengembangkan dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

materi sesuai isu-isu yang sedang berkembang, pembinaan remaja

bekerjasama dengan puskesmas, anjangsana arisan, sehingga

dengan kegiatan tersebut mereka merasa membutuhkannya.”

(Wawancara pada hari Senin 17 Maret 2020 pukul 16.30 WIB).

3) Mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ/TPA)

Taman Pendidikan Al-Quran ini didirikan untuk mendidik

anak-anak supaya bisa membaca Al-Qur`an dengan baik,

mengajari ilmu agama sejak dini, dan yang paling penting adalah

untuk mendidik dan membentuk akhlak mereka. Sebagaimana

yang disampaikan oleh KH. Widodo Muqorrobin sebagai berikut:

“Dengan membentuk kelompok-kelompok dan mengajak para

pemuka-pemuka masyarakat untuk bersama-sama memberikan

penyuluhan kepada masyarakat agar sadar agama, dan mendidik

akhlak kepada anak-anak dengan membentuk lembaga pendidikan

agama seperti TPQ.” (Wawancara pada hari Senin, 24 Febuari

2020 pukul 22.20 WIB).

Biasanya anak-anak mulai pembelajarannya setelah asar

sampai magrib. Pelajaran yang diajarkannya meliputi Al-Qur`an,

tajwid, hafalan hadist-hadist, asmaul husna, praktik sholat, adzan,

dan kitab-kitab fiqh seperti risalatul mahid, dan mar`atus sholihah.

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

77

4) Mendirikan Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM)

Pondok Pesantren Al-Isti`anah bekerjasama dengan Dinas

Sosial mendirikan PKBM guna untuk meningkatkan sumber daya

manusia (SDM) masyarakat Desa Jombor dengan memberi

pelatihan-pelatihan seperti membaca, menulis, pelatihan usaha,

pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Hj. Azizatun Nikamah sebagai berikut:

“Mengadakan pelatihan usaha seperti memasak, membuat kue,

untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sesuai bakat minat

didalamnya juga disisipi nilai-nilai keislaman”. (Wawancara pada

hari Senin 17 Maret 2020 pukul 16.30 WIB).

Tujuan dari PKBM yang didirikan oleh Pondok Pesanren Al-

Isti`anah adalah untuk memberdayakan masyarakat agar mampu

hidup mandiri, meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari

segi sosial maupun ekonomi, meningkatkan kepekaan terhadap

masalah-masalah yang terjadi dalam lingkungannya sehingga

mampu memecahkan permasalahannya tersebut.

5) Memberikan contoh yang baik (uswatun hasanah)

Uswatun hasanah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-

Isti`anah yaitu dengan besedekah terlebih dahulu sebelum

menyuruh mereka bersedekah, melaksanakan sholat berjamaah

dahulu sebelum menyuruh mereka berjamaah, dan memberi

bantuan terlebih dahulu sebelum memerintahkan untuk saling

tolong menolong. Bagi Pondok Pesantren Al-Isti`anah dakwah

tidak hanya sekedar menyampaikan akan tetapi juga memberi

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

78

contoh kepada mad`u. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Khafifah Anif Maghfiroh salah satu santri Pondok Pesantren Al-

Isti`anah:

“Menggunakan metode ibdak binafsih dengan contoh atau

teladan”. (Wawancara, hari Minggu 8 Maret 2020 pukul 17.27

WIB)

c. Kegiatan Sosial

Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam mengembangkan dakwahnya

tidak hanya dengan memberikan ceramah-ceramah keagamaan, akan

tetapi juga dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti santunan anak

yatim, penyembelihan daging qurban, buka bersama, dan memberikan

makanan ketika selesai mujăhadah dan pengajian. Sebagaimana yang

disampaikan oleh Hj. Azizatun Nikmah sebagi berikut:

“Mengadakan pelatihan usaha seperti memasak, membuat kue, untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat sesuai bakat minat didalamnya

juga disisipi nilai-nilai keislaman, kegiatan sosial seperti santunan

anak yatim, pembagian daging qurban, memberi makanan sehabis

pengajian, mujahadah, pas puasa biasanya buka bersama dengan

masyarakat dll”. (Wawancara pada hari Senin 17 Maret 2020 pukul

16.30 WIB).

Kegiatan sosial yang diadakan Pondok Pesantren Al-Isti`anah

mempunyai tujuan untuk membantu mereka yang kurang beruntung,

sebagai wujud perhatian kepada mereka, sekaligus untuk

menumbuhkan jiwa sosial mereka supaya memilki rasa kepedulian

kepada sesama manusia.

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

79

d. Kaderisasi Da`i

Kaderisasi da`i yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah

yaitu dengan memilih kader-kadernya dari masing-masing dusun yang

dianggap mampu dalam melaksanakan pengembangan dakwah.

Tujuannya adalah untuk menyebarkan dakwah yang lebih luas dan

menyeluruh. Sebagaimana yang disampaikan oleh H. Diaudin

Makmun sebagai berikut:

“Strategi yang digunakan yaitu dengan membuat kader-kader di

lingkungan masing-masing, seperti di dusun krajan ada sendiri, di

dusun kerep juga ada”. (Wawancara pada hari Minggu, 8 Maret 2020,

pukul 21.05 WIB)

e. Mauidzah Hasanah

Pondok Pesantren Al-Isti`anah melaksanakan metode dakwah

mau`idah hasanah dengan memberikan ceramah-ceramah umum dan

nasihat di majlis-majlis taklim. Dalam penyampaiannya dilakukan

dengan bahasa yang lembut, tidak menyakiti, dan persuasif.

Sebagaiman yang diungkapkan oleh Khofifah Anif Maghfiroh salah

satu santri:

“Metode yang digunakan yaitu dengan meramaikan masjid dengan

metode ceramah, demokrasi, lisan ke lisan. Sarana yang digunakan

tentunya yang ada di dalam masjid”. (Wawancara pada hari Minggu, 8

Maret 2020 pukul 17.27).

2. Kondisi Sosial Masyarakat Desa Jombor Sebelum dan Sesudah

Pengembangan Dakwah

Kondisi masyarakat Desa Jombor sebelum adanya Pondok Pesantren

Al-Isti`anah, banyak sekali dari masyarakat yang berbuat kejahatan

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

80

seperti minum-minuman keras, judi, mabuk-mabukan, maling, dan lain

sebagaianya. Sebagaiman yang diungkap oleh Bapak Nur Kholis,

sekretaris Desa Jombor:

“Sebelum adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah masyarakat Desa

Jombor banyak yang mabuk-mabukan, judi, dan mencuri.”

(Wawancara hari Kamis, 06 Febuari 2020, pukul 11.03 WIB).

Sebagian besar masyarakat jauh dari nilai-nilai keislaman. Hal itu

disebabkan karena tingkat pendidikan agama dan umum yang masih

rendah. Sangat jarang warga masyarakat yang mengenyam pendidikan

formal sampai di tingkat SMU kala itu. Sangat jarang pula anak yang

nyantri di pesantren.

Hal itu disebabkan karena tingkat kesejahteraan ekonomi yang

rendah. Mata pencaharian masyarakat Desa Jombor pada saat itu adalah

buruh tani dan sebagian lagi memproduksi genting. Namun para

produsen genting ini menerapkan manajemen yang kurang tepat. Yakni,

mereka meminta uang terlebih dahulu kepada pemesan sebelum

pesanan jadi. Hal ini berakibat menurunnya kualitas produksi dan

akhirnya gulung tikar.

Dengan adanya strategi pengembangan dakwah yang dilakukan oleh

Pondok Pesantren Al-Isti`anah telah berhasil membawa perubahan

perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor yang sangat pesat. Adapun

keberhasilan yang dicapainya adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat hidup dalam lingkungan yang agamis, karena mereka

sudah sadar akan pentingnya beragama sehingga sering mendatangi

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

81

majlis-majlis, pengajian, mujăhadah, dan sholat berjamaah.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh KH. Widodo Muqorrobin

sebagai berikut:

“Keberhasilan yang dicapai yaitu sekarang masyarakatnya sudah

hidup agamis, anak-anaknya sudah bisa mengaji, sekolah bahkan

sudah ada yang hafal Al-Qur`an. Masyarakat sudah sadar

pentingnya patuh kepada agama dalam kehidupannya, sehingga

sudah tidak ada lagi tindakan kejahatan, atau perilaku yang

kurang baik”. (Wawancara pada hari Senin, 24 Febuari 2020 pukul

22.20 WIB).

b. Masyarakat hidup rukun dan damai, karena pertengkaran antar

keluarga maupun tetangga sudah semakin berkurang.

c. Anak-anak mulai mau pergi ke TPQ untuk belajar agama.

d. Pengangguran dan putus sekolah semakin berkurang. Sebagaimana

yang disampaikan oleh KH. Widodo Muqorrobin:

“Dulu anak-anak muda banyak yang menganggur, tidak sekolah,

berbuat maksiat, sekarang sudah jauh dari hal-hal tersebut.”

(Wawancara pada hari Senin, 24 Febuari 2020 pukul 22.20 WIB).

e. Kemaksiatan seperti pencurian, judi, dan mabuk-mabukan sudah

semakin berkurang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak

Nur Kholis, warga Desa Jombor:

“Perubahan yang sangat besar terjadi ke arah yang lebih baik

sekarang masjid penuh dengan jamaah saat sholat maupun adanya

majlis-majlis pengajian dan sudah jarang terdengar adanya

kegiatan-kegiatan masyarakat yang mengarah pada kejahatan

sosial masyarakat, hampir 99%.”.( Wawancara pada hari Kamis,

06 Febuari 2020 pukul 11.15 WIB).

f. Perekonomian masyarakat semakin meningkat. Sebagaimana yang

disampaikan oleh H. Diaudin Makmun sebagai berikut:

“Secara umum meningkatnya kesejahteraan masyarakat,

kehidupan yang rukun, kesadaran beribadah sudah tinggi.”

(Wawancara pada hari Minggu, 8 Maret 2020, pukul 21.05 WIB)

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

82

Oleh karena itu, masyarakat berharap dengan berdirinya Pondok

Pesantren Al-Isti`anah di tengah-tengah masyarakat dan zaman yang

semakin maju bisa menjadi pusat kegiatan dakwah, dengan

memperbanyak lagi majlis-majlis yang dapat menampung lebih

banyak lagi jamaah, dan kegiatan-kegiatan dakwah lainnya yang

tentunya bertujuan untuk amar ma`ruf nahi mungkar, dan

menyebarkan agama Allah di muka bumi ini.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pengembangan

Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah di Desa Jombor

Dalam proses pengembangan dakwahnya pondok pesantren Al-

Isti`anah mendapatkan respon dan dukungan yang sangat baik oleh

masyarakat itu sendiri. Sebagaimana yang diungkap oleh Bapak Nur

Kholis:

“Masyarakat menyambut sangat baik, terbukti dengan menyuruh

anak-anaknya untuk belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Al-

Isti`anah.” (Wawancara pada hari Kamis, 06 Febuari 2020 pukul

11.30).

Tak hanya masyarakat sekitar yang mendukung kegiatan

pengembangan dakwah di Desa Jombor, pemerintah setempatpun ikut

andil dalam kegiatan dakwah tersebut, sebagaimana yang

diungkapkan oleh KH. Widodo Muqorrobin pengasuh pondok

pesantren:

“Meskipun sudah dikelola secara mandiri, namun pemerinth masih

mau mengawasinya, bekerjasama untuk sama-sama umaroh terjun ke

masyarakat”. (Wawancara hari Senin, 5 Maret 2020, pukul 22.20).

Page 100: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

83

Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya perselisihan antar

tokoh agama ketika akan mendirikan masjid, tingkat pendidikan

masyarakat yang rendah, dan kesejahteraan masyarakat yang rendah.

Sebagaimana yang diungkapakan oleh H. Diaudi Makmun, S. Pd:

“Ada dua halambatan besar yang dihadapi. Hambatan pertama yang

dihadapi pada awal berdirinya ponpes adalah tingkat pendidikan

warga masyarakat Ngelosari yang tergolong rendah. Baik pendidikan

formal maupun non formal. Kebanyakan warga masyarakat Ngelosari

hanya mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Sedikit sekali

yang mendalami ilmu agama.

Hambatan yang kedua adalah tingkat kesejahteraan ekonomi

masyarakat yang rendah. Pada awal berdirinya ponpes al Isti’anah,

masyarakat Ngelosari berpenghasilan dari buruh tani dan buruh

membuat genting. Keadaan yang pas-pasan inilah yang kemudian

dirasakan menghambat untuk diajak berpikir maju dalam bidang

agama. Akantetapi Pondok Pesantren Al-Isti`anah tetap melaksanaan

dakwahnya dengan memilih materi dan metode yang sesuai dengan

keadaan masyarakat, sehingga mereka bisa menerima, mengikuti, dan

melaksanakan yang telah disampaikan”. (Wawancara pada hari

Minggu, 8 Maret 2020, pukul 21.05 WIB).

Selain itu yang menjadi faktor penghambat dalam pengembangan

dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah adalah

sarana prasaran yang kurang mendukung, sehingga penyampaian

dakwahnya kurang maksimal, dan masyarakat yang belum mau

menerima dakwah karena selisih paham dengan apa yang disampaikan

oleh da`i. Sebagaiman yang diungkapkan oleh Ibu Hj. Azizatun

Nikmah, selaku ustadzah di Pondok Pesantren Al-Isti`anah:

“Faktor penghambatnya adalah sarana pra sarana yang belum

memadahi seperti aula, sound system yang belum mencukupi,

masyarakat yang belum mau menerima dakwah karena selisih

paham” (Wawancara, Senin 17 Maret 2020 pukul 16.30 WIB).

Pondok Pesantren Al-Isti`anah tetap menjalankan dakwahnya

meskipun dengan keterbatasan baik dari segi pengajarnya, maupun

Page 101: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

84

sarana prasarana. Kegiatan pengembangan dakwahanya biasanya

dilaksanakan seminggu sekali, sehingga dapat terlaksana meskipun

tidak bisa rutin setiap hari.

D. Pembahasan

1. Strategi Pengembangan Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat di Desa Jombor.

Dakwah adalah suatu aktivitas yang bersifat mengajak dan

menyeru orang lain untuk mengamalkan ajaran Islam dilakukan secara

sadar dan sengaja dengan menggunakan berbagi metode serta merubah

situasi masyarakat yang buruk menuju yang baik sehingga tercapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat dengan dasar keridloan Allah

SWT (Syamsuddin, 2016: 9).

Dakwah dalam perilaku sosial adalah usaha peningkatan

pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap

batin, dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan tuntunan syariah

untuk memperolehnya dan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Aktivitas dakwah dapat berjalan efektif dan efesian apabil apa

yang menjadi tujuan benar-benar tercapai, dan dalam pencapiannya

membutuhkan pengorbanan yang sewajarrnya (Yahya, 2019: 85).

Agar dakwah dapat tersebar luas sesuai dengan yang direncanakan,

maka perlu adanya strategi pengembangan dakwah. Oleh karena itu,

supaya kegiatan pengembangan dakwah dapat terlaksana dengan baik,

maka perlu adanya lembaga yang dapat mengatur dengan baik. Dalam

Page 102: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

85

hal ini, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga yang

mempunyai peran dalam mengembangkan dakwah, yaitu dengan

memberikan pendidikan keagamaan, membina umat dalam bidang

akhlak, dan meningkatkan pengembangan masyarakat di berbagai

sektor kehidupan.

Begitu juga dengan berdirinya Pondok Pesantren Al-Isti`anah yaitu

untuk mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

masyarakat di Desa Jombor. Bagi Pondok Pesantren Al-Isti`anah

berdakwah merupakan suatu kewajiban, oleh karena itu Pondok

Pesantren Al-Isti`anah selain menjadi lembaga pendidikan Islam juga

sebagai pusat kegiatan dakwah. Kewajiban berdakwah dijelaskan dalam

Al-Qur’an Surah Ali Imran (3: 110):

هون عن المنكر وت ؤ من ون ة أخرجت للناس تمرون بلمعروف وت ن ر أم تم جي كن ب ل

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari

yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran, 3:

110)

Strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor

diantaranya:

a. Pedekatan Secara Langsung

Strategi yang digunakan Pondok Pesantren Al-Isti`anah di

awal pengembangan dakwahnya yaitu dengan pendekatan secara

langsung. Seperti contohnya kegiatan pengajian dilaksanakan

Page 103: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

86

dengan bergiliran dari rumah ke rumah. Tujuannya selain

menyampaikan ilmu agama juga menjalin silaturahmi dan

merangkul masyarakat agar tergerak hatinya sehingga mau

menerima dakwah tanpa merasa dipaksakan.

b. Dakwah Bi al-Hăl

Dakwah Bi al-Hăl adalah upaya pengembangan dakwah

dengan perbuatan yang nyata, dengan wujud yang beraneka ragam

baik dengan memberi bantuan material maupun non material (Sagir,

2015: 18). Dakwah Bi al-Hăl merupakan kegiatan-kegiatan dakwah

yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan

hidup umat, baik dari segi rohani mapun jasmani yang titik beratnya

ada dalam peningkatan kualitas keberagamaan ilmu dan amal,

meningkatkan kecerdasan intelektual, sosial, emosi, dan spiritual

umat dan mengatarkan mereka dalam hidup yang sejahtera dunia

dan akhirat (Yahya, 2016: 93). Allah Swt telah berfirman dalam QS.

Isra` (17: 84) yaitu:

عمل على شاكلته ف ربكم أعلم بن هو اهدى سبيل قل كل ي Artinya: “Katakanlah Tiap-tiap orang yang berbuat menurut

keadaanya masing-masing maka Tuhanmu lebih

mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. (QS. al-

Isra` 17: 84)

Ayat diatas menjelaskan bahwa masing-masing muslim

hendaknya berdakwah menurut kemampuan dan profesi masing-

masing dari mereka. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Al-Isti`anah

melaksanakan pengembangan dakwahnya juga sesuai dengan apa

Page 104: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

87

yang ada dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat di

Desa Jombor.

Dalam pengembangan dakwahnya, ada beberapa hal yang

dilakukan Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam dakwah Bi al-Hăl

ini antara lain:

1.) Mendirikan masjid

Masjid bahasa Arab sujudan, masjidun yang berarti tempat

sujud atau tempat sholat, sehingga masjid mengandung

pengertian tempat melaksankan kewajiban bagi umat Islam

untuk melaksankan sholat lima waktu sebagaimana yang

diperintahkan oleh Allah SWT. Fungsi masjid tidak hanya untuk

beribadah sholat lima waktu saja, melainkan tempat menerima

dan memberi ilmu, musyawarah yang menyangkut hal-hal

penting dalam kehidupan masyarakat Islam, dan sebagai baitul

mal sebagaimana fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW

(Niko, 2013:307).

Oleh karena itu, berdirinya masjid Al-Isti`anah di Desa

Jombor yang terletak di Dusun Ngelosari menjadi awal

permulaannya pengembangan dakwah di daerah tersebut.

Masjid ini berdiri karena rasa keprihatinan pengasuh Pondok

Pesantren Al-Isti`anah melihat kondisi masyarakat yang jarang

sekali pergi ke masjid untuk berjamaah, bahkan banyak dari

Page 105: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

88

mereka yang enggan pergi Jum`atan karena letak masjidnya

sangat jauh sekitar 1 km dari rumah mereka.

Masjid Al-Isti`anah di dirikan tidak hanya untuk beribadah

sholat lima waktu, akan tetapi juga digunakan untuk

musyarawah, dan kegiatan-kegiatan sosial seperti santunan anak

yatim, penyuluhan kesehatan, penyembelihan hewan qurban,

dan perayaan hari besar Islam. Kegiatan ini menarik masyarakat

sehingga mereka mau pergi ke masjid untuk beribadah, dan

menerima dakwah yang di sampaikan oleh Da`i.

2.) Membentuk Majlis Ta`lim

Majlis ta`lim adalah tempat untuk berkumpulnya orang-

orang untuk menuuntut ilmu, terutama ilmu agama. Majlis

ta`lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama

Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu serta

bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial,

dan jenis kelamin. Keberadaan majlis ta`lim di tengah-tengah

masyarakat sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial yang

semakin kuat (Nurainiah, 2018: 106).

Dalam kegiatan pengembangan dakwah Pondok Pesantren

Al-Isti`anah telah mendirikan pengajian majelis ta’lim yang

ditujukan untuk kaum ibu-ibu dan bapak-bapak. Adapun majlis

ta`lim yang didirikan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah adalah

sebagai berikut:

Page 106: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

89

a.) Majlis ta`lim khusus bapak-bapak yang di isi oleh KH.

Widodo Muqorrobin dan KH. Diaudin Makmun, yaitu

pengajian yang dilaksanakan setiap malam Rabu setelah

Magrib sampai Isya` kemudian dilanjut lagi setelah Isya`

sampai selesai.

b.) Majlis ta`lim “An-Nisa” yang dipimpin oleh Ny.Hj. Rif`ati

Shoddiq, yang kegiatannya dilaksanakan setiap hari Jum`at

sekitar pukul 14.00 WIB sampai asar. Biasanya majlis ini

diikuti oleh ibu-ibu sekitar Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

c.) Majlis Ta`lim “Uswatun Hasanah” yang dipimpin oleh Hj.

Azizatun Nikmah, yang biasanya dilaksankan pada malam

ahad setelah magrib dan tempatnya bergilir dari rumah ke

rumah. Majlis ini biasnya diikuti oleh ibu-ibu muda di Desa

Jombor.

d.) Majlis ta`lim “Al-Karim” yang biasanya dilaksanakan pada

hari ahad dan diikuti oleh jamaah pengajian dari perumahan

Candirejo Permai.

e.) Majlis Mujăhadah dan Fidăan, majlis ini untuk para santri

dan masyarakat yang dlaksanakan setiap malam Jumat ba`da

Magrib sampai menjelang Isya` untuk mujăhadah, dan

fidăan setiap hari Selasa Kliwon dan Selasa Legi. Kegiatan

ini berisi dzikir kalimah thoyyibah, sehingga melatih

Page 107: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

90

masyarakat dan para santri supaya terbiasa dengan berdzikir,

dan menyebut asma-asma Allah.

Keberadaan majlis ta`lim di Desa Jombor bertujuan untuk

mengokohkan akidah masyarakat, menjadikan pribadi yang

selalu terikat dengan dengan syariat Islam dalam kehidupan

kesehariannya, tempat pendidikan untuk ibu-ibu sehingga dapat

mendidik anak-anaknya dengan baik, dan menjadi tempat untuk

amar makruf nahi munkar dalam masyarakat di Desa Jombor.

3.) Mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPA/TPQ).

Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPA/TPQ) adalah unit

pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas

muslim yang menjadikan Al-Qur`an sebagai materi utamanya,

dan diselenggarakan dalam suasana yang indah, bersih, rapi,

nyaman, dan menyenangkan sebagai cerminn nilai simbolis dan

filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan (Hakiki dan

Anam, 2019: 367).

Dalam mengembangkan dakwahnya, maka Pondok

Pesantren Al-Isti`anah mendirikan Taman Pendidikan Al-

Qur`an (TPA/TPQ) untuk mendidik anak-anak di Desa Jombor.

Tidak hanya pendidikan tentang Al-Qur`an saja, tetapi juga

diberikan pembinanaan akhlak sehingga mereka mempunyai

akhlak yang terpuji dan diharapkan menjadi generasi yang

mempunyai akhlakul karimah serta wawasan ilmu yang luas.

Page 108: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

91

Kegiatan pembelajarannya biasanya dimulai setelah asar sampai

magrib.

4.) Mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah satuan

pendidikan non-formal yang menyelenggarakan kegiatan belajar

sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar prakarsa dari,

oleh, dan untuk masyarakat (Irmawati, 2017: 84).

PKBM yang didirikan oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah

yang bekerjasama dengan Dinas Sosial menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan antara lain:

a.) Pendidikan keaksaraan

b.) Pendidikan kesetaraan

c.) Pendidikan keterampilan kerja

d.) Pendidikan pemberdayaan perempu/an, dan

e.) Pengembangan budaya menulis dan membaca.

Tujuan dari PKBM yang didirikan oleh Pondok Pesanren

Al-Isti`anah adalah untuk memberdayakan masyarakat agar

mampu hidup mandiri, meningkatkan kualitas hidup masyarakat

baik dari segi sosial maupun ekonomi, meningkatkan kepekaan

terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam lingkungannya

sehingga mampu memecahkan permasalahannya tersebut.

Page 109: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

92

5.) Memberikan contoh yang baik (uswatun hasanah)

Uswatun hasanah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Al-Isti`anah yaitu dengan besedekah terlebih dahulu sebelum

menyuruh mereka bersedekah, melaksanakan sholat berjamaah

dahulu sebelum menyuruh mereka berjamaah, dan memberi

bantuan terlebih dahulu sebelum memerintahkan untuk saling

tolong menolong.

Bagi Pondok Pesantren Al-Isti`anah dakwah tidak hanya

sekedar menyampaikan akan tetapi juga memberi contoh kepada

mad`u. Dan sebaik-baiknya teladan dalam hidup adalah

Rasulullah sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al-Ahzab

(33:21) yaitu:

والي وم الخر ي رجو حسنة لمن كان فى رسول ال أسوة لكم لقد كان وذكر الر كثي اال

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-

Ahzab, 33: 21)

c. Kegiatan Sosial

Penyelenggaraan kegiatan sosial Pondok Pesantren Al-Isti`anah

merupakan kegiatan yang sangat penting dikembangkan dalam

sebuah Desa. Pondok Pesantren Al-Isti`anah selain sebagai lembaga

pendiikan dan dakwah, juga telah berperan dalam kegiatan sosial.

kegiatan-kegiatan sosial itu dilaksanakan dengan memberikan

bantuan seperti:

Page 110: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

93

1.) Santunan Anak Yatim

Santunan anak yatim yang diselenggarakan Pondok

Pesantren Al-Isti`anah dilaksanakan setiap tahun pada bulan

Muharram. Kegiatannya biasannya diserentakkan dengan

pengajian umum satu desa, dan dilaksanakan pada pagi hari

hingga siang hari.

2.) Buka Bersama

Buka bersama ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan,

bertujuan untuk merangkul masyarakat sehingga mereka merasa

diperhatikan. Dalam kegiatan ini juga secara tidak langsung

mengajarkan masyarakat untuk bershodaqoh dan menumbuhkan

sikap kepedulian terhadap sesama.

3.) Penyembelihan hewan qurban

Penyembelihan hewan qurban yang diagendakan setiap

lebaran idul adha. Pondok Pesantren Al-Isti`anah mengadakan

penyembelihan hewan qurban yang dilaksanakan di lingkungan

pondok, selain itu Pondok Pesantren Al-Isti`anah sudah

mendapatkan kepercayaan dari berbagai donatur untuk

disembelih dan dibagikan kepada masyarakat yang berhak

menerimanya. Berqurban merupakan ibadah yang mampu

meningkatkan rasa kepedulian sosial umat muslim dan juga

mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Page 111: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

94

4.) Penyuluhan kesehatan

Pondok Pesantren Al-Isti`anah bekerjasama dengan

puskesmas mengadakan penyuluhan kesehatan sebagai salah

satu langkah pengembangan dakwah. Penyuluhan kesehatan ini

biasanya dilaksanakan setelah pengajian, diantaranya dengan

menimbang berat badan, cek tensi darah, dan edukasi tentang

kesehatan terutama untuk para lansia.

5.) Membagikan makanan

Pondok Pesantren Al-Isti`anah selalu membagikan

makanan kepada jamaah setelah selesai mujăhadah, fidăan, dan

pengajian. Hal ini, bertujuan untuk menarik masyarakat untuk

datang ke masjid atau majlis ta`lim dan mengajarkan mereka

untuk bersedekah ketika memiliki rezeki yang berlimpah,

sehingga rezeki yang mereka miliki berkah.

d. Kaderisasi Da`i

Kaderisasi dapat dimaknai sebagai proses penurunan berbagai

macam bentuk nilai baik nilai umum maupun khusus oleh suatu

badan atau instansi. Sedangkan da`i adalah orang yang mengajak

kepada orang ain baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan kata-kata, perbuatan atau tingkah laku kearah kondisi yang

baik menurut Al-Qur`an dan sunnah (Kholiq, 2019: 140).

Jadi kaderisasi da`i adalah proses penurunan berbagai macam

bentuk nilai-nilai dakwah yang harus dimilki seorang da`i sehingga

Page 112: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

95

dapat menyampaikan dakwahnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur`an

dan sunnah.

Kaderisasi da`i yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-

Isti`anah yaitu dengan memilih kader-kadernya dari masing-masing

dusun yang dianggap mampu dalam melaksanakan pengembangan

dakwah. Tujuannya adalah untuk menyebarkan dakwah yang lebih

luas dan menyeluruh.

e. Dakwah Mau`dzah Hasanah

Metode yang digunakan adalah mau`idah hasanah, yaitu adalah

metode dakwah dengan memberikan nasihat kepada orang lain

dengan cara yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk kearah kebaikan

dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan di hati,

menghidar dari sikap kasar, tidak mencela kesalahan mad`u

sehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya mengikuti

apa yang disampaikan oleh da`i (Amin, 2009: 99).

Pondok Pesantren Al-Isti`anah melaksanakan metode dakwah

mau`idah hasanah dengan memberikan ceramah-ceramah umum

dan nasihat di majlis-majlis taklim. Dalam penyampaiannya

dilakukan dengan bahasa yang lembut, tidak menyakiti, dan

persuasif.

Page 113: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

96

2. Perilaku Sosial Masyarakat di Desa Jombor Sebelum dan Sesudah

Adanya Strategi Pengembangan Dakwah

Perilaku sosial merupakan suasana saling ketergantungan yang

merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Manusia

dalam memenuhi kebutuhannya hidupnya tidak dapat melakukannya

sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Artinya,

keberlangsungan hidup manusia dalam suasana saling mendukung dan

bekerjasama, toleransi tidak mengganggu hak orang lain, dan saling

menghormati dalam hidup bermasyarakat (Hayati, 2017:185).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai perilaku sosial masyarakat

Desa Jombor peneliti mendapatkan data, bahwa kondisi masyarakat

Desa Jombor sebelum adanya aktivitas pengembangan dakwah oleh

Pondok Pesantren Al-Isti`anah, banyak sekali dari masyarakat yang

berbuat kejahatan seperti minum-minuman keras, judi, mabuk-

mabukan, maling, percekcokan antar keluarga dan tetangga dan lain

sebagainya.

Sebagian besar masyarakat jauh dari nilai-nilai keislaman. Hal itu

disebabkan karena tingkat pendidikan agama dan umum yang masih

rendah. Sangat jarang warga masyarakat yang mengenyam pendidikan

formal sampai di tingkat SMU kala itu. Sangat jarang pula anak yang

nyantri di pesantren.

Hal itu disebabkan karena tingkat kesejahteraan ekonomi yang

rendah. Mata pencaharian masyarakat Desa Jombor pada saat itu

Page 114: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

97

adalah buruh tani dan sebagian lagi memproduksi genting. Namun para

produsen genting ini menerapkan manajemen yang kurang tepat.

Yakni, mereka meminta uang terlebih dahulu kepada pemesan sebelum

pesanan jadi. Hal ini berakibat menurunnya kualitas produksi dan

akhirnya gulung tikar.

Dengan adanya strategi pengembangan dakwah yang dilakukan

oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah telah berhasil membawa

perubahan perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor yang sangat

pesat. Adapun keberhasilan yang dicapainya adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat hidup dalam lingkungan yang agamis, karena mereka

sudah sadar akan pentingnya beragama sehingga sering mendatangi

majlis-majlis, pengajian, mujăhadah, dan sholat berjamaah.

b. Masyarakat hidup rukun dan damai, karena pertengkaran antar

keluarga maupun tetangga sudah semakin berkurang.

c. Anak-anak mulai mau pergi ke TPQ untuk belajar agama.

d. Pengangguran dan putus sekolah semakin berkurang.

e. Kemaksiatan seperti pencurian, judi, dan mabuk-mabukan sudah

semakin berkurang.

f. Perekonomian masyarakat semakin meningkat.

Oleh karena itu, masyarakat berharap dengan berdirinya Pondok

Pesantren Al-Isti`anah di tengah-tengah masyarakat dan zaman yang

semakin maju bisa menjadi pusat kegiatan dakwah, dengan

memperbanyak lagi majlis-majlis yang dapat menampung lebih banyak

Page 115: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

98

lagi jamaah, dan kegiatan-kegiatan pengembangan dakwah lainnya

yang tentunya bertujuan untuk amar ma`ruf nahi mungkar, dan

menyebarkan agama Allah di muka bumi ini.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pengembangan

Dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah di Desa Jombor

Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisi SWOT

untuk menemukan faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah.

SWOT adalah akronim dari Strenghts (kekuatan), Weakness

(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), dimana

SWOT dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu

organisasi yang berorientasi pada profit dengan tujuan utama untuk

mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif

(Taufiqurrokhman, 2016: 47).

a. Faktor internal adalah faktor dari dalam suatu organisasi yang

meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki guna untuk

mencapai tujuan. Kekuatan dan kelemahan Pondok Pesantren Al-

Isti’anah dalam mengembangkan dakwah tersebut antara lain:

1. Kekuatan (Strenghts)

a) Saling mendukung antara pemimpin, ustadz, dan santri

Pondok Pesantren Al-Ist`anah dalam kegiatan

pengembangan dakwah.

Page 116: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

99

b) Visi, misi, dan tujuan pondok pesantren yang menuju pada

pengembangan dakwah.

c) Pendanaan yang cukup untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan pengembangan dakwah.

d) Kegiatan pengembangan dakwah di Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dibebankan kepada masing-masing pihak yang

sesuai dengan bidangnya.

e) Tangggung jawab dan loyalitas yang baik dari para

pemimpin dan pengurus Pondok Pesantren Al-Isti`anah

untuk mengembangkan dakwah dilingkunngan Pondok

Pesantren Al-Isti`anah maupun di masyarakat.

f) Perjuangan yang tinggi diantara pengasuh, ustadz, dan

pengurus dalam merencanakan dan mengadakan kegiatan-

kegiatan dakwah dan mengembangkan dakwah kepada

masyarakat agar tujuan yang dikehendaki tercapai.

g) Pelaksanaan kegiatan pengembangan dakwah yang rutin,

seperti Tadarus Al-Qu`an setiap habis subuh dan sebelum

Maghrib.

2. Kelemahan (Weakness)

a) Kurangnya fasilitas dan ruangan yang masih terbatas

seperti aula yang kurang memadai, dan sound system yang

masih bergantian dengan santri.

Page 117: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

100

b) Kurangnya kerjasama antara Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dengan pondok lain dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

pengembangan dakwah.

c) Tingkat kepedulian santri yang masih kurang dan masih

mengandalakan teman jika dimintai bantuan.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar organisasi yang

berupa peluang dan ancaman.

1. Peluang (Opportunities)

a) Mendapat sambutan baik oleh masyarakat

b) Mendapatkan dukungan dari santri, masyarakat dan

pemerintah setempat.

c) Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada

di Pondok Pesantren Al-Isti`anah agar bisa dipergunakan

dan pemanfaatannya yang ada harus dikembangkan terus.

d) Masyarakat yang hidup dalam kedamaian dan kerukunan,

sehingga kegiatan dakwah lebih mudah diterima.

e) Ekonomi masyarakat yang semakin mapan.

2. Ancaman (Threats)

a) Pada awal pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah menghadapi lingkungan masyarakat yang kurang

damai, karena banyaknya kasus tindak kejahatan seperti

maling, judi, dan mabuk-mabukan serta percekcokan antara

keluarga, tetangga yang sering terdengar, dan ekonomi

Page 118: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

101

masyarakat yang masih lemah. Sehingga upaya yang

dilakukan Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

menghadapi ancaman tersebut yaitu tetap melaksanakan

pengembangan dakwah dengan strategi dan metode yang

tepat, tidak bosan untuk mengajak mereka untuk datang ke

pengajian, dan masjid, serta dilaksanakan dengan penuh

kesabaran.

b) Kurangnya tenaga pengajar yang sangat minim,

mengakibatkan sangat sulit dalam melaksanakan

pengembangan dakwah dengan sepenuhnya. Oleh karena

itu, agar pengembangan dakwah tetap terlaksana maka

tidak semua kegiatan dilaksanakan rutin setiap hari, seperti

pengajian ibu-ibu “An-Nisa” seminggu sekali dihari

Jum`at, pengajian bapak-bapak yang hanya dilaksanakan di

hari Rabu, pengajian ibu-ibu muda “Uswatun Hasanah”

malam Ahad, pengajian ibu-ibu “Al-Karim” di hari Ahad.

c) Sebagian masyarakat Desa Jombor yang masih enggan

mengikuti aktivitas pengembangan dakwah Pondok

Pesantren Al-Isti`anah karena kesalah pahaman dalam

menerima dakwah. Dalam menghadapi ancaman ini

Pondok Pesantren Al-Isti`anah tetap berdakwah dan

berusaha untuk memberi pemahaman apa yang

disampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat

Page 119: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

102

paham dan tahu tujuan dari aktivitas pengembangan

dakwah tersebut. Contohnya, bahwa bersedekah itu tidak

mengurangi rezeki orang yang bersedekah, justru dengan

bersedekah akan menambah keberkahan rezeki yang kita

terima.

Page 120: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

103

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari data tentang strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019 dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Strategi Pondok Pesantren Al-Isti’anah dalam pengembangan

dakwahnya di Desa Jombor.

Strategi pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

dalam memperbaiki perilaku sosial masyarakat di Desa Jombor

diantaranya dengan a.) Pendekatan secara langsung, b.) Dakwah Bi al-Hăl

dengan cara membangun masjid, membentuk majlis ta`lim, mendirikan

TPQ, mendirikan PKBM bekerjasama dengan Dinas Sosial, dan dengan

Uswatun Hasanah, c.) Kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, buka

bersama, penyembelihan hewan qurban, penyuluhan kesehatan, dan

membagikan makanan setelah kegiatan pengajian maupun mujăhadah, d.)

Pengkaderan da`i, dan e.) Mauidzah Hasanah yang disampaikan dengan

cara yang lembut, tutur kata yang tidak menyingggung, dan tidak

memaksa.

2. Kondisi perilaku sosial Desa Jombor sebelum dan sesudah

pengembangan dakwah

Dengan strategi pengembangan dakwahnya, Pondok Pesantren Al-

Isti`anah mampu memberikan suatu perubahan yang sangat pesat di Desa

Page 121: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

104

Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dimana masyarakat

Desa Jombor yang dulu disebut sebagai kampung yang terisolasi, kini

telah menjadi suatu perkampungan yang maju dengan kehidupan

masyarakat yang agamis, damai dan bersatu. Adapun keberhasilan yang

dicapainya adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat hidup dalam lingkungan yang agamis, karena mereka sudah

sadar akan pentingnya beragama sehingga sering mendatangi majlis-

majlis, pengajian, mujăhadah, dan sholat berjamaah.

b. Masyarakat hidup rukun dan damai, karena pertengkaran antar keluarga

maupun tetangga sudah semakin berkurang.

c. Anak-anak mulai mau pergi ke TPQ untuk belajar agama.

d. Pengangguran dan putus sekolah semakin berkurang.

e. Kemaksiatan seperti pencurian, judi, dan mabuk-mabukan sudah

semakin berkurang.

f. Perekonomian masyarakat semakin meningkat.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pengembangan Dakwah

Pondok Pesantren Al-Isti`anah di Desa Jombor

Faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan dakwah

Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam memperbaik perilaku sosial

masyarakat di Desa Jombbor adalah sebagai berikut; a.) Saling

mendukung antara pemimpin, ustadz, dan santri Pondok Pesantren Al-

Ist`anah dalam kegiatan pengembangan dakwah, b.) Visi, misi, dan tujuan

pondok pesantren yang menuju pada pengembangan dakwah, c.)

Page 122: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

105

Pendanaan yang cukup untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

pengembangan dakwah, d.)Kegiatan pengembangan dakwah di Pondok

Pesantren Al-Isti`anah dibebankan kepada masing-masing pihak yang

sesuai dengan bidangnya, e.) Tangggung jawab dan loyalitas yang baik

dari para pemimpin dan pengurus Pondok Pesantren Al-Isti`anah untuk

mengembangkan dakwah dilingkunngan Pondok Pesantren Al-Isti`anah

maupun di masyarakat, f.) Perjuangan yang tinggi diantara pengasuh,

ustadz, dan pengurus dalam merencanakan dan mengadakan kegiatan-

kegiatan dakwah dan mengembangkan dakwah kepada masyarakat agar

tujuan yang dikehendaki tercapai, g.) Pelaksanaan kegiatan pengembangan

dakwah yang rutin, seperti Tadarus Al-Qu`an setiap habis subuh dan

sebelum Maghrib, h.) Mendapat dukungan baik dari masyarakat maupun

pemerintah setempat.

Adapun faktor penghambat strategi pengembangan dakwah

Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam memperbaiki perilaku sosial

masyarakat di Desa Jombor adalah sebagai berikut; a.) Kurangnya fasilitas

dan ruangan yang masih terbatas seperti aula yang kurang memadai, dan

sound system yang masih bergantian dengan santri, b.) Kurangnya

kerjasama antara Pondok Pesantren Al-Isti`anah dengan pondok lain

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan dakwah,c.) Tingkat

kepedulian santri yang masih kurang dan masih mengandalakan teman jika

dimintai bantuan, d.) Tenaga pengajar yang minim, dan e.) beberapa

masyarakat yang belum bisa menerima dakwah dengan baik dan terkesan

Page 123: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

106

tidak peduli dengan kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh Pondok

Pesantren Al-Isti`anah.

Akan tetapi Pondok Pesantren Al-Isti`anah tetap menjalankan

dakwahnya dengan strategi dan metode yang disesuaikan dengan situasi

dan kondisi masyarakat. Agar pelaksanaan pengembangan dakwah tetap

terlaksana meskipun tenaga pengajarnya kurang, maka aktivitas

pengembangan dakwahnya dilaksanakan seminggu sekali

B. Saran

Berikut ini penulis juga memberikan beberapa saran yang mudah-

mudahan bermanfaat bagi para pembaca:

1. Pondok Pesantren: pondok pesantren mempunyai inovasi-inovasi baru

dalam mengembangkan dakwahnya sehingga kegiatan dakwah berkesan

menarik, dan tidak membosankan.

2. Da`i: dalam penyampaian dakwahnya dapat menggunakan sarana-sarana

yang mendukung dalam berdakwah secara maksimal, sehingga pesan

dakwah dapat dengan mudah tersampaikan.

3. Masyarakat: untuk masyarakat Desa Jombor hendaknya lebih merespon

dengan perkembangan dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Al-Isti`anah, juga hendaknya lebih membantu dalam memajukan

perkembangan dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-

Isti`anah.

Page 124: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

107

DAFTAR PUSTAKA

Adiba, Ida Zahara. (2017). Jurnal Inspirasi. Pendekatan Sosiologi dalam Studi

Islam. Volume.1. No. 1. Undaris Semarang. 2017.

Al-Bayanuniy, Syekh Muhammad Abu Al-Fatah. Cetakan Pertama (2010). Ilmu

Dakwah. Jakarta Timur: Akademika Pressindo.

Ali, Muhammad. (2009). Skripsi. Strategi Pengembangan Dakwah (Studi atas

Lembaga Dakwah Pondok Pesantren Taruna Al-Quran Sleman).

Yogyakarata: UIN Sunan Kalijaga.

Alwi, B. Munarji. (2013). Pondok Pesantren Ciri Khas, Perkembangan dan

Sistem Pendidikannya. Lentera Pendidikan: Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.

Amirullah. (2015). Manajemen Strategi Teori-Konsep-Kinerja. Malang: Mitra

Wacana Media.

Amran, Ali. (2012). Hikmah. Dakwah dan Perubahan Sosial. Vol. VI, No. 01.

Pasca Sarana Universitas Indonesia.

Aripudin, Acep. Cetakan Pertama (2013). Sosiologi Dakwah. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Aryadi. (2014). Jurnal Fisip. Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan di

Politeknik Kampar. Vol.1 No. 2. Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fisip Universitas Riau.

Badi`ati, Qonita Alfi, dkk. (2018). Dakwah Transformatif. Kartosuro: Taujih.

Page 125: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

108

Budiman, Didin. (2012). Bahan Ajar M.K. Psikologi Anak dalam Penjas PGSD.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Chozin, Muhammad Ali. (2013). Jurnal Dakwah. Strategi Dakwah Salafi di

Indonesia. Vol. XIV. No.1. Institut Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Departemen Agama RI. (2003). Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah

Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta: Direktorat Jendral

Kelembagaan Agama Islam.

Dhofier, Zamakhsari. (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup

Kyai. Jakarta: LP3ES.

Galba, Sindu. Cetakan Ketiga. (2004). Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hakiki, Muhammad Rif`an dan Anam, Choirul. (2019). Seminar Teknologi

Perencanaan, Perancangan, Lingkungan, dan Infrastruktur. Pemanfaatan

Limbah Paper Tube Untuk Furniture TPQ. FTSP ITATS. Surabaya.

Hayati, Umi. (2017). Jurnal Inject. Nilai-nilai Dakwah Aktivitas: Aktivitas Ibadah

dan Perilaku Sosial. Volume 2. No.2. Blendung Pemalang.

Husnan, Wadi. (2012). Tesis.“Strategi Pengembangan Dakwah KH.Ahmad

Dahlan Di Yogyakarta dan TGH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid

di Lombok”. Program Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Ilaihi, Wahyu. Cetakan kedua. (2013). Komunikasi Dakwah. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Indra. (2014). Skripsi. Aktivitas Dakwah pada Pondok Pesantren Syekh Hasan

Yaman di Kec. Campalagian Kab. Polman. Fakultas Dakwah dan

Komunikasi. UIN Alauddin Makassar.

Page 126: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

109

Irmawati, Ais. (2017). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Peran Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM) dalam Mengurangi Buta Aksara di

Kabupaten Karimun. Vol. 2. No. 1. Kemendikbud.

Ismatullah, A.M. (2015). Lentera. Metode Dakwah Dalam Al-Qur’an. Vol. IXX.

No. 2. IAIN Samarinda.

Kholiq, Abdul. (2019). Jurnal An-Nida. Kaderisasi Da`i Moderat Era Milenial di

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal. Vol. 11. No. 2.

UIN Walisanga Semarang.

Madani, Abubakar. (2017). Jurnal Lentera. Dakwah dan Perilaku Sosial: Studi

Terhadap Peran Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi. Vol.1. No. 1.

IAIN Samarinda.

Marta, H. (2014). Strategi Manajemen dan Evaluasi. Surabaya: UIN Surabaya.

Mubasyaroh. (2017). Ilmu Dakwah Academic Journal for Homiletic Studies.

Strategi Dakwah dalam Mengubah Perilaku Masyarakat. Vol. 1. No.2.

STAIN Kudus.

Muhyiddin, Asep, dkk. Cetakan Pertama (2002). Metode Pengembangan Dakwah.

Bandung: CV. Pustaka Setia.

Munir, Muhammad dan Ilaihi, Wahyu. (2006). Manajemen Dakwah. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Mustar, Saidi. (2017). Jurnal Tarbiyah. Kepribadian Da`i dalam Berdakwah.

Vol.22. No. 1. STAIN Curup Bengkulu.

Muthmainnah, Siti. (2014). Jurnal Dakwah Tabligh. Peran Dakwah dalam

Mengatasi Konflik-konflik Sosial Masa Kini. Volume. 15. No. 2.

Universitas Negeri Makassar.

Najiah, Nia. (2013). Skripsi. “Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah dalam

Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga Menes Pandeglang Banten”.

Page 127: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

110

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kominukasi. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nasution, Nurseri Hasnah. (2011). Wardah. Metode Dakwah dalam Membentuk

Akhlak Mahmudah Remaja. No. 23. IAIN Raden Fatah Palembang.

Niko, dkk. (2013). Jurnal Administrasi Publik. Meningkatkan Fungsi Masjid

Melalui Reformasi Administrasi (Studi Pada Masji AL-Falah Surabaya).

Vol. 2. No. 2. Universitas Brawijaya Malang.

Nisrma, Siti, dkk. (2016). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan.

Pembinaan Perilaku Sosial Remaja Penghuni Yayasan Islam Media

Kasih Kota Banda Aceh. Volume 1. No. 1: 192-2014. Universitas Syiah

Kuala.

Nurainiah. (2018). Jurnal Serambi Tarbiyah. Peran Majlis Taklim dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Keluarga. Vol. 9. No. 01. Universitas

Serambi Mekah Banda Aceh.

Pirol, Abdul. (2018). Komunikasi dan Dakwah Islam. Yogyakarta: CV. Budi

Utama.

Puteh, M Jakfar dan Saefullah. Cetakan Ketiga. (2006). Dakwah Tekstual &

Kontekstual (Peran dan Fungsi dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat).

Yogyakarta: AK Group.

Sadiah, Dewi. (2015). Metode Penelitian Dakwah Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sagir, Akhmad. (2015). Jurnal Ilmu Dakwah. Dakwah Bil-Hal: Prospek dan

Tantangan Da`i . Vol. 14. No. 27. IAIN Antasari.

Santoso, Anton. (2018). Pola Kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah dan

Pengaruhnya Terhadap Pengembangan Dakwah di Desa Pemenang

Kecamatan Pagelaran. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.

Page 128: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

111

Sholekhah, Izatus. (2019). Skripsi. Implementasi Pengembangan Dakwah Pondok

Pesantren Al-Islah di Masyarakat Desa Sempal Wadak Kec. Demak Kab.

Demak. UIN Walisanga Semarang.

Siregar, Mawardi. (2013). Jurnal Dakwah. Mendakwahi Orang-orang yang Sudah

Percaya: Pembentukan Perilaku Sosial Masyarakat Nelayan Pesisir Kuala

Langsa Propinsi Aceh. Vol. XIV. No.1. STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

Aceh.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

ALFABET.

Suhandang, Kustadi. (2014). Strategi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suisyanto. (2006). Pengantar Filsafat Dakwah. Yogyakarta: SUKSES Offset.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter.Bandung: PT Ramaja

Rosdakarya.

Syamsuddin. Edisi Pertama. (2016). Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta:

Kencana.

Tahzen, Ahmad. Cetakan I. (2011). Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta:

Teras.

Taufiqurokhman. (2016). Manajemen Strategik. Jakarta Pusat: Fakultas Sosial dan

Ilmu Politik.

Ubaidillah, U. (2010). Masyarakat dan Pesantren. Universitas Islam Negeri

Walisongo.

www.jombor.tuntang.semarangkab.go.id/page/read/64/Sejarah-Desa. Diakses

pukul 14:36 hari Jumat, 6 Maret 2020.

Page 129: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

112

Yahya. (2016). Jurnal Inject. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme Telaah atas

Etika Dakwah dalam Kemajemukan. Vol. 1, No.1 IAIN Salatiga.

_______. (2019). Jurnal IMEJ. Lembaga Dakwah dan Wasatiyah: Sebuah Tela`ah

Perspektif Manajemen Dakwah di Kota Salatiga. Vol. 1. No.1. IAIN

Salatiga.

Yasmadi. (2002). Modernisasi Pesantren. Jakarta Selatan: Ciputat Press.

Yunus, Mahmud. (1998). Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya

Agung.

Zulhimma. (2013). Jurnal Darul ‘Ilmi. Dinamika Perkembangan Pondok

Pesantren Di Indonesia. Vol. 1. No. 02. STAIN Padangsidimpuan.

Page 130: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

113

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istianah

Indentitas Informan:

Nama :

Usia :

Jabatan :

Wawancara Hari/Tanggal :

Strategi Pengembangan Dakwah

1. Dakwah

a. Bagaimana Pondok Pesantren Al-Isti`anah memaknai dakwah itu

sendiri?

b. Seperti apa peran Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam kegiatan

dakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

c. Kegiatan dakwah yang seperti apa yang dipilih Pondok Pesantren Al-

Isti`anah, perbedaannya antara dulu dan sekarang?

d. Dengan sarana dan metode apa yang diguanakan Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam berdakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

e. Mengapa memilih sarana dan metode tersebut dalam berdakwah,

perbedaannya dulu dan sekarang?

f. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

kegiatan dakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

2. Strategi:

a. Pendekatan apa yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat, perbedaannya dulu dan

sekarang?

Page 131: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

114

b. Mengapa memilih pendekatan tersebut, perbedaanya dulu dan

sekarang?

c. Siapakah yang berperan dalam proses pengembangan dakwah di

masyarakat?

d. Kapan proses pengembangan dakwah itu dilakukan?

e. Bagaimana hasil yang dicapai Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

f. Faktor apa saja yang menjadi pengahambat dan pendukung dalam

proses pengembangan dakwah di masyarakat, dan perbedaannya dulu

dan sekarang?

3. Strategi Pengembangan Dakwah

a. Strategi pengembangan dakwah yang seperti apa yang dilakukan

Pondok Pesantren Al-Isti`anah, perbedaannya dulu dan sekarang?

b. Bagaimana proses penerapan strategi pengembangan dakwah tersebut,

perbedaannya dulu dan sekarang?

c. Mengapa memilih strategi pengembangan dakwah tersebut

perbedaannya dulu dan sekarang?

d. Keberhasilan apa saja yang di capai Pondok Pesantren Al-Isti`anah

setelah melaksankan strategi pengembangan dakwah tersebut?

e. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dialami Pondok

Pesantren Al-Isti`anah dalam melaksanakan strategi pengembangan

dakwah, perbedaannya dulu sekarang?

Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat

1. Dakwah yang seperti apakah yang dilakukan Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam memperbaiki kembali akhlak atau perilaku sosial

dalam masyarakat?

2. Metode apa yang digunakan Pondok Pesantren Al-Isti`anah untuk

memperbaiki kembali akhlak atau perilaku sosial masyarakat?

3. Mengapa menggunakan metode tersebut?

Page 132: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

115

4. Bagaimana proses penerapan metode dakwah dalam memperbaiki

akhlak atau perilaku sosial masyarakat?

5. Perubahan perilaku yang seperti apa yang terjadi di masyarakat setelah

menerapkan metode tersebut?

6. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dakwah

dalam memperbaiki akhlak atau perilaku sosial?

Page 133: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

116

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Al-isti`anah

Identitas Informan:

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Alamat :

Wawancara/Hari Tanggal :

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Iti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Page 134: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

117

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

9. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dakwah dalam

memperbaiki akhlak atau perilaku sosial?

Page 135: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

118

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Santri Pondok Pesantren Al-isti`anah

Identitas Informan:

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Alamat :

Wawancara/Hari Tanggal :

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Iti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Page 136: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

119

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

Page 137: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

120

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk masyarakat Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Identitas Informan:

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Alamat :

Wawancara/Hari Tanggal :

Masyarakat:

1. Seperti apa keadaan perilaku sosial masyarakat Desa Jombor sebelum

adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah?

2. Bagaimana respon masyarakat dengan adanya Pondok Pesantren Al-

Isti’anah ?

3. Bagaimanakah pengaruh Pondok Pesantren Al-Isti`anah terhadap

masyarakat?

4. Metode dan sarana apa yang dipakai Pondok Pesantren dalam

menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat?

5. Strategi apa yang dipakai oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

6. Pendekatan apa yang dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

7. Apakah ada unsur paksaan dalam proses penyampaian dakwahnya?

8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

9. Apakah ada perubahan perilaku sosial (akhlak) dalam masyarakat setelah

adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah, dan seperti apa perubahannya?

Page 138: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

121

10. Harapan apa yang masyarakat diinginkan dengan adanya Pondok

Pesantren Al-Isti`anah?

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA

Page 139: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

122

Untuk Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istianah

Indentitas Informan:

Nama : KH. Widodo Muqorrobin

Usia : 70 tahun

Jabatan : Pengasuh Pondok

Wawancara Hari/Tanggal : Senin, 24 Febuari 2020 (22.20 WIB)

Strategi Pengembangan Dakwah

1. Dakwah

g. Bagaimana Pondok Pesantren Al-Isti`anah memaknai dakwah itu

sendiri?

“Pondok Pesantren Al-Isti`anah memaknai dakwah adalalah suatu

kewajiban yang harus dilakukan, untuk menegakkan amar makruf dan

mencegah kemungkaran”.

h. Seperti apa peran Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam kegiatan

dakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

“Peran pondok pesantren Al-Isti`anah dalam kegiatan dakwah adalah

pondok pesantren merupakan suatu lembaga yang mempunyai tujuan

untuk membentuk masyarakat yang Islami. Artinya peran pondok

pesantren itu sendiri untuk mengembangkan dakwah, kalau dulu dari

rumah ke rumah, kalau sekarang sudah di Masjid.”

i. Kegiatan dakwah yang seperti apa yang dipilih Pondok Pesantren Al-

Isti`anah, perbedaannya antara dulu dan sekarang?

Jawab:

“kegiatan dakwah yang dipilih pondok pesantren kalau dulu lebih

kepada penanaman akhlak, kalau sekarang yaitu dengan memberikan

materi-materi tentang Al-Qu`an, Hadist, dan Fiqih.”

j. Dengan sarana dan metode apa yang diguanakan Pondok Pesantren

Al-Isti`anah dalam berdakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

Page 140: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

123

Jawab:

“Metode dan sarana yang digunakan kalau dulu, dengan sorogan tapi

sekarang dengan metode musyafahah antara guru dan santri,

menggunakan sistem bandongan.”

k. Mengapa memilih sarana dan metode tersebut dalam berdakwah,

perbedaannya dulu dan sekarang?

Jawab:

“Dulu menggunakan metode sorogan karena dulu dakwahnya lebih

kepada anak-anak dan masyarakat, sehingga dengan metode tersebut

mereka bisa paham dan bisa mengikutinya. Kalau sekarang dengan

metode musyafahah karena untuk santri juga masyarakat, selain itu

masyarakat sekarang sudah sadar akan pentingnya patuh kepada

agama.”

l. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

kegiatan dakwah, perbedaannya dulu dan sekarang?

Jawab:

“Faktor penghambat ketika dulu adalah masyarakat belum

mengetahui tentang agama, sehingga banyak yang protes, dan tidak

mau rumahnya dijadikan tempat untuk pengajian, atau kegiatan

dakwah. Kalau sekarang yang menjadi penghambatnya adalah media

elektronik yang menjadikan mereka, terutama anak-anak malas untuk

pergi ke TPA, mengaji dan kegiatan lainnya.

Faktor pendukungnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya

agama, dan sehingga masyarakat sekarang sudah hidup yang lebih

Islami.”

2. Strategi:

a. Pendekatan apa yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat, perbedaannya dulu dan

sekarang?

Jawab:

Page 141: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

124

“Pendekatan yang dilakukan adalah dulu dengan pendekatan

personal, yaitu para ustadz pergi ke rumah-rumah untuk berdakwah,

kalau sekarang tidak hanya rumah ke rumah, tapi juga di Masjid.”

b. Mengapa memilih pendekatan tersebut, perbedaanya dulu dan

sekarang?

Jawab:

“Dulu menggunakan pendekatan personal, supaya masyarakat mau

mengaji dan merasa memiliki jamaah pengajian. Kalau sekarang di

masjid karena masyarakat sudah menyadari suatu kewajibannya

dalam beragama.”

c. Siapakah yang berperan dalam proses pengembangan dakwah di

masyarakat?

Jawab:

“Yang berperan dalam kegiatan dakwah yaitu saya sendiri KH.

Widodo Muqorrobin berserta ibu Ny. Hj. Rif`ati Shoddiq, dibantu

anak-anak saya yaitu H. Diaudin S.Pdi, dan Hj. Azizatun Nikmah

S.Pd.”

d. Kapan proses pengembangan dakwah itu dilakukan?

Jawab:

“Kegiatan dakwah dimulai sejak tahun 1990, yaitu setelah

pembangunan masjid.”

e. Bagaimana hasil yang dicapai Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

“Alhamdulillah, sekarang semua sudah sadar, dan mau beribadah

anak-anaknya sudah bisa mengaji Al-Qur`an bahkan ada yang sampai

hafal Al-Qur`an.”

f. Faktor apa saja yang menjadi pengahambat dan pendukung dalam

proses pengembangan dakwah di masyarakat, dan perbedaannya dulu

dan sekarang?

Jawab:

Page 142: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

125

“Faktor penghambat ketika dulu adalah masyarakat belum

mengetahui tentang agama, sehingga banyak yang protes, dan tidak

mau rumahnya dijadikan tempat untuk pengajian, atau kegiatan

dakwah. Kalau sekarang yang menjadi penghambatnya adalah media

elektronik yang menjadikan mereka, terutama anak-anak malas untuk

pergi ke TPA, mengaji dan kegiatan lainnya.

Faktor pendukungnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya

agama, dan sehingga masyarakat sekarang sudah hidup yang lebih

Islami.”

3. Strategi Pengembangan Dakwah

a. Strategi pengembangan dakwah yang seperti apa yang dilakukan

Pondok Pesantren Al-Isti`anah, perbedaannya dulu dan sekarang?

Jawab:

“Dulu strategi yang digunakan untuk mengembangkan dakwah adalah

dengan cara mendekati masyarakat, mendatangi rumah ke rumah

supaya mereka mau menerimanya. Kalau sekarang dengan

menngelola para santri dengan melibatkan masyarakat di dalamnya,

sehingga masyarakat mau mendukung kegiatan-kegiatan yang

dilakukan pondok pesantren.”

b. Bagaimana proses penerapan strategi pengembangan dakwah tersebut,

perbedaannya dulu dan sekarang?

Jawab:

“Penerapan strategi pengembangan dakwah tersebut kalau dulu

meminta bantuan juga kepada pemerintah stempat, yaitu sama-sama

menjalankan umaroh untuk terjun langsung ke masyarakat. Kalau

sekarang sudah menjalankan sendiri dalam artian mandiri, meskipun

pemerintah setempat juga masih ikut mengawasi, karena sekarang

masyarakatnya sudah sadar sehingga sendiripun sudah bisa berjalan.

Berdeda dengan dulu, masyarakatnya masih beum tertata akhlaknya

sehingga butuh bantuan dari pihak lain.”

Page 143: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

126

c. Mengapa memilih strategi pengembangan dakwah tersebut

perbedaannya dulu dan sekarang?

Jawab:

“Dulu menggunakan pendekatan personal, supaya masyarakat mau

mengaji dan merasa memiliki jamaah pengajian. Kalau sekarang di

masjid karena masyarakat sudah menyadari suatu kewajibannya

dalam beragama.”

d. Keberhasilan apa saja yang di capai Pondok Pesantren Al-Isti`anah

setelah melaksankan strategi pengembangan dakwah tersebut?

Jawab:

“Keberhasilan yang dicapai yaitu sekarang masyarakatnya sudah

hidup agamis, anak-anaknya sudah bisa mengaji, sekolah bahkan

sudah ada yang hafal Al-Qur`an. Masyarakat sudah sadar pentingnya

patuh kepada agama dalam kehidupannya, sehingga sudah tidak ada

lagi tindakan kejahatan, atau perilaku yang kurang baik”.

e. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dialami Pondok

Pesantren Al-Isti`anah dalam melaksanakan strategi pengembangan

dakwah, perbedaannya dulu sekarang?

Jawab:

“Faktor penghambat ketika dulu adalah masyarakat belum

mengetahui tentang agama, sehingga banyak yang protes, dan tidak

mau rumahnya dijadikan tempat untuk pengajian, atau kegiatan

dakwah. Meskipun begitu ya tetap melaksanakan dakwahnya dengan

memberikan pemahaman kepada mereka supaya paham dan mau ikut

dapat ke pengajian dan masjid”.

Faktor pendukungnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya

agama, dan sehingga masyarakat sekarang sudah hidup yang lebih

Islami.”

Page 144: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

127

Memperbaiki Perilaku Sosial Masyarakat

1. Dakwah yang seperti apakah yang dilakukan Pondok Pesantren Al-

Isti`anah dalam memperbaiki kembali akhlak atau perilaku sosial

dalam masyarakat?

Jawab:

“Dengan membentuk kelompok-kelompok dan mengajak para pemuka-

pemuka masyarakat untuk bersama-sama memberikan penyuluhan

kepada masyarakat agar sadar agama, dan mendidik akhlak kepada

anak-anak dengan membentuk lembaga pendidikan agama seperti

TPQ.”

2. Metode apa yang digunakan Pondok Pesantren Al-Isti`anah untuk

memperbaiki kembali akhlak atau perilaku sosial masyarakat?

Jawab:

“Mendatangi rumah-rumah, mengajak anak-anak untuk mengaji dan

sekolah”.

3. Mengapa menggunakan metode tersebut?

Jawab:

“Karena merasa memiliki kewajiban sesama masyarakat untuk saling

mengajak kea rah yang lebih baik.”

4. Bagaimana proses penerapan metode dakwah dalam memperbaiki

akhlak atau perilaku sosial masyarakat?

Jawab:

“Membentuk majlis-majlis untuk mengaji ibu-ibu muda, yaitu majlis

Uswatun Hasanah yang dipimpin oleh Hj. Azizatun Nikmah, Majlis

An-Nisa yang dikelola oleh keluarga, dan Majlis Al-Karim yaitu untuk

ibu-ibu yang berada di perumahan Candirejo Permai.”

5. Perubahan perilaku yang seperti apa yang terjadi di masyarakat setelah

menerapkan metode tersebut?

Jawab:

Page 145: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

128

“Dulu anak-anak muda banyak yang menganggur, tidak sekolah,

berbuat maksiat, sekarang sudah jauh dari hal-hal tersebut.”

6. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dakwah

dalam memperbaiki akhlak atau perilaku sosial?

Jawab:

“Faktor penghambat ketika dulu adalah masyarakat belum

mengetahui tentang agama, sehingga banyak yang protes, dan tidak

mau rumahnya dijadikan tempat untuk pengajian, atau kegiatan

dakwah. Meskipun begitu, tetap melaksankan dakwah dengan sabar,

dan tidak memaksa. Faktor pendukungnya masyarakat mulai sadar

akan pentingnya agama, dan sehingga masyarakat sekarang sudah

hidup yang lebih Islami.”

Page 146: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

129

HASIL WAWANCARA

Untuk masyarakat Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Identitas Informan:

Nama : Nur Kholis

Usia : 40 Tahun

Pekerjaan : Sekretaris Desa

Alamat : Kerep Rt 02 Rw 02 Jombor Tuntang

Wawancara/Hari Tanggal : Kamis, 06 Febuari 2020 (11.15 WIB)

Masyarakat:

1. Seperti apa keadaan perilaku sosial masyarakat Desa Jombor sebelum

adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah?

Jawab:

“Sebelum adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah masyarakat Jombor

banyak yang kurang baik, banyak yang mabuk-mabukan, judi, dan

mencuri.”

2. Bagaimana respon masyarakat dengan adanya Pondok Pesantren Al-

Isti`anah?

Jawab:

“Masyarakat menyambut sangat baik, terbukti dengan menyuruh anak-

anaknya untuk belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Al-Isti`anah.”

3. Bagaimanakah pengaruh Pondok Pesantren Al-Isti`anah terhadap

masyarakat?

Jawab:

“Pondok Pesantren Al-Isti`anah merubah pandangan/penilaian

masyarakat sekitar yang dulu kurang peduli tentang pendidikan agama

menjadi suatu daerah atau masyarakat yang agamis, jamaah di masjid

semakin banyak, dan muncul majlis-majlis taklim”.

Page 147: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

130

4. Metode dan sarana apa yang dipakai Pondok Pesantren dalam

menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat?

Jawab:

“Pondok Pesantren Al-Isti`anah mengadakan berbagai kelompok

pengajian/ pendidikan agama yang sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan

harinya, contohnya: adanya jamaah pengajian bapak-bapak di malam

rabu, dll.”

5. Strategi apa yang dipakai oleh Pondok Pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

“Membagi kelompok-kelompok pengajian berdasarkan komunitas dan

kebutuhan dan mengajari masyarakat tentang ilmu agama yang sesuai

dengan kemampuan masing-masing masyarakat pelajarannya.”

6. Pendekatan apa yang dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

Jawab:

“Pendekatan dengan wali santri yang sering di pakai Pondok Pesantren

Al-Isti`anah untuk mempercayakan anak-anaknya belajar di Al- Isti`anah

selain dengan mengadakan berbagai macam kegiatan pengajian.”

7. Apakah ada unsur paksaan dalam proses penyampaian dakwahnya?

Jawab:

“Pondok Pesantren memberikan pelajaran kepada masyarakat untuk yang

mana prakteknya tergantung dari masing-masing masyarakat, dan setiap

keputusan diambil berdasarkan musyawarah”.

8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

Jawab:

“Sering mengadakan pengajian-pengajian dengan memberikan nasihat-

nasihat baik yang sesuai dengan di contohkan Rasulullah, kajian tafsir Al-

Page 148: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

131

Qur`an yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, nilai-

nilainya baik berdasarkan ketakwaan kepada Allah SWT.”

9. Apakah ada perubahan perilaku sosial (akhlak) dalam masyarakat setelah

adanya Pondok Pesantren Al-Isti`anah, dan seperti apa perubahannya?

Jawab:

“Perubahan yang sangat besar terjadi ke arah yang lebih baik sekarang

masjid penuh dengan jamaah saat sholat maupun adanya majlis-majlis

pengajian dan sudah jarang terdengar adanya kegiatan-kegiatan

masyarakat yang mengarah pada kejahatan sosial masyarakat, hampir

99%.”

10. Harapan apa yang masyarakat diinginkan dengan adanya Pondok

Pesantren Al-Isti`anah?

Jawab:

“Semakin banyak majlis-majlis ilmu atau pengajian yang bisa

menampung semua kalangan masyarakat.”

Page 149: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

132

HASIL WAWANCARA

Untuk ustadz ustadzah, dan santri Pondok Pesantren Al-isti`anah

Identitas Informan:

Nama : H. Diaudin Makmun, S.Pdi

Usia :

Pekerjaan : Guru (Ustadz)

Alamat : PP. Al-Isti`anah

Wawancara/Hari Tanggal : Minggu, 8 Maret 2020 (21.05 WIB)

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

Jawab:

“Pengelolaan Jama`ah, yaitu membagi kelompok-kelompok kajian, seperti

kajian bapak-bapak malam Rabu, sebulan sekali di Dusun Candirejo

Permai, malam Minggu di RT 01, dan mereka bisa menyesuaikan dan

memilih kegiatan kajian tersebut sesuai dengan waktu mereka.”

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

Jawab:

“Menjaring semua jama`ah yaitu dengan mengisi pengajian di tempat lain

seperti hari Rabu perumahan Candirejo Permai sehingga yang

mempunyai waktu luang bisa mengikuti kegiatan tersebut, kajian sebulan

sekali, malam Minggu kajian di RT 01.”

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

Jawab:

Page 150: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

133

“Strateginya dengan membentuk kader-kader dilingkungan masing-

masing dusun, seperti di Dusun Krajan, Dusun Kerep juga ada.”

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

“Metodenya dengan uswatun hasanah”

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

Jawab:

“Pendekatan secara langsung dari rumah ke rumah”.

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

Jawab:

“Yang paling berperan adalah KH. Widodo Muqorrobin”.

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Jawab:

“Perannya yaitu dengan memberikan contoh dalam menyampaikan,

seperti ketika setelah mujahadah memberikan makanan kepada

masyarakat, yang mana hal tersebut untuk memberikan contoh kepada

masyarakat untuk bershodaqoh.”

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

Jawab:

“Secara umum meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kehidupan yang

rukun, kesadaran beribadah sudah tinggi.”

9. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dakwah dalam

memperbaiki akhlak atau perilaku sosial?

“Ada dua halambatan besar yang dihadapi. Hambatan pertama yang

dihadapi pada awal berdirinya ponpes adalah tingkat pendidikan warga

masyarakat Ngelosari yang tergolong rendah. Baik pendidikan formal

Page 151: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

134

maupun non formal. Kebanyakan warga masyarakat Ngelosari hanya

mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Sedikit sekali yang

mendalami ilmu agama. Hambatan yang kedua adalah tingkat

kesejahteraan ekonomi masyarakat yang rendah. Pada awal berdirinya

ponpes al Isti’anah, masyarakat Ngelosari berpenghasilan dari buruh tani

dan buruh membuat genting. Keadaan yang pas-pasan inilah yang

kemudian dirasakan menghambat untuk diajak berpikir maju dalam

bidang agama”.

Akantetapi Pondok Pesantren Al-Isti`anah tetap melaksanaan dakwahnya

dengan memilih materi dan metode yang sesuai dengan keadaan

masyarakat, sehingga mereka bisa menerima, mengikuti, dan

melaksanakan yang telah disampaikan”.

Page 152: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

135

HASIL WAWANCARA

Untuk ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Identitas Informan:

Nama : Azizatun Nikmah

Usia : 48 Tahun

Pekerjaan : Guru

Alamat : PP. Al-Isti`anah Ngelosari Jombor

Wawancara/Hari Tanggal : Senin 17 Maret 2020 (16.30 WIB)

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

“Pendekatan masyarakat dengan membuat kelompok-kelompok pengajian

ibu-ibu muda, ibu-ibu sepuh, dan bapak-bapak. Dan mengembangkan

dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, materi sesuai isu-isu yang

sedang berkembang, pembinaan remaja bekerjasama dengan puskesmas,

anjangsana arisan, sehingga dengan kegiatan tersebut mereka merasa

membutuhkannya.”

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

“Mengadakan pelatihan usaha seperti memasak, membuat kue, untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat sesuai bakat minat didalamnya juga

disisipi nilai-nilai keislaman, kegiatan sosial seperti santunan anak yatim,

pembagian daging qurban, memberi makanan sehabis pengajian,

mujahadah, pas puasa biasanya buka bersama dengan masyarakat dll”.

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

Page 153: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

136

“Strategi yang digunakan adalah dengan merangkul tokoh masyarakat,

mendekati ibu-ibu untuk bergabung ke pengajian, dan strategi literasi yitu

membiasakan menulis dan membaca saat mengikuti pengajian. Jadi

mereka saya suruh mencatat, ketika mengikuti pengajian.”

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

“Metode ceramah, metode bil hal, dan memberi contoh. Adapun

sarananya yaitu kitab-kitab penunjang, sound system, LCD jika

memerlukan”.

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

“Pendekatan secara kekeluargaan”.

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

“Semua keluarga sesuai bidangnya masing-masing.”

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

“Menjadi panutan dalam memberi contoh, memberi keputusan”.

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

“Perubahan tingkah laku, ekonomi semakin maju, kerukunan semakin

kokoh, dan kemajuan dalam pendidikan. karena dulu masyarakat sini

masyarakat marjinal, terpinggirkan kemudian kami berdakwah disini dan

sekrang sudah berubah bahkan lebih maju dari dusun, daerah lain.”

9. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dakwah dalam

memperbaiki akhlak atau perilaku sosial?

“Faktor pendukungnya adalah semangat berdakwah, dukungan dari

keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Faktor penghambatnya adalah

sarana pra sarana yang belum memadahi seperti aula, sound system yang

belum mencukupi, masyarakat yang belum mau menerima dakwah karena

selisih paham”.

Page 154: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

137

HASIL WAWANCARA

Untuk ustadz ustadzah, dan santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Identitas Informan:

Nama : Annisa Ratna Ayuputri

Usia : 21 Tahun

Pekerjaan : Santri

Alamat : Pengenrejo, Purworejo

Wawancara/Hari Tanggal : Minggu 8 Maret 2020 (06.35 WIB)

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

Jawab:

“Mendirikan masjid, mendirikan majlis taklim, mengadakan pengajian

rutinan.”

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

Jawab:

“Adanya majlis ta`lim hari Juma`at, sorogan Al-Qur`an, pengaosan hari

Rabu Bapak-bapak.”

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

Jawab:

“Ya, ada dari rumah ke rumah, murotal ketika memasuki waktu sholat”.

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

Page 155: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

138

“Metodenya sesuai dengan kondisi masyarakat.”

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Iti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

Jawab:

“Pendekatan secara langsung”.

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

Jawab:

“KH. Widodo Muqorrobin”

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Jawab:

“Kyai sangat berperan sekali dalam keberhasil pengembngan dakwah

terutama dalam hal pembentukan akhlak.”

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

Jawab:

“Keberhasilannya yaitu mengubah perilaku masyarakat, mengubah pola

piker masyarakat bahwa ibadah adalah kebutuhan.”

Page 156: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

139

HASIL WAWANCARA

Untuk ustadz ustadzah, dan santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Identitas Informan:

Nama : Khofifah Anif Maghfiroh

Usia : 20 Tahun

Pekerjaan : Santri

Alamat : Boyolali

Wawancara/Hari Tanggal : Minggu, 8 Maret 2020 (17.27 WIB)

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

Jawab:

“Telah dilakukan pengajian rutin di hari Jum`at, diadakannya mujahadah

dan Fidak.”

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

Jawab:

“Adanya praktik khitobah bagi para santri untuk melatih mental mereka

ketika tejun di masyarakat.”

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

Jawab:

“Menggunakan metode ibdak binafsih dengan contoh atau teladan”.

Page 157: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

140

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

“Metode yang digunakan yaitu dengan meramaikan masjid dengan metode

ceramah, demokrasi, lisan ke lisan. Sarana yang digunakan tentunya yang

ada di dalam masjid”.

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Iti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

Jawab:

“Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memberi teladan/ uswatun

hasanah.”

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

Jawab:

“Tokoh agama masyarakat seperti kyai dan juga tokoh masyarakat.”

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Jawab:

“Sangat berperan karena sebagai suri tauladan bagi jama`ah atau

santrinya.”

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

Jawab:

“Memiliki santri yang kompeten sebagai kader-kader dakwah”.

Page 158: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

141

HASIL WAWANCARA

Untuk ustadz ustadzah, dan santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Identitas Informan:

Nama : Indaha Isyatun Nabela

Usia : 21 Tahun

Pekerjaan : Santri

Alamat : Ds. Gaji Kec. Guntur Kab. Demak

Wawancara/Hari Tanggal :

1. Apa saja yang telah dilakukan pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya (secara manajemen sehingga masyarakat

mau merubah perilakunya)?

Jawab:

“Membangun masjid, membentuk majlis-majlis, mengadakan pengajian

rutinan.”

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Istianah dalam

rangka mengembangkan dakwahnya dalam memperbaiki perilaku sosial

(akhlak) masyarakat?

Jawab:

“Majlis taklim hari jum`at ibu-ibu, sorogan Al-Qur`an, sorogan kitab,

pengaosan malam rabu, rutinan rajab.”

3. Apakah pondok pesantren Al-Isti`anah memiliki strategi pengembangan

dakwah yang telah berhasil dilakukan, bagaimana pelaksanaan strategi

pengembangan tersebut?

Jawab:

“Dari rumah ke rumah, murotal ketika memasuki waktu sholat”.

4. Metode dan sarana apa yang dipakai pondok pesantren Al-Isti`anah dalam

mengembangkan dakwah di masyarakat?

Jawab:

Page 159: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

142

“Metodenya seperti yang ada di pondok pesantren, dan sesuai dengan

kondisi masyarakat”.

5. Pendekatan apa yang dipakai pondok pesantren Al-Iti`anah dalam

mengembangkan dakwahnya di masyarakat?

Jawab:

“Pendekatan secara personal.”

6. Siapakah orang yang paling berperan dalam proses mengembangkan

dakwah untuk memperbaiki perilaku sosial?

Jawab:

“KH. Widodo Muqorrobin beserta keluarga.”

7. Bagaimana peran seorang kyai dalam mencapai keberhasilan

pengembangan dakwah?

Jawab:

“Sangat berperan sekali, terutama dalam hal pembentukan akhlak.”

8. Keberhasilan apa saja yang berhasil dicapai seorang kyai dalam

mengembangakan dakwahnya?

Jawab:

“Mengubah perilaku masyarakat, mengubah pola pikir masyarakat akan

pentingnya beribadah.”

Page 160: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

143

Lampiran 3

A. FOTO WAWANCARA

1. Wawancara Pengasuh Pondok Pesantren Al-Isti`anah

2. Wawancara Ustadz-ustadzah Pondok Pesantren Al-Isti`anah

3. Wawancara Santri Pondok Pesantren Al-Isti`anah

Page 161: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

144

4. Wawancara Dengan Masyarakat Desa Jombor

B. FOTO DEWAN GURU PONDOK PESANTREN AL-ISTI`ANAH

Page 162: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

145

C. FOTO MASJID DAN PONDOK PESANTREN AL-ISTI`ANAH

1. Foto Masjid Dahulu dan Sekarang

2. Foto Keadaan Pondok Pesantren Dahulu dan Sekarang

D. FOTO KEGIATAN PKBM

1. Lomba Keaksaraan

Page 163: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

146

2. Pelatihan Keaksaraan, Usaha dan Pemberdayaan Perempuan

Page 164: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

147

3. Tamu Kunjungan

E. FOTO KEGIATAN PENGEMBANGAN DAKWAH

1. Pengajian Pembukaan Mujahadah

Page 165: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

148

2. Mujahadah Nihadzul Mustaghfirin

3. Fidăan Setiap Malam Selasa Kliwon dan Legi

4. Sholat Jama`ah

Page 166: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

149

5. Pengajian Umum dan Khotmil Qur`an PP. Al-Isti`anah

6. Pengajian Bapak-Bapak Malam Rabu

Page 167: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

150

7. Outing Class Jama`ah Pengajian Uswatun Hasanah

8. Penyuluhan Kesehatan Bekerjasama Dengan Puskesamas

9. Buka Bersama dengan Masyarakat

Page 168: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

151

10. Pengajian Ibu-ibu “An-Nisa” Hari Jum`at

11. Pengajian Santunan Anak Yatim

12. Pelatiahan Perawatan Jenazah dan Rebana

Page 169: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

152

13. Pelatihan Kepenulisan Anak-anak

Page 170: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

153

Lampiran 4

Page 171: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

154

Lampiran 5

Page 172: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

155

Lampiran 6

Page 173: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

156

Lampiran 7

Page 174: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

157

Lampiran 8

Page 175: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

158

Page 176: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

159

Page 177: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

160

Page 178: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

161

Page 179: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

162

Page 180: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

163

Page 181: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

164

Page 182: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

165

Page 183: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

166

Page 184: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

167

Page 185: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

168

Page 186: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

169

Page 187: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

170

Lampiran 9

Page 188: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

171

Page 189: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8387/1/Skripsi... · 2020. 6. 23. · ii strategi pengembangan dakwah pondok pesantren al-isti’anah dalam memperbaiki perilaku sosial

172

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

NAMA : Siti Maratus Salamah

TTL : Purworejo, 09 Juli 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Ngemplak 01/01, Kec. Gebang, Kab. Purworejo

Pendidikan Formal :

- TK Tri Bhakti Ngemplak, Lulus 2005

- SD Negeri Ngemplak, Lulus 2010

- SMP Negeri 22 Purworejo, Lulus 2013

- MAN Purworejo, Lulus 2016

Pendidikan Non-formal:

- PP. Ma`hadil Ulumis Syar`iyyah Purworejo, Lulus 2016

- Ma`had Al-Jami`ah IAIN Salatiga, Lulus 2017

- PP. Al-Isti`anah Kab. Semarang, Lulus 2020

Lampiran 10