pengaruh intensitas pelaksanaan shalat...

124
i PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: MUSLIKATUN NIM: 11111204 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

i

PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT

TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MUSLIKATUN

NIM: 11111204

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

ii

Page 3: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

iii

Page 4: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

iv

Page 5: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

v

Page 6: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

vi

Page 7: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Suamiku, Muh Misbakhul Munir, buah hatiku yang masih dalam kandungan yang selalu

menemaniku mulai dari awal pembuatan sampai selesainya skripsi ini kalian lah

penyemangatku dan sumber inspirasiku.

2. Bapak Kasmuri, ibu Sumiatun, adik-adik ku Eva dan Dika beserta keluarga besar yang

telah memberikan segalanya baik moral maupun spiritual bagi kelancaran skripsiku.

3. Bapak mertua k. jailani, ibu sukirah, serta keluarga besar yang selalu memberi dukungan

dan do’a nya untukku.

4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd.i yang selalu sabar dan telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberi masukan kepadaku sehingga

selesai sudah skripsi ini.

5. Kepala Sekolah MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang telah memberikan

izin untuk tempat penelitian.

6. Ustad, Ustadzah beserta keluarga besar pp. salafiyah pulutan yang telah memberikan

motivasi serta do’a untuk ku.

7. Teman-temanku PAI angkatan 2011, terima kasih atas semuanya dari awal sampai akhir.

8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.

Page 8: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

viii

Page 9: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

ix

4. Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. yang telah membimbing dengan sabar dan ikhlas kepada penulis

dalam membantu penulisan skripsi ini.

5. Suami, serta buah hatiku yang masih dalam kandungan tercinta yang telah memberikan

semangat kepada saya.

6. Bapak dan Ibu serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk

menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala sekolah MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak yang telah mengizinkan tempat

untuk penelitian yang penulis lakukan.

8. Semua sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan membantuku menyelesaikan skripsi ini.

Hanya kepada Allah SWT penulis panjatkan do’a, semoga amal yang diberikan

memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya dengan menyelesaikan skripsi ini yang sangat sederhana dan masih banyak

kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Wassalamualaikum Wr. Wb

Salatiga, 02 Februari 2016

Penulis

Page 10: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

x

ABSTRAK

Muslikatun. 2016. Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan EmosionalSiswa Di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. Skripsi. Jurusan PendidikanAgama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam NegeriSalatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M. Pd.I.

Kata kunci: Pengaruh intensitas Pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan untuk memotivasi diri, bertahanmenghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan hati, dapat mengatur suasana hati, dandapat mengontrol emosi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan diatas salah satunyadengan melaksanakan shalat. Karena shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar denganshalat kita akan merasa dekat dengan Allah jadi hati ini akan merasa aman dan terlindungi.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana intensitas pelaksanaanshalat siswa, tingkat kecerdasan emosional siswa, serta pengaruh intensitas pelaksanaan shalatterhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi GiriKusumo Mranggen Demak.Pernyataan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana intensitaspelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, (2) Sejauh manatingkat kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, dan (3)Apakah ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosionalsiswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yangdigunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode dokumentasi.Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah40 siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaaanshalat terhadap kecerdasan emosional siswa. Hal tersebut dibuktikan melalui analisis ujihipotesis dan analisa lanjutan dengan menggunakan rumus Korelasi “Product Moment” .Adapunnilai ro = 0,431 sedang nilai rt 5% = 0,304. Jadi “Hipotesis” yang penulis ajukan, tentang adanyaPengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al HadiGiri Kusumo Mranggen Demak diterima (signifikan).

Page 11: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI.......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

ABSTRAK................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

F. Definisi Operasional........................................................................ 9

G. Metode Penelitian............................................................................ 10

H. Sistematika Penulisan...................................................................... 16

Page 12: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Intensitas Pelaksanaan Shalat ....................................................... 18

1. Pengertian Intensitas Pelaksanaan Shalat................................ 18

2. Dasar Hukum yang Mewajibkan Shalat ................................. 19

3. Kedudukan Shalat ................................................................... 20

4. Tujuan Shalat .......................................................................... 23

5. Hikmah Shalat.......................................................................... 24

B. Kecerdasan Emosional.................................................................. 26

1. Pengertian Kecerdasan Emosional .......................................... 27

2. Bentuk-bentuk Reaksi Kecerdasan Emosional ....................... 29

3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional .............................................. 31

4. Manfaat Kecerdasan Emosional ............................................. 35

C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap

Kecerdasan Emosional ................................................................ 38

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Al Hadi Girikusumo............................... 41

1. Sejarah Berdirinya ................................................................... 41

2. Visi dan Misi........................................................................... 42

3. Letak Geografis....................................................................... 43

4. Struktur Organisasi ................................................................. 44

5. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan............................... 45

6. Keadaan Siswa ........................................................................ 50

7. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................... 51

Page 13: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xiii

B. Penyajian Data Hasil Penelitian.................................................. 54

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan .................................................................. 61

B. Analisis Uji Hipotesis.................................................................. 74

C. Analisis Lanjut ............................................................................ 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 80

B. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keadaan Guru dan Staf Kependidikan MTs Al Hadi Girikusumo

Mranggen Demak...………………………………………….........................46

Tabel 2 Keadaan Siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen

Demak….………………………………………………………...50

Tabel 3 Daftar Ruangan MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen

Demak…………………………………………………………...52

Tabel 4 Jawaban Angket Intensitas Pelaksanaan

Shalat…….………………………………………………………55

Tabel 5 Jawaban Angket Kecerdasan

Emosional…………………………..............................................58

Tabel 6 Data Hasil Angket Intensitas Pelaksansanaan

Shalat…………….………………………………………………62

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan

Shalat…........................................................................................66

Tabel 8 Data Hasil Angket Kecerdasan

Emosional……………………….………………………………68

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Prosentase Kecerdasan

Emosional………….....................................................................73

Tabel 10 Koefiensi Korelasi Product Moment Antara Intensitas Pelaksanaan

Page 15: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xv

Shalat terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Girikusumo

Mranggen Demak

…………………………………………………............................75

Page 16: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pustaka

Lampiran 2 Deskripsi Interview dengan kepala sekolah

Lampiran 3 Deskripsi Observasi di sekolah

Lampiran 4 Angket Intensitas Pelaksanaan Shalat

Lampiran 5 Angket Kecerdasan Emosional

Lampiran 6 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 7 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10 Daftar Nilai SKK

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 12 Dokumentasi

Page 17: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini banyak masyarakat yang menganggap jika seseorang

memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang

tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar

dibanding dengan orang yang memiliki IQ rendah. Pada kenyataannya, di

desa tempat saya tinggal ada banyak kasus dimana seseorang yang

memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain

yang tingkat intelektualnya lebih rendah. Hal ini berarti kecerdasan

intelektual (IQ) yang tinggi tidak menjamin seseorang mencapai

kesuksesan dalam kehidupannya.

Hasil-hasil penelitian kontemporer menunjukkan bahwa di

samping adanya faktor yang berasal dari IQ, ternyata belajar dan prestasi

seseorang itu sangat ditentukan oleh Emotional Intelligence atau

kecerdasan emosi. Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya

mempunyai peran sekitar 20% dalam menentukan hidup, sedangkan 80%

sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Di antara yang terpenting adalah

kecerdasan emosi (Emotional Quotient). Dengan kata lain, kecerdasan

emosi mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam mencapai

keberhasilan hidup seseorang (Mustaqim, 2008 : 152-153).

Page 18: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

2

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) merujuk kepada

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,

dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,

mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo’a (Goleman,

1996 : 43).

Page 19: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

3

Page 20: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

4

khusus yang dibuka atau dimulai dengan takbir (takbiratul ihram)

diakhiri atau ditutup dengan salam (djaelani, 2003:14).

Menurut Ginanjar Agustian (2001:197) bahwa shalat dapat di

jadikan sebagai relaksasi yang sangat di butuhkan dan sangat penting

untuk menjaga kondisi emosi dan pikiran seseorang dari tekanan luar yang

berkepanjangan, yang mengakibatkan pikiran menjadi tenggelam kedalam

arus deras persoalan kehidupan yang datang silih berganti serta dapat

mengakibatkan kebodohan emosi dan kebodohan intelektual dan bahkan

bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jasmani. Relaksasi shalat akan

memberikan ruang berpikir bagi perasaan intuitif untuk menjaga dan

menstabilkan kecerdasan emosi serta spiritual seseorang, sekaligus

menjaga keutuhan fitrah yang telah di milikinya.

Melalui shalat kesadaran diri tentang kawasan batin akan bisa di

bangkitkan kembali, sehingga ia mampu mengenal kembali siapa dirinya

dan bagaimana suara hatinya. Radar batinnya akan di hidupkan kembali,

dan ia akan kembali peka, hatinya kembali terbuka, dan yang terpenting ia

akan memiliki kembali suatu pegangan hidup, yang akan menimbulkan

rasa tentram di hatinya, sehingga ia terlindung dari pengaruh lingkungan

luar.

Inilah suatu pemahaman dan kesadaran diri tentang shalat yang

sesuai dengan tuntutan suara hati, bahwa shalat itu bukanlah untuk Tuhan

tetapi justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Inilah tanda kasih

Page 21: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

5

sayang Allah SWT yang mengkaruniakan sholat sebagai metode untuk

ketentraman, kebahagiaan, pemeliharaan serta keberhasilan diri.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Ma’aarij ayat 19-23, yang

berbunyi :

Page 22: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

6

Page 23: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

7

(Makalah dan skripsi. Blogspot. Co. id. 2010/12. Sholat dan kesehatan

fisik, mental. html).

MTs. Al Hadi merupakan nama sebuah lembaga pendidikan islam

setingkat dengan sekolah menengah pertama yang terletak di desa

Girikusumo kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, tempat para siswa –

siswi menimba ilmu baik ilmu umum maupun agama islam. Sebagai

lembaga pendidikan swasta islam, lembaga ini mempunyai kurikulum

khusus seperti pelaksanaan shalat dhuha dan dzuhur berjama’ah.

Dari berbagai pembahasan istilah – istilah di atas, maka

pembahasan skripsi ini dibatasi kepada penyelidikan intensitas

pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional siswa melalui kegiatan

belajar mengajar, sehingga terbentuk siswa yang memiliki kepribadian

yang sempurna, intelektual dan emosional serta membentuk kedewasaan

peserta didik menjadi manusia muttaqin yang berguna bagi diri sendiri dan

orang lain di MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak

Dalam penelitian penulis tertarik menghubungkan intensitas

pelaksanaan ibadah sholat yang telah di uraikan diatas terhadap kecerdasan

emosional siswa, karena sebagaimana diketahui bahwa shalat merupakan

tiang agama yang dianggap sebagai dasar pokok bagi seorang muslim dan

merupakan kewajiban bagi setiap muslim dengan manfaatnya yang luar

biasa.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat judul

skripsi: “Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap

Page 24: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

8

kecerdasan Emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen

Demak”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri

kusumo Mranggen Demak?

2. Bagaimana kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo

Mranggen Demak?

3. Apakah ada pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap

kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen

Demak?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi

Girikusumo Mranggen Demak.

2. Untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri

kusumo Mranggen Demak.

3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap

kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen

Demak.

D. Hipotesis

Page 25: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

9

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris

(Suryabrata, 1991: 75). Atau jawaban bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2010: 110).

Dari kedua pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban yang bersifat sementara

dari sebuah penelitian yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

Selanjutnya berangkat dari permasalahan tersebut, penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut “ada pengaruh yang signifikan

antara intensitas pelaksanaan ibadah shalat terhadap kecerdasan emosional

siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak”.

Dengan kata lain semakin baik intensitas pelaksanaan shalat siswa

maka kecerdasan emosional siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya,

jika semakin buruk atau rendah intensitas pelaksanaan sholat siswa, maka

semakin rendah pula kecerdasan emosional siswa di MTS Al Hadi Giri

kusumo Mranggen Demak.

E. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan ibadah

shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak.

Page 26: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

10

b. Bagi siswa, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk senantiasa

melaksanakan şhalat dengan tepat waktu sehingga diharapkan

mampu memperbaiki kehidupan mereka baik secara horisontal

ataupun vertikal.

c. Bagi guru, supaya siswa-siswanya dapat memahami dan mengerti

bagaimana kecerdasan emosional siswa.

2. Manfaat Teoritis

Di harapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang

tarbiyah khususnya pendidikan agama islam, serta dapat menjadi bahan

pertimbangan dan sumber informasi bagi peneliti lain yang akan

meneliti atau mengembangkan permasalahan intensitas pelaksanaan

shalat dan kecerdasan emosional siswa.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi

kesalahpahaman tentang judul skripsi ini maka diperlukan penegasan

istilah. Adapun istilah yang dimaksud antara lain:

1. Pengaruh

Pengaruh berarti “Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”

(KBBI, 2002: 595). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini

adalah daya yang ada atau yang timbul dari pelaksanaan ibadah shalat

terhadap kecerdasan emosional.

Page 27: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

11

2. Intensitas Pelaksanaan Shalat

Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan

atau ukuran (KBBI, 2002: 438).

Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan.

(Poerwadarminto, 2006: 650).

Shalat dalam pengertian bahasa arab (Etimologi), ialah do’a.

Secara syariah (Terminologi) adalah “Berharap hati (jiwa) kepada

Allah SWT yang mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran-

Nya dengan sepenuh hati, khusyu’, dan ikhlas di dalam beberapa

perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir dan di sudahi

dengan salam (as shiddiqiey, 1951 : 64). Shalat dalam konteks

penelitian ini adalah sholat secara umum, baik itu sholat wajib ataupun

sunnah yang biasa dilakukan di masjid, mushola, rumah ataupun di

sekolah.

3. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) merujuk kepada

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,

dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,

mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo’a (Goleman,

1996 : 43).

4. Siswa

Page 28: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

12

Siswa dalam hal ini adalah anak didik yang menimba ilmu di MTs

Al Hadi Girikusumo yaitu tiap orang atau sekelompok orang yang

menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang

menjalankan kegiatan pendidikan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

b. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian studi kasus.

Penelitian studi kasus adalah penelitian yang menggali fenomena

(kasus) dari suatu masa tertentu dan aktivitas, serta mengumpulkan

detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan data selama kasus itu terjadi (Afifudin dan Saebani,

2009 : 87).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di MTs Al Hadi Girikusumo

Mranggen Demak dan penelitian ini dilaksanakan Desember 2015.

3. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (1997:57), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Page 29: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

13

kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang

memiliki ciri-ciri yang akan diteliti.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

diteliti (Arikunto, 2010:174). Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis

menggunakan batasan-batasan sesuai yang di berikan Suharsimi Arikunto,

bahwa apabila subyek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil

semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat di ambil antara 10% - 15%

dan 20%-25% atau lebih. (Arikunto, 2006: 20).

Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasinya adalah semua

siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah 40

siswa dari kelas VII, VIII dan IX. Untuk selanjutnya yang menjadi sampel

dalam penelitian ini sejumlah 40 siswa.

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi. Memahami

variabel dan kemampuan menganalisa setiap variabel yang lebih kecil (sub

variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap penelitian (Arikunto, 1991 :

89). Dalam penelitian ini diajukan variabel-variabel sebagai berikut:

a. Variabel bebas (pengaruh) yaitu intensitas pelaksanaan shalat di MTs

Al Hadi yang indikatornya sebagai berikut:

1). Tepat waktu dalam melaksanakan shalat

2). Kesadaran dalam melaksanakan shalat.

Page 30: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

14

3). Membiasakan shalat sunnah.

4). Melaksanakan sholat berjama’ah dirumah, masjid, sekolah, ataupun

mushola.

5). Tidak pernah meninggalkan shalat wajib.

b. Variabel terikat (terpengaruh) yaitu kecerdasan emosional siswa di

sekolah yang indikatornya sebagai berikut:

1). Kemampuan untuk memahami perasaannya sendiri.

2). Kemampuan untuk menghibur diri sendiri atau tidak mudah putus

asa karena suatu kegagalan.

3). Kemampuan menata emosi untuk mencapai tujuan, memotivasi diri

sendiri agar lebih produktif dan efektif.

4). Kemampuan bergaul akan menciptakan empati, menumbuhkan jiwa

sosial dan rasa peduli.

5). Keterampilan sosial (Membina hubungan dengan orang lain).

5. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknis yang

lazim dipakai dalam berbagai penelitian ilmiah yaitu penelitian

lapangan. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan

metode sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Metode ini di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan

dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (sutrisno

Page 31: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

15

hadi, 1987: 70).Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data

seperti : situasi umum MTs Al Hadi

b. Metode Interview

Interview adalah sebuah Girikusumo Mranggen

Demak.dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1992: 188).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan

umum MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak mulai dari

kepala sekolah, waka kurikulum, Bk, tata usaha, keadaan guru,

karyawan, siswa, dan lain – lain.

c. Metode Angket

Angket adalah suatu metode melalui pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi responden (Arikunto,

1992: 188). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan

alternatif jawaban sehingga memudahkan responden dalam

memberi jawaban dan memudahkan peneliti dalam menganalisa.

Adapun yang menjadi responden adalah siswa yang menjadi

sampel.

Angket ini digunakan untuk mencari data tentang intensitas

pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al

Hadi Girikusumo Mranggen Demak.

d. Metode Dokumentasi

Page 32: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

16

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data verbal

melalui tulisan, monumen, artifact, foto, tape dan sebagainya

(koentjaraningrat, 1990 : 46).

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang

struktur organisasi dan sebagian umum data-data sekolah.

6. Metode Analisis Data

a. Analisis Data Pendahuluan

Dalam analisis ini, penulis mengumpulkan data, penulis

menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana, dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut:

- Untuk jawaban a mendapat nilai 4;

- Untuk jawaban b mendapat nilai 3;

- Untuk jawaban c mendapat nilai 2;

- Dan untuk jawaban d mendapat nilai 1.

b. Analisis Uji Hipotesis

Dalam tahapan ini penulis menggunakan perhitungan antara

variabel X dan variabel Y , dengan menggunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

])(][)([

))((2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = nilai variabel X (pengaruh intensitas pelaksanaan shalat)

Page 33: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

17

Y = nilai variabel Y (kecerdasan emosional siswa)

X2 = nilai variabel X yang dikuadratkan

Y2 = nilai variabel Y yang dikuadratkan

N = jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian.

c. Analisis Lanjut

Di dalam analisis ini penulis menginterpretasikan hasil

yang diperolehnya yang selanjutnya akan dapat diketahui “sejauh

mana pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan

emosional siswa di sekolah .”

Jika ro lebih besar atau sama dengan rt berarti signifikan,

artinya rumusan hipotesis dalam penelitian dapat diterima. Jadi

memang ada hubungan yang positif antara pelaksanaan shalat

terhadap kecerdasan emosional siswa. Dan jika ro lebih kecil dari rt

berarti non signifikan, maksudnya hipotesis dalam penelitian

ditolak atau tidak ada hubungan antara intensitas pelaksanaan

shalat terhadap kecerdasan emosional siswa.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi yang disusun ini, terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Bagian awal

Pada bagian awal ini, memuat halaman sampul, lembar berlogo, Judul,

persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian

Page 34: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

18

tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian inti

Bagian ini terdiri dari:

Bab I: akan menjelaskan pendahuluan, yang terdiri dari: latar

belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II: akan menjelaskan kajian pustaka, dalam bab ini

diuraikan tentang intensitas pelaksanaan shalat dan kecerdasan

emosional siswa yang meliputi: pengertian shalat, dasar hukum yang

mewajibkan shalat, kedudukan shalat, tujuan shalat, hikmah shalat.

Pengertian kecerdasan emosional, bentuk-bentuk reaksi kecerdasan

emosional, ciri-ciri kecerdasan emosional, dan manfaat kecerdasan

emosional serta hubungan intensitas pelaksanaan shalat terhadap

kecerdasan emosional.

Bab III: merupakan bagian dari hasil penelitian yang meliputi

gambaran umum lokasi dan subyek penelitian berupa sejarah

berdirinya MTs Al Hadi Giri, visi dan misi, letak geografis, struktur

organisasi, keadaan guru dan tenaga kependidikan, keadaan siswa,

keadaan sarana dan prasarana serta penyajian data hasil penelitian.

Bab IV: merupakan analisis data yang meliputi analisis data

pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.

Page 35: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

19

Bab V : merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

Page 36: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Intensitas Pelaksanaan Shalat

1. Pengertian

Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan

atau ukuran (KBBI, 2002: 438). Sedangkan menurut Kamarulzaman dan

Al Barry (2005: 290) intensitas berasal dari kata intensity yang berarti

kesungguhan upaya atau usaha. Dengan demikian intensits merupakan

tingkat frekuensi dalam melaksanakan suatu perbuatan.

Dalam mengerjakan shalat seseorang harus melaksanakannya

secara rutin, karena shalat merupakan sutu ibadah yang diwajibkan bagi

seluruh umat muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Sebagaimana di ungkapkan oleh Muhyiddin (2006:

17) bahwa shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah

berkomunikasi langsung dengan Khaliqnya sehingga mata, pikiran dan

hati harus khusyu’ tertambat pada Allah SWT. Sedangkan Musbikin

(2007: 2-3), mendefinisikan shalat secara bahasa (Etimologi) adalah do’a.

Sedangkan menurut syari’ah adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-

perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri

dengan salam.

Page 37: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

21

Page 38: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

22

Page 39: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

23

Page 40: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

24

Page 41: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

25

Page 42: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

26

Page 43: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

27

Page 44: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

28

Page 45: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

29

fisiologis yang mempersiapkan individu untuk menyelesaikan hal yang

bersifat darurat. Emosi merupakan akumulasi dari pengaruh perangsang.

Emosi anak dapat bersifat destruktif atau bersifat konstruktif-positif. Gejala

tersebut dapat disebabkan oleh keadaan jasmani atau karena keadaan

lingkungan (Hamalik, 2000: 100)

Kematangan emosi terjadi bila perkembangan tercapai pada usianya

yang khas untuk tahap tertentu. Jadi, kematangan bersifat relatif dan tidak

mutlak. Kriteria kematangan emosi mempunyai ciri antara lain mampu

menahan emosi yang negatif atau dapat menyatakannya secara tak langsung,

dan masih ada kriteria lainnya yang harus terpenuhi. Berikut akan dijelaskan

beberapa hal mengenai kecerdasan emosional dan menyangkut beberapa

aspek-aspeknya.

1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (emosional intelligence) berasal dari kata

emotion berarti emosi dan intelligence berarti kecerdasan. Emosi adalah

setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan nafsu, setiap keadaan

mental yang meluap-luap dan emosional berarti menyentuh perasaan,

beremosi, penuh emosi (Goleman, 1996: 411). Emosi dirumuskan sebagai

keadaan bergolak, gejolak atau guncangan di dalam organisme. Emosi

dapat berupa kebencian dan teror yang berakhir pada perkelahian. Akan

tetapi, emosi juga dapat berupa kasih sayang dan perhatian, cinta dan

ambisi (Hamalik, 2010: 95).

Page 46: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

30

Page 47: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

31

a. Kemampuan untuk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan.

b. Kemampuan mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah

dilaksanakan.

c. Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (Azwar, 1996: 5).

Jadi kecerdasan emosional sebagaimana dikemukakan Daniel

Goleman adalah kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri

sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan hati dan

tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga

beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan

berdo’a (Goleman, 1996: 43).

Dengan demikian dapat disimpulkan kecerdasan emosional

merupakan penyesuian yang cepat tepat terhadap setiap kegiatan atau

pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluap-

luap, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman-pengalaman

baru dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah

dimiliki siap dipakai apabila dihadapkan pada fakta-fakta dan kondisi

baru.

2. Bentuk-bentuk reaksi emosional

Reaksi emosional, sama seperti reaksi kejiwaan yang kompleks

dan mempunyai bentuk yang berlainan. Bentuk-bentuk reaksi emosional di

antaranya adalah:

a. Takut

Page 48: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

32

Takut merupakan perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi

sesuatu dan sedapat mungkin menghindari berhubungan dengan

sesuatu itu.

b. Khawatir

Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek

yang jelas, atau tidak ada obyek sama sekali. Kekhawatiran

menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, dan

tidak aman.

c. Marah

Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu

aktivitas untuk sampai kepada tujuan. Saat ketegangan yang terjadi

pada aktivitas tidak kunjung mereda, bahkan menjadi bertambah,

maka untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu, individu yang

bersangkutan menjadi marah.

d. Terkejut

Terkejut merupakan ekspresi dari suatu stimulus yang terjadi atau

datang secara tiba-tiba karena adanya suatu hal yang tidak terduga

sebelumnya.

e. Gembira

Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari

ketegangan. Dengan kata lain, gembira merupakan rasa positif

terhadap situasi yang di hadapi individu. Lawannya adalah sedih dan

Page 49: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

33

susah, yakni perasaan negatif terhadap situasi yang di hadapi karena

kekosongan atau kehilangan sesuatu yang dihargai.

f. Cemburu

Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari

oleh kurang adanya kepercayaan terhadap diri sendiridan ketakutan

akan kehilangan cinta dan kasih sayang dari seseorang. Pada

umumnya orang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci

terhadap saingannya ( Baharuddin, 2009: 139-142).

3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional

Adapun ciri-ciri dari kecerdasan emosional dijelaskan memiliki

lima unsur yaitu kesadaran diri (self awareness), pengaturan diri (self

regulation), motivasi (motivation), empati (empathy) dan ketrampilan

sosial (social skill).

a. Kesadaran diri yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat,

dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri

sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan

kepercayaan diri yang kuat. Self awareness meliputi kemampuan (1)

kesadaran emosi yaitu mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, (2)

penilaian diri secara teliti yaitu mengetahui kekuatan dan batas-batas

diri sendiri, (3) percaya diri yaitu keyakinan tentang harga diri dan

kemampuan sendiri.

b. Pengaturan diri yaitu menangani emosi kita sedemikian rupa, sehingga

berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati

Page 50: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

34

dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran,

mampu segera pulih kembali dari tekanan emosi. Pengaturan diri

meliputi kemampuan (1) mengendalikan diri yaitu mengelola emosi

dan desakan hati yang merusak, (2) sifat dapat dipercaya yaitu

memelihara norma kejujuran dan integritas, (3) kehati-hatian yaitu

bertanggung jawab atas kinerja pirbadi, (4) adaptabilitas merupakan

keluwesan dalam menghadapi perubahan, (5) inovasi yaitu mudah

menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-

informasi baru.

c. Motivasi yaitu menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk

menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu kita

mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, serta untuk bertahan

menghadapi kegagalan dan frustasi. Kecenderungan emosi yang

mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran meliputi (1)

dorongan prestasi yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau

memenuhi standar keberhasilan, (2) komitmen yaitu kemampuan

menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga, (3) inisiatif

yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, (4) optimisme yaitu

kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan

kegagalan.

d. Empati yaitu merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami

perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan

menyelaraskan diri dengan orang lain. Empati merupakan kesadaran

Page 51: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

35

terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain.

Kemampuan ini meliputi (1) memahami orang lain yaitu mengindra

perasaan dan perspektif orang dan menunjukkan minat aktif terhadap

kepentingan mereka, (2) mengembangkan orang lain yaitu merasakan

kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkkan

kemampuan mereka, (3) orientasi pelayanan yaitu kemampuan

mengantisipasi, mengenali dan berusaha menumbuhkan kemampuan

mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang

lain, (4) memanfaatkan keragamaan yaitu kemampuan menumbuhkan

peluang melalui pergaulan dengan orang lain, (5) kesadaran politis

yaitu mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya

dengan kekuasaan.

e. Ketrampilan sosial yaitu menangani emosi dengan baik ketika

berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi

dan jaringan sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lain ketrampilan

ini dapat digunakan untuk mempengaruhi dan memimpin,

bermusyawarah, dan menyelesaikan perselisihan, serta untuk

bekerjasama dan bekerja dalam tim. Kepintaran dalam menggugah

tanggapan yang dikehendaki pada orang lain meliputi (1) pengaruh

yaitu melakukan taktik untuk melakukan persuasi (2) komunikasi yaitu

mengirim pesan yang jelas dan menyakinkan (3) manajemen konflik

meliputi kemampuan melakukan negosiasi dan pemecahan silang

pendapat (4) kepemimpinan yaitu membangkitkan inspirasi dan

Page 52: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

36

memandu kelompok dan orang lain (5) katalisator perubahan yaitu

kemampuan memulai dan mengelola perubahan (6) membangun

hubungan yaitu kemampuan menumbuhkan hubungan yang

bermanfaat (7) kolaborasi dan kooperasi yaitu kemampuan bekerja

sama dengan orang lain demi tujuan bersama (8) kemampuan tim yaitu

menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan

bersama (Mustaqim, 2008: 154-157).

Selain itu terdapat banyak bentuk tingkah laku yang dapat

dianggap sebagai gejala-gejala terjadinya masalah emosional yang serius,

sebagai berikut :

a. Kemunduran kualitas kerja siswa secara tiba-tiba.

b. Sensivitas terhadap kritik.

c. Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan siswa-siswa lain.

d. Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari, atau dari waktu ke

waktu.

e. Derajat toleransi terhadap frustasi yang rendah, mengharapkan

pemuasan dorongan-dorongan diri dengan segera.

f. Membuka rahasia atau berbohong, agar siswa lain mengalami

kesulitan atau untuk memperlihatkan bahwa dirinya lebih baik dari

siswa-siswa lain.

g. Mengeluh sakit ketika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan

dirinya tidak menderita sakit.

h. Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan kelompoknya.

Page 53: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

37

J. Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang baru

dan berbeda (Slameto, 1995: 134).

4. Manfaat Kecerdasan Emosional

Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya mempunyai

peran sekitar 20% dalam menentukan keberhasilan hidup, sedangkan 80%

sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Diantara yang terpenting adalah

kecerdasan emosi (emotional quotion). Dalam kehidupan banyak sekali

masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan semata dengan

menggunakan kemampuan intelektual seseorang. Kematangan emosi

ternyata sangat menentukan keberhasilannya. Dengan kata lain,

kecerdasan emosi mempunyai kontribusi yang besar dalam mencapai

keberhasilan hidup.

Penelitian yang dilakukan Goleman tentang kompetensi-

kompetensi aktual yang mengantarkan kepada kesuksesan dalam

pekerjaan apapun, membuktikan bahwa dalam menentukan pencapaian

prestasi puncak dalam pekerjaan, peran IQ memang hanya menempati

kedua sesudah kecerdasan emosi (mustaqim, 2008: 151-152).

Bahwa emosi marah yang dimiliki manusia dapat menguasai

tindakan atau mengucapkan perkataan yang tidak seharusnya terjadi yang

akan disesali setelah kemarahannya berhenti. Dalam hal ini Islam

memberikan jalan keluar dalam mengatasi kemarahan tersebut.

Sebagaimana dalam QS. Ali-Imran ayat 134 yang berbunyi :

Page 54: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

38

Page 55: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

39

mengikutinya, karena terlalu rendah kemampuan dan

pengertian. Sebaliknya sekalipun orang cukup cerdas dan mampu

mengambil intisari dari segala rupa ajaran, ia belum tentu memiliki hati

nurani yang dapat berfungsi sebagai pengaruh bagi perbuatan-perbuatan

apabila dalam lingkungan hidupnya tidak terdapat contoh atau tokoh yang

dijadikan teladan olehnya (D Gunarsa, 1981: 15).

Dari uraian di atas menegaskan bahwa emosi itu sendiri

mempunyai manfaat yang besar dalam melakukan proses kehidupan,

karena dengan kecerdasan emosi manusia dapat mengontrol tindakan yang

dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain,

mempunyai keinginan untuk berkompetisi dan sebagainya.

Apabila manusia menjalani kehidupan tanpa adanya emosi

merupakan kehidupan tanpa kesan, karena suatu peristiwa tentu disertai

emosi, maka peristiwa tersebut mempunyai kesan yang kuat dalam diri

seseorang.

Akan tetapi apabila ledakan emosi berlebihan, sehingga

mengalahkan nalar yang rasional, maka kurang baik bagi kehidupan insan

dan itulah yang perlu dilatih, dicerdaskan sebagaimana teori kecerdasan

emosional yaitu terbentuknya kecerdasan spiritual dari keseimbangan

antara kecerdasan emosional dan intelligensi.

Goleman menyatakan apabila emosi terlampau ditekan,

terciptalah kebebasan dan jarak apabila emosi tak dikendalikan, terlampau

ekstrim dan terus menerus emosi menjadi sumber penyakit. Misalnya

Page 56: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

40

stress berlebihan, amarah yang berlebihan, manil (gangguan emosi yang

berlebihan) (Goleman, 1996: 77).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

kecerdasan emosional kita maka semakin besar kemungkinannya untuk

sukses sebagai pekerja, orang tua, anak dewasa bagi orang tua kita, mitra

bagi pasangan hidup kita, atau calon untuk suatu posisi jabatan.

Penelitian tentang kecerdasan emosional memperlihatkan bahwa

EQ adalah penilaian yang bisa mencegah munculnya perilaku buruk,

meningkatkan EQ pada remaja dapat membantu mengurangi resiko tabiat

keras berlebihan dan membantu mencegah kebrutalan yang terjadi di

sekolah. Kecerdasan emosional di usia dini memberikan seseorang bekal

yang baik untuk masa dewasanya.

C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap Kecerdasan

Emosional

Menurut Ginanjar Agustian (2001: 200) bahwa shalat memiliki

pengaruh yang besar terhadap kecerdasan emosional. Karena, kecerdasan

emosional bersumber dari suara-suara hati. Sedangkan shalat berisi tentang

pokok-pokok pikiran dan bacaan suara-suara hati itu sendiri. Contoh, ucapan

“maha suci Allah, maha besar allah, maha tinggi allah”. Ini akan menjadi

suatu reinforcement atau penguatan kembali akan pentingnya suara-suara hati

mulia itu yang sesungguhnya juga telah dimiliki di dalam setiap dada

Page 57: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

41

manusia, sehingga sumber-sumber ESQ akan hidup untuk mencerdaskan

emosi dan spiritual sekaligus kepekaan jiwa seseorang.

Shalat juga dapat dijadikan sebagai relaksasi yang sangat penting

dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi emosional seseorang dari

tekanan luar yang berkepanjangan. Di dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan

bahwa shalat dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Sebagaimana firman Allah SWT, surat Al Ankabut ayat 45

Artinya : “Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”.

( Departemen Agama, 2002: 401)

Dalam shalat, tidak ada hal lain kecuali dzikir, bacaan dan gerakan-

gerakan shalat. Dzikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati, jiwa yang

taqwa dan tidak lalai akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan.

Dzikir yang di ucapkan dalam shalat mengantarkan manusia untuk mengingat

Allah dan merasa dekat dengan-Nya, dengan merasa dekat dengan Allah

orang akan merasa tenang dan terlindungi (Musbikin, 2007: 281-282).

Di dalam islam, hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi

dan spiritual, seperti konsistensi (istiqomah), kecerdasan hati (tawadhu),

berusaha dan berserah diri (tawakkal), ketulusan/sincerity (keikhlasan),

totalitas (kaffah), keseimbangan (tawazun), integritas dan penyempurnaan

Page 58: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

42

(ikhsan), semua itu disebut akhlakul karimah. Dalam kecerdasan emosi, hal-

hal di atas dijadikan sebagai tolok ukur kecerdasan emosi/EQ seperti

integritas, komitmen, konsistensi, sincerity, dan totalitas. Oleh karena itu

bahwa kecerdasan emosi sebenarnya adalah akhlak di dalam agama islam.75

Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki akhlak

yang baik juga akan memiliki kecerdasan emosional (Ginanjar Agustian,

2001: 199).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa shalat sangat

bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani. Dengan shalat jiwa akan

menjadi tenang dan pikiran akan menjadi jernih. Hal ini akan berpengaruh

pada perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari seperti cara membina

hubungan dengan orang lain, dapat mengontrol emosi ketika menghadapi

suatu permasalahan, dan lain sebagainya.

Selain itu, seseorang yang senantiasa disiplin melaksanakan shalat

akan menumbuhkan akhlakul karimah didalam dirinya. Dengan akhlakul

karimah berarti orang tersebut dapat dikatakan memiliki kecerdasan

emosional. Karena di dalam agama islam kecerdasan emosional sebenarnya

adalah akhlak yang mana di dalamnya menunjukkan bagaimana seseorang

dapat membina hubungan baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Page 59: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

43

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak

1. Sejarah Berdirinya MTs Al-hadi Girikusumo Mranggen Demak

Madrasah Tsanawiyah Al- Hadi Girikusumo adalah sebuah

madrasah yang menyelenggarakan pendidikan lanjutan pertama di bawah

naungan Kementrian Agama Republik Indonesia yang didirikan oleh

sebuah lembaga pendidikan Islam Al-Hadi. Secara historis organisasi

Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusumo berdiri pada tahun 1976.

Adapun yang memprakasai berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi

adalah KH. Muhammad Hadi, KH. Muhammad Syiraj, KH. Syarkowi, K.

Abdul Shomad, K.H. Muhajir, KH. Muharror, K.Azhari, KH. Munhamir

Malik dan para tokoh masyarakat.

Pada awalnya Yayasan Islam Al-Hadi hanya menyelenggarakan

kajian kitab-kitab salaf, ternyata masyarakat sangat antusias mengikutinya.

Dalam perkembangan selanjutnya, dengan dukungan dari masyarakat

sekitar pada tahun 1970 didirikan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Al-Hadi

yang merupakan pendidikan Islam formal pertama di dukuh Girikusumo.

Sejak itulah perkembangan yayasan Al-Hadi mengalami pertumbuhan

yang pesat, sehingga untuk menampung lulusan dari MI Al-Hadi, dengan

berdasarkan hasil musyawarah yang diperkasai oleh KH. Muhammad

Hadi, KH. Syiroj, KH. Sarkowi bersama masyarakat Girikusumo

menghasilkan suatu keputusan untuk mendirikan sekolah Lanjutan

Page 60: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

44

Pertama dengan nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hadi. Dan pada

tahun 1976 resmi didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hadi

tersebut.

Sejak berdirinya sampai sekarang MTs Al-Hadi Girikusumo

Mranggen Demak tahun pelajaran tahun 2015/2016, telah beberapa kali

mengalami pergantian kepala sekolah, diantaranya yaitu:

a. KH. Muharror tahun 1976 s/d 1990

b. K. Asyhari tahun 1990 s/d 2002

c. KH. Munhamir Malik tahun 2002 s/d sekarang

Demikianlah sejarah singkat tentang berdirinya MTs Al-Hadi

Girikusumo Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.

2. Visi dan Misi

a. Visi:

Visi MTs Al-Hadi adalah Terwujudnya Insan Sholeh yang

Berprestasi dan Berdedikasi dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah

dan Takwa Ilahiyyah.

b. Misi:

Misi dari MTs Al-Hadi Girikusumo adalah

1) Meningkatkan kegiatan keagamaan di madrasah dengan

mengefektifkan sholat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.

2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi

bagi perkembangan manusia sebagai pusat trasformasi ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

Page 61: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

45

3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan

belajar serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat

berkembang secara maksimal dan menjadi lulusan yang

berkualitas.

4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di

lingkungan madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif

secara demokratis dan terbuka.

5) Mendorong perbaikan berkelanjutan sebagai manifestasi

pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak

serta ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di

masyarakat.

3. Letak Geografis

MTs Al-Hadi Girikusumo dibangun di atas tanah wakaf dengan

luas 9.945 M2 milik Yayasan Islam Al-Hadi Girikusumo Mranggen

Demak. Dukuh Girikusuma kurang lebih 8 km dari kecamatan Mranggen

dan 23 km dari pusat Kabupaten Demak, dengan batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara : Dukuh Barang

b. Sebelah Selatan : Hutan Girikusumo

c. Sebelah Timur : Dukuh Karanglo

d. sebelah Barat : Dukuh Kedung Dolok

Page 62: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

46

Lokasi gedung MTs Al-Hadi tepatnya terletak di Dukuh

Girikusumo RT 01/ RW III, No. 340, Desa Banyumeneng Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

4. Stuktur Organisasi

Untuk mempermudah kerja dan memperlancar administrasi

sekolah, maka MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun

Pelajaran 2015/2016 membuat susunan organisai yang bertujuan agar

dapat bertugas mengelola jalanya roda pendidikan secara baik dan

konsisten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun bagan struktur

organisasi MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran

2015/2016 adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Penanggung jawab : Ketua Yayasan

Komite Madrasah : K. Sulaiman

Kepala Sekolah : KH. Munhamir Malik

Waka Kesiswaan : Imam Muthohar, S. PdI

Waka Kurikulum : Sabihin, S. PdI

Waka Sarpras : Dzikron Najib, S.HI

Guru BK : Asmuni,S. Pd

Waka Humas : M. Nur Soleh, S.PdI

Kepala Perpus : Muhibin, S. Pd

Page 63: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

47

Kepala Tata Usaha : Rifqi Amin, SE.

Staf Tata Usaha :

a. Staf Adm. Keuangan : Abdul Azis

b. Staf Perpustakaan : Zulfatur Rosyidah

c. Staf Adm. Kantor : M. Ridwan

d. Staf Konsumsi : Inayah

Aeni Sulasih, SE.

5. Keadaaan Guru dan Tenaga Kependidikan

MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran

2015/2016, mempunyai Staf guru dan tenaga pendidik sebanyak 38 orang.

Ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

TABEL 1

KEADAAN GURU DAN STAF KEPENDIDIKAN

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No NamaTempat dan

Tanggal LahirIjazah

Keterangan/

Mengajar

1 KH. Munhamir Malik Demak, MA Fiqih, Faroidl

Page 64: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

48

11 Juli 1960

2 Muhibin, S. PdDemak,

02 Maret 1978S. 1 Bahasa Indonesia

3Imam Muthohar,

S.PdI

Demak,

02 April 1976S. 1 Aqidah, Penjaskes

4 Sabihin, S.Pd IDemak,

08 September 1970S. 1 Qur'an Hadits

5 Farid Nashori, S.AgDemak,

08 Desember 1975S.1 Bahasa Arab

6 Imronah, S. PdDemak,

10 Nopember 1981S. 1

IPA,

Matematika

7 Yazid, S. Pd Demak,05 Mei 1981 S. 1 Bahasa Inggris

8Muhammad Nur

Soleh, S.Pd I

Demak,

25 Oktober 1966S. 1 Qur'an Hadits, SKI

9 Hamdan Rifa’i, S.Ag.Demak,

07 Juni 1970S. 1 IPS

10 Asmuni, S. PdDemak,

07 Juni 1974S. 1 PKn

11 Shofiana R, S. PdDemak,

28 Juni 1983S. 1 IPA

12 Siti Saadiyah, S. PdDemak,

14 Juni 1980S. 1 IPA

13 Hamdi, S. Ag Demak, S. 1 Aqidah Akhlak

Page 65: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

49

04 Juli 1976

14 Mudrik, S. PdIDemak,

18 Juni 1960S. 1 Ta'lim

15 Santoso, S. PdIDemak,

11 Juli 1967S.1 Matematika

16 MukhsonDemak,

10 Pebruari 1964MA

IPS, SKI,

Kertangkes

17 Ida Wahyuni Hj.Demak,

09 Oktober 1968MTs

Mulok Risalatul

Mahid

18 Abdul Rozaq, S. PdIDemak, 12

September 1978S. 1

Nahwu Shorof,

Tajwid

19 Misbah, S. PdISemarang,

10 Desember 1967S. 1 Mustolah Hadits

20Wakhidatun

Nisrokhah, S. Pd

Demak,

05 Mei 1987S. 1 Bahasa Indonesia

21Siti Fatiyatul

Auliyah, S. Pd

Demak,

04 Mei 1985S. 1

Matematika,

Bahasa Indonesia

22 SarofiDemak,

02 Juni 1973MA Fikih, Bahasa Jawa

23 Abdul AzisDemak,

18 Juli 1983MA Bahasa Jawa

24 Nur RohimDemak,

25 Maret 1980Ponpes Fiqih, Bahasa Arab

Page 66: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

50

25 HammamDemak,

08 Agustus 1983MA Penjaskes

26 Ali Muqoddas,S. SnDemak,

09 Nopember 1989S. 1 TIK

27 Wildan, S. PdDemak,

02 September 1989S. 1 Bahasa Indonesia

28Zulfatur Rosyidah, S.

Pd

Demak,

15 April 1989S. 1

Mulok Nahwu,

Pustakawan

29 Farid UlfaDemak,

25 April 1988MA

Mulok Ta’limul

Muta’allim, Nahwu

30Muhammad Ridwan,

S.PdI

Demak,

09 Desember 1990S.1

Mulok TIK dan

Lab Komputer

31 Sri Handayani, S.PdSemarang,

11 Agustus 1987S.1 Bahasa Inggris

33 M.Ahsanul KholikinDemak,

12 Mei 1989MA Pustakawan

34 Rifqi Amin, SE.Demak, 24

Januari1987S. 1 Tata Usaha

35 Aeni Sulasih, SEDemak, 08 Agustus

1986S. 1 Tata Usaha

36 Abdul AzisDemak,

18 Juli 1983MA Tata Usaha

37 Inayah Demak, 25 Februari MA Tata Usaha

Page 67: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

51

1982

38 Imronah, S. PdDemak,

10 Nopember 1981S. 1 Lab IPA

6. Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang diterima di MTs Al-Hadi Girikusumo

Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016, bahwa siswa MTs Al-Hadi

Girikusuma dari kelas VII sampai dengan kelas IX sebanyak 405 siswa,

terdiri dari 199 siswa laki-laki dan siswa 206 perempuan. Secara rinci

dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

TABEL 2

KEADAAN SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN

DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No. Kelas Rombel L P Masuk Keluar Jumlah

1 VII

VII A 19 21 - - 40

VII B 19 19 - - 38

VII C 16 18 - - 34

VII D 17 15 - - 32

Jml 71 73 - - 144

2 VIII

VIII A 18 19 - - 37

VIII B 17 18 - - 35

VIII C 15 18 - - 33

VIII D 14 17 - - 31

Page 68: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

52

Jml 64 72 - - 136

3 IX

IX A 25 20 - - 45

IX B 24 20 - - 44

IX C 15 21 - - 36

Jml 64 61 - - 125

JUMLAH 199 206 - - 405

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sebagaimana yang dialami oleh tiap-tiap lembaga pendidikan

bahwa operasional untuk mencukupi sarana pendidikan merupakan

masalah utama. Hal ini dapat dilihat dari inventarisasi sarana dan

prasarana dalam rangka untuk mensukseskan tercapainya proses belajar

mengajar yang ada. Sarana dan prasana yang ada antara lain sebagai

berikut:

a. Gedung

Gedung MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak sudah cukup

memadahi dan cukup nyaman untuk digunakan dalam proses kegiatan

belajar mengajar (KBM), selebihnya bisa dilihat pada data fasilitas

sekolah.

b. Data Fasilitas Sekolah

Page 69: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

53

TABEL 3

DAFTAR RUANGAN

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No Jenis RuangJumlah

Ruang

Lua

s m2

Pemanfaatan Ruang Kondisi

Dipaka

iTidak

Jaran

g

Bai

k

R

R

R

B

1 R. Kelas 11 V v

2 R.Perpustakaan 1 V v

3 R. Serba Guna 1 V v

4 R. Tata Usaha 1 V v

5

R. Kepala

Sekolah1 V v

6 R. Guru 1 V v

7 R. BP 1 V v

8 R.UKS 1 V v

9

R.

Laboratorium

IPA

1 V v

1

0R. Kantin

1 R. Ibadah 1 V v

Page 70: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

54

1

1

2

R.Ketrampilan/

Kes.

1

3

R. Dinas

Kepsek.1 V v

1

4R. penjaga

1

5Mess Guru 1 V v

1

6Mess Murid

1

7KM/WC Guru 2 V v

1

8KM/WC siswa 10 V v

1

9Gudang 1 V v

2

0

Bangsal

Kendaraan2 V v

Daftar kebutuhan ruang :

1. Ruang Kelas : 1 unit

2. Ruang UKS : 1 unit

Page 71: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

55

3. Ruang Laboratorium : 1 unit

B. Penyajian data hasil penelitian

Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang

dijawab oleh siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Adapun

yang penulis teliti adalah siswa kelas VII, VIII dan kelas IX sebagai

informannya. Jumlah seluruh siswa kelas VII, VIII dan kelas IX adalah 405

siswa, dan penulis mengambil sampel sebanyak 40 siswa, karena menurut

Arikunto (2006: 20) apabila subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik

diambil semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat diambil antara 10%-

15% dan 20%-25% atau lebih.

Untuk mendapatkan data dari intensitas pelaksanakan shalat

dengan kecerdasan emosional pada siswa MTs Al Hadi Giri kusumo, penulis

membuat angket yang disebarkan kepada responden. Angket tersebut terdiri

dari 15 item soal yang sesuai dengan indikator intensitas melaksanakan shalat

dan indikator kecerdasan emosional.

1. Data Tentang Jawaban Angket Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 4

JAWABAN ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

Page 72: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

56

No

Responden

Jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 C D A C D D B D B B C A D B D

2 A B C A C D B D A C D B D D B

3 B A D D B C A B B C A B C B B

4 A C A B C A C B C A B C A C A

5 D A B D A B C A B C D C B A B

6 A A C B C B A C A C A D D B B

7 C B A D B C A B C A B C A D A

8 D A C B A D C A D B C A C B B

9 A A A B B C A A B C B B A D B

10 C C B A C B A D A B A B D D B

11 A B D B A C D B D A D C C B D

12 B D B D C A B D A C A D D C D

13 A A A B D B C C C D B D D D B

14 C D A D A D C D A B C B D B C

15 C B C A B C D B C D A B A D A

16 A C B B A C C D C B B C D B A

17 D A C D C A B D A C A D B C B

18 A A C B C A A A D B C B B B C

19 C D A C A C B D A B D D B D B

20 D D B D B A C B C B C B A A A

Page 73: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

57

21 A C A B C A B D A D B C D C B

22 D A C D A B D C B A D C B D D

23 A A B D B C A A B C A C C B B

24 A D B C D B A D B C D B A C D

25 C C A B C D B C A B C A D A C

26 D D C B D C D A C A D B B D A

27 A C D A C D A B A C B D A B D

28 B D C A D B D C B D A D B C D

29 D C B D C D B A D C D B A D B

30 A B A C B A C D C A B C B A C

31 B A C B C C A B D B A C C A A

32 A C B C B A C D B A D B D C B

33 C B A B A A B C A D D B B D C

34 A C C A B C B D C A D A B C D

35 D A D B A B C A C B A C D C B

36 B B B D C D A C C A D C C A A

37 A D A B A A D D D C A A B D D

38 A A B C D A B C B D A B D C B

39 C B D A B D A B A B D C A D C

40 D B A C A B C D C D B A A B D

2. Data Tentang Jawaban Angket Kecerdasan Emosional Siswa dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 74: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

58

TABEL 5

JAWABAN ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No

Responden

Jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 B D A D A B C D A D D B A C D

2 A C D A D C A D B D A D B D B

3 B A C A B D A C A C A B A B B

4 D C B C A B D B A C B A C A A

5 B A D A B A B A D A C A A C C

6 D B B D A C A C B D B C A B A

7 A A B A C A C A B B A B A B B

8 A B A B B A C B A C A B B A C

9 B A B A D B A A B A A C B A B

10 A D C C A D B C A B D A D B A

11 C A C A D C A B D A C B A C B

Page 75: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

59

12 A B D B A C D B A B B D C A C

13 B C A D C A D B D A C B C B C

14 A C B A D C A D B C A D B D A

15 C A C A B B A B C A C B C A B

16 A A C B A A C B A A B C A A B

17 A B B A B A B A B D A A B A B

18 B B A B C A B C B A B C A C C

19 A B A C C B A D C B A C B A C

20 C A C A C A D B C A B C A D B

21 B B A C B C A C B A C A B A C

22 A A A C C D A A B B B A D C C

23 B C A D A C A D D A D B D B D

24 A B A B B A B A C B A B D A A

25 B A D C A B D C B C C A C B D

26 B B A D B D A C A B D A C B A

27 D B D B D A C A C B C B B A A

28 B B C A C D B D A C D B D A D

29 D B D B D D A C A D A D A C B

30 A A A D B D B A A B B D B D B

31 C B D B D D B D B D D B D B D

32 A C A B A A C D B D B C B D B

33 C D A C B A B A C B C A C B A

Page 76: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

60

34 A A A A A D D B B C C C B B D

35 C A B C B A B C A B C A B C A

36 D B B A B C C B C A B C B C A

37 D B D B A D B A C B A C A B C

38 A B A B D B A C A B B A B A A

39 B C A C B A C B C A C B A B A

40 A C D A B C B A C B A C B A C

Page 77: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

61

BAB IV

ANALISIS DATA

Analisis pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan

emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak tahun

2015/2016. Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah

menganalisis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok

permasalahan yang dipertanyakan.

Secara berturut-turut penulis menganalisis data yang terkumpul sebagai

berikut :

A. Analisis Pendahuluan

1. Dalam analisis Intensitas Pelaksanaan Shalat ini dibagi dalam dua cara yaitu

:

a. Analisis Penilaian Data

Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban

yaitu dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap

item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan

ketentuan:

Skor 4 untuk jawaban berkode A.

Skor 3 untuk jawaban berkode B.

Skor 2 untuk jawaban berkode C.

Skor 1 untuk jawaban berkode D

Page 78: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

62

analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah

nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang

diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria intensitas

pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak.

Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 6

DATA HASIL ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA

MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

No

Responden

Opsi Jawaban Skor NilaiJumlah

A B C D 4 3 2 1

1 2 4 3 6 8 12 6 6 32

2 3 4 3 5 12 12 6 5 35

3 3 7 3 2 12 21 6 2 41

4 3 3 6 3 12 9 12 3 36

5 4 5 3 3 16 15 6 3 40

6 5 4 4 2 20 12 8 2 42

7 5 4 4 2 20 12 8 2 42

8 4 4 4 3 16 12 8 3 39

9 6 6 2 1 24 18 4 1 47

10 4 5 3 3 16 15 6 3 40

11 3 4 3 5 12 12 6 5 35

Page 79: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

63

12 3 3 3 6 12 9 6 6 33

13 3 4 3 5 12 12 6 5 35

14 3 3 4 5 12 9 8 5 34

15 4 4 4 3 16 12 8 3 39

16 3 5 5 2 12 15 10 2 39

17 4 3 4 4 16 9 8 4 37

18 5 5 4 1 20 15 8 1 44

19 3 4 3 5 12 12 6 5 35

20 4 5 3 3 16 15 6 3 40

21 4 4 4 3 16 12 8 3 39

22 3 3 3 6 12 9 6 6 33

23 5 5 4 1 20 15 8 1 44

24 3 4 3 5 12 12 6 5 35

25 4 3 6 2 16 9 12 2 39

26 3 3 3 6 12 9 6 6 33

27 5 3 3 4 20 9 6 4 39

28 2 4 3 6 8 12 6 6 32

29 2 4 3 6 8 12 6 6 32

30 5 4 5 1 20 12 10 1 43

31 5 4 5 1 20 12 10 1 43

32 3 5 4 3 12 15 8 3 38

33 4 5 3 3 16 15 6 3 40

Page 80: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

64

34 4 3 5 3 16 9 10 3 38

35 4 4 4 3 16 12 8 3 39

36 4 3 5 3 16 9 10 3 38

37 6 2 1 6 24 6 2 6 38

38 4 5 3 3 16 15 6 3 40

39 4 4 3 4 16 12 6 4 38

40 4 4 3 4 16 12 6 4 38

1524

Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas

pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 47 dan terendah 32

kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak :

i=(nt-nr)+1

k

i=(47-32)+1

4

i=16

4

i= 4

keterangan:

Nilai tertinggi (nt): 47

Page 81: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

65

Nilai terendah (nr): 32

Option Jawaban (k): 4

b. Analisis Berdasarkan Skor

Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus :

P = F X 100 %

N

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Adapun langkah dalam analisis ini adalah:

a. Mencari individu yang tergolong mempunyai intensitas pelaksanaan

shalat , a (sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang).

Dari tabel intensitas pelaksanaan shalat dapat diketahui yang

mempunyai tingkat intensitas pelaksanaan shalat:

1) Katagori sangat baik mencapai 5 siswa

2) Katagori baik mencapai 21 siswa

3) Katagori cukup mencapai 11 siswa

4) Kategori kurang mencapai 3 siswa

b. Mencari persentase masing-masing katagori

1) Kategori sangat baik = 5 X 100 % = 12,5%

40

2) Kategori baik = 21 X 100 % = 52,5%

Page 82: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

66

40

3) Kategori cukup = 11 X 100 % = 27,5%

40

4) Kategori kurang = 3 X 100 % = 7,5%

40

Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut:

TABEL 7

Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan Shalat MTs

Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori

43-47 5 A 12,5% Sangat Baik

38-42 21 B 52,5% Baik

33-37 11 C 27,5% Cukup

28-32 3 D 7,5% Kurang

Jumlah 40 100%

Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa:

a. Nominasi nilai antara 43-47 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa

dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 12,5 %.

b. Nominasi nilai antara 38-42 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa

dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 52,5%.

Page 83: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

67

c. Nominasi nilai antara 33-37 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa

dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 27,5%

d. Nominasi nilai antara 28-32 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa

dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 7,5%.

2. Dalam analisis kecerdasan emosional siswa ini dibagi dalam dua cara yaitu :

a. Analisis Penilaian Data

Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban yaitu

dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap

item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan

ketentuan:

Skor 4 untuk jawaban berkode A.

Skor 3 untuk jawaban berkode B.

Skor 2 untuk jawaban berkode C.

Skor 1 untuk jawaban berkode D

Analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah

nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang

diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria

kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen

Demak.

Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 8

NILAI ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

Page 84: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

68

MTs AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No

Responden

Opsi Jawaban Skor Nilai

Jumlah

A B C D 4 3 2 1

1 4 3 2 6 16 9 4 6 35

2 4 3 2 6 16 9 4 6 35

3 6 5 3 1 24 15 6 1 46

4 5 4 4 2 20 12 8 2 42

5 7 3 3 2 28 9 6 2 45

6 4 5 3 3 16 15 6 3 40

7 7 6 2 0 28 18 4 0 50

8 6 6 3 0 24 18 6 0 48

9 7 6 1 1 28 18 2 1 49

10 5 3 3 4 20 9 6 4 39

11 5 3 5 2 20 9 10 2 41

12 4 5 3 3 16 15 6 3 40

Page 85: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

69

13 3 4 5 3 12 12 10 3 37

14 5 3 3 4 20 9 6 4 39

15 5 5 5 0 20 15 10 0 45

16 8 4 3 0 32 12 6 0 50

17 7 7 0 1 28 21 0 1 50

18 4 6 5 0 16 18 10 0 44

19 5 4 5 1 20 12 10 1 43

20 5 3 5 2 20 9 10 2 41

21 5 5 5 0 20 15 10 0 45

22 6 3 4 2 24 9 8 2 43

23 4 3 2 6 16 9 4 6 35

24 7 6 1 1 28 18 2 1 49

25 3 4 5 3 12 12 10 3 37

26 5 5 2 3 20 15 4 3 42

27 4 5 3 3 16 15 6 3 40

28 3 4 3 5 12 12 6 5 35

Page 86: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

70

Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas

pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 50 dan terendah 35

kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak :

i=(nt-nr)+1

29 4 3 2 6 16 9 4 6 35

30 5 6 0 4 20 18 0 4 42

31 7 6 1 1 28 18 2 1 49

32 4 5 3 3 16 15 6 3 40

33 5 4 5 1 20 12 10 1 43

34 5 4 3 3 20 12 6 3 41

35 5 5 5 0 20 15 10 0 45

36 3 6 5 1 12 18 10 1 41

37 4 5 3 3 16 15 6 3 40

38 7 6 1 1 28 18 2 1 49

39 5 5 5 0 20 15 10 0 45

40 5 4 5 1 20 12 10 1 43

1698

Page 87: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

71

k

i=(50-35)+1

4

i=16

4

i= 4

keterangan:

Nilai tertinggi (nt): 50

Nilai terendah (nr): 35

Option Jawaban (k): 4

b. Analisis Berdasarkan Skor

Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus :

P = F X 100 %

N

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Adapun langkah dalam analisis ini adalah:

a. Mencari individu yang tergolong mempunyai kecerdasan emosional, a

(sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang).

Page 88: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

72

Dari tabel kecerdasan emosional dapat diketahui yang mempunyai

tingkat kecerdasan emosional :

1) Katagori sangat baik mencapai 9 siswa

2) Katagori baik mencapai 17 siswa

3) Katagori cukup mencapai 9 siswa

4) Kategori kurang mencapai 5 siswa

b. Mencari persentase masing-masing katagori

1) Kategori sangat baik = 9 X 100 % = 22,5%

40

2) Kategori baik = 17 X 100 % = 42,5%

40

3) Kategori cukup = 9 X 100 % = 22,5%

40

4) Kategori kurang = 5 X 100 % = 12,5%

40

Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut:

TABEL 9

Distribusi Frekuensi Prosentase kecerdasan emosional siswa MTs Al-

Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori

46-50 9 A 22,5% Sangat Baik

41-45 17 B 42,5% Baik

Page 89: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

73

36-40 9 C 22,5% Cukup

31-35 5 D 12,5% Kurang

Jumlah 40 100%

Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa:

a. Nominasi nilai antara 46-50 berarti kecerdasan emosional siswa

dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 22,5 %.

b. Nominasi nilai antara 41-45 berarti kecerdasan emosional siswa

dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 42,5%.

c. Nominasi nilai antara 36-40 berarti kecerdasan emosional siswa

dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 22,5%

d. Nominasi nilai antara 31-35 berarti kecerdasan emosional siswa

dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 12,5%.

B. Analisis Uji Hipotesis

Pada bagian ini, penyusun melakukan analisis data untuk membuktikan

diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya yaitu ada

hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat dengan

kecerdasan emosional siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak.

Terlebih dahulu penyusun mencari data ada tidaknya hubungan antara

variabel (korelasi) x dan y dengan menggunakan rumus korelasi product

moment. Untuk mempermudah proses analisis, penulis menggunakan tabel

penolong koefisien korelasi sebagai berikut ini:

Page 90: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

74

TABEL 10

TABEL KOEFISIEN KORELASI “PRODUCT MOMENT’ ANTARA

INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT (X) TERHADAP

KECERDASAN EMOSIONAL (Y) SISWA DI MTs. AL HADI

GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN

2015/2016

No Responden X Y X2 Y2 X.Y

1 32 35 1024 1225 1120

2 35 35 1225 1225 1225

3 41 46 1681 2116 1886

4 36 42 1296 1764 1512

5 40 45 1600 2025 1800

6 42 40 1764 1600 1680

7 42 50 1764 2500 2100

8 39 48 1521 2304 1872

Page 91: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

75

9 47 49 2209 2401 2303

10 40 39 1600 1521 1560

11 35 41 1225 1681 1435

12 33 40 1089 1600 1320

13 35 37 1225 1369 1295

14 34 39 1156 1521 1326

15 39 45 1521 2025 1755

16 39 50 1521 2500 1950

17 37 50 1369 2500 1850

18 44 44 1936 1936 1936

19 35 43 1225 1849 1505

20 40 41 1600 1681 1640

21 39 45 1521 2025 1755

22 33 43 1089 1849 1419

23 44 35 1936 1225 1540

24 35 49 1225 2401 1715

25 39 37 1521 1369 1443

26 33 42 1089 1764 1386

27 39 40 1521 1600 1560

28 32 35 1024 1225 1120

29 32 35 1024 1225 1120

30 43 42 1849 1764 1806

Page 92: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

76

31 43 49 1849 2401 2107

32 38 40 1444 1600 1520

33 40 43 1600 1849 1720

34 38 41 1444 1681 1558

35 39 45 1521 2025 1755

36 38 41 1444 1681 1558

37 38 40 1444 1600 1520

38 40 49 1600 2401 1960

39 38 45 1444 2025 1710

40 38 43 1444 1849 1634

N 1524 1698 58584 72902 64976

Langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi antara variabel X

dan Y dengan rumus product moment. Berdasarkan table 16 di atas, dapat

diketahui:

∑N = 40 ∑X2 = 58584

∑X = 1524 ∑Y2 = 72902

∑Y = 1698 ∑XY = 64976

Page 93: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

77

N

YY

N

XX

N

YXXY

rxy2

2

2

2

40

169872902

40

152458584

40

1698152464976

22rxy

1,72080729024,5806458584

8,6469364976

rxy

9,8216,519

2,282

xrxy

5,6532,282

rxy

431,0rxy

C. Analisis Lanjut

Setelah data berhasil diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan

dengan tabel, dengan jumlah responden 40 siswa dengan taraf signifikansi

5% diperoleh nilai 0,304. Sedangkan dengan taraf signifikansi 1%

diperoleh nilai 0,393. Bila di bandingkan dengan nilai hasil perhitungan

dengan rumus korelasi product moment antara variable intensitas

Page 94: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

78

pelaksanaan shalat siswa (variable X) dengan variabel kecerdasan

emosional siswa (variabel Y), maka diperoleh sebagai berikut:

ro = 0,431

rt 5% = 0,304

jadi ro > rt, maka signifikan

ro = 0,431

rt 1% = 0,393

jadi ro > rt, maka signifikan

Dari maka hipotesis alternatif (Ha) dapat di terima yaitu ” Ada

korelasi positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan

emosional di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak” sedangkan

hipotesis nihil (Ho) berbunyi ” Tidak ada hubungan antara intensitas

pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional di MTs Al Hadi Giri

Kusumo Mranggen Demak” di tolak.

Dengan maksud kecerdasan emosional siswa sangat berpengaruh

terhadap kedisiplinan siswa. Namun kecerdasan emosional bukanlah satu-

satunya yang mempengaruhi kedisiplinan siswa, karena masih banyak

faktor lain, di antaranya faktor individu sendiri maupun faktor lingkungan.

BAB V

PENUTUP

Page 95: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

79

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui tahapan

pengumpulan data pengolahan data serta analisis data maka, penulis

selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari penelitian berjudul

“Pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional

siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak”, sebagai

berikut:

1. Dari Intensitas Pelaksanaaan Shalat dapat disimpulkan:

a. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori sangat

baik sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %.

b. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori baik

sebanyak 21 siswa dengan prosentase 52,5 %

c. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori cukup

sebanyak 11 siswa dengan prosentase 27,5 %.

d. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori

kurang sebanyak 3 siswa dengan prosentase 7,5 %.

2. Dari Kecerdasan Emosional siswa dapat disimpulkan:

a. Untuk tingkat kecerdasan emosional siwa dengan kategori sangat

baik sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,5%.

b. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori baik

sebanyak 17 siswa dengan prosentase 42,5 %.

c. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori cukup

sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,,5 %.

Page 96: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

80

d. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori

kurang sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %.

3. Kesimpulan dari analisis data diperoleh nilai rxy sebesar 0,431 dan

selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan n

= 40, pada taraf signifikan 5% diperoleh 0,304 dan pada taraf

signifikan 1% diperoleh 0,393. Dan ternyata nilai rxy lebih besar

dari pada nilai r tabel atau (0,393<0,431>0,304). Jadi, ada pengaruh

yang positif antara Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap

Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo

Mranggen Demak.

Dengan demikian hasilnya signifikan, maka kesimpulan

akhirnya yaitu intensitas pelaksanaan shalat berpengaruh dengan

kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo

Mranggen Demak.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran untuk guru disekolah

a. Guru hendaknya memberikan bimbingan keagamaan yang

lebih kepada siswa agar siswa lebih terarah dan memiliki

intensitas shalat yang tinggi.

Page 97: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

81

b. Guru hendaknya memberikan contoh langsung kepada siswa,

karena guru di sekolah sebagai panutan siswa.

c. Guru hendaknya dapat memperhatikan kecerdasan emosional

siswa dan tanggap terhadap pergolakan pikiran yang terjadi

pada siswa.

2. Saran untuk siswa

a. Bersemangatlah dalam belajar baik agama maupun umum,

sehingga dapat membanggakan orang tua dan guru disekolah.

b. Tingkatkan lagi ibadahmu di sekolah maupun dimanapun

kamu berada.

c. Jadilah anak yang sopan, berakhlaq mulia, serta selalu

mematuhi semua perintah dan larangan Allah sehingga

menjadi pribadi yang terpuji.

d. Mematuhi semua norma, tata tertib yang ada di sekolah

maupun dilingkungan masyarakat.

Page 98: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

82

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, masykuri dan Bakhri, syaiful. 2006. Kupas Tuntas Shalat.

Jakarta:Erlangga.

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi dan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient the ESQ

Way 165 Jilid 1. Jakarta: PT Arga Tilanta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 1951. Pedoman Shalat.

Jakarta: PT Bulan Bintang.

Azwar, saifudin. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogykarta:

Pustaka Pelajar.

Baharuddin. 2009. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap

Fenomena. Jakarta: Ar-Ruzz Media

Departemen Agama Republik Indonesia, 2002. Al Qur’an dan

Terjemahnya. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka,

D Gunarsa, Singgih. 1981. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung

Mulia.

Goleman, Daniel. 1996. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Page 99: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

83

Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Hamalik, oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Kamarrulzaman, AKA & Al-Barry, Dahlan Y. 2005. Kamus Ilmiah

Serapan. Yogyakarta: Absolut.

Koentjaraningrat, 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2010/12/sholat-dan-kesehatan-fisik-

mental.html.

Muhyiddin, Asep & Salahuddin, Asep. 2006. Salat Bukan Sekedar Ritual.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musbikin, Imam. 2007. Rahasia Shalat Khusyu’. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Purwanto, ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

karya.

Sugiyono. 1997. Sistematika Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Suryabrata, Sumadi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Page 100: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

84

LAMPIRAN

Page 101: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

85

ANGKET PENELITIAN

A. IDENTITAS

Nama Lengkap : ...........................................................................................................

Kelas : ...........................................................................................................

Jenis Kelamin : ...........................................................................................................

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah biodata adik di atas terlebih dahulu.

2. Kejujuran adik dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai

raport dan jawaban, serta identitas responden akan dirahasiakan.

3. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut

dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang adik anggap sesuai.

4. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat

berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.

C. DAFTAR PERTANYAAN

A.Variabel Tentang Intensitas Pelaksanaan Shalat Siswa

1. Apakah adik selalu tepat waktu dalam melaksanakan shalat (menyegerakan

shalat setelah mendengar adzan)?

a. Ya, selalu tepat waktu

b. Sering tepat waktu

c. Kadang-kadang tepat waktu

d. Tidak pernah tepat waktu.

2. Ketika adik sedang bermain dan waktu shalat telah tiba, bagaimanakah sikap

adik ?

a. Langsung mengambil air wudhu

b. Sering langsung mengambil air wudhu

c. Kadang-kadang langsung mengambil air wudhu

Page 102: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

86

d. Tidak mengambil air wudhu.

3. Ketika adik sedang bepergian apakah adik tetap melaksanakan shalat tepat

waktu?

a. Selalu tepat waktu

b. Sering tepat waktu

c. Kadang-kadang tepat waktu

d. Tidak pernah tepat waktu

4. Dalam melaksanakan shalat, apakah adik masih diperintah oleh orang tua?

a. Tidak pernah diperintah

b. Kadang-kadang diperintah

c. Sering diperintah

d. Selalu diperintah

5. Apakah adik merasa berat untuk melaksanakan shalat?

a. Tidak pernah merasa berat.

b. Kadang-kadang merasa berat

c. Sering merasa berat.

d. Selalu merasa berat.

6. Apakah adik juga membiasakan melakukan shalat sunnah?

a. Ya, selalu melakukan shalat sunnah

b. Sering melakukan shalat sunnah

c. Kadang-kadang melakukan shalat sunnah

d. Tidak pernah melakukan sholat sunnah

7. Dalam sehari minimal adik melaksanakan shalat sunnah berapa kali?

a. 3 kali dalam sehari

b. 2 kali dalam sehari

c. 1 kali dalam sehari

d. Tidak pernah melaksanakan.

8. Ketika ada shalat dzuhur berjama’ah disekolah, apakah adik selalu mengikuti?

a. Selalu mengikuti

b. Sering mengikuti

Page 103: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

87

c. Kadang-kadang mengikuti

d. Tidak pernah mengikuti

9. Apakah adik pernah shalat berjama’ah di masjid ataupun di mushola?

a. Selalu melaksanakan shalat berjama’ah 4 waktu dalam sehari

b. Sering melaksanakan shalat jama’ah 3 waktu dalam sehari

c. Kadang-kadang shalat jama’ah 2 waktu dalam sehari

d. Tidak pernah shalat berjama’ah.

10. Apakah adik memperhatikan waktu sholat berjama’ah?

a. Selalu memperhatikan

b. Sering memperhatikan

c. Kadang-kadang memperhatikan

d. Tidak pernah memperhatikan

11. Berapa kali adik melaksanakan shalat berjamaah dalam sehari semalam ?

a. 5 kali

b. 4 -3kali

c. 3-2 kali

d. Kurang dari 2 kali

12. Apakah adik pernah meninggalkan shalat dengan sengaja ?

a. Tidak pernah meninggalkan shalat

b. Kadang-kadang meninggalkan shalat

c. Sering meninggalkan shalat

d. Selalu meninggalkan shalat

13. Bagaimana perasan adik bila meninggalkan shalat ?

a. Merasa berdosa kepada Allah

b. Merasa takut pada orang tua dan guru

c. Kadang-kadang merasa takut pada orang tua dan guru

d. Tenang-tenang saja.

14. Ketika adik sakit, apakah adik tetap melaksanakan shalat?

a. Tetap melaksanakan

b. Sering melaksanakan

c. Kadang-kadang melaksanakan

d. Tidak pernah melaksanakan

Page 104: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

88

15. Ketika adik lupa melaksanakan shalat, pada saat teringat adik tetap

melaksanakan sholat?

a. Selalu melaksanakan

b. Sering melaksanakan

c. Kadang-kadang melaksanakan

d. Tidak pernah melaksanakan

B. Variabel Tentang Kecerdasan Emosional Siswa

1. Apakah adik tahu atau paham hal-hal yang menyebabkan adik malas belajar ?

a. Ya, paham persis c. Sulit untuk paham

b. Jarang paham d. Tidak pernah paham

2. Apakah adik tetap belajar walaupun tidak ada tes atau ulangan?

a. Ya selalu belajar

b. Jarang belajar

c. Sulit untuk belajar

d. Tidak pernah belajar

3. Apakah adik belajar dengan kesadaran sendiri tanpa di paksa oleh orang tua?

a. Ya kesadaran sendiri

b. Sering kesadaran sendiri

c. Kadang-kadang kesadarn sendiri

d. Tidak pernah dengan kesadaran sendiri

4. Apakah adik menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan adik sendiri?

a. Ya menyadari

b. Sering menyadari

c. Kadang-kadang menyadari

d. Tidak pernah menyadari

5. Apakah adik mampu mengendalikan emosi, ketika adik sedang banyak

masalah?

a. Ya, mampu mengendalikannya c. Sulit mampu mengendalikannya

Page 105: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

89

b. Jarang mampu mengendalikannya d. Tidak pernah mampu

6. Apakah adik mampu menenangkan diri adik ketika adik dalam keadaan emosi

yang negatif ?

a. Ya, mampu menenangkan diri c. Sulit untuk menenangkan diri

b. Jarang mmpu menenangkan diri d. Tidak pernah mampu.

7. Apakah adik selalu memotivasi diri adik agar semangat dalam belajar ?

a. Ya, sering memotivasi diri c. Sulit untuk memotivasi diri

b. Jarang-jarang memotivasi diri d. Tidak pernah memotivasi

8. Apakah adik memiliki cita-cita yang tinggi?

a. Ya memiliki c. Kadang-kadang memilikinya

b. Sering memiliki d. Tidak pernah memiliki

9. Ketika hambatan menghadang adik, apakah adik akan tetap berusaha untuk

berhasil?

a. Ya, harus tetap berusaha c. Sulit untuk berusaha lagi

b. Jarang-jarang berusaha lagi d. Tidak pernah berusaha lagi

10. Apakah adik bisa merasakan ketika teman adik mengalami kesedihan?

a. Ya, selalu c. Sulit merasakan

b. Jarang merasakan d. Tidak pernah merasakan

11. Apakah adik merasa sedih jika teman adik terkena musibah ?

a. Ya, selalu merasakan c.

Sulit bisa merasakan

b. Jarang merasakan d. Tidak pernah bisa merasakan

12. Apakah adik mampu membantu teman adik yang sedang ada masalah?

Page 106: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

90

a. Ya, mampu c. Sulit mampu

b. Jarang mampu d. Tidak mampu

13. Apakah adik bisa cepat menyesuikan diri dengan lingkungan yang kurang adik

kenal ?

a. Ya, selalu bisa menyesuikan diri

b. Jarang bisa menyesuikan diri

c. Sulit bisa menyesuaikan

d. Tidak pernah bisa menyesuaikan

14. Apakah adik mudah memaafkan teman adik yang telah menyakiti hati adik?

a. Ya, mudah memaafkan c.

Sulit bisa memaafkan

b. Jarang bisa memaafkan d. Tidak bisa memaafkan

15. Apakah adik suka bergaul dengan teman tanpa membedakannya?

a. Selalu bergaul tanpa membedakannya

b. Kadang-kadang tanpa membedakannya

c. Kurang suka tanpa mengetahui karakternya

d. Bergaul dengan yang cocok saja.

Page 107: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

91

Page 108: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

92

Page 109: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

93

Page 110: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

94

Page 111: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

95

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Muslikatun Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

NIM : 11111204 Jurusan : S1-PAI

P.A. : Mufiq, S.Ag.,M.Phil

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1 Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh

DEMA STAIN Salatiga

20-22 Agustus 2011 Peserta 3

2. Achievement Motivation Training

(AMT) “Membangun Mahasiswa

Cerdas Emosi, Spiritual, dan

Intelektual” oleh CEC & Ittaqo

STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) “menemukan muara

24 Agustus 2011 Peserta 2

Page 112: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

96

sebagai mahasiswa rahmatan lil

alamin” oleh STAIN Salatiga

4. Seminar Entrepreneurship dan

Koprasi oleh KOPMA & KSEI

STAIN Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5. USER EDUCATION (Pendidikan

Pemakai) oleh UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

Salatiga

19 September 2011 Peserta 2

6. Grand Opening Nisa’

“Hypnotherapy” (Concentrate

Your Mind, Get Your

Achievement) oleh LDK Darul

Amal

22 September 2011 Peserta 2

7. Seminar Regional Kejurnalistikan

“ Reorientasi Peran Jurnalistik

dalam Prespektif sosial dan

Budaya pada Era Post Modern”

oleh LPM Dinamika

06 Oktober 2011 Peserta 4

8. Seminar Bedah buku “Super

Teens Super Leader” oleh

08 Oktober 2011 Peserta 2

Page 113: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

97

KAMMI

9. Silaturrahmi dan Diskusi SEMA

dan Mahasiswa Baru STAIN

Salatiga “Peran Senat Mahasiswa

sebagai Lembaga Legislatif

Kampus dalam Ranah Kampus”

oleh SEMA STAIN Salatiga

13 Oktober 2011 Peserta 2

10. Seminar Regional “Meningkatkan

Nasionalisme di Tengah

Goncangan Disintegrasi dan

Pengikisan Ideologi

Nasionalisme” oleh KOMANDO

Resimen Mahasiswa Mahadipa

Kalimosodo

26 Oktober 2011 Peserta 4

11. Penerimaan Anggota Baru (PAB)

JQH STAIN Salatiga

3-4 Desember 2011 Peserta 2

12. Seminar Pendidikan “Menuju

Pendidikan Indonesia yang Ideal”

oleh HMI

28 Desember 2011 Peserta 2

13. Pelatihan Penggunaan Maktabah

Syamilah & Pengetikan Arab

17 Maret 2012 Peserta 2

Page 114: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

98

Cepat (STAIN ARABY)

“Bahasa Arab Sebagai Penunjang

Perkuliahan Mahasiswa” oleh

Ittaqo STAIN Salatiga

14. Public Hearing “Meningkatkan

Kepekaan dan Transparansi

Kinerja Lembaga Menuju

Kampus yan Amanah” oleh Senat

Mahasiswa (SEMA) STAIN

Salatiga

27 Maret 2012 Peserta 2

15. Seminar Regional dengan Tema

“Peran Mahasiswa Dalam

Mengawal BLSM (BLT) Tepat

Sasaran” oleh DEMA STAIN

Salatiga

3 Mei 2012 Peserta 4

16. Seminar Nasional Pendidikan

dengan Tema “Pendidikan

Multikultural Sebagai Pilar

Karakter Bangsa” oleh HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

29 Mei 2012 Peserta 8

17. Bimbingan Belajar Menghadapi 29 Juni 2012 Peserta 2

Page 115: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

99

UAS SIBA Bahasa Inggris dan

Bahasa Arab oleh CEC & Ittaqo

18. Fun English Talk “Fun English

and Social Works Indigenous

Blood Youths Vs French Youths”

oleh CEC STAIN Salatiga

10 Juli 2012 Peserta 2

19. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP

XXII) oleh Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

12-15 Oktober 2012 Peserta 2

20. Seminar Regional dengan Tema

“Indonesia Satu” oleh Resimen

Mahasiswa Sat. 953

“KALIMOSODO” STAIN

Salatiga

29 Oktober 2012 Peserta 8

21. Dialog Publik dan 10 November 2012 Peserta 2

Page 116: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

100

SilaturahimNasional “Kemanakah

Arah Kebijakan BBM?

Mendorong Subsidi BBM Untuk

Rakyat” oleh Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII) Kota Salatiga

22. Tabligh Akbar “Tafsir Tematik

dalam Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan Palestina,

Landasan QS. Al-Fath: 26-27”

oleh JQH STAIN Salatiga

01 Desember 2012 Peserta 2

23. Short Course on TOEFL

Preparation Focusing on Structure

and Written Expression Test oleh

PonPes. Salafiyah Pulutan,

Salatiga

09-16 Februari 2013 Peserta 2

24. SK sebagai Ustadz/Ustadzah di 25 Februari 2013 Ustadzah 4

Page 117: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

101

TPQ Asy-Syifa’ Pulutan

25. Penataran Ustadz/Pengelola TKA-

TPA Tingkat Dasar “Manajemen

dan Administrasi TKA-TPA,

Metodologi IQRO’ dan

Pengelolaan Kelas” oleh Yayasan

Team Tadarus “AMM”

Yogyakarta

10 Maret 2013 Peserta 2

26. Kursus Singkat “TOEFL Focusing

on Listening” oleh bagian Bahasa

PonPes Salafiyah Pulutan Salatiga

17 Maret 2013 Peserta 2

27. Seminar Nasional

“Ahlussunnah Waljama’ah dalam

Perspektif Islam Indonesia” oleh

DEMA STAIN Salatiga

26 Maret 2013 Peserta 8

Page 118: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

102

28. Masa Penerimaan Anggota Baru

(MAPABA)

“Membentuk Militansi Kader

untuk Menuju Mahasiswa yang

Ideal” oleh PMII Joko Tingkir

Salatiga

6-8 April 2013 Peserta 2

29. Seminar Nasional

“Minimnya Pasokan Energi dalam

Negeri; Pembatasan Subsidi BBM

dan Peran Masyarakat dalam

Penghematan Energi” oleh HMJ

Tarbiyah dan Syari’ah STAIN

Salatiga

20 April 2013 Peserta 8

30. Seminar Pencegahan Bahaya

NAPZA, HIV /AIDS

Mewaspadai Pergaulan

Bebasuntuk Membentuk Remaja

yang Tangguh & Launchinng PIK

29 April 2013 Peserta 2

Page 119: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

103

SAHAJASA STAIN Salatiga

31. Seminar Nasional dan Sosialisasi

4 Pilar Kebangsaan

“4 Pilar Kebangsaan Untuk

Mempertegas Karakter Ke-

Indonesiaan” oleh IPNU JATENG

24 Oktober 2013 Peserta 8

32. Sosialisasi Pancasila, UUD

Negara Republik Indonesia 1945,

Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal

Ika oleh MPR-RI

26 Otober 2013 Peserta 2

33. Pelatihan Administrasi dengan

Tema “Menciptakan

Keseragaman dalam Manajemen

Administrasi dan Keuangan Demi

Menuju Tertib Organisasi” oleh

PMII Kota Salatiga

20 Januari 2014 Peserta 2

34. Dialog Interaktif & Edukatif 01 April 2014 Peserta 2

Page 120: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

104

“Diaspora Politik Indonesia di

Tahun 2014, Memilih untuk

Salatiga Hati Beriman” oleh Senat

Mahasiswa (SEMA) STAIN

Salatiga

35.

Lomba HUT RI ke-69

“Memupuk Semangat Generasi

Berprestasi Bersama Indonesia” di

SMP N 2 Tuntang oleh PPL

STAIN Salatiga 2014

14-15 Agustus 2014 Panitia 3

36. Seminar Nasional

“Peran Mahasiswa dalam

Mengawal Masa Depan Indonesia

Pasca Pilpres 2014” oleh DEMA

STAIN Salatiga

29 September 2014 Peserta 8

Page 121: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

105

37. Pengajian Akbar

“Silaturrahmi Masyarakat

Udanwuh dan TasyakuranLomba

TPQ Desa Udanwuh” oleh KKN

IAIN Salatiga 2015

13 April 2015 Panitia 2

Page 122: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

106

Page 123: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

107

Page 124: PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1543/1/MUSLIKATUN...digunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode

108