pengaruh intensitas pelaksanaan shalat...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
MUSLIKATUN
NIM: 11111204
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Suamiku, Muh Misbakhul Munir, buah hatiku yang masih dalam kandungan yang selalu
menemaniku mulai dari awal pembuatan sampai selesainya skripsi ini kalian lah
penyemangatku dan sumber inspirasiku.
2. Bapak Kasmuri, ibu Sumiatun, adik-adik ku Eva dan Dika beserta keluarga besar yang
telah memberikan segalanya baik moral maupun spiritual bagi kelancaran skripsiku.
3. Bapak mertua k. jailani, ibu sukirah, serta keluarga besar yang selalu memberi dukungan
dan do’a nya untukku.
4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd.i yang selalu sabar dan telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberi masukan kepadaku sehingga
selesai sudah skripsi ini.
5. Kepala Sekolah MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang telah memberikan
izin untuk tempat penelitian.
6. Ustad, Ustadzah beserta keluarga besar pp. salafiyah pulutan yang telah memberikan
motivasi serta do’a untuk ku.
7. Teman-temanku PAI angkatan 2011, terima kasih atas semuanya dari awal sampai akhir.
8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.
viii
ix
4. Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. yang telah membimbing dengan sabar dan ikhlas kepada penulis
dalam membantu penulisan skripsi ini.
5. Suami, serta buah hatiku yang masih dalam kandungan tercinta yang telah memberikan
semangat kepada saya.
6. Bapak dan Ibu serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk
menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepala sekolah MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak yang telah mengizinkan tempat
untuk penelitian yang penulis lakukan.
8. Semua sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan membantuku menyelesaikan skripsi ini.
Hanya kepada Allah SWT penulis panjatkan do’a, semoga amal yang diberikan
memperoleh balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhirnya dengan menyelesaikan skripsi ini yang sangat sederhana dan masih banyak
kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb
Salatiga, 02 Februari 2016
Penulis
x
ABSTRAK
Muslikatun. 2016. Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan EmosionalSiswa Di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak. Skripsi. Jurusan PendidikanAgama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam NegeriSalatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M. Pd.I.
Kata kunci: Pengaruh intensitas Pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan untuk memotivasi diri, bertahanmenghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan hati, dapat mengatur suasana hati, dandapat mengontrol emosi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan diatas salah satunyadengan melaksanakan shalat. Karena shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar denganshalat kita akan merasa dekat dengan Allah jadi hati ini akan merasa aman dan terlindungi.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana intensitas pelaksanaanshalat siswa, tingkat kecerdasan emosional siswa, serta pengaruh intensitas pelaksanaan shalatterhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi GiriKusumo Mranggen Demak.Pernyataan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana intensitaspelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, (2) Sejauh manatingkat kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?, dan (3)Apakah ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosionalsiswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak?.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yangdigunakan yaitu metode angket, metode interview, metode observasi dan metode dokumentasi.Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah40 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas pelaksanaaanshalat terhadap kecerdasan emosional siswa. Hal tersebut dibuktikan melalui analisis ujihipotesis dan analisa lanjutan dengan menggunakan rumus Korelasi “Product Moment” .Adapunnilai ro = 0,431 sedang nilai rt 5% = 0,304. Jadi “Hipotesis” yang penulis ajukan, tentang adanyaPengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al HadiGiri Kusumo Mranggen Demak diterima (signifikan).
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................. ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN DEKLARASI.......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK................................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
F. Definisi Operasional........................................................................ 9
G. Metode Penelitian............................................................................ 10
H. Sistematika Penulisan...................................................................... 16
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Intensitas Pelaksanaan Shalat ....................................................... 18
1. Pengertian Intensitas Pelaksanaan Shalat................................ 18
2. Dasar Hukum yang Mewajibkan Shalat ................................. 19
3. Kedudukan Shalat ................................................................... 20
4. Tujuan Shalat .......................................................................... 23
5. Hikmah Shalat.......................................................................... 24
B. Kecerdasan Emosional.................................................................. 26
1. Pengertian Kecerdasan Emosional .......................................... 27
2. Bentuk-bentuk Reaksi Kecerdasan Emosional ....................... 29
3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional .............................................. 31
4. Manfaat Kecerdasan Emosional ............................................. 35
C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap
Kecerdasan Emosional ................................................................ 38
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al Hadi Girikusumo............................... 41
1. Sejarah Berdirinya ................................................................... 41
2. Visi dan Misi........................................................................... 42
3. Letak Geografis....................................................................... 43
4. Struktur Organisasi ................................................................. 44
5. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan............................... 45
6. Keadaan Siswa ........................................................................ 50
7. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................... 51
xiii
B. Penyajian Data Hasil Penelitian.................................................. 54
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan .................................................................. 61
B. Analisis Uji Hipotesis.................................................................. 74
C. Analisis Lanjut ............................................................................ 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 80
B. Saran ............................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keadaan Guru dan Staf Kependidikan MTs Al Hadi Girikusumo
Mranggen Demak...………………………………………….........................46
Tabel 2 Keadaan Siswa MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen
Demak….………………………………………………………...50
Tabel 3 Daftar Ruangan MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen
Demak…………………………………………………………...52
Tabel 4 Jawaban Angket Intensitas Pelaksanaan
Shalat…….………………………………………………………55
Tabel 5 Jawaban Angket Kecerdasan
Emosional…………………………..............................................58
Tabel 6 Data Hasil Angket Intensitas Pelaksansanaan
Shalat…………….………………………………………………62
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan
Shalat…........................................................................................66
Tabel 8 Data Hasil Angket Kecerdasan
Emosional……………………….………………………………68
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Prosentase Kecerdasan
Emosional………….....................................................................73
Tabel 10 Koefiensi Korelasi Product Moment Antara Intensitas Pelaksanaan
xv
Shalat terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Girikusumo
Mranggen Demak
…………………………………………………............................75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pustaka
Lampiran 2 Deskripsi Interview dengan kepala sekolah
Lampiran 3 Deskripsi Observasi di sekolah
Lampiran 4 Angket Intensitas Pelaksanaan Shalat
Lampiran 5 Angket Kecerdasan Emosional
Lampiran 6 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10 Daftar Nilai SKK
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 12 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini banyak masyarakat yang menganggap jika seseorang
memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang
tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar
dibanding dengan orang yang memiliki IQ rendah. Pada kenyataannya, di
desa tempat saya tinggal ada banyak kasus dimana seseorang yang
memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain
yang tingkat intelektualnya lebih rendah. Hal ini berarti kecerdasan
intelektual (IQ) yang tinggi tidak menjamin seseorang mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
Hasil-hasil penelitian kontemporer menunjukkan bahwa di
samping adanya faktor yang berasal dari IQ, ternyata belajar dan prestasi
seseorang itu sangat ditentukan oleh Emotional Intelligence atau
kecerdasan emosi. Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya
mempunyai peran sekitar 20% dalam menentukan hidup, sedangkan 80%
sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Di antara yang terpenting adalah
kecerdasan emosi (Emotional Quotient). Dengan kata lain, kecerdasan
emosi mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam mencapai
keberhasilan hidup seseorang (Mustaqim, 2008 : 152-153).
2
Kecerdasan emosional (emotional intelligence) merujuk kepada
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,
dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,
mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo’a (Goleman,
1996 : 43).
3
4
khusus yang dibuka atau dimulai dengan takbir (takbiratul ihram)
diakhiri atau ditutup dengan salam (djaelani, 2003:14).
Menurut Ginanjar Agustian (2001:197) bahwa shalat dapat di
jadikan sebagai relaksasi yang sangat di butuhkan dan sangat penting
untuk menjaga kondisi emosi dan pikiran seseorang dari tekanan luar yang
berkepanjangan, yang mengakibatkan pikiran menjadi tenggelam kedalam
arus deras persoalan kehidupan yang datang silih berganti serta dapat
mengakibatkan kebodohan emosi dan kebodohan intelektual dan bahkan
bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jasmani. Relaksasi shalat akan
memberikan ruang berpikir bagi perasaan intuitif untuk menjaga dan
menstabilkan kecerdasan emosi serta spiritual seseorang, sekaligus
menjaga keutuhan fitrah yang telah di milikinya.
Melalui shalat kesadaran diri tentang kawasan batin akan bisa di
bangkitkan kembali, sehingga ia mampu mengenal kembali siapa dirinya
dan bagaimana suara hatinya. Radar batinnya akan di hidupkan kembali,
dan ia akan kembali peka, hatinya kembali terbuka, dan yang terpenting ia
akan memiliki kembali suatu pegangan hidup, yang akan menimbulkan
rasa tentram di hatinya, sehingga ia terlindung dari pengaruh lingkungan
luar.
Inilah suatu pemahaman dan kesadaran diri tentang shalat yang
sesuai dengan tuntutan suara hati, bahwa shalat itu bukanlah untuk Tuhan
tetapi justru untuk kepentingan manusia itu sendiri. Inilah tanda kasih
5
sayang Allah SWT yang mengkaruniakan sholat sebagai metode untuk
ketentraman, kebahagiaan, pemeliharaan serta keberhasilan diri.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Ma’aarij ayat 19-23, yang
berbunyi :
6
7
(Makalah dan skripsi. Blogspot. Co. id. 2010/12. Sholat dan kesehatan
fisik, mental. html).
MTs. Al Hadi merupakan nama sebuah lembaga pendidikan islam
setingkat dengan sekolah menengah pertama yang terletak di desa
Girikusumo kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, tempat para siswa –
siswi menimba ilmu baik ilmu umum maupun agama islam. Sebagai
lembaga pendidikan swasta islam, lembaga ini mempunyai kurikulum
khusus seperti pelaksanaan shalat dhuha dan dzuhur berjama’ah.
Dari berbagai pembahasan istilah – istilah di atas, maka
pembahasan skripsi ini dibatasi kepada penyelidikan intensitas
pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional siswa melalui kegiatan
belajar mengajar, sehingga terbentuk siswa yang memiliki kepribadian
yang sempurna, intelektual dan emosional serta membentuk kedewasaan
peserta didik menjadi manusia muttaqin yang berguna bagi diri sendiri dan
orang lain di MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak
Dalam penelitian penulis tertarik menghubungkan intensitas
pelaksanaan ibadah sholat yang telah di uraikan diatas terhadap kecerdasan
emosional siswa, karena sebagaimana diketahui bahwa shalat merupakan
tiang agama yang dianggap sebagai dasar pokok bagi seorang muslim dan
merupakan kewajiban bagi setiap muslim dengan manfaatnya yang luar
biasa.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat judul
skripsi: “Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap
8
kecerdasan Emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen
Demak”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri
kusumo Mranggen Demak?
2. Bagaimana kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo
Mranggen Demak?
3. Apakah ada pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap
kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen
Demak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui intensitas pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi
Girikusumo Mranggen Demak.
2. Untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri
kusumo Mranggen Demak.
3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap
kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen
Demak.
D. Hipotesis
9
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris
(Suryabrata, 1991: 75). Atau jawaban bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2010: 110).
Dari kedua pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban yang bersifat sementara
dari sebuah penelitian yang mungkin benar dan mungkin juga salah.
Selanjutnya berangkat dari permasalahan tersebut, penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut “ada pengaruh yang signifikan
antara intensitas pelaksanaan ibadah shalat terhadap kecerdasan emosional
siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak”.
Dengan kata lain semakin baik intensitas pelaksanaan shalat siswa
maka kecerdasan emosional siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya,
jika semakin buruk atau rendah intensitas pelaksanaan sholat siswa, maka
semakin rendah pula kecerdasan emosional siswa di MTS Al Hadi Giri
kusumo Mranggen Demak.
E. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan ibadah
shalat siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak.
10
b. Bagi siswa, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk senantiasa
melaksanakan şhalat dengan tepat waktu sehingga diharapkan
mampu memperbaiki kehidupan mereka baik secara horisontal
ataupun vertikal.
c. Bagi guru, supaya siswa-siswanya dapat memahami dan mengerti
bagaimana kecerdasan emosional siswa.
2. Manfaat Teoritis
Di harapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang
tarbiyah khususnya pendidikan agama islam, serta dapat menjadi bahan
pertimbangan dan sumber informasi bagi peneliti lain yang akan
meneliti atau mengembangkan permasalahan intensitas pelaksanaan
shalat dan kecerdasan emosional siswa.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi
kesalahpahaman tentang judul skripsi ini maka diperlukan penegasan
istilah. Adapun istilah yang dimaksud antara lain:
1. Pengaruh
Pengaruh berarti “Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”
(KBBI, 2002: 595). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini
adalah daya yang ada atau yang timbul dari pelaksanaan ibadah shalat
terhadap kecerdasan emosional.
11
2. Intensitas Pelaksanaan Shalat
Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan
atau ukuran (KBBI, 2002: 438).
Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan.
(Poerwadarminto, 2006: 650).
Shalat dalam pengertian bahasa arab (Etimologi), ialah do’a.
Secara syariah (Terminologi) adalah “Berharap hati (jiwa) kepada
Allah SWT yang mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran-
Nya dengan sepenuh hati, khusyu’, dan ikhlas di dalam beberapa
perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir dan di sudahi
dengan salam (as shiddiqiey, 1951 : 64). Shalat dalam konteks
penelitian ini adalah sholat secara umum, baik itu sholat wajib ataupun
sunnah yang biasa dilakukan di masjid, mushola, rumah ataupun di
sekolah.
3. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (emotional intelligence) merujuk kepada
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,
dapat mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,
mengatur suasana hati, dan dapat menjaga agar beban stress tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati serta berdo’a (Goleman,
1996 : 43).
4. Siswa
12
Siswa dalam hal ini adalah anak didik yang menimba ilmu di MTs
Al Hadi Girikusumo yaitu tiap orang atau sekelompok orang yang
menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
b. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian studi kasus.
Penelitian studi kasus adalah penelitian yang menggali fenomena
(kasus) dari suatu masa tertentu dan aktivitas, serta mengumpulkan
detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data selama kasus itu terjadi (Afifudin dan Saebani,
2009 : 87).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di MTs Al Hadi Girikusumo
Mranggen Demak dan penelitian ini dilaksanakan Desember 2015.
3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (1997:57), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
13
kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang
memiliki ciri-ciri yang akan diteliti.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteliti (Arikunto, 2010:174). Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis
menggunakan batasan-batasan sesuai yang di berikan Suharsimi Arikunto,
bahwa apabila subyek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil
semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat di ambil antara 10% - 15%
dan 20%-25% atau lebih. (Arikunto, 2006: 20).
Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasinya adalah semua
siswa di MTs Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak yang berjumlah 40
siswa dari kelas VII, VIII dan IX. Untuk selanjutnya yang menjadi sampel
dalam penelitian ini sejumlah 40 siswa.
4. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi. Memahami
variabel dan kemampuan menganalisa setiap variabel yang lebih kecil (sub
variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap penelitian (Arikunto, 1991 :
89). Dalam penelitian ini diajukan variabel-variabel sebagai berikut:
a. Variabel bebas (pengaruh) yaitu intensitas pelaksanaan shalat di MTs
Al Hadi yang indikatornya sebagai berikut:
1). Tepat waktu dalam melaksanakan shalat
2). Kesadaran dalam melaksanakan shalat.
14
3). Membiasakan shalat sunnah.
4). Melaksanakan sholat berjama’ah dirumah, masjid, sekolah, ataupun
mushola.
5). Tidak pernah meninggalkan shalat wajib.
b. Variabel terikat (terpengaruh) yaitu kecerdasan emosional siswa di
sekolah yang indikatornya sebagai berikut:
1). Kemampuan untuk memahami perasaannya sendiri.
2). Kemampuan untuk menghibur diri sendiri atau tidak mudah putus
asa karena suatu kegagalan.
3). Kemampuan menata emosi untuk mencapai tujuan, memotivasi diri
sendiri agar lebih produktif dan efektif.
4). Kemampuan bergaul akan menciptakan empati, menumbuhkan jiwa
sosial dan rasa peduli.
5). Keterampilan sosial (Membina hubungan dengan orang lain).
5. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknis yang
lazim dipakai dalam berbagai penelitian ilmiah yaitu penelitian
lapangan. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan
metode sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode ini di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan
dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (sutrisno
15
hadi, 1987: 70).Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data
seperti : situasi umum MTs Al Hadi
b. Metode Interview
Interview adalah sebuah Girikusumo Mranggen
Demak.dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1992: 188).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan
umum MTs. Al Hadi Girikusumo Mranggen Demak mulai dari
kepala sekolah, waka kurikulum, Bk, tata usaha, keadaan guru,
karyawan, siswa, dan lain – lain.
c. Metode Angket
Angket adalah suatu metode melalui pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi responden (Arikunto,
1992: 188). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan
alternatif jawaban sehingga memudahkan responden dalam
memberi jawaban dan memudahkan peneliti dalam menganalisa.
Adapun yang menjadi responden adalah siswa yang menjadi
sampel.
Angket ini digunakan untuk mencari data tentang intensitas
pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional siswa di MTs Al
Hadi Girikusumo Mranggen Demak.
d. Metode Dokumentasi
16
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data verbal
melalui tulisan, monumen, artifact, foto, tape dan sebagainya
(koentjaraningrat, 1990 : 46).
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
struktur organisasi dan sebagian umum data-data sekolah.
6. Metode Analisis Data
a. Analisis Data Pendahuluan
Dalam analisis ini, penulis mengumpulkan data, penulis
menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana, dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
- Untuk jawaban a mendapat nilai 4;
- Untuk jawaban b mendapat nilai 3;
- Untuk jawaban c mendapat nilai 2;
- Dan untuk jawaban d mendapat nilai 1.
b. Analisis Uji Hipotesis
Dalam tahapan ini penulis menggunakan perhitungan antara
variabel X dan variabel Y , dengan menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
])(][)([
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = nilai variabel X (pengaruh intensitas pelaksanaan shalat)
17
Y = nilai variabel Y (kecerdasan emosional siswa)
X2 = nilai variabel X yang dikuadratkan
Y2 = nilai variabel Y yang dikuadratkan
N = jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian.
c. Analisis Lanjut
Di dalam analisis ini penulis menginterpretasikan hasil
yang diperolehnya yang selanjutnya akan dapat diketahui “sejauh
mana pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan
emosional siswa di sekolah .”
Jika ro lebih besar atau sama dengan rt berarti signifikan,
artinya rumusan hipotesis dalam penelitian dapat diterima. Jadi
memang ada hubungan yang positif antara pelaksanaan shalat
terhadap kecerdasan emosional siswa. Dan jika ro lebih kecil dari rt
berarti non signifikan, maksudnya hipotesis dalam penelitian
ditolak atau tidak ada hubungan antara intensitas pelaksanaan
shalat terhadap kecerdasan emosional siswa.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi yang disusun ini, terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Bagian awal
Pada bagian awal ini, memuat halaman sampul, lembar berlogo, Judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
18
tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian inti
Bagian ini terdiri dari:
Bab I: akan menjelaskan pendahuluan, yang terdiri dari: latar
belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II: akan menjelaskan kajian pustaka, dalam bab ini
diuraikan tentang intensitas pelaksanaan shalat dan kecerdasan
emosional siswa yang meliputi: pengertian shalat, dasar hukum yang
mewajibkan shalat, kedudukan shalat, tujuan shalat, hikmah shalat.
Pengertian kecerdasan emosional, bentuk-bentuk reaksi kecerdasan
emosional, ciri-ciri kecerdasan emosional, dan manfaat kecerdasan
emosional serta hubungan intensitas pelaksanaan shalat terhadap
kecerdasan emosional.
Bab III: merupakan bagian dari hasil penelitian yang meliputi
gambaran umum lokasi dan subyek penelitian berupa sejarah
berdirinya MTs Al Hadi Giri, visi dan misi, letak geografis, struktur
organisasi, keadaan guru dan tenaga kependidikan, keadaan siswa,
keadaan sarana dan prasarana serta penyajian data hasil penelitian.
Bab IV: merupakan analisis data yang meliputi analisis data
pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
19
Bab V : merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Intensitas Pelaksanaan Shalat
1. Pengertian
Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan
atau ukuran (KBBI, 2002: 438). Sedangkan menurut Kamarulzaman dan
Al Barry (2005: 290) intensitas berasal dari kata intensity yang berarti
kesungguhan upaya atau usaha. Dengan demikian intensits merupakan
tingkat frekuensi dalam melaksanakan suatu perbuatan.
Dalam mengerjakan shalat seseorang harus melaksanakannya
secara rutin, karena shalat merupakan sutu ibadah yang diwajibkan bagi
seluruh umat muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Sebagaimana di ungkapkan oleh Muhyiddin (2006:
17) bahwa shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah
berkomunikasi langsung dengan Khaliqnya sehingga mata, pikiran dan
hati harus khusyu’ tertambat pada Allah SWT. Sedangkan Musbikin
(2007: 2-3), mendefinisikan shalat secara bahasa (Etimologi) adalah do’a.
Sedangkan menurut syari’ah adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-
perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri
dengan salam.
21
22
23
24
25
26
27
28
29
fisiologis yang mempersiapkan individu untuk menyelesaikan hal yang
bersifat darurat. Emosi merupakan akumulasi dari pengaruh perangsang.
Emosi anak dapat bersifat destruktif atau bersifat konstruktif-positif. Gejala
tersebut dapat disebabkan oleh keadaan jasmani atau karena keadaan
lingkungan (Hamalik, 2000: 100)
Kematangan emosi terjadi bila perkembangan tercapai pada usianya
yang khas untuk tahap tertentu. Jadi, kematangan bersifat relatif dan tidak
mutlak. Kriteria kematangan emosi mempunyai ciri antara lain mampu
menahan emosi yang negatif atau dapat menyatakannya secara tak langsung,
dan masih ada kriteria lainnya yang harus terpenuhi. Berikut akan dijelaskan
beberapa hal mengenai kecerdasan emosional dan menyangkut beberapa
aspek-aspeknya.
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (emosional intelligence) berasal dari kata
emotion berarti emosi dan intelligence berarti kecerdasan. Emosi adalah
setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan nafsu, setiap keadaan
mental yang meluap-luap dan emosional berarti menyentuh perasaan,
beremosi, penuh emosi (Goleman, 1996: 411). Emosi dirumuskan sebagai
keadaan bergolak, gejolak atau guncangan di dalam organisme. Emosi
dapat berupa kebencian dan teror yang berakhir pada perkelahian. Akan
tetapi, emosi juga dapat berupa kasih sayang dan perhatian, cinta dan
ambisi (Hamalik, 2010: 95).
30
31
a. Kemampuan untuk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan.
b. Kemampuan mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan.
c. Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (Azwar, 1996: 5).
Jadi kecerdasan emosional sebagaimana dikemukakan Daniel
Goleman adalah kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan hati dan
tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga
beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan
berdo’a (Goleman, 1996: 43).
Dengan demikian dapat disimpulkan kecerdasan emosional
merupakan penyesuian yang cepat tepat terhadap setiap kegiatan atau
pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluap-
luap, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman-pengalaman
baru dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah
dimiliki siap dipakai apabila dihadapkan pada fakta-fakta dan kondisi
baru.
2. Bentuk-bentuk reaksi emosional
Reaksi emosional, sama seperti reaksi kejiwaan yang kompleks
dan mempunyai bentuk yang berlainan. Bentuk-bentuk reaksi emosional di
antaranya adalah:
a. Takut
32
Takut merupakan perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi
sesuatu dan sedapat mungkin menghindari berhubungan dengan
sesuatu itu.
b. Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek
yang jelas, atau tidak ada obyek sama sekali. Kekhawatiran
menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, dan
tidak aman.
c. Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu
aktivitas untuk sampai kepada tujuan. Saat ketegangan yang terjadi
pada aktivitas tidak kunjung mereda, bahkan menjadi bertambah,
maka untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu, individu yang
bersangkutan menjadi marah.
d. Terkejut
Terkejut merupakan ekspresi dari suatu stimulus yang terjadi atau
datang secara tiba-tiba karena adanya suatu hal yang tidak terduga
sebelumnya.
e. Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari
ketegangan. Dengan kata lain, gembira merupakan rasa positif
terhadap situasi yang di hadapi individu. Lawannya adalah sedih dan
33
susah, yakni perasaan negatif terhadap situasi yang di hadapi karena
kekosongan atau kehilangan sesuatu yang dihargai.
f. Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari
oleh kurang adanya kepercayaan terhadap diri sendiridan ketakutan
akan kehilangan cinta dan kasih sayang dari seseorang. Pada
umumnya orang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci
terhadap saingannya ( Baharuddin, 2009: 139-142).
3. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional
Adapun ciri-ciri dari kecerdasan emosional dijelaskan memiliki
lima unsur yaitu kesadaran diri (self awareness), pengaturan diri (self
regulation), motivasi (motivation), empati (empathy) dan ketrampilan
sosial (social skill).
a. Kesadaran diri yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat,
dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri
sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan
kepercayaan diri yang kuat. Self awareness meliputi kemampuan (1)
kesadaran emosi yaitu mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, (2)
penilaian diri secara teliti yaitu mengetahui kekuatan dan batas-batas
diri sendiri, (3) percaya diri yaitu keyakinan tentang harga diri dan
kemampuan sendiri.
b. Pengaturan diri yaitu menangani emosi kita sedemikian rupa, sehingga
berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati
34
dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran,
mampu segera pulih kembali dari tekanan emosi. Pengaturan diri
meliputi kemampuan (1) mengendalikan diri yaitu mengelola emosi
dan desakan hati yang merusak, (2) sifat dapat dipercaya yaitu
memelihara norma kejujuran dan integritas, (3) kehati-hatian yaitu
bertanggung jawab atas kinerja pirbadi, (4) adaptabilitas merupakan
keluwesan dalam menghadapi perubahan, (5) inovasi yaitu mudah
menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-
informasi baru.
c. Motivasi yaitu menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk
menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu kita
mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, serta untuk bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi. Kecenderungan emosi yang
mengantar atau memudahkan pencapaian sasaran meliputi (1)
dorongan prestasi yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau
memenuhi standar keberhasilan, (2) komitmen yaitu kemampuan
menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga, (3) inisiatif
yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, (4) optimisme yaitu
kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan
kegagalan.
d. Empati yaitu merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami
perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan orang lain. Empati merupakan kesadaran
35
terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain.
Kemampuan ini meliputi (1) memahami orang lain yaitu mengindra
perasaan dan perspektif orang dan menunjukkan minat aktif terhadap
kepentingan mereka, (2) mengembangkan orang lain yaitu merasakan
kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkkan
kemampuan mereka, (3) orientasi pelayanan yaitu kemampuan
mengantisipasi, mengenali dan berusaha menumbuhkan kemampuan
mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang
lain, (4) memanfaatkan keragamaan yaitu kemampuan menumbuhkan
peluang melalui pergaulan dengan orang lain, (5) kesadaran politis
yaitu mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan.
e. Ketrampilan sosial yaitu menangani emosi dengan baik ketika
berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi
dan jaringan sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lain ketrampilan
ini dapat digunakan untuk mempengaruhi dan memimpin,
bermusyawarah, dan menyelesaikan perselisihan, serta untuk
bekerjasama dan bekerja dalam tim. Kepintaran dalam menggugah
tanggapan yang dikehendaki pada orang lain meliputi (1) pengaruh
yaitu melakukan taktik untuk melakukan persuasi (2) komunikasi yaitu
mengirim pesan yang jelas dan menyakinkan (3) manajemen konflik
meliputi kemampuan melakukan negosiasi dan pemecahan silang
pendapat (4) kepemimpinan yaitu membangkitkan inspirasi dan
36
memandu kelompok dan orang lain (5) katalisator perubahan yaitu
kemampuan memulai dan mengelola perubahan (6) membangun
hubungan yaitu kemampuan menumbuhkan hubungan yang
bermanfaat (7) kolaborasi dan kooperasi yaitu kemampuan bekerja
sama dengan orang lain demi tujuan bersama (8) kemampuan tim yaitu
menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan
bersama (Mustaqim, 2008: 154-157).
Selain itu terdapat banyak bentuk tingkah laku yang dapat
dianggap sebagai gejala-gejala terjadinya masalah emosional yang serius,
sebagai berikut :
a. Kemunduran kualitas kerja siswa secara tiba-tiba.
b. Sensivitas terhadap kritik.
c. Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan siswa-siswa lain.
d. Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari, atau dari waktu ke
waktu.
e. Derajat toleransi terhadap frustasi yang rendah, mengharapkan
pemuasan dorongan-dorongan diri dengan segera.
f. Membuka rahasia atau berbohong, agar siswa lain mengalami
kesulitan atau untuk memperlihatkan bahwa dirinya lebih baik dari
siswa-siswa lain.
g. Mengeluh sakit ketika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan
dirinya tidak menderita sakit.
h. Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan kelompoknya.
37
J. Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang baru
dan berbeda (Slameto, 1995: 134).
4. Manfaat Kecerdasan Emosional
Para ahli psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya mempunyai
peran sekitar 20% dalam menentukan keberhasilan hidup, sedangkan 80%
sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Diantara yang terpenting adalah
kecerdasan emosi (emotional quotion). Dalam kehidupan banyak sekali
masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan semata dengan
menggunakan kemampuan intelektual seseorang. Kematangan emosi
ternyata sangat menentukan keberhasilannya. Dengan kata lain,
kecerdasan emosi mempunyai kontribusi yang besar dalam mencapai
keberhasilan hidup.
Penelitian yang dilakukan Goleman tentang kompetensi-
kompetensi aktual yang mengantarkan kepada kesuksesan dalam
pekerjaan apapun, membuktikan bahwa dalam menentukan pencapaian
prestasi puncak dalam pekerjaan, peran IQ memang hanya menempati
kedua sesudah kecerdasan emosi (mustaqim, 2008: 151-152).
Bahwa emosi marah yang dimiliki manusia dapat menguasai
tindakan atau mengucapkan perkataan yang tidak seharusnya terjadi yang
akan disesali setelah kemarahannya berhenti. Dalam hal ini Islam
memberikan jalan keluar dalam mengatasi kemarahan tersebut.
Sebagaimana dalam QS. Ali-Imran ayat 134 yang berbunyi :
38
39
mengikutinya, karena terlalu rendah kemampuan dan
pengertian. Sebaliknya sekalipun orang cukup cerdas dan mampu
mengambil intisari dari segala rupa ajaran, ia belum tentu memiliki hati
nurani yang dapat berfungsi sebagai pengaruh bagi perbuatan-perbuatan
apabila dalam lingkungan hidupnya tidak terdapat contoh atau tokoh yang
dijadikan teladan olehnya (D Gunarsa, 1981: 15).
Dari uraian di atas menegaskan bahwa emosi itu sendiri
mempunyai manfaat yang besar dalam melakukan proses kehidupan,
karena dengan kecerdasan emosi manusia dapat mengontrol tindakan yang
dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain,
mempunyai keinginan untuk berkompetisi dan sebagainya.
Apabila manusia menjalani kehidupan tanpa adanya emosi
merupakan kehidupan tanpa kesan, karena suatu peristiwa tentu disertai
emosi, maka peristiwa tersebut mempunyai kesan yang kuat dalam diri
seseorang.
Akan tetapi apabila ledakan emosi berlebihan, sehingga
mengalahkan nalar yang rasional, maka kurang baik bagi kehidupan insan
dan itulah yang perlu dilatih, dicerdaskan sebagaimana teori kecerdasan
emosional yaitu terbentuknya kecerdasan spiritual dari keseimbangan
antara kecerdasan emosional dan intelligensi.
Goleman menyatakan apabila emosi terlampau ditekan,
terciptalah kebebasan dan jarak apabila emosi tak dikendalikan, terlampau
ekstrim dan terus menerus emosi menjadi sumber penyakit. Misalnya
40
stress berlebihan, amarah yang berlebihan, manil (gangguan emosi yang
berlebihan) (Goleman, 1996: 77).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
kecerdasan emosional kita maka semakin besar kemungkinannya untuk
sukses sebagai pekerja, orang tua, anak dewasa bagi orang tua kita, mitra
bagi pasangan hidup kita, atau calon untuk suatu posisi jabatan.
Penelitian tentang kecerdasan emosional memperlihatkan bahwa
EQ adalah penilaian yang bisa mencegah munculnya perilaku buruk,
meningkatkan EQ pada remaja dapat membantu mengurangi resiko tabiat
keras berlebihan dan membantu mencegah kebrutalan yang terjadi di
sekolah. Kecerdasan emosional di usia dini memberikan seseorang bekal
yang baik untuk masa dewasanya.
C. Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Shalat terhadap Kecerdasan
Emosional
Menurut Ginanjar Agustian (2001: 200) bahwa shalat memiliki
pengaruh yang besar terhadap kecerdasan emosional. Karena, kecerdasan
emosional bersumber dari suara-suara hati. Sedangkan shalat berisi tentang
pokok-pokok pikiran dan bacaan suara-suara hati itu sendiri. Contoh, ucapan
“maha suci Allah, maha besar allah, maha tinggi allah”. Ini akan menjadi
suatu reinforcement atau penguatan kembali akan pentingnya suara-suara hati
mulia itu yang sesungguhnya juga telah dimiliki di dalam setiap dada
41
manusia, sehingga sumber-sumber ESQ akan hidup untuk mencerdaskan
emosi dan spiritual sekaligus kepekaan jiwa seseorang.
Shalat juga dapat dijadikan sebagai relaksasi yang sangat penting
dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi emosional seseorang dari
tekanan luar yang berkepanjangan. Di dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan
bahwa shalat dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar.
Sebagaimana firman Allah SWT, surat Al Ankabut ayat 45
Artinya : “Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”.
( Departemen Agama, 2002: 401)
Dalam shalat, tidak ada hal lain kecuali dzikir, bacaan dan gerakan-
gerakan shalat. Dzikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati, jiwa yang
taqwa dan tidak lalai akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan.
Dzikir yang di ucapkan dalam shalat mengantarkan manusia untuk mengingat
Allah dan merasa dekat dengan-Nya, dengan merasa dekat dengan Allah
orang akan merasa tenang dan terlindungi (Musbikin, 2007: 281-282).
Di dalam islam, hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi
dan spiritual, seperti konsistensi (istiqomah), kecerdasan hati (tawadhu),
berusaha dan berserah diri (tawakkal), ketulusan/sincerity (keikhlasan),
totalitas (kaffah), keseimbangan (tawazun), integritas dan penyempurnaan
42
(ikhsan), semua itu disebut akhlakul karimah. Dalam kecerdasan emosi, hal-
hal di atas dijadikan sebagai tolok ukur kecerdasan emosi/EQ seperti
integritas, komitmen, konsistensi, sincerity, dan totalitas. Oleh karena itu
bahwa kecerdasan emosi sebenarnya adalah akhlak di dalam agama islam.75
Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki akhlak
yang baik juga akan memiliki kecerdasan emosional (Ginanjar Agustian,
2001: 199).
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa shalat sangat
bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani. Dengan shalat jiwa akan
menjadi tenang dan pikiran akan menjadi jernih. Hal ini akan berpengaruh
pada perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari seperti cara membina
hubungan dengan orang lain, dapat mengontrol emosi ketika menghadapi
suatu permasalahan, dan lain sebagainya.
Selain itu, seseorang yang senantiasa disiplin melaksanakan shalat
akan menumbuhkan akhlakul karimah didalam dirinya. Dengan akhlakul
karimah berarti orang tersebut dapat dikatakan memiliki kecerdasan
emosional. Karena di dalam agama islam kecerdasan emosional sebenarnya
adalah akhlak yang mana di dalamnya menunjukkan bagaimana seseorang
dapat membina hubungan baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
43
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak
1. Sejarah Berdirinya MTs Al-hadi Girikusumo Mranggen Demak
Madrasah Tsanawiyah Al- Hadi Girikusumo adalah sebuah
madrasah yang menyelenggarakan pendidikan lanjutan pertama di bawah
naungan Kementrian Agama Republik Indonesia yang didirikan oleh
sebuah lembaga pendidikan Islam Al-Hadi. Secara historis organisasi
Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusumo berdiri pada tahun 1976.
Adapun yang memprakasai berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi
adalah KH. Muhammad Hadi, KH. Muhammad Syiraj, KH. Syarkowi, K.
Abdul Shomad, K.H. Muhajir, KH. Muharror, K.Azhari, KH. Munhamir
Malik dan para tokoh masyarakat.
Pada awalnya Yayasan Islam Al-Hadi hanya menyelenggarakan
kajian kitab-kitab salaf, ternyata masyarakat sangat antusias mengikutinya.
Dalam perkembangan selanjutnya, dengan dukungan dari masyarakat
sekitar pada tahun 1970 didirikan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Al-Hadi
yang merupakan pendidikan Islam formal pertama di dukuh Girikusumo.
Sejak itulah perkembangan yayasan Al-Hadi mengalami pertumbuhan
yang pesat, sehingga untuk menampung lulusan dari MI Al-Hadi, dengan
berdasarkan hasil musyawarah yang diperkasai oleh KH. Muhammad
Hadi, KH. Syiroj, KH. Sarkowi bersama masyarakat Girikusumo
menghasilkan suatu keputusan untuk mendirikan sekolah Lanjutan
44
Pertama dengan nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hadi. Dan pada
tahun 1976 resmi didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hadi
tersebut.
Sejak berdirinya sampai sekarang MTs Al-Hadi Girikusumo
Mranggen Demak tahun pelajaran tahun 2015/2016, telah beberapa kali
mengalami pergantian kepala sekolah, diantaranya yaitu:
a. KH. Muharror tahun 1976 s/d 1990
b. K. Asyhari tahun 1990 s/d 2002
c. KH. Munhamir Malik tahun 2002 s/d sekarang
Demikianlah sejarah singkat tentang berdirinya MTs Al-Hadi
Girikusumo Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.
2. Visi dan Misi
a. Visi:
Visi MTs Al-Hadi adalah Terwujudnya Insan Sholeh yang
Berprestasi dan Berdedikasi dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah
dan Takwa Ilahiyyah.
b. Misi:
Misi dari MTs Al-Hadi Girikusumo adalah
1) Meningkatkan kegiatan keagamaan di madrasah dengan
mengefektifkan sholat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.
2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi
bagi perkembangan manusia sebagai pusat trasformasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
45
3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan
belajar serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat
berkembang secara maksimal dan menjadi lulusan yang
berkualitas.
4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di
lingkungan madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif
secara demokratis dan terbuka.
5) Mendorong perbaikan berkelanjutan sebagai manifestasi
pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak
serta ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di
masyarakat.
3. Letak Geografis
MTs Al-Hadi Girikusumo dibangun di atas tanah wakaf dengan
luas 9.945 M2 milik Yayasan Islam Al-Hadi Girikusumo Mranggen
Demak. Dukuh Girikusuma kurang lebih 8 km dari kecamatan Mranggen
dan 23 km dari pusat Kabupaten Demak, dengan batas wilayah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Dukuh Barang
b. Sebelah Selatan : Hutan Girikusumo
c. Sebelah Timur : Dukuh Karanglo
d. sebelah Barat : Dukuh Kedung Dolok
46
Lokasi gedung MTs Al-Hadi tepatnya terletak di Dukuh
Girikusumo RT 01/ RW III, No. 340, Desa Banyumeneng Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak.
4. Stuktur Organisasi
Untuk mempermudah kerja dan memperlancar administrasi
sekolah, maka MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun
Pelajaran 2015/2016 membuat susunan organisai yang bertujuan agar
dapat bertugas mengelola jalanya roda pendidikan secara baik dan
konsisten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun bagan struktur
organisasi MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran
2015/2016 adalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Penanggung jawab : Ketua Yayasan
Komite Madrasah : K. Sulaiman
Kepala Sekolah : KH. Munhamir Malik
Waka Kesiswaan : Imam Muthohar, S. PdI
Waka Kurikulum : Sabihin, S. PdI
Waka Sarpras : Dzikron Najib, S.HI
Guru BK : Asmuni,S. Pd
Waka Humas : M. Nur Soleh, S.PdI
Kepala Perpus : Muhibin, S. Pd
47
Kepala Tata Usaha : Rifqi Amin, SE.
Staf Tata Usaha :
a. Staf Adm. Keuangan : Abdul Azis
b. Staf Perpustakaan : Zulfatur Rosyidah
c. Staf Adm. Kantor : M. Ridwan
d. Staf Konsumsi : Inayah
Aeni Sulasih, SE.
5. Keadaaan Guru dan Tenaga Kependidikan
MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak Tahun Pelajaran
2015/2016, mempunyai Staf guru dan tenaga pendidik sebanyak 38 orang.
Ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
TABEL 1
KEADAAN GURU DAN STAF KEPENDIDIKAN
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No NamaTempat dan
Tanggal LahirIjazah
Keterangan/
Mengajar
1 KH. Munhamir Malik Demak, MA Fiqih, Faroidl
48
11 Juli 1960
2 Muhibin, S. PdDemak,
02 Maret 1978S. 1 Bahasa Indonesia
3Imam Muthohar,
S.PdI
Demak,
02 April 1976S. 1 Aqidah, Penjaskes
4 Sabihin, S.Pd IDemak,
08 September 1970S. 1 Qur'an Hadits
5 Farid Nashori, S.AgDemak,
08 Desember 1975S.1 Bahasa Arab
6 Imronah, S. PdDemak,
10 Nopember 1981S. 1
IPA,
Matematika
7 Yazid, S. Pd Demak,05 Mei 1981 S. 1 Bahasa Inggris
8Muhammad Nur
Soleh, S.Pd I
Demak,
25 Oktober 1966S. 1 Qur'an Hadits, SKI
9 Hamdan Rifa’i, S.Ag.Demak,
07 Juni 1970S. 1 IPS
10 Asmuni, S. PdDemak,
07 Juni 1974S. 1 PKn
11 Shofiana R, S. PdDemak,
28 Juni 1983S. 1 IPA
12 Siti Saadiyah, S. PdDemak,
14 Juni 1980S. 1 IPA
13 Hamdi, S. Ag Demak, S. 1 Aqidah Akhlak
49
04 Juli 1976
14 Mudrik, S. PdIDemak,
18 Juni 1960S. 1 Ta'lim
15 Santoso, S. PdIDemak,
11 Juli 1967S.1 Matematika
16 MukhsonDemak,
10 Pebruari 1964MA
IPS, SKI,
Kertangkes
17 Ida Wahyuni Hj.Demak,
09 Oktober 1968MTs
Mulok Risalatul
Mahid
18 Abdul Rozaq, S. PdIDemak, 12
September 1978S. 1
Nahwu Shorof,
Tajwid
19 Misbah, S. PdISemarang,
10 Desember 1967S. 1 Mustolah Hadits
20Wakhidatun
Nisrokhah, S. Pd
Demak,
05 Mei 1987S. 1 Bahasa Indonesia
21Siti Fatiyatul
Auliyah, S. Pd
Demak,
04 Mei 1985S. 1
Matematika,
Bahasa Indonesia
22 SarofiDemak,
02 Juni 1973MA Fikih, Bahasa Jawa
23 Abdul AzisDemak,
18 Juli 1983MA Bahasa Jawa
24 Nur RohimDemak,
25 Maret 1980Ponpes Fiqih, Bahasa Arab
50
25 HammamDemak,
08 Agustus 1983MA Penjaskes
26 Ali Muqoddas,S. SnDemak,
09 Nopember 1989S. 1 TIK
27 Wildan, S. PdDemak,
02 September 1989S. 1 Bahasa Indonesia
28Zulfatur Rosyidah, S.
Pd
Demak,
15 April 1989S. 1
Mulok Nahwu,
Pustakawan
29 Farid UlfaDemak,
25 April 1988MA
Mulok Ta’limul
Muta’allim, Nahwu
30Muhammad Ridwan,
S.PdI
Demak,
09 Desember 1990S.1
Mulok TIK dan
Lab Komputer
31 Sri Handayani, S.PdSemarang,
11 Agustus 1987S.1 Bahasa Inggris
33 M.Ahsanul KholikinDemak,
12 Mei 1989MA Pustakawan
34 Rifqi Amin, SE.Demak, 24
Januari1987S. 1 Tata Usaha
35 Aeni Sulasih, SEDemak, 08 Agustus
1986S. 1 Tata Usaha
36 Abdul AzisDemak,
18 Juli 1983MA Tata Usaha
37 Inayah Demak, 25 Februari MA Tata Usaha
51
1982
38 Imronah, S. PdDemak,
10 Nopember 1981S. 1 Lab IPA
6. Keadaan Siswa
Berdasarkan data yang diterima di MTs Al-Hadi Girikusumo
Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016, bahwa siswa MTs Al-Hadi
Girikusuma dari kelas VII sampai dengan kelas IX sebanyak 405 siswa,
terdiri dari 199 siswa laki-laki dan siswa 206 perempuan. Secara rinci
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
TABEL 2
KEADAAN SISWA MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN
DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No. Kelas Rombel L P Masuk Keluar Jumlah
1 VII
VII A 19 21 - - 40
VII B 19 19 - - 38
VII C 16 18 - - 34
VII D 17 15 - - 32
Jml 71 73 - - 144
2 VIII
VIII A 18 19 - - 37
VIII B 17 18 - - 35
VIII C 15 18 - - 33
VIII D 14 17 - - 31
52
Jml 64 72 - - 136
3 IX
IX A 25 20 - - 45
IX B 24 20 - - 44
IX C 15 21 - - 36
Jml 64 61 - - 125
JUMLAH 199 206 - - 405
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sebagaimana yang dialami oleh tiap-tiap lembaga pendidikan
bahwa operasional untuk mencukupi sarana pendidikan merupakan
masalah utama. Hal ini dapat dilihat dari inventarisasi sarana dan
prasarana dalam rangka untuk mensukseskan tercapainya proses belajar
mengajar yang ada. Sarana dan prasana yang ada antara lain sebagai
berikut:
a. Gedung
Gedung MTs Al-Hadi Girikusumo Mranggen Demak sudah cukup
memadahi dan cukup nyaman untuk digunakan dalam proses kegiatan
belajar mengajar (KBM), selebihnya bisa dilihat pada data fasilitas
sekolah.
b. Data Fasilitas Sekolah
53
TABEL 3
DAFTAR RUANGAN
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No Jenis RuangJumlah
Ruang
Lua
s m2
Pemanfaatan Ruang Kondisi
Dipaka
iTidak
Jaran
g
Bai
k
R
R
R
B
1 R. Kelas 11 V v
2 R.Perpustakaan 1 V v
3 R. Serba Guna 1 V v
4 R. Tata Usaha 1 V v
5
R. Kepala
Sekolah1 V v
6 R. Guru 1 V v
7 R. BP 1 V v
8 R.UKS 1 V v
9
R.
Laboratorium
IPA
1 V v
1
0R. Kantin
1 R. Ibadah 1 V v
54
1
1
2
R.Ketrampilan/
Kes.
1
3
R. Dinas
Kepsek.1 V v
1
4R. penjaga
1
5Mess Guru 1 V v
1
6Mess Murid
1
7KM/WC Guru 2 V v
1
8KM/WC siswa 10 V v
1
9Gudang 1 V v
2
0
Bangsal
Kendaraan2 V v
Daftar kebutuhan ruang :
1. Ruang Kelas : 1 unit
2. Ruang UKS : 1 unit
55
3. Ruang Laboratorium : 1 unit
B. Penyajian data hasil penelitian
Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang
dijawab oleh siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak. Adapun
yang penulis teliti adalah siswa kelas VII, VIII dan kelas IX sebagai
informannya. Jumlah seluruh siswa kelas VII, VIII dan kelas IX adalah 405
siswa, dan penulis mengambil sampel sebanyak 40 siswa, karena menurut
Arikunto (2006: 20) apabila subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik
diambil semua, jika subyeknya lebih besar maka dapat diambil antara 10%-
15% dan 20%-25% atau lebih.
Untuk mendapatkan data dari intensitas pelaksanakan shalat
dengan kecerdasan emosional pada siswa MTs Al Hadi Giri kusumo, penulis
membuat angket yang disebarkan kepada responden. Angket tersebut terdiri
dari 15 item soal yang sesuai dengan indikator intensitas melaksanakan shalat
dan indikator kecerdasan emosional.
1. Data Tentang Jawaban Angket Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalat
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 4
JAWABAN ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
56
No
Responden
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 C D A C D D B D B B C A D B D
2 A B C A C D B D A C D B D D B
3 B A D D B C A B B C A B C B B
4 A C A B C A C B C A B C A C A
5 D A B D A B C A B C D C B A B
6 A A C B C B A C A C A D D B B
7 C B A D B C A B C A B C A D A
8 D A C B A D C A D B C A C B B
9 A A A B B C A A B C B B A D B
10 C C B A C B A D A B A B D D B
11 A B D B A C D B D A D C C B D
12 B D B D C A B D A C A D D C D
13 A A A B D B C C C D B D D D B
14 C D A D A D C D A B C B D B C
15 C B C A B C D B C D A B A D A
16 A C B B A C C D C B B C D B A
17 D A C D C A B D A C A D B C B
18 A A C B C A A A D B C B B B C
19 C D A C A C B D A B D D B D B
20 D D B D B A C B C B C B A A A
57
21 A C A B C A B D A D B C D C B
22 D A C D A B D C B A D C B D D
23 A A B D B C A A B C A C C B B
24 A D B C D B A D B C D B A C D
25 C C A B C D B C A B C A D A C
26 D D C B D C D A C A D B B D A
27 A C D A C D A B A C B D A B D
28 B D C A D B D C B D A D B C D
29 D C B D C D B A D C D B A D B
30 A B A C B A C D C A B C B A C
31 B A C B C C A B D B A C C A A
32 A C B C B A C D B A D B D C B
33 C B A B A A B C A D D B B D C
34 A C C A B C B D C A D A B C D
35 D A D B A B C A C B A C D C B
36 B B B D C D A C C A D C C A A
37 A D A B A A D D D C A A B D D
38 A A B C D A B C B D A B D C B
39 C B D A B D A B A B D C A D C
40 D B A C A B C D C D B A A B D
2. Data Tentang Jawaban Angket Kecerdasan Emosional Siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
58
TABEL 5
JAWABAN ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No
Responden
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 B D A D A B C D A D D B A C D
2 A C D A D C A D B D A D B D B
3 B A C A B D A C A C A B A B B
4 D C B C A B D B A C B A C A A
5 B A D A B A B A D A C A A C C
6 D B B D A C A C B D B C A B A
7 A A B A C A C A B B A B A B B
8 A B A B B A C B A C A B B A C
9 B A B A D B A A B A A C B A B
10 A D C C A D B C A B D A D B A
11 C A C A D C A B D A C B A C B
59
12 A B D B A C D B A B B D C A C
13 B C A D C A D B D A C B C B C
14 A C B A D C A D B C A D B D A
15 C A C A B B A B C A C B C A B
16 A A C B A A C B A A B C A A B
17 A B B A B A B A B D A A B A B
18 B B A B C A B C B A B C A C C
19 A B A C C B A D C B A C B A C
20 C A C A C A D B C A B C A D B
21 B B A C B C A C B A C A B A C
22 A A A C C D A A B B B A D C C
23 B C A D A C A D D A D B D B D
24 A B A B B A B A C B A B D A A
25 B A D C A B D C B C C A C B D
26 B B A D B D A C A B D A C B A
27 D B D B D A C A C B C B B A A
28 B B C A C D B D A C D B D A D
29 D B D B D D A C A D A D A C B
30 A A A D B D B A A B B D B D B
31 C B D B D D B D B D D B D B D
32 A C A B A A C D B D B C B D B
33 C D A C B A B A C B C A C B A
60
34 A A A A A D D B B C C C B B D
35 C A B C B A B C A B C A B C A
36 D B B A B C C B C A B C B C A
37 D B D B A D B A C B A C A B C
38 A B A B D B A C A B B A B A A
39 B C A C B A C B C A C B A B A
40 A C D A B C B A C B A C B A C
61
BAB IV
ANALISIS DATA
Analisis pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan
emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak tahun
2015/2016. Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah
menganalisis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok
permasalahan yang dipertanyakan.
Secara berturut-turut penulis menganalisis data yang terkumpul sebagai
berikut :
A. Analisis Pendahuluan
1. Dalam analisis Intensitas Pelaksanaan Shalat ini dibagi dalam dua cara yaitu
:
a. Analisis Penilaian Data
Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban
yaitu dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap
item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan
ketentuan:
Skor 4 untuk jawaban berkode A.
Skor 3 untuk jawaban berkode B.
Skor 2 untuk jawaban berkode C.
Skor 1 untuk jawaban berkode D
62
analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah
nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria intensitas
pelaksanaan shalat siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak.
Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 6
DATA HASIL ANGKET INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT SISWA
MTs. AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
No
Responden
Opsi Jawaban Skor NilaiJumlah
A B C D 4 3 2 1
1 2 4 3 6 8 12 6 6 32
2 3 4 3 5 12 12 6 5 35
3 3 7 3 2 12 21 6 2 41
4 3 3 6 3 12 9 12 3 36
5 4 5 3 3 16 15 6 3 40
6 5 4 4 2 20 12 8 2 42
7 5 4 4 2 20 12 8 2 42
8 4 4 4 3 16 12 8 3 39
9 6 6 2 1 24 18 4 1 47
10 4 5 3 3 16 15 6 3 40
11 3 4 3 5 12 12 6 5 35
63
12 3 3 3 6 12 9 6 6 33
13 3 4 3 5 12 12 6 5 35
14 3 3 4 5 12 9 8 5 34
15 4 4 4 3 16 12 8 3 39
16 3 5 5 2 12 15 10 2 39
17 4 3 4 4 16 9 8 4 37
18 5 5 4 1 20 15 8 1 44
19 3 4 3 5 12 12 6 5 35
20 4 5 3 3 16 15 6 3 40
21 4 4 4 3 16 12 8 3 39
22 3 3 3 6 12 9 6 6 33
23 5 5 4 1 20 15 8 1 44
24 3 4 3 5 12 12 6 5 35
25 4 3 6 2 16 9 12 2 39
26 3 3 3 6 12 9 6 6 33
27 5 3 3 4 20 9 6 4 39
28 2 4 3 6 8 12 6 6 32
29 2 4 3 6 8 12 6 6 32
30 5 4 5 1 20 12 10 1 43
31 5 4 5 1 20 12 10 1 43
32 3 5 4 3 12 15 8 3 38
33 4 5 3 3 16 15 6 3 40
64
34 4 3 5 3 16 9 10 3 38
35 4 4 4 3 16 12 8 3 39
36 4 3 5 3 16 9 10 3 38
37 6 2 1 6 24 6 2 6 38
38 4 5 3 3 16 15 6 3 40
39 4 4 3 4 16 12 6 4 38
40 4 4 3 4 16 12 6 4 38
1524
Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas
pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 47 dan terendah 32
kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak :
i=(nt-nr)+1
k
i=(47-32)+1
4
i=16
4
i= 4
keterangan:
Nilai tertinggi (nt): 47
65
Nilai terendah (nr): 32
Option Jawaban (k): 4
b. Analisis Berdasarkan Skor
Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus :
P = F X 100 %
N
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Adapun langkah dalam analisis ini adalah:
a. Mencari individu yang tergolong mempunyai intensitas pelaksanaan
shalat , a (sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang).
Dari tabel intensitas pelaksanaan shalat dapat diketahui yang
mempunyai tingkat intensitas pelaksanaan shalat:
1) Katagori sangat baik mencapai 5 siswa
2) Katagori baik mencapai 21 siswa
3) Katagori cukup mencapai 11 siswa
4) Kategori kurang mencapai 3 siswa
b. Mencari persentase masing-masing katagori
1) Kategori sangat baik = 5 X 100 % = 12,5%
40
2) Kategori baik = 21 X 100 % = 52,5%
66
40
3) Kategori cukup = 11 X 100 % = 27,5%
40
4) Kategori kurang = 3 X 100 % = 7,5%
40
Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut:
TABEL 7
Distribusi Frekuensi Prosentase Intensitas Pelaksanaan Shalat MTs
Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016
Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori
43-47 5 A 12,5% Sangat Baik
38-42 21 B 52,5% Baik
33-37 11 C 27,5% Cukup
28-32 3 D 7,5% Kurang
Jumlah 40 100%
Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa:
a. Nominasi nilai antara 43-47 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa
dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 12,5 %.
b. Nominasi nilai antara 38-42 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa
dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 52,5%.
67
c. Nominasi nilai antara 33-37 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa
dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 27,5%
d. Nominasi nilai antara 28-32 berarti intensitas pelaksanaan shalat siswa
dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 7,5%.
2. Dalam analisis kecerdasan emosional siswa ini dibagi dalam dua cara yaitu :
a. Analisis Penilaian Data
Analisis penilaian data, untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban yaitu
dengan mengalikan jawaban yang berkode A, B, C dan D untuk tiap
item. Selanjutnya, beri skor jawaban pada variabel sesuai dengan
ketentuan:
Skor 4 untuk jawaban berkode A.
Skor 3 untuk jawaban berkode B.
Skor 2 untuk jawaban berkode C.
Skor 1 untuk jawaban berkode D
Analisis ini digunakan untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah
nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan kriteria
kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen
Demak.
Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 8
NILAI ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
68
MTs AL-HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
No
Responden
Opsi Jawaban Skor Nilai
Jumlah
A B C D 4 3 2 1
1 4 3 2 6 16 9 4 6 35
2 4 3 2 6 16 9 4 6 35
3 6 5 3 1 24 15 6 1 46
4 5 4 4 2 20 12 8 2 42
5 7 3 3 2 28 9 6 2 45
6 4 5 3 3 16 15 6 3 40
7 7 6 2 0 28 18 4 0 50
8 6 6 3 0 24 18 6 0 48
9 7 6 1 1 28 18 2 1 49
10 5 3 3 4 20 9 6 4 39
11 5 3 5 2 20 9 10 2 41
12 4 5 3 3 16 15 6 3 40
69
13 3 4 5 3 12 12 10 3 37
14 5 3 3 4 20 9 6 4 39
15 5 5 5 0 20 15 10 0 45
16 8 4 3 0 32 12 6 0 50
17 7 7 0 1 28 21 0 1 50
18 4 6 5 0 16 18 10 0 44
19 5 4 5 1 20 12 10 1 43
20 5 3 5 2 20 9 10 2 41
21 5 5 5 0 20 15 10 0 45
22 6 3 4 2 24 9 8 2 43
23 4 3 2 6 16 9 4 6 35
24 7 6 1 1 28 18 2 1 49
25 3 4 5 3 12 12 10 3 37
26 5 5 2 3 20 15 4 3 42
27 4 5 3 3 16 15 6 3 40
28 3 4 3 5 12 12 6 5 35
70
Berdasarkan nilai hasil tingkat angket tentang intensitas
pelaksanaan shalat siswa diperoleh nilai tertinggi 50 dan terendah 35
kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak :
i=(nt-nr)+1
29 4 3 2 6 16 9 4 6 35
30 5 6 0 4 20 18 0 4 42
31 7 6 1 1 28 18 2 1 49
32 4 5 3 3 16 15 6 3 40
33 5 4 5 1 20 12 10 1 43
34 5 4 3 3 20 12 6 3 41
35 5 5 5 0 20 15 10 0 45
36 3 6 5 1 12 18 10 1 41
37 4 5 3 3 16 15 6 3 40
38 7 6 1 1 28 18 2 1 49
39 5 5 5 0 20 15 10 0 45
40 5 4 5 1 20 12 10 1 43
1698
71
k
i=(50-35)+1
4
i=16
4
i= 4
keterangan:
Nilai tertinggi (nt): 50
Nilai terendah (nr): 35
Option Jawaban (k): 4
b. Analisis Berdasarkan Skor
Untuk menganalisis digunakan teknis, persentase dengan rumus :
P = F X 100 %
N
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Adapun langkah dalam analisis ini adalah:
a. Mencari individu yang tergolong mempunyai kecerdasan emosional, a
(sangat baik), b (baik), c (cukup), d (kurang).
72
Dari tabel kecerdasan emosional dapat diketahui yang mempunyai
tingkat kecerdasan emosional :
1) Katagori sangat baik mencapai 9 siswa
2) Katagori baik mencapai 17 siswa
3) Katagori cukup mencapai 9 siswa
4) Kategori kurang mencapai 5 siswa
b. Mencari persentase masing-masing katagori
1) Kategori sangat baik = 9 X 100 % = 22,5%
40
2) Kategori baik = 17 X 100 % = 42,5%
40
3) Kategori cukup = 9 X 100 % = 22,5%
40
4) Kategori kurang = 5 X 100 % = 12,5%
40
Untuk lebih jelas disajikan tabel berikut:
TABEL 9
Distribusi Frekuensi Prosentase kecerdasan emosional siswa MTs Al-
Hadi Girikusuma Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016
Interval Frekuensi Kode Prosentase Kategori
46-50 9 A 22,5% Sangat Baik
41-45 17 B 42,5% Baik
73
36-40 9 C 22,5% Cukup
31-35 5 D 12,5% Kurang
Jumlah 40 100%
Dari interval nilai tersebut dapat di kasifikasikan bahwa:
a. Nominasi nilai antara 46-50 berarti kecerdasan emosional siswa
dikategorikan sangat baik oleh responden ada 5 siswa berarti ada 22,5 %.
b. Nominasi nilai antara 41-45 berarti kecerdasan emosional siswa
dikategorikan baik oleh responden ada 21 siswa berarti ada 42,5%.
c. Nominasi nilai antara 36-40 berarti kecerdasan emosional siswa
dikategorikan cukup oleh responden ada 11 siswa berarti ada 22,5%
d. Nominasi nilai antara 31-35 berarti kecerdasan emosional siswa
dikategorikan cukup oleh responden ada 3 siswa berarti ada 12,5%.
B. Analisis Uji Hipotesis
Pada bagian ini, penyusun melakukan analisis data untuk membuktikan
diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya yaitu ada
hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat dengan
kecerdasan emosional siswa MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak.
Terlebih dahulu penyusun mencari data ada tidaknya hubungan antara
variabel (korelasi) x dan y dengan menggunakan rumus korelasi product
moment. Untuk mempermudah proses analisis, penulis menggunakan tabel
penolong koefisien korelasi sebagai berikut ini:
74
TABEL 10
TABEL KOEFISIEN KORELASI “PRODUCT MOMENT’ ANTARA
INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT (X) TERHADAP
KECERDASAN EMOSIONAL (Y) SISWA DI MTs. AL HADI
GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN
2015/2016
No Responden X Y X2 Y2 X.Y
1 32 35 1024 1225 1120
2 35 35 1225 1225 1225
3 41 46 1681 2116 1886
4 36 42 1296 1764 1512
5 40 45 1600 2025 1800
6 42 40 1764 1600 1680
7 42 50 1764 2500 2100
8 39 48 1521 2304 1872
75
9 47 49 2209 2401 2303
10 40 39 1600 1521 1560
11 35 41 1225 1681 1435
12 33 40 1089 1600 1320
13 35 37 1225 1369 1295
14 34 39 1156 1521 1326
15 39 45 1521 2025 1755
16 39 50 1521 2500 1950
17 37 50 1369 2500 1850
18 44 44 1936 1936 1936
19 35 43 1225 1849 1505
20 40 41 1600 1681 1640
21 39 45 1521 2025 1755
22 33 43 1089 1849 1419
23 44 35 1936 1225 1540
24 35 49 1225 2401 1715
25 39 37 1521 1369 1443
26 33 42 1089 1764 1386
27 39 40 1521 1600 1560
28 32 35 1024 1225 1120
29 32 35 1024 1225 1120
30 43 42 1849 1764 1806
76
31 43 49 1849 2401 2107
32 38 40 1444 1600 1520
33 40 43 1600 1849 1720
34 38 41 1444 1681 1558
35 39 45 1521 2025 1755
36 38 41 1444 1681 1558
37 38 40 1444 1600 1520
38 40 49 1600 2401 1960
39 38 45 1444 2025 1710
40 38 43 1444 1849 1634
N 1524 1698 58584 72902 64976
Langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi antara variabel X
dan Y dengan rumus product moment. Berdasarkan table 16 di atas, dapat
diketahui:
∑N = 40 ∑X2 = 58584
∑X = 1524 ∑Y2 = 72902
∑Y = 1698 ∑XY = 64976
77
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
2
2
2
40
169872902
40
152458584
40
1698152464976
22rxy
1,72080729024,5806458584
8,6469364976
rxy
9,8216,519
2,282
xrxy
5,6532,282
rxy
431,0rxy
C. Analisis Lanjut
Setelah data berhasil diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan
dengan tabel, dengan jumlah responden 40 siswa dengan taraf signifikansi
5% diperoleh nilai 0,304. Sedangkan dengan taraf signifikansi 1%
diperoleh nilai 0,393. Bila di bandingkan dengan nilai hasil perhitungan
dengan rumus korelasi product moment antara variable intensitas
78
pelaksanaan shalat siswa (variable X) dengan variabel kecerdasan
emosional siswa (variabel Y), maka diperoleh sebagai berikut:
ro = 0,431
rt 5% = 0,304
jadi ro > rt, maka signifikan
ro = 0,431
rt 1% = 0,393
jadi ro > rt, maka signifikan
Dari maka hipotesis alternatif (Ha) dapat di terima yaitu ” Ada
korelasi positif antara intensitas pelaksanaan shalat dengan kecerdasan
emosional di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak” sedangkan
hipotesis nihil (Ho) berbunyi ” Tidak ada hubungan antara intensitas
pelaksanaan shalat dengan kecerdasan emosional di MTs Al Hadi Giri
Kusumo Mranggen Demak” di tolak.
Dengan maksud kecerdasan emosional siswa sangat berpengaruh
terhadap kedisiplinan siswa. Namun kecerdasan emosional bukanlah satu-
satunya yang mempengaruhi kedisiplinan siswa, karena masih banyak
faktor lain, di antaranya faktor individu sendiri maupun faktor lingkungan.
BAB V
PENUTUP
79
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui tahapan
pengumpulan data pengolahan data serta analisis data maka, penulis
selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari penelitian berjudul
“Pengaruh intensitas pelaksanaan shalat terhadap kecerdasan emosional
siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo Mranggen Demak”, sebagai
berikut:
1. Dari Intensitas Pelaksanaaan Shalat dapat disimpulkan:
a. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori sangat
baik sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %.
b. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori baik
sebanyak 21 siswa dengan prosentase 52,5 %
c. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori cukup
sebanyak 11 siswa dengan prosentase 27,5 %.
d. Untuk tingkat intensitas pelaksanaan shalat dengan kategori
kurang sebanyak 3 siswa dengan prosentase 7,5 %.
2. Dari Kecerdasan Emosional siswa dapat disimpulkan:
a. Untuk tingkat kecerdasan emosional siwa dengan kategori sangat
baik sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,5%.
b. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori baik
sebanyak 17 siswa dengan prosentase 42,5 %.
c. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori cukup
sebanyak 9 siswa dengan prosentase 22,,5 %.
80
d. Untuk tingkat kecerdasan emosional siswa dengan kategori
kurang sebanyak 5 siswa dengan prosentase 12,5 %.
3. Kesimpulan dari analisis data diperoleh nilai rxy sebesar 0,431 dan
selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan n
= 40, pada taraf signifikan 5% diperoleh 0,304 dan pada taraf
signifikan 1% diperoleh 0,393. Dan ternyata nilai rxy lebih besar
dari pada nilai r tabel atau (0,393<0,431>0,304). Jadi, ada pengaruh
yang positif antara Intensitas Pelaksanaan Shalat Terhadap
Kecerdasan Emosional Siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo
Mranggen Demak.
Dengan demikian hasilnya signifikan, maka kesimpulan
akhirnya yaitu intensitas pelaksanaan shalat berpengaruh dengan
kecerdasan emosional siswa di MTs Al Hadi Giri Kusumo
Mranggen Demak.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka penulis
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran untuk guru disekolah
a. Guru hendaknya memberikan bimbingan keagamaan yang
lebih kepada siswa agar siswa lebih terarah dan memiliki
intensitas shalat yang tinggi.
81
b. Guru hendaknya memberikan contoh langsung kepada siswa,
karena guru di sekolah sebagai panutan siswa.
c. Guru hendaknya dapat memperhatikan kecerdasan emosional
siswa dan tanggap terhadap pergolakan pikiran yang terjadi
pada siswa.
2. Saran untuk siswa
a. Bersemangatlah dalam belajar baik agama maupun umum,
sehingga dapat membanggakan orang tua dan guru disekolah.
b. Tingkatkan lagi ibadahmu di sekolah maupun dimanapun
kamu berada.
c. Jadilah anak yang sopan, berakhlaq mulia, serta selalu
mematuhi semua perintah dan larangan Allah sehingga
menjadi pribadi yang terpuji.
d. Mematuhi semua norma, tata tertib yang ada di sekolah
maupun dilingkungan masyarakat.
82
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, masykuri dan Bakhri, syaiful. 2006. Kupas Tuntas Shalat.
Jakarta:Erlangga.
Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient the ESQ
Way 165 Jilid 1. Jakarta: PT Arga Tilanta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 1951. Pedoman Shalat.
Jakarta: PT Bulan Bintang.
Azwar, saifudin. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogykarta:
Pustaka Pelajar.
Baharuddin. 2009. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap
Fenomena. Jakarta: Ar-Ruzz Media
Departemen Agama Republik Indonesia, 2002. Al Qur’an dan
Terjemahnya. Jakarta: Bumi Aksara
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka,
D Gunarsa, Singgih. 1981. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung
Mulia.
Goleman, Daniel. 1996. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
83
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Hamalik, oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Kamarrulzaman, AKA & Al-Barry, Dahlan Y. 2005. Kamus Ilmiah
Serapan. Yogyakarta: Absolut.
Koentjaraningrat, 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2010/12/sholat-dan-kesehatan-fisik-
mental.html.
Muhyiddin, Asep & Salahuddin, Asep. 2006. Salat Bukan Sekedar Ritual.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Musbikin, Imam. 2007. Rahasia Shalat Khusyu’. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Purwanto, ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
karya.
Sugiyono. 1997. Sistematika Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Suryabrata, Sumadi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
84
LAMPIRAN
85
ANGKET PENELITIAN
A. IDENTITAS
Nama Lengkap : ...........................................................................................................
Kelas : ...........................................................................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah biodata adik di atas terlebih dahulu.
2. Kejujuran adik dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai
raport dan jawaban, serta identitas responden akan dirahasiakan.
3. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut
dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang adik anggap sesuai.
4. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat
berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
C. DAFTAR PERTANYAAN
A.Variabel Tentang Intensitas Pelaksanaan Shalat Siswa
1. Apakah adik selalu tepat waktu dalam melaksanakan shalat (menyegerakan
shalat setelah mendengar adzan)?
a. Ya, selalu tepat waktu
b. Sering tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Tidak pernah tepat waktu.
2. Ketika adik sedang bermain dan waktu shalat telah tiba, bagaimanakah sikap
adik ?
a. Langsung mengambil air wudhu
b. Sering langsung mengambil air wudhu
c. Kadang-kadang langsung mengambil air wudhu
86
d. Tidak mengambil air wudhu.
3. Ketika adik sedang bepergian apakah adik tetap melaksanakan shalat tepat
waktu?
a. Selalu tepat waktu
b. Sering tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Tidak pernah tepat waktu
4. Dalam melaksanakan shalat, apakah adik masih diperintah oleh orang tua?
a. Tidak pernah diperintah
b. Kadang-kadang diperintah
c. Sering diperintah
d. Selalu diperintah
5. Apakah adik merasa berat untuk melaksanakan shalat?
a. Tidak pernah merasa berat.
b. Kadang-kadang merasa berat
c. Sering merasa berat.
d. Selalu merasa berat.
6. Apakah adik juga membiasakan melakukan shalat sunnah?
a. Ya, selalu melakukan shalat sunnah
b. Sering melakukan shalat sunnah
c. Kadang-kadang melakukan shalat sunnah
d. Tidak pernah melakukan sholat sunnah
7. Dalam sehari minimal adik melaksanakan shalat sunnah berapa kali?
a. 3 kali dalam sehari
b. 2 kali dalam sehari
c. 1 kali dalam sehari
d. Tidak pernah melaksanakan.
8. Ketika ada shalat dzuhur berjama’ah disekolah, apakah adik selalu mengikuti?
a. Selalu mengikuti
b. Sering mengikuti
87
c. Kadang-kadang mengikuti
d. Tidak pernah mengikuti
9. Apakah adik pernah shalat berjama’ah di masjid ataupun di mushola?
a. Selalu melaksanakan shalat berjama’ah 4 waktu dalam sehari
b. Sering melaksanakan shalat jama’ah 3 waktu dalam sehari
c. Kadang-kadang shalat jama’ah 2 waktu dalam sehari
d. Tidak pernah shalat berjama’ah.
10. Apakah adik memperhatikan waktu sholat berjama’ah?
a. Selalu memperhatikan
b. Sering memperhatikan
c. Kadang-kadang memperhatikan
d. Tidak pernah memperhatikan
11. Berapa kali adik melaksanakan shalat berjamaah dalam sehari semalam ?
a. 5 kali
b. 4 -3kali
c. 3-2 kali
d. Kurang dari 2 kali
12. Apakah adik pernah meninggalkan shalat dengan sengaja ?
a. Tidak pernah meninggalkan shalat
b. Kadang-kadang meninggalkan shalat
c. Sering meninggalkan shalat
d. Selalu meninggalkan shalat
13. Bagaimana perasan adik bila meninggalkan shalat ?
a. Merasa berdosa kepada Allah
b. Merasa takut pada orang tua dan guru
c. Kadang-kadang merasa takut pada orang tua dan guru
d. Tenang-tenang saja.
14. Ketika adik sakit, apakah adik tetap melaksanakan shalat?
a. Tetap melaksanakan
b. Sering melaksanakan
c. Kadang-kadang melaksanakan
d. Tidak pernah melaksanakan
88
15. Ketika adik lupa melaksanakan shalat, pada saat teringat adik tetap
melaksanakan sholat?
a. Selalu melaksanakan
b. Sering melaksanakan
c. Kadang-kadang melaksanakan
d. Tidak pernah melaksanakan
B. Variabel Tentang Kecerdasan Emosional Siswa
1. Apakah adik tahu atau paham hal-hal yang menyebabkan adik malas belajar ?
a. Ya, paham persis c. Sulit untuk paham
b. Jarang paham d. Tidak pernah paham
2. Apakah adik tetap belajar walaupun tidak ada tes atau ulangan?
a. Ya selalu belajar
b. Jarang belajar
c. Sulit untuk belajar
d. Tidak pernah belajar
3. Apakah adik belajar dengan kesadaran sendiri tanpa di paksa oleh orang tua?
a. Ya kesadaran sendiri
b. Sering kesadaran sendiri
c. Kadang-kadang kesadarn sendiri
d. Tidak pernah dengan kesadaran sendiri
4. Apakah adik menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan adik sendiri?
a. Ya menyadari
b. Sering menyadari
c. Kadang-kadang menyadari
d. Tidak pernah menyadari
5. Apakah adik mampu mengendalikan emosi, ketika adik sedang banyak
masalah?
a. Ya, mampu mengendalikannya c. Sulit mampu mengendalikannya
89
b. Jarang mampu mengendalikannya d. Tidak pernah mampu
6. Apakah adik mampu menenangkan diri adik ketika adik dalam keadaan emosi
yang negatif ?
a. Ya, mampu menenangkan diri c. Sulit untuk menenangkan diri
b. Jarang mmpu menenangkan diri d. Tidak pernah mampu.
7. Apakah adik selalu memotivasi diri adik agar semangat dalam belajar ?
a. Ya, sering memotivasi diri c. Sulit untuk memotivasi diri
b. Jarang-jarang memotivasi diri d. Tidak pernah memotivasi
8. Apakah adik memiliki cita-cita yang tinggi?
a. Ya memiliki c. Kadang-kadang memilikinya
b. Sering memiliki d. Tidak pernah memiliki
9. Ketika hambatan menghadang adik, apakah adik akan tetap berusaha untuk
berhasil?
a. Ya, harus tetap berusaha c. Sulit untuk berusaha lagi
b. Jarang-jarang berusaha lagi d. Tidak pernah berusaha lagi
10. Apakah adik bisa merasakan ketika teman adik mengalami kesedihan?
a. Ya, selalu c. Sulit merasakan
b. Jarang merasakan d. Tidak pernah merasakan
11. Apakah adik merasa sedih jika teman adik terkena musibah ?
a. Ya, selalu merasakan c.
Sulit bisa merasakan
b. Jarang merasakan d. Tidak pernah bisa merasakan
12. Apakah adik mampu membantu teman adik yang sedang ada masalah?
90
a. Ya, mampu c. Sulit mampu
b. Jarang mampu d. Tidak mampu
13. Apakah adik bisa cepat menyesuikan diri dengan lingkungan yang kurang adik
kenal ?
a. Ya, selalu bisa menyesuikan diri
b. Jarang bisa menyesuikan diri
c. Sulit bisa menyesuaikan
d. Tidak pernah bisa menyesuaikan
14. Apakah adik mudah memaafkan teman adik yang telah menyakiti hati adik?
a. Ya, mudah memaafkan c.
Sulit bisa memaafkan
b. Jarang bisa memaafkan d. Tidak bisa memaafkan
15. Apakah adik suka bergaul dengan teman tanpa membedakannya?
a. Selalu bergaul tanpa membedakannya
b. Kadang-kadang tanpa membedakannya
c. Kurang suka tanpa mengetahui karakternya
d. Bergaul dengan yang cocok saja.
91
92
93
94
95
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Muslikatun Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM : 11111204 Jurusan : S1-PAI
P.A. : Mufiq, S.Ag.,M.Phil
No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai
1 Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh
DEMA STAIN Salatiga
20-22 Agustus 2011 Peserta 3
2. Achievement Motivation Training
(AMT) “Membangun Mahasiswa
Cerdas Emosi, Spiritual, dan
Intelektual” oleh CEC & Ittaqo
STAIN Salatiga
23 Agustus 2011 Peserta 2
3. Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “menemukan muara
24 Agustus 2011 Peserta 2
96
sebagai mahasiswa rahmatan lil
alamin” oleh STAIN Salatiga
4. Seminar Entrepreneurship dan
Koprasi oleh KOPMA & KSEI
STAIN Salatiga
25 Agustus 2011 Peserta 2
5. USER EDUCATION (Pendidikan
Pemakai) oleh UPT
PERPUSTAKAAN STAIN
Salatiga
19 September 2011 Peserta 2
6. Grand Opening Nisa’
“Hypnotherapy” (Concentrate
Your Mind, Get Your
Achievement) oleh LDK Darul
Amal
22 September 2011 Peserta 2
7. Seminar Regional Kejurnalistikan
“ Reorientasi Peran Jurnalistik
dalam Prespektif sosial dan
Budaya pada Era Post Modern”
oleh LPM Dinamika
06 Oktober 2011 Peserta 4
8. Seminar Bedah buku “Super
Teens Super Leader” oleh
08 Oktober 2011 Peserta 2
97
KAMMI
9. Silaturrahmi dan Diskusi SEMA
dan Mahasiswa Baru STAIN
Salatiga “Peran Senat Mahasiswa
sebagai Lembaga Legislatif
Kampus dalam Ranah Kampus”
oleh SEMA STAIN Salatiga
13 Oktober 2011 Peserta 2
10. Seminar Regional “Meningkatkan
Nasionalisme di Tengah
Goncangan Disintegrasi dan
Pengikisan Ideologi
Nasionalisme” oleh KOMANDO
Resimen Mahasiswa Mahadipa
Kalimosodo
26 Oktober 2011 Peserta 4
11. Penerimaan Anggota Baru (PAB)
JQH STAIN Salatiga
3-4 Desember 2011 Peserta 2
12. Seminar Pendidikan “Menuju
Pendidikan Indonesia yang Ideal”
oleh HMI
28 Desember 2011 Peserta 2
13. Pelatihan Penggunaan Maktabah
Syamilah & Pengetikan Arab
17 Maret 2012 Peserta 2
98
Cepat (STAIN ARABY)
“Bahasa Arab Sebagai Penunjang
Perkuliahan Mahasiswa” oleh
Ittaqo STAIN Salatiga
14. Public Hearing “Meningkatkan
Kepekaan dan Transparansi
Kinerja Lembaga Menuju
Kampus yan Amanah” oleh Senat
Mahasiswa (SEMA) STAIN
Salatiga
27 Maret 2012 Peserta 2
15. Seminar Regional dengan Tema
“Peran Mahasiswa Dalam
Mengawal BLSM (BLT) Tepat
Sasaran” oleh DEMA STAIN
Salatiga
3 Mei 2012 Peserta 4
16. Seminar Nasional Pendidikan
dengan Tema “Pendidikan
Multikultural Sebagai Pilar
Karakter Bangsa” oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
29 Mei 2012 Peserta 8
17. Bimbingan Belajar Menghadapi 29 Juni 2012 Peserta 2
99
UAS SIBA Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab oleh CEC & Ittaqo
18. Fun English Talk “Fun English
and Social Works Indigenous
Blood Youths Vs French Youths”
oleh CEC STAIN Salatiga
10 Juli 2012 Peserta 2
19. Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP
XXII) oleh Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi STAIN
Salatiga
12-15 Oktober 2012 Peserta 2
20. Seminar Regional dengan Tema
“Indonesia Satu” oleh Resimen
Mahasiswa Sat. 953
“KALIMOSODO” STAIN
Salatiga
29 Oktober 2012 Peserta 8
21. Dialog Publik dan 10 November 2012 Peserta 2
100
SilaturahimNasional “Kemanakah
Arah Kebijakan BBM?
Mendorong Subsidi BBM Untuk
Rakyat” oleh Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Kota Salatiga
22. Tabligh Akbar “Tafsir Tematik
dalam Upaya Menjawab
Persoalan Israel dan Palestina,
Landasan QS. Al-Fath: 26-27”
oleh JQH STAIN Salatiga
01 Desember 2012 Peserta 2
23. Short Course on TOEFL
Preparation Focusing on Structure
and Written Expression Test oleh
PonPes. Salafiyah Pulutan,
Salatiga
09-16 Februari 2013 Peserta 2
24. SK sebagai Ustadz/Ustadzah di 25 Februari 2013 Ustadzah 4
101
TPQ Asy-Syifa’ Pulutan
25. Penataran Ustadz/Pengelola TKA-
TPA Tingkat Dasar “Manajemen
dan Administrasi TKA-TPA,
Metodologi IQRO’ dan
Pengelolaan Kelas” oleh Yayasan
Team Tadarus “AMM”
Yogyakarta
10 Maret 2013 Peserta 2
26. Kursus Singkat “TOEFL Focusing
on Listening” oleh bagian Bahasa
PonPes Salafiyah Pulutan Salatiga
17 Maret 2013 Peserta 2
27. Seminar Nasional
“Ahlussunnah Waljama’ah dalam
Perspektif Islam Indonesia” oleh
DEMA STAIN Salatiga
26 Maret 2013 Peserta 8
102
28. Masa Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA)
“Membentuk Militansi Kader
untuk Menuju Mahasiswa yang
Ideal” oleh PMII Joko Tingkir
Salatiga
6-8 April 2013 Peserta 2
29. Seminar Nasional
“Minimnya Pasokan Energi dalam
Negeri; Pembatasan Subsidi BBM
dan Peran Masyarakat dalam
Penghematan Energi” oleh HMJ
Tarbiyah dan Syari’ah STAIN
Salatiga
20 April 2013 Peserta 8
30. Seminar Pencegahan Bahaya
NAPZA, HIV /AIDS
Mewaspadai Pergaulan
Bebasuntuk Membentuk Remaja
yang Tangguh & Launchinng PIK
29 April 2013 Peserta 2
103
SAHAJASA STAIN Salatiga
31. Seminar Nasional dan Sosialisasi
4 Pilar Kebangsaan
“4 Pilar Kebangsaan Untuk
Mempertegas Karakter Ke-
Indonesiaan” oleh IPNU JATENG
24 Oktober 2013 Peserta 8
32. Sosialisasi Pancasila, UUD
Negara Republik Indonesia 1945,
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika oleh MPR-RI
26 Otober 2013 Peserta 2
33. Pelatihan Administrasi dengan
Tema “Menciptakan
Keseragaman dalam Manajemen
Administrasi dan Keuangan Demi
Menuju Tertib Organisasi” oleh
PMII Kota Salatiga
20 Januari 2014 Peserta 2
34. Dialog Interaktif & Edukatif 01 April 2014 Peserta 2
104
“Diaspora Politik Indonesia di
Tahun 2014, Memilih untuk
Salatiga Hati Beriman” oleh Senat
Mahasiswa (SEMA) STAIN
Salatiga
35.
Lomba HUT RI ke-69
“Memupuk Semangat Generasi
Berprestasi Bersama Indonesia” di
SMP N 2 Tuntang oleh PPL
STAIN Salatiga 2014
14-15 Agustus 2014 Panitia 3
36. Seminar Nasional
“Peran Mahasiswa dalam
Mengawal Masa Depan Indonesia
Pasca Pilpres 2014” oleh DEMA
STAIN Salatiga
29 September 2014 Peserta 8
105
37. Pengajian Akbar
“Silaturrahmi Masyarakat
Udanwuh dan TasyakuranLomba
TPQ Desa Udanwuh” oleh KKN
IAIN Salatiga 2015
13 April 2015 Panitia 2
106
107
108