dampak industri konveksi terhadap pengusaha...

84
1

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

1

Page 2: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

2

DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA

MUSLIM DI KECAMATAN TINGKIR TAHUN 1998-2014

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora (S. Hum.)

Oleh:

TIARA SOFIANA

NIM. 216 13 021

JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDIN, ADAB, DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 3: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

3

Page 4: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

4

Page 5: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

5

Page 6: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

6

MOTTO

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(Al-Baqarah: 208)

(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya

manusia[250] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu

menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik

Pelindung".(Al-Imran: 173)

Page 7: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

7

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang

tercinta, Bapak Hariyanto dan Ibu Ruminah yang tidak pernah lelah

dalam menasehati, mendidik dan memotivasi setiap perjuangan saya.

Tanpa dorongan mereka saya bukan apa-apa.

Teruntuk Bapak Supardi dan Bapak Haryo Aji yang telah membantu di

setiap kesulitan dan memberi pengetahuan baru dalam menyelesaikan

tugas akhir saya.

Teruntuk ke enam saudara kandung saya Hartatik, Tholib Anwar, Dian

Rosita, Leili Rosita, Nunik Kurniawati, Beni Indi Bayu Aji.

Teruntuk sahabat empat tahun saya anak sulung di Sejarah Peradaban

Islam tahun 2013.

Page 8: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan

hidayah dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah terhadap Nabi

Muhammad Saw. Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuludin, Adab, dan

Humaniora IAIN Salatiga.

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dorogan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Benny Ridwan selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan

Humaniora.

3. Bapak Haryo Aji selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

4. Bapak Dr. Supardi., S. Ag, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi.

5. Kepada seluruh dosen Sejarah khususnya pada Jurusan Sejarah Paeradaban

Islam.

6. Keluarga Besarku yang tak henti-hentinya memberikan dorongan serta do’a

untukku.

Page 9: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

9

7. Seluruh teman seperjuangan saya anak sulung SPI 2013..

Page 10: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

10

ABSTRAK

Sofiana, Tiara. 2017.Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di

Kecamatan Tingkir Tahun 1998-2014.Skripsi. Jurusan Sejarah Peradaban

Islam Fakultas Ushuludin, Adab, dan Humaniora. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. 2017. Pembimbing: Dr. Supardi, S. Ag., M.A.

Kata Kunci: Industri Konveksi, dan Pengusaha muslim

Penelitian ini merupakan analisis mengenai Dampak Industri Konveksi

Terhadap Pengusaha Muslim Di Kecamatan Tingkir. Adapun permasalahan yang ada

yaitu (1) Bagaimana gambaran umum konveksi di Tingkir? (2) Bagaimana pra-

sejarah industri konveksi di Tingkir? (3) Bagaimana sejarah tumbuhnya industri

konveksi di Tingkir?

Penelitian ini adalah jenis penelitian yang terjun langsung kelapangan (field

research), karena sumber data diperoleh langsung dari sumbernya. Penelitian ini

menggunakan metode sejarah. Sedangkan analisis data dari skripsi ini lebih

mengarah pada sosial ekonomi, kiat-kiat pengusaha muslim dalam menjalankan

bisnisnya, serta dampak industri konveksi terhadap pengusaha muslim di Kecamatan

Tingkir tahun 1998-2014.

Adapun hasil penelitian ini jika ditarik kesimpulan dari semua pembahasan,

peneliti melihat bahwa dampak industri konveksi di Tingkir sangat berpengaruh

terhadap kesejahteraan pengusaha muslim di Tingkir. Kemudian memunculkan

dampak bagi pengusaha muslim seperti dampak positifnya adalah penciptaan

peluang usaha dan pekerjaan yang lebih luas. Sedangkan dampak negatifnya adalah

pencemaran lingkungan antara lain polusi air bersih dan polusi udara. Dampak

negatif lainnya adalah adanya potensi konflik, disebabkan oleh kecemburuan sosial

sebagian orang asli daerah desa Tingkir terhadap masyarakat pendatang dalam

kemudahan mengakses pekerjaan khususnya disektor industri konveksi.

Page 11: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

11

DAFTAR ISI

HALAMAN BERLOGO............................................................................. i

HALAMAN JUDUL.................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................... v

HALAMAN MOTTO.................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................ viii

ABSTRAK.................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 13

B. Batasan dan Rumusan Masalah................................................... 16

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................. 16

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 18

E. Kerangka Konseptual................................................................... 20

F. Metode Penelitian ....................................................................... 23

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 28

Page 12: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

12

BAB II GAMBARAN UMUM INDUSTRI KONVEKSI DI TINGKIR

A. Profil Industri Konveksi di Tingkir.................................................... 33

B. Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat di Tingkir............................... 35

C. Kondisi Keagamaan Masyarakat di Tingkir..................................... 46

BAB III SEJARAH PRA-INDUSTRI KONVEKSI DI TINGKIR

A. Sejarah Wilayah Kecamatan Tingkir……....…………………........ 48

B. Transisi Wilayah Pertanian Menjadi Wilayah Industri.....……........ 54

BAB IV SEJARAH TUMBUHNYA INDUSTRI KONVEKSI DI TINGKIR

A. Latar Belakang Berdirinya Industri Konveksi di Tingki................... 58

B. Tokoh Perintis Industri Konveksi di Tingkir.................................... 62

C. Dinamika Industri Konveksi wilayah Tingkir tahun 1998-2014...... 66

D. Etika Bisnis Pengusaha Muslim di Tingkir....................................... 67

E. Dampak Keberadaan Industri Konveksi Terhadap

Kesejahteraan Pengusaha Muslim di Tingkir................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................71

B. Saran....................................................................................................74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kementerian Koordinator Perekonomianmengemukakan bahwa salah

satu industri unggulan di koridor Pulau Jawa adalah industri tekstil dan

produk tekstil. Disebutkan bahwa industri tekstil menyerap 1,3 juta tenaga

kerja. Selain itu, industri tekstil dan produk tekstil menyumbang devisa dan

produksi nasional. Keunggulan industri tekstil dan produk tekstil di koridor

pulau Jawa harus dapat digunakan untuk mempercepat dan memperluas

pembangunan ekonomi sedemikian rupa kemandirian, kemajuan, keadilan

dan kesejahteraan di Indonesia dapat diraih.1

Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi

peningkatan kemakmuran dan mobilitas perorangan yang belum pernah

terjadi sebelumnya pada sebagian besar penduduk dunia, terutama di negara-

negara maju. Bagi negara berkembang, industri sangat esensial untuk

memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat

yang terus meningkat. Banyak kebutuhan umat manusia hanya dapat dipenuhi

oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri. Setiap bangsa

1Agung Riyadi dkk, Analisa Pertumbuhan Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Di

Berbagai Provinsi di Pulau Jawa.ISSN 2407-9189, Univesity Research Colloquium

2015, hlm. 16.

Page 14: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

14

membutuhkan dan berhak mencita-citakan basis industri yang efesien untuk

memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang terus berubah.

Industri mengekstraksimaterial dari basis sumber daya alam, dan

memasukkan baik produk dan limbah ke lingkungan hidup manusia. Dengan

kata lain, industri mengakibatkan berbagai perubahan dalam pemanfaatan

energi dan sumber-sumber daya alam. Industri telah meningkatkan

permintaan (demand) akan sumber daya alam (yang tak terperbaharui) dan

“memaksakan” daya tampung sistem alam untuk menyerap hasil sampingan

yang berupa limbah.2

Industri tekstil di dunia berkembang terus menerus. Hal ini

menghasilkan pertekstilan yang gemilang di antara kalangan mode.

Pertekstilan telah mengumpulkan cara-cara (methods) bagaimana

mempersiapkan bahan-bahan tekstil dan bagaimana membuatnya menjadi

benang dan kain.3

Dunia ini tidak henti-hentinya terdapat penemuan-penemuan baru

oleh para ahli (termasuk kita masing-masing) ini, sudah ada kemajuan silih

berganti, teknologi secara ilmiah berkembang terus, yang dulu hanya

khayalan, sekarang sebagian telah terwujud. Semua ini adalah sebagian

timbul dari konsumen di masing-masing tempat di dunia ini dalam standar

hidupnya lebih lama dan lebih tinggi, antara lain permintaan kualitas yang

dikehendaki, generasi tua dulu adalah dianggap sebagai barang mewah,

2Philip Kristanto, Ekologi Industri, (Yogyakarta: ANDI, 2004), hlm. 155.

3 N. Sugiarto Hartanto,Teknologi Tekstil, (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1979),

hlm. 1.

Page 15: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

15

menikmati komoditi kelas tinggi, tetapi untuk generasi muda sekarang hanya

sebagai kehidupan sehari-hari saja, sebagai contoh tersebut banyak sekali,

maka dengan adanya perkembangan teknologi dan ilmiah standar hidup

manusia meningkat terus, dengan meningkatnya kualitas masalah ini tidak

perlu didengungkan lagi. Aspek kualitas produksi merupakan kebutuhan

industri pada saat ini tidak lepas dari pengetahuan dan saran yang terutama

untuk membuat profesi yang baik.4

Secara geografis, Kecamatan Tingkir berada di sebelah timur Kota

Salatiga dengan jumlah penduduk 43.503 orang.Usaha konveksi di Tingkir

terletak di Kelurahan Tingkir Lor, Tingkir Tengah, dan Kalibening.Warga

Tingkir awalnya bermata pencaharian di sektor pertanian kemudian beralih ke

sektor industri konveksi. Pengusaha muslim di Tingkir mendapat binaan dan

pasokan bahan dari pabrik garmen DAMATEX. Lebih dari tiga puluh rumah

tangga bergantung pada sektor industri konveksi.90% warga di Tingkir

mengeluti dunia jahit-menjahit.

Meskipun produksinya dari limbah pabrik, kualitas dari pengusaha

tetap terjamin.Hasil para pengusaha sudah merambah ke Bandung, Jakarta,

Yogyakarta, Bali, dan Sumatera. Kekuatan daya jual hasil produksi para

pengusaha industri konveksi relatif murah di banding dengan daerah lain.

Pakaian yang dibuat oleh pengusaha di respon positif oleh pasar.Dari situ

mulailah muncul industri konveksi skala kecil di Tingkir.

4 Peter Chang M.K,Pengendalian Mutu Terpadu Untuk Industri Tekstil dan

Konfeksi Dengan Cara Baru, Sederhana dan Praktis, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2003),

hlm. vi.

Page 16: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

16

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitimembatasi penelitian ini daritahun 1998 hingga tahun

2014.Pemilihan tahun 1998 disebabkanterjadinya krisis moneter di

Tingkir, konveksi di Tingkir mempengaruhi masyarakat Tingkir untuk

berpindah mata pencaharian menjadi penjahit atau pengusaha di bidang

konveksi dengan memanfaatkan limbah tekstil dari Pabrik DAMATEX

Salatiga. Dan penulis membatasi penelitian ini hingga tahun 2014 karena

pada tahun ini Pabrik DAMATEX mengalami penurunan produksi yang

berimbas pada produksi industri tekstil rumahan Tingkir Salatiga.

Dari uraian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini antara lain:

a. BagaimanaGambaran Umum Industri Konveksi di Kecamatan Tingkir?

b. Bagaimana Sejarah Pra-Industri Konveksi di KecamatanTingkir?

c. Bagaimana Sejarah Tumbuhnya Industri Konveksi di Kecamatan Tingkir?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Pada proses pembahasannya, peneliti berusaha untuk menyusun

secara sistematis, yang didasari dengan tujuan dan kegunaan penelitian ini.

Tujuan dan kegunaan penelitian ini, berguna sebagai patokan untuk

menentukan ke arah mana penelitian ini dan untuk apa penelitian ini

dilakukan. Arti penting penelitian ini adalah tema penelitian ini belum

pernah ada yang meneliti. Hal ini menjadi celah kajian penting bagi

peneliti.

Page 17: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

17

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menguraikan Sejarah Perkembangan IndustriKonveksi Terhadap

Pengusaha Muslim di Kecamatan Tingkir Tahun 1998-2014.

2. Menganalisis Peran Industri Konveksi bagi Kehidupan Sosial-

Ekonomi Pengusaha Tekstil Muslim di Kecamatan Tingkir.

3. Menjelaskan Dampak Industri Konveksi Terhadap Lingkungan

Kerja di Tingkir.

4. Menguraikan Peran Penting Keberadaan Industri Konveksi bagi

Sosial-Ekonomi dan Budaya Kerja di Tingkir.

Dengan adanya penelitian ini, dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Secara praktis akademis diharapakan dapat memberikan

sumbangan informasi mengenai dampakindustri tekstil terhadap

sistem ekonomipengusaha muslim di Kecamatan Tingkir.

2. Dapat memberikan koleksi pustaka bagi Jurusan Sejarah Peradaban

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Diharapkan dapat memberikan informasi Mengenai Potensi

Industri Tekstil Tingkir Pada Pemerintah.

Page 18: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

18

D. Tinjauan Pustaka

Dalam skripsi ini menggunakan sumber berupa pustaka-pustaka,

sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain:Sumber pustaka pertama berupa jurnal dari Departemen Sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,

Institut Pertanian Bogor yang berjudul Keterlekatan Etika Moral Islam

Dan Sunda Dalam Bisnis Bordir di Tasikmalaya yang di tulis oleh

Joharotul Jamilah dkk. Jurnal ini menjelaskan mengenai Karakterisik

Pengusaha Islami-Sundanis adalah memiliki solidaritas organis, stratifikasi

sosial terbuka dan tradisi memudar, Tipe Pengusaha Sunda-Islami

memiliki karakter solidaritas mekanis, stratifikasi sosial tertutup dan lebih

dapat menjaga tradisi. Adapun Pengusaha Kapitalis memiliki ciri

eksploitatif, ekspansif, persaingan bebas dan liberasi perdagangan.

Sumber kedua berupa buku yang berjudul Minawang Hubungan

Patron - Klien Di Sulawesi Selatan yang di tulis oleh Heddy Shri Ahimsa

Putra. Buku ini membahas mengenai pengusaha dan buruh muslim.Bahwa

patron klien merupakan hubungan dua individu yang saling

menguntungkan dan ada timbal balik dalam hubungan tersebut. Dimana

seorang pengusaha yang lebih tinggi kedudukannya (patron) merupakan

pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan

keuntungan kepada seorang buruh muslim yang lebih rendah

kedudukannya (klien).

Page 19: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

19

Sumber pustaka selanjutnya berupa buku yang berjudul Antara

Perut & Etos Kerja Dalam Perspektif Islam, yang ditulis oleh Thohir

Luth, dan diterbitkan Gema Insani pada tahun 2001. Buku ini menjelaskan

mengenai konsep kerja berdasarkan Islam serta moralitas kerja

berlandaskan ajaran Islam. Dalam perspektif islam, bekerja adalah

aktivitas ibadah yang melibatkan Allah dan manusia secara bersama-sama.

Manusia selaku pencari kerja hendaknya membawa dan menjadikan nilai-

nilai agama sebagai pedoman dan petunjuk. Pengertian lain, dalam bekerja

manusia tidak boleh melepaskan diri dari ajaran agama islam.

Sumber selanjutnya berupa skripsi yang berjudul Keputusan

Sumber Pendanaan Berdasarkan Karakteristik Individu Dan Karakteristik

Usaha UKM Konveksi Di Tingkir Salatiga di tulis oleh Eka Putriani,

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Artikel ini

menjelaskan mengenai konveksi di Tingkir Salatiga dari sudut pandang

ilmu ekonomi, perbedaan dengan skripsi ini dengan penelitian ini ialah

pada ilmu yang digunakan sebagai ilmu bantu, penelitian ini menggunakan

pendekatan multidimensional yaitu dengan sosial-ekonomi dan ilmu

sejarah, dan ilmu tentang kelingkungan. Dalam hal ini penelitian ini lebih

menekankan pada sudut pandang sejarah ekonomi dan menguraikan isi

menggunakan pendekatan sosial-ekonomi.

Page 20: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

20

E. Kerangka Konseptual

Dengan tuntutan zaman yang semakin modern kapitalisme tidak

luput dari dunia perekonomian di seluruh negara di dunia. Menurut Marx,

kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang memungkinkan beberapa

individu menguasai sumber daya produktif vital, yang mereka gunakan

untuk meraih keuntungan maksimal. Marx menyebut kaum individu ini

sebagai kaum borjuis. Kaum borjuis mempekerjakan kelompok orang yang

disebut proktar. Golongan proktar ini memproduksi barang-barang yang

oleh kaum kapitalis kemudian dijual di pasar untuk mencari keuntungan.

Para kapitalis tersebut bisa memperoleh keuntungan karena membayar

buruh (proktar) kurang dari nilai murni barang-barang yang dihasilkan.5

Munculnya kapitalisme tidak lepas dari keberadaan industri sebagai

penopang perekonomian negara, salah satu industri yang berpengaruh di

Indonesia adalah industri konveksi.

Industri tekstil dan produk tekstil merupakan sekelompok Industri

yang memproduksi serat, benang, kain, serta garmen, dan industri lainnya.

Industri ini merupakan industri yang saling terkait mulai dari hulu, yakni

produksi serat (fiber) sampai industri hilir yakni garmen.6 Dalam wilayah

industri atau lingkungan sekitar tempat didirikannya industri akan mengalami

transformasi sosial sebagai akibat dari keberaadaan industri.

5Abdul Khobir, Islam dan Kapitalisme, Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, Jl.

Kusumabangsa No. 9. 6Hery Irawan & Roni Suryatoga, Analisa Rantai Nilai Industri Tekstil Dan

Produk Tekstil (TPT) di Indonesia, Jurnal Manajemen Indonesia Vol. 9 No. 3, September

2009.

Page 21: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

21

Konsep transformasi mengaitkan dengan perubahan di bidang sosial,

politik, ekonomi, budaya, atau pun dengan sistem nilai keagamaan. Dalam

prespektif ilmu sosial, itu merupakan proses perubahan kehidupan dari

kondisi stagnan menuju tatanan yang lebih baik (ideal).7 Dalam proses

transformasi sosial terdapat pengusaha muslim yang diuntungkan dalam

kegiatan industri tekstil yakni pengusaha muslim. Pengusaha muslim

berperan besar dalam kelangsungan industri tekstil. pengusaha muslim

melakukan mobilitas sosial baik mobilitas horisontal maupun vertikal melalui

kegiatan industri tekstil.

Mobilitas horizontal dapat diartikan sebagai “gerak perpindahan”

yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau pun komunitas dari status

tertentu pada status yang tanpa diikuti dengan terjadinya perubahan

kedudukan sosialnya. Misalnya, kaum urban yang meninggalkan sumber

kehidupannya sebagai petani atau nelayan di desa untuk ke kota, dengan

tujuan memperbaiki status sosial ekonominya, namun dalam realitasnya sulit

untuk terwujud, karena untuk membangun status kehidupan sosial yang

berbasis pada kekuatan ekonomi di wilayah perkotaan, diperlukan kualitas

SDM yang kompetitif dan juga jaringan sosial yang kuat.Sementara itu

mobilitas vertikal, adalah suatu gerak perpindahan dari status sosial tertentu

pada status sosial lain yang tidak sederajat. Berlangsungnya mobilitas vertikal

adalah mengarah pada dua arah, yaitu: menanjak dan menurun. Bagi yang

7M Luthfi Malik. Etos Kerja, Pasar dan Masjid (Jakarta: LP3ES,2013), hlm. 13.

Page 22: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

22

menanjak, misalnya keberhasilan para transmigran di berbagai daerah di

Indonesia dalam hal mengangkat status sosial ekonomi mereka.8

Industri konveksi di wilayah Tingkir Salatiga menciptakan pola

hubungan patron klien pada para pelaku ekonominya. Hubungan patron

klien adalah hubungan yang terjadi antara individu-individu yang berbeda

status sosial ekonominya yaitu pihak yang satu lebih banyak membari dan

pihak yang lain banyak menerima (Ahimsa-Putra dkk, 2003: 24).

Hubungan patron klien adalah hubungan sosial yang muncul melalui dan

dalam interaksi-interaksi sosial yang mempunyai ciri bersifat spontan dan

pribadi, dan adanya interaksi tatap muka diantara pelaku yang berlangsung

secara berkesinambungan.9

Menurut H. Cohen (dalam Ahimsa-Putra, 1988: 30) pendekatan

dalam analisis ikatan patron klien memandang gejala ini sebagai gejala

yang muncul karena adanya kondisi-kondisi tertentu dalam masyarakat.

Misalnya mengulas gejala patronase di Bornu, Afrika, dari sudut ini. Akan

tetapi disitu dia tidak menggunakan istilah hubungan patron klien,

melainkan hubungan feodal, yaitu hubungan yang melibatkan dua orang,

yang satu lebih tinggi atau superior daripada yang lain, dimana pihak yang

lebih tinggi memberikan perlindungan, keamanan ekonomi dan kedudukan

dalam masyarakat sebagai ganti atas kesetiaan, kepatuhan serta jasa yang

telah diberikan oleh pihak yang lebih rendah atau subordibat. W.F

8M Luthfi Malik. Etos Kerja, Pasar dan Masjid (Jakarta: LP3ES,2013), hlm. 21-

22. 9 Mita Sari Risdiani, Hubungan Patron Klien Dalam Industri Kerajinan Tenun

Ikat Troso Desa Troso Kecamatan Pencangaan Kabupaten Jepara, Skripsi, (Semarang:

Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm. 28.

Page 23: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

23

Wertheim (dalam Ahimsa-Putra 1988: 32) mengenai bentuk hubungan

patronase berpendapat bahwa dalam hubungan tersebut dapat masuk suatu

bentuk eksploitasi yang jelas, namun karena relasi bersifat, pribadi,

informal dan sedikit paternalism akan ada kecenderungan untuk

memanusiawikan. Dalam hal ini lebih tidak melihat perbedaan antara

hubungan yang eksploitatif dengan hubungan patron klien. Di balik sudut

pandang initerselip suatu asumsi jika klien-klien seorang patron tidak bisa

melepaskan diri dari ikatan tersebut, atau setidaknya mereka tidak mampu

menghitung secara tepat bahwa apa yang dia berikan adalah melebihi dari

apa yang dia terima dari sang patron. Namun seperti yang kita lihat, relasi

patron klien ini sifatnya suka rela. Seorang tidak perlu dipaksa untuk

patron dan tidak perlu pula dipaksa menjadi klien, karena seorangpun

dapat memutuskan hubungan dengan patronnya jika ia merasakan tidak

adanya keseimbangan lagi dari hubungantimbal-balik mereka.10

F. Metode Penelitian

Tahap pertama adalah Heuristik atau pengumpulan sumber.

Sumber sejarah dapat berupa bukti yang ditinggalkan manusia yang

menunjukan segala aktifitasnya di masa lampau baik berupa peninggalan-

peninggalan maupun catatan-catatan. Sumber ini bisa ditemukan

diperpustakaan-perpustakaan, Internet, untuk arsip bisa diperoleh dikantor-

10

Ibid, hlm. 29.

Page 24: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

24

kantor atau instansi-instansi tertentu.11

Dalam penulisan ini, peneliti

menggunakan sumber yang berupa buku-buku dan didalam upaya

Heuristik penulis juga menggunakan metode sejarah lisan, sejarah lisan

adalah bagian dari metode sejarah yang meliputi teknik pengumpulan

sumber sejarah yang dilakukan dengan wawancara kemudian ditujukan

kepada pelaku dan saksi sejarah yang hidup pada zaman yang sedang

diteliti oleh peneliti sejarah.12

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data-

data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun kajian ini yakni :

1. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan

oleh peneliti dengan secara langsung ke lapangan untuk meneliti serta

mencari data-data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti, agar dapat dibahas berdasarkan informasi atau bukti data-

data yang ditemukan. Ada 2 teknik yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data-data dan informasi penelitian lapangan, yaitu:

- Pengamatan (observasi)

Adalah suatu teknik yang dilakukan peneliti untuk

mengamati secara langsung objek yang berkaitan dengan penelitian

dan bukti-bukti tentang Dampak Industri Konveksi Terhadap

Pengusaha Muslim di Kecamatan Tingkir.

11

Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012),

hlm. 67. 12

Paul Thompson, Suara dari Masa Silam: Teori dan Metode Sejarah

Lisan,(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm. 25.

Page 25: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

25

- Tradisi lisan atau Wawancara

Adalah suatu teknik yang dilakukan dalam pengumpulan

data dengan mencermati penuturan-penuturan informasi yang

sifatnya turun-temurun dan dapat memberikan keterangan terhadap

masalah yang akan diteliti untuk mewujudkan fakta-fakta dalam

rangka penyusunan sejarah lokal tersebut, misalnya dengan

mengadakan wawancara langsung dengan saksi sejarah yang

mengetahui tentang dampak industri tesktil terhadap sistem

ekonomi pengusaha muslim di Kecamatan Tingkir, wawancara

dengan orang-orang di wilayah Tingkir. Peneliti akan mengadakan

wawancara kepada ibu Lilis, Inaselaku Pengusaha Konveksi,

peneliti juga akan mengadakan wawancara kepada Puji Astuti

selaku Karyawan.

2. Penelitian Kepustakaan

Melalui penelitian kepustakaan ini sumber-sumber buku yang

dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini. sumber

kepustakaan yang akan dikaji adalah, Perpustakaan Jurusan Sejarah

IAIN Salatiga kampus II, perpustakaan Daerah Salatiga, perpustakaan

kampus II IAIN Salatiga, perpustakaan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, perpustakaan Percik Salatiga.

Tahap kedua Kritik sumber atau VerifikasiPenulisan sejarah

dikenal dua macam sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder.

sumber primer adalah kesaksian dari seseorang dengan mata kepala

Page 26: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

26

sendiri atau saksi dengan panca indra yang lain atau dengan alat

mekanisme. Sumber kedua adalah sumber sekunder, sumber skunder

adalah merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan saksi mata,

yakni dari orang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan.

Kritik sumber merupakan verifikasi sumber yaitu pengujian kebenaran

atau ketetapan dari sumber sejarah. Kritik sumber ada dua yaitu kritik

eksteren dan kritik intern untuk menguji kredibilitas sumber.

- Kritik eksternal

Hal ini berguna untuk menetapkan keaslian data, dilakukan

kritik eksternal. Menurut Helius Sjamsuddin kritik eksternal ialah

cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar

dari sumber sejarah. Apakah fakta peninggalan atau dokumen itu

merupakan yang sebenarnya, bukan palsu. Berbagai tes dapat

dipergunakan untuk menguji keaslian tersebut, misalnya untuk

menetapkan umum dokumen melibatkan tanda tangan, tulisan

tangan, kertas, cat, bentuk huruf, penggunaan bahasa, dan lain-

lain.13

- Kritik Internal

Setelah dilakukan suatu dokumen diuji melalui kritik

eksternal, berikutnya dilakukan kritik internal. Kritik internal harus

menguji motif, keberpihakan dan keterbatasan si penulis yang

mungkin melebih-lebihkan sesuatu atau sebaliknya mengabaikan

13

Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hal.104.

Page 27: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

27

sesuatu.14

Walaupun dokumen itu asli, tetapi apakah mengukapkan

gambaran yang benar, Bagaimana mengenai penulis dan

penciptanya, Apakah ia jujur, adil dan benar-benar memahami

faktanya, dan banyak lagi pertanyaan yang bisa muncul seperti

diatas. Sejarawan harus benar-benar yakin bahwa datanya antentik

dan akurat.

Tahap ketiga adalah interpretasi atau penafsiran sejarah

penulisan. Menurut Daliman,Interpretasi adalah menafsirkan fakta

sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan

yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada

kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur.

Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya

berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran

yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan

akademis, interpretasi yang bersifat deskriptif saja belum cukup.

Dalam perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk

mencari landasan penafsiran yang digunakan.

Tahap keempat historiografi.Setelah melakukan proses

analisis dan sintesis, proses kerja mencapai tahap akhir yaitu

historiografi atau penulisan sejarah. Proses penulisan dilakukan

agar fakta-fakta yang sebelumnya terlepas satu sama lain dapat

14

Sumanto, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian, (Yogyakarta: Buku Seru,

2014), hlm. 176.

Page 28: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

28

disatukan sehingga menjadi satu perpaduan yang logis dan

sistematis dalam bentuk narasi kronologis.15

Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah

dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk

penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data

yang ada. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain

dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh suatu karya yang mudah dipahami, maka

penulis menyusun pembahasan penelitian ini menjadi lima Bab.

BAB I Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Kerangka Konseptual, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai pokok bahasan bab-bab

selanjutnya dan mencerminkan kerangka berfikir peneliti.

BAB II Gambaran Umum Konveksi di Kecamatan Tingkir Pada

bab ini penulis membahas mengenaiProfil Konveksi di Wilayah Tingkir,

Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Tingkir, Kondisi

Keagamaan Masyarakat di Kecamatan Tingkir.

15

Paul Veyne, Writing History, Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina

moore-rinvolucri, (Middletown,connect: Wesleyan Univercity Press, 1984), hlm. 121.

Page 29: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

29

BAB III Pra-Industri Industri Konveksi di Kecamatan Tingkir Pada

Bab ini penulis membahas mengenai Sejarah Wilayah Tingkir, Transisi

Wilayah Pertanian MenjadiWilayah Perindustrian.

BAB IV Sejarah Tumbuhnya Industri Konveksi di Kecamatan

Tingkir Pada bab ini penulis membahas mengenai Latar Belakang

Berdirinya Industri Konveksi di Tingkir, Tokoh Perintis Industri Konveksi

di Tingkir, Pertumbuhan Industri Konveksi di Tingkir, Etika Bisnis

Pengusaha Muslim di Tingkir, Dampak Keberadaan Industri Konveksi

Terhadap Kesejahteraan Pengusaha Muslim di Tingkir.

BAB V Penutup pada bab ini berisi kesimpulan dan saran

Page 30: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

30

BAB II

GAMBARAN UMUM KONVEKSI DI KECAMATAN TINGKIR

A. Profil Industri Konveksi di Tingkir

Salatiga merupakan kota yang letaknya cukup strategis karena berada

di persimpangan tiga kota besar, yaitu Semarang, Solo dan Yogyakarta. Kota

ini dikelilingi wilayah kabupaten Semarang, berada di cekungan kaki Gunung

Merbabu dan di antara gunung- gunung kecil lainnya yaitu : Gajah Mungkur,

Telomoyo dan Payung. Secara administratif, kota Salatiga terbagi menjadi 4

kecamatan dan 22 kelurahan, dengan wilayah seluas 5.678,11 hektar atau

56,781 Km² (2006). Jumlah penduduk tercatat sebanyak 176.795 jiwa (2006).

Secara geografis, kecamatan Tingkir berada di sebelah timur Kota Salatiga

dengan jumlah penduduk sebanyak 43.533 orang.16

Usaha konveksi di Tingkir terletak di Kelurahan Tingkir Lor, Tingkir

Tengah dan Kalibening. Asal mula usaha konveksi di Tingkir dimulai secara

turun temurun dan mulai berkembang ketika Pabrik Tekstil Damatex dan

Timatex membuka pabriknya di Salatiga pada tahun 1970an. Sebagai salah

satu bentuk kemitraan dan bina lingkungan yang dilakukan Damatex adalah

membina penjahit-penjahit dengan cara melakukan pelatihan dan memberikan

bantuan peralatan mesin jahit kepada pengusaha. Sampai muncul istilah

“BELANDA” yang artinya “Belakang Damatex” untuk pengusaha konveksi

16

Kantor Bank Indonesia Semarang, Upaya Menggerakkan Perekonomian

Daerah Melaui Program Fasilitas Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah

(FFPED) Untuk Industri Tekstil Di Tingkir, Salatiga, tahun 2008, hlm. 2.

Page 31: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

31

di Tingkir. Saat itu baru ada sekitar 12 pengusaha yang menjadi binaan

Damatex yang masih terpusat di Tingkir Lor atau lebih terkenal dengan nama

Cengek. Di samping bantuan tersebut, pengusaha konveksi juga mendapatkan

kemudahan untuk mendapatkan kain sisa yang merupakan limbah dari

Damatex. Ini membuat usaha konveksi di Tingkir dapat berkembang dengan

cukup bagus tertutama pada awal tahun 1990an dimana hampir setiap rumah

di Tingkir memiliki mesin jahit untuk membuat usaha konveksi ini. Ini

membuat daerah lainpun ikut mulai berusaha di bidang tekstil yaitu Tingkir

Tengah dan Kalibening. Pada saat itu sekitar 250 pengusaha konveksi ada di

Tingkir.17

Sebagian besar pengusaha di Tingkir membuat celana kolor (hawai),

sprei, sarung bantal, bed cover dan berbagai bentuk produk rumah tangga dari

kain. Setelah adanya krisis moneter tahun 1998, usaha konveksi di Tingkir

mulai menunjukkan gejala penurunan. Ini ditandai dengan perolehan bahan

baku yang semakin sulit karena bahan baku dari Damatex semakin sulit

diperoleh dan jumlah serta kualitasnya semakin buruk.Hal ini menyebabkan

pengusaha dengan modal kecil cukup kesulitan untuk mengakses bahan baku

sehingga banyak yang gulung tikar. Sampai awal tahun 2000 hanya sekitar 80

orang pengusaha yang bertahan dan menurut data sensus ekonomi di tahun

2006 saat ini masih ada sekitar 60 pengusaha yang eksis dengan tenaga kerja

tetap yang terserap sekitar 600 orang dan tenaga penjahit borongan atau

sangan berjumlah 500 orang. Berdasarkan hasil identifikasi awal diperoleh

17

Ibid, hlm. 3.

Page 32: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

32

informasi bahwa kondisi usaha di Tingkir saat ini masih cukup bagus karena

masih banyak pedagang yang mengambil barang dagangan dari Tingkir

utamanya dari luar pulau Jawa maupun sebagian dari Jawa dengan omzet

yang cukup besar.

Produk di Tingkir juga cukup menarik bagi konsumen karena

harganya murah dan kualitas kain dan jahitan cukup baik. Di samping itu,

tenaga kerja terampil yang tersedia di Tingkir cukup banyak sehingga

peluang industri konveksi di Tingkir untuk berkembang masih besar. Namun

demikian, terdapat ancaman dari industri konveksi di daerah lain (Klaten dan

Pekalongan) yang mampu menjual dengan lebih murah karena alternatif

perolehan bahan bakunya lebih banyak antara lain dari Bandung dan

Cirebon.18

B. Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Tingkir

Dalam kehidupan sosial antara pengusaha muslim konveksi dengan

para penjahit di Tingkir Salatiga tercipta hubungan patron klien.

Hubungan ini merupakan hubungan kerja antara pengusaha sebagai kelas

sosial yang lebih tinggi dan tataran yang lebih rendah yaitu penjahit.

Pengusaha konveksi dengan penjahit memiliki ketergantungan yakni

pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja untuk menyelesaikan target

produksi, sedangkan bagi penjahit keberadaan pengusaha konveksi

18Ibid, hlm. 4.

Page 33: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

33

memberikan lapangan kerja sehingga para penjahit dapat memberikan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Wilayah Tingkir berkembang menjadi wilayah industri konveksi yang

menjadi tumpuan ekonomi masyarakatnya. Mata pencaharian utama

masyarakat Tingkir bergantung pada industri konveksi. Latar belakang

munculnya industri konveksi berawal dari Pabrik DAMATEXyang

membuang limbah tekstil tidak dimanfaatkan. Keberadaan limbah tekstil

mendorong kreatifitas dari masyarakat Tingkir yang memanfaatkan limbah

tekstil menjadi produk pakaian berupa celana kolor, kemeja, gamis, clemek

dan lain-lain.

Status Wilayah Tingkir Salatiga sebagai wilayah Industri konveksi

membentuk pandangan hidup masyarakatnya dalam bidang pendidikan,

masyarakat Tingkir memiliki minat yang rendah terhadap dunia pendidikan

dari generasi mudanya. Selain itu memiliki pandangan bahwa pendidikan

tidak begitu dianggap penting. Para orang tua mengarahkan anak-anaknya

untuk melanjutkan usaha konveksi miliknya. Generasi muda dilatih untuk

menjahit serta menjalankan usaha konveksi.

Sekitar tahun 2010 masyarakat Tingkir mulai memperhatikan tingkat

pendidikan, didorong dengan tersedianya lembaga pendidikan berupa

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menawarkan jurusan tata busana

yang melatih muridnya untuk memiliki keterampilan dalam hal men-design

pakaian serta menjahit hingga pakaian dapat dipakai. Kesadaran masyarakat

terhadap tingkat pendidikan mulai meningkat karena masyarakat Tingkir

Page 34: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

34

sadar bahwa untuk menjalankan usaha konveksi tidak hanya membutuhkan

keterampilan menjahit namun dibutuhkan pengalaman, jaringan ekonomi

yang baik dan manajemen yang baik pula. Untuk memiliki keterampilan,

jaringan ekonomi, serta manajemen pendidikan merupakan lembaga yang

tepat untuk membentuk mental dan keterampilan sebagai penerus usaha

konveksi orang tuanya.

Dalam hubungan antara pemilik modal atau pengusaha konveksi

dengan penjahit (buruh) membentuk pola hubungan patron klien, pengusaha

konveksi sebagai patron dan penjahit sebagai klien. Interaksi yang terjadi

ialah pengusaha konveksi sebagai kelas sosial yang lebih tinggi berhak

memberi perintah terhadap penjahit, dan pengusaha berhak mengkritik hasil

pekerjaan dari para penjahit, hak tersebut ada karena pengusaha konveksi

sebagai pemilik modal yang memberi upah para penjahit. Pola patron klien

juga terjadi pada pengusaha konveksi dengan tengkulak, dalam pola

hubungan ini yang menjadi patron ialah tengkulak dan yang menjadi kliennya

adalah pengusaha konveksi.

Kehidupan sosial ekonomi di Tingkir Salatiga dapat dilihat dengan

jelas mengenai perkembangan sosial ekonominya menggunakan data-data

sebagai berikut:

a. Pemerintahan

Hingga tahun 2014 telah terjadi pemekaran wilayah di

Kecamatan dari 6 kelurahan menjadi tujuh kelurahan. Kelurahan

Kutowinangun secara administratif mengalami pemekaran menjadi 2

Page 35: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

35

kelurahan yaitu Kutowinangun Kidul dan Kutowinangun Lor.

Sementara itu untuk perkem-bangan RT dan RW dari tahun ketahun

selalu meningkat atau bertambah. Pertumbuhan ini sejalan dengan

pertumbuhanjumlah rumah tangga dan pembangunan fasilitas umum

seperti perumahan atau pemukiman.

Kelurahan Kutowinangun Lor merupakan kelurahan yang

mempunyai jumlah RTterbanyak, yaitu 85 RT. Sedangkan untuk

jumlah RW terbanyak terdapat di Kelurahan Tingkir Tengah, yaitu 10

RW. Untuk Kelurahan Kalibening sampai dengan tahun 2015 masih

memiliki jumlah RW dan RT yang paling sedikit yaitu 3 RW dan 9

RT. Jumlah pegawai laki-laki masih lebih banyak dari pegawai

perempuan di kantor kecamatan dan kelurahan di wilayah Tingkir,

yaitu mencapai58,43 persen.19

b. Ketenagakerjaan

Salah satu modal penggerak roda ekonomi yaitu tersedianya

tenaga kerja yang memadai dan berkualitas serta mempunyai daya

saing tinggi sehingga dapat mengangkat roda perekonomian di suatu

wilayah baik di daerah, regional maupun secara nasional. Dalam sektor

ketenagakerjaan ditemukan bahwa angkatan kerja yang produktif

dalam memnghasilkan sektor barang dan jasa umumnya berusia 15-64

tahun.

19

Kecamatan Tingkir Dalam Angka Tahun 2014, hlm. 5.

Page 36: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

36

Sebagian besar angkatan kerja di wilayah Kecamatan Tingkir

adalah berusaha atau bekerja di sektor jasa, Industri Pengolahan,

Perdagangan dan Pertanian. Penduduk Kecamatan Tingkir yang

berusia 10 tahun keatas bekerja sesuai bidangnya.

JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN TINGKIR MENURUT

JENIS MATA PENCAHARIAN (USIA 10 TAHUN KEATAS)

TAHUN 1997

Tabel: 2.1

Nama

Kelurahan

Petani Buruh

Tani

Nelayan Pengusaha Buruh

Industri

Buruh

Bangunan

Tingkir Tengah 134 194 0 38 177 37

Tingkir Lor 225 193 0 55 381 75

Kalibening 69 80 0 11 51 29

Sidorejo Kidul 114 119 0 4 295 407

Gendongan 2 0 0 50 294 551

Kutowinangunan 62 154 0 123 2.017 1.310

Jumlah 606 740 0 281 3.215 2.409

Tabel (lanjutan)

Nama Kelurahan Perdagangan PNS Pensiunan Lainnya

Tingkir Tengah 122 61 21 620

Tingkir Lor 292 46 21 890

Page 37: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

37

Kaibening 48 5 6 77

Sidorejo Kidul 230 28 27 90

Gendongan 349 448 561 1.684

Kutowinangunan 1.209 842 651 5.705

Jumlah 2.164 1.412 2.688 9.066

Perubahan penggunaan lahan secara langsung berpengaruh

terhadap perubahan mata pencaharian penduduk Tingkir. Berkurangnya

lahan pertanian dan pembebasan tanah oleh industri mengakibatkan terjadi

pergeseran pekerjaan.

Berkembangnya industri konveksi di Kecamatan Tingkir

memberikan peluang pekerjaan yang lebih luas, dimana sebelum

berkembangnya industri peluang kerja di Tingkir sangat terbatas baik

dalam jenis pekerjaan maupun kesempatan kerjanya, tetapi setelah

berkembang industri konveksi peluang kerja untuk penduduk Tingkir lebih

tersedia baik pekerjaan pada bidang industri konveksi maupun usaha

berdagang atau jasa.

c. Perdagangan

Dalam usaha perdagangan khususnya persaingan pasar di

tengah arus modernisasi dan golobalisasi. Pasar tradisional masih

cukup dominan walaupun munculnya pasar modern atau toko

swalayan sudah tidak dapat dibendung keberadannya, karena memang

Page 38: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

38

tuntutan konsumen yang semakin rill. Dari jumlah usaha perdagangan,

Kecamatan Tingkir mempunyai pasar tradisional 3 yang

memperdagangkan sayur dan buah. Selain itu juga ada toko swalayan

sebanyak 5 buah. Disisi perijinan, jumlah usaha perdagangan yang

mempunyai Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) tercatat 314 buah

dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 322 buah, semua ijin tersebut

dikeluarkan oleh Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Kota

Salatiga. Sedangkan untuk perdagangan ekspor di Kecamatan Tingkir,

barang produksi yang di ekspor yaitu mebel dan forniture.20

d. Penduduk

Kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Tingkir

dipengaruhi oleh faktor datangpergi dan lahir-mati yang setiap saat

selalu berubah-ubah. PendudukKecamatanTingkirmencapai 42.888

jiwapadatahun 2014, tumbuhsebesar

1,32persendibandingtahunsebelumnya. Kepadatanpenduduk di

KecamatanTingkirtahun 2014mencapai 4.066 jiwa per

km²sedikitmeningkatdibandingtahun 2013 yang sebesar 4.013 jiwa per

km². KelurahanKutowinangunKidulmerupakankelurahanterpadat

(8.019 jiwa per km²) denganluaswilayah 1.020 km².

SedangkanKelurahanKalibeningmerupakankelurahandengankepadatan

paling rendah, yaituhanya 1.910 jiwa per km². Sex rasio Kecamatan

20

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Salatiga.

Page 39: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

39

Tingkir sebesar 95,93 persen. Hal ini berarti bahwa dalam 100

penduduk perempuan, terdapat 95 penduduk laki-laki.21

e. Pendidikan

Tingkat Pendidikan penduduk di Kecamatan Tingkir hingga

tahun 2014 didominasi oleh lulusan SLTP yang tercatat sebesar 37,02

persen. Jumlah sekolah Paud di Kecamatan Tingkir sebanyak 32 unit

dengan jumlah murid sebanyak 821 orang dan 87 guru. Sedangkan

jumlah Taman Kanak- kanak (TK) ada 21 dengan jumlah murid

sebanyak 1.150 orang dan 118 guru. Jumlah SD/ MI baik negeri

maupun swasta sebanyak 30 dengan jumlah murid 5.088 dan guru

sebanyak 290 orang. Adapun untuk SMP yang ada di Kecamatan

Tingkir sebanyak 5 unit dengan jumlah murid 1.204 orang dan 101

guru. Sedangkan total SMK dan SMA ada 3 unit dengan jumlah murid

sebanyak 1.428 orang dan jumlah guru 156 orang.Kesadaran penduduk

akan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan semakin tinggi

dengan banyak-nya lulusan SMA dan SMK yang melanjutkan ke

Perguruan Tinggi, dan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi yang

ada.

21Ibid, hlm. 6.

Page 40: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

40

f. Peserta KB

Peserta KB di Kecamatan Tingkir pada tahun 2014 adalah

sebesar 3.176, menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

yang mencapai 5.095 orang. Terdapat 6.587 PUS pada tahun 2013, dan

5.040 yang menjadi peserta KB atau mencapai 76,51 persen dari PUS.

Tahun 2014 jumlah PUS tercatat sebanyak 6.610 adapun yang ikut KB

sebanyak 5.095 atau 77,08 persen. Kemudian untuk tahun 2015 jumlah

PUS sebanyak 5.524, sementara yang ikut program KB berjumlah

3.176 atau hanya sebesar 57,49 persen. Pada tahun 2015, PLKB

Kecamatan Tingkir mempunyai target untuk menjaring sebanyak 6.265

akseptor aktif dan 1.638 akseptor baru. Adapun target tersebut telah

terealisasi sebanyak 5.040 akseptor aktif atau 80,45 persen dari target,

dan 1.645 akseptor baru atau 100,43 persen dari target.22

g. Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan dan gizi merupakan salah satu

bagian terpenting dalam peningkatan sumber daya manusia. Fasilitas

kesehatan yang memadai seperti Puskesmas dan Pustu (Puskesmas

Pembantu) dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan penduduk untuk

berobat jalan sebelum berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah ataupun

Rumah Sakit Umum Pusat. Ketersediaan sarana dan prasarana

kesehatan di Kecamatan Tingkir dari tahun ke tahun semakin baik,

22Ibid, hlm. 7.

Page 41: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

41

dilihat dari sisi kualitas pelayanan maupun dari sisi jumlah tenaga

medis. Pada akhir tahun 2015 di Kecamatan Tingkir terdapat 2 (dua)

Rumah Sakit, yaitu sebuah Rumah Sakit Milik Pemerintah dan sebuah

Rumah Sakit Milik Swasta dengan jumlah tempat tidur sebanyak 216.

Fasilitas kesehatan tersedia adalah Puskesmas dan 5 (lima) Puskesmas

Pembantu (Pustu) serta 1 rumah bersalin.

h. Transportasi dan Komunikasi

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam hal

penghubung perjalanan dari suatu daerah ke daerah yang lain.

Transportasi umum di Kecamatan Tingkir ditandai dengan adanya

terminal bus yang menghubungkan antar daerah. Daerah, antar kota

maupun antar Provinsi. Di samping itu juga ada sub terminal angkota

dan angkotdesa. Ada juga angkutan dengan menggunakan sarana

tradisonal seperti dokar, becak, dan kendaraan roda dua.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini

sudah sangat pesat dengan tumbuhnya warung internet (warnet),

sedangakan untuk sarana komunikasi seperti Radio, Televisi, Telepon

seluler, dan internet semuanya sudah bisa diakses dengan cepat dan

tanpa halangan.

Page 42: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

42

i. Industri Pengelolaan

Peranan sektor industri terhadap perekonomian di wilayah

Kecamatan Tingkir sangat dipengaruhi dengan banyak industri rumah

tangga yang mengusahakan konveksi. Selain itu industri rumah tangga

(industri perikanan ringan danindustri besek pindang) sedangkan yang

lain juga sangat mendukung distribusi perekonomian, khususnya dapat

menyerap tenaga kerja yang cukup besar, sehingga dapat mengurangi

pengganguran.

Perkembangan jumlah industri baik besar maupun kecil dan

industri rumah tangga selama tahun 2009-2012 cukup meningkat

hingga tahun 2017. Data yang diperoleh bahwa insdustri sedang ada

tiga perusahaan, sedangkan untuk industri kecil ada 193 buah dab

untuk industri rumah tangga ada 136buah.Keberhasilan industri kecil

dan industri rumah tangga didukung oleh lembaga keungan yang ada

yaitu terdiri dari Bank Umum dan BPR ada 7 buah sedangkan untuk

koperasi ada 10 buah dan BKM yang didukung oleh PNP ada 6 buah.23

23Ibid, hlm. 8-9.

Page 43: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

43

C. Kondisi Keagamaan Masyarakat di Kecamatan Tingkir

Tabel: 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Tingkir Kotamadya Dati II Salatiga

Diperinci Menurut Agama Per Kelurahan/Desa

Tahun 1997

Kelurahan/Desa Islam Kristen Katholik Budha Hindu JumlahPenduduk

Tingkir Tengah 2.500 23 32 0 0 2.555

TingkirLor 2.860 14 8 0 0 2.882

Kalibening 1.323 0 0 0 0 1.323

SdorejoKidul 2.982 272 16 2 0 3.272

Gendongan 3.961 1.512 794 86 2 6. 355

Kutowinangun 14.164 2.383 2.202 410 34 19. 193

Sumber: BPS Kecamatan Tingkir dalam Angka tahun 199724

Salatiga merupakan kota yang memiliki julukan kota pancasila.

Munculnya julukan ini dilatarbelakangi dengan kondisi keagamaan

masyarakatnya yang beragam. Masyarakat Kecamatan Tingkir tidak seluruhnya

memeluk agama yang sama. Keberagaman agama di wilayah Tingkir Salatiga

menyebabkan masyarakat Tingkir memiliki sikap toleransi beragama. Agama

Islam merupakan keyakinan mayoritas yang dianut oleh masyarakat Tingkir

Salatiga. Nilai-nilai agama Islam dijadikan sebagai dasar aturan yag berlaku di

wialayah Tingkir. Sehingga tata aturan di daerah Tingkir memiliki corak nilai

ajaran agama Islam.

24

Kecamatan Tingkir Dalam Angka tahun 1997, hlm. 17.

Page 44: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

44

Kondisi keagamaan di wilayah Tingkir tergolong dalam kondisi baik.

Tingkat kesadaran agama tercermin dari banyaknya tempat ibadah yang berdiri di

wilayah Tingkir Salatiga, selain itu praktek keagamaan berupa kegiatan ibadah

sholat berjamaah di masjid mencerminkan tingkat kesadaran beragama

masyarakat. Perhatiaan masyarakat Tingkir terhadap kehidupan beragama tidak

hanya berhenti sampai disitu, para orang tua memberikan pendidikan agama

terhadap anak-anaknya dengan memasukkan anak-anaknya ke tempat

pembelajaran Al-qur’an (TPQ). Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

generasi muda harus dibekali dengan ilmu agama, sehingga tercapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Page 45: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

45

BAB III

SEJARAH PRA-INDUSTRI KONVEKSI DI KECAMATAN TINGKIR

A. Sejarah Wilayah Kecamatan Tingkir

a. Legenda Wilayah Tingkir

Sastra merupakan cabang ilmu kesenian yang selalu berada dalam

peradaban manusia sejak dahulu. Adanya sastra ditengah peradaban

manusia tidak dapat ditolak, bahkan kehadiran sastra tersebut diterima

sebagai salah satu realitas sosial budaya. Sampai pada saat ini sastra tidak

saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan

emosi, tetapi telah dianggap suatu karya yang kreatif dan dimamfaatkan

oleh manusia. Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah

yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat

mengisahkan tentang suatu kejadian tempat atau asal muasal suatu tempat

dan diwarisakan secara lisan. 25

Cerita rakyat memiliki hubungan dan keterkaitan dengan sastra

karena cerita rakyat merupakan buah pemikiran rakyat baik yang benar-

benar terjadi maupun imajinasi belaka yang bertujuan menghasilkan seni,

sastra baik identik dengan seni. Sastra Indonesia bermacam-macam yaitu

nyanyian rakyat, musik rakyat, cerita rakyat dan sebagainya. Tetapi sastra

Indonesia yang terkenal adalah cerita rakyat karena cerita rakyat sangat

25 Mardiana, Analisis Cerita Rakyat Berau Baddil Kuning Ditinjau Dari Nilai

Budaya, Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Mulawarman, 2014, hlm. 1.

Page 46: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

46

mudah dipahami bagi pendengarnya serta banyak mengandung pesan atau

amanat di dalam ceritanya. Cerita rakyat juga bermamfaat mengajarkan

moral kepada pendengarnya serta secara tidak langsung cerita rakyat sudah

membentuk pola pikir dan imajinasi menjadi berkembang karena pada saat

mendengarkan cerita pasti membayangkan kejadian-kejadian dalam cerita

itu dalam pikirannya.

Legenda Menurut pendapat Danandjaya (1991:50-83) legenda

adalah cerita yangdianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap

suci. Tokohnya adalahmanusia biasa, tetapi seringkali memiliki

kelebihan atau kekuatan, dan dibantuoleh makhluk-makhluk yang

memiliki kesaktian. Terjadinya pada masa lampau,dan di alam nyata.

Karena itu, legenda bersifat sekuler, dan bersifat migratoris,yaitu dikenal

luas di luar kolektifnya Kolektifnya berkeyakinan bahwa peristiwaitu

pernah terjadi pada masa yang lalu. Jadi, tidaklah mengherankan kalau

legendaitu seringkali dipandang sebagai sejarah masyarakatnya.26

Zaman dahulu, ada seorang pemuda bernama Joko Tingkir

(Karebet). Ia bertualang bersama Sunan Kalijaga, mereka berjalan sangat

jauh untuk mencapai desa yang dicari. Siang itu matahari bersinar cerah,

mereka berdua merasa lelah dan beristirahat sebentar, mereka melihat

seorang nenek yang sedang membawa kayu dan tiba-tiba nenek itu

terjatuh, Joko Tingkir dan Sunan pun segera menolongnya. Nenek itu

kelelahan karena sudah terlalu tua untuk mencari kayu. Setelah

26

Ibid, hlm. 2.

Page 47: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

47

menolongnya, nenek tersebut mengajak Sunan dan Joko Tingkir untuk

berkunjung kerumahnya.

Mereka bertiga bercerita banyak hal, dari nenek tentang desa

tersebut, sampai perjalanan Sunan dan Joko Tingkir. Tak di sangka sudah

sore dan hujan pun turun, nenek menyuruh Sunan dan Joko Tingkir untuk

menginap.Pagi pun tiba hujan tak kunjung reda, beberapa warga berkata

“hujan ini menandakan desa akan banjir besar akibat air di Senjoyo

semakin naik”. Warga sangat kawatir karena hingga malam tiba hujan tak

kunjung reda. Joko Tingkir memutuskan untuk membantu warga. Dia

menutup lubang yang membuat mata air Senjoyo semakin naik dengan

rambut nya yang panjang. Dan setelah di tutup air pun tidak naik.

Setelah pengorbanan Joko Tingkir itu warga menamakan daerah

atau desa tersebut dengan nama Tingkir yang diambil dari nama Joko

Tingkir, sebagai ucapan terimakasih warga kepadanya. Dan asal usul

nama desa Tingkir Lor berasal dari nama Joko Tingkir dan daerah desa

yang berada di Lor(kiri).27

b. Sejarah Wilayah Tingkir

Pengertian sejarah pedesaan barangkali menimbulkan banyak

pertanyaan. Antara sejarah sosial, sejarah lokal, dan sejarah pedesaan

27http://putriadstya.blogspot.co.id/2015/03/asal-usul-nama-desa-tingkir-lor.html,

Rabu, 12 juli 2017, jam 11.23.

Page 48: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

48

tentu saja saling berbauran dalam pengertian, satuan penelitian, dan

permasalahannya.

Pertama, sejarah pedesaan ialah sejarah dalam arti seluas luasnya.

History is a above all a science of change, demikian kata Marc Bloch. Di

sini dimensi waktu menjadi sangat penting, sebab perubahan ialah sebuah

proses dalam waktu. Kronologi masih tetap menjadi ciri pokok dari

penelitian sejarah dengan kata lain, aspek proesual dari sejarahlah yang

membedakannya dari ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi.

Kedua, sejarah pedesaan ialah sejrah yang secara khusus meneliti tentang

desa atau pedesaan, masyarakat petani, dan ekonomi pertanian.

Selanjutnya sejarah pedesaan mempunyai garapan masyarakat petani.

Untuk membedakan sejarah pedesaan yang menggarap masyarakat petani

dengan sejarah sosial, sejarah pedesaan harus selalu dapat mengembalikan

permasalahan sejarah kepada desa dan pedesaan, atau kepada ekonomi

agraris pedesaan.28

Salatiga adalah kota kecil di propinsi Jawa Tengah, mempunyai

luas wilayah ± 56,78 km², terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan,

berpenduduk 176.795 jiwa. Terletak pada jalur regional Jawa Tengah

yang menghubungkan kota regional Jawa Tengah yang menghubungkan

kota Semarang dan Surakarta, mempunyai ketinggan 450-800 meter dai

28 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah Edisi Kedua, (Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 2003), hlm. 73-75.

Page 49: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

49

permukaan laut dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh keindahan alam

berupa gunung (Merbabu, Telomoyo, Gajah Mungkur).29

Kecamatan Tingkir di Kota Salatiga tidak lepas dari sejarah

kerajaan di Jawa, yang dibalut dengan cerita rakyat. Terutama berkaitan

perjalanan Mas Karebet atau yang dikenal dengan Joko Tingkir, tokoh

yang kemudian menjadi Raja Pajang dengan sebutan Pangeran

Hadiwijaya. Sebutan Tingkir tidak lepas dari sejarah sendang atau

Sumber Air Senjoyo, di mana Joko Tingkir sekitar tahun 1500-an,

melakukan kungkum atau bertapa di Sumber Air Senjoyo. Inspirasi nama

Tingkir itu pula menjadikan Pemkot Salatiga memberi nama resmi

Kecamatan Tingkir, sebagai wilayah dan wakil pemerintahan yang

membawahi beberapa desa atau kelurahan saat ini.

Nama Tingkir pun dipakai untuk dua kelurahan yang berada di

Kecamatan Tingkir, yakni Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Tingkir

Tengah. Oleh Camat Tingkir, Nunuk Dartini, kelahiran Kecamatan

Tingkir dengan bergabungnya beberapa desa masuk wilayah Kota

Salatiga, diperingati setiap tahun. Beberapa desa itu masuk dan berada di

bawah kewilayahan Pemerintah Kecamatan Tingkir. ”Setelah desa-desa

tersebut resmi bergabung pada 1991, Kota Salatiga yang sebelumnya

terdiri atas 3 kecamatan kemudian menjadi 4 kecamatan. Dengan

29http://info-kotakita.blogspot.co.id/2013/08/wilayah-kota-salatiga.html, Rabu, 12

Juli 2017, jam 11.43.

Page 50: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

50

kelurahan di Salatiga berjumlah 22 kelurahan,” kata Agus Rudianto

didampingi Pj Sekda Salatiga Sri Wityowati.

Camat Tingkir Nunuk Dartini mengatakan Peringatan HUTKe- 23

Kecamatan Tingkir sebenarnya jatuh pada 20 Agustus, namun

pelaksanaannya berlangsung pada Rabu 31 Agustus. Kegiatan yang

digelar di kecamatan bersamaan dengan Peringatan Hari Koperasi, HUT

Ke-71 Kemerdekaan RI, dan Hari Jadi Ke-1266 Kota Salatiga. Dalam

kesempatan tersebut, Nunuk Dartini mengenalkan seluruh lurah di

jajarannya. Di Kecamatan Tingkir awalnya ada 6 kelurahan, yakni

Kelurahan Tingkir Tengah, Tingkir Lor, Kalibening, Sidorejo Kidul,

Gendongan, dan Kutowinangun. Tahun lalu dilakukan pemekaran

wilayah, di mana Kelurahan Kutowinangun dibagi menjadi dua wilayah

yakni Kelurahan Kutowinangun Lor dan Kutowinangun Kidul.

Pada awalnya Kotamadya Salatiga hanya terdiri dari satu

kecamatan saja, yaitu Kecamatan Salatiga.Seiring dengan adanya

pemekaran wilayah, Kota Salatiga mendapatkan beberapa tambahan

daerah yang berasal dari Kabupaten Semarang.Hingga sekarang, secara

administratif Kota Salatiga terdiri dari 4 Kecamatan dan 23 Kelurahan.

Kecamatan dan Kelurahan tersebut meliputi:

1. Kecamatan Sidorejo, terdiri dari 6 kelurahan:

Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul, dan

Pulutan

2. Kecamatan Tingkir, terdiri dari 7 kelurahan:

Page 51: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

51

Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Gendongan,

Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir Lor, dan Tingkir Tengah

3. Kecamatan Argomulyo, terdiri dari 6 kelurahan:

Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo, Randuacir, dan

Cebongan

4. Kecamatan Sidomukti, terdiri dari 4 kelurahan:

Kecandran, Dukuh, Mangunsari, dan Kalicacing30

B. Transisi Wilayah Pertanian Menjadi Wilayah Industri Konveksi

Tenaga kerja di sektor pertanian dari tahun ke tahun mengalami

penurunan. Pada tahun 2005 tenaga kerja di sektor pertanian masih

tinggi, yakni mencapai 44,03%, kemudian di tahun 2006 meningkat

menjadi 44,46%. Penurunan tenaga kerja di sektor pertanian di mulai

pada tahun 2009 (41,18%) hingga 2013 semakin menurun menjadi

35,05%. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya pola

pikir masyarakat bahwa sektor pertanian di anggap tidak lagi menjadi

sektor yang menjanjikan bagikesejahteraan mereka. Selain itu, kurangnya

daya dukung dari pemerintah dalam mendorong masyarakat bertani dan

ketidaktertarikan pemuda Indonesia untuk menjdai petani. Pemuda di

desa lebih tertarik merantau ke kota dibandingkan mengelola pertanian di

30

http://salatiga.go.id/tentang-salatiga/pembagian-wilayah/, Kamis, 19 Juli 2017,

jam 20.00.

Page 52: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

52

desanya, sehingga tidak heran jika tenaga kerja di sektor pertanian di

dominasi oleh kalangan orang tua (45-60tahun).31

Kendala utama sektor pertanian di Indonesia ialah persoalaan

produktivitas dan teknologi. Selain itu, faktor usia lanjut (60 keatas)

dapat mempengaruhi aktivitas dan produktifitas kerja. Tentunya

fenomena ini menjadi sangat ironis mengingat untuk meningkatkan

produksi pertanian, doperlukan tenaga kerja yang terampil dan

cekatan capaian produksi pertanian yang tinggi hanya bisa diperoleh

jika penggarap sektor pertanian adalah orang-orang pada rentang usia

produktif.

Diperlukan sebuah dorongan agar para pemuda dan

masyarakat usia produktif untuk ambil bagian dan mau bertani. Bila

tidak ada regenerasi petani Indonesia akan mengalami krisis pangan

akibat semakin meledaknya jumlah penduduk, sedangkan tenaga kerja

di sektor pertanian akan semakin berkurang. Faktor lain disebabkan

oleh tingkat pendidikan. Tenaga kerja paling banyak adalah tamatan

SD, yakni sebesar 47%.

Berbanding terbalik dengan tamatan diploma dan sarjana yang

kurang 1%. Jika daya dukung pendidikan untuk petani tidak ada

dalam jangka waktu 5 tahun kemungkinan semakin menurun. Faktor

lain penyebab terjadinya peralihan tenaga kerja di sektor pertanian

adalah peralihan fungsi lahan di Indonesia dari lahan pertanian

31 Subejo, Saudah Al Arifa, M. Hidayatul Mustofa, Lima Pilar Kedaulatan

Pangan Nusantara, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), hlm. 89.

Page 53: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

53

untuklahan kegiatan yang bukan pertanian sejalan dengan

pertambahan penduduk Indonesia yang makin pesat sehingga

lapangan kerja disektor pertanian semakin terbatas. Disisi lain

pembangunan industri mendapat perhatian utama dalam perencanaan

pembangunan Indonesia yang salah satunya diwujudkan dengan

upaya Industrialisasi pedesaan.

Upaya industrialisasi ini diharapkan mampu menyerap tenaga

kerja yang terhempas dari sektor pertanian. Akibatnya timbul

kecenderungan terjadinya perpindahan pekerjaan dari sektor pertanian

ke industri pada angkatan kerja di desa tempat industri ada dan

berkembang maupun pada angkatan kerja dari luar desa. Perubahan

pekerjaan ini akan mengakibatkan terjadinya mobilitas sosial

berdasarkan status pekerjaan. Bagi angkatan kerja dari luar desa,

dengan berpindah pekerjaan ke sektor industri, akan mendorong gerak

penduduk menuju desa tempat industri berada baik yang bersifat

permanen maupun sementara.32

Walaupun pertanian di KotaSalatiga khususnya di

KecamatanTingkir bukan merupakan sektoryang dominan, namun

lahanpertanian masih sangat memungkinkanuntuk ditanami padi

sawah danpalawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar)serta tanaman

hortikultura (sayuran,buah-buahan, tanaman obat, dantanaman hias).

Beberapa tanaman perkebunandan kehutanan (kelapa, kopi,sengon,

32Ibid, hlm. 90.

Page 54: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

54

mahoni serta bambu) jugamasih diberdayakan oleh sebagian

masyarakat di Kecamatan Tingkir.Sektor peternakan di

KecamatanTingkir juga masih mempunyaiperanan; seperti ternak Sapi

Potong,Sapi Perah, Kambing dan Unggas. Lahan pertanian di

wilayahKecamatan Tingkir seluas 489,769 haatau sebesar 46,57

persen dari luasKecamatan Tingkir, yang terdiri dariluas sawah

311,576 ha dan luastegalan 178,193 ha.

Peranan sektor industri terhadapperekonomian di wilayah

Kecamatan Tingkir cukup besar dibuktikan denganadanya dua

industri besar, tiga industrisedang, serta beberapa industri kecildan

mikro maupun industri rumahtangga yang tersebar di enam

wilayahkelurahan. Tingkir Lor merupakan salah satukelurahan yang

ditetapkan sebagai DesaWisata dengan konsentrasi

industripengolahan. Adapun industri yangdiusahakan adalah

konveksi, makananringan dan besek pindang. Dengandigerakkannya

industri pengolahan diKelurahan Tingkir Lor ini, selainmendukung

konstribusi perekonomian,juga dapat menyerap tenaga kerja

yangcukup besar, sehingga mengurangipengangguran. Unit usaha

sejumlah 596 mampumenyerap tenaga kerja sebanyak 3.108orang.

Dengan investasi sebesar 99.736juta rupiah, bisa menghasilkan

produksisenilai 520.709 juta rupiah di tahun2014.33

33 Statistik Kecamatan Tingkir Tahun 2014, hlm. 12.

Page 55: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

55

BAB IV

SEJARAH TUMBUHNYA INDUSTRI KONVEKSI DI TINGKIR

A. Latar Belakang Berdirinya Industri Konveksi di Kecamatan Tingkir

Masyarakat di Kecamatan Tingkir menghandalkan usaha konveksi

sebagai mata pencaharian. Usaha mereka berawal dari pemanfaatan limbah

kemudian bekerjasama dengan pabrik Perusahaan Tekstil tebesar di Kota

Salatiga yakni Damatex dan Timatex. Sekitar 90% warga di Kecamatan

Tingkir menekuni dunia jahit-menjahit. Pabrik Damatex bersedia

memberikan sisa kain produksinya kepada 13 warga yang akan

menjadikan sisa kain tersebut sebagai pengasilan. Pakaian yang dibuat di

respons positif oleh pasar dan masyarakat sebagai perkembangan ekonomi.

Mulai dari situ bermunculan konveksi skala kecil di Kecamatan Tingkir.

Terutama di Kelurahan Tingkir Lor yang menjadi pelopor pertama

munculnya konveksi.

Status warga yang berbisnis konveksi sebenarnya hanyalah pelaku-

pelaku usaha kecil dirumah masing-masing. Pembuatannya sekarang sudah

di kembangkan dengan berbagai model. Pengusaha muslim atau pengrajin

awalnya hanya mendapat jatah kain satu ton perminggu. Kemudian para

pengusaha muslim di Kecamatan Tingkir menjual kembali dengan bentuk

kain kiloan. Seiring dengan perkembangan zaman pengusaha muslim

mulai mengolah kain tersebut menjadi seperti sarung bantal, sprei, kemeja,

celana kolor, kaos, dan mukena. Karena mayoritas penduduk di

Page 56: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

56

Kecamatan penganut agam islam tentunya pembuatan mukena menjadi

prioritas. Mereka menjual hasil produksi dengan harga mulai Rp. 15.000

hingga Rp. 80.000 tergantung pemilihan bahan dan model yang

diinginkan. Hasil produksi sudah merambah sampai ke Bandung, Jakarta,

Yogyakarta, Bali, Sulawesi, Kalimantan, bahkan Sumatera.34

Permintaan pesanan ke luar pulau mendorong perkembangan

perekonomian pengusaha konveksi semakin meningkat, dengan

meningkatnya pesanan maka kebutuhan akan Sumber Daya Manusia

(SDM) dalam usaha konveksi di Tingkir mulai meningkat. Pengusaha

muslim akan membutuhkan banyak tenaga atau buruh jahit untuk

memenuhi pemesanan dari luar kota atau luar pulau. Perkembangan

perekonomian bidang konveksi Tingkir mendorong pemilik modal untuk

menginvestasikan modalnya berupa membangun usaha konveksi.Produk

yang dihasilkan dari usaha konveksi dapat diguanakan sebagai ajang

promosi wilayah Tingkir sebagai kawasan industri konveksi.

B. Tokoh Perintis Industri Konveksi di Kecamatan Tingkir

Penduduk di Kecamatan Tingkir seperti daerah Tingkir Lor sudah

puluhan tahun mengandalkan usaha konveksi sebagai mata pencaharian.

Saat itu, ada sekitar 12 orang lainnya yang menjadi perintis sentra

konveksi di Tingkir Lor. Lebih dari tiga puluh rumah di Kecamatan

Tingkir bekerja di bidang konveksi. Perintis konveksi di Kecamatan

Tingkir diantaranya:

34 Wawancara dengan Kholis, Buruh, Tingkir, 29 Juli 2017

Page 57: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

57

1. Putri adalah pengusaha muslim di Kelurahan Tingkir Lor pemilik

toko “Shafira”. Ia pengusaha muslim yang berbisnis di dunia

Industri Tekstil sejak tahun 1980-an. Ia fokus di produksi celana.

Sukses yang diraih Putri tak datang begitu saja. Awalnya ia hanya

seorang penjahit yang bekerja di perusahaan milik tetangganya.

Kemudian memulai usaha konveksi bersama dengan pengusaha

yang telah sukses. Usahanya berkembang pesat menjadi salah

satu konveksi terbesar di Tingkir. Kini ia memiliki 45 karyawan,

yakni 30 diantaranya merupakan penjahit tetap. Produk celana

yang ia buat memiliki nilai harga yang relatif murah. Mulai dari

Rp. 8.000 hingga Rp. 16. 000. Selain menjahit sendiri di rumah

dan membuka toko Putri, melayani pengiriman celana keluar kota

dengan jumlah pemesanan minimal 1.000 potong. Sebulan, ia

mengirim celana ke tiga pelanggan. Penghasilan perbulan Putri

mencapai Rp. 50 juta. Ratna pengusaha lain juga pilih fokus

memproduksi celana. Ia memproduksi celana pendek dan celana

panjang seharga Rp 10.000 hingga Rp 18.000 per potong.

Penghasilan Ratna mencapai Rp 20 juta sebulan.35

2. Nurmah, pengusaha muslim berusia 54 tahun. Pemilik konveksi

“Sahra” Tingkir Lor Rt 09/04. Dulunya ia bekerja di salah satu

konveksi. Kemudian memisahkan diri dan mendirikan konveksi

skala rumahan. Perminggu ia mendapat jatah satu ton kain. Lalu

35

Wawancara dengan Puji Astuti, karyawan, Tingkir, 01 Agustus 2017

Page 58: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

58

menjual kembali dalam bentuk kain kiloan. Seiring

perkembangan waktu, untuk mendapatkan penghasilan yang lebih

Ibu Nurmah mulai mengolah berbagai ragam produk seperti

celana kolor, kemeja, sarung bantal dan mukena. Ia menjual hasil

produksi dengan harga mulai Rp. 15.000 hingga Rp. 80.000

tergantung bahan dan model. Harga termahal dari hasil produksi

Bu Nurmah ialah gamis dan mukena harganya mulai Rp. 75.000

hinga Rp. 90.000. Ia memiliki satu pelanggan mengambil produk

dari tokonya ia berasal dari Surabaya yang selanjutnya menjual ke

Madura maupun Bali. Penghasilan dalam sebulan Bu Nurmah

mencapai Rp. 100juta.36

3. Mut Khasanah lahir di Tingkir tanggal 31 Desember 1961 pemilik

konveksi “Ina”. Tinggal di Desa Tingkir Lor, RT 05/02.

Walaupun Ibu Mut tamatan SD ia tidak pernah merasa terpuruk

dengan keadaannya. Justeru dengan kekurangannya ia

memanfaatkan kemampuannya dalam bidang menjahit.

Ketekunannya berhasil membawanya sampai kesuksesan yang tak

terduga. Berawal dari belajar menjahit ia mampu membuka

konveksi sendiri yang pekerjanya teman seperjuangannya. Bu

Mut mengelola celana kolor, keset, dan kemeja ia

memperkerjakan sekitar enam karyawan. Kemudian ia

memutuskan untuk membuka konveksi sendiri tanpa bantuan

Page 59: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

59

karyawan. Produk yang ia kelola berkembang hingga saat ini.

Produk yang dulunya hanya seharga Rp. 7.000 hingga Rp. 40.000

sekarang mencapai Rp. 90.000. Produk yang ia buat mulai dari

celana kolor, kemeja, pakaian anak, pakaian dewasa, gamis,

mukena, sarung bantal, keset dan lain-lain. Penghasilan Ibu Mut

sebulan mencapai Rp. 20 juta.37

C. Dinamika Industri Konveksi wilayah Tingkir Salatiga tahun 1998-

2014.

Wilayah Tingkir merupakan kawasan industri konveksi di Kota

Salatiga, keadaan ini mendorong masyarakat Tingkir untuk melakukan

mobilisasi vertikal yakni dari buruh atau tani menjadi seorang pengusaha

konveksi atau sebagai seorang penjahit. Perubahan wilayah Tingkir

menjadi kawasan industri tekstil rumahan yang dikelola oleh masyarakat

Tingkir mengubah kawasan Tingkir yang semula merupakan kawasan

pertanian. Kreatifitas masyarakat Tingkir yang memanfaatkan limbah

menjadi produk pakaian yang layak pakai mendorong industri konveksi

Tingkir perlahan berkembang. Dalam perkembangan Industri Konveksi

Tingkir terbagi atas tiga periode:

C.1. Pengaruh Krisis Moneter Terhadap Kondisi Ekonomi

IndustriKonveksi Tingkir Salatiga (1998-2000)

37

Wawancara dengan Mut Khasanah, Pengusaha Konveksi, Tingkir, 01 Agustus

2017

Page 60: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

60

Kondisi perekonomian nasional yang mengalami goncangan

krisis moneter di tahun 1997 ikut berpengaruh terhadap produksi

konveksi di Tingkir Salatiga. Gelombang Krisis Ekonomi semakin

parah di tahun 1998 ditambah dengan kejatuhan Soeharto dari kursi

kepresidenan mengakibatkan kekacauan di dalam segala kehidupan

termasuk dalam bidang ekonomi. Terjangan krisis moneter

mempengaruhi penurunan produksi dari sektor industri, pabrik

DAMATEX ikut terkena efek dari krisis moneter, terjadi penurunan

produksi di pabrik tekstil DAMATEX. Penurunan produksi tekstil di

DAMATEX secara otomatis mempengaruhi usaha konveksi di

Tingkir Salatiga.

Kelangkaan bahan baku berupa limbah tekstil menyebabkan

penurunan pendapatan dari para pengusaha konveksi di wilayah

Tingkir Salatiga. Kelangkaan bahan baku tekstil serta kenaikan harga

limbah tekstil menyebabkan terjadinya penurunan produksi. Akibat

dari penurunan produksi yang terus menurus ialah banyak pengusaha

konveksi yang gulung tikar. Kesulitan para pengusaha untuk

menghadapi kelangkaan bahan baku serta kenaikan harga barang

baku yang tidak diimbangi dengan daya beli masyarakat memaksa

para pengusaha mengalami kerugiaan yang sangat besar. Sampai

awal tahun 2000 hanya sekitar 80 orang pengusaha yang bertahan.

C.2 Perbaikan Kondisi Industri Konveksi Tingkir Salatiga tahun 2001-

2007

Page 61: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

61

Tahun 2001 kondisi usaha konveksi di Tingkir Salatiga mulai

membaik, terdapat semangat dari masyarakat Tingkir untuk kembali

memulai usahanya membangun wilayah Tingkir menjadi kawasan

Industri yang maju. Hingga pada tahun 2006 masih ada sekitar 60

pengusaha yang eksis dengan tenaga kerja tetap yang ters erap

sekitar 600 orang dan tenaga penjahit borongan/sangan berjumlah

500 orang.38

Pada tahun 2007 muncul isu pabrik DAMATEX mengalami

gulung tikar, hal ini membuat para pengusaha mencari tempat lain

untuk membeli bahan baku limbah tekstil. Para pengusaha mulai

mengembangkan jaringan ekonomi ke pabrik garmen terdekat, upaya

para pengusaha konveksi terus berlanjut hingga para pengusaha

konveksi mendapat beberapa tempat yang dapat digunakan untuk

membeli bahan baku limbah dalam jumlah yang banyak. Dengan

kontrak kerja yang dijalin antara para pengusaha tekstil dengan

penyetor bahan baku limbah dari pabrik-pabrik garment di luar

Salatiga menjadi titik balik bagi masyarakat Tingkir dengan

meningkatnya produksi barang dengan harga yang terjangkau

sehingga daya beli masyarakat mulai mengalami peningkatan. Selain

itu kesadaran masyarakat Tingkir akan kualitas produk yang mereka

hasilkan membuat para pengusaha mulai memperhatikan kualitas

produk yang dihasilkan.

38

Data sensus pendudukPerindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Kota Salatiga, tahun 2006.

Page 62: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

62

C.3 Industri Tekstil dalam dunia Pasar Bebas

Pada tahun 2008, KBI Semarang menjadi salah satu

pelaksana program TFPPED (Tim Fasilitasi Percepatan

Pemberdayan Ekonomi Daerah). Dalam rangka

mengimplementasikan program tersebut, KBI Semarang

melakukan review atas ”Penelitian Dasar Potensi Ekonomi Daerah

Dalam Rangka Pengembangan Komoditi Unggulan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah (Baseline

Economic Survey) yang dilakukan bekerjasama dengan CEMSED

UKSW, dan diperoleh informasi bahwa salah satu komoditas

unggulan sektor industri di Kota Salatiga yang dapat

dikembangkan adalah industri konveksi (ranking 2).39

Perhatian pemerintah terhadap usaha konveksi tekstil di

Tingkir mendorong kemajuan bidang konveksi di Salatiga.

Perhatian pemerintah didorong dengan pemberian bantuan berupa

pelatihan-pelatihan serta seminar mengenai cara manajemen

sebuah usaha. Ilmu-ilmu yang didapat oleh para pengusaha

memberi keuntungan sehingga para pengusaha mengetahui cara

mengelola usaha konveksinya. Pelatihan yang di dapat para

penjahit menyebabkan terjadi peningkatan kualitas produk,

sehingga berpengaruh terhadap daya beli konsumen.

39

Upaya Menggerakkan Perekonomian Daerah Melalui Program Fasilitasi

Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah (Fpped) Untuk Industri Konveksi Di Tingkir,

Kota Salatiga Kantor Bank Indonesia Semarang - Tahun 2008

Page 63: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

63

Mbak lilis mengatakan di tahun 2010 beliau sudah

mendapatkan pesanan dari luar kota bahkan telah mendapatkan

pesanan dari luar pulau Jawa dan dari Malaysia serta Singapura.

Hal ini menunjukkan pasar bebas yang melanda Indonnesia

berpengaruh terhadap jaringan ekonomi yang dimiliki oleh

pengusaha konveksi di Tingkir Salatiga tahun 2010 menjadi pintu

gerbang bagi para pengusaha untuk memasarkan produknya ke luar

pulau Jawa serta luar negeri. Dengan kualitas produk yang baik

tidak menutup kemungkinan produksi barang Tingkir memiliki

standar produk ekspor. Hingga tahun 2014 pesanan produk ke luar

negeri terus ada, sehingga membuat Tingkir menjadi kawasan

Industri yang mendorong perkembangan kawasan serta mendorong

pertumbuhan ekonomi.40

D. Etika Bisnis Pengusaha Muslim Industri Konveksi di Tingkir

Dominasi umat muslim di Tingkir Salatiga menyebabkan segala

tata aturan yang bersandar atas ajaran agama Islam. Tingkat kesadaran

beragama masyarakat membentukkiat-kiat yang dilandasi dengan ajaran

agama Islam. Perilaku ekonomi para pengusaha muslim tercermin dari

pemahaman mereka terhadap ajaran agama Islam. Segala tindakan

pengusaha muslim dalam menjalankan usaha konveksi memiliki kiat

tertentu untuk memajukan usahanya serta strategi untuk bertahan di kala

40

Wawancara dengan Lilis, Pengusaha Konveksi, Tingkir, 1 September 2017

Page 64: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

64

menghadapi kesulitan. Dalam menjalankan usaha konveksi tidak hanya

dibutuhkan keterampilan menjahit, diperlukan juga ilmu manajemen untuk

mengelola usaha konveksi, jaringan ekonomi serta mental usaha yang

baik. Mental pengusaha muslim di dapatkan dari nilai-nilai moral yang

dipegangnya, nilai-nilai tersebut bersumber dari ajaran agama Islam dan

nilai budaya yang diyakininya.

Dalam usaha konveksi di Tingkir saya menemui beberapa

narasumber salah satunya ialah ibu Lilis yang mendirikan usahanya dari

tahun 2009, dalam menjalankan usahanya ibu Lilis menjalankan bisnis

konveksi dengan kiat-kiat yang mendorong perkembangan usahanya. Kiat-

kiat ibu Lilis dalam menjalankan usahanya yaitu jujur, sabar, ulet, disiplin,

cekatan, dan memiliki manajemen yang baik dalam mengelola usahanya.

Dalam usahanya, ibu Lilis lebih menekankan kepada kepercayaan

konsumen dengan menjaga kualitas pada produk. Kualitas yang baik dapat

terwujud apabila kemampuan menjahit dari karyawan sangat terampil.

Selain itu ibu Lilis juga memiliki pengelolaan manajemen yang baik, ibu

Lilis memperhitungkan modal yang digunakan untuk menjalankan

usahanya, perhitungan untung-rugi dana tak terduga terdapat dalam

catatan anggaran, sehingga rincian dana digunakan sebagai perencanaan

usaha. Berikut adalah kiat-kiat para pengusaha Konveksi dalam

menjalakan usahanya:

a. Percaya Diri

Page 65: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

65

Sifat-sifat utama dari percaya diri pribadi yang mantap, tidak

mudah terombang-ambing oleh pendapat atau saran orang lain. Akan

tetapi, saran-saran orang lain tidak ditolak secara mentah-mentah. Saran

tersebut tetapi dijadikan sebagai masukan untuk dipertimbangkan.

b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Seorang wirausahawan tidak mengutamakan prestisedulu, prestasi

kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah

berhasil prestasinya akan naik.

c. Berorientasi ke Depan

Seorang wirausahawan haruslah perspektif, mempunyai visi ke

depan. Sebab sebuah usaha bukan didirikan sementara, tetapi untuk

selamanya. Oleh sebab itu faktor kontiunitas harus dijaga dan visi harus

jauh ke depan.

d. Kepemimpinan.

Kepemimpian adalah faktor kunci bagi seorang wirausahawan.

Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka seorang

wirausahawan akan sangat memperhatikan orientasi dan sasaran,

hubungan kerja.Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor di atas,

senantiasatampil hangat, mendorong perkembangan karir stafnya,

disenangi oleh bawahannya, dan selalu ingat pada sasaran yang hendak

dicapai.41

41

Fathurrochman Mursalim, Strategi Pengembangan Usaha Konveksi Berbasis

Komunitas (Studi Kasus Paguyuban Konveksi Mandiri di Condongcatur, Depok,

Sleman), Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013, hlm. 71.

Page 66: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

66

E. Dampak Keberadaan Industri Konveksi Terhadap Kesejahteraan

Pengusaha Muslim di Tingkir

Usaha konveksi Tingkir memberikan dampak material dan non

material. Manusia dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan

kesejahterannya dengan melakukan berbagai aktivitas dari bentuk yang

sangat sederhana sampai yang paling canggih, mulai dari proyek atau

pembangunan yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Pada awal

kebudayaan manusia, perubahan pada lingkungan oleh adanya aktivitas

manusia masih ada dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara

alamiah, tetapi aktivitas manusia semakin banyak menimbulkan perubahan

lingkungan, perubahan lingkungan yang sudah sering terjadi masih dapat

ditoleransi oleh manusia karena dianggap tidak menimbulkan kerugian

secara nyata dan berarti.

Tetapi perubahan yang semakin besar akhirnya akan menimbulkan

kerugian manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, kesejahteraan

bahkan dalam keselamatan dirinya. Pada saat inilah manusia mulai berfikir

meninjau kembali semua aktivitasnya dan berusaha untuk menghindari

aktivitas yang menimbulkan dampak sampingan yang tidak dikehendaki

atau ingin mengetahui dampak apa saja yang akan merugikan dari aktivitas

yang dilakukannya. Kemudian berusaha menghindari timbulnya dampak

yang tidak dikehendaki itu agar kesejahteraan dan kehidupannya tidak

Page 67: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

67

terancam.42

Mengubah kawasan Tingkir yang mulanya merupakan

kawasan pertanian menjadi kawasan industri rumahan berupa kawasan

industri konveksi.Keberadaan usaha konveksi memberikan penghidupan

bagi pengusaha muslim yang bekerja sebagai penjahit. Meningkatkan

pendapatan daerah dan memberikan keuntungan meningkat baik langsung

maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya.

Produksi pakaian Tingkir sebagai produk promosi terhadap

kawasan Tingkir Salatiga. Melalui hasil produksi pakaian yang dihasilkan

konveksi Tingkir masyarakat mulai mengenal luas kawasan Tingkir

sebagai kawasan penghasil produk-produk pakaian.

42

Ir. Philip Kristanto, Ekologi Industri Edisi Kedua, (Yogyakarta: CV Andi

Offset, Tahun 2013), hlm. 302.

Page 68: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

68

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdirinya PT Damatex di wilayah Tingkir Kota Salatiga memberi

peluang bagi masyarakat untuk mengelola limbah tekstil menjadi produk

pakaian.Selain mengurangi pencemaran akibat limbah aktivitas

memanfaatkan limbah tekstil menjadi produk pakaian jadi dan mengubah

Tingkir menjadi kawasan yang berkembang membentuk kawasan

konveksi.Sosial-ekonomi masyarakat Tingkir sebelum berdirinya PT

Damatex ialah didominasi oleh petani.Masyarakat Tingkir pada waktu itu

menggantungkan hidupnya pada kegiatan pertanian.

Sosial ekonomi di Tingkir memasuki tahun 1990-an sampai

sekarang jumlah industri konveksi terus berkembang dengan pesat baik

dalam skala usaha menengah, dan kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya

perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman

penduduk. Perubahan penggunaan lahan secara langsung berpengaruh

terhadap perubahan mata pencaharian penduduk Tingkir. Berkurangnya

lahan pertanian dan pembebasan tanah oleh industri mengakibatkan terjadi

pergeseran pekerjaan dari sektor pertanian beralih ke sektor industri

konveksi.

Berkembangnya industri konveksi di Kecamatan Tingkir

memberikan peluang pekerjaan yang lebih luas dimana sebelum

berkembangnya industri peluang kerja di Tingkir sangat terbatas baik

Page 69: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

69

dalam jenis pekerjaan maupun kesempatan kerjanya, tetapi setelah

berkembang industri konveksi peluang kerja untuk penduduk Tingkir lebih

tersedia baik pekerjaan pada bidang industri konveksi maupun usaha

berdagang atau jasa. Dampak pembangunan pada aspek sosial ekonomi di

Tingkir yang lain adalah ekonomi rumah tangga yang salah satunya

meliputi tingkat pendapatan. Setelah berkembangnya industri konveksi

tingkat pendapatan pengusaha di Tingkir meningkat.

Perubahan sarana prasarana berkembang industri tesktil di Tingkir terlihat

dengan bertambahnya fasilitas seperti jalan, angkutan umum, sekolah, dan

lain-lain. Sarana prasarana tersebut merupakan fasilitas umum yang dapat

dirasakan oleh semua penduduk desa Tingkir. Sebelum industri konveksi

berkembang sarana prasarana belum banyak tersedia salah satunya adalah

sarana transportasi penduduk yang melakukan aktifitas dari luar desa jadi

terhambat, setelah industri konveksi berkembang di Tingkir sarana

prasarana seperti tarnsportasi lebih memadai.

Masyarakat di Kecamatan Tingkir menghandalkan usaha konveksi

sebagai mata pencaharian. Usaha mereka berawal dari pemanfaatan limbah

kemudian bekerjasama dengan pabrik Perusahaan Tekstil terbesar di Kota

Salatiga yakni Damatex dan Timatex. Berdirinya usaha konveksi di

Tingkir Salatiga sejak tahun 1987 atas kesepakatan bersama dari pihak

pengusaha muslim dan pihak pabrik.

Pengusaha muslim dalam menjalakan usahanya mereka

menggunakan kiat-kiat sebagai berikut:

Page 70: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

70

Pertama adalah percaya diri, sifat-sifat utama dari percaya diri

pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat atau

saran orang lain. Kedua, berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang

wirausahawan tidak mengutamakan prestisedulu, prestasi kemudian. Akan

tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil

prestasinya akan naik. Ketiga, berorientasi ke depan. Seorang

wirausahawan haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan. Sebab

sebuah usaha bukan didirikan sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh

sebab itu faktor kontiunitas harus dijaga dan visi harus jauh ke depan.

Keempat, kepemimpinan. Kepemimpian adalah faktor kunci bagi seorang

wirausahawan. Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka

seorang wirausahawan akan sangat memperhatikan orientasi dan sasaran,

hubungan.43

Sikap dan etika yang ditunjukkan oleh pengusaha muslim

merupakan cerminan dari nilai-nilai ajaran Islam yang dipegang oleh para

pengusaha muslim. Tindakan ekonomi yang ditunjukkan oleh para

pengusaha merupakan refleksi dari tata nilai yang berlaku di masyarakat

dan nilai-nilai ajaran Islam yang dipegang oleh para pengusaha muslim.

Karakter etika para pengusaha muslim berpengaruh terhadap

kelangsungan seorang pengusaha muslim untuk dapat bertahan dalam

43

Fathurrochman Mursalim, Strategi Pengembangan Usaha Konveksi Berbasis

Komunitas (Studi Kasus Paguyuban Konveksi Mandiri di Condongcatur, Depok,

Sleman), Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013, hlm. 71.

Page 71: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

71

bidang usaha konveksi. Mental seorang pengusaha muslim dapat terlihat

dari seberapa lama ia bertahan dalam bidang usaha konveksi.

Dampak positif terhadap kesejahteraan pengusaha muslim adalah

penciptaan peluang usaha dan pekerjaan yang lebih luas. Sedangkan

dampak negatif terhadap pengusaha muslim adalah pencemaran

lingkungan antara lain polusi air bersih dan polusi udara. Dampak negatif

lainnya adalah adanya potensi konflik, disebabkan oleh kecemburuan

sosial sebagian orang asli daerah desa Tingkir terhadap masyarakat

pendatang dalam kemudahan mengakses pekerjaan khususnya disektor

industri konveksi. Usaha konveksi akan memperluas jaringan ekonomi

sehingga secara otomatis akan memperluas peluang kerja bagi masyarakat.

B. SARAN

- Pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan usaha menengah ke bawah

seperti usaha konveksi di Tingkir Salatiga.

- Pemerintah daerah lebih intensif menanggulangi emisi-emisi yang

disebabkan oleh industri.

- Pemerintah seharusnya mendorong perkembangan industri konveksi

dengan memberi penyuluhan, pendampingan serta pelatihan kepada

para penjahit dan para pengusaha muslim demi kemajuan industri

tekstil rumahan sehingga kesejahteraan masyarakat Tingkir dapat

terwujud.

Page 72: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

72

- Pemerintah harus mengawasi pembuangan limbah industri tekstil

dengan sungguh-sungguh. Pelaku industri tekstil harus melakukan

cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan

teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran, melakukan

proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan pengolahan

limbah industri tekstil dengan baik.

Page 73: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

73

DAFTAR PUSTAKA

Chang M.K, Peter, Pengendalian Mutu Terpadu Untuk Industri Tekstil dan

Konfeksi Dengan Cara Baru, Sederhana dan Praktis, (Jakarta:

Pradnya Paramita, 2003).

Data sensus penduduk, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota

Salatiga, tahun 2006.

Hartanto, N. Sugiarto. Teknologi Tekstil, (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1979).

Irawan, Herry & Suryatoga Ronny . Analisis Rantai Nilai Industri Tekstil dan

Produk Tekstil (TPT) di Indonesia, (Jurnal Manajemen Indonesia Vol.

9 No.3, September 2009.

Khobir, Abdul, Islam dan Kapitalisme, Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, Jl.

Kusumabangsa No. 9.

Kantor Bank Indonesia Semarang, Upaya Menggerakkan Perekonomian Daerah

Melaui Program Fasilitas Percepatan Pemberdayaan Ekonomi

Daerah (FFPED) Untuk Industri Tekstil Di Tingkir, Salatiga, tahun

2008.

Kecamatan Tingkir Dalam Angka 2014.

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah Edisi Kedua, (Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 2003).

Kristanto, Philip, Ekologi Industri, (Yogyakarta: ANDI, 2004).

Kristanto, Ir. Philip, Ekologi Industri Edisi Kedua, (Yogyakarta: CV Andi Offset,

Tahun 2013).

Malik, M Luthfi, Etos Kerja, Pasar dan Masjid (Jakarta: LP3ES, 2013).

Mardiana, Analisis Cerita Rakyat Berau Baddil Kuning Ditinjau Dari Nilai

Budaya, Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Mulawarman, 2014.

Mursalim, Fathurrochman, Strategi Pengembangan Usaha Konveksi Berbasis

Komunitas (Studi Kasus Paguyuban Konveksi Mandiri di

Condongcatur, Depok, Sleman), Skripsi, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2013.

Page 74: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

74

Pemberdayaan Ekonomi Daerah (FPPED) Untuk Industri Konveksi Tingkir, Kota

Salatiga. Kantor Bank Indonesia Semarang tahun 2008.

Risdiani, Mita Sari, Hubungan Patron Klien Dalam Industri Kerajinan Tenun Ikat

Troso Desa Troso Kecamatan Pencangaan Kabupaten Jepara,

(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015).

Riyadi, Agung dkk, Analisa Pertumbuhan Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Di

Berbagai Provinsi di Pulau Jawa.ISSN 2407-9189, Univesity

Research Colloquium 2015.

Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012).

Statistik Kecamatan Tingkir Tahun 1987.

Statistik Kecamatan Tingkir Tahun 1998.

Statistik Kecamatan Tingkir Tahun 2014.

Subejo, Arifa Saudah Al, Mustofa, M. Hidayatul, Lima Pilar Kedaulatan Pangan

Nusantara, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014).

Thompson, Paul, Suara dari Masa Silam: Teori dan Metode Sejarah Lisan,

(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012).

Veyne,Paul, Writing History, Essay on Epistemology, terj. Bhs. Prancis ,mina moore-

rinvolucri, (Middletown,connect: Wesleyan Univercity Press, 1984).

Wawancara.

http://putriadstya.blogspot.co.id/2015/03/asal-usul-nama-desa-tingkir-lor.html,

Rabu, 12 juli 2017, jam 11.23.

http://info-kotakita.blogspot.co.id/2013/08/wilayah-kota-salatiga.html, Rabu, 12

Juli 2017, jam 11.43.

Page 75: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

75

http://salatiga.go.id/tentang-salatiga/pembagian-wilayah/, Kamis, 19 Juli 2017,

jam 20.00.

Lampiran Foto

Page 76: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

76

No 1. Keset

No 2. Baju muslim

No 3. Kolor tahun 2000

Page 77: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

77

No 4. Kemeja

No 5. Rok

Page 78: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

78

No 6. Mukena

No 7. Pakaian dewasa

Page 79: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

79

No 8. Kolor tahun 1987

No 9 . Kolor 1998

Page 80: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

80

No 10. Clemek

No 11. Seragam anak

Page 81: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

81

No 12. Sarung magic com

No 13. Sarung bantal

Page 82: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

82

No 13. Tas

No 14. Karyawan

Page 83: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

83

No 15. Karyawan

Page 84: DAMPAK INDUSTRI KONVEKSI TERHADAP PENGUSAHA SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2789/1/SKRIPSI TIARA (DAMPA… · Dampak Industri Konveksi Terhadap Pengusaha Muslim di Kecamatan

84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tiara Sofiana

Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 10 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kec. Tengaran, Krajan Tengaran, Rt 08/Rw 02

Email : [email protected]

Pendidikan : 1. SDN 03 TENGARAN

2. SMP N 1 ISLAM SUDIRMAN TENGARAN

3. MAN 1 TENGARAN

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

Salatiga, 27 September 2017

Penulis,

TIARA SOFIANA

NIM. 21613021