skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/ida... · 2016. 2. 17. · peningkatan...

111
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh IDA PURWANINGSIH NIM : 11511008 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN

DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BATURAGUNG

KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

IDA PURWANINGSIH

NIM : 11511008

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE

EKSPERIMEN DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

2 BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

IDA PURWANINGSIH

NIM : 11511008

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

MOTTO

Kejujuran akan membawaku pada kesuksesan

Kurintis pendidikan demi kemajuan desaku

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahku (Muh Dawam)dan Ibuku (Marfu’ah) sebagai wujud baktiku

kepadanya, yang telah bersusah payah membesarkanku, mendoakanku

dan membiayai semua kebutuhanku hingga aku lulus SI.

2. Rektor, Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang ikhlas

mendidik dan membimbingku.

3. Bapak ibu guru SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan yang membantu terselesainya skripsi ini.

4. Bapak ibu guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah hingga

sarjana.

5. Teman-teman PGMI angkatan 2011 yang selalu memberikan motivasi.

6. Teman-teman kos putri Bu Parjono yang selalu membantu dan

memberikan semangat hingga skripsiku selesai.

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi

dengan judul Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat

Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan Mind Map pada Siswa Kelas V SD

Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015 bisa selesai.

Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi

Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan

dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan

terimakasih kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing,

memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

6. Bapak Sugeng Riyadi, S.Pd, MM selaku kepala sekolah SD Negeri 2

Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri 2 Baturagung.

7. Siswa siswi kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti

jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

8. Bapak Muh Dawam dan Ibu Marfu’ah tercinta yang senantiasa mendidik dan

memberikan semangat kepada penulis.

9. Teman PGMI angkatan 2011 yang telah berjuang bersama-sama.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.

Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan

baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun

penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

yang budiman. Amin.

Salatiga, 6 Juli 2015

Penulis

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Ida Purwaningsih

ABSTRAK

Purwaningsih, Ida. 2015. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA

Materi Pesawat Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan

Mind Map Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baturagung

Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.

Pd.

Kata Kunci: Metode Eksperimen dan Mind Map, Hasil Belajar IPA, dan

Kreativitas Siswa.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan metode eksperimen dan mind map. Masalah yang

dikaji adalah apakah metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan

kreativitas siswa materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri 2

Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015? dan apakah metode eksperimen dan mind map dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pesawat sederhana pada

siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015?.

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa, yaitu terdiri dari

15 laki-laki dan 15 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus,

setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, dan observasi dengan

melihat perilaku siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan temuan penelitian dikatakan bahwa penggunakan metode

eksperimen dan mind map dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar

IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung

Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015

dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase hasil kreativitas siswa dari

siklus I ke siklus II yaitu 22 %. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 18

siswa atau 67% dan 9 siswa atau 33% belum tuntas dengan rata-rata 66. Pada

siklus II siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 89% dan 3 siswa atau 11%

belum tuntas dengan rata-rata 8 0,11. Penerapan metode eksperimen dan mind

map juga dapat meningkatan ketuntasan hasil belajar IPA materi pesawat

sederhana pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015 dari siklus I ke siklus II

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

yaitu 18, 51 %. Hasil belajar siswa pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak

15 siswa atau 55% dan 12 siswa atau 45% yang belum tuntas dengan rata-rata

60,55. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 74% dan 7

siswa atau 26% belum tuntas dengan rata-rata 69, 07.

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul i

Gambar Berlogo ii

Judul……………………………………………………………………….... iii

Halaman Persetujuan Pembimbing ………………………………………… iv

Halaman Pengesahan Kelulusan …………………………………………… v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan …………………………………….. vi

Halaman Motto dan Persembahan …………………………………………. vii

Kata Pengantar ……………………………………………………………... viii

Abstrak ……………………………………………………………………... x

Daftar Isi …………………………………………………………………… xi

Daftar Tabel ……………………………………………………………….. xiii

Daftar Gambar ……………………………………………………………... iv

Daftar Lampiran ………………………………………………………......... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………………. 7

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........…... 7

E. Manfaat Penelitian ……………………………............... 8

F. Definisi Operasional.…………………………………… 9

G. Metodologi Penelitian ………………………………….. 11

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

H. Sistematika Penulisan ………………………………….. 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kreativitas ………………………..…………………….. 17

B. Hasil Belajar ...…….…………………………………… 19

C. IPA Materi Pesawat Sederhana…………...…………….. 28

D. Metode Eksperimen dan Mind Map ……………… 47

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Subyek Penelitian.……………………………………… 59

B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………. 60

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Paparan Siklus ………………………………. 76

B. Pembahasan Hasil Penelitian..………………………….. 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………….. 91

B. Saran ………………………………………………….. 92

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nama Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baturagung,……… 59

Tabel 2. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus I……........... 76

Tabel 3. Frekuensi Hasil Kreativitas Siswa Siklus I…………… 78

Tabel 4. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus II……....... 79

Tabel 5. Frekuensi Hasil Kreativitas Siswa Siklus II………… 81

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus I………………................... 83

Tabel 7. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I………..……… 84

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II......................................... 85

Tabel 9. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II........................ 87

Tabel 10. Hasil Kreativitas Siswa yang Mencapai Nilai KKM .... 88

Tabel 11. Hasil Belajar Siswa yang Mencapai Nilai KKM .......... 89

Tabel 12. Daftar Personalia SD Negeri 2 Baturagung…………... 101

Tabel 13. Daftar Siswa SD Negeri 2 Baturagung.......................... 101

Tabel 14. Psikomotor Siswa pada Siklus I………………………. 104

Tabel 15. Psikomotor Siswa pada Siklus II……………………... 106

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan PTK Menurut Suharsimi Arikunto............................ 12

Gambar 2. Jungkat-Jungkit....................................................................... 31

Gambar 3. Gunting................................................................................... 32

Gambar 4. Pencabut Paku......................................................................... 32

Gambar 5. Linggis.................................................................................... 33

Gambar 6. Timbangan.............................................................................. 33

Gambar 7. Pemotong Kuku...................................................................... 34

Gambar 8. Gerobak Dorong..................................................................... 34

Gambar 9. Pemecah Kemiri...................................................................... 35

Gambar 10. Pembuka Tutup Botol............................................................. 35

Gambar 11. Pemotong Kertas..................................................................... 36

Gambar 12. Sekop...................................................................................... 37

Gambar 13. Penjepit Makanan................................................................... 37

Gambar 14. Pinset....................................................................................... 38

Gambar 15. Alat Pancing............................................................................ 38

Gambar 16. Lengan Bawah Saat Mengangkat Beban................................ 39

Gambar 17. Bidang Miring......................................................................... 39

Gambar 18. Jalan Berkelok-kelok di Pegunungan..................................... 40

Gambar 19. Perosotan atau Papan Luncur.................................................. 40

Gambar 20. Tangga.................................................................................... 41

Gambar 21. Sekrup.................................................................................... 41

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Gambar 22. Baji.......................................................................................... 42

Gambar 23. Pahat........................................................................................ 42

Gambar 24. Gergaji.................................................................................... 43

Gambar 25. Pisau....................................................................................... 43

Gambar 26. Katrol...................................................................................... 44

Gambar 27. Katrol Tetap pada Sumur Timba............................................ 45

Gambar 28. Katrol Tetap pada Bendera..................................................... 45

Gambar 29. Katrol Lepas atau Bebas......................................................... 46

Gambar 30. Katrol pada Flying Fox.......................................................... 46

Gambar 31. Katrol Majemuk atau Ganda................................................... 47

Gambar 32. Blok Katrol............................................................................. 48

Gambar 33. Grafik Peningkatan Persentase Kreativitas Siswa….............. 89

Gambar 34. Grafik Peningkatan Persentase Hasil Belajar Siswa............... 90

Gambar 35. Kegiatan Eksperimen Pengungkit........................................... 97

Gambar 36. Menggelindingkan Lakban di atas Bidang Miring................ 97

Gambar 37. Eksperimen Mobil yang Diluncurkan di atas Bidang Miring. 98

Gambar 38. Eksperimen Katrol Tetap....................................................... 98

Gambar 39. Katrol Bebas atau Lepas......................................................... 99

Gambar 40. Keaktifan Siswa...................................................................... 99

Gambar 41. Siswa Mengerjakan Latihan Soal........................................... 100

Gambar 42. Proses Belajar Mengajar……………………......................... 100

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar

Mengajar.........

97

Lampiran 2. Daftar Personalia dan Siswa SD Negeri 2 Baturagung 101

Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup.................................................. 103

Lampiran 4. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I............................. 104

Lampiran 5. Lembar Pengamatan Siswa Siklus

II............................

106

Lampiran 6. Lembar Pengamatan Guru Siklus I.............................. 108

Lampiran 7. Lembar Pengamatan Guru Siklus II............................. 110

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.... 112

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II... 125

Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian............ 139

Lampiran 11. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus I…………. 140

Lampiran 12. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus II................ 141

Lampiran 13. Latihan Soal Siswa Siklus I........................................ 142

Lampiran 14. Latihan Soal Siswa Siklus II........................................ 144

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Pembimbing.................................. 146

Lampiran 16. Daftar SKK ................................................................. 147

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana untuk

mempersiapkan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengambil

pelajaran dari suatu materi pembelajaran. Menurut Permendiknas No.17

Tahun 2006 bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah

Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat

serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts)

atau bentuk lain yang sederajat (Depag, 2006: 14). Semakin seseorang berilmu

maka semakin tinggilah derajatnya karena ilmu yang bermanfaat merupakan

amal yang tidak akan terputus. Seperti hadis nabi

و سلم قال اذ ماث ال الله عى ان زسل الله صل الله عل سة زض سان إوقطع عه اب س

ل )زاي التسمر( لد صا لح دع علم ىتفع ب عمل إل مه ثلاث صدقت جست

Artinya:

Dari Abu Hurairah, bahwasanya rosulullah saw bersabda: “ketika

telah mati seorang manusia, maka terputuslah segala amalnya kecuali pada

tiga hal saja: shadaqah jariyah,ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang

mendoakannya” (HR. At Tirmidzi).

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan disiplin ilmu yang mempelajari

asal usul mahluk hidup dan proses kehidupan. Ilmu ini juga mengajak siswa

untuk peka terhadap lingkungan. Menurut Ahmad Susanto Ilmu Pengetahuan

Alam atau sains adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta

melalui pematangan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur,

dan dijelaskan penalaran sehingga mendapatkan kesimpulan (Ahmad, 2013:

167). Ilmu Pengetahuan Alam dapat membentuk siswa berpikir logis,

memperoleh keterampilan dalam berpikir kritis, sistematis, dan kreatif dalam

memecahkan masalah. Ilmu Pengetahuan Alam mendekatkan siswa dengan

lingkungaan. Akhlak terhadap lingkungan atau alam sangat penting untuk

ditanamkan kepada siswa agar bumi tetap bersahabat dengan mereka. Jika

sikap peduli terhadap lingkungan kurang ditanamkan pada diri siswa, maka

kerusakan akan sering terjadi bahkan bencana alam akan terjadi dimana-mana.

Seperti pada surat Ar-Rum: 48

العل عمل قم بعض الر د الىاس لر البحس بما كسبج ا نظس الفساد ف البس م سجع

Artinya:

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan

tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari

(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dari kelas satu sampai

dengan enam, penulis tertarik pada materi pesawat sederhana yang terdapat

dalam kelas lima pada semester dua. Pemilihan kelas dianggap sangat tepat

untuk menerapkan metode mind map dan eksperimen. Penggunaan metode

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

eksperimen dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi konkrit.

Metode ini juga dapat membentuk pribadi siswa yang disiplin, rajin, rasa ingin

tahu, dan tanggungjawab. Siswa juga diminta mencatat hasil eksperimen

dalam laporan yang akan menjadikan siswa lebih teliti dan dapat hidup teratur

sesuai dengan instruktur yang telah ditentukan. Begitulah pembentukan sikap

dari adanya metode eksperimen yang sangat tepat untuk membentuk karakter

siswa yang berdedikasi tinggi jika terlaksana dengan baik.

Metode Eksperimen membantu siswa dalam mengingat pelajaran dan

menyimpannya dalam memori jangka panjang. Dalam eksperimen ada

pengulangan, latihan, dan praktik. Dengan praktik informasi dari telinga

menuju pikiran, memori jangka panjang, dan terjadi berulang kali (Dave,

2009: 104).

Dalam pembelajaran terdapat beberapa jenis metode, salah satu metode

yang dianggap paling tepat dalam mempermudah pemahaman siswa untuk

memahami pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk

mengajak siswa berfikir kreatif, inovatif, dan aktif untuk melakukan suatu hal.

Metode eksperimen mengajak siswa untuk menemukan, mempraktikan, dan

bekerja berkelompok untuk membuktikan teori yang telah ada. Dengan

pembelajaran yang mengaktifkan siswa secara langsung diharapkan dapat

meningkatkan mutu pendidikan baik dalam kelas, sekolah, maupun tingkat

yang lebih tinggi.

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Pengunaan metode eksperimen yang tepat diharapkan hasil belajar

siswa meningkat. Pada dasarnya otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak

kiri. Otak kiri akan berfungsi jika dirangsang dengan pelajaran, berhitung,

menghafal, dan mengingat. Sedangkan otak kanan akan aktif jika digunakan

untuk praktik, menyanyi, menari, berkomuniksi, dan gerakan-gerakan lainnya.

Dengan metode eksperimen maka otak kanan dan kiri akan berfungsi

maksimal. Jadi tidak hanya hal-hal kognitif saja melainkan psikomotor dan

afektif siswa akan berkembang dan berfungsi dengan baik. Perangsangan otak

sangat diperlukan tidak hanya otak kiri melainkan keduanya. Jika hanya otak

kiri yang berfungsi maka tidak akan terjadi perubahan apapun dalam tindakan.

Maka penulis mengangkat metode eksperimen untuk memaksimalkan

keberfungsian otak supaya berfungsi secara maksimal.

Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke

dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map adalah cara

mencatat yang kreatif, efektif, dan memetakan pikiran (Tony, 2009: 4).

Pendekatan seluruh otak yang membuat sesorang mampu membuat catatan

yang menyeluruh dalam satu halaman. Metode ini meminta para siswa untuk

membuat gambar, diagram, tentang konsep utama yang saling berhubungan,

yang ditandai dengan garis panah, dan di setiap garis panah ditulis lafal yang

membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama. Mind Map

biasanya digunakakan untuk melatih siswa untuk mengaitkan konsep yang

baru dengan konsep yang telah diketahui. Mind map juga dapat dipakai untuk

menghubungkan hal-hal baru dengan apa yang telah diketahui. Biasanya Mind

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Map dipakai untuk membantu guru untuk mengaktifkan siswa, membantu

siswa menjembatani hal-hal yang baru, mengarahkan diskusi di kelas,

membantu siswa berfikir kritis dan kreatif, dan memperkaya atau

mengembangkan kosa kata (Kasihani, 2007: 96). Teknik pencatatan ini

dikembangkan pada tahun 1970 oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset

tentang bagaimana cara kerja otak sebenarnya. Otak akan mudah mengingat

informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan.

Mind map menggunakan pengingat-ingat visual dan sensorik ini dalam suatu

pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk

belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan

ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Penggunaan mind map ini

lebih mudah dari pada penggunaan metode pencatatan tradisional, karena

mind map mengaktifkan kedua belahan otak maka teknik mencatat

menggunakan mind map disebut juga pendekatan keseluruhan otak. Detail-

detail dari suatu peta pikiran mudah diingat karena mereka mengikuti pola

pemikiran otak. Cara yang menenangkan, menyenangkan, dan kreatif. Pikiran

tidak akan berhenti karena catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta pikiran.

Metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan daya ingat siswa.

Selain siswa melakukan eksperimen dan membuktikannya sendiri siswa juga

dapat melatih kreativitasnya dengan menyusun peta konsep yang mudah untuk

diingat. Pada dasarnya otak manusia akan lebih mudah mengingat warna dan

gambar dibandingkan tulisan. Karena warna dan gambar akan menarik otak

untuk aktif dan menyimpannya di memori yang jangka panjang.

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

SD Negeri 2 Baturagung terletak di Dusun Mintreng, RT 02, RW V, Desa

Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Sekolah ini memiliki 6

ruang kelas, 1 ruang pertemuan, 1 ruang tenis meja, perpustakaan, ruang

kepala sekolah, ruang guru, dan 3 kamar kecil. Sekolah ini memiliki 6 guru

kelas, guru mata pelajaran, guru agama Islam, kepala sekolah, dan penjaga

sekolah. Sekolah ini memiliki KKM 60 untuk mata pelajaran IPA, IPS,

Matematika, Bahasa Indonesia. KKM 65 untuk mata pelajaran PKn dan 70

untuk Agama dan Penjas.

Siswa kelas V ada 30 anak, dengan jenis kelamin 15 putra dan 15 putri.

Metode yang sering digunakan oleh guru kelas adalah ceramah dan tanya

jawab, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian kelas tentang “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar

IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan Mind Map

pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan kreativitas

pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015?.

2. Apakah metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan hasil

belajar IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri 2

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015?.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas pada siswa kelas V SD Negeri

2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015.

2. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA materi

pesawat sederhana melalui metode eksperimen dan mind map pada siswa

kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Penggunaan metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan

kreativitas IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri

2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015.

b. Penggunaan metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan

hasil belajar siswa materi pesawat sederhana pada kelas V SD Negeri 2

Baturagung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Indikator hasil belajar IPA materi pesawat sederhana adalah sebagai

berikut:

1. Menjelaskan pengertian pesawat sederhana.

2. Menyebutkan jenis-jenis pesawat sederhana.

3. Mengklasifikasikan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit

jenis pertama, jenis ke dua, dan ke tiga.

4. Melakukan eksperimen pada alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit.

5. Menjelaskan pengertian bidang miring dan katrol.

6. Menyebutkan alat yang menggunakan prinsip bidang miring dan

katrol.

7. Melakukan eksperimen pada alat-alat yang menggunakan prinsip

bidang miring dan katrol.

Penerapan metode eksperimen dan mind map ini dikatakan efektif

apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator ketuntasan

siswa adalah sebagai berikut:

a. Secara Individu

Siswa dapat mencapai skor ≥ 60 pada materi pesawat sederhana.

b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila 70% dari total siswa dalam satu kelas

mendapat nilai ≥ 60.

E. Manfaat Penelitian

Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi

semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.

Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Memberikan kontribusi dalam ilmu pendidikan terutama dalam

penggunaan metode pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

oleh guru, memperkaya metode pembelajaran, dan keterampilan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

b. Manfaat bagi siswa

1) Proses belajar dan mengajar di SD Negeri 2 Baturagung

menjadi menarik dan menyenangkan.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa mata mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana.

3) Meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.

c. Manfaat bagi sekolah

1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru-guru yang

kreatif, inovatif, dan professional.

3) Mengangkat nama baik sekolah karena dapat

mengembangkan metode yang tepat sehingga hasil belajar

siswa meningkat.

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

F. Definisi Operasional

Penjelasan dari judul Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA

Materi Pesawat Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan Mind Map pada

Kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

Tahun Pelajaran 2014/2015 akan penulis paparkan sebagai berikut:

1. Peningkatan

Menurut Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis

atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Peningkatan

merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas, maupun

kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan

kemampuan agar menjadi lebih baik.

2. Kreativitas dan Hasil Belajar

Menurut Freedaam (1982) kreativitas adalah kemampuan untuk

memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan

masalah dengan cara yang baru dan asli. Menurut Dimyati dan Mujiono

(2006) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka

atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir

pembelajaran.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan disiplin ilmu yang mempelajari asal-

usul kehidupan yang ada di bumi, baik berupa biotik maupun abiotik.

4. Metode Eksperimen dan Mind Map

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan

percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari (Syaiful,

1995: 95). Sedangkan Mind Map merupakan teknik mencatat yang

menggunakan lebih banyak kekuatan otak. (Adam, 2008: 43). Jadi yang

dimaksud dengan Eksperimen dan Mind Map adalah metode

pembelajaran percobaan yang dikombinasikan dengan penggunaan

eksperimen dan mind map sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran yang

aktif, kreatif dan inovatif.

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam

bahasa Inggrisnya adalah classrom Action Research kalau di Indonesia dikenal

dengan sebutan PTK. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2007:

3).

Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru dalam bentuk

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan

kelas adalah untuk mengubah tindakan guru dalam melakukan proses belajar

mengajar di kelas dengan menggunakan metode eksperimen dan mind map

sehingga kreativitas dan hasil belajar siswa meningkat. Adapun gambar

tahapan penelitian adalah sebagai berikut:

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Gambar 1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Suharsimi Arikunto, 2007: 16)

1. Rancangan Penelitian

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses mengembangkan rencana yang

akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang

ada di kelas. Dalam tahap perencanaan perlu diketahui kapan, dimana,

oleh siapa, apa, mengapa, dan bagaiman tindakan tersebut

dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara

berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang

mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dilakukan untuk

mengurangi unsur subjektivitas (Suharsimi, 2007: 17).

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

?

Perencanaan

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari Penelitian Tindakan Kelas adalah pelaksanaan

yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

menggunakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat bahwa guru

harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam

rancangan (Suharsimi, 2007: 18).

c. Pengamatan atau observasi

Observasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan

pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi

dalam kinerja kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, guru

melakukan pengamatan baik terhadap siswa, proses belajar, dan hal-

hal yang terjadi ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

d. Refleksi

Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris reflection, yang

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu pemantulan. Refleksi juga

diartikan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum

terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa dan apa yang perlu dilakukan

selanjutnya. Refleksi sebagai usaha untuk memahami data yang

diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan

tindakan selanjutnya. Tahap keempat merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi ini sangat

tepat dilakukan ketika guru pelaksana selesai melakukan tindakan,

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan (Suharsimi, 2007: 19).

2. Subjek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Ruang kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan.

b. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 tahun

pelajaran 2014/2015.

c. Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana.

d. Karakteristik Siswa

Subyek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas V SD Negeri

2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun

Pelajaran 2014/2015, yang mendapat mata pelajaran IPA materi

pesawat sederhana. Jumlah siswa kelas V ada 30 siswa, meliputi 15

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

3. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data

digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan

menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan

metode:

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpulan data.

Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung

saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang

eksistensi SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa saat proses belajar mengajar menggunakan metode eksperimen

dan mind map.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis

data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang

tercatat dalam setiap siklusnya.

a. Ketuntasan Individual

Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa dapat

mencapai skor ≥ 60 pada materi pesawat sederhana dapat dilihat

dari nilai hasil tes evaluasi.

b. Ketuntasan Klasikal

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Persentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 70% dari jumlah total

siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥ 60. Pengukuran

persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

P = Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah siswa

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam

mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis

paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitiian, dan sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan

landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian.

BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran

umum SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

dan pelaksanaan penelitian.

BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil

penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.

BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengungkapkan hubungan-

hubungan baru, melihat sesuatu dari sudut pandang baru dan membentuk

kombinasi baru dari konsep atau lebih yang dikuasai sebelumnya, maka

dengan berpikir kreatif dapat dimaknai dengan berpikir yang dapat

menghubungkan sesuatu dari sudut pandang baru. Kreativitas juga

merupakan suatu kemampuan yang bersifat spontan, terjadi karena adanya

arahan yang bersifat internal, dan keberadaannya tidak dapat diprediksi.

Ide-ide kreatif biasanya muncul karena adanya interaksi dengan

lingkungan atau stimulus ekstra (Ahmad, 2013: 109). Kreativitas

merupakan istilah umum untuk hal-hal yang berkaitan. Pada umumnya

kreativitas dimiliki seseorang secara alamiah (Brian, 2001:6).

Menurut Freedaam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai

kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan

memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Yusuf Al-Uqsari

mengatakan bahwa kreativitas adalah upaya melakukan aktivitas yang

baru dan mengagumkan. Kreativitas di sini dapat diartikan mengaitkan

informasi dan kata-kata dengan gambar menjadikan informasi atau

pengetahuan lebih mudah diingat. Hal itu karena memori mata bersifat

ideal, dan memanggil informasi bergambar jauh lebih mudah dari pada

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

informasi yang lain. Kemampuan berimajinasi harus dikembangkan karena

mengaitkan informasi tertulis dengan berbagai media visual akan

meningkatkan daya ingat secara efektif (Yusuf, 2005: 115).

Berdasarkan definisi kreativitas menurut para ahli maka dapat

disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk menghasilkan suatu hal yang baru dan asli karyanya sendiri.

Kreativitas dapat dimunculkan jika ada interaksi dengan lingkungan dan

stimulus ekstra.

Kreativitas dalam pembuatan mind map meliputi, kreativitas

penggunaan warna, garis yang bercabang-cabang, gambar-gambar, dan

kata. Jika siswa sudah bisa memadukan, warna, garis, gambar, dan kata

dengan sistematis maka kreativitas mereka akan berkembang. Mind map

yang dibuat siswa akan mempermudahnya dalam belajar. Karena dengan

menggunakan mind map yang penuh warna, gambar, garis, kata-kata hasil

kreativitas sendiri akan memberikan kesan yang lebih lama pada ingatan

siswa.

Menurut Ahmad Susanto yang mengutip pendapat dari Treffinger

dalam munandar (1984: 37) memberikan empat alasan pentingnya belajar

kreatif, yaitu:

1. Belajar kreatif membantu anak menjadi lebih berhasil.

2. Belajar kreatif dapat membuat anak bisa memecahkan masalah-

masalah yang akan timbul dimasa yang akan datang.

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

3. Belajar kreatif dapat memengaruhi karir, menunjang kesehatan

jiwa, serta tubuh.

Belajar kreatif dapat menimbulkan ide-ide baru, cara-cara baru, dan

hasil-hasil baru sebagai sumbangan yang berharga pada pembangunan

nasional (Ahmad, 2013:114).

B. Hasil Belajar

1. Definisi Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap,

dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau

proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains

konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan

pengalaman (experience) (Suyono, 2014: 9). Menurut R. Gagne

(1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Menurut

E.R Hilgard (1962) belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi

terhadap lingkungan. Perubahan yang dimaksud mencakup

pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui

latihan (pengalaman) (Ahmad, 2013: 2).

Menurut James O. Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai

proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan

atau pengalaman. Learning may be defined as the process by which

behavior originates or is altered through training or experience.

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut dikemukakan

oleh Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology

adalah Learning is shown by change in behaviour as a result of

experience. Artinya belajar yang efektif adalah melalui pengalaman.

Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek

belajar dengan menggunakan semua indranya. Definisi belajar menurut

Howard L. Kingsley adalah Learning is the process by which behavior

(in the broader sense) is originated or changed through practice or

training. Artinya belajar adalah proses di mana tingkah laku dalam arti

luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan. Belajar

merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam

keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa,

maupun dalam bertindak (Ahmad, 2013: 4). Ketika belajar, manusia

melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah

lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup merupakan

hasil belajar. Belajar merupakan suatu proses bukan hasil. Karena itu

belajar berlangsung secara aktif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai suatu tujuan ( Abu, 2004: 126).

Berdasarkan definisi belajar dari beberapa ahli, maka belajar

merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Belajar

merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk menambah ilmu

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

pengetahuan dan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik.

Belajar membutuhkan waktu yang cukup lama dimulai dari jenjang

TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Perkembangan seseorang

yang satu dengan yang lain tentunya berbeda-beda. Hal tersebut

dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri sendiri, dan faktor

dari luar.

2. Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mujiono (2006) hasil belajar adalah hasil

yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes

hasil belajar hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang

diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam

menerima materi pelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006) hasil

belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktivitas

belajar. Menurut Ahmad Susanto hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar atau

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Karena belajar itu

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Hasil belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Sebagai

mana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2012: 3) bahwa evaluasi

adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur adalah

membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Sedangkan menilai

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

adalah suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau

buruk.

Berdasarkan definisi hasil belajar menurut para ahli maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah melalui proses belajar. Setelah siswa belajar biasanya

guru memberikan soal, latihan untuk mengukur pemahaman siswa.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari soal yang berhasil dikerjakan

siswa. Dalam proses mengerjakan soal siswa diharapkan mengerjakan

dengan usaha sendiri tanpa meminta bantuan teman. Karena hasil

belajar siswa akan digunakan guru untuk mengukur sejauh mana siswa

tersebut memahami materi pelajaran. Kejujuran sangat penting bagi

diri siswa. Siswa yang terbiasa berbuat jujur maka dalam kehidupnya

akan baik. Jika kejujuran belum terbentuk dalam diri siswa maka

ketika lulus dari bangku sekolah siswa akan menemui masalah-

masalah yang ditimbulkan dari kebiasaan tidak jujur.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Ahmad Susanto yang mengutip dari pendapat Wasliman

(2007:158) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor

internal maupun faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Faktor internal meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang memengaruhi hasil belajar, yaitu: keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga memengaruhi hasil

belajar siswa. Misalnya perceraian orang tua, keadaan ekonomi

orang tua, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, dan

perilaku orang tua yang kurang baik. Hal-hal tersebut dapat

memberikan pengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri yang

meliputi kecerdasan, motivasi belajar dan kondisi fisik. Sedangkan faktor

eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri yang meliputi

keadaan ekonomi orang tua, pergaulan, dan kurangnya perhatian.

Menurut Sudjana (1989: 39), bahwa hasil belajar yang dicapai oleh

siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa

dan faktor dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dari dalam

diri siswa lebih dominan dibandingkan faktor dari luar.

1. Faktor dari Dalam Diri Siswa

a. Kecerdasan anak

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Kemampuan inteligensi seseorang sangat memengaruhi

terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta

terpecahkan atau tidaknya suatu masalah.

b. Kesiapan atau kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di

mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagai mana

mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini

sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena

itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan

bersamaan dengan tingkat kematangan. Kematangan fisik ini

memiliki hubungan yang erat dengan masalah minat dan kebutuhan

anak.

c. Bakat anak

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah

kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang.

d. Kemauan belajar

Kemauan belajar merupakan kesadaran atau keinginan siswa

untuk mengerti betapa pentingnya belajar. Jika siswa mengerti

pentingnya belajar maka ia akan rajin belajar. Karena dengan

belajar siswa dapat mencapai kesuksesan.

e. Minat

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika siswa menaruh minat

besar terhadap pelajaran maka ia akan memusatkan perhatiannya

lebih banyak dari pada siswa yang kurang memusatkan perhatian.

2. Faktor dari Luar atau Lingkungan Siswa

a. Model penyajian materi pelajaran

Keberhasilan belajar siswa tergantung pula pada model

penyajian materi. Model penyajian materi yang aktif, inovatif,

kreatif, dan menyenangkan akan mudah dimengerti oleh siswa

tentunya berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar siswa.

b. Pribadi dan sikap guru

Kepribadian guru yang kreatif, inovatif dalam perilakunya

maka akan ditiru siswa. Kepribadian guru tercermin dari sikapnya

yang ramah, perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan

atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan

mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin,

bekerja penuh dedikasi, dan bertanggung jawab dalam segala

tindakan yang ia lakukan.

c. Suasana pengajaran

Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis

antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

antara siswa, maka akan memberikan nilai yang lebih pada proses

pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat

meningkat secara maksimal.

d. Kompetensi guru

Kompetensi guru adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh

guru. Kompetensi guru meliputi: kompetensi kepribadian,

komunikasi, sosial, dan profesional. Guru hendaknya memiliki

kepribadian yang baik. Karena setiap ucapan, tingkah laku, dan

kebiasaan guru akan dilihat oleh siswanya. Bagi siswa seseorang

yang berprofesi sebagai guru baik di sekolah maupun di rumah akan

dianggap sebagai guru. Maka hendaknya guru berakhlak baik di

mana pun berada. Kompetensi komunikasi adalah kemampuan guru

menyampaikan pelajaran dari bahasa yang sulit dipahami siswa

menjadi bahasa yang mudah dipahami siswanya. Kompetensi sosial

adalah kemampuan guru berkomunikasi baik dengan kepala sekolah,

sesama guru, kepada siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar

lingkungan sekolah. Guru yang profesional adalah guru yang

menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Jika

seorang guru telah menguasai materi secara luas dan mendalam

maka siswanya akan lebih mudah menerima pelajaran.

e. Masyarakat

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku

manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena

itu dalam pendidikan, lingkungan masyarakat mempengaruhi

kepribadian siswa. Lebih lagi jika kondisi masyarakat yang lebih

modern, maka pengaruh lingkungan masyarakat lebih banyak dari

pada pengaruh lingkungan keluarga (Ahmad, 2013: 18).

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor dari dalam

diri siswa dan faktor dari luar atau lingkungan tempat tinggal siswa. Faktor

dari dalam diri siswa meliputi kesiapan menerima pelajaran, kesehatan

siswa, minat, kecerdasan, dan motivasi dalam diri siswa tersebut. Faktor

dalam diri siswa sangat dominan dari pada faktor dari luar.

Faktor dari luar diri siswa atau faktor lingkungan juga memberikan

pengaruh. Faktor lingkungan meliputi kurangnya perhatian orang tua,

perbuatan orang tua yang kurang baik, pertengkaran orang tua, masalah

ekonomi orang tua, teman pergaulan, dan masyarakat. Banyak siswa yang

gagal dalam belajar karena faktor tersebut. Hendaknya sebagai orang tua

yang baik memperhatikan sikap diri sendiri, pergaulan anak, dan

lingkungan bermain anak. Supaya anaknya tidak menjadi korban

lingkungan yang kurang baik.

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

C. IPA Materi Pesawat Sederhana

1. Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan disiplin ilmu yang

mempelajari asal- usul kehidupan yang ada di bumi ini. Baik berupa

biotik maupun abiotik. Menurut para ahli bahwa Ilmu Pengetahuan

atau sains adalah sebagai berikut:

Menurut Ahmad Susanto Ilmu Pengetahuan Alam atau sains

adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pematangan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan penalaran sehingga mendapatkan kesimpulan (Ahmad,

2013: 167). Menurut Fisher, sains adalah kumpulan pengetahuan yang

diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan

observasi. Menurut Nash seorang ahli kimia sains adalah suatu proses

atau suatu cara untuk meneropong dunia. Menurut Carin sains adalah

suatu kumpulan pengetahuan yang disusun secara umum terbatas pada

gejala-gejala alam.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan atau sains adalah usaha manusia untuk memahami alam

semesta yang dilakukan dengan langkah-langkah ilmiah baik

mengamati, menanya, melakukan, menghubungkan, dan

mengkomunikasikan.

2. Tujuan IPA di Sekolah Dasar

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-

Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP (Ahmad,

2013: 167).

3. Materi Pesawat Sederhana

a. Standar Kompetensi

Memahami hubungaan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

b. Kompetensi Dasar

Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan

lebih mudah dan lebih cepat.

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

c. Pesawat Sederhana

Pesawat Sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan

pekerjaan manusia.

Macam-macam pesawat sederhana

a. Pengungkit atau Tuas

b. Bidang miring

c. Katrol

d. Roda Berporos

Jenis pesawat sederhana yang pertama yaitu:

a. Pengungkit atau Tuas

Pengungkit atau tuas adalah pesawat sederhana berupa batang

yang dapat berputar pada satu titik. Dalam tuas terdapat 3 titik

yaitu:

1) Titik beban yaitu bagian pengungkit yang berhubungan dengan

beban, merupakan titik tempat beban bekerja.

2) Titik tumpu yaitu bagian pengungkit yang berhubungan dengan

tumpunya.

3) Titik kuasa yaitu bagian pengungkit tempat bekerjanya gaya

pada tuas.

Ada tiga jenis pengungkit atau tuas, yaitu:

1) Tuas golongan pertama: titik tumpu berada diantara beban dan

kuasa.

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Contoh:

a) Jungkat-jungkit

Gambar 2. Jungkat-Jungkit

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Jungkat-jungkit mempermudahkan manusia untuk

mengangkat beban orang yang duduk berlawanan saat

memainkannya. Pada jungkat jungkit titik tumpu berada

diantara beban dan kuasa. Saat memainkan jungkat-jungkit

orang yang berada di bawah disebut beban dan orang yang

diatas disebut kuasa.

b) Gunting

Gambar 3. Gunting

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Gunting membantu manusia dalam memotong.

Gunting termasuk tuas golongan pertama karena gunting

memiliki titik tumpu diantara beban dan kuasa. Beban bisa

berupa kertas, kain, atau yang lainnya.

beban

beban

tumpu

kuasa

kuasa

beban

tumpu

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

c) Pencabut paku

Gambar 4. Pencabut paku

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pencabut paku biasanya digunakan oleh tukang kayu untuk

mencabut paku yang telah tertancap. Pencabut paku termasuk

tuas golongan pertama karena titik tumpu diantara kuasa dan

beban Beban di sini yaitu berupa paku.

d) Linggis

Gambar 5. Linggis

(Sumber: Afdan ZK, 2012)

Linggis biasanya digunakan untuk mengungkit benda yang

berukuran besar dan berat. Linggis mempermudah pekerjaan

manusia yang tadinya berat menjadi ringan. Linggis termasuk tuas

kuasa

tumpu

beban

kuasa

beban

tumpu

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

golongan pertama karena titik tumpu diantara beban dan kuasa.

Beban di sini dapat berupa batu, kayu, ataupun benda berat yang

lainnya.

e) Timbangan

Gambar 6. Timbangan

(Sumber: Darawati, 2013)

Timbangan merupakan alat ukur berat yang dapat

mempermudah pekerjaan manusia. Bila ujung timbangan

berada di bawah maka disebut beban dan yang di atas

merupakan kuasa.

f) Pemotong kuku

Gambar 7. Pemotong Kuku

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pemotong kuku termasuk pesawat sederhana tuas

golongan pertama. Pemotong kuku membantu manusia

kuasa

beban

beban

tumpu

kuasa

tumpu

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

untuk memotong kuku yang panjang. Beban pada

pemotong kuku yaitu berupa kuku.

2) Tuas golongan kedua : beban diantara kuasa dan titik tumpu.

Contoh :

a) Gerobak dorong

Gambar 8. Gerobak Dorong

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Gerobak dorong merupakan alat yang dapat mempermudah

pekerjaan manusia untuk memindahkan barang dari satu

tempat ke tempat yang lain. Gerobak dorong termasuk tuas

golongan ke dua karena beban berada diantara tumpu dan

kuasa.

b) Pemecah kemiri

Gambar 9. Pemecah Kemiri

(Sumber: Evawen, 2010)

Pemecah kemiri biasanyadigunakan oleh ibu rumah tangga.

Pemecah kemiri membantu manusia untuk memecah kemiri

tumpu kuasa

beban

kuasa

tumpu

beban

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

yang berbentuk bulat hingga pecah menjadi dua bagian atau

lebih. Pada alat pemecah kemiri beban berupa kemiri yang

terletak diantara tumpu dan kuasa.

c) Pembuka tutup botol

Gambar 10. Pembuka Tutup Botol

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pembuka tutup botol mempermudah manusia ketika

membuka tutup botol yang terbuat dari seng. Dengan

menggunakan pembuka tutup botol, maka penutup botol dapat

dilepas dengan mudah dan dalam waktu yang cukup cepat.

d) Pemotong kertas

Gambar 11. Pemotong Kertas

(Sumber: dokumentasi pribadi)

kuasa

tumpu

beban

tumpu

kuasa

beban

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Pemotong kertas merupakan alat yang biasanya digunakan

oleh petugas foto copy. Alat ini membantu manusia untuk

memotong kertas supaya terlihat rapi dan tidak perlu bekerja

berkali-kali layaknya sebuah gunting. Pada alat pemotong

kertas bebannya berupa kertas yang terletak di antara kuasa

dan tumpu.

3) Tuas golongan ketiga : kuasa berada di antara titik tumpu dan

beban.

Contoh:

a) Sekop

Gambar 12. Sekop

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Sekop merupakan alat yang digunakan untuk

mempermudah pekerjaan manusia dalam memindahkan pasir.

Titik kuasa pada sekop terletak di antara tumpu dan beban.

Beban pada skop biasanya berup pasir.

tumpu beban

kuasa

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b) Penjepit makanan.

Gambar 13. Penjepit Makanan

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Penjepit makanan banyak digunakan manusia untuk

mengambil makanan. Pada penjepit makanan beban dapat

berupa kue, gorengan, roti, dll. Beban terletak di ujung dan

kuasa berada di antara tumpu dan beban.

c) Pinset

Gambar 14. Pinset

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pinset merupakan alat yang mempermudah pekerjaan

manusia dalam menjepit benda yang berukuran kecil. Titik

kuasa pada pinset terletak di antara beban dan tumpu.

beban tumpu

kuasa

kuasa

tumpu beban

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

d) Alat pancing

Gambar 15. Alat Pancing

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Alat pancing merupakan alat yang menerapkan prinsip

pesawat sederhana yaitu tuas golongan ke tiga. Titik kuasa

pada alat pancing terletak di antara tumpu dan beban.

e) Lengan bawah saat mengangkat beban

Gambar 16. Lengan Bawah Saat Mengangkat Beban

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Lengan bawah saat mengangkat beban merupakan salah

satu contoh penerapan tuas golongan ketiga. Titik kuasa

berada di antara tumpu dan beban.

kuasa

tumpu

beban

kuasa

tumpu beban

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b. Bidang Miring

Bidang miring adalah permukaan datar dengan salah satu ujungnya

lebih tinggi dari pada ujung yang lain.

Gambar 17. Bidang Miring

(Sumber: Faisal Arifin, 2012)

Contoh:

a) Jalan berkelok-kelok di pegunungan

Gambar 18. Jalan Berkelok-Kelok di Pegunungan

(dokumentasi pribadi)

Jalan berkelok-kelok di pegunungan merupakan penerapan

prinsip bidang miring. Keuntungan dari jalan dibuat berkelok-

Bidang Miring

Bidang Miring

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

kelok adalah mempermudah manusia mencapai puncak. Namun,

kerugiannya yaitu jarak tempuh semakin jauh dan membutuhkan

waktu yang cukup lama.

b) Perosotan atau papan luncur

Gambar 19. Perosotan atau papan luncur

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Perosotan atau papan luncur yang sering dijumpai di taman

atau sekolah Taman Kanak-Kanak ini menerapkan prinsip bidang

miring. Keuntungannya adalah mempercepat luncuran benda yang

ada di atasnya.

c) Tangga untuk naik ke tempat yang lebih tinggi

Gambar 20. Tangga

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Tangga merupakan alat yang menggunakan prinsip bidang

miring. Tangga digunakan manusia untuk naik ke tempat yang

Bidang Miring

Bidang Miring

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

lebih tinggi. Anak tangga yang telah disusun rapi memudahkan

manusia dalam memanjatnya.

d) Sekrup (bidang miring yang melingkar)

Gambar 21. Sekrup

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Sekrup merupakan alat yang menggunakan prinsip bidang

miring yang melingkar. Susunan lingkaran yang mengukir sekrup

ini mempermudah manusia dalam menggunakannya untuk

mengaitkan antara satu besi dengan yang lainnya.

e) Baji.

Gambar 22. Baji

(Sumber: Pixabay, 2012)

Baji merupakan bidang miring yang banyak digunakan oleh

tukang kayu. Baji biasanya digunakan untuk memotong kayu. Baji

termasuk alat tradisional yang tajam.

Bidang Miring

Bidang Miring

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

f) Pahat.

Gambar 23. Pahat

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pahat merupakan alat yang mempermudah manusia dalam

membuat ukiran kayu ataupun batu. Pahat termasuk bidang miring

karena salah satu ujungnya lebih tinggi.

g) Mata gergaji.

Gambar 24. Mata Gergaji

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Gergaji merupakan alat yang digunakan manusia untuk

memotong kayu atau besi. Gergaji memiliki bagian yang berbentuk

rintik-rintik yang tajam. Alat ini menerapkan prinsip bidang

miring.

Bidang Miring

Bidang Miring

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

h) Pisau.

Gambar 25. Pisau

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Pisau merupakan alat yang menerapkan prinsip bidang

miring. Pisau digunakan untuk memotong, mengiris, ataupun

membelah suatu benda. Pisau sangat membantu pekerjaan manusia

menjadi mudah dan cepat selesai.

Keuntungan bidang miring

a. Tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu benda

lebih kecil.

b. Bidang miring dapat mempermudah kita dalam memindahkan

suatu benda.

Selain ada keuntungan bidang miring juga memiliki kerugian,

yaitu jarak tempuh semakin jauh dan waktu yang digunakan lebih

lama.

Bidang Miring

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

c. Katrol

Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya. Ada 4

jenis katrol yaitu katrol tetap, katrol bebas atau lepas, katrol majemuk

atau ganda, dan blok katrol.

Gambar 26. Katrol

(Sumber: Mara Media Utama: -)

a. Katrol tetap

Katrol tetap adalah katrol yang posisinya tidak berpindah pada

saat digunakan. Contoh: katrol sumur timba dan katrol tiang bendera.

Gambar 27. Katrol Tetap pada Sumur.

(sumber: dokumentasi pribadi)

Pada sumur timba menggunakan katrol tetap untuk

mempermudahkan manusia mengambil air. Katrol dikaitkan tali

Katrol tetap

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

dengan salah satu ujung tali dipasang ember untuk mengambil air

setelah air penuh kemudian ditarik.

Gambar 28. Katrol Tetap pada Bendera

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Bendera menggunakan katrol tetap untuk mempermudah manusia

saat memasang bendera merah putih. Setelah katrol tetap dikaitkan

dengan tali kemudian ditarik salah satu ujungnya hingga bendera

sampai di atas.

b. Katrol bebas atau lepas

Katrol bebas atau lepas adalah katrol yang posisinya selalu

berubah. Katrol diletakkan di atas tali dengan beban dikaitkan pada

katrol. Salah satu ujung tali diikat pada tempat yang tetap. Ujung yang

lain ditarik ke atas, akibatnya katrol dan beban akan naik.

Gambar 29. Katrol Lepas atau Bebas.

(Sumber: Zumrotul, 2012)

Katrol tetap

Katrol Lepas

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Gambar 30. Katrol pada Flying Fox

(Sumber: Anonim, 2011)

Permainan flying fox ini menggunakan prinsip katrol lepas atau

bebas. Tali dipasang dengan ketinggian yang berbeda. Salah satu tali

dipasang lebih tinggi dan ujungnya dipasang lebih rendah. Katrol

dipasang di atas tali dan dikaitkan dengan beban. Setelah siap beban

diluncurkan.

c. Katrol majemuk atau ganda

Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol

bebas yang dihubungkan dengan tali.

Gambar 31. Katrol Majemuk atau Ganda

(Sumber: Suara qolbu, 2013 )

Katrol Lepas

Katrol Lepas

Katrol Tetap

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Katrol lepas atau ganda biasanya digunakan untuk mempermudah

pekerjaan manusia ketika mengangkat benda yang lebih berat. Benda

yang berat akan terasa ringan karena bantuan katrol majemuk atau

ganda ini.

d. Blok Katrol

Blok Katrol adalah susunan dua atau lebih katrol yang dipasang

secara berdampingan dalam satu poros. Blok katrol biasanya

digunakan untuk mengangkut beban yang sangat berat, misalnya untuk

mengangkat barang peti kemas dan mengangkut mobil.

Gambar 32. Blok Katrol

(Sumber: Welda, 2015)

D. Metode Eksperimen dan Mind Map

1. Eksperimen

Metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran di mana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang

dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri,

mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalis, membuktikan,

dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau

Blok Katrol

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

proses sesuatu (Syaiful, 1995: 95). Menurut Basyiruddin (2002:45)

metode eksperimen adalah cara pengajaran di mana guru dan murid

bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk

mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi. Menurut Jamal

(2009:145) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang

memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan suatu percobaan

tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka dapat disimpulkan

bahwa metode eksperimen adalah percobaan yang dilakukan langsung

oleh siswa dengan didampingi guru yang berperan sebagai fasilitator

dan mengarahkan jika siswa mengalamai kesulitan dalam melakukan

suatu proyek.

Dalam melakukan eksperimen ada beberapa hal yang harus

diperhatikan antara lain sebagai berikut:

a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang

dibutuhkan.

b. Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan

eksperimen.

c. Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan

penjelasan dan petunjuk-petunjuk.

d. Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu

mengerjakan percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

belum memuaskan dapat dilakukan eksperimen ulang untuk

membuktikan kebenarannya.

e. Setiap individu dapat melaporkan hasil percobaannya secara

tertulis (Basyiruddin, 2002:47).

Langkah-langkah eksperimen menurut Palendeng dalam buku

karangan Jamal (2009: 149) adalah sebagai berikut:

a. Percobaan awal. Pembelajaran diawali dengan melakukan

percobaan yang didemonstrasikan guru.

b. Pengamatan. Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru

melakukan percobaan. Siswa diharapkan mampu mengamati dan

mencatat peristiwa tersebut.

c. Hipotesis awal. Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara

berdasarkan hasil pengamatannya.

d. Verfikasi. Yakni, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari

dugaan awal yang telah dirumuskan dilakukan melalui kerja

kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan

membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.

e. Aplikasi konsep. Setelah siswa merumuskan dan menemukan

konsep, hasilnya bisa diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan

ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.

f. Evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan akhir setelah selesai

menemukan satu konsep.

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Menurut Muhamad Hikam (2005:4) langkah-langkah eksperimen

pada umumnya meliputi:

a. Persiapan

Persiapan untuk melakukan percobaan harus dilakukan sejak

awal dengan memerhatikan:

1) Pemahaman tujuan spesifik eksperimen, hal ini biasanya

dapat dilihat dari judul dan keterangan singkat.

2) Pemahaman teori secara komprehensif.

3) Pemahaman fungsi alat-alat yang beragam.

4) Pemikiran jalan percobaan yang akan dilakukan dengan alat

yang disediakan dengan cara memperhatikan apa yang

ditugaskan.

b. Percobaan

Dalam melakuakan percobaan, hal-hal yang harus dicermati

antara lain:

1) Memperhatikan kondisi lingkungan.

2) Menyusun peralatan sesuai rencana.

3) Memulai pengukuran dan lakukan berulang-ulang.

4) Mencatat semua data yang dilakukan.

5) Memerhatikan faktor yang menghasilkan kesalahan.

6) Data dapat digambar langsung pada kertas.

7) Kalau sudah selesai, mengecek ulang semuanya.

c. Analisis

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

1) Mengecek konsistensi data.

2) Membuat hubungan dalam gambar.

3) Memperhatikan perambatan kesalahan

d. Penulisan laporan

Penulisan laporan digunakan untuk membuktikan telah

dilaksanakannya eksperimen.

Berdasarkan pendapat para ahli langkah-langkah eksperimen

meliputi beberapa hal antara lain yaitu meliputi penyiapan alat dan bahan,

melakukan percobaan, mengamati proses, mencatat hasil eksperimen, dan

menyusun laporan.

Tujuan metode eksperimen antara lain sebagai berikut:

a. Membandingkan teori dan kenyataan.

b. Menjelaskan hal-hal yang kurang dipahami.

c. Mengecek kebenaran materi pembelajaran (Muhammad, 2005: 2).

Penggunaan metode eksperimen memiliki tujuan agar siswa mampu

mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-

persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Selain

itu, siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan

eksperimen, siswa dapat menemukan bukti kebenaran dari sesuatu yang

sedang dipelajarinya (Jamal, 2009: 145).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa metode eksperimen memiliki beberapa tujuan yaitu menjadikan

pembelajaran yang abstrak menjadi konkrit, membuktikan teori, melatih

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

siswa berfikir ilmiah, dan menemukan bukti kebenaran dari sesuatu yang

sedang dipelajarinya.

Kelebihan metode eksperimen antara lain adalah:

a. Perhatian siswa dapat terpusat sepenuhnya pada eksperimen.

b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan

yang kuat dan keterampilan dalam berbuat .

c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawab melalui

eksperimen.

d. Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu

kesimpulan, karena mereka mengamati secara langsung jalannya

proses eksperimen (Muhammad, 2002: 46).

Metode eksperimen memiliki kelebihan yang sangat besar manfaatnya

bagi siswa. Kelebihan tersebut antara lain:

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya

menerima kata guru atau buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengeksplorasi

tentang ilmu dan teknologi.

c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa

terobosan-terobosan baru sebagai hasil percobaan yang diharapkan

dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia (Jamal, 2009,

14).

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa metode

eksperimen memiliki beberapa kelebihan yaitu: membekali siswa untuk

terbiasa melakukan percobaan, menjadikan siswa lebih percaya diri dan

memusatkan perhatian siswa pada eksperimen.

Kelemahan metode Eksperimen antara lain adalah:

a. Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang lama.

b. Metode eksperimen tidak akan efektif bila tidak ditunjang dengan

peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.

c. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang untuk

melaksanakannya (Basyiruddin, 2002: 46).

Meskipun metode eksperimen memiliki beberapa keuntungan namun

metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

a. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadang kala mahal.

b. Tidak adanya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik

berkesempatan mengadakan eksperimen.

c. Eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama.

d. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan

teknologi.

e. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan atau pengendalian (Jamal, 2009: 147).

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Berdasarkan pendapat para ahli metode eksperimen juga memiliki

kekurangan. Kekurangan metode eksperimen yaitu: membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan alat dan bahan,

memerlukan alat-alat khusus atau fasilitas tertentu, sebelum mengajar

guru harus melakukan eksperimen terlebih dahulu, dan faktor-faktor

kegagalan eksperimen diluar dugaan.

2. Mind Map

Mind Map merupakan cara belajar yang menggunakan lebih

banyak kekuatan otak. Lapisan atas dan tengah otak tersusun dari

bagian kiri dan kanan. Untuk menghubungkan kedua sisinya

diperlukan banyak sekali urat yang dikenal sebagai korpus kolosum.

Otak kiri berhubungan dengan logika, matematika, pemikiran rasional,

linieritas, bahasa, deret, fakta, analisis, dan seterusnya. Otak kanan

menjaga lebih banyak hal yang menyenangkan seperti irama,

kreativitas, pemikiran literal, lamunan, holisme, imajinasi, warna, dan

perasaan (Adam, 2008: 43).

Mind map dapat digunakan sebagai salah satu salah satu cara yang

tepat untuk menguasai materi pelajaran. Merangkum materi pelajaran,

membuat catatan dengan mind map pada dasarnya membuat asosiasi

atau hubungan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Membuat

kaitan antara fakta dengan fakta lainnya. Melalui mind map

pemahaman siswa terhadap materi dapat lebih komprehensif, siswa

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

tidak hanya mengetahui bagian-bagian dari isi materi namun

menyusun secara holistik materi yang dipelajari (Lilik, 2011:152).

Mind Map mempunyai tiga prinsip yaitu visualisasi, asosiasi, dan

membuat hal-hal yang menonjol. Visualisasi dalam mind map

merupakan suatu gambar besar yang memudahkan kerja otak. Asosiasi

merupakan hubungan antara satu poin dengan poin yang lain sehingga

memperbanyak koneksi antar otak. Membuat hal-hal yang menonjol

dapat diartikan bahwa mind map dibuat dengan warna, ukuran,

gambar, yang berbeda sehingga ide akan melekat di pikiran (Adam,

2008: 70).

Langkah-langkah dalam membuat mind map adalah sebagai

berikut:

a. Menggambar topik mind map di tengah-tengah selembar kertas

diletakkan mendatar atau horisontal.

1) Topik di tengah-tengah bisa digambar dengan sebanyak

warna yang diinginkan.

2) Topik seharusnya diletakkan di dalam kotak atau garis

batas. Idenya adalah membuat topik menonjol dan mudah

diingat.

3) Anda bisa berharap melengkapi gambar dengan kata-kata,

jika topik abstrak.

4) Aturan umumnya adalah membuatnya tetap berukuran dua

mata logam.

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b. Menambahkan sub judul pada topik di tengah-tengah.

1) Sub judul seharusnya dalam huruf besar diletakkan pada

cabang yang tebal. Tujuannya agar lebih menonjol.

2) Sub judul seharusnya melekat pada pusatnya.

3) Sub judul seharusnya digabungkan pada sudut-sudut untuk

membuat cabang-cabang berikutnya menyebar dengan lebih

mudah.

c. Setiap sub judul ditambahkan topik utama dan data pendukung.

1) Hanya kata-kata kunci dan gambar yang digunakan.

2) Gunakan simbol dan singkatan untuk membantu

menghemat ruang dan waktu.

3) Letakkan kata kunci atau gambar di atas garis.

4) Maksimal satu kata di atas garis, sehingga lebih banyak

kata kunci dan ide yang bisa dihubungkan dengan kata

kunci yang ada.

5) Semua cabang menyebar dari satu topik utama.

6) Semua cabang yang bercabang dari topik utama yang sama

diberi warna yang sama.

7) Mengubah warna ketika bergerak dari satu level ide ke

level yang lebih spesifik (Adam, 2008:71).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli langkah-langkah

pembuatan mind map dapat dilakukan dengan menuliskan judul di

tengah-tengah kertas yang mendatar atau horisontal. Kemudian judul

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

dan sub judul dihubungkan dengan garis. Maksimal satu kata di atas

garis untuk mempermudah membacanya. Berilah gambar untuk

memudahkan mengingat suatu materi pembelajaran. Setiap Sub judul

dapat ditambahkan topik utama dan data pendukung. Dalam

pembuatan mind map hanya kata-kata kunci yang digunakan. Selain

itu gambar-gambar yang dapat mewakili kalimat dan warna-warna

yang menarik untuk membedakan antara judul, sub judul, dan data

pendukung.

3. Metode Eksperimen dan Mind Map

Metode Eksperimen dan Mind Map yaitu metode pembelajaran

percobaan atau praktik yang dilakukan siswa dan dikombinasikan

dengan penggunaan mind map dalam membuat laporan. Dalam

mencatat hasil pengamatan, siswa membuat mind map pada kertas

HVS (kertas putih polos) kemudian dilengkapi dengan materi yang

telah dijelaskan oleh guru. Metode eksperimen dan mind map

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena

pembelajaran ini merupakan terobosan baru yang dapat memberikan

pengetahuan serta informasi dalam jangka panjang. Siswa juga

diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri. Dalam metode

eksperimen dan mind map, siswa dapat mengikuti pelajaran yang aktif,

kreatif dan inovatif.

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

BAB III

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V SD Negeri 2

Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015 yang berjumlah 30 siswa dengan keterangan 15 siswa laki-

laki dan 15 siswa perempuan. Namun selama penelitian ada 3 siswa

yang tidak berangkat secara berturut-turut. Jadi siswa yang dijadikan

sebagai subyek penelitian adalah 27 siswa. Berikut nama siswa kelas V

SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.

Tabel I. Nama siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung.

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 2 3

1 Cahyo Gustiono Laki-laki

2 M. Darun Naim Laki-laki

3 Lisa Lusianti Perempuan

4 Lia Lusianti Perempuan

5 M. Rizal Ardianto Laki-laki

6 Aida Dwi Cahyani Perempuan

7 Ananda Dwi Larasati Perempuan

8 Dandi Setiawan Laki-laki

9 Edi Prayitno Laki-laki

10 Ela Erlania Perempuan

11 Faza Taufikul Hakim Laki-laki

12 Helen Kusuma Wardani Perempuan

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

2. Kolaborator Penelitian

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian

kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses belajar

mengajar dan peneliti sebagai kolaborator. Peneliti membantu guru

dalam menyiapkan media pembelajaran dan melakukan observasi

terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas tersebut.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-

masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahap tahapan

1 2 3

13 Kurnia Dyah Ayu Perempuan

14 Lilik Khofifah Perempuan

15 Lilik Mustika Wati Perempuan

16 Lisa Qutrunnada Perempuan

17 M. Adi Hermawan Laki-laki

18 M. Ali Rozikin Laki-laki

19 M. Didik Nur Hidayat Laki-laki

20 M. Dimas Pramudita Laki-laki

21 M. Dwi Ritwani Laki-laki

22 M. Lukman Hakim Laki-laki

23 M. Saidun Laki-laki

24 Melya Avita Sari Perempuan

25 Nanang Sugiancoro Laki-laki

26 Ria Aprilia Perempuan

27 Rizky Dwi Septian Laki-laki

28 Sabrina Yunia Amelia Perempuan

29 Septiana Amanda Perempuan

30 Putri Mar'atus Solihah Perempuan

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut

adalah uraian dari kedua siklus tersebut:

1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan pelajaran IPA materi macam-macam pengungkit

atau tuas dalam bentuk mind map.

3) Mempersiapkan alat dan bahan eksperimen

4) Melakukan eksperimen pesawat sederhana yaitu penggolongan

tuas atau pengungkit.

5) Menyusun lembar kerja siswa.

6) Menyiapkan lembar pengamatan guru.

7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.

b. Pelaksanaan

Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Senin, 4 Mei

2015 pukul 07.50 sampai 09.00 WIB di ruang Kelas V SD Negeri

2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Penelitian

ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi

yang diajarkan pada tahap ini adalah jenis-jenis pengungkit.

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus I:

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

c. Apersepsi dengan rolling ball.

1) Guru memberikan bola kecil kepada siswa.

2) Siswa menyanyi bersama-sama dan memberikan bola

kepada teman sebelahnya.

3) Ketika guru mengucapkan stop maka bola berhenti.

4) Anak yang mendapat bola harus menjawab kuis

pertanyaan dari guru.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

6) Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan.

2. Kegiatan Inti (55 menit).

a. Eksplorasi (15 menit).

1) Guru menjelaskan materi pesawat sederhana

menggunakan mind map melalui media power point.

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru.

3) Guru menjelaskan mengenai alat dan bahan, langkah-

langkah eksperimen, dan cara merumuskan hasil

pengamatan.

a) Judul Eksperimen : Penggolongan alat-alat yang

menggunakan prinsip pengungkit atau tuas.

b) Tujuan Eksperimen : Untuk mengetahui golongan

alat-alat yang menggunakan prinsip pengungkit atau

tuas.

c) Metode

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

(1) Alat dan Bahan :

a) Kertas HVS

b) Gunting.

c) Pinset.

d) Staples

e) Sendok makan

f) Pencabut paku

g) Staples

h) Pembuka botol

i) Pemecah kemiri

j) Pelubang kertas

k) Penjepit

(2) Cara Kerja

(a) Siapkan alat dan bahan. (persiapan)

(b) Ambillah alat-alat yang menggunakan

prinsip pengungkit. (persiapan)

(c) Amatilah letak titik tumpu, titik kuasa,

dan titik beban. (pengamatan)

(d) Kelompokkan alat-alat tersebut ke dalam

jenis pengungkit I, II, atau III.

(percobaan)

(e) Pastikan penggolongan alat-alat tersebut

benar. (Analisis)

(f) Catatlah hasil pengamatanmu dalam

bentulk mind map. (penulisan laporan)

(3) Hasil Pengamatan

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

(a) Alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit golongan I adalah….

(b) Alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit golongan II adalah….

(c) Alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit golongan III adalah….

4) Guru memberikan contoh dengan melakukan eksperimen

beberapa macam peralatan yang menggunakan prinsip

pengungkit.

b. Elaborasi (35 menit)

1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.(persiapan)

2) Siswa mengamati alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit. (pengamatan)

3) Siswa menentukan alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit ke dalam golongan I, II, atau III (percobaan)

4) Siswa mengecek alat-alat yang menggunakan prinsip

pengungkit. (Analisis)

5) Siswa mencatat hasil pengamatan ke dalam bentuk mind map.

(Penulisan laporan)

6) Guru membagikan latihan soal.

7) Siswa mengerjakan latihan soal dengan sungguh-sungguh.

c. Konfirmasi (5 menit)

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami.

2) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Evaluasi

1) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari hari ini.

2) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya.

b. Penutup

Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam.

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas

siswa ketika melakukan eksperimen, baik terampil menyebutkan

titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban, tekun dalam melakukan

eksperimen tuas atau pengungkit, menggunakan waktu sangat

efektif, mampu menggolongkan tuas golongan I, II, dan III. Pada

tahap ini menggunakan lembar pengamatan siswa.

d. Refleksi

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil

refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk

menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

1) Kendala yang dihadapi.

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

a) Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari

guru.

b) Sebagian siswa masih ragu-ragu ketika melakukan

eksperimen.

c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang

mencontek dan bertanya kepada teman.

2) Cara mengatasinya

Untuk mengatasi kendala pada siklus I guru melakukan

berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya siklus

berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide

perbaikan tersebut adalah:

1) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran.

2) Guru menasihati siswa supaya percaya diri saat

melakukan eksperimen.

3) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan

latihan soal dengan usaha sendiri tidak menyontek

dan bertanya kepada teman .

Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang

memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode

eksperimen dipadu mind map pada pembelajaran IPA materi

pesawat sederhana hasil belajar siswa akan meningkat.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan pelajaran IPA materi bidang miring dan jenis-jenis

katrol dalam bentuk mind map.

3) Mempersiapkan alat dan bahan eksperimen.

4) Melakukan eksperimen pesawat sederhana.

5) Menyusun lembar kerja siswa.

6) Menyiapkan media pembelajarn.

7) Menyiapkan lembar pengamatan guru.

8) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.

b. Pelaksanaan

Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada Rabu, 6 Mei

2015 Pukul 09.30 – 10.40 WIB di ruang kelas V SD Negeri 2

Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Penelitian ini

berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi

yang diajarkan pada tahap ini adalah bidang miring dan jenis-jenis

katrol. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus II:

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.

c. Apersepsi dengan rolling ball.

1) Guru memberikan bola kecil kepada siswa.

2) Siswa menyanyi bersama-sama dan memberikan bola

kepada teman sebelahnya.

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

3) Ketika guru mengucapkan stop maka bola berhenti.

4) Anak yang mendapat bola harus menjawab kuis

pertanyaan dari guru.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

6) Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit).

1) Guru menjelaskan materi bidang miring dan katrol

menggunakan mind map melalui media power point.

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru.

3) Guru memberikan menjelaskan mengenai alat dan

bahan, langkah-langkah eksperimen, dan cara

merumuskan hasil pengamatan.

a) Judul Eksperimen : Cara kerja bidang miring

dan katrol.

b) Tujuan Eksperimen: Untuk mengetahui cara

kerja bidang miring dan katrol yang

menggunakan prinsip pengungkit dan bidang

miring.

c) Metode

1) Alat dan Bahan :

a) Kertas HVS f) Sekrup

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b) Tali

c) Pisau

d) Papan kayu

e) Beban

g) Tongkat 40 cm

h) Pul benang 4 buah

i) Mobil mainan

j) Lakban besar

2) Cara Kerja

a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

(persiapan)

b) Bidang miring

1) Ambillah papan kayu dan letakkan

miring. (persiapan)

2) Letakkan mobil mainan dan lakban

hitam di atas papan kayu secara

bergantian. (percobaan)

3) Amatilah mobil mainan dan lakban hitam

yang berjalan secara bergantian.

(pengamatan)

4) Pastikan mainan mobi mainan dan lakban

bergerak. (analisis)

5) Catatlah hasil pengamatanmu dalam

bentuk mind map. (penulisan laporan)

6) Amatilah pisau, gambar jalan di

pegunungan, dan sekrup. (pengamatan)

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

7) Apakah mereka termasuk bidang miring?.

(analisis)

8) Catatlah dalam bentuk mind map.

(penulisan laporan)

c) Katrol tetap

1) Ambillah katrol, tali, dan beban.

(persiapan)

2) Susunlah katrol tetap dengan cara

memasang pul benang ke atas tongkat.

(percobaan)

3) Masukkan tali ke dalam pul benang.

(percobaan)

4) Ikatlah beban pada ujung tali. (percobaan)

5) Tariklah tali hingga beban dapat naik ke

atas.(percobaan)

6) Amatilah gerak pada katrol. (pengamatan)

7) Pastikan katrol dapat berputar. (analisis)

8) Catatlah hasil pengamatanmu dalam

bentuk gambar. (penulisan laporan)

d) Katrol Bergerak atau Bebas

1) Ambillah katrol, tali, dan beban.

(persiapan)

2) Ikatlah tali pada ujung tiang. (percobaan)

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

3) Letakkan beban pada pul benang.

(percobaan)

4) Letakkan katrol di atas tali. (percobaan)

5) Tariklah tali hingga pul benang dapat

bergerak. (percobaan)

6) Amatilah gerak pada katrol. (pengamatan)

7) Pastikan katrol bebas dapat bergerak

dengan baik. (analisis)

8) Gambarlah hasil pengamatanmu dalam

bentuk mind map. (penulisan laporan)

e) Katrol majemuk atau ganda

1) Siapkan 2 katrol, tali, dan beban.

(persiapan)

2) Pasanglah pul benang ke atas tiang.

(percobaan)

3) Ikatlah tali di bawah pul benang.

(percobaan)

4) Ambil pul benang yang kedua dan

pasanglah beban di bawahnya.

(percobaan)

5) Letakkan pul benang yang telah diberi

beban ke atas tali. (percobaan)

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

6) Masukkan tali ke atas pul benang yang

kedua. (percobaan)

7) Tariklah hingga kedua pul benang

bergerak. (percobaan)

8) Amatilah peristiwa yang terjadi.

(pengamatan)

9) Pastikan kedua katrol tersebut berputar

dengan baik. (analisis)

10) Gambarlah hasil pengamatanmu dalam

bentuk mind map. (penulisan laporan)

f) Blok Katrol

1) Ambillah 2 pul benang. (persiapan)

2) Letakkanlah dalam satu poros.

(percobaan)

3) Kaitkan mobil mainan dengan tali.

(percobaan)

4) Masukkan tali dalam pul benang.

(percobaan)

5) Tariklah hingga mobil dapat bergerak.

(percobaan)

6) Amatilah katrol yang berputar.

(pengamatan)

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

7) Pastikan katrol bergerak dengan

baik.(analisis)

8) Gambarlah hasil pengamatanmu dalam

bentuk mind map. (penulisan mind map)

3) Hasil Pengamatan

a) Catatlah alat yang menggunakan prinsip bidang

miring.

b) Keuntungan dan kerugian bidang miring.

c) Gambarlah Jenis-Jenis katrol.

d) Contoh penggunaan masing-masing katrol.

b. Elaborasi (40 menit)

1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan (persiapan)

2) Siswa melakukan eksperimen cara kerja alat yang

menggunakan prinsip bidang miring dan katrol (percobaan).

3) Siswa mengamati peristiwa yang terjadi. (pengamatan)

4) Siswa mengecek eksperimen yang dilakukan. (analisis)

5) Siswa mencatat hasil pengamatan ke dalam mind map

(penulisan laporan).

6) Guru membagikan latihan soal dan siswa mengerjakan.

c. Konfirmasi (5 menit)

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami.

2) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Evaluasi

Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari hari ini.

b. Penutup

Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam.

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas

siswa ketika melakukan eksperimen, baik terampil menunjukkan

bagian-bagian bidang miring, tekun dalam melakukan eksperimen

bidang miring, dan katrol, menggunakan waktu sangat efektif, dan

mampu melakukan eksperimen dengan benar. Dalam tindakan

kelas siklus II ini peneliti mengamati apakah ada perubahan

tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus I.

d. Refleksi

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak peningkatan

dari siklus I pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana di

SD Negeri 2 Baturagung. Peningkatan tersebut meliputi:

1) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada

beberapa siswa yang kurang memperhatikan.

2) Siswa lebih serius dalam melakukan eksperimen.

3) Adanya peningkatan hasil tes tertulis dan kreativitas siswa

pembuatan mind map.

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

4) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal.

Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II

di atas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai berikut:

1) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran.

2) Guru menasihati siswa supaya memiliki sifat percaya akan

kemampuan diri sendiri dan tidak boleh ragu-ragu.

3) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal

dengan percaya diri.

Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes metode eksperimen

dan mind map pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana

hasil belajar siswa meningkat.

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

dengan 2 siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes kreativitas dalam

pembuatan mind map dan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa

untuk mengukur hasil belajar IPA. Adapun hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Hasil Kreativitas Siswa

a. Siklus I

1) Data Hasil Kreativitas Siswa Siklus I

Tabel 2. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus I

No Nama Garis Warna Gambar Kata Nilai

1 2 3 4 5 6 7

1 Cahyo Gustiono 3 2 0 2 44

2 M. Darun Naim 3 3 2 2 63

3 Lisa Lusianti 3 4 4 3 88

4 Lia Lusianti 4 4 3 3 88

5 M. Rizal Ardianto 3 2 0 2 44

6 Aida Dwi C. - - - - -

7 Ananda Dwi L. 3 4 4 3 88

8 Dandi Setiawan 2 2 3 2 56

9 Edi Prayitno 3 3 2 2 63

10 Ela Erlania 4 4 2 4 88

11 Faza Taufikul H. 3 3 4 3 81

12 Helen Kusuma W 3 4 2 3 75

13 Kurnia Dyah Ayu 3 4 0 3 63

14 Lilik Khofifah 2 2 2 2 50

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

1 2 3 4 5 6 7

15 Lilik Mustika W. - - - - -

16 Lisa Qutrunnada 3 3 2 3 69

17 M. Adi H. - - - - -

18 M. Ali Rozikin 3 1 0 2 38

19 M. Didik Nur H. 2 3 2 2 56

20 M. Dimas P. 3 3 2 3 69

21 M. Dwi Ritwani 3 4 0 2 56

22 M. Lukman H. 2 2 2 2 50

23 M. Saidun 2 3 2 2 56

24 Melya Avita Sari 4 4 0 3 69

25 Nanang S. 2 3 3 2 62

26 Ria Apriliani 3 4 2 3 75

27 Rizky Dwi S. 3 3 2 3 69

28 S. Yunia Amelia 3 3 2 3 69

29 Septiana Amanda 3 4 0 3 62

30 Putri Mar'atus S. 3 4 4 3 88

Rata-rata 66

Persentase ketuntasan 67 %

Tidak tuntas 33 %

Pada siklus I sebanyak 55% siswa telah tuntas dan terdapat

45% siswa yang belum tuntas. Berdasarkan Indikator keberhasilan

secara klasikal yang akan dicapai yaitu 70% dan persentase yang

diperoleh adalah 55,55% ˂ 70% maka dapat disimpulkan bahwa

proses belajar mengajar siklus I secara klasikal belum

mendapatkan hasil secara maksimal.

Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa tuntas x 100%

Seluruh siswa

= 18 x 100%

27

= 67%

Hasil kreativitas = nilai yang diperoleh x 100

Jumlah nilai

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Hasil kreativitas siswa dalam pembuatan mind map pada

siklus I dengan KKM 60, siswa yang tuntas sebanyak 18 dengan

persentase 67%. Siswa yang tidak tuntas ada 9 siswa dengan

persentase 33%. Mengingat indikator keberhasilan secara

klasikal yang akan dicapai yaitu 70% dan persentase ketuntasan

yang diperoleh adalah 69% < 70% maka kreativitas siswa pada

siklus I secara klasikal belum mendapatkan hasil secara

maksimal.

Tabel 3. Frekuensi Hasil Kreativitas Siswa Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 38 - 46 3 12%

2 47 - 54 2 7%

3 55 - 62 6 22%

4 63 - 70 8 30%

5 71 - 78 2 7%

6 79 - 88 6 22%

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan rumus

Range = data terbesar – data terkecil

= 88 – 38

= 50

Banyak kelas = 1 + 3, 322 Log n

= 1 + 3, 322 Log 27

= 1 + 4,75

= 5, 75

= 6

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Panjang kelas = Range

Banyak Kelas

= 50

6

= 8, 33

=8

Berdasarkan tabel frekuensi hasil kreativitas siswa

persentase terbesar yaitu 30 % terdapat pada nilai 63 sampai 70

yang diperoleh 8 siswa. Nilai terendah antara 38 sampai 46

diperoleh 3 siswa dengan persentase 12 %. Nilai tertinggi antara

79 sampai 88 diperoleh 6 siswa dengan persentase 22 %.

1) Refleksi

Pada hasil kreativitas siklus I ini masih ada 33% siswa yang

belum tuntas dan hanya 67% siswa yang telah tuntas. Disaat

siswa mengerjakan mind map siswa saling pinjam meminjam

pensil warna sehingga mengakibatkan suasana kelas menjadi

ramai. Guru kelas melakukan perbaikan yaitu dengan

mengendalikan siswa dan menegur siswa yang ramai supaya

suasana kelas menjadi tenang dan siswa dapat berkonsentrasi

dengan baik.

a. Siklus II

1) Data Hasil Kreativitas Siswa Siklus II

Tabel 4. Hasil Kreativitas Mind Map Siswa Siklus II

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

No Nama Garis Warna Gambar Kata Nilai

1 2 3 4 5 6 7

1 Cahyo Gustiono 3 2 0 2 43.8

2 M. Darun Naim 4 3 2 3 75

3 Lisa Lusianti 4 4 4 4 100

4 Lia Lusianti 4 3 4 4 93.8

5 M. Rizal A. 3 3 0 3 56.3

6 Aida Dwi C. 0 0 0 0 0

7 Ananda Dwi L. 4 4 4 4 100

8 Dandi Setiawan 3 3 3 3 75

9 Edi Prayitno 4 4 3 4 93.8

10 Ela Erlania 4 4 3 4 93.8

11 Faza Taufikul H. 4 3 3 3 81.3

12 Helen Kusuma W 4 4 3 4 93.8

13 Kurnia Dyah Ayu 4 4 0 4 75

14 Lilik Khofifah 3 4 3 4 87.5

15 Lilik Mustika W. 0 0 0 0 0

16 Lisa Qutrunnada 4 4 3 4 93.8

17 M. Adi H. 0 0 0 0 0

18 M. Ali Rozikin 3 4 2 3 75

19 M. Didik Nur H. 3 3 3 3 75

20 M. Dimas P. 3 3 3 3 75

21 M. Dwi Ritwani 3 3 2 2 62.5

22 M. Lukman H. 3 3 0 3 56.3

23 M. Saidun 4 4 2 3 81.3

24 Melya Avita Sari 2 4 3 3 75

25 Nanang S. 3 3 3 2 68.8

26 Ria Apriliani 3 4 2 4 81.3

27 Rizky Dwi S. 4 4 2 4 87.5

28 S. Yunia Amelia 4 4 3 3 87.5

29 Septiana Amanda 4 4 2 4 87.5

30 Putri Mar'atus S. 4 4 3 3 87.5

Rata-rata 80.1

Persentase ketuntasan 89%

Tidak tuntas 11%

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

= 24 x 100%

27

= 89%

Berdasarkan tabel hasil kreativitas pembuatan mind map

siswa di atas, hasil kreativitas siswa pada siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 22% atau bertambah 6 siswa yang

tuntas. Siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 89%. Adapun

siswa yang belum tuntas ada 3 siswa atau 11%. Nilai rata-rata

kelas yang diperoleh yaitu 80,11. Berdasarkan indikator

keberhasilan secara klasikal yang akan dicapai yaitu 70% dan

persentase yang didapat 89% > 70% maka dapat disimpulkan

bahwa kreativitas pembuatan mind map pada siklus II

mendapatkan hasil yang maksimal.

Tabel 5. Frekuensi Hasil Kreativitas Siswa Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 44 - 53 1 4 %

2 54 - 62 2 7%

3 63 - 71 2 7%

4 72 - 80 7 26 %

5 81 - 89 8 30 %

6 90 - 100 7 26 %

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan rumus:

Range = Data terbesar – data terkecil

= 100 – 44

= 56

Banyak kelas = 1 + 3, 322 Log n

= 1 + 3, 322 Log 27

Nilai kreativitas = nilai yang diperoleh x 100

Jumlah nilai

Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa tuntas x 100%

Seluruh siswa

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

= 1 + 4,75

= 5,75

= 6

Panjang Kelas = Range

Banyak kelas

= 56

6

= 9, 33

= 9

Berdasarkan tabel frekuensi hasil kreativitas siswa,

persentase terbesar yaitu 30% terdapat pada nilai 81 sampai 89

yang diraih oleh 8 siswa. Nilai tertinggi antara 90 sampai 100

diperoleh 7 siswa dengan persentase 26%. Sedangkan nilai

terendah yaitu antara 44 sampai 53 diperoleh satu siswa dengan

persentase 4 %.

2) Refleksi

Dari siklus I ke siklus II hasil kreativitas pembuatan mind

map yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yaitu 22 %

atau bertambah 6 siswa yang tuntas. Namun pencapaian

tersebut belum menghentikan perbaikan atau refleksi untuk

menjadi lebih baik lagi dalam melatih kreativitas siswa ke

depannya.

2. Hasil Belajar Siswa

a. Siklus I

1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 2 3 4 5

1 Cahyo Gustiono 60 45 Belum Tuntas

2 M. Darun Naim 60 55 Belum Tuntas

3 Lisa Lusianti 60 65 Tuntas

4 Lia Lusianti 60 40 Belum Tuntas

5 M. Rizal Ardianto 60 40 Belum Tuntas

6 Aida Dwi Cahyani 60 - -

7 Ananda Dwi Larasati 60 95 Tuntas

8 Dandi Setiawan 60 60 Tuntas

9 Edi Prayitno 60 55 Belum Tuntas

10 Ela Erlania 60 65 Tuntas

11 Faza Taufikul Hakim 60 90 Tuntas

12 Helen Kusuma Wardani 60 45 Belum Tuntas

13 Kurnia Dyah Ayu 60 85 Tuntas

14 Lilik Khofifah 60 60 Tuntas

15 Lilik Mustika Wati 60 - -

16 Lisa Qutrunnada 60 85 Tuntas

17 M. Adi Hermawan 60 - -

18 M. Ali Rozikin 60 60 Tuntas

19 M. Didik Nur Hidayat 60 60 Tuntas

20 M. Dimas Pramudita 60 70 Tuntas

21 M. Dwi Ritwani 60 35 Belum Tuntas

22 M. Lukman Hakim 60 40 Belum Tuntas

23 M. Saidun 60 55 Belum Tuntas

24 Melya Avita Sari 60 45 Belum Tuntas

25 Nanang Sugiancoro 60 45 Belum Tuntas

26 Ria Aprilia 60 65 Tuntas

27 Rizky Dwi Septian 60 85 Tuntas

28 Sabrina Yunia Amelia 60 70 Tuntas

29 Septiana Amanda 60 65 Tuntas

30 Putri Mar'atus Sholihah 60 55 Belum Tuntas

Rata-rata kelas 60.55

Persentase ketuntasan 55,55%

Siswa tidak tuntas 44,44%

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Berdasarkan data di atas pelaksanaan siklus I dapat

diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 15

siswa dan 12 siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang

dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 60. Rata-

rata yang diperoleh dari data di atas yaitu 60,55.

= 55, 55%

Tabel 7. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 35 – 45 8 30 %

2 46 – 55 4 15 %

3 56 – 65 8 30 %

4 66 – 75 2 7%

5 76 – 85 3 11%

6 86 – 95 2 7%

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan rumus:

Range = Data terbesar – data terkecil

= 95 – 35

= 60

Banyak kelas = 1 + 3, 322 Log n

= 1 + 3, 322 Log 27

= 1 + 4,75

= 5,75

x 100%

Persentase Ketuntasan x 100%

Page 100: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

= 6

Panjang Kelas = Range

Banyak kelas

= 60

6

= 10

Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa nilai

terendah antara 35 sampai 45 diperoleh 8 siswa dengan

persentase 30%. Nilai tertinggi antara 86 sampai 95 diperoleh 2

siswa dengan persentase 7%.

2) Refleksi

Pada hasil siklus I ini masih ada 45% siswa yang belum

tuntas dan hanya 55% yang telah tuntas. Berdasarkan pengamatan

peneliti pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Masih ada

siswa yang berbicara dan kurang memperhatikan pelajaran.

Tindakan yang harus diberikan oleh guru adalah mengondisikan

siswa lebih baik dalam pengajaran berikutnya.

b. Nilai Siklus II

1) Data Hasil Belajar Siswa

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 2 3 4 5

1 Cahyo Gustiono 60 60 Tuntas

2 M. Darun Naim 60 60 Tuntas

3 Lisa Lusianti 60 80 Tuntas

4 Lia Lusianti 60 65 Tuntas

5 M. Rizal Ardianto 60 35 Belum Tuntas

6 Aida Dwi Cahyani 60 - -

Page 101: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

1 2 3 4 5

7 Ananda Dwi Larasati 60 85 Tuntas

8 Dandi Setiawan 60 50 Belum Tuntas

9 Edi Prayitno 60 50 Belum Tuntas

10 Ela Erlania 60 65 Tuntas

11 Faza Taufikul Hakim 60 85 Tuntas

12 Helen Kusuma W. 60 65 Tuntas

13 Kurnia Dyah Ayu 60 90 Tuntas

14 Lilik Khofifah 60 85 Tuntas

15 Lilik Mustika Wati 60 - -

16 Lisa Qutrunnada 60 95 Tuntas

17 M. Adi Hermawan 60 - -

18 M. Ali Rozikin 60 50 Belum Tuntas

19 M. Didik Nur H. 60 60 Tuntas

20 M. Dimas Pramudita 60 45 Belum Tuntas

21 M. Dwi Ritwani 60 60 Tuntas

22 M. Lukman Hakim 60 55 Belum Tuntas

23 M. Saidun 60 70 Tuntas

24 Melya Avita Sari 60 85 Tuntas

25 Nanang Sugiancoro 60 45 Belum Tuntas

26 Ria Aprilia 60 85 Tuntas

27 Rizky Dwi Septian 60 100 Tuntas

28 S. Yunia Amelia 60 85 Tuntas

29 Septiana Amanda 60 70 Tuntas

30 Putri Mar'atus S. 60 85 Tuntas

Rata-rata kelas 69

Persentase ketuntasan 74%

Tidak tuntas 26%

Pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 18,51 %,

yaitu jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 siswa atau

74% dan 7 siswa atau 26% belum tuntas dengan rata-rata 69, 07.

Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa tuntas x 100%

Seluruh siswa

= 20 x 100%

27

= 74 %

Page 102: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Pada siklus ke II ini sebanyak 74% siswa tuntas namun masih

terdapat 18,51% siswa yang belum tuntas. Berdasarkan indikator

keberhasilan klasikal yaitu 70% maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil karena 74% > 70%.

Tabel 9. Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1 35 - 46 3 11 %

2 47 - 57 4 15 %

3 58 - 68 7 26 %

4 69 - 79 2 7,5%

5 80 - 90 9 33 %

6 91 - 100 2 7,5%

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan rumus:

Range = Data terbesar – data terkecil

= 100 – 35

= 65

Banyak kelas = 1 + 3, 322 Log n

= 1 + 3, 322 Log 27

= 1 + 4,75

= 5,75

= 6

Panjang Kelas = Range

Banyak kelas

= 65

6

= 10, 83

= 11

Page 103: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa persentase

terbesar yaitu 33% terdapat pada nilai 80 sampai 90 yang diperoleh

9 siswa. Nilai terendah yaitu antara 35 sampai 46 diperoleh 3 siswa

dengan persentase 11%. Nilai tertinggi yaitu antara 91 sampai 100

diperoleh 2 siswa dengan persentase 7,5 %.

2) Refleksi

Dari siklus ke siklus hasil belajar yang diperoleh siswa

mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari siklus I ke siklus II

ini sebanyak 18,51 % siswa yang dapat dikatakan tuntas. Namun

pencapaian tersebut belum menghentikan perbaikan atau refleksi

untuk menjadi lebih baik lagi dalam mengajar ke depannya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Persiklus.

Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan

melalui 2 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Tabel 10. Hasil Kreativitas Siswa yang Mencapai KKM

Uraian Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas

Frekuensi % Frekuensi %

Siklus I 18 67% 9 33%

Siklus II 24 89% 3 11%

a. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebanyak 67%.

b. Pada siklus II persentase siswa yang tuntas sebanyak 89%.

Page 104: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

siklus I Siklus II

Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase

hasil kreativitas siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di

bawah ini.

Gambar 33. Grafik Peningkatan Persentase Hasil Kreativitas Siswa.

Tabel 11. Hasil Hasil Belajar Siswa yang Mencapai Nilai KKM

Uraian Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas

Frekuensi % Frekuensi %

Siklus I 15 55,55% 12 44,44%

Siklus II 20 74% 7 26%

Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase

hasil belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di

bawah ini.

Page 105: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Siklus I Siklus II

Gambar 34. Grafik Peningkatan Persentase Hasil Belajar Siswa.

a. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebanyak 55,55 %.

b. Pada siklus II persentase siswa yang tuntas sebanyak 74%.

Jadi, peningkatan kreativitas siswa dan hasil belajar karena

penggunaan metode eksperimen dan mind map. Berdasarkan

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode

eksperimen dan mind map pokok bahasan pesawat sederhana telah

berhasil meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun

Pelajaran 2014/2015. Senada dengan penelitian Ulfik Romdhiyana

(2015) bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan

prestasi belajar IPA materi perubahan sifat benda akibat diletakkan di

udara terbuka pada siswa kelas 3 SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga

Tahun Pelajaran 2014/2015.

Page 106: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penggunaan metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan

kreativitas siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dilihat dari

peningkatan persentase hasil kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II

yaitu 22 %. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 18 siswa atau 67%

dan 9 siswa atau 33% belum tuntas dengan rata-rata 66. Pada siklus II

siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 89% dan 3 siswa atau 11%

belum tuntas dengan rata-rata 80,11.

2. Penggunaan metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan

hasil belajar IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD

Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun

Pelajaran 2014/2015. Dilihat dari peningkatan persentase hasil belajar

siswa dari siklus I ke siklus II yaitu 18, 51 %. Hasil belajar siswa pada

siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 55% dan 12 siswa

atau 45% yang belum tuntas dengan rata-rata 60,55. Pada siklus II

siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 74% dan 7 siswa atau 26%

belum tuntas dengan rata-rata 69, 07.

Page 107: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Siswa

a. Memperhatikan penjelasan guru dan tingkatkan daya konsentrasi.

b. Rajinlah membaca buku pelajaran supaya mendapat nilai yang

bagus.

c. Percaya diri dalam mengerjakan tugas.

d. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar karena ada siswa

yang kurang memperhatikan, bahkan terlambat masuk kelas.

e. Bacalah soal dengan teliti dan tidak tergesa-gesa.

2. Guru

a. Memberikan motivasi agar siswa rajin membaca dan belajar tidak

hanya di sekolah namun di rumah juga.

b. Menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa.

c. Gunakanlah Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai latihan soal

sehingga siswa bisa berlatih mengerjakan soal lebih banyak.

d. Aktifkanlah perpustakaan yang telah ada, untuk menumbuhkan

budaya membaca pada diri siswa.

3. Wali Murid

a. Senantiasa memperhatikan anaknya dan mendampingi anak ketika

belajar. Jika tidak mampu mintalah bantuan kepada orang lain yang

mampu menanganinya.

Page 108: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

b. Memberikan motivasi kepada anak kalau belajar sangat penting.

c. Memperhatikan kondisi anak baik seragam sekolah, alat tulisnya,

dan memberikan bekal atau uang saku secukupnya.

d. Menanyakan pekerjaan rumah (PR) anak sudah dikerjakan atau

belum.

e. Menjaga kondisi anak baik fisik ataupun psikis sehingga mudah

menerima pelajaran ketika di sekolah.

f. Menjadi tempat curahan hati (curhat) anak yang baik.

g. Menanyakan kepada guru mengenai hal yang belum dipahami

anak.

Page 109: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2013. Pengertian Kreativitas. http://galeripustaka.com/2013/03/

pengertian-kreativitas.html?m=1. Diakses 20.38 wib. Tanggal 27

April 2015.

Afdan. 2012. Pesawat Sederhana. http://pustakafisika.wordpress.com

/2012/09/04/lanjutan-pesawat-sederhana-tuas. Diakses 27 April

2015.

Ahmadi, Abu. Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka

Cipta.

Al-Uqsari, Yusuf. 2005. Melejit dengan Kreatif. Jakarta: Gema Insani.

Anonim. 2011. Flying fok. http://www.ini-media.com/event-management.

Diaksese 27 April 2015.

Aprilia, Welda. 2015. Pesawat Sederhana. http://belajar70.rssing.com.

/browser.php?indx=15577895&item=188. Diakses 27 April 2015.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. Suharjono. Supaardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan

Inovatif. Jakarta: Diva Press.

Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Clegg, Brian. Paul Brich. 2001. Instan Creativity. Jakarta: Erlangga.

Darawati. 2013. Timbangan. http://pddarawati.wordpress.com/2013/01/pd-

darawati. Diakses 27 April 2015.

Depag. 2006. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang

Pendidikan. Jakarta: Depag.

Page 110: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar.

Banjarmasin: Rineka Cipta.

Evalen. 2010. Pemecah kemiri. https://evawen.wordpress.com/2010/12/picture

12jpg. Diaksese 27 April 2015.

Firdaus, Zumrotul. 2012. Pesawat Sederhana Katrol dan Roda Berporos.

http://kereta-sains-blogspot.com/2012/03/pesawat-sederhana-katrol-

dan-roda.html?m=1. Diakses 27 April 2015.

Haryanto. 2012. Sains untuk SD / MI Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Himitsuqalbu. 2014. Definisi hasil belajar menurut para ahli. http://

himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21definisi-hasil-belajar

menurut-para-ahli. Diakses 05.50 wib. Tanggal 23 Februari 2015.

Khoo, Adam. 2008. Buku Pintar Anak Jenius. Jakarta: PT. Mitra Media.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Kelas. Jakarta: Rajawali Press.

Mara Media Tama.-. http://alatperagasekolah.com/index.php?route=informati

on/information&information_id=4. Diakses 27 April 2015.

Masbied. 2014. Pengertian Peningkatan Menurut Para Ahli.

http://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-

menurut-para-ahli/.

Morgan, Dave. 2009. Brain Revolution. Jakarta: Cerdas Pustaka.

Pixabay. 2012. Baji. https://pixabay.com/en/axe-tool-sharp-implement-

chopping-47042/. Diaksese 27 April 2015.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Suara Qolbu. 2013. Animasi Katrol Ganda. https://m.youtube.com/watch?v=

nLW3nsJ85lo. Diaksese 27 April 2015.

Sumadi. 2009. Idikator Peningkatan Proses dan Hasil. https:

//sumadipengawas.blogspot.co.id/20/2/09/indicator.peningkatan-

proses-dan-hasil.html3m=1. Diakses 27 April 2015.

Page 111: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/263/1/Ida... · 2016. 2. 17. · PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

Sutarno, Muhammad. 2010. Model Pembelajaran. https//fisika21.wordpress.

com/2010/10/05/model-pembelajaran-clis. Diakses 06.15 wib.

Tanggal 23 Februari 2015.

Suyanto, Kasihani. 2007. English for Young Learner. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyono. Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.

Tim Permata.-. LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V Semester

2. Surabaya: Surya Badra.

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat Press.