referat vcss ida

Upload: ida-wulan

Post on 09-Apr-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    1/27

    1

    TINJAUAN PUSTAKA

    VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME

    Pembimbing :

    dr. Agus Suharto Basuki, Sp.P

    Disusun Oleh :

    IDA WULANDARI

    J 500050028

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN PULMUNOLOGY & RESPIRASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2010

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    2/27

    2

    LEMBAR PENGESAHAN

    TINJAUAN PUSTAKA

    VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME

    Disusun Oleh:

    IDA WULANDARI

    J 500050028

    Disetujui : 30 Juli2010 ( dr. Agus Suharto B, Sp.P ) (...)

    Dipresentasikan : 9 Agustus 2010( dr. Agus Suharto B, Sp.P ) (...)

    Disahkan :Agustus 2010 (dr. M.Shoim dasuki, M.Kes) (...)

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN PULMUNOLOGY & RESPIRASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2010

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    3/27

    3

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb

    Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan

    karunianya penulis mampu menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik di bagian pulmonology dan

    respirasi yang berjudul Vena cava superior syndrome ini dengan baik dan lancar.

    Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1. dr.Mohammad Syahril, Sp.P selaku kepala BBKPM dan dokter pembimbing yang

    senantiasa memberikan koreksi dan ilmu kepada penulis.

    2. dr.Agus Suharto B,Sp.P selaku dokter pembimbing yang senantiasa membimbing penulis

    demi kesempurnaan tugas ini dan telah membuka wawasan penulis tentang ilmu penyakit

    paru.

    3. Segenap dokter umum yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis

    4. Kepada segenap staff bagian diklat dan seluruh pegawai BBKPM yang telah memberikan

    dukungannya kepada penulis.

    5. Kepada teman-teman yang tiada hentinya memberikan dukungan kepada penulis.

    Semoga apa yang penulis sampaikan dapat bermanfaat. Amin

    Wassalamualaikum wr.wb.

    Hormat saya,

    Penulis

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    4/27

    4

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...i

    HALAMAN PENGESAHAN.....ii

    KATA PENGANTAR....iii

    DAFTAR ISI....iv

    VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME.......5

    Pendahuluan.5

    Tujuan Penulisan..6

    Definisi6

    Anatomi..7

    Etiologi...8

    Patofisiologi...9

    Manifestasi klinis..12

    Diagnosis....14

    Diagnosis banding.18

    Penatalaksanaan...18

    Komplikasi.....24

    Prognosis.25

    Kesimpulan.25

    DAFTAR PUSTAKA.26

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    5/27

    5

    VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME

    PENDAHULUAN

    Vena Cava Superior Syndrome (VCSS) merupakan obstruksi langsung dari vena

    kavasuperior oleh keganasan seperti kompresi vena kava superior akibat tumor lobus kanan atau

    timoma dan / atau mediastinum limfadenopati.1Sindrom vena Kava superior muncul bila terjadi

    gangguan aliran oleh berbagai sebab, di antaranya tumor paru dan tumor mediastinum.

    Gangguan ini pada penderita kanker paru muncul akibat penekanan atau invasi massa ke vena

    cava superior, sehingga menimbulkan gejala sindrom vena kava superior (SVKS).Vena cava

    superior syndrome berkaitan dengan keganasan,saat ini lebih dari 90% pasien dengan sindrom

    vena cava memiliki keganasan terkait sebagai penyebabnya. Hal ini bertentangan dengan

    penelitian di awal 1950di mana sebagian besar kasus nonmalignantmenyebabkan infeksi

    (misalnya, sifilis, tuberkulosis ) telah menurun karena perbaikan dalam terapi antibiotik.

    Nonmalignant penyebab dari sindrom vena kava superior, trombosis dari instrumentasi vena

    sentral (kateter, alat pacu jantung, guidewire).2 Namun tahun 1980-1990 keganasan merupakan

    penyebab yang mendominasi terjadinya vena cava superior syndrome terutama tumor

    mediastinum sedangankan 10% penyebab vena cava superior syndrome adalah tumor

    jinak.3Keganasan yang paling umum penyebabnya yaitu non-small cell lung cancer(Sekitar 50%

    dari pasien), small cell lung cancer(sekitar 25% dari pasien), limfoma,dan lesi metastasis

    (masing-masing sekitar10% dari pasien).1Penggunaan antibiotik terhadap infeksi dipostulasikan

    sebagai penyebab perubahan etiologi dari vena cava superior syndrome.3

    Insidensi Vena Cava Superior Syndrome di Amerika Serikat adalah 15.000 tiap tahunnya.1Di

    amerika serikat vena cava superior syndrome berkembang 5 10% dari pasien dengan

    keganasan berupa massa intratorak. Tahun 1969 Salsali dan Cliffton mengamati kejadian 4,2%

    vena cava superior syndrome dari 4960 pasien dengan kanker paru , 80% merupakan tumor pada

    paru kanan.4

    Di negara-negara berkembang, nonmalignant menyebabkansindrom vena kava superior

    merupakan persentase yang signifikan. Namun, sindrom vena kava superior jarang terjadi di

    populasi umum.Kebanyakan sindrom vena cava superior disebabkan oleh karsinoma

    bronchogenic, distribusi umur sangat miring terhadap orang tua.Hal ini menyebabkan

    nonmalignant, serta limfoma, cenderung mempengaruhi orang-orang muda. Rentang usia yang

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    6/27

    6

    dilaporkan dalam satu studi adalah 18-76 tahun, dengan rata-rata usia 54 tahun. Bronchogenic

    karsinoma menyebabkan lebih dari 80% kasus sindrom vena kava superior. Bahkan ketika

    diobati dengan radiasi, hanya 10% dari pasien ini masih hidup 30 bulan setelah presentasi.

    Namun, pasien dengan sindrom vena kava superior karena penyebab keganasan hanya bertahan

    30 hari tanpa radiasi.2

    TUJUAN PENULISAN

    Tujuan dari penulisan ini adalah :

    - Mengetahui definisi vena cava superior syndrome

    - Mengetahui etiologi dan patofisiologi terjadinya vena cava superior syndrome

    - Mengetahui penatalaksanaan vena cava superior syndrome

    DEFINISI

    Sindrom vena cava superior adalah sekumpulan gejala akibat pelebaran pembuluh darah vena

    yang membawa darah dari bagian tubuh atas menuju ke jantung, penghambatan aliran darah ini

    (oklusis) melewati vena cava superior sehingga menyebabkan sindrom vena cava superior (Paul,

    2006).Vena Cava Superior Syndrome merupakan problem onkologik dan bisa menjadi keadaan

    suatu kegawat daruratan.5

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    7/27

    7

    ANATOMI

    Gambar 1. Anatomi vena cava superior

    Normalnya vena cava superior panjangnya 6 8 cm dan diameternya 1-2 cm. Vena ini terbentuk

    dari pertemuan antara vena inominata kanan dan kiri dan posisinya terletak ditengah tengah

    mediastinum, di kanan aorta dan didepan trakea. Bagian inferior vena cava superior berdekatan

    dengan pericardial sepanjang 2 3 cm, dimana vena azygos berada di bagian posteriornya dan

    berdekatan dengan kolumna vertebra. Berjalan dianterior menyilang bronkus dan masuk dinding

    posterior dari vena cava superior diatas batas pericardial, beberapa centimeter diatas atrium

    kanan.

    Terdapat 8 prinsip jalur kolateral dalam aliran sistem vena thorak antara lain Paravertebral,

    azigoshemiazigos, mamaria interna, thoraks lateral, jugularis anterior, thyroidal, thymus, vena

    pericardiophrenic. Setiap sistem terhubung dalam suatu jaringan yang rumit untuk menyediakan

    sejumlah variasi aliran yang dapat mengalir dari setiap system vena, tergantung situasi.

    Munculnya vena cava superior syndrometergantung pola anatomis dan kompensasi yang timbul

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    8/27

    8

    akibat proses patologis yang timbul. Lokasi obstruksi, luasnya proses patologis yang terjadi,

    adanya jalur dan kemampuan jalur vena dalam mengadaptasi aliran darah yang berlebih

    menentukan tingkat keganasan dari sindrom.6

    ETIOLOGI

    Lebih dari 95% dari semua kasus sindrom vena cava superior melibatkan kanker pada thorax

    bagian atas, dan yang paling berhubungan dengan sindrom vena cava superior adalah kanker

    paru. Kanker yang sudah bermetastase ke paru seperti metastase kanker payudara dan metastase

    kanker testis juga sebagai penyebab terjadinya SVCS.6

    Maligna (97%) Benigna (3%)

    JENIS

    PENYAKIT

    Karsinoma bronkus

    Limfoma maligna

    Metastasis tumor ganas

    75%

    15%

    Tyroid goiter

    Mediastinitis fibrosa

    Aortitis luetica/tuberculosa

    thrombosis

    Tabel 1. Etiologidari Obstruksi Vena Cava Superior

    Penyumbatan bisa terjadi pada vena cava superior, vena innominata, vena subclavia ataukombinasi dari ketiga vena tersebut.

    Vena cava superior 36%

    Vena innominata 27%

    Vena subclavia 18%

    Vena cava superior & vena innominata 6%

    Vena innominata & vena cava superior 9%

    Ketiga venae 4%

    Tabel 2. Lokalisasi Penyumbatan pada vena cava superior syndrome

    Penentuan lokalisasi ini penting untuk pengobatan paliatif, danbiasanya cukup denganpemeriksaan radiologi toraks PA sertalateral.

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    9/27

    9

    Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Vena Cava Superior Syndrome (VCSS) :

    1. Penggunaan antibiotik

    2. Keganasan terutamakarsinoma bronchogenic

    3.

    Limfoma

    4. Dialisis kateter dan menyebabkan alat pacu jantung menjadi berhubungan dengan

    sindrom vena kava superior karena thrombosis.2

    Penyebab non maligna adalah fibrosis mediastinum, penyakit pembuluh darah seperti aneurisma

    aorta, vaskulitis, fistul arteria-vena, infeksi seperti histoplasmosis, TBC, sifilis dan

    aktinomikosis, tumor jinak (teratoma, kistik higroma, timoma dan trombosis).7

    PATOFISIOLOGI

    Gambar 2.Patofisiologi Vena cava superiorsyndrome

    Vena cava superior merupakan pembuluh darah yang besar yang menerima darah dari kepala,

    leher dan ekstremitas atas dan bagian thorak atas.Vena cava superior teletak di tengahtengah

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    10/27

    10

    mediastinum dan dikelilingi oleh struktur yang sangat rapuh seperti sternum, trakea, bronkus

    kanan, aorta, arteri pulmonalis dan limfonodus parahiler dan paratrakea. Vena cava superior

    terbentang dari hubungan antara vena inominata kanan dan kiri menuju ke atrium kanan,

    panjangnya mencapai 6 8 cm. Dengan dinding yang tipis dan tekanan yang lemah. Dinding

    pembuluh darah vena cava superior ini sangat mudah tertekan karena vena ini melintang di

    daerah mediastinum.Obsruksi dari vena cava superiormungkin disebabkan oleh invasi neoplastik

    dari dinding vena yang berhubungan dengan trombosis intravaskular atau lebih sederhana oleh

    karena tekanan ekstrinsik dari masa tumor. Pada pemeriksaan postmortem diketahui bahwa

    obstruksi total dari vena cava superior dihasilkan dari kombinasi trombosis vena cava dengan

    kompresi eksterna. Obstruksi vena cava superior sebagian lebih sering disebabkan oleh

    penekanan atau kompresi intrinsik tanpa trombosis vena.Obstruksi vena cava superior

    mengawali aliran balik vena kolateral dari setengah bagian tubuh bagian atas menuju ke jantung

    melewati 4 jalur utama.Jalur Pertama dan yang paling penting adalah sistem vena azygos,

    termasuk vena azygos, vena hemiazygos, dan venavena interkostal. Jalur kedua adalah sistem

    vena mamaria interna dan cabang cabangnya serta hubungan sekunder ke vena epigastrik

    superior dan inferior, Sistem vena toraksik yang panjang, dengan hubungannya menuju vena

    femoralis dan vena vertebralis, yang menyediakan jalur kolateral ketiga dan keempat. Akibat

    terjadinya perubahan jalur vena tersebut maka aliran vena hampir selalu meningkat pada bagian

    atas jika obstruksi vena cava superior terjadi, dimana tekanan vena cava tersebut dapat mencapai

    200 500 cmH2O pada vena cava superior syndrome berat.4

    Dengan menggunakan venografi, Standford dan Doty telah menggambarkan empat pola yang

    berhubungan dengan aliran vena ditentukan dari derajad obstruksi dari vena cava superior.

    Obstruksi vena cava superior dibawah batas insersi dari vena azigos akan menyebabkan

    peningkatan aliran ke vena azigos sebagai salah satu cabang mayor jalur kolateral, dengan aliran

    balik dan drainase menuju vena cava inferior. obstruksi diatas insersi vena azigos akan

    meningkatkan aliran menuju jalur alternatif, terutama pleksus cervical dan paravertebral.

    Pembuluh darah kolateral yang menuju ke sistem vena azigos akan mengalir balik ke vena cava

    inferior. Beberapa sistem vena kolateral mungkin muncul saat vena cava superior dan vena besar

    mengalami thrombosis.4

    Perkembangan dari obstruksi vena cava superior menentukkan keganasan dari sindrom dan

    perubahannya yang berhubungan dengan perubahan aliran vena. Strangulasi dari aliran vena

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    11/27

    11

    besar (Seperti vena cava, vena inominata, atau vena azigos ) merangsang timbulnya aliran balik

    menuju venavena yang lebih kecil. Prosesnya selalu berkembang menjadi proses yang subakut

    atau kronis yang berkembang lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk mengalirkannya ke

    vena kolateral untuk mencegah terjadinya kongesti. Aliran darah vena yang tinggi tepat diatas

    pusat obstruksi akan menyebabkan aliran berubah ke pleksus yang tekanannya lebih rendah dan

    venula-venula. Dalam hitungan minggu atau bulan maka akan memaksa terjadinya pelebaran

    pembuluh darah kolateral menjadi lebar.Ketika terjadi peningkatan aliran vena maka akan terjadi

    gambaran sianosis pada pasien, odema juga sering terjadi pada pasien dengan vena cava superior

    syndrome karena adanya peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, kondisi ini sangat dipengaruhi

    oleh derajad aliran kolateral untuk mengurangi tekanan vena. Perubahan anatomis dan fisiologis

    juga terjadi sebagai akibat dari kongesti yang terjadi seperti plethora pada wajah, odema rigan

    pada wajah, dan kemerahan pada wajah dan ekstremitas dan dilatasi dari vena kulit. Ketika

    obstruksi yang terjadi akut atau subakut maka perubahan fisiologis dari vena vena kolateal

    tidak dapat terjadi secara cepat dan cukup untuk mengkompensasi, maka gejala klinis yang

    muncul akan bertambah hebat seperti odema pada wajah, leher, dan tangan, sakit kepala, sesak,

    bengkak pada periorbita dan eritema pada wajah.8

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    12/27

    12

    Gambar 3. PatofisiologiVena cava superiorsyndrome

    MANIFESTASI KLINIS

    Vena cava superior syndrome mempunyai tanda dan gejala tertentu, tanda yang ditemui pada

    pasien dengan vena cava superior syndrome adalah vena-vena kolateral di dada bagian atas dan

    leher melebar, plethora pada wajah, odema yang muncul pada lengan ,dan sianosis. Sedangkan

    gejala yang dijumpai pada pasien adalah sakit kepala, sesak , batuk , sesak pada posisi tidur, dan

    sulit menelan sebagai akibat dari obstruksi aliran darah yang melewati vena cava superior

    menuju atrium kanan.9

    .KeluhanPokok Tanda penting

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    13/27

    13

    -Nyeri dada

    -Rasapenuh/sesak di dada

    - Batuk-batuk

    - Sinkop

    - Disfagi

    - Epistaksis

    - Hemoptisis

    - Gangguan penglihatan

    -Sulit menelan dan gangguan bernapas bila

    esofagus dan trakea di tekan.

    - Sianosis

    - Vena-vena kolateral di dada bagian atas dan

    leher melebar

    - Latergi

    - Edema muka, kepala, lidah, larings, trakea

    dan konjungtiva

    - Mengi

    Gambar 4. Pelebaran vena di dada

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    14/27

    14

    Pada obstruksi yang berlangsung lama bisa timbul gejala-gejala neurologik seperti nyeri kepala,

    gangguan penglihatandan menurunnya kesadaran. Dalam keadaan seperti ini prosedur yang biasa

    untuk menegakkan diagnosis sebaiknyatidak usah terlalu ketat dijalankan.11

    DIAGNOSIS

    Vena cava superior syndrome merupakan diagnosa klinis, gejala dan tanda yang didapat

    biasanya mudah untuk dikenali, konfirmasi dengan pemeriksaan radiologis tidak diperlukan

    tetapi diagnosis histologi sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam melakukan

    penanganan.12

    1.

    USG

    Pemeriksaan USG sangat bernilai dalam menilai keadaan dari vena jugularis, subclavia, dan

    vena aksilaris sangat aman cepat dan bersifat non invasive. Sebagai screning awal untuk

    mengevaluasi adanya obstruksi patologis, pengukuran aliran Doppler sangat mudah dan

    akurat tetapi dibatasi oleh ketidakmampuan untuk melihat vena intratorak secara adekuat,

    penilaian lebih modern terhadap sistem vena intrathorak dapat dinilai dengan

    Transesofageal Echocardiografi (TEE), yang telah menunjukan hasil yang memuaskan

    dalam mengevaluasi vena cava superior dan struktur sekitarnya.2. Radionuclide Venography

    Nuclear scientigraphy merupakan metode yang noninvasive dan relative akurat dalam

    melihat gambaran system vena, gambaran yang dihasilkan tidak sebaik gambaran pada

    kontras venografi yang dapat melihat anatomis vena dengan jelas. Tetapi technetium-99m

    Computed Tomography and Magnetic Resonance Imaging (CT/MRI)CT-scan menyediakan

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    15/27

    15

    informasi yang banyak tentang kejadian SVCS ,CT-scan memperlihatkan secara detail

    anatomis dari thorak, termasuk tumor yang terletak proksimal dari vena cava superior,

    jantung, trakea dan struktur mayor lainnya, memperlihatkan oklusi vena cava, termasuk

    trombosis kolateral loop dari hubungan vena intratorak.

    Kompresi vena cava superior yang berhubungan dengan derajad keganasan yang

    bermanifestasi pada gejala klinis yang muncul dibagi menjadi 5 kategori antara lain :

    a. Tipe Ia merupakan penyempitan vena cava superior yang sedang tanpa aliran kolateral

    atau peningkatan ukuran vena azigos

    b.Tipe Ib merupakan penyempitan vena cava superior yang berat dengan aliran retrograde

    ke vena azigos.

    c. Tipe II merupakan obstruksi vena cava superior diatas lengkung azigos dengan aliran

    retrograde ke vena torakal, vertebral,dan vena perifer lainnya.

    d.Tipe III merupakan obstruksi vena cava superior dibawah lengkung azigos dengan aliran

    retrograde melewati lengkung azigos ke vena cava inferior.

    e. Tipe IV merupakan obtruksi vena cava superior pada lengkung azigos dengan

    peningkatan aliran kolateral yang multiple dan tidak terlihatnya vena azigos.

    Gambaran radioopaque dari vena kolateral torak oleh CT scan sering merupakan suatuvena

    cava superior syndrome, tetapi gambaran radioopaque pada saluran subkutaneous torak

    anterior merupakan indikator yang paling baik terhadap adanya oklusi vena cava superior.

    Gambar 5. Foto thorax vena cava superior syndrome

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    16/27

    16

    Gambar 6. Foto thorax vena cava superior syndrome

    3. MRI

    MRI mampu mendiagnosa obsruksi vena torak sangat baik dengan sensitifitas 94% dan

    100%, kelemahan dari MRI memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar.

    4. Contrast Venography

    Venacavography merupakan prosedur yang penting ketika akan dilakukan intervensi bedah

    pada pasien. Pemeriksaan ini mampu mengetahui lokasi yang tepat dan derajad obstruksi

    dari vena cava, letak pembuluh darah besar yang mengalami sumbatan, derajad yangberhubungan dengan trombosis dan adanya kolateralisasi, yang merupakan informasi yang

    penting untuk perencanaan operasi, venography dapat dilakukan dengan menggunakan

    injeksi vena antekubital bilateral atau dengan injeksi kateter konvensional, tergantung

    sumbatan yang terjadi.

    5. Sputum Cytology, Fine-Needle Aspiration, and Lymph Node Biopsy

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    17/27

    17

    Metode yang sangat sederhana dalam mendapatkan diagnosis histologis dengan analisa

    sputum.Apabila didapatkan pembesaran kelenjar supraclavicular, maka biopsi atau aspirasi

    sitologikelenjar ini amat berguna untuk menegakkan diagnosis patologi anatomi. Hal lain

    yang bisa dilakukan juga adalah pemeriksaan sitologi dari sputum penderita untuk mencari

    kemungkinan adanya sel-sel ganas.

    FNAB juga merupakan pemeriksaan diagnostik yang mampu memberikan informasi yang

    penting pada kebanyakan kasus.Perdarahan atau hematum bisa terjadi pada saat melakukan

    tindakan ini.

    6. Transluminal Radiographic Biopsy

    Metode lain adalah dengan menggunakan metode tranluminasi biopsy dengan panduan

    fluoroscopy. Metode ini dapat mengevaluasi keadaan sistem vena dengan baik tetapi jarang

    dikerjakan, metode ini sangat baik digunakan apabila menemukan kesulitan dalam

    melakukan diagnostik, metode ini juga mampu mengidentifikasi apabila terjadi tumor

    intraluminal.

    7.Mediastinoscopy

    Metode ini masih dipertanyakan penggunaannya dalam klinis karena ada beberapa center

    mengatakan metode ini merupakan kontraindikasi dalam penggunaanya, karena ditakutkan

    tejadinya perdarahan, hematum ,distres pernafasan perioperatif dan infeksi.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kirschner tidak menemukan adanya komplikasi pada

    pasien yang melakukan mediastinoskopi, Callejas and colleagues mengatakan tindakan ini

    sangat berguna dan reliable dalam mendiagnosa tumor yang menyebabkan timbulnya vena

    cava superior syndrome.

    Ketika akan melakukan pemeriksaan mediastinoskopi pada pasien dengan vena cava

    superior syndrome , ahli bedah harus mengetahui fisiologis dari vena cava superior

    syndrome dan memilih metode yang tepat untuk menurunkan kejadian perdarahan pada

    pasien, menempatkan pasien dalam posisi trendelenburg akan menurunkan hipertensi pada

    vena tubuh bagian atas.6

    8. Pemeriksaan Penunjang lainnya

    Bila keadaan penderita mengizinkan serta lokalisasi tepatdari tumor sulit diketahui maka

    tindakan phlebografibisa dianjurkan. Tindakan ini adalah dengan cara memasukkan kateter

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    18/27

    18

    melalui vena cubiti yang.terus didorong ke atassampai dekat muaranya di Vena subclavia.

    Kemudian kontras disemprotkan kedalamnya sambil dibuat seri foto.13

    DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosa banding dari vena cava superior syndrome adalah tamponade jantung dan right

    ventricular dysfunction. Dengan menggunakan echokardiogram dapat menegakkan perbedaan

    dari kelainan ini, keganasan atau tidak juga merupakan diagnosa banding yang harus dibedakan,

    keganasan yang umumnya terjadi seperti vena cava superior syndrome termasuk kanker paru,

    limfoma dan tumor solid dengan metastase ke mediastinum (termasuk kanker payudara).

    Penyebab Non malignansi dari vena cava superior syndrome termasuk penyebab iatrogenik

    (kateter vena central), penyakit infeksi (TBC, infeksi fungi), vaskulitis, aneurisma aorta dan

    gondok.14

    PENATALAKSANAAN

    Penangananvena cava superior syndrome tegantung pada derajad dari vena cava superior

    syndrome, penyebab dari obstruksi, tipe histologi dari tumor. Penatalaksanaan vena cava

    superior syndrome ada 2 yaitu penanganan medis dan penanganan pembedahan.Tujuan dari

    penanganan dengan penatalaksanaan medis vena cava superior syndrome adalah menurunkan

    gejala dan penanganan penyakit primer yang ada.Hanya sebagian kecil saja dari pasien dengan

    obstruksi vena cava superior yang terkena komplikasi. Pasien dengan vena cava superior

    syndrome sering mendapatkan gejala klinis dengan penanganan medis seperti meninggikan

    posisi kepala dan pemberian suplement oksigen, tindakan emergensi diindikasikan pada pasien

    dengan odema otak, penurunan COP (Cardiac Output) atau odema saluran pernafasan atas.

    Kortikosterosid dan diuretik sering digunakan untuk menangani odema yang terjadi, walaupun

    masih dipertanyakan.Radioterapi juga dilakukan sebagai penanganan standar pada kebanyakan

    pasien dengan vena cava superior syndrome. Radioterapi ini dilakukan sebagai penanganan awal

    jika diagnosis histologis tidak dapat ditegakkan dan klinis pasien sangat buruk, namun beberapa

    pendapat mengatakan sangat jarang membutuhkan tindakan emergensi pada pasien dengan

    obstruksivena cava superior syndrome tanpa diagnosa yang spesifik.12

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    19/27

    19

    Gambar 7. Penatalaksanaan vena cava superior syndrome

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    20/27

    20

    Gambar 8. Penatalaksanaan vena cava superior syndromePada tumor paru

    1.RadioterapiPenggunaan radioterapi pada paisen dengan vena cava superior syndrome tidak menunjukan

    hasil yang memuaskan. Pada pasien dengan vena cava superior syndrome dan SCLC

    walaupun telah diberikan radioterapi hasil yang diberikan akan lebih baik dikombinasi dengan

    kemoterapi, pada beberapa kasus tidak ada perbedaan antara kedua terapi tersebut namun

    kemoterapi memberikan keuntungan dalam mengatasi penyakit secara sistemik dan

    menurunkan jumlah radiasi yang diterima jantung dan paru. 43% dari 100% kasus penurunan

    gejala akan dicapai pada tujuh sampai 10 hari.

    Dalam studi yang melibatkan pasien dengan vena cava superior syndrome dan SCLC pasien

    tidak mendapatkan keutungan dengan radioterapi, tetapi pada pasien dengan vena cava

    superior syndrome dan NSCLC pasien radioterapi memegang peranan penting, dosis yang

    dianjurkan adalah 300 400 Gy sebanyak 2-4 seri, namun waktu, dosis dan jumlah dari

    radioterapi untukvena cava superior syndrome masih belum pasti, dan tidak ada bukti klinis

    yang dapat menentukan jumlah dosis yang diperlukan untuk menimbulkan respon klinis pada

    pasien dengan vena cava superior syndrome. Secara umum pada NSCLC total dosis yang

    digunakan adalah 60 GY, dimana dosis pada limfoma dan neoplasma yang radiosensitif dosis

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    21/27

    21

    yang sering dipakai adalah 20 40 Gy. Dosis dari radioterapi dapat sangat bervariasi tidak

    hanya tergantung jenis histologi dari tumor, tetapi juga apakah dikombinasi dengan

    kemoterapi atau tidak dan apakah terapinya paliatif atau kuratif.12

    Terapi radiasi merupakan pengobatan terpilih untuk kasus-kasus ini disebabkan oleh beberapa

    hal :

    (i) tindakan pembedahan kurang mendapat tempat di sini mengingat adanya peningkatan

    tekanan di dalam pembuluh-pembuluh darah maka kemungkinan pendarahan akan sulit

    diatasi

    (ii)sebagian besar penyebab obstruksi adalah proses maligna yangcepat tumbuhnya, tumor-

    tumor macam ini pada umumnyamemberikan respons yang baik terhadap radiasi.

    Tetapi perlu dicatat bahwa tindakan radiasi ini bersifatpaliatif untuk mengatasi gejala-gejala

    akut. Apabila gejalaini telah diatasi, maka pengobatan selanjutnya tergantungdari jenis

    penyebabnya.15

    2.KemoterapiPada pasien dengan vena cava superior syndrome yang disebabkan oleh tumor yang bersifat

    kemosensitif seperti limfoma atau SCLC, kemoterapi dapat digunakan sebagai terapi primer

    atau dikombinasi dengan radioterapi, dalam kemoterapi histologis dari kanker sendiri harus

    sudah tegak, dalam dekade terakhir, perkembangan dengan terapi kombinasi telah digunakan

    untuk pasien vena cava superior syndrome dengan SCLC. Pada suatu penelitan 7 pasien

    diterapi dengan kemoterapi (lomustine, cyclophosphamide dan MTX ) perkembangannya

    Sangat cepat, studi yang berbeda juga mengatakan hal yang sama dimana pada penelitian

    dengan menggunakan 22 sampel diterapi secara kombinasi dengan kemoterapi perkembangan

    yang didapat sangat cepat dimana resolusi total pada 21 pasien tersebut didapat pada hari ke

    14. Pada suatu penelitian di RS. M.D Anderson ditemukan pada 18 pasien diterapi dengan

    radioterapi dan 18 lagi diterapi dengan kemoterapi dan 7 pasien dengan terapi kombinasiantara kemoterapi dan radioterapi, semua modalitas terapi yang diberikan dapat memberikan

    perbaikan secara cepat pada pasien dengan gejala obstruksi vena cava superior. Namun

    penggunaan kemoterapi berhubungan dengan kematian prematur yang besar.Kemoterapi juga

    bisa digunakan pada pasien dengan limfoma atau kanker yang kemosensitif. Pada penelitian

    30 pasien vena cava superior syndrome dengan limfoma diterapi dengan menggunakan

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    22/27

    22

    radioterapi sebanyak 8 pasien dan kemoterapi pada pasien yang lain serta kombinasi keduanya

    pada 12 pasien. Setelah 2 minggu didapatkan hasil yang sama sama efektif antara kemoterapi

    dan radioterapi dalam menurunkan gejala vena cava superior syndrome. Kemoterapi

    diindikasikan pada pasien dengan dengan tumor yang lebih besar dari 10 cm dan secara

    histologis diindikasikan untuk Limfoma, kemoterapi ini diikuti oleh radiasi pada daerah

    mediastinum.

    Kemoterapi juga dipertimbangkan untuk radiasi pada pasien dengan tumor yang kemosensitif

    pada tahun 1983, Maddox melaporkan 59 pasien dengan SCLC yang menimbulakan vena

    cava superior syndrome, dengan terapi radiasi didapatkan 9 pasien (56%) dari 16 pasien dan

    23 pasien (100%) dari 23 pasien dengan kemoterapi dan 5 pasien (83%) dari 6 pasien yang

    menerima terapi kombinasi.12

    3.PembedahanTindakan pembedahan ada 2 yaitu bypass vena cava superior dan pemasangan stent, tindakan

    ini berguna pada pasien dengan terapi paliatif, dalam hal ini tindakan bedah ini diambil jika

    terapi radiasi dan kemoterapi gagal dikerjakan.12

    4. Pemasangan Stent

    Terdapat beberapa model dari stent yang dapat digunakan dalam penanganan vena cava

    superior syndrome, karena adanya pelebaran diameter dari Vena cava superior, stent yang

    digunakan juga harus berdiameter lebar ( dari 12 -14 mm).Stent Gianturco merupakan jenis

    stent pertama yang diperkenalkan dan digunakan dalam penanganan vena cava superior

    syndrome, merupakan stent yang mampu menyesuaikan dengan besarnya lumen, dimana stent

    ini terbuat dari besi stainless dan dianyam secara zigzag dan berbentuk silinder. Diemater

    yang disarankan oleh para klinisi adalah 1,25 sampai 1,5 kali diameter pembuluh darah.

    Kateter digunakan mempunyai diameter 8 16 F.Gambar. Pemasangan gianturco stent pada

    salah satu Vena pasien dengan vena cava superior syndromeStent Wallstent juga merupakan

    Auto-expandable stent, yang terbuat dari besi stainless dan berbentuk silinder, kateter yang

    digunakan 7 9 F. Stent Wallstent tersedia dalam berbagai jenis ukuran mulai dari 10 24

    mm, sampai saat ini ukuran 16 merupakan yang terbesar yang pernah digunakan. Lebih lentur

    sehingga mampu mengikuti bentuk dari pembuluh darah.Panjangnya dapat berkurang sampai

    30% ketika mengalami peregangan komplit.Palmaz stent, merupakan balon yang dapat

    dikembangkan yang tebuat dari stainless dan berbentuk silinder, studi experimental dari

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    23/27

    23

    metalic stent tersebut pada binatang dapat menimbulkan endotelisasi komplit dalam kurang

    lebih 4 minggu setelah pemasangan.

    Teknik pemasangan stent

    Sebelum stent tersebut dipasang pada vena cava yang mengalami obstruksi, venogam dalam 2

    posisi harus dilakukan untuk menentukan luas, keganasan dan lokasi dari obstruksi.Selain itu

    jaringan vena kolateral harus benar benar dievaluasi dan adanya thrombus dan invasi tumor

    harus diidentifakasi.Klasifikasi venografi dari obstruksi berdasarkan kriteria Stanford dan

    doty, dan harus juga dapat ditentukan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya

    komplikasi seperti odem serebral dan gaga nafas.Pengukuran tekanan dari vena cava juga

    dapat menentukan tingkat keganasan yang terjadi.Suatu studi klinis mengatakan bahwa

    pemasangan stent baru dapat dilakukan bila tekanan vena cava superior lebih besar dari

    22mmHg.Dari 9 pasien dengan vena cava superior syndrome 3 pasien menunjukkan tekanan

    vena kurang dari 22mmHg dan tidak dilakukan pemasangan stent.pada kasus tersebut sindrom

    yang terjadi bersifat stabil, tanpa intervensi terapi, sampai pasien mengalami kematian karena

    penyakitnya sendiri. Hal ini didasarkan atas temuan klinis yang ada.

    Pendekatan yang digunakan dalam melakukan pemasangan stent adalah melalui vena

    femoralis. Pada kasus oklusi vena cava superior atau stenosis yang berat, pemasangan stent

    pada vena cava superior dapat melalui beberapa jalan seperti melalui vena jugularis externa

    kanan dan kiri , atau vena perifer tangan.Dari studi yang dilakukan pada pemasangan stent

    memberikan hasil yang memuaskan dimana pasien dengan vena cava superior syndrome yang

    dilakukan pemasangan stent sekitar 68% - 100% dari keseluruhan kasus (Carrasco CH, dkk

    tahun 1992).Beberapa gejala juga dikatakan berkurang seperti sakit kepala, sianosis dan

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    24/27

    24

    odema serebri setelah dilakukan pemasangan stent. Sianosis dan odema pada wajah dikatakan

    berkurang pada 1 2 hari dan odema pada bibir atas secara umum berkurang dalam 2 3 hari

    setelah pemasangan stent, dan menetap pada lebih dari 1 minggu.12

    5.Vascular Graft tipe BypassDari hasil yang didapatkan pada pasien dengan mengunakan kemoterapi atau radioterapi maka

    tindakan pembedahan jarang dilakukan pada pasien dengan vena cava superior syndrome,

    dari duapertiga pasien dengan vena cava superior syndrome gejala yang muncul dapat

    berkurang dalam 1 - 2 minggu dengan tindakan nonbedah. Banyak klinisi yang percaya bahwa

    dengan melakukan vascular graft- tipe bypass tidak memberikan hasil yang baik pada vena

    cava superior syndrome sekunder karena keganasan, keuntungan dari tindakan ini adalah

    terjadinya penurunan gejala yang ada bersamaan dengan tejadinya penurunan obstruksi vena

    cava, kelemahan dari pembedahan adalah morbiditas dan mortalitas sehubungan dengan

    prosedur pembedahan yang dilakukan, seperti timbulnya perdarahan pasca pembedahan,

    karena terjadi pelebaran vena di bagian compartment atas.

    Indikasi yang paling mungkin digunakan bedasarkan literatur adalah neoplasma yang

    mendapatkan terapi (kemoterapi atau radioterapi) dan trombus pada vena cava superior atas

    atau cabang-cabangnya, oklusi akut vena cava superior disertai gejala klinis yang berat.

    Indikasi yang lain untuk pembedahan adalah terjadinya kekambuhan dari vena cava superior

    syndrome setelah dilakukan kemoterapi dan radioterapi. Dapat juga dilakukan pada pasien

    dengan obstruksi vena cava yang ringan, selain itu juga dilakukan tindakan biopsi untuk

    mendapatkan struktur histologis dari proses yang sedang terjadi. Namun tindakan pebedahan

    dapat mengurangi gejala pada vena cava superior syndrome karena keganasan.12

    KOMPLIKASI

    Komplikasi dari sindrom vena cava superior antara lain :

    1.

    Pembesaran mediastinum

    2. Facial edema

    3. Sakit kepala

    4. Mata merah

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    25/27

    25

    5.Tekanan vena jugularis meningkat

    PROGNOSIS

    Prognosis dari vena cava superior syndrome sangat tergantung dari penyakit yang

    mendasarinnya. Sebagai contoh vena cava superior syndrome yang disebabkan Karena kanker

    paru, prognosis lebih buruk karena vena cava superior syndromeakan muncul pada stage akhir.8

    KESIMPULAN

    Sindrom vena cava superior merupakan manifestasi yangakut yang disebabkan oleh obstruksi

    dari vena cava superior.Obstruksi ini biasanya terjadi akibat penekanan dari luar.Vena Cava

    Superior Syndrome (VCSS) terjadi ketika sebagian kanker atau seluruhnya menyumbat

    pembuluh (pembuluh cava superior) yang mengeringkan darah dari bagian atas pembuluh cava

    superior menyebabkan pembuluh di bagian atas dada dan leher menjadi bengkak, mengakibatkan

    pembengkakan pada wajah, leher, dan bagian atas dada.

    Lebih dari 95% dari semua kasus vena cava superior syndrome melibatkan kanker pada thorax

    bagian atas, dan yang paling berhubungan dengan sindrom vena cava superior adalah kanker

    paru.Penanganan vena cava superior syndrome tegantung pada derajad dari SVCS, penyebab

    dari obstruksi, tipe hitologi dari tumor. Penatalaksanaan vena cava superior syndrome ada 2

    yaitu penanganan medis dan penanganan pembedahan.Prognosis dari vena cava superior

    syndrome sangat tergantung dari penyakit yang mendasarinnya.

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    26/27

    26

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Wilson, L.D., FC Detterbeck, J Yahalom. 2007.Clinical practice. Superior vena cava

    syndrome with malignant causes. N Engl J Med.356 (18): 18629.

    www.NEJM.com.Download tanggal 25 Juli 2010

    2. Beeson, S Michael, MD, MBA, FACEP. 2009. Superior Vena Cava

    Syndrome.Northeastern Ohio College Universitas Kedokteran dan Fakultas Farmasi.

    www.emedicine.medscape.com. Download tanggal 25 Juli 2010

    3. Bhimji, Shabir. 1999. Superior Vena Cava Syndrome.www.turner-white.com. Download

    tanggal 25 Juli 2010

    4. Andre. 2005. Superior Vena Cava Superior. www.oascentral.emedicine.com. Download

    tanggal 25 Juli 20105. Rahmatullah, P. 2009. Superior Vena Cava Syndrome.

    www.panmedical.wordpress.com.Download tanggal 25 Juli 2010

    6. Mitchell, J.B., PhD, et, al. 2000. Lung Cancer by Harvey I Pass MD, By Lippincott

    Williams & Wilkins Publishers. Principles and Practice 2nd edition. www.ryan-

    mul.blogspot.com. Download tanggal 25 Juli 2010

    7. Paul, A. Johnson, Ed.M. 2006..Superior Vena Cava Superior:

    www.psychotherapist.net/adultsurvivors.html. Download tanggal 25 Juli 2010

    8. Johnson P, et, al. 2006. Superior vena cava syndrome. www.healthatoz.com.Download

    tanggal 25 Juli 2010

    9. Cirino, Coelho.Rocha. 2005. Treatment Vena Cava Superior Syndrome . vol.31 no.6 So

    Paulo. www.ryan-mul.blogspot.com.Download tanggal 25 Juli 2010

    10.Hamsafir, 2008. Sindrom vena cava superior. www.google.com. Download tanggal 24

    Juli 2010

    11.Lokich JL, Goodman R.1982. Superior Vena Cava Syndrome, Clinical Management.

    JAMA 1975; 231 : 58 - 61. www.kalbe.co.id.Download tanggal 25 Juli 2010

    12.Mulyana, R.S., M.D. 2007. Sindrom Vena Caca Superior. Prima Medika HospitalDenpasar-Bali-Indonesia Graduated from Faculty of Medicine Udayana University.

    http://ryan-mul.blogspot.com

  • 8/8/2019 Referat VCSS Ida

    27/27

    13.Susworo. 1982. Sindroma Obstruksi Akut dari Vena Cava Superior. Bagian Radiologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. www.kalbe.co.id. Download tanggal

    25 Juli 2010

    14.Cheen. 2007. Cardiovaskular Medecine. : www.w3.org.Download tanggal 25 Juli 2010

    15.Rubin, P; Green J, Holdwasser G, Gerle R. 1982. Superior Vena Cava Syndrome, slow

    Low dose Versus Rapid High dose Schedules. Radiology; 81 : 388 400.

    www.kalbe.co.id.Download tanggal 25 Juli 2010