skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4175/1/skripsi.pdfpeningkatan hasil belajar ips ......

114
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: AJI REZA NUR SYAHBANI NIM.115-14-021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: vothuy

Post on 31-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR

TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

AJI REZA NUR SYAHBANI

NIM.115-14-021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

ii

iii

Sutrisna,S., Ag.M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lampiran : 4 Eksemplar

Saudara : Aji Reza Nur Syahbani

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya,maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara/saudari :

Nama : Aji Reza NurSyahbani

NIM : 115-14-021

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE STORY TELLING DAN MEDIA AUDIO

VISUAL GERAK KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD

JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2017/2018.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga,

Pembimbing

Sutrisna,S.Ag M.Pd.

NIP.196610292001121001

iv

iv

v

vi

MOTTO

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai ( dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras ( untuk urusan yang lain). Dan hanaya kepada

tuhanmulah engkau berharap” ( QS. Al-Insyirah,6-8)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-

Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

2. Ketua jurusan PGMI Ibu Peni Susapti M.Si.

3. Desen pembimbing Skripsiku bapak Sutrisna,S.Ag.M,Pd

4. Bapakku dan ibuku tersayang, yang selalu membimbingku, memberikan doa,

nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

5. KakakkuAdityaBayuNugrohoatas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku

sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

6. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga besar MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014, khususnya jurusan pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah.

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الر محن الر حيم

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini denganjudul “Peningkatan HasilBelajar IPS Materi

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia Menggunakan MetodeStory

Telling Dan Media Audio Visual Gerak Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang kita nantikan

syafaatnya di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.

3. Ketua jurusan PGMI IAIN SalatigaPeniSusaptiM,Si,

4. BapakSutrisnaS,Ag, M.Pd.. Selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Dr, Muh Saerozi M,Ag Selaku dosen pembimbing Akademik yang

telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan

waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.

ix

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

x

xi

ABSTRAK Aji Reza Nur Syahbani. 2018. Peningakatan Hasil Belajar IPS Meteri

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Menggunakan

Metode Story Telling dan Media Audio Visual Gerak pada SiswaKelas V

Semester II MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen

Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd

Kata Kunci :Hasil Belajar, IPS MetodeStory Telling

Penelitian ini merupakan upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

Meteri Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada SiswaKelas

V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang.

Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah

dengan menggunakan metodeStory Telling dan Media Audio Visual Gerakdapat

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Meteri Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia Menggunakan MetodeStory Tellingdan Media Audio

Visual Gerak padaSiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2017/2018, untuk menjawab

pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas

(action research) sebanyak dua siklus.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I

dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang

digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang

dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus

dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil

belajar siswa untuk mata pelajaranIPS Meteri Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia padaSiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2017/2018. Dengan

metodeStory Telling dan Media Audio Visual Gerak ada peningkatan hasil

belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 29% siswa yang tuntas belajar.

Pada siklus I meningkat menjadi 52,9% dan meningkat lagi pada siklus II

menjadi 88,2% siswa tuntas . berdasarkan hasil belajar tersebut dapat

disimpulkan bahwa menggunakan metodeStory Tellingdan Media Audio Visual

Gerak dapat meningkatkan hasil belajar IPS Meteri Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada SiswaKelas V Semester II MI

Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran

2017/2018.

xii

DAFTAR ISI

BAGIAN AWAL

Halaman Sampul ................................................................................................................. i

Halaman judul .................................................................................................................... ii

Lembar Logo IAIN ............................................................................................................ iii

Lembar persetujuan pembimbing ....................................................................................... iv

Pernyataan keaslian tulisan ................................................................................................ v

Pengesahan Kelulusan ........................................................................................................ vi

Motto dan persembahan ...................................................................................................... vii

Kata pengantar ................................................................................................................. viii

Abstrak ............................................................................................................................... X

Daftar isi ............................................................................................................................. Xi

Daftar tabel .......................................................................................................................... xv

Daftar gambar.................................................................................................................... xvi

Daftar lampiran ................................................................................................................ xvii

BAGIAN INTI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ................................................................................................ 1

B. Rumusan masalah ........................................................................................................ 5

C. Tujuan penelitian ......................................................................................................... 5

D. Hipotesis tindakan ........................................................................................................ 6

E. Indikator keberhasilan ................................................................................................. 6

xiii

F. Manfat penelitian ........................................................................................................ 7

1. Secara teoritis ........................................................................................................ 7

2. Secara praktis ........................................................................................................ 7

G. Definisi Operasional

1. Hasil belajar .......................................................................................................... 8

2. Belajar .................................................................................................................. 8

3. Ilmu pengetahuan sosioal ..................................................................................... 8

4. Metode Story Telling ............................................................................................. 8

5. Media Audio visual gerak ..................................................................................... 9

H. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 9

2. Subjek Penelitian ................................................................................................ 10

3. Tempat dan waktu penelitian .............................................................................. 10

4. Langkah-langkah Penelitian ................................................................................ 10

5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 13

6. Instrumen Penlitian ............................................................................................. 14

7. Analisis Data ....................................................................................................... 15

8. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil belajar ...................................................................................... 19

2. Pengertian belajar ................................................................................................ 20

3. Ciri-ciri belajar .................................................................................................... 22

xiv

4. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ............................................................ 23

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS)

1. Pengertian IPS ................................................................................................... 24

2. Fungsi IPS ......................................................................................................... 25

3. Tujuan Pembelajaran IP .................................................................................... 26

4. Ruang Lingkup IPS ........................................................................................... 27

5. Standarkompetensidankopentensidasar IPS ...................................................... 27

C. MateriPemebelajaran IPS

1. Peristiwa 10 November 1945 Surabaya ............................................................ 27

2. Bandung Lautan Api ......................................................................................... 30

D. Metode Story Telling

E. Langkah-langkah Metode Story Telling .................................................................. 31

F. Media Audio Visual Gerak ...................................................................................... 32

G. Kajian pustaka

1. Temuan skripsi terdahulu yang memiliki kesamaan dengan

H. judul peneliti ........................................................................................................... 33

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umun Madrasah

I. Letak Geografis MI TARBIYATUL AULAD Jombor .......................................... 36

1. Profil sekolah .................................................................................................... 36

2. Data Guru Madrasah ......................................................................................... 37

3. Data Siswa Tahun Pelajaran ............................................................................. 38

4. Data Fasilitas Sekolah ....................................................................................... 34

xv

B. Subjek Penelitian ................................................................................................. 38

C. Waktu Penelitian ................................................................................................ 39

D. Diskripsi Pelaksanaan penelitian

1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus ................................................................. 40

2. Deskripsi siklus I (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) ............... 40

3. Deskripsi siklus II (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) .............. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Pra Siklus

1. Analisis Data Pra Siklus ..................................................................................... 55

2. Analisis Data siklus I ......................................................................................... 57

3. Analisis Data siklus II ........................................................................................ 59

4. Hasil Anmtar Siklus ........................................................................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 64

B. Saran ....................................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 66

LAMPIRAN ................................................................................................................... 68

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Data Siswa................................................................................... .............. 34

2. Tabel 3.2 Data Nama Siswa Kelas V Madrasah…...................................... .............. 35

3. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus................................................................. .............. 44

4. Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I....................................................................... .............. 46

5. Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II....................................................................... ............. 48

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Dari Pra Siklus, Siklus I

Dan Siklus II................................................................................................. ............. 50

7. Tabel 4.5 Perbandingan Ketentutasan Hail Belajar……….......................... ............. 51

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas................................................ ............. 11

2. Gambar 4.1 Pra Siklus................................................................................... ............ 45

3. Gambar 4.2 Siklus I....................................................................................... ............ 47

4. Gambar 4.3 Siklus II...................................................................................... ............ 49

5. Gambar 4.4 Antar Siklus................................................................................ ............ 51

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6 RPP Siklus I dan II

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 9 Sampel Hasil Tes

Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I

Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 14 Dokumentasi

Lampiran 15 Lembar SKK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar tidak

tertinggal dengan bangsa lain salah satu pendidikan tingkat Sd/Mi.

peningkatan mutu pendidikan sangat ditetukan oelh guru sebagai pendidik

dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan kata lain guru

merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan mutu Indonesia. Agar guru

menunaikan dengan baik maka terlebih dahulu harus memahami hal-hal yang

berhubungan proses belajar mengajar.

Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara

eksplisit pada alenia keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap sebagai

sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak.

Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948

pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa:

Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas,

paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib.

Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus

dapat diakses secara adil oleh semua (Wisudawati, 2017:1).

Untuk membangun masyarakat terdidik, masayarakat yang cerdas,

maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Maka

yang dilakukan sekarang bukanlah menghapus formalitas yang telah berjalan

2

melinkan menata kembali sistem pendidikan yang ada dengan paradigma baru

yang lebih baik. Dengan paradigma baru, praktik pembelajaran akan digeser

menjadi pembelajaran yang lebih bertumpu pada teori kognitif dan

kontruktivisme (Annurrahman, 2013:2).

Menurut john Dewey dalam hasbullah (1999:2) pendidikan adalah

proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual

dan emosional ke arah alam dan sesame manusia. Sedangkan hasil belajar

yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik menyangkut

aspek kognitif,efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegitan belajar.

Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang di

nyatankan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal semjulah

pelajaran tertentu.

Hasil belajar adalah kemampuan siswa ketika siswa mengikuti suatu

pelajaran tertentu dan dimana peserta didik mampu atau berhasil dalam proses

belajar tersebut. Hasil belajar peserta didik harus di sertai dengan pendidkan

yang mampu dan salah satunya yaitu tentang pembelajaran IPS yang dimana

di sekolah dasar/ Madrasah.

Ilmu Pengrtahuan Sosial adalah ilmu yang di kembangkan oleh

manusia yang tidak lain adalah makhluk Allah SWT. Al-Qur’an adalah kalam

Allah yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk dijadikan

pedoman hidup atau petunjuk bagi manusia.Sebagai ilmu yang dikembangkan

3

manusia, ilmu pengetahuan tentu secara tersurat maupun tersirat sudah

didalam Al-Qur’an itu sendiri. Allah berfirman:

)ا(اقر ا با سم ر بك ا لذ ى خلق )( خلق ا ل

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan yang

merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia

dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkuangan sosialnya dan yang

bahaya diambil dari berbagai ilmu social seperti: geografi, sejarah, ekonomi,

antropologi, sosiologi, politik, psikologi. IPS merupakn pembelajaran sosial

dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang di jabarkan secara ilmiah

dalam rangka memberikan wawasan kepada peserta didik khususnya di

tingkat sekolah dasar.

Sering terjadi permasalahan kepada siswa karena banyak peserta didik

sering tidak fokus dan kurang memahami dalam pembelajaran mata pelajaran

IPS. Selain itu dari segi pembelajaran guru belum maksimal, karena dalam

kegiatan belajar mengajar guru hanya menggunakan satu metode yaitu

ceramah. Dari berbagai karakteristik para siswa sulit memahami semua

cakupan pembelajaran IPS antara lain yaitu kurangnya minat baca dan

sebagaian siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang

cukup sulit. Sehingga hasil belajar peserta didik masih rendah hanya 29.5%

siswa yang lulus dari jumlah 17 siswa.

Akan tetapi karena bahan belajar IPS yang cakupannya beragam dan

luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus di

sampaikan kepada siswa dengan alokasi waktu yang terbatas, guru

4

mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik,

dan menantang minat belajar belajar peserta didik. Pada akhirya pembelajaran

ips dilaksanakan di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang.

Menurut hasil observasi guru IPS kelas V tersebut menyatakan bahwa

murid kelas V merasa jenuh terhadap materi yang di sampaikan guru karena,

materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia terlalu panjang

lebar. sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak belum mencapai nilai

KKM yang sudah ditetapkan yakni 70. Oleh sebab itu, dari berbagai

permasalahan yang di temukan perlu adantya sebuah inovasi dalam

pembelajaran IPS dengan melihat hasil belajar IPS maka perlu meningkatkan

proses pembelajaran IPS yaitu deengan memilih metode dan media yang tepat

salah satunya adalah metode story telling dan media audio visual gerak.

Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang

storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi

pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri

dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving. Media audio visual

gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette ( Drs.Syaiful

Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).

Dengan menggunakan metode story telling dan media audio visual gerak

Siswa dapat memahami materi yang di sampaikan guru dengan baik dan

menambah motivasi siswa dalam pembelajaran di sekolah.

5

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peningkatan hasil

belajar dapat di kaji melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode story telling dan media audio visual gerak yang menekankan pada

ketrampilan mendongeng guru dan siswa dalam bercerita untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdakaan

Indonesia Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan

permasalahan penelitian, yakni: Apakah penggunaan pembelajaran metode

Story Telling dan media Audio Visual gerak mata pelajaran IPS materi

perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia dapat meningkatan hasil

belajar siswa kelas V MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk Mengetahui

pengunaan metode Story Telling dan Audio Visual gerak dapat meningkatan

hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia

kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2017/2018.

6

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan metode

pembelajaran Story Telling dan media Audio Visual Gerak dapat

meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V di MI TARBIYATUL AUALAD

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahu Pelajaran 2017/2018.

E. Indaktor Keberhasilan

Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk

dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator

keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia. Indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut:

1. Secara individual: siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai

KKM ≥70

2. Secara klasikal: siklus akan berhenti apabila jumlah nilai siswa kelas

V secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70 Serta tercapainya ketuntasan

klasikal sebesar

≥ 85% dalam pembelajaran IPS

7

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Menambah informasi dan pengetahuan khususnya tentang metode

yang tepat dalam pembelajaran IPS pada Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tatbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

2. Secara Praktis

a. Bagi peserta didik

1) Peserta didik memperoleh pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor menjadi menarik dan menyenangkan dalam

memahami materi IPS sehingga dapat meningkatkan hasil

belajarnya.

2) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam

menyampaikan gagasan atau ide dalam proses pembelajaran

b. Bagi Guru

Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat yang variatif dan inovatif

sehingga menambah wawasan mutu pembelajaran,

c. Bagi Sekolah

1. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya

guru-guru yang professional yang memadai.

8

G. Definisi Operasional

Agar dapat dipahami dari pengertian diatas, maka definisi dari

variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Menurut Agus Supriyono ( 2011:7) Hasil belajar adalah perubahan prilaku

secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

2. Belajar

Menurut Slameto dalam Hamdani (2011:20) Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS)

Pengertian IPS sebagai suatu program pendidikan yang merupakan

suatau keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan dalam

lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosialnya dan yang bahannya

diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti, geografi, dejarah, ekonomi,

antropologi, sosiologi, politik dan psikologi ( Buchari Alma, 2003:148),

4. Metode Story telling

Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai

tujuan (Susan Zanti Arbi, 1993:28). Metode story telling adalah kegiatan

menyampaikan cerita dari seorang storyteller kepada pendengar dengan

tujuan memberikan informasi bagi pendengar sehingga dapat digunakan

9

untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain, serta mampu

melakukan problem solving Rita Diah Ayuni( 2013:121).

5. Media Audio visual gerak

Media Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Media audio visual gerak adalah media yang dapat

digunakan menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti

film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs,.

Aswan Zaim, 2006:124).

H. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang peneliti tetapkan di atas adalah

penelitian tindakan kelas. Sedangkan prosedur yang peneliti lakukan dan

langkah-langkah penelitian tindakan kelas tersebut mengikuti prinsi-

prinsip dasar yang berlaku dalam tata tertib penelitian tindakan kelas yang

berlaku atau yang harus dilakukan.

Menurut Kunandar (2011:45) penelitian tindakan kelas adalah

sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang

lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses

10

pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu

dalam suatu siklus.

Jadi berdasarkan keterangan diatas, penelitian tindakan kelas

adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di

dalam kelasnya.

2. Subjek penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas V

berjumlah 17 peserta didik di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang. Peneliti memilih kelas V karena banyak peserta

didk yang di kelas tersebut nilai mata pelajaran IPS belum mencapai

KKM.

3. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyaul Aulad Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang pada bulan Mei semester II tahun pelajaran

2017/2018.

4. Langkah-langkah Penelitian

Di dalam penelitian tindakan terdapat empat tahapan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan

penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan

Kelas (2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut:

11

a. Perencanaan

Secara matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan

yaitu:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai.

3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah

menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, kegiatan

pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajran terdiri dari tiga

kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

dan penutup. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Story

telling dan media audio visual gerak untuk mengajar. Pengamatan

Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas

belajar siswa. Peneliti akan menggunakan teknik tes dan pengamatan

untuk melihat efek penggunaan metode Story Telling dan media Audio

Visual Gerak dalam proses pembelajaran.

c. Refleksi

Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan

dievaluasi. Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya.

Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta

didik mengikuti pelajaran. Dalam melakukan refleksi tentunya mencari

12

kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan, setelah itu mencari

solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu refleksi dilakukan

untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian

materi dan penguasaan didalam kelas, sehingga dapat menjadi bahan

evaluasi bagi guru agar dalam penyampaian materi dapat menjadi lebih

baik dalam pertemuan yang selanjutnya. Menurut Suyadi (2011:50)

gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut:

13

Tahap 1 : Perencanaan, yaitu tahapan ini berupa menyusun rancangan

tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan banggaimana tindakan tersebut akan

dilakukan

Tahap 2 : Pelaksanaan, yaitu pada tahap ini rancangan strategi dan

skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.

Tahap 3 : Pengamatan, yaitu tahap ini peneliti melakukan pengamatan

dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

Tahap 4 : Refleksi, yaitu tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data

yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya. (Suharsimi Arikunto

dkk, 2014:75-80)

5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi,

2012:69).

Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data

mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, dan keaktifan peserta

14

didik. kelas V MI Tarbiyatuil Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang.

b. Studi Dokumentasi

Menurut Irawan dalam Sukandarrumidi, (2012:100), studi

dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan

kepada subyek penelitian.

Dengan metode ini, peneliti gunakan untuk memperoleh

informasi mengenai kondisi lingkungan sekolah, kelas, peserta didik,

dan hal-hal lain yang mendukung hasil penelitian.

c. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang di

berikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis

tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan

(wijaya kusumah dan dedi dwitagama, 2010:78 ).

Dengan metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data

yang berupa nilai kognitf peserta didik baik berupa tes lisan maupun

tertulis.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang disiapkan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

15

c. Lembar Soal

d. Lembar pengamatan

7. Analisis Data

Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,

menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi

data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat

ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung

tema/arah/tujuan penelitian. (suharsimi arikunto dkk, 2014:132).

Hasil belajar peserta didik dapat diketahui menggunakan nilai

ketuntasan belajar. Dalam menentukan ketuntasan peserta didik terhadap

indikator yang ditetapkan, dapat diperoleh dari hasil belajar. Untuk

mengetahui persentase ketuntasan per peserta didik dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Nilai = jumlah jawaban benar x 100%

Jumlah seluruh soal

Untuk mengetahui ketuntasan belajar kelas digunakan rumus sebagi

berikut :

Keteuntasan : jumlah peserta didik yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh peserta didik

16

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang

diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan

bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian awal meliputi:

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Halaman Berlogo

d. Halaman Persetujuan Pembimbing

e. Halaman Pengesahan

f. Pernyataan Keaslian Tulisan

g. Motto dan Persembahan

h. Kata Pengantar

i. Abstrak

j. Daftar Isi

k. Daftar Tabel

l. Daftar Lampiran

2. Bagian inti

Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori,

pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.

17

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Maslah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

E. Indikator Keberhasilan

F. Manfaat Penelitian

G. Definisi Operasional

H. Metode Penelitian

I. Sistematika Penelitian

BAB II: LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

B. Ilmu Pengrtahuan Sosial

C. 10 November dan Bandung lautan api

D. Metode story telling

E. Media Audio Visual Gerak

F. Kajian Pustaka

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

18

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian akhir meliputi:

a. Daftar Pustaka

b. Lampiran-lampiran

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan Kamus Besar Indonesia peningkatan adalah proses

perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya. Berdasarkan

kesimpulan tersebut peningkatan adalah suatu proses perubahan

meningkat, yang berarti proses perubahan menjadi lebih baik. Sedangkan

hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi

aktivitas belajar umumnya disetai perubahan tingkah laku (Aunurrahman,

2014:37).

Hasil belajar adalah kemapuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai

oleh siswa sangat erat kaitanya dengan belajar dan rumusan tujuan

instruksional yang direncanakan guru sebekumnya. (Sopiatin dan sohari

sahrani, 2011: 64)

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah

mengalami aktivitas belajar. Disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari

penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah ditempuhnya

(Sutikno, 2014:180).

20

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif

maupun psikomotorik.

2. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini

memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk

mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2)

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah

dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika sesorang melaksanakan

aktivitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok tertentu.Belajar

merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar

bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82%

anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 4 tahun memiliki citra diri

yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri (Aunurrahman,

2013:33). Burton, dalam sebuah buku “ The Guidance of Learning

Avtivites”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkahlaku

pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu

dan individu dengan lingkunganya sehingga mereka mampu berinteraksi

dengan lingkunganya

21

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu agar

memperoleh kepandaian atau ilmu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluran, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungan.

Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang

untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya ( Slameto, 2003:2).

Menurut Witherington (1952) dalam buku Dr Hamdani M.A belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai

pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan, dan kecakapan. Menurut Fontana, seperti yang dikutip Udin

S. Winatapura, mengemukakan bahwa learning (belajar) mengandung

pengertian proses perubahan yang relatife tetep dalam perilaku individu

sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut hudoyo “belajar merupakan kegiatan bagi setiap

orang.Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap

seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar”.

Karena itu sesorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri

orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu

perubahan tingkah laku (Fathurrohman, 2012:8).

22

Menurut Hamalik dalam ( Ahmad Susanto 2013:3) menjelaskan

bahawa belajar adalah modifikasi atau menperteguh perilaku melalui

pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses

suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan

demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal.

Dari berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahawa belajar

merupakan perubahan tinhkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati,

menengarkan,meniru, dan sebagainya. Belajar akan lebih baik jika

subjek belajar mengalami atau melakukannya.

a. Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri belajar dalam buku teori belajar dan pembelajaran ( Baharudin

dan Esa Nurwahyudi : 15) adalah sebagai berikut :

1) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Hasil

belajar dapat diamati dari tingkah laku.

2) Perubahan perilaku relative permanen. Ini berti bahawa perubahan

tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan

tetapi atau tidak berubah-ubah tetapi, perubahan tingkah laku

tersebut. Tidak akan terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segala sdapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

23

5) Pengalaman atau latihan itu, dapat memberikan penguatan. Sesuatu

yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan

untuk mengubah tingkah laku.

b. Faktor yang mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di

bedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Baharudin

dan Esa Nurwahyudi 2008:19).

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yag berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

a) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu yang pertama, keadaan tonus jasmani.

Yang kedua, keadaan fungsi jasmani.

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis

yang utam mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan

siswa, motivasi, minat, bakat, dan sikap.

24

2) Faktor eksternal

menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi belajar dapat di golongkan menjadi 2 yaitu, faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

a) Faktor lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sosial sekolah,

lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluraga.

b) Faktor lingkungan non sosial terdiri dari lingkungan alamiah,

faktor instrumental, dan materi pelajaran.

B. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

1. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Pengertian IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah suatu program

pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya

mempersoalkan dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan

sosial, seperti greografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik,

dan psikologi ( Buchari Alma 2010:148).

Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang

bersumber dari ilmu-ilmu sosial dan di padukan untuk kepentingan

pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Ilmu pengetahuan sosial atau

disingkat IPS merupan pelajaran di berikan mulai dari SD/MI/SLB,

SMP/MTS/SMPLB sampai SMA/MA/SMK. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

llmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya

menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus di arahkan

25

membina siswa menjadi masyarakat dan warga Negara yang memiliki

tanggung jawab atas kesejahterahan bersama.

Secara sederhana IPS atau ilmu pengetahuan sosial dapat diartikan

sebagai perbaduan berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang

diramu untuk kepentingan program pendidikan dan pelajaran di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat. Dengan demikian IPS sangat penting

untuk mendidik siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan agar dapat mengambil bagian aktif dalam kehidupannya dan

sebagai anggota masyarakat dan warga Negara yang baik.

Dapat di simpulkan bahwa pengertian IPS adalahsuatu ilmu disiplin

sosial yang mencakup sangat luas tentang aspek politik, sosiologi,

ekonomi, budaya dan sejarah dan mempelajari hubungan atau interaksi

antara manusia dan di lingkungan masyarakat.

2. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial selain mempunya tujuan membentuk warga

Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga fungsi aplikatif. Fungsi

yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sebagai pendidikan, selain itu

memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan

sehari-hari ( Rasimin 2012:40).

26

3. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

mengetahui masalah sosial yang terjadi di masyarakat, miliki mental

positif terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Dan bisa

trampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa di masyarakat. Tujuan

pembelajaran IPS dalam buku Ahmad Susanto, mutakin (1998)

merumuskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat, atau

lingkungannya melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasra dan mampu menggunakan

metode dan diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahakan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta

mampu membuat analisis yang kritis,selanjutnya mampu mengambil

tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab

membangun masyarakat.

27

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup IP Suntuk SD/MI ( Rasimin 2012:34) sebagai berikut :

a. Manusia, tempat, dan lingkungan.

b. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan.

c. System sosial dan budaya.

d. Perilaku ekonomi dan kesejahterahan.

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS kelas

V SD/MI.

Standar kompetensi dan kompensi dasar mata pelajaran IPS kelas V

SD/MI semester dua dalam stuktur kurikulum tingkat satuan pendidikan.

C. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Peristiwa 10 November 19945 Surabaya

Kedatangan sekutu pada mulanya di sambut dengan sikap terbuka.

Harapan rakyat Indonesia, tentara Jepang yang selama ini sangat

mengganggu dapat dilucuti oleh sekutu. Akan tetapi kedatangan sekutu

yang di sertai dengan orang-orang NICA (Nederlands Indies Civil

Adminitration atau Pemerintahan sipil Hindia Belanda) akan

membangun kembali kekuasaan kolinial belanda. Sikap rakyat

Indonesia kemudian berubah menjadi curiga dan selanjutnya memusui

sekutu.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan sekutu di bawah

komando Brigadir Jendral A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya.

Kedatangan pasukan ini menimbulkan kebencian dan kemrahan rakyat

28

Indonesia. Terutama, setelah pasukan ini menyerbu penjara republik

untuk membebaskan perwira-perwira sekutu yang ditawan pihak

republik.

Akibat tindakan sekutu tersebut, pada tanggal 28 Oktober 1945,

rakyat Indonesia menyerang pos-pos sekutu di Surabaya. Hanya dalam

waktu satu hari, pasukan sekutu dapat di hancurkan. Namun, pemimpin

republik segera memerintahkan penghentian tembak-menembak.

Sebaliknya, penghentian tembak menembak itu tidak dihormati oleh

pihak sekutu.

Dalam suatu kejadian, Brigjen Mallby ditemukan telah tewas. Hal

ini menyebabkan sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat

menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut

adalah “ pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus

melapor dan meletakan senjatanya. Selnjutnya, mereka harus

menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu

ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”.

Tentu saja, ultimatum itu tidak di patuhi oleh rakyat Indonesia.

Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk

mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran besar di

Surabaya, sekutu mengerahkan pasukan darat yang berkekuatan 10.000

– 15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak sekutu mengarahkan

Meriam-meriam dari kapal penjelajah sussex dan beberapa kapal laut

29

lain dari arah pantai Surabaya. Pasukan sekutu juga mengarahkan

pesawat tempur angkatan udara kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal

Air Force).

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak seimbang.

Namun karena semangat juang, tekad untuk mempertahankan

kemerdekaan tidak dapat membuat para pejuang mundur atau

mengalah. Mereka justru semakin bergelora melawan sekutu yang baru

saja memenangkan dalam perang dunia II.

Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia terus

dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya, yakni Bung Tomo.

Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo membakar semangat dan

berseru: “maju terus pantang mundur! Allahu akbar! Allahu Akbar!”

suara Bung Tomo ini terdengar pula melalui radio-radio.

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan

Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka rela

berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya. Untuk

memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan

seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal

10 November sebagai hari Pahlawan.

b. Bandung Lautan Api

Pasukan sekutu memasuki kota Bandung pada bulan Oktober

1945. Di Bandung, sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan

mengeluarkan ancaman agar orang-orang Bandung menyerahkan

30

senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, sekutu

meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan kota Bandung.

Dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan

oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pihak

sekutu. Kota Bandung pun kemudian di bagi dua menjadi bagian utara

dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.

Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Dating ultimatum

yang kedua pada tanggal 23 Maret 1945. Isinya meminta segera

mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia

di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh

masyarakat Bandung. Akhirnya, para pejuang yang tergabung dalam

TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati

meninggalkan kota Bandung menuju arah selatan yakni ke Balai Indah,

Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum

meninggalkan kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Melancarkan

serangan umum kearah posisi sekutu di Bandung utara. Pada tanggal

24 Maret 1946, mereka membakar semua bangunan dan barang yang

ada di kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung

yang mereka bela dan cintai di duduki dan dikuasai oleh Sekutu secara

utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh.

D. Metode Story Telling

Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang

storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi

31

pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya

sendiri dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving Rita Diah

Ayuni( 2013:121).

E. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Story Telling

Proses pemebelajaran menggunakan metode Story telling pada

pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia sebegai berikut:

a. Guru mempersiapkan bahan materi yang akan di ajarkan kepada siswa.

b. Guru menayangkan flim pendek tentang peristiwa 10 November di

Surabaya dan Bandung lautan api.

c. Setelah itu guru menjelaskan sedikit tentang peristiwa 10 November di

Surabaya dan Bandung lautan api.

d. guru meminta siswa untuk maju kedepan satu per satu untuk

menjelaskan materi tersebut.

e. Setelah memahami hasil cerita syang dilakukan siswa, guru mulai

menjelaskan tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai.

f. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan :

a. Dapat menumbuh dan mengembangkan daya imajinasi anak.

b. Mengembangkan intelektual pada anak.

c. Melatih daya tangkap dan konsentrasi pada anak.

32

Kelemahan :

a. Seringkali kesulitan menyusun cerita.

b. Seringkali kesulitan menggunakan media.

c. Dapat membuat anak pasif.

d. Apabila media tidak menarik anak kurang aktif.

F. Media Audio visual gerak

Menurut Awang dalam Suwardi media adalah salah satu aspek

trpenting dari komunikasi dalam kehidupan manusia, perilaku, gaya hidup,

dan normal kehidupan (Suwardi 2017 : 226). Media Audio visual adalah

media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual

gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful

Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan :

a. Siswa mudah memahami materi yang di sampaikan guru.

b. Siswa tidak bosan dalam pembelajaran.

c. Siswa antusian dalam pembelajaran.

d. Kelemahan

a. Keterbatasan alat LCD di sekolah.

b. Ada beberapa siswa kurang memperhatikan.

33

c. Listrik yang tidak stabil.

G. Kajian Pustaka

Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama. Untuk

melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap

penelitian-penelitain terdahulu yaitu :

Skripsi berjudul “ Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada

kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media

audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur yang ditulis oleh

Neneng Suryani Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan( FTIK) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014”.

Hasil penelitiannya adalah hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar IPS dengan media visual pada siswa kelas V di MI

Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur, hal ini terlihat dari hasil belajar yang

meningakat yaitu hasil rata-rata post test siklus I 64,67 dengan presentase

ketercapaian KKM 54,8% meningkat pada siklus II dengan rata-rata post test

72,74 dengan presentase ketercapaian KKM sebesar 74,2%.

Skripsi berjudul “ Peningakatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Story

Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa

Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari yang ditulis oleh Nur Fitria

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tahun 2013”

Hasil penelitian adalah hasil tindakan keelas ini menunjukan terjadinya

peningkatan prosentase siswa melalui dua hal yaitu a. meningkatkan

34

kemampuan menyimak siswa didalam siklusnya yaitu : pada saat pra siklus

siswa yang menyimak pembelajaran dengan baik sebesar 42,85% , pada siklus

I sebesar 57,14% pada siklus II mencapa 78,55%. b. meningkatkan hasil

belajar siswa yang berupa mengerjakan soal dengan benar yaitu pada presntase

ketuntasan pra siklus sebanyak 35,71%, siklus I presentase ketuntasan

mencapai 71,43% dan pada siklus II presentase ketuntasan mencapai 92,86%.

Skripsi berjudul” peningkatan prestasi belajar IPS menghargai tokoh

pahlawan dan peran tokoh alam mempertahankan kemerdekaan melalui media

audio visual pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Blagung Kecamatan

Simo tahun ajaran 2014/2015. Di tulis oleh Syarifudin jurusan pendidikan guru

madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) IAIN Salatiga

tahun 2015.

Hasil penelitian adalah 1) rata-rata siklus I adalah 56,5 dan ketuntasan

belajar 50% atau 10 siswa. 2) rata-rata siklus II adalah 65,5 dan ketuntasannya

belajaranya 75%. 3) rata-rata nilai siklus III adalah 83,5 dan ketuntasannya

90%.

Berdasarkan kajian pustaka diatas terdapat kesamaan dan perbedaan diatas.

Kesamaan yaitu sama-sama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode tersebut hasil nya mengalami peningkatan. Perbedaannnya pada

skripsinya Neneng Suryani membahas tentang Peningkatan hasil belajar IPS

siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan

kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung

Jakarta Timur, adapun skripsi dari Nur Fitria Peningakatan Kemampuan

35

Menyimak Isi Cerita Story Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari.

Setelah peneliti mengamati penelitian diatas dengan melihat hasil

penelitian tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang sama

dengan menggunakan metode Story Telling namun pada lokasi penelitian di MI

Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang dikarenakan melihat

hasil belajar siswa yang masih rendah sehinga mendorong peneliti melakukan

penelitian di sekolah tersebut yang kemudian peneliti memberi judul

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan

Kemerdakaan Indonesia kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/201

36

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah

1. Letak Geografi MI TARBIYATUL AULAD Jombr

Penelitian ini dilaksanakan di MI TARBIYATUL AULAD Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis ingin

memaparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Hal ini penulis untuk

menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya

juga sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara

garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan kampung dan Mushola

b. Sebelah barat berbatasan dengan perkarangan rumah bapak

Muslikin.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan gedung yayasan Ma’arif.

d. Sebelah utara berbatasan dengan perkarangan rumah bapak asari.

2. Profil Madrasah

a. Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD

b. Alamat Sekolah : JL. Jawa No.10 Jombor Kec.

Tuntang Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah

c. Nomer Hp : 087700487018

d. Yayasan Penyelengaraan : lembaga Pendidikan Ma’arif NU

e. Alamat Yayasan : Dusun Krajan Kec. Tuntang Kab.

Semarang Provinsi Jawa Tengah

37

f. NSM : 111233220074

g. NPSM : 60712901

h. Jenjang Akredetasi : Terakreditasi

i. Tahun Didirikan : 1959

j. Tahun Operasional : 1960

k. Piagam Pendirian : Departemen Agama Provinsi Jawa

Tengah (No: LK/3.c/163/pgm.MI/1978, Tertanggal 2 Januari 1978

l. Status Tanah : Milik yayasan/wakaf

m. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat/Akta

n. Luas Tanah : 971 m²

o. Luas Bangunan : 596 m²

p. Status Bangunan : Milik Yayasan

3. Data Guru Madrasah

a. Kepala Madrasah : Nur Hidayati S.Pd,i

b. Tenaga Pendidik : 10 Orang

c. Tenaga Kependidikan : 1 Orang

4. Data Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018

Tabel 3.1 Data Siswa tahun ajaran 2017/20018

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 I 7 11 18

2 II 8 19 27

3 III 10 6 16

38

4 IV 12 12 24

5 V 11 6 17

6 VI 13 9 22

Jumlah 61 64 124

5. Data Fasilitas Sekolah

a. Ruang Kepala Sekolah : 1

b. Ruang Guru : 1

c. Ruang Kelas : 6

d. Perpustakaan : 1

e. Mushola : 1

f. UKS : 1

g. WC : 3

B. Subjek Penelitian

Subjek yang dilakukan peneliti aadalah siswa kelas V MI Tarbiyatul

Aulad jombor yang berjumlah 17, terdiri dari 6 perempuan dan 11 laki-laki

pada tahun ajaran 2017/2018 tercatan sebagai siswakelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun nama-nama siswa

yang menjadi subjek penelitian adalah sebahgai berikut:

Tabel 3.2Nama-nama Siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad

Jombor

Tahun ajaran 2017/2018

No Nama Jenis kelamin

1 Ahmad Sendi L

2 Anisa Nurul s P

3 Ahmad Khoirul Muna L

4 Al-Addira Arvil l P

39

5 Keisa Faza S. P

6 M. Farid Rahmad L

7 M. Miftahul Huda L

8 Muhammad Mukhid L

9 M. Sholeh Mahfudz L

10 M. Teguh Setyo Aji L

11 Naila Silvi Ekawati P

12 Raffi Abdil Qodir L

13 Rahma Noor Sa’ida P

14 Risky Prasetio K L

15 Tisya Maulidina P

16 Muhammad Arifin L

17 Bagus Satria L

C. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018 pada bulan

Mei 2018. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Observasi dilakukan 2 kali pada hari rabu, 18 April dan hari rabu, 25 April.

2. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 9 Mei 2018.

3. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada hari rabu 16 Mei 2018

D. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini memaparkan gambaran kondisi kelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelum dan sesudah

menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak .

1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti sebelum

melakukan penelitian di peroleh data kondisi pembelajaran pada siswa

kelas V di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang

sistem pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga siswa menjadi

40

pasif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang selama ini di

terapkan guru masih monoton mengacu pada buku panduan guru. selain itu

siswa kurang antusias dalam pembelajaran, kurang memperhatikan

penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Data yang diperoleh bahawa hasil nilai ulangan harian sebelum

menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak masih

banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM).

Adapun nilai KKM mata pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70.

a. Diskripsi Pelakasaan siklus 1

Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 Mei 2018 di

kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan pada siklus

1 adalah Peristiwa 10 November 1945 Surabaya. Pelaksaan penelitian

siklus 1 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,

pengamatan, refleksi.

1) Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, lap top.

c) Lembar pengamatan pembelajaran.

d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.

2) Pelaksanaan

41

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “MAJU TAK GENTAR”

e) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang peristiwa 10 november di Surabaya.

f) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

g) Menjelaskan tentang peristwa 10 November 1945 di Surabaya

h) Tanya jawab tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya..

i) Menayangkan film peristwa 10 November 1945 di surabaya.

j) Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju

kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

k) Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu

saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan sekarang.

l) Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di

kumpulkan.

m) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

n) memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa

10 November di surabaya di perpustakaan.

42

o) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik

p) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulkan.

q) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

r) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

s) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

t) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan guru

maupun siswa dalam pembelajaran dengan metode story stelling

dan media audio visual gerak. Berikut hasil pengamatan dari

penelitian siklus 1 :

43

Pengamatan Guru Siklus 1

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Guru mengucapkan salam. V

2

Guru memimta salah satu murid untuk

memimpin doa sebelum pelajaran di

mulai. V

3 Setelah selesai berdoa guru

mengabsensi siswa. V

4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5

Guru Menginformasikan tema yang

akan dibelajarkan yaitu tentang

peristiwa 10 november di Surabaya. V

6 Guru menanyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai V

II. KEGIATAN INTI

1 Menjelaskan tentang peristwa 10

November 1945 di Surabaya V

2 Tanya jawab tentang peristwa 10

November 1945 di surabaya.. V

3 Menayangkan film peristwa 10

November 1945 di surabaya. V

4

Setelah selesai menonton film guru

menyuruh siswa maju kedepan satu

per satu untuk menceritakan kembali

film yang telah di putarkan.

V

5

Setelah itu guru siswa

membandingkan perkembangan

dahulu saat terjadi peristiwa 10

November di surabaya dengan

sekarang.

V

6 Guru memberikan tugas individu ke

siswa yang nanti akan di kumpulkan. V

7

melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

V

44

8

memfasilitasi peserta didik mencari

informasi tentang peristiwa 10

November di surabaya di

perpustakaan.

V

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui peserta didik V

Guru bersama peserta didik bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

V

III. KEGIATAN AKHIR

1

bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

V

2

melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram;

V

3 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; V

4

merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas

baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik;

V

Keterangan:

Sangant Baik = SB cukup = C

Baik = K kurang = K

45

Pengamatan siswa Pada Siklus I

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Siswa menjawab salam. V

2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V

3 Siswa mengacungkan tangan saat

mengabsensi V

4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang tema yang akan di ajarkan V

6 Siswa mendengarkan yang di

sampaikan guru V

II. KEGIATAN INTI

1

Siswa menyimak penjelasan guru

tentang peristwa 10 November 1945

di Surabaya

V

2 Siswa bertanya tentang peristwa 10

November 1945 di surabaya.. V

3 Siswa memperhatikan film peristwa

10 November 1945 di surabaya. V

4

Siswa satu per satu maju kedepan satu

untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

V

5

Siswa mengerjakan tugas individu

yang di berikan guru yang nanti akan

di kumpulkan.

V

6 Siswa aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan V

7

Siswa mencari informasi tentang

peristiwa 10 November di surabaya di

perpustakaan.

V

8 Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui peserta didik V

III. KEGIATAN AKHIR

46

1 Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran V

2

Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai kegiatan pembelajran di

pertemuan selanjutnya

V

3 Membaca doa penutup V

Keterangan:

Sangat Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

4) Refleksi

Dalam penelitian siklus 1 dan pengamatan peneliti menemukan

beberapa catatan dan saran sebagai berikut:

a) Catatan:

(1) Dalam pembelajaran siswa belum mampu mengikuti

pembelajaran dengan baik.

(2) Guru kurang keras dalam penyampaian materi.

(3) Dalam menjelaskan guru masih kurang dalam menguasai

keadaan kelas.

b) Saran

(1) Hendaknya guru memperhatikan siswa yang kurang aktif.

(2) Guru lebih keras dalam menyampaikan penjelasan.

47

(3) Sebaiknya guru lebih mempersiapkan rencana pembelajaran

yang akan di laksanakan.

b. Diskripsi Pelakasaan siklus 2

Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 16 Mei

2018 di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan

pada siklus 1 adalah bandung lauatan api. Pelaksaan penelitian siklus

2 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,

pengamatan, refleksi.

1) Perencanaan

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, laptop.

c) Lembar pengamatan pembelajaran.

d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.

2) Pelaksanaan

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “HALLO-HALLO

BANDUNG”

48

e) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang peristiwa 10 november di Surabaya.

f) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

g) Menjelaskan tentang peristwa Bandung lautan api.

h) Tanya jawab tentang peristwa Bandung lautan api.

i) Menayangkan film peristwa Bandung lautan api.

j) Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju

kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

k) Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu

saat terjadi peristiwa Bandung lautan api dengan sekarang.

l) Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di

kumpulkan.

m) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

n) Memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang Bandung

lautan api di perpustakaan.

o) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik.

p) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

49

q) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

r) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

s) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

t) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

3.Pengamatan

pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan

guru maupun siswa dalam pembelajaran dengan metode story

stelling dan media audio visual gerak.. Berikut hasil pengamatan

dari penelitian siklus 2 :

Pengamatan Guru Pada Siklus II

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Guru mengucapkan salam. V

2

Guru memimta salah satu murid untuk

memimpin doa sebelum pelajaran di

mulai. V

3 Setelah selesai berdoa guru

mengabsensi siswa. V

4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi V

50

HALLO-HALLO BANDUNG

5

Guru Menginformasikan tema yang

akan dibelajarkan yaitu tentang

peristiwa 10 november di Surabaya V

6

Guru menanyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

V

II. KEGIATAN INTI

1 Menjelaskan tentang peristwa

Bandung lautan api. V

2 Tanya jawab tentang peristwa

Bandung lautan api. V

3 Menayangkan film peristwa Bandung

lautan api. V

4

Setelah selesai menonton film guru

menyuruh siswa maju kedepan satu

per satu untuk menceritakan kembali

film yang telah di putarkan.

V

5

Setelah itu guru siswa

membandingkan perkembangan

dahulu saat terjadi peristiwa Bandung

lautan api dengan sekarang.

V

6 Guru memberikan tugas individu ke

siswa yang nanti akan di kumpulkan. V

7

melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

V

8

memfasilitasi peserta didik mencari

informasi tentang Bandung lautan api

di perpustakaan.

V

9 Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui peserta didik V

10

Guru bersama peserta didik bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

V

III. KEGIATAN AKHIR

1 bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat V

51

rangkuman/simpulan pelajaran;

2

melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram;

V

3 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; V

4

merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas

baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik;

V

Keterangan:

Sangant Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

Pengamatan siswa II

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Siswa menjawab salam. V

2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V

3 Siswa mengacungkan tangan saat

mengabsensi V

4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi

“HALO-HALO BANDUNG” V

52

T

a

b

e

l

K

e

t

e

r

a

n

g

a

n :

Sangant Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

5 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang tema yang akan di ajarkan V

6 Siswa mendengarkan yang di

sampaikan guru V

II. KEGIATAN INTI

1 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang peristwa bandung laautan api V

2 Siswa bertanya tentang peristwa

bandung lauatan api V

3 Siswa memperhatikan film peristwa

bandung lauatan api V

4

Siswa satu per satu maju kedepan satu

untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

V

6

Siswa mengerjakan tugas individu

yang di berikan guru yang nanti akan

di kumpulkan.

V

7 Siswa aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan V

8

Siswa mencari informasi tentang

peristiwa bandung lauatan api di

perpustakaan.

V

9 Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui peserta didik V

III. KEGIATAN AKHIR

1 Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran V

2

Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai kegiatan pembelajran di

pertemuan selanjutnya

V

3 Membaca doa penutup V

53

4. Refleksi

Dalam penelitian siklus 2 dan pengamatan peneliti

menemukan beberapa catatan sebagai berikut:

1) Catatan

(a) Dalam pembelajaran siswa sudah mampu mengikuti

pembelajaran dengan baik.

(b) Guru berhasil meningkatkan prestasi belajar menggunakan

metode story telling dan media audio visual gerak.

(c) Kekurangan dalam siklus 1 sudah bias di perbaiki pada

siklus 2.

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DATA PRA SIKLUS

1. Analisis data Pra Siklus

MI Tarbiyatul aulad jombor Tuntang Kabupaten Semarang, proses

pembelajaran IPS di kelas V masih bersifat monoton yang menyebabkan

kebosanan bagi siswa. Penyampaen materi pada saat proses pembelajaran

dengan cara transfer ilmu mengakibatkan daya ingat siswa menyerap

pelajaran dalam jangka pendek akan membuat siswa mudah lupa. Hsl ini

dapat diketahui dari hasil tes awal sebelum dilakukannya penelitian

tindakan kelas. Adapun hasil tes awal dapat di lihat dari tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.1 daftar nilai pra siklus

No Nama Nilai Keterangan

1 Ahmad Sendi 60 Tidak Tuntas

2 Anisa Nurul s 65 Tidak Tuntas

3 Ahmad Khoirul Muna 55 Tidak Tuntas

4 Al-Addira Arvil l 75 Tuntas

5 Keisa Faza S. 70 Tuntas

6 M. Farid Rahmad 60 Tidak Tuntas

7 M. Miftahul Huda 60 Tidak Tuntas

8 Muhammad Mukhid 65 Tidak Tuntas

9 M. Sholeh Mahfudz 60 Tidak Tuntas

10 M. Teguh Setyo Aji 70 Tuntas

11 Naila Silvi Ekawati 60 Tidak Tuntas

12 Raffi Abdil Qodir 65 Tidak Tuntas

13 Rahma Noor Sa’ida 75 Tuntas

14 Risky Prasetio K 70 Tuntas

15 Tisya Maulidina 60 Tidak Tuntas

16 Muhammad Arifin 55 Tidak Tuntas

17 Bagus Satria 55 Tidak Tuntas

55

Jumlah 1080

Rata-rata kelas 63.52

Presentasi siswa tuntas 29.5% ( 5

Siswa)

Presentase siswa tidak

tuntas

70,58%

(12 siswa)

Gambar 4.1 Data Nilai Pra Siklus

Data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dalam KKM

70 sebanyak 5 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa dari

keseluruhan siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad jombor berjumlah 17

siswa nilai rata-rata kelas adalah 63.52 melihat kondisi diawal maka

perlu dilakukan tindakan kelas.

2. Analisis data siklus I

Pada siklus ini pembelajaran IPS deangan materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia menerapkan metode

29%

71%

Pra Siklus

Tuntas Tidak Tuntas

56

pembelajaran Story telling dan media Audio visual gerak. Dalam hal ini

peneliti bertindaksebagai observer (pengamat). Pelaksanaan penelitian

tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 Mei 2018

dikelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kab. Semarang dengan

berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan.

Berikut tabel hasil tes siswa pada siklus I.

Tabel 4.2 Hasil nilai siklus 1

No Nama Nilai Keterangan

1 Ahmad Sendi 60 Tidak Tuntas

2 Anisa Nurul s 50 Tidak Tuntas

3 Ahmad Khoirul Muna 65 Tidak Tuntas

4 Al-Addira Arvil l 80 Tuntas

5 Keisa Faza S. 70 Tuntas

6 M. Farid Rahmad 60 Tidak Tuntas

7 M. Miftahul Huda 70 Tuntas

8 Muhammad Mukhid 75 Tuntas

9 M. Sholeh Mahfudz 70 Tuntas

10 M. Teguh Setyo Aji 55 Tidak Tuntas

11 Naila Silvi Ekawati 70 Tuntas

12 Raffi Abdil Qodir 65 Tidak Tuntas

13 Rahma Noor Sa’ida 80 Tuntas

14 Risky Prasetio K 70 Tuntas

15 Tisya Maulidina 70 Tuntas

16 Muhammad Arifin 60 Tidak Tuntas

17 Bagus Satria 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1130

Rata-rata kelas 66.47

Presentase siswa tuntas 52.9%

(9 siswa)

Presentase siswa tidak

tuntas

47,05%

(8 siswa)

Gambar 4.2 Data Nilai Siklus I

57

Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 9 siswa sudah

mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) dan 8 siswa belum

mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Dari penelitian siklus I

menunjukkan adanya peningkatan nilai dari awal yang di peroleh (pra

siklus). Meskipun hanya sedikit kemudian peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas untu siklus ke II guna mengetahui dan menguji kembali

metode story telling dan media audio visual gerak.

3. Analisis data siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 16 Mei 2018 dikelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang dengan berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11

laki-laki dan 6 perempuan. Berikut tabel hasil tes siswa pada siklus II.

53%

47%

Siklus I

tuntas tidak tuntas

58

Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Ahmad Sendi 65 Tidak Tuntas

2 Anisa Nurul s 70 Tuntas

3 Ahmad Khoirul Muna 70 Tuntas

4 Al-Addira Arvil l 85 Tuntas

5 Keisa Faza S. 75 Tuntas

6 M. Farid Rahmad 70 Tuntas

7 M. Miftahul Huda 75 Tuntas

8 Muhammad Mukhid 75 Tuntas

9 M. Sholeh Mahfudz 75 Tuntas

10 M. Teguh Setyo Aji 70 Tuntas

11 Naila Silvi Ekawati 70 Tuntas

12 Raffi Abdil Qodir 70 Tuntas

13 Rahma Noor Sa’ida 85 Tuntas

14 Risky Prasetio K 75 Tuntas

15 Tisya Maulidina 75 Tuntas

16 Muhammad Arifin 70 Tuntas

17 Bagus Satria 65 Tidak Tuntas

Jumlah 1240

Rata-rata kelas 72.94

Presentase siswa tuntas 88.2% (15

siswa)

Presentase siswa tidak

lulus

11,76% (2

siswa)

Gamabar 4.3 Data Nilai Siklus II

88%

12%

Siklus II

tuntas tidak tuntas

59

Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 15 siswa sudah

mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) dan 2 siswa belum

mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Dari penelitian siklus II

menunjukkan adanya peningkatan nilai dari penelitian sebelumnya

(siklus 1). Pada tahap siklus I siswa yang mencapai KKM sebesar 52.9%

sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai KKM sebesar 88.2%.

berdasarkan ketuntasan klasikal yang harus dicapai yaitu 85%, hasil

tersebut dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan metode story telling

media audio visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada kelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang.

B. Hasil Antar Siklus

Dalam bagian ini disajikan data rat-rata antar siklius yang dipaparkan

sebagai berikut:

Tabel 4.4 data rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, siklus

II

No Nama Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Ahmad Sendi 60 60 65

2 Anisa Nurul s 65 50 70

3 Ahmad Khoirul Muna 55 65 70

4 Al-Addira Arvil l 75 80 85

5 Keisa Faza S. 70 70 75

6 M. Farid Rahmad 60 60 70

7 M. Miftahul Huda 60 70 75

8 Muhammad Mukhid 65 75 75

9 M. Sholeh Mahfudz 60 70 75

60

10 M. Teguh Setyo Aji 70 55 70

11 Naila Silvi Ekawati 60 70 70

12 Raffi Abdil Qodir 65 65 70

13 Rahma Noor Sa’ida 75 80 85

14 Risky Prasetio K 70 70 75

15 Tisya Maulidina 60 70 75

16 Muhammad Arifin 55 60 70

17 Bagus Satria 55 6o 65

Jumlah 1080 1130 1240

Rata-rata 63.52 66,47 72,94

Ketuntasan klasikal 29,5% 52,9% 88,2%

Pada 4.4 menunjukan bahwa mengalami peningkatan klasikal.

Nilai pra siklus 63,52, siklus I 66,47, siklus II 72,94. Kemudian nialai

rata-rata dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 2,95,

kemudian siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,47.

Berdasarkan hasil pemaparan siklus I dan siklus II diperoleh

perbandingan sebagai berikut :

Tabel 4.5 perbandingan ketuntasan hasil belajar

No Pelaksanaan

Penelitian

Jumlah Rata-rata

Nilai

Klasikal

Presentase Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Pra siklus 1080 63.52 29,5% 5 12

2 Siklus I 1130 66,47 52,9% 9 8

3 Siklus II 1240 72,94 88,2% 15 2

61

Gambar 4.4 Antar Siklus

Berdasarkan hasil belajar siswa dapat dinyatakan hasil evaluasi

belajar dari pra siklus, siklus I, siklus II, dapat dijelaskan adanya

peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. banayak ssiwa yang

berhasil untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) hamper

semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Presentase

ketuntasan pra siklus mencapai 29,5% dengan jumalah yang mencapai

KKM sebesar 5 siswa, siklus I sebesar 52,9% dengan jumalah yang

mencapai KKM sebesar 9 siswa, siklus II sebesar 88,2% dengan jumalah

yang mencapai KKM sebesar 15 siswa. Sedangakan peningakatan

presentase klasikal dari prasiklus ke siklus I adalah 23,4% kemudian ke

siklus I ke siklus II mengalami peningkatan presentase kelas sebanyak

35,3%. Dikarenakan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal 85%

sudah tercapai maka penelitian tidak dilakukan peneliti lagi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Siklus II

Siklus I

Pra Siklus

62

Jadi berdasarkan tindakan kelas siklus I dan siklus II dengan

menggunakan metode story telling dan media audio visual gerak pada

meteri perjuangan mempertahankan kemerdekan Indonesia telah berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Tarabiyatul Aulad Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang.

63

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dapat di simpulkan

bahwa metode story telling dan media audio visual gerak dalam pembelajaran

Ilmu penedidikan sosial (IPS) materi perjuangakan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Yang

pada siklus pertama nialai dari 17 siswa dapat di lihat pada peningkatan setiap

siklusnya yaitu pra siklus ketuntasan belajar hanya 5 (29.5%) siswa dan yang

tidak tuntas 12 (70,5%) siswa, setelah dilaksanakan metode story telling dan

media audio visual gerak pada siklus I nilai ketuntasan belajar menjadi 9

(52,9%) siswa dan yang tidak tuntas 8 (47,05) siswa, dan pada siklus II

ktuntasan mencapai 15 (88,2%) siswa dan yang tidak tuntas 2 (11,76%) siswa.

Serta adanya peningkatan kriteria ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar

52,9% dan siklus II sebesar 88,2%.

Peningkatan hasil belajar presentase belajar setelah mnerapkan metode

story telling dan media audio visual gerak yang dapat diketahui dari.

Berdasarkan peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa setiap siklus.

Dari pembelajaran pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar

23,4%, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebanyak 35,5.

Dikarenakan sudah mengalami Indikator keberhasilan yang di tentukan 85%

64

B. SARAN

Berdasarkan pada pemaparan kesimpulan diatas, peneliti mengajukan

beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran Ilmu pendidikan sosial (IPS) disarankan

menggunakan metode dan media yang bervariasi, sesuai dengan kondisi

siswa dan situasi di kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru di

tuntuy lebih kreatifdalam menerapkan metode maupun media belajaran

yang tepat. Sehingga siswatidak merasa bosan, dan siswalebih aktif dalam

proses pembelajaran.

2. Bisa diadakan lebih lanjut mengenai metode story telling dan media audio

visual gerak sebagai usaha peningkatan hasil belajar siswa dengan

memodifikasi pelaksanaan penelitian sehingga memperoleh peningkatan

hasil belajar yang signifikan.

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Alma, Buchari. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Anurrahman. 2014.Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori belajar dan pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzzmedia.

Djamarah, Syaifu Bahri dan Zaim, Aswan. 2011. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fatthurrohman, Muhammad dan Sulistiyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Teras

Hamdani. 2011. Srategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

E-Jurnal Rita Diah Ayuni, dkk.2013. Pengaruh Story Telling terhadap perilaku

anak. Semarang.

Kunandar. 2011. Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembang

profesi guru. Jakarta: PT. Indeks

Kusuma, Wijaya, Dwitagama, Dedi. Tanpa tahun. Mengenal penelitian tindakan

kelas Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks

Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS teori aplikasi dan evaluasi. Salatiga : Stain

Salatiga.

Supriyono, Agus. 2011. Cooperative Learning dan paikem. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Sukardarrumudi. 2012, Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Gajah Mada University

prees.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Wisudawati, Asih Widi dan Sulistiyowati, Eka.2017. Metodologi Pembelajaran

IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

66

E-Jurnal Suwardi, Anita,s. ahyar,m.,Asrowi.2017. Gender bias in Islamic text

books for muslim clidren in Indonesia. Vol. No. P.226.

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama :Aji Reza NurSyahbani

2. JenisKelamin :Laki-laki

3. TempatTanggalLahir : Boyolali,30 Maret 1995

4. Alamat : Bandung kidulRt 15 Rw 2, Beji, Andong,

Boyolali

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Agama : Islam

7. NomerHp : 085647314556

8. E-mail : [email protected]

9. Riwayat pendidikan

SD N NGOYOG II

MTs N I BOYOLALI

SMA N I ANDONG

IAIN SALATIGA

Demikian daftar riwayat hidup ini, saya bauat dengan sebenar-benarnya

Salatiga, 3 September 2018

Penulis

Aji Reza Nur Syahbani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR

Kelas/Semester : V / II

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Alokasi Waktu : 70 menit (2x35 menit)

A. Standar kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan

kemerdekaan

Indikator

1.1.3 Menceritakan peristiwa bandung lautan api. 1.1.4 Mengetahui tokoh peristiwa bandung lautan api.

C. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat Menceritakan peristiwa bandung lautan api.

2. Siswa dapat mengetahui tokoh bandung lautan api.

D. Materi pembelajaran

Bandung Lautan Api

Pasukan sekutu memasuki kota Bandung pada bulan Oktober

1945. Di Bandung, sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan

mengeluarkan ancaman agar orang-orang Bandung menyerahkan

senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, sekutu

meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan kota Bandung.

Dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan

oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pihak

sekutu. Kota Bandung pun kemudian di bagi dua menjadi bagian utara

dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.

Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Dating ultimatum

yang kedua pada tanggal 23 Maret 1945. Isinya meminta segera

mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia

di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh

masyarakat Bandung. Akhirnya, para pejuang yang tergabung dalam

TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati

meninggalkan kota Bandung menuju arah selatan yakni ke Balai Indah,

Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum

meninggalkan kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Melancarkan

serangan umum kearah posisi sekutu di Bandung utara. Pada tanggal

24 Maret 1946, mereka membakar semua bangunan dan barang yang

ada di kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung

yang mereka bela dan cintai di duduki dan dikuasai oleh Sekutu secara

utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh.

A. Metode pembelajaran

- Setory telling

B. Media pembelajaran

- Audio visual gerak

C. Kegiatan pembelajaran

Apesepsi

u) Guru mengucapkan salam.

v) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

w) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

x) Guru bertanya jawab dan bernyanyi

“HALLO-HALLO BANDUNG”

y) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang peristiwa 10 november di Surabaya.

z) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Menjelaskan tentang peristwa Bandung lautan api.

2. Tanya jawab tentang peristwa Bandung lautan api.

3. Menayangkan film peristwa Bandung lautan api.

4. Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju

kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

5. Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu

saat terjadi peristiwa Bandung lautan api dengan sekarang.

6. Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di

kumpulkan.

7. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

8. memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang Bandung

lautan api di perpustakaan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik

2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

B. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

D. Sumber belajar

Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V oleh :

Yuliati,Reny,Ade Munajat.Jakarta: Pusat Pembukuan,Departemen

Pendidikan Nasional,2008.

Buku lks ips kelas V

E. Penilaian

Terlampir

Jombor, 4 april 2018

Mahasiswa Guru mapel

Kepala Sekolah

Aji Reza Nur S. Suharsini,S.Ag

NIM 115-14-021 NIP

Nur Hidayati, S. PdI

NIP 1982066292005012002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR

Kelas/Semester : V / II

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Alokasi Waktu : 70 menit (2x35 menit)

A. Standar kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan

kemerdekaan

Indikator

1.1.1 Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya.

1.1.2 Mengetahui tokoh peristiwa 10 Nopember 1945 di

Surabaya.

C. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di

Surabaya dengan baik dan benar.

2. Siswa dapat mengetahui para tokoh peristiwa 10 Nopember

1945 di Surabaya dengan baik dan benar.

D. Materi pembelajaran

2. Peristiwa 10 November 19945 Surabaya

kedangan sekutu pada mulanya di sambut dengan sikap

terbuka. Harapan rakyat indonesia, tentara jepang yang salama

ini sangat mengganggu dapat dilucuti oleh sekutu. Akan tetapi

kedatangan sekutu yang di sertai dengan orang-orang NICA

(Nederlands Indies Civil Adminitration atau Pemerintahan sipil

hindia belanda) akan membangun kembali kekuasaan kolinial

belanda. Sikap rakyat Indonesia kemudian berubah menjadi

curiga dan selanjutnya memusui sekutu.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan sekutu di bawah

komando Brigadir Jendral A.W.S Mallaby mendarat di

Surabaya. Kedatangan pasukan ini menimbulkan kebencian dan

kemrahan rakyat Indonesia. Terutama, setelah pasukan ini

menyerbu penjara republik untuk membebaskan perwira-

perwiara sekutu yang ditawan pihak republik.

Akibat tindakan sekutu tersebut, pada tanggal 28 Oktober

1945, rakyat Indonesia menyerang pos-pos sekutu di Surabaya.

Hanya dalam waktu satu hari, pasukan sekutu dapat di

hancurkan. Namun, pemimpin republik segera memerintahkan

penghentian tembak-menembak. Sebaliknya, penghentian

tembak menembak itu tidak dihormati oleh pihak sekutu.

Dalam stu kejadian, Brigjen Mallby ditemukan telah tewas.

Hal ini menyebabkan sekutu berani mengeluarkan ultimatum

yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi

ultimatum tersebut adalah “ pemimpin dan orang-orang

Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakan

senjatanya. Selnjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan

mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah

pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”

Tentu saja, ultimatum itu tidak di patuhi oleh rakyat

Indonesia. Sebaliknya, justru membakar semangat juang

bangsa Indonesia untuk mempertahankan kehormatan sebagai

bangsa yang merdeka.

Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran

besar di Surabaya, sekutu mengerahkan pasukan darat yang

berkekuatan 10.000 – 15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak

sekutu mengarahkan Meriam-meriam dari kapal penjelajah

sussex dan beberapa kapal laut lain dari arah pantai Surabaya.

Pasukan sekutu juga mengarahkan pesawat tempur angkatan

udara kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal Air Force).

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak

seimbang. Namun karena semangat juang, tekad untuk

mempertahankan kemerdekaan tidak dapat membuat para

pejuang mundur atau mengalah. Mereka justru semakin

bergelora melawan sekutu yang baru saja memenangkan dalam

perang dunia II.

Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia

terus dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya,

yakni Bung Tomo. Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo

membakar semangat dan berseru: “maju terus pantang mundur!

Allahu akbar! Allahu Akbar!” suara Bung Tomo ini terdengar

pula melalui radio-radio.

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan

Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka

rela berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya.

Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang

mencerminkan seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian

menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.

E. Metode pembelajaran

- Setory telling

F. Media pembelajaran

- Audio visual gerak

G. Kegiatan pembelajaran

Apesepsi

aa) Guru mengucapkan salam.

bb) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

cc) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

dd) Guru bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR”

ee) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang peristiwa 10 november di Surabaya.

ff) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

9. Menjelaskan tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya

10. Tanya jawab tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya..

11. Menayangkan film peristwa 10 November 1945 di surabaya.

12. Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju

kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

13. Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu

saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan

sekarang.

14. Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di

kumpulkan.

15. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

16. memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa

10 November di surabaya di perpustakaan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

3. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik

4. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

C. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

5. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

6. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

7. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

8. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

H. Sumber belajar

Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V oleh :

Yuliati,Reny,Ade Munajat.Jakarta: Pusat Pembukuan,Departemen

Pendidikan Nasional,2008.

Buku lks ips kelas V

I. Penilaian

Terlampir

Jombor, 4 april 2018

Mahasiswa Guru mapel

Kepala Sekolah

Aji Reza Nur S. Suharsini,S.Ag

NIM 115-14-021 NIP

Nur Hidayati, S. PdI

NIP 1982066292005012002

Pengamatan Guru siklus 1

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

IV. KEGIATAN AWAL

1 Guru mengucapkan salam. V

2

Guru memimta salah satu murid untuk

memimpin doa sebelum pelajaran di

mulai. V

3 Setelah selesai berdoa guru

mengabsensi siswa. V

4 Guru bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5

Guru Menginformasikan tema yang

akan dibelajarkan yaitu tentang

peristiwa 10 november di Surabaya. V

6 Guru menanyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai V

V. KEGIATAN INTI

1 Menjelaskan tentang peristwa 10

November 1945 di Surabaya V

2 Tanya jawab tentang peristwa 10

November 1945 di surabaya.. V

3 Menayangkan film peristwa 10

November 1945 di surabaya. V

4

Setelah selesai menonton film guru

menyuruh siswa maju kedepan satu

per satu untuk menceritakan kembali

film yang telah di putarkan.

V

5

Setelah itu guru siswa

membandingkan perkembangan

dahulu saat terjadi peristiwa 10

November di surabaya dengan

sekarang.

V

6 Guru memberikan tugas individu ke

siswa yang nanti akan di kumpulkan. V

7

melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

V

8

memfasilitasi peserta didik mencari

informasi tentang peristiwa 10

November di surabaya di

perpustakaan.

V

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui peserta didik V

Guru bersama peserta didik bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

V

VI. KEGIATAN AKHIR

1

bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

V

2

melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram;

V

3 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; V

4

merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas

baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik;

V

Keterangan:

Sangant Baik = SB cukup = C

Baik = K kurang = K

Pengamatan siswa Pada Siklus I

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

IV. KEGIATAN AWAL

1 Siswa menjawab salam. V

2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V

3 Siswa mengacungkan tangan saat

mengabsensi V

4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang tema yang akan di ajarkan V

6 Siswa mendengarkan yang di

sampaikan guru V

V. KEGIATAN INTI

1

Siswa menyimak penjelasan guru

tentang peristwa 10 November 1945

di Surabaya

V

2 Siswa bertanya tentang peristwa 10

November 1945 di surabaya.. V

3 Siswa memperhatikan film peristwa

10 November 1945 di surabaya. V

4

Siswa satu per satu maju kedepan satu

untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

V

5

Siswa mengerjakan tugas individu

yang di berikan guru yang nanti akan

di kumpulkan.

V

6 Siswa aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan V

7

Siswa mencari informasi tentang

peristiwa 10 November di surabaya di

perpustakaan.

V

8 Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui peserta didik V

VI. KEGIATAN AKHIR

1 Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran V

2

Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai kegiatan pembelajran di

pertemuan selanjutnya

V

3 Membaca doa penutup V

Keterangan:

Sangat Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

Pengamatan Guru Pada Siklus II

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

VII. KEGIATAN AWAL

1 Guru mengucapkan salam. V

2

Guru memimta salah satu murid untuk

memimpin doa sebelum pelajaran di

mulai. V

3 Setelah selesai berdoa guru

mengabsensi siswa. V

4

Guru bertanya jawab dan bernyanyi

HALLO-HALLO BANDUNG V

5

Guru Menginformasikan tema yang

akan dibelajarkan yaitu tentang

peristiwa 10 november di Surabaya V

6

Guru menanyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

V

VIII. KEGIATAN INTI

1 Menjelaskan tentang peristwa

Bandung lautan api. V

2 Tanya jawab tentang peristwa

Bandung lautan api. V

3 Menayangkan film peristwa Bandung

lautan api. V

4

Setelah selesai menonton film guru

menyuruh siswa maju kedepan satu

per satu untuk menceritakan kembali

film yang telah di putarkan.

V

5

Setelah itu guru siswa

membandingkan perkembangan

dahulu saat terjadi peristiwa Bandung

lautan api dengan sekarang.

V

6 Guru memberikan tugas individu ke

siswa yang nanti akan di kumpulkan. V

7

melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran;

dan

V

8

memfasilitasi peserta didik mencari

informasi tentang Bandung lautan api

di perpustakaan.

V

9 Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui peserta didik V

10

Guru bersama peserta didik bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

V

IX. KEGIATAN AKHIR

1

bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

V

2

melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram;

V

3 memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; V

4

merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas

baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik;

V

Keterangan:

Sangant Baik = SB Cukup = C

Baik = B kurang =

Pengamatan siswa siklus II

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

VII. KEGIATAN AWAL

1 Siswa menjawab salam. V

2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V

3 Siswa mengacungkan tangan saat

mengabsensi V

4 Siswa bertanya jawab dan bernyanyi

“HALO-HALO BANDUNG” V

5 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang tema yang akan di ajarkan V

6 Siswa mendengarkan yang di

sampaikan guru V

VIII. KEGIATAN INTI

1 Siswa menyimak penjelasan guru

tentang peristwa bandung laautan api V

2 Siswa bertanya tentang peristwa

bandung lauatan api V

3 Siswa memperhatikan film peristwa

bandung lauatan api V

4

Siswa satu per satu maju kedepan satu

untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

V

6

Siswa mengerjakan tugas individu

yang di berikan guru yang nanti akan

di kumpulkan.

V

7 Siswa aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan V

8

Siswa mencari informasi tentang

peristiwa bandung lauatan api di

perpustakaan.

V

9 Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui peserta didik V

IX. KEGIATAN AKHIR

Keterangan:

Sangant Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

1 Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran V

2

Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai kegiatan pembelajran di

pertemuan selanjutnya

V

3 Membaca doa penutup V

Guru menjelaskan film

Saat menonton film

Siswa saat menceritakan film

Mengerjakan soal

SATUAN KETERANGAN KEGIATAN (SKK)

NAMA : Aji Reza Nur Syahbani

NIM : 115-14-021

JURUSAN : PGMI

Dosen PA : Dr. Muh. Saerozi M,Ag

No Nama Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Keikutsertaan Skor

1. OPAK STAIN Salatiga tahun

2014 “Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang eretika,

Disiplin dan Berfikir Terbuka”

oleh DEMA STAIN Salatiga

Tahun 2014

18-19 Agustus 2014 Peserta

3

2. Opak Jurusan Tarbiyah

“Aktualisasi Pendidikan

Karakter Sebagai Pembentuk

Generasi Yang Religius,

Edukatif, dan Humanis Tahun

2014 PGMI Stain Salatiga

tahun 2014

27 Agustus 2014 Peserta

3

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) dengan

tema“Pemahaman Islam

Rahmatan Lil Alamin Sebagai

Langkah Awal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter” oleh

LDK Darul Amal dan Ittaqo

STAIN Salatiga tahun 2014

21 Agustus 2014 Peserta

2

4. Kegiatan Achievment

Motivation Training Dengan

23 Agustus 2014 Peserta 2

Tema Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi Oleh

CEC dan JQH Stain Salatiga

Tahun 2014

5. Sertifikat “Workshop Safety

Riding Dewan Mahasiswa

IAIN Salataga tanggal 14 Mei

2018”

14 Mei 2018 Peserta

2

6. Pengakraban Mahasiswa Baru

PGMI STAIN Salatiga dengan

tema “Harmoni Keluarga

PGMI yang Humanis dan

Berkarakter” oleh Himaprodi

PGMI STAIN Salatiga tahun

2014

17 Agustus 2014 Peserta

2

7. Library User Education

(Pendidikan Pemustaka) oleh

UPT Perpustakaan STAIN

Salatiga 2014

28 Agustus 2014 Peserta

2

8. Seminar Dan Sarasehan oleh

Forum Komunikasi Mahasiswa

Boyolali (FKMB) Salatiga

dengan Tema “Satu Langkah

Mengenal Boyolali” 2 April

2016

2 April 2016 Peserta

2

9. DiskusiRamadhanTema

“Ta’aruf Sastra Timur Tengah”

17 Juni 2016

Peserta

2

10. In Art Language Exhibitation

2017 “ Kidung Katresnan Dewi

26 April 2017 Peserta 3

Arimbi” Organized by

International Class Program of

State Intitute for Islamic

Studies Salatiga 26 April 2017

11. Seminar NasionalTema

“Strategi Pemberdayaan

Masyarakat Menuju Desa

Wisata” Himpunan Mahasiswa

Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam 17

November 2017

17 November 2017 Peserta

8

12. Seminar Nasional Pasar Modal

Dewan Mahasiswa Fakultas

Syari’ah Salatiga “Pelungan

Mahasiswa dalam Berinvestasi

Menuju Kemandirian

Ekonomi” 8 November 2017

8 November 2017 Peserta

8

13. Seminar Nasional “Pendidikan

Karakter Untuk Melahirkan

Pemimpin Masa Depan”

Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) IAIN Salatiga 17

November 2015

17 November 2015 Peserta

8

14. Sertikat “Pentas Perdana

Teater Andong Angkatn Ke-7”

Teater Andong SMA N 1

Andong Boyolali 31 Maret

2017

31 Maret 2017 Sutradara

4

15. Sertifikat “Latihan Dasar

Teater Andong angkatan Ke-4”

4-5 Oktober 2014 Pemateri 4

Teater Andong SMA N 1

Andong Boyolali 4-5 Oktober

2014

16. Sertifikat “Latihan Dasar

Teater Andong angkatan Ke-6”

Teater Andong SMA N 1

Andong Boyolali 10-11

Oktober 2016

10-11 Oktober 2016 Pemateri

4

17. Sertifikat “Latihan Dasar

Teater Andong angkatan Ke-5”

Teater Andong SMA N 1

Andong Boyolali 10-11

Oktober 2015

10-11 Oktober 2015 Pemateri

4

18. SEMINAR NASIONAL

dengan tema “PENDIDIKAN

KARAKTER UNTUK

MELAHIRKAN PEMIMPIN

MASA DEPAN”

diselnggarakan oleh HMJ IAIN

Salatiga

17 November 2015

Peserta

8

19. WORKSHOP NASIONAL

PASAR MODAL SYARIAH

“PERAN PASAR MODAL

SYARI’AH BAGI

MAHASISWA EKONOMI

UNTUK MENYONGSONG

INDONESIA SEJAHTERA”

Diselenggrakan oleh DEMA

FEBI IAIN Salatiga.

19 Oktober 2016

Peserta

8