skenario a fix

190
KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat menyusun laporan tutorial blok 8 ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Di sini kami membahas sebuah kasus yang kemudian dipecahkan secara kelompok berdasarkan sistematikanya mulai dari klarifikasi istilah, identifikasi masalah, menganalisis, meninjau ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidentifikasi topik pembelajaran. Bahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok, teks book, media internet. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih setulus- tulusnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, orang tua, tutor, dan para anggota kelompok yang telah mendukung baik moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini. Kami mengakui dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan kami di kesempatan mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih. Palembang, 01 Juni 2012 Penulis 1

Upload: denis-puja-sakti

Post on 23-Jul-2015

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario a Fix

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat menyusun laporan tutorial

blok 8 ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Di sini kami membahas sebuah kasus yang kemudian dipecahkan secara kelompok

berdasarkan sistematikanya mulai dari klarifikasi istilah, identifikasi masalah, menganalisis,

meninjau ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidentifikasi topik

pembelajaran.

Bahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok, teks

book, media internet.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa, orang tua, tutor, dan para anggota kelompok yang telah mendukung baik moril

maupun materil dalam pembuatan laporan ini. Kami mengakui dalam penulisan laporan ini

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan mengharapkan kritik

serta saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan kami di kesempatan mendatang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Palembang, 01 Juni 2012

Penulis

1

Page 2: Skenario a Fix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

SKENARIO A : 3

A. Klarifikasi Istilah 3

B. Identifikasi Masalah 4

C. Analisis Masalah 6

D. Keterkaitan Antar Masalah 55

E. Identifikasi Topik Permasalahan (Learning Issue) 56

F. Sintesis 57

G. Kerangka Konsep 129

H. Kesimpulan 130

DAFTAR PUSTAKA 131

2

Page 3: Skenario a Fix

A. SKENARIO

Miss A 25 tears old. Her BW is 72 kg and height is 154 cm. She always exercises

aerobic (running & swimming) around 2 hours (one hour in the morning and one hour in the

evening) everyday, and she scares to eat fat and protein, she only eat fruits and vegetables

and rice. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months

(formerly her BW = 88 kg). Now she always feel tired and always suffer from common cold.

Her menstrual cycle also delayed and irregular. Skin fold calipers show that her lipid content

4%. Both of her parents are obese. She went to a family doctor for consultation and the

doctor said that Miss A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium

and hyposodium.

Additional Information:

Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit

Laboratory finding

The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;

BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

B. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Aerobic : Terjadi dalam keadaan terdapatnya O2 molekuler

2. Menstrual cycle: Siklus menstruasi

3. Slimming tea: The penurun berat badan yang bersifat dieresis

4. Skin Fold: Lapisan kulit dan lemak subkutan yang diperoleh dengan melakukan

jepitan pada kulit dan membiarkan otot dibawahnya jatuh kembali pada tulang

digunakan untuk menilai persentase lemak tubuh

5. Obese: Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan rangka dan fisik sebagai

akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh

6. Hypochrome Mycrocyter Anemia: Jenis anemia dimana ukuran sel eritrositnya

kecil dan kadar Hb nya rendah

7. Hypopotasium: Kekurangan Potasium dengan kadar <3,5 mEq/L

8. Hyposodium: Kekurangan Sodium dengan kadar < 136 – 142 mEq/L

9. MCV: Volume rata-rata eritrosit yang dinyatakan dalam fl

10. MCH: Kandungan Hb eritrosit rata-rata

3

Page 4: Skenario a Fix

11. BSN: Kadar gula darah puasa

12. HbA1c: Zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dan Hb

13. HDL: Lipoprotein densitas tinggi

14. LDL: Kelas lipoprotein yang mengangkut kolesterol ke jaringan ekstrahepatik

15. Kolesterol: Eukariotik sterol sebagai prekusor asam empedu dan hormone steroid

C. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Miss A 25 tahun, Berat Badan 72 kg, dan Tinggi Badan 154 cm.

2. Miss A setiap hari (2 jam/hari) selalu latihan aerobic tapi dia tidak makan makanan

berlemak dan berprotein dan hanya makan buah, sayuran & nasi.

3. Miss A minum slimming tea setiap hari sehingga berat badannya turun 16 kg dalam 2

bulan (BB awal: 88 kg)

4. Miss A sering merasa capek, sering flu, dan siklus menstruasinya tidak teratur.

5. Lipatan kulit menunjukkan kandungan lemaknya 4%

6. Kedua orang tuanya obesitas.

7. Dokter mendiagnosa Miss A mengalami hypochrome mycrocyter anemia dengan

hypopotasium dan hyposodium.

8. Pemeriksaan Tambahan yang meliputi:

Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit

Laboratory finding

The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;

BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

No. Kenyataan Kesesuaian Konsen

1. Miss A 25 tahun, Berat Badan 72

kg, dan Tinggi Badan 154 cm.TSH

2. Miss A setiap hari (2 jam/hari)

selalu latihan aerobic tapi dia tidak

makan makanan berlemak dan

berprotein dan hanya makan buah,

sayuran & nasi.

TSH

4

Page 5: Skenario a Fix

3. Miss A minum slimming tea setiap

hari sehingga berat badannya turun

16 kg dalam 2 bulan (BB awal: 88

kg)

TSH

4. Miss A sering merasa capek, sering

flu, dan siklus menstruasinya tidak

teratur

TSH

5. Lipatan kulit menunjukkan

kandungan lemaknya 4%TSH

6. Kedua orang tuanya obesitas TSH

7. Dokter mendiagnosa Miss A

mengalami hypochrome mycrocyter

anemia dengan hypopotasium dan

hyposodium.

TSH VVVV

8. Pemeriksaan Tambahan yang

meliputi:

Physical examination: BP: 140/90

mmHg; PR: 94x/menit

Laboratory finding

The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70

fl MCH = 25 pg ;

BSN : 110 mg/dl, HbA1c : 6.2 %

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL :

50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L, K

(Potasium) : 2,8 mEq/L

TSH

D. ANALISIS MASALAH

5

Page 6: Skenario a Fix

Masalah 1

Miss A 25 tahun, Berat Badan 72 kg, dan Tinggi Badan 154 cm.

1. Bagaimana cara mengukur BMI dan klasifikasinya?

Jawab:

Menurut Hull (2000) penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa

berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu

hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada penyakit

khusus lainnya seperti adanya asites, edema dan hepatomegali .

Menurut sistem Satuan Internasional: BMI = Berat (Kg) / Tinggi2 (m2)

Berikut ini adalah tabel BMI berdasar klasifikasi World Health Organization (WHO)

untuk menentukan apakah seseorang (dewasa) termasuk kategori underweight,

normal, atau obesitas.

Tabel Body Mass Index (BMI):

KLASIFIKASI BMI (kg/m2)

BERAT BADAN KURANG kurang dari 18.50

Sangat Kurus kurang dari 16.00

Kurus 16.00 – 16.99

Agak Kurus 17.00 – 18.49

NORMAL 18.50 – 24.99

KELEBIHAN BERAT

BADAN

25.00 dan lebih

Pra-Obesitas 25.00 – 29.99

OBESITAS 30.00 dan lebih

Obesitas Kelas I 30.00 – 34.99

Obesitas Kelas II 35.00 – 39.99

Obesitas Kelas III 40.00 dan lebih

Misal seseorang dengan tinggi badan 1,80 m dan berat badan 70 Kg, maka BMI-nya

adalah: 70/(1,82) = 21,61 sehingga berdasarkan tabel di atas termasuk orang dengan

kategori berat badan NORMAL.

6

Page 7: Skenario a Fix

Berat badan yang sehat, normal, atau ideal (Healthy Weight) adalah berat

badan yang bukan Underweight, bukan pula Overweight (Kegemukan) atau obesitas,

berarti BMI 20 – 25, lingkar pinggang dibawah 88 cm untuk wanita dan di bawah

102 cm untuk pria.

Indonesia menyesuaikan batas ambang BMI sesuai dengan pengalaman klinis

dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Batas BMI untuk Indonesia

adalah sebagai berikut:

BMI yang normal berkisar antara 18,5 – 24,99. Sesorang dikatakan kurus bila BMI

nya <18,5 dan gemuk bila BMI nya > 25. Jika BMI >30, orang tersebut menderita

obesitas dan perlu diwaspadai karena biasanya orang tersebut juga menderita

penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol dan

kelainan metabolism lain yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut baik klinis atau

laboratorium.

2. Berapa BMI Miss A?

Jawab:

Miss A berumur 25 tahun memiliki berat badan 72 kg dan tinggi badan 154 cm

(1,54 m). Berdasarkan rumus BMI maka BMI Miss A adalah sebagai berikut:

BMI = Berat (Kg) / Tinggi2 (m2)

BMI = 72 / (1,54)2

BMI = 30,36

Menurut tabel klasifikasi dan interpretasi IMT (BMI) berdasarkan Depkes (2003),

maka Miss A tergolong gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat).

3. Adakah hubungan status, usia, dan jenis kelamin dengan BMI seseorang?

Jawab:

7

Page 8: Skenario a Fix

Ada, pada masa pertumbuhan kebutuhan semua zat gizi tinggi (bayi, anak‐

anak, dan remaja) sedangkan makin tua seseorang maka kalori (karbohidrat dan

lemak) yang dibutuhkan menurun, tetapi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral

cukup tinggi sebagai antioksidan yang melindungi sel‐sel tubuh (Citraningsih,2003).

Persentase lemak tubuh biasanya meningkat sejalan dengan bertambahnya umur.

Keadaan kelebihan berat badan menurut banyak penelitian lebih sering terjadi

pada wanita dibandingkan pria (Sutedjo, 1994 dalam Tanaya, 1999). Hal ini sesuai

dengan teori Kuczmarski (1992) dan Garrow (1993) yang menyatakan bahwa gizi

lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki‐laki. Hal ini dapat terjadi karena

pada Wanita mempunyai lebih banyak sel lemak per kilogram berat badan

dibandingkan pria, karena wanita mempunyai BMR lebih rendah daripada pria,

sehingga kelebihan energi yang dikonsumsi akan disimpan dalam bentuk lemak di

bawah kulit ( Eschleman, 1984 dalam Tanaya 1999).

Status

Biasanya, wanita pasca melahirkan atau yang sudah pernah melahirkan BMI nya

lebih tinggi dari pada wanita yang belum pernah melahirkan jika dilihat dari satu

wanita yang sama.

Usia

Biasanya, wanita pasca menopouse lebih berisiko BMI nya lebih tinggi dari biasanya

dikarenakan kadar estrogen yang menurun mengakibatkan timbunan lemak di

jaringan perifer dikarenakan jumlah HDL yang turut menurun mengikuti kadar

estrogen yang menurun.

Jenis Kelamin

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh

yang berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai

penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki

lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara

lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23%

pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh

lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

8

Page 9: Skenario a Fix

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat

badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak

5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi

juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria

dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul

dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria

biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti

buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada

beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel,

terutama setelah masa menopause.

Masalah 2

Miss A setiap hari (2 jam/hari) selalu latihan aerobic tapi dia tidak makan makanan

berlemak dan berprotein dan hanya makan buah, sayuran & nasi.

1. Bagaimana cara/aturan latihan aerobik yang benar?

Jawab:

Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dan

dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olahraga

aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya,

seperti bersepeda, berenang, jalan cepat dan lari lintas alam. suatu aktivitas

dinyatakan sebagai aktivitas aerobik jika 70% penampilannya menggunakan

olahdaya aerob dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

tugas/penampilannya lebih dari 8 menit.

A. Persiapan

9

Page 10: Skenario a Fix

Sebelum melaksanakan olahraga (khususnya senam aerobik) untuk

pertama kali dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kesehatan kepada

dokter bagi mereka yang berusia 35 tahun ke atas dan belum pernah melakukan

olahraga secara teratur. Hal ini berlaku juga bagi seseorang yang berusia di

bawah 35 tahun, namun memiliki keluhan dan riwayat kesehatan yang kurang

baik. Memeriksakan kondisi kesehatan diri pada dokter terpercaya bertujuan

untuk mencegah resiko yang akan terjadi dan memperoleh saran-saran yang

tepat sehubungan dengan kondisi kesehatan saat berolahraga.

Sebaiknya sebelum melakukan aktivitas senam aerobik, sudah selayaknya dalam

kondisi yang segar, cukup beristirahat sesuai takaran, dan dalam kondisi sehat.

Apabila berolahraga dalam kondisi tidak segar dan sehat maka kinerja fisik tidak

akan optimal, selain itu juga bila terlalu dipaksakan dapat menyebabkan sakit.

Oleh sebab itu apabila tidak dalam kondisi fit (segar dan sehat) maka disarankan

untuk mengurangi tingkat intensitas latihan / menunda latihan senam aerobik.

B. Takaran Latihan

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, maka latihan olahraga harus dilakukan dengan kaidah – kaidah yang benar atau disebut dengan takaran latihan. Takaran latihan akan membantu memberikan acuan / arahan dalam melaksanakan latihan sehingga latihan tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat yang positif. Oleh sebab itu sudah selayaknya berolahraga dengan mengikuti takaran latihan yang baik. Ketiga aspek takaran latihan tersebut adalah:

a. Intensitas Latihan

Dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program

yang disusun disebut sebagai intensitas latihan. Intensitas latihan yang

baik berada dalam rentang 70 – 85 % dari denyut nadi maksimal

(DNM). Rentang daerah ini lazim disebut sebagai Training Zone atau

daerah latihan. Suatu latihan yang dilakukan seseorang dinilai telah

memenuhi takaran yang baik apabila denyut nadi latihannya berada dalam

rentang 70– 85% dari denyut nadi maksimalnya (DNM).

Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap DNM seseorang seperti

ditunjukkan rumus DNM dibawah ini :

Contoh : Andi berusia 20 Tahun. Berapakah DNM dan rentang training

zone yang ia miliki ?

10

Page 11: Skenario a Fix

Jawab :

1) Denyut Nadi Maksimum = 220 – Usia (Tahun)

= 220 – 20

= 200 (Denyut nadi maksimal Rita) 2) Training Zone minimum = 70 % x DNM

= 70 % x 200= 140 detak / menit

3)Training Zone maksimum = 85 % x DNM= 85 % x 200= 170 detak / menit

Jadi Andi memiliki denyut nadi maksimal 200 detak / menit, dengan rentang intensitas latihan yang baik antara 140 sd 170 detak / menit.Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit

dua cara mengetahui nya, yaitu pertama menggunakan alat yang

bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di laboratorium

olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari

telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut

nadi akan dapat diketahui. Cara kedua yaitu dengan cara menghitung

denyut nadi dengan cara meraba titik denyut nadi pada pergelangan

tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan jari

tengah. Cara ini di sebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi

secara manual. Cara ini jauh lebih sukar dibandingkan dengan

penggunaan pulse meter karena dibutuhkan kepekaan dan ketepaatan

yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun

dengan bantuan dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara

palpasi akan menjadi mudah dan menyenangkan.

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa

cara menghitung antara lain:

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa 

cara menghitung antara lain :

1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh

2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2.

3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4.

4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6.

5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.

b. Lama/Durasi Latihan

11

Page 12: Skenario a Fix

Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan.

Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek

dibandingan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat latihan

maka semakin singkat waktu latihan, semakin ringan intensitas

latihan maka semakin lama waktu latihan.

Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan

tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu

pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam

aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya antara 30–60 menit

dalam satu sesi latihan.

c. Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan

oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua

kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan tempo latihan yang

baik.

Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3 – 5 kali dalam

satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang

dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan

apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup

beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga

dapat menimbulkan sakit / over training.

C. Gejala Fisik Awal Latihan

Sesak nafas pada menit – menit pertama latihan berarti tidak cukup

pemanasan. Merasa mual dan mau muntah, mata berkunang – kunang, kepala

pusing, maka takaran latihan terlalu besar.

D. Makanan dan Minuman

Disarankan makan berat maksimal dua jam sebelum berolahraga. Sebelum,

dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum. Selama latihan diperbolehkan

untuk minum untuk mencegah dehidrasi. Minuman jangan terlalu manis.

E. Perlengkapan Latihan

Gunakan pakaian dari bahan yang mampu menyerap keringat dengan baik,

tidak terlalu ketat dan mampu menyerap panas tubuh dengan baik, disarankan

menggunakan pakaian senam. Wanita dianjurkan untuk menggunakan sport bra

atau BH olahraga yang memang didesain khusus untuk aktivitas olahraga

12

Page 13: Skenario a Fix

sehingga berolahraga menjadi lebih tenang dan nyaman. Gunakan sepatu

olahraga yang cocok untuk jenis cabang olahraga, untuk senam dapat

menggunakan tipe running atau jogging shoes, dengan menggunakan alas kaki

yang tebal dan nyaman yang berfungsi melindungi tulang kaki dari resiko cedera.

Gunakan hand decker atau wrist band untuk mempercantik penampilan. Bawa

handuk dan air minum secukupnya.

F. Waktu Latihan

Pada dasarnya latihan olahraga boleh dilakukan setiap saat, namun perlu

dipertimbangkan tingkat suhu, cuaca dan kelembaban yang ada karena apabila

berlatih dalam kondisi yang kurang bersahabat maka kualitas latihan tidak

akan mencapai puncaknya. Untuk didaerah tropis, seperti Indonesia,

disarankan berlatih pagi hari sebelum jam 10.00 dan untuk sore hari latihan

setelah pukul 15.00. selain itu hindarkan juga jarak waktu latihan yang

terlampau dekat dengan waktu beristirahat / tidur (3 jam sebelum tidur latihan

harus selesai).

2. Apa akibat latihan aerobic yang berlebihan jika tidak diimbangi dengan asupan

nutrisi yang cukup?

Jawab:

Latihan aerobik yang berlebih tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup

dapat membuat tubuh menjadi kekurangan gizi dan mulai memberi makan otot

dengan cadangan yang digunakan untuk produksi energi. Ketika kita melakukan

latihan dengan intensitas tinggi (berlebih) , efeknya lemak tidak lagi terbakar, tetapi

malah memicu pembakaran protein yang terdapat pada otot. Akibatnya massa otot

akan menyusut, begitu juga dengan kadar testosterone sehingga memperlambat

metabolisme. Efek yang ditimbulkan juga dapat berupa sebagai berikut:

1. Sistem kekebalan dan fungsi kognitif menurun

2. Mengalami kecemasan dan depresi

3. Mudah mengalami penyakit seperti maag dan thypus

4. Mengalami anorexia nervosa (makan sedikit dan olahraga berlebihan).

Jika latihan aerobik yang berlebihan dilakukan tanpa diiringi dengan asupan

natrusi yang cukup maka akan meningkatkan risiko berbagai masalah. Misalnya saja,

dalam konteks kurangnya asupan cairan (air). Kurangnya asupan cairan dapat

13

Page 14: Skenario a Fix

menimbulkan dehidrasi bagi tubuh. Dehidrasi membuat seseorang kehilangan nafsu

makan dan dapat membuat seseorang kehilangan berat badan begitu banyak yang

bisa berbahaya bagi kesehatannya. Untuk mencegah dehidrasi terutama dalam

melakukan latihan aerobik, seseorang disarankan untuk minum banyak cairan,

terutama air.

3. Apa akibat jika seseorang hanya mengkonsumsi buah, sayuran dan nasi tanpa asupan

lemak dan protein?

Jawab:

Mengkonsumsi buahan sangat baik bagi tubuh kita, selain mengandung air dan

vitamin. Buah juga sebagai antioksidan. Mengkonsumsi sayuran membawa dampak

yang baik bagi tubuh, dengan mengkonsumsi sayuran dapat meningkatkan

kemampuan intestinum untuk melakukan penyerapan. Mengkonsumsi nasi

memberikan manfaat yang penting bagi tubuh karena nasi adalah sumber karbohidrat

yang efisien bagi tubuh karena lebih cepat dikonversikan menjadi energi ketimbang

lemak. Jika tidak diimbangi dengan asupan lemak dan protein. Maka akan

meningkatkan risiko masalah-masalah baru. Misalnya, jika kurang asupan lemak

maka fungsi hormon pun terganggu apalagi jika hal ini terjadi pada wanita. Hormon

gonadtropin wanita seperti estrogen itu bahan bakunya adalah steroid yang

merupakan derivat dari lemak. Fungsi dari estrogen itu sendiri juga untuk proses

menstruasi. Jika kadar estrogen dalam tubuh wanita itu berkurang dari keadaan

fisiologis tubuh wanita tersebut maka akan meningkatkan risiko siklus menstruasinya

yang tidak lancar. Sedangkan, akibat dari pengurangan asupan protein juga akan

meningkatkan risiko berbagai masalah. Defisiensi protein dapat menggangu

fisiologis tubuh. Misalnya, sebagaimana kita ketahui bahwa bahan baku dari enzim

dan hormon adalah protein. Jika terjadi penurunan kadar protein dalam tubuh maka

akan meningkatkan risiko gangguan hormonal maupun enzimatis.

Efek terhadap Keseimbangan Asam Basa tubuh

Mengatur dan menjaga pola makan adalah kunci utama untuk menjaga

keseimbangan asam basa tubuh kita. Kita tahu bahwa pH darah kita bersifat agak

sedikit basa (7,365) , oleh karena itu kita dianjurkan untuk lebih banyak

mengkonsumsi makanan pembentuk basa dari pada makanan pembentuk asam.

14

Page 15: Skenario a Fix

Dengan proporsi 80% makanan pembentuk basa dan 20% makanan pembentuk asam.

Tabel dibawah ini adalah kelompok makanan Asam-Basa

Kesimpulan tabel diatas adalah sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan makanan

pembentuk basa, sedangkan makanan hewani dan karbohidrat merupakan makanan

pembentuk asam. Jadi bila tubuh kekurangan protein dan lemak, maka keseimbangan

asam basa dalam tubuh dapat terganggu.

4. Bagaimana metabolisme:

a. Lemak

Jawab:

Metabolisme Lemak dalam Tubuh

Metabolisme Lemak:

1. Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi

penyesuaian suhu tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut

2. Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan

asam dan enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana.

3. Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam

usus kecil. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang

merupakan senyawa yang penting untuk proses pencernaan pada usus kecil

15

Page 16: Skenario a Fix

4. Selanjutnya hasil pemecahan tersebut akan diubah oleh enzim lipase

pankreas menjadi asam lemak dan gliserol

5. Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagian akan

bergabung dengan senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan

melewati usus besar.

Jalur utama metabolisme lipid lipolisis, betaoxidation, ketosis, dan

lipogenesis.

Lipolisis (pemecahan lemak) dan beta-oksidasi terjadi di dalam mitokondria.

Ini merupakan proses siklus di mana dua karbon dikeluarkan dari asam lemak

per siklus dalam bentuk asetil KoA, yang berlangsung melalui siklus Krebs

untuk menghasilkan ATP, CO 2, dan air.

Ketosis terjadi ketika laju pembentukan keton oleh hati lebih besar dari

kemampuan jaringan untuk mengoksidasi mereka. Ini terjadi selama

kelaparan berkepanjangan dan ketika sejumlah besar lemak yang dimakan

dengan tidak adanya karbohidrat (Anonim. 2011).

Metabolisme Lipogenesis terjadi di sitosol. Situs utama sintesis trigliserida

adalah hati, jaringan adiposa, dan mukosa usus. Asam lemak berasal dari

hidrolisis lemak, dan juga dari sintesis asetil CoA melalui oksidasi lemak,

glukosa, dan beberapa asam amino. Lipogenesis dari asetil KoA juga terjadi

dalam langkah-langkah dari dua atom karbon. NADPH yang dihasilkan oleh

shunt pentosa-fosfat dibutuhkan untuk proses ini. Membentuk fosfolipid

membran sel interior dan eksterior dan sangat penting untuk kontrol sinyal di

sel.

b. Karbohidrat

16

Page 17: Skenario a Fix

Dimulai dengan glikolisis, yang melepaskan energi dari glukosa atau

glikogen untuk membentuk dua molekul piruvat, yang masuk siklus Krebs

(atau siklus asam sitrat), proses oksigen-membutuhkan, di mana mereka

benar-benar teroksidasi. Sebelum siklus Krebs dapat dimulai, piruvat

kehilangan kelompok karbon dioksida untuk membentuk asetil koenzim A

(asetil-KoA). Reaksi ini tidak dapat diubah dan memiliki konsekuensi

metabolik penting. Konversi piruvat menjadi asetil-KoA membutuhkan

vitamin B.

Hidrogen dalam karbohidrat dibawa ke rantai transpor elektron, di mana

energi disimpan dalam molekul ATP. Metabolisme dari satu molekul glukosa

menghasilkan tiga puluh satu molekul ATP. Energi yang dilepaskan dari ATP

melalui hidrolisis (reaksi kimia dengan air) kemudian dapat digunakan untuk

bekerja biologis.

Hanya beberapa sel, seperti sel-sel hati dan ginjal, dapat memproduksi

glukosa sendiri dari asam amino, dan hanya hati dan sel-sel otot menyimpan

glukosa dalam bentuk glikogen. Sel-sel tubuh lain harus mendapatkan

glukosa dari aliran darah.

Dalam kondisi anaerobik, laktat dibentuk dari piruvat. Reaksi ini penting

dalam otot ketika kebutuhan energi melebihi pasokan oksigen. Glikolisis

17

Page 18: Skenario a Fix

terjadi dalam (bagian cairan) sitosol dari sel dan memiliki peran ganda. Hal

ini menurunkan monosakarida untuk menghasilkan energi, dan menyediakan

gliserol untuk sintesis trigliserida. Siklus Krebs dan rantai transpor elektron

terjadi di mitokondria. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat,

protein, dan lemak dihasilkan melalui siklus Krebs dan sistem transpor

elektron.

Glycogenesis adalah konversi glukosa yang berlebih akan glikogen.

Glikogenolisis adalah konversi glikogen menjadi glukosa (yang dapat terjadi

beberapa jam setelah makan atau semalaman) dalam hati atau, dengan tidak

adanya glukosa-6-fosfat dalam otot, untuk laktat. Glukoneogenesis adalah

pembentukan glukosa dari sumber noncarbohydrate, seperti asam amino

tertentu dan fraksi gliserol dari lemak saat asupan karbohidrat terbatas. Hati

adalah situs utama untuk glukoneogenesis.

c. Protein

Jawab:

TRANSPORT PROTEIN

Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah

Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan

Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan

menggunakan enzim)

Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein

PENGGUNAAN PROTEIN UNTUK ENERGI

Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam

amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak

Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses:

deaminasi atau transaminasi

Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino

Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto

PEMECAHAN PROTEIN

1. Transaminasi:

18

Page 19: Skenario a Fix

alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat

1. Diaminasi:

asam amino + NAD+ → asam keto + NH3

NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal →

harus diubah dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang oleh ginjal

EKSKRESI NH3

NH3 → tidak dapat diekskresi oleh ginjal

NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati

Jika hati ada kelainan (sakit) → proses perubahan NH3 → urea terganggu

→ penumpukan NH3 dalam darah → uremia

NH3 bersifat racun → meracuni otak → coma

Karena hati yang rusak → disebut Koma hepatikum

PEMECAHAN PROTEIN

Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat

yang dapat masuk kedalam siklus Krebs

Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa

ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat

19

Page 20: Skenario a Fix

SIKLUS KREBS

Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2

Proses ini terjadi didalam mitokondria

Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat →

proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma

habis

Oksaloasetat berasal dari asam piruvat

Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang

oxaloasetat

RANTAI RESPIRASI

H → hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi

NADH. H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b

→ sitokrom c → sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + E

20

Page 21: Skenario a Fix

Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai

respirasi Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H

antar carrier memakai enzim Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2

memakai enzim Oksidase

Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon

→ sitokrom b → sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 →

H2O + E

FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi

tsb ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP

Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi

tinggi dalam proses rantai respirasi

Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP

21

Page 22: Skenario a Fix

KREATIN DAN KREATININ

Kreatin disintesa di hati dari: metionin, glisin dan arginin

Dalam otot rangka difosforilasi membentuk fosforilkreatin (simpanan energi )

istirahat

Kreatin + ATP      ↔    Fosforilkreatin → Kreatinin

Gerak urin

d. Vitamin

Jawab:

Vitamin secara umum

Vitamin larut lemak, jika kelebihan akan disimpan oleh tubuh. Sedangkan

vitamin larut air, akan dikeluarkan oleh tubuh sehingga asupannnya harus

dipenuhi setiap hari.

Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam

dinding usus digabungkan dengan kilomikron yang kemudian diserap sistem

limfatik, baru kemudian digabungkan dengan saluran darah untuk

ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap

melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.

Vitamin A

Vitamin D

22

Page 23: Skenario a Fix

Vitamin E

Vitamin E terdiri atas 2 kelas substansi aktif biologis yaitu tokoferol

dantokotrienol, dimana yang terpenting adalah α-tokoferol.57 Struktur kimia

vitamin E terdiri atas rantai samping gugus merupakan nukleus methylated 6-

chromanol(3,4-dihydro-2H-1-benzopyran-6-ol), kemudian 3 unit isoprenoid,

dan ikatan ester atau hidroksil bebas pada C-6 dari nukleus chromanol.

Seperti vitamin larut lemak yang lain, vitamin E diabsorbsi di usus halus

secara difusi, absorbsinya tergantung adanya lemak dalam diet, fungsi

kelenjar biliar dan pankreas yang baik. Vitamin E tidak mempunyai protein

pembawa yang spesifik dalam plasma, vitamin E yang terabsorbsi bergabung

ke dalam kilomikron, yang secara cepat berpindah ke lipoprotein plasma

dimana dia terikat

tidak spesifik.

Vitamin E ditangkap oleh hepar dan bergabung dengan Very-Low-Density

Lipoprotein (VLDL), lebih banyak dalam bentuk α-tokoferol dibanding

bentukyang lain, untuk kemudian disekresikan kembali. Sebagian besar sisa

VLDL kayatrigliserida akan kembali ke hepar, sebagian lagi berubah oleh

lipoprotein lipasemenjadi Low-Density Lipoprotein (LDL). Selama proses ini

vitamin E juga secaraspontan berpindah ke lipoprotein densitas tinggi (High-

23

Page 24: Skenario a Fix

Density Lipoprotein /HDL). Tokoferol plasma lebih banyak didistribusikan

oleh LDL dan HDL.Transpor vitamin E oleh polyunsaturated lipids

menjamin perlindungan lipid

tersebut terhadap radikal bebas, kadar tokoferol yang bersirkulasi cenderung

sesuai dengan kadar total lipid dan kolesterol.

Masuknya vitamin E ke dalam sel dapat terjadi melalui proses mediasi

reseptor (LDL membawa vitamin ini ke dalam sel) atau melalui proses yang

dibantu oleh lipoprotein lipase dimana vitamin E dilepaskan dari kilomikron

dan VLDL. Di dalam sel, transpor intraseluler dari tokoferol membutuhkan

protein pengikat tokoferol intraseluler. Vitamin E pada sebagian besar sel-sel

non adiposa terdapat pada membran sel dimana dapat dimobilisasi.

Vitamin K

Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus.

Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut

melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke

hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk

menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang

memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K bergabung dengan

VLDL dalam plasma darah.

Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi

komponen larut air dan produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya,

vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar 20% dari vitamin K

diewkskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi

vitamin K bisa mencapai 70 -80 %.

Vitamin B12

Absorbsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik.

Di dalam sekresi gaster terdapat enzyme transferase yang disebut factor

intrinsic (FI). FI mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resisten

terhadap serangan mikroba yang menghuni rongga usus. Dalam bentuk

terikat FI vitamin B12 ditranspor menembus mukosa usus. Di dalam rongga

ileum ikatan FI-vitamin B12 membuat kompleks dengan Ca dan Mg untuk

24

Page 25: Skenario a Fix

kemudian diabsorbsi oleh dinding usus dan setelah menempel, vitamin B12

dilepaskan lagi oleh liberating enzyme yang terdapat di dalam sekresi dinding

usus. Vitamin B12 yang telah terlepas kembali kemudian diserap menembus

epithel dan masuk ke dalam mukosa usus halus. Mekanisme ini hanya

berlaku untuk hydroxo cobalamine dan cyanocobalamine, tidak berlaku bagi

cobalamin derivate lainnya (chlorocobalamine,nitrocobalamine dan

thiocyanocobalamine).

Di dalam darah vitamin B12 ditranspor terkonjugasi pada globulin.

Darah orang normal mengandung vitamin B12 sebesar 200-900 ug/ml sedang

kapasitas transport maksimal adalah 500-11—ug/ml sehingga pada keadaan

normal terdapat kejenuhan 60% dari kapasitas maksimal.

Hanya sebagian kecil saja dari vitamin B12 yang terikat pada globulin

itu diekskresikan melalui ginjal ke dalam urin. Kadar vitamin B12 di dalam

plasma darah tidak merefleksikan status gizi vitamin B12 di dalam jaringan.

Vitamin B12 yang melebihi kapasita mengikat vitamin di dalam darah

diekskresikan dalam urin. Pada kondisi konsumsi fisiologis vitamin B12

terutama terdapat dalam cairan empedu. Konsentrasinya dalam empedu

terdapat sepuluhkali di dalam urine. Vitamin B12 terutama ditimbun di dalam

hati. Vitamin B12 yang terdapat di dalam cairam empedu ini berasal dari

simpanan di dalam hati tersebut. Vitamin B12 yang diekskresikan di dalam

cairan empedu ini sebagian diserap kembali di dalam usus halus, melalui

lingkaran enterohepatik. Data menunjukkan bahwa cairan empedu ini

mengandung F1 yang mendorong penyerapan kembali vitamin B12.

Asam Folat

PGA dapat diserap dengan baik di seluruh bagian usus, meskipun

penyerapan terbaik di bagian proksimal usus halus. PGA dapat diserap aktif

maupun pasif. Setelah diserap di mukosa usus dialirkan lebih lanjut melalui

vena portae ke hepar. Pada dosis 200 mg, PGA dapat diserap sampai 80 %

oleh orang normal, dan puncak konsentrasi dalam plasma tercapai 1-2 jam

postdosing. Penetrasi asam folat ke sel jaringan merupakan proses aktif dan

selektif. Asam folat terutama ditimbun dalam hepar (5-9 ug/gram, ginjal (3

ug/gram, erythrocyte dan leucocyte (5-10% kandungan dalam hepar).

25

Page 26: Skenario a Fix

Pada kondisi normal kandungan folat dalam tubuh diperkirakan 5-10

mg. Asam folat diekskresikan melalui urin (sekitar 5ug/24 jam), juga di

dalam cairan empedu dan ditemukan dalam tinja. Sebagian asam folat dalam

cairan empedu mengalami siklus enterohepatik. Asam folat yang ditemukan

dalam tinja sebagian berasal dari hasil sintesis mikroflora usus.

Defisiensi asam folat memberikan gambaran klinik anemia

megaloblastik di dalam sum-sum tulang dan makrositik dalam darah perifer

disertai leucopenia. Gambaran klinik ini berdasar gangguan metabolisme

asam amino dan hambatan sintesis protein. Defisiensi asam folat mungkin

terjadi primer atau sekunder yaitu pada gangguan penyerapan di dalam

saluran gastrointestinal dengan steatorhoea merupakan causa yang terbanyak.

Vitamin C

Metabolisme vitamin C terdiri dari : oksidasi, ekskresi dan regenerasi.

Hasiloksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang bisa

berubah secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan

mengalami oksidasi ireversibel menjadi dehydro-L-ascorbid acid.. Vitamin C

dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi dengan vitamin E atau radikal

urat.

Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan elektron karena oksidasi

monovalen reversibel menjadi radikal askorbil, sehingga dapat berperan

dalam sistem redoks biokimia. Peranan vitamin C sebagai antioksidan karena

kemampuan bereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion superoksida dan

radikal hidroksil. Vitamin C bersifat hidrofilik lebih berperan menjadi

proteksi sel di dalam sitosol dengan cara menurunkan semistabil radikal

kromanoksil dan meregenerasi vitamin E. Efisiensi antioksidan vitamin C

sangat besar pada konsentrasi vitamin yang rendah, pada kondisi tersebut

reaksi yang predominan adalah reaksi pemutus. Pada konsentrasi tinggi,

vitamin C menghambat secara signifikan reaksi rantai yang berlanjut antara

asam askorbil dan molekul oksigen.24 Fungsi metabolik vitamin C sebagai

kofaktor

enzim (hydroxilating enzymes), agen protektif (hydroxylases pada biosintesis

collagen), dan sebagai radikal yang bereaksi dengan metal ion.

26

Page 27: Skenario a Fix

e. Mineral

Jawab:

Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5

kelompok, yaitu :

1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen

utama mole kul-molekul tubuh.

2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan

mineral yang penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih

besar dari 100 mg/hari.

3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum,

selenium, dan seng. Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang

terdapat sedikit dalam tubuh. Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok

ini, berperan mencegah kerusakan gigi.

4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur

tambahan dan tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.

5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.

ABSORPSI MINERAL

Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang

relatif sukar larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering

memerlukan protein pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis

protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar

mineral dalam tubuh. Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada

juga disekresi kedalam getah pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.

Kelainan akibat kekurangan mineral

Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma

klinik.Bila terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi,

perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis

lain.

Kelainan akibat kelebihan mineral.

Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.

27

Page 28: Skenario a Fix

Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari

Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam sebagian besar

makanan, terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan.

Biasanya dalam makanan hanya dalam jumlah yang sedikit

5. Berapa kebutuhan kalori seseorang per hari (dikaitkan dengan usia, jenis kelamin,

dan aktivitas) beserta rinciannya (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain)?

Jawab:

Para ahli gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk

memperkirakan kebutuhan kalori seseorang. Formula ini dapat digunakan untuk

mengetahui prediksi kebutuhan kalori anak maupun orang dewasa, pria maupun

wanita.  Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

- Menghitung basal metabolic rate, yaitu jumlah kalori minimum yang diperlukan

untuk membuat sistem Anda tetap berjalan. Basal metabolic rate = berat badan

(pound) x 11

1 pound = 0.45359237 kg.

- Menghitung kalori tambahan sesuai aktivitas Anda

o 30-50% : jika aktivitas banyak duduk, menonton televisi, membaca majalah,

atau mengobrol lewat telepon.

o 55-65% : untuk aktivitas ringan meliputi kesibukan mengurus rumah,

memasak, dan berjalan-jalan.

o 65-70% : untuk aktivitas sedang seperti berenang santai atau berjalan cepat

tetapi tidak sampai tersengal-sengal waktu diajak bicara.

o 75-100% : untuk aktivitas berat meliputi olahraga yang menggenjot jantung

seperti berlari atau aerobik. Kalori tambahan = persentase aktivitas x basal

metabolic rate

- Menghitung total kebutuhan kalori dengan cara menambahkan angka basal

metabolic rate dengan angka kalori tambahan.

28

Page 29: Skenario a Fix

Contoh menghitung kebutuhan kalori sesuai aktivitas:

Anda mempunyai berat 100 pound dengan tingkat aktivitas sehari-hari di ujung

bawah skala sedang, Anda akan memerlukan 1815 kalori.

100 x 11 = 1100

1100 x 0,65 = 715

1100 + 715 = 1815

Masalah 3

Miss A minum slimming tea setiap hari sehingga berat badannya turun 16 kg dalam 2

bulan (BB awal: 88 kg)

1. Apa kandungan di dalam slimming tea?

Jawab:

- Campuran daun teh Theae folium dan bahan tambahan berupa empat macam bahan

tradisional. Dengan perbandingan Theae folium 80% dan ekstrak bahan tambahan

20%, meliputi kayu rapat, adas, jati belanda, dan temu giring. Ada lagi yang

menambahkan akar wangi, akar alang-alang, dll.

- Kafein 3 – 5%. Zat ini mendorong aktivitas mental dan memperbaiki pencernaan

makanan dalam lambung. Pencernaan makanan yang baik akan membakar lemak

dalam tubuh lebih efisien

- Teofilin. Zat ini mempunyai daya pelancar air seni (diuretic). Bila diminum akan

memicu produksi keringat dan air seni, sehingga peminumnya sebentar-sebentar

kencing

- Orlistat , y a n g b e k e r j a m e n g h a m b a t   p e n y e r a p a n 3 0 % l e m a k d a r i

m a k a n a n d i u s u s b e s a r

- Amfetamin, yang cara kerjanya menekan nafsumakan. Amfetamin bisa

menimbulkan efek samping seperti insomnia, gelisah, gemetar,sakit kepala, dan

hipertensi

- Furosemid, lebih bersifat diuretika ataumemaksa tubuh mengeluarkan banyak

cairan melalui urin. Jika tubuh dipaksa melakukanhal ini, bukan tak mungkin akan

terjadi dehidrasi

29

Page 30: Skenario a Fix

2. Apa efek dari slimming tea berkaitan dengan keseimbangan cairan tubuh dan

keseimbangan asam basa tubuh?

Jawab:

Obat pelangsing yang mengandung diuret ik-->reabsorbsi a i r di

dalam gin jalmenurun-->urin lebih cepat terkumpul dalam VU-->diuresis

meningkat dan juga dipengaruhioleh penekanan ADH.

Dalam art ian jumlah ur in yang dikeluarkan dalam sehari lebih

dar i biasanya. Batas normal pengeluaran urin dalam 1 hari adalah sekitar

1-1.5 liter. Yang menjadi penyebab bisa saja akibat diet ketat dan

olahraga aerobik yang di lakukan oleh Miss A.Penggunaan protein

sebagai sumber energy pada saat olahraga berat karena cadangan glukosa

yang menurun akibat diet ketat, menyebabkan kadar sampah nitrogen lebih cepat

meningkat, ditambah lagi jika teh pelangsing yang dikonsumsi oleh Miss A

mengandung diuretic, yang fungsinya mengurangi reabsorbsi air dalam ginjal,

menyebabkan urin lebih cepat terkumpul dan sensasi ingin miksi lebih sering terasa

sehingga Miss A lebih sering buang air kecil.

Furosemid pada teh pelangsing, sebagai obat diuretik kuat yaitu menghambat

reabsorpsi elektrolit Na+ /K+ / Cl- di ansa henle ascendens sehingga meningkatkan

kecepatan pembentukan urin. Diuretik adalah senyawa yang dapat meningkatkan

volume urin. Diuretika bekerja terutama dengan meningkatkan ekskresi ion – ion

Na+, Cl-, atau HCO3-, yang merupakan elektrolit utama dalam cairan luar sel.

Diuretika juga menurunkan penyerapan kembali elektrolit di tubulus renalis dengan

melibatkan proses pengangkutan aktif.

Furosemid merupakan golongan diuretika-lengkungan (diuretik kuat). Di bagian

menaik dari Henle’s loop ini k.l. 25% dari semua ion Cl- yang telah difiltrasi

direabsorpsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif dari Na+ dan K+ tetapi

tanpa air, hingga filtrat menjadi hiputonis. Mekanisme kerja diuretic furosemide

yaitu berdasarkan penghambatan kotranspor Na+, K+, Cl- dan air dari membrane

lumen pada pars asendens ansa henle, sehingga reabsorpsi ion-ion dan air tersebut

menurun dan menyebabkan peningkatan pengeluaran air dan zat-zat terlarut lainnya.

Zat- zat terlarut itu misalnya natrium dan kalium. Zat-zat tersebut ikut keluar dalam

jumlah yang berlebihan yang menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan

dalam tubuh, terjadilah hipopotassium dan hiposodium.

30

Page 31: Skenario a Fix

3. Bagaimana mekanisme slimming tea bisa menurunkan berat badan?

Jawab:

- Teh pelangsing yang menonjol adalah sifat diuretiknya. Orang yang

mengkonsumsi produk tersebut, menurut dr. Leane, MSc., seorang ahli gizi, akan

sering buang air kecil sehingga sel ikut mengecil karena cairan sel berkurang.

Berkurangnya air dari dalam tubuh memang dapat menyusutkan bobot badan.

Badan pun jadi langsing. Langsingnya bukan karena kurus, tapi karena cairan

tubuh berkurang dan sel mengecil. Itu pun bersifat sementara. Kalau tidak

mengkonsumsi lagi, bisa jadi bobot badan naik lagi. Kalau tidak terkontrol akan

terjadi dehidrasi terlebih bagi yang ginjalnya tidak kuat bisa terjadi gangguan pada

ginjal pasien.

Jadi mengonsumsi teh pelangsing yang bersifat diuresis itu memang bisa

menurunkan berat badan dengan kehilangan cairan yang berlebihan, bukan

kehilangan lemak dalam tubuh.

- Slimming tea juga menghambat penyerapan zat besi dan B1. Zat besi merupakan

unsure terpenting dalam pembentukan sel darah merah. Bila penyerapannya

terhambat (ditambah dengan kurangnya asupan protein), maka terjadilah defisiensi

zat besi di dalam tubuh yang menyebabkan Hypochrome Microcytic anemia

4. Berapa penurunan berat badan normal?

Jawab:

penurunan berat badan yang baik itu 0,5-1 kg/minggu (WHO) atau 10% dari BB

dalam 6 bulan.

Penurunan BB yang seharusnya terjadi pada Miss A ialah sebesar 2,1-8 kg

dalam 2 bulan

5. Bagaimana cara penurunan berat badan yang benar?

Jawab:

Misal A membutuhkan 2000 kalori per hari nya. Jika A ingin menurunkan berat

badannya, maka dapat mengurangi sekitar 500 kkal dari asupan makanan dan

minumannya setiap hari. Berarti jumlah kalori yang sebaiknya disantap sekitar 1500

kkal. Jumlah tersebut dapat membuat A berkurang berat badannya sebanyak 0,5

kg/minggu 

31

Page 32: Skenario a Fix

- Pilihan Menu Makanan

Setelah mengetahui jumlah kalori yang harus disantap, langkah selanjutnya adalah

mengatur menu makan agar jumlah kalori yang disantap tidak berlebih yang

akibatnya akan menggagalkan diet. Ingat, agar makanan yang disantap tetap

memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna. Makanan terdiri dari karbohidrat, protein,

protein, sayur, buah dan susu. Agar Anda tidak tersiksa karena program diet, maka

buah dapat disantap di antara makan pagi dan makan siang serta antara makan siang

dan makan malam sebagai snack.

Pola makanan untuk makan pagi, siang dan malam untuk kebutuhan kalori sebanyak

1500 kkal yaitu:

Waktu Makan Keterangan

SarapanKarbohidrat + Protein + Susu / produk olahan

susu

Makanan ringan pagi Buah

Makan siang Karbohidrat + Protein + Sayur

Makan ringan sore Buah

Makan malam Karbohidrat + Protein + Sayur

- Model Makanan

Contoh makanan yang dapat menjadi model, antara lain:

Model Makanan

 

Karbohidrat Protein

Susu / Olahan Susu

250 ml susu,

32

Page 33: Skenario a Fix

½ mangkuk (100

gr) nasi. Akan

lebih baik jika

memilih nasi

merah yang kaya

serat dan

membantu tubuh

lebih tahan

terhadap lapar

1 lembar (28 gr) roti

½ mangkuk (80 gr)

mie

½ mangkuk (80 gr)

pasta

1 buah (175 gr)

kentang

100 gr daging sapi

atau ayam

100 gr ikan atau

seafood

150 gr tahu atau

tempe

1 butir telur

sebaiknya pilih susu

rendah lemak

125 ml yogurt

1 lembar keju

 

Buah

1 buah apel

1 buah pisang

1 buah jeruk

1 buah jambu

1 buah kiwi

1 mangkuk melon

1 mangkuk

semangka

1 mangkuk pepaya

1 mangkuk anggur

Sayur

150 gr sayur apa saja

Jika kebutuhan kalori Anda lebih besar dari 1500 kkal, maka dapat menambahkan porsi

protein atau sayur. Jika ingin menambahkan porsi karbohidrat pada menu makan Anda, maka

dapat ditambahkan pada saat sarapan atau makan siang. Selain itu, semua makanan dalam

33

Page 34: Skenario a Fix

kemasan selalu mencantumkan jumlah kalori. Selalu periksa agar Anda tidak memasukkan

lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh.

- Perhatikan Cara Pengolahan Makanan

Cara pengolahan makanan dapat menambah jumlah kalori makanan secara keseluruhan.

Misalnya, 1 sendok makan minyak goreng akan menambah 126 kkal, 1 sendok makan

mentega menambah 80 kkal, 1 sendok teh gula menambah 32 kkal.

Teknik pengolahan yang dianjurkan adalah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.

Makanan yang menggunakan santan sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat menambah

jumlah kalori. Jika mungkin, Anda dapat mengganti santan dengan susu rendah lemak seperti

pada soto betawi. Makanan bersantan atau digoreng sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering

atau sebaiknya hanya sesekali saja.

Dengan menghitung kalori yang Anda butuhkan dan jenis makanannya, maka Anda dapat

menikmati makanan kesukaan Anda tanpa takut menjadi gemuk maupun sakit. Coba selalu

perhatikan berapa banyak kalori yang Anda butuhkan dan pilih makanan yang tepat. Jika kita

terus memasukkan lebih banyak kalori daripada yang sanggup dibakar tubuh, itu akan

mengakibatkan obesitas atau menyebabkan gemuk.

- Meningkatkan keluaran energi dalam tubuh melalui aktivitas fisik

Kegemukan terjadi apabila pemasukan lebih tinggi daripada pengeluaran. Jadi untuk

mengantisipasi agar tidak terjadi “kelebihan” tersebut perlu dilakukan pembatasan

dan memperbanyak pengeluaran daripada pemasukan

- Olahraga secara teratur

Diet yang direkomendasikan oleh pemerintah Amerika Serikat

   Protein    Gemuk    Karbohidrat

Kalori 15% 30% 55%

2000 300 Kal 600 Kal 1100 Kal

75 g 67 g 275 g

Masalah 4

Miss A sering merasa capek, sering flu, dan siklus menstruasinya tidak teratur

34

Page 35: Skenario a Fix

1. Bagaimana mekanisme capek yang dialami Miss A sesuai dengan skenario?

Jawab:

Olahraga berat yang tidak disertai dengan fase recovery, menyebabkan

penumpukkan asam laktat, berakibat pada Miss A merasakan tubuhnya lemah untuk

melakukan kegiatan sehari-hari. Pada saat berolahraga berat, tubuh Miss A dipaksa

untuk meningkatkan kadar gula dalam darah melalui glikogenolisis dan

glukoneogenesis. Sehingga Miss A mampu melaksanakan olahraga berat. Namun

setiap ia selesai berolahraga, ia merasakan tubuhnya sangat lemah. Ditambah lagi ia

melakukan diet ketat, berakibat asupan nutrisi dan sumber energy aktivitas sel

berkurang. Tidak ada atau berkurangnya energy pada otot menyebabkan otot

kelelahan dan dapat menyebabkan gemetar saat atau setelah mengangkat sesuatu

yang berat.

2. Bagaimana mekanisme sering flu yang dialami Miss A sesuai dengan skenario?

Jawab:

Miss A mengurangi asupan protein. Padahal protein adalah bahan dasar pembentuk

enzim dan hormon. Dengan kata lain Imunoglobin yang berfungsi sebagai daya tahan

tubuh juga turun. Ini mengakibatkan ia gampang flu.

3. Bagaimana mekanisme siklus menstruasi yang dialami Miss A sesuai dengan

skenario?

Jawab:

Siklus menstruasi terganggu sebagai akibat dari penurunan BB secara drastis. Penurunan BB secara drastis akan mengakibatkan ketidakseimbangan hormonal pada Miss A.

Kurangnya asupan lemak maka fungsi hormon pun terganggu apalagi jika hal ini terjadi pada wanita. Hormon gonadtropin wanita seperti estrogen itu bahan bakunya adalah steroid yang merupakan derivat dari lemak. Fungsi dari estrogen itu sendiri juga untuk proses menstruasi. Jika kadar estrogen dalam tubuh wanita itu berkurang dari keadaan fisiologis tubuh wanita tersebut maka akan meningkatkan risiko siklus menstruasinya yang tidak lancar

Masalah 5

Lipatan kulit menunjukkan kandungan lemaknya 4%

35

Page 36: Skenario a Fix

1. Bagaimana cara mengukur kandungan lemak dalam tubuh?

Jawab:

Pengukuran lemak tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya

menggunakan dua metode, yaitu bisa dengan metode manual dengan menggunakan

skinfold caliper atau metode elektik dengan bioelectrical impedence.

Pengkuran lemak tubuh yang ini menggunakan alat yang bernama skinfold caliper,

yang dijepitkan di bagian tubuh yang telah ditentukan. Bentuk alat ini seperti penjepit

tetapi  di bawah tempat menjempit ada angka-angka yang akan mengukur lemak di

lipatan kulit kita. Bagian-bagian tubuh yang umumnya digunakan adalah bagian

lengan atas (bicep, tricep), bagian punggung (supskapula), bagian perut bawah.

Pengukuran dengan skinfold caliper ini sangat dibutuhkan ketelitian dan pengalaman

yang cukup. Sebab ketika menjepit, kita harus bisa memastikan apakah yang diambil ini

lemak atau otot. Sebab jika yang dijepit adalah otot, orang yang kita ukur akan merasa

36

Page 37: Skenario a Fix

kesakitan. Setelah melakukan pengukuran dengan skinfold caliper di bagian-bagian yang

telah ditentukan sesuai prosedur, langkah berikutnya adalah melakukan estimasi lemak.

Setelah dilakukan perhitungan estimasi lemak ini lah baru kita bisa mengetahui berapa

kandungan lemak tubuh seseorang .

Body Impedance Analysis

Selain penggunaanya praktis, hasil yang diukur oleh alat ini juga lebih banyak

macamnya. Alat bioelectrical impedance ini bentuknya mirip seperti timbangan

elektronik biasa, tapi ada pada bagian remotenya yang bisa ditarik keatas dengan

pegangan seperti motor-motoran. Jika kita akan melakukan pengkuran lemak tubuh

pegangan ini harus kita pegang saat menaiki alat ini dengan posisi memegangnya

tegak lurus dengan badan kita. Tidak lupa pula sebelumnya, kita telah mengisi data-

data yang diminta oleh alat ini.

Selain dua metode di tas, pengukuran lemak dapat dilakukan dengan cara

Metode underwater weight melakukan pengukuran dengan cara memasukkan

seseorang ke dalam air di wadah tertentu. Selanjutnya, lemak tubuh dihitung

37

Page 38: Skenario a Fix

berdasarkan jumlah air yang tersisa. Gambarannya, cara ini hampir serupa dengan

kejadian saat Archimedes menemukan rumus tekanan.

Cara lainnya dengan menggunakan alat bod pod. Alat ini berupa ruang

berbentuk seperti telur berukuran besar. Seseorang yang ingin diukur lemaknya

hanya diminta masuk ke dalam ruangan itu. Jumlah lemak diketahui dengan

menghitung jumlah udara yang tersisa.

Metode berikutnya yang boleh dibilang paling canggih di antara cara lainnya

adalah dengan menggunakan DEXA (dual energy X-ray absorptiometry). Alat ini

merupakan alat yang sama untuk mengukur kepadatan tulang pada penderita

osteoporosis. Alat canggih ini tak hanya mampu menghitung jumlah lemak namun

sekaligus penyebarannya.

Sayangnya, ketiga metode ini cukup rumit dan tak semua orang mampu

mengaksesnya. Tapi jangan khawatir, pasalnya ada beberapa cara lain untuk

mengukur lemak. Misalnya dengan menggunakan jangka kulit untuk mengukur

ketebalan lipatan kulit pada beberapa bagian tubuh seperti lengan dan perut.

Cara lain yang lebih sederhana adalah dengan tes lemak, melalui analisis

bioelektrik. Penggunaannya cukup simpel, hanya dengan mengalirkan sejumlah arus

listrik ringan ke seluruh tubuh, lantas mesin langsung menganalisanya.

Proses ini memakan waktu singkat tak sampai 10 menit. Namun hasilnya,

pasien tak hanya bisa mengetahui jumlah lemak, mereka juga bisa mengetahui

kandungan air tubuh. Dan tak jarang berat badan ideal yang perlu dicapai. Analisa

lemak semacam ini bisa didapati di body care centre seperti Impressions.

2. Berapa kandungan lemak yang normal dan bagaimana interpretasi kandungan lemak

pada Miss A?

Jawab:

Persentase lemak tubuh adalah perbandingan berat lemak tubuh dibandingkan dengan

total berat penyusun tubuh lainnya (lemak, otot, tulang, air).

Pada dasarnya, semakin rendah kadar lemak dalam tubuh, semakin bagus pula bentuk

tubuh orang tersebut. Untuk lelaki, persentase kadar lemak ideal adalah 11-15%, dan

bagusnya pada persentase 7-10%. Untuk wanita, persentase kadar lemak idealnya

lebih tinggi daripada lelaki, yaitu sekitar 19-22%, dan bagusnya pada persentase 15-

18%.

38

Page 39: Skenario a Fix

3. Apa yang terjadi bila kandungan lemak tidak normal?

Jawab:

Akibat Kadar Lipid (Lemak) Tidak Normal 

Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak

Kekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin

mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang

terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif

rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian.

Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan

kelainan pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulit mengalami inflamasi yaitu

radang disertai panas kering dan bersisik. Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat

makanan Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat makanan mengandung asam

linoleat kurang dari 0,1% energi makanan. Pada orang dewasa ekzema terjadi jika

makanan tidak mengandung lemak. Untuk memenuhi kecukupan asam lemak

esensial, susu formula bayi sekarang ditambah asam linolenat sehingga rasio asam

linoleat terhadap asam linolenat mendekati 5 : 1.

Akibat kekurangan asam lemak esensial pertama kali ditemukan pada anak-

anak yang mendapat makanan yang dapat dikatakan tanpa lemak. 400 bayi yang

diberi makanan yang mengandung asam linoleat dalam jumlah yang berbeda. Anak-

anak yang mendapat makanan dengan kandungan asam linoleat kurang dari 0,1%

energi makanan menunjukkan gejala kekurangan asam lemak esensial.

Akibat kekurangan asam lemak esensial pada orang dewasa diamati pada

seorang pria yang ususnya dibuang, disisakan sepanjang 60 cm. Kemudian dia

mendapat makanan tanpa lemak melalui vena saja. Setelah 100 hari dia menderita

radang kulit bersisik.

Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak di

berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi

produksi energi di dalam sel.

Penyerapan vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K rendah jka

makanan sehari-hari mengandung sedikit lemak. Kandungan vitamin-vitamin

tersebut di dalam hidangan makanan rendah lemak mungkin juga sedikit.

Akibat apa yang ditimbulkan oleh konsumsi berlebih lemak? Konsumsi

berlebih lemak akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi di dalam lemak

lebih dari 2 kali kadar energi di dalam karbohidrat. Rasa makanan berlemak yang

39

Page 40: Skenario a Fix

umumnya enak, cenderung mendorong konsumsi berlebih. Kegemukan berkaitan

dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung dan pembuluh darah dan diabetes

melitus.

Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah merupakan faktor resiko penyakit

jantung dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanan darah tinggi (hipertensi)

kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolesterol di

dalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal

kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak

mengkonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi

asam lemak tak jenuh dan menguranggi konsumsi makanan berkadar tinggi

kolesterol.

Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan

perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi

mengakibatkan tubuh hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi.

Meningkatkan rasio asam lemak Omega -3 atau Omega -6 di dalam sel berperan

dalam alergi dan inflamasi akan menurunkan reaktifitas tubuh terhadap alergi dan

inflamasi.

Pengamatan pada hewan percobaan menunjukkan konsumsi berlebih lemak

jenuh maupun lemak tak jenuh, mendorong terjadinya pertumbuhan tumor. Perlu

diingat, faktor resiko kanker banyak sekali, makanan hanya salah satu di antaranya.

Perubahan dan pola makana tidak menjamin seseorang terhindar dari kanker.

Penelitian pada hewan menunjukkan, untuk menghindari penyakit kronis

seyogyanya konsumsi asam lemak Omega -6 dikurangi dan konsumsi asam lemak

Omega -3 ditingkatkan. Konsumsi asam linolenat sebanyak 8,4% energi

menunjukkan hasil terbaik.

Dislipidemia adalah kondisi kadar lemak abnormal dalam darah. Dislipidemia

merupakan faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis (proses pembentukan plak

pada lapisan endotel akibat penimbunan lemak). Aterosklerosis sendiri dapat

merusak jantung, otak dan mengganggu sirkulasi darah di arteri perifer.

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada

pertengahan (40-50 tahun) maupun lanjut usia (lansia). Kadar kolesterol dalam darah

merupakan faktor risiko utama Penyakit Jantung Koroner (PJK).

40

Page 41: Skenario a Fix

Beberapa penelitian pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK)

menunjukkan penurunan kadar kolesterol dengan menghambat enzim HMG Co-A

reductase dapatmenurunkan risiko kejadian dan kematian Penyakit Jantung Koroner

(PJK). Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa penurunan kadar LDL yang

drastis dapat menurunkan risiko progresi terjadinya PJK pada pasien yang pernah

terkena PJK dan pasien yang belum terkena PJK.

Stroke

Stroke merupakan suatu istilah yang menggambarkan kejadian klinis akibat

penyumbatan atau perdarahan di salah satu pembuluh darah arteri yang

memperdarahi sistem saraf pusat, sehingga terjadi kematian jaringan otak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol LDL yang tinggi, kolestrerol

HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko penting

terjadinya Thrombo-embolic stroke.

Penyakit Arteri Perifer (Peripheral Artery Disease = PAD)

Penyakit Arteri Perifer pada umumnya merupakan manifestasi terjadinya

aterosklerosis pada lumen (rongga) arteri yang sangat kecil, sirkulasi ke jaringan

perifer terganggu.

Kadar lipoprotein yang tinggi akan menyebabkan PAD. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa aterosklerosis pada sirkulasi darah perifer dianggap sama

dengan aterosklerosisyang terjadi di sirkulasi jantung. Pasien dengan PAD, rata –

rata tidak disertai denganmiocardial infarction (kematian sel otot jantung)

atau stroke, dan rata – rata mempunyai kesamaan risiko kematian kardiovaskuler

yang disebabkan pada pasien dengan riwayat PJK atau penyakit pembuluh darah

otak.

Salah satu penelitian besar yaitu LIPID Studi (3514 pasien berumur 65-75

tahun) menunjukkan bahwa terapi pravastatin 40 mg per hari dapat menurunkan

angka kematian PJK 24%, menurunkan angka kematian miocardial infarction 26%

dan menurunkan angka kejadian stroke 12%; dalam periode pemantauan selama 6

tahun.

4. Apa saja fungsi kandungan lemak dibawah lipatan kulit?

Jawab:

41

Page 42: Skenario a Fix

a. Lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat.Kebutuhan energi tubuh

hendaknya dipenuhi oleh konsumsikarbohidrat dan lemak agar protein dapat

menjalankanfungsinya sebagai zat pembangun. Sebagai sumber energi lemak menghemat

protein yaitu mengurangi jumlah proteinyang digunakan sebagai sumber energi

b. Lemak dapat disimpan sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.

c. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan insulator sehinggatubuh dapatn

mempertahankan suhu normal. Apabila lapisanlemak terlalu tebal, karena terlalu

gemuk, pada cuaca panasorang akan kegerahan. Sebaliknya pada orang kurus,

lapisanlemak dibabah kulit sangat tipis, pada cuaca dingin orangkurus akan

kedinginan.

d. Lemak merupakan bantal pelindung bagi organ vital seperti bola mata dan ginjal.

e. Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh,

berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh.

“subcutaneous fat” (lemak di bawah kulit) akan melindungi kehilangan panas

tubuh melalui kulit, berarti juga mengatur suhu tubuh.

5. Bagaimana mekanisme penyimpanan lemak?

Jawab:

Lemak dicerna melalui saluran pencernaan. Lemak yang berasal dari usus,

yang terdiri atas trigliserid dan kolesterol disebut dengan kilomikron. Kemudian

kilomikron tersebut akan dialirkan ke darah. Kilomikron tersebut kemudian terurai

kembali. Trigliserid yang berasal dari kilomikron tersebut akan terurai menjadi asam

lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan ditranspor ke jaringan

lipid dan otot untuk sumber energi. Sedangkan kilomikron tersebut akan di bawa ke

hati menjadi kolesterol bebas.

Kolesterol dari kilomikron tadi di uraikan lagi menjadi asam empedu dan ke

jalur endogen.

Kolesterol dari hati dikeluarkan ke dalam darah dalam bentuk VLDL dan

berubah menjadi IDL oleh enzim lipoprotein lipase. IDL kemudian akan berubah

menjadi LDL yang kaya akan kolesterol. Kolesterol ini akan dilepaskan ke dalam

darah menuju sel-sel tubuh. Dan jika kolesterol ini berlebih maka akan dibuang oleh

HDL.

42

Page 43: Skenario a Fix

Secara ringkas, asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks

VLDL. Asam lemak kemudian akan diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk

disimpan. G3P untuk membuat trigliserida.

Masalah 6

Kedua orang tuanya obesitas

1. Apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya obesitas?

Jawab:

a. Faktor genetik

Apabila salah satu orang tua obesitas, maka persentase anak obesitas adalah 40-

50%. Jika kedua orang tua obesitas, maka persentase anak obesitas adalah 70-80%.

Penyebab monogenik misalnya defisiensi leptin kongenital dan mutasi MCR-4.

b. Faktor psikologis

Seseorang yang mengalami stress, dapat memicu pola makan yang abnormal. Yang

pertama makan di malam hari dan yang kedua makan dalam jumlah yang banyak.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah hormon yang disekresi sebagai tanggapan dari

keadaan psikologis sehingga terjadi peningkatan metabolisme energi untuk

melakukan aktivitas fisik. Jika seseorang tersebut tidak melakukan aktivitas fisik,

maka kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak.

c. Pola hidup yang kurang tepat

Kebiasaan yang kurang baik yang dilakukan terus-menerus akan menjadi pola

hidup yang kurang tepat. Misalnya kebiasaan dengan makan berlebihan dan waktu

makan tidak teratur.

d. Kurang melakukan aktivitas fisik

Asupan kalori yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang menyebabkan lemak

menumpuk di tubuh karena banyak tidak digunakan sebagai energi.

e. Faktor lain:

1) Metabolisme basal

Semakin lanjut usia, maka metabolisme basal semakin menurun. Sehingga aktivitas

fisik semakin berkurang menyebabkan energi yang digunakan juga berkurang.

2) Hormon Insulin

Terjadi peningkatan resistensi insulin sehingga glukosa dalam darah meningkat.

3) Enzim Tubuh

43

Page 44: Skenario a Fix

Enzim adipose tissue lipoprotein lipase bertugas mengontrol kecepatan trigliserida

di dalam darah yang dipecah menjadi asam lemak dan disalurkan ke sel-sel tubuh

untuk disimpan. Jika energi yang digunakan adalah glikogen maka akan cepat lapar

sehingga menimbulkan rasa untuk makan lagi.

4) Obat-obat tertentu

Obat obat seperti obat oral antidiabetes dan pil kontrasepsi dapat meningkatkan

nafsu makan. Selain itu obat untuk penyembuhan penyakit dalam waktu yang lama.

2. Bagaimana pengaruh faktor genetic terhadap obesitas?

Jawab:

Faktor kecacatan genetic yang menyebabkan obesitas biasanya dipengaruhi perubahan atau mutasi kepada beberapa gen seperti gen leptin dan perubahan pada keronsong gen leptin. 77% dari obesitas adalah gen.Anak yang memiliki berat badan berlebihan memiliki orang tua yang juga obesitas. Jika salah satu orang tua yang mengalami obesitas maka kemungkinan anaknya memiki obesitas sebesar 40 % namun jika kedua orang tua yang obesitas, maka anakanya akan memiliki resiko 70 % mengalami obesitas.

Masalah 7

Dokter mendiagnosa Miss A mengalami hypochrome mycrocyter anemia dengan

hypopotasium dan hyposodium.

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan anemia?

Jawab:

- Pendarahan hebat

- Pendarahan akut

- Kecelakaan

- Pembedahan

- Persalinan

- Pecah pembuluh darah

- Pendaran kronik

- Pendarahan hidung

- Wasir

- Ulkus peptikum

44

Page 45: Skenario a Fix

- Kanker atau polip di saluran pencernaan

- Tumor ginjal atau kandung kemih

- Pendarahan menstruasi yang sangat banyak

- Berkurangnya pertumbuhan sel darah merah karena:

a. Kekurangan zat besi

b. Kekurangan vitamin B12

c. Kekurangan asam folat

d. Kekurangan vitamin C

e. Penyakit kroniuk

- Dari factor genetic: Anemia diturunkan dari generasi ke generasi

- Kurang mengkonsumsi bahan makanan hewani

- Kebiasaan diet untuk menurunkan berat badan

- Kemiskinan yang menyebabkan orang kurang mengkonsumsi makanan bergizi

2. Apa saja tipe-tipe anemia?

Jawab:

A. Faktor-faktor morfologik sel darah merah

1. Anemia normokromik normositik

SDM memiliki ukuran dan bentuk normal serta jumlah hemoglobin normal (MCV)

dan MCHC normal atau normal rendah. Penyebab anemia jenis ini adalah

kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis yang meliputi infeksi, gangguan

endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit

infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

2. Anemia normokromik makrositik

SDM lebih besar dari normal tetapi normokromik karena MCV meningkat dan

MCHC normal. Keadaan ini disebabkan oleh terganggunya atau terhentinya

sintesis DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 atau asam folat atau

keduanya. Anemia normokromik dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker karena

agen-agen mengganggu sintesis DNA.

3. Anemia hipokromik mikrositik

SDM dengan ukuran kecil dan pewarnaan yang kurang. Warna yang kurang

menandakan hemoglobin yang kurang (MCV dan MCHC menurun). Keadaan ini

umumnya mencerminkan insufisiensi sintesis heme atau kekurangan zat besi,

keadaan sideroblastik, dan kehilangan darah kronis, atau gangguan sintesis globin

seperti thalasemia.. thalasemia menyangkut ketidaksesuaian jumlah rantai alfa dan

45

Page 46: Skenario a Fix

beta yang disintesis, dengan demikian tidak dapat terbentuk molekul hemoglobin

tetrameter normal.

B. Etiologi

1. Peningkatan hilangnya SDM, dapat disebabkan oleh:

a) Perdarahan, dapat diakibatkan dari trauma atau ulkus atau akibat perdarahan

kronis karena polip di kolon, keganasan, hemoroid, atau menstruasi.

b) Penghancuran SDM

1) Intrinsik

- Hemoglobinopati, hemoglobin yang diwariskan seperti penyakit sel

sabit.

- Gangguan sintesis globin, seperti thalasemia

- Kelainan membran SDM, seperti sferositosis herediter dan eliptositosis.

- Defesiensi enzim, seperti G6PD dan piruvat kinase.

2) Ekstrinsik

Respon isoimun yang mengenai individu-individu berbeda dalam spesies

yang sama dan disebabkan oleh transfusi darah yang tidka cocok. Respons

autoimun terdiri atas produksi antibodi terhadap sel-sel darah merah tubuh

sendiri. Anemia hemolitik autoimun dapat terjadi tanpa diketahui

penyebabnya setelah pemberian obat-obatan tertentu, seperti alfa-

metildopa, quinin, sulfonamid, atau L-dopa, atau pada keadaan-keadaan

penyakit lain, seperti limfoma, leukimia limfositik kronis, lupus

eritomatosus, artritis reumatoid, dan infeksi virus.

Malaria merupakan penyakit parasit yang ditularkan ke manusia melalui

gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Malaria menyebabkan

anemia hemolitik berat ketika SDM diinfestasi oleh parasit Plasmodium,

yang menyebabkan kelainan sehingga permukaan SDM menjadi tidak

teratur. Kemudian SDM yang mengalami kelainan segera dikeluarkan dari

sirkulasi oleh limpa.

Hipersplenisme dapat juga menyebabkan hemolisis akibat peningkatan

nyata SDM yang terperangkap dan hancur. Karena limpa yang membesar

mengisolasi semua jenis sel darah merah, seorang pasien dengan

hipersplenia akan memperlihatkan pansitopenia dan sumsum tulang yang

normal atau hiperselular. Luka bakar berat, terutama saat bantalan kapiler

46

Page 47: Skenario a Fix

pecah dapat menyebabkan hemolisis. Katup jantung buatan juga

menyebabkan hemolisis oleh destruksi mekanis.

2. Penurunan atau kelainan pembentukkan sel

a. Keganasan jaringan padat metastatik, leukimia, limfoma, dan mieloma multipel;

pajanan terhadap obat-obatan dan zat kimia toksik; radiasi dapat mengurangi

produksi efektif SDM.

b. Penyakit-penyakit kronis yang mengenai ginjal dan hati, serta infeksi dan

defisiensi endokrin. Kekurangan vitamin-vitamin penting, seperti B12, asam

folat, vitamin C, dan zat besi dapat mengakibatkan pembentukkan SDM tidak

efektif, menimbulkan anemia.

a. Anemia Aplastik

Disebabkan oleh tidak berfungsinya sumsum tulang. Contoh radiasi sinar gamma,

sinar-x secara berlebihan, zat kimia dan obat-obatan tertentu.

b. Anemia Megaloblastik

Hilangnya salah satu faktor ini (B12, asam folat dan faktor intrinsik yang berasal dari

mukosa lambung) dapat memperlambat produksi eritroblas dalam sumsum tulang.

Akibatnya sel darah merah tumbuh terlalu besar. Hal ini terjadi pada anemia

pernisiosa (defisiensi B12 dan asam folat) atau hilangnya lambung pada saat

gastrektomi total. Pada keadaan ini, karena eritroblas tidak dapat berproliferasi cukup

cepat untuk membentuk SDM dalam jumlah normal, sel-sel yang terbentuk menjadi

terlalu besar, aneh, dan membrannya rapuh.

c. Anemia Hemolitik

Kelainan SDM karena keturunan. Sel nya mudah rapuh, mudah pecah pada saat

melewati kapiler, terutama pada saat melalui limpa.

1) Anemia sel sabit, mengandung tipe hemoglobin abnormal yang disebut dengan

hemoglobin S, yang memiliki kelainan rantai beta pada molekul hemoglobin. Bila

hemoglobin ini terpapar dengan oksigen kadar rendah, ia akan mengendap

menjadi kristal-kristal panjang di dalam SDM. Kristal-kristal ini akan

memperpanjang sel dan lebih memberi gambarna seperti bulan sabit, dan bukan

menyerupai lempeng bikonkaf. Hemoglobin yang mengendap juga merusak

membran sel sehingga menjadi sangat rapuh.

47

Page 48: Skenario a Fix

2) Sferositas herediter, SDM berukuran kecil berbentuk sferis, dan tidak berbentuk

lempeng bikonkaf. Sel-sel ini mudah dipecahkan walaupun dengan sedikit tekanan

pada saat melwati limpa dan pembuluh darah sempit lainnya.

3) Eritroblastis fetalis

Antibodi Rh positif pada janin diserang oleh Rh negatif pada ibu menyebabkan sel

dengan Rh positif menjadi rapuh, yang dengan cepat menimbulkan pecahnya sel.

3. Bagaimana patofisiologi dari hypopotasium dan hyposodium?

Jawab:

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah)

DEFINISI

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana

konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

PENYEBAB

Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik.

Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang

tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui

saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu

yang lama atau polip usus besar).

Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak

ditemukan dalam makanan sehari-hari.

Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan.

Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang

menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang

berlebihan.

Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon

kostikosteroid termasuk aldosteron.

Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam

jumlah besar.

48

Page 49: Skenario a Fix

Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang

yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau

tertentu.

Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan

penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium

terganggu.

Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan

teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan

hipokalemia.

Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya

hipokalemia.

Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah)  

DEFINISI

Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang

lebih kecil dari 136 mEq/L darah.

PENYEBAB

Dalam skenario hal ini bisa disebabkan oleh efek diuretik yang ditimbulkan oleh

slimming tea. Sehingga Na ikut terbuang bersama urin, akibat absorbsinya terganggu.

Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu

banyaknya air dalam tubuh.

Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang

49

Page 50: Skenario a Fix

sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada

penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan

intravena.

Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang

kelebihannya.

Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa

menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan

baik, misalnya pada gagal ginjal.

Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati,

dimana volume darah meningkat.

Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium,

meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.

Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi

(penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak.

Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon

aldosteron.

Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH)

memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak

mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik.

Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah

natrium dalam darah.

4. Bagaimana patofisiologi dari hypochrome mycrocyter anemia?

Jawab:

Anemia mycrocitic hipochromer adalah anemia dengan ciri ukuran sel darah merah

lebih kecil dari ukuran normal dan berwarna coklat, yang disebabkan kekurangan ion

Fe sebagai komponen hemoglobin, disertai dengan penurunan sintesa hemoglobin.

Patofisiologi simpanan zat besi habis, kadar serum menurun, dengan gejala klinis

timbul karena jumlah hemoglobin tidak adekuat untuk mengangkut oksigen ke

50

Page 51: Skenario a Fix

jaringan tubuh. Manifestasi klinik pucat, fertigo keletihan, sakit kepala, depresi,

takikardi, dan amenore.

Dalam skenario hal ini disebabkan karena salah satu dari efek meminum slimming

tea (thanin), yaitu menghambat absorbsi zat besi dan B1.

Masalah 8

Pemeriksaan Tambahan yang meliputi:

Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit

Laboratory finding

The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;

BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

1. Berapa kadar normal dari masing-masing pemeriksaan?

Jawab:

HDL (High Density Lipoprotein)

Nilai normal : 

40-60 mg/dl

LDL (Low Density Lipoprotein)

Nilai normal : <150 mg/dl

      

NATRIUM  (Na)

Nilai normal dalam serum :   

Dewasa 135-145 mEq/L

Anak 135-145 mEq/L

Bayi 134-150 mEq/L

Nilai normal dalam urin : 40 - 220 mEq/L/24 jam

KALIUM (K)

Nilai normal : 

Dewasa 3,5 - 5,0 mEq/L

51

Page 52: Skenario a Fix

Anak 3,6 - 5,8 mEq/L

Bayi 3,6 - 5,8 mEq/L

PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH

Nilai normal gula darah puasa :

Dewasa 70 -110 mg/dl

Anak 60-100 mg/dl

Bayi baru lahir 30-80 mg/dl

MCV

Nilai normal : 80-90 fl

MCH

Nilai normal : 27-31 pg

BP

Nilai normal : Menurut WHO batas tekanan darah yang masih dianggap normal

adalah kurang dari 130/85

mmHg.

Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur ≥ 18 tahun)

berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih

kunjungan klinis2 (Tabel 2).

Klasifikasi Sistol Diastol

Normal <120 <80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 90-99

Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100

Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori,

dengan nilai normal pada tekanan darah sistolik (TDS) < 120 mm Hg dan tekanan

darah diastolik (TDD) < 80 mm Hg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori

penyakit tetapi mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cendrung

meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada dua tingkat

52

Page 53: Skenario a Fix

(stage) hipertensi , dan semua pasien pada kategori ini harus diberi terapi obat.

Hb

Nilai normal :

Kelompok Hb %

Dewasa Wanita

Wanita hamil

Laki-laki

12

11

14

Anak-anak 6 bulan-6 tahun

6 tahun-14 tahun

11

12

Sumber: WHO, 1993 dalam Smart Gillespie et all. (1996)

Pulse rate

Normal: 60-100x/min

2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan tambahan?

Jawab:

Physical examination:

BP: 140/90 mmHg (di atas normal)

PR: 94x/menit (normal)

Laboratory finding

The result:

Hb: 10.5 g/dl

MCV= 70 fl (di bawah normal)

MCH = 25 pg (di bawah normal)

BSN : 110 mg/dl (Pra diabetes) , HbA1c : 6.2 % (normal)

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl (normal), LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L (rendah) , K (Potasium) : 2,8 mEq/L(rendah)

3. Apa yang menyebabkan hasil pemeriksaan:

BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit

Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg

53

Page 54: Skenario a Fix

BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %

Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl

Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

Jawab:

BP : diatas normal -> akibat obese (sel banyak, butuh oksigen dan nutrisi yang banyak)

PR: tachycardi -> akibat obese (sel banyak, butuh oksigen dan nutrisi yang banyak)

MCV; MCH; Hb rendah -> Sebab: takut konsumsi lemak & protein -> kekurangan asupan -> defisiensi zat besi dan vitamin B12-> pembentukan Hb terganggu.

Glukosa puasa -> termasuk prediabetes (100-125) Pengaruh obese (faktor keturunan)

HbA1c -> 5.7 – 6.4 % prediabetes pengaruh obese (faktor keturunan)

*note: obese memiliki resiko diabetes yang lebih tinggi dibandingkan orang normal

Kolesterol normal (total <200 HDL>30 LDL<100)

Hipokalemi hiponatremi -> efek konsumsi diuretik berlebihan, keseimbangan asam basa terganggu (penyerapan kalium dan natrium terganggu, pengeluaran kalium dan natrium dari urin dan keringat)

54

Page 55: Skenario a Fix

D. KETERKAITAN ANTAR MASALAH

55

Miss A, 25 tahun, 72 kg, 154 cm

Faktor Genetik (Kedua Orang Tua Obese)

Hanya mengkonsumsi buah, nasi dan sayur, tidak mengkonsumsi lemak dan protein

Konsumsi Slimming Tea

Aerobik 2 jam/hari

1. Berat badan turun drastic (16 kg)

2. Lelah3. Sering Flu4. Siklus Menstruasi

tidak teratur

Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan

a. BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit

b. Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25

pg

c. BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %

d. Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50

mg/dl, LDL : 90 mg/dl

e. Na (Sodium) : 120 mEq/L , K

(Potasium) : 2,8 mEq/L

Kandungan Lipid 4%

Menderita Hypochrome Mycrocyter

Anemia

Page 56: Skenario a Fix

E. IDENTIFIKASI TOPIK PERMASALAHAN (LEARNING ISSUE)

No. Pokok Pembahasan What I Know What I Don’t Know How I

Learn

1 Obesitas Faktor Penyebab

Obesitas

Pengaruh Faktor

genetik

Internet,

textbook,

journal

2 Metabolisme

Karbohidrat

Pengertian dan

Klasifikasi

Proses Penghasilan

ATP dari karbohidrat

3 Metabolisme Lemak Proses Absorpsi Lemak Proses Metabolisme

Lemak

4 Metabolisme Protein Biosintesis protein Proses Penggunaan

Protein untuk energi

5 Metabolisme

Vitamin

Klasifikasi dan fungsi

vitamin

Proses Metabolisme

Protein

6 Metabolisme Mineral Macam-macam mineral

yang penting bagi tubuh

Proses Metabolisme

Mineral

7 Keseimbangan asam

basa (Cairan Tubuh)

Mekanisme tubuh dalam

mengatur keseimbangan

asam basa

Gangguan

Keseimbangan asam

basa tubuh

8 Kebutuhan Kalori &

Pola Diet serta BMI

Cara Mengukur BMI

dan klasifikasinya

Cara menghitung

kebutuhan kalori

seseorang

9 Slimming tea (Zat

diuretic)

Kandungan Slimming

tea

Efek Slimming Tea

10 Anemia Macam-Macam Anemia Penyebab Anemia

11 Latihan Aerobik Manfaat latihan aerobic Cara dan aturan

latihan aerobic

12 Hypopotasium dan

Hyposodium

Pengertian dan

Penyebabnya

Efek bagi tubuh

56

Page 57: Skenario a Fix

F. SINTESIS

1. Obesitas

Tipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu Tipe obesitas berdasarkan

bentuk tubuh dan Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak.

2.2.1 Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh.

a. Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)

Type seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut.

Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid)

b. Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul

dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)

Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat

pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

2.2.2 Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

a. Obesitas Tipe Hyperplastik

Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaan

normal.

b. Obesitas Tipe Hypertropik

Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkan keadaan

normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.

c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan

sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan

perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik

2.3 Gejala-Gejala Terjadinya Obesitas

57

Page 58: Skenario a Fix

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada

bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun

penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat

tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),

sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung

bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan

kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.

Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih

sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang

secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema

(pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Obesitas

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang

diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan

pembakaran kalori ini masih belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :

a. Faktor Makanan

Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang

dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya jika

mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka

kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak

seperti telah diuraikan diatas.

b. Faktor Keturunan

Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena

faktor interaksi gen dan lingkungan.

c. Faktor Hormon

Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan

mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan

berkurang.

d. Faktor Psikologis

Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan

suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food).

58

Page 59: Skenario a Fix

e. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang Tepat

Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan

perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola

kebiasaan makan dan beraktifitas fisik.

f. Pemakaian Obat-Obatan

Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya

obat kontrasepsi.

2.5 Cara Pengukuran Tingkat Obesitas

A. Pengukuran Secara Antropometrik

1. Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan

yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori

Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan

Obesitas (kegemukan).

2. RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul)

Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan

mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar

pinggang (LP).

Rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu :

Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi

pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang

berukuran ≥ 80 cm. Jadi “Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan

IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur lingkar pinggang”.

3. Indeks BROCCA

Salah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks

Brocca, dengan rumus sebagai berikut:

Bila hasilnya :

90-110% = Berat badan normal

110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)

> 120% = Kegemukan (Obesitas)

59

Page 60: Skenario a Fix

B. Pengukuran Secara Laboratorik

1. BOD POD

2. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry)

3. Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)

2.6 Mekanisme Terjadinya Obesitas

Obesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure.

Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah

energi intake atau masukan yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar

dibandingkan energi expenditure atau energi yang dikeluarkan.

2.7 Dampak yang Timbul Akibat Obesitas

Obesitas juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun

seperti:

Penyakit Jantung Koroner

Tekanan Darah Tinggi

Diabetes Melitus (tipe 2)

Gangguan Pernapasan

Stroke

Resiko komplikasi

Seseorang dengan obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat, antara

lain:

1. Hipertensi. Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah.Peningkatan kadar

insulin berkaitan dengan retensi garam dan air yangmeningkatkan volum darah. Laju

jantung meningkat dan kapasitas pembuluhdarah mengangkut darah berkurang.

Semuanya dapat meningkatkan tekanandarah.

2. Diabetes. Obesitas merupakan penyebab utama DM 2.Lemak berlebih menyebabkan

resistensi insulin, dan hiperglikemiaberpengaruh negatif terhadap kesehatan.

3. Dislipidemia.Terdapat peningkatan kadar low-density lipoprotein cholesterol("jahat"),

penurunan kadar high-density lipoprotein cholesterol("baik") dan peningkatan kadar

trigliserida. Dispilidemia berisikoterbentuknya aterosklerosis.

60

Page 61: Skenario a Fix

4. Penyakit jantung koroner dan Stroke. Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit

kardiovaskular akibat aterosklerosis.

5. Osteoartritis. Obesitas memperberat beban pada sendi-sendi.

6. Apnea tidur. Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yangselanjutnya

menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkurberat.

7. Asma. Anak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan

asma atau pembatasan keaktifan fisik.

8. Kanker. Banyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya padaperempuan

kanker payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu;pada lelaki kanker

kolon, rektum dan prostat.

9. Penyakitperlemakan hati. Baik peminum alkohol maupun bukan dapat

mengidappenyakit perlemakan hati (non alcoholic fatty liver disease = NAFLD)atau

non alcoholic steatohepatitis (NASH) yang dapat berkembang menjadisirosis.

10. Penyakit kandung empadu. Orang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol

yang berisiko batu kandung empedu.

11. Gout. Obesitas juga mungkin berkaitan dengan gout.8,9 Bahkan padaperempuan sehat

yang belum obes the Pensacola Study telah menujukkanbahwa peningkatan LP sudah

meningkatkan parameter risiko metabolik.

 

Penatalaksanaan Obesitas

Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama.

Terdapat banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidup, perubahan perilaku dan pengaturan makan.

Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keaktifan

fisik,dikombinasikan dengan perubahan perilaku. Kata pepatah Cina kuno “makanmalam

sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilantahun”. Pertama usahakan

mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting

untuk keberhasilanpenurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor

antaralain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah sedang makanan kaya nutrien,lemak rendah

dan kalori rendah. Pilih jenis makanan dengan kepadatanenergi rendah seperti sayur-sayuran

dan buah-buahan, jenis makanansehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-

manisan,kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makananyang

diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar.Perbanyak kerja fisik,

olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.

61

Page 62: Skenario a Fix

Pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan

disesuaikan dengan keadaan penderita.

•   Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang(1200-1500 kalori/hari

untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria)disertai dengan olah raga

•    Penderita dengan resiko kesehatanmenengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200

kalori/hari untukwanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga

•   Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi,mendapatkan obat anti-

obesitas disertai diet rendah kalori dan olahraga.

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat

badan :

•   Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan(vitamin,

mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harusrendah kalori.

•    Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara

perlahan dan stabil.

•    Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan

kesehatan secara menyeluruh.

•   Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelahpenurunan berat

badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakanbagian tersulit dari pengendalian berat

badan. Program yang dipilihharus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik

yangpermanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokongterjadinya

penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakanperubahan perilaku, termasuk

pendidikan dalam kebiasaan makan yangsehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi

masalah berat badan.

2.    Bedah bariatric

DiAmerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2atau IMT

35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, ataugangguan gaya hidup dan

telah gagal mencapai penurunan BB yang cukupdengan cara non-bedah. (NIH Consensus

Development Panel pada tahun1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus

menganjurkan juga caraini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2 dengan keadaan

komorbidyang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkanpenurunan

BB maksimal 21–38%.

3.    Obat-obat anti obesitas

62

Page 63: Skenario a Fix

Adaobat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation,menurunkan

selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, ataukeduanya), contohnya

Phentermin. Obat ini hanya dibolehkan untuk jangkapendek. Orlistat menghambat enzim

lipase usus sehingga menurunkanpencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi

lemak dalam tinjadengan sedikit kalori yang diserap. Sibutramine meningkatkan

statiationdengan cara menghambat ambilan kembali monoamine neurotransmitters(serotonin,

noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan peningkatansenyawa-senyawa tersebut di

hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompokantagonuis CB1, yang menghambat ikatan

cannabinoid endogen padareseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan

menurunkanBB. Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangkalama

dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda diAmerika Serikat.

Sayangnya obat-obatan tersebut tidak ada yang dapatmemenuhi harapan dan

kebutuhan orang. Oleh karena itu industri farmasimasih mengembangkan banyak calon obat

baru.Namun yang perludipahami adalah semua cara tersebut tetap memerlukan pengaturan

makan,latihan fisik, perubahan perilaku dan pedoman medis seumur hidup.

Kesimpulan

   Obesitas merupakan masalah global yang perlu segera ditangani, karenadapat berakibat

fatal bagi penderitanya. Untuk mengatasi masalahobesitas dapat dilakukan dengan mengubah

gaya hidup (life style),pengaturan asupan makanan, pemberian obat-obatan sampai dengan

tindakanpembedahan.

2. Metabolisme Karbohidrat

Terdiri 3 fase:

- Glikolisis- Siklus Kreb- Fosforilasi Oksidatif

63

Page 64: Skenario a Fix

GLIKOLISIS

Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A

Glikolisis terjadi di sitoplasma

Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel

Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam

sel

Didalam sel GC → G + C

C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel

Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam

sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM

G di sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)

Fruktokinase → fruktose → fruktose 6-PO4

Galaktokinase → galaktose → galaktose 6-PO4

64

Page 65: Skenario a Fix

Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat

Glikolisis terdiri 2 lintasan:

Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-

PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof

Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung

(pintas heksosmonofosfat)

SIKLUS KREBS

Proses perubahan asetil co-A → H

Proses ini terjadi didalam mitokondria

Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini

terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis

65

Page 66: Skenario a Fix

Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan kekurangan oxaloasetat

Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A

menumpuk di sitoplasma

Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil co-A → asam aseto asetat

Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi

butirat

Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan

Keton

Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis

Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM

→ koma diabeticum

66

Page 67: Skenario a Fix

FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh

senyawa yang disebut ATP

Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam

proses rantai respirasi

Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang

dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)

RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat

R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2 ATP + 4 H

67

Page 68: Skenario a Fix

Hasil utama glikolisis: asam piruvat

Energi dihasilkan: 2 ATP

Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma

Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan Heksosmonofosfat

Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H

R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP

Hasil utama: H

Energi dihasilkan: 2 ATP

Tempat berlangsung: mitokondria

Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus

Asam Trikarboksilat

Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang

dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)

R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP

Energi yang dihasilkan: 34 ATP

Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP

68

Page 69: Skenario a Fix

3. Metabolisme Lemak

Lemak dicerna melalui saluran pencernaan. Lemak yang berasal dari usus, yang

terdiri atas trigliserid dan kolesterol disebut dengan kilomikron. Kemudian kilomikron

tersebut akan dialirkan ke darah. Kilomikron tersebut kemudian terurai kembali.

Trigliserid yang berasal dari kilomikron tersebut akan terurai menjadi asam lemak

bebas dan kilomikron. Asam lemak bebas akan ditranspor ke otot untuk sumber

energi. Sedangkan kilomikron tersebut akan di bawa ke hati menjadi kolesterol bebas.

Kolesterol dari kilomikron tadi di uraikan lagi menjadi asam empedu dan ke jalur

endogen.

Kolesterol dari hati dikeluarkan ke dalam darah dalam bentuk VLDL dan berubah

menjadi IDL oleh enzim lipoprotein lipase. IDL kemudian akan berubah menjadi

LDL yang kaya akan kolesterol. Kolesterol ini akan dilepaskan ke dalam darah

menuju sel-sel tubuh. Dan jika kolesterol ini berlebih maka akan dibuang oleh HDL.

69

Page 70: Skenario a Fix

70

Page 71: Skenario a Fix

4. Metabolisme Protein

PROTEIN TUBUH

¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon)

Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide

Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa

Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut,

kuku); dan aktin-miosin

MACAM PROTEIN

Peptide: 2 – 10 asam amino

Polipeptide: 10 – 100 asam amino

Protein: > 100 asam amino

Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide

Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein

Lipoprotein: gabungan lipid dan protein

71

Page 72: Skenario a Fix

ASAM AMINO

Asam amino dibedakan: asam amino esensial dan asam amino non esensial

Asam amino esensial: T2L2V HAMIF (treonin, triptofan, lisin, leusin, valin → histidin,

arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin)

Asam amino non esensial: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin, asparadin → sistein, asam

aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamat)

TRANSPORT PROTEIN

Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah

Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan

Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim)

Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein

PENGGUNAAN PROTEIN UNTUK ENERGI

Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan

energi atau disimpan dalam bentuk lemak

Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau

transaminasi

Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino

Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto

PEMECAHAN PROTEIN

Transaminasi:

72

Page 73: Skenario a Fix

alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat

Diaminasi:

asam amino + NAD+ → asam keto + NH3

NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal → harus diubah

dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang oleh ginjal

EKSKRESI NH3

NH3 → tidak dapat diekskresi oleh ginjal

NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati

Jika hati ada kelainan (sakit) → proses perubahan NH3 → urea terganggu → penumpukan

NH3 dalam darah → uremia

NH3 bersifat racun → meracuni otak → coma

Karena hati yang rusak → disebut Koma hepatikum

PEMECAHAN PROTEIN

Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat

masuk kedalam siklus Krebs

Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat,

suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat

73

Page 74: Skenario a Fix

SINGKATAN ASAM AMINO

Arg, His, Gln, Pro: Arginin, Histidin, Glutamin, Prolin

Ile, Met, Val: Isoleusin, Metionin, Valin

Tyr, Phe: Tyrosin, Phenilalanin karboksikinase

Ala, Cys, Gly, Hyp, Ser, Thr: Alanin, Cystein, Glysin, Hydroksiprolin, Serin, Threonin

Leu, Lys, Phe, Trp, Tyr: Leusin, Lysin, Phenilalanin, Triptofan, Tyrosin

SIKLUS KREBS

Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2

Proses ini terjadi didalam mitokondria

Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini

terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis

Oksaloasetat berasal dari asam piruvat

Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang oxaloasetat

74

Page 75: Skenario a Fix

RANTAI RESPIRASI

H → hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH

H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c →

sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + E

Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi

Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H antar carrier memakai enzim

Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim Oksidase

Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b

75

Page 76: Skenario a Fix

→ sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 → H2O + E

FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh ADP

untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP

Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam

proses rantai respirasi

Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP

KREATIN DAN KREATININ

Kreatin disintesa di hati dari: metionin, glisin dan arginin

Dalam otot rangka difosforilasi membentuk fosforilkreatin (simpanan energi)

                        istirahat

Kreatin + ATP      ↔           Fosforilkreatin → Kreatinin

                         gerak                                     urine

5. Metabolisme Vitamin

Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan

oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air,

yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan

oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin

tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan

produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman

76

Page 77: Skenario a Fix

tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun

kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus

akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.

Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang

dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat

perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.

Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus

digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik,

baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.

Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke

hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus

Sumber : Muchtadi, 2009

6. Metabolisme Mineral

Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5 kelompok,

yaitu :

1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen utama molekul-

molekul tubuh.

2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan mineral yang

penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih besar dari 100 mg/hari.

77

Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan

Vitamin A, D, E, K dan

betakaroten

Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan

dengan kilomikron, diserap melalui saluran

limfatik.

Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na (cepat)

Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen +

usus sedikit), dengan bantuan Na (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).

Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif

Niasin +

Difusi pasif (menggunakan Na )

Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif

Folasin (Asam Folat) + Menggunakan Na

Page 78: Skenario a Fix

3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum, selenium, dan seng.

Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang terdapat sedikit dalam tubuh.

Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok ini, berperan mencegah kerusakan gigi.

4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur tambahan dan

tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.

5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.

ABSORPSI MINERAL

Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar

larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban

spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting

untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah

pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.

Kelainan akibat kekurangan mineral

Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila

terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi),

penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain.

Kelainan akibat kelebihan mineral.

Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.

Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari

Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam sebagian besar makanan,

terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya dalam makanan

hanya dalam jumlah yang sedikit

Metabolisme Kalsium

Konsentrasi ion kalsium normalnya diatur sangat dengan sangat tepat, diman kadar

kalsium normal dalam plasma sekitar 9,4 mg/dl atau setara dgn 2,4 mmol Ca/L. Kalsium

berperan dalam proses konraksi otot rangka, jantung dan otot polos, pembekuan darah dasn

transmisi impuls saraf.

78

Page 79: Skenario a Fix

Hanya sekitar 0,1 % kalsium yang berada di CES. 1 % di sel dan sisanya disimpan di

tulang.Kalsium dalam plasma terdapat dalam 3 bentuk :

1. Sekitar 41 % ( 1mmol/L) bergabung dgn protein plasma (tidak dapat berdifusi melalui

memberan kapiler)

2. Sekitar 9 % kalsium (0.2 mmo/L) dengan anionik plasma dan CIS (dapat berdifusi

melalui membran kapiler)

3. 50 % (1,2 mmol/L ) kalsium dalam plasma dapat berdifusi melalui membran kapiler dan

terionisasi.

Kecepatan masukan untuk masing-masing kalsium dan fosfat adalah 1000 mg/hari.

Pada normalnya kalsium sangat sulit diserap di usus sehingga memerlukan bantuan vit. D.

Vit D meningkatkan absorbpsi kalsium oleh usus sekitar 35 % (350 gram/hari). Kalsium

tambahan brda dlm usus 250 mg/hari akan mmsuki usus melalui getah sekresi sal. Cerna.

Sisanya berada dalam usus dan diekskresikan ke dalam feces sebesar 900 mg. Sedangkan

absorbsi fosfat oleh usus hampir seluruhnya diserap lansung kedalam plasma darah

Ginjal

Kira-kira 10 % (100 mg/hari) dari kalsium yang masuk akan diekskresikan kedalam

urin Sekitar 41 % kalsium plasma terikat dengan protein plasma dan oleh karenanya tidak

akan difiltrsi oleh glomerulus. Pada keadaan normal tubulus ginjal mereabsorbsi 99%

kalsium dalam plasma yang masuk ke gromerulus.

Metabolisme Fosfor

79

Page 80: Skenario a Fix

Esensial untuk sejumlah reaksi biokomia dalam tubuh terutama produksi energi,

metabolisme protein, karbohidrat & lemak serta pembangunan protein memperkuat tulang

dan gigi berperan dalam pengatur keseimbangan asam-basa, kontraksi otot, fungsi ginjal &

kesempurnaan fungsi syaraf

Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Enam puluh enam persen fosfor dalam tubuh

terdapat pada tulang-tulang sebagai ikatan dengan dengan garam kapur, dan 33 % terdapat

dalam jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik. Garam organik dari fosfor

berguna untuk membantu metabolisme energi.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi penyerapan dan penyimpanan garam fosfor

adalah sebagai berikut:

- Jumlah garam kapur yang terdapat dalam makanan.

- Jumlah garam besi ( ferum ). Garam bes yang terlalu banyak dapat menghambat

penyerapan garam fosfor.

- Gangguan-gangguan alat pencernaan yang bersifat khronis.

- Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid.

Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi.

Peran fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi dan

penyimpanan dan pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). Pada umumnya

jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari,

kira-kira sama dengan kalsium.

Peranan fosfor adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan

pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). DNA dan RNA terdiri dari fosfor

dalam bentuk fosfat; demikian juga membran sel yang membantu menjaga permeabilitas sel.

Dalam bahan pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik.

Enzim dalam saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik dari ikatannya dengan

bahan organik. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam bentuk anorganik, khususnya di

bagian atas duodenum yang bersifat kurang alkalis 70% yang dicerna akan diserap.

Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per

orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan kalsium.

80

Page 81: Skenario a Fix

Sumber fosfor yang utama adalah bahan makanan dengan kadar protein tinggi seperti

daging, unggas, ikan, dan telur. Biji-bijian terutama bagian lembaganya dan biji-bijian yang

utuh (pecah kulit) juga banyak mengandung fosfor. Bahan pangan yang kaya protein dan

kalsium biasanya juga kaya akan fosfor.

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat

badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu

bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut.

Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada

dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel

tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian

dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel

hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat

organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan

atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

Absorpsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah

dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari Air

Susu Ibu/ ASI. Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari

susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor

rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.

Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak

dapat dihidrolisis, oleh karena itu dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang

menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++, asam lemak tidak jenuh dan antasid yang

mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air.

Fungsi Fosfor

Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:

1. Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan

fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase

yang diperlukan untuk melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh

perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang.

81

Page 82: Skenario a Fix

2. Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai

enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk

ATP (Adenin Trifosfat) yang menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan,

ATP diubah kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk

keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.

3. Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat

angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran

darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna,

pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan interseluler dan pengalihannya ke

dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam darah dalam bentuk

fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak

menjadi lebih larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam

darah terikat dengan fosfor.

Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi

bila terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1

tiamin pirofosfat (TPP). Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahan

pembawa kode gen/ keturunan yang terdapat di dalam inti sel dan sitoplasma semua sel

hidup. DNA dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel.

Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai

buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena

kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.

Angka Kecukupan Fosfor yang Dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widya

Karya Pangan dan Gizi LIPI 1993):

Bayi : 200-250 mg

Anak-anak : 250-400 mg

Remaja dan dewasa : 400-500 mg

Ibu hamil dan menyusui : +200-+300 mg

Sumber Fosfor

82

Page 83: Skenario a Fix

Karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua

makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan

hasilnya, kacang-kacangan dan hasilnya, serta serelia.

Akibat Kelebihan Fosfor

Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi,

ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Akibat Kekurangan Fosfor

Karena fosfor banyak terdapat di dalam makanan, jarang terjadi kekurangan.

Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam

lambung, seperti alumunium hidroksida untuk jangka lama. Alumunium hidroksida mengikat

fosfor, sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga bisa terjadi pada penderita

yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan

tulang. Bayi prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan

tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.

Metabolisme Besi

A. METABOLISME BESI

Tubuh manusia mengandung sekitar 2 sampai 4 gram besi. Lebih dari 65% zat besi

ditemukan di dalam hemoglobin dalam darah atau lebih dari 10% ditemukan di mioglobin,

sekitar 1% sampai 5% ditemukan sebagai bagian enzim dan sisa zat besi ditemukan di dalam

darah atau ditempat penyimpanan. Jumlah total besi ditemukan dalam orang tidak hanya

terkait berat badan tetapi juga pengaruh dari berbagai kondisi psikologi termasuk umur, jenis

kelamin kehamilan dan status tingkat pertumbuhan. Besi merupakan mineral mikro yang

paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh

manusia dewasa. Didalam tubuh sebagian besar Fe terkonjugasi dengan protein dan terdapat

dalam bentuk ferro atau ferri. Bentuk aktif zat besi biasanya terdapat sebagai ferro,

sedangkan bentuk inaktif adalah sebagai ferri(misalnya dalam bentuk storage). Besi,

mempunyai beberapa tingkat oksidasi yang bervariasi dari Fe6+ menjadi Fe2-, tergantung

pada suasana kimianya. Hal yang stabil dalam cairan tubuh manusia dan dalam makanan

adalah bentuk ferri (Fe3+) dan ferro (Fe2+).

83

Page 84: Skenario a Fix

Bentuk-bentuk konjugasi Fe adalah:

Hemoglibin; mengandung bentuk ferro. Fungsi hemoglobin adalah mentranspor CO2 dari

jaringan keparu-paru untuk dieksresikan kedaam udara pernapasan dan membawa O2 dari

paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglibin terdapat pada erytrocyt.

Myoglobin; terdapat dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk ferro. Fungsi myoglobin

adalah dalam proses kontraksi otot.

Transferrin; mengandung Fe bentuk ferro. Transferrin merupakan konjugat Fe yang berfungsi

mentransporFe tersebut didalam plasma darah dari tempat penimbunanFe kejaringan-jaringan

(sel) yang memerlukan (sumsum tulang dimana terdapat jaringan hemopoletik).

Ferritin; adalah bentuk storage Fe, dan mengandung bentuk Ferri. Kalau Fe Ferritindiberikan

pada transterin untuk ditransfor, zat besinya diubah menjadi

Berikut fungsi Besi dalam tubuh.

Alat angkut oksigen

Sebagian besar besi berada dalam hemoglobin (molekul protein mengandung besi dari sel

darah merah dan mioglobin di dalam otot. Hemoglobin dalam darah membawa oksigen untuk

disalurkan ke seluruh tubuh. Miogloboin berperan sebagai reservoir oksigen: menerima,

menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot.

Metabolisme energy

Fungsi besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi.

Kemampuan belajar

Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transport besi

yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap

fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter. Akibatnya, kepekaan reseptor

saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya

konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit

meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

84

Page 85: Skenario a Fix

Sistem kekebalan

Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon kekebalan sel oleh limfosit-T

terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan

oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sistesis DNA ini disebabkan oleh gangguan

enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.

SUMBER

Besi biasanya selalu terkandung dalam makanan. Diet orang barat diperkirakan tidak lebih

dari 5-7 mg besi per 1.000 kkal. Diet besi ditemukan dalam satu dari dua bentuk dalam

makanan yaitu hem dan non hem. Besi heme terutama berasal dari hemoglobin dan

mioglobin. Besi hem berada pada makanan hewani dan besi non hem berada pada makanan

nabati. Besi nonheme umumnya terdapat dalam makanan (kacang-kacangan, buah-buahan,

sayur-sayuran, biji-bijian, dan tofu) dan dairy produk (susu, keju dan telur), meskipun dairy

produk sangat sedikit mengandung besi. Besi nonheme biasanya berikatan dengan komponen

makanan dan harus di hidrolisis atau dilarutkan terlebih dahulu baru di absorbsi. Sumber besi

ialah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.. Sumber baik yang lainnya ialah telur,

serelia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah. Makanan yang

memiliki banyak kadar besi, yaitu hati dan organ daging, yang bukan merupakan bahan yang

popular di kebanyakan diet orang barat. Beberapa makanan yang lebih popular yang secara

keseluruhan merupakan sumber besi yang baika dalah daging merah, tiram dan kerang,

kacang (lima,laut), dark green, sayur daun-daunan, dan buah kering. Sebagai tambahan untuk

sejumlah besi alami ditemukan pada makanan, makanan seperti roti, roti kadet, paset, sereal,

kersik, dan tepung yang difortifikasi dengan besi. Besi alami, besi askorbat, besi

karbonat,besi sitrat, besi fumarat, besi glukonat, besi laktat, besi pirofosfat, dan besi sulfat

disediakan dan digunakan untuk fortifikasi makanan.

PENCERNAAN, ABSORPSI, DAN TRANSPOR

Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, di dalam lambung besi

dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam

lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapat dalam makanan. Absorpsi

terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein di

dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapanbesi, yaitu transferin dan feritin.

Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin dan

feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk.

85

Page 86: Skenario a Fix

Transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna untuk mengikat besi lain, sedangkan

transferin reseptor mengangkut besi melalui darah ke semua jaringan tubuh. Dua ion feri

diikatkan pada transferin untuk dibawa ke jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor

transferin yang terdapat pada membran sel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Kekurangan

besi pertama dapat dilihat dari tingkat kejenuhan transferin.

Pencernaan dan Absorbsi Besi Heme

Besi heme sebelumnya dihidrolisis dari hemoglobin bagian dari globin atau mioglobin untuk

absorpsi. Percernaan dibantu oleh proteases dalam lambung dan usus kecil dan hasilnya

berupa pelepasan besi heme. Demikian , heme mengandung ikatan besi berupa cincin

porphyrin sehingga lebih mudah diabsorpsi sebagai metaloporphyrin ke dalam sel mokusal

dari usus kecil.

Absorpsi besi heme dipengaruhi oleh simpanan besi tubuh. Absorpsi heme berhubungan

dengan simpanan besi dan kemungkinan range dari 15% dengan status besi normal sampai

35% pada orang yang kekurangan besi. Absorpsi besi berlangsung seluruhnya di usus kecil

tetapi lebih efisiens dalam proximal portion, khususnya di duodenum. Dalam mokusal sel

absorpsi heme cincin porphyrin dihidrolisis oleh heme oksigenase ke dalam besi ferrous

inorganic dan protoporphyrin. Pelepasan besi digunakan oleh mokusal sel usus atau transport

selanjutnya ke sel usus dan kemudian transport diteruskan darah untuk digunakan oleh sel

tubuh yang lain.

Pencernaan dan Absorbsi Besi Non Heme

Besi non heme, berikatan dengan komponen makanan, harus dibebaskan secara enzymatic

dalam sialuran pencernaan untuk diabsorbsi lebih lanjut. Sekresi lambung mengandung HCL

dan pepsin protease membantu melepaskan besi nonheme dari komponen bahan makanan.

Pelepasan pertama dari komponen bahan makanan, banyak besi nonheme tampil sebagai

Ferric (Fe3+) dalam lambung. Besi bentuk ferric dapat larut dalam waktu lama pada pH asam

lambung, juga dalam suasana asam lambung, banyak besi bentuk ferric di reduksi menjadi

bentuk ferro. Besi bentuk ferro dapat larut bahkan pada pH 8. Meskipun memiliki kelarutan

pada pH basa dalam usus kecil, beberapa besi bentuk ferro mungkin mengalami oksidasi

menjadi besi bentuk ferric. Besi bentuk ferric lebih kompleks untuk memproduksi ferric

Hodroxida (Fe(OH)3 yang cenderung tidak larut dan membentuk agregat sehingga

menyebabkan ketersediaan besi menurun untuk di absorbsi.

86

Page 87: Skenario a Fix

BESI LAIN-MENGANDUNG ENZIM

Enzim tubuh yang lain termasuk dalam berbagai proses, disamping rangkaian respirasi, juga

permintaan besi besi. Banyak monooksigen, sebagai contoh, mengandung besi. Fungsi

monooksigen adalah memasukan satu dari dua molekul oksigen ke dalam subtract. Contoh

besi mengandung oksigen termasuk Fenilalanin monooksigen Tirosin monooksigen dan

Triptofan monooksigen. Enzim itu memasukan molekul oksigen kedalam fenilalanin, tirosin,

dan triptofan, saling berhubungan. Monooksigen lebih jauh diklasifikasi berdasarkan pada co-

substrat yang berperan dalam reaksi. Fungsi co-subtract untuk menyediakan atom hydrogen

yang dikurangi molekul oksigen kedua dalam air. Fenilalanin monooksigen, tirosin

monooksigen dan triptofan monooksigen semuanya menggunakan tetrahidrobiopterin sebagai

co-subtract dan selama reaksi, tetrabiopetrin dioksidasi menjadi dihidrobiopetrin. Reaksi

dikatalisis oleh fenilalanin monooksigen (juga disebut hidroksilase karena subtract utama

fenilalanin menjadi hidrisilat). Enzim ini mengandung satu sampai dua atom besi dan

konversi fenilalanin menjadi tirosin; vitamin C termasuk dalam reaksi ini.

Banyak dioksigenase juga mengandung besi. Katalis dioksigenase menempatkan dua atom

oksigen kedalam subtract. Ada banyak besi penting yang dibutuhkan dioksigenase dalam

tubuh. Beberapa contoh termasuk

Triptofan dioksigenase (metabolism asam amino)

Homogentisate dioksigenase (metabolime asam amino)

Trimetil lisin dioksigenase dan γ-butirobetain dioksigenase (sintesis karnitin)

Lisin dioksigenase dan prolin dioksigenase (sintesis prokolagen)

Sintesis nitric oksida

β-karoten dioksigenase (sintesis vitamin A)

Reaksi penting yang lain untuk melindungi tubuh juga menggunakan besi yang mengandung

enzim, seperti katalisis dan mieloperoksidasi.

Katalisis, dengan empat kelompok heme, mengubah hydrogen perooksida menjadi air dan

molekul oksigen. Katalisis membantu mencegah sel rusak yang diakibatkan oleh hydrogen

perioksida.

Mieloperoksida, heme lain mengandung enzim, ditemukan dalam plasma sama dangan

87

Page 88: Skenario a Fix

granula dalam neutrofil (sel darah putih). Selama fagositosis bakteri, mieloperooksida

dilepaskan dari fagositosis vesikel dalam neutrofil. Vesikel fagositosis mengandung berbagai

senyawa termasuk peroksida (H2O2), hidroksi radikal bebas (OH-) dan ion lain seperti

klorida (Cl-).

Bentuk hipoklorit dalam reaksi sitoksida kuat yang penting untuk menghancurkan subtansi

asing seperti bakteri. Aktivitas Mieloperoksida mungkin dilemahkan oleh defisiensi besi

dengan meningkatnya susceptibilitas atau infeksi sederhana.

Beberapa oksidereduktase yang termasuk besi-terikat

Aldehid oksidase, yang menggunakan oksigen untuk mengubah alehid (RCOH) menjadi

alcohol (RCOOH):

Oksidasi sulfit, besi sulfur mengandung enzim yang mengubah suilfit (SO3-) menjadi sulfat

(SO4-) : dan

Oksidasi xanthin dan dehidrogenase, kedua non besi heme tersebut dan molybdenum yang

mengandung enzim yang mengubah hipoxantine dihasilkan dari kataboisme purin menjadi

xantin dan ketika xantin menjadi asam uric untuk pengeluaran.

Enzim non heme terikat lain yang dibutuhkan dalam sintesis DNA dan replikasi sel adalah

ribonukleotida reduktase yang mengubah adenosine difosfat (ADP) menjadi dioksi ADP

(dADP) . Dalam glikolisis, gliserol fosfat dehidrogenase, flavoprotein, adalah komponen besi

non heme. Dalam Siklus krebs, akonitasi yang mengubah sitrat menjadi isositrat,

membutuhkan satu sampai dua atom besi non heme. Fosfoenolpirufat karbosikinase, penting

dalam glukoneogenesis, juga membutuhkan besi untuk fungsinya. Tiroperoksida, enzim besi

heme terikat lain, dibutuhkan untuk organifikasi iodida (penambahan 2I- menjadi tiroglobulin

tirosin) dan konjugasi residu iodinated tirosin pada tiroglobulin. Reaksi ini dibutuhkan untuk

sintesis dari hormone tiroid T3 dan T4.

Sebagai peroksidan, besi ferro bebas mengkatalisis reaksi non enzimatik fenton, yang mana

reaksi besi ferrous dengan hydrogen perioksida untuk menghasilkan besi ferrik dan radikal

bebas. Dalam reaksi diketahui sebagai reaksi Haber Weiss, superoksida radikal O2-

kemungkinan bereaksi dengan molekul hydrogen perioksida lain untuk menghasilkan

molekul oksigen dan hidroksil radikal bebas seperti OH-, sebuah membrane oksida

berbahaya.

88

Page 89: Skenario a Fix

INTERAKSI DENGAN BAHAN MAKANAN LAIN

Zat gizi lain yang memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dalam hal penyerapan adalah

zinc. Ingestion kedua zat gizi adalah 25: 1 molar hal ini mengurangi absorpsi zinc dari air

sampai 34% pada manusia; meskipun, ketika rasio besi sama dengan zinc yang diberikan

lewat daging, tidak ada efek inhibitor yang diperlihatkan. Rasio besi non heme dengan zinc

pada 2:1 dan 3:1 juga menunjukkan adanya hambatan absorpsi zinc, sementara rasio yang

sama antara besi heme dengan zinc tidak ada efek absorpsi zinc.

Asosiasi lain antara vitamin A dan besi. Status kekurangan vitamin A merubah distribusi besi

antara jaringan. Konsentrasi rendah plasma retinol diasosiasi dengan pengurangan plasma

besi dan hemoglobin darah dan hematrokit sebanding bertambahnya akumulasi hepatic besi

dalam tikus.

Besi dan timah juga berinterksi. Timah menghalangi aktifitas Δ-aminolevulinik asam

dehidratase, enzim dimasukkan dalam sintesis heme. Timah juga menghalangi aktifitas

ferochelatase enzim yang menggabungkan besi ke heme. Sebagai tambahan, absorpsi timah

meningkat berlangsung dengan kekurangan besi pada hewan dan dapat bermasalah untuk

anak-anak yang sering kekurangan besi dan dapat meningkatkan perombakan ke timah.

Seluruh Mekanisme kekurangan besi yang diperbaiki oleh absorpsi timah tidak diketahui.

Defisiensi besi diasosiasi dengan penurunan konsentrasi selenium sama dengan sintesis dan

aktivitas glutation peroksida. Glutation peroksida, sebuah enzim yang diperlukan oleh

selenium, untuk mengkatalisis reduksi hydrogen peroksida dengan menggunakan glutation

(GSH). Sebagai tambahan enzim ini mengubah peroksida organic (ROOH) menjadi bentuk

hidroksinya (atau alcohol). Mekanisme interaksi antara besi dan selenium tidak diketahui.

Besi jumlah sedikit dibutuhkan dalam regulasi pretranslasional sintesis glutation peroksida.

Secara berurutan, defisiensi besi berpengaruh pada absorpsi selenium atau peningkatan

penggunaan selenium pada tubuh. Kemungkinan lain besi atau protein yang mengandung besi

dibutuhkan untuk aktifitas glutation peroksida.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besi yaitu:

Bentuk besi di dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi-hem, yang

merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat di dalam daging hewan

dapat diserap dua kali lipat daripada besi-nonhem.

89

Page 90: Skenario a Fix

Asam organik, seperti vitamin C sangat membantu penyerpan besi-nonhem dengan merubah

bentuk feri menjadi fero. Bentuk fero lebih mudah diserap oleh tubuh.

Asam fitat dan faktor lain di dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuran

menghambat penyerapan besi. Faktor-faktor ini mengikat besi, sehingga mempersulit

penyerapannya.

Tanin yang merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi dan beberapa jenis sayuran

dan buah juga menghambat absorpsi besi namun mekanismenya belum diketahui dengan

pasti.

Tingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam klorida di dalam

lambung atau penggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasid menghalangi

absorpsi besi.

Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi, diduga karena hem

mempunyai struktur yang sama dengan vitamin B12.

Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuh kekurangan

besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, absorpsi besi non-hem dapat

meningkat sampai sepuluh kali, sedangkan besi-hem dua kali.

B. PERTUKARAN BESI DALAM TUBUH

Meskipun diet besi penting dalam mempertahankan adekutnya dalam jangka panjang oleh

tubuh besi, namun jumlah absorpsi besi, sekitar 0,06% total kandungan besi tubuh hal ini

tidak menyediakan konsentrasi besi yang dibutuhkan.

Kebanyakan besi masuk ke dalam plasma untuk distribusi dan redistribusi oleh transferin

yang juga berkonstribusi melalui bagian pengrusakan hemoglobin dan bagian degradasi

ferritin dan hemosiderin. Hemoglobin didegradasi terutama oleh fagosit pada system

retikuloendotelia (ditemukan dalam hati, limfa dan sumsum tulang). Simpanan besi sebagai

feritin dan hemosiderin didegradasi terutama dalam hati, limfa dan sumsum tulang.

Kebanyakan sel darah merah berumur sekitar 120 hari, yang tua selanjutnya dimakan oleh

makrofag di dalam limfa dan diturunkan (fagositosit); walaupun , sel makrofag

retikuloendotelial dalam sumsum tulang dan sel kupfer dalam hati juga mendegradasi sel

darah merah.

90

Page 91: Skenario a Fix

Selama degradasi sel darah merah, bagian heme dari molekul hemoglobin dalam sel darah

marah dikatabolis oleh oksigenase heme menjadi biliverdin dan selanjutnya menjadi

bilirubin, yang kemudian dikeluarkan ke empedu untuk diekskresi dari tubuh. Sebagai

tambahan, sekitar 20 sampai 25 mg besi per hari dilepaskan dari katabolisme hemoglobin.

Besi itu akan digunakan kembali, sebagai contoh untuk eritropoiesis atau untuk

penggabungan kedalam enzim besi terikat, atau besi menjadi cadangan untuk disimpan.

Walaupun kebanyakan sel darah merah didegradasikan dalam system retikuloendotelial,

beberapa lisis sel darah merah berlangsung dalam darah. Dua protein, haptoglobin dan

hemopexin, berfungsi untuk melepaskan pelepasan hemoglobin dan heme bebas, secara

berturut-turut di dalam darah. Haptoglobin, disintesis oleh hati, bentuk kompleks dengan

hemoglobin bebas , sementara hemopexin, juga disintesisoleh hati, bentuk kompleks dengan

heme bebas dalam darah. Protein lalu mengantarakan komponen yang mengandung besi ke

hati, dimana degradasi lebih jauh berlangsung untuk dapat digunakan kembali besi tersebut.

Kecuali kalau simpanan tubuh dihabiskan, persedian besi pada plasma pool dapat disesuaikan

dengan batas banyaknya. Kebutuhan untuk besi transferin ditentukan oleh kebutuhan sumsum

tulang untuk sintesis sel darah merah. Walaupun , hemolisis kronik kuantiti besi melewati

plasma dapat dikembangkan enam sampai delapan kali normal.

EKSKRESI

Kehilangan besi sehari-hari oleh laki-laki dewasa kira-kira antara 0,9 dan 1,0 mg/hari (12-14

mg/Kg/hari). Kehilangan tersebut berlangsung dari berbagai letak:

Dinding gastrointersinal : 0,6

Kulit : 0,2-0,3

Ginjal : 0,1

Dapat dilihat dari angka tersebut, kebanyakan kehilangan besi via daerah gastrointestinal (0,6

mg). dari 0, 6 mg, sekitar 0,45 mg sesuai dari kehilangan darah menit (-1 mL) dan 0,15 mg

besi yang lain sesuai kehilangan empedu dan kematian sel mokusa. Kehilangan pada kulit

kira-kira 0,2 sampai 0,3 mg besi berlagsung untuk kematian permukaan sel dari kulit.

Terakhir, kira-kira sangat sedikit , sekitar 0,1 mg, hilang di urin. Kehilangan besi , walaupun

mungkin meningkat pada orang dengan ulkus gastrointensial atau parasit intestinal atau

hemorange ditimbulkan oleh operasi atau luka yang sesuai.

91

Page 92: Skenario a Fix

Kehilangan besi basal baru digambarkan sedikit (0,7-0,8 mg/hari) pada wanita karena daerah

permukaannya lebih kecil. Kehilangan total premanopause wanita, walaupun diperkirakan

kurang lebih 1,3 sampai 1,4 mg/hari karena kehilangan besi pada saat menstruasi. Rata-rata

kehilangan darah selama siklus menstruasi sekitar 35 mL, dengan batas lebih sekitar 80 mL.

Kandungan besi dalam darah sekitar 0,5 mg/100 mL darah, yang kehilangan hampir 17,5 mg

besi per periode. Ketika dirata-ratakan lebih sebulan, kehilangan besi dalam menstruasi

sekitar 0,5 mg per hari; pada beberapa wanita, kehilangan besi untuk menstruasi mungkin

melebihi 1,4 mg/hari. Ekskresi besi meningkat pada orang sehat dengan asupan yang

melebihi rata-rata konsentrasi besi ferritin pada kematian sel mokusa sel.

Keseimbangan pemasukan besi dengan kehilangannya dari tubuh sangat penting untuk

kesehatan. Tingginya kejadian anemia defisiensi besi, merupakan defisiensi gizi yang umum

pada manusia di dunia, menjadi fakta bahwa keseimbangan besi sering tidak dicapai,

sebagian pada banyak anak-anak, perempuan dan wanita usia subur.

RECOMMENDED DIETARY ALLOWANCES

Kehilangan besi basal, dengan rata-rata 0,7 sampai 1,0 mg/hari oleh laki-laki dewasa dan

wanita pada saat menopause dengan pertambahan kehilangan besi meningkat dalam

memformulasi RDA. Pada tahun 1989 RDA berasumsi absorpsi besi sekitar 10% dan telah

diatur rekomendasinya 10 mg pada laki-laki dan wanita postmonopouse. RDA untuk besi

pada wanita sebelum monepouse diatur 15 mg/hari. Karena kurangnya menstruasi selama

kehamilan dan bertambah atau lebih efisien absorpsi besi yang juga berlangsung saat

kehamilan, RDA menyarankan 30 mg besi/hari wanita hamil. Karena 30 mg besi lebih dari

biasanya yang didapatkan dari diet, supplement yang biasanya digunakan.

C. METABOLISME ZAT BESI (Fe) Pada Ibu Hamil

Hubungan Pola Makan dengan Kehamilannya

Pada wanita hamil kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi menjadi lebih banyak. Seorang

ibuhamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi

olehmakanan sehat yang seimbang. Pada wanita hamil semua kebutuhan nutrisi tersebut

harusdipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan berdampak pada ibu dan juga janin yang

92

Page 93: Skenario a Fix

dikandung nya.Secara umum kebiasaan makan yang buruk tersebut dapat berdampak :

a. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara

lain:anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena

penyakitinfeksi.

b. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit

danlama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,

sertapersalinan dengan operasi cenderung meningkat.

c. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan

dapatmenimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,

anemiapada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan

lahir rendah (BBLR)

Pola makan dan nutrisi untuk ibu hamil :

a. Makanan yang diperlukan adalah makanan yang cukup kalori, protein, asam lemak

esensial, mineral dan vitamin.

b. Makanan hendaknya bermacam-macam dan berganti-ganti supaya kekuranganmakanan

pada suatu hari dapat diimbangi dengan makanan berikutnya.

c. Cara pengolahan makanan harus diperhatikan agar tidak mengurangi nilai makanan.

d. Keperluan kalori saat kehamilan perlu ditambah

Anjuran Jumlah unsur-unsur gizi yang dianjurkan selama hamil:

kalori 2500 kal, protein 80 g, garankapur 7,8 g, ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl, vitamin

B12 1,2 mg, vitamin C 25 mg (MoehiSjahmien, 1988). Makanan ibu selama hamil dan

keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah

(BBLR). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang zat-zat penting yang diperlukan oleh

seorang ibuhamil :

93

Page 94: Skenario a Fix

a. Energi

Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, WHO menganjurkanjumlah

tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal selama trimester II dan III.

Sementara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 mematok angka 285kkal perhari

b. Protein

Pada kehamilan diperlukan protein untuk pertumbuhan fetus, plasenta, uterus

danpertumbuhan kelenjar mammae serta penambahan volume darah. Kebutuhan ibu

hamilakan protein meningkat sampai 68% umlah protein yang harus tersedia sampai akhir

kehamilan sekitar 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, janin dan plasenta.

NationalAcademy of Sciences mematok angka sekitar 30 gram, sementara Widyakarya

NasionalPangan dan Gizi V 1993 menagnjurkan penambahan 12 gr/hari. Bahan pangan

yangdijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya merupakan bahan pangan yang bernilai

biologitinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang

berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.Kekurangan protein

mungkin dapat menimbulkan anemia, gestosis, udem, danprematuritas.

c. Zat Besi

kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darahmerah)

sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamilialah 1040

mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya

hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50-75 mg untuk pembentukan

plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200 mg lenyapketika

melahirkan.Selama kehamilan 4 bulan pertama tidak perlu ditambah karena akan

memperberat mualdan muntah. Kehamilan 2 minggu dibutuhkan 7 mg/hari zat besi dari

makanan danpenambahan garam ferro kira-kira 30 mg/hariuntuk keperluan pada

kehamilan,melindungi simpanan besi dalam badan dan keperluan pada masa laktasi. Pada

keadaan anemia kekurangan zat besi perlutambahan besi 200 mg/hari yang dibagi dalam

beberapa dosis.Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur, daging, kacang-

kacangan dansayur berdaun hijau. Kekurangan zat besi akan menyebabkan terjadinya anemia

gizi besiyang ditandai dengan gejala pucat, lemah, letih, lesu, penglihatan berkunang. Pada

ibuhamil yang kekurangan zat besi akan mempunyai resiko melahirkan bayi dengan

beratbadan rendah serta perdarahan sebelum dan saat persalinan.

94

Page 95: Skenario a Fix

d. Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil mencapaidua

kali lipat. Kekurangan asam folat secara marjinal mengakibatkan peningkatankepekaan, lelah

berat, dan gangguan tidur. Dua kondisi pertama menyebabkan kakikejang. Kekejangan ini

biasanya timbul pada malam hari sehingga lama kelamaan dapatmengganggu tidur penderita,

yang dikenal dengan restless leg syndrome. Jika kekuranganasam folat bertambah parah,

akan terjadi anemia yang ditandai dengan penampakankelelahan dan depresi. Kekurangan

asam folat berkaitan dengan bayi lahir rendah, ablasio plasenta dan, neuraltube defect.

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menganjurkan dosis sebesar 200 mikrogram.

Preparat suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasiatau pada 28 hari

pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada hari pertama

kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harusdilaksanakan sebelum konsepsi

terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan 470mikrogram per hari, masing-masing

pada trimester I, II, III.

Jenis makanan yangmengandung asam folat antara lain ragi, hati, sayuran berdaun

hijau,kacang-kacangan. Sumber lain ialah hati, daging, jeruk, telur.

e. Kalsium

Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastic sampai 5% ketimbang wanitatidak

hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 g, dengan kecepatan7, 110,

dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II, III. Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200

mg/hari bagi wanita hamil yang berusia di atas 25 tahun dan cukup 800 mguntuk mereka

yang berusia lebih muda. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasilolahannya seperti

whole milk, skimmed milk, toghurt, keju, udang, sarang burung, sardendalam kaleng, serta

beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua danlain-lain.

f. Kobalamin (Vitamin B12)

Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC. Anemia pernisiosa biasanya tidak

disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan oleh ketiadaanfactor

intrinsic yaitu sekresi gaster, yang diperlukan oleh penyerapan B12. gejala anemiaini meliputi

rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk, mudahtersinggung serta pucat.

Bersama asam folat, vitamin ini menyintesis DNA danmemudahkan pertumbuhan sel.

Vitamin B12 penting sekali bagi pertumbuhkembangan normal RBC, dan keberfungsiansel-

95

Page 96: Skenario a Fix

sel sumsum tulang, system persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpanB12 di hati

dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnyamengapa

defisiensi berat jarang terjadi.Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama

tuna), kerang, daging,unggas, susu, keju. Asupan yang dianjurkan sekitar 3 mikrogram sehari.

Sebutir telur mengandung 1 mikrogram, secangkir susu menyimpan 1 mikrogram; 85 gram

dagingbabi mengandung 2 mikrogram asam folat.

g. Vitamin D

Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsiumpada

ibu dan janin.Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia

enamel gigi bayi, osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dalampemberian 10

mikrogram (400 IU) per hari.

h. yodium

Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme,yang

selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme. Anjuran asuhan per hari untuk wanitahamil

dan menyusui sebesar 200 µg (Food and Nutrition Board of the NationalAcademy of

Scient\ces in the United State), dalam bentuk garamberyodium, pemberian minyak

beryodium per oral atau injeksi

D. DEFISIENSI BESI DENGAN ATAU TANPA ANEMIA

Asupan besi sering tidak tercukupi pada empat kelompok populasi:

Bayi dan anak kecil (6 bulan sampai 4 tahun) karena kurangnya besi dalam susu dan makan

yang disukai lainnya, laju angka kelahiran, dan ketidakcukupan simpanan besi pada tubuh

untuk dibutuhkan selam enam bulan.

Masa remaja pertumbuhan mereka cepat karena laju pertumbuhan dan membutuhkan banyak

kelompok sel darah merah

Wanita selama tahun melahirkan karena menstruasi terjadi kehilangan besi

Wanita hamil karena volume darah meningkat, dibutuhkan janin dan plasenta, ditambah

kehilangan darah disebabkan kelahiran.

96

Page 97: Skenario a Fix

Sebagai tambahan, banyak wanita yang tidak hamil selama tahun melahirkan menurun secara

tajam besi berdasarkan RDA karena pemasukan kalorinya sering dibatasi dan karena hanya 5

sampai 7 mg besi dapat diharapkan per 1.000 kkal dari rata-rata diet orang barat. Kondisi lain

dan asosiasi dengan peningkatan kebutuhan untuk asupan sesuai dengan kehilangan besi atau

kelemahan absorpsi hemorage, kurang kalori protein, penyakit ginjal, akloridria,

perpanjangan penggunaan obat dasar alkaline seperti antasida, pengurangan waktu transit

gastrointestinal, steatorrhea dan parasit.

SUPLEMEN

Suplemen besi ferro tersedia sangat lengkap dengan sulfat, succinate, sitrat, laktat, tartarate,

fumarat dan glukonat. Suplemen tersebut menyediakan besi non heme dan absorpsi akan

banyak ketika ditelan dengan sumber vitamin C atau perbanyak factor lain. Asam amino besi

chelates, seperti besi glisin juga dipasarkan; bagaimanapun pada manusia, absorpsi besi

diusahakan sebagai chelate tidak ditunjukkan untuk superior besi diberikan besi sulfat atau

besi askorbat. Efek pertama suplemen besi oral pada sejumlah sel darah merah dan

konsentrasi hemoglobin terjadi selama 2 minggu. Terapi besi membangun simpanan tubuh

akan besi yang mungkin dibutuhkan selama 6 bulan sampai 1 tahun.

Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Anemia adalah kehamilan dengan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11%pada

trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2. Nilai batas tersebut

perbedaannyadengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada

trimester ke 2.Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah,

yang ditandaioleh penurnan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin

yang rendah, dankonsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.Pada kehamilan

anemia kekurangan besi akan timbul jika keperluan besi (kira-kira1000mg pada kehamilan

tunggal) tidak dapat dipenuhi dari cadangan besi dan dari besi yangdapat diabsorpsi dari

traktus gastrointestinal.Volume darah bertambah cepat pada kehamilan trimester 2 sehingga

kekurangan besiseringkali terlihat pada turunnya kadar hemoglobin. Meskipun bertambahnya

volume darah tidak begitu banyak pada trimester 3, tetapi keperluan akan besi tetap banyak

karena penambahan HB ibu terus berlangsung dan lebih banyak besi yang diangkut melalui

plasenta ke neonatus.Pada kehamilan, kehilangan zat besi akibat pengalihan besi maternal ke

janin untuk eritropoeisis, kehilangan zat darah saat persalinan, dan laktasi yang jumlah

keseluruhannyamencapai 900mg atau setara 2 liter darah. Oleh karena sebagian besar

97

Page 98: Skenario a Fix

perempuan mengawalikehamilan dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan

tambahan ini berakibat padaanemia defisiensi besi.

Epidemiologi

1. Frekuensi ibu hamil dengan anemia cukup tinggi di Indonesia yaitu 63,5%,sedangkan di

amerika hanya 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurangterhadap ibu hamil

merupakan predisposisi anemia defesiensi pada ibu hamil diIndonesia.

2. Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemiadalam

kehamilan.

3. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh anemia defesiensi besi

danperdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

4. Defeisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan baik dinegara

maju maupun negara berkembang. Risikonya meningkat pada kehamilan dan berkaitan

dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhanpertumbuhan janin yang

cepat.

Etiologi

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut

bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002). Menurut Mochtar

(1998)penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

a) Kurang gizi (mal nutrisi)

b) Kurang zat besi dalam diit

c) Malabsorpsi

d) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

e) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

Anemia defisiensi besi pada kehamilan disebabkan oleh :

a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

b.Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

98

Page 99: Skenario a Fix

c.Kurangnya zat besi dalam makanan.

d.Kebutuhan zat besi meningkat.

Anemia pada wanita hamil

a. Selama kehamilan seorang wanita mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%,

seldarah 18% tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya frekuensi anemia pada

kehamilancukup tinggi 10% ± 20%.

b. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada 3 bulan terakhir, karena pada masa itu

janinmenimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai persediaan bulan pertama

sesudahlahir.

c. Asupan yg kurang seperti pada kasus sangat mempengaruhi anemia yg timbul pada

ibu.

d. Karena tambahan volume plasma lebih banyak dibanding dengan tambahan eritrosit,

makakadar Hb, Ht, dan RBC relatif menurun. Namun, apabila kadar Hb < 11 g% pada

terutamapada akhir kehamilan, merupakan keadaan abnormal yang biasanya

disebabkan olehkekurangan Fe

Metabolisme Magnesium

1. MAGNESIUM ( KELOMPOK MIKROELEMEN )

Karna unsur yang dibutuh kan tubuh dalam jumlah banyak .

2. FUNGSI “ MAGNESIUM “

Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah

merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

3. SUMBER “ MAGNESIUM “

Magnesium yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak dalam teh penting dalam

peranannya pada reaksi seluler. Selain itu, magnesium terlibat dalam 300 macam enzim

dalam metabolisme tubuh, di samping berperan sebagai pengatur elektrolit tubuh, hormon

receptor, metabolisme vitamin D, dan pembentukan tulang. Teh berpotensi sebagai

sumber magnesium bagi tubuh.

99

Page 100: Skenario a Fix

CONTOH SUMBER MAGNESIUM :

Teh : kandungan tinggi terhadap magnesium

Beras merah : 50 gram sajian beras merah = 50 mg

Sumber lain : sayuran hijau dan biji-bijian

Kacang-kacangan ( kenari , almond , kacang mete , kacang tanah )

Daging , susu , seafood (tiram , kerang , udang , cumi-cumi )

Kuning telur , hati , brokoli , sledri ,apel , alpukat

4. KEKURANGAN “ MAGNESIUM “

Individu yang kekurangan magnesium akan mengalami gangguan sintesis dan sekresi

hormon paratiroid.

Defisiensi magnesium dapat mempengaruhi morfologi dan komposisi tulang yang dapat

menyebabkan hambatan pertumbuhan tulang, susunan tulang abnormal, dan osteopenia

Kekurangan magnesium kemungkinan akan menghambat efek rangsangan hormon

paratiroid pada hidroksilasi calsitrol dan calcidiol

Namun masih diperlukan lagi studi mengenai penyebab penurunan calcidiol dan calcitriol

pada individu yang kekurangan magnesium. Pasien yang mengalami defisiensi

magnesium akan secara bermakna mengalami peningkatan reabsorbsi sitrat pada tubulus

ginjal Ekskresi sitrat yang rendah merupakan faktor resiko pembentukkan batu ginjal

pada pasien hyperoxaluric hypomagnesemia.

Kekurangan magnesium akan menghambat aktivitas adenylate cyclase lalu akan

menrunkan kadar cAMP sehingga akan meingkatkan aktivitas cyclooxigenase dan

merangsang sintaesis prostanoid.

Magnesium dapat memiliki efek toksis yaitu diawali dengan penurunan tekanan darah

yang berlangsung sejalan dengan hipermegnesemia, hal ini akan menghambat aliran

kalsium dan aksi vasokonstriksi dari epinefrin dan angiotensin II. Efek selanjutnya adalah

kelesuan, kebingungan dan gangguan fungsi ginjal yang mungkin berhubungan dengan

hipotensi. Selain itu terjadi perubahan ECG, tachycardia atau bradychardia, kelemahan

100

Page 101: Skenario a Fix

otot dan hyporeflexia. Terjadinya hypocalcemia dan hypokalemia mungkin berkontribusi

pada kelemahan otot yang progresif dan kesulitan bernafas.

5. KELEBIHAN ”MAGNESIUM”

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium

biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal.

6. SEJARAH”MAGNESIUM”

Nama ini berasal dari perkataan Yunani bagi sebuah daerah di Thessaly yang bernama

Magnesia. Joseph Black dari England mengenal pasti magnesium sebagai sejenis unsur

pada tahun 1755, Sir Humphry Davy mengasingkan logam magnesium secara elektrolisis

pada tahun 1808 daripada campuran magnesia dan HgO, sementara A. A. B. Bussy pula

telah menyediakannya dalam bentuk koheren pada tahun 1831. Magnesium merupakan

unsur kelapan paling berlimpah dalam kerak Bumi. Ia merupakan logam Alkali Bumi,

maka tidak wujud secara semula jadi dalam keadaan tak bergabung dengan lain-lain

unsur. Ia wujud dalam mendapan besar magnesit, dolomit, dan mineral lain.

METABOLISME’’MAGNESIUM”

Magnesium merupakan trace mineral yang diketahui diperlukan untuk beratus-ratus

fungsi tubuh yang berbeda. Magnesium ditemukan di dalam sel, di mana zat ini

mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino.

Magnesium juga membantu mengatur keseimbangan asam-alkalin di dalam

tubuh. Magnesium membantu meningkatkan penyerapan dan metabolisme mineral-

mineral yang lain seperti kalsium, fosfor, natrium serta kalium.

ABSOBSI”MAGNESIUM”

Bioavailabilitas magnesium dapat dipengaruhi oleh zat gizi lainnya. Pola makan tinggi

serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan padi-padian akan menguangi absorbsi

magnesium fraksional. Walaupun diet yang tinggi sayuran memiliki kandungan

magnesium yang tinggi. Magnesium yang terserap akan berkurang karena pengaruh serat

pangan. Tidak hanya itu, asam fitat mungkin dapat mengurangi absorbsi magnesium

karena berikatan dengan Mg pada gugus fosfatnya. Diet tinggi fosfat mampu mengurangi

absorbsi magnesium. Protein dapat mempengaruhi absorbsi magnesium intestinal.

Absorbsi magnesium rendah saat asupan protein kurang dari 30 gr perhari.

101

Page 102: Skenario a Fix

Absorbsi magnesium pada orang sehat dipengaruhi oleh konsentrasi magnesium dalam

bahan makanan dan kehadiran komponen pemicu atau penghambat absorbsi. Absorbsi

dimulai setelah satu jam kemudian masuk pada fase stabilisasi dimana absorbsi

berlangsung 4-6% per jam. Fase ini berada 2-8 jam setelah makan kemudian akan

mengalami penurunan absorbsi hingga jam ke sepuluh.

Pada orang dewasa rata-rata absorbsi diperkirakan 21% pada pria dan 27% pada wanita.

Magnesium diserap di sepanjang usus termasuk kolon pada tikus dan beberapa penelitian

menunjukkan bahwa absorbsi kolon adalah yang terbesar. Hasil penelitian yang lain juga

menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan penyerapan di kolon pada manusia. Studi

jangka panjang pada individu yang sehat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara

peningkatan asupan kalsium oral terhadap absorbsi atau retensi magnesium. Penelitian

lain menunjukkan bahwa terjadi penurunan absorbsi magnesium pada kadar fosfat yang

tinggi, namun hasil ini masih belum konsisten. Peningkatan asupan zink akan

menurunkan absorbsi dan keseimbangan magnesium. Kekurangan vitamin B6 yang

terjadi pada wanita akan berpengaruh pada keseimbangan magnesium negatif karena akan

meningkatkan sekresinya melalui urin. Peningkatan asupan serat akan menurunkan

absorbsi magnesium pada manusia.

Metabolisme Kalium

Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda

dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di

dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.

Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraselular.

Absorpsi dan Ekskresi Kalium

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang

dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui

keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah diperiksa oleh ginjal melalui

kemampuannya menyaring, mengabsorpasi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah

natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.

102

Page 103: Skenario a Fix

Fungsi kalium

Kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit

serta keseimbangan asam basa. Bersama kalium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan

relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi

biologik., terutama dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium

berperan penting dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium dalam otot berhubungan dengan

massa otot dan simpanan glikogen, oleh karena itu bila otot berada dalam pembentukan

dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Tekanan darah normal memerlukan perbandingan

antara natrium dan kalium yang sesuai di dalam tubuh.

Perkiraan kebutuhan kalium

Kalium merupakan bagian esensial semua sel hidup, kelium banyak terdapat dalam

bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Kekurangan kalium jarang terjadi.

Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari.

Sumber kalium

Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Sumber utama adalah makanan mentah/segar, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

( lihat tabel ).

Tabel kandungan kalium beberapa bahan makanan ( mg/100 gram )

Bahan Makanan Mg

Beras giling 241

Singkong 394

Kentang 396

Kacang tanah 421

Kacang merah 1151

Kacang hijau 1132

Kacang kedelai 1504

103

Page 104: Skenario a Fix

Jambu monyet, biji 420

Kelapa 555

Apokat 278

Pisang 435

Pepaya 221

Mangga 214

Durian 601

Anggur 111

Jeruk manis 162

Nenas 125

Semangka 102

Selada 254

Bayam 461

Tomat 235

Wortel 245

 

Akibat kekurangan kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, sepanjang seseorang cukup makan

sayuran dan buah segar. Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan

melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi

karena muntah-muntah, dieare kronis atau kebanyakan menggunakan laksan ( obat pencuci

perut ). Kebanyakan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat-obat diuretik terutama

untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan

nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.

104

Page 105: Skenario a Fix

Akibat kelebihan kalium

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui cerna ( enteral ) atau tidak

melalui saluran cerna ( parentelar ) melebihi 12,0 g/m2 permukaan tubuh sehari ( 18 g untuk

orang dewasa ) tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat

menyebakan gagal jantung yang berakibatan kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi

bila ada gangguan fungsi ginjal.

7. Keseimbangan Asam Basa

Gangguan keseimbangan air – elektrolit gangguan keseimbangan asam basa Sistem Buffer: zat yang dapat mencegah perubahan kadar ion hidrogen bebas dlm larutan, bila

mendapat tambahan asam/ basa

Istilah Asidemia = pH darah < 7.35 Alkalemia = pH darah > 7.45 Asidosis = kadar bikarbonat serum ↓ Alkalosis = kadar bikarbonat serum ↑

Tubuh melindungi diri dari perubahan pH dengan:

1. Mengencerkan produk asam2. Sistem buffer3. Regulasi pernapasan – mengatur kadar pCO2 plasma4. Reabsorbsi bikarbonat yang difiltrasi di ginjal, ekskresi H+ & NH4

+

HCO3-

pH = 6.1 + log ------------

H2CO3

H2O CO2 – pengeluarannya diatur oleh pernapasan

Metabolic acidosis CO2 keluar >>>, sehingga H2CO3 ↓↓

GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA pH darah adalah resultan 2 komponen: komponen metabolik dan komponen respiratorik pH normal: 7.35 – 7.45 BE (base akses) merupakan komponen metabolik yaitu jumlah basa yg perlu dikoreksi

Normal = ± 2.3 mEq/ L

BE (+) kelebihan basa

BE (–) kekurangan basa/ kelebihan asam

pCO2 = merupakan komponen respiratorik status asam basaNormal = 35 – 45 mmHg

105

Page 106: Skenario a Fix

Klasifikasi gangguan asam basa:1. Asidosis metabolik2. Asidosis respiratorik3. Alkalosis metabolik4. Asidosis respiratorik

Asidosis (pH 6.8 – 7.35): Metabolik: BE (-) Respiratorik: pCO2 ≥ 45 mmHg

Alkalosis (pH 7.45 – 7.8): Metabolik: BE (+) Respiratorik pCO2 ≥ 35 mmHg

Asidosis Metabolik pH ↓, bikarbonat ↓, BE (-)

pCO2 bukti tubuh menetralisir racun

Sebab: 1. Produksi ion H+ berlebihan, misalnya:

Meningkatkan metabolisme (demam, distress pernapasan, kejang, dll) Meningkatkan asam organik (dehidrasi, hipoxia, hipoperfusi) Ketosis (DM, kelaparan)

2. Kehilangan bikarbonat berlebihan, misalnya: diare, drainase ileostomi3. Pemberian asam (HCl, asam amino)4. Kegagalan ginjal untuk mengeluarkan asam yg berlebihan

Derajat beratnya asidosis metabolic ditentukan oleh turunnya base akses Kompensasi: hiperventilasi... CO2 ↑ keluar (napas cepat, dalam = kussmaul respiration) Komplikasi: hipotensi, edema paru, hipoksia jaringan, depresi SSP, koma, kejang

Alkalosis Metabolik Konsentrasi H+ turun Sebab:

1. Muntah (HCl, K+ hilang)2. K+ hilang berlebihan (melalui urin, GIT)3. Penambahan HCO3 ke dalam CES (misalnya th/ iv)4. ↑ reabsorbsi HCO3. Misalnya: sindroma Cushing, Bartter, Hipoaldosteronisme primer

Kompensasi: hipoventilasi hipoksemia Lab: pH ↑, CO ↑, BE (+), pO2 ↓, HCO3 ↑

Asidosis Respiratorik Akibat dr hipoventilasi alveolar sehingga produksi CO2 > ekskresi CO2

Terjadi pada: Penyakit paru berat: membran hialin, bronchopneumonia, edema paru Penyakit neuromuskuler: sindroma Guillian Barre, overdosis obat sedatif Obstruksi jalan napas: bronchospasme

KompensasiGinjal membentuk dan meningkatkan reabsorbsi bikarbonat

Gejala klinik: Hipoksia Vasodilatasi (karena CO2 ↑)

Laboratorium: pH ↓ - pCO2 ↑ - HCO3 ↑ - BE (+)

Alkalosis Respiratorik Ekskresi CO2 melalui paru-paru berlebihan sehingga pCO2 ↓

106

Page 107: Skenario a Fix

Sebab:- hiperventilasi (kerusakan otak, emosi); keracunan salisilat

Lab: pH ↑ - pCO2 ↓ – bikarbonat ↓ - BE (-)

Mekanisme kompensasi

Gangguan respiratorik – dikompensasi oleh ginjal Gangguan metabolik – dikompensasi oleh mekanisme respirasi

Tingkat kompensasi dibagi dalam:

Tidak dikompensasi (mekanisme kompensasi tidak bekerja) Kompensasi partial (pH tidak sampai normal) Kompensasi penuh (pH kembali normal) Kompensasi berlebihan

Perkiraan gangguan asam basa dpt diketahui dg memeriksa darah arteri (pemeriksaan ASTRUP = Analisa Gas Darah)Yang dinilai adalah: pH, pCO2, HCO3, BE

Selain itu ada faktor penting lain: pO2, O2 saturation

Koreksi kelainan asam basa1. Asidosis metabolik

Tujuan koreksi – mengganti defisit basa

Dipakai Na bikarbonat/ natrium laktat

Rumus: BE x BB x 0.3 = jumlah mEq bikarbonat yg diperlukan

2 – 4 mEq/ kgBB

Cara: diencerkan dengan D 5 % - berikan perlahan-lahan

2. Alkalosis metabolikKoreksi jarang diperlukan

Pemberian K+ (KCl) memperbaiki alkalosis (max 40 mEq K+/ L)

3. Alkalosis RespiratorikAkut rebreathing system (↑ inspirasi CO2)

Kronik kontra indikasi untuk rebreathing system

4. Asidosis respiratorik↑ ventilasi ventilator

8. Kebutuhan Kalori & Pola Diet dan BMI

Diet etik merupakan salah satu syarat utama dalam penyembuhan suatu penyakit. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis akan

107

Page 108: Skenario a Fix

mempercepat perbaikan gizi pasien, sehingga kondisi umumnya dalam waktu singkat dapat dikembalikan ke taraf normal.

Di indonesia, kecukupan gizi seorang sehari yang dianjurkan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI adalah seperti yang terlihat pada tabel. Kecukupan ini disusun untuk berbagai golongan jenis kelamin dan umur dengan aktivitas sedang. Penyesuaian kebutuhan kalori untuk perorangan dihitung berdasarkan FAO/WHO 1973 Energy and Protein Requirements

Kebutuhan Kalori menurut berat badan dan aktivitas

Golongan umur (tahun) Kebutuhan Kalori

<1

1-3

4-6

7-9

Laki-laki: remaja, dewasa

10-12

13-15

16-19

20-39

40-49

50-59

60-69

>70

Wanita: remaja, dewasa

10-12

13-15

16-19

20-39

40-49

50-59

60-69

≥70

1.090

1.360

1.830

2.190

2.600

0,97 M x A

1,02 M x A

1,00 M x A

0,95 M x A

0,90 M x A

0.80 M x A

0,70 M x A

2.350

1,13 F x A

1,05 F x A

1,00 F x A

0,95 F x A

0,90 F x A

0.80 F x A

0,70 F x A

Keterangan:M = berat badan x 46 kalori = kebutuhan kalori laki-laki dewasa pada berat badan tertentu

108

Page 109: Skenario a Fix

F = berat badan x 40 kalori = kebutuhan kalori wanita dewasa pada berat badan tertentuA = indeks akivitas: Ringan = 0.90Sedang = 1,0Aktif = 1,17

Sesuai dengan keadaan pasien dan penyakitnya, makanan pasien dapat digolongkan menjadi makanan umum dan makanan khusus. Makanan umum adalah makanan yang mengandung cukup kalori dan zat-zat makanan unuk berbagai golongan sesuai dengan jenis kelamin, umur, dan aktivitas. Makanan ini dapat berupa makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair, makanan lewat pipa. Pemberiannya tergantung keadaan serta toleransi pasien terhadap makanan. Makanan khusus adalah makanan yang mengandung atau tidak mengandung zat-zat tertentu untuk penyakit tertentu atau untuk persiapan pemeriksaan tertentu. Yang termasuk makanan khusus, misalnya diet tinggi kalori tinggi protein, diet rendah kalori, diet rendah garam, makanan prabedah atau pascabedah, diet pada penyakit saluran cerna, diet pada penyakit hati dan kandung empedu, diet diabetes melitus, diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah, diet pada penyakit ginjal dan saluran kemih, diet rendah purin, diet pada komplikasi kehamilan, serta diet untuk pemeriksaan.Diet rendah kalori

Pemberian diet rendah kalori bertujuan menurunkan berat badan hingga normal. diet ini diindikasikan untuk kegemukan dan pada kebutuhan kalori mnurun, seperti pada hipotiroid, istirahat di tempat tidur untuk jangka waktu lama, serta usia lanjut.

Syarat diet ini, kalori dikurangi 500-1000 kalori dibawah kebutuhan normal yang akan menyebabkan penurunan berat badan ½ -1 kg/minggu. Pengurangan kalori dilakukan dengan pengurangan karbohidrat dan lemak. Jumlah protein normal atau sedikit di atas kebutuhan normal, yaitu 1-1 ½ g/kg BB, cukup vitamin dan mineral, serta tinggi serat untuk memberikan rasa kenyang. Pada diet 1200 kalori, kandungan vitamin B kompleksnya rendah.

Dikenal 3 macam diet rendah kalori, yaitu diet rendah kalori I, II, dan III. Diet rendah kalori I mengandung 1200 kalori, 59 g protein, 35 g lemak, 173 g karbohidrat. Diet rendah kalori II mengandung 1500 kalori, 71 g protein, 48 g lemak, 206 g karbohidrat. Diet rendah kalori III mengandung 1700 kalori, 75 g protein, 48 g lemak, 250 g karbohidrat.Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh orang dewasa, dan dinyatakan sebagai berat badan ( dalam kilogram) dibagi dengan kwadrat tinggi badan (dalam ukuran meter): IMT = BB/TB2.

Rumus ini hanya cocok diterapkan pada mereka yang berusia antara 19-70 tahun, berstruktur tulang belakang normal, bukan atlet atau binaragawan, juga bukan ibu hamil atau menyusui. Cara ini digunakan terutama jika pengukuran tebal lipatan kulit tidak dapat dilakukan (lansia), atau nilai bakunya tidak tersedia. Penggolongan

109

Page 110: Skenario a Fix

status gizi berdasarkan nilai IMT ini dapat dilihat dalam tabel (bandingkanlah kedua pengelompokan ini).Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT

Status Gizi IMT

KKP I

KKP II

KKP III

Normal

Obesitas I

Obesitas II

Obesitas III

<16

16,0 – 16,9

17,0 – 18,4

≥18,5 - < 25

25 – 25,9

30 – 40

> 40

(dikutip dari: “Modern nutrition in health and disease” oleh Maurice ES et al edisi VIII, Lea & Febinger 1994).

110

Page 111: Skenario a Fix

Batas Ambang Nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)

Status Gizi IMT

Kurus tingkat berat

Kurus tingkat ringan

Normal

Gemuk tingkat ringan

Gemuk tingkat berat

<17

17,0 – 18,4

18,5 – 25

25,1 – 27,0

>27

(dikutip dari: “Pedoman praktis untuk mempertahankan berat badan berdasarkan IMT dan gizi seimbang”, Depkes 1996).

Jika tinggi badan tidak dapat diukur, terutama pada lansia yang telah renta atau mengalami kelainan tulang belakang (misalnya kifosis, skoliosis) tinggi lutut (TL) dan panjang rentang tangan (PRT) dapat digunakan sebagai pengganti.

9. Slimming Tea (Zat Diuretik)

Bahaya Slimming Tea dan Obat Pelangsing

Setelah diselidik-selidik, slimming tea itu mengandung laxative atau obat

pencahar. Di Amerika Serikat, badan pengawasan obat dan makanan Food and Drug

Administration (FDA) melakukan penelitian dan menemukan bahwa laxative ini

hanya menyebabkan diare yang terus menerus dan tidak ada hasil yang menunjukkan

adanya pengurangan asupan kalori ke dalam tubuh oleh obat ini.

Dalam laporan FDA itu, ditemukan bahwa ada 3 efek samping yang bisa

terjadi pada mereka yang mengkonsumsi slimming tea itu, antara lain:

a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang berlangsung

berhari-hari.

b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi lebih

lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi

pembuangan usus yang rusak itu.

c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan

potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin

membawa kepada kematian. Obat-obat penurun berat badan baik dalam bentuk

minuman jus maupun pil, juga diperkirakan mengandung laxative.

Bahan laxative itu mengandung Senna, Aloe, akar Rhubarb (Rhubarb sendiri

adalah tanaman yang berair dimana daunnya bisa untuk salad, dan akarnya bisa

dimakan seperti lobak), castor oil. Sejak jaman dahulu kala bahan-bahan ini

111

Page 112: Skenario a Fix

digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan atau menyembuhkan sulit

buang air besar.Kita perlu juga berhati-hati mengkonsumsi teh hijau, karena didalam

teh hijau terdapat kafein, dan stimulan sepertilaxative itu sendiri. Ibu-ibu yang sedang

hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya

sangat besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi

dengan dokter dahulu sebelum mengkonsumsi teh hijau karena dapat menimbulkan

restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan effect negatif lainnya pada anak-

anak yang sedang disusuinya. Kita juga harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh

hijau bila kita mempunyai penyakit jantung, darah tinggi, ginjal, overactive thyroid,

nervous disorder, blood clotting disorder. Disamping itu kita perlu juga hati-hati

terhadap obat-obatan dan minuman green tea, orange tea, green tea extract, atau

herbal medicine yang mengandung Ephedrine atau Ephedra yang dikenal sebagai dari

tanaman Ma huang. Demikian pengumuman FDA di websitenya setelah mendapati

16,000 laporan yang menyebutkan kandungan ini penyebab dari serangan jatung,

stroke dan mati mendadak.

Barangkali kita harus mulai meyakini diri sendiri bahwa tidak ada yang instan

dalam penurunan badan, tetap harus disertai oleh gerak badan atau olahraga dan

makan makanan yang sehat.

Dengan melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama

paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti berjalan kaki, bahkan melaksanakan

rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun dan menggosok lantai selama 30 menit

sehari dapat membantu menurunkan berat badan. Kurangi sedikit asupan karbohidrat

seperti nasi, roti, kentang dan mie setidaknya sepertiga atau seperempat dari biasanya.

Tentu saja diet ini harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein

yang rendah kolesterol seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan snack.

Semua ini lebih mujarab daripada minum slimming tea, green tea extract, ataupun pil

pelangsing.

10. Anemia

Definisi anemia

Menurut definisi, anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas

hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan

demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan

112

Page 113: Skenario a Fix

patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemikiran fisik yang teliti, serta asi

didukung oleh pemeriksaan laboratorium. 3.

Manifestasi klinik

Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan

manifestasi klinik yang luas. Manifestasi ini bergantung pada:

(1) kecepatan timbulnya anemia

(2) umur individu

(3) mekanisme kompensasinya

(4) tingkat aktivitasnya

(5) keadaan penyakit yang mendasari, dan

(6) parahnya anemia tersebut.

Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang

dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada

perdarahan, menimbulkan simtomatoogi sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Namun

pengurangan hebat massa sel darah merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun

pengurangannya 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan

diri, dan biasanya penderita asimtomatik, kecuali pada kerja jasmani berat.

Mekanisme kompensasi bekerja melalui:

(1) peningkatan curah jantung dan pernafasan, karena itu menambah pengiriman O2

ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah

(2) meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin

(3) mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan, dan

(4) redistribusi aliran darah ke organ-organ vital (deGruchy, 1978 ). 4.

113

Page 114: Skenario a Fix

Etiologi

1. Karena cacat sel darah merah (SDM)

Sel darah merah mempunyai komponen penyusun yang banyak sekali. Tiap-tiap

komponen ini bila mengalami cacat atau kelainan, akan menimbulkan masalah bagi SDM

sendiri, sehingga sel ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya dan dengan cepat

mengalami penuaan dan segera dihancurkan. Pada umumnya cacat yang dialami SDM

menyangkut senyawa-senyawa protein yang menyusunnya. Oleh karena kelainan ini

menyangkut protein, sedangkan sintesis protein dikendalikan oleh gen di DNA.

2. Karena kekurangan zat gizi

Anemia jenis ini merupakan salah satu anemia yang disebabkan oleh faktor

luar tubuh, yaitu kekurangan salah satu zat gizi. Anemia karena kelainan dalam SDM

disebabkan oleh faktor konstitutif yang menyusun sel tersebut. Anemia jenis ini tidak dapat

diobati, yang dapat dilakukan adalah hanya memperpanjang usia SDM sehingga mendekati

umur yang seharusnya, mengurangi beratnya gejala atau bahkan hanya mengurangi penyulit

yang terjadi.

3. Karena perdarahan

Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan menyebabkan kurangnya

jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan

dalam waktu singkat ini secara nisbi jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena

kecelakaan dan bahaya yang diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya, segala usaha

akan dilakukan untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan jumlah

darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi.

4. Karena otoimun

Dalam keadaan tertentu, sistem imun tubuh dapat mengenali dan menghancurkan

bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak dihancurkan. Keadaan ini sebanarnya tidak

seharusnya terjadi dalam jumlah besar. Bila hal tersebut terjadi terhadap SDM, umur SDM

akan memendek karena dengan cepat dihancurkan oleh sistem imun.

114

Page 115: Skenario a Fix

Diagnosis (gejala atau tanda-tanda)

Tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah:

1. kelelahan, lemah, pucat, dan kurang bergairah

2. sakit kepala, dan mudah marah

3. tidak mampu berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi

4. pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-

pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan.

Karena faktor-faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler

mempengaruhi warna kulit, maka warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat

diandalkan. Warna kuku, telapak tangan, dan membran mukosa mulut serta konjungtiva dapat

digunakan lebih baik guna menilai kepucatan.

Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah

yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Angina

(sakit dada), khususnya pada penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan

karena iskemia miokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan payah jantung kongesif

sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban

kerja jantung yang meningkat. Dispnea (kesulitan bernafas), nafas pendek, dan cepat lelah

waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2.

Sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinnitus (telinga berdengung) dapat menggambarkan

berkurangnya oksigenasi pada susunan saraf pusat. Pada anemia yang berat dapat juga timbul

gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan dengan keadaan defisiensi. Gejala-gejala

ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan stomatitis (sariawan lidah dan mulut).

Klasifikasi anemia

Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran

sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya. Sudah dikenal tiga klasifikasi

besar.

Yang pertama adalah anemia normositik normokrom. Dimana ukuran dan bentuk sel-

sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi

individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut,

hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan

sumsum, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

115

Page 116: Skenario a Fix

Kategori besar yang kedua adalah anemia makrositik normokrom. Makrositik berarti

ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi

hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam

nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 dan atau asam folat. Ini dapat juga

terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme

sel.

Kategori anemia ke tiga adalah anemia mikrositik hipokrom. Mikrositik berarti kecil,

hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Hal ini

umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi

besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan

darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin

abnormal kongenital).

Anemia dapat juga diklasifikasikan menurut etiologinya. Penyebab utama yang dipikirkan

adalah

(1) meningkatnya kehilangan sel darah merah dan

(2) penurunan atau gangguan pembentukan sel.

Meningkatnya kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh perdarahan atau

oleh penghancuran sel. Perdarahan dapat disebabkan oleh trauma atau tukak, atau akibat

pardarahan kronik karena polip pada kolon, penyakit-penyakit keganasan, hemoriod atau

menstruasi. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis,

terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek

hidupnya atau karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah

merah. Keadaan dimana sel darah merah itu sendiri terganggu adalah:

1. hemoglobinopati, yaitu hemoglobin abnormal yang diturunkan, misal nya anemia sel sabit

2. gangguan sintetis globin misalnya talasemia

3. gangguan membran sel darah merah misalnya sferositosis herediter

4.defisiensi enzim misalnya defisiensi G6PD (glukosa 6-fosfat dehidrogenase).

116

Page 117: Skenario a Fix

Yang disebut diatas adalah gangguan herediter. Namun, hemolisis dapat juga

disebabkan oleh gangguan lingkungan sel darah merah yang seringkali memerlukan respon

imun. Respon isoimun mengenai berbagai individu dalam spesies yang sama dan diakibatkan

oleh tranfusi darah yang tidak cocok. Respon otoimun terdiri dari pembentukan antibodi

terhadap sel-sel darah merah itu sendiri. Keadaan yang di namakan anemia hemolitik

otoimun dapat timbul tanpa sebab yang diketahui setelah pemberian suatu obat tertentu

seperti alfa-metildopa, kinin, sulfonamida, L-dopa atau pada penyakit-penyakit seperti

limfoma, leukemia limfositik kronik, lupus eritematosus, artritis reumatorid dan infeksi

virus. Anemia hemolitik otoimun selanjutnya diklasifikasikan menurut suhu dimana antibodi

bereaksi dengan sel-sel darah merah –antibodi tipe panas atau antibodi tipe dingin.

Malaria adalah penyakit parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk

anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini akan menimbulkan anemia hemolitik berat

ketika sel darah merah diinfestasi oleh parasit plasmodium, pada keadaan ini terjadi

kerusakan pada sel darah merah, dimana permukaan sel darah merah tidak teratur. Sel darah

merah yang terkena akan segera dikeluarkan dari peredaran darah oleh limpa(Beutler, 1983)

Hipersplenisme (pembesaran limpa, pansitopenia, dan sumsum tulang hiperselular

atau normal) dapat juga menyebabkan hemolisis akibat penjeratan dan penghancuran sel

darah merah. Luka bakar yang berat khususnya jika kapiler pecah dapat juga mengakibatkan

hemolisis.

Klasifikasi etiologi utama yang kedua adalah pembentukan sel darah merah yang

berkurang atau terganggu (diseritropoiesis). Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi

sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

(1) keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia dan multipel mieloma; obat

dan zat kimia toksik; dan penyinaran dengan radiasi dan

(2) penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati, penyakit-penyakit infeksi

dan defiensi endokrin.

Kekurangan vitamin penting seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi

dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak efektif sehingga menimbulkan

anemia. Untuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologis

dan etiologi.

117

Page 118: Skenario a Fix

Anemia aplastik

Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk disumsum tulang yang

dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang dihasilkan tidak

memadai. Penderita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah

putih dan trombosit. Secara morfologis sel-sel darah merah terlihat normositik dan

normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang dan biopsi sumsum tulang menunjukkan

suatu keadaan yang disebut “pungsi kering” dengan hipoplasia yang nyata dan terjadi

pergantian dengan jaringan lemak. Langkah-langkah pengobatan terdiri dari mengidentifikasi

dan menghilangkan agen penyebab. Namun pada beberapa keadaan tidak dapat ditemukan

agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik. Beberapa keadaan seperti ini diduga

merupakan keadaan imunologis.

Gejala-gejala anemia aplastik

Kompleks gejala anemia aplastik berkaitan dengan pansitopenia. Gejala-gejala lain

yang berkaitan dengan anemia adalah defisiensi trombosit dan sel darah putih.

Defisiensi trombosit dapat mengakibatkan:

(1)ekimosis dan ptekie (perdarahan dalam kulit)

(2)epistaksis (perdarahan hidung)

(3)perdarahan saluran cerna

(4)perdarahan saluran kemih

(5)perdarahan susunan saraf pusat.

Defisiensi sel darah putih mengakibatkan lebih mudahnya terkena infeksi.

Aplasia berat disertai pengurangan atau tidak adanya retikulosit jumlah granulosit yang

kurang dari 500/mm3 dan jumlah trombosit yang kurang dari 20.000 dapat

mengakibatkan kematian dan infeksi dan/atau perdarahan dalam beberapa minggu atau

beberapa bulan. Namun penderita yang lebih ringan dapat hidup bertahun- tahun. Pengobatan

terutama dipusatkan pada perawatan suportif sampai terjadi penyembuhan sumsum tulang.

Karena infeksi dan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi sel lain merupakan penyebab

utama kematian maka penting untuk mencegah perdarahan dan infeksi.

118

Page 119: Skenario a Fix

Pencegahan anemia aplastik dan terapi yang di lakukan

Tindakan pencegahan dapat mencakup lingkungan yang dilindungi (ruangan dengan

aliran udara yang mendatar atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik. Pada

pendarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana, yaitu sel

darah merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik. Agen-agen perangsang sumsum tulang

seperti androgen diduga menimbulkan eritropoiesis, tetapi efisiensinya tidak menentu.

Penderita anemia aplastik kronik dipertahankan pada hemoglobin (Hb) antara 8 dan 9 g

dengan tranfusi darah yang periodik.

Penderita anemia aplastik berusia muda yang terjadi secara sekunder akibat kerusakan sel

induk memberi respon yang baik terhadap tranplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok

(saudara kandung dengan antigen leukosit manusia [HLA] yang cocok). Pada kasus-kasus

yang dianggap terjadi reaksi imunologis maka digunakan globulin antitimosit (ATG) yang

mengandung antibodi untuk melawan sel T manusia untuk mendapatkan remisi sebagian.

Terapi semacam ini dianjurkan untuk penderita yang agak tua atau untuk penderita yang tidak

mempunyai saudara kandung yang cocok.

Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi secara morfologis diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik

hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintetis hemoglobin.

Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terjadi pada wanita

usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan

besi selama hamil.

Penyebab lain defisiensi besi adalah:

(1)asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu belaka

sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayur-

sayuran saja;

(2)gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi dan

119

Page 120: Skenario a Fix

(3)kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan saluran cerna yang lambat karena

polip, neoplasma, gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid.

Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 sampai 5 g besi,

bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Hampir dua pertiga besi terdapat dalam

hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui

transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. Dengan kekecualian dalam jumlah

yang kecil dalam mioglobin (otot) dan dalam enzim-enzim hem, sepertiga

sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan sebagai

hemosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut.

Patofisiologi anemia defisiensi besi

Walaupun dalam diet rata-rata terdapat 10 - 20 mg besi, hanya sampai 5% - 10% (1 -

2 mg) yang sebenarnya sampai diabsorpsi. Pada persediaan besi berkurang maka besi dari

diet tersebut diserap lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi fero dalam

lambung dan duodenum; penyerapan besi terjadi pada duodenum dan jejunum proksimal.

Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin

atau ke tempat penyimpanan di jaringan.

Tanda dan gejala anemia pada penderita defisiensi besi

Setiap milliliter darah mengandung 0,5 mg besi. Kehilangan besi umumnya sedikit

sekali, dari 0,5 sampai 1 mg/hari. Namun wanita yang mengalami menstruasi kehilangan

tambahan 15 sampai 28 mg/bulan. Walaupun kehilangan darah karena menstruasi berhenti

selama hamil, kebutuhan besi harian tetap meningkat, hal ini terjadi oleh karena volume

darah ibu selama hamil meningkat, pembentukan plasenta, tali pusat dan fetus, serta

mengimbangi darah yang hilang pada waktu melahirkan.

Selain tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh anemia, penderita defisiensi besi yang berat

(besi plasma lebih kecil dari 40 mg/ 100 ml;Hb 6 sampai 7 g/100 ml)mempunyai rambut

yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya berbentuk seperti

sendok (koilonikia). Selain itu atropi papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin,

mengkilat, merah daging, dan meradang dan sakit. Dapat juga timbul stomatitis angularis,

pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut mulut.

120

Page 121: Skenario a Fix

Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal atau hampir normal dan

kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit mikrositik dan

hipokrom disertain poikilositosis dan aniositosis. Jumlah retikulosit mungkin normal atau

berkurang. Kadar besi berkurang walaupun kapasitas meningkat besi serum meningkat.

Pengobatan anemia pada penderita defisiensi besi

Pengobatan defisiensi besi mengharuskan identifikasi dan menemukan penyebab

dasar anemia. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghambat perdarahan aktif

yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan dan hemoroid; perubahan diet mungkin

diperlukan untuk bayi yang hanya diberi makan susu atau individu dengan idiosinkrasi

makanan atau yang menggunakan aspirin dalam dosis besar. Walaupun modifikasi diet dapat

menambah besi yang tersedia (misalnya hati, masih dibutuhkan suplemen besi untuk

meningkatkan hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam bentuk

parenteral dan oral. Sebagian penderita memberi respon yang baik terhadap senyawa-

senyawa oral seperti ferosulfat. Preparat besi parenteral digunakan secara sangat selektif,

sebab harganya mahal dan mempunyai insidens besar terjadi reaksi yang merugikan.

Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik diklasifikasikan menurut morfologinya sebagai anemia

makrositik normokrom.

Sebab-sebab atau gejala anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat

yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Defisiensi ini mungkin sekunder karena

malnutrisi, malabsorpsi, kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa

dan postgastrekomi) infestasi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta agen

kemoterapeutik. Individu dengan infeksi cacing pita (dengan Diphyllobothrium latum) akibat

makan ikan segar yang terinfeksi, cacing pita berkompetisi dengan hospes dalam

mendapatkan vitamin B12 dari makanan, yang mengakibatkan anemia megaloblastik (Beck,

1983).

Walaupun anemia pernisiosa merupakan prototip dari anemia megaloblastik defisiensi

folat lebih sering ditemukan dalam praktek klinik. Anemia megaloblastik sering kali terlihat

pada orang tua dengan malnutrisi, pecandu alkoholatau pada remaja dan pada kehamilan

121

Page 122: Skenario a Fix

dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi.

Kebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan hipertiroidisme.

Penyakit celiac dan sariawan tropik juga menyebabkan malabsorpsi dan penggunaan obat-

obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat juga mempengaruhi.

Pencegahan anemia pada penderita anemia megaloblastik

Kebutuhan minimal folat setiap hari kira-kira 50 mg mudah diperoleh dari diet rata-

rata. Sumber yang paling melimpah adalah daging merah (misalnya hati dan ginjal) dan

sayuran berdaun hijau yang segar. Tetapi cara menyiapkan makanan yang benar

juga diperlukan untuk menjamin jumlah gizi yang adekuat. Misalnya 50% sampai 90% folat

dapat hilang pada cara memasak yang memakai banyak air. Folat diabsorpsi

dari duodenum dan jejunum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan

disimpan dalam hati. Tanpa adanya asupan folat persediaan folat biasanya akan habis

kira-kira dalam waktu 4 bulan. Selain gejala-gejala anemia yang sudah dijelaskan penderita

anemia megaloblastik sekunder karena defisiensi folat dapat tampak seperti malnutrisi dan

mengalami glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit), diare dan kehilangan nafsu makan.

Kadar folat serum juga menurun (<4 mg/ml).

Pengobatan anemia pada penderita anemia megaloblastik.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pengobatan bergantung pada identifikasi

dan menghilangkan penyebab dasarnya. Tindakan ini adalah memperbaiki defisiensi diet dan

terapi pengganti dengan asam folat atau dengan vitamin B12. penderita kecanduan alkohol

yang dirawat di rumah sakit sering memberi respon “spontan” bila di berikan diet seimbang.

11. Latihan Aerobik

Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat

dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan aerobik adalah latihan yang

menggunakan sistem kerja dengan menggunakan osigen sebagai kerja utama. Olahraga yang

berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dengan intensitas rendah termasuk

golongan aerobik. Jadi olahraga yang bersifat aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi

masih banyak jenis olahraga lainnya, misalnya bersepeda, berenang, jalan cepat, lari lintas

alam, lari maraton.

122

Page 123: Skenario a Fix

Latihan aerobik menggunakan oksigen untuk menghasilkan sebagian besar kebutuhan energy

tubuh. Hal ini juga membawa ke dalam bermain satu set cukup kompleks peristiwa

fisiologis.Untuk menyediakan oksigen yang menghasilkan energi yang cukup ke otot-otot,

peristiwa berikut terjadi:

- Greater pergerakan udara melalui paru-paru.

- Peningkatan pergerakan oksigen dari paru-paru ke dalam aliran darah.

- Peningkatan pengiriman darah oksigen-sarat untuk otot-otot bekerja dengandipercepat

tindakan jantung memompa.

- Peraturan ukuran pembuluh darah untuk menyalurkan darah dari jaringan tidak

aktif untuk bekerja otot.

- Greater pergerakan oksigen dari darah ke jaringan otot.

- Dipercepat kembali veinous darah ke jantung.Benar dilakukan latihan aerobik, dari

waktu ke waktu, menyebabkan perubahan positif dalam sistem CR tubuh. Perubahan

ini memungkinkan jantung dan sistem pembuluhdarah untuk memberikan darah yang

kaya oksigen lebih banyak ke otot-otot yang bekerjaselama latihan. Juga, otot-otot

secara teratur digunakan selama latihan aerobik mengalami perubahan positif.

Dengan menggunakan lebih banyak oksigen, perubahan inimembiarkan otot-otot

membuat dan menggunakan lebih banyak energi selama latihan dan,sebagai akibatnya, otot-

otot dapat bekerja lebih lama dan lebih keras. ( Selama latihan aerobik maksimum, orang

dilatih memiliki konsumsi maksimumoksigen meningkat ( O2 max). O2 max). Dia lebih

mampu untuk proses oksigen dan bahan bakar sehingga dapat memberikan lebih banyak

energi untuk otot-otot bekerja.O2 max, , juga disebut kapasitas aerobik, adalah satu indikator

diterima secara luassebagian besar tingkat kesegaran CR satu.Cara terbaik untuk menentukan

kapasitas aerobik adalah mengukur di laboratorium.Hal ini lebih mudah, namun, untuk

memperkirakan pengambilan oksigen maksimal denganmenggunakan metode lain.

Latihan aerobik adalah jenis terbaik kegiatan untuk mencapai dan mempertahankan persentase lemak

tubuh yang rendah. Dalam kehadiran oksigen, sel-sel otot menghasilkan energi dengan

memecahkarbohidrat dan lemak. Bahkan, lemak hanya digunakan sebagai sumber energi

ketikaoksigen hadir. Oleh karena itu, latihan aerobik adalah jenis terbaik kegiatan untuk

mencapaidan mempertahankan persentase lemak tubuh yang rendah.Kapasitas maksimal

aerobik seseorang dapat diubah melalui pelatihan fisik. Untuk mencapai tingkat yang sangat

tinggi kebugaran aerobik, seseorang harus berlatih keras.Cara terbaik untuk meningkatkan

kebugaran CR adalah untuk berpartisipasi secara teratur dalam program latihan yang

123

Page 124: Skenario a Fix

menuntut aerobik.Banyak faktor yang negatif dapat mempengaruhi kemampuan seseorang

untuk melakukan baik aerobik. Ini meliputi:

- Umur

- Anemia

- Karbon monoksida dari asap rokok atau polusi.

- Ketinggian tinggi (tekanan oksigen berkurang).

- Penyakit (penyakit jantung)

- Obesitas.

- Gaya hidup menetap

Kondisi yang mengurangi kemampuan tubuh untuk membawa, transportasi, atau

oksigenmenggunakan mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan aerobik.

Ketidakaktifanmenyebabkan banyak penurunan kebugaran fisik yang terjadi dengan

bertambahnya usia.Beberapa dari ini penurunan kebugaran aerobik dapat diperlambat dengan

mengambil bagian dalam program latihan rutin.kondisi medis tertentu juga mengganggu

transportasi oksigen.

Fungsi dari latihan aerobik 

- Memperbaiki fungsi jantung. Jantung akan mendapat lebih banyak suplai

darah pert detakan. Hal ini  berarti denyut jantung akan menurun pada saat

relaksasi dan latihan

- Menurunkan berat badanselama berolahraga makan lemak tubuh akan ikut terbakar.

- Membantu sistem imun

- Memperbaiki kesehatan mentalOlahraga secara teratur akan membantu mengeluarkan

endorphine (natural painkiller) yang akan mengurangi stress, kegelisahan, dan

depresi.

- Meningkatkan konsumsi oksigen maksimal (VO2 max)

- Memperbaiki kesehatan otot

- Meningkatkan suplai darah ke otot dan memaksimalkan penggunaan oksigen

dalamtubuh

- Meningkatkan kadar LDL (good cholesterol) dalam tubuh

- Memperbaiki toleransi glukosa dan menurunkan insulin resistance

- Menurunkan kadar tinggi trigliserid dalam darah

- Dll

124

Page 125: Skenario a Fix

12. Hypopotasium dan Hyposodium

Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah)  

DEFINISIHiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah.

PENYEBABKonsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air dalam tubuh. Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan intravena. Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihannya.

Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada gagal ginjal.

Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati, dimana volume darah meningkat. Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium, meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.

Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi (penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak. Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon aldosteron.

Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH) memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah natrium dalam darah. Penyebab SIADH:

1. Meningitis dan ensefalitis 2. Tumor otak 3. Psikosa 4. Penyakit paru-paru (termasuk pneumonia dan kegagalan pernafasan akut) 5. Kanker (terutama kanker paru dan pankreas) 6. Obat-obatan:

- chlorpropamide (obat yang menurunkan kadar gula darah) - Carbamazepine (obat anti kejang) - Vincristine (obat anti kanker) - Clofibrate (obat yang menurunkan kadar kolesterol) - Obat-obat anti psikosa - Aspirin , ibuprofen dan analgetik lainnya yang dijual bebas

125

Page 126: Skenario a Fix

- Vasopressin dan oxytocin (hormon antidiuretik buatan).

GEJALABeratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium darah. Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar rendah. Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang timbul lebih parah dan meskipun penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul.

Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali).

Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATANHiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera. Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan. Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap. Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab hiponatremia diatasi. Jika keadaannya memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan setelah dilakukannya pembatasan asupan cairan, maka pada SIADH diberikan demeclocycline atau diuretik thiazide untuk mengurangi efek hormon antidiuretik terhadap ginjal.

126

Page 127: Skenario a Fix

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah)  

DEFINISI

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

PENYEBAB

Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.

Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan. Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.

Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron. Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.

Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu. Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.

Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia. Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.

GEJALA

Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.

Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

127

Page 128: Skenario a Fix

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN

Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral. Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.

Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium. Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.

Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.

128

Page 129: Skenario a Fix

G. KERANGKA KONSEP

129

Page 130: Skenario a Fix

H. KESIMPULAN

Miss A menjadi obesitas karena adanya faktor genetik dimana kedua orang

tuanya mengalami obesitas. Akibat obesitas yang dialami Miss A, ia pun berkeinginan

untuk menurunkan berat badannya, namun ia melakukannya dengan cara yang salah

yaitu pola makannya yang salah dan olahraga yang salah pula. Ia tidak mengkonsumsi

lemak dan protein yang dapat menyebabkan daya tahan tubuhnya pun akan menurun

dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal yang ditandai dengan siklus menstruasi

yang tidak teratur. Ia pun meminum slimming tea, dimana slimming tea ini memiliki

sifat diuretik yang dapat menurunkan berat badan dengan cara mengurangi cairan

tubuh bukan kandungan lemak tubuh akibatnya terjadilah hipopotasium dan

hiposodium pada Miss A. Slimming tea ini pun bisa menghambat proses absorpsi zat

besi dan vitamin B1. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya Hypochrome

Mycrocyter Anemia pada Miss A.

130

Page 131: Skenario a Fix

Daftar Pustaka

Arisman.2010. Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Jakarta: EGC

Boyle, MA and SL Roth.2010. Personal Nutrition. Wadsworth, Cengage Learning

Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.

Mansjoer, Arif, dkk.1999.Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga.Jakarta:Media Aesculapius

Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC.

Roizen, MF, and Mehmet. 2006. You on A Diet. Harper Collins Publisher.

Sadikin Muhamad, 2002, Biokimia Darah, widia medika, jakarta

Sylvia A. Price Lorraine M. Wilson, 2002, Patofisiologi, Jilid1, EGC, Jakarta

http://www.majalah-farmacia.com

http://www.pediatrik.com

http://www.scribd.com/doc/53756088/FISIOLOGI-PELATIHAN-AEROBIK

http://www.scribd.com/doc/59997311/TR

http://www.scribd.com/doc/58972546/Laporan-Tutorial

http://www.scribd.com/doc/56766130/LI-Abrar

http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat

http://www.pssplab.com/journal/03.pdf

131