skenario 1 wrap up etik

Upload: claryntafreyaa

Post on 03-Mar-2016

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etik

TRANSCRIPT

Skenario 1POLISI ENGGAN BEBERKAN REKAM MEDIS CICIT SOEHARTO

JAKARTAMICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soalkondisi kesehatan Putri.

Sekarang masih di rumah sakit nanti kalau sudah ada surat dari dokter, apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya, terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4).

Baharudin mengatakan, penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil rekam medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik.

Kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk yang pertama kali dia dimasukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan pada publik, kata Baharudin.

Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsumsi jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.

KATA KATA SULIT

Narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan atau perubahan kesadaran dan menyebabkan ketergantungan.

Sabu : Narkotika jenis bubuk dengan cara pemakaian dihirup, berbentuk Kristal tidak berwarna dan tidak berbau. Nama lainnya Methamphetamine.

Rutan : Rumah tahanan, tempat tersangka ditahan sampai keputusan siding

Penyidik : Pejabat polisi Republik Indonesia atau pejabat PNS tertentu yang diberi kewenangan khusus oleh Undang Undang untuk melakukan penyidikan

Publik: Orang banyak atau masyarakat luas

Rekam Medis: Berkas atau dokumen yang berisiskan catatan tentang identitas pemeriksa dan pengobatan yang diberikan pada pasien

Berdalih: Mengemukakan alasan untuk menutupi perbuatan yang salah atau tercela

Tersangka: Telah diduga berdasarkan keterangan saksi atau pengakuan sendiri

Muntah: pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut

Reserse: polisi yang bertugas mencari informasi rahasia

Humas: Hubungan Masyarakat

Narkoba: Zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa Polda dan pihak rumah sakt tidak mau membeberkan kepada public hasil rekam medis?2. Apa tujuan dibuatnya rekam medis?3. Apa hukum yang mengatur mengenai rekam medis?4. Apa saja hukum islam tentang larangan mengkonsumsi narkotika (barang haram)?K5. Bagaimana pandangan medis tentang penggunaan narkotika?6. Apa saja hokum islam yang membahas tentang menjaga rahasia seseorang?7. Bagaimana aturan rekam meds menurut KODEKI?8. Berapa lama rekam medis dirahasiakan dan disimpan?9. Siapa saja yang diperbolehkan mengetahui hasil rekam medis?10. Hal hal apa saja yang dirahasiakan dalam rekam medis? 11. Apa saja hak dan kewajiban dokter dan pasien yang berhubungan dengan rekam medis?12. Apa perbedaan rekam medis dan rahasia medis?

JAWABAN

1. Sesuai pasal 13 bahwa seorang dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita. Sedangkan dari pihak polda memiliki kode etik mengenai kerahasiaan penyelidikan2. Memberikan informasi baik keputusan pengobatan, penanganan dan tindakan medis lainnya. Untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang berguna untuk mendiagnosis penyakit selanjutnya.3. KODEKI, Peraturan Pemerntah, Sumpah Dokter4. Surah Al Baqoroh 195, Al Arof 157, An Nisa 295. Narkotika golongan 1 dan 2 bisa dgunakan untuk pengobatan atau terapi, sedangkan narkotika golongan 1 dilarah digunakan. Gol 1 dapat digunakan dengan persetujuan menteri atas rekomendasi BPOM6. Surah An Nisa 58, Surah Al Anfal 277. Tidak boleh dibeberkan karena dapat diberikan sanksi pencabutan Surat Izin Praktek dan skorsing.8. Rekam medis dirahasiakan walaupun pasien meninggla duniaRekam medis disimpan : 1. Rawat inap rumah sakit lebih kurang 5 tahun sejak berobat2. Pelayanan kesehatan non RS wajib disimpan minimal 2 tahun9. Pihak kepolisian, mahasiswa kedokteran, tenaga kesehatan yang menangani.10. Identitas (masih diperdebatkan), anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, rencana penata laksanaan, pengobatan, persetujuan tindakan. 11. Merahasiakan, memberikan pelayanan yang sama. 12. Rekam medis : Berkas atau dokumen yang berisiskan catatan tentang identitas pemeriksa dan pengobatan yang diberikan pada pasienRahasia medis: Segala sesuatu yang ditemukan dari pasien baik disadari maupun tidak.

HIPOTESIS

Rekam medis adalah dokumen yang berisi rahasia medis, mempunyai aturan perundang-undangan secara hukum, etika, dan moral, yang peraturan perundangannya terdapat aturan tentang penyimpanan informasi, hal-hal yang dirahasiakan. Hanya ada pihak tertentu yang dapat mengetahui dan mengungkapkannya, harus berdasarkan aturan yang berlaku. Islam mengajarkan mengenai bagaimana menjaga rahasia seseorang dan larangan penggunaan barang haram.

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan Menjelaskan Rekam Medisa. Definisi Rekam Medis1. Menurut Edna K HuffmanRekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. 2. Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap. 3. Menurut Gemala HattaRekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. 4. Waters dan MurphyRekam Medis merupakan Kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan.5. IDIRekam Medis merupakan rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medik/kesehatan kepada seorang pasien.6. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008Rekam medisadalah berkas yang brisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

B. Fungsi dan Manfaat Rekam Medis1. Sebagai Alat Komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberi pelayanan pengobatan dan perawatan pasien.2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien.3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah sakit.4. Sebagai dasar analisis, studi, evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan.7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien.8. Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan serta sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan. (Hanafiah dan Amir, 2007)Berdasarkan Pasal 14 Permenkes no. 749A/Menkes/Per/XII/1989, rekam medis dapat dipakai sebagai:1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.2. Bahan pembuktian dalam perkara hukum.3. Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan.4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.5. Bahan untuk menyiapkan sytatistik kesehatan.Berdasarkan pasal 13 ayat 1 Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008, rekam medis dapat dipakai sebagai :1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien2. Alat bukti dalam proses penegakan hkum, disilin kedokteran, dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi3. Keperluan pendidikan dan penelitian4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan5. Data statistka kesehatan

Manfaat atau kegunaan rekam medis menurut Gibony (1991) dapat dirumuskan dengan ALFRED, yaitu Administratio, Legal, Financial, Research, Education, dan Documentation.

Administratio adalah data dan informasi yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsinya guna pengelolaan berbagai sumber daya. Legal adalah dokumen rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hukum terhadap pasien, provider kesehatan (dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya) serta pengelola dan pemilik sarana pelayanan kesehatan. Financial adalah setiap jasa yang diterima pasien bila dicatat dengan lengkap dan benar maka dapat digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar pasien, selain itu jenis dan jumlah kegiatan pelayanan yang tercatat dalam formulir dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. Research adalah dokumen rekam medis yang berisi berbagai macam sehingga dapat dilakukan penelusuran guna kepentingan penelitian. Education adalah dokumen rekam medis, mahasiswa atau pendidik, dan Documentation adalah rekam medis sebagai dokumen karena memiliki sejarah medis seseorang. Oleh sebab itu Departemen Kesehatan telah mengatur tata cara pengadaan dan pemusnahan formulir rekam medis.

C. Jenis-Jenis Dan Isi Rekam Medis

Berdasarkan Permenkes No.296/Menkes/Per/III/2008 pasal 3, jenis rekam medisterbagi menjadi 3, yaitu:1. Untuk pasien rawat jalan2. Untuk pasien rawat inap3. Untuk pasien gawat darurat

1. Isi rekam medis untuk pasien Rawat Jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :a. Identitas pasienb. Tanggal dan waktuc. Hasil anamnesisd. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medike. Diagnosisf. Rencana penatalaksanang. Pengobatan dan atau tindakanh. Pelayanan yang telah diberikan kepada pasieni. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan adontogram klinik danj. Persetujuan tindakan bila perlu

2. Isi rekam medis untuk pasien Rawat Inap pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :a. Identitas pasienb. Tanggal dan waktuc. Hasil anamnesisd. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medike. Diagnosisf. Rencana penatalaksanang. Pengobatan dan atau tindakanh. Persetujuan tindakan bila perlui. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatanj. Ringkasan pulangk. Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatanl. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentum. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan adontogram klinik.

3. Isi rekam medis untuk pasien Gawat Darurat pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :a. Identitas pasienb. Kondisi pasien saat tibac. Tanggal dan waktud. Hasil anamnesise. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medikf. Diagnosisg. Pengobatan dan atau tindakanh. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalksn pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindakan lanjuti. Persetujuan tindakan bila perluj. Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yan memberikan pelayanan kesehatank. Sarana trasportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke pelayanan kesehatan lainl. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan adontogram klinikm. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Berdasarkan Permenkes No.749a/Menkes/Per /XII/1989 bab IV pasal 16, isi rekam medis untuk pasien Rawat Inap:a. Identitas pasienb. Anamnesisc. Riwayat penyakitd. Hasil pemeriksaan laboraturiume. Diagnosisf. Persetujuan tindakan medisg. Tindakan/pengobatanh. Catatan observasii. Klinis dan hasil pengobatanj. Resume akhir dan evaluasi hasil pengobatan

D. Lama Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 BAB V Pasal 81) Rekam medis pasien rawat inap dirumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5(lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. 2) Setelah batas waktu 5(lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medic. 3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. 4) Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Pasal 91) Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. 2) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan

E. Kepemilikan Rekam MedisBerdasarkan Pasal 10 Permenkes No. 749a tahun 19891. Berkas rekam medik milik sarana pelayanan kesehatan2. Isi rekam medik milik pasienBerdasarkan pasal 12 Permenkes No. 269 tahun 20081. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan2. Isi rekam medis merupakan milik pasien3. Isi rekam medis dalam bentuk ringkasan rekam medis4. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dikopi oleh pasien, atau orang yang diberi kuasa, atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasienF. Penyelenggaraan Sistem Rekam Medis1. Pendaftaran, 2. Pelayanan medis, 3. Perawatan pelayanan administrasi, 4. Pencatatan data rekam medis dan pelaporan, 5. Kepala rekam medis yang bertanggung jawab atas terselenggaranya rekam medis di rumah sakit.

G. Cara Pembuatan Rekam Medis1. . PencatatanPencatatan memuat data yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dikelompokkan menjadi 2. Data sosial dan data medis. Data sosial adalah diperoleh pada saat pasien mendaftarkan diri ditempat penerimaan pasien. Sedangkan data medis diperoleh dari pasien apabila pasien telah memasuki unit pelayanan kesehatan.

2. PengolahanDari hasil pencatatan kemudian dilakukan pengolahan untuk selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan rumah sakit. Sebelum dilakukan pengolahan, berkas rekam medik diteliti kelengkapannya, baik isi maupun jumlahnya.

3. PenyimpananAda 2 cara : Sentralisasi menyimpan rekam medik suatu pasien, baik catatan poliklinik maupun catatan selama pasien dirawat yang dilakukan dalam satu kesatuan. Desentralisasi Proses pemisahan antara rekam medik poliklinik dan rekam medis pasien selama dirawat. Rekam medik poloklinik disimpan disuatu tempat penyimpanan, sedangkan rekam medik pasien selama dirawat disimpan pada bagian pencatatan medis.

H. Prinsip Pencatatan Rekam Medis1. Catat secara tepat2. Hindari pencatatan dengan sistim blok (Mencatat semua informasi pasien dalam satu waktu)3. Catat segera setelah pemberian tindakan4. Isi bagian format pencatatan yang masih kosong. (Wildan dan Hidayat, 2008)

2. Memahami dan Menjelaskan Rahasia Medis

Definisi Rahasia MedisMenurut Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpanan Rahasia Kedokteran pasal 1, rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahui tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan / atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatan pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

Tujuan dan Manfaat Rahasia MedisTujuan dalam menjaga rahasia medis ini adalah untuk menunjukkan sebuah penghormatan kepada pasien dengan cara melindungi/menjaga privasinya karena setiap orang berbeda keinginannya dalam menjaga privasinya. Manfaat yang didapatpun berupa mendapat kepercayaan dari pasien dan juga agar dapat menggunakan informasi kesehatan tersebut dengan yakin bahwa subjek isi/pasien yang bersangkutan memberikan izin yang valid.

IsiSegala sesuatu yang diketahui oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya tentang penyakit atau keadaan yang dialami pasien selama doker atau tenaga kesehatan tersebut melakukan pekerjaannya.

Yang diwajibkan menyimpan rahasiamedis:

1. Tenaga kesehatan terdiri dari:a.Tenaga medis; dokter dan dokter gigib.Tenaga keperawatan; perawat dan bidanc.Tenaga kefarmasian; apoteker, analisis farmasi dan asisten apotekerd.Tenaga kesehatan masyarakat; epidemiolog kesehatan,entomolog kesehatan,mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,administratorkesehatan dan sanitariane.Tenaga gizi; nutrionis dan dietisienf.Tenaga keterapian fisik; fisioterapis, okupasiterapis danterapis wicarag.Tenaga keteknisan medis; radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analisis kesehatan, refraksionis optisien,otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis

2. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh mentri kesehatan

3. Undang Undang yang Berhubungan Tentang Pembukaan Rahasia Medis

Pasal 322 KUHP (1) Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukum penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya enam ratus juta rupiah.(2) Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seorang yang tertentu, dia hanya dituntut ats pengaduan orang itu.

Pasal 48 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hkum, pernintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan. PP No. 26 Tahun 1960Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter. Pada KODEKI kewajiban Dokter terhadap Pasien Pasal 12 disebutkan setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

4. Memahami dan Menjelaskan Membuka Rahasia Medis dalam Sudut Pandang Islam

a. An-Nisa : 58

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (An-Nisa: 58)

b. Al-Anfal ayat 27

wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu,sedang kamu mengetahui.

c. Dalam Islam menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkan sekedar menampakkannya. Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Allah berfirman : Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan. (Al Isra: 34)

d. Hadist Riwayat Ibnu Umar ra.:Bahwa Rasullulah SAW. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melampangkan satu kesusahan diantara kesusahan kesusahan hari kiamat nanti.

e. Hadist riwayat Bukhori :Jika amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.

f. Al Ghazali berkata: menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebut mengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk perbuatan khianat. (Ihya Uhummudin)

g. HR Imam AhmadTidak ada iman bagi yang tidak amanah padanya (menjaga amanah) dan tidak ada agama bagi yang tidak ada janji baginya (memenuhi janji)"

DAFTAR PUSTAKA

Daldiyono. 2006. Bagaimana Dokter Berpikir dan Bekerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hanafiah,M.J. dan Amir,A. 2007. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Permenkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989.

Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008.

Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966.

Wildan, M dan Hidayat, AA.2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. 30-33.

http://www.apikescm.ac.id/infokes/Volume1Nomor1/CardElectrick/Card%20Electrik%20_%20Barcode%20_.pdf (Accessed 27 September 2014 19.29)

http://quran.com/8/27 (Accessed 27 September 2014 19.15)

1