sken 2 tht jump 1 jump3

Upload: audhy-khanigara

Post on 15-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    1/10

    Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi

    dari letaknya yang berada di garis medial tubuh.

    Deviasi septum dibagi atas beberapa klasifikasi berdasarkan letak deviasi, yaitu:

    1. Tipe I; benjolan unilateral yang belum mengganggu aliran udara.

    2. Tipe II; benjolan unilateral yang sudah mengganggu aliran udara, namun masih belum

    menunjukkan gejala klinis yang bermakna.

    . Tipe III; deviasi pada konka media !area osteomeatal dan turbinasi tengah".

    #. Tipe I$, %&' septum !posterior ke sisi lain, dan anterior ke sisi lainnya".

    (. Tipe $; tonjolan besar unilateral pada dasar septum, sementara di sisi lain masih

    normal.

    ). Tipe $I; tipe $ ditambah sulkus unilateral dari kaudal*ventral, sehingga menunjukkan

    rongga yang asimetri.

    +. Tipe $II; kombinasi lebih dari satu tipe, yaitu tipe I*tipe $I.

    Bentuk-bentuk dari deformitas hidung ialah deviasi, biasanya berbentuk C atau

    S; dislokasi, bagian bawah kartilago septum ke luar dari krista maksila dan

    masuk ke dalam rongga hidung; penonjolan tulang atau tulang rawan septum,

    bila memanjang dari depan ke belakang disebut krista, dan bila sangat runcing

    dan pipih disebut spina; sinekia, bila deviasi atau krista septum bertemu dan

    melekat dengan konka dihadapannya.

    Post-nasal dripadalah akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan yang menjurus pada,

    atau memberikan sensasi dari, tetesan lendir yang menurun dari belakang hidung. Salah satu darikarakteristik-karakteristik yang paling umum dari rhinitis kronis adalah post-nasal drip. Post-nasal drip

    mungkin menjurus pada sakit tenggorokan yang kronis atau batuk yang kronis. Post-nasal drip dapat

    disebabkan oleh sekresi-sekresi yang berlebihan atau kental, atau gangguan dalam pembersihan

    lendir yang normal dari hidung dan tenggorokan.

    onka hipertro! adalah pembesaran konka nasal, terutama konka nasal inferior,

    yang menyebabkan sumbatan hidung.

    Skin Prick Testadalah salah satu jenis tes kulit sebagai alat diagnosis yang banyak digunakan

    oleh para klinisi untuk membuktikan adanya Ig spesifik yang terikat pada sel mastosit kulit.

    Terikatnya Ig pada mastosit ini menyebabkan keluarnya histamin dan mediator lainnya yang

    dapat menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah akibatnya

    timbulflare-kemerahan dan wheal-bentol pada kulit tersebut.1

    Indikasi Tes Cukit ( Skin Prick Test)" 4

    o #initis alergi " $pabila gejala tidak dapat dikontrol dengan medikamentosa

    sehingga diperlukan kepastian untuk mengetahui jenis alergen maka di

    kemudian hari alergen tsb bisa dihindari.

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    2/10

    o $sthma " $sthma yang persisten pada penderita yang terpapar alergen

    %perenial&.

    o ecurigaan alergi terhadap makanan. 'apat diketahui makanan yang

    menimbulkan reaksi alergi sehingga bisa dihindari.

    o ecurigaan reaksi alergi terhadap sengatan serangga.

    Interpretasi Tes Cukit ( Skin Prick Test ): 1,6

    Untuk menilai ukuran bentol berdasarkan The Standardiation

    Committee o! "orthern (Scandina#ian) Societ$ o! %ller&olo&$ den&an

    membandin&kan bentol $an& timbul akibat aler&en den&an bentol

    positi! histamin dan bentol ne&ati! larutan kontrol' %dapun

    penilaiann$a seba&ai berikut :

    entol histamin dinilai seba&ai *** (*+)

    entol larutan kontrol dinilai ne&ati! ()

    era-at bentol * (*1) dan **(*.) di&unakan bila bentol $an&

    timbul besarn$a antara bentol histamin dan larutan kontrol'

    Untuk bentol $an& ukurann$a . kali lebih besar dari diameter

    bento histamin dinilai **** (*4)'

    i %merika cara menilai ukuran bentol menurut ous/uet (.001) seperti

    dikutip usmono seba&ai berikut :1,+

    0 : reaksi ()

    1* : diameter bentol 1 mm 2 dari kontrol ()

    .* : diameter bentol 1+mm dari kontrol ()

    +* : diameter bentol +3 mm 2 dari kontrol ()

    4* : diameter bentol 3 mm 2 dari kontrol () disertai eritema'

    Tes kulit dapat memberikan hasil positi! palsu maupun ne&ati! palsu

    karena tehnik $an& salah atau !aktor materialbahan ekstrak

    aler&enn$a $an& kuran& baik'

    5ika istamin ( kontrol positi! ) tidak menun-ukkan &ambaran 7heal

    bentol atau 8arehiperemis maka interpretasi harus dipertan$akan ,

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    3/10

    %pakah karena sedan& men&konsumsi obatobat anti aler&i berupa anti

    histamin atau steroid' 9bat seperti tric$clic antidepresan,

    phenothiaines adalah se-enis anti histamin -u&a'

    Sinusitis %#adang Sinus (aranasal&)*)$gustus +, ++/eninggalkan komentar

    ;I"ISI

    Sinusitis dide!nisikan sebagai in0amasi mukosa sinus paranasal. #hinitis dan sinusitis

    biasanya terjadi bersamaan dan saling terkait pada kebanyakan individu, sehingga

    terminologi yang digunakan saat ini adalah rinosinusitis.

    TI9

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    4/10

    cairan interseluler sehingga mukosa yang sembab menjadi polipoid. Bila proses terus

    berlanjut, dimana mukosa yang sembab makin membesar dan kemudian turun ke dalam

    rongga hidung sambil membentuk tangkai, sehingga terjadilah polip.

    (erubahan yang terjadi dalam jaringan dapat disusun seperti dibawah ini, yang

    menunjukkan perubahan patologik pada umumnya secara berurutan"

    . 5aringan submukosa di in!ltrasi oleh serum, sedangkan permukaannya kering. 6eukosit

    juga mengisi rongga jaringan submukosa.

    +. apiler berdilatasi, mukosa sangat menebal dan merah akibat edema

    dan pembengkakan struktur subepitel. (ada stadium ini biasanya tidak ada kelainan

    epitel.

    7. Setelah beberapa jam atau sehari dua hari, serum dan leukosit keluar melalui epitel

    yang melapisi mukosa. emudian bercampur dengan bakteri,debris, epitel dan mukus.(ada beberapa kasus perdarahan kapiler terjadidan darah bercampur dengan sekret.

    Sekret yang mula-mula encer dan sedikit, kemudian menjadi kental dan banyak, karena

    terjadi koagulasi !brin dan serum.

    8. (ada banyak kasus, resolusi terjadi dengan absorpsi eksudat dan berhentinya

    pengeluaran leukosit memakan waktu 9 8 hari.

    :. $kan tetapi pada kasus lain, peradangan berlangsung dari tipe kongesti ketipe

    purulen, leukosit dikeluarkan dalam jumlah yang besar sekali. #esolusi masih mungkin

    meskipun tidak selalu terjadi, karena perubahan jaringan belum menetap, kecuali proses

    segera berhenti. (erubahan jaringan akan menjadi permanen, maka terjadi perubahan

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    5/10

    kronis, tulang di bawahnyadapat memperlihatkan tanda osteitis dan akan diganti dengan

    nekrosis tulang.

    (erluasan infeksi dari sinus kebagian lain dapat terjadi"

    %& /elalui suatu trombo0ebitis dari vena yang perforasi;

    %+& (erluasan langsung melalui bagiandinding sinus yang ulserasi atau nekrotik;

    %7& 'engan terjadinya defek; dan

    %8&melalui jalur vaskuler dalam bentuk bakterimia.

    /asih dipertanyakan apakah infeksi dapat disebarkan dari sinus secara limfatik.

    I%="9SIS

    'iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan !sik dan pemeriksaan

    penunjang. Berdasarkan beratnya penyakit, sinusitis dapat dibagimenjadi ringan, sedang

    dan berat sesuai dengan klasi!kasi (3S. Sedangkan berdasarkan lamanya penyakit

    sinusitis dibagi menjadi akut dan kronik. Berdasarkan (3S yang dikatakan akut adalah

    bila gejala berlangsung ella catarrhalis.

    'iagnosis dari sinusitis akut dapat ditegakkan ketika infeksi saluran napas atas oleh virus

    tidak sembuh salama hari atau memburuk setelah :- hari

    'ari anamnesis didapatkan keluhan utama sinusitis akut ialah hidung tersumbat disertai

    nyeri?rasa tekanan pada muka dan ingus purulen, yang sering sekali turun ke tenggorok

    %post nasal drip&. 'apat juga disertai gejala sistemik seperti demam dan lesu. eluhan

    nyeri atau rasa tekanan di daerah sinus yang terkena, merupakan ciri khas sinusitis akut,

    serta kadang-kadang nyeri juga dirasakan di tempat lain %re@ered pain&. Ayeri pipi, gigi,

    dahi dan depan telinga menandakan sinusitis maksila. Ayeri di antara atau di belakang

    kedua bola mata dan pelipis menandakan sinusitis etmoid. Ayeri di dahi atau seluruh

    kepala menandakan sinusitis frontal. (ada sinusitis sfenoid, nyeri dirasakan di verteks,

    oksipital, belakang bola mata dan daerah mastoid. ejala lain adalah sakit

    kepala,hipoosmia?anosmia, halitosis, post nasal drip yang menyebabkan batuk dan

    sesak pada anak.

    ejala /ayor dan /inor pada 'iagnosis Sinusitis $kut

    =e-ala @a$or

    Ayeri atau rasa tertekan pada mukaebas atau rasa penuh pada muka

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    6/10

    3bstruksi hidung

    Sekret hidung yang purulen,

    post nasal drip,

    *iposmia atau anosmia,

    'emam %hanya pada rinosinusitis akut&

    =e-ala @inor

    Sakit kepala

    'emam %pada sinusitis kronik&

    *alitosis

    elelahan

    Sakit gigi

    Batuk Ayeri,

    rasa tertekan atau rasa penuh pada telinga

    'iagnosis ditegakkan dengan dua gejala mayor atau satu gejala minor ditambahdengan

    dua gejala minor.

    (ada rinoskopi anterior tampak pus keluar dari meatus superior atau nanah di meatus

    medius pada sinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis etmoid anterior, sedangkan

    pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid tampak pus di meatus superior. (ada

    rinoskopi posterior tampak pus di nasofaring %postnasal drip&. (ada pemeriksaan

    transiluminasi, sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap.

    (emeriksaan radiologik yang dibuat adalah posisi

    waters, ($ dan lateral. $kan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas

    cairan udara %air 0uid level& pada sinus yang sakit.

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    7/10

    (emeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi dilakukan dengan mengambil sekret dari

    meatus medius atau meatus superior. 6ebih baik lagi bila diambil sekret yang keluar dari

    pungsi sinus maksila. 'alam interpretasi biakan hidung, harus hati-hati, karena mungkin

    saja biakan dari sinus maksilaris dapat dianggap benar, namun pus tersebut berlokasi

    dalam suatu rongga tulang. Sebaiknya biakan dari hidung depan, akan mengungkapkan

    organisme dalamvestibulum nasi termasuk 0ora normal seperti Staphilococcus dan

    beberapa kokus gram positif yang tidak ada kaitannya dengan bakteri yang dapat

    menimbulkan sinusitis. 3leh karena itu, biakan bakteri yang diambil dari hidung bagian

    depan hanya sedikit bernilai dalam interpretasi bakteri dalam sinus maksilaris, bahkan

    mungkin memberi informasi yang salah. Suatu biakan dari bagian posterior hidung atau

    nasofaring akan jauh lebih akurat, namun secara teknis sangat sulit diambil.

    Sinuskopi dilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinusmaksila melalui

    meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinusmaksila yang sebenarnya,

    selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus untuk terapi.

    1' Sinusitis @aksilaris

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    8/10

    Ayeri pipi menandakan sinusitis maksila. ejala sinusitis maksilaris akut berupa demam,

    malaise dan nyeri kepala yang tak jelas yang biasanya reda dengan pemberian analgetik

    biasa seperti aspirin. ajah terasa bengkak, penuh, dan gigi terasa nyeri pada gerakan

    kepala mendadak, misalnya sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri

    pipi khas yang tumpul dan menusuk, serta nyeri pada palpasi dan perkusi. Sekret

    mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.

    'ari pemeriksaan !sik didapatkan adanya pus dalam hidung, biasanya dari meatus

    media, atau pus atau sekret mukopurulen dalam nasofaring. Sinus maksilaris terasa nyeri

    pada palpasi dan perkusi. )ransluminasi berkurang bila sinus penuh cairan.

    (ada pemeriksaan radiologik foto polos posisi waters dan ($, gambaran sinusitis

    maksilaris akut mula-mula berupa penebalan mukosa,selanjutnya diikuti opasi!kasi sinus

    lengkap akibat mukosa yang membengkak hebat, atau akibat akumulasi cairan yang

    memenuhi sinus. $khirnya terbentuk gambaran

    air-0uid level yang khas akibat akumulasi pus.

    .' Sinusitis tmoidalis

    Sinusitis etmoidalis akut terisolasi lebih la4im pada anak, seringkali bermanifestasi

    sebagai selulitis orbita. 'ari anamnesis didapatkan nyeri yang dirasakan di pangkal

    hidung dan kantus medius, kadang-kadang nyeri di bola

    mata atau di belakangnya, terutama bila mata digerakkan. Ayeri alih di pelipis, post

    nasal drip dan sumbatan hidung. (emeriksaan !sik didapatkan nyeri tekan pada pangkal

    hidung.

    +' Sinusitis ;rontalis

    Ayeri berlokasi di atas alis mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang

    tengah hari, kemudian perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. (asien

    biasanya menyatakan bahwa dahi terasa nyeri bila disentuh dan mungkin terdapat

    pembengkakan supra orbita.(emeriksaan !sik, nyeri yang hebat pada palpasi atau perkusi di atas daerah sinus yang

    terinfeksi merupakan tanda patognomonik pada sinusitis frontalis.

    4' Sinusitis S!enoidalis

    Sinusitis sfenoidalis dicirikan oleh nyeri kepala yang mengarah ke verteks kranium.

    (enyakit ini lebih la4im menjadi bagian dari pansinusitis dan oleh karena itu gejalanya

    menjadi satu dengan gejala infeksi sinus lainnya

    Sinusitis >ronis

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    9/10

    eluhan sinusitis kronik tidak khas sehingga sulit didiagnosis. Selama eksaserbasi akut,

    gejala mirip dengan sinusitis akut; namun diluar masa itu, gejala berupa suatu perasaan

    penuh pada wajah dan hidung, dan hipersekresi yang seringkali mukopurulen. adang-

    kadang hanya satu atau dua dari gejala-gejala dibawah ini yaitu sakit kepala kronik, post

    nasal drip, batuk kronik, gangguan tenggorok, gangguan telinga akibat sumbatan kronik

    muara tuba eustachius, gangguan ke paru seperti bronkitis %sino-bronkitis&, bronkiektasi,

    dan yang penting adalah serangan asma yang meningkat dan sulit diobati. (ada anak

    mukopus yang tertelan dapat menyebabkan gastroenteritis.

    *idung biasanyasedikit tersumbat, dan tentunya ada gejala-gejala faktor predisposisi,

    seperti rinitis alergika yang menetap, dan keluhan-keluhannya yang menonjol. (asien

    dengan sinusitis kronik dengan polip nasi lebih sering mengalami hiposmia dan lebih

    sedikit mengeluhkan nyeri atau rasa tertekan daripada yang tidak memiliki polip nasi.

    Bakteri yang memegang peranan penting dalam patogenesis rinosinusitis

    kronik masih kontroversial. 3rganisme yang umum terisolasi pada sinusitis kronik

    termasuk Staphylococcus aureus, bakteri anaerob dan gram negatif seperti

    (seudomonas aeruginosa.

    P"%T%S%"%%"

    $ntibiotik merupakan kunci dalam penatalaksanaan sinusitis supuratif akut. $moksisilin

    merupakan pilihan tepat untuk kuman gram positif dan negatif. Dankomisin untuk kuman

    S. pneumoniae yang resisten terhadap amoksisilin. (ilihan terapi lini pertama yang lain

    adalah kombinasi eritromicin dan dulfonamide atau cephale>in dan sulfonamide.

    $ntibiotik parenteral diberikan pada sinusitis yang telah mengalami komplikasi seperti

    komplikasi orbita dan komplikasi intrakranial, karena dapat menembus sawar darah otak.

    Ceftriakson merupakan pilihan yang baik karena selain dapat membasmi semua bakteri

    terkait penyebab sinusitis, kemampuan menembus sawar darah otaknya juga baik.

    (ada sinusitis yang disebabkan oleh bakteri anaerob dapat digunakan metronida4ole

    atau klindamisin. lindamisin dapat menembus cairan serebrospinal. $ntihistamin hanya

    diberikan pada sinusitis dengan predisposisi alergi. $nalgetik dapat diberikan.

    )indakan bedah sederhana pada sinusitis maksilaris kronik adalah nasoantrostomi atau

    pembentukan fenestra nasoantral. kmoidektomi dilakukan pada sinusitis etmoidalis.

    2rontoetmoidektomi eksternal dilakukan pada sinusitis frontalis. ksplorasi sfenoid

    dilakukan pada sinusitis sfenoidalis. (embedahan sinus endoskopik merupakan suatu

    teknik yang memungkinkan visualisasi yang baik dan magni!kasi anatomi hidung dan

    ostium sinus normal bagi ahli bedah, teknik ini menjadi populer akhir-akhir ini.

  • 7/23/2019 sken 2 tht jump 1 jump3

    10/10