Kelompok B3

Penatalaksanaan pada Pasien dengan Fraktur Clavikula DextraC5McGirt Lamberth Robert Uniplaita 102011088Agnes Christie 102011396Octaviani Sanjaya Jamin 102012012Maria Firstly 102012162Frans Pirman Sahala 102012188Jessica 102012373Egidius Ian Andrian 102012346Constantia Evelin 102012284Nadia Cecilia 102012513

Skenario 16Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa orang tuanya ke UGD rumah sakit dengan keluhan nyeri padaq daerah bahu kanannya sejak 3 jam yang lalu setelah terjatuh dari sepeda dengan posisi tangan kanannya menahan badanya. Pada pemeriksaan fisik tampak oedema pada regio clavikula dextra, pada palpasi teraba krepitasi , nyeri tekan positif.Rumusan masalahAnak Laki-laki 10 tahun mengeluh nyeri pada bahu kanannya.

Nyeri pada bahu kanananamnesisPemeriksaan fisik & penunjangprognosisPenatalaksanaanPatofisiologikomplikasiepidemielogiWorking DiagnosisDifferential Diagnosisetiologi4Hipotesis Anak Laki-laki 10 tahun dengan keluhan nyeri pada bahu kanan diduga mengalami fraktur regio clavikula dextra

Anamnesis Riwayat penyebabKapan terjadi traumaDimana letak traumaArah traumaBerat atau ringan traumaLokasi yang dirasa nyeriKeluhan apa saja yang dirasakan pasienGerakan apa saja yang dapat dan tidak dapat dilakukan setelah trauma terjadiGejala yang munculPemeriksaan fisikInspeksi, cari apakah terdapatDeformitas, terdiri dari penonjolan yang abnomalFunctio laesa (hilangnya fungsi)PemendekanPalpasi, apakah terdapat nyeri tekanPemeriksaan nyeri sumbu tidak dilakukan lagi karena akan menambah trauma.Memeriksa adanya kalorLanjutan...gerak, untuk mencari:Krepitasi, terasa bila fraktur digerakkanNyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun pasif.Seberapa jauh gangguan fungsinya, seperti gerakan yang tidak mampu dilakukan.

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium :Hb, hematokrit rendahLED meningkatCa dan P meningkat dalam darahRadiologiX-ray midclavikulamedial claviculalatero clavicula

CT SCANDiagnosisDiagnosis fraktur dapat ditegakkan dengan melihat tanda pasti fraktur yaitu angulasi, false movement, rotasi dan krepitasi.Working Diagnosis :Fraktur Clavicula Dextra

Manifestasi klinisNyeriGangguan fungsiDeformitas/kelainan bentukPemendekanKrepitasiBengkak dan perubahan warna

Etiologi Fraktur clavikula dapat terjadi akibat traumaKompresi pada bahuProses patologik

Epidemielogi orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, Laki-laki : perempuan = 2 : 1. Fraktur pada midclavicula 85% fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%. Patofisiologi Ada trauma berlebihan pada tulangPeriosteum terkelupasrupturavaskularfragmen bergeser,pemendekan,krepitasi

Tulang menjadi fraktur dan berubah posisi (jaringan lunak,saraf,tendon,otot,ligamen,pemb darah)

Differential Diagnosis (DD)Dislokasi sendi bahuPenatalaksanaan pada dislokasi dengan reposisi yaitu dilakukan dengan gerakan yang berlawanan dengan gaya trauma dan kontraksi atau tonus otot

NOGangguan Manifestasi klinikPemeriksaanPenatalaksanaan1Fraktur ClaviculaKrepitasi (+)Angulasi (+)Nyeri (+)Oedema (+)Deformitas (+)Pemendekan(+)Radiologi X-ray regio claviculaOperative treatment&Non operative treatment2Dislokasi sendi BahuKrepitasi (-)Angulasi (-)Nyeri (+)Oedema (+)Deformitas

Radiologi X-ray pada sendi bahuReposisiKOMPLIKASIBone atrophyOsteomyelitisDelayedAspetic necrosisGangguan prtumbuhan tubuhPendarahEmboli lemakPenatalaksanaan Hilangkan nyeriProfilaksis tetanus dan antibiotikreduksi/reposisiImobilisasiPenyembuhan frakturRehabilitasiPenyembuhan tulang

Prognosis Prognosis bergantung pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan usia penderita. Anak anak sangat baikorang dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat diminimalisir. Fraktur clavicula disertai multiple trauma memberi prognosis yang lebih buruk daripada prognosis fraktur clavicula murni.

Kesimpulan Penanganan pada fraktur clavicula harus ditangani secepat mungkin. Pemberian analgesik, profilaksis tetanus, tindakan operatif atau non operatif penting untuk mendapatkan prognosis yang baik. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi kalsium dan vitamin D, serta berhati-hati dalam beraktivitas.