sken 14

Upload: oceyea

Post on 08-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rynytrmu

TRANSCRIPT

Slide 1

Shabrina Khairunnisa 102011339Roswitha Desiana S Gesi 102011375Cindy Christabela 102013001Stefina Gunawan 102013107Yesica 102013185Triani Martio 102013294Nico Yansen 102013327Muhammad Sajid Bin Mohd Rafee 102013498Nor Ameerah Binti Azmi 102013500

E10Insomnia Pada Pria 45 Tahun1Skenario 14Seorang pria berusia 45 tahun mengalami sulit tidurMIND MAPHIPOTESISLaki 45 tahun menderita InsomniaFISIOLOGIS

Ritme SirkadianTahapan dan peringkat tidur (polysomnograph)> EEG,EOG,EMGTidur NREMTidur REM

ANAMNESIS

Dimulai dari umurPekerjaantempat tinggalstatus perkawinan- psikologiKeluhan yang mungkin dialami adalah sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk. Berapa lama gejala itu sudah dialaminya?tentang saat masuk tidur pasien. Tanyakan gejala ikutannya, sepeti menggorok, refluks gastrointestinal, kaki goyang (restless leg), dan kejutan mioklonik.?akibatnya? Adakah suatu perubahan di lingkungannya?Hanya terjadi dirumah sendiri atau hanya pada hari kerjatentang higiene tidur. diet

Pemeriksaan Fisikkeadaan umum dan kesadaran pasienpemeriksaan tanda-tanda vital yang terdiri dari suhu, tekanan darah, frekuensi nadi dan pernafasankeadaan kepala, leher, thoraks, abdomen dan juga ekstremitasPemeriksaanDeskripsi umum tentang:PenampilanDeskripsikan apa yang nampak: sikap, cara berpakaian, dandanan, postur tubuh, rambut, jenggot, kumis, kebersihan diri, tampak lebih tua atau muda atau sesuai umurnya.KesadaranAdakah terlihat terganggu, atau tidak tampak terganggu.Perilaku dan aktivitas psikomotorDinilai selama sebelum,semasa dan sesudah wawancara.Sikap terhadap pemeriksaMenilai sikapnya adakah: kooperatif, apatis, curiga, antisosial, bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang.Kualitas bicaraMenilai cara berbicara dan adakah terdapat gangguan bicara.

Pemeriksaan PenunjangTes darah lengkapPolysomnography adalah pengujian yang dilakukan dipusat-pusat tidur jika kondisi seperti sleep apnea yang diduga.Actigraphy adalah sebuah detektor gerakan-gerakan indera seseorang saat tidur dan terjaga.

Working DiagnosisMenurut DSM-IV, Insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi individu.The International Classification of Diseases mendefinisikan Insomnia sebagai kesulitan memulai atau mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu bulan

athens insomnia scale

*JenisTransient insomnia (acute)Short-term insomniaCyclical insomniaChronic insomnia (primary,secondary)

Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan PPDGJ

a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang burukb. Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal satu bulanc. Adanya preokupsi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang harid. Ketidak puasan terhadap kuantitas atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan

Diagnosis InsomniaInsomnia psikofisiologik menetapInsomnia terkait dengan gangguan ansietas atau kepribadianInsomnia terkait dengan depresiInsomnia terkait dengan maniaInsomnia terkait dengan kambuhnya skizofrenia atau psikosis fungsionalInsomnia terkait dengan depresi SSPInsomnia terkait dengan stimulasi Insomnia terkait dengan apnea atau hiperventilasi alveolarInsomnia terkait dengan mioklonus nokturnaInsomnia terkait dengan alkoholInsomnia terkait dengan putus alkohol

Faktor Resiko Insomnia

Wanita. UsiaStressMemiliki gangguan kesehatan mentalPerjalanan jauh Kerja shift

Etiologi INSOMNIAKondisi medisKecemasan dan depresiKafein, nikotin, alkoholPerubahan lingkunganStressEpidemiologiDi Indonesia, pada tahun 2010 terdapat 11,7% penduduk mengalami insomnia. Prevalensi insomnia sebagai gejala sebesar 30% dan insomnia sebagai gangguan tidur sebanyak 5-10%. Insomnia mempengaruhi orang-orang dari segala usia termasuk anak-anak, meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa dan frekuensi meningkat dengan usia, dan mengakibatkan gangguan kualitas hidup. Patofisiologi

lesi /degenerasi thalamus akan menyebabkan insomnia. Melatonin

KomplikasiKesehatan yang tidak seimbangMeningkatnya ketergantungan obat-obatanSelain itu juga sering menyebabkan rasa cemas dan depresiGangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih lambat.Masalah kejiwaanDaya tahan tubuh yang rendahMeningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, contohnya tekanan darah yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes.

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa-Cognitive Behavioural Therapy-*Light Therapy

TatalaksanaTerapi Tingkah Laku :Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik, teknik Relaksasi :Relaksasi sebelum tidurMenghindari atau membatasi tidur siangMenyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidurOlahraga dan tetap aktifMenghindari kafein, alkohol, dan nikotinMenghindari makan besar sebelum tidurCek kesehatan secara rutinJika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik

Tatalaksana Penatalaksanaan farmakologi :Antidepresan dengan sedasi kuatcontoh: amitriptylinGol benzodiazepinecontoh : alprazolam, lorazepamAntihistamin dengan efek sedasicontoh: dephenhydraminePencegahanBelajar untuk bersantai. Relaksasi pernapasan. Kontrol lingkungan. Hindari cahaya, kebisingan, dan suhu yang berlebihan. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan menghindari menggunakannya untuk membaca dan menonton TV. Hindari makan besar, asupan cairan yang berlebihan, dan latihan berat sebelum tidur dan mengurangi penggunaan stimulan termasuk kafein dan nikotin. Jika tidak tertidur dalam waktu 20 sampai 30 menit, bangun dari tempat tidur lalu coba kegiatan yang santai seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau membaca. Hal ini umumnya lebih baik untuk menghindari tidur siang bila memungkinkan untuk membantu mengkonsolidasikan tidur malam.

PrognosisPrognosis umumnya baik dengan terapi yang adekuat Prognosis lebih buruk jika gangguan ini disertai dengan skizofrenia

EdukasiPasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor resiko yang dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia. Selain itu memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat memahami tentang insomnia dan dapat menghindari pemicu terjadinya insomnia.

KesimpulanDari gejala yang dialami, anamnesis dan pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa laki-laki 45 tahun tersebut mengalami gangguan tidur yaitu insomnia. Insomnia sebagai suatu kondisi tidur yang tidak memuaskan secara kuantitas dan atau kualitas, yang berlangsung untuk satu kurun waktu tertentu walaupun mereka mempunyai kesempatan untuk tidur. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan, aktivitas sosial dan status kesehatan penderitanya. Pada pasien insomnia sebaiknya terlebih dahulu diperbaiki pola hidup dan juga irama tidurnya agar penyembuhan dapat terjadi dengan sendirinya. TERIMA KASIH