sistem pembukuan sederhana utk kalangan umkm
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Di dalam setiap usaha bisnis, pemasaran memegang peran yang
cukup vital bagi kelangsungan usaha bisnis bersangkutan. Sebuah usaha
bisnis dengan hasil produk yang biasa saja bisa jadi sukses hanya karena
strategi pemasaran perusahaan terkait yang cukup handal, sebaliknya sebuah
usaha bisnis dengan produk yang cukup berkualitas pun tak akan mengalami
penjualan yang maksimal jika tidak dilakukan upaya pemasaran yang baik
terhadap para konsumen (www.peluangusahabaru.org).
Pemasaran sangat penting dalam mempengaruhi kelangsungan hidup
perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler & Keller (2006:4),
keberhasilan keuangan sering bergantung pada kemampuan pemasaran.
Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak
berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga
perusahaan dapat menghasilkan laba.
Menurut Kotler dan Keller (2006:23), salah satu bentuk lukisan
tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran
yang merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mengejar tujuan pemasarannya. McCarthy mengklasifikasikan alat-
alat ini menjadi empat kelompok besar, yang dia sebut empat P tentang
pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion).
1
Bauran pemasaran (marketing mix) dapat digunakan oleh pemasar
untuk menentukan kombinasi strategi pemasaran yang sesuai dengan produk
yang ditawarkannya dan konsumen yang dituju. Untuk menciptakan
permintaan, variabel-variabel dalam bauran pemasaran harus berinteraksi
satu sama lain. Keputusan tentang strategi bauran pemasaran (marketing
mix) sepenuhnya berada di tangan pemasar dan dilaksanakan untuk
mempengaruhi konsumennya agar mau mengkonsumsi produk perusahaan.
Mengingat pentingnya bauran pemasaran dalam rangka mengejar
tujuan pemasaran seperti yang telah dijelaskan di atas, maka penulis ingin
meneliti tentang penerapan marketing mix pada perusahaan yang menjadi
tempat tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis, yaitu PT. Coca Cola
Distribution Indonesia dan PT. Pertamina (Persero). Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis mengambil topik tentang “Analisis
Penerapan Marketing Mix pada PT. Coca Cola Distribution Indonesia dan
PT. Pertamina (Persero)”.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah
dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
dijadikan bekal saat memasuki dunia kerja nanti.
2. Melatih kemampuan bersosialisasi dan komunikasi mahasiswa di
lingkungan yang baru.
3. Mengetahui penerapan Marketing Mix pada PT. Coca Cola
Distribution Indonesia dan PT. Pertamina (Persero) Sales Region V.
2
4. Menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, khususnya
tentang Manajemen Pemasaran.
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan suatu pengalaman bagi mahasiswa yang bersifat
praktis, sehingga dapat mengantarkan mahasiswa untuk siap
menghadapi dunia kerja setelah lulus dari bangku kuliah.
b. Melatih mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi dalam hal
bersosialisasi, berkomunikasi di suatu lingkungan yang baru.
c. Mengetahui penerapan Marketing Mix pada PT. Coca Cola
Distribution Indonesia dan PT. Pertamina (Persero) Sales Region
V.
d. Membantu mahasiswa menerapkan ilmu yang didapatkan di
bangku kuliah, khususnya tentang Manajemen Pemasaran.
2. Bagi Jurusan Manajemen Universitas Negeri Surabaya
a. Membantu mempersiapkan output SDM yang berkualitas.
b. Membina hubungan baik antara Jurusan Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya dan perusahaan, dalam hal ini PT. Coca Cola
Distribution Indonesia dan PT. Pertamina (Persero) Sales Region
V.
3
3. Bagi Perusahaan
a. Sebagai sarana untuk menjembatani antara perusahaan dengan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya untuk membina hubungan kerjasama lebih lanjut baik
bersifat akademis maupun keorganisasian.
b. Memperoleh tenaga kerja terdidik tambahan yang dapat membantu
menyelesaikan pekerjaan di perusahaan.
c. Memberi gambaran kepada perusahaan tentang potensi tenaga kerja
di masa mendatang.
4
BAB II
MARKETING MIX
2.1 Penerapan Marketing Mix di PT. Coca Cola Distribution Indonesia
PT. Coca Cola Distribution Indonesia merupakan bagian dari PT.
Coca Cola Amatil Indonesia yang bertugas untuk mendistribusikan
produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia.
Karena itu setiap kegiatan bisnis yang dilakukan PT. Coca Cola
Distribution Indonesia didasarkan pada perintah ataupun persetujuan dari
PT. Coca Cola Amatil Indonesia yang berpusat di Cibitung, Bekasi.
Kebijakan-kebijakan pemasaran perusahaan pun mengikuti apa yang
telah ditetapkan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia, termasuk
kebijakan tentang penerapan marketing mix, walaupun ada beberapa
penyesuaian yang diputuskan sendiri oleh pihak region. Penerapan
marketing mix pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) dijelaskan
di bawah ini.
2.1.1 Produk (Product)
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mulai dari Coca Cola,
Sprite, Fanta, Frestea, dan prtoduk-produk yang lain. Setiap produk
tersebut tersebar dengan merata di pelosok nusantara dengan berbagai
variannya. Berikut penjelasan tentang strategi produk PT. Coca Cola
Amatil Indonesia.
5
a. Keragaman Produk
PT. Coca Cola Amatil Indonesia menghasilkan berbagai
macam produk minuman siap saji dengan varian yang beragam.
Produk-produk ini mendapatkan lisensi dari The Coca Cola Company
Amerika. Bauran produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Lebar Bauran Produk dan Panjang Lini Produk
PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Lebar Bauran Produk
Panjang Lini
Produk
Minuman bersoda
(soft drink) Teh
Minuman Sari Buah Isotonik
Air Mineral
Root Beer
Coca Cola Frestea Minute Maid Pulpy
Powerade Isotonik
Ades A & W
FantaSpriteSchweppes
Sumber : www.coca-colaamatil.com, dilolah
Dimensi bauran produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia secara rinci
sebagai berikut:
Lebar
Lebar bauran produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia terdiri atas
lima lini, yaitu minuman bersoda (soft drink), teh, minuman sari
buah, isotonik, air mineral, dan root beer.
Kedalaman
Kedalaman bauran produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia sesuai
Tabel 2.1 di atas ada sembilan, yaitu Coca Cola, Fanta, Sprite,
6
Schweppes, Frestea, Minute Maid Pulpy, Powerade Isotonik, Ades,
serta A&W.
Keluasan
Keluasan produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia adalah sebagai
berikut:
- Coca Cola memiliki tiga varian: original, zero, dan diet coke.
- Fanta memiliki lima varian: strawberry, jeruk, melon, soda
water, dan fruit punch.
- Sprite memiliki dua varian: original dan zero.
- Frestea memiliki enam varian: Frestea Green, Frestea Green
Honey, Frestea Jasmine, Frestea Lemon, Frestae Markisa,
Frestea Apel.
- Minute Maid Pulpy memiliki tiga varian: Minute Maid Pulpy
Orange, Minute Maid Pulpy Tropical, dan Minute Maid Pulpy
O’Mango.
- Powerade Isotonik memiliki dua varian: Grapefruit lemon,
orange.
- Schweppes memiliki tiga varian: Tonic Water, Ginger Ale,
Soda.
- Ades satu varian
- A&W satu varian, yaitu Sarsapilla.
Konsistensi
Lini-lini produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia terlihat konsisten
dengan memproduksi minuman siap saji. Lini-lini tersebut
7
melewati saluran distribusi yang sama dan mempunyai fungsi yang
sama bagi pembelinya, yaitu menghilangkan dahaga.
b. Kualitas
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia diproduksi langsung di Indonesia dan berasal
dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi serta diproses melalui
beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian
dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan
pengangkutan.
Untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan, PT. Coca
Cola Bottling Indonesia, sebagai penghasil produk menerapkan sistem
yang dipersyaratkan oleh The Coca Cola Company yang bernama The
Coca Cola Quality System (TCCQS), yaitu suatu pedoman
pengendalian sistem manajemen kualitas produk, lingkungan, dan
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Setiap produk Coca Cola dijamin
halal oleh Departemen Agama RI dengan standar higienis dijamin
oleh Departemen Kesehatan. Kualitas pengolahan dan produknya
terjaga melalui sertifikasi ISO 9002.
c. Desain dan Kemasan
Produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia dijual dengan tiga
macam bentuk, yaitu botol kaca, PET, dan kaleng. Produk yang
dikemas dalam bentuk botol kaca tebal digunakan untuk produk Coca
Cola, Sprite, dan Fanta untuk menjaga kandungan karbonasi dalam
minuman. Sedangkan produk yang dikemas dalam bentuk PET
8
digunakan untuk merek Coca Cola, Sprite, Fanta, Frestea, Powerade
Isotonik, Minute Maid Pulpy, dan Ades karena dianggap lebih murah
dan ramah lingkungan. Selain itu, ada juga produk yang dikemas
dalam bentuk kaleng, yaitu Coca Cola, Fanta, Sprite, Schweppes, dan
A&W didesain untuk memudahkan konsumen membawanya
kemanapun.
Desain produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia diciptakan
dengan berbagai model unik yang berbeda dengan produk-produk
minuman siap saji lainnya. Desain botol untuk merek Coca Cola,
Sprite, Fanta, dan Frestea yang berupa botol menggunakan botol
berkontur. Sedangkan untuk botol PET dan kaleng didesain agar
mudah untuk dipegang dan dibawa. Untuk botol merek Minute Maid
Pulpy juga memiliki desain unik dengan memiliki kontor di botol
bagian atas.
Selain desain kemasan yang beragam, PT. Coca Cola Amatil
Indonesia juga menyediakan produk dalam berbagai ukuran kemasan.
Varian dalam ukuran kemasan ini disesuaikan dengan kondisi saat
mengkonsumsi konsumen. Untuk merek Coca Cola, Sprite, dan Fanta
ada kemasan botol kaca dengan ukuran besar dan kecil, botol PET
dengan ukuran besar, sedang, dan kecil yang pas di kantong, serta ada
kemasan kaleng. Kemasan besar (in home consumption) ditujukan
untuk konsumsi keluarga yang biasa disebut “Teman Ngumpul”
dengan kemasan 2L. Biasanya kemasan ini dipasarkan melalui
hypermarket ataupun supermarket modern yang merupakan tempat
9
belanja keluarga. Kemasan kecil (on premise) merupakan kemasan
habis sekali minum. Biasanya ditujukan untuk siswa sekolah, siswa
kursus, orang yang sedang dalam perjalanan, menunggu angkutan, dan
situasi-situasi yang lain. Kemasan kaleng disesuaikan dengan kondisi
konsumen yang memiliki mobilitas tinggi.
2.1.2 Harga (Price)
Berdasarkan daya tahan dan wujudnya, produk-produk yang
dihasilkan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia merupakan barang
yang tidak tahan lama (nondurable goods). Produk akan habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Sedangkan
berdasarkan penggunaan, produk-produk PT. Coca Cola Amatil
Indonesia termasuk barang konsumen dan merupakan convenience
goods. Produk sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya
yang sangat sedikit. Karena itu secara umum dalam menentukan
harganya PT. Coca Cola Amatil Indonesia menetapkan margin yang
kecil. Akan tetapi, PT. Coca Cola Amatil Indonesia juga menerapkan
harga diskriminatif yang disesuaikan dengan tempat pembelian. Harga
diskriminatif ini diberlakukan di restoran mewah, hotel, lokasi wisata,
dan tempat-tempat khusus lainnya disesuaikan dengan segmen.
2.1.3 Promosi (Promotion)
PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) mempunyai program
promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas
10
konsumen terhadap produk-produknya. Promosi yang dilakukan oleh
CCAI selalu unik, kreatif, dengan ide yang segar. “Buka Coca Cola,
Buka Semangat Baru” merupakan salah satu contoh tagline Coca Cola
yang menyebarkan pesan semangat kepada seluruh pelanggan. Tagline
ini seolah-olah menunjukkan bahwa dengan meminum Coca Cola
akan memberikan semangat baru kepada konsumen.
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan PT. Coca Cola
Amatil Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Periklanan
Iklan PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) dilaksanakan
melalui berbagai media seperti televisi, surat kabar,
billboard/reklame, poster, dan masih banyak lagi.
Iklan yang dilakukan PT. Coca Cola Amatil Indonesia melalui
media televisi dilakukan secara berkala, dengan tujuan untuk
mengingatkan konsumen akan keberadaan produk-produk CCAI
sebagai minuman siap saji yang menyegarkan serta untuk
mempengaruhi dan membujuk konsumen agar membeli dengan
selalu menggunakan tema iklan yang segar dan kreatif dengan
menonjolkan kesegaran dan semangat positif.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia juga dikenal sebagai merek
yang suka menjual kebahagiaan. Karena itu setiap iklan dan aktivitas
pemasarannya selalu mengusung keceriaan, sportivitas, optimisme,
dan kebersamaan. Dalam setiap iklan yang ditayangkan, CCAI juga
tak jarang mengusung jingle yang membangkitkan semangat, seperti
11
iklan produk Coca Cola “Buka Semangat Baru” yang dibawakan
oleh Ello, Ipank, dan Lala Karmela.
Tidak hanya melalui media televisi saja, iklan CCAI juga
sering ditampilkan melalui media cetak, yaitu surat kabar. Iklan
melalui surat kabar biasanya dilakukan Coca Cola ketika ada
program promosi yang berlangsung. Tujuannya adalah untuk
menginformasikan program yang tengah berlangsung kepada
konsumen setianya, juga untuk membujuk agar konsumen segera
membeli produk-produk dari CCAI yang sedang promo. Contohnya
adalah program under the crown (UTC), yaitu program berhadiah
pada tutup botol Coca Cola, Sprite, dan Fanta.
Selain televisi dan surat kabar, CCAI juga melakukan
periklanan melalui media pajangan, yaitu billboard/reklame dan
poster. Billboard Coca Cola biasanya dipajang di toko, kios, maupun
warung yang telah dibranding oleh CCAI. Sedangkan iklan melalui
media poster biasanya ditempel di outlet-outlet yang menjual
produk-produk CCAI. Penempatan billboard/reklame dilakukan di
luar outlet dengan mencantumkan nama outlet, sedangkan
penempatan poster dilakukan di tempat yang strategis, bisa di dalam
ataupun di luar outlet agar terlihat oleh konsumen sehingga tidak
hanya menjadi “wallpaper” outlet saja. Desain poster pun selalu
diubah secara berkala dengan penampilan yang menarik dan kreatif.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi saat ini, Coca Cola juga turut serta mengembangkan
12
iklannya melalui media elektronik, yaitu website dan jejaring sosial
yang tengah marak, seperti Facebook dan Twitter. Coca Cola Amatil
Indonesia memiliki beberapa website yang bisa diakses oleh siapa
pun dan kapan pun, di antaranya www.coca-colaamatil.co.id,
www.coca-colaindonesia.com, www.coca-cola.co.id (untuk produk
Coca Cola), www.fanta.co.id (untuk produk Fanta, dan
www.minutemaidpulpy.co.id (untuk produk Minute Maid Pulpy).
2. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan dilakukan oleh PT. Coca Cola
Amatil Indonesia melalui promosi konsumen dan promosi
perdagangan. Promosi konsumen yang dilakukan di antaranya
sampel produk di sekolah, potongan harga, free product untuk
pembelian produk-produk Coca Cola Amatil Indonesia pada jumlah
tertentu, serta program berhadiah pada tutup botol. Sedangkan
kegiatan promosi perdagangan dilakukan dengan bekerja sama
dengan retail-retail modern seperti Giant, Hypermart, Indomaret,
SuperIndo, Circle K, dan retail modern lain. Promosi penjualan pada
retail-retail modern ini biasanya diawali dengan penawaran program
Coca Cola terlebih dahulu, selanjutnya jika disetujui oleh pihak
retailer maka program akan dilaksanakan khusus di retail tersebut.
Contohnya adalah program potongan harga, bundling, hadiah, dan
sebagainya. Dengan program ini akan terjadi hubungan yang saling
menguntungkan antara perusahaan dengan retailer, baik dari segi
omzet, maupun dari segi arus barang. Biasanya program untuk
13
retailer ini dilaksanakan secara bergantian dari retailer satu ke
retailer yang lain.
3. Acara Khusus/Event dan Pengalaman
Selain bentuk-bentuk promosi periklanan dan promosi
penjualan, PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) juga melakukan
promosi melalui berbagai kegiatan event dan pengalaman. Event-
event ini ada yang diselenggarakan sendiri oleh CCAI, ada juga yang
berupa kegiatan sponsorship. Contoh event yang diselenggarakan
sendiri antara lain acara konser musik gratis, games, pelestarian
lingkungan di Bali, dan masih banyak lagi. Event yang berupa
sponsorship di antaranya menjadi sponsor dalam beberapa acara
olahraga seperti futsal dan sepak bola.
4. Hubungan Masyarakat
Kegiatan Humas dilakukan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia baik secara internal maupun eksternal. Secara internal alat
Humas yang digunakan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia adalah
majalah perusahaan yang disebut Antar Kita. Majalah ini
memberitakan tentang kondisi manajemen perusahaan, event yang
dilakukan, pencapaian, masalah perusahaan, dan info-info internal
lain.
Secara eksternal alat Humas yang digunakan oleh PT. Coca
Cola Amatil Indonesia adalah berita, layanan masyarakat dan
layanan konsumen. Berita biasanya diupdate oleh PT. Coca Cola
Amatil Indonesia melalui website resminya www.coca-
14
colaamatil.com setiap ada hal baru di dalam organisasi, seperti event,
penghargaan, CSR, dan sebagainya. Layanan masyarakat biasanya
dilaksanakan melalui kegiatan CSR, seperti Eco Mobile (mobil yang
digunakan untuk kampanye lingkungan hidup) dan Plant Tour
(mengunjungi perusahaan untuk melihat proses produksi produk-
produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia). Sedangkan layanan
konsumen dilakukan melalui penyediaan alat pendingin produk
gratis sebagai wujud komitmen PT. Coca Cola Amatil Indonesia
untuk menyediakan minuman dingin dan menyegarkan bagi
konsumen serta melalui Customer Service yang diberi nama
National Contact Center (NCC). Layanan Pelanggan CCAI dapat
dihubungi pada hari Senin - Jum'at Pukul 07:00 - 21:00 WIB dan
hari Sabtu Pukul 08:00 - 17:00 WIB melalui:
Telephone : 0800 100 2653
E-mail : [email protected]
SMS : 0812 112 2653
Facebook : Coca-Cola Amatil Indonesia (Fan Page)
Twitter : @CokeAmatilID
Website : www.coca-colaamatil.co.id (Contact Us)
2.1.4 Tempat (Place)
Saluran pemasaran yang diterapkan oleh PT. Coca Cola
Amatil Indonesia dalam mendistribusikan produknya adalah saluran
satu-tingkat dan saluran dua-tingkat. Saluran satu-tingkat hanya
15
berisi satu perantara penjualan, yaitu retailer. Sedangkan saluran dua-
tingkat berisi dua perantara penjualan, yaitu distributor dan retailer.
Penerapan saluran pemasaran satu-tingkat dilakukan oleh PT.
Coca Cola Amatil Indonesia dengan menggunakan tenaga
penjualannya sendiri (sales) kepada para retailer, baik besar maupun
kecil. Pendistribusiannya dilakukan melalui lebih dari 120 pusat
penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk
diangkut oleh truk berukuran besar, kemudian didistribusikan ke
pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil.
Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk PT. Coca Cola Amatil
Indonesia dijual melalui para pengecer dan grosir, di mana 90%
diantaranya berasal dari kategori pengusaha Usaha Kecil Menengah
(UKM), dan dengan pekerja kurang dari lima karyawan dengan
omzet penjualan per tahun kurang dari satu milyar rupiah.
Terdistribusikannya produk-produk PT. Coca Cola Amatil
East Java Region hingga ke seluruh pelosok Jawa Timur dan Jawa
Tengah tidak lepas dari peran sales-sales yang menjadi ujung tombak
penjualan. Merekalah yang menjadi penghubung antara perusahaan
dan konsumen. Segala hal mengenai pemesanan, pengiriman,
penyaluran alat pendingin, penataan produk, sampai menjadi monitor
konsumen dilakukan oleh sales. Sampai saat ini tercatat ada lebih
dari 670 sales di East Java Region yang melayani pelanggan di
wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sales-sales ini setiap harinya
16
diharuskan mengunjungi minimal 50 outlet di area yang mereka
layani masing-masing.
Dalam mendistribusikan produk-produknya hingga sampai
ke tangan konsumen, PT. Coca Cola Amatil Indonesia membagi
pasarnya menjadi 3. Tiap pasar ini mempunyai channel distribusi
tersendiri yang berjumlah 15 channel, dan tiap channel terdiri dari
berbagai segment berbeda dengan jumlahnya 48 segment. Secara
rinci pembagian market, channel, dan segment PT. Coca Cola Amatil
Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.2
Pembagian Market, Channel, dan Segment CCAI
Market Channel Segment
Foodstore Foodstore
SupermarketHypermarketMini MarketConvenience Store
General Trade (GT)Provision Store
Toko EceranWarung Belanja
Traditional Food Services
Rumah MakanWarung Makan Minum
ERL (Entertainment, recreation, and leisure) GT
Cinema/Theater GTAccommodation GTLicenced GTRecreation Facility GT
Games and NetGames StationInternet Station
Street VendorKiosMobile Vendor
TransportationPetroleumTransportation Terminal
Education SDSMPSMAUniversity
17
Market Channel SegmentCourse
At WorkOffice SiteIndustrial Site
Specialty RetailService ShopSpecialty Goods Shop
Healt & Well Being
Medical FacilitiesPharmacySport & Health FacGolf Courses
WholesalerTrad. WholesalerDistributorToko Grosir
Managed Third PartyMTP UrbanMTP Rural
Modern Immediate Consumption (MIC)
Modern Food Service
Quick Service Restaurant (QSR)Modern restaurant/cafeFood courtCatering service
Strategic Immediate Consumption (SIC)
SIC EducationSIC TransportationSIC At WorkSIC H & WSIC Specialty RetailSIC Golf Course
ERL (Entertainment, recreation, and leisure)
Cinema/Theater GTAccommodation GTLicenced GTRecreation Facility GT
Managed Third Party MTP MIC
Sumber : PT. Coca Cola Distribution Indonesia, East Java
Keterangan :
Channel
Adalah saluran pendistribusian produk atau servis yang dibagi dalam
kelompok-kelompok berdasarkan karakteristik dari konsumen.
CCAI Channel dibagi menjadi 15, yaitu :
18
1. Foodstore (1 Channel)
2. General Trade (11 Channel)
3. MIC (3 Channel)
Segment
Adalah sekelompok outlet dengan kesamaan karakteristik yang
melayani dan bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.
CCAI segment dibagi menjadi 48, yaitu :
1. Foodstore (4 Segment)
2. General Trade (30 Segment)
3. MIC (14 Segment)
Outlet
Outlet/pelanggan adalah perantara antara produsen/distributor
dengan konsumen. Outlet sering dikenal dengan istilah Distribution
Terminal (Dister) atau Store atau Toko. Outlet dapat diartikan
sebagai pihak yang menjual atau berpotensi menjual produk-produk
CCAI.
CCAI Aktif Outlet sebanyak 600K dan terus berkembang, yaitu :
1. Foodstore (16K)
2. General Trade (524K)
3. MIC (14K)
Selain menerapkan saluran pemasaran satu-tingkat, saluran
pemasaran dua-tingkat dengan melibatkan distributor juga
19
diterapkan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia karena terbatasnya
sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan
daerah tertentu. Selain itu komitmen untuk menciptakan peluang
kerja yang luas di sektor informal juga menjadi pendorong PT. Coca
Cola Amatil Indonesia untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan distribusi ini. Saluran pemasaran yang
melibatkan distributor ini disebut Managed Third Party (MTP) dan
Modern Immediate Cinsumption (MIC).
1. Managed Third Party (MTP)
Managed Third Party (MTP) merupakan bentuk kerjasama
dengan para pengusaha mikro untuk melayani area dengan tingkat
ekonomi kelas C dan D (menengah ke bawah) atau daerah yang sulit
dijangkau oleh sistem distribusi langsung Coca-Cola. Managed
Third Party (MTP) ini tersebar di wilayah-wilayah perkotaan yang
sangat padat, wilayah-wilayah pedalaman atau di luar perkotaan,
maupun dalam bentuk kios-kios atau warung-warung kecil.
Hingga kini 80% penjualan Coca-Cola dilakukan melalui
pengecer dan pedagang grosir yang jumlahnya hampir mencapai 500
ribu, dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha
kecil dengan jumlah karyawan kurang dari lima orang. Satu MTP,
misalnya, rata-rata mempekerjakan tiga orang karyawan (terdiri dari
salesman, helper dan tenaga administrasi).
20
MTP diperlakukan bukan sebagai channel, melainkan sebagai
salah satu alternatif Route to Market CCAI. MTP dibagi menjadi 3,
yaitu :
a. MTP Rural
Merupakan pihak ketiga yang ditunjuk untuk melayani outlet yang
terletak di daerah yang tidak bisa dilayani secara langsung oleh CCAI.
Karakteristik :
Mendistribusikan produk secara eksklusif
Berada di luar perkotaan
Area coveragenya lebih besar 50 km
Jumlah outletnya 250-300 outlet
Memiliki sarana pengangkutan berupa truck angkut
Contoh : MTP Rural Tuban, MTP Rural Kepanjen
b. MTP Urban
Merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melayani outlet di daerah yang
tidak dilayani secara langsung oleh CCAI.
Karakteristik :
Mendistribusikan produk secara eksklusif
Berada di dalam perkotaan
Area coveragenya lebih kecil dari 50 km
Jumlah outlet : 100-200 outlet (medium)
250-300 outlet (big)
Memiliki sarana pengangkutan berupa motor, pick up
Contoh : MTP Urban Pangarang, MTP Urban Rajawali
21
c. MTP MIC
Merupakan pihak ketiga yang ditunjuk untuk melayani outlet di area
mall, foodcourt, atau tempat rekreasi dan di daerah MIC lainnya yang
tidak dilayani secara langsung oleh CCAI.
Karakteristik :
Melayani outlet-outlet yang berada si area mall, foodcourt, atau
tempat rekreasi
Contoh : MTP MIC Mall Ambassador, MTP MIC Ancol
2. MIC (Modern Immediate Consumption)
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat mendorong pola
konsumsi dan gaya hidup masyarakat Indonesia semakin modern. Hal
ini ditandai dengan meningkatnya perhatian pada beberapa bidang
seperti pendidikan, kesehatan, teknologi dan informasi, serta hiburan.
Faktor inilah yang mendorong PT. Coca Cola Amatil Indonesia untuk
semakin memfokuskan pasarnya dengan bekerjasama dengan berbagai
hotel, restaurant, dan cafe ternama yang diberi nama Modern
Immediate Consumption (MIC). Contoh beberapa MIC Coca Cola
adalah McDonald, Hotel Novotel, dan masih banyak lagi.
Kebijakan penjualan dan distribusi PT. Coca Cola Amatil
Indonesia (CCAI) secara menyeluruh diarahkan oleh National Office
di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut
dilaksanakan oleh para Manajer operasional dan regional yang handal
dan berpengalaman beserta stafnya.
22
2.2 Penerapan Marketing Mix di PT. Pertamina (Persero) Fungsi
Lubricants
2.2.1 Produk (Product)
a. Keragaman Produk
Produk-produk yang dihasilkan oleh Pertamina Lubricants
sangat beragam, mulai dari pelumas otomotif untuk roda dua dan roda
empat, pelumas untuk industri dan marine, pelumas transmisi, air
radiator, dan brake fluid. Merek dan tipe tiap jenis produk tersebut
bermacam-macam. Berikut daftar beberapa produk pelumas otomotif
Pertamina Lubricants.
Pelumas roda dua (2W) :
- Enduro Matic
- Enduro Gear Matic
- Enduro 4T
- Enduro 4T Racing
- Mesran Super
- Prima XP
Pelumas roda empat (4W) :
- Fastron Gold
- Fastron Full Synthetic
- Fastron Synthetic Oil
- Fastron Synthetic Force
- Fastron Diesel
- Prima XP Synthetic Force
- Prima XP
- Meditran SX
- Meditran SC
- Meditran S Series
- Mesran Super
23
b. Kualitas
Kualitas produk pelumas ditentukan oleh nilai viskositasnya
(kekentalan) yang dilambangkan dengan huruf SAE (Society of
Automotive Engeineers). Semakin jauh SAE di atas angka nol, maka
pelumas tersebut memiliki viskositas yang lebih kental.
Selain SAE, untuk memilih pelumas berkualitas, kita dapat
mengacu pada :
API Service (American Petroleum Institute)
JASO (Japan Automotive Standard Association)
ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d’Automobiles)
Unjuk kerja (performance) pelumas otomotif (mesin bensin)
menurut API diawali dengan huruf “S” (Service) dan diikuti secara
alphabetis, untuk memenuhi kebutuhan mesin bensin yang berbeda-
beda, yaitu SF, SG, SJ, SL, SM, dan yang terbaru SN. Sedangkan unjuk
kerja (performance) pelumas mesin diesel menurut API diawali dengan
huruf “C”(Commercial category atau Compression-Ignition Engine),
yang kemudian diikuti dengan kode huruf menjadi CD, CE, CF, CF-2,
CF-4, CG-4, CH-4, dan yang terbaru adalah CI-4.
Semua produk Pertamina Lubricants sudah memenuhi minimal
satu standar dari API, JASO, atau ACEA. Ada pula produk yang sudah
memiliki API Service SN dan API Service CI-4 yang merupakan
standar API Service terbaru, yaitu Fastron Gold dan Fastron Diesel.
Bahkan Fastron Gold sudah mendapatkan lisensi lulus uji dari
Marcedes-Benz, dan Fastron Diesel memenuhi standar Volvo.
24
Pertamina selalu menjaga kualitas produk-produknya dengan
proses produksi yang telah terstandarisasi. Hal ini dibuktikan dengan
sertifikat ISO yang diperoleh Unit Produksi Pelumas Surabaya (UPPS)
yaitu :
Sertifikat ISO 14001 (Lingkungan)
Sertifikat ISO 9001:2000 (Manajemen Mutu)
Sertifikat ISO 17025:2000 (Laboratorium)
c. Desain dan Kemasan
Produk pelumas Pertamina dijual di pasaran dalam tiga bentuk,
yaitu kemasan lithos (botol), drum, dan curah disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Produk dalam bentuk lithos dipasarkan untuk
konsumen perorangan untuk keperluan pelumasan otomotif, baik roda
dua maupun roda empat. Produk dalam bentuk drum dipasarkan untuk
konsumen industri maupun bengkel karena membutuhkan banyak
pelumas. Sedangkan pelumas dalam bentuk curah dipasarkan untuk
perusahaan dengan tujuan untuk dikemas dan dijual kembali dengan
merek sendiri serta untuk diekspor ke negara lain.
Produk dalam kemasan lithos memiliki varian ukuran
bermacam-macam, disesuaikan dengan kebutuhan mesin otomotif.
Untuk kendaraan roda dua tersedia ukuran kemasan 120 ml, 0,8 L dan
1 L. Sedangkan untuk kendaraan roda empat tersedia ukuran kemasan
1 L dan 4L.
25
2.2.2 Harga (Price)
Pertamina Lubricants dalam menetapkan kebijakan harga
pelumas otomotif disesuaikan dengan segmennya. Penentuan segmen
ini didasarkan pada jenis kendaraan yang dimiliki, karena beda mesin
beda pula spesifikasi pelumas yang dibutuhkan. Semakin baru tahun
mesin, semakin mahal harga yang ditetapkan karena kualitas pelumas
yang dibutuhkan pun berbeda dan cenderung semakin canggih.
Untuk pelumas industri dan marine dengan kebutuhan minimal
20 KL/bulan, penetapan harga ditetapkan melalui negoisasi dengan
perusahaan bersangkutan.
2.2.3 Promosi (Promotion)
Program promosi yang dilakukan Pertamina Lubricants ada yang
berasal dari pusat (Jakarta) dan ada yang berasal dari kebijakan Fungsi
regional sendiri. Program yang ditetapkan dari pusat dilakukan untuk
membantu Fungsi Pelumas regional dalam rangka mencapai target
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan program promosi
yang sifatnya regional merupakan hasil kreativitas Fungsi Pelumas
regional disesuaikan dengan kondisi pasar regional itu sendiri.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pertamina Lubricants
adalah sebagai berikut :
1. Periklanan
Media periklanan Fungsi Pelumas Pertamina antara lain
televisi, surat kabar, majalah, billboard/reklame, banner, poster,
26
spanduk, dan internet. Iklan melalui media TV dilakukan oleh
Pertamina untuk menginformasikan produk ataupun program
promosi yang sedang berlangsung, mengingatkan konsumen kembali
akan produk-produk Pertamina, serta untuk mempengaruhi dan
membujuk konsumen. Iklan melalui media ini dikelola oleh
Pertamina pusat Jakarta.
Iklan melalui surat kabar dan majalah biasanya dilakukan saat
ada kegiatan promo ataupun event. Tujuan dari iklan ini adalah untuk
menginformasikan promo ataupun event yang sedang berlangsung
serta membujuk konsumen untuk segera membeli produk yang
sedang promo.
Media pajangan seperti billboard/reklame, poster, tanda,
banner, dan spanduk juga menjadi salah satu media iklan Pelumas
Pertamina. Media-media ini biasanya dipajang di bengkel-bengkel
ataupun toko yang menyediakan produk-produk Pelumas Pertamina.
Billboard/reklame khusus diletakkan di bengkel yang telah
dibranding, baik Olimart ataupun Enduro. Sedangkan poster, tanda,
dan spanduk dipajang di semua bengkel dan toko yang menyediakan
Pelumas Pertamina. Selain itu spanduk dan banner biasanya dipajang
ketika ada program promosi penjualan, event, ataupun sponsorship.
Internet juga menjadi salah satu ajang periklanan pelumas
Pertamina. Iklan sebagian besar dilakukan melalui website dan
jejaring sosial dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan
para konsumennya di dunia maya. Website resmi Pertamina di
27
antaranya adalah www.pertamina.com, www.pertaminaracing.com,
dan www.pelumas.pertamina.com.
2. Promosi Penjualan
Untuk meningkatkan penjualan, Pertamina Lubricants
menggunakan berbagai program promosi penjualan, baik promosi
konsumen maupun promosi perdagangan untuk menarik konsumen,
agen, ataupun bengkel. Program promosi konsumen yang dilakukan
antara lain Dari Kita untuk Kita (DKUK), Cafe Enduro, Pertamax
Fastron Goes to Monza, Free Trial untuk konsumen industri, dan
sebagainya, sedangkan kegiatan promosi perdagangan yang
dilakukan antara lain Marketing Fund, Shopping Vaganza,
Availability Product, Program Promosi Ramadhan 2012, dan masih
banyak lagi. Berikut ini penjelasan dari berbagai program promosi
penjualan yang dilakukan Fungsi Pelumas Sales Region V.
a. Pertamina Dari Kita Untuk Kita (DKUK)
Program Dari Kita untuk Kita (DKUK) merupakan salah
satu program promosi penjualan untuk konsumen Pelumas
Pertamina dalam serangkaian kegiatan promosi selama bulan
Ramadhan yang disebut Semarak Ramadhan. Program ini
dilaksanakan dengan bekerja sama dengan distributor exclusive dan
dikhususkan bagi seluruh karyawan, rekanan, dan outsourcing
Pertamina. Program dilaksanakan selama dua minggu, yaitu mulai
tanggal 24 Juli s/d 10 Agustus 2012 di lobby gedung Pertamina
Jagir dan ISG (Instalasi Surabaya Gresik) Pasar Turi.
28
Konsep dari program ini adalah :
Harga pelumas lebih murah daripada harga grosir
Setiap pembelian produk pelumas Pertamina mendapatkan
merchandise (tumbler, tas, atau kaos) dan berlaku kelipatan
Ganti oli gratis
Dikhususkan bagi seluruh karyawan, outsourcing, dan rekanan
Pertamina (sebelum membeli harus menunjukkan ID Card)
b. Cafe Enduro
Merupakan program promosi konsumen yang ditujukan
untuk mendekatkan diri dengan para konsumen Pertamina. Program
ini biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu atau Minggu dan
bertempat di titik berkumpulnya banyak orang, seperti di Taman
Bungkul, Masjid Agung, dan lokasi-lokasi ramai lainnya.
c. Pertamax Fastron Goes to Monza
Merupakan program promosi konsumen dalam rangka
meningkatkan loyalitas serta memberikan apresiasi kepada
pelanggan Pertamax dan Fastron dan bukti komitmen Pertamina
dalam memajukan dunia balap di tanah air. Dengan membeli
Pertamax atau Fastron sebanyak-banyaknya maka konsumen
berkesempatan memenangkan 15 Paket Nonton Live GP2 & F1 di
Monza Italy (5 Pemenang khusus pengguna Kartu Mandiri Debit).
Promo berlangsung dari tanggal 15 April - 30 Juni 2012, dan diundi
dalam 3 tahap periode (bulan Mei, Juni, dan Juli 2012).
29
d. Marketing Fund
Merupakan bentuk promosi perdagangan yang dilakukan
PT. Pertamina Fungsi Lubricants yang diperuntukkan bagi
distributor eksklusif beserta toko atau bengkel yang dilayaninya.
Program ini merupakan salah satu program yang berasal dari pusat
(Jakarta) untuk membantu dalam mendorong pencapaian target
penjualan. Mekanisme program ini adalah dengan menggunakan
sistem poin. Setiap pembelian produk pelumas high tier (Fastron
Series atau Enduro Series) dengan nilai tertentu akan mendapatkan
poin sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian sebelumnya.
Hadiah yang didapatkan dari program ini adalah berupa
bantuan biaya promosi yang telah dikeluarkan untuk pelaksanaan
program dengan perbandingan pembagian 60: 40. Dimana 60%
biayanya ditanggung agen dan 40% ditanggung Pertamina. Reward
dengan besaran 40% tersebut diberikan tidak dalam bentuk uang
tetapi berupa produk. Hadiah hanya akan diberikan kepada
distributor atau outlet yang berhasil memenuhi target yang
diberikan oleh pihak Pertamina.
e. Shopping Vaganza
Merupakan program promosi perdagangan yang dilakukan
oleh Pertamina Lubricants dengan tujuan membantu seluruh
distributor untuk mencapai target penjualannya. Mekanisme
program ini hampir sama dengan Marketing Fund, hanya besaran
persentasenya saja yang berbeda. Jika dalam Marketing Fund
30
perbandingan pembagian biayanya adalah 60:40, pada Shopping
Vaganza ini persentasenya lebih besar, yaitu 50 : 50. Dimana 50%
biayanya ditanggung agen dan 50% ditanggung Pertamina. Reward
yang didapatkan juga berbentuk produk. Akan tetapi program ini
hanya berlaku untuk produk roda empat saja (Fastron Series).
f. Availibility Product
Merupakan program promosi perdagangan Pertamina
Lubricants untuk menstimuli penjualan, khusus untuk bengkel yang
belum pernah menjual produk Enduro Racing. Dalam program ini
setiap pembelian 3 botol Enduro Racing mendapatkan free product 1
botol Enduro Matic dan 2 botol Enduro Gear Matic. Bagi sales yang
berhasil menjual Enduro Racing juga akan mendapatkan reward
berupa uang tunai.
g. Program Promosi Ramadhan Enduro 2012
Program promosi perdagangan ini diperuntukkan bagi
bengkel/outlet di wilayah PT. Maiza Lubrika (Surabaya Utara).
Dalam program promosi ini Pertamina Lubricants bekerja sama
dengan PT. Sinar Sosro sebagai pihak penyedia hadiah. Program ini
terdiri dari 3 tahap, yaitu :
Tahap I (16-27 Juli 2012)
4 dos Enduro 4T (24x0,8L) mendapatkan 1 dos Fruitea
4 dos Enduro 4T (20x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
8 dos Enduro Racing (6x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
Tahap II (28 Juli s/d 10 Agustus 2012)
31
4 dos Enduro Matic (6x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
4 dos Enduro Matic (6x0,8L) mendapatkan 1 dos Fruitea
3 dos Enduro Gear Matic mendapatkan 1 dos Fruitea
8 dos Enduro Racing (6x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
Tahap III (13-24 Agustus 2012)
4 dos Enduro 4T (24x0,8L) mendapatkan 1 dos Fruitea
4 dos Enduro 4T (20x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
8 dos Enduro Racing (6x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
4 dos Enduro Matic (6x1L) mendapatkan 1 dos Fruitea
4 dos Enduro Matic (6x0,8L) mendapatkan 1 dos Fruitea
3 dos Enduro Gear Matic mendapatkan 1 dos Fruitea
h. Free Trial
Program free trial ini dikhususkan untuk konsumen Industri
& Marine Pertamina Lubricants. Dalam program ini konsumen
akan diberikan trial produk pelumas secara gratis selama beberapa
periode. Selama pelaksanaan trial, kinerja mesin dan pelumas akan
dipantau secara berkala untuk memastikan kualitas pelumas.
Pemantauan kualitas pelumas dilaksanakan di laboratorium
Pertamina dengan tenaga ahli dan berpengalaman.
3. Acara Khusus/Event dan Pengalaman
Dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat,
Pertamina mengadakan berbagai event. Event yang diselenggarakan
sendiri oleh Pertamina contohnya adalah Pertamina Days, sedangkan
32
event yang disponsori oleh Pelumas Pertamina adalah Rally Team.
Penjelasannya sebagai berikut.
a. Pertamina Day
Merupakan salah satu event yang dilakukan oleh PT.
PERTAMINA (Persero) dalam rangka menyambut ulang tahun
yang ke-55 tahun. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus
s/d 2 September 2012 di Atrium Utama Tunjungan Plaza 3 dengan
tema “Pertamina Sobat Bumi, Inspirasi Negeri”.
Berbagai acara yang digelar diantaranya:
Miniature Hulu Hilir Pertama di Indonesia
Pertamina Augmented Reality
Pertamina Job Fair (info lowongan pekerjaan)
Pertamina Temu Jumpa Pelanggan
Pameran Mobil GP2 Rio Haryanto
Pertamina Virtual Racing Car
Dengan event ini Pertamina berusaha mendekatkan diri
dengan para konsumen setianya yang telah mendukung Pertamina
sehingga bisa bertahan sampai usia 55 tahun dengan berbagai
kegiatan yang menyenangkan, seperti membuat kerajinan tangan
dari barang bekas, membuat lukisan dari kertas yang tidak terpakai
(Scrap), games, talk show, serta kegiatan-kegiatan seru yang lain.
Selain itu, melalui event ini Pertamina Lubricant mengenalkan
produk-produknya beserta inovasi yang dilakukan demi memenuhi
33
kebutuhan pelumasan konsumen yang semakin canggih dengan
kualitas terbaik yang tak kalah dari produk pelumas impor.
b. Pertamina Rally Team
Pertamina Rally Team telah terbentuk sejak tahun 1997
dengan nama awal Mesran Rally Team dengan Rifat Sungkar
sebagai driver. Mesran Rally team berubah nama menjadi Mesran
Prima Rally Team di tahun 1998 dan memulai debutnya di
kejuaraan sprint rally nasional. Sejalan dengan pengembangan
produk Pertamina yang inovatif berubahlah nama team menjadi
Pertamina PRIMA XP Rally Team dan kembali berhasil menjuarai
kejuaraan rally nasional maupun internasional di tahun 2005, 2007
dan 2008.
Menjadi sponsor dari kegiatan olahraga menunjukkan
kepedulian Pertamina Lubricant terhadap kemajuan olahraga
Indonesia, khususnya Rally. Selain itu dengan menjadi sponsor
olahraga Rally ini dapat membuktikan kualitas pelumas Pertamina
yang baik sehingga dapat membantu kinerja mesin mobil Rally
untuk memenangkan balapan. Dengan ini diharapkan akan
membuat image kualitas pelumas produksi dalam negeri menjadi
baik, tak kalah dari pelumas impor.
4. Hubungan Masyarakat
Dalam menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat
Pertamina menggunakan beberapa alat Hubungan Masyarakat
(Humas) seperti terbitan (laporan tahunan, majalah perusahaan) dan
34
berita. Laporan tahunan Pertamina dipublikasikan setiap tahun dan
bisa diunduh melalui website resmi Pertamina
(www.pertamina.com). Laporan tahunan ini berisi posisi keuangan
perusahaan beserta aset-aset yang dimiliki. Sedangkan majalah
perusahaan Pertamina diberi nama Media Pertamina dan terbit setiap
hari Senin. Media Pertamina berisi update tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari manajemen, CSR,
produksi, dan info terbaru lainnya.
Berita juga menjadi salah satu alat Pertamina Lubricants
dalam membangun Hubungan Masyarakat. berita biasanya diupdate
melalui website resmi yang dimiliki yaitu
www.pertaminaracing.com. Dalam website ini disajikan berita-berita
terbaru seputar pelumas Pertamina, event, serta kegiatan-kegiatan
olahraga motor maupun mobil. Selain itu, berita juga diupdate
melalui website www.pertamina.com.
5. Penjualan Personal
Penjualan personal diterapkan oleh Pertamina Lubricants
khusus untuk konsumen industri dan marine karena kebutuhan
pelumas yang cukup besar untuk segment ini. Penjualan dilakukan
dengan terlebih dahulu melakukan presentasi di perusahaan yang
menjadi targetnya. Selanjutnya Pertamina Lubricants akan
menawarkan untuk trial product terlebih dahulu selama beberapa
periode. Selama masa trial akan ada pendampingan dan pengarahan
dari tim ahli Lubricants. Pendampingan dan pengarahan ini akan
35
terus berlanjut selama perusahaan menjadi pelanggan Pertamina
Lubricants. Jenis pendampingan dan pengarahan yang disediakan
antara lain layanan PEMAP (Pemeliharaan Mesin Melalui Analisa
Progresif), layanan teknis, inhouse training untuk para teknisi, dan
layanan rekomendasi pelumasan.
2.2.4 Tempat (Place)
Saluran pemasaran yang diterapkan oleh Pertamina Lubricants
terdiri dari saluran pemasaran konsumen dan saluran pemasaran
industri. Saluran pemasaran konsumen menggunakan saluran dua-
tingkat yang berisi dua perantara, yaitu distributor/agen dan
pengecer. Sedangkan saluran pemasaran industri menggunakan
saluran nol-tingkat yang langsung kepada pelanggan industri dan
marine serta saluran satu-tingkat dengan melalui distributor/agen.
Saluran pemasaran konsumen Pertamina Lubricants dilakukan
melalui agen/distributor, selanjutnya dari agen/distributor tersebut
pelumas didistribusikan kepada para retailer yang terdiri dari SPBU,
bengkel Olimart dan Enduro, bengkel umum, serta toko-toko.
Sedangkan saluran pemasaran industri pendistribusiannya dilakukan
secara langsung oleh Pertamina Lubricants dan melalui
agen/distributor untuk konsumen industri dengan kebutuhan kurang
dari 20 KL/bulan.
Ada 4 (empat) saluran distribusi yang digunakan PT.
Pertamina (Persero) Fungsi Pelumas, diantaranya adalah :
36
a. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)
Produk-produk Pertamina Lubricant yang disalurkan melalui SPBU
adalah pelumas untuk otomotif, baik roda dua (two wheels) maupun
roda empat (four wheels).
b. Bengkel Olimart dan Enduro
Merupakan bengkel yang telah di-branding oleh Pertamina
Lubricants untuk melayani penjualan dan penggantian pelumas
otomotif.
Bengkel Olimart
Sekitar 2005 lalu, Pertamina Lubricants telah mengembangkan
puluhan outlet pelumas untuk kendaraan roda empat yang dibranding
dengan sebutan OLIMART. Bengkel ini berkembang dengan model
kemitraan antara Pertamina dan masyarakat, terutama pemilik
bengkel. Hingga kini ada 3 jenis Olimart, yaitu :
1. Olimart Express, yang merupakan kemitraan dengan hypermarket
seperti Carrefour dengan didirikan di area parkir hypermarket
bersangkutan.
2. Kedua, Bright Olimart yang terdapat di SPBU-SPBU Pertamina.
3. Olimart yang menjalin kemitraan dengan para pemilik bengkel.
Khusus yang menjalin kemitraan dengan masyarakat,
persyaratannya sangatlah mudah dan ringan, yaitu :
1. Para pemilik bengkel cukup memiliki pelayanan tune-up atau cuci
mobil. Jadi tak perlu harus memiliki kemampuan pelayanan servis
37
berat
2. Lokasi bengkel berada di jalanan yang ramai
3. Memiliki mekanik minimal 5 orang
4. Bangunan bengkel yang permanen.
Bengkel yang telah menjadi Olimart akan diberikan
branding outdoor dan indoor sesuai standar Olimart, pelatihan
mekanik, serta pemberian seragam (wearpack) untuk mekanik dan
kasir. Selain itu ada program promo berkelanjutan, komputerisasi
(pelatihan software khusus yang terhubung dengan pusat) dan
dukungan material promosi. Support material promosi ini bisa
berupa poster, tisu, spanduk, dan berbagai merchandise. Semua
outlet Olimart juga akan diikutkan dalam Olimart Award yang
merupakan acara tahunan dengan hadiah berupa uang tunai dan
peralatan bengkel.
Untuk produk, Pertamina masih memberikan keleluasaan
kepada bengkel Olimart untuk menjual merek oli selain dari
Pertamina. Syaratnya komposisi merek tersebut tidak boleh di-
display dan tak melebihi 20% dari stock merek Pertamina.
Hingga kini telah ada puluhan bengkel Olimart yang
tersebar dari Sumatera hingga Papua. Bahkan telah tersedia di
Australia sebanyak 3 outlet. Di area Jatim-Balinus sendiri sudah
ada 17 bengkel Olimart, di antaranya 8 bengkel di Surabaya dan
sekitarnya, 7 bengkel di Malang dan sekitarnya, dan 2 bengkel di
Balinus.
38
Bengkel Enduro
Pertamina Lubricants sejak 2007 lalu telah mengembangkan
sinergi dengan bengkel roda dua, yang dinamakan Bengkel
ENDURO. Bengkel ini memberikan pelayanan menyeluruh dalam
perawatan segala merek motor dengan pelayanan yang memuaskan,
diiringi dengan produk yang dijamin keasliannya.
Sebagai mitra yang saling menguntungkan, Pertamina
memberikan keistimewaan bagi para pemilik Bengkel Enduro,
diantaranya diikutkan dalam program promosi bagi para pelanggan
secara periodik dan berkelanjutan, branding outdoor dan indoor
sesuai standar Enduro, pelatihan mekanik, pemberian seragam
(wearpack) untuk mekanik dan kasir. Serta support material
promosi. Keuntungan yang lebih menggiurkan adalah kenaikkan
penjualan hingga 50% dibanding sebelum bergabung dengan
Bengkel Enduro.
Untuk menjadi Bengkel Enduro syaratnya sangat mudah, yaitu :
1. Lokasi bengkel di pinggir jalan raya yang ramai
2. Memiliki bangunan yang permanen
3. Bengkel ,mampu menampung minimal lima unit motor
4. Bersedia melakukan renovasi bengkel bila diperlukan
Di area Unit Pemasaran V, saat ini terdapat sekitar 285
Bengkel Enduro, di antaranya 139 bengkel di Jawa Timur, 35
bengkel di Bali, dan 11 bengkel di Mataram.
c. Agen Pelumas
39
Merupakan saluran distribusi yang melayani penjualan
pelumas otomotif maupun industri. Saat ini terdapat 27 agen resmi
pelumas di kawasan Sales Region V yang tersebar di wilayah Jawa
Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Daftar agen tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Dari 27 agen resmi yang dimiliki, Pertamina membuat
“ranking” untuk menilai kinerja agen-agennya. Agen terbaik akan
dijadikan agen eksklusif. Agen eksklusif merupakan agen yang
memiliki kinerja terbaik dari seluruh agen yang ada, baik dalam hal
penjualan, omzet, maupun promosi. Kelebihan menjadi agen
eksklusif adalah dibantu dalam penjualan dalam rangka mencapai
target, dan selalu diikutkan dalam setiap program promosi Pertamina
Lubricants.
Untuk memantau kinerja agen eksklusifnya, Pertamina
mempunyai alat ukur yang disebut KPI (Key Performance Indicator)
yang berisi tentang peninjauan volume penjualan, spreading activity,
reporting, support program promosi, serta pemasangan POS
material. Penilaian ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Agen
eksklusif yang kinerja selalu menurun selama beberapa periode bisa
turun menjadi agen biasa dan akan digantikan oleh agen lain yang
memenuhi kriteria untuk menjadi agen eksklusif.
Tabel 2.3Daftar Agen Pelumas PT. Pertamina (Persero) SR V
NO. NAMA PERUSAHAANA L A M A T
KOTAKANTOR GUDANG
JAWA TIMUR :
40
1 PT. ANEKA RAYA OPTIMA Jl. Baliwerti No.105 Jl. Demak Timur XII No.152 D – Buntu
Surabaya
2 PT. BINA CERIA BERSAMA Jl. Mayjen. Sungkono No.147 Jl. Margomulyo Industri II/18 No. H7
Surabaya
3 PT. CAHAYA GUNUNG JATI Jl. Simo Jawar No.17 D Jl. Simo Jawar I No.1 Surabaya
4 PT. IKAGUNA DAMAR Jl. Margomulyo Permai AB-47 Jl. Margomulyo Permai AB-47 Surabaya
5 PT. INDRAYASA MIGASA Jl. Ikan Kakap No. 03 Jl. Krembangan Barat No. 41-45 Surabaya
6PT. INOSCCO SURYA PRATAMA CORP.
Jl. Bibis No.17 Jl. Margomulyo No.44 Kav.F-57 Surabaya
7 PT. CIPTA SINAR PERMAI Jl. Undaan Wetan 28 i Jl. Kaliwaron 56 Surabaya
8PT. LAKSAKURNIA INDONESIA
Jl. Kapasan No.194-O Jl. Margomulyo Indah I Blok D No.4
Surabaya
9 PT. MAIZA LUBRIKA Jl. Perak Timur No. 52 Lt.2 Jl. Kertajaya VIIIA/No.28, Jl.Raya BalongWatu,Beji,Pasuruan
Surabaya
10 PT. OLINDO TIMUR RAYA Jl. Gembong Tebasan 34 A Jl. Margomulyo Permai Blok G No.I-33
Surabaya
11 PT. SUCINDO JAYA Jl. Kartini 46 Jl. Margomulyo III No.20B Surabaya
12 PT. SURYA NAGA BHAKTI Jl. Pahlawan No.10 Jl. Kramat Gantung No.25 Surabaya
13 PT. TRIMANGUN PERKASA Jl. Bubutan No.174 Jl. Demak Timur No.36A Surabaya
14 PT. BUDIKARSA ADIWIJAYA Jl. Sartono SH. No.3 Jl. Sartono SH. No.3 Malang
15 PT. GADING MAS INDAH Jl. Basuki Rahmad No.17 Jl. Susanto No.10 Malang
16 P T. PANJALU TIRTA LUMAS Jl. Mauni No.90 B Jl. Mauni No.90 B Kediri
17 PT. TRISAGA RAYA MAKMUR Jl. Mayor Bismo No.95 Jl. Mayor Bismo No.95 Kediri
18 PT. HARLINDO SEJAHTERA Jl. Teuku Umar No. 103 Jl. Teuku Umar No. 103 Jember
CABANG DENPASAR :
19 PT. INTI BUANA PERMAI Jl. A. Yani No. 101 Jl. Cokroaminoto No.147 Blok 5 Denpasar
20 PT. SUMAN GASINDO DEWATA Jl. Danau Temblingan No.22 Jl. Danau Tempe No.19 Denpasar
21 PT. BALI GLOBAL OIL Jl. Trenggana - Denpasar
22 PT. BIMA OIL INTERNUSA Jl. Sultan Kaharudin No. 04 Jl. Sultan Kaharudin No. 04 Bima
23 PT. SARI HASIL NIAGA TAMA Jl. Niaga 1 No. 17 Jl. Yos Sudarso No.147 Ampenan
CABANG KUPANG :
24 PT. ARLINJAYA DINAMIKA Jl. Cendrawasih No.25 A Jl. Yos Sudarso Kupang
25 PT. SULUNG BUDIJl. Siliwangi No.1 RT.006/RW.002
Jl. Siliwangi No.1 RT.006/RW.002 Kupang
26 PT. SAMUDERA HARAPAN Jl. Bhayangkara No.37 Jl. Palapa, Waingapu Wikabubak
27 PT. KUDA LAUT TIMORJl. Sukarno - Hatta No.7, Atambua
Jl. Sukarno - Hatta No.7, Atambua
Atambua
Sumber : PT. Pertamina (Persero) SR V
Keterangan : Distributor Exclusive 2W dan 4W
Distributor Exclusive 2W
d. Konsumen Langsung
Merupakan pihak konsumen dengan kebutuhan minimal
20KL / bulan. Konsumen ini biasanya berbentuk industri/perusahaan
41
dan termasuk ke dalam jenis konsumen Industry and Marine.
Konsumen ini dapat dilayani secara langsung oleh Pertamina dengan
disertai layanan terpadu mengenai perawatan dan pemantauan secara
berkala. Contoh konsumen langsung Pertamina Lubricants di
antaranya adalah PT. PLN (Persero), PT. SPIL, PT. Maspion, dan
masih banyak lagi.
Pola dan alur distribusi produk-produk Pelumas Pertamina
dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Bagan 2.1Pola dan Alur Distribusi Pelumas PT. Pertamina (Persero) SR V
Sumber : PT. Pertamina (Persero) SR V
Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa jalur distribusi
Pertamina Lubricants secara umum hanya berhenti pada
agen/distributor saja. Distribusi langsung kepada retail tidak
dilakukan karena Pertamina Lubricants tidak memiliki armada
penjualan sehingga hanya bergantung pada agen-agen yang ada. Hal
ini sudah menjadi kebijakan dari manajemen pusat (Jakarta).
42
Pertamina Lubricants hanya bertugas untuk memantau dan
mengawasi kinerja agen-agen tersebut saja.
BAB III
PELAKSANAAN PKL
3.1 Pelaksanaan PKL di PT. Coca Cola Distribution Indonesia
3.1.1 Deskripsi Pelaksanaan PKL
43
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan PKL (Praktik Kerja
Lapangan) secara rinci adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT. Coca Cola Distribution Indonesia-East Java
Alamat Perusahaan : Jl. Rungkut Industri I/27, Surabaya
Lama Praktek : 1 bulan (2 Juli 2012 s/d 25 Juli 2012)
Unit/bagian/seksi : Customer Service Improvement (CSI)/Verifikator
Waktu pelaksanaan kegiatan PKL adalah sesuai dengan hari kerja
karyawan PT. Coca Cola Distribution Indonesia Jawa Timur, yaitu hari
Senin sampai dengan Jum’at. Jam kerja pun sesuai dengan jam kerja
karyawan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Sebelum kegiatan PKL dimulai, peserta diberikan pembekalan
(briefing) terlebih dahulu oleh pembimbing lapangan tentang tata tertib,
jam kerja, dan job desc. Peserta juga diperkenalkan dengan staf karyawan
satu sub-departemen dimana peserta ditempatkan.
3.1.2 Posisi dalam Perusahaan
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis
ditempatkan pada Departemen Penjualan dan Pemasaran (Trading and
Marketing) sub-departemen Customer Service Improvement (CSI).
Departemen Penjualan dan Pemasaran sendiri terdiri dari 5 sub-
departemen, yaitu :
1. Trade Marketing, yang bertugas membuat program-program
pemasaran seperti promosi maupun event untuk meningkatkan
penjualan.
44
2. Marketing Service, yang bertugas untuk menyediakan segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh Trade Marketing dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan, seperti poster,
spanduk, serta kelengkapan promosi yang lain. Selain itu
Marketing Service juga berperan sebagai Cold Drink Coordinator
(koordinator alat pendingin).
3. Decision Support, yang bertugas mengambil keputusan dari
berbagai alternatif program promosi yang telah diajukan oleh
Trade Marketing guna meningkatkan penjualan dan disesuaikan
dengan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Decision
Support ini terdiri dari Trade Marketing Analist yang handal.
4. Marketing Execution, yang bertugas melaksanakan kegiatan
pemasaran yang telah dirancang oleh Trade Marketing dengan
persetujuan Decision Support.
5. Customer Service Improvement (CSI), yang bertugas memastikan
produk-produk Coca Cola bisa sampai ke tangan konsumen. CSI
terdiri dari Verifikator, Tracking Map, dan Barcode.
3.1.3 Kegiatan dalam Sub-departemen CSI
Di sub-departemen CSI (Customer Service Improvement),
aktivitas keseharian penulis selama masa PKL adalah membantu
melakukan verifikasi data pelanggan yang ada di database Coca Cola
melalui media telepon atau biasa disebut verifikator. Pelanggan yang
45
menjadi obyek verifikator adalah mereka yang diberikan fasilitas oleh
Coca Cola berupa mesin pendingin (Cold Drink Equipments) maupun
berupa fasilitas kredit.
Tugas yang dilakukan sebagai verifikator adalah melakukan
verifikasi kebenaran data pelanggan berupa nama outlet, alamat, serta
contact person atau pengelola, khususnya yang berada di East Java
Region (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Jika ada perbedaan data antara
database dengan yang sebenarnya, verifikator bertugas memastikan dan
membenarkan data yang tidak sesuai tersebut. Hasil verifikasi yang
dilakukan selanjutnya di-input ke dalam format Ms. Excel dengan
menggunakan kode angka 1 sampai dengan 6, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1 = No. Telepon benar dan data valid
2 = Salah sambung
3 = Tidak valid (nomor salah, belum terpasang, tidak terdaftar,
tulalit, tidak ada nada sambung)
4 = Tidak diangkat atau mailbox
5 = Sedang tidak aktif atau berada di luar service area
6 = Satu pengelola
Tujuan utama dari dilakukannya kegiatan verifikasi ini adalah
untuk menjaga asset Coca Cola yang berupa mesin pendingin (Cold
Drink Equipments/CDES) dan piutang perusahaan kepada beberapa
outlet. Menjaga asset sangat penting dilakukan oleh Coca Cola
46
mengingat banyaknya asset yang dimiliki. Pengelolaan asset yang baik
tentu akan memberikan dampak yang baik pula bagi perusahaan.
Selain untuk menjaga asset yang dimiliki, verifikasi juga
dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan outlet-outlet yang
menjadi pelanggan setia Coca Cola. Karena dengan melakukan
verifikasi, perusahaan dapat pula menampung keluhan, kritik, saran,
ataupun permintaan dari para pelanggan, sehingga akan dapat menjaga
hubungan yang baik dan saling menguntungkan. Selain itu, dengan
verifikasi juga dapat mengetahui kondisi real di lapangan, serta
memantau kinerja sales.
Langkah-langkah dalam melakukan verifikasi by phone yang baik
dan benar adalah sebagai berikut :
1. Mengucapkan salam kepada penerima telepon dengan sopan
2. Memperkenalkan diri sebagai wakil perusahaan
3. Mengutarakan maksud dan tujuan menghubungi
4. Mencocokkan data dalam database dengan data sebenarnya dari
penerima telepon (pelanggan)
5. Meminta data yang benar jika ternyata ada data yang tidak sesuai
dengan data yang ada pada database dan melakukan remark
6. Menyampaikan terima kasih dan salam
Contoh : “Semangat pagi, Bapak/Ibu. Kami dari Coca Cola Head Office
Surabaya ingin melakukan konfirmasi data pelanggan. Apakah benar ini
dengan Toko Sisca dengan alamat Jl. A. Yani no. 123? Dengan pengelola
47
Ibu Sisca ya, Pak/Bu? Terima kasih Bapak/Ibu atas infonya. Maaf sudah
mengganggu. Selamat pagi.”
3.2 Pelaksanaan PKL di PT. Pertamina (Persero)
3.2.1 Deskripsi Pelaksanaan PKL
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) secara rinci adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT. PERTAMINA (Persero) - Unit Pemasaran V
Alamat Perusahaan : Jl. Jagir Wonokromo No. 88, Surabaya
Lama Praktek : Satu setengah bulan (26 Juli s.d 7 September 2012)
Unit/bagian/seksi : Fungsi Pelumas
Waktu pelaksanaan kegiatan PKL adalah sesuai dengan hari kerja
karyawan PT. Pertamina (Persero), yaitu hari Senin sampai dengan
Jum’at. Jam kerja pun sesuai dengan jam kerja karyawan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Sebelum kegiatan PKL dimulai, peserta diberikan pembekalan
(briefing) terlebih dahulu oleh bagian Human Resourches Department
(HRD) tentang tata tertib dan jam kerja selama masa PKL. Di Fungsi
Pelumas peserta diberikan pembekalan lagi oleh pembimbing lapangan
tentang kegiatan dan gambaran umum Fungsi. Peserta juga diperkenalkan
dengan staf karyawan Fungsi dimana peserta ditempatkan.
Waktu pelaksanaan PKL di PT. PERTAMINA (Persero) adalah
selama satu setengah bulan. Sedangkan Jurusan Manajemen, Fakultas
48
Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya menetapkan mahasiswa PKL
harus memenuhi 60 hari, sehingga waktu pelaksanaan PKL yang
dilakukan penulis kurang. Untuk mengatasi hal ini penulis diberi tugas
oleh pihak Pelumas Pertamina pada hari Sabtu dan atau Minggu, di
antaranya :
Sabtu, 28 Juli 2012 : Mencari Bengkel Enduro dan mencatat alamat
serta mendokumentasikannya.
Sabtu, 4 Agustus 2012 : Mengumpulkan data jumlah kendaraan
(motor, mobil, bus, dan truk) serta alat berat di seluruh wilayah Jawa
Timur dan Bali.
Minggu, 5 Agustus 2012 : Mengumpulkan data jumlah kendaraan
(motor, mobil, bus, dan truk) serta alat berat di seluruh wilayah Jawa
Timur dan Bali.
Sabtu, 11 Agustus 2012 : Mengumpulkan data jumlah kendaraan
(motor, mobil, bus, dan truk) serta alat berat di seluruh wilayah Jawa
Timur dan Bali.
Minggu, 12 Agustus 2012 : Mengumpulkan data jumlah kendaraan
(motor, mobil, bus, dan truk) serta alat berat di seluruh wilayah Jawa
Timur dan Bali.
Sabtu, 1 September 2012 : Membantu pelaksanaan event Pertamina
Day di Tunjungan Plaza.
Minggu, 2 September 2012 : Membantu pelaksanaan event Pertamina
Day di Tunjungan Plaza.
3.2.2 Posisi dalam Perusahaan
49
Selama masa PKL penulis ditempatkan di Fungsi Pelumas
(Lubricants) Pertamina yang bertempat di lantai 1 Pertamina Tower. Di
dalam Fungsi Pelumas penulis tidak ditetapkan dalam satu bagian,
namun dilibatkan dalam beberapa bagian dari Fungsi, di antaranya front
office/receptionist, sekretaris, dan Sales Executive. Bagian yang paling
sering dibantu oleh penulis adalah bagian Sales Executive karena pada
bagian ini sering dilakukan kegiatan promosi penjualan.
3.2.3 Kegiatan dalam Fungsi Marketing & Trading Pelumas
Adapun aktivitas keseharian kegiatan selama masa PKL adalah
membantu fungsi Pelumas PT. Pertamina (Persero) Sales Region V
dalam hal administrasi serta promosi penjualan dalam beberapa event.
1. Administrasi
Beberapa kegiatan administrasi yang dilakukan selama masa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di antaranya :
Pengarsipan, yaitu membantu membuat form untuk promosi
penjualan, menyimpan beberapa data promosi dan data administrasi
lain.
Surat menyurat, yaitu membantu membuat surat yang ditujukan
untuk beberapa distributor eksklusif serta beberapa lembaga
pemerintah.
Rekapitulasi data, yaitu membantu membuat rekap untuk beberapa
kegiatan promosi seperti Marketing Fund, Great Sale, Shopping
50
Vaganza, Dari Kita untuk Kita, Semarak Ramadhan, Availability
Product, serta Pertamina Day.
Mengirimkan fax untuk distributor resmi Pelumas Pertamina,
LOBP, serta HRD.
Mengumpulkan data, yaitu data sales, distributor, serta outlet-outlet
yang dilayani oleh Pertamina.
2. Promosi Penjualan dan Event
Beberapa kegiatan promosi penjualan dan evet yang dibantu oleh
penulis antara lain :
Pertamina Dari Kita untuk Kita (DKUK)
Program Dari Kita untuk Kita (DKUK) merupakan salah satu
program promosi penjualan Pelumas Pertamina dalam serangkaian
kegiatan promosi selama bulan Ramadhan yang disebut Semarak
Ramadhan. Program ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan
distributor exclusive dan dikhususkan bagi seluruh karyawan, rekanan,
dan outsourcing Pertamina. Program dilaksanakan selama dua minggu,
yaitu mulai tanggal 24 Juli s/d 10 Agustus 2012 pada hari Senin
sampai dengan Kamis mulai pukul 08.00 s/d 15.00 WIB di lobby
gedung Pertamina Jagir dan ISG (Instalasi Surabaya Gresik) Pasar
Turi. Dalam kegiatan ini penulis membantu untuk pelaksanaan di
Lobby Gedung Pertamina Jagir dan bertugas untuk melayani
pembelian oli otomotif, mencatat data pembeli, memberikan kupon
untuk pembeli yang ingin ganti oli gratis, dan mencatat data pembeli
yang telah ganti oli gratis.
51
Pertamina Day
Pertamina Day merupakan event PT. PERTAMINA (Persero) untuk
menyambut ulang tahun Pertamina ke-55 yang dilaksanakan di Atrium
Utama Tunjungan Plaza 3 pada tanggal 31 Agustus s/d 2 September
2012. Dalam event ini bukan hanya Fungsi Pelumas yang terlibat,
akan tetapi Fungsi-fungsi lain seperti BBM Retail dan HRD juga
terlibat. Pada event ini penulis diberi tugas untuk melayani pembelian
produk oli otomotif Pertamina, sama seperti kegiatan lain sebelumnya.
Pre-launching Enduro
Kegiatan Pre-launching Enduro ini dilaksanakan di Universitas Tujuh
Belas Agustus (UNTAG) pada tanggal 5 & 6 September 2012 dalam
rangka memperkenalkan produk-produk pelumas Pertamina di
kalangan akademisi sebelum pelaksanaan Launching Enduro pada
tanggal 12 September 2012. Pada tanggal 5 September penulis diberi
tugas untuk melakukan survei lokasi, sedangkan kegiatan penjualan
dilakukan pada tanggal 6 September. Berbeda dengan program
sebelumnya, kegiatan penjualan pada program ini diserahkan kepada
mahasiswa Kewirausahaan UNTAG untuk melatih jiwa
kewirausahaan, sedangkan penulis hanya bertugas mengawasi dan
membantu jalannya kegiatan.
3. Penghitungan Estimasi Market Share
Selain kegiatan-kegiatan administrasi dan promosi, penulis juga
diberikan tugas khusus oleh Manajer Pelumas SR V untuk menghitung
52
estimasi Market Share dan estimasi penjualan produk pelumas
Pertamina wilayah Jawa Timur dan Bali untuk tahun 2012 per
distributor exclusive. Adapun tahapan dalam penghitungan ini adalah
sebagai berikut :
a. Mencari data jumlah kendaraan bermotor seluruh Jawa Timur dan
Bali lima tahun terakhir per kota. Data ini didapatkan dari Dinas
Pendapatan Daerah Jawa Timur (Dipenda Jatim) dengan mendatangi
secara langsung kantor Dipenda yang terletak di Jl. Manyar
Kertoarjo no. 1 dengan membawa surat rekomendasi dari Pelumas
Pertamina. Sedangkan untuk data kendaraan Bali didapatkan dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim yang terletak di Jl. Kendangsari
Industri No.43-44 Surabaya dan melalui website resmi BPS Bali
(www.bali.bps.go.id).
b. Menghitung pertumbuhan sepeda motor per tahun untuk digunakan
dalam menghitung estimasi jumlah kendaraan bermotor tahun 2012.
c. Membagi jumlah sepeda motor per area distributor exclusive.
Contoh : Area Surabaya Timur merupakan area sales PT. Olindo
Timur Raya dan PT. Maiza Lubrika. Jika jumlah sepeda motor di
Surabaya Timur adalah sebanyak 600.000 unit, maka jumlah tersebut
dibagi dua dengan asumsi area kedua distributor tersebut adalah
sama luas. Jumlah sepeda motor yang potensial untuk menggunakan
produk pelumas Pertamina adalah sebesar 300.000 untuk area PT.
Olindo Timur Raya dan 300.000 untuk area PT. Maiza Lubrika.
53
d. Menghitung estimasi banyaknya kendaraan bermotor, khususnya
sepeda motor pada tahun 2012 per area distributor exclusive.
Perhitungan dilakukan dengan menambahkan jumlah sepeda motor
tahun dasar dengan persentase pertumbuhan yang telah dihitung
sebelumnya.
Contoh : Pertumbuhan sepeda motor di Bali adalah sebesar 10%.
Pada tahun 2010, jumlah sepeda motor di area PT. Bali Global
adalah 200.000 unit. Maka, untuk menghitung estimasi banyaknya
sepeda motor tahun 2011 adalah dengan menambahkan banyaknya
motor sesuai persentase pertumbuhan.
Begitu pula untuk mengestimasi tahun 2012.
e. Membuat asumsi perhitungan. Asumsi yang digunakan adalah :
Frekuensi ganti oli adalah dua bulan sekali atau 6x/tahun
Volume tiap kali ganti oli adalah 0,9 L, yang didapatkan dari
rata-rata kapasitas oli motor pada umumnya, yaitu 1 L dan 0,8 L
Perbandingan banyaknya motor manual dibandingkan dengan
motor matic adalah sebesar 60 : 40
Bias diabaikan
f. Menghitung komposisi motor manual dan matic di area distributor
exclusive.
g. Menghitung asumsi kebutuhan oli manual dan matic per distributor
exclusive dalam liter (L) maupun kiloliter (KL) untuk tahun 2011
maupun tahun 2012.
54
h. Menghitung market share distributor tahun 2011 dengan rumus :
i. Menghitung estimasi market share 2012 dengan rumus :
j. Menghitung perkiraan penjualan dengan mengalikan estimasi market
share dengan asumsi kebutuhan oli tahun 2012 untuk masing-masing
motor manual maupun matic per distributor.
3.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
3.2.1 Faktor Pendukung dan Penghambat di PT. Coca Cola Distribution
Indonesia
Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendukung dalam pelaksanaan PKL di PT. Coca
Cola Distribution Indonesia Jawa Timur yang dirasakan penulis antara
55
lain :
1. Penempatan PKL sesuai dengan konsentrasi di bangku kuliah, yaitu
Manajemen Pemasaran.
2. Job description yang ditetapkan oleh PT. Coca Cola Distribution
Indonesia Jawa Timur untuk penulis sudah sangat jelas, sehingga
pelaksanaan kegiatan dapat lebih fokus.
3. Pembimbing Lapangan yang terbuka dan bersahabat dengan para
peserta PKL, sehingga mengurangi rasa canggung.
4. Karyawan satu sub-departemen yang terbuka, sehingga tidak
canggung dan nyaman dalam bekerja.
5. Fasilitas yang memadai dari perusahaan, di antaranya ruang ber-AC,
fasilitas ibadah, fasilitas pantry, telepon untuk menghubungi
pelanggan, serta Coca Cola setiap hari.
Faktor Penghambat
Beberapa faktor penghambat yang dirasakan oleh penulis antara lain :
1. Karyawan memiliki kesibukan dengan tugas-tugasnya sendiri,
sehingga penulis kurang bisa bersosialisasi dengan mereka.
2. Jaringan telepon kadang terganggu sehingga menghambat proses
verifikasi.
3. Ada beberapa pelanggan yang dihubungi tidak bersahabat, bahkan
sampai marah.
Solusi
1. Mencoba bersosialisasi dengan karyawan sub-departemen lain pada
saat tidak sibuk, seperti pada saat jam istirahat.
56
2. Jika jaringan telepon terganggu, penulis berbagi telepon dengan
anggota verifikator yang lain.
3. Tetap sabar dan sopan dalam melayani pelanggan dan meminta maaf
jika pelanggan merasa terganggu.
3.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat di PT. Pertamina (Persero)
Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendukung dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT. PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran V
yang dirasakan penulis antara lain :
1. Penempatan posisi PKL sesuai dengan konsentrasi di bangku kuliah,
yaitu Manajemen Pemasaran.
2. Seluruh karyawan PT. PERTAMINA (Persero) yang ramah dan
bersahabat, mulai dari staf satuan pengamanan, receptionist, HRD,
BBM Retail, serta Fungsi-Fungsi yang lain.
3. Seluruh anggota Fungsi Pemasaran yang ramah, terbuka dan bersahabat
dengan para peserta PKL, sehingga mengurangi rasa canggung dan
membuat nyaman dalam bekerja.
4. Anggota Fungsi Pelumas yang sering berbagi pengalaman, memberikan
pengarahan dan nasehat tentang tata cara berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan orang lain.
5. Penulis selalu dilibatkan dalam kegiatan yang diadakan oleh Fungsi
Pelumas, seperti briefing rutin setiap pagi, buka bersama, makan siang
bersama, serta acara pelantikan Sales Executive.
57
6. Saat pelaksanaan event maupun program promosi ada pengawas dan
pendukung event yang bersedia memberikan pengarahan, sehingga
dapat tugas dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
7. Fasilitas yang memadai dari perusahaan, di antaranya ruang ber-AC,
meja dan kursi pribadi, fasilitas kendaraan, fasilitas ibadah, fasilitas
pantry, telepon, fasilitas administrasi, serta fasilitas pendukung yang
lain.
8. Adanya perkumpulan mahasiswa Kerja Praktek (KP), sehingga dapat
saling sharing mengenai kegiatan selama KP dan masalah yang
dihadapi. Selain itu dengan adanya perkumpulan KP ini mahasiswa
dapat saling bertukar informasi mengenai Fungsi-Fungsi lain sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
Faktor Penghambat
Beberapa faktor penghambat yang dirasakan oleh penulis antara lain :
1. Pembimbing Lapangan yang tidak jelas karena Pembimbing Lapangan
yang telah ditetapkan sebelumnya dipindahtugaskan ke kantor pusat di
Jakarta, sehingga penulis kebingungan untuk meminta tugas kepada
siapa.
2. Kurangnya pengetahuan penulis tentang pelumas dan produk-produk
pelumas Pertamina, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan penjualan penulis kurang maksimal dalam
membantu.
3. Waktu pelaksanaan PKL kurang dari 60 hari sesuai dengan yang
ditetapkan oleh jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
58
Negeri Surabaya.
Solusi
1. Mengutarakan masalah mengenai ketidak jelasan Pembimbing
Lapangan kepada pihak Fungsi Pelumas agar diberikan solusi yang
terbaik.
2. Bertanya kepada anggota Fungsi dan petugas yang ikut serta dalam
kegiatan penjualan tentang produk-produk pelumas Pertamina dan
spesifikasi pelumas.
3. Penulis diberikan tugas tambahan pada hari Sabtu dan atau Minggu
serta mencari perusahaan lain.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Beberapa simpulan yang diporelah oleh penulis selama
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Coca Cola
Distribution Indonesia dan PT. Pertamina (Persero) antara lain :
1. Kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi perlu dilatih oleh
mahasiswa agar dapat beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru.
59
2. Penerapan marketing mix di setiap perusahaan berbeda-beda, sesuai
dengan apa yang dipasarkan dan kondisi pasar yang dituju.
3. Strategi produk (product) yang diterapkan oleh PT. Coca Cola
Distribution Indonesia Jawa Timur dan PT. Pertamina (Persero) relatif
sama, yaitu menggunakan keragaman produk, kualitas produk, serta
desain dan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4. Strategi harga (price) yang diterapkan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia adalah dengan mengambil margin yang kecil dan penetapan
harga diskriminatif berdasarkan lokasi pembelian. Sedangkan strategi
harga yang diterapkan oleh PT. Pertamina (Persero) adalah berdasarkan
pada segmentasi kendaraan (untuk produk otomotif) dan negosiasi
(untuk produk industri dan marine dengan kebutuhan minimal 20
KL/bulan).
5. Strategi promosi (promotion) dilakukan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia adalah melalui periklanan, promosi penjualan, event dan
pengalaman, serta hubungan masyarakat. Sedangkan pada PT.
Pertamina (Persero) promosi dilakukan melalui periklanan, promosi
penjualan, event dan pengalaman, hubungan masyarakat dan penjualan
personal kepada konsumen industri dan marine.
6. Strategi tempat (place) diterapkan oleh PT. Coca Cola Distribution
Indonesia dengan menggunakan saluran pemasaran yang beragam.
Distribusi dilakukan secara langsung melalui tenaga penjualan yang
jumlahnya sangat banyak dan secara tidak langsung melalui Managed
Third Party (MTP). Sedangkan distribusi PT. Pertamina (Persero)
60
melalui distributor saja. Hanya konsumen industri dan marine saja yang
pendistribusiannya dilakukan secara langsung oleh Pertamina.
4.2 Saran
Bagi Mahasiswa
1. Segera mencari tempat PKL minimal 2 (dua) bulan sebelum masa
mulai pelaksanaan PKL yang ditetapkan jurusan karena perusahaan
membutuhkan waktu cukup lama untuk menentukan perijinan.
2. Ketika PKL berlangsung, mahasiswa harus bisa menjaga sikap.
Inisiatif tinggi terhadap pekerjaan sangat dihargai oleh pembimbing
lapangan, dan merupakan nilai tambah, karena bukan tidak mungkin
selepas PKL mahasiswa ditawari pekerjaan di perusahaan tersebut.
3. Meskipun masa PKL telah habis hendaknya mahasiswa tetap menjalin
hubungan baik dengan pihak perusahaan tempat PKL.
Bagi Perusahaan
1. PT. Coca Cola Distribution Indonesia
Hendaknya fasilitas line telepon untuk verifikator dipisah dengan line
telepon umum karena sering terjadi gangguan pada sambungan telepon,
sehingga mengganggu jalannya verifikasi.
2. PT. Pertamina (Persero)
Meningkatkan koordinasi dengan pihak yang menjadi rekan dalam
kegiatan promosi penjualan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
61
sesuai dengan rencana.
DAFTAR PUSTAKA
Coca Cola Amatil Indonesia. 2011. Klasifikasi Channel & Segment 2011 CCA. Jakarta: Coca Cola Amatil Indonesia.
Coca Cola Amatil Indonesia. 2012. Bisnis CCAI (Online), (http://coca-colaamatil.co.id, diakses 22 September 2012).
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall.
Pertamina. 2012. Layanan (Online), (http://www. pelumas. pertamina.com , diakses 7 November 2012).
62
Pertamina. 2012. Partner (Online), (http://www.pertaminaracing.com/, diakses 5 Oktober 2012).
Tim Penyusun. 2006. Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Surabaya: Unesa Press.
-----. 2012. Pentingnya Pemasaran dalam Sebuah Usaha Baru (Online), ( http://www.peluangusahabaru.org/2012/03/pentingnya-pemasaran-dalam- sebuah-usaha-bisnis/, diakses 7 November 2012).
LAMPIRAN
Dokumentasi di PT. Coca Cola Distribution Indonesia
63
Dokumentasi di PT. Pertamina (Persero)
64