atn utk kedokteran
TRANSCRIPT
Aplikasi teknik nuklirdalam kedokteran
Bidang kedokteran dapat dibedakan menjadi 2 macam
Radiologi, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan sumber radiasi tertutup (sealed source) ataupun sumber radiasi yang dibangkitkan dengan bantuan peralatan, misalnya penggunaan jarum berupa sumber radiasi Co60, Ra226, sinar-X dan linear accelerator (linac). Radiologi :diagnostik dan Intervensional. (diagnostik:penggunaan sinar X utk diagnosis, intervensional: sinar x utk memandu prosedur perkutaneus spt biopsi, pengeluaran cairan, pemasukan kateter, pelebaran saluran/pembuluh darah)
Kedokteran nuklirKedokteran nuklir, yaitu aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan sumber radiasi terbuka (unsealed source), misalnya penggunaan sumber radioaktif I131, P32, Tc99m, dan lain sebagainya.
Radiodiagnostik; kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat radiasi sinar pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radiolog (Sp.Rad).
Radioterapi; kegiatan terapi radiasi eksternal dengan sumber radiasi tertutup, menggunakan teknik penyinaran secara fraksinasi. dalam bentuk brakiterapi maupun teleterapi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radioonkolog(Sp.Rad.Onk).
Kedokteran nuklir; kegiatan penunjang diagnostik secara in- vivo, in- vitro dan terapi radiasi interna menggunakan sumber radiasi terbuka. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai spesialis kedokteran nuklir(Sp.KN).
SejarahSejarah Bidang radiologi Bidang radiologi * * C. RoentgenC. Roentgen, seorang fisikawan Jerman , seorang fisikawan Jerman padapada tahun 1895tahun 1895..
* 15 th > muncul * 15 th > muncul kasus penyakit tumor dan kasus penyakit tumor dan kanker kulitkanker kulit ?? ??
* D* Dosis yang aman bagi manusiaosis yang aman bagi manusia ??? ???* P* Pakaian pelindung radiasi, akaian pelindung radiasi, jas apronjas apron * * International Commission on Radiological Protection International Commission on Radiological Protection
(ICRP) ditetapkanlah dosis radiasi yang diizinkan(ICRP) ditetapkanlah dosis radiasi yang diizinkan pada pada
tahun 1928.tahun 1928.
SejarahSejarah Kedokteran nuklirKedokteran nuklir Tahun Tahun 1901 oleh Henry Danlos1901 oleh Henry Danlos. Pada waktu . Pada waktu
itu Henry Danlos menggunakan radium (Raitu Henry Danlos menggunakan radium (Ra226226) ) untuk pengobatan tuberculosis pada kulituntuk pengobatan tuberculosis pada kulit George C de HevessyGeorge C de Hevessy yang merintis yang merintis pemakaian perunut zat radioaktif dalam pemakaian perunut zat radioaktif dalam bidang kedokteran. Pada saat itu yang bidang kedokteran. Pada saat itu yang digunakan sebagai perunut adalah radioisotop digunakan sebagai perunut adalah radioisotop alam Pbalam Pb212212.. Ditemukannya Ditemukannya radioisotop buatan Iradioisotop buatan I131131 dandan TcTc99m99m, hasil fisi, hasil fisi
AAnalisis in-vivonalisis in-vivo RRadioisotop dimasukkan ke adioisotop dimasukkan ke
dalam tubuh pasien melalui dalam tubuh pasien melalui 1. 1. mulut (diminum), mulut (diminum), 2. 2. urat nadi darah (disuntikkan) urat nadi darah (disuntikkan) 3. 3. paru-paru (dihirup lewat paru-paru (dihirup lewat hidung),hidung),
Out-put in-vivo
• Citra atau gambar dari organ atau bagian tubuh pasien dapat diperoleh dengan bantuan peralatan yang dinamakan kamera gamma, atau kamera positron disebut teknik imaging.
• Kurva-kurva kinetika radioisotop dalam organ atau bagian tubuh tertentu merupakan angka-angka yang menggambarkan akumulasi radioisotop di dalam organ tubuh tersebut.
Magnetic resonance imaging(MRA)
Out-put deteksifungsi ginjal dg hipuran I131
(Blood /urin flow, urin drainage)
analisis in-vitroanalisis in-vitro BBagian agian organ tubuhorgan tubuh pasien diambil pasien diambil dandan
direaksikan dengan radioisotop bertandadireaksikan dengan radioisotop bertanda untuk kemudian dianalisis dengan detektor untuk kemudian dianalisis dengan detektor radiasiradiasi,, sehingga dapat diketahui jenis sehingga dapat diketahui jenis kandungan di dalam organ tubuh tersebut.kandungan di dalam organ tubuh tersebut.
Misalnya, melalui darah yang diambil dari Misalnya, melalui darah yang diambil dari tubuh pasien yang direaksikan dengan tubuh pasien yang direaksikan dengan radioisotop maka akan radioisotop maka akan diketahui diketahui kandungan-kandungan hormonkandungan-kandungan hormon tertentu tertentu dalam darah pasien, seperti dalam darah pasien, seperti insulin, insulin, tiroksintiroksin, , dsbdsb..
Out-putOut-put in-vitroin-vitro
• Tingkat radioaktivitas yang terdapat Tingkat radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis yang dalam contoh bahan biologis yang diambil dari tubuh pasien setelah diambil dari tubuh pasien setelah direaksikan direaksikan radioisotop, misalnya radioisotop, misalnya darah atau urine, darah atau urine, dicacahdicacah memakai memakai piranti detektor nuklir piranti detektor nuklir ((dinamakan dinamakan juga juga teknik non-imagingteknik non-imaging))..
Perihal Radiologi Kedokteran nuklir
Sumber radiasi Sumber radiasi tertutup, atau alat pembangkit radiasi
Sumber radiasi terbuka
Pembentukan citra Transmisi radiasi, perbedaan daya tembus radiasi oleh organ tubuh
Emisi radiasi, perbedaan akumulasi radioisotop pada organ tubuh
Informasi yang diperoleh Keadaan anatomis dan morfologis organ tubuh
Keadaan fungsional dari organ tubuh
Perbedaan pencitraan pada radiologi dan kedokteran nuklir
Contoh sumber radiasi dan radioisotop serta aplikasinya dalam kedokteran Sumber radiasi sinar Gamma dari Co60
Sterilisasi alat-alat kedokteran, kasa pembalut, kapas steril, bahan bebas hama, jarum suntik, alat operasi dan mematikan sel kanker pasca operasi dll.
Note :Cara ini juga digunakan dalam bidang industri, pertanian, perikanan, dan dilakukan sudah dalam bentuk kemasan (container) dalam jumlah besar dan dalam waktu cepat.
Aplikasi irradiator Co60
No. Untuk keperluan Dosis, rad.
1 Mematikan telur serangga dan larva(beras, bungkil kacang)
2000 5000
2 Menghambat pertumbuhan umbi/tunas baru(empon-empon)
5000 10.000
3 Mensterilkan serangga dewasa dalam padi/gandum (dalam tumpukan/bulk)
20.000 25.000
4 Sterilisasi bahan makan dan karet(dalam plastik)
2 5 M.Rad.
5 Sterilisasi hasil perikanan (ikan, udang, dll.) 100.000 800.000
Dosis radiasi yang digunakan dalam pengawetan pasca panen
CContoh sumber radiasi dan radioisotop serta ontoh sumber radiasi dan radioisotop serta aplikasinya dalam bidang kedokteranaplikasinya dalam bidang kedokteran
JarumJarum Ra Ra226226 dan Co dan Co6060 (??) (??)
Kedua sumber radiasi gamma tersebut Kedua sumber radiasi gamma tersebut digunakan pada terapi penyakit kanker.digunakan pada terapi penyakit kanker.
Pesawat sinar-X (pesawat Roentgen)Pesawat sinar-X (pesawat Roentgen) Pesawat ini digunakan untuk diagnosis Pesawat ini digunakan untuk diagnosis
penyakit melalui citra dari film hasil penyakit melalui citra dari film hasil roentgen.roentgen.
Teknik analisisTeknik analisis a aktivasi nautronktivasi nautron (AAN)(AAN)
Teknik ini dapat dipakai untuk menentukan kandungan Teknik ini dapat dipakai untuk menentukan kandungan mineral yang ada di dalam tubuh manusia,mineral yang ada di dalam tubuh manusia, seperti serum seperti serum darah, rambut dan kukudarah, rambut dan kuku
terutama unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh terutama unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dan dan dalam jumlah sangat kecil dalam jumlah sangat kecil (kelumit/trace)(kelumit/trace)
ContohContoh : : Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Zn) Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Zn) * * Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak tidak
merusak dan kepekaannya yang sangat tinggi. merusak dan kepekaannya yang sangat tinggi. * * Dalam teknik ini, bahan biologi yang duiperiksa Dalam teknik ini, bahan biologi yang duiperiksa
ditembaki dengan neutronditembaki dengan neutron dalam reaktor nuklir dalam reaktor nuklir..
Aplikasi AANAplikasi AANKedokteran forensikKedokteran forensik , Yaitu mengetahui , Yaitu mengetahui
penyebab kematian seseorang, walaupun penyebab kematian seseorang, walaupun sudah mati/terkubur cukup lama.sudah mati/terkubur cukup lama.
ContohContoh, , **Napoleon Bonaparte yang dibuang ke Napoleon Bonaparte yang dibuang ke
pulau St. Helena pulau St. Helena yangyang meninggal pada meninggal pada tahun 1821, tahun 1821, didugadiduga Napoleon mati karena Napoleon mati karena diracundiracun (???) (???)* Rambut AAN Arsen (As)* Rambut AAN Arsen (As)
(siapa peracun Napoleon ???)(siapa peracun Napoleon ???)
Penentuan kerapatan tulang dengan bone densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau radiasi sinar-X.
* Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap dan diteruskan oleh tulang yang diperiksa, maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
* Perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah diprogram /kalibrasi untuk standar kalsium pada piranti bone densitometer
* Teknik ini bermanfaat untuk membantu diagnosis kekeroposan tulang (osteoporosis) yang menyerang wanita pada masa menopause sehingga tulang mudah patah.
Three dimensional conformal radiotherapy Three dimensional conformal radiotherapy (3D – CRT)(3D – CRT) (pisau gamma) (pisau gamma)
Terapi ini menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi Terapi ini menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi mutamutakhir yang telah dimungkinkan untuk melakukan khir yang telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yangh tinggikanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yangh tinggi..
Kelebihan alat ini Kelebihan alat ini sangat selektifsangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi. tumor yang akan dikenai radiasi. Cara ini dapat memfoCara ini dapat memfokuskuskan serta kan serta memberikan paparan radiasi dengan memberikan paparan radiasi dengan dosis tepatdosis tepat pada target. pada target.
Dengan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah Dengan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah dikenaldikenal sebgai sebgai metode pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion metode pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai sebagai ”pisau bedah””pisau bedah” atau atau ““gamma knifegamma knife””. .
Melalui teknik ini Melalui teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sukar diambilkasus-kasus tumor ganas yang sukar diambil dengan pisau bedah konvensional dapat diatasi dengan baik oleh dengan pisau bedah konvensional dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan tidak merusak jaringan di luar targettidak merusak jaringan di luar target
Radioisotop Radioisotop TcTc99m99m dalam dalam bentuk Sulphur koloidal Tcbentuk Sulphur koloidal Tc99m99m..
• Tc99m-makrokoloid : digunakan untuk menatah paru-paru.
• Tc99m-Fe kompleks: banyak dipakai untuk penatahan ginjal.
• Tc99m-serum albumin : untuk penatahan jantung dan plancenta.
• Tc99m-portechnetat : digunakan untuk menatah otak.
• Tc99m-rythrocit : dipakai untuk penatahan limpa.
Kelebihan Radioisotop Kelebihan Radioisotop TcTc99m99m
Hampir semua organ tubuh manusia dapat Hampir semua organ tubuh manusia dapat ditatah dengan radioisotop Tcditatah dengan radioisotop Tc99m99m ini. ini.
Radioisotop TcRadioisotop Tc99m99m banyak digunakan banyak digunakan karena waktu paronya relatif pendek, yaitu karena waktu paronya relatif pendek, yaitu 6 jam, sehingga tidak menimbulkan 6 jam, sehingga tidak menimbulkan dampak radiasi dalam tubuh manusia dan dampak radiasi dalam tubuh manusia dan dapat keluar melalui sekreta.dapat keluar melalui sekreta.
Saingan Saingan TcTc99m99m adalah Inadalah In113m 113m (Indium), (Indium), dengan umur paro 102 menitdengan umur paro 102 menit
BNCT (Boron Neutron Capture BNCT (Boron Neutron Capture Cancer Therapy)Cancer Therapy)
Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak normal dan akibat pembelahan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol, proyeksi World Health tidak terkontrol, proyeksi World Health Organization (WHO) tahun 2030 jumlah Organization (WHO) tahun 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi penderita kanker di Indonesia sangat tinggi dan pengobatannya hingga sampai saat ini dan pengobatannya hingga sampai saat ini belum menjangkau sampai sel akar kanker belum menjangkau sampai sel akar kanker lokal. Untuk itu salah satu metode terapi yang lokal. Untuk itu salah satu metode terapi yang dapat menjangkau sel akar kanker adalah dapat menjangkau sel akar kanker adalah metode BNCTmetode BNCT
BNCT adalah terapi kanker yang mempunyai empat BNCT adalah terapi kanker yang mempunyai empat keunggulan yaitu Boron bukan merupakan unsur yang toxic, keunggulan yaitu Boron bukan merupakan unsur yang toxic, hanya Boron di lokasi kanker yang teraktivasi oleh neutron, hanya Boron di lokasi kanker yang teraktivasi oleh neutron, sinar alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi hanya sinar alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi hanya mempunyai jangkauan dalam orde beberapa micro meter mempunyai jangkauan dalam orde beberapa micro meter sehingga terapi kanker hanya pada tingkat sel, Boron yang sehingga terapi kanker hanya pada tingkat sel, Boron yang teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik. teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik. Keberhasilan aplikasi sistem BNCT ditentukan oleh Keberhasilan aplikasi sistem BNCT ditentukan oleh ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron. Senyawa ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron. Senyawa Boron dipilih senyawa analog kurkumin berupa senyawa Boron dipilih senyawa analog kurkumin berupa senyawa fitokimia yang telah diketahui berpotensi sebagai senyawa fitokimia yang telah diketahui berpotensi sebagai senyawa antikanker terutama kanker payudara yang dapat mengenali antikanker terutama kanker payudara yang dapat mengenali target HER-2 secara spesifik. Sedang sumber neutronnya target HER-2 secara spesifik. Sedang sumber neutronnya adalah Accelerator Driven Compact Neutron Generator (CNG) adalah Accelerator Driven Compact Neutron Generator (CNG) yang sudah proven dan lebih fleksibel misalkan digunakan di yang sudah proven dan lebih fleksibel misalkan digunakan di rumah sakitrumah sakit
Lampiran I Lampiran I Pemeriksaan Kesehatan UmumPemeriksaan Kesehatan Umum
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 3333
Lampiran I Lampiran I Pemeriksaan Kesehatan Umum (2)Pemeriksaan Kesehatan Umum (2)
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 3434
Lampiran I Lampiran I Pemeriksaan Kesehatan Umum (3)Pemeriksaan Kesehatan Umum (3)
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 3535
Lampiran II Lampiran II Pemeriksaan Kesehatan KhususPemeriksaan Kesehatan Khusus
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 3636
Paparan radiasiPaparan radiasi
05/01/2305/01/23 3737
Akut(hanya deterministik)
LokalInjuri radiasi organindividu:fungsi dan/ ataumorfologi perubahandalam waktujam- hari- minggu
UmumSindroma radiasi akut
Kronik
DeterministikDermatitis radiasi
Katarak radiasiEfek teratogenik
StokastikTumor
LekemiaEfek genetik
Perjalanan klinis ARS Perjalanan klinis ARS
05/01/2305/01/23 3838
AWAL
● Asimptomatik/ tanpa gejala
PRODROMALPRODROMAL LATENLATEN MANIFESTASIMANIFESTASIPENYAKITPENYAKIT
MATI/MATI/MEMBAIKMEMBAIK
EksidenEksiden Waktu
● Anorexia/ tidak nafsu makan● Nausea/ mual● Vomiting/ muntah● Diarrhea/ diarre
● Kembali ke fase Prodromal● Infeksi● Hemorrhage/ perdarahan
Karakterisitik gejala fase prodromal Karakterisitik gejala fase prodromal ARS bergantung dosisARS bergantung dosis
05/01/2305/01/23 3939
1 – 2 Gy 2 – 4 Gy 4 – 6 Gy > 6 Gy
Inisiasi 2 jam 1 – 2 jam 0,5 – 1 jam 5 – 20 menit
Muntah Satu- satu berulang Sering kali berulang
Tidak terkendali
Diare – – + – + + +
Lama 1 – 3 jam sampai 1 hari sampai 2 hari Lebih dari2 – 3 hari
Fase sindroma radiasi akutFase sindroma radiasi akut
05/01/2305/01/23 4040
Gastrointestinal (5-20 Gy)
Hematopoietik (1-6 Gy)
Subklinis
Peningkatan dosis
Cardio- vaskular
CNS (>20 Gy)
Fase sindroma haematopoetikFase sindroma haematopoetik
Fase pFase prodromalrodromal gejala: mual dan muntah hanya dalam beberapa gejala: mual dan muntah hanya dalam beberapa jam, dengan onset waktu lebih lama dari 1- 24 jam, dengan onset waktu lebih lama dari 1- 24 jam pasca paparan.jam pasca paparan. Fase laten Fase laten llebih dari sebulan. Tanpa gejala yang jelas kecuali ebih dari sebulan. Tanpa gejala yang jelas kecuali kelelahan dan lemahkelelahan dan lemah Fase manifestasi penyakit Fase manifestasi penyakit karakteristik karakteristik demam neutropenik, demam neutropenik, infeksi lokal dan sistemik, infeksi lokal dan sistemik, sepsis, dan perdarahansepsis, dan perdarahan
05/01/2305/01/23 4141
Sindroma haematopoetikSindroma haematopoetik
05/01/2305/01/23 4242
Sel sumsum tulang normal Sumsum tulang yang rusak akibat injuri radiasiPembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Pemeriksaan haematologiPemeriksaan haematologi
Berkurangnya hitung jumlah sel limfosit pada paparan Berkurangnya hitung jumlah sel limfosit pada paparan radiasi sekitar 100 remradiasi sekitar 100 rem
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 4343
Dampak pada kulitDampak pada kulit
05/01/2305/01/23 4444
Mengikuti hukum RS (Bergonie dan Tribondeau), kebanyakan sel adalah RS yaitu pada stratum basal dari epidermis.Efeknya adalah:
Eritema: 1- 24 jam setelah irradiasi sekitar 3- 5 GyAlopesia: 5 Gy yaitu reversibel; 20 Gy adalah irreversibel.Pigmentasi: Reversibel, menetap 8 hari setelah irradiasi. Deskuamasi lembab atau kering: traduces hipoplasia epidermal (dosis sekitar 20 Gy).Efek tertunda: teleangiektasi, fibrosis.
DERMIS
EPIDERMIS
Sel stratum basal, sangat mitosis, beberapanya dengan melanin, yang bertanggung
jawab untuk pigmentasi.
Dari “Atlas Histologia...”. J. Boya
Histologi gambaran kulit
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Radiodermatitis Radiodermatitis akibat paparan sinar xakibat paparan sinar x
05/01/2305/01/23 4545Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Luka bakar radiasiLuka bakar radiasi
05/01/2305/01/23 4646Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Studi kasus: eksidenStudi kasus: eksiden
05/01/2305/01/23 4747
Studi kasus eksiden: radiasi pada fasilitas aselerator industri dari:
Health Physics, Vol. 65, No. 2, August 1992, pp. 131-140.
3MV potential drop accelerator. 40 rad/s inside victim’s shoes, 1300 rad/s to hands.
• 3 hari pasca terpapar •Catatan; eritema dan bengkak
•1 bulan pasca terpapar
• Catatan; blistering dan eritema
• 2 bulan pasca terpapar
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Paparan radiasi akut Paparan radiasi akut pada tangan: sangat berat pada tangan: sangat berat
05/01/2305/01/23 4848Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Injuri radiasi lokalInjuri radiasi lokal
05/01/2305/01/23 4949Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Paparan akut hanya pada sebagian Paparan akut hanya pada sebagian tubutubuhh
Mesin sinar x analitik dapat memberikan dosis beberapa Mesin sinar x analitik dapat memberikan dosis beberapa juta mrem dalam beberapa detikjuta mrem dalam beberapa detik
Disebabkan eksidenDisebabkan eksiden Hilangnya jari tanganHilangnya jari tangan
05/01/2305/01/23 5050
Pemancar beta kuat (P-32) dapat memberikan dosis besar pada tangan
Penyebab kerusakan melaluiionisasi dan eksitasi
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dampak biologi akibat radiasiDampak biologi akibat radiasi Dampak somatik (body) pada irradiasi seluruh tubuh Dampak somatik (body) pada irradiasi seluruh tubuh dapat dibagi dalam bentuk dampak dapat dibagi dalam bentuk dampak “awal"“awal" dan dampak dan dampak “lambat"“lambat". . Dampak awal yang timbul segera setelah terpaparDampak awal yang timbul segera setelah terpapar Dampak lambat yang timbul beberapa tahunDampak lambat yang timbul beberapa tahun
05/01/2305/01/23 5151
awal
Paparan diagnostik sinar x
lambat
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Radiasi Chernobyl dan injuri Radiasi Chernobyl dan injuri traumatraumatiktik
Kematian : 31Kematian : 31Injuri dan perawatan : 300Injuri dan perawatan : 300
05/01/2305/01/23 5252Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Koronari angioplastiKoronari angioplasti Dua kali dalam sehari dipantau dan di cangkok kulit Dua kali dalam sehari dipantau dan di cangkok kulit
karena adanya komplikasi. Dose karena adanya komplikasi. Dose 20 Gy (ICRP 85) 20 Gy (ICRP 85)
05/01/2305/01/23 5353
(a) 6-8 minggu setelah prosedur mutlipel koronari angiografi dan angioplasti.
(b) 16-21 minggu(c) 18-21 bulan pasca prosedur
memperlihatkan nekrosis jaringan lunak
(d) Fotograf close-up memperlihatkan lesi (c).
(e) Fotograf pasca cangkok kulit (Photographs courtesy of T. Shope & ICRP).
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Hiperpigmentasi dan ulkusHiperpigmentasi dan ulkusa) Plak depigmentasi sklerotik dengan sekitar hiperpigmentasi pada bagian a) Plak depigmentasi sklerotik dengan sekitar hiperpigmentasi pada bagian
tengah belakang pada pasien yang dilakukan prosedur tiga TIPS. tengah belakang pada pasien yang dilakukan prosedur tiga TIPS. Perubahan ini terlihat 2 tahun setelah prosedur dan dikenal sebagai Perubahan ini terlihat 2 tahun setelah prosedur dan dikenal sebagai
radiodermatitis kronik yang khas. radiodermatitis kronik yang khas. (Photograph from Nahass and Cornelius (1998).(Photograph from Nahass and Cornelius (1998).b) Plak ulkus dengan daerah rektangular yang dikelilingi oleh hiperpigmentasi b) Plak ulkus dengan daerah rektangular yang dikelilingi oleh hiperpigmentasi
didaerah tengah belakangdidaerah tengah belakang
05/01/2305/01/23 5454
(a) (b)
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Luka bakar dan ulkus pasca Luka bakar dan ulkus pasca terpaparterpapar
05/01/2305/01/23 5555Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Intervensi radiologi Intervensi radiologi Dampak deterministik (injuri kulit).Dampak deterministik (injuri kulit). Beberapa kasus telah dilaporkan Beberapa kasus telah dilaporkan
dari berbagai negara. dari berbagai negara. Injuri kulit pada ablasi jantung Injuri kulit pada ablasi jantung
pada pasien yang sangat muda pada pasien yang sangat muda (dilaporkan oleh E. Va(dilaporkan oleh E. Vañóñó et al.) et al.)
05/01/2305/01/23 5656Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
ChernobylChernobyl Sindroma radiasi akut dan luka bakar radiasiSindroma radiasi akut dan luka bakar radiasi
05/01/2305/01/23 5757Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Kerusakan kulitKerusakan kulit
05/01/2305/01/23 5858Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Luka bakar akibat radiasiLuka bakar akibat radiasi
05/01/2305/01/23 5959
RambutRambut Rambut rontok pada paparan radiasi 200 rem atau lebih Rambut rontok pada paparan radiasi 200 rem atau lebih
tinggitinggi
05/01/2305/01/23 6060Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Epilasi/ rambut rontokEpilasi/ rambut rontok Fotografi memperlihatkan epilasi sementara pada Fotografi memperlihatkan epilasi sementara pada
oksipital kananoksipital kanan Daerah kepala yang dilakukan embolisasi Daerah kepala yang dilakukan embolisasi total dose total dose 8 8
Gy Gy setelah 5- 6minggu (Courtesy W. Huda). setelah 5- 6minggu (Courtesy W. Huda). Tumbuh kembali telah dilaporkan setelah 3 bulanTumbuh kembali telah dilaporkan setelah 3 bulan
05/01/2305/01/23 6161Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dosis radiasi akibat sken CT Dosis radiasi akibat sken CT multi detektor berlebihmulti detektor berlebih
Radiasi mengakibatkan rontok rambut sementara seperti Radiasi mengakibatkan rontok rambut sementara seperti kerusakan akibat radiasi lainnya, yang hanya terjadi pada kerusakan akibat radiasi lainnya, yang hanya terjadi pada pasien dimana menjalani pemeriksaan kombinasi MDCT dan pasien dimana menjalani pemeriksaan kombinasi MDCT dan DSADSA
05/01/2305/01/23 6262Y Imanishi et al. :Eur Radiol (2005) 15:41-46
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Kelenjar tiroidKelenjar tiroid Kerusakan kelenjar tiroid pada paparan radiasi: 1,100 rem atau lebih tinggiKerusakan kelenjar tiroid pada paparan radiasi: 1,100 rem atau lebih tinggi
05/01/2305/01/23 6363Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Sistem gastro intestinalSistem gastro intestinal• Pada paparan 200 rem: Pada paparan 200 rem:
traktus gastro intestinal traktus gastro intestinal menjadi rusak disebabkan menjadi rusak disebabkan masalah pencernaan; masalah pencernaan; mual, muntah, infeksi atau mual, muntah, infeksi atau perdarahan.perdarahan.
• Radiasi mulai merusak sel Radiasi mulai merusak sel di dalam tubuh/ selaput di dalam tubuh/ selaput lendir saluran cerna.lendir saluran cerna.
05/01/2305/01/23 6464Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Fase sindroma gastrointestinalFase sindroma gastrointestinalPPeriode periode prodromal:rodromal: mual hebat, muntah, diare cairan dan kramp. mual hebat, muntah, diare cairan dan kramp.
bebrapa jam pasca paparanbebrapa jam pasca paparanFase Fase Laten (Laten (ssubub aakkut): ut): Tanpa gejala beberapa jam s/d hari, Tanpa gejala beberapa jam s/d hari,
kecapean hebat dan lemahkecapean hebat dan lemahManifestManifestasi penyakitasi penyakit::Kembali diarre hebat, muntah,demam; Kembali diarre hebat, muntah,demam;
sampai diare berdarah, sampai diare berdarah, shock shock dan meninggal dan meninggal tanpa adanya intervensi medis agresiftanpa adanya intervensi medis agresif
05/01/2305/01/23 6565
Efek sistemik sindroma gastrointestinal Malabsorpsi malnutrisi Perubahan cairan dan elektrolit dehidrasi, gagal ginjal akut, kolapse kardiovaskuler Perdarahan gastrointestinal anemia Infeksi gastrointestinal sepsis Ileus paralitik muntah, distensi abdomenPembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Sistem kardio vaskulerSistem kardio vaskuler Jantung akan mengalami gagal jantung pada paparan Jantung akan mengalami gagal jantung pada paparan radiasi 1,000 sampai 5,000 remradiasi 1,000 sampai 5,000 rem
05/01/2305/01/23 6666Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Sistem syaraf pusatSistem syaraf pusat
Sel syaraf bukan organ produksi dan kerusakan sel otak Sel syaraf bukan organ produksi dan kerusakan sel otak pada paparan radiasi 5,000 rem atau lebih tinggipada paparan radiasi 5,000 rem atau lebih tinggi
05/01/2305/01/23 6767Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Sindroma neurovaskulerSindroma neurovaskuler
Fase prodromal: Fase prodromal: Rasa terbakar dalam beberapa menit pasca terpapar; mual dan Rasa terbakar dalam beberapa menit pasca terpapar; mual dan
muntah dalam jam pertama, hilang kesetimbangan, kebingungan muntah dalam jam pertama, hilang kesetimbangan, kebingungan dengan frustasi, hipotensi, hiperpireksia (demam tinggi)dengan frustasi, hipotensi, hiperpireksia (demam tinggi)
Fase laten:Fase laten: Gejala makin meningkat dan menetap dalam beberapa jam, Gejala makin meningkat dan menetap dalam beberapa jam,
mungkin mudah diikuti dan tidak ada nyeri tetapi lemahmungkin mudah diikuti dan tidak ada nyeri tetapi lemah Fase manifestasi penyakit:Fase manifestasi penyakit: Onset cepat, diare cairan, distress pernafasan, tanda CNS jelas, Onset cepat, diare cairan, distress pernafasan, tanda CNS jelas,
tekanan nadi melebar, hipotensitekanan nadi melebar, hipotensi
05/01/2305/01/23 6868
Berkembang pasca iradiasi dengan dosis > 30 Gy
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dampak somatik lambaDampak somatik lambat t
1. Kanker: tumor padat1. Kanker: tumor padat Risiko makin meningkat Risiko makin meningkat Periode laten: setelah 10 tahunPeriode laten: setelah 10 tahun
2. Kanker: leukemia2. Kanker: leukemia Risiko makin meningkat Risiko makin meningkat Periode laten: setelah 5 tahun Periode laten: setelah 5 tahun
3. Dampak degeneratif (kemunduran) (tidak 3. Dampak degeneratif (kemunduran) (tidak jelas pada dosis rendah)jelas pada dosis rendah)
Usia hidup menjadi lebih pendek (tidak pasti)Usia hidup menjadi lebih pendek (tidak pasti) Penyakit: jantung, stroke, saluran cerna, Penyakit: jantung, stroke, saluran cerna,
saluran nafas, sistem haematopoetiksaluran nafas, sistem haematopoetik
05/01/2305/01/23 6969Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dampak somatik lambat (2)Dampak somatik lambat (2)
4. Katarak4. Katarak 2,000 mSv ambang batas dosis tunggal2,000 mSv ambang batas dosis tunggal
5. Cacat lahir (janin yang terpapar)5. Cacat lahir (janin yang terpapar) Dampak bergantung pada waktu kehamilanDampak bergantung pada waktu kehamilan
6. Steril6. Steril 2,000 mSv sementara pada pria2,000 mSv sementara pada pria 8,000 mSv permanen pada pria8,000 mSv permanen pada pria
05/01/2305/01/23 7070Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Intervesi radiologi (injuri pekerja)Intervesi radiologi (injuri pekerja)
dampak deterministik di dampak deterministik di lensa pada spesialis lensa pada spesialis medis yang dilakukan medis yang dilakukan prosedur intervensional prosedur intervensional menggunakan sinar xmenggunakan sinar x
05/01/2305/01/23 7171Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dampak pada mataDampak pada mata
05/01/2305/01/23 7272
Lensa mata merupakan RS yang sangat tinggi.Koagulasi protein terjadi dengan dosis lebih besar dari 2 Gy.Ada 2 dampak dasar:
Dampak Paparan Sv tunggal singkat
Sv/ tahun untuk beberapa tahun
Sifat tak tembus cahaya yg dpt
ditemukan0.5-2.0 > 0.1
Kerusakan penglihatan
(katarak)5.0 > 0.15
Histologik gambaran mata:
Lensa mata merupakan RS yang sangat tinggi, selain itu dikelilingi oleh
RS yang sangat tinggi pada sel kuboid.
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
KatarakKatarak
05/01/2305/01/23 7373
Serat lensa tidak ter organisasiAmbang 2-5 Gy (tunggal) atau
10 Gy (fraksinasi)11 Gy: 10 bulan - 35 tahun
laten interval; 100% formasi katarak
Bergantung pada usia dan LET
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Risiko kankerRisiko kanker Radiasi diduga sebagai penyebab segala macam kanker Radiasi diduga sebagai penyebab segala macam kanker
yang dikenal dan tanpa adanya ambang batas untuk yang dikenal dan tanpa adanya ambang batas untuk dampak tersebut, tetapi risiko secara relatif yaitu kecil, dampak tersebut, tetapi risiko secara relatif yaitu kecil, walaupun tidak sesederhana/sepele hal tersebutwalaupun tidak sesederhana/sepele hal tersebut
Dosis radiasi tidak menyebabkan kanker pada setiap Dosis radiasi tidak menyebabkan kanker pada setiap orang yang terpapar (stokastik)orang yang terpapar (stokastik)
Period laten:Period laten: Tumor padat: 10 - 40 tahunTumor padat: 10 - 40 tahun Leukemia : 2 - 4 tahunLeukemia : 2 - 4 tahun
05/01/2305/01/23 7474Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Sel sensitifSel sensitif
05/01/2305/01/23 7575
Alec Zhloba usia 5 tahun dari kota Belarus menderita leukemia. Sekitar 70% diakibatkan jatuhan akibat kecelakan Chernobyl pada 1986 yang jatuh di Belarus. (Reproduced by permission of AP/Wide World Photos
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Luka bakar akibat paparan sinar xLuka bakar akibat paparan sinar x
05/01/2305/01/23 7676Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Kanker pertama akibat paparan Kanker pertama akibat paparan sinar xsinar x
05/01/2305/01/23 7777Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Risiko radiasi janinRisiko radiasi janinDampak radiasi – pada janin dihubungkan dengan Dampak radiasi – pada janin dihubungkan dengan
kehamilan yang terpapar radiasi berdasarkan kehamilan yang terpapar radiasi berdasarkan tingkat kehamilan dan dosis absorbsitingkat kehamilan dan dosis absorbsi
Risiko radiasi sangat bermakna pada masa Risiko radiasi sangat bermakna pada masa organogenesis dan periode awal janin, makin organogenesis dan periode awal janin, makin berkurang pada trimester ke dua dan makin lebih berkurang pada trimester ke dua dan makin lebih berkurang pada trimester ke tigaberkurang pada trimester ke tiga
05/01/2305/01/23 7878
kurang Sangat kurang
Sangat berisiko
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dampak yang terjadi Dampak yang terjadi setelah sel terpapar radiasisetelah sel terpapar radiasi
05/01/2305/01/23 7979
Perbaikan sel
Sel mati Sel mati
Sel survive tetapi mutasi
Sel viabel
Sel tidak viabel
Kanker ?Mutasi DNA
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Kerusakan kromosomKerusakan kromosom
Bentuk ring dan fragmen diikuti oleh Bentuk ring dan fragmen diikuti oleh replikasi dari kromosom.replikasi dari kromosom.
05/01/2305/01/23 8080Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Kerusakan kromosom (2)Kerusakan kromosom (2)
05/01/2305/01/23 8181
Pertukaran antara dua bentuk kromosom dengan dua sentromer dan fragmen di ikuti oleh replikasi.
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Pengertian hasil analisis spermaPengertian hasil analisis sperma Oligospermia Oligospermia konsentrasi sperma <15 juta/ml konsentrasi sperma <15 juta/ml Azoospermia Azoospermia tidak terdapat sperma didalam semen tidak terdapat sperma didalam semen Hypospermia Hypospermia volume semen < 1.5 ml volume semen < 1.5 ml Aspermia Aspermia tidak terdapat volume semen tidak terdapat volume semen Necrozoospermia Necrozoospermia sperma“mati” sperma“mati”
Asthenozoospermia Asthenozoospermia <40% derajat (PR+NP) atau <40% derajat (PR+NP) atau < 32 PR% < 32 PR% Teratozoospermia Teratozoospermia <4% spermatozoa <4% spermatozoa OAT =Oligo astheno teratozoospermiaOAT =Oligo astheno teratozoospermia Polyzoospermia Polyzoospermia konsentrasi sperma tinggi +, >200M/ml konsentrasi sperma tinggi +, >200M/ml Hyperspermia Hyperspermia volume semen > 6.0 ml volume semen > 6.0 ml Pyospermia Pyospermia terdapatnya lekosit didalam semen, >1M/ml terdapatnya lekosit didalam semen, >1M/ml Hematospermia Hematospermia terdapatnya sel darah merah didalam semen terdapatnya sel darah merah didalam semen
Pengumpulan semenPengumpulan semen
• Tidak melakukan hubungan Tidak melakukan hubungan suami istri selama 2- 6 harisuami istri selama 2- 6 hari
• -Setelah berkemih-Setelah berkemih• -Cuci tangan dengan sabun, -Cuci tangan dengan sabun,
keringkankeringkan• -Tampung sampel yang ada -Tampung sampel yang ada
kedalam wadah berpermukaan kedalam wadah berpermukaan lebar yang steril, 70% sperma lebar yang steril, 70% sperma diperoleh pada ejakulasi awal. diperoleh pada ejakulasi awal.
• -Simpan pada suhu tubuh, tidak -Simpan pada suhu tubuh, tidak boleh terkena sinar matahariboleh terkena sinar matahari
• -Kirim sampel antara satu jam -Kirim sampel antara satu jam pasca ejakulasi.pasca ejakulasi.
Hasil analisis sperma akan baik bermula dari pengumpulan semen, yang diperoleh melalui masturbasi:
Penilaian analisis sperma Penilaian analisis sperma (WHO 2010)(WHO 2010)
*Parameter yang disepakati dalam konsensus*Parameter yang disepakati dalam konsensus
Parameter Nilai terendahVolume semen (ml) 1.5Konsentrasi sperma Sperma (106/ml) 15Jumlah sperma total (106/ejakulasi) 39Pergerakan progresif (PR, %) 32Pergerakan total (PR +NP, %) 40Vitalitas (live sperms, %) 58Bentuk sperma (NF, %) 4pH* >/=7.2Lekosit* (106/ml) <1MAR/uji immuno * (%) <50
Penilaian densitas spermaPenilaian densitas sperma Tambahkan 10 ul semen Tambahkan 10 ul semen
kedalam 190 ul air = dilusi kedalam 190 ul air = dilusi 20x. 20x.
Campur dengan baikCampur dengan baik Tambahkan 10 ul campuran Tambahkan 10 ul campuran
tersebut kedalam kotaktersebut kedalam kotak Tunggu 2-3 mnt sampai Tunggu 2-3 mnt sampai
mecapai jumlah 5 persegi mecapai jumlah 5 persegi (tegah garis) = densitas (tegah garis) = densitas sperma x 10sperma x 1066/ml/ml
Hitung hanya seluruh sperma, Hitung hanya seluruh sperma, tidak kepala spermatidak kepala sperma
Lihat pada objek pembesaran Lihat pada objek pembesaran 2020
Gunakan aturan LGunakan aturan L
Kotak haemosiometer Neubauer standard yang dirkomedasi oleh WHO 2010
Penghitungan densitas spermaPenghitungan densitas sperma Dengan wadah kedalaman 100um, setiap kotak besar mendadah Dengan wadah kedalaman 100um, setiap kotak besar mendadah
100nl.100nl. Kotak ditengah berisi 5 x 5 persegi = 25 persegi= 4nl per persegiKotak ditengah berisi 5 x 5 persegi = 25 persegi= 4nl per persegi Hitung = julah sperma/ volume x faktor dilusiHitung = julah sperma/ volume x faktor dilusi
Cth : N (per 5 persegi) x 20 (DF) = C x 10Cth : N (per 5 persegi) x 20 (DF) = C x 106 6 sperma per mlsperma per ml(1+19) 20 nl(1+19) 20 nl
Contoh : N (per 5 persegi) x 5 (DF) = C x 10Contoh : N (per 5 persegi) x 5 (DF) = C x 106 6 sperma per mlsperma per ml(1+4) 20nl 4(1+4) 20nl 4
*1 ml = 1x10*1 ml = 1x1066 nanoliter nanoliter(pada gelas objek 20x ~16nl, pada gelas objek 40x ~4nl)(pada gelas objek 20x ~16nl, pada gelas objek 40x ~4nl)
Penilaian vitalitasPenilaian vitalitas
Sperma mati pada pewarnaan pink/ red Sperma hidup terlihat ekor yang keriting
Sperma abnormalSperma abnormal
Sperma abnormalSperma abnormal1. Sperma 3
kepala
2. Sperma reatif acrosome
3. Sperma dengan tanpa acrosome
4. Sperma dengan tahapan kepala dan bagian tengah yang tertelan
Penilaian morfologiPenilaian morfologi Penilaian subjek sebenarnya Penilaian subjek sebenarnya
variasinya sangat luas dalam variasinya sangat luas dalam ukuran dan bentuk spermaukuran dan bentuk sperma
% NF berhubungan baik secara % NF berhubungan baik secara in-vitro dengan laju kesuburuan in-vitro dengan laju kesuburuan dan laju kehamilandan laju kehamilan
Kruger et al, 1996; Morgenthaler et Kruger et al, 1996; Morgenthaler et al, 1995] al, 1995]
Sperma dengan kerusakan kepala Sperma dengan kerusakan kepala lebih tidak bergerak dibandingkan lebih tidak bergerak dibandingkan dengan sperma tanpa kerusakan, dengan sperma tanpa kerusakan, dan sperma bergerak menyerupai dan sperma bergerak menyerupai sperma cenderung bergerak tapi sperma cenderung bergerak tapi rusak terlihat gerakan lamban rusak terlihat gerakan lamban yang dibandingkan dengan yang dibandingkan dengan sperma normal [Aitken et al, 1995]. sperma normal [Aitken et al, 1995].
Dosis ambang Efek Deteministik akibat Dosis ambang Efek Deteministik akibat paparan akut dan kronikpaparan akut dan kronik
05/01/2305/01/23 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 9191
Jenis paparan radiasiJenis paparan radiasi
05/01/2305/01/23 9292
•Paparan eksterna - Seluruh atau sebagian tubuh (tidak ada radiasi yang membahayakan untuk staf emergensi)•Kontaminan - Bahan radioaktif eksterna: pada kulit - Bahan radioaktif interna:
- terhirup, tertelan, terserap melalui kulit atau luka
Paparan eksterna
Kontaminasi eksterna
Kontaminasiinterna
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Teknik dekontaminasiTeknik dekontaminasi
05/01/2305/01/23 9393Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Penanganan dekontaminasiPenanganan dekontaminasi Secara hati- hati memindahkan isi kantong dari pakaian korban Secara hati- hati memindahkan isi kantong dari pakaian korban
dan juga milik pribadi (dan juga milik pribadi ( memberikan dampak 95% hilangnya memberikan dampak 95% hilangnya kontaminan)kontaminan)
Survei korban untuk mengumpulkan sampel- sampelSurvei korban untuk mengumpulkan sampel- sampel Tangani benda asing secara hati- hati sampai yakin tidak ada Tangani benda asing secara hati- hati sampai yakin tidak ada
radioaktif menggunakan surveimeter.radioaktif menggunakan surveimeter.
05/01/2305/01/23 9494
Prioritas dekontaminasi: - Pertama dekontaminasi luka, baru kulit yang intak. - Mulai dari tingkat kontaminasi tertinggi - Tukar sarung tangan luar bertahap untuk mengurangi sebaran kontaminan
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Teknik dekontaminasi (2)Teknik dekontaminasi (2)
Gunakan gerakan searah ke dalam Gunakan gerakan searah ke dalam atau melingkaratau melingkar
Kemudian bilas dengan air hangat Kemudian bilas dengan air hangat dan keringkan dengan perlahan dan keringkan dengan perlahan dengan arah yang samadengan arah yang sama
Setelah kering pantau ulang kulit Setelah kering pantau ulang kulit untuk menentukan efektivitas untuk menentukan efektivitas dekontaminasidekontaminasi
05/01/2305/01/23 9595Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Penanganan dekontaminasi (3)Penanganan dekontaminasi (3)
Proteksi luka yang tidak terkontaminasiProteksi luka yang tidak terkontaminasidengan mencuci mengguyurkan air bersihdengan mencuci mengguyurkan air bersih Decontaminasi kulit yang intak dan Decontaminasi kulit yang intak dan
rambut dicuci dengan sabun dan air rambut dicuci dengan sabun dan air Bersihkan kontamin yang keras pada Bersihkan kontamin yang keras pada
rambut dengan menggunting atau rambut dengan menggunting atau menggunakan elektrik kliper.menggunakan elektrik kliper.
Sarankan untuk berkeringatSarankan untuk berkeringat Gunakan survei meter untuk menilai Gunakan survei meter untuk menilai
kemajuan dekontaminasi.kemajuan dekontaminasi.
05/01/2305/01/23 9696Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Penanganan dekontaminasi (4)Penanganan dekontaminasi (4)
Luka terkontaminasi:Luka terkontaminasi: - Aliri dan gosok dengan lembut menggunakan spon (sperti - Aliri dan gosok dengan lembut menggunakan spon (sperti
untuk tindakan operasi)untuk tindakan operasi) - Luka diperluas dengan debridemont untuk mengeluarkan - Luka diperluas dengan debridemont untuk mengeluarkan kontaminan hanya untuk kasus ekstrim dan bergantung saran kontaminan hanya untuk kasus ekstrim dan bergantung saran
ahli, kemudian aliri dan gosok secara halus dengan sponahli, kemudian aliri dan gosok secara halus dengan spon - Hindari pembalutan dekontaminasi berlebih - Hindari pembalutan dekontaminasi berlebih - Tukar balutan sesering mungkin - Tukar balutan sesering mungkin
05/01/2305/01/23 9797
Hentikan dekontam pada kulit dan luka bila:1.daerah tersebut paparannya telah kurang 2x background, atau 2.tidak berkurang paparannya setelah dekontaminasi, 3.supaya sebelum kulit intak menjadi terkelupas
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Penanganan dekontaminasi (5)Penanganan dekontaminasi (5) Kontaminasi luka akibat paparana radiasi yang Kontaminasi luka akibat paparana radiasi yang
menimbulkan rasa panas menimbulkan rasa panas dengan halus dicuci. mencuci juga dapat dengan halus dicuci. mencuci juga dapat memperberat tingkat lukamemperberat tingkat luka Keberadaan kontaminan dapat dihilangkan saat Keberadaan kontaminan dapat dihilangkan saat
mengganti pembalut lukamengganti pembalut luka Jangan menunda tindakan operasi atau prosedur medis Jangan menunda tindakan operasi atau prosedur medis
yang sangat diperlukan untuk pemeriksaan yang sangat diperlukan untuk pemeriksaan selama selama sisa kontaminasi masih dapat dikontrol.sisa kontaminasi masih dapat dikontrol.
05/01/2305/01/23 9898Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dekontaminasi rongga tubuhDekontaminasi rongga tubuh Pertimbangan; mulut butuh perhatian Pertimbangan; mulut butuh perhatian
khusus karena absorpsi materi radioaktif khusus karena absorpsi materi radioaktif lebih cepat dibanding melalui kulitlebih cepat dibanding melalui kulit
05/01/2305/01/23 9999
Prosedur; 1.Rongga mulut; sikat gigi dengan odol, cuci mulut berulang- ulang dengan asam sitrat 3% 2.Daerah faring; kumur- kumur dengan H2O2 3% 3.Hidung; dengan air ledeng, atau garam fisiologi
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Dekontaminasi rongga tubuh (2)Dekontaminasi rongga tubuh (2) 4.mata;bilas langsung dengan aliran air, 4.mata;bilas langsung dengan aliran air, atau garam fisiologis dari kantus atau garam fisiologis dari kantus interna ke eksterna untuk interna ke eksterna untuk menghindari tercemarnya menghindari tercemarnya kelenjar nasolakrimalkelenjar nasolakrimal
05/01/2305/01/23 100100
5.telinga; bilas dari luar dengan air, cuci lubang telinga menggunakan syringe telinga.
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Terapi kontaminasi internaTerapi kontaminasi interna
05/01/2305/01/23 101101
• Radionuklida spesifik Radionuklida spesifik • Sangat efektif ; diberikan pada awalSangat efektif ; diberikan pada awal• Sesuai : NCRP No. 65, Sesuai : NCRP No. 65, Management of Persons Accidentally Management of Persons Accidentally
Contaminated with RadionuclidesContaminated with RadionuclidesRadionuclide Treatment RouteCesium-137 Prussian blue OralIodine-125/131 Potassium iodide OralStrontium-90 Aluminum phosphate OralAmericium-241/ Ca- and Zn-DTPA IV infusion,Plutonium-239/ nebulizer Cobalt-60
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Metode terapi kontaminasi internaMetode terapi kontaminasi interna
Saturasi organ target, c: KJ untuk isotop yodiumSaturasi organ target, c: KJ untuk isotop yodium Formasi kompleks; pada sisi tempat masuk atau dalam cairan Formasi kompleks; pada sisi tempat masuk atau dalam cairan tubuh, diikuti dengan ekskresi yang cepat, c: tubuh, diikuti dengan ekskresi yang cepat, c:
DTPA untuk isotop PuDTPA untuk isotop Pu Percepatan siklus metabolisme dari radionuklida dengan dilusi Percepatan siklus metabolisme dari radionuklida dengan dilusi
isotop, c: air untuk isotop, c: air untuk HH33
Presipitasi radionuklida dalam lumen usus diikuti dengan Presipitasi radionuklida dalam lumen usus diikuti dengan ekskresi fekal, c: pemberian barium sulfat untuk ekskresi fekal, c: pemberian barium sulfat untuk SrSr9090
Ion exchange dalam traktus gastrointestinal, c: prussian blue Ion exchange dalam traktus gastrointestinal, c: prussian blue untuk untuk CsCs137137
05/01/2305/01/23 102102Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Bahan dilusi: air untuk tritium HBahan dilusi: air untuk tritium H33
Paparan tunggal Paparan tunggal HH33di obati dengan intake cairan yang cepat:di obati dengan intake cairan yang cepat: Peningkatan intake cair; air, teh, beer, susu, yang Peningkatan intake cair; air, teh, beer, susu, yang mempunyai nilai ganda pada dilusi mempunyai nilai ganda pada dilusi tritium dan meningkatkan ekskresi tritium dan meningkatkan ekskresi (dipercepatnya metabolisme)(dipercepatnya metabolisme) Waktu paro biologik dari tritium; 10 hariWaktu paro biologik dari tritium; 10 hari Cairan pemercepat untuk toleransi (3-4 liter/ hari) mengurangi Cairan pemercepat untuk toleransi (3-4 liter/ hari) mengurangi
waktu paro biologi ½ sampai 1/3 dari nilai normal. waktu paro biologi ½ sampai 1/3 dari nilai normal.
05/01/2305/01/23 103103Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Ion Exchange: Ion Exchange: prussian blue untuk Csprussian blue untuk Cs137137
CsCs137 137 waktu paro; - fisik = 30 tahun, waktu paro; - fisik = 30 tahun, - biologik = 110 hari (dewasa) - biologik = 110 hari (dewasa) anak- anak 1/3 dewasaanak- anak 1/3 dewasa Rerata efektivitas prussian blue didalam tubuh dapat menurunkan uptake Rerata efektivitas prussian blue didalam tubuh dapat menurunkan uptake
dari cesium, thallium dan rubidium melalui traktus gastrointestinal dari cesium, thallium dan rubidium melalui traktus gastrointestinal
DosDosis is prussian blueprussian blue: : 11gram peroral gram peroral 3x sehari selama 3 minggu 3x sehari selama 3 minggu mengurangi waktu paro biologik sekitar 1/3 mengurangi waktu paro biologik sekitar 1/3 nilai normalnilai normal
05/01/2305/01/23 104104Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Bahan chelating: DTPA untuk logam Bahan chelating: DTPA untuk logam berat dan elemen transuraniumberat dan elemen transuranium
Ca-DTPA: 10 kali lebih efektif dibanding Zn-DTPA sebagai Ca-DTPA: 10 kali lebih efektif dibanding Zn-DTPA sebagai chelating awal pada transuranium, harus diberikan chelating awal pada transuranium, harus diberikan sesegera mungkin setelah kecelakaansesegera mungkin setelah kecelakaan Setelah 24 jam, Ca-DTPA dan Zn-DTPA sama- sama efektifSetelah 24 jam, Ca-DTPA dan Zn-DTPA sama- sama efektif Dosis diulang pada Ca-DTPA dapat mengurangi zinc dan Dosis diulang pada Ca-DTPA dapat mengurangi zinc dan
mangan dari dalam tubuh mangan dari dalam tubuh
05/01/2305/01/23 105105
1 g iv, atau inhalasi dengan nebulizer1 g iv, atau inhalasi dengan nebulizer Dosis awal: 1g Ca-DTPA, diulang1g Zn-DTPA sehari sampai lebih lima hari bila hasil bioassay mengindikasikan
kebutuhan untuk penambahan chelat Kehamilan – Dosis awal Zn-DTPA sebagai ganti Ca-DTPA
Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Penambahan bahan chelatingPenambahan bahan chelating Dimercaprol (BAL) bentuk stabil dari chelat, dan oleh karena itu Dimercaprol (BAL) bentuk stabil dari chelat, dan oleh karena itu
digunakan untuk pengobatan kontaminasi interna akibat mercury, digunakan untuk pengobatan kontaminasi interna akibat mercury, lead, arsenic, gold, bismuth, chromium dan nickel lead, arsenic, gold, bismuth, chromium dan nickel
Deferoxamine (DFOA) efektif sebagai chelating pada Deferoxamine (DFOA) efektif sebagai chelating pada FeFe5959
Penicillamine (PCA) chelat untuk copper, iron, mercury, lead, gold. Penicillamine (PCA) chelat untuk copper, iron, mercury, lead, gold. Unggul dari BAL dan Ca-EDTA untuk menghilangkan copper Unggul dari BAL dan Ca-EDTA untuk menghilangkan copper (penyakit Wilson’s)(penyakit Wilson’s)
05/01/2305/01/23 106106Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Pengobatan kontaminasi uraniumPengobatan kontaminasi uranium Untuk berbagai jalan masuk kontaminasi interna, pengobatan Untuk berbagai jalan masuk kontaminasi interna, pengobatan
bergantung pada infus intravena perlahan- lahan dari 250 mL bergantung pada infus intravena perlahan- lahan dari 250 mL sodium bicarbonate 1.4 % isotonik sodium bicarbonate 1.4 % isotonik
Pengobatan lokal: untuk kontaminasi kulit, cuci dengan Pengobatan lokal: untuk kontaminasi kulit, cuci dengan larutan 1.4% isotonik dari sodium bicarbonatelarutan 1.4% isotonik dari sodium bicarbonate
05/01/2305/01/23 107107Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014 Pembahasan perka Bapeten: PPR Batan 2014
Terimakasih atas perhatiannya !!