sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional

18
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional SP2KP

Upload: vivi-indriyanti

Post on 05-Feb-2016

128 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

huhhj

TRANSCRIPT

Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional

SP2KP

#

Apa pengertian SP2KP ?

kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di rumah sakit.SP2KP ini merupakan suatu sistem pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat yang dapat memungkinkan perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional bagi pasien. SP2KP ini memiliki sistem pengorganisasian yang baik dimana semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diatur secara profesional (Sitorus, 2006)

#

• SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional yang merupakan pengembangan dari MPKP ( Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana dalam SP2KP ini terjadi kerjasama profesional antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga kesehatan lainnya(Perry, Potter. 2009).

#

• Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan metode keperawatan primer)

#

Metode Tim

• Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan yaitu seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, dalam sitorus 2011)

#

• Pelaksanaan metode tim berlandaskan konsep:– Ketua tim, perawat profesional harus

mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Tanggung jawab ketua tim:• Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana

keperawatan• Mengkoordinasikan rencana keperawatan

dengan tindakan medis

#

• Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensu

• Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta mendokumentasikannya

#

– Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana asuhan keperawatan terjamin. Komunikasi yang terbuka dapat dilakukan melalui berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan, supervisi, dan evaluasi

– Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu anggotanta untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan mereka.

#

Peran kepala ruangan• Tim akan berhasil baik, apabila didukung

oleh kepala ruangan. Tugasnya:– Menetapkan standar kinerja yang diharapkan

dari staf– Membantu staf menetapkan sasaran unit atau

ruangan– Memberikan kesempatan pada ketua tim

untuk pengembangan kepemimpinan– Mengorientasikan tenaga baru tentang fungsi

metode tim keperawaatan– Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka

#

#

Metode Keperawatan Primer

• Menurut Gillies dalam Dochterman & Grace (2001), mengatakan bahwa keperatan primer merupakan suatu metoda pemberian asuhan keperawatan, dimana terdapat hubungan yang dekat dan berkesinambungan antara klien dan seorang perawat tertentu yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pemberian dan koordinasi asuhan keperawatan klien

#

• Metode keperawatan primer dikenal dengan ciri yaitu, akuntabilitas, otonomi, otoritas, advokasi, etegasan, dan 5K (kontinuitas, komunikasi, kolaborasi, koordinasi dan komitmen)

• Setiap perawat primer merawat 4-6 klien dan bertanggung jawab 24 jam selama klien tersebut dirawat

• Jika perawat primer bertanggung jawab untuk rencana ASKEP, dan juga rencana pulang klien.

#

• Jika perawat primer tidak sedang bertugas akan didelegasikan ke perawat lain(associate nurse)

• Kualifikasi perawat primer minimal adalah sarjana keperawatan/Ners.

#

Perbedaan SP2KP dan MPKP?

• Hasil penelitian dari Rantung 2013, hasil yang diperoleh dari ruangan yang menggunakan system SP2KP hasil mean 78,14, sedangkan ruangan dengan non SP2KP hasil mean 58,41. Hasil uji analisis menunjukkan nilai P = 0.000 < 0.05

#

• sehingga membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan anatara pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruangan yang menerapkan system SP2KP dengan ruangan yang tidak menerapkan system SP2KP di RSUP Prof.R.D. Kandou Manado.

#

• Pendokumentasian ini berhubungan erat dengan standar pendidikan perawat.

»Perawat diruangan yang menerapkan system SP2KP memiliki 54 perawat dengan 18 lulusan Ners, 5 perawat lulusan S.Kep.

• Sedangkan ruangan yang tidak menerapkan sytem SP2KP didominasi oleh lulusan DIII sebanyak 23 orang, untuk lulusan Ners 6 orang, S.Kep. 5 orang.

#

• Prinsip pendokumentasian yang professional yaitu proses dan hasil dokumentasi dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, pendidikan dan pengalaman perawat (Wahid,2012).

#

• Darmawan, D. 2012. Proses Keperawatan : Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen Publising.

• Kusnanto, 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

• Rantung, R.Steffy., Robot,Fredna J.,Hamel,Rivelino S.2013. Perbedaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di Ruang Irina A dan Irina F RSUP. DR.R.D. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan, Volume 1.Nomor 1.Halaman 1-7

• Sitorus, Ratna.2006.Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit: Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: EGC.

• Wahid, A., & Suprapto, I.2012.Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

• Herwina, Erin Rika. 2012, Tesis : Hubungan Pelaksanaan Metode Tim Keperawatan Dengan Kesalahan Pemberian Obat di RSUD Gunung Jati Cirebon. Depok: FIKUI