model praktik keperawatan profesional

38
Abdul Majid MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL/ MPKP

Upload: andthie-lamigraphy-dieeyann

Post on 04-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Praktik Keperawatan Profesional

Abdul Majid

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN

PROFESIONAL/ MPKP

Page 2: Model Praktik Keperawatan Profesional

PENDAHULUAN

TUNTUTAN PELAYANAN PROFESIONAL DIRASA SANGAT BESAR

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PELAYANAN PROFESIONAL - PARTNERSHIP P-K - PENGETAHUAN BIDANG KEPERAWATAN - KEMAMPUAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL - KONSEP-KONSEP YG LAHIRKAN

HUBUNGAN MUTUAL

Page 3: Model Praktik Keperawatan Profesional

Struktur 1. Jumlah tenaga 2. Jenis tenaga 3. Standar renpra

Proses 4. Metode modifikasi

keperawatan primer

Berkesinambungan Tanggung jawab & Tanggung gugat

Nilai-nilai Profesional

Hubungan Perawat – Klien/Keluarga

Page 4: Model Praktik Keperawatan Profesional

Pengelolaan Asuhan Keperawatan saat ini terfragmentasi

Sulit mengimplementasikan nilai-nilai profesional

Diperlukan pengelolaan askep yang menopangsuatu asuhan profesional

Keperawatan Primer(Primary Nursing)

Page 5: Model Praktik Keperawatan Profesional

CD

F E

H G 

Grafik 7.12.Dampak MPKP Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan

02468

101214161820

SebelumMPKP

SetelahMPKP

SebelumMPKP

SetelahMPKP

SebelumMPKP

SetelahMPKP

SebelumMPKP

SetelahMPKP

B

A C

D

F E

H G 

Grafik Dampak MPKP Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan

Page 6: Model Praktik Keperawatan Profesional

UNTUK MENDAPATKAN HASIL OPTIMAL DALAM METODE ASUHAN KEPERAWATAN PRIMER DIPERLUKAN 2 HAL :

1. PENGETAHUAN PERAWAT YANG MEMADAI

2. MEMILIKI KEMAMPUAN HUBUNGAN P-K YANG EFEKTIF

3.UNTUK DAPAT MENJALIN HUB P -K YG KONDUSIF PERLU :

- DASAR PENGETAHUAN KHUSUS termasuk TEHNIK KOMUNIKASI DARI HUBUNGAN INTERPERSONAL. - SIKAP DASAR PERAWAT dan kepribadian

yang sesuai dengan harapan profesi

Page 7: Model Praktik Keperawatan Profesional

TEORI YANG MENDASARI HUBUNGAN P-K DLM YAN KEP PROFESIONAL TERSIRAT MAKNA bahwa

HUB P-K YG PROFESIONAL TDK akan TERCAPAI BILA TDK DIKEMBANGKAN HUB P – K YG MUTUAL

ELAINE L.C. (1996) PENGETAHUAN PERAWAT PADA HUBUNGAN ITU ADALAH PENTING, NAMUN HUBUNGAN ALAMIAH (NATURAL PARTNERSHIP) ITU SENDIRI BERADA DIATAS SEGALANYA

Page 8: Model Praktik Keperawatan Profesional

YG MENDASARI HUB. ITU ADALAH “CARING RELATIONSHIP”

CARING KEGIATAN DASAR KEPERAWATAN PUSAT SEMUA ATRIBUT YG DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN KEP. (ROACH, 1984)

Page 9: Model Praktik Keperawatan Profesional

CARING : (Watson, 1979)1. MEMBENTUK HUMANISTIK ALTRUISTIK DARI SISTEM NILAI DIMANA MEMBERIKAN

KEPUASAN DENGAN MENGHARGAI DIRI SESEORANG

2. MENGAJARKAN AGAR ORANG LAIN PERCAYA DAN MEMPUNYAI PENGHARAPAN SPT:

- DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN,

- MENYESUAIKAN DIRI,

- MEMBANGUN HUB P-K YANG EFEKTIF

- MEMFASILITASI PENGHARAPAN DAN OPTIMISME

Page 10: Model Praktik Keperawatan Profesional

LANJUTAN ……

3. SENSITIF TERHDP DIRI DAN ORANG LAIN INTINYA PRWT DAPAT MEMAHAMI,

MENGEKSPRESIKAN DIRI LEBIH MUDAH MENGENAL ORANG LAIN

4. MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA. Perlu SIKAP

CONGRUENCE YAITU JUJUR, REALISTIK KOMUNIKASI

EFEKTIF, DAN EMPATI

5. MENGEKSPRESIKAN PERASAAN POSITIF DAN NEGATIF

6. MENGGUNAKAN PROSES PEMECAHAN MASALAH

dlm

melakukan “CARING” DGN KREATIF

Page 11: Model Praktik Keperawatan Profesional

LANJUTAN

7. MENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR SECARA

INTERPERSONAL SEHINGGA TG JAWAB KESEHATAN ADA pd klien

8. MEMBERIKAN LINGKUNGAN FISIK, MENTAL, SOSIO-KULTURAL

DAN SPIRITUAL YANG BERSIFAT SUPPORTIF, PROTEKTIF DAN

KOREKTIF

9. MEMBANTU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

10. MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENGEKSPRESIKAN 3

ASPEK DARI MANUSIA “MIND,BODY and SOUL”

Page 12: Model Praktik Keperawatan Profesional

PRINSIP-PRINSIP AGAR PERAWAT DAPAT MENJALANI HUB. P-K

1. AWARENESS (KESADARAN DIRI)

2. BERPERAN SEBAGAI “HELPER”

3. SALING HORMAT - MENGHORMATI

4. SALING PERCAYA/TRUST

5. SIKAP EMPATI

Page 13: Model Praktik Keperawatan Profesional

LANJUTAN

6. SIKAP CARING

7. OTONOMI DAN KOLABORASI

8. PERAWAT SEBAGAI PEMBELA KLIEN

Page 14: Model Praktik Keperawatan Profesional

BAGAIMANA SITUASI DEMIKIAN DPT DI PERANKAN PERAWAT PROF

KUNCINYA : ADA PADA KEMAMPUAN PERAWAT UNTUK

MENERAPKAN TEHNOLOGI KEP. DAN PENDUKUNG SERTA KONSEP KOMUNIKASI DAN HUBUNGAAN TERAPEUTIK

Page 15: Model Praktik Keperawatan Profesional

prinsip dasar hub p - k

RATNA S. (PROPOSAL DISERTAI) MENYATAKAN BAHWA HUBUNGAN SALING MEMBANTU SEBAGAI SATU KEADAAN DIMANA SALAH SATU PIHAK MEMPUNYAI NIAT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MATURITAS KOPING TRHP KEHIDUPAN YANG LAIN

BILA KEPERAWATAN a/ “HELPING PROFESSION “ PARA PERAWAT SDPT MUNGKIN MELAKUKAN PERUBAHAN DARI PERILAKU YANG MALADAPTIF MENJADI ADAPTIF, DARI KEADAAN SAKIT MJD SEHAT DAN DARI KEADAAN CHAOS KE KEADAAN KESEIMBANGAN YG DINAMIS

Page 16: Model Praktik Keperawatan Profesional

Masalah Yang Biasa Dihadapi….

1. Ketenagaan keperawatan pada ruang MPKP tidak sesuai dengan persyaratan MPKP

2. Kurangnya kordinasi dan bimbingan yang

berkesinambungan pada penerapan MPKP

3. Fasilitas kurang mendukung penerapan MPKP

Dukungan pimpinan RS/Departemen

4. Komitmen dari rekan sejawat dan tenaga kesehatan lainnya yang masih kurang.

Page 17: Model Praktik Keperawatan Profesional

Rencana Kegiatan Implementasi MPKP

I. Persiapan1) Membentuk satu kelompok kerja/.tim/panitia

2) Melakukan penilaian tentang mutu asuhan keperawatan saat ini

3) Presentasi tentang MPKP dan hasil penilaian mutu askep saat ini kepada pimpinan RS dan staf keperawatan

4) Menetapkan ruang rawat untuk implementasi MPKP

5) Mengidentifikasi jumlah klien selama & hari di ruang rawat MPKP berdasarkan derajat ketergantungan

Page 18: Model Praktik Keperawatan Profesional

6) Menetapkan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan

7) Menyepakati kriteria CCM, PP/PP pemula, dan PA di ruang MPKP/menyepakati jenis tenaga.

8) Mengembangkan standar renpra untuk beberapa kasus utama di setiap ruang rawat MPKP

9) Menyepakati format-format dikumentasi keperawatan

10) Mengidentifikasi fasilitas pendukung yang dibutuhkan

Page 19: Model Praktik Keperawatan Profesional

II. Pelaksanaan1) Melakukan pelatihan bagi CCM, PP, dan PA

2) Memberi bimbingan kepada CCM atau saat PP melakukan konferensi dengan PA

3) Melakukan ronde keperawatan dengan CCM/PP/PA

4) Memberi bimbingan kepada PP dalam memamfaatkan standar renpra

5) Memberikan bimbingan kepada PP saat membuat kontrak dengan klien/keluarga

6) Memberi masukan dalam diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA

Page 20: Model Praktik Keperawatan Profesional

6) Memberi masukan dalam diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA

7) Memberi bimbingan kepada CCM dalam membimbing PP dan PA

8) Memberikan bimbingan kepada CCM, PP, dan PA tentangb dokumentasi

Page 21: Model Praktik Keperawatan Profesional

III. E v a l u a s i1) Melakukan penilaian tentang mutu asuhan keperawatan

dengan menggunakan instrumen yang sama dengan

instrumen pada saat persiapan

2) Membandingkan data awal dan data akhir

3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

pencapaian hasil yang didapat

Page 22: Model Praktik Keperawatan Profesional

A. KEPALA RUANGAN

Pada ruang rawat MPKP pemula: KARU dengan kemampuan min. DIII Keperawatan/DIV dengan pengalaman.

Pada ruang rawat MPKP I: KARU dengan tk. Kemampuan SKp/Ners dengan pengalaman.

Page 23: Model Praktik Keperawatan Profesional

Tugas (Dinas Pagi)1. Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadual dinas)

2. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan

3. Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah ruangan

4. Membimbing siswa/mhs dalam pemberian asuhan keperawatan di ruangan dengan dengan mengikuti system MPKP yang telah ada

5. Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat

6. Mengorientasikan pegawai baru, residen, mhs kedokteran dan keperawatan yang akan melakukan praktek di ruangan.

7. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya

Page 24: Model Praktik Keperawatan Profesional

8. Mengecek kelengkapan persedian status keperawatan min 5 (lima) set setiap hari

9. Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam hal penerapan MPKP termasuk tingkah laku professional

10. Bila PP cuti, tugas dan tanggungjawab PP tersebut di ambil alih oleh karu, dan dapat didelegasikan kepada PA senior (wakil PP pemula yag ditunjuk) tetapi tetap di bawah pengawasan KARU

11. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan

12. Memonitor dan mengevaluasi penampilan kerja semua tenaga yang ada di ruangan dan membuat DP3 dan usulan kenaikan pangakat

13. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat tiap bulan untuk membahas kebutuhan di ruangan

14. Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan keperawatan

15. Membuat peta risiko di ruang rawat

Page 25: Model Praktik Keperawatan Profesional

B. CLINICAL CARE MANAGER (CCM)

Pada ruang rawat dengan MPKP pemula: CCM SKp/Ners dengan pengalaman

Pada MPKP tingkat I: seorang Ners Spesialis. Pada MPKP tingkat II: jumlah Ners Spesialis

lebih dari satu orang tetapi disesuaikan dengan kekhususan (majoring) sesuai dengan kasus yang ada. CCM bertugas sesuai jam kerja yaitu dinas pagi.

Page 26: Model Praktik Keperawatan Profesional

Tugas Dan Tanggung Jawab CCM1. Melakukan bimbingan dan evaluasi tentang implementasi

MPKP (ronde keperawatan)Pada saat CCM melakukan bimbingan dan evaluasi, kegiatan yang dilakukan meliputi:

a) Bersama dengan PP memvalidasi setiap diagnosis keperawatan yang sudah ditetapkan PP.

b) Berdasarkan validasi, berikan masukan kepada PP termasuk pemberian reinforcement.

c) Bila pada dokumentasi klien, belum ada renpra yang sudah dievaluasi PP, maka bersama-sama PP menetapkan diagnosis keperawatan yang sesuai kondisi klien, dengan menggunakan standar renpra yang telah disepakati.

d) Membahas dengan PP, tentang pembagian tugas bagi PA.

e) Mengobservasi dan memberikan masukan kepada PP terkait dengan bimbingan yang diberikan PP kepada PA.

Page 27: Model Praktik Keperawatan Profesional

2. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA

3. Mempresentasikan isu-isu baru yang terkait dengan ASKEP

4. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan melakukan penelitian serta menerapkan hasil-hasil penelitian dalam memberi ASKEP

5. Bekerja sama dengan KARU dalam hal: melakukan evaluasi ttg mutu ASKEP, mengkoordinir, mengarahkan dan mengevaluasi mhs praktek, dan membahas dan mengevaluasi ttg penerapan MPKP

6. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh PP dan memberi masukan untuk perbaikan

7. Merancang pertemuan ilmuah untuk membahas hasil evaluasi/penelitian ttg ASKEP

8. Mengevaluasi implementasi MPKP dengan menggunakan instrumen evaluasi implementasi MPKP oleh CCM.

Page 28: Model Praktik Keperawatan Profesional

C. Perawat Primer (PP)MPKP Pemula: DIII Keperawatan dengan

pengalamanMPKP I: SKp/NersDinas: Pagi, Sore, Malam (tapi sebaiknya pada

pagi atau sore saja)Bila PP dinas sore, harus didampingi min. 1

orang PA dalam timnya punya waktu untuk menilai perkembangan semua kliennya.

Page 29: Model Praktik Keperawatan Profesional

Tugas & Tanggung Jawab PP

1. Melakukan kontrak dengan klien dan klg, mengorientasikan ruangan, melakukan pengkajian (baru dan melanjutkan pengkajian PA dinas sebelumnya).

2. Membuat rencana askep, menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA dalam timnya pd saat pre conference, melakukan bimbingan dan evaluasi PA, memonitor dokumentasi yang dilakukan PA

3. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh PA, mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan lab, mendampingi dokter visite

4. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari, memberikan pend kesehatan pada klien dan keluarga, membuat perencanaan pulang, bekerjasama dengan CCM

5. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien, setiap kali giliran jaga (shift).

6. Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam melakukan tindakan keprawatan, apakh sudah sesuai dengan SOP.

7. Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA

Page 30: Model Praktik Keperawatan Profesional

8. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA

9. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium

10.Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawabnya bersama dengan PA

11.Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya.

12.Melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien).

13.Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan KARU atau CCM

14.Membuat perencanaan pulang

15.Bekerjasama dengan CCM dalam mengidentifikasi isu yang memerlukan pembuktian sehingga tercipta evidence based practice.

Page 31: Model Praktik Keperawatan Profesional

D. Perawat Asosiet (PA)

Kemampuan: DIII Keperawatan atau SPK yang berpengalaman sudah cukup lama di Rumah Sakit tersebut

Page 32: Model Praktik Keperawatan Profesional

Tugas & Tanggung Jawab PA

1. Membaca renpra yang telah ditetapkan PP,

2. Menggantikan tugas PP jika tidak berada di tempat,

3. Mengkomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan,

4. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, lab, pengobatan, dan tindakan,

5. Berperan serta dalam pendkes pada klien dan klg,

6. Membantu tim lain yang membutuhkan.

7. Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra.

8. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang tersedia.

9. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan

10. Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP.

Page 33: Model Praktik Keperawatan Profesional

E. Pembantu Keperawatan1. Membersihkan ruangan dan meja pasien2. Menyediakan alat-alat yang diperlukan

untuk tindakan keperawatan atau kedokteran

3. Membantu perawat dalam melaksanakan askep

4. Membersihkan alat-alat yang digunakan5. Mengurus pemberangkatan dan

pemulangan klien konsul6. Mengantar urinal dan pispot ke dan dari

klien

Page 34: Model Praktik Keperawatan Profesional

Panduan Bagi PP Dalam Melakukan Konferensi Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan

setiap hari. Konferensi dilakukan setelah melakukan operan dinas

Kon ferensi dihadiri oleh PP dan PA dalam TIMnya masing-masing

Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil eavbluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam. Hal-hal yang disampaikan oleh PP meliputi :

a. Keadaan umum klienb. Keluhan klienc. TTV dan kesadarand. Hasil pemeriksaan lab/diagnostik terbarue. Masalah dan rencaana keperawatanf. Perubahan terapi medisg. Rencana medis

Page 35: Model Praktik Keperawatan Profesional

PP mendiskusikan dan mengarahkan PA tentang masalah yang terkait dengan keperawatan klien meliputi :a. Keluhan klien yang terkait dengan pelayananb. Ketepatan pemberian infusc. Ketepatan pemantauan asupan dan haluaran cairand. Ketepatan pemberian obat oral atau injeksie. Ketepatan pelaksanaan tindakan lainf. Ketepatan dokumentasi

Mengingatkan kembali standar prosedur yang telah ditetapkan

Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran, dan kemajuan masing-masing

Membantu PA menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikannya

Page 36: Model Praktik Keperawatan Profesional

Panduan Bagi PP dalam Melakukan Ronde Keperawatan

PP menetukan 2-3 klien yang akan dironde Sebaiknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan

khusus dengan masalah yang relatif lebih kompleks Ronde dilakukan setiap hari, terutama pada waktu ketika

intensitas kegiatan si ruang rawat sudah relatif tenang Waktu yang dilakukan untuk melakukan keseluruhan

ronde kurang lebih 1 jam PA mempresentasikan kondisi klien dan tindakan yang

telah dilakukan PP memberikan masukan kepada PA dan memberikan

reinforcement/pujian pada hal-hal tertentu Masalah yang sensitif sebaiknya tidak didiskusikan di

hadapan klien

Page 37: Model Praktik Keperawatan Profesional

Panduan bagi PP Dalam Memanfaatkan Standar Renpra

Renpra dutetapkan oleh PP paling lambat 24 jam setelah klien masuk, berdasrkan standar renpra yang sudah dikembangkan.

Pada 24 jam pertama, PP menetapkan minimal 2 diagnosis keperawatan uatama (prioritas)

Renpra dievaluasi setiap hari dengan menggunakan metode SOAP

Page 38: Model Praktik Keperawatan Profesional

Panduan bagi PP Dalam Melakukan Kontrak/Orientasi Dengan Klien/Keluarga

Orientasi dilakukan saat pertama kali klien datang (24 jam pertama) dan kondisi klien sudah tenang

Orientasi dilakukan oleh PP dan bisa digantikan oleh PA bila PP tidak berada ditempat.Selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP.

Setelah orientasi, diberikan daftar nama TIM. Orientasi diulang kembali minimal setiap 2 hari oleh PP atau

yang mewakili.