metode pemberian asuhan keperawatan

Upload: nanang-ilham-setyaji

Post on 10-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kuliah Manajemen PSIK UB

TRANSCRIPT

  • METODE PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

    Kuswantoro R.P.,S.Kp.,M.Kep

  • TUJUAN PEMBELAJARANMahasiswa Akan DapatMenjelaskan Definisi Metode Pemberian Asuhan KeperawatanMenguraikan Macam-macam Metode Pemberian Asuhan KeperawatanMenguraikan Keuntungan Macam-macam Metode Pemberian Asuhan KeperawatanMenguraikan Kerugian Macam-macam Metode Pemberian Asuhan Keperawatan

  • Metode Kasus/TotalMetode kasus memberikan rasio 1 perawat : 1 pasienKeuntunganOtonomi & tanggung jawab tinggiAsuhan keperawatan secara holistik dan tidak terfragmentasi selama waktu tertentuKerugianDi setiap shift ada perbedaan pendekatan dari perawat sehingga membuat klien bingungKerugian meningkat jika perawat tidak mendapat pelatihan atau dipersiapkan secara khusus untuk memberikan asuhan total pada pasien

  • Charge NursingNursing StaffNursing StaffNursing StaffPatients/ClientsPatients/ClientsPatients/Clients

  • Metode FungsionalModel pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan

  • Keuntungan model fungsional Efisien, tugas diselesaikan secara lengkap dalam waktu singkat.Perawat tidak bingung karena tugas dan tanggung jawab jelas,Lebih murah.Metode ini sesuai untuk ruangan yang memiliki keterbatasan/kurang tenaga perawat profesional.Perawat lebih terampilMemudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek untuk keterampilan tertentu. Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk suatu tugas tertentu

  • Kerugian model fungsionalKepuasan kerja kurang, Perawatan terfragmentasi/tidak lengkap.Perawat kurang berorientasi kepada pasien dan tidak melihat pasien secara holistik. Asuhan keperawatan tidak menyeluruh sehingga proses perawatan sulit dilakukan.Kepuasan pasien kurang. Komunikasi antar perawat sangat minimal / terbatasMenurunkan tanggung gugat dan tanggung jawab.Hubungan perawat klien sulit dibentuk.Pelayanan tidak profesional.Apabila pekerjaan selesai, perawat cenderung meninggalkan pasien dan melakukan tugas non keperawatan.

  • Charge Nursing RN Medication NurseRN Treatment NurseNursing Assistants/Hygienic CareClerical/HousekeepingPatients/ClientsMetode Fungsional

  • Metode TimPerawat bekerja sama memberikan askep untuk sekelompok pasien di bawah arahan / bimbingan seorang perawat profesional (Marquis & Huston, 2000). Menurut Tappen (1995), ada beberapa elemen penting yang diperhatikan :Pemimpin tim didelegasikan untuk membuat penugasan bagi anggota tim dan mengarahkan pekerjaan timnya.Pemimpin diharapkan menggunakan gaya kepemimpinan demokratik atau partisipatif dalam berinteraksi dengan anggota tim.Tim bertanggung jawab perawatan total yang diberikan kepada kelompok pasien.Komunikasi di antara anggota tim adalah penting agar dapat sukses

  • Keuntungan model tim :

    Fragmentasi menjadi berkurang dibandingkan metode fungsional karena komunikasi meningkat dan upaya koordinasi yang besar dari ketua tim.Pendekatan tim keperawatan komprehensif , askep holistik.Pasien dan perawat merasa lebih puas.Kemampuan masing masing anggota staff dapat lebih dikenal dan digunakan secara total.Peningkatan kerja sama dan komunikasi Lebih akontabel.Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas.

  • Kerugian model Tim :Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi anggota tim dan harus mempunyai keterampilan yang tinggi baik sebagai perawat pemimpin maupun perawat klinik. Fragmentasi dalam keperawatan dapat timbul, walaupun berkurang jika dibandingkan dengan model fungsional.Sulit untuk menentukan kapan dapat diadakan pertemuan / konferensi karena anggotanya terbagi bagi dalam shift. Ketua tim lebih bertanggung jawab dan memiliki otoritas dibandingkan dengan anggota tim.

  • Charge NursingNursing StaffNursing StaffNursing StaffNursing StaffNursing StaffNursing StaffPatients/ClientsPatients/ClientsPatients/ClientsMetode Tim

  • Metode PrimerKeperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian satu atau beberapa pasien dari sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien dinyatakan pulang

  • Keuntungan model primer :

    Kepuasan kerja perawat tinggi. kepuasan kerja tim medis tinggiPerawat lebih mempunyai otonomi dibandingkan model fungsional dan tim.Perawat ditantang untuk bekerja total sesuai dengan kapasitas mereka.Waktu yang digunakan lebih sedikit dalam aktivitas koordinasi dan supervisi dan lebih banyak waktu untuk aktivitas langsung kepada pasien.

  • Keuntungan model primer :

    Akontabilitas perawat meningkat karena tanggung jawab meningkat.Pasien terlihat lebih dihargai. Asuhan keperawatan berfokus kepada kebutuhan pasien.Profesi lain lebih menghargai karena dapat berkonsultasi dengan perawat yang mengetahui semua tentang pasiennya.Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan.Meningkatkan hubungan antara parawat dan pasien.Metode ini mendukung pelayanan profesional.Rumah sakit tidak harus mempekerjakan terlalu banyak tenaga keperawatan tetapi harus yang berkualitas.

  • Kerugian model primer :Tidak semua perawat merasa siap untuk bertindak mandiri, memiliki akontabilitas, dan kemampuan untuk mengkaji serta merencanakan asuhan keperawatan untuk pasien.Akontabilitas yang total dapat membuat jenuh.

  • Charge NursePhysicianHospital ResourcesPrimary Nurse

    Patients/ClientsAssociate Nurse(Evenings)Associate Nurse(nights)Associate Nurse(as needs)(days)Metode Primer

  • Modifikasi Tim PrimerAlasan :Model keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena sebagaim perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan pada tingkat S1 Keperawatan atau setara. Model tim tidak digunakan secara murni karena pada metode ini tanggung jawab tentang asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim. Hal ini sukar menunjukkan akontabilitas tenaga keperawatan.Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan terdapat kontinuitas asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan keperawatan terdapat pada perawat primer.

  • KeuntunganKontinuitas dan akontabilitas asuhan keperawatanPerawat primer merasa ada kebanggaan professional dalam memberikan asuhan keperawatan secara otonomi dan kesempatan untuk mengobservasi/ menilai perkembangan klien secara berkesinambungan.Persepsi perawat assosiet menunjukkan bahwa mereka mengetahui tugas lebih jelas dan peningkatan dalam keinginan belajar.Kerjasama antar tim kesehatan lebih baik.Klien merasa lebih diperhatikan.Pada aspek keperawatan professional adanya aplikasi pengetahuan dan karena asuhan keperawatan berdasarkan standar (SAK), riset keperawatan dan perawat assosiet.

  • Mekanisme pelaksanaan :

    Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi beberapa tim, yang diketuai masing masing oleh seorang ketua tim yang dianggap paling ahli dari masing -masing tim. Masing masing tim mengatur dinasnya sehingga masing masing shift ada anggota tim yang bertugas (pagi, sore, malam). Kepala ruangan membagi pasien untuk masing masing tim dan menetapkan perawat primer untuk masing masing pasien. Perawat Primer (ketua Tim) melakukan interaksi dengan pasien, melakukan pengkajian, membuat rencana perawatan, dan membagi pelaksanatindakan keperawatan kepada perawat pelaksana anggota timnya.

  • Mekanisme pelaksanaan :

    Perawat pelaksana melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien yang manjadi tanggungannya. Perawat primer (ketua tim) mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun perawat pelaksana anggota timnya. Apabila satu tim kekurangan kekurangan perawat pelaksana karena kondisi tertentu, kepala ruangan dapat memindahkan perawat pelaksana dari satu tim ke tim yang mengalami kekurangan anggota.

  • Mekanisme pelaksanaan :

    Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dilakukan oleh perawat primer (ketua tim). Bila perawat primer karena sesuatu hal tidak sedang bertugas, maka tanggung jawabnya didelegasikan kepada perawat yang paling ekspert yang ada dalam timnya.Masing masing tim memiliki buku laporan tim yang merupakan buku komunikasi untuk masing masing tim. Kepala ruangan menunjuk penanggung jawab shift untuk masing masing shift bila karena suatu hal kepala ruangan sedang tidak berdinas

  • Kepala RuanganClinical Care ManagerPP1PP2PP3PAPAPAPAPAPAPAPAPAKlienKlienKlienPagiSoreMalamMetode Tim Primer

  • DAFTAR RUJUKAN

    Huber, D., (2000). Leadership and nursing care management. Philadelpia : W. B. Saunders Company.Marquis, B.L., Huston, C.J., (2000). Leadership roles and management functions in nursing : theory and application. (3rd editon). Philadelpia : Lippincott.Sitorus, R., (2000). Modifikasi keperawatan primer sebagai suatu metoda pemberian asuhan keperawatan pada praktek keperawatan profesional. Makalah seminar dan semiloka MPKP II. Jakarta.Tappen, R.M., (1995). Nursing leadership and management: concepts and practice. (3rd edition). Philadelphia : F.A. Davis Company.,